Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

17
Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka Akuisisi oleh PT TUV Tbk Novisantia Rangga Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Catur Sasongko Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Abstrak Laporan ini membahas mengenai proses due diligence pada PT PQR yang difokuskan pada laporan keuangan perusahaan. Proses ini dilakukan dalam rangka akuisisi oleh PT TUV Tbk dengan tujuan untuk memeriksa dan memverifikasi bahwa fakta-fakta yang diberikan oleh Perusahaan adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Metode yang digunakan dalam proses financial due diligence adalah agreed upon procedure. Proses yang dilakukan telah mengikuti standar yang berlaku dan hasilnya menyimpulkan PT PQR telah menjalankan proses pencatatannya dengan baik, namun ada beberapa hal yang kurang sesuai. Kata kunci : Financial Due Diligence Abstract This internship report discusses the due diligence process that mainly focus on company’s financial statement. This process is conducted based on the acquisition planning of PT PQR by PT TUV Tbk with purpose to check and verify that all data provided by the company is true and reliable. In doing financial due diligence process, the consultant used agreed upon procedure as a method. The process that have been done by KAP AAJ has met the standard and conclude that PT PQR’s reporting is good; however there are several practices that have not met standard. Keyword : Financial Due Diligence 1. Latar Belakang Program Magang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting bagi keberhasilan suatu perusahaan dalam proses penciptaan competitive advantage. Dunia kerja mencari sumber daya terbaik guna mendukung kegiatan usahanya untuk menjadi yang terbaik. Hal ini mendorong perusahaan untuk menyeleksi dan menerima tenaga kerja yang kompeten dalam pengetahuan konseptual, keterampilan (skill), dan perilaku yang sesuai dengan standar yang diharapkan perusahaan. Faktor ketidakseimbangan antara lapangan pekerjaan yang tersedia dengan jumlah tenaga kerja yang ada membuat hanya tenaga kerja dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar saja yang akan diterima. Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi, menyadari betul tuntutan untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajaran Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Transcript of Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

Page 1: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka Akuisisi oleh PT TUV Tbk

Novisantia Rangga Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Catur Sasongko

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Abstrak

Laporan ini membahas mengenai proses due diligence pada PT PQR yang difokuskan pada laporan keuangan perusahaan. Proses ini dilakukan dalam rangka akuisisi oleh PT TUV Tbk dengan tujuan untuk memeriksa dan memverifikasi bahwa fakta-fakta yang diberikan oleh Perusahaan adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Metode yang digunakan dalam proses financial due diligence adalah agreed upon procedure. Proses yang dilakukan telah mengikuti standar yang berlaku dan hasilnya menyimpulkan PT PQR telah menjalankan proses pencatatannya dengan baik, namun ada beberapa hal yang kurang sesuai. Kata kunci : Financial Due Diligence

Abstract

This internship report discusses the due diligence process that mainly focus on company’s financial statement. This process is conducted based on the acquisition planning of PT PQR by PT TUV Tbk with purpose to check and verify that all data provided by the company is true and reliable. In doing financial due diligence process, the consultant used agreed upon procedure as a method. The process that have been done by KAP AAJ has met the standard and conclude that PT PQR’s reporting is good; however there are several practices that have not met standard. Keyword : Financial Due Diligence

1. Latar Belakang Program Magang

Sumber daya manusia merupakan aset terpenting bagi keberhasilan suatu perusahaan dalam

proses penciptaan competitive advantage. Dunia kerja mencari sumber daya terbaik guna

mendukung kegiatan usahanya untuk menjadi yang terbaik. Hal ini mendorong perusahaan

untuk menyeleksi dan menerima tenaga kerja yang kompeten dalam pengetahuan konseptual,

keterampilan (skill), dan perilaku yang sesuai dengan standar yang diharapkan perusahaan.

Faktor ketidakseimbangan antara lapangan pekerjaan yang tersedia dengan jumlah tenaga

kerja yang ada membuat hanya tenaga kerja dengan kompetensi yang sesuai dengan

kebutuhan pasar saja yang akan diterima.

Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai sebuah lembaga

pendidikan tinggi, menyadari betul tuntutan untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajaran

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 2: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

bagi mahasiswanya sebagai bekal utama dalam menghadapi persaingan tersebut. Peningkatan

kualitas tidak hanya diwujudkan dalam bentuk penyempurnaan metode dan kurikulum

pembelajaran di ruang kuliah, namun juga diwujudkan dalam bentuk penyediaan kesempatan

bagi mahasiswa untuk melaksanakan program magang yang juga merupakan salah satu

pilihan bagi mahasiswa sebagai prasyarat kelulusan di akhir masa studi.

Program magang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis

dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan perangkat-perangkat akuntansi dan

manajemen yang telah dipelajari selama perkuliahan, meningkatkan kemampuan

intrapersonal, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk membiasakan diri dengan

budaya dunia kerja, serta memperluas jaringan dalam dunia kerja. Tujuan penulisan laporan

magang yaitu menggali lebih jauh mengenai praktik financial due diligence yang dilakukan

oleh Kantor Akuntan Publik sebagai Financial Advisor untuk klien yang berencana

melakukan akuisisi dan membandingkan proses financial due diligence antara teori dengan

praktik di lapangan.

Penulis melakukan program magang di Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar

& Saptoto yang berafiliasi dengan firma internasional dari KAP Global yaitu RSM

Internasional (biasa disebut RSM AAJ Associates). Kegiatan magang ini dilaksanakan selama

jangka waktu 4 bulan, terhitung sejak tanggal 11 Juni 2012 hingga 12 Oktober 2012. Penulis

ditempatkan di divisi Orange (Corporate Finance and Transcation Support) sebagai junior

konsultan.

2. Tinjauan Teoritis

Persaingan bisnis yang semakin meningkat dan menuntut perusahaan untuk melakukan

berbagai upaya agar bisa survive mulai memunculkan ekspansi perusahaan dengan cara

merger, akuisisi, dan joint venture. Untuk melakukan berbagai jenis ekspansi tersebut, pihak

yang berkepentingan membutuhkan kepastian mengenai prospek, kekuatan, dan kelemahan

perusahaan yang akan bergabung. Maka muncullah jenis audit yang dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhan khusus itu yaitu due diligence.

Kantor Akuntan Publik (KAP) menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance

lainnya. KAP juga memberikan jasa tertentu yang memungkinkan kliennya mengoperasikan

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 3: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

bisnis secara lebih efektif, yang disebut jasa konsultasi manajemen atau jasa penasihat

manajemen.

Istilah “Akuisisi” berasal dari bahasa inggris, yaitu acquisition, dan sering juga disebut

dengan istilah takeover. Dalam Pasal 1 ayat 11 UU No 40 didefinisikan akuisisi atau yang

disebut sebagai “Pengambilalihan” merupakaan perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan

hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham Perseroan yang mengakibatkan

beralihnya pengendalian atas Perseroan tersebut. Pengambilalihan dapat dilakukan dengan

cara pengambilalihan saham yang telah dikeluarkan dan/atau akan dikeluarkan oleh Perseroan

melalui Direksi Perseroan atau langsung dari pemegang saham.

Terdapat empat jenis akuisisi jika dilihat dari segi jenis usaha perusahaan-perusahaan yang

terlibat dalam transaksi (Fuady 2001), yaitu akuisisi horizontal, akuisisi vertikal, akusisi

pemusatan (concentric), dan akuisisi konglomerat. Apabila dilihat dari objek transaksi,

akuisisi dapat diklasifikasikan sebagai (Fuady 2001): akusisi saham, akuisisi asset, akuisisi

kombinasi, dan akuisisi kegiatan usaha.

Dalam buku teks auditing, hanya sedikit yang membahas mengenai jenis pekerjaan atau jasa

akuntan publik dengan sebutan due diligence. Menurut Theodorus M. Tuannakota (2000), jika

di cari padanannya dalam auditing, due diligence ini sebenarnya merupakan agreed-upon

procedures atau prosedur yang disepakati (salah satu bentuk attestation service) yang

diterapkan dengan penekanan pada hal-hal tertentu. Tidak terdapat kewajiban atas sebuah

perusahaan untuk melaksanakan due diligence dalam rangka penggabungan usaha. Prosedur

ini dilakukan sukarela atas perusahaan yang membutuhkan jasa konsultasi.

Unsur Due Diligence dalam proses merger dan akuisisi adalah:

a. Suatu upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan ataupun terlibat dalam

financial transaction berupa penjualan atau pembelian bisnis untuk menghindari

terjadinya kerugian terhadap pihak lain.

b. Due diligence merupakan proses riset dan analisis yang dilakukan sebagai tahap awal dari

financial transaction seperti investasi, takeover dan business partnership.

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 4: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

c. Merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat, dimana kewajiban

utamanya adalah untuk menginvestigasi dan mengidentifikasi exposures dan issues yang

mungkin timbul.

d. Tidak didasarkan atas standar tertentu melainkan tergantung pada prosedur yang

disepakati.

Perbedaan antara due diligence dan audit adalah:

Due Diligence Audit

Scope and Procedures agreed with client Procedures defined by GAAS in each country

Does not test the underlying accuracy of information Tests underlying accuracy of the information

Can cover future periods Mainly backwards looking; does not cover forecast

period

Focuses mainly on quality of earnings Typically balance sheet focused

No defined form for deliverables Financial statements (report) prepared as per GAAP

Limited access and timetable Scheduled timetables

Uses audit output

Level of materiality may be adjusted to meet client

needs

Tujuan FDD diantaranya sebagai berikut (Aurora 2010):

a. Mengidentifikasi potensi risiko bagi pembeli dalam keputusan investasinya. Adanya

penambahan pengetahuan bagi pihak manajemen mengenai hal-hal apa saja yang

berpotensi muncul setelah terjadinya transaksi (risk assessment). FDD memberikan

highlights mengenai kekuatan dan kelemahan serta masalah potensial dan kesempatan

yang akan diperoleh dari bisnis target.

b. Mengevaluasi kualitas laba (quality of earning) yang dilaporkan dan mengidentifikasi

value driver terhadap transaksi. FDD meningkatkan pemahaman pembeli mengenai

kesehatan keuangan dan operasional dari perusahaan target, membantu mengidentifikasi

mengenai faktor-faktor sukses utama perusahaan.

c. Meyakinkan asersi buyer mengenai posisi keuangan target. FDD menyediakan informasi

dan pertimbangan finansial yang transparan dan bermutu tentang akuisisi potensial untuk

menentukan dan memastikan proses akuisisi yang efisien dan keberhasilan transaksi.

d. Mengidentifikasi issue yang perlu dibahas dalam perjanjian pembelian

e. Menilai keunggulan personil dan sistem keuangan

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 5: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

f. Memperbaiki struktur transaksi.

g. Mengidentifikasi area untuk menjadi perhatian pasca-akuisisi. Dengan mengetahui luar

dalam perusahaan maka akan membantu perusahaan pembeli dalam melakukan

perencanaan integrasi dan penyesuaian budaya setelah terjadinya transaksi.

h. Membantu dalam negosiasi yang lebih baik dengan informasi yang ditemukan mengenai

dalam dan luar perusahaan yang akan dibeli (stronger negotiating position).

Pada prinsipnya, due diligence dilakukan untuk memeriksa dan memverifikasi bahwa fakta-

fakta yang diberikan oleh Perusahaan adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut Drs. Theo Tuannakota (Tuannakota, 2000, pp 4-5), unsur yang melandasi due

diligence adalah prinsip kehati-hatian (prudence), yaitu melihat apakah ada hal-hal yang dapat

menimbulkan kerugian bagi investasi klien, perhatian penuh atau yang biasa disebut ketelitian

dan juga persisten, serta judgement yang kontekstual.

Bruner menambahkan bahwa prinsip lain yang harus dianut seorang pelaku due diligence

adalah (Safiera 2011):

a. “to think like an investor”, tidak hanya memperhitungkan risiko namun juga tingkat

pengembalian pasca merger dan akuisisi.

b. “due diligence as risk management device”

c. “risk bearing is always costly”, yang menunjukkan bahwa dengan melakukan due

diligence, perusahaan membayar lebih mahal pada tahap awal, namun hal itu merupakan

pembagian risiko atau sebuah asuransi terhadap perusahaan target di masa depan.

Suatu penugasan due diligence biasanya melibatkan pihak-pihak berikut ini (Azhar 2009):

Klien, yaitu pihak pemberi tugas yang memiliki otoritas terhadap target; Auditor, yaitu pihak

yang dikontrak untuk melaksanakan due diligence; dan Target, yaitu entitas yang menjadi

objek due diligence.

Spedding (Spedding et al, 2009, pp 7) menjabarkan mengenai cakupan dari proses due

diligence secara umum. Aspek penting dalam cakupan due diligence tersebut adalah: asset,

kontrak, pelanggan, perjanjian kepegawaian, tunjangan karyawan, isu lingkungan hidup,

fasilitas, pabrik, dan peralatan, kondisi keuangan, operasi dan aktivitas di luar negeri, faktor

hukum, isu produk, isu pemasok, dan isu perpajakan.

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 6: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

Kegiatan selengkapnya yang dilakukan oleh auditor dalam suatu penugasan due diligence

dapat dilihat pada gambar berikut ini (Arens: 2008):

Berdasarkan gambar 2.1, ada empat kegiatan utama dalam due diligence yang mengandung

delapan unit kegiatan yang dilakukan oleh auditor dalam suatu penugasan, yaitu:

1. Preliminary actions, yaitu kegiatan pendahuluan sebelum due diligence dilakukan, yang

terdiri atas:

a. Terms of reference/engagement letter, kegiatan ini merupakan langkah awal

dimulainya suatu penugasan due diligence sebagai tanda diterimanya penugasan

tersebut. Isi engagement letter antara lain meliputi (Azhar 2009):

o Identitas klien

o Maksud dan tujuan dari penugasan

o Pertimbangan konfidensial khusus, jika ada

o Prosedur-prosedur yang diminta oleh klien dengan mendefinisikan lingkup

penugasan.

o Pembatasan yang diberikan bagi auditor, jika ada.

o Akses terhadap informasi

o Kerjasama dari personel target

o Nama-nama dan kualifikasi pihak-pihak yang diharapkan berpartisipasi dalam

penugasan, termasuk ahli-ahli yang diperlukan.

o Bentuk laporan yang diharapkan dan pendistribusiannya

o Perkiraan jadwal penyelesaian dan pengkoordinasian pekerjaan

o Pengaturan fee

b. Preliminary analysis, yaitu analisis pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal

mengenai target. Kegiatan ini sebenarnya sudah memasuki wilayah posedur audit.

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 7: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

2. Fieldwork, adalah kegiatan dilapangan atau di perusahaan target yang merupakan

pelaksanaan prosedur audit yang sudah disepakati, yang terdiri atas Fact Finding,

Analysis, dan Interpretation.

3. Reporting, merupakan kegiatan pengikhtisaran hasil audit ke dalam laporan, yang dapat

berupa: Oral presentation dan Written report.

4. Debriefing, merupakan kegiatan terakhir dari penugasan due diligence dimana klien dan

tim auditor bertemu dan melakukan pembicaraan akhir mengenai hasil dari due diligence.

Prosedur audit dalam due diligence sangat bervariasi tergantung dari penugasan dan tujuan

due diligence itu sendiri. Yang menjadi acuan atau patokan bagi auditor dalam hal ini adalah

prosedur yang disepakatinya dengan klien.

Hasil dari proses due diligence harus didokumentasikan oleh auditor/konsultan sebagai bahan

bukti yang dapat di pertanggungjawabkan jika terjadi permasalahan pasca integrasi. Bruner

mengatakan bahwa merger dan akuisisi memiliki bentuk-bentuk dokumentasi di bawah ini

(Safiera 2011):

• Kertas kerja atau working paper

• Ringkasan oleh spesialis

• Sintesis akan diligence

• Rekomendasi integrasi

• Ringkasan Eksekutif

3. Gambaran Umum Perusahaan

a. Perusahaan Tempat Magang

RSM AAJ didirikan pada tahun 1985 oleh Amir Abadi Jusuf. Kantor pusat RSM AAJ

beralamat di Gedung Plaza ABDA lantai 10-11, Jl. Jenderal Sudirman kav.59 Jakarta. Setelah

beberapa kali mengalami pergantian nama, saat ini nama resmi RSM AAJ sesuai dengan izin

usaha dari menteri keuangan adalah KAP Aryanto, Amir Jusuf, dan Mawar & Saptoto. RSM

AAJ juga memiliki kantor cabang yang terletak di kota Surabaya. RSM AAJ adalah anggota

dari RSM internasional, salah satu dari jaringan independent accounting and consulting firms

terbesar di dunia, yang memiliki lebih dari 25.000 tenaga profesional dari 662 kantor yang

berada di lebih dari 64 negara di dunia.

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 8: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

RSM AAJ menyediakan banyak jenis jasa yang dapat membantu proses bisnis perusahaan,

antara lain adalah sebagai berikut:

a. Jasa Akuntansi dan Administrasi

b. Tax Advisory Service

- Tax Consulting

- Tax Complience

c. Business Establishment & Corporate Secretarial Services

d. Audit & Assurance Service

e. Transaction Support & Capital Market Services

meliputi analisis transaksi; solusi bisnis; divestasi, merger dan akusisi; perputaran bisnis;

pre IPO Advisory; pengaturan dana; valuasi

f. Risk & Internal Audit Advisory Services

g. Internal Financial Reporting Standards (IFRS) Services

Core business RSM AAJ adalah jasa audit, karena mayoritas klien kantor akuntan publik ini

yang bekerjasama dengannya menggunakan jasa audit and assurance service.

b. Profil Umum Perusahaan Target

PT GHI didirikan pada 20 Oktober 2003 dan bertindak sebagai pemimpin perusahaan Grup G

yang terutama berfokus pada agribisnis kelapa sawit sebagai bisnis intinya. PT GHI didirikan

oleh Bapak Gading dan keluarganya.

Grup G mendiversifikasi usahanya ke sektor lain seperti semen, pembangkit listrik, dan bio-

energi dan pengolahannya. Salah satu anak perusahaan PT GHI adalah perusahaan target yang

penulis tangani, yaitu PT PQR.

PT PQR didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 1 Mei 2004 oleh Akta Notaris No 1

dari Notaris Musa D, SH., Notaris di Samarinda. Perusahaan saat ini sedang dalam proses

pembangunan perkebunan di Samarinda. Perusahaan berlokasi di Samarinda.

Ruang lingkup kegiatan usaha PT PQR adalah sebagai berikut:

1. Industri pertanian, termasuk tanaman pangan, tanaman perkebunan, dan hortikultura

2. Industri perkebunan

3. Agro-industri yang meliputi budidaya, pengolahan pascapanen, dan pembibitan

4. Agro-bisnis dengan perdagangan hasil dari pertanian dan perkebunan

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 9: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

4. Analisis dan Pembahasan

Dilihat dari segi jenis usaha PT PQR-PT PQR yang terlibat, transaksi ini termasuk jenis

akuisisi konglomerat, karena PT TUV Tbk dan PT PQR tidak saling berhubungan baik secara

horizontal (lini bisnis) maupun vertikal (mata rantai produksi). Apabila dilihat dari objek

transaksi, akuisisi yang akan dilakukan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai akusisi saham,

yaitu pengambilalihan saham PT PQR oleh PT TUV Tbk, yang mengakibatkan penguasaan

mayoritas atas saham dan akan membawa ke arah penguasaan manajemen dan jalannya

perseroan. Tujuan utamanya adalah mengambil alih pengendalian atas PT PQR. PT PQR akan

dimiliki perusahaan yang mengambil alih yaitu PT TUV Tbk, termasuk hak-hak yang melekat

pada PT PQR (seperti perjanjian-perjanjian yang dibuat, segala periizinan yang dipunyai, dan

kerugian atau keuntungan pajak) serta kewajiban-kewajiban yang menjadi beban PT PQR.

Tujuan dilakukannya akuisisi ini yaitu PT TUV Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang batu

bara, ingin mengembangkan usaha dan menghasilkan produk lain selain dari produk yang

sudah ada saat ini. Dengan kata lain, ia ingin menambah portofolio produknya ke bidang

pertanian, yaitu kelapa sawit. Hal ini bisa berguna bagi PT TUV Tbk untuk mendapatkan

pasar yang baru sehingga pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Selain

dapat meningkatkan pendapatan perusahaan, akuisisi ini juga diharapkan dapat meningkatkan

harga saham PT TUV Tbk.

Dalam suatu transaksi keuangan berupa jual beli bisnis, maka proses yang terjadi adalah pihak

pembeli dan pihak penjual akan mencari/menjual bisnis yang diperkirakan sesuai dengan

strategi perusahaannya masing-masing dalam mengembangkan bisnis. Untuk membantu

kedua belah pihak dalam bertransaksi harus ada pihak independen yang dapat meyakinkan

bahwa transaksi yang akan terjadi tidak akan merugikan kedua belah pihak. Yang berperan

sebagai pihak independen adalah Financial Advisor, yaitu pihak yang berperan dalam

menjalankan due diligence yang umumnya merupakan investment bank, big 4 corporate

finance, dan strategic consultant.

Untuk rencana akuisisi yang akan dilakukan, PT TUV Tbk (perusahaan buyer) membutuhkan

kepastian mengenai prospek, kekuatan, dan kelemahan perusahaan yang akan dibeli, yaitu PT

PQR (perusahaan target). Oleh sebab itu, PT TUV Tbk menunjuk beberapa pihak independen

untuk mengevaluasi kinerja dan juga memverifikasi data-data yang dimiliki oleh PT PQR.

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 10: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

Dalam rencana akuisisi ini, pihak-pihak yang terlibat adalah:

• KAP AAJ, sebagai Financial Advisor, melakukan jasa Financial Due Diligence

(dilakukan oleh divisi Orange) dan Tax Due Diligence (dilakukan oleh divisi Purple)

terhadap PT PQR pada periode 31 Desember 2011 dan 30 Juni 2012.

• LDD (Legal Due Diligence) = ASCO. Mereka adalah pihak yang memeriksa perijinan

lengkap atau tidak dan segala aspek hukum dari data PT PQR

• KJPP Asset : KJPP SR & Rekan. Mereka mengevaluasi penilaian asset (valuation) yang

dimiliki PT PQR

• KJPP Bisnis : KJPP JK dan Rekan. Mereka mengevaluasi valuation dari bisnis milik PT

PQR

Proses financial due diligence atas PT PQR dilakukan melalui beberapa tahap berikut ini:

1. Pengisian client acceptance check list

Ketika PT TUV Tbk selaku klien mengontak KAP AAJ untuk melakukan jasa financial

due diligence, maka seorang partner in charge atau project manager wajib mengisi

formulir client acceptance check list sebelum menerima penugasan tersebut. Formulir ini

berisi informasi mengenai tugas yang akan dilaksanakan. Dalam formulir tersebut

diuraikan mengenai nama klien, bidang usaha, jenis penugasan, latar belakang penugasan

(client background), fee yang akan diterima, cara mendapatkan penugasan tersebut,

pengecekan terhadap benturan kepentingan (conflict of interest) dan penilaian resiko (risk

assessment).

2. Pembuatan engagement letter

Engagement Letter (EL) ini berisi mengenai:

• Preliminary Understanding, mencakup latar belakang dan juga tujuan dari penugasan

tersebut, dimana PT TUV Tbk berencana ingin mengakuisisi PT PQR untuk

menambah portofolio usahanya.

• Scope of work, yaitu ruang lingkup penugasan, meliputi identifikasi akun atau pos

tertentu pada laporan keuangan yang akan menjadi fokus penugasan dan metode yang

digunakan.

• Limitation of scope of work, menguraikan batasan atas ruang lingkup dan prosedur

yang akan dilaksanakan, bergantung pada data yang diberikan oleh PT PQR, baik atas

penunjukan PT PQR ataupun PT TUV Tbk. Deliverables, yaitu output dari penugasan

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 11: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

berupa 2 salinan report dalam bahasa inggris yang akan diserahkan kepada Direktur

PT TUV Tbk.

• Period of assignment, menguraikan mengenai waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan penugasan mulai dari fase pengumpulan data, kerja di lapangan,

sampai ke tahap pelaporan adalah sekitar 4 minggu.

• Work Team, mendeskripsikan mengenai orang-orang yang terlibat dalam penugasan.

• Fee yang dikenakan atas jasa yang diberikan dan juga termin pembayarannya.

• Disclaimer atau pernyataan tidak memberikan pendapat atas prosedur yang

dilaksanakan yang harus dicantumkan dalam laporan akuntan.

• Confidentiality atau batasan penggunaan.

• Communication by E-mail, menyatakan keterlibatan termasuk persetujuan PT TUV

Tbk untuk penggunaan email.

• Release and Indemnification.

• Limitation of Liability atau batasan tanggung jawab.

• Acceptance and Approval atau Penerimaan dan Persetujuan.

Jika di bandingkan dengan teori, maka komponen dari engagement letter ini sudah

lengkap dan sudah membahas seluruh hal yang penting untuk disepakati. Setelah EL

disusun, maka di review dan ditandatangani oleh partner in charge, lalu dikirimkan

kepada klien untuk mendapatkan persetujuannya. Setelah klien menyetujuinya, maka

proyek financial due diligence PT PQR dapat dimulai.

3. Perencanaan Agreed Upon Procedure

Dalam tahap ini, partner in charge memberikan arahan kepada anggota tim mengenai

prosedur apa yang akan dilaksanakan dan area mana yang harus menjadi fokus utamanya.

Prosedur yang akan dilaksanakan tersebut dijelaskan secara terperinci.

4. Kick off Meeting

Untuk tahap ini, partner in charge beserta anggota tim melakukan rapat permulaan dengan

manajemen PT PQR. Dalam rapat ini dibahas ruang lingkup yang akan dilaksanakan KAP

AAJ, tujuan pelaksanaan, waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penugasan, serta

data-data yang diperlukan untuk menjalankan prosedur yang disepakati. Dalam tahap ini

manajemen PT PQR juga memberikan gambaran umum mengenai kondisi PT PQR dari

sisi keuangan maupun dari sisi teknis operasionalnya.

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 12: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

5. Pelaksanaan kerja lapangan (fieldwork)

Dalam tahap ini tim mulai melaksanakan prosedur-prosedur yang sudah disepakati. Team

Leader biasanya akan membagi tugas, setiap staf yang terlibat akan memiliki tanggung

jawab masing-masing dalam melakukan review dan analisa terhadap suatu account agar

dapat mengidentifikasi potensial issues yang akan muncul. Berdasarkan data yang

diperoleh, area yang menjadi fokus untuk dianalisa adalah posisi keuangan historis dan

akun-akun dari income statement, balance sheet, cash flow, budget and projections,

perpajakan, pensiun dan hukum ketenagakerjaan, contingent liabilities dimana memiliki

potential issues yang cukup besar, serta sistem akuntansi.

Pelaksanaan review dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai yang tercatat di

laporan keuangan PT PQR, dengan nilai yang terdapat di general ledger dan trial balance.

Selain itu, tim juga melakukan tanya jawab dengan PT PQR, melakukan penghitungan

kembali, vouching dan footing, serta pengecekan terhadap dokumen-dokumen pendukung

yang ada. Setelah dilaksanakan, hasil dari pelaksanaan prosedur di atas diuraikan dalam

working paper.

6. Penyusunan draft laporan final

Sesuai dengan pedoman Standar Profesionalisme Akuntan Publik, maka laporan untuk

agreed upon procedures disusun dalam bentuk pemaparan prosedur yang dilaksanakan

dan temuan yang didapat. Laporan yang dibuat oleh anggota tim ini kemudian di review

oleh partner in charge. Setelah disetujui, laporan ini ditandatangani dan siap diberikan

kepada klien untuk selanjutnya didiskusikan. Dari hasil diskusi tersebut kemudian

dilakukan final review oleh engagement partner yang akan menghasilkan laporan akhir

(final report).

7. Presentasi hasil penugasan financial due diligence

Salah seorang anggota tim mewakili KAP AAJ mempresentasikan hasil penugasan

tersebut kepada klien PT TUV Tbk. Selanjutnya mengenai keputusan lebih jauh

menyikapi hasil penugasan KAP AAJ berada di tangan PT TUV Tbk. Presentasi ini sering

disebut sebagai post-closing meeting.

Secara keseluruhan, proses financial due diligence yang telah dilakukan oleh KAP AAJ

terhadap PT PQR sesuai dengan teori yang ada. Prosedur yang disepakati dengan klien juga

telah disetujui, prosedur inilah yang penting dan selanjutnya menjadi acuan. Proses yang

dilakukan sudah mampu memenuhi tujuan dari FDD, yaitu untuk memastikan bahwa semua

data yang diberikan PT PQR adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 13: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

Berikut ini merupakan prosedur dari beberapa akun yang ditangani oleh penulis dan juga hasil

temuannya.

a. Cash and Bank

1. Inquire to management about significant items in cash and equivalents; 2. Test the mathematical accuracy of the reconciliation; 3. Determine nature and amounts of cash restrictions including credit arrangements; 4. Examine supporting documentation in respect of significant or unusual items detected; 5. To confirm balances from bank statements.

Hasil penerapan prosedur:

Cash and Bank PT PQR terdiri dari Cash on Hand dan Cash in Bank. Cash on Hand terdiri

dari Kas kebun dan Kas Kantor yang digunakan terutama untuk operasi perkebunan. PT PQR

memiliki Kas di beberapa Bank antara lain Bank Mandiri, BCA. dan Bank Danamon.

Perusahaan tidak melakukan rekonsiliasi dan tidak memiliki cash restriction ataupun cash

credit arrangement. Berdasarkan peninjauan tim KAP AAJ menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan dalam saldo di Bank yang terlihat dari Laporan Keuangan PT PQR dengan

Rekening Koran dari Bank.

b. Fixed Assets

1. Obtain the detail schedule of fixed assets; 2. Inquire to management about significant additions and disposals of fixed assets; 3. Review the cost capitalization; 4. Review evidence of ownership; 5. Review the consistency of the depreciation method and the reasonableness of the

depreciation rate, the estimated residual value and the period of depreciation. 6. Determine whether events or changes in circumstances indicate there is potential

impairment (i.e. due to a change in how used or physical condition, etc).

Hasil penerapan prosedur:

Hanya ada satu akses jalan ke area perkebunan yang dinilai dalam kondisi baik berdasarkan

informasi dari KJPP. HGU untuk jangka waktu 30 tahun tidak diamortisasi sudah benar.

Perbedaan saldo aset tetap terkait disposal dari aset tetap tahun 2012 sebesar Rp 1,44 miliar.

Pengeluaran untuk pemeliharaan dan perbaikan aset tetap akan dikapitalisasi. Perusahaan

hanya mampu memberikan bukti kepemilikan dari beberapa aset tetapnya. Ada beberapa Alat

Berat Perusahaan Afiliasi yang sedang digunakan oleh Perusahaan namun tidak ada perjanjian

kontrak atau legalitas. Perbedaan Akumulasi Depresiasi disebabkan perbedaan Aset Tetap

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 14: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

yang dicatat dalam Laporan Keuangan dan list of Fixed Assets yang diberikan oleh

Perusahaan. Ada beberapa Alat Berat yang saat ini sangat rusak sehingga nilai ekonomi dari

aset-aset tersebut bisa dibilang sangat rendah senilai 2.7 M.

c. Loan from Related Parties

1. Inquire about any existing credit and financing facilities, obtain and read the relevant documents. Inquire whether any significant covenants have been breached previously;

2. Obtain and analyze a schedule of loans as of the historical balance sheet date; 3. Obtain and analyze a schedule of asset pledges and guarantees against the borrowings; 4. Inquire of management the relationship with the third parties and obtain an

understanding regarding the purposes for the third parties borrowings.

Hasil penerapan prosedur:

Dana yang ditransfer dari Related Parties tanpa bunga dan tidak ada dokumen pendukung.

Jika syarat dalam PP No 94/2010 tidak terpenuhi, pinjaman dikenakan bunga pada tingkat

suku bunga wajar dan Kantor Pajak dapat menganggap adanya bunga, yang kemudian akan

dikenakan Witholding Tax Pasal 23/26.

Perusahaan tidak mempunyai Loan Schedule dengan Pemegang Saham dan pihak yang

memiliki hubungan istimewa. Hutang tidak memiliki perjanjian asset yang dijaminkan.

d. Loan from Banks or Financial Institutions

1. Inquire about any existing credit and financing facilities, obtain and read the relevant documents. Inquire whether any significant covenants have been breached previously;

2. Obtain and analyze a schedule of loans as of the historical balance sheet date; 3. Obtain and analyze a schedule of asset pledges and guarantees against the borrowings; 4. Inquire of management the relationship with the Banks and obtain an understanding

regarding the purposes for the third parties borrowings.

Hasil penerapan prosedur:

Perusahaan telah memperoleh Fasilitas Pinjaman dari "BCA“ dan Bank Danamon. Ada sedikit

perbedaan pada Bank Loan tahun 2012 sebagai akibat dari understatement pembayaran pokok

pinjaman dan overstatement pembayaran bunga pinjaman sebesar Rp 1.666.039. Perusahaan

telah menjaminkan aktiva tetap dan jaminan lainnya terkait pinjaman dari Bank BCA dan

Bank Danamon. Terdapat indikasi bahwa Perusahaan telah melanggar Perjanjian Pinjaman

dengan BCA karena Pembayaran Shareholder Loan yang dilakukan perusahaan pada tahun

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 15: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

2010 dan 2011. Tidak ada hubungan istimewa antara Perusahaan dan BCA atau Bank

Danamon.

e. Equity

1. Inquire to management about any significant changes in the entity’s capital from the previous years;

2. Obtain and check shareholders meeting.

Hasil penerapan prosedur:

Tidak ada perubahan pada Komposisi Pemegang Saham Perusahaan ini. Ada Share Purchase

Agreement antara PT Alam Jaya Persada dan PT GHI.

f. Commitments and Contigencies

1.

Obtain from management a description and evaluation of litigation, asserted and unasserted claims and assessments and, where applicable, the policies and procedures adopted for identifying, evaluating and accounting for litigation, claims and assessments;

2. Examine documents in the Company’s possession concerning the above matters; 3. Examine changes in balance sheet amounts from those audited at the year end.

Hasil penerapan prosedur:

PT PQR sedang bermasalah dengan penduduk lokal berkaitan dengan partnership agreement

dan skemanya. PT PQR menggunakan beberapa Alat Berat dari Afiliasi tanpa dokumen

perjanjian pendukung, sehingga dikhawatirkan ada kewajiban membayar sewa di masa

mendatang. Terdapat indikasi telah melanggar perjanjian pinjaman dengan Bank, sehingga

ditakutkan terjadi credit default. Tim KAP AAJ hanya bergantung terhadap Laporan

Keuangan Perusahaan, General Ledger dan Informasi KJPP.

5. Saran

Saran bagi PT PQR adalah:

a. Lebih memperhatikan cara-cara menilai dan mengamortisasi asetnya, misalnya saja

dengan melakukan evaluasi terhadap jumlah tercatat asset tetap untuk mengetahui adanya

indikasi penurunan nilai asset atau yang biasa disebut dengan impairment.

b. Perusahaan harus mematuhi perjanjian pinjaman yang telah dibuatnya dengan pihak Bank,

karena jika hal ini dilanggar di khawatirkan akan terjadi credit default, yang nantinya

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 16: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

justru akan mengancam keberlangsungan perusahaan. Selain itu, perusahaan juga harus

memperhatikan peraturan pemerintah yang berlaku.

c. Meningkatkan koordinasi antara perusahaan dan KAP AAJ

d. Tidak bersikap defensif

Adapun saran bagi KAP AAJ adalah:

a. Meningkatkan kualitas laporan due diligence, baik dari segi packaging maupun konten.

Dari segi packaging, laporan sebaiknya memakai cover yang lebih modern, layout yang

lebih menarik, serta grafik dan gambar yang lebih banyak. Dari segi konten, sebaiknya

KAP AAJ berlangganan database industry dari internet agar mudah dalam mencari data

yang dibutuhkan, karena proyek yang biasanya dilakukan di divisi Orange ini

membutuhkan banyak data sebagai benchmark, misalnya saja data makroekonomi,

industri, maupun perusahaan. Hal ini akan berguna untuk menghemat waktu, dan data

yang diperoleh nantinya juga akan lebih reliable. Selain itu, dalam melakukan penugasan,

sebaiknya pembahasan digali lagi lebih mendalam, tidak hanya deskriptif tetapi juga

memberikan value added lain bagi klien, misalnya saja rekomendasi untuk membeli

perusahaan target atau tidak, serta saran-saran lain terkait pengendalian, manajemen

perusahaan, serta solusi dari hambatan yang dialami klien. Diharapkan biaya yang

dikeluarkan untuk memperbaiki hal-hal ini akan sebanding dengan peningkatan kualitas

laporan, sehingga nantinya akan menambah jumlah klien yang ditangani divisi Orange

KAP AAJ.

b. Meningkatkan supervisi kepada para auditor juniornya.

c. Memberikan training yang memadai kepada personel divisi Orange. Dalam hal ini,

cakupan project pada Divisi Corporate Finance dan Transaction Support sangat luas dan

beragam, oleh sebab itu training sangat diperlukan agar karyawan memiliki pengetahuan

teknis yang lebih baik sehingga due diligence akan berjalan dengan lebih efisien dengan

kontribusi pegawai magang yang lebih besar.

d. Lebih memperhatikan kesejahteraan karyawannya sehingga hal ini bisa meningkatkan

sense of belonging karyawan terhadap perusahaan.

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013

Page 17: Proses Financial Due Diligence pada PT PQR: Dalam Rangka ...

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin, Beasley, Elder, Amir Abadi Jusuf. Auditing and Assurance Services an

Integrated Approach-An Indonesian Adaptation. Prentice Hall, 2009.

Aurora, Nitin. Corporate Catalyst India. August 26, 2010.

http://www.cci.in/upload/ConfrenceSeminar/file/FileHGJBJDNFinancial%20Due%20Diligen

ce_NA.pdf (accessed November 2012).

Azhar, Al. "Due Diligence : Dalam Peran dan Tanggung Jawab Auditor." Indonesian

Scientific Journal Database. 2009.

http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=72260&idc=28 (accessed

November 2012).

Fuady, Munir. Hukum tentang Akuisisi, Takeover, dan LBO. Bandung: Citra Aditya Bakti,

2001.

Pustika, Tiara. "Kompetensi yang Dibutuhkan dalam Bidang Corporate Finance." Depok:

RLC FEUI, Mei 2006.

Safiera, Donna Frida. "Analisis Due Diligence atas Kredit pada Bank Target." Depok: RLC

FEUI, Januari 2011.

Proses financial..., Novisantia Rangga, FE UI, 2013