Prosedur Terapi Fase 1

3
Prosedur Terapi Fase 1 STEP 1. Instruksi Control Plak Pasa step ini, pasien harus mempelajari cara menggosok gigi dengan benar, dengan menggerakkan bulu sikat dari 1/3 gingival ke arah mahkota gigi dan mulai menggunakan dental floss atau alat bantu lain untuk pembersihan interdental. Dokter gigi harus mampu mengevaluasi, memperkuat dan meningkatkan oral hygiene pasien. STEP 2. Penghilangan Kalkulus Supragingival dan Subgingival Penghilangan kalkulus ini dilakukan menggunakan scaller, kuer, instrumen ultrasonik ataupun kombinasi dari beberapa alat selama 1 atau lebih kunjungan. Dari bukti yang ada, hasil terapi untuk periodontitis kronis sama untuk semua instrumen, sehingga beberapa dokter gigi sekarang menyertakan teknologi laser kedalam terapi periodontal, termasuk terapi fase 1. STEP 3. Recounturing Restorasi dan Crown yang kurang Sempurna Restorasi dengan permukaan yang kasar, overcontour, overhanging, atau terlalu menekan ke daerah subgingiva dapat menyebabkan penumpukan akumulasi plak, inflamasi gingiva, kehilangan tulang serta kehilangan perlekatan. Restorasi yang demikian akan menghalangi prosedur kontrol plak sehingga harus dikoreksi dan diganti baru. Rekonturing restorasi yang cacat sama pentingnya dengan penyingkiran kalkulus sehingga rekonturing restorasi harus dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan

description

laporan tutorial kel 5

Transcript of Prosedur Terapi Fase 1

Page 1: Prosedur Terapi Fase 1

Prosedur Terapi Fase 1

STEP 1. Instruksi Control Plak

Pasa step ini, pasien harus mempelajari cara menggosok gigi dengan benar, dengan menggerakkan bulu sikat dari 1/3 gingival ke arah mahkota gigi dan mulai menggunakan dental floss atau alat bantu lain untuk pembersihan interdental. Dokter gigi harus mampu mengevaluasi, memperkuat dan meningkatkan oral hygiene pasien.

STEP 2. Penghilangan Kalkulus Supragingival dan Subgingival

Penghilangan kalkulus ini dilakukan menggunakan scaller, kuer, instrumen ultrasonik ataupun kombinasi dari beberapa alat selama 1 atau lebih kunjungan. Dari bukti yang ada, hasil terapi untuk periodontitis kronis sama untuk semua instrumen, sehingga beberapa dokter gigi sekarang menyertakan teknologi laser kedalam terapi periodontal, termasuk terapi fase 1.

STEP 3. Recounturing Restorasi dan Crown yang kurang Sempurna

Restorasi dengan permukaan yang kasar, overcontour, overhanging, atau terlalu

menekan ke daerah subgingiva dapat menyebabkan penumpukan akumulasi plak,

inflamasi gingiva, kehilangan tulang serta kehilangan perlekatan. Restorasi yang

demikian akan menghalangi prosedur kontrol plak sehingga harus dikoreksi dan

diganti baru. Rekonturing restorasi yang cacat sama pentingnya dengan

penyingkiran kalkulus sehingga rekonturing restorasi harus dilakukan pada waktu

yang bersamaan dengan penyingkiran kalkulus. Cara mendeteksi tepi restorasi

yang cacat dengan cara menggeser-geserkan ujung eksplorer yang halus naik-

turun sepanjang tepi restorasi. Jika memerlukan perbaikan secara berlebihan maka

restorasi dapat diganti yang baru. Akan tetapi, jika restorasi ingin tetap

dipertahankan maka bagian yang berlebihan harus dihilangkan. Bagian restorasi

alloy dan resin yang berlebihan dapat disingkirkan dengan menggunakan scaller,

kikir periodontal atau finishing bur.

STEP 4. Management Lesi Karies

Dilakukan dengan tujuan menghilangkan karies dan menghilangkan reservoir bakteri secara maximal agar tidak ada peningkatan mikroba plak. Penghilangan jaringan karies dan menggantikannya dengan restorasi sementara maupun

Page 2: Prosedur Terapi Fase 1

permanen diindikasikan pada fase 1 karna sifat infesius dari proses karies. Penyembuhan jaringan periodontal akan lebih maksimal dengan menghilangkan resevoir dari bakteri pada lesi sehingga mereka tidak dapat melakukan repopulasi mikroba plak.

STEP 5. Evaluasi Ulang Jaringan

Dilakukan evaluasi terhadap jaringan setelah 4 minggu, waktu yang tepat setelah penyembuhan secara maximal. Dilakukan probing depth dan bleeding on probing untuk mengetahui status poket dan keadaan periodontal.

Tambahan LO3

Sickle

Pemilihan instrumen sicke scaller harus didasarkan pada area yang akan discalling,

a. Sickle scaller dengan pisau lurus digunakan untuk gigi anterior dan premolar

b. Sedangkan sickle scaller dengan contra angled shanks disesuaikan untuk gigi posterior

Kuret gracey

Double ended kuret gracey dipasangkan untuk cara dibawah :

a. Gracey #1-2 dan 3-4 : gigi anteriorb. Gracey #5-6 : gigi anterior dan premolarc. Gracey #7-8 dan 9-10 : gigi ponterior bagian fasial dan linguald. Gracey #11-12 : gigi posterior bagian mesiale. Gracey #13-14 : gigi posterior bagian distal

Sumber : caranza ed. 11