PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan...

93
PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI KESEHATAN KUMPULAN PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy) Oleh: Miftahul Ulum NIM : 103046228384 K O N S E N T R A S I A S U R A N S I S Y A R I A H PROGRAM STUDI MUAMALAH (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM U IN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Transcript of PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan...

Page 1: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI KESEHATAN

KUMPULAN PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy)

Oleh:

Miftahul Ulum NIM : 103046228384

K O N S E N T R A S I A S U R A N S I S Y A R I A H PROGRAM STUDI MUAMALAH (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM U IN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2010

Page 2: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI KESEHATAN

KUMPULAN PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy)

Oleh:

Miftahul Ulum NIM : 103046228384

Dosen pembimbing:

Ir. Agus Edi Sumanto, MM, AAIJ

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 3: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses underwriting dilakukan di PT. Asuransi Takaful Keluarga pada produk Asuransi Kesehatan Kumpulan. Dalam asuransi kesehatan kumpulan tidak dilakukan proses underwriting pada aspek medis secara individu pada calon peserta tapi lebih kepada sifat, ukuran dan stabilitas group tersebut dengan memperhatikan faktor-faktor risikonya. Bila kondisi calon peserta tidak di bawah ketentuan polis maka diberlakukan premi standard, bila calon peserta di bawah ketentuan polis maka diberlakukan Pre Existing Condition, pemeriksaan medis lebih lanjut dan dikenakan tarif premi lebih tinggi atau permohonan tersebut ditolak.

Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menjelaskan hasil

penelitian dengan cara menuturkan, menganalisa, mangklasifikasi dan mengadakan penilaian terhadap objek penelitian dengan tehnik pengumpulan data melalui survey, wawancara dan observasi.

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah prosedur dalam proses

underwriting dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu analisis surat aplikasi permohonan asuransi yang telah diisi oleh peserta, menganalisis sifat dan kondisi kelompok tersebut, membandingkan dengan pengalaman klaim masa lalu hingga diambil keputusan underwriting. Kata kunci: Underwriting, faktor-faktor risiko dan keputusan underwriting.

i

Page 4: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Ilahi Rabbi atas segala limpahan

rahmat dan kemurahan-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini

dengan baik sebagai tugas akhir penulis untuk memperoleh gelar sarjana S1.

Sholawat serta salam tak lupa penulis sampaikan kepada sebaik-baik mahluk-Nya,

junjungan semesta alam, Nabi basar Muhammad SAW.

Selanjutnya, penulis sadari bahwa selesainya penulisan skripsi ini tak lepas

dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dengan segala

ketulusan hati penulis sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya dan

penghargaan yang setingi-tingginya kepada semua pihak yang telah banyak

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada

pihak-pihak yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu, rasa terima kasih penulis

sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Amin Suma, SH, MH, MM selaku Dekan Fakultas

Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag dan Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif M.Ag, MH

selaku ketua jurusan dan sekretaris jurusan Muamalah.

3. Seluruh staf pengajar jurusan muamalah yang telah mendidik dan membina

penulis dari awal masuk kuliah hingga lulus kuliah.

4. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Agus

Edi Sumanto, AAIJ, MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak

ii

Page 5: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

5. Ibu Ir. Ela Patriana, AAAIJ, MM yang dengan ikhlas mau menjadi tempat

berkonsultasi untuk memberi koreksi pada penulisan skripsi ini.

6. Pimpinan PT. Asuransi Takaful Keluarga besarta staf-stafnya, Ibu Titi

Narwati selaku aktuaris asuransi kesehatan kumpulan terima kasih atas

kesediaannya melakukan wawancara dan memberikan informasi yang

berkaitan dengan skripsi penulis.

7. Salam ta’dzim Penulis haturkan kepada kedua orang tua penulis yang dengan

ikhlas, tulus sepenuh hati mendidik penulis tanpa rasa lelah dan pamrih

dengan segala kasih sayangnya. Atas segala jasa-jasanya penulis tidak bisa

memberi balasan apapun selain doa. Semoga semua amal kebaikan beliau

diberi pahala yang setinggi-tingginya disisi-Nya dan diterima amal ibadahnya.

8. Saudara-saudara penulis, Neng Ifa dan Cak Inul dengan kebesaran hatinya

berkorban apapun demi keberhasilan adik-adiknya, Cak Sholih terima kasih

penulis sampaikan atas bantuannya baik moril maupun materil, Abang Mus

yang tak bosan-bosannya menasehati, “memarahi” dan mengarahkan penulis.

Semoga semangat belajar beliau ikut menular pada semua adik-adiknya tak

lupa pula kepada Mbak Farah dan si mungil Zivina juga adik-adik penulis

Umi Sulha dan Churmatul Walidah I love you all

9. Teman-teman seperjuangan, satu kelas, satu kost, dan satu almamater MBS,

yang selalu memberi dorongan dan semangat. Om Cheng, Bang Oey,

Muhammad Afif & istri juga Mahmudah & suami, Mujib, Hanim, Nasrullah,

iii

Page 6: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Bahruddin, Maftucha and Danil. Teman-teman prodi asuransi Ayu, Aam,

Hidayatullah, Tetty, Desiana, Patih, Eva juga tak lupa pada Elya, Inayah,

Zaima, Ichil, Viky and Kahfi.

Akhirnya segala kekurangan dan keterbatasan, penulis serahkan kepada Dzat

Yang Maha Kuasa, semoga kita selalu dalam arahan dan bimbingan-Nya agar

menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Amin ya mujibassa’ilin

Penulis

Miftahul Ulum

iv

Page 7: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

vi

DAFTAR ISI

Abstrak........................................................................................................................ i

Kata Pengantar……………………………………………………………………… ii

Daftar Isi………………………………………………………………… ………… v

Daftar lampiran ………………………………………………………………...….. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ….................................................................……...…. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………..………………...…….. 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………..………….………..… 5

D. Metode Penelitian………………………………...……………..…… 6

E. Pedoman Penulisan………………………………..……………..…… 7

F. Kerangka Teori………………………………………… …………… 8

G. Kerangka pemikiran………………………………………………..… 9

H. Review Studi Terdahulu……………………………………...…… 11

I. Sistematika Penulisan………………………..…..……………….… 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Risiko

1. Pengertian Risiko…………..…………………………............… 14

2. Istilah-Istilah yang Berkaitan dengan Risiko…..……..............… 16

3. Risiko dan Ketidakpastian ……………………..……..............… 19

4. Manajemen Risiko………………………..…………………..…. 21

5. Macam-macam risiko…………………………………………… 23

6. Penyebab Timbulnya Risiko…….……………………............… 25

Page 8: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

7. Risiko yang dapat diasuransikan………………………………... 26

8. Cara Mengelola Risiko…………………………….….............… 28

9. Langkah-langkah Proses Pengelolaan Risiko……..…….........… 30

10. Cara Membagi Risiko Dalam Asuransi Syariah……….............. 31

11. Seleksi Risiko Terhadap Asuransi Kumpulan……….................. 32

12. Pandangan Syariah Tentang Asuransi dan Risiko………………. 36

B. Konsep Underwriting

1. Pengertian Underwriting……….………………….…..………... 41

2. Tugas Underwriter……………………..……...………..………. 42

3. Jenis-jenis risiko yang mempengaruhi underwriting…………… 39

4. Tujuan Underwriting……………………………….....……….... 40

C. Asuransi Kesehatan Kumpulan

1. Pengertian Asuransi Kesehatan Kumpulan……………................ 38

2. Karakter Dan Konsep Dasar Asuransi Kesehatan Kumpulan ....... 40

3. Administrasi Asuransi Kesehatan Kumpulan……...............……. 43

4. Perbedaan Administrasi Asuransi Jiwa Kumpulan Dan Asuransi

Kesehatan Kumpulan…………………………………........……. 45

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

A. Sejarah Pendirian PT ATK………………...………………….......... 53

B. Visi, Misi Perusahaan…………………...…………………….......... 54

C. Nilai dan Falsafah Dasar Perusahaan…...…………………............... 54

D. Struktur Organisasi………..…...………….…………………........... 55

E. Tata Kelola Perusahaan………………...……….………………….. 55

vi

Page 9: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

F. Produk-Produk Asuransi Takaful Keluarga………………………… 59

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Proses underwriting Asuransi

kesehatan Kumpulan........................................................................... 63

B. Tahapan-tahapan Underwriting Asuransi kesehatan kumpulan......... 71

C. Keputusan Underwriting................................................................... 76

D. Evaluasi...................................………………………...………..….. 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………...……………………………………...........…... 80

B. Saran…………………………..…………………...…...........……... 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii

Page 10: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Lampiran 1 Surat Keterangan Dosen Pembimbing

Lampiran 2 Surat Keterangan Izin Penelitian Skripsi

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakuakna Penelitian Skripsi

Lampiran 4 Lembar Pertanyaan Wawancara

Page 11: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Disamping mempunyai sisi positif arus globalisasi dan modernitas juga punya

sisi negatif, yakni makin kompleksnya permasalahan yang akan dihadapi manusia

dengan berbagai risiko yang menyertainya. Risiko-risiko tersebut akan selalu

mengancam pada pelbagai bidang termasuk industri asuransi.

Bagi industri asuransi, risiko adalah klaim. Untuk itu, agar perusahaan bisa

terhindar dari kerugian besar yang diakibatkan oleh klaim, maka seleksi atas risiko-

risiko yang ada pada produk asuransi harus dilakukan dengan teliti dan cermat. Di

sini para agen dan underwriter dilatih untuk bisa mengidentifikasi setiap potensi

risiko yang ada pada calon tertanggung dengan melakukan proses underwriting secara

akurat dan benar.

Underwriting adalah faktor fundamental dalam industri asuransi, karena salah

satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain

dari pendapatan premi dan investasi. Dengan underwriting perusahaan akan mampu

mendeteksi potensi-potensi risiko yang mungkin terjadi termasuk seberapa besar

risiko yang sanggup ditangung oleh perusahaan baik secara kuantitatif maupun

kualitatif. Sehingga ketika ada risiko yang memiliki dampak diluar besaran yang

dapat ditanggung, bisa dilakukan suatu aktifitas untuk mengelolah risiko tersebut.

Kenyataan bahwa makin kompleksnya permasalahan yang dihadapi dalam

dunia bisnis utamanya yang berkaitan dengan berbagai risiko yang siap menghadang,

lebih-lebih industri asuransi yang identik dengan risiko, maka di sini perusahaan

Page 12: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

harus jeli untuk melihat dan mendeteksi setiap risiko yang mengancam perusahaan.

Berkaitan dengan seleksi risiko pada calon peserta asuransi, perusahaan harus mampu

menjalankan fungsi dan peran underwriting secara maksimal. Di sisni peran

underwriter sangat diandalkan untuk dapat mencega terjadinya hal-hal yang dapat

merugikan perusahaan dari potensi adanya risiko pada calon peserta.

Bagi perusahaan asuransi syariah proses underwriting bertujuan untuk

memastikan bahwa calon peserta asuransi syariah memiliki tingkat risiko sesuai

dengan yang diasumsikan perusahaan, dengan demikian perusahaan dapat menjaga

kecukupan dana tabarru’ untuk membayar klaim-klaim yang akan terjadi, sehingga

peserta dan pemegang polis mendapat keadilan yang sama dalam kontribisi tabarru’

sesuai dengan risiko yang dimilikinya1.

Melihat kenyataan di atas hal utama yang harus diperhatikan dalam

pengelolaan bisnis asuransi adalah pengelolaan risiko yang baik dan prudent

underwriting, disamping aspek lain yang tak kalah penting seperti pemilihan

portofolio bisnis yang tepat, serta pelayanan terhadap pengajuan klaim yang responsif

dan profesional, dengan tidak henti-hentinya melakukan continuous improvement

untuk menyediakan produk dan service yang inovatif sehingga bernilai tambah baik

bagi tertanggung maupun perusahaan.

Agar tujuan asuransi bisa tercapai, maka Suatu program asuransi harus

dirancang sedemikian rupa agar tidak ada potensi peril yang tidak dijamin. Bila peril

yang dijamin program asuransi adalah yang tidak relevan dengan yang dihadapi

1 Ade Abdurrahaman, Seleksi Risiko dan polis Asuransi jiwa Syariah. Makalah dalam Praktikum Asuransi Jiwa, 25-27 Nov 2008, (Jakarta; UIN Syarif Hidayatullah, 2008) hal. 3

Page 13: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

perusahaan, maka biaya yang dikeluarkan untuk perusahaan asuransi tersebut akan

sia-sia karena perlindungan asuransi tersebut tidak akan ada manfaatnya dan kondisi

ini dapat merugikan bagi perusahaan.

Dalam ilmu ekonomi, terdapat prinsip bagaimana menggunakan modal

seminimal mungkin untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dalam

rangka meningkatkan nilai perusahaan. Namun dalam kenyataannya, tidak semua apa

yang sudah direncanakan sesuai dengan yang diharapkan, karena adanya

penyimpangan hasil dari tujuan awal yang dalam dunia asuransi disebut dengan

risiko.

Risiko adalah sesuatu yang dapat mengancam aktifitas perusahaan dan dapat

menyebabkan gagalnya tujuan. Bagi perusahaan asuransi, risiko adalah ketika terjadi

klaim dari peserta. Dengan adanya klaim maka perusahaan akan mengeluarkan

sejumlah dana untuk pembayaran klaim tersebut sesuai dengan manfaat yang

dijanjikan. Untuk itu, Proses underwriting harus dilakukan dengan cermat dan akurat

agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Semua perusahaan didirikan tentu untuk tujuan jangka panjang dengan target

yang telah ditetapkan. Sedangkan risiko dapat mengancam aktifitas organisasi

tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Risiko juga berpotensi mengakibatkan

kegagalan bagi perusahaan dalam memenuhi janji yang telah dibuatnya.

Omer dan Torando dalam sebuah tulisannya mengemukakan bahwa risiko

bisnis merupakan fungsi ketidakpastian dari proteksi tingkat pengembalian aset

Page 14: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

perusahaan di masa yang akan datang2. Beberapa peneliti berpendapat bahwa seorang

manager memutuskan tingkat laverage perusahaan didasarkan pada tingkat risiko

usaha perusahaan pada masa lalu, sehingga peneliti berpendapat bahwa tingkat risiko

bisnis yang harus dipertimbangkan adalah tingkat risiko bisnis di masa lalu.

Mengingat risiko yang ada pada calon peserta adalah parameter yang menjadi

tolok ukur diterima atau tidaknya suatu permohonan asuransi, maka di sini proses

underwriting menjadi sesuatu yang amat penting. Berdasarkan proses penaksiran dan

penggolongan tingkat risiko tersebut suatu permohonan asuransi bisa diterima atau

ditolak. Oleh karena itu, perusahaan perlu menganalisis risiko-risiko apa saja yang

ada pada calon tertanggung sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis memfokuskan

penelitian ini pada sisi proses underwriting dengan tema: “Prosedur Underwrting

Produk Asuransi Kesehatan Kumpulan Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar penulisan tugas akhir ini menjadi lebih fokus dan tidak bias, maka untuk

mencapai sasaran pembahasan, penulis membatasi cakupan pembahasan pada hal-hal

berikut:

1. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Asuransi Takaful Keluarga dan

akan difokuskan pada produk Asuransi Kesehatan Kumpulan.

2 Omer T.C dan Torando, D. W (1999) The effek of risk and tax differences on corporate and

limited patrnership capital strukture. National Tax Juornal. Vol 52. h. 699-716

Page 15: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

2. Pada penelitian ini penulis membahas pada proses identifikasi, klasifikasi dan

kelayakan kelompok yang akan dijamin pada Produk Asuransi Kesehatan

Kumpulan.

Berdasarkan latarbelakang di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini

sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur underwriting pada PT. Asuransi Takaful Keluarga pada

produk asuransi kesehatan kumpulan.

2. Bagaimana PT. Asuransi Takaful Keluarga mengidentifikasi risiko-risiko

yang ada pada asuransi kesehatan kumpulan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menjelaskan bagaimana praktik indentifikasi dan seleksi risiko pada

produk Asuransi Kesehatan Kumpulan di PT Asuransi Takaful keluarga.

2. Untuk menjelaskan hal-hal apa saja yang perlu diteliti berkaitan dengan risiko

pada produk Asuransi Kesehatan Kumpulan di PT Asuransi Takaful Keluarga.

Sedangkan manfaat yang diharapkan apabila tujuan diatas tercapai adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam identifikasi

dan seleksi risiko pada produk Asuransi Kesehatan Kumpulan sehingga

produk tersebut tidak menimbulkan kerugian secara finansial di masa

mendatang.

Page 16: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

2. Penelitian ini dapat menjadi tambahan bukti empiris pendukung terhadap

penelitian sebelumnya dan dapat menjadi referensi penelitian lebih lanjut

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi literatur bagi

perusahaan asuransi dan dunia akademisi.

D. Metode penelitian

1. Bentuk Penelitian

Pada penelitian ini Penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu metode

penelitian yang menuturkan, menganalisa dan mengklasifikasi;

Penyelidikan dengan tehnik survey, interview dan observasi3. Metode

penelitian diskripsi juga bisa diartikan sebagai metode penelitian yang

digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada

atau keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan4.

2. Sumber Data

a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari PT. Asuransi

Takaful Keluarga, khususnya pada bagian underwriting melalui

wawancara pribadi, data perusahaan dan literatur-literatur yang

berkaitan dengan objek penelitian.

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui data-data yang diteliti

dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan proses

identifikasi risiko produk Asuransi Kesehatan kumpulan.

3 Winarno Surahman, Dasar dan tehnik research,, (Bandung: CV. Tarsito, 1975), h. 131. 4 Arikunto suharsimi, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), h. 309

Page 17: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

3. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua tahap

sebagai berikut

a. Studi pustaka.

Dalam studi pustaka penulis mempelajari dan mengumpulkan data tertulis untuk

menunjang penelitian. Data yang dikumpulkan berupa literatur yang berhubungan

dengan topik permasalahan penelitian baik dalam bentuk buku, jurnal, artikel dan

lain-lain.

b. Penelitian lapangan.

Pada tahap ini penelitian dilakukan untuk mendapatkan data-data secara langsung

dari objek penelitian berupa hasil wawncara dan literatur-literatur yang berkaitan

dengan dengan objek penelitian.

4. Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan mempelajari data kelengkapan peserta,

mengidentifikasi risiko, menetapkan masalah, menarik suatu kesimpulan

sampai pada keputusan underwriting.

E. Pedoman Penulisan Skripsi

Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini mengacu

pada buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2007.

Page 18: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

F. Kerangka Teori

Sesuai dengan judul skripsi “prosedur underwrting produk asuransi kesehatan

kumpulan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga” kerangka teori yang penulis susun

adalah sebagai berikut:

Pada bab satu penulis mengurai masalah penelitian dengan pertanyaan,

bagaimana prosedur underwriting dilakukan PT. Asuransi Takaful Keluarga. Yang

mana dengan pertanyaan tersebut tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui

apakah praktik underwriting yang dilakukan sesuai dengan teori yang ada atau apakah

ada perubahan dilapangan. Dalam kaitan ini tehnik penelusuran data dikaitkan dengan

perspektif teoritis dan mengaitkan metode dengan teori.

Pada bab dua Penulis akan menjelaskan teori-teori yang mendukung pada

penelitian ini yang mana teori tersebut berkaitan dengan prosedur underwriting

diantaranya adalah konsep risiko konsep underwriting dan konsep asuransi kesehatan

kumpulan.

Pada Bab tiga penulis akan menjelaskan gambaran umum objek penelitian

yang meliputi sejarah pendirian perusahaan, visi dan misi, nilai dan falsafah dasar,

struktur organisasi serta manfaat yang diberikan produk-produk asuransi kesehatan

kumpulan.

Pada bab empat akan diuraikan mengenai hasil yang didapat dalam penelitian

skripsi ini yakni prosedur yang dilakukan PT asuransi Takaful Keluarga pada produk

asuransi kesehatan kumpulan dari mulai peserta mengajukan permohonan

Page 19: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

perlindungan asuransi, analisasis surat aplikasi, faktor-faktor risiko asuransi

kesehatan kumpulan sampai pada keputusan underwriting.

Bab lima berbicara tentang kesimpulan dari pertanyaan yang ada pada bab

satu yang dikaitkan dengan hasil temuan dari bab empat serta memberikan saran-

saran yang relevan berkaitan dengan penelitian ini.

G. Kerangka Pemikiran

Diterima atau tidaknya suatu permohonan perlindungan asuransi pada produk

asuransi kesehatan kumpulan sangat tergantung pada hasil proses seleksi risiko

yang dilakukan oleh pihak underwriter perusahaan asuransi. Asuransi kesehatan

Kumpulan adalah asuransi yang memberikan perawatan rumah sakit, biaya

pengobatan yang diakibatkan penyakit atau kecelakaan.

Dalam seleksi risiko pada produk asuransi kesehatan kumpulan banyak hal

yang harus diteliti seperti ukuran group, usia, jenis kelamin, bidang usaha,

Pembagian biaya, dan stabilitas kondisi group. Komponen-komponen tersebut

adalah sesuatu yang urgent untuk diperhatikan oleh perusahaan asuransi.

Tahapan yang yang harus dilalui dalam seleksi risiko adalah menyeleksi data

calon peserta, bila ditemukan kondisi calon peserta di bawah ketentuan maka

diberlakukan Pre Existing Condition, mengidentifikasi risiko, menentukan

besaran manfaat, menarik suatu kesimpulan dan mengambil keputusan

underwriting.

Page 20: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Apabila serangkaian tahapan diatas telah dilalui maka perusahaan asuransi

dapat memberikan polis pada calon peserta untuk kemudian memberikan

pertanggungan asuransi sebagaimana yang diatur sesuai dengan prosedur yang

berlaku.

Skema Prosedur Underwriting

Memenuhi Ketentuan

Polis

Tidak Memenuhi

Ketentuan Polis

Seleksi Risiko (Home office Underwriting)

Seleksi Tahap

Lapangan

Keputusan

Underwriting

Aplikasi SP Peserta

Page 21: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

H. Review Studi Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan identifikasi risiko adalah sebagai

berikut:

1. “Prosedur Underwriting Bancassurance dan Asuransi Jiwa Syariah Pada PT

Asuransi Takaful Keluarga” oleh Rijal Assidiq Mulyana, mahasiswa jurusan

muamalah, asuransi syariah, tahun 2009.

Dalam skripsi ini dijelaskan bahwa bahwa proses seleksi risiko pada produk

Bancassurance dan Asuransi Jiwa Syariah dimulai ketika bank menyerahkan surat

pengajuan asuransi yang memuat informasi mengenai nasabah (calon peserta

Asuransi), selanjutnya underwritwr pusat atau cabang menverifikasi berkas dan

nilai risiko. Pada Produk Fulnadi proses seleksi risiko dimulai dari field

underwriting, verifikasi berkas dan data yang dilakukan di kantor pusat dan

cabang, selanjutnya dilakukan penilaian dan penggolongan tingkat risiko untuk

kemudian dilakukan keputusan underwriting. Khusus untuk Full PROTEK tidak

dilakukan serangkaian kegiatan underwriting oleh underwriter.

Perbedaan seleksi risiko pada masing-masing produk yang menjadi fokus

penelitian lebih banyak dipengaruhi oleh perbedaan karakteristik masing-masing

produk.

Perbedaan seleksi tersebut terdapat pada serangkaian kegiatan seleksi risiko,

informasi awal yang didapat pada calon peserta, fokus seleksi risiko dan ketentuan

risiko perusahaan yang menjadi acuan batasan penutupan calon peserta.

Page 22: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

2. “Peranan Underwriting pada perusahaan asuransi jiwa” (Study Pada PT. BRIngin

Life Syariah) oleh Adiek Chandra Thoriq, mahasiswa jurusan muamalah, asuransi

syariah, tahun 2004.

Skripsi ini menjelaskan tentang peranan underwriting sebagai faktor penunjang

perkembangan perusahaan asuransi BRIngin Life Syariah, kemudian menjelaskan

tentang aplikasi dan penerapan underwriting pada perusahaan asuransi syariah

yang harus mengedepankan dan menekankan aspek-aspek keadilan bagi nasabah,

juga menjelaskan operasional underwrting dalam proses penyeleksian risiko calon

peserta asuransi.

I. Sistematika Penulisan

Agar supaya pembahasan ini lebih teratur dan terarah penulis membuat

sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab yang memuat ide-ide pokok dan

masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab yang menguraikan masing-masing

bab tersebut, dengan urutan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini memuat tentang latar belakang masalah, ruang lingkup

penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, metode penelitian, tujuan

dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II KERANGKA TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori penelitian yang diantaranya

adalah sebagai berikut: Konsep risiko dan konsep underwriting.

Page 23: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

Pada Bab ini akan didiskripsikan mengenai profil PT. Asuransi Takaful

Keluarga yang meliputi: sejarah pendirian perusahaan, visi dan misi

perusahaan, nilai dan falsafah dasar perusahaan, struktur organisasi,

mekanisme pengelolaan, produk asuransi kesehatan kumpulan.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA

Pada bab ini akan dibahas hasil dari penelitian, sehingga akan ketahui

faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada plan asuransi kesehatan

kumpulan dari proses identifikasi dan penggolongan risiko.

BAB V PENUTUP

Dalam bab terakhir ini akan ditarik suatu kesimpulan dari hasil penelitian

yang didapat, dan memberikan saran-saran yang bermanfaat.

Page 24: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Risiko

Pengertian Risiko

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam memahami asuransi adalah

dengan memahami konsep risiko dengan baik. Dengan dasar pemikiran bahwa tanpa

adanya suatu risiko maka tidak akan ada asuransi. Karena asuransi adalah risiko itu

sendiri dalam arti bahwa asuransi menjamin pada suatu ketidakpastian. Dari sini

dapat dipahami bahwa hubungan asuransi dan risiko adalah hubungan yang tak dapat

dipisahkan. Risiko merupakan bagian dari asuransi karena wilayah kerja asuransi

adalah menangani risiko yang timbul dari ketidakpastian begitu juga sebaliknya

asuransi adalah bagian dari cara mengendalikan risiko karena asuransi adalah bagian

dari pelaksanaan fungsi-fungsi dalam pengendalian risiko. Jadi memahami risiko

adalah dasar yang esensial dalam mempelajari asuransi.

Secara sederhana risiko bisa dipahami sebagai suatu kondisi ketidakpastian

yang dapat menimbulkan kerugian khususnya kerugian finansial. Dalam pengertian

yang lain risiko adalah sesuatu yang cenderung mengarah pada hasil yang negatif.

Ketidakpastian menimbulkan dua kemungkinan yaitu keuntungan dan kerugian. Bila

ketidakpastian menimbulkan keuntungan disebut opportunity sedangkan kalau

menimbulkan kerugian maka disebut risk. Secara definitif risiko mempunyai

beberapa pengertian seperti yang dikemukakan oleh para ahli berikut ini:

Page 25: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan risiko (risk)

adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan atau membahagiakan) dari

suatu tindakan atau perbuatan5.

Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau

kehancuran. Secara lebih luas risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya

hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan6.

Secara umum risiko tidak lain merupakan ketidakpastian (uncertainty) yang

berujung pada terjadinya berbagai tingkat profitability yang memburuk atau bahkan

menimbulkan kerugian7.

Abbas Salim mengartikan risiko adalah ketidaktentuan (uncertainty) yang bisa

melahirkan kerugian (loss). Unsur ketidaktentuan ini bisa mendatangkan kerugian

dalam asuransi8.

Dalam pandangan Fachmi Basyaib Risiko didefinisikan sebagai peluang

terjadinya hasil yang tidak diinginkan sehingga risiko hanya terkait dengan situasi

yang memungkinkan munculnya hasil negatif serta berkaitan dengan kemampuan

memperkirakan terjadinya hasil negatif tadi9.

Lebih lanjut Fachmi Basyaib menjelaskan bahwa kejadian risiko merupakan

kejadian yang memunculkan peluang kerugian atau peluang terjadinya hasil yang

tidak dinginkan. Sementara itu, kerugian risiko memiliki arti kerugian yang

5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hal. 959

6 Ferry N. Idroes dan Sugiarto, Manajemen Risiko Perbankan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006) Cet pertama, hal 7

7 Masyhud Ali, Manajemen risiko (jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 101 8 Salim, A. Abbas, Asuransi dan Manajemen Risiko, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2005), hal..2 9 Fachmi Basyaib, manajemen Risiko, (Jakarta: PT. Grasindo, 2007) Cet ke, 1, hal.1

Page 26: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

diakibatkan oleh kejadian risiko baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kerugian itu sendiri dapat berupa kerugian finansial maupun kerugia non-finansial10

Dilihat dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa risiko

adalah suatu kondisi ketidakpastian yang cenderung mengarah pada hasil yang

negatif (kerugian). Untuk itu, menjadi penting bagi setiap perusahaan untuk dapat

mengelola risiko tersebut dengan baik agar tujuan maksimalisasi nilai perusahaan

tidak terhalang oleh adanya risiko.

2. Istilah-istilah yang berkaitan dengan risiko

Terminologi atau istilah adalah sesuaatu yang penting dalam setiap studi pada

setiap bidang kajian. Terminologi adalah basis komunikasi dan pemahaman.

Terminologi yang dipergunakan secara longgar dalam pengertian yang umum (tidak

menunjukkan arti yang spesifik) bisa menimbulkan makna yang bias dan dapat

mengarahkan pada kesalahan dalam pemahaman11.

Dalam asuransi ada beberapa istilah penting yang berkaitan dengan risiko

asuransi, seperti yang dijelaskan berikut ini:

a. Hazard

Hazard adalah suatu tindakan atau kondisi yang dapat menambah

(meningkatkan) terjadinya peril yang menyebabkan kerugian. Hazard dibagi dalam

beberapa bagian seperti dibawah ini:

10 Ibid h. 1 11 Bickelhaupt. David L, General Insurance, (Homewood, Illinois: Riichard D Irwin INC,

1983), hal. 7

Page 27: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

1) Physical hazard Yaitu hazard yang berbentuk fisik dan mengandung unsur

obyektif, misalnya kerusakan karena kebakaran, tabrakan dan lain sebagainya.

2) Moral hazard yaitu hazard yang timbul dari prilaku mental (mental attitudes)

seseorang seperti tidak stabilnya mental seseorang yang dapat menimbulkan

kerugian. Moral hazard juga bisa timbul dari ketidakjujuran (dishonest), seperti

dengan sengaja menabrakkan mobil agar mendapatkan ganti rugi.

3) Morale hazard yaitu hazard yang timbul dari tindakan yang kurang hati-hati

sehingga menimbukan kerugian. Umpamanya seseorang mengendarai mobil

terlalu ngebut pada waktu hujan lebat. Tindakan ini kurang hati-hati karena dapat

menimbulkan kecelakaan.

4) Legal hazard Kemungkinan bertambahnya bahaya karena aspek hukum.

b. Peril

Kata peril dalam asuransi biasa disebut sebagai penyebab kerugian, sehingga

Peril didefinisikan sebagai penyebab kerugian. Misalnya angin topan, badai, banjir

bandang dan lain sebagainya.

c. Loss

Dalam sudut pandang ekonomi, loss (kerugian) adalah hasil dari risiko yang

tidak diinginkan. Oleh perusahaan kerugian biasanya selalu diprediksi dan

diantisipasi sebelumnya karena kerugian bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, oleh

karena itu kerugian dihitung sebagai biaya risiko.

Page 28: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Skema Terminologi Risiko

Contribute to

Moral Physical HAZARDS

PERILS

which couse

Which create

Change or probability

Uncertainty or variation Subjective Objective

which is

In regard to

RISK

LOSS

Page 29: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

3. Risiko dan Ketidakpastian

Risiko sering kali diidentikkan dengan ketidakpastian, bahkan risiko dan

ketidakpastian sering kali penggunaannya saling dipertukarkan dengan maksud dan

tujuan yang sama atau interchangeable12, makanya risiko juga sering didefinisikan

dengan “suatu kondisi ketidakpastian yang dapat menimbulkan suatu kerugian”.

Risiko juga dapat diartikan sebagai bentuk penyimpangan aktual dari yang

diharapkan.

Disamping ada sisi kesamaan, risiko dan ketidakpastian juga mempunyai sisi

perbedaan yang sering kali dicampuradukkan, perbedaan tersebut pengacu pada sisi

pengelolaannya yang berbeda. Ketidakpastian mengacu pada pengertian risiko yang

tidak diperkirakan (unexpected risk) sedangkan istilah risiko sendiri mengacu pada

risiko yang dapat diperkirakan (expected risk)

Ketidakpastian atau uncertainty sering diartikan dengan keadaan dimana ada

beberapa kemungkinan kejadian dan setiap kejadian akan menyebabkan hasil yang

berbeda. Tetapi, Tingkat kemungkinan atau probabilitas kejadian itu sendiri tidak

diketahui secara kuantitatif13.

Menurut Brahmantyo Djohanputro pengertian risiko bila dikaitkan dengan

adanya ketidakpastian, adalah tingkat ketidakpastiannya terukur secara kuantitatif.

Dan risiko dapat dihitung tingkat ketidakpastiannya apabila didapat atau diperoleh

suatu informasi. Jadi yang membedakan risiko dan ketidakpastian adalah faktor

12 Hinsa Siahaan, Manajemen Risiko (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2007), h. 4. 13 Brahmantyo DjohanPutro, MBA, Ph.D. Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi, (Jakarta:

PPM, 2006) Cet ke 2, h. 15.

Page 30: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

informasi. Apabila diperoleh informasi untuk menghitung suatu kejadian, maka

ketidakpastian tersebut berubah menjadi risiko14.

Lebih lanjut Brahmantyo menjelaskan pengertian paling mendasar tentang

risiko yang dipahami sebagai ketidakpastian adalah sesuatu yang telah diketahui

tingkat probabilitas kejadiannya”. Pengertian lain yang sering digunakan oleh

kebanyakan orang, risiko adalah ketidakpastian yang bisa dikuantitaskan yang dapat

menimbulkan kerugian atau kehilangan15.

Perbedaan lebih jauh antara risiko dan ketidakpastian adalah seperti dijelaskan

dibawah ini:

Risiko

1. Ukuran kuantitas (quantity subject) ukuran empiris

2. Dapat mengukur kemungkinan nilai suatu kejadian dengan fluktuasinya

3. Ada data pendukung (pengetahuan) mengenai kemungkinan kejadian

4. Unknown but quantified outcomes

Ketidak pastian

1. Jenis subyek yang tidak kuantitatif

2. Tidak dapat mengukur kuantitatif dan probabilitas

3. Tidak ada data pendukung mengukur kemungkinan kejadian

4. Unknown and unquantified outcome.

14 Ibid, h. 14 15 Ibid, h. 14-16

Page 31: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

4. Manajemen Risiko

James AF Stoner mendefinisikan manajemen sebagai proses merencanakan

mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan

menggunakan semua sumber daya organisasi (perusahaan) untuk mencapai sasaran

organisasi yang sudah ditetapkan16.

Kata manajemen bila disandingkan dengan kata risiko maka akan mengalami

perubahan makna dam mempunyai arti yang lebih spesifik, seperti yang kemukakan

beberapa ahli berikut ini:

Manajemen risiko dalam pengertian luas adalah seni pembuatan keputusan

dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, keputusan tersebut melibatkan

sejumlah risiko dan imbalan. Sebuah pilihan antara melakukan sesuatu yang aman

atau mengambil risiko17.

Hinsa Siahaan dalam bukunya manajemen risiko menyatakan manajemen

risiko adalah suatu proses dengan metode-metode tertentu supaya suatu organisasi

mempertimbangkan risiko yang dihadapi setiap kegiatan organisasi dalam mencapai

kegiatan organisasi18

Sedangkan Herman Darmawi dalam bukunya Manajemen risiko memaknai

manajemen risiko sebagai: “suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis serta

mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk

memperoleh efektifitas dan efesiensi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, menurut

darmawi, perlu terlebih dahulu dipahami tentang konsep-konsep yang dapat

16 James AF Stoner dkk., Manajemen Jilid 1, (Jakarta: Prenhallindo, 1996), h. 7. 17 Fachmi Basyaib, Op, cit h. 9 18 Hinsa siahaan, Op. cit., h. 22

Page 32: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

memberikan makna, cakupan yang luas dalam rangka memahani proses manajemen

risiko itu sendiri19.

Sementara Soeisno Djojosoedarjo mendefinisikan bahwa: Secara sederhana

pengertian manajemen risiko adalah pelaksaan fungsi-fungsi manajemen dalam

penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan,

keluarga dan masyarakat. Jadi manajemen risiko mencakup kegiatan merencanakan,

mengorganisir, menyusun, memimpin atau mengkoordinir dan mengawasi (termasuk

mengevaluasi) program penanggulangan risiko20.

Dengan definisi di atas, Soeisno Djojosoedarjo menyatakan bahwa

manajemen risiko mancakup tugas-tugas sebagai berikut: 1) mengidentifikasi risiko-

risiko yang dihadapi, 2) mengukur atau menentukan besarnya risiko tersebut, 3)

mencari jalan untuk menghadapi atau menanggulangi, 4) menyusun strategi untuk

memperkecil ataupun mengendalikan risiko, 5) mengkoordinir pelaksanaan

penanggulangan risiko serta mengevaluasi program penanggulangan risiko yang telah

dibuat.

Melihat dari tugas-tugas manajemen risiko di atas maka seorang manajer

harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1) Risiko apa saja yang

dihadapi perusahaan? 2) Bagaimana dampak risiko risiko tersebut terhadap bisnis

perusahaan? 3) Risiko-risiko mana yang dapat dihindari, yang dapat ditangani sendiri

serta risiko mana yang harus dipindahkan kepada perusahaan asuransi? 4) Metode

19 Herman Darmawi, Manajemen risiko, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006) Cet, ke 10, h. 17 20 Soeisno Djojosoedarjo Op ci.t, h. 4-5.

Page 33: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

mana yang paling cocok dan paling efisien untuk menghadapinya serta bagaimana

hasil pelaksanaan strategi penanggulangan risiko yang telah direncanakan.

5. Macam-macam Risiko

Banyaknya model dan jenis risiko membuat risiko dapat dibedakan dalam

beberapa klasifikasi yang mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Berikut adalah

risiko-risiko yang dibedakan dengan berbagai macam cara21, antara lain:

a. Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan kedalam:

1) Risiko yang tidak disengaja (risiko murni), adalah risiko yang apabila terjadi

tentu menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja; misalnya risiko

terjadi kebakaran, bencana alam , pencurian, penggelapan, pengacauan, dan

sebagainya.

2) Risiko yang disengaja (risiko spekulatif), adalah risiko yang sengaja

ditimbulkan oleh yang bersangkutan, agar terjadinya ketidakpastian

memberikan keuntungan kepadanya, misalnya risiko utang-piutang, perjudian,

perdagangan berjangka (hedging), dan sebagainya.

3) Risiko fundamental, adalah risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan

kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau beberapa orang

saja, tetapi banyak orang, sperti banjir, angin topan, gempa bumi dan lain

sebagainya.

21 Ibid, hal. 3

Page 34: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

4) Risiko Khusus, adalah risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan

umumnya mudah diketehui penyebabnya, seperti kapal kandas, pesawat jatuh,

tabrakan mobil, dan sebagainya.

5) Risiko dinamis, adalah risiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan

dinamika masyarakat dibidang ekonomi, ilmu dan technologi, seperti risiko

keusangan, risiko penerbangan luar angkasa. Kebalikannya risiko statis, seperti

risiko hari tua, risiko kematian dan sebagainya.

b. Dapat-tidaknya risiko tersebut dialihkan kepada pihak lain, maka risiko dapat

dibedakan ke dalam:

a. Risiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain, dengan mempertanggungkan

suatu obyek yang akan terkena risiko kepada suatu perusahaan asuransi,

dengan membayar sejumlah premi asuransi, sehingga semua kerugian menjadi

tanggungan pihak perusahaan asuransi.

b. Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain (tidak dapat

diasuransikan) umumnya meliputi semua jenis risiko spekulatif.

c. Menurut sumber/penyebab timbulnya , risiko dapat dibedakan kedalam:

1) Risiko intern yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri,

seperti kerusakan aktiva karena ulah karyawan itu sendiri, kecelakaan kerja,

kesalahan manajemen dan sebagainya.

2) Risiko Ekstern yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan, seperti risiko

pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan kebijakan

pemerintah, dan sebagainya.

Page 35: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

6. Penyebab Timbulnya Risiko

Bahaya atau risiko adalah kejadian atau peristiwa yang mungkin atau yang

mungkin tidak terjadi (may and may not happen). Wujud kejadian atau peristiwa

tersebut bisa bermacam-macam bentuknya. Kalau peril atau bahaya tersebut terjadi,

akibatnya dapat menimbulkan kerugian, atau tidak menimbulkan kerugian atau

keuntungan apa-apa (breakeven/statusquo).

Secara garis besar sumber timbulnya risiko tersebut dapat diklasifikasikan ke

dalam tiga bagian22:

a. Alam (nature), yaitu risiko yang disebabkan oleh alam, misalnya badai, banjir

gempa bumi, kebakaran, dan lain sebagainya.

b. Manusia (human), Yaitu risiko yang disebabkan oleh perilaku manusia, misalnya

peperangan, pencurian, penggelapan, pembunuhan dan sebagainya.

c. Ekonomi (ekonomic), Yaitu kejadian-kejadian yang timbul sebagai akibat kondisi

dan perilaku dari pelaku ekonomi, misalnya perubahan sikap konsumen,

perubahan selera konsumen, perubahan harga, perubahan technologi, penemuan

baru dan sebagainya.

Di antara ketiga sumber timbulnya risiko di atas yang bisa dipertanggungkan

adalah alam dan manusia sedangkan yang terakhir (ekonomi) tidak bisa

dipertanggungkan karena bersifat spekulatif dan sulit untuk diukur tingkat

keparahannya (severity)

22Salim, A. Abbas, Asuransi dan Manajemen Risiko, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2005), hal. 4

Page 36: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Menurut Soeisno Djojosoedarjo hal lain yang juga dapat menimbulkan

terjadinya risiko dan ketidakpastian adalah seperti yang dijabarkan dibawah ini:23

1. tenggang waktu antara perencanaan suatu kegiatan sampai kegiatan itu

berakhir/menghasilkan, dimana makin panjang tenggang waktunya makin

besar pula ketidakpastiannya.

2. Keterbatasan informasi yang tersedia yang diperlukan dalam penyusunan

rencana.

3. Keterbatasan pengetahuan/teknik pengambilan keputusan dari perencana.

Dalam asuransi, di samping dari beberapa alasan di atas, faktor terbatasnya

informasi mengenai table mortalita dan morbiditas serta terbatasnya jumlah peserta

asuransi juga berpengaruh terhadap tingkat akurasi dalam meramalkan frekwensi

klaim yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

7. Risiko yang dapat diasuransikan

Tidak semua risiko yang dihadapi oleh manusia dapat diasuransikan pada

perusahaan asuransi. Ada syarat atau elemen yang harus ada dalam suatu risiko agar

dapat diasuransikan atau dialihkan pada perusahaan asuransi melalui proses

perjanjian asuransi. Adapun syarat atau karakteristik tersebut adalah24:

a. Risiko tersebut harus bersifat homogen atau ada dalam jumlah yang cukup

banyak (homogeneous similarly). Contoh: Bangunan yang terancam

kebakaran, jumlahnya cukup banyak, sehingga kerugian yang ditanggung

23 Soeisno Djojosoedarjo Log cit, h.. 2-4 24 WWW. Media Asuransi. Com

Page 37: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

dapat dikalkulasikan secara lebih akurat. Lukisan asli Monalisa, sulit

diasuransikan karena jumlahnya hanya hanya 1 (satu), sehingga padanan

untuk menjadi tolok ukur nilai/harganya tidak ada.

b. Bentuk risikonya harus risiko murni (pure Risk), yaitu risiko yang kejadiannya

tanpa disengaja dan apabila risiko tersebut benar-benar terjadi bisa dipastikan

akan menimbulkan kerugian; seperti kebakaran bencana alam dan lain lain.

c. Selain berbentuk risiko murni, juga harus merupakan risiko khusus atau

particular.

d. Kerugian atau kerusakan yang diakibatkannya terjadi dari suatu peristiwa

yang bersifat kebetulan (fortuitous) dan merupakan suatu hal yang bisa terjadi,

bisa juga tidak terjadi.

e. Risikonya bukan suatu hal yang menentang suatu kebijakan umum atau

kebijakan pemerintah (not against public policy), misalnya: Risiko terkena

denda tilang karena melanggar peraturan lalu lintas, maka risiko tersebut tidak

dapat diasuransikan.

f. Obyek risiko dan dampak yang mungkin timbul, harus dapat diukur dan dapat

dinilai dengan uang (financial value).

g. Mereka yang akan mengalihkan risiko tersebut pada perusahaan asuransi,

harus mempunyai insurable interes atau kepentingan yang melekat pada obyek

pertanggungan asuransi atau obyek yang sah dilindungi hukum.

h. Atas pengalihan risiko tersebut harus dapat ditetapkan jumlah premi asuransi

yang wajar (reasonable Premium).

Page 38: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Dengan mengetahui gambaran tentang risiko termasuk mengetahui peril dan

hazardnya, akan lebih mudah untuk mengetahui dan mengidentifikasi, apakah risiko

tersebut layak di-cover atau tidak. Kecermatan seorang underwriter dalam

mengkalkulasikan obyek asuransi akan berpengaruh positif terhadap perusahaan.

8. Cara Mengelolah Risiko

Risiko dan hidup merupakan dua kata yang menyatu dan tidak bisa hadir

kecuali bergandengan. Risiko akan selalu hadir dalam setiap aktifitas dan tindakan

manusia. Dalam bisnis pun risiko akan selalu mengintai dan mengancam eksistensi

bisnib tersebut. Karenanya dalam menjalankan bisnisnya seseorang akan selalu

dihadapkan pada kondisi ketidakpastian, dan dari ketidakpastian ini risiko itu timbul.

Untuk itu, seseorang dituntut untuk dapat menjalankan dan melaksanakan fungsi

manajemen risiko dengan baik agar bahaya yang ditimbulkan dapat dihindari.

Menurut herman darmawi ada 4 (empat) cara yang bisa dilakukan untuk

menghadapi risiko tersebut25:

a. Menghindari risiko

Cara yang paling jelas dan mudah adalah menghindari risiko. Kita dapat

menghindari kemungkinan risiko terluka atau kematian akibat dari kecelakaan

pesawat terbang dengan tidak menaiki pesawat tersebut. Bila suatu risiko

tidak bisa diatasi, maka individu atau organisasi perlu menghindarinya.

Menghindari suatu risiko bisa berarti individu atau organisasi memutuskan

25 Herman darmawi, manajemen asuransi, (Jakarta: Bumi aksara, 2001), Cet ke 3.

Sebagaimana dikutib AM Hasan Ali, MA. Dalam bukunya Asuransi Dalam Persepektif Hukum Islam: Sebuah Tinjauan Historis , Teoritis dan Aplikatif, (Jakarta, Kencana 2004) Cet. Ke 1, h. 86

Page 39: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

untuk tidak meneruskan kegiatan atau bisnis yang menghadirkan risiko

tersebut. Bila keputusan ini diambil, maka individu atau organisasi itu

membutuhkan kegiatan atau bisnis alternatif untuk menggantikan kegiatan

atau bisnis yang terdapat risiko tadi.

b. Mengontrol risiko

Kita dapat mengontrol risiko dengan cara pencegahan. Untuk mencegah

kemungkinan gampang terkena penyakit, maka kita dapat menerapkan

langkah-langkah pencegahan seperti merubah kebiasaan dengan pola gaya

hidup sehat.

c. Menerima risiko

Menerima risiko berarti menerima semua tanggungajawab finansial pada

risiko tersebut. Bila tingkat risiko tersebut berada pada tingkat yang dapat

diterima. Untuk masalah ini, sumber daya yang tepat perlu dialokasikan untuk

mengantisipasi dan mengkompensasi bila risiko tersebut terjadi.

d. Mentransfer/membagi risiko

Membagi risiko dengan yang lain diperlukan apabila risiko tersebut diluar

kemampuan seseorang atau organisasi untuk menerima mengendalikanya,

maka suatu individu atau organisasi dapat membagi risiko tersebut dengan

yang lain yang memiliki sifat risiko yang mirip atau sama. Dalam Islam

praktik ini disebut asuransi syariah atau proteksi yang mutual.

Page 40: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

9. Langkah-langkah proses pengelolaan risiko

Dalam mengelolah risiko langkah-langkah yang harus dilalui adalah26:

a. Mengidentifikasi atau menentukan terlebih dahulu obyek atau tujuan yang

ingin dicapai melalui pengeloalaan risiko misalnya penghasilan yang stabil,

kedamaian hati dan sebagainya.

b. Mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerugian/peril atau

mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi, langkah ini adalah yang paling

sulit tetapi juga paling penting sebab keberhasilan pengelolaan risiko sangat

tergantung pada hasil identifikasi ini.

c. Mengevaluasi dan mengukur besarnya kerugian potensial, dimana yang

diukur adalah

1) besarnya kesempatan atau kemungkinan peril yang akan terjadi selama

suatu periode tertentu (frekwensinya)

2) besarnya akibat dari kerugian tersebut terhadap kondisi keuangan

Perusahaan atau keluarga (kegawatannya)

3) kemampuan meramalkan besarnya kerugian yang jelas akan timbul.

d. Mencari cara atau kombinasi cara yang paling baik, paling tepat dan paling

ekonomis untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul akibat

terjadinya suatu peril. Upaya-upaya tersebut antara lain meliputi

1) Menghindari kemungkinan terjadinya peril

2) Mengurangi kesempatan terjadinya peril

26 Soeisno Djojosoedarjo, Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko Asuransi, (Jakarta: Salemba

Empat, 2003) Edisi Revisi, hal. 15

Page 41: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

e. Mengkoordinir dan mengimplementasikan keputusan-keputusan yang telah

diambil untuk mengendalikan risiko. Misalnya membuat perlindungan yang

layak pada keselamatan kerja, menghubungi, memilih dan menyelesaikan

pengalihan risiko pada perusahaan asuransi.

f. Mengadministrasi, memonitor dan mengevaluasi semua langkah atau strategi

yang telah diambil dalam menanggulangi risiko. Hal ini sangat penting

terutama untuk dasar kebijakan pengelolaan risiko dimasa yang akan datang.

Disamping itu juga adanya kenyataan bahwa apabila kondisi suatu objek

berubah penanggulangannya juga berubah.

10. Cara Membagi Risiko Dalam Asuransi Syariah

Tidak semua perusahaan asuransi mampu menjamin semua risiko yang

ditanggung karena besarnya beban risiko yang ditanggung perusahaan. Pada situasi

seperti ini hal yang lazim dilakukan adalah dengan membagi risiko pada pihak lain

(reasuransi) untuk mengurangi atau memperkecil beban yang ditanggung. Pada tahap

ini operator akan menentukan sejauh mana tingkat risiko yang akan ditahan di dalam

skema (retensi) dan bagian mana yang tidak mampu ditahan (dicover) sendiri akan

menjadi bagian yang akan direasuransikan.

Menurut Muhaimin Iqbal ada dua cara yang bisa dilakukan oleh operator

asuransi syariah. Dua cara tersebut aalah melalui reasuransi syariah dan melalui

pembagian risiko lintas skema27.

27 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik, (Jakarta: Gema insani Press

2005), cet, ke 1. h. 37

Page 42: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

a. Pembagian Risiko Melalui Mekanisme Reasuransi Syariah

Cara ini lazim dipakai oleh para operator untuk membagi risiko. Melalui

mekanisme ini, fluktuasi risiko yang muncul dari satu operator dibagi bersama

dengan operator lain agar tercipta sebuah kelompok yang lebih besar, atau

pada beberapa kasus lebih luas areal geografisnya. Dengan mekanisme ini,

risiko yang muncul distabilkan sehingga biaya keseluruhan dalam mengelolah

risiko dapat lebih terprediksi. Menggunakan cara ini, kontribusi yang harus

dibayarkan oleh setiap tertanggung juga dapat dikalkulasikan dengan tingkat

akurasi yang tinggi.

b. Pembagian Risiko Lintas Skema

Melalui Mekanisme ini, risiko yang sama yang berasal dari skema

berbeda dikelompokkan agar terbentuk peserta yang lebih besar berdasarkan

risiko-risiko tertentu. Risiko yang timbul dari kelompok-kelompok peserta

yang lebih besar selalu lebih dapat diprediksi. Estimasi keseluruhan biaya

risiko disini lebih terprediksi secara akurat, yang kemudian didistribusikan

lagi kepada setiap peserta dalam bentuk kontribusi di setiap skema.

11. Seleksi Risiko Terhadap Asuransi Kumpulan

Menurut Eddy KA Bertutu Ketua Departemen Pendidikan, Pelatihan dan

pengembangan AAJI mengatakan bahwa pada prinsipnya ada delapan faktor penting

yang akan diteliti oleh perusahaan asuransi jiwa dalam rangka mengevaluasi polis

penerbitan asuransi untuk suatu kelompok, yakni a) latar belakang keberadaan

kelompok, b) jenis dan tipe kelompok, c) Stabilitas, d) Besaran jumlah peserta, e)

Page 43: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

jenis usaha, f) level partisipasi peserta dalam program, g) Usia, dan h) jenis

kelamin28.

a. Latar belakang keberadaan kelompok. Umumnya, perusahaan asuransi jiwa

kurang berkenan menerbitkan polis asuransi bagi kelompok, bila kelompok itu

semata-mata dibentuk atau didirikan dengan tujuan untuk menutup kebutuhan

asuransi bagi para anggota didalamnya. Hal ini terkait dengan tendensi yang

terjadi bahwa anti seleksi bisa terjadi pada kelompok yang seperti ini, karena

jika tujuan utama adanya group adalah hanya untuk memperoleh proteksi

asuransi, seleksi yang buruk akan menjadi lebih sesuai, karena orang-orang

beresiko tinggi dengan sendirinya akan tertarik menjadi anggota group,

sementara orang-orang beresiko standart akan kurang tertarik untuk menjadi

anggota group atau tetap berada dalam group.

Anti seleksi adalah istilah yang umum digunakan dalam bidang asuransi

perihal situasi yang terjadi sebagai akibat dari informasi yang asimetris.

Dalam hal ini, calon tertanggung atau pemegang polis mengajukan

permohonan asuransi kepada perusahaan asuransi jiwa terkait dengan

penyakit berat atau tingginya risiko kesehatan yang sudah diketahui oleh yang

bersangkutan.

b. Jenis dan tipe kelompok. Dalam hal ini, yang menjadi perhatian perusahaan

asuransi jiwa terkait dengan evaluasi suatu kelompok. Misalnya adalah

apakah suatu kelompok terbentuk karena adanya hubungan antara pekerja dan

28 Seleksi Risiko Terhadap Asuransi Jiwa Kumpulan, Seputar Indonesia 31 Maret h. 65

Page 44: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

pemberi kerja? atau apakah kelompok tersebut merupakan koperasi, asosiasi,

atau entitas lainnya.

c. Stabilitas. Stabilitas terkait dimana kondisi group atau kelompok bisa

mempertahankan arus masuknya anggota baru yang lebih muda dari waktu ke

waktu sehingga kondisi ini lebih memungkinkan kelompok tersebut memiliki

penyebaran anggota yang merata. Pengalaman menunjukkan bahwa usia tua

memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Group

underwriter juga mempertimbangkan indikasi tingginya intensitas perubahan

anggota dalam periode yang pendek. Pada kondisi seperti ini, perusahaan

asuransi jiwa akan terkena tambahan biaya administrasi coverage asuransi

setiap anggota dalam kelompok tersebut.

d. Besaran jumlah tertanggung. Saat ini ada banyak perusahaan asuransi jiwa

yang memberikan batasan tidak terlalu ketat terhadap ukuran jumlah

tertanggung dalam kelompok. Meskipun demikian jumlah yang besar dalam

sebuah kelompok cenderung memiliki tiga karakter sebagai berikut: a)

Semakin dekat dengan angka asumsi actuarial dalam hal tingkat morbiditas

dan mortalitas, b) Cenderung memiliki fluktuasi klaim yang kecil, c)

Pengelolaannya membutuhkan biaya administrasi yang lebih kecil (persentase

terhadap jumlah premi)

e. Jenis usaha. Dalam proses seleksi risiko, group underwriter sangat

memerhatikan faktor ini. Mengapa demikian? Bagi perusahaan asuransi, tipe

dan jenis usaha tertentu memiliki probabilitas risiko yang lebih tinggi

ketimbang jenis usaha lainnya.

Page 45: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

f. Level partisipasi peserta dalam program. Perusahaan asuransi umumnya

mengelompokkan program asuransi Group plan menjadi dua bagian, yakni

noncontributory plan dan contributori plan, pada noncontributory plan,

perusahaan memberi kerja pada yang mensponsori program ini akan

membayar sepenuhnya premi asuransi kepada perusahaan asuransi jiwa.

Dalam hal ini karyawan sebagai anggota atau peserta dalam group tidak ikut

dalam membayar premi.

Sedangkan contributory plan, dalam hal ini peserta turut berkontribusi dalam

membayar sebagian kecil premi. Untuk mengurangi efek anti seleksi, dalam

noncontributory plan, umumnya perusahaan asuransi mensyaratkan seluruh

tertanggung wajib mengikuti program asuransi. Sebaliknya untuk contributory

plan, perusahaan asuransi membebaskan peserta untuk bergabung.

g. Usia, dalam seleksi terhadap usia meskipun group underwriter tidak

melakukan evaluasi risiko terhadap setiap tertanggung dalam kelompok satu

demi satu (kecuali group dengan peserta yang sangat sedikit), perusahaan

asuransi tetap mengevaluasi penyebaran usia dari anggota atau peserta di

dalamnya, secara khusus perusahaan asuransi jiwa akan menarik perhatian

pada besarnya jumlah peserta yang sudah berusia tua. Pengalaman

menunjukkan bahwa kelompok ini memiliki risiko morbiditas dan mortalitas

yang lebih tinggi.

h. Jenis Kelamin proporsi jenis kelamin peserta dalam kelompok juga menjadi

faktor evaluasi bagi perusahaan asuransi. Umumnya kelompok wanita dalam

group cenderung memiliki risiko yang lebih kecil. Itu sebabnya group dengan

Page 46: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

proporsi wanita lebih besar secara statistik akan memiliki risiko yang lebih

kecil untuk coverage asuransi.

12. Pandangan Syariah Tentang Asuransi Dan Risiko

Dalam bahasa arab Asuransi disebut at-Ta’min, Kata at-Ta’min diambil dari

kata amana yang memiliki arti memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan

bebas dari rasa takut29. Secara terminologi, asuransi adalah akad pertanggungan

antara kedua belah pihak dimana pihak tertanggung memberikan sejumlah dana

kepada pihak penanggung sebagai kompensasi atas manfaat yang diteimanya.

Dalam literatur fiqih klasik terdapat beberapa konsep yang mengarah pada

konsep at-Ta’min atau asuransi yang menurut para pakar perundang-undangan Islam

dapat dijadikan dasar dalam mengakomodir konsep asuransi yang berdasarkan syariat

Islam, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Al-aqilah, saling memikul atau bertanggung jawab untuk keluarganya. Jika salah

satu anggota suku terbunuh oleh anggota suku lai, pewaris korban akan dibayar

dengan uang darah (diyat) sebagai kompensasi saudara terdekat dari pembunuh.

Saudara terdekat dari pembunuh disebut aqilah. Lalu mereka pengumpul dana (al-

Kanzu) yang mana dana tersebut untuk membantu keluarga yang terlibat dalam

pembunuhan tidak disengaja30.

29 Syakir Sula, Asuransi Syariah (lifa and General), (jakarta: Gema Insani, 2004) hal. 28 30 Al-Mu’jam Wasith, Majama Al-Lughah Al-Arabiah, Al MaktabAl-Islami, Turki,1972.

hal.617. Sebagai mana dikutib Muhamamad Syakir Sula. Dalam bukunya Asuransi Syariah (lifa and General), (jakarta: Gema Insani, 2004) hal. 82

Page 47: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

b. Al-muwalat “perjanjia jaminan” Penjamin menjamin seseorang yang tidak

memiliki waris dan tidak diketahui ahli warisnya. Penjamin setuju untuk

menanggung bayaran dia, jika orang yang dijamin tersebut melakukan jinayah.

Apabila yang dijamin mati, penjamin boleh mewarisi hartanya sepanjang tidak

ada ahli warisnya31.

Al-qosamah Konsep perjanjian ini juga berhubungan dengan jiwa manusia. Sistam ini

melibatkan usaha pengumpulan dana dalam sebuah tabungan atau atau

pengumpulan uang iuran dari peserta atau majelis. Manfaatnya akan dibayarkan

kepada ahli waris yang dibunuh jika kasus pembunuhan itu tidak diketahui siapa

pembnuhnya atau tidak ada keterangan saksi yang layak untuk benar-benar secara

pasti mengetahui siapa pembunuhnya32.

At-tanahud, Makanan yang dikumpulkan dari para peserta safar kemudian dicampur

jadi satu. Makanan tersebut dibagikan pada saatnya kepada mereka, kendati

mereka mendapatkan porsi yang berbeda-beda.

Al-umra (Donatioan for life) Al-Baji (494 H) bermazhab Maliki ketika mendiskusikan

masalah jual beli gharar mengatakan, “Jika A menyerahkan rumahnya kepada

pihak B dengan kompensasi B memberikan biaya hidup kepada A sampai ia

31 Az-Zarqo, Aqdud Ta’min, hal. 23. Mohd Fadzli Yusof, Takaful Sistem Insurans Islam,

Utusan Publications& Distributors SDN BHD, Malaysia, 1996, hal. 8. Sebagai mana dikutib Muhamamad Syakir Sula. Dalam bukunya Asuransi Syariah (lifa and General), (jakarta: Gema Insani, 2004) hal. 83

32 Mohd Fadzli Yusof, ibid hal. 8-9.

Page 48: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

meninggal”. Al-Baji berkomentar, “Saya tidak setuju dengan model transaksi

seperti itu. Tapi jika terjadi, saya tidak membatalkannya33.

Berikut ini beberapa dalil yang mempunyai muatan nilai dalam praktek

asuransi syariah:

وسلم عليهاهللاصلى اهللارسول قال : قالعنه اهللارضىوقاصأبى بنعامرعن

)البخارىرواهالناس يتكففونعالة تترآهم أنمنخيرأغنيآء ولدك ترآت ان

Artinya: Diriwayatkan dari Amir bin sa’ad bin Abi waqasy, telah bersabda Rasulullah SAW.: “Lebih baik jika engkau meninggalkan anak-anak kamu (ahli waris) dalam keadaan kaya raya, dari pada meninggalkan mereka dalam keadaan miskin (kelaparan) yang meminta-minta kepada menusia lainnya34”

Rasulullah SAW. sangat memperhatikan kehidupan yang terjadi dimasa yang

akan datang dengan cara mempersiapkan sejak dini bekal yang diperlukan untuk

kehidupan dan keturunan (ahli waris) di masa mendatang. Meninggalkan keluarga

(ahli waris) yang berkecukupan secara materi, dalam pandangan Rasulullah SAW.,

sangatlah baik dari pada meninggalkan mereka dalam keadaan terlantar yang harus

meminta-minta pada orang lain.

Hadits Nabi SAW. lainnya yang mempunyai muatan nilai menghindari risiko

adalah seperti yang tertera berikut ini:

33 Yunus, RafiqAlMisri, Al-Khatar wat Ta’min, Darul Qolam Damaskus, cet I, 2002. Sebagai

mana dikutib Muhamamad Syakir Sula. Dalam bukunya Asuransi Syariah (lifa and General), (jakart: Gema Insani, 2004) hal. 83

34 Muhamad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughiro al-Bukhori, Shahih Bukhori, juz 6, (Riyadh:

Nizar Mushtofa Alban), hadits ke 6733, hal. 1467

Page 49: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

قال رجل يا رسول اهللا أقلها أو أتوآل؟ قال : عن أنس بن مالك رضى اهللا عنه قال

)رواه الترمذى( أقلها وتوآل

Artinya: Diriwayatkan dari anas bin Malik ra, bertanya seseorang kepada Rasulullah SAW. Tentang (untanya): “Apa (unta) ini saya ikat saja atau langsung saya bertawakkal pada (Allah SWT.)?” Bersabda Rasulullah SAW.: “Pertama ikatlah unta itu kemudian bertakwalah kepada Allah SWT.35” (HR. at-Turmudzi).

Rasulullah SAW. Memberi tuntunan kepada manusia agar selalu bersikap

waspada terhadap kerugian atau musibah yang akan terjadi, bukannya langsung

menyerahkan segalanya (bertawakal) kepada Allah SWT. Hadits diatas mengandung

nilai implisit agar kita selalu menghindar dari risiko yang membawa kerugian pada

diri kita, baik itu berbentuk kerugian materi atau pun kerugian yang berkaitan

langsung dengan diri manusia (jiwa).

Firman Allah yang yang menganjurkan untuk melakukan strategi demi

menghadapi kemungkinan buruk dimasa depan, bisa dilihat dalam kandungan surat

Yusuf ayat 46- 49:

وسبع عجاف سبع يأآلهن سمان بقرات سبع في أفتنا أيها الصديق يوسف

قال .يعلمون لعلهم الناس إلى أرجع لعلي يابسات وأخر خضر سنبلات

.تأآلون مما قليلا إلا سنبله في فذروه حصدتم افم دأبا سنين سبع تزرعون

35 Sunan at-Turmudzi, Kitab al-Sifat al-Qiyamah wa ar Rakaik al-Wara Bab 60 No 2517, hal.

668. Sebagaimana dikutip AM. Hasan Ali, MA. Dalam bukunya Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam: Sebuah Tinjauan Historis, Teoritis dan Aplikatif, (Jakarta: Kencana, 2004) Cet ke 1, hal. 119

Page 50: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

.تحصنون مما قليلا إلا لهن قدمتم ما يأآلن شداد سبع ذلك بعد من يأتي ثم

.يعصرون فيهو الناس يغاث فيه عام ذلك بعد من يأتي ثم

Artinya: Yusuf, hai orang yang amat dipercaya terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hujau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu agar mereka mengetahuinya. Yusuf berkata: “supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagai mana biasa: maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur.

Ayat diatas mengambarkan bahwa Allah mengajarkan kepada kita untuk selalu

mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang dapat

membahayakan diri kita baik secara fisik maupun materi. Pesan yang kita tangkap

dari ayat diatas adalah agar hidup dijalani dengan penuh rencana dan strategi

menghadapi hal-hal buruk yang mungkin timbul di masa yang akan datang.

Dari ayat al-Qur’an dan Hadits diatas menyiratkan bahwa setiap manusia

dituntut untuk dapat hidup dengan rapi, penuh rencana dan strategi. Perencanaan yang

baik bukan saja dalam mencari nafkah dan menggapai ridho ilahi tetapi juga dalam

mengantisipasi musibah dan kemalangan.

Di antara cara yang lazim dilakukan manusia dalam antisipasi musibah antara

lain adalah dengan menabung atau meminjam, hanya saja terkadang cara ini tidak

dapat memenuhi harapan. Di sinilah manusia harus mengupayakan cara lain berupa

saling membantu, saling menanggung dan saling menjamin dengan berasuransi. Allah

berfirman dalam al-Qur’an surat al-Maidah ayat 2 yang berbunyi

Page 51: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

إن الله واتقوا والعدوان الإثم على تعاونوا ولا والتقوى البر على وتعاونوا .العقاب شديد الله

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran

Implementasi konsep tolong-menolong dalam kontek asuransi adalah adanya

sejumlah dana dari tiap anggota yang disisikan dan diniatkan untuk diikhlas sebagai

derma untuk memberi santunan kepada anggota yang mengalami musibah, dimana

dalam asuransi syariah dana tersebut, disebut dengan dana tabarru’.

Dengan paradigma diatas, berasuransi bukanlah suatu upaya yang melawan

taqdir, tetapi justru melakukan ikhtiar dengan hidup penuh rencana dan kebersamaan

sesuai dengan anjuran Allah SWT.

B. Konsep Underwriting

1. Pengertian Underwriting

Underwriting disebut juga seleksi risiko adalah proses penaksiran dan

penggolongan tingkat risiko yang ada pada seorang calon tertanggung. Berdasarkan

tingkat risiko yang ada pada calon tertanggung suatu permohonan asuransi dapat

ditolak atau diterima36. Terlaksana atau tidaknya suatu akad kontrak oleh perusahaan

amat tergantung pada proses underwriting yang mengidentifikasi kelayakan calon

tertanggung.

36 Huggins, kenneth, FLMI/M. Land, . Robert D FLMI. ACS, Operasi Perusahaan Asuransi

jiwa dan Asuransi Kesehatan. (Jakarta, Yayasan Darma Bumi Putra, 1996). Edisi Kedua, h. 264

Page 52: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Memahami sebuah konsep underwriting dengan baik merupakan hal yang

amat esensial untuk dapat melakukan identifikasi risiko secara baik, tepat dan akurat,

mengingat tanggung jawab utama dari underwriter dalam seleksi risiko adalah

memastikan bahwa tidak ada risiko yang bisa menimbulkan masalah besar yang

memberatkan bagi perusahaan di kemudian hari, sehingga proses seleksi risiko yang

dilakukan oleh underwriter berkorelasi dengan tujuan perusahaan yakni

maksimalisasi laba.

Underwriting menurut pengertian asuransi jiwa adalah proses penaksiran dan

klasifikasi mortalitas atau morbiditas calon tertanggung untuk menetapkan apakah

akan menerima atau menolak calon peserta. Mortalitas adalah jumlah kejadian

meninggal relatif diantara sekelompok orang tertantu, sedangkan morbiditas adalah

jumlah kejadian relatif sakit atau penyakit diantara sekelompok orang tertentu37.

Dalam asuransi syariah prinsip underwriting sama dengan asuransi

konvensinal. Namun dalam asuransi syariah, untuk menyeleksi risiko secara implisit

tergabung dua elemen penting yaitu, seleksi dan pengklasifikasian. Namun penekanan

utama underwriting syariah adalah harus bersifat wasathon yaitu penekanan pada rasa

keadilan bagi nasabah dan perusahaan38.

Dari definisi diatas ada dua elemen pokok dalam underwriting pertama

Seleksi yaitu proses dimana perusahaan mengevaluasi proposal individu mengenai

ganti rugi untuk menentukan tingkat risiko yang disajikan pemohon. Kedua

37 Abdullah Amrin, asuransi syariah keberadaan dan kelebihan ditengan asuransi

konvensional, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2006), hal. 103 38 Ibid, hal. 107

Page 53: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Klasifikasi yaitu proses penetapan peserta pada kelompok individu yang secara tepat

memiliki kesamaan probabilitas kerugian yang diperkirakan.

2. Tugas Underwriting

Tugas underwriting antara lain adalah melakukan proses penyelesaian dan

pengelompokan risiko yang akan ditanggung. Tugas itu merupakan elemen yang

esensial dalam operasi perusahaan asuransi. Sebab, maksud underwriting adalah

mendatangkan laba melalui distribusi risiko yang diperkirakan akan mendatang laba.

Tanpa underwriting yang efisien perusahaan asuransi tidak akan mampu bersaing.

Dalam prakteknya untuk menarik nasabah harus ada proporsi yang sama antara risiko

yang baik dengan risiko yang kurang menguntungkan dalam kelompok yang

diasuransikan39. Peranan lain underwriter dalam perusahaan asuransi adalah sebagai

berikut40:

a. mempertimbangkan risiko yang diajukan

b. memutuskan menerima atau menolak risiko yang diajukan

c. menentukan syarat dan beberapa ketentuan serta lingkup ganti rugi

d. Mengenakan biaya upah pada dana kontribusi peserta

e. Mempertahankan, meningkatkan dan mengamankan marjin profit

3. Jenis-Jenis Risiko Yang Mempengaruhi Underwriting

39 Sula Op Cit, hal.183 40 Abdullah, Amrin OpCit, hal. 104

Page 54: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Sebelum menetapkan suatu kondisi underwriting terhadap calon tertanggung,

underrwriter harus mempertimbangkan dari segi pengaruh risiko dan jenis polis yang

diinginkan oleh calon tertanggung. Jenis-jenis risiko yang mempengaruhi penetapan

underwriting adalah sebagi berikut41:

a. Increasing risk (risiko menarik) Ada beberapa penyakit tertentu, misalnya

besarnya risiko akan bertambah berat sesuai dengan kenaikan umur calon

tertanggung

b. Risiko yang tinggi dialami pada tahun-tahun pertama polis. Makin lama

polis berjalan, risiko semakin menurun

c. Constant extra risk (risiko ekstra yang menetap), pada jenis ini, risiko

tambahan berada pada tingkat yang tetap selama masa pertanggungan.

4. Tujuan Underwriting

Kewenangan underwriter adalah menyetujui dan menerbitkan polis. Polis

yang diterbitkan yang harus memenuhi 3 (tiga) kriteria yaitu: adil bagi nasabah

(equitable to the client) dapat dijual oleh agen (deliverable by the agent)

menguntungkan perusahaan (profitable to the company).

a. Equitable to the client

Salah satu prinsip dasar adalah bahwa tertanggung harus membayar sejumlah

premiyang proporsional dengan tingkat risiko tertanggung yang diasumsikan

perusahaan. Bila permohonan asuransi diterima, perusahaan asuransi harus

41 Ibid, hal. 105

Page 55: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

menentukan tingkat risiko dan harus mengenakan suatu jumlah premi yang wajar

untuk risiko ini.

b. Deliverable by the agent

Konsumen membuat keputusan terakhir mengenai apakah polis asuransi

tertentu dapat diterima. Jika konsumen memutuskan untuk tidak menerima polis

sewaktu agen berusaha menyerahkannya, polis tersebut disebut tidak dapat

diserahkan (undeliverable) atau tidak diambil (not taken)

Agar polis diterima oleh pembeli, maka harus memenuhi tiga persyaratan

dasar, yaitu:

1) Polis tersebut harus menyediakan benefit yang memenuhi kebutuhan

konsumen

2) Biaya polis untuk pertanggungan yang disediakan oleh polis harus sesuai

dengan kemampuan konsumen

3) Tingkat premi yang dikenakan untuk pertanggungan harus kompetitif

dipasar

c. Profitable to the company

Akhirnya seorang underwriter harus mengambil keputusan yang akan

menguntungkan perusahaan selama perusahaan asuransi memerlukan underwriter

yang sehat untuk menjamin hasil yang memuaskan dalam segi keuangan.

Maka tujuan utama underwriting Adalah untuk melindungi perusahaan seleksi

risiko yang merugikan. Lebih luas lagi dapat dikatakan bahwa tujuan underwriter

adalah menjamin ganti rugi yang dikeluarkan atas dasar term and condition dan pada

Page 56: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

rate kontribusi asuransi syariah dengan maksud merefleksi secara akurat tingkat

risiko yang diberikan kepada perusahaan.

C. Asuransi Kesehatan Kumpulan

1. Pengertian

Asuransi kesehatan meliputi bidang yang sangat luas, yang mana dengan

asuransi tersebut seseorang akan memperoleh penggantian untuk perawatan rumah

sakit, biaya pengobatan, dan penggantian atas kehilangan penghasilan yang

diakibatkan oleh penyakit atau kecelakaan42.

Asuransi kesehatan biasa pula disebut dengan asuransi disability

(ketidakmampuan bekerja) atau asuransi kecelakaan dan kesehatan. Sedangkan

ketidakmampuan didefinisikan sebagai ketidakmampuan tertanggung melaksanakan

suatu pekerjaan atau jabatan yang memberikan penghasilan, gaji atau laba43.

Adapun pengertian asuransi kumpulan ialah jenis asuransi yang memberikan

perlindungan untuk sekelompok orang44

Asuransi kumpulan menyediakan asuransi untuk sejumlah orang dibawah

sebuah kontrak asuransi yang disebut kontrak induk (master contrak), yaitu perjanjian

antara perusahaan asuransi jiwa dan dan pemegang polis45.

42 A. Hasyim Ali, Bidang Usaha Asuransi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), hal. 115 43 Ibid, hal. 110 44 Ingrisano, John L. CLU & Corrine M Ingrisano : The Insurance dictionary, Chicago,

Illinois, 1990, hal. 130 45 Morton, Gene A. & Dani L. Long, Principles of Life and Health Insuranse.FLMI Insurance

Education Programe, Life Managenet Institute LOMA, (USA, Icn Annapolis, Marylad 1984) Edisi kedua. Hal. 253

Page 57: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Asuransi kumpulan juga bisa dipandang sebagai cara ekonomis dalam

menyediakan perlindungan perlindungan terhadap kerugian finansial yang disebabkan

oleh kematian, cacat, biaya pengobatan, atau pensiun dari sekumpulan individu yang

mempunyai hubungan tertentu dengan pemegang polis selain asuransi46.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa asuransi kumpulan

ialah jenis asuransi yang melibatkan perusahaan asuransi jiwa sebagai penanggung

(insurer), sebuah kumpulan sebagai pemegang polis (policy holder) dan sekumpulan

individu sebagai tertanggung (insured), dibawah sebuah kontrak induk antara

penanggung dan pemegang polis, adapun kumpulan tersebut (hubungan antara

pemegang polis dan tertanggung) keberadaannya harus mempunyai alasan tertentu

selain alasan asuransi.

2. Karakter dan konsep dasar asuransi kumpulan

Asuransi kumpulan berbeda dengan asuransi perorangan dalam banyak hal,

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. sebuah kontrak induk

Hanya satu polis yang disebut kontrak induk yang diberikan kepada

pemegang polis kumpulan untuk memberikan manfaat kepada sekumpulan individu

yang mempunyai hubungan tertentu dengan pemegang polis.

Kontrak ini menyediakan berbagai macam perlindungan untuk sekumpulan

individu tersebut, tetapi mereka bukan merupakan pihak dalam kontrak tersebut.

46 Health Insuransce Association of America : A Course in Group Life and Health Insurance,

part A Washington, D. C, hal 4

Page 58: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Mereka tidak menerima polis melainkan masing-masing menerima sertifikat sebagai

bukti kepesertaan dalam polis induk tersebut.

b. seleksi risiko tidak diterapkan untuk masing-masing individu dalam kumpulan

tersebut.

Proses seleksi risiko dalam asuransi kumpulan berbeda dengan asuransi

kesehatan perorangan. Dalam asuransi perorangan, pemohon peserta asuransi dituntut

untuk menjawab formulir kesehatan, menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum

dinyatakan layak untuk memperoleh perlindungan asuransi, atau memperoleh premi

asuransi yang substandar (Diatas standar), atau mendapat pengurangan benefit sesuai

dengan evaluasi bagian underwriter.

Pada asuransi kumpulan, seleksi risiko untuk masing-masing induvidu jarang

dilakukan karena hal itu lebih diperuntukkan untuk kumpulan itu sendiri. Dengan

kata lain, bukan kesehatan peserta asuransi kumpulan itu yang diseleksi, melainkan

kesehatan kumpulan itu sendiri yang dijadikan pertimbangan oleh perusahaan

asuransi jiwa untuk dapat dinyatakan layak oleh perusahaan asuransi.

c. premi untuk asuransi kumpulan relatif lebih rendah dari premi asuransi

perorangan.

hal ini disebabkan adanya pengurang tarif dari komponen biaya. Misalnya

kalau kita membandingkan satu polis asuransi kumpuklan dengan 1000 peserta,

dengan 1000 polis asuransi perorangan, tentu biaya operasional asuransi kumpulan

lebih murah. Contoh dalam hal administrasi untuk asuransi kumpulan perusahaan

asuransi cukup berhubungan dengan satu pihak, yaitu pemegang polis untuk 1000

Page 59: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

peserta. Sedangkan untuk asuransi perorangan, seluruh peserta harus diadministrasi

satu persatu, yang menyebabkan biaya bertambah besar.

3. Administrasi Asuransi Kesehatan Kumpulan

Dalam berbagai aspek banyak persamaan dan perbedaan antara asuransi jiwa

kumpulan dan asuransi kesehatan kumpulan. Berikut ini akan kita jelaskan persamaan

dan perbedaannya dari sisi administrasi.

Persamaan administrasi antara asuransi jiwa kumpulan dan asuransi kesehatan

kumpulan adalah sebagai berikut47:

Dalam berbagai aspek banyak kesamaan antara asuransi kesehatan kumpulan

dan asuransi jiwa kumpulan. Biasanya, tipe kesamaan asuransi kelompok tersebut

adalah terpenuhinya syarat untuk memperoleh sejumlah santunan dibawah polis

kedua asuransi tersebut. Dan paling banyak polis asuransi kesehatan kumpulan

diberikan pada para kelompok pekerja, begitu juga polis asuransi jiwa kumpulan.

Polis asuransi kesehatan kelompok adalah sebuah kontrak antara perusahaan

asuransi dan pemegang polis induk (pekerja atau representasi dari pejabat kelompok

pembeli polis tersebut). Para anggota kelompok tertanggung tertanggung bukanlah

anggota dalam kontrak ini. Oleh karena itu para anggota dalam kelompok tersebut

tidak diberikan polis secara individu. Sebagai gantinya anggota asuransi kelompok

tertanggung diberikan sertifiket.

47 Morton, Gene A. & Dani L. Long, Op Cit, hal. 253

Page 60: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Ketika penanggung mengevaluasi sebuah asuransi kelompok untuk sejumlah

santunan asuransi kesehatan kumpulan, penanggung mengajukan prinsip-prinsip

underwriting yang sangat mirip prinsip-prinsip underwriting asuransi jiwa. Biasanya

satu kelompok secara keseluruhan lebih dari sekedar anggota, secara individu harus

memenuhi persyaratan underwriting penanggung. Apalagi underwriting asuransi

kesehatan kelompok akan mengklasifikasi asuransi kelompok pada polis standart,

substandart atau malah ditolakan, berdasarkan pada tarif perkiraan morbiditas

asuransi kelompok. Lebih dari perkiraan tarif mortalitas asuransi jiwa kumpulan.

Tarif morbiditas ini mengambarkan kegiatan normal pada kelompok seperti usia dan

distribusi jenis kelamin kelompok. Jika ukuran kelompok tersebut kecil, penanggung

mungkin membutuhkan pada individu anggota kelompok untuk mengajukan fakta-

fakta dan kelayakan untuk bisa dijamin.

4. Perbedaan administrasi Asuransi Jiwa Kumpulan Dan Asuransi Kesehatan

Kumpulan48

Beberapa perbedaan administrasi asuransi jiwa kumpulan dan asuransi

kesehatan kumpulan difokuskan pada hal-hal sebagai berikut:

Pertama jaminan Pertanggungan asuransi. Perlindungan total plan medicale

expense biasanya disediakan pada keluarga anggota asuransi kumpulan serta yang

dipertanggungkan. Perlindungan pertanggungan ini biasanya mempunyai beberapa

opsi, dan anggota asuransi kumpulan biasanya diminta membayar sejumlah premi

yang dibutuhkan untuk tambahan santunan jika opsi ini yang dipilih. Jaminan

pertanggungan asuransi tidak biasa ditawarkan pada plan asuransi jiwa kumpulan.

48 Ibid, h. 254

Page 61: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Ketika pertanggungan ini ditawarkan pada asuransi jiwa seringkali didibatasi pada

sejumlah jaminan asuransi yang lebih kecil dari jumlah yang disediakan pada anggota

kumpulan.

Kedua Pengalaman tarif. Tarif premi asuransi kesehatan kumpulan

dipengaruhi oleh pengalaman tarif yang lebih besar dari tarif premi asuransi jiwa

kumpulan. Sekali terjadi klaim sudah harus dibayar. Individu yang diasuransikan

masa risikonya tidak lebih lama dari kumpulan pada penanggung. Sebaliknya pada

individu yang sama mungkin mengajukan beberapa pemisahan klaim asuransi

kesehatan diakhir periode jaminan asuransi. Oleh karenanya underwiter asuransi

kesehatan kumpulan menggunakan tarif pengalaman ketika menentukan tarif premi

pembaharuan untuk jaminan asuransi kelompok. Sebuah kelompok yang pengalaman

klaim asuransinya menggambarkan lebih tinggi dari rata-rata biaya klaim akan

dirubah tarif premi pembaharuannya lebih tinggi dari kelompok yang pengalaman

klaimnya sesuai rata-rata atau lebih rendah dari rata.

Underwriter asuransi kesehatan kumpulan bisa juga menetapkan tingkat

kredibilitas yang lebih besar pada pengalaman klaim masa lalu asuransi kumpulan

tanpa underwriter asuransi jiwa kumpulan. Asuransi kesehatan kumpulan bercirikan

pada banyaknya frekuensi klaim perorang dari pada jaminan asuransi jiwa, oleh

karenanya kelompok yang sama umumnya punya volume klaim yang lebih besar

dimasa lalu dari pada klaim asuransi jiwa kumpulan.

Kuantitas pengalaman masa lalu yang lebih besar ini mengembangkan teory

probabilitas bahwa pengalaman masa lalu secara akurat memprediksi pengalaman

Page 62: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

masa depan asuransi kelompok. Bahkan jika ukuran kelompok tersebut relatif lebih

kecil

Ketiga Konversi. Kedua sertifikat asuransi jiwa kumpulan dan dan sertifikat

asuransi kesehatan kumpulan ini diberikan di negara Amerika Serikat di dalamnya

sudah termasuk persyaratan konversi. Di Canada sertifikat asuransi jiwa kumpulan

didalamnya harus ada persyaratan konversi, tapi persyaratan ini tidak dibutuhkan

dalam plan asuransi kesehatan kumpulan. Persyaratan konversi sertitifikat negeri

asuransi kesehatan kelompok yang menjamin anggota kelompok yang meninggalkan

kelompok punya hak membeli polis asuransi kesehatan individu dari group penjamin

tanpa menunjukkan bukti perasuransian. Anggota kelompok yang sudah

menggunakan hak konversi dari dari polis asuransi kesehatan kelompok pada polis

asuransi kesehatan individu akan menemukan bahwa konversi polis asuransi individu

berbeda dalam beberapa hal dari polis asuransi kelompok. Umumnya tarif premi akan

lebih tinggi dan manfaat akan lebih terbatas pada polis individu dari pada polis

kelompok.

Page 63: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

B. Sejarah Pendirian PT ATK

Takaful Indonesia merupakan pelopor sekaligus salah satu perusahaan terdepan di

Indonesia saat ini yang menyediakan jasa asuransi dan perencanaan keuangan sesuai

dengan prinsip syariah untuk memenuhi kebutuhan umat dan masyarakat di

Indonesia.

Sebagai pelopor asuransi Syariah di Indonesia, Takaful Indonesia melayani

kebutuhan masyarakat akan jasa asuransi dan perencanaan keuangan yang sesuai

dengan prinsip Syariah melalui operasional anak perusahaannya, yaitu PT Asuransi

Takaful Keluarga (ATK). PT ATK yang bergerak di bidang asuransi jiwa Syariah

didirikan pada 25 Agustus 1994, dan diresmikan oleh Bapak Mar’ie Muhammad,

Menteri Keuangan Republik Indonesia saat itu. Sementara, PT Asuransi Takaful

Umum (ATU) yang bergerak dibidang asuransi umum Syariah didirikan pada 1 Juni

1995 dengan peresmian oleh Menteri Riset dan Teknologi/Ketua BBPT saat itu, Prof.

Dr. B.J. Habibie.

Sejak tahun 2004, Perusahaan telah beroperasi di kantor pusatnya yang baru, Graha

Takaful Indonesia, yang berlokasi di Mampang Prapatan Raya, Jakarta. Pada saat

yang sama, melalui serangkaian prakarsa strategis termasuk penyatuan fungsi

pemasaran dan fungsi pendukung korporasi ATK dan ATU di perusahaan induk, serta

revitalisasi dan konsolidasi jaringan kantor cabang dan pemasaran. Perusahaan

Page 64: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

berhasil meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasionalnya yang berdampak pada

peningkatan kinerja keuangan dari tahun ke tahun.

Sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan dan

menjaga konsistensinya, Perusahaan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000

untuk Sistem Manajemen Mutu di PT. ATU yang dikeluarkan oleh SGS JAS-ANZ,

Selandia Baru, pada tahun 2004, sementara PT. ATK telah memperoleh sertifikasi

ISO 9001:2000 dari Det Norske Veritas (DNV), Belanda, pada tahun yang sama.

Komitmen Takaful Indonesia untuk menjadi penyedia jasa asuransi Syariah

terkemuka di Indonesia dibuktikan dengan serangkaian penghargaan yang telah

diterima sepanjang tahun 2006. Di antaranya adalah tiga buah penghargaan dari

Karim Business Consulting sebagai The Best Risk Management Islamic Life

Insurance (ATK), Best Risk Management Islamic General Insurance (ATU), Top of

Mind Asuransi Syariah (STI), serta dua buah penghargaan dari majalah Investor

untuk ATK sebagai Best Performance Syariah Insurance dan untuk ATU sebagai

Pioneer Asuransi Umum Syariah. Selain itu, Takaful Indonesia menjadi perusahaan

asuransi syariah pertama di Indonesia yang menempatkan perwakilannya di Million

Dollar Round Table (MDRT), sebuah klub bertaraf internasional untuk para agen

asuransi berprestasi dari seluruh dunia, sekaligus sebagai pengakuan atas tingkat

profesionalisme perusahaan.

Setelah lebih dari satu dasawarsa berkiprah menghadirkan jasa asuransi dan

perencanaan keuangan syariah berkualitas yang melayani kebutuhan umat dan

nasabah di Indonesia, Takaful Indonesia kini siap melangkah pada tahap

Page 65: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

pertumbuhan berikutnya, memanfaatkan keunggulan dari citra perusahaan yang kuat,

jaringan pemasaran yang luas, serta sinergi yang kokoh dalam group Takaful

Indonesia

C. Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah menjadi group asuransi terkemuka

yang menawarkan jasa takaful dan keuangan syariah yang komprehensif dengan

jangkauan signifikan di seluruh Indonesia menjelang tahun 2011.

Sedangkan misi PT. Asransi Takaful Keluarga adalah bertekat memberikan

solusi dan pelayanan terbaik dalam perencanaan keuangan dan pengelolaan risiko

bagi umat dengan menawarkan jasa takaful dan keuangan syariah yang dikelola

secara professional, adil, tulus dan amanah.

D. Nilai dan Falsafah Dasar Perusahaan

Segala musibah dan bencana yang menimpa manusia adalah ketentuan Allah.

Namun manusia wajib berikhtiyar untuk memperkecil risiko dan juga dampak

keuangan yang mungkin timbul. Upaya tersebut sering kali tidak memadai, sehingga

timbul kebutuhan akan mekanisme membagi risiko seperti yang ditawarkan oleh

konsep takaful.

Sebagai perusahaan asuransi syariah, Perusahaan Takaful beroperasi dengan

tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, sebagaimana telah digariskan di

dalam Al-Quran “Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa” (Q.S,

Al-Maidah: 2), dengan landasan ini Takaful menjadikan semua peserta sebagai satu

keluarga besar yang akan saling melindungi dan secara bersama menanggung risiko

Page 66: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

keuangan dari musibah yang mungkin terjadi di antara mereka. Prinsip-prinsip

syariah yang tertuang dalam akad transaksi asuransi, antara lain Tabarru’,

Mudharabah, musyarakah, Wakalah bil Ujrah, dan lain-lain. Dan akad-akad yang

digunakan tidak mengandung unsur riba (bunga uang), maisir (judi), Gharar

(untung-untungan), dan dhulmun (dhalim), yang secara tegas dilarang dalam

ketentuan syariat Islam.

E. Struktur Organisasi

1. Pemegang Saham

PT. Syarikat Takaful Indonesia : 99,94%

Koperasi Karyawan Takaful: : 0,06%

2. Dewan Komisaris

Komisari Utama : Dato’ Mohamed Hassan Md. Kamil

Komisaris Independen : H.M.Uwen Suwendi FSAI, FLMI, MBA

Komisaris : Muhammad Harris, SE

3. Dewan Direksi

Direktur Utama : Ir. Agus Edi Sumanto, MM, AAIJ

Direktur Keuangan & Operasional : Nor Effuandy Pfordten

F. Tata Kelola Perusahaan

Page 67: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

PT Syarikat Takaful Indonesia beserta kedua anak perusahaannya menyadari

pentingnya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik Good Coporate

Governance (GCG) sebagai alat untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan

akuntabilitas kepada publik. Penerapan GCG dapat diartikan sebagai komitmen

perusahaan untuk mengikuti aturan-aturan yang ada serta menjalankan bisnis secara

sehat dan beretika berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung

jawab dan berkeadilan, yang dilandasi oleh prinsip dan semangat syariah.

Dalam menjalankan aktivitas usahanya, perusahaan dikelola oleh dewan

pengelola yang terdiri dari Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Perusahaan juga

memiliki Dewan Pengawas Syariah untuk mengawasi penerapan prinsip-prinsip

syariah dalam aktifitas operasional Perusahaan.

Agar tercapai sistem tata kelola perusahaan yang baik, maka dibutuhkan

adanya pembagian tugas (job description) yang jalas pada dewan pengelolah sesuai

dengan nama bidang kerja/jabatan masing-masing, dengan berbagai tingkat

kewenangannya. Seperti yang dijelaskan berikut ini:

1. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertugas memberikan pengarahan kepada Dewan Direksi

dan menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan yang

dijalankan oleh Dewan Direksi. Dewan Komisaris mewakili kepentingan para

pemegang saham dan bertanggung jawab pada Rapat Umum Pemegang Saham.

Untuk memperkuat struktur GCG dan memenuhi ketentuan Departemen Keuangan,

sejak tahun 2005 Perusahaan telah memiliki formasi Komisaris Independen yang

mewakili kepentingan publik dan pemegang saham minoritas.

Page 68: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris

Perusahaan secara rutin mengadakan rapat-rapat untuk membahas pelaksanaan

kebijakan manajemen maupun perkembangan kinerja perusahaan, sekurang-

kurangnya sekali dalam sebulan. Selama periode 1 Januari sampai dengan 31

Desember 2006, Dewan Komisaris Takaful Indonesia tercatat mengadakan 11 kali

rapat, termasuk rapat-rapat gabungan Dewan Komisaris dan Dewan Direks

2. Dewan Direksi

Dewan Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan dan arahan

yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan menjalankan pengelolaan

Perusahaan sehari-hari. Dewan Direksi juga bertanggung jawab untuk menerapkan

dan mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta prinsip-prinsip syariah

yang ada.

Keanggotaan Dewan Direksi Perusahaan saat ini terdiri dari 5 (lima) orang,

yaitu Direktur Utama STI, Direktur Utama ATK, Direktur Utama ATU, serta

didampingi oleh Direktur Operasional ATU dan Direktur Pemasaran ATK. Dewan

Direksi secara rutin menyelenggarakan rapat mingguan dan bulanan untuk membahas

masalah-masalah operasional serta mengevaluasi kinerja Perusahaan dan

perkembangan pasar terkini.

Pada tahun 2006, seluruh Komisaris dan Direksi ATK telah menjalani dan

lulus Uji Kepatutan & Kelayakan dari Departemen Keuangan RI. Hal tersebut

merupakan salah satu perkembangan penting menyangkut kualitas penerapan GCG di

lingkungan Perusahaan.

Page 69: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

3. Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertanggung jawab atas fungsi pengawasan

terhadap penerapan prinsip-prinsip Syariah dan fatwa Dewan Syariah Nasional

(DSN) dalam kegiatan operasional Perusahaan. Dewan Pengawas Syariah

beranggotakan 6 (enam) orang dan telah mengadakan rapat sebanyak 6 (enam) kali

sepanjang tahun 2006.

4. Komite Audit

Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh

Komite Audit, yang bertugas memberikan masukan dan rekomendasi kepada Dewan

Komisaris, menyangkut kepatuhan Perusahaan dalam hal informasi keuangan,

pengendalian dan system pelaporan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dan

peraturan yang berlaku. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, Komite Audit

mengadakan rapat bulanan serta melakukan koordinasi dan komunikasi yang intensif

antara Komite Audit dengan Dewan Direksi dan Audit Internal.

Komite Audit dibentuk pada tingkat anak perusahaan dan bertanggung jawab

kepada Dewan Komisaris STI. Ketua Komite Audit pada ATK dan ATU masing-

masing adalah Komisaris Independen pada perusahaan dimaksud. Sementara itu,

anggota Komite Audit pada ATK dan ATU adalah juga Komisaris dari masing-

masing perusahaan tersebut.

5. Audit Internal

Page 70: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Sementara Audit Internal membantu Direksi dalam melakukan pengendalian

internal untuk memastikan bahwa semua kegiatan operasional dilaksanakan sesuai

dengan peraturan Perusahaan. Audit Internal juga melaporkan temuan hasil audit dan

rencana tindak lanjut atas temuan tersebut kepada Komite Audit dan Manajemen.

Sepanjang tahun 2006, Audit Internal telah melakukan audit operasional baik di

kantor pusat dan seluruh kantor cabang Perusahaan. Temuan-temuan audit tersebut

kemudian ditindaklanjuti oleh departemen atau unit terkait melalui serangkaian

program penyempurnaan.

6. Komite Eksekutif

Dalam menjalankan tugasnya mengelola Perusahaan, Dewan Direksi dibantu

oleh beberapa komite eksekutif, yaitu Komite Investasi Grup, Komite Manajemen

Grup dan Komite Pemasaran Grup. Komite Investasi Grup bertugas menentukan

kebijakan penempatan investasi dana Perusahaan sesuai dengan persetujuan Dewan

Komisaris. Komite Manajemen Grup bertanggung jawab atas pemantauan dan

evaluasi kinerja Perusahaan, sementara Komite Pemasaran Grup bertanggung jawab

atas kebijakan dan aktivitas pemasaran Perusahaan.

7. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas penyebarluasan informasi

material terkait dengan kinerja Perusahaan, termasuk laporan keuangan serta laporan

tahunan. Perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas keterbukaan

informasi49.

49 Data diperoleh dari PT Asuransi Takaful Keluarga

Page 71: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

F. Produk Asuransi Kesehatan Kumpulan

Asuransi kesehatan kumpulan adalah program asuransi kesehatan kumpulan

yang memberi pelayanan kesehatan bagi peserta yang mengalami sakit karena risiko

penyakit atau kecelakaan.

Keistimewaan FulMedicare

1. pelayanan rawat inap di rumah sakit rekanan (provider)

2. Pelayanan pembayaran klaim yang cepat

3. Tidak ada batasan biaya perawatan rumah sakit

4. penyakit yang sudah ada dijamin

5. Bagi hasil diakhir kepesertaan

6. Memeberikan pelindungan selama 24 jam perhari

Manfaat/ Jaminan

1. Program Rawat Inap dan Pembedahan

a. Kamar dan menginap di rumah sakit

b. Unit Perawatan Intensif (ICU)

c. Biaya Aneka Perawatan Rumah Sakit

d. Biaya Pembedahan

e. Biaya Kamar Bedah

f. Biaya Anestesi

g. Kunjungan dokter di rumah sakit (hanya untuk perawatan non bedah)

h. Konsultasi dokter spesialis di rumah sakit

Page 72: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

i. Pengobatan sebelum dan sesudah perawatan di rumah sakit

j. Biaya ambulans

k. Perawatan Gigi Darurat akibat kecelakaan

l. Perawatan Darurat

m. Santunan Kematian

n. Operasi tanpa rawat inap

2. Program Rawat Inap dan Pembedahan

a. Konsultasi dengan Dokter Umum

b. Konsultasi dengan Dokter Spesialis

c. Obat-obatan

d. Penunjang Diagnostik

e. Konsultasi dengan Dokter Umum dan Obat

f. Fisioterapi

3. Program Rawat Gigi

a. Konsultasi/ Jasa Tindakan Dokter Gigi

b. Obat-obatan

c. Penunjang Diagnostik

d. Tindakan medis: Cabut, Tambal, perawatan saluran akar, perawatan

gusi, perawatan karang gigi, pembedahan, penggantian gigi palsu.

4. Program Persalinan

a. Persalinan Normal

b. Persalinan dengan Operasi

c. Keguguran

Page 73: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

5. Kacamata

a. Lensa

b. Frame/ Bingkai

Page 74: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Proses Underwriting Asuransi

Kesehatan Kumpulan.

1. Pre Existing Condition

Pre Existing Condition adalah masa tunggu suatu penyakit yang ada pada

calon tertanggung sebelum masa pertanggungan. Penyakit yang ada pada peserta

tersebut diidentifikasi untuk kemudian diambil suatu keputusan underwriting setelah

diketahui perkembangan dari penyakit tersebut. Pre Existing Condition mencakup

pada hal-hal seperti berikut ini:

1. Penyakkit-penyakit yang telah ada sebelumnya (Pre Existing Condition), yaitu

penyakit atau cedera yang timbul sebelum Tanggal Efektif dan berlaku pada

peserta:

a. Menerima perawatan untuk kondisi tersebut dalam masa 3 (tiga) tahun

sebelum tanggal efektif.

b. Menunjukkan gejala-gejala dari kondisi tersebut dalam masa 3 (tiga) tahun

sebelum tanggal efektif.

c. Menyadari atau sewajarnya menyadari gejala-gejala kondisi tersebut

dalam masa 3 (tiga) tahun sebelum tanggal efektif.

2. Penyakit-penyakit khusus dalam Pre Existing Condition sebagai berikut:

a. Batu dalam saluran kencing atau saluran empedu atau radang kandung

empedu

b. Segala jenis tumor yang tidak termasuk jenis karsinoma

Page 75: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

c. Segala jenis hernia, kecuali akibat trauma atau bagi peserta berusia

diatas 12 tahun

d. Haemorrhoid (wasir)

e. Tonsil (amandel) yang memerlukan pembedahan

f. Penyakit rongga hidung yang memerlukan pembedahan

g. Katarak

h. Hipertensi, stroke, penyakit jantung dan pembuluh darah

i. Kerusakan lambung dan usus dua belas jari

j. Endometriosis

k. Hypertrophy prostat

l. Asthma

m. Gout atau Encok

n. Diabetes (kencing manis)

o. Tuberculosis

2. Ketentuan Underwriting Asuransi Kesehatan Kumpulan

Ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam underwriting pada produk asuransi

kesehatan kumpulan adalah sebagai berikut:

1. Premi perorang diberlakukan premi standard bila jumlah minimum karyawan 25

orang. Bila kurang dari 25 orang maka akan dihitung khusus.

2. Untuk peserta di atas 55 tahun dikenakan premi ekstra sesuai dengan usia saat

mulai pertanggungan.

3. Kriteria “anak” yang berhak diasuransikan:

Page 76: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

a. Berumur 15 hari s/d 23 tahun

b. Belum menikah

c. Belum bekerja

4. Pembedahan Tanpa Rawat Inap (One Day Care) dijamin berdasarkan jenis

pembedahannya selama diagnosa dilakukan.

Pengecualian: Dalam kasus pembedahan tidak ada batasan minimum waktu

perawatan di Rumah Sakit.

5. Ketentuan PRE EXISTING CONDITION

a. Jika hanya mengikuti rawat inap, Pre Existing Condition tidak berlaku jika

premi Rp. 25.000.000.- atau lebih.

b. Jika mengikuti rawat inap dan rawat jalanPre Existing tidak berlaku jika premi

Rp. 40.000.000.- atau lebih.

6. Ketentuan lain mengikuti syarat-syarat umum polis Fulmedicare.

3. Ekses Klaim

Apabila terjadi kelebihan atas biaya perawatan rumah sakit maka beban biaya

tersebut akan dibebankan pada pemegang polis dan tidak ditanggung oleh

perusahaan. Kelebihan biaya perawatan tersebut dalam asuransi disebut dengan ekses

klaim.

Ekses klaim (kelebihan biaya atas santunan yang menjadi haknya) bisa terjadi

sehubungan dengan adanya fasilitas perawatan yang tidak dipertanggungkan

Misalnya:

Page 77: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

a. harga kamar perawatan yang digunakan melebihi / diatas harga kamar yang

menjadi haknya.

b. Biaya yang digunakan melebihi batas maslahat

c. Penggunaan biaya untuk hal-hal yang dikecualikan.

Penyelesaian atas tagihan ekses klaim dilunasi oleh peserta melalui pemegang

polis, dimana pemegang polis akan memperoleh tagihan ekses klaim atas peserta

dengan batas waktu pelunasan 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya bukti

penagihan. Keterlambatan atas pembayaran ekses klaim dapat menyebabkan

pelaksanaan pelayanan selanjutnya untuk sementara ditangguhkan atau dapat

dilaksanakana dengan menggunakan sistem Reimbursement sampai dengan

dilunasinya ekses klaim tersebut.

Tujuan utama perawatan adalah memperoleh kesembuhan dengan biaya yang

wajar. Untuk itu disarankan Peserta harus dapat bijak dalam memilih rumah sakit dan

jenis perewatan. Pemakaian kamar perawatan dengan harga yang jauh diatas harga

kamar yang menjadi haknya akan menyebabkan kemungkinan biaya ekses klaim

yang lebih besar.

4. Manfaat Asuaransi

Manfaat adalah hak yang diperoleh oleh tertanggung ketika terjadi klaim.

Adapun deskripsi manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kamar dan menginap (maks 90 hari)

2. Unit Perawatan Intensif (maks 15 hari)

3. Aneka Perawatan

Page 78: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

4. Biaya Dokter Beda

a. Kompleks

b. Besar

c. Sedang

d. Kecil

5. Biaya Anestesi

a. Kompleks

b. Besar

c. Sedang

d. Kecil

6. Kunjungan dokter di Rumah Sakit (maks 90 hari)

7. Biaya Dokter Ahli

8. Biaya Sebelum (7 hari ) dan sesudah (30 hari)

9. Ambulans

10. Perawatan gigi darurat akibat kecelakaan

11. Perawata darurat.

12. Santunan Kematian

5. Pengecualian Manfaat Asuransi

Dalam asuransi kesehatan kumpulan tidak semua penyakit yang timbul

dijamin oleh perusahaan, ada hal-hal yang tidak termasuk dalam perlindungan

asuransi yang mana pihak perusahaan tidak memberikan manfaat takaful atas semua

Page 79: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

biaya yang disebabkan olehnya. Hal tersebut termasuk dalam pengecualian oleh

perusahaan. Pengecualian tersebut mencakup hal-hal berikut ini:

1. Pelayanan kesehatan manfaat diluar manfaat program yang diberikan dan

pelayanan kesehatan yang tidak mengikuti tata cara yang telah ditentukan

dalam polis asuransi.

2. Perang atau segala tindakan peperengan baik dinyatakan atau tidak;

partisipasi aktif dalam demonstrasi, huru hara, kerusuhan, pengacauan dan

kekacauan, perbuatan teror, pemberontakan atau keributan sipil, kegaduhan

sipil atau keadaan yang daat disamakan dengan itu; kegiatan melawan hukum;

dinas aktif dalam militer; bencana alam; radiasi dan kontaminasi yang bersifat

massal.

3. Cedera atau penyakit yang sebabkan oleh perbuatan sendiri atau / dengan

bantuan pihak lain yang berkepentingan dengan polis ini, penyahgunaan

narkotika, alkohol atau zat adiktif lainnya.

4. Olah raga berbahaya yang bersifat memperbesar risiko, termasuk tapi tidak

terbatas pada panjat tebing, arung jeram, hang-gliding, balap mobil/motor,

menyelam parasut tinju, akrobatik, gantole, terbang layang, dan sejenisnya.

5. Segala kondisi yang berhubungan dengan penyakit yang ditularkan melalui

hubungan seksual / golongan penyakit kelamin dan segala akibatnya.

6. Pengobatan dengan tindakan medis yang masih dikatagorikan eksperiman

termasuk tapi tidak terbatas pada Therapy Ozon, Hyperbaric, Therapy,

tindakan Laser Eximer, pengobatan akupuntur, perawatan kesehatan di spa,

Health Hydros, dan tempat perawatan tradisional (alternatif)

Page 80: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

7. Pengobatan atau tindakan medis untuk kelainan Congenital (bawaan dari

lahir) yang termasuk tapi tidak terbatas pada hernia (khusus untuk peserta

dibawah 12 tahun), VSD, ASD, debil, embicil, mongoloid, cretinism,

thallasemia, haemophilia, operasi bibir sumbing, telapak kaki leper,

pertumbuhan otot atau tulang secara tidak normal, cerebral, palsy, dan cacat

bawaan lain

8. Pemeriksaan fisik secara berkala (medical chek-up) atau pengujian yang tidak

berhubungan dengan pengobatan atau diagnosis dari penyakit atau cidera yang

dijamin.

9. Setiap pengobatan yang tidak berdasarkan indikasi medis atau7 tidak

diperlukan secara medis. Perawatan atau tindakan medis yang lebih bersifat

kosmetik atau kenyamanan.

10. Pengobatan atau tindakan medis yang dilakukan oleh keluarga dekat Peserta

atau oleh seseorang tinggal serumah atau bekerja sama dengan Peserta.

11. Segala sesuatu yang berhubungan dengan perawatan dan pengatan gigi

kecuali akibat kecelakaan.

12. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kehamilan, segala penyakit yang

berhubungan dengan kehamilan, tindakan untuk mendapatkan dengan

kesuburan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan menstruasi

(menstruasi disorder) serta upaya pecegahan kehamilan.

13. Pembelian obat-obatan tanpa resep dokter, semua bentuk multivitamin

(kecuali untuk rawat inap), serta obat atau bahan yang tidak ada hubungannya

Page 81: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

dengan penyakit yang diderita termasuk bahan pembersih gigi, obat jerawat,

obat-obatan untuk mempercantik diri dan obat-obatan tradisional.

14. Pembelian alat bantu kesehatan termasuk tetapi tidak terbatas pada alat

hearing aid, kursi roda, tongkat penyangga, dan alat pacu jantung.

15. Pembelian protesa (alat artifisial) seperti protesa tangan, protesa mata, protesa

kaki dan protesa lainnya.

16. Pemeriksaan refraksi mata dan pembelian bingkai, lensa kaca mata dan lensa

kontak.

17. Home Nursing (perwatan dirumah) atau untuk perawatan pribadi.

18. Pengobatan kanker, segala jenis opersi jantung termasuk tapi tidak terbatas

pada kateterisasi, balonisasi, pemasangan stent jantung, segala jenis

transplantasi, gagal ginjal dan tindakanhaemodialisa (cuci darah0

19. Jasa-jasa non medis yang diberikan oleh rumah sakit dan tidak ada

hubungannya dengan pengobatan, seperti biaya telepon, fax, salon, video,

televisi, sauna laundry, mini bar, alat-alat kesehatan seperti termometer, ice-

up, warm watwr zak, dan sebagainya.

20. Semua penyakit atau cedera dari seorang bayi yang baru yang terjangkit

selama kelahiran atau dalam 14 Hari kalender sesuadahnya.

21. Pengobatan terhadap penyakit kejiwaan psikologis atau gangguan mental

(mental disorder) termasuk semua gejala sisa atau sequele dari penyakit

tersebut dan setiap manifestasi yang berhubungan dengan gangguan psikologi

atau psikosomatik.

Page 82: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

22. Pengobatan dalam Pre Existing Condition dan penyakit-penyakit khusus

dalam tahun pertama kepesertaan.

23. HIV, AIDS (Aquired Immune Defienciency Syndrome) dan ARC (AIDS

Related Complex) dan segala akibatnya.

24. Segala jenis pencegahan penyakit termasuk tetapi tidak terbatas pada

imunisasi/vaksinasi, pemberian zat untuk meningkatkankekebalan tubuh

(Imboost) dan pemberian supplement/nutrient.

B. Tahapan-tahapan Underwriting Asuransi Kesehatan Kumpulan

Underwriting adalah proses penaksiran dan penggolongan tingkat risiko yang

terdapat pada calon tertanggung. Underwriting penting dilakukan untuk memastikan

apakah seorang calon tertanggung layak untuk ditutup asuransinya atau tidak,

sehingga dengan proses underwriting ini perusahaan akan terhindar dari moral

hazard.

Dalam asuransi kesehatan kumpulan Underwriting tidak dilakukan secara

medis pada tiap individu dalam kelompok, proses underwriting dilakukan secara

sederhana, proses underwriting hanya dilakukan Secara administratif. Hal ini

didasarkan pada asumsi bahwa calon tertanggung adalah para karyawan yang

notabene adalah orang-orang yang sehat. kecuali kelompok tersebut kecil. Dalam

kelompok kecil setiap anggota harus menyiapkan evidence of insurability dan

diproses secara perorangan. Sedangkan untuk group besar, underwriter

mengidentifikasi risiko group sebagai suatu keseluruhan.

Page 83: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Dalam dalam proses seleksi risiko Underwriter berkepentingan untuk

mengetahui bahwa group yang diajukan untuk dijamin mempunyai suatu penyebaran

risiko yang baik, artinya terdapat kesehatan yang baik dari sejumlah besar individu

untuk mengimbangi pengalaman klaim anggota-anggota group yang tidak sehat.

Untuk memastikan bahwa calon tertanggung dinyatakan layak untuk dijamin

dalam plan asuransi kesehatan kumpulan, maka calon tertanggung tersebut harus

melalui serangkaian tahap kegiatan seleksi risiko. Adapun tahapan-tahapan seleksi

risiko tersebut adalah:

a. Field underwriting

Field underwriting merupakan proses awal dari aktifitas underwriting yang

dilakukan oleh petugas lapangan. Dengan melakukan observasi dan mengumpulkan

informasi yang berkaitan dengan calon tertanggung atau pemegang polis. Pengamatan

ini dilakukan oleh seorang agen sebagai seleksi awal dan terbatas pada aspek non

medis. Dari hasil pengamatan tersebut diharapkan perusahaan akan mampu

memprediksi kelas risiko yang akan diterima dan terhindar dari moral hazard

b. Verifikasi berkas dan data aplikasi

Setelah dikirim ke kantor pusat, aplikasi permohonan surat permohonan

asuransi akan diperiksa, diferifikasi dan diseleksi sebelum ditaksir oleh underwriter

oleh kantor pusat

c. Mengumpulkan infomasi tambahan

Informasi tambahan diperlukan untuk memastikan tidak adanya hal-hal yang

bertentangan dengan prinsip-prinsip underwriting dan terhindar dari moral hazard.

Page 84: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Informasi tersebut diperoleh dari surat permohonan asuransi berupa laporan

keterangan agen dan dari laporan penyelidikan.

d. Menilai risiko

Peniilaian risiko dilakukan terhadap seluruh aspek yang dapat menimbulkan

terjadinya musibah. Dalam melakukan proses seleksi risiko pada prodak asuransi

kesehatan kumpulan underwriter harus mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis risiko

yang ditanggung dalam prodak tersebut. Risiko-risiko tersebut adalah:

1. Risiko sakit karena suatu penyakit

2. Risiko cedera/cacat karena kecelakaan

3. Kematian

Risiko tersebut diatas menjadi tolok ukur penilaian atas seorang calon

tertanggung berdasarkan kondisi dan faktor-faktor risiko yang memepengaruhi

tingkat risiko. Adapaun faktor-faktor risiko asuransi kesehatan kumpulan adalah:

1. Letak geografis. Daerah yang menjadi tempat berdomosili akan diamati apakah

daerah tersebut punya potensi bahaya yang besar atau tidak, seperti daerah yang

rawan terhadap gempa atau wilayah yang sedang terpengaruh oleh endemi

penyakit tertentu seperti demam berdarah, flu burung atau penyakit menular

lainnya. Faktor ini menjadi bahan pertimbangan oleh underwriter.

2. Ukuran group. Untuk ukuran group dalam asuransi kelompok harus memenuhi

jumlah tertentu untuk mencukupi suatu proporsi besar dari anggota-anggota

group. Ini untuk mengurangi kemungkinan terjadi seleksi yang buruk. Jika ukuran

group relatif kecil maka biasanya diberlakukan persyaratan khusus dalam

Page 85: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

underwriting. Persyaratan khusus ini diperlukan karena group kecil seperti ini

tidak dapat menjamin adanya suatu distribusi risiko yang baik

3. Usia. Usia calon tertanggung akan menjadi salah satu fokus seleksi risiko apakah

kelompok tersebut mempunyai tingkat penyebaran usia yang baik atau tidak. jika

dalam group ditemukan ada seseorang yang usianya terlalu tua untuk

perlindungan asuransi maka perusahaan akan diselidiki lebih lanjut mengenai

kepesertaan orang tersebut dalam group, juga kondisi badan secara medis, jika

kondisinya tidak memungkinkan maka dinyatakan decline.

4. Jenis kelamin. Salah satu faktor yang berpengaruh pada penyebaran risiko dalam

asuransi kumpulan adalah jenis kelamin. Dengan diketahui jumlah penyebaran

jenis kelamin peserta dalam kelompok akan lebih mudah diprediksi potensi risiko

yang mungkin terjadi. Umumnya group dengan anggota wanita lebih banyak,

potensi risikonya lebih kecil dari pada laki-laki.

5. Bidang usaha dan jenis pekerjaan. Underwriter sangat memperhatikan tipe ini

karena jenis pekerjaan tertentu mempunyai risiko lebih tinggi dari pada pekerjaan

lainnya sehingga potensi terjadinya klaim lebih besar. Bidang usaha dan jenis

pekerjaan dalam asuransi kesehatan kumpulan diklasifikasi sebagaimana yang

dijelaskan berikut ini:

b. Golongan 1 : Bidang usaha jasa keuangan seperti staf admin, staf

keuangan, account officer dan lain lain.

c. Golongan 2 : Bidang usaha agen penjualan grosir, super market, ritail,

manufaktur seperti salesmen, buruh pabrik dan lain lain.

Page 86: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

d. Golongan 3 : Bidang Usaha Teknisi dengan risiko tinggi seperti teknisi

listrik

e. Golongan 4 : Bidang usaha Pertambangan, pergudangan, Properti seperti

operator crane.

6. Pembagian biaya. Dalam asuransi kumpulan premi yang dibayar ada yang berupa

contributory plan yaitu pembayaran premi yang melibatkan peserta untuk

memperoleh manfaat yang lebih tinggi atau karena peserta mempunyai tingkat

risiko yang lebih tinggi. Yang kedua adalah non contributory plan yaitu

pembayaran premi yang tidak melibatkan peserta. Bagi perusahaan, premi non

contributory plan lebih disukai karena tingkat risiko yang relatif lebih homogen

dengan asumsi bahwa individu-individu dalam kelompok tersebut adalah orang-

orang yang sehat sehingga bisa dikatakan tidak ada tingkat risiko tertentu yang

lebih tinggi.

Kemudian dilanjutkan proses penggolongan jenis-jenis dan tingkat risiko.

Penggolongan risiko dilakukan untuk memproses klasifikasi calon peserta yang

memiliki tingkat risiko yang sama di golongkan dalam kelas yang sama.

Setelah tahapan seleksi risiko di atas dilalui, tahapan berikutnya adalah

membuat keputusan underwriting

Tahapan tahapan selaksi risiko dilakukan sebagai implikasi dari hukum

seleksi risiko yaitu :

1. memproses permintaan asuransi dengan prinsip kehati-hatian

2. membuat dokumentasi yang akurat dan lengkap mengenai setiap langkah yang

diambil dalalam melakukan underwrieting suatu kasus

Page 87: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

3. Prinsip utmost good faith (penutupan asuransi harus didasarkan pada I’tikad

baik peserta dan perusahaan asuransi sebagai syarat sahnya asuransi). Artinya

bahwa informasi dari peserta dinyatakan secara benar dan tidak ada

kecurangan

4. insurable interest(adanya kepentingan calon peserta untuk menjadi peserta

asuransi)

C. Keputusan Underwriting

Setelah underwriter melakukan proses underwriting sesuai dengan pedoman

dan prosedur yang berlaku, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan keputusan

underwriting. Dalam menetapkan keputusan underwriting PT asuransi takaful

keluarga membagi menjadi empat jenis keputusan yaitu:

1. Asuransi diterima standard

Adalah calon peserta yang hasil underwritingnya normal. Pada kondisi ini

perusahaan akan segera menerbitkan polis yang diminta tanpa adanya syarat

tambahan dan dikenakan premi standard.

2. Asuransi diterima substandard

Adalah calon peserta yang diterima dengan premi tambahan (ekstra premi)

atau dengan persyaratan lain. Hal ini karena hasil underwriting calon peserta tidak

normal sehingga dibebani premi tambahan, tapi masih dalam batas insurable (batas

toleransi untuk diterima sebuah SP)

3. Asuransi ditunda (postpone)

Page 88: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Adalah calon peserta yang hasil underwritingnya mengalami gangguan

kesehatan yang cukup serius atau telah mengalami gangguan kesehatan sehingga

ditunggu dahulu oleh pihak perusahaan untuk kemudian diambil keputusan

underwriting setelah diketahui perkembangan dari penyakit tersebut.

4. Asuransi ditolak (decline)

Adalah permintaan asuransi calon peserta yang tidak bisa dipenuhi karena

keadaan total risiko sudah di atas batas toleransi dan karena banyak faktor yang

menjadi alasan untuk tidak menerima calon peserta tersebut.

D. Evaluasi

Evaluasi dilakukan PT Asuransi Takaful Keluarga pada setiap produk asuransi

dimaksudkan untuk bisa mengetahui frekwensi, severity, dan variability klaim. Hasil

dari evaluasi ini pengalaman klaim di masa lalu bisa dijadikan dasar perbandingan

pada tahun yang akan datang untuk menentukan tarif premi, mendesain produk dan

besarnya manfaat yang dijanjikan pada peserta. Evaluasi ini meliputi beberapa hal,

antara lain:

1. Evaluasi akan dilakukan 1 (satu) bulan sebelum polis berahir.

2. Evaluasi akan fokuskan pada Piutang premi, klaim, jumlah klaim, frekwensi

klaim dan jenis diagnosa.

3. Dalam evaluasi akan dibandingkan dana klaim dan dana tabarruk.

4. Premi renewal (perpanjangan polis) ditatapkan berdasarkan pengalaman

yang terjadi pada tahun-tahun polis sebelumnya. Pengalaman klaim dihitung

dari rasio klaim dengan premi netto.

Page 89: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Dalam evaluasi juga dilakukan analisis dengan membandingkan jumlah klaim

dan diagnosanya secara detail. Dari pengalaman klaim akan bisa dilihat apakah klaim

terjadi hanya pada 1 (satu) atau beberapa orang saja. Bila klaim terjadi beberapa kali

pada orang yang sama, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, apa

penyebabnya sehingga perusahaan asuransi mendapatkan informasi yang

komprehensif50.

50 Data disarikan dari hasil wawancara Ibu Titi Narwati, asisten aktuaris PT. Asuransi Takaful Keluarga

Page 90: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses underwriting asuransi kesehatan kumpulan dilakukan secara simple.

Seleksi risiko tidak dilakukan pada tiap individu sehingga seleksi risiko tidak serumit

dan sekompleks seperti pada produk lainnya. Pada asuransi kesehatan kumpulan juga

tidak dilakukan seleksi risiko secara medis tapi hanya secara administratif, sehingga

bila informasi yang diperoleh perusahaan dinilai wajar maka polis asuransi segara

bisa dikeluarkan.

Proses Underwriting PT. Asuransi Takaful Keluarga dilaksanakan secara

cermat dan prinsip kehati-hatian dengan melihat pengalaman masa lalu seperti

meninjau daftar klaim dimasa lalu, manganalisis faktor-faktor risiko seperti kondisi

group, distribusi usia, jenis kelamin dan jenis pekerjaan. dengan cara ini perusahaan

akan merasa yakin bahwa potensi-potensi kerugian dapat ditekan seminimal

mungkin, sehingga perusahaan bias terhindar dari moral hazard.

Faktor-faktor risiko asuransi kesehatan kumpulan diawasi dan dievaluasi

secara ketat mulai dari sejak akad asuransi disepakati sampai akad tersebut berakhir,

dan jika terjadi klaim maka, klaim tersebut juga menjadi bahan evaluasi apakah

apakah klaim tersebut sesuai dengan yang diperkirakan atau tidak.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan tentang prosedur underwriting

asuransi kesehatan kumpulan di PT. Asuransi Takaful Keluarga maka saran-saran

yang bisa penulis berikan adalah seperti dibawah ini:

Page 91: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

1. Dalam melakukan proses underwriting hendaknya menjunjung tinggi unsur

obyektifitas yaitu menjalankan proses seleksi risiko secara baik dan benar

sesuai dengan prosedur yang berlaku dan pedoman yang dianut serta sedapat

mungkin bisa menghindari unsur subyektifitas.

2. Mengamati potensi timbulnya risiko sejak awal adalah langkah bijak baik

demi melindungi perusahaan kerugian yang lebih besar.

3. Akan lebih baik bila ada usaha untuk mengembangkan metode baru dalam

proses underwriting atau membuat trobosan baru sehingga metode tersebut

lebih efektif dan efisien sesuai dengan dinamika perubahan zaman.

Page 92: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahaman, Ade, Seleksi Risiko dan polis Asuransi jiwa Syariah. Makalah dalam Praktikum Asuransi Jiwa, 25-27 Nov 2008, (Jakarta; UIN Syarif Hidayatullah, 2008) hal. 3

Al-Qur’an dan Terjemahannya (Semarang: CV. Asy Syifa’, 1999) Revisi terbaru

Ali, Masyhud, Manajemen risiko (jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006)

Ali, Hasyim, Bidang Usaha Asuransi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993),

Amrin, Abdullah, Asuransi Syariah (keberadaan dan kelebihan di tengah asuransi konvensional), (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006).

AM. Hasan Ali, MA, Asuransi dalam persepektif hukum Islam: Suatu Tinjauan

Analisis Historis, Teoritis dan Praktis, Jakarta: Kencana, 2004 Cet. ke, 1

Basyaib, Fachmi, Manajemen Risiko, Jakarta: PT. Grasindo, 2007 Cet ke, 1.

Bickelhaupt. David L, General Insurance, (Homewood, Illinois: Riichard D Irwin INC, 1983) Edisi ke, 11

Darmawi, Herman, Manajemen risiko, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006 Cet, ke 10. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai

Pustaka, 2003 DjohanPutro, Brahmantyo, Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi, Jakarta: PPM,

2006 Cet ke 2 Djojosoedarjo, Soeisno, Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko Asuransi, Jakarta:

Salemba Empat, 2003 Edisi Revisi. Huggins, kenneth, FLMI. Land, Robert D. FLMI. ACS, Operasi Perusahaan Asuransi

jiwa dan Asuransi Kesehatan. Jakarta: Yayasan Darma Bumi Putra, 1996. Edisi Kedua.

Iqbal, Muhaimin, Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik, Jakarta: Gema Insani

Press

Page 93: PROSEDUR UNDERWRITING PRODUK ASURANSI ...satu unsur pendapatan perusahaan asuransi bisa ditentukan lewat underwriting selain dari pendapatan premi dan investasi. Dengan ... Berdasarkan

Idroes, Ferry N. dan Sugiarto, Manajemen Risiko Perbankan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006) Cet pertama

Ingrisano, John L, . CLU & Corrine m Ingrisano : The Insurance dictionary, Chicago,

Illinois, 1990. Morton, Gene A. & Dani L. Long, Principles of Life and Health Insuranse. FLMI

Insurance Education Programe, Life Managenet Institute LOMA, (USA, Icn Annapolis, Marylad 1984) Edisi kedua.

Omer T.C dan Torando, D. W (1999) The effek of risk and tax differences on

corporate and limited patrnership capital strukture. National Tax Juornal. Vol 52. 2005), cet, ke 1.

Salim, A. Abbas, Asuransi dan Manajemen Risiko, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2005. Seputar Indonesia, Seleksi Risiko Terhadap Asuransi Jiwa Kumpulan, 31 Maret 2009 Siahaan, Hinsa, Manajemen Risiko: konsep dan aplikasi, Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2007). Stoner, James AF dkk., Manajemen, Jakarta: Prenhallindo, 1996, Jilid 1

Suhawan, Asuransi, Bandung: Arimco, 1999 Jilid, 1

Sula, Muhammad Syakir, Asuransi Syariah (life and General) konsep dan system

operasinal, (Jakarta Gema Insani 2004) Cet ke 1

WWW. Media Asuransi. Com