Proses Komunikasi Politik

17
KOMUNIKASI POLITIK ”PROSES KOMUNIKASI POLITIK DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA” MAKALAH Diajukan sebagai Nilai Tugas Mata Kuliah Komunikasi Politik OLEH : Oleh Novi Hendra 06193058 JURUSAN ILMU POLITIK

Transcript of Proses Komunikasi Politik

Page 1: Proses Komunikasi Politik

KOMUNIKASI POLITIK

”PROSES KOMUNIKASI POLITIK DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA”

MAKALAH

Diajukan sebagai Nilai Tugas Mata Kuliah Komunikasi Politik

OLEH :

Oleh

Novi Hendra

06193058

JURUSAN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

Page 2: Proses Komunikasi Politik

2008

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji dan syukur kehadirat Allah yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat

dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang penulis

beri judul ”Proses Komunikasi Politik dan Komponen-Komponenya”. Serta kepada

nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umat dari alam kegelapan kepada

alam yang berilmu pengetahuan seperti sekarang.

Dalam konteks negara Indonesia seperti sekarang ini, dibutuhkan suatu

komunikasi politik yang baik yang diharapkan dapat membawa perubahan yang

signifikan bagi kemajuan bangsa dan negara. Seperti kita ketahui negara kita berada

dalam kebodohan dan kemiskinan serta pemimpin yang serakah yang tidak

memperhatikan nasib rakyatnya. Untuk itu penulis mencoba menghadirkan sebuah

konsep proses kominikasi politik dan komponennya yang mudah-mudahan dapat

memberikan manfaat yang bagi para pembaca untuk dapat dianalisis lebih lanjut.

Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir

kata apabila terdapat kata-kata yang janggal penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Atas perhatian pembaca penulis ucapkan terima kasih.

Padang, 22 juli 2008

Penulis

1

Page 3: Proses Komunikasi Politik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... 1

DAFTAR ISI.................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Rumusan Masalah.......................................................................... 3

1.2 Latar Belakang............................................................................... 3

1.3 Tujuan Penulisan........................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Komunikator................................................................................... 4

2.2 Komunikan.................................................................................... 5

2.3 Media............................................................................................ 6

2.4 Pesan............................................................................................. 7

2.5 Efek komunikasi........................................................................... 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................... 9

3.2 Saran............................................................................................. 9

DAFTAR REFERENSI.................................................................................. 10

2

Page 4: Proses Komunikasi Politik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rumusan Masalah

Masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Komunikator

2. Komunikan

3. Media

4. Pesan

5. Efek komunikasi

Dalam hal ini, merupakan komponen-komponen dari komunikasi politik.

1.2 Latar Belakang

Makalah ini disusun dilatarbelakangi oleh karena dalam mata kuliah komunikasi

politik setiap mahasiswa diharuskan untuk membuat makalah setiap pertemuannya. Salah

satu tema yang menjadi bahan kami adalah mengenai proses komunikasi politik dan

komponen-komponenya. Tema ini adalah tema dasar yang harus dipahami oleh setiap

mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini.

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mencoba menghadirkan komponen-komponen dari komunikasi politik.

2. Sebagai nilai tugas mata kuliah pemikiran politik barat yang penulis ambil pada

semester pendek ini.

3

Page 5: Proses Komunikasi Politik

PROSES KOMUNIKASI POLITIK

DAN KOMPONEN

A. KOMUNIKATOR

Komunikator dalam komunikasi massa sangat berbeda dengan komunikator

dalam bentuk komunikasi yang lain, komunikator disini meliputi jaringan, stasiun,

televisi. Jadi artinya komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam

sebuah lembaga media massa. Dengan demikian komunikator dalam komunikasi massa.

bukan individu, akan tetapi kumpulan orang-orang yang bekerja sama satu sama lain,

meskipun ada orang yang dominan , pada akhirnya ia akan terbatasi perannya oleh

kumpulan orang yang terdiri dari organisasi lembaga, institusi atau jaringan, jadi apa

yang dikerjakan oleh komunikator dalam komunikasi massa atas nama lembaga dan

bukan atas nama masing-masing individu dalam lembaga tersebut.

Komunikator dalam komunikasi massa bersifat mencari keuntungan, akan tetapi

orientasi keuntungan menjadi dasar pembentukan organisasi, media massa tentu tidak

hanya menyebarkan dan menyiarkan informasi semata, tetapi membutuhkan pemasukan

bagi kelangsungan hidup lembaga itu sendiri. Mana mungkin sebuah lembaga media

massa bisa bertahan sementara ornag-orang didalamnya tidak mendapat gaji. Ada

beberapa karakteristik yang dimiliki oleh komunikator dalam komunikasi massa.

Pertama :daya saing. Kedua: ukuran dan kompleksitas. Ketiga : indutrialisasi . empat:

spesialisasi. Lima : perwalian.

Dalam komunikator berhasil atau tidaknya sebuah komunikator tergantung

dengan daya saing , bagaimana sebuah kebijakan dirumuskan , bagaimana merumuskan

dan mengelola manajemen perusahaan. Bgaimana mengikat orang agar berlangganan

tetap dan bagaimana memuaskan pelanggan, sebab itu adalah bagian dari daya saing

sebuah koran. Ukuran kompleksitas juga menjadi sifat khusus yang melekat pada

komunikator. Ukuran yang berhubungan erat dengan jumlah orang-orang yang dikerjakan

4

Page 6: Proses Komunikasi Politik

dalam saluran komunikasi massa dan semakin besar pula orang-orang yang terlibat di

dalamnya. Spesialisasi dari komunikator dalam komunikasi merupakan konsekuensi

pembagian tugas dan wewenang internal di dalam sebuah media cetak.

Sementara perwakilan di dalam komunikator semakin tumbuh besar

membutuhkan perwakilan lain yang menopang kehidupan media itu, semakin tinggi

media massa fungsi perwakilan menjadi semakin besar, fungsi perwakilan akan semakin

penting kehadirannya.

B. KOMUNIKAN

a. yang memotivasi komunikan/khalayak.

Banyak prasangka yang mempengaruhi bagaimana orang mempersepsi objek

politik. Sears dan Whitney mengemukakan kecenderungan bahwa apa yang disingkapkan

oleh riset sangat penting. Pertama dengan taraf yang menurun, afiliasi seorang warga

negara dalam suatu partai politik membentuk kehadiran, cara dan besarnya tanggapan

terhadap pesan persuasive dari para pemimpin partai. Semakin kuat identifikasi partai

seseorang, semakin kurang kemungkinan berhasilnya imbauan oposisi. Oleh sebab itu

pengiklanan politik memusatkan perhatiannya pada pengidentifikasian partisan yang

lemah dan orang-orang yang independent.

Selain itu ada petunjuk bahwa orang-orang yang taraf informasinya rendah,

kurang terbuka dan kurang komitmennya terhadap objek, lebih besar kemungkinannya

dapat dipersuasi oleh periklanan politik. Masalahnya adalah bagaimana menarik

perhatian mereka kepada imbuan. Hal ini turut membantu kecenderungan para pengiklan

politik untuk merumuskan imabauan dengan memperhatikan pertimbangan yang menarik

dan estetis, jadi tidak menyajikan informasi yang bersifat faktual dan hanya

menonjolakan manfaatnya.

b. karakteristik kepribadian dan sosial komunikan/khlayak.

Beberapa peneliti berargumentasi bahwa orang-orang yang memiliki seperangkat

pembawaan kepribadian tertentu lebih mudah dipersuasi dari pada orang –orang dengan

pembawaan berbeda.. Misalnya beberapa studi menujukkan bahwa orang-orang yang rasa

harga dirinya rendah lebih mudah dipersuasi ketimbang mereka yang harga dirinya

5

Page 7: Proses Komunikasi Politik

tinggi. Akhirnya beberapa orang merupakan ”perata” (proses kognitif mereka

menekankan kesamaan-kesamaan dalam segala sesuatu dan bukan perbedaan-perbedaan)

sementara yang lain adalah ” penajam” (mereka yang berpikir tentang hal-hal yang

khusus). Yang terakhir bisa menanggapi penyajian yang lebih rinci dan logis, yang

pertama menanggapi penampilan yang sangat dangkal dan secara garis besar.

Selama hubungan antara kepribadian dan kepersuasifan itu berlaku, pengetahuan

tentang bagaimana sifat-sifat itu terbagi antara khalayak merupakan bantuan bagi

pengiklan politik dalam merumuskan kampanye. Hanya masalahnya ialah bagaimana

mendeteksi pembagian itu. Para pengiklan politik menaruh minat terhadap karakteristik

sosial anggota-anggota komunikan karena dua alasan. Pertama, ada kemungkinan pola

komunikasi dipengaruhi demografi, artinya orang berbeda-beda dalam, misalnya

menonton televisi karena usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan

sebagainya. Satu imbauan iklan kepada kelompok demografi tertentu harus menggunakan

lambang-lambang dan diprogramkan melalui media yang cocok bagi komunikan itu.

Kedua meskipun mereka berbeda dari propaganda dalam hal bahwa mereka tidak

menyaring pesan-pesan melalui kelompok terorganisasi, para pengiklan politik memang

mengandalkan para pemuka pendapat. Jenis individu bagaimana di dalam media massa

yang sekali-sekali mengikuti nasihat orang lain adalah bahan pertimbangan yang penting

dalam merumuskan kampanye periklanan.

C. MEDIA

Teori persamaan media (media equation Theory) bertujuan untuk menjawab

persoalan mengapa orang yang secara tidak sadar bahkan secara otomatis merespons apa

yang dikomunikasikan oleh media seolah media itu manusia. Menurut asumsi teori ini

media diibaratkan sama dengan manusia. Dalam media cetak misalnya kita bisa meminta

nasihat dalam psikologi dalam rubrik komunikasi psikologi massa kitapun bisa mencari

jodoh melalui media yakni rubrik kontak jodoh. Contoh lain dari media massa adalah

ketika kita melihat televisi yang kita lihat ukurannya kecil dan suaranya kecil ada

kemungkinan ita menontonnya lebih dekat jika dibandingkan dengan televisi yang besar.

Ketika orang lain berbicara suaranya kecil kita pasti mendekat.

6

Page 8: Proses Komunikasi Politik

Hari ini media bahkan dianggap sebagai kehidupan yang nyata. Dengan komputer

kita bisa berbuat apa saja misalnya kita bisa mencari hiburan dalam permainan yang telah

disediakan. Kita bisa menjajah ke seluruh dunia dengan perantaraan internet. Kita bisa

berkirim surat secara cepat melalui email dengan teman yang ada di negara lain dan kita

menghabiskan kebutuhan kita yang berjam-jam untuk mencari kebutuhan kita dengan

komputer.

Demikian juga dengan televisi memberikan hiburan, bisa memberikan nasihat

rohani dan melalui televisi kita dituntut untuk mencari panduan belanja. TV juga

mempengaruhi kita hidup konsumtif. Seolah-olah kita bisa hidup tanpa melaui kehidupan

yang nyata sebab televisi merupakan kehidupan yang nyata itu sendiri.

D. PESAN

a. isi pesan

Beberapa segi pesan berhubungan dengan kepersuasifan, tetapi temuan-temuan

riset tidak sepakat tentang bagaimana tepatnya. Misalnya dalam keadaan tertentu,

mengancam orang ( komunikasi yang membangkitkan rasa takut) akan mempersuasi

mereka untuk melakukan sesuatu (seperti membangkitkan ketakutan akan gigi yang

berlubang jika penduduk tidak mendukung upaya mencampuri air ledeng dengan

fluorida) namun dalam kondisi yang lain, ancaman itu bisa menjadi bumerang (beberapa

pemberi suara menolak desakan politikus yang menyatakan bahwa akibatnya akan

mengerikan jika kalah, mereka menganggapnya sebagai taktik ”gertak sambal” saja.

Temuan-temuan riset sedikit-sedikit lebih tegas. (tetapi masih jauh dari konklusif)

tentang segi-segi lain dari isi pesan):

1. Agar efektif, setiap imbauan harus membawa suatu perubahan opini, tetapi jika

pesan itu terlalu berbeda dari pandangan khlayak, ia akan diabaikan, itulah

sebabnya sangat sukar meyakinkan seorang republikan seumur hidup serius pada

tujuan partai democrat dan sebaliknya.

2. Suatu pesan propaganda tidak boleh ceplas-ceplos, namun ada kecenderungan

lebih persuasive jika kesimpulannya yang harus diambil dari imbauan itu

diberikan dengan tegas dan tidak diserahkan kepada khalayak untuk menduga

demikianlah, pada tahun 1972 Richard Nixon tidak mengatakan secara langsung

7

Page 9: Proses Komunikasi Politik

bahwa George Mc Govern kurang memenuhi kualifikasi untuk menjadi presiden,

tetapi hanya menggunakan slogan yang tegas. ” pilih kembali presiden”

3. Di depan khalayak yang bersahabat cukup mengemukakan satu sisi argumentasi,

di depan khalayak yang tidak bersahabat dan tidak mempunyai komitmen,

kemukakan kedua sisinya contoh: kecam oposisi didepan partai kita, akui, tetapi

cacat kita di depan orang lain”.

4. Ungkapan yang metaforis lebih meningkatkan kepersuasifan dari pada ungkapan

yang harfiah. Ketika menerima jabatannya pada tahun 1974, barangkali Gerald

Ford akan mendapat lebih banyak simpati jika ia menggunakan methapor mobil

untuk menyamakan dirinya dengan sebuah ” mobil Ford”

5. Juri tetap tidak ikut campur tentang apakah imbauan itu harus factual, emosional,

atau gabungan dari keduanya, sebab sebagian besar tergantung dari situasi dan

khalayak.

b. Struktur pesan

Seperti dalam hal isi pesan, tidak ada dalil yang konklusif tentang hubungan antar

organisasi pesan dan bagaimana orang menanggapinya. Ada berbagai susunan pesan

yang mungkin dilakukan, termasuk susunan klimaks (penempatan materi terpenting

paling akhir), susunan anti klimaks (penempatannya paling dulu), dan susunan pyramidal

(penempatannya di tengah-tengah). Perbedaan struktur dapat menimbulkan debat awal-

akhir, yaitu apakah suatu imbauan akan lebih efeftif jika argumentasinya ang lebih kuat

dinyatakan pada awal atau akhir pesan. Riset menunjukkan bahwa ” hal itu bergantung”

khusunya argumentasi itu mengenai topik yang dikenal baik, yang lebih dahulu dianggap

penting akan lebih dingat dan barangkali lebih persuasive, jika topik itu tidak dikenal,

rgumentasi pada awal atau akhir biasanya dingingat lebih baik dari pada yang muncul

ditengah-tengah.

E. EFEK KOMUNIKASI

Apakah komunikasi massa mempunyai pengaruh atau efek? Jenis efek

komunikasi massa terjadi pada diri audience yang jelas komunikasi mempunyai efek

seperti apa yang ditimbulkan oleh komunikasi itu sendiri. Masalahnya efek berkaitan

8

Page 10: Proses Komunikasi Politik

dengan dengan sejarah kemunculan media massa., efek dari komunikasi masssa jelas dan

nyata coba kita lihat sendiri dalam diri kita sendiri berapa persen materi pembicaraan kita

disebarkan melalui efek komunikasi massa.

Jenis-jenis efek

1. efek primer

suatu saat anda berada di lobi kampus untuk menuggu perkuliahan. Anda melihat

ada dua orang mahasiswa yang duduk sepuluh meter dari tempat anda. Dua orang itu

terkadang tertawa bersama, kadang ada satu diantara mereka yang menganggukkan dan

menggelengkan kepalanya. Dan saat itu anda yakin teah terjadi proses komunikasi

diantara dua mahasiswa itu berarti efek komunikasi telah melekat dalam dirinya ketika

kita mengatakan ada proses komunikasi diantara dua mahasiswa tersebut secara tidak

langsung juga telah terkena efek.

Dengan demikian yang dimaksus dengan efek sekunder adalah prilaku-prilaku

penerima yang berada di bawah kontrol langsung komunikator. Jadi terpaan media massa

mengenai audience menjadi salah satu betuk efek primer. Akan lebih bagus jika audience

meperhatikan pesan-pesan media massa.

2. efek sekunder

Persoalannya kemudian adalah apakah hasil yang terjadi dari sebuah proses

komunikasi? Jika pengaruh primer terjadi misalnya dari terpaan, perhatian dan

pemahaman apa konsekuensinya apakah orang lain bisa dipengaruhi untuk mengubah

pikirannya sesuai dengan apa yang dianjurkan. Menurut John R. Bit Neer, fokus utama

efek ini adalah tidak hanya bagaimana media mempengaruhi audience tetapi bagaimana

audience bereaksi pesan-pesan media yang sampai pada dirinya.

Ada yang menikmati opera sabun sebagai alat untuk melakukan hubungan sosial

dengan yang lainnya misalnya mereke mendiskusikan secara bersama-sama yang mereka

lihat termasuk pelampiasan dari rasa bosan, acara televisi juga membantu manusia untuk

memecahkan persoalan hidup yang dihadapinya.

9

Page 11: Proses Komunikasi Politik

DAFTAR REFERENSI

Mulyana, Deddy.2001.ilmu komunikasi suatu pengantar. Bandung: Pen Rosdakarya.

Mulyana, Deddy.2001.nuansa-nuansa komunikasi. Bandung:rosdakarya

http/ www.google.com , diakses juli 2008.

10