Proses Asuhan Nutrisi Kasus 12

11
PROSES ASUHAN NUTRISI NAMA PASIEN : Armani NAMA MAHASISWA : SRI ELSI JUNIZAR JENIS KELAMIN : Perempuan NIM : 132110179 UMUR : 24 Bulan TANGGAL :18 Maret 2015 ASSESMENT a. Riwayat Penyakit: -. Penyakit dahulu: - -. Penyakit Sekarang: b. Riwayat ekonomi, sosial budaya Anak ke-3 dari 3 bersaudara Ayah seorang petani Penilaian : a. Data Antropometri BB : 7,7 kg PB : 70 cm Z-score berat badan menurut panjang badan: < -1SD Penilaian : Pasien kurus + oedema b. Data Biokimia Hb : 10 mg/dl (normal : 11 mg/dl) Penilaian:

description

soal kasus

Transcript of Proses Asuhan Nutrisi Kasus 12

Page 1: Proses Asuhan Nutrisi Kasus 12

PROSES ASUHAN NUTRISI

NAMA PASIEN : Armani NAMA MAHASISWA : SRI ELSI JUNIZARJENIS KELAMIN : Perempuan NIM : 132110179UMUR : 24 Bulan TANGGAL :18 Maret 2015

ASSESMENT

a. Riwayat Penyakit:

-. Penyakit dahulu: -

-. Penyakit Sekarang:

b. Riwayat ekonomi, sosial budaya

Anak ke-3 dari 3 bersaudara

Ayah seorang petani

Penilaian :

a. Data Antropometri

BB : 7,7 kg

PB : 70 cm

Z-score berat badan menurut panjang badan: < -1SD

Penilaian : Pasien kurus + oedema

b. Data Biokimia

Hb : 10 mg/dl (normal : 11 mg/dl)

Penilaian:

Pasien mengalami anemia

c. Data Clinik

Anak tampak sadar

Page 2: Proses Asuhan Nutrisi Kasus 12

DIAGNOSA GIZI

INTERVENSI

Tidak ada tanda-tanda renjatan (syok)

Mata kiri tampak seperti busa sabun

Bengkak pada kedua tangan dan punggung kaki

Tidak ada muntah,tidak diare,dan tidak demam

Penilaian :

Pasien menderita oedema parsial Keratomalasia XIB

d. Data Dietary/ Riwayat Gizi/Makanan

Makan nasi 3 kali sehari dengan telur dadar

Tidak suka ikan,sayur,dan tempe

Asupan energi 450 kal dan 9 gr protein

Penilaian:

Asupan oral kurang Pasien mempunyai kebiasaan makan yang kurang baik

a. Domain Intake:

NI 2.1: Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan pasien tidak suka sayur,tempe,ikan ditandai dengan asupan energy 45%

b. Domain Clinik:

NC 2.2 : Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan asupan oral yang kurang ditandai dengan kadar Hb 10 mg/dl

c. Domain Behavior/Perilaku:

NB 1.5 : Gangguan pola makan berkaitan dengan pengetahuan orang tua yang kurang ditandai dengan anak tidak suka ikan,sayur,dan tempe

a. Tujuan Diet

Page 3: Proses Asuhan Nutrisi Kasus 12

Memberikan asupan sesuai dengan kebutuhan pasien

Meningkatkan status gizi pasien hingga mencapai berat badan atau panjang badan ≥-2 SD

Memberikan edukasi dan konseling kepada orang tua pasien mengenai pola makan

Fase Stabilisasi:

1. Diet yang diberikan pada fase ini ditujukan untuk mencegh terjadinya refeeding syndrom

2. Berikan 1 kapsul vitamin A warna merah dengan dosis sesuai umur pada hari I.

Fase Transisi:

1. Diet diberikan untuk mempersiapkan anak ke fase rehabilitasi

Fase Rehabilitasi

1. Memberikan makanan yang adekuatuntuk tumbuh kejar

2. Memotivasi anak agar dapat makan sebanyak mungkin

3. Memotivasi ibu agar dapat tetap memberi ASI

4. Mempersiapkan ibu atau pengasuh untuk perawatan di rumah

5. Memberikan 1kapsul vitamin A warna merah dengan dosis sesuai umur pada hari ke 15

b. Prinsip dan Syarat Diet

Fase Stabilisasi

1. Energi 80-100 kkal/kg BB/hari. Minimal 50% berasal dari lemak. BB yang digunakan untuk perhitungan adalah BB saat masuk rumah sakit.

2. Protein 1-1,5 gr/kg BB/hari. 6-12% total energi/hari. Diutamakan dari protein hewani, misalnya susu, daging ayam dan telur.

3. Cairan 100 ml/kg BB/hari

Page 4: Proses Asuhan Nutrisi Kasus 12

4. Diberikan formula yang hipoosmolar (osmolaritas 350-400 mOsmol/l)

5. Rendah laktosa dan serat

6. Natrium tidak lebih dari 2 mmol/kgBB/hari. Natrium yang terlalu banyak menyebabkan kematian

7. Kalium 5-7 mmol/kgBB/hari. Defisit kalium pada anak gizi buruk dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung dan pengosongan lambung. Untuk membantu kalium masuk ke sel diperlukan magnesium.

8. Untuk menghindari kelebihan beban intestinal, hati dan ginjal, maka pemberian makanan dilakukan dengan lebih sering dan jumlahnya sedikit.

9. Pada fase ini makanan diberikan setiap 2-4 jam sekali (12-16 kali pemberian/hari) dan untuk menghindari hipoglikemia pemberian makanan tetap dilakukan pada malam hari.

Fase Transisi

1. Energi 100-150 kkal/kgBB/hari

2. Protein 2-3 gram/kg BB/hari

3. Cairan 150 ml/kgBB/hari

4. Diberikan cairan isoosmolar

5. Pemberian makanan dengan frekuensi sering dan fungsi kecil, diberikan setiap 3-4 jam sekali, 48 jam pertama (2 hari)

6. Berikan F100 setiap 4 jam sekali dengan jumlah yang sama F75 terakhir pada fase stabilisasi, jangan tingkatkan volume selama 2 hari

7. Hari ketiga peningkatan volume yang diberikan sesuai dengan kondisi anak

Fase Rehabilitasi

1. Energi 150-220 kkal/kgBB/hari

2. Protein 3-4 gr/kgBB/hari

Page 5: Proses Asuhan Nutrisi Kasus 12

3. Cairan 150-200 ml/kgBB/hari

4. Bentuk makanan disesuaikan dengan usia anak

c. Preskripsi Diet

Diet : Tinggi Energi Tinggi ProteinBentuk Makanan: F75, F100, F100 + makanan lunakFrekwensi :

Fase stabilisasiHari 1

a. F75 setiap 30 menit selama 2 jam pertama sebanyak 4 kali pemberian (21 ml/ pemberian)

b. F75 setiap 2 jam selama 10 jam berikutnya sebanyak 5 kali pemberian (85 ml/pemberian)

c. F75 setiap 2 jam selama 12 jam, sebanyak 6 kali pemberian (85 ml/pemberian) Hari 2

a. F75 setiap 3 jam selama 12 jam, sebanyak 4 kali pemberian (130 ml/pemberian

b. F75 setiap 4 jam selama 12 jam, sebanyak 3 kali pemberian (170 ml/pemberian)

Rute/Cara Pemberian: oral

Perhitungan Kebutuhan Gizi

Energi = 160 kkal x 7.7 = 1232 kkal

Protein = 5x 7.7 = 38.5 g x 4 = 154 kkal

Lemak = 30 % x 1232 = 369.6 kkal : 9 = 41.06 g

KH = (1232 – 154 – 369.6) = 708.4 kkal : 4 = 177.1 g

Untuk formula = 32 %

Untuk makanan = 68 %

d. Implementasi

Stabilisasi

Pemberian cairan dan makanan untuk stabilisasi pada anak gizi buruk BB 7,7 Kg tanpa oedema hari : 1

Page 6: Proses Asuhan Nutrisi Kasus 12

Pemberian 2 jam pertama 10 jam berikutnya

Awal 30 60 90 120 1 2 3 4Waktu

catat RR/N/prod urin/frek BA

08.00

V

08.30

V

09.00

V

09.30

V

10.00

V

11.00

V

12.00

V

13.00

V

14.00

V

Glukosa 10 % (oral)

50 - - - - - - - -

F75 - 21 21 21 21 85 - 85 -

Pemberian

5 6 7 8 9 10 11 12 13Waktu

catat RR/N/prod urin/frek BA

05.00

V

16.00

V

17.00

V

18.00

V

19.00

V

20.00

V

21.00

-

22.00

V

23.00

-

Glukosa 10 % (oral)

- - - - - - - -

F75 85 - 85 - 85 - - 85 -

Pemberian

14 15 16 17 18 19 20 21 22Waktu

catat RR/N/prod urin/frek BA

24.00

V

1.00

-

2.00

V

3.00

-

4.00

V

5.00

-

6.00

V

7.00

-

8.00

V

F75 85 - 85 - 85 - 85 - 85

Pemberian cairan dan makanan untuk stabilisasi pada anak gizi buruk BB7,7 Kg tanpa oedema hari: 2

Page 7: Proses Asuhan Nutrisi Kasus 12

MONITORING

EVALUASI

pemberian Setiap 3 jam dan seterusnya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Waktu

catat RR/N/prod urin/frek BA

7

-

8

-

9

V

10

-

11

-

12

V

13

-

14

-

15

V

16

-

17

-

18

V

F75 - - 130 - - 130 - - 130 - - 130

pemberian Setiap 4 jam dan seterusnya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Waktu

catat RR/N/prod urin/frek BA

19

-

20

-

21

V

22

-

23

-

24

-

1

V

2

-

3

-

4

-

5

V

6

-

F75 - - 170 - - - 170 - - - 170 -

Transisi

Pemberian cairan dan makanan untuk transisi pada anak gizi buruk BB7,7 Kg tanpa oedema

Pemberian F100

Iterval monitoring tiap 4 jam

Hari ke 3 1 2 3 4 5 6 7 8Waktu

catat RR/N/prod urin/frek BA

8.00

V

12.00

V

16.00

V

20.00

V

24.00

V

4.00

V

8.00

V

12.00

V

F100 195 205 215 225 235 245 255 265

Page 8: Proses Asuhan Nutrisi Kasus 12

Naikkan ml setiap pemberian sp dosis maksimal 285 ml

Pemberian F100

Iterval monitoring tiap 4 jam

Hari ke 4 (selama 4 hari)

1 2 3 4 5 6 7 8

Waktu

catat RR/N/prod urin/frek BA

8.00

V

12.00

V

16.00

V

20.00

V

24.00

V

4.00

V

8.00

V

12.00

V

F100 285 285 285 285 285 285 285 285

Rencana Edukasi

e. Tempat : Poli Gizif. Waktu : 60 menit

g. Metode : Konsultasi

h. Media : leaflet & food model

i. sasaran : Keluarga

Indikator Harapan Pemantauan

Kadar Hb Kadar hb mencapai kondisi normal

Akhir perawatan

Keratomalasia XIB Hilangnya busa pada mata

Setiap hari

Oedema Hilangya oedem Setiap hari

Page 9: Proses Asuhan Nutrisi Kasus 12

Kebiasaan makan Berubah menjadi baik dan menjalankan diet dengan baik

Setiap hari

Padang, 18 Maret 2015

Ahli Gizi

(SRI ELSI JUNIZAR)

 Soal kasus

Armani,perempuan 24 bulan ,BB 7,7 kg dan PB 70 cm datang dengan keluhan bengkak

pada kedua tangan dan punggung kaki,tidak ada muntah,tidak diare,dan tidak demam.Anak

tampak sadar,tidak ada tanda-tanda renjatan(syok).Sejak 1 minggu mata kiri tampak seperti busa

sabun.Hasil pemeriksaan kadar Hb 10 mg/dl.Kebiasaan makan biasa makan nasi 3 kali sehari

dengan telur dadar,tidak suka ikan,sayur,dan tempe,asupan energi 450 kal dan 9 gr

protein.Merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara,ayah seorang petani.Buatlah asuhan gizi yang

akan dilakukan sesuai tata laksana anak gizi buruk pada fase stabilisasi,transisi,dan rehabilitasi.