Diagnosis Kesulitan Belajar

download Diagnosis Kesulitan Belajar

of 37

description

semoga manfaat

Transcript of Diagnosis Kesulitan Belajar

  • Perilaku Abnormal Pada Anak dan Remaja

  • Kelompok 4Harika FalasifaRagil Nur RachmahAgung FaisalVinny Sekar B RIqbal Harahap

  • Perilaku Normal dan Abnormal pada masa kanak-kanak dan remajaUntuk menentukan apa yang normal dan abnormal pada anak-anak dan remaja, kami mempertimbangkan, sengaai tambahan dari kriteria yang telah dijelaskan di BAB I., usia anak, dan latar belakang budaya.

  • Keyakinan tentang budaya apa yang normal dan abnormalKeyakinan-keyakinan budaya membantu menentukan apakah orang-orang melihat perilaku tertentu sebagai normal atau abnormal. Definisi normalitas amat bergantung pada bagaimana tingkah laku anak dipandang dari kacamata orang tua pada budaya tertentu. Budaya-budaya dapat bervariasi berkenaan dengan tipe-tipe perilaku yang diklasifikasikan sebagai tidak dapat diterima atau abnormal, demikain juga titik batas untuk melabel perilaku anak sebagai menyimpang atau tidak diterima secara sosial.

  • Terapi yang sensitif terhadap budayaPenelitian memperlihatkan bahwa terapi-terapi yang sensitif terhadap budaya yaitu secara khusus disesuaikan dengan latar belakang budaya dan kebutuhan-kebutuhan anak dari berbagai kelompok budaya, adalah penting dalam menciptakan hubugan terapeutik yang efektif dengan anak-anak.Contohnya cerita rakyat Puerto riko dabn cuentos yang dilakukan oleh Constantino dan koleganya.

  • Prevalensi dari masalah-masalah Kesehatan Mental pada Anak-anak dan RemajaMasalah kesehatan mental anak dan remaja di US yaitu 1 dari 10 anak menderita gangguan mental yang cukup parah yang akan mengganggu perkembangan mereka.

  • Gangguan Perkembangan PervasifGangguan perkembangan pervasif yaitu gangguan perkembangan yang dicirikan oleh hendaya yang signifikan pada perilaku dan fungsi di berbagai area perkembangan.Tipe mayor dari gangguan perkembanga pervasi f adalah gangguan autistik (autisme).Gangguan asperger, bentuk yang lebih ringan dari gangguan perkembangan pervasif. Yang ditunjukkan dengan adanya defisit pada interaksi sosial dan perilaku stereotip tetapi tanpa disertai keterlambatan yang signifikan pada aspek bahasa dan kognitif.

  • Tipe gangguan perkembangan pervasif yang jarang muncul adalah gangguan Rett. Gangguan perkembangan pervasif yang ditandai oleh adanya abnormalitas fisik, perilaku, motorik, dan kognitif yang dimulai setelah beberapa bulan perkembangan normal.Gangguan disintegratif masa kanak-kanak yitu gangguan perkembangan pervasif yang melibatkan hilangnya keterampilan-keterampilan yang pernah dikuasai dan fungsi abnormal setelah satu perode perkembangan normal pada dua tahun pertama kehidupan.

  • Autisme adalah salah satu gangguan terparah di masa kanak-kanak. Autisme bersifat kronis dan berlangsung sepanjang hidup.Gangguan yang lebih banyak terjadi pada anak-anak laki-laki mulai tampak pada anak usia 18-30 bulan.

    Ciri-ciri autismeHendaya interaksi sosial :Hendaya pada perilaku non verbal seperti ekspresi wajah, postur tubuh, gestur dan kontak mata yang biasanya mengatur interaksi sosial tidak mengembangkan hubungan teman sebaya yang sesuai dengan usaianya.Kegagalan dalam berbagi kegembiraan dengan orang lainTidak menunjukkan reaksi sosial dan emosional timbal balik (memberi dan menerima)

  • Hendaya komunikasiKeterlambatan pada perkembangan bahasa verbal ( juga tidak ada usaha untuk mengatasi kekurangan ini melalui isyarat)Bila perkembangan bagasa adekuat, kurangnya kemampuan untuk memulai dan mempertahankan percakapan tetap tampakMenujukkan abnormalitasa pada bentuk atau isi bahasa ( misalnya, bahasa stereotip atau repetitif (berulang), sperti pada ekolalia; penggunaan kata-kata yang tidak lazim ; bicara tentang diri sendiri dengan menggunakan kata ganti orang kedua, ketiga- menggunakan kamu atau dia yang artinya saya)Tidak memperlihatkan kemampuan bermain sosial spontan atau imajinatif (bermain pura-pura)

  • Pola perilaku yangterbatas, repetitif dan stereotipMenunjukkan minat yang terbatasMemaksakan rutinitas Menunjukkan gerakan-gerakan stereotip Menunjukkan fokus yang berelebihan pada bagian-bagian objek atau kelekatan yang tidak biasa terhadap objek-objek.

  • Perspektif TeoritisPenyebab autisme belum diketahui, tapi diduga berhubungan dengan abnormalitas otak.Anak-anak autistic tampaknya mengalami kesulitan untuk mengintegrasikan informasi dari berbagai indra, pada waktu-waktu tertentu mereka tampak terlalu sensitive terhadap ransangan. Pada waktu lainnya mereka menjadi amat tidak sensitive.Para ahli menduga bahwa penyebab yang mendasar autism dapat berasal dari kerusakan gen atau pengaruh racun terhadap bayi dalam kandungan.

  • PenangananAutism belum dapat disembuhkan, penelitian selama tiga puluh tahun mendukung pentingnya program penanganan perilaku yang intensif yang menerapkan prinsip-prinsip belajar.Pendekatan perilaku didasarkan pada metode operant conditioning dimana reward dan punishment secara sistematis diaplikasikan untuk meningkatkan kemampuan anak memperhatikan orang lain, bermain dengan anak lain, mengembangkan keterampilan akademik dan menghilangkan perilaku self multilative.

  • Retardasi MentalRetardasi mental yaitu keterlambatan secara umum pada perkembangan intelektual dan kemampuan-kemampuan adaktif.Banyak anak dengan retardasi mental menjadi lebih baik, terutama bila mereka mendapat dukungan, bimbingan dan kesempatan pendidikan yang besar. Penyabab Retardasi MentalRetardasi mental dapat disebabkan oleh aspek biologis, psikososial atau kombinasi keduanya.Penyebab biologis mencakup gangguan kromosom dan genetis, penyakit infeksi, dan penggunaan pada saat ibu mengandung.

  • Sindrom DownSindrom down kondisi yang disebabkan oleh adanya kelebihan kromosom pada pasangan ke-21 dan ditandai dengan retardasi mental serta anomaly fisik yang beragam.Ciri-ciri fisiknya seperti wajah bulat, lebar, hidung datar dan adanya lipatan kecil yang mengarah kebawah pada kulit dibawah ujung mata yang memberikan kesan sipit.

  • Sindrom Fragile XSindrom fragile X bentuk retardasi mental yang dirwariskan dan disebabkan oleh mutasi gen pada kromosom X. efek dari sindrom fragile X berkisar antara gangguan belajar ringan sampai retardasi parah yang bisa menyebabkan gangguan bicara dan fungsi yang berat.

  • Factor-faktor prenatalBeberapa kasus retardasi mental disebabakan oleh infeksi atau penyalagunaan obat selama ibu mengandung.Obat-obatan yang digunakan ibu selama kehamilan dapat mempengaruhi bayi melalui plasenta.Sebagian dapat menyebabkan cacat fisik dan retardasi mentalyan parah.Penyebab-Penyebab Budaya-KeluargaFactor-faktor psikososial, seperti lingkungan rumah atau social yang miskin, yaitu yang tidak memberikan stimulasi intelektual, penelantaran atau kekerasan dari orang tua, dapat menjadi penyebab atau memberi kontribusi dalam perkembangan retardasi mental pada anak-anak ini.

  • IntervensiPelayanan yang dibutuhkan oleh anak-anak, sebagian bergantung pada derajat keparahan dan tipe retardasi.Anak-anak dan orang dewasa dengan retardasi mental mungkin membutuhkan konseling psikologi untuk membantu menyesuaikan diri dengan kehidupan dimasayarakat.Teknik-teknik penanganan perilaku lainnya mencakup pelatihan keterampilan social, yang memfokuskan pada peningkatan kemampuan individu untuk berhubungan secara efektif dengan orang lain, dan pelatihan pengololaan amarah untuk membantu individu mengembakan cara-cara yang lebih efektif dalam mengatasi konflik tanpa bertindak agresif.

  • Penanganan ADHDObat-obat stimulan seperti Ritalin, Cylers, dan stimulan jangka panjang memiliki efek paradoksial yaitu menenangkan dan meningkatkan rentang perhatian anak-anak juga mengurangi impulsivitas, overeaktivitas, serta perilaku menganggu dan agresif anak ADHD.Efek samping : kehilangan nafsu makan, indomnia, termasuk dapat memperlambat perkembangan fisik.

  • Gangguan Tingkah LakuGangguan psikologis pada anak-anak dan remaja yang ditandai oleh perilaku bermasalah dan.antisosial.Biasanya bersifat kronis dan dapt melibatkan sejumlah trait (tidak berperasaan, dan berhubungan dengan orang lain tanpa emosi)

  • Gangguan Sikap MenentangGangguan psikologis pada masa kanak-kanak dan remaja yang ditandai oleh sikap menentang yang berlebihan atau kecenderungan menolak permintaan dari orang tua atau orang lain secara berlebihan.Gangguan ini biasanya dimulai sebelum usia 8 tahun dan berkembang secara bertahap selama beberapa bulan atau tahun. Biasanya bermula dilingk ungan rumah tetapi dapat meluas pada lingkungan lain seperti sekolah.

  • perspektif Teoritis mengenai ODD dan CDFaktor penyebab ODD belum diketahui.Teoritikus psikodinamika melihat ODD sebagai tanda dari fiksasi pada masa anal perkembangan psikoseksual, ketika konflik di antara orang tua dan anak mungkin muncul pada toilet training.Teoritikus belajar melihat perilaku menentang muncul akibat penggunaan strategi reinforcement yang tidak tepat dari orang tua.

  • Faktor keluarga juga berperan dalam perkembangan CD. Beberapa bentuk CD tampaknya berkaitan dengan gaya pengasuhan yang tidak efektif. Keluarga dengan anak-anak CD cenderung memiliki interaksi yang negatif serta penuh paksaan.

  • Penanganan CDStudi menunjukan bahwa Ritalin efektif untuk mengurangi perilaku antisosial pada anak-anak dan remaja dengan CD. Psikoterapi tradisional secara umum tidak menunjukan manfaat dalam membantu anak untuk mengubah perilaku mereka.Menempatkan anak-anak CD dalam program penanganan residentian yang merupakan aturan eksplisit dan reward yang jelas justru lenih menjanjikan.

  • Terapi kognitif-behavioral sudah digunakan untuk melatih anak laki-laki yang terlibat dalam perilaku antisosial dan agresif dilatih untuk menggunakan keterampilan calming self-talk untuk menghambat perilaku impulsif dan mengontrol kemarahan.

  • Kecemasan dan DepresiKecemasan dan ketakutan merupakan ciri mormal pada masa kanak-kank,.seperti halnya pada orang dewasa. Kecemasan diaggap tidak normal bila berlebihan dan menghambat fungsi akademik dan sosial.menderita gangguan kecemasan sosial selama masa remaja atau dewasa awal akan meningkatkan kemungkinan untuk berkembangnya gangguan depresi dikemudian hari.

  • Gangguan Kecemasan akan PerpisahanGangguan pada anak-anak yang ditandai oleh ketakutan yang berlebihan akan perpisahan dari orangtua atau pengasuh lainnya.Anak-anak dengan gangguan ini cenderung terikat pada orang tua dan mengikuti kemana pun mereka berada.

  • Gangguan pada anak-anak yang ditandai oleh ketakutan yang berlebihan akan perpisahannya dari orang tua atau pengasuh lainnya.

    Gangguan kecemasan akan perpisahan didiagnosis jika kecemasan akan kecemasan itu persisten dan berlebihan atau tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anakAnak-anak dengan gangguan ini cenderung terikat pada orang tua.Anak-anak ini dapat mengemukakan kecemasannya.Ciri lain gangguan ini mencakup mimpi buruk, sakit perut, mual dan muntah, ketika mengantisispasi perpisahan memohon agar orang tua tidak pergi, atau temper tentrum bila orang tua akan pergi

  • kecemasan dan ketakutan pada masa kecil, seperti yang terjadi pada orang dewasa, melambangkan koflik-konflik yan tidak disadari.Teoretikus kognitif memfokusksan pada peran bias-bias kognitif, yang mendasari reaksi kecemasan. anak-anak yang sangat cemas menunjukkan bias-bias kognitif dalam menolah informasi

  • Depresi pada anak-anak dan remaja sering ditandai dengan episode kesedihan dan menangis, sulit tidur, kurang nafsu makan. Mereka juga memiliki pikiran untuk bunuh diri.

    Anak-anak yang berusia dibawah 7 tahun biasanya perkembangan kognitifnya masih lemah. Tidak mampu mengenali perasaan internal mereka. Sehingga sulit mengidentifikasi depresi

  • Sekitar 3 dari 4 anak yang mengalami depresi pada rentang usia 8 hingga 13 tahun akan mengalaminya lagi di masa depan.

    Secara keseluruhan, depresi masa kanak-kanak meningkatkan kesempatan anak untuk mengembangkan gangguan psikologis lain paling tidak dalam 20 bagian

  • Korelasi dan Penanganan Depresi pada Masa Kanak-Kanak dan RemajaPerubahan kognisi pada anak-anak yang depresi meliputi hal-hal berikut :Mengharapkan yang terburuk (pesimis)Membesar-besarkan konsekuensi dari kejadian-kejadian negatifMengasumsikan tanggung jawab pribadi untuk hasil negatif, walaupun tidak beralasanSecara selektif hanya memperhatikan aspek-aspek negatif dari berbagai kejadianPenanganan yang tepat untuk masalah ini adalah terapi kognitif behavioral. Karena melibatkan model keterampilan coping dimana anak dan remaja memperoleh pelatihan keterampilan sosial untuk memperoleh reinforcement sosial. Dan juga mencakup pelatihan keterampilan pemecahan masalah dan mengubah gaya berpikir depresi.

  • Bunuh diri pada Anak-anak dan RemajaBeberapa faktor yang diasosiasikan dengan peningkatan resiko bunuh diri diantara anak-anak dan remaja, yaitu :GenderUsiaGeografiRasDepresi dan keputusasaanPerilaku bunuh diri sebelumnyaMasalah keluargaKejadian yang menimbulkan stresPenyalahgunaan obatPenularan sosial

  • Gangguan EliminasiEnuresisAdalah kegagalan untuk mengontrol buang air kecil setelah seseorang mencapai usia normal untuk mampu melakukan kontrol.Diperkirakan mempengaruhi 7% anak laki-laki dan 3% anak perempuan berusia 5 tahunEnuresis dapat terjadi selama tidur malam saja, selama anak terjaga saja atau keduanya.

  • Perspektif teoritisPenjelasan psikodinamika mengemukakan bahwa enuresis dapat merepresentasikan ekspresi kemarahan terhadap orang tua karena pelatihan BAK dan BAB yang kerasPenangananMetode-metode behavioral terbukti membantu bila enuresis bertahan atau menyebabkan stres tinggi pada orang tua atau anak. Metode tersebut mengondisikan anak untuk bangun bila kandung kemih mereka penuh

  • EnkropesisAdalah kurangnya kontrol terhadap keinginan buang air besar yang bukan disebabkan oleh masalah organik.Sering terjadi pada siang hari dibandingkan malam hari.Sering nampak setelah pemberian hukuman berat terhadap satu kecelakaan atau lebih,terutama pada anak yang telah sangat stres atau cemas