proses kewirausahaan
-
Upload
tri-dmp-banjarmasin -
Category
Documents
-
view
856 -
download
11
description
Transcript of proses kewirausahaan
Proses
Kewirausahaan
3. 1 FAKTOR-FAKTOR PEMICU KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan Page 1
Bab TigaSetelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu :1. Memahami faktor-faktor pemicu
kewirausahaan.2. Menjelaskan proses berkembangnya
kewirausahaan.3. Menjelaskan ciri-ciri proses pertumbuhan
kewirausahaan.4. Memahami langkah-langkah menuju
keberhasilan wirausaha.5. Menjelaskan faktor-faktor pendorong dan
penghambat kewirausahaan.
TUJUAN 1 :Memahami faktor-faktor pemicu kewirausahaan
Kewirausahaan ditentukan oleh property right competency, incentives, dan environment.
David C.McCleland (1961:207), mengemukakan bahwa kewirausahaan (entrepreneurship) ditentukan oleh motif berprestasi (achievement), optimisme (optimism), sikap-sikap nilai (value attitudes) dan status kewirausahaan (entrepreneurial status) atau keberhasilan. Sedangkan menurut Ibnoe Soedjono dan Roopke, proses kewirausahaan atau tindakan kewirausahaan (entrepreneurial action) merupakan fungsi dari property right (PR), competency/ability (C), intencive(I), dan external environment (E).
Perilaku kewirausahaan dipengaruhi ooleh faktor eksternal dan internal. Faktor-faktor itu adalah hak kepemilikan (property right, PR), kemampuan/kompetensi (competency/ability, C), dan intensif (intencive), sedangkan faktoreksternalnya meliuti lingkungan (environment, E). Menurut Ibnoe Soedjono, karena dalam kemampuan afektif (affective abilities) mencakup sikap, nilai-nilai, aspirasi, perasaan, dan emosi yang kesemuanya sangat bergantung pada kndisi lingkungan yang ada, maka dimensi kemampuan afektif (affective abilities) dan kemampuan kognitif (kognitiv abilities) merupakan bagian dari pendekatan kemampuan kewirausahaan (entrepreneuria). Jadi, kemampuan berwirausaha (entrepreneurial) merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras, dan keberanian menghadapi risiko untuk memperoleh peluang.
\
Sumber: William D Bygrave, (1996), The Portable M B A Entrepreneurship, hal 3
Kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi ini dipicu oleh faktor pribadi, lingkungan dan sosiologi. Faktor individu yang memicu kewirausahaan adalah pencapaian locus of control,toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, usia, komitmen, dan ketidakpuasan. Sedangkan faktor pemicu yang berasal dari lingkungan ialah peluang, model, peran, aktivitas, pesaing, inkubator, sumber daya dan kebijakan pemerintah. Sedangkan faktor pemicu yang berasal dari lingkungan sosial meliputi keluarga, orang tua, dan jaringan kelompok. Seperti halnya pada tahap perintisan kewirausahaan, maka pertumbuhan kewirausahaan sangat tergantung pada kemampuan pribadi, organisasi, dan
Kewirausahaan Page 2
TUJUAN 2 :Menjelaskan proses berkembangnya kewirausahaan
Kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi didukung oleh kejadian pemcu, diimplementasikan dan akhirnya tumbuh dan berkembang
3.2 MODEL PROSES KEWIRAUSAHAAN
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996:3), proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal seperti pendidikan, sosiologi, organisassi, kebudayaan, dan lingkungan (Bygrave 1996:3). Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas, inovasi, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembang menjadi wirausaha yang besar (Soeharto Prawirokusumo (1977:5). Secara internal, inovasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi di antaranya model peran, aktivitas dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.
Dalam suatu bagan, Carol Noore mengemukakan faktor-faktor pemicu kewirausahaan dan model proses kewirausahaan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Model Proses Kewirausahaan
Pribadi: Pencapaian locus of
control Toleransi Pengambilan resiko Nilai-nilai pribadi Pendidikan Pengalaman
V
Sosiologi: Jaringan
kelompok Orang tua Keluarga Model peranan
Organisasi: Kelompok Strategi Struktur Budaya Produk
Pribadi: Pengambilan
risisko Ketidakpuasan Pendidikan Usia Komitmen
Pribadi : Wirausahawan Pemimpin
manajer Komitmen Visi
INOVASI KEJADIAN PEMICU IMPLEMENTASI PERTUMBUHAN
Lingkungan; Peluang Model peranan Aktivitas
Lingkungan: Kompetisi Sumber daya Inkubator Kebijakan pemerintah
Lingkungan; Pesaing Pelanggan Pemasok Investor, bankir
lingkungan. Faktor lingkungan yang memepengaruhi pertumbuhan kewirausahaan adalah pesaing, pelanggan, pemasok, dan lembaga-lembaga keuangan yang akan membantu pendanaan.
Kewirausahaan Page 3
Sedangkan faktor yang berasal dari pribadi adalah komitmen, visi, kepemimpinan, dan kemampuan manajerial. Selanjutnya faktor yang berasal dari organisasi adalah kelompok, struktur budaya, dan strategi. Jadi, kewirausahaan diawali dengan inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi, sosiologi, organisasi, dan lingkungan.
Seorang yang berhasil dalam berwirausaha adalah orang yang dapat menggabungkan nilai-nilai,sifat-sifat utama (pola sikap) dan perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan praktis (knowledge and practice). Jadi, pedoman-pedoman, pengharapan-pengharapan dan nilai-nilai, baik yang berasal dari pribadi maupun kelompok berpengaruh dalam membentuk perilaku kewirausahaan.
3.3 CIRI-CIRI PENTING TAHAP PERMULAAN DAN PERTUMBUHAN KEWIRAUSAHAAN
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 115 usaha kecil unggulan di Kabupaten Bandung yang dilakukan oleh penulis, diperoleh kesimpulan bahwa pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan pada usaha kecil tersebut memiliki tiga ciri penting, yaitu:
1) Tahap imitasi dan duplikasi (imitating and duplicating).2) Tahap duplikasi dan pengembangan (duplicating and developing).3) Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda
(creating new and different).
Pada tahap pertama, yaitu proses imitasi dan duplikasi, para wirausaha mulai meniru ide-ide orang lain, misalnya untuk memulai atau merintis usaha barunya diawali dengan meniru usaha orang lain, dalam menciptakan jenis barang yang akan dihasilkan meniru yang sudah ada. Teknik produksi, desain, pemprosesan, organisasi usaha, dan pola pemasaran meniru yang sudah ada. Beberapa keterampilan tertentu diperoleh melalui magang atau pengalaman baik dari lingkungan keluarga maupun orang lain. Akan tetapi tidak sedikit pula wirausaha yang berhasil karena proses pengamatan.
Selanjutnya, pada tahap duplikasi dan pengembangan, para wirausaha mulai mengembangkan ide-ide barunya. Dalam tahap duplikasi produk misalnya, wirausaha mulai mengembangkan produknya melalui diverifikasi dan differensiasi dengan didesain sendiri. Demikian pula dalam organisasi usaha dan pemasaran mulai dikembangkan dengan model-model pemasaran sendiri. Meskipun pada tahap ini mengalami perkembangan yang lambat dan cenderung kurang dinamis, tetapi sudah ada sedikit perubahan. Misalnya desain dan teknik yang cenderung monoton, mungkin berubah tiga sampai lima tahun sekali,pemasaran cenderung dikuasai oleh bentuk-bentuk monopsoni oleh para pedagang pengumpul seperti usaha kecil pada umumnya.
TUJUAN 3:Menjelaskan ciri-ciri pertumbuhan kewirausahaan
Tahap-tahap menuju kewirausahaan meliputi tahap imitasi dan duplikasi, tahap duplikasi dan pengembangan, dan tahap menciptakan ssesuatu yang baru dan berbeda
Beberapa wirausaha diantaranya ada juga yang mangikuti model pemasaran dan cenderung berperan sebagai market follower dan beberapa perusahaan lagi mengikuti kehendak pedagang pemgumpul.Setelah tahap duplikasi dan pengembangan kemudian tahap menciptakan sendiri sesuatu yang baru dan berbeda melalui ide-ide sendiri sampai terus berkembang.Pada tahap ini wirausaha biasanya mulai bosan dengan proses produksi yang ada, keingintahuan,ketidakpuasan terhadap hasil yang sudah ada mulai timbul dan adanya keinginan untuk mencapai hasil yang lebih unggul secara menggebu-gebu.Pada tahap ini organisasi usaha mulai diperluas dengan skala yang luas pula,produk mulai diciptakan sendiri berdasarkan pengamatan pasar dan beradsarkan kebutuhan konsumen, ada keinginan untuk menjadi penentang pasar (market challenger) bahkan pemimpin pasar (market leader).Produk-produk unik yang digerakkan oleh pasar(mareket driven) milai diciptakan dan disesuaikan dengan perkembangan teknik yang ada.Beberapa industri kecil tertentu,misalnya industri kecil sepatu dan industri konveksi mulai menantang pasar (market challenger) , sedangkan industri lainnya yang mulai menjadi pengikut pasar (market follower).
Dilihat prosesnya, Zimmerer (1996 : 15-16) membagi tahap perkembangan kewirausahaan menjadi dua,yaitu :
(1) Tahap awal
(2) Tahap pertumbuhan
TAHAP AWAL (STAR - UP) TAHAP PERTUMBUHAN(GROWTH)
A.Tujuan dan Perencanaan :
● Kesinambungan tujuan dan rencana pokok
(menciptakan ide-ide pasar)
B. Sifat atau Ciri-ciri Kinci Personal
● Memfokuskan pada masa yang akan datang
daripada masa sekarang usaha-usaha
menengah diarahkan untuk jangka panjang.
● Pengambilan risiko yang moderat dengan
tingkat tolerensi yang tinggi terhadap
Tumbuh sederhana,efisien,orientasi laba,dan rencana langsung untuk mencapainya
Sama seperti tahap awal
Sama seperti tahap awal
Kewirausahaan Page 4
TABEL3.1 Ciri-Ciri Pertumbuhan Kewirausahaan
perubahan dan kegagalan.
● Kapasitas untuk menemukan ide-ide inovatif
yang memberi kepuasan kepada konsumen
● Pengetahuan teknik dan pengalaman
inovasi pada bidangnya
C. Sifat untuk Desain
● Struktur pola yang sederhana dan luas
dengan jaringan kerja komunikasi yang
luas secara horizontal
● Otoritas pengambilan keputusan dimiliki oleh
Wirausaha
● Informal dan sistem kontrol personal
Kapasitas untuk menempa selama pertumbuhan
cepat,kemurnian organisasi dan kemampuan berhitung
Pengetahuan manajerial dan pengalaman
dengan menggunakan orang lain dan sumber daya yang ada
Struktur yang fungsional dan vertikal,
akan tetapi saluran komunikasi informasi
sering digunakan
Mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada manajer level kedua
Kuasi formal (yaitu tidak terlalu kompleks
Atau bekerja sama) dalam beroperasi
Kewirausahaan Page 5
3.4 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN WIRAUSAHA
Dan Steinhoff &John F. Burgess mengemukakan beberapa karakteristik yang diperlukan untuk mencapai the building-up of entrepreneurial succes, sebagai berikut:
Sumber : Dan Steinhoff & John F Burgess, Smaall Business Management Fundamental McGraw Hill.Co. Singapore, 1993 hal 38.
Untuk menjadi wirausaha yang sukses pertama-tama harus memiliki ide atau visi bisnis (business vision) yang jelas,kemuadian ada kemauan dan keberanian untuk menghadapi risiko baik waktu maupun uang. Apabila ada kesiapan dalam menghadapi risiko, langkah berikutnya adalah membuat perencanaan usaha,mengorganisasikan dan menjalankannya. Agar usahanya berhasil, selain harus kerja keras sesuai dengan urgensinya, wiarusaha harus mampu mengembangkan
Kewirausahaan Page 6
TABEL3.1B Langkah Menuju Kewirausahaan yang Berhasil
Ide
KemauanKemampuan
Semangat dan kerja keras
Loyalitas dan
tanggung jawab
Wirausaha
Usaha
TABEL3.1A Entrepreneur Building
Take responbility for success or failure.
Develop relationship with customer, employees, suppliers, and others.
Work hard with a sense of urgency.
Plan, organize, follow through.
Be willing to risk time and money.
Have a business goal or vision.
SUKSES
TUJUAN 4:Memahami langkah-langkah menuju keberhasilan wirausaha
Menuju kewirausahaan dengan ide, kemampuan, semangat, loyalitas serta tanggung jawab.
hubungan baik dengan mitra usahanya maupun dengan semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan.
(7). Sikap yang kurang bersungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
Kewirausahaan Page 7
3.5 FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi wiarausaha. Zimmerer (1996 : 14-15) mengemukakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya :
(1) Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahan kurang berhasil.
(2) Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
(3) Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
(4) Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titk awal dari suatu kegiatan, sekaligus gagal dalam perencanaan maka akan kesulitan dalam pelaksanaan.Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
(6) Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas.Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
TUJUAN 5:Menjelaskan faktor-faktor pendorong dan penghambat kewirausahaan
Keberhasilan kewirausahaan ditentukan oleh faktor:1) Kemampuan dan kemauan2) Tekad yang kuat dan kerja
keras3) Kesempatan dan peluang
(8). Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
Selain faktor-faktor yang membuat kegagalan kewirausahaan, Zimmerer (1966:17) mengemukakan beberapa potensi yang membuat orang mundur dari kewirausahaan, yaitu.
1) Pendapatan yang tidak menentu. Baik pada tahapan awal maupun tahap pertumbuhan, dalam bisnis tidak ada jaminan untuk terus memperoleh pendapatan yang berkesinambungan. Dalam kewirausahan, sewaktu-waktu bisa rugi dan sewaktu-waktu juga bisa untung. Kondisi yang tidak menentu dapat membuat seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.
2) Kerugian akibat hilangnya modal investasi. Tingkat kegagalan untuk usaha baru sangatlah tinggi. Menurut Yuyun Wirasmita (1998), tingkat mortalitas/kegagalan usaha kecil di Indonesia mencapai 78%. Kegagalan investasi mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha. Bagi seorang wirausaha, kegagalan sebaiknya dipandang sebagai pelajaran berharga.
3) Perlu kerja keras dan waktu yang lama. Wirausaha biasanya bekerja sendiri mulai dali pembelian, pengolahan, penjualan, dan pembukuan. Waktu yang lama dan keharusan bekerja keras dalam berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin menjadi wirausaha menjadi mundur, ia kurang terbiasa dalam menghadapi tantangan. Wirausaha yang berhasil pada umumnya menjadikan tantangan sebagai peluang yang harus dihadapi dan ditekuni.
4) Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap. Kualitas kehidupan yang tidak segera meningkat dalam usaha, akan mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha. Misalnya, pedagang yang kualitas kehidupannya tidak meningkat, maka akan mundur dari usaha dagangnya dan masuk ke usaha lain.
3.6 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BERWIRAUSAHA
Keuntungan dan kerugian kewirausahaan identik dengan keuntungan dan kerugian pada usaha kecil milik sendiri. Peggy Lambing dan Charles L. Kuehl (2000: 19-20) mengemukakan keuntungan dan kerugian kewirausahaan adalah sebagai berikut:
Kewirausahaan Page 8
Keuntungan
Otonomi
Kerugian
Pengorbanan PersonalBeban Tanggung JawabMargin kecil dan gagal
WIRAUSAHA
3.6.1 Keuntungan Kewirausahaan
1) Otonomi pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi seorang “bos” yang penuh kepuasan.
2) Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tantangan awal dan perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
3) Kontrol finansial. Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
3.6.2 Kerugian Kewirausahaan
Disamping beberapa keuntungan diatas, dengan berwirausaha juga memiliki beberapa kerugian, yaitu :
1) Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
2) Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personil maupun pengadaan dan pelatihan.
3) Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karena wirausaha menggunakan keuangan yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka margin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.
RANGKUMAN
Kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi yang dipicu oleh faktor pribadi dan faktor lingkungan. Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan adalah locus of control, pendidikan, pengalaman, komitmen, visi, keberanian mengambil resiko, dan usia. Sedangkan faktor-faktor lingkungan adalah sosiologi, organisasi, keluarga, peluang, model, peran, pesaing, investor, dan kebijakan pemerintah.
Kewirausahaan berkembang melalui tiga proses, yaitu, 1) proses imitasi dan duplikasi, 2) proses pengembangan atau disebut juga proses benchmarking, 3) proses menciptakan atau disebut proses inovasi dan kreasi yang diawali dengan teknik produksi baru, mencari bahan baku baru, organisasi usaha baru, dan metode pemasaran baru seperti halnya proses inovasi dari Schumperter (1934).
Beberapa langkah untuk menjadi wirausaha yang sukses, diantaranya: 1) ada visi dan tujuan yang jelas, 2) bersedia untuk mengambil resiko uang dan waktu, 3) berencana dan terorganisir, 4) kerja keras sesuai dengan tingkat kepentingannya, 5) mengembangkan hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan lainnya, 6) memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan ataupun kegagalan.
Adapun yang menyebabkan kegagalan kewirausahaan meliputi : 1) kurang kompeten dan manajerial, 2) kurang berpengalaman dalam lapangan usaha yang akan dimasuki, 3) kurang bisa mengendalikan keuangan, 4) gagal dalam perencanaan, 5) kurang memadainya lokasi, 6) kurang pengawasan peralatan, 7) sikap yang setengah hati, 8) kurang siap mengalami perubahan (peralihan).
Beberapa keuntungan dengan berusaha bagian otonomi, tantangan awal yang menyenangkan, dan kontrol atas keuangan. Sedangkan kerugiannya adalah pengorbanan yang
Kewirausahaan Page 9
ditanggung sendiri, beban tanggung jawab yang besar, dan kecilnya margin keuntungan yang mungkin diperoLatihan 3
1. Jelaskan faktor-faktor apa yang menjadi pemicu kewirausahaan itu?2. Gambarkan bagaimana proses terjadinya kewirausahaan sebelum dan sesudah proses inovasi
dimulai?3. Jelaskan bagaimana ciri-ciri tahap awal dan tahap pertumbuhan kewirausahaan!4. Gambarkan bagaimana langkah-langkah menuju kewirausahaan berhasil?5. Apa yang menjadi faktor pendorong dan penghambat keberhasilan berwirausaan?
Kewirausahaan Page 10