Proses Laktasi Dan Menyusui

94
PROSES LAKTASI PROSES LAKTASI DAN DAN MENYUSUI MENYUSUI

description

h

Transcript of Proses Laktasi Dan Menyusui

  • PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI

  • PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI

    Anatomi dan fisiologi payudaraDukungan Bidan Dalam Pemberian ASIManfaat Pemberian ASIKomposisi gizi dalam ASIUpaya memperbanyak ASI Tanda bayi cukup ASI ASI eksklusif Cara merawat payudara Cara menyusui yang benar Masalah Dalam Pemberian ASI

  • Anatomi dan fisiologi payudara (review)

  • MakroskopikCauda axillaris adalah jaringan yang meluas kearah axillaAreola adalah daerah lingkaran dan mengelilingi putting susu yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi dan masing-masing bergaris tengah kira-kira 2,5 cmPapilla mammae terletak dipusat areola mammae setinggi iga (costa)ke-4

  • MikroskopikAlveoli mengandung sel yang mensekresi air susuDuctus lectiferus adalah saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactifierAmpula adalah bagian dari duktus lactifier yang melebar, yang meruoakan tempat menyimpan air susu, terletak dibawah areolaLanjutan setiap ductus lactiferus meluas dari ampulla sampai papilla mammae

  • GAMBAR MEKANISME PENGELUARAN ASI

  • Dukungan Bidan Dalam Pemberian ASIPeran Awal bidan dalam Mendukung Pemberian ASI:Yakinkan bahwa bayi memperoleh makan yang mencukupi dari payudara ibunya.Bantulah ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya.

  • Bagaimana bidan dapat memberikan dukungan bagi pemberi ASI :Biarkan bayi bersama ibunya segera ssdh dilahirkan slm beberapa jam pertama Ajarkan cara merawat payudara yg sehat pada ibu utk mencegah masalah umum yg timbul.Bantulah ibu pd waktu pertama kali memberi ASI.Posisi ibu dan bayi yang benar saat menyusui

  • Posisi ibu dan bayi yang benar saat menyusuiBerbaring miring. Ini possisi yang amat baik untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasa lelah atau merasakan nyeri.Duduk. Penting untuk memberikan topangan atau sandaran pada punggung ibu ,dalam posisinya tegak lurus (90 derajat ) terhadap pangkuannya. Ini mungkin dapat dilakukan dengan duduk bersila diatas tempat tidur atau dilantai, atau duduk dikursi.

  • Tanda-tanda bahwa bayi telah berada dalam posisi yang baik Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada ibuMulut dan dagunya berdekatan dengan payudaraAreola tidak akan bisa terlihat dengan jelasAnda dapat melihat bayi, lakukan hisapan yang lamban dan dalam dan menelan ASInya .Bayi terlihat tenang dan senangIbu tidak merasakan adanya nyeri pada putting susu

  • 4. Bayi harus ditempatkan dekat ibunya di kamar yg sama (rawat gabung, rooming-in).5. Memberikan ASI pd bayi sesering mungkin6. Hanya berikan kolostrum dan ASI saja7. Hindari susu botol dan dot empeng

  • Manfaat Pemberian ASIBagi bayi :mengandung anti body yang kuat untuk mencegah infeksi ASI mengandung campuran yang tepat dari berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi ASI mudah dicerna oleh bayi

  • Bagi ibumembantu ibu memulihkan diri dari proses persalinannya. membuat rahim berkontaksi dengan cepat dan memperlambat perdarahan akan lebih cepat pulih atau turun berat badannya dari berat badan LAMmencurahkan kasih sayangnya pada bayi dan membuat bayi merasa nyaman.

  • Bagi semua orangASI selalu bersih dan bebas hama Pemberian ASI tidak menuntut persiapan khusus ASI selalu tersedia dan gratis kecil kemungkinannya ia akan menjadi hamil dalam 6 bulan pertama sesudah melahirkan

  • Komposisi gizi dalam ASIASI menurut stadium laktasi dibedakan menjadi:KolostrumAir Susu Masa PeralihanAir Susu Matur

  • Komposisi ASI Berdasarkan Kandungan Zat Gizi :ProteinKeistimewaan protein dlm asi:Rasio protein whey : kasein = 60 : 40, dibandingkan dg air susu sapi yg rasionya = 20 : 80.ASI mengandung alfa-laktalbumin, sdngkan ASS mengandung juga beta-laktoglobulin dan bovine serum albumin.ASI mengandung asam amino essensial taurin yg tinggi.Kadar methiolin dlm ASI lebih rendah dr ASS,sdgkan sistin lebih tinggi.Kadar tirosin dan fenilalanin pada ASI rendah.Kadar poliamin dan nukleotid yg penting utk sintesis protein pd ASI lbh tinggi dibandingkan ASI

  • KarbohidratASI mengandung karbohidrat lebih tinggi dr ASS (6,5-7 gram%).Karbohidrat yg utama adl laktosa LemakKeistimewaan lemak dlm ASI dibandingkan ASS: Bentuk emulsi lbh sempurna.Kadar asam lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 kali lebih besar dari ASS.Asam lemak rantai panjang ygBerperan dlm perkembangan otak.Kolesterol yg diperlukan utk mielinisasi sususnan saraf pusat dan diperkirakan juga berfungsi dlm pembentukan enzim

  • MineralASI mengandung mineral lengkap.Total mineral slm masa laktsi adl konstan.Fe dan Ca paling stabil, tdk dipengaruhi diit ibu.Garam organic yg terdapat dlm ASI terutama kalsium, kalium dan natrium dr asam klorida dan fosfat

    AirKira-kira 88% ASI terdiri dr air, yang berguna untuk melarutkan zat-zat yang terdapat didalamnya yang sekaligus juga dapat meredakan rangsangan haus dari bayi.

  • VitaminKandungan vitamin dalam ASI adalah lengkap, vitamin A, D dan C cukup. Sedangkan golongan vitamin B kecuali riboflavin dan asam pantothenik adalah kurang

  • Komponen Unggul Yang Terkandungdlm ASI yang Dapat Melindungi Bayi Dari Berbagai Penyakit

    No Komponen Peranan 1

    2Faktor bifidus

    LaktoferinMendukung proses perkembangan bakteri yang menguntungkan dalam usus bayi, untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang merugikan Mengikat zat besi dalam ASI sehingga zat besi tidak digunakan oleh bakteri pathogen untuk pertumbuhannya

  • 3

    4

    567LaktopeoksidaseFaktor antispaphilococcusSel-sel fogositKomplemenSel limfosit dan makrofagMembunuh bakteri pathogen Menghambat pertumbuhan staphilicoccus pathogen Memakan bakteri pathogenMemperkuat kegiatan fogositMengeluarkan zat antibody untuk meningkatkan imunitas terhadap penyakit

  • 8

    9

    10Lisosim

    Interferon

    Faktor pertumbuhan epidermis Membantu pencegahan terhadap penyakit Menghambat pertumbuhan virusMembantu pertumbuhan selaput usus bayi sebagai perisai untuk menghindari zat-zat merugikan yang masuk ke dalam peredaran darah

  • Pengaruh Waktu Pada Komposisi AsiBila bayi menyusu pada 15 menit pertama, maka :5 menit pertama mendapatkan 60% total volume ASI60% total protein ASI60% total karbohidrat ASI40% total lemak ASI50% total energi ASI5 menit kedua mendapatkan 25% total volume ASI255 total protein ASI25 % total karbohidrat ASI33% total lemak ASI25% total energi ASI5 menit terakhir adalah sisanya

  • Keuntungan utama ASI berdasarkan komposisinya :Mengandung semua bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.Dapat diberikan dimana saja dan kapan saja dalam keadaan segar, bebas bakteri dan dalam suhu yang sesuai dan tanpa menggunakan alat bantu.Bebas dari kesalahan dlm penyediaan.Problem kesulitan pemberian makanan bayi jauh lebih sedikit daripada bayi yang mendapat susu formula.Mengandung zat anti yang berguna untuk mencegah penyakit infeksi usus dan alat pencernaanMencegah terhadap terjadinya keadaan gizi salah (marasmus, kelebihan makanan dan obesitas).

  • Keuntungan ASI yang lain : Mengandung zat anti virus polioMengandung Zat Anti Alergi

  • Upaya memperbanyak ASIFaktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan air susu ibu :Rangsangan otot-otot buah dadaKeteraturan anak mrenghisapKeadaan IbuMakanan dan istirahat ibu

  • Tanda bayi cukup ASI Bayi kencing setidaknya 6 kali dlm 24 jam dan warnanya jernih sampai kuning muda.Bayi sering BAB berwarna kekuningan berbiji.Bayi tampak puas, sewaktu-waktu mrs lapar, bangun dan tdr ckp.Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dlm 24 jam.Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai menyusui.Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI, setiap kali bayi mulai menyusu.Bayi bertambah berat badannya.

  • ASI eksklusif Pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan atau makanan lain pada bayi usia 0-6 bulan

  • Cara merawat payudara Dengan cara pengurutan,Dengan cara menyiram buah dada

  • Cara menyusui yang benar Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada putting dan sekitar kalang payudara. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban putting susu.Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah (agar kaki tidak menggantung) dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.

  • Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi terlatak pada lengkung siku ibu (kapala tidak boleh menengadah, dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan).Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu , dan yang satu didepan.Perut bayi menempel pada badan ibu, kapala bayi menghadap payudara(tidak hanya membelokkan kepala bayi).Telingan dan lengan bayi terletak pada suatu garis lurus.

  • Ibu menatap bayi dengan kasih sayang Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari lain menopang dibawah, jangan menekan putting susu atau kalang payudaranya saja.Bayi diberi rangsangan agar membuka mulit (rooting reflek) dengan cara : Menyentuh pipi dengan putting susu atauMenyentuh sisi mulut bayiSetelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan putting serta kalang payudara dimasukkan ke mulut bayi.

  • Usahakan sebagian besar kalang payudara dapat masuk ke mulut bayi, sehingga putting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah kalang payudara. Posisi yang salah, yaitu apabila bayi hanya menghisap pada putting susu saja, akan mengakibatkan masukan ASI yang tidak adekuat dan putting susu lecet.Setelah bayi mulai menghisap payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.

  • Cara Pengamatan Teknik Menyusui Yang Benar Bayi tampak tenang.Badan bayi menempel pada perut ibu.Mulut bayi terbuka lebar.Dagu menempel pada payudara ibu.Sebagian besar kalang payudara masuk kedalam mulut bayi.Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan.Putting susu ibu tidak terasa nyeri.Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.Kepala tidak mengadah

  • Pengeluaran ASIPengeluaran ASI dengan tanganTangan dicuci sampai bersih.Siapkan cangkir/gelas bertutup yang telah dicuci dengan air mendidih.Payudara dikompres dengan kain handuk yang hangat dan dimasase dengan kedua telapak tangan dari pangkal kea rah kalang payudara. Ulangi pemijatan ini pada sekitar payudara secara merata.

  • Dengan ibu jari di sekitar kalang payudara bagian atas dan jari telunjuk pada sisi yang lain, lalu daerah kalang payudara ditekan kea rah dada.Daerah kalang payudara diperas dengan ibu jari dan jari telunjuk, jangan memijat/menekan putting, karena dapat menyebabkan rasa nyeri/lecet.Ulangi tekan peras-lepas-tekan-peras-lepas, pada mulanya ASI tak keluar, setelah beberapa kali maka ASI akan keluar.Gerakan ini diulang pada sekitar kalang payudara pada semua sisi, agar yakin bahwa ASI telah diperas dari semua segmen payudara

  • Pengeluaran dengan pompaBila payudara bengkak/terbendung (engorgement) dan putting susu terasa nyeri, maka akan lebih baik bila ASI dikeluarkan dengan pompa payudara Cara pengeluaran ASI dengan pompa payudara Tekan bola karet untuk mengeluarkan udara.Ujung leher tabung diletakkan pada payudara dengan putting susu tepat di tengah, dan tabung benar-benar melekat pada kulit.Bola karet dilepas, sehingga putting susu dan kalang payudara tertarik ke dalam.

  • Tekan dan lepas beberapa kali, sehingga ASI akan keluar dan terkumpul pada lekukan penampung pada sisi tabung.Setelah selesai dipakai atau akan dipakai, maka alat harus dicuci bersih dengan menggunakan air mendidih. Bola karet sukar dibersihkan, oleh karenanya bila memungkinkan lebih baik pengeluaran ASI dengan menggunakan tangan

  • Penyimpanan ASIASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat, bila disimpan Di udara terbuka/bebas6-8 jamDi lemari es (40C)24 jamDi lemari pendingin/beku (-18C)6 bulan

  • Pemberian ASI PerasanCara pemberian dengan menggunakan cangkir ;Ibu atau yang memberi minum bayi duduk dengan memangku bayi.Pegang punggung bayi dengan lengan.Letakkan cangkir pada bibir bawah bayi.Lidah bayi berada di atas pinggir cangkir dan biarkan bayi menghisap ASI dari dalam cangkir (saat cangkir dimiringkan).Beri sedikit waktu istirahat setiap kali bayi menelan

  • Nasihat Praktis Pada Ibu Menyusui Dukungan Psikologis Untuk menyusui secara lebih berhasil, seorang ibu perlu rasa percaya diri (konfidens), yaitu Ibu yakin bahwa ia dapat menyusui dan ASI adalah yang terbaik untuk bayinya. Ibu juga harus yakin bahwa ASI akan mencukupi kebutuhan bayinya terutama pada awal-awal bulan setelah lahir, dan pfroduksi ASI tidak tergantung pada besar kecilnya payudara.

  • Diperlukan dukungan psikologis dariKeluarga dekat, terutama wanita seperti ibu, ibu mertua, kakak wanita,atau teman/wanita lain yang telah berpengalaman dan berhasil dalam menyusui.Suami yang mengerti bahwa ASI adalah makanan yang baik untuk bayinya. Merupakan pendukung yang baik demi keberhasilan menyusui.Kelompok pendukung ASI (KP,ASI).Petugas kesehatan

  • Masalah Dalam Pemberian ASI Masalah masalah menyusui yang sering terjadi adalah :PUTTING SUSU NYERI/LECETPAYUDARA BENGKAK (ENGORGEMENT)SALURAN SUSU TERSUMBAT (OBSTRUCTIVE DUCT)MASTITISABSES PAYUDARAKELAINAN ANATOMIS PADA PUTTING SUSU(INVERTED, FLAT NIPPLE)KEGAGALAN MENYUSUI

  • KEGAGALAN MENYUSUIApabila produksi ASI tidak sesuai dengan kebutuhan bayi, harus dicari sebab-sebabnya mengapa produksi ASI tersebut menurun, yaitu :Makanan Suplemen Berikut ini adalah tanda-tanda bayi bingung putting :Bayi menghisap putting seperti menghisap dot.Waktu menyusu, cara menghisapnya terputus-putus/sebentar-sebentar.Bayi menolak menyusu pada ibu.

  • Untuk menghindari bingung putting tersebut, maka :Ibu harus mengusahakan agar bayi hanya menyusu pada ibu terutama pada saat bayi masih belajar menyusu yaitu pada bulan pertama setelah lahir.Teknik menyusui harus benar.Menyusu lebih sering tanpa dijadwal.Perlu kesabaran dan ketelatenan dari ibu.

  • 2. Penggunaan empongan (pacifier). 3. Penggunaan nipple shield 4. Jadwal makan yang ketat 5. Bayi tidur saja 6. Kecemasan dan kelelahan ibu 7. Merokok dan obat-obatan8. Ibu yang sedikit minum, produksi ASI-nya juga akan berkurang.9. Diit ibu yang jelek

  • BAYI ENGGAN MENYUSUBayi Pilek, sehingga pada waktu menyusu sulit bernafas.Bayi sariawan/moniliasais, sehingga nyeri pada waktu menghisap.Bayi tidak rawat gabung, yang sudah pernah minum dengan menggunakan botol dot.Bayi ditinggal lama karena ibu sakit/bekerja.Bayi bingung putting.Bayi dengan tali lidah (freenulum linguae) yang pendek

  • Bayi enggan menyusuiTeknik menyusui yang salah.ASI kurang lancer/ yang terlalu deras memancar.Pemberian makanan tambahan yang terlalu dini. Sebaiknya pemberian ASI eksklusif sampai bayi berumur 4 bulan

  • IBU BEKERJASebelum ibu berangkat bekerja bayi harus disusui. Selanjutnya ASI diperas dan disimpan untuk diberikan pada bayi selama ibu bekerja. Di samping susu formula kalau masih diperlukan. Bila mungkin, ibu pulang untuk menyusui pada tengah hari.Bayi disusui lebih sering setelah ibu pulang kerja dan pada malam hari.Tidak menggunakan susu formula pada hari libur.

  • Tidak mulai bekerja terlalu cepat setelah melahirkan, tunggu 1-2 bulan untuk menyakinkan lancarnya produksi ASI dan masalah pada awal menyusui telah teratasi. Kalau ibu ingin memberikan susu formula dengan menggunakan botol, maka dapat dicoba setelah ibu yakin bahwa bayinya telah mampu menyusu pada ibu dengan baik, untuk menghindari bayi bingung putting

  • GAGAL TUMBUH (FAILURE TO THRIVE) PADA BAYI YANG MENDAPAT ASIGejala bayi yang gagal tumbuh adalah :Dehidrasi ringan.Kurang dari 6 popok basah perharinya.Bayi menangis, baik sebelum maupun setelah menyusui.Bayi jarang berak pada minggu-minggu pertama kehidupan.Kenaikan berat badan anak pada KMS, tidak baik

  • Penyebab umum gagal tumbuh yang bisa terjadi pada bayi yang minum ASI maupun non-ASI, adalah :Infeksi.Penyakit jantung bawaan.Kelainan pada susunan saraf pusat.Penyakit-penyakit ginjal.Kelainan/penyakit pada saluran pencernaan, misalnya malabsopsi.Kelainan anatomis : sumbing palatum, atresia koananl,dsb.Endokrin/penyakit-penyakit metabolic.

  • Penyebab khusus gagal tumbuh pada bayi yang minum ASI atau penyebab produksi ASI yang tidak memadai:1. DARI PIHAK BAYI : a. Kelainan anatomic :Sumbing pada bibir/palatum.Deformitas fasial lainnya.Kelainan gastrointestinal. b. Kelainan fisiologik :Frekuensi menyusui yang kurang sering.

  • c. Masalah organic :Kebutuhan kalori yang meningkat : infeksi.Prematuritas.Kelainan organic lainnya : kelainan SSP (Susunan Syaraf Pusat), gangguan metabolic, malabsopsi.d. Faktor Psikologis :Bayi yang stress, bayi yang sulit

  • 2. DARI PIHAK IBU a. Kelainan anatomic :Payudara yang telah diangkat.Jaringan payudara yang hipoplastik.Putting inverse.Lainnya.b. Kelainan fisiologik : Payudara yang jarang disusu atau lamanya menyusui yang kurang.Hambatan refleks let down : stress, kelelahan, depresi, obat-obatan missal pil KB yang mengandung estrogen, ibu perokok/peminum alcohol yang berat dan sebagainya.Gizi ibu menyusui yang kurang baik, diit ibu yang terlalu ketata, penurunan berat badan ibu yang terlalu drastis.

  • c. Masalah organic :Ibu sedang menderita sakit.Gangguan hormonal.Ibu hamil lagi.e. Factor psikologik :Ibu yang mengalami depresi, cemas , sedang ada masalah, ibu yang terlalu tergantung, juga ibu yang kurang mendapat dukungan dari suami/keluarganya dalam menyusui bayinya.

  • 3. KOMBINASI FAKTOR BAYI DAN IBU a. Masalah structural :Ketidakcocokan : mulut bayi yang kecil, tali lidah yang pendek, payudara yang besar, putting datar.Penggunaan nipple shield . Atau empongan.b.Faktor psikologik :Pemberian suplemen makanan lain selain ASI yang terlalu cepat atau suplemen yang membuat bayi kenyang.Bayi kurang disusui : ada bayi yang rewel/ada yang puas.

  • c. Faktor psikologis :Bayi yang dirawat terpisah dengan ibunya.Bayi yang ditelantarkan atau bayi yang mendapat perlakukan salah.Penyebab lain misalnya, ruangan yang terlalu bising, menghentikan menyusui sebelum bayi selesai menyusui, dan lain-lain.

  • IKTERUS PADA BAYI YANG MINUM ASI

    Karena hormon 3-alfa 20- beta-pregnane-diol pada ASI yang mengadakan inhibisi pada enzim glukoronil-transferase pada hepar bayiPenyebab lain adalah asam lemak bebas terutama asam linoleat pada ASI yang mengadakan inhibisi pada enzim glukoronil transferase.

  • pendapat terbaru menekankan pada jalur enterohepatik yang menyebabkan meningkatnya reabsopsi bilirubin indirek dari usus bayi, kemungkinan karena efek yang tidak diketahui pada ASI terhadap saluran pencernaan.

    Gejala dan penatalaksanaan ;Timbulnya setelah bayi umur 4 hari.Tidak terdapat kenaikan bilirubin direk.

  • ASI diberhentikan kalau ada bahaya terjadinya kern ikterus yaitu bila bilirubin indirek lebih dari 20 mg/100 cc pada bayi matur,atau lebih dari 15 mg/100 cc pada bayi BBLR yang sehat.Bayi tampak sehat.Perjalanan ikterus karena ASI (yang ASInya diteruskan) puncaknya pada minggu ke 2-3, dengan penurunan secara bertahap pada minggu ke 6-8.Tidak perlu fototerapi. Ikterus karena ASI tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.

  • BAYI YANG LAHIR DENGAN OPERASI SEKSIO SESARIAIbu yang seksio dengan anestesi umum, bayi bisa mulai disusukan setelah ibu sadar dengan bantuan tenaga perawat/bidan. Efek narkose pada bayi yang diterimanya baik melalui plasenta ataupun melalui ASI dapat mengakibatkan bayi lemah dan malas menyusu.

  • Kalau ibu dan bayi keadaan umumnya baik tanpa ada komplikasi, maka harus segera dilakukan rawat gabung.Posisi memegang bola (foot ball) lebih cocok untuk ibu seksio oleh karena bayi tidak menekan bekas luka operasi. Atau dengan posisi miring, dengan bayi berada di samping ibu.

  • BAYI KEMBAR Dengan meningkatnya rangsangan untuk produksi ASI yang datang dari 2 bayi. Maka ASI selalu cukup untuk kedua bayi kembarDiit ibu harus mengandung kalori lebih tinggi, ekstra minum, cukup protein dan vitamin, agar produksi ASI mencukupi kebutuhan bayi dan status gizi ibu terpelihara.

  • Tiga posisi yang dapat dilakukan pada kedua bayi secara bersamaan adalah :Tiap bayi menyusu dengan posisi Foot ball.Tiap bayi menyusu dengan posisi sejajar dengan tubuh ibu.Kedua bayi menyusu saling menyilang di depan tubuh ibu.

    Bagi ibu yang terpaksa menyusui bayinya secara bergantian, mulailah lebih dahulu dengan menyusui bayi yang lebih kecil.

  • BAYI DENGAN KELAINAN ANATOMIS BIBIR DAN PALATUMDiperlukan dukungan dari keluarga maupun dari petugas kesehatan Bayi yang sumbing pada langit-langit lunak (palatum molle) bayi dapat menyusu tanpa kesulitan apabila bayi disusukan dalam posisi tegak, agar ASI tidak masuk ke dalam hidung Sumbing hanya pada bibir atas saja. Maka bayi dapat menyusu sambil ibu menutup sumbing tersebut dengan jari agar bayi dapat menghisap dengan sempurna

  • Sumbing ganda ibu dapat mengeluarkan ASI dengan tangan/pompa kemudian diberikan dengan sendok/pipet/dot khusus .

  • PENYAKIT KRONIS/BERAT PADA IBUibu dengan TBC aktif, asal sudah mendapatkan pengobatan, ibu masih tetap boleh menyusui. Bayi segera diimunisasikan BCG dan diberikan INH profilaksis Ibu sakit berat biasanya produksi ASInya menurun, asal ibu mendapat pengobatan dan diit yang baik, maka setelah ibu sembuh bisa menyusui kembali bayinya

  • Pada ibu-ibu yang malnutrisi, produksi ASi lebih sedikit daripada ibu yang gizinya baik. Dengan suplementasi makanan, maka produksi ASI bias ditingkatkan.Pada ibu yang menderita hepatitis B atau AIDS, masih terdapat beberapa pendapat. Penularan vertical dari ibu yang menderita AIDS pada bayinya berkisar antara 25 % sampai 50%

  • IBU DENGAN DIET TERTENTUIbu Vegetarian bila ibu vegetarian murni dan sama sekali tidak mengkonsumsi protein hewani, maka ibu dan bayinya akan kekurangan vitamin B12. Ibu Diabetes Melitus. Ibu penderita diabetes mellitus tetap dianjurkan untuk menyusui bayinya Pada keadaan seperti ini, harus diperhatikan:Kebutuhan insulinnya akan berkurang.

  • Pada saat melahirkan dan beberapa hari setelahnya, kadar gula ibu sangat bervariasi.Sering terjadi laktosuria yang dapat disangka glukosuria.Kemungkinan menderita mastitis atau abses payudara lebih besar.

  • PEMBERIAN OBAT-OBATAN PADA IBU MENYUSUIBila obat diberikan pada ibu menyusui, yang perlu diketahui adalah :Berapa banyak obat tersebut dikeluarkan melalui ASIBerapa banyak obat tersebut yang diserap oleh bayiSejauh mana obat tersebut mempengaruhi laktasi

  • Obat-obatan yang merupakan kontra indikasi ibu menyusui adalah :

    No Obat Alasan BronkokriptinKokainSiklofosfamidMenekan laktasiIntoksikasiMenekan system imun, karsigenesis, neutropia.

  • MENYUSUI PADA WAKTU HAMILMenyusui pada saat ibu sedang hamil bukan sebagai factor risiko untuk melahirkan bayi premature atau mengganggu pertumbuhan janin intrauterine, asalkan ibu sehat, mendapat diit yang baik serta tidak dapat kontra indikasi Berat badan anak yang masih menyusui tersebut harus dimonitor secara teratur, terutama kalau umur anak dibawah satu tahun, karena adanya penurunan produksi ASI pada waktu ibu sedang hamil.

  • Pada anak yang masih belum usia satu tahun tetapi ibunya sudah hamil lagi, peran petugas kesehatan adalah :Memberikan penjelasan tentang baik buruknya menyusui pada waktu ibu sedang hamil/menyusui.Menggali perasaan ibu tentang keputusannya untuk menyusui dengan cara diatas, serta diskusikan emosi yang menyertainya.Rujuk ibu ke kelompok pendukung ASI yang terdekat.Beri dukungan pada ibu yang akan memutuskan menyapih anaknya, karena pada umumnya mereka tau apayang terbaik yang akan dilakukannya.

  • Posisi menyusui sambil berdiri yang benar (Perinasia, 1994)

  • Posisi menyusui sambil duduk yang benar (Perinasia, 1994 )

  • Posisi menyusui sambil rebahan yang benar (Perinasia, 1994)

  • Posisi menyusui balita pada kondisi normal (Perinasia, 1994)

  • Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan (Perinasia, 2004)

  • Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah (Perinasia, 2004)

  • Posisi menyusui bayi bila ASI penuh (Perinasia, 2004)

  • Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan (Perinasia, 2004)

  • Langkah-Langkah Menyusui yang Benar1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai.

  • Cara meletakan bayi (Perinasia, 2004)

  • Lanjutan 2. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.

  • Cara memegang payudara (Perinasia, 2004

  • Lanjutan 3. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar

  • Cara merangsang mulut bayi (Perinasia, 2004)

  • Perlekatan benar (Perinasia, 2004)Perlekatan salah (Perinasia, 2004)

  • BH KHUSUS MENYUSUI

    **