Prosedur Dan Tehnik Diagnosis Kesulitan Belajar

download Prosedur Dan Tehnik Diagnosis Kesulitan Belajar

of 13

Transcript of Prosedur Dan Tehnik Diagnosis Kesulitan Belajar

PROSEDUR DAN TEHNIK DIAGNOSIS KESULITAN BELA1AR BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang SalahsatutugaslembagapendidikanIormaladalahmenciptakankesempatanyangseluas-luasnyakepadasetiapmahasiswauntukmengembangkandirinyaseoptimalmungkin sesuai dengan potensi yang dimilikinya dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Kenyataanseringditemuisejumlahmahasiswayangmemperolehprestasihasilbelajarnyajauh dibawahukuranrata-rataataunormayangtelahditetapkan,biladibandingkandenganprestasi hasil belajar yang diperoleh teman-teman dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan potensi yangdimilikinyadanbiladibandingkandenganprestasiyangdiperolehsebelumnya.Banyak ditemuisejumlahmahasiswayangsecarapotensialdiharapkanmemperolehhasilyangtinggi, akantetapiprestasinyabiasa-biasasaja,bahkanmungkinlebihrendahdaritemanlainyang potensinyalebih kurang dari dirinya. Untukmengetahui potensiseorangindividu (secara kasar) dapatdilihatdariprestasisebelumnya,denganmelakukanobservasiatauakanlebihtelitibila dipergunakantestbakatyangdewasainitelahbanyakdilaksanakanpadawaktutestmasuk SMTP, SMTA, dan PT. Hal,inisecarakasardapatdipandangsebagaiindikasibahwamerekamengalami kesulitandalamaktivitas-belajamyadanmerekamembutuhkanbantuansecaratepatdan dilakukan dengan segera. Bantuan ini hanya akan berhasil dan dapat dilaksanakan secara eIektiI apabila kitasecara teliti dapatmemahami siIat kesulitanyangmerekaalami,mengetahui secara tepatIaktoryangmenyebabkannyasertamenemukanberbagaicaramengatasinyayangrelevan dengan Iaktor penyebabnya. 1.2Rumusan Masalah Darilatarbelakangmasalahdiatas,adarumusanmasalahyangakandikajilebihlanjut dalam makalah ini adalah sebagai berikut: .2.Bagaimana langkah-langkah diagnosis kesulitan belajar? .2.2Bagaimana prosedur dan tehnik diagnosis kesulitan belajar? 1.3Tujuan Penulisan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalahini adalah sebagai berikut: .3.Untuk mengetahui langkah-langkah diagnosis kesulitan belajar. .3.2Untuk mengetahui prosedur dan tehnik diagnosis kesulitan belajar. 1.3 Manfaat Penulisan Hasil penulisan ini diharapkan memberikan manIaat penulisan sebagai berikut. .3. Bagipenulis,penulisanmakalahinidapatmenambahwawasanpenulistentangProsedurdan Tehnik Diagnosis Kesulitan Belajar..3.2Bagi pembaca, penulisan makalah ini dapat digunakan sebagai masukan dan pertimbangan untuk mengetahui lagi lebih dalam tentang Prosedur dan Tehnik Diagnosis Kesulitan Belajar. 1.4Metode Penulisan Metodeyangdigunakandalampenulisankaryatulisiniadalahmetodedokumentasi, yaitupenulisankaryatulisyangdidasarkanpadabuku-bukuyangterkaitdengantopikyang dibahas yaitu tentang Prosedur dan Tehnik Diagnosis Kesulitan Belajar.BAB II PEMBAHASAN 2.1Langkah-Langkah Diagnosis Kesulitan BelajarParaahlidalambidangdiagnosistelahmengajukanlangkahyangditempuhuntukmelaksanakandiagnosiskesulitanbelajarsecaraberbeda,walaupunperbedaantersebuthanya perbedaan tehnis dan bukan perbedaan prinsip. Burton (2: 640-62) berdasarkan kepada teknik dan instrumen yang digunakan dalam pelaksanaannya sebagai berikut: () General diagnosisPada tahap ini lazimnya dipergunakan test baku seperti yang dipergunakan untuk evaluasi danpengukuranpsikologisdanhasilbelajar.Sasarannyaialahuntukmenemukansiapakah mahasiswa yang diduga mengalami kelemahan tertentu.(2)Analytic diagnosisPadatahuninilazimnyayangdigunakanialahtestdiagnostik.Sasarannyaialahuntuk mengetahui dimana letak kelemahan tersebut.(3) Psychological diagnosisPada tahap ini teknik pendekatan dan instrumen yang digunakan antara lain:a. Observasi (controlled observation).b.Analisa karya tulis (Analysis oI written work).c. Analisa proses dan response lisan (Analysis oI oral responses and accounts oI procedures) d.Analisa berbagai catatan obyektiI (Analysis oI obyektive record oI various types).e. Wawancara (interviews) f. Pendekatan laboratories dan klinis (laboratory and clinical methods).g.Studi kasus(Case studies).Sasarankegiatandiagnosis,padalangkahinipadadasarnyaditujukanuntukmemahami karakteristik dan Iaktor-Iaktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan. 2.2 Prosedur Dan Tehnik Diagnosis Kesulitan BelajarDi bawahini akan dijelaskan langkah-langkah pokok prosedur dantehnik diagnosis kesulitan belajar, adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi mahasiswa yang mengalami kesulitan belajarBeberapalangkahyangdapatditempuhdalammengidentiIikasimahasiswayangdi-perkirakan mengalami kesulitan adalah sebagai berikut:a.Menandai mahasiswa dalam satu kelas atau dalam satu kelompok yang diperkirakan mengalami kesulitan dalam belajar baik yang siIatnya umum maupun yang siIatnya lebih khusus dalam mata

kuliah. Caranyaialah dengan jalan membandingkan posisiatau kedudukan mahasiswa dalam kelompoknyaataudengankriteriatingkatketangkasanpenguasaanyangtelahditetapkan sebelumnya (Penilaian Acuan Patokan - PAP) untuk suatu mata kuliah atau suatu bahan tertentu.b.Tehnik yang dapat ditempuh bermacam-macam antara lain dengan jalan:.Meneliti nilai ujian yang tercantum dalam record akademik kemudian dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas (PAN) atau dengn kriteria tingkat penguasaanminimal kompetensiyang dituntut (PAP). 2.Menganalisa hasil ujian dengan melihat tipe kesalahan yang dibuatnya.3.Observasi pada saat mahasiswa dalam proses belajar-mengajar.4.Memeriksa buku catatan pribadi yang ada pada petugas bimbingan.. Melaksanakansosiometrisuntukmelihathubungansosialpsikologisyangterdapatpadapara mahasiswa. SecaraterperinciAbinSyamsuddin(:2-300)memberikanilustrasitentang identiIikasi mahasiswa yang mengalami kesulitan sebagai berikut: Denganmenghimpundanmenganalisacatatan-catatanhasilbelajarnyasertame-naIsirkannyadengancaratertentukitadapatmenemukankasustermaksud.Sepertitelah diterangkan pula, bahwa dalam menaIsirkan data hasil belajar itu dapat mempergunakan criterion reIerenced atau norm reIerenced.Kalau kitamempergunakan criterion-reIerenced dan denganberasumsibahwainstrumen evaluasi atau soal yang kita pergunakan itu telah dikembangkan dengan memenuhi syarat, maka caranya dapat kita tempuh dengan langkah-langkahnya sebagai berikut :. TetapkanangkanilaikualiIikasiminimalyangdapatditerima(misalnya:,6ataudan sebagainya)sebagaibataslulus(passinggrade)ataujumlahkesalahanminimalyangmasih dapat dimaaIkan dalam suatu penilaian. Ketentuan terserah kepada dosen yang bersangkutan. 2. Kemudianbandingkanlahangkanilai(prestasi)darisetiapmahasiswadengannilaibataslulus tersebut.Catatlahmahasiswamanayangposisiangkanilaiprestasinyaberadadibawahangka nilaibataslulustersebut.Secarateoritismerekayangangkanilaiprestasinyaberadadibawah batas lulus sudah dapat diduga sebagai mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam belajamya. 3. Himpunkanlah semua mahasiswa yang angka nilai prestasinya di bawah angka nilai batas lulus tersebut.Kesemuanyamungkinakanmerupakan:sebagian(mayoritas),seimbang(IiIty-IiIty), sebagian kecil (minoritas) dibandingkan dengan keseluruhan populasi kelompoknya. 4. Kalau mau mengadakan prioritas layanan kepada mereka yang diduga paling berat kesulitannya ataupalingbanyakmembuatkesalahannya,makaseyogyanyakitamembuatranking,dengan langkah-langkah sebagai berikut:a.Selisihkanlahangkanilaiprestasisetiapmahasiswakasusdenganangkanilaipassinggrade (batas lulus) itu, sehingga akan diperoleh angka selisih (deviesi)nya. b.Susunlah daItarkasus tersebut mulai dengan mahasiswa yang angka selisihnya paling besar. Dengan cara di atas maka kita akan dapat menandai:a) Kelas, atau kelompokmahasiswa tertentu sebagai kasus, kalau ternyata mayoritas dari populasi kelas atau kelompok tersebut angka nilai prestasinya di bawah angka nilai batas lulus.b) ndiuidu-indiuidumahasiswasebagaikasus,kalauternyatahanyasebagiankecil(minoritas) dari populasi kelas bahkan lebih lanjut sudah ditandai pula siswa mana yang, diprioritaskan perlu dibantu (berdasarkan ranking, urutan tingkat kelemahannya). Sebagaikelasatauindividu-individumemerlukanbimbinganbelajarkarenaprestasinya belum memenuhi apa yang diharapkan (seperti yang digariskan dalam TlK).AltematiIkeduadiatasitu,hanyadapatmenunjukkankasus-kasusyangmengalami kesulitanbelajardibandingkandenganprestasikelompoknya.Sedangkantingkatpencapaian penguasaan materi dari pelajarannya sukar diketahui,karena mungkin saja pada situasi tertentu nilai prestasi seluruh mahasiswa kelompok yang bersangkutan berada di bawah angka batas lulus atauminimumacceptableperpormancemenurutcriterion-reIerencedapalagikalaukelaslain sebagai pembandingnya tidak ada. Oleh karenaitu, kalau kita berorientasi padamutu pelajaran, mungkin akan lebih cocok menggunakan alternatiI yang pertama. Sepertitelahditerangkandiatas,kasuskesulitanbelajaritudapatpulakitadeteksidari catatan observasi ataulaporan kegiatanbelajarnya. Diantara catatan proses belajarituialah: () cepat-lambatnya(berapalama)menyelesaikanpekerjaan(tugasnya)(2)ketekunanatau persistensidalammengikutipelajaran(berapakalitidakhadir:alpa,sakit,izin)(3) partisipasidankontribusinyadalampemecahanmasalahataumengerjakantugaskelompok (baganpartisipasiatauparticipationchart),(4)kemampuankerjasamadanpenyesuaian sosialnya(disenangidanataumenyenangioranglainsecarasosiometrisdapatdiketahui),dan sebagainya.1)Penggunaan Catatan Waktu Belajar EfektifDalamlembagapendidikantertentu,untukbidangstudidanolehgurutertentu,telah mulaidiadakanpencatatanberapawaktuyangsecaraeIektiIdigunakanolehsiswanyadalam memecahkansoalataumengerjakantugastertentu.Dalamcontextkelaslazimnyawaktu dialokasikanuntuktiapbidangstudidantiapjampelajarantertentu(40-0menit).Dalam contekstugasindividualditetapkanberdasarkanperhitunganhariatauminggutertentu,dengan ditetapkanancar-ancarbataswaktuakhir(deadling).Catataniniamatberharga,sehinggadapat menggambarkansiapasiswayangselalulebihcepat,atauselaluterlambat(tidakselesaipada waktu yang batasnya telah ditetapkan) di samping yang selalu tepat pada waktunya.Dengan membandingkan durasinya (beberapa lama terlambatnya) dan frekuensinya siswa itu secara kelompok, atau dengan jalan membuat ranking mulai dari mereka yang paling lambat ataupalingseringterlambatdalampenyelesaiannyasoal-soalatautugas-tugas,makakitaakan denganmudahmenemukankasus-kasusyangdidugamengalamikesulitanbelajardengan keterlambatannya tersebut.2)Penggunaan Catatan Kehadiran (Presenal) Dan Ketidakhadiran Absensi]Padaumumnyasetiapdosensangatmemperhatikanpencatatankehadiranatauketi-dakhadiranmahasiswanya.Frekuensiketidakhadiraninipunmerupakanindikatorberharga untuk menandai mahasiswa yang diduga mengalami kesulitan belajar. Dengan membuat ranking mulai dariyang palingbanyak angka ketidakhadirannya, kita denganmudahmenemukan siapa-siapasiswayangdapatdijadikankasus.KemungkinanrelevansiIrekuensiketidakhadiranini akannampakdengankualiIikasiprestasinya(kalauhalinidiperhitungkandalampemberian angka nilainya).3)Penggunaan Catatan Partisipasi (Participation Chart)Dalambidangstuditertentudimanasangatdiuraikanpenguasaanketerampilan berkomunikasi danberinteraksisosial dalammenyeimbangkan pikiran,menyanggah,menjawab denganargumentasitertentu,catatanpartisipasiituamatberharga.Denganmenghitung Irekuensi (tallying) pembicaraan dengan segala kualiIikasinya, kita akanmemperoleh gambaran seberapabanyakaktivitasataukontribusisertapartisipasidalamkelompok(kelasnya).Dengan memperhatikanangka-angkaIrekuensitersebut,kitadapatmenandaisiapayangaktiI, kontributiI, akomodatiI atau pasiI saja. Prosedurnya, dapat serupa seperti untuk point 2 di atas.4)Penggunaan Catatan dan Bagan SosiometriDalambidangstuditertentujugakepadamahasiswakadang-kadangdituntutuntuk bekerjasamadalamkelompok.Salahsatukondisiyangperluadauntukbekerjasamadalam contrextkelompokiniialahsalingmenerimasalingpercayadansalingmenyenangidiantara sesamaanggotanyadanjugadenganpimpinannya.Olehkarenaitu,catatanataugambaran tentang kondisiini (soisogram) amat penting, dimanasiswayang satumemilihatau dipilih atau tidakmemilih dan atau tidak dipilih olehmahasiswayanglain. Dari daItarIrekuensi pilihanitu ataudarisosiogramnyakitadapatmengetahuisiapayangpalingdisenangidansiapapulayang paling terisolir (tiada yang memilih sama sekali). Adakalanyamahasiswayangmenjadikasuskesulitanbelajarberdasarkananalisa prestasi(hasil)belajarnya,jugamenjadikasusdidalamhasilanalisaterhadapcatatanproses belajarnya.Kalauituterjadimenggambaranbahwasacaralogisdapatdipahamikalauseorang mahasiswamendapat kesulitan di dalammenjalani prosesbelajarnyamakahasilbelajarnya pun kurangmemadai. Meskipunhalserupaitu tidakselalubenar. Mungkin saja seorangmahasiswa dilihatdarisegiangkanilaiprestasinyatinggi,tetapiinimerupakansiswayangtorisolirdi kelasnya.Untukmenetapkanprioritasalangkahbaiknyakalaukeduahasilanulisa(hasildan proses belajar) itu dipadukan. Namun hal itu bukanlah sesuatu keharusan. .Melokalisasikan letaknya kesulitan (permasalahan)Setelahkitamenemukankelasatauindividusiswayangdidugamengalamikesulitan belajar,makapersoalanselanjutnyayangperlukitatelaah,ialah:()Dalammatapelajaran (bidang studi) manakah kesulitan itu terjadi (2) Pada kawasan tujuan belajar (aspek prilaku) yang manakah kesulitan itu terjadi? (3) Pada bagian (ruang Iingkup bahan) yang manakah kesulitan itu terjadi? (4) Dalam segi-segi proses belajar manakah kesulitan itu terjadi? .endeteksi kesulitan belafar pada bidang studi tertentu.Sebenarnyalah tidaklah terlalu sukar untuk menjawab persoalan, apakah kesulitan itu terjadi pada beberapaatauhanyasalahsatumatakuliahtertentusaja.Denganjalanmembandingkanangka nilaiprestasiindividuyangbersangkutandarisemuamatakuliahyangdiikutinya,atauangka nilairata-rataprestasi(mean)darisetiapmatakuliahkalaukebetulankasusnyaadalahkelas, makadenganmudahkitaakanmenemukanpadamatakuliahmanakahindividuataukelasitu mengalami kesulitan.2. endeteksi pada kawasan tufuan belafar dan bagian ruang lingkup bahan pelafaran manakah kesulitan terfadi Seperti dikatakan oleh Burton, bahwa pada langkah ini pendekatan yang paling tepat (kalau ada kita seyogyanya. menggunakan test diagnostik, seperti telah dijelaskan, bahwa test diagnostik itu pada hakekatnya adalah test prestasi belajar, (TPB atau THB). Dengan demikian dalam keadaan belum tersedia test diagnostik yang khusus dipersiapkan untuk keperluan ini, maka analisa masih tetapdapatdilangsungkandenganmenggunakannaskahjawaban(answersheets)ujiantengah semester" atau akhir semester. 3.Analisa terhadap catatan-mengenai proses belafarHasilanalisaempiristerhadapcatatanketerlambatanpenyelesaiantugas/soal,ketidakhadiran (absensi) kurang aktiI dan partisipasi, kurang penyesuaian sosial (sosiometris), sudah cukup jelas menunjukkanposisidarikasus-kasusyangbersangkutan.Tinjauanlebihlanjutdapatkita lanjutkan dalam analisa tentang latar belakang atau sebab-sebabnya. .Lokalisasi jenis faktor dan sifat yang menyebabkan mereka mengalami berbagai kesulitan. Pada garis besarnya sebab kesulitan dapat timbul dari dua hal yaitu : a.FaktorinternalyaituIaktoryangberadadanterletakpadadirimuriditusendiri.Haliniantara lain mungkin disebabkan oleh: KelemahanmentalIaktorkecerdasan,intelegensi,ataukecakapan/bakatkhusustertentuyang dapat diketahui melalui test tertentu. Kelemahan I'isik, panca indra, syaraI, kecacatan, karena sakit dan sebagainya. Gangguan yang bersiIat emosional.Sikap dan kebiasaan yang salah dalam mempelajari bahan pelajaran- pelajaran tertentu.Belum memiliki pengetahuan dan kecakapan dasar yang dibutuhkan untuk memahami bahan lebih lanjut.b.Faktor eksternal, yaitu Iaktor yang datang dari luar yang menyebabkan timbulnya hambatan atau kesulitan. Faktor eksternal atau lain meliputi: Situasiatau proses belajar-mengajaryang tidakmerangsangmurid untuk aktiI antisitatiI (kurang kemungkinannya siswa belajar secara aktiI "student active learning"). SiIat kurikulum yang kurang Ileksibel.Ketidak seragaman pola dan standard administrasi.Beban studi yang terlampau berat.Metoda mengajar yang kurang memadai .Sering pindah sekolah.Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar-mengajar.Situasi rumah yang kurang mendorong untuk melakukan aktiIitas belajar. c.UntukmengenalkesemuaIaktordiatasdapatdipergunakanberbagaicaradanalatyangbaik yang dapat dibuat oleh guru, maupunyang telah dikerjakan oranglainyang tersedia disekolah. Mungkinjugadatadiatasdapatdiperolehdenganbantuanorangataulembagalainyang mempunyai hubunganerat dengan kehidupan kampus. Cara dan alat tersebut antara lain : Test kecerdasan. Test bakat khusus. Skala sikap baik yang sudah standard maupun yang secara sederhana bisa dibuat oleh guru Inventory. Wawancara dengan murid yang bersangkutan. Mengadakan observasi yang intensiI didalam maupun di luar kelas. Wawancaradengangurudanwalikelas,dandenganorangtuaatauteman-temannya,bila dipandang perlu. .Perkiraan kemungkinan bantuan KalautelahkitatelaahtentangletakkesulitanyangdialamimahasiswajenisdansiIat kesulitandenganlatarbelakangnya,Iaktor-Iaktor yangmenyebabkannya,makakitaakandapat memperkirakan: a. Apakah mahasiswa tersebut masih mungkin ditolong untuk mengatasi kesulitannya atau tidak. b. Berapalamawaktuyangdibutuhkanuntukmengatasikesulitanyangdialamimahasiswa tertentu. c. Kapan dan dimana pertolongan itu dapat diberikan. d.Siapa yang dapat memberikan pertolongane. Bagaimana cara menolong mahasiswa agar dapat dilaksanakan secara eIektiI. I. Siapa sajakah yang harus dilibatkan dalam menolong mahasiswa tersebut. .Penetapan kemungkinan cara mengatasinya Langkah yang kelima ini adalah langkah menyusun satu rencana atau beberapa alternatiI rencana yang dapat dilaksanakan untuk membantu mengatasi kesulitan yang dialami mahasiswa tertentu. Rencana ini hendaknya berisi : a.Cara-carayangharusditempuhuntukmenyembuhkankesulitanyangdialamimahasiswa tersebut. b.Menjaga agar kesulitan yang serupa jangan sampai terulang. Ada baiknya rencana ini dapat didiskusikan dan dikomunasikan dengan pihak-pihak yang dipandangberkepentinganyangkelakdiperkirakanakanterlibatdalampemberianbantuan kepadayangbersangkutansepertiwalitingkat,dosen,orangtua,pembimbingdanahlilain. Secarakhususkegiataninihanyadapatdilakukanolehdosenmatakuliahyangtahupersis tentang berbagai kesulitan yang biasa dialami rnahasiswa dalam mata pelajarannya..1indak Lanjut Kegiatan tindak lanjut adalah kegiatan melakukan pengajaran remedial yang diperkirakan palingtepatdalammembantumahasiswayangmengalamikesulitandalambelajar.Kegiatan tindak lanjut ini dapat berupa:a.Melaksanakanbantuanberupamelaksanakanpengajaranremedialpadamatakuliahtertentu, pada aspek tertentu yang dilakukan oleh dosen, dibantu dosen pembimbing dan pihaklainyang dianggap dapat menciptakan suasana belajar mahasiswa yang penuh motivasi.b. Membagitugasdanperananorang-orangtertentu(dosendandosenpembimbing)dalam memberikan bantuan kepada mahasiswa. c.Senantiasamencekdanrecekkemajuanmahasiswabaikpemahamanmerekaterhadapbantuan yangdiberikanberupabahan,maupunmencektepatgunaprogramremedialyangdilakukan untuk setiap saat diadakan revisi dan suprovisasi.d.MenstransIer atau mereIer (reIevral case) mahasiswa yang menurut perkiraan kita tidak mungkin lagiditolongkarenadiluarkemampuandanwewenangdosenmaupundiluarkemampuandan wewenandosenpembimbing.TransIerkasussemacamitubisadilakukankepadaorangatau lembagalain (psikolog, psikiater, lembagabimbingan,lembaga psikologi dansebagainya)yang diperkirakan akan lebih dapat dan lebih tepat membantu mahasiswa yang dihadapi. BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan Adapunlangkah-langkah dalam diagnosis kesulitanbelajaritu adalah IdentiIikasi kasus menandaimahasiswayangdidugamengalamikesulitanbelajar,IdentiIikasimasalahmenandai danmelokalisasikandimanaletakkesulitan,IdentiIikasiIaktorpenyebabkesulitanbelajar menemukanjenisdankarakteristikkesulitandenganIaktorpenyebab,Prognosismengambil kesimpulandankeputusansertameramalkankemungkinanpenyembuhannya,dan Rekomendasi/ReIerral membuat saran alternatiI pemecahannya. Prosedurdantehnikdiagnosakesulitanbelajaradalah,IdentiIikasimahasiswayang mengalami kesulitan belajar, Melokalisasikan letaknya kesulitan (permasalahan), Lokalisasi jenis IaktordansiIatyangmenyebabkanmerekamengalamiberbagaikesulitan,Perkiraan kemungkinan bantuan, Penetapan kemungkinan cara mengatasinya, dan tindak Lanjut. 3.2Saran Kita sebagai seorang calon guru pembimbing diharapkan harus mampu mengaplikasikan prosedurdantehnikdiagnosiskesulitanbelajar,agarnantinyatidaksalahdalammengambil kesimpulan-kesimpulan yang dapat merugikan orang lain. DAFTAR PUSTAKA ---------,4. iagnostik Kesulitan Belafar dan pengafaran Remedial. akarta: Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka http://ebekunt.wordpress.com/200/04/2/diagnosis-kesulitan-belajar/ http://uticom.blogspot.com/200/2/diagostik-kesulitan-belajar.html