PROPOSALPENELITIANCIRCLEKDENPASAR1
Click here to load reader
Transcript of PROPOSALPENELITIANCIRCLEKDENPASAR1
DAFTAR ISI
a) Halaman judul …………………………………………………………………...0b) Daftar isi …………………………………………………………………...1c) Judul .......................................................................................................2d) Rumusan masalah …………………………………………………………………...2e) Teori ……………………………………………………………….…..2f) Hipotesis ……………………………………………………………….…10g) Diagram variabel ………………………………………………………….………11h) Metode penelitian …………………………………………………………….……12i) Daftar pustaka …………………………………………………………….……13
1
JUDUL
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada PT Circleka
Indonesia Utama Denpasar
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pelaksanaan Bauran Promosi yang dijalankan oleh PT Circleka Indonesia
Utama cabang Denpasar?
Bagaimana tanggapan responden terhadap Bauran Promosi yang dilakukan oleh PT
Circleka Indonesia Utama cabang Denpasar?
Seberapa besar pengaruh Bauran Promosi terhadap keputusan pembelian konsumen pada
PT Circleka Indonesia Utama cabang Denpasar?
TEORI
Menurut Philip Kotler (1997) bauran promosi adalah:
“Promotion mix is companies face the task of distribution the total promotion budget over the
five promotion tools of advertising, saler promotion, public relation, and publicity, sales force,
and direct marketing”. Diartikan “Bauran promosi merupakan tugas dari perusahaan dalam
mendistribusikan total anggaran promosi melalui lima alat promosi, yaitu : periklanan, promosi,
penjualan, hubungan masyarakat, penjualan perorangan dan pemasaran langsung.”
Bauran Promosi
Menurut Kotler dan Gary A. (2000). Bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi,
promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai
tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Basu Swastha (1999), promotional mix adalah
“Kombinasi Strategi yang paling baik dari variabel-variabel Periklanan, Personal Selling dan alat
Promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan”.
Promotion Mix terdiri dari:
1. Pengiklanan.
Pengiklanan adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh
2
sponsor yang ditunjuk dcngan mendapat bayaran.
2. Promosi Penjualan.
Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau
pembelian produk atau jasa.
3. Penjualan Perorangan.
Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan
tujuan melakukan penjualan.
4. Hubungan Masyarakat.
Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan d e.
Pemasaran langsung, (direct marketing): penyampaian kepada calon pelanggan tidak
secara pribadi, tetapi dapat langsung memberikan tanggapan an/atau melindungi citra perusahaan
atau produk individualnya.
Bauran Promosi merupakan program komunikasi pernasaran total sebuah perusahaan yang terdiri
dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel
(2001), bauran promosi yang dipilih oleh suatu perusahaan bagi suatu produk atau jasa
tergantung pada beberapa faktor: sifat produk, tahapan dalam daur hidup produk, karakteristik
target pasar, jenis keputusan pembelian, tersedianya dana untuk promosi dan menggunakan baik
strategi mendorong (push) maupun menarik (pull).
Kotler (2000) mengemukakan berbagai faktor dalam menentukan bauran promosi, yaitu:
1. Tipe Produk/Pasar.
a. Perusahaan barang konsumen
Biasanya mengalokasikan lebih banyak dana untuk iklan, menyusun promosi penjualan,
penjualan perorangan dan kemudian hubungan masyarakat.
b. Perusahaan barang Industri
Menyediakan dana lebih banyak untuk penjualan perorangan diikuti dengan promosi penjualan,
iklan dan hubungan masyarakat.
2. Strategi dorong atau tarik.
a. Strategi dorong (Push Strategy)
Merupakan strategi promosi yang menggunakan tanaga penjual dan promosi perdagangan untuk
3
“mendorong” produk lewat saluran distribusi. Produsen mempromosikan produk kepada
pedagang besar, pedagang besar kepada pengecer, dan pengecer mempromosikan kepada
konsumen.
b. Strategi tarik (Pull Strategy).
Merupakan strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk periklanan dan promosi
konsumen demi memupuk permintaan konsumen. Apabila strategi tarik berhasil konsumen akan
mencari produk dari pengecer, pengecer akan mencari dari pedagang besar dan pedagang besar
akan mencari dari produsen.
3. Kesiapan Pembeli.
Pengaruh dari alat promosi itu bervariasi untuk tahap kesiapan pembeli yang berbeda. Iklan dan
hubungan masyarakat, memegang peran utama dalam tahap kesadaran dan pengetahuan.
4. Daur hidup Produk.
- Tahap perkenalan, iklan dan hubungan masyarakat baik untuk menghasilkan kesadaran tinggi,
dan promosi penjualan bermanfaat untuk tnempromosikan penjualan awal. Penjualan perorangan
harus dipakai agar pedagang man menjual produk tersebut.
- Tahap pertumbuhan, semua kiat itu dapat diperlambat karena permintaan memiliki
momentumnya sendiri lewat pembicaraan dari mulut kemulut.
- Tahap kemapanan (dewasa), promosi penjualan, periklanan dan penjualan
perorangan semua bertambah penting, secara berurutan.
- Tahap kemunduran, promosi penjualan berlangsung kuat, iklan dan publisitas dikurangi, dan
tenaga penjualan hanya memberi perhatian minimal pada produk itu.
Promosi
Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,
memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen
unluk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap
perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar
dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan.
Menurut Basu Swastha DM dan Irawan (1999), promosi merupakan insentif jangka pendek
untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu prodak atau jasa. Menurut Stanson
(1999), promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan,
4
penjualan personal dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai
tujuan program penjualan. Sedang Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), promosi adalah
komunikasi dari para penjual yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan pora calon
pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu
respon.
Fungsi Promosi
Adapun fungsi dari promosi yaitu:
1. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Perhatian calon pembeli harus
diperoleh, karena merupakan titik awal proses pengambilan keputusan di dalam membeli suatu
barang dan jasa.
2. Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli. Perhatian
yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan dilanjutkan pada tahap
berikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksudkan dengan tahap
berikutnya ini adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini yang akan
menjadi fungsi utama promosi.
3. Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan.
Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu,
maka timbul rasa ingin memilikinya. Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam hal harga, cara
pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin memilikinya ini semakin besar dan diikuti oleh
suatu keputusan untuk membeli.
Tujuan Promosi
Ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu:
1. Menginformasikan, maksudnya adalah menginformasikan pasar tentang produk baru,
mengemukakan manfaat baru sebuah produk, menginfonnasikan pasar tentang perubahan harga,
menjelaskan bagaimana produk bekerja, menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan
yang salah, mengurangi ketakutan pembeli, membangun citra perusahaan.
2. Membujuk, maksudnya mengubah persepsi mengenai atribut produk agar diterima pembeli.
3. Mengingatkan, maksudnya agar produk tetap diingat pembeli sepanjang
5
masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat
perhatian.
Setelah diadakan Promosi diharapkan audiens, yaitu adanya pembelian dan kepuasan yang
tinggi. Pembelian adalah akhir dari proses komunikasi. Pembeli juga memiliki keterikatan yang
tinggi dengan produk yang dikonsumsinya.
Ada enam hal yang dapat menjelaskan komunikasi tersebut yaitu:
a. Kesadaran (Awareness)
Jika sebagian besar audiens sasaran tidak menyadari obyek tersebut, maka tugas komunikator
adalah membangun kesadaran dari mengenai produk dan terus mengenalkan produk ke audiens.
b. Pengetahuan (Knowledge)
Diharapkan audiens memiliki kesadaran tentang perusahaan atau produk yang telah dikeluarkan
dan jangan sampai audiens tidak mengetahui produk tersebut.
c. Menyukai (Liking)
Dapat mengetahui perasaan mereka terhadap produk yang dikonsumsi oleh audiens, sehingga
audiens dapat menyukai produk tersebut.
d. Preferensi (Preference)
Dapat dikatakan audiens menyukai produk tersebut dan lebih memilih produk itu dibanding
produk lain.
e. Keyakinan (Conviction)
Audiens diharapkan yakin untuk membeli produk yang sudah dipilihnya.
f. Pembelian (Purchase)
Pembelian yang dilakukan audiens, adalah tahap terakhir dalam komunikasi.
Kedudukan konsumen semakin penting dalam hubungannya dengan organisasi. Konsume
n menuntut tidak terbatas terpenuhi kebutuhan tetapi juga yang menjadi keinginannya.Peningkat
an tersebut,sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang memberikan kemudahan kon
sumen mengetahui, memahami, dan mempunyai banyak pilihan. Day dalam Handout mata kulia
h perencanaan pemasaran Lili. Adi Wibowo mengemukakan, “Perusahaan seyogyanya memuask
an kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih baik daripada pesaingnya”.
6
Proses keputusan pembelian menurut Philip Kotler (1998:170) terdiri dari lima tahap, yai
tu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, paska p
embelian. Buchari Alma menegaskan, “…setelah melakukan penilaian maka diambilah keputusa
n membeli atau tidak membeli” (2002:59).
Konsep dasar keputusan dalam pandangan dalam Setiajatnika(1999:31) meliputi empat kompone
n sebagai berikut
: 1. Keadaan dasar, yaitu, sekumpulan peristiwa yang mempengaruhi hasil keputusan. 2. Peluang
yang berkaitan dengan keadaan dasar 3. Sekumpulan kegiatan yang dilakukan oleh pengambil ke
putusan 4. Sekumpulan manfaat dan biaya kombinasi keputusan dasar Berdasarkan pendapat-
pendapat tersebut, istilah keputusan pembelian menunjukan arti kesimpulan terbaik individu kon
sumen untuk melakukan pembelian. Konsumen melakukan kegiatankegiatan dalam mencapai ke
simpulannya. Kualitas setiap kegiatan membentuk totalitas kesimpulan terbaik sesuai dengan keb
utuhan dan keinginannya. Keadaannya, kesimpulan terbaik penting didorong berbagai upaya org
anisasi sebagai keadaan dasar yang melandasi.
Randal, Ulrich, dan Reibstein menyatakan, “
Some attributes of a product are important to consumers, yet are difficult to observe
” (1998:2). Pembahasan mengenai keputusan pembelian dapat lebih jelas melalui sebuah model
yang memberikan gambaran menyeluruh keberadaan variabelvariabel penentu termasuk kegiata
nkegiatan konsumen dalam mencapai kesimpulan terbaiknya. Konsisten dengan arti keputusan p
embelian telah dikemukakan, maka dipilih sebuah model keputusan pembelian Schiffman dan K
anuk pada Gambar sebagai berikut :
KEPUTUSAN PEMBELIAN INPUT EXTERNAL INFLUENCE
Firm Marketing Efforts
1. Product 2. Promotion 3. Price 4. Channels of Distribution
Social cultural Environment
7
1. Familiy 2. Informal sources 3. Other noncomercial sources 4. Social class 5. Subcultural and
culture
PROCESS INTERNAL INFLUENCE
Need Recognition Prepurchase Search Evaluation of alternatif
Pysicological Field 1. motivation 2. perception 3. personality 4. learning 5. Attitudes
KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
1. Faktor sosial budaya meliputi keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas s
osial dan sub budaya memberikan pengaruh bagaimana konsumen melakukan evaluasi d
alam menerima atau menolak produk maupun perusahaan.
2. Proses Proses keputusan pembelian dipengaruhi unsur psikologis yang menentukan tipe
pembelian yang mereka buat meliputi motivasi, persepsi, belajar, kepribadian dan sikap.
a. Adanya Kebutuhan Kesenjangan antara keadaan faktual dengan keadaan yang diingin
kan konsumen. Kebutuhan ini dapat dirasakan baik melalui rangsangan dari luar maupun
dari dalam diri konsumen seperti lapar dan haus.
b. Pencarian informasi sebelum pembelian Informasi dibutuhkan sebagai alat pertimbang
an dari berbagai alternatif yang ada. Informasi tersebut, dikumpulkan dalam jumlah lebih
dari satu yang dapat mempunyai kesamaan, melengkapi bahkan berbeda dalam keberada
annya. Persamaan informasi mendukung daya kepercayaan dimana perbedaan memberik
an alasan untuk evaluasi kesesuaian dengan kebutuhan maupun keinginan konsumen.
c. Evaluasi alternatif Perbandingan dari berbagai alternatif yang tersedia sehingga dipero
leh pilihan terbaik.
3. Output Perilaku setelah pengambilan keputusan yang terdiri dari perilaku pembelian dan
evaluasi setelah pembelian.
a. Pembelian Terdapat dua jenis pembelian yaitu pembelian cobacoba dan pembelian ula
ng. Pembelian cobacoba merupakan awal dari konsumen melakukan hubungan dengan p
roduk maupun organisasi sedangkan pembelian ulang menunjukan pembelian yang terja
8
di setelah konsumen mempunyai pengalaman dengan produk maupun organisasi sebagai
indikasi adanya kepercayaan atau kepuasan.
b. Evaluasi setelah pembelian Penilaian terhadap pembelian yang telah dilakukan dari ter
penuhinya kebutuhan, keinginan dan harapan. Penilaian ini menimbulkan rasa puas atau
tidak puas konsumen
1. Keputusan Pembelian
yang memberikan pengaruh terhadap tindakan selanjutnya mereka terhadap produk mau
pun organisasi sebagai umpan balik berupa pengalaman pembelian.
Model keputusan pembelian telah dikemukakan memperlihatkan adanya tiga klasifikasi,
yaitu: input, proses, dan output. Input menentukan proses yang kemudian menghasilkan
output berupa pembelian. Proses yang meliputi variabel pembuatan keputusan, unsur psi
kologis, pengalaman berlangsung dalam diri konsumen ditentukan input yang bersumb
er dari luar individu konsumen berupa usaha pemasaran, lingkungan sosial budaya. Kep
utusan pembelian berlangsung dalam diri individu konsumen meliputi adanya kebutuha
n, pencarian informasi, evaluasi alternatif yang menghasilkan output pembelian. Berdas
arkan hal tersebut, keputusan pembelian dipengaruhi faktorfaktor baik dari luar maupun
dari dalam diri konsumen dimana belum mencapai tindakan pembelian.
2. Kesadaran Konsumen Terhadap Kebutuhan dan Keinginannya Dapatnya kebutuhan dikl
asifikasikan oleh beberapa ahli memberikan gambaran kebutuhan konsumen tetap dalam
jangka waktu yang lama.Pengembangan atau kombinasi dari kebutuhan tersebut, mempu
nyai jangka waktu aktif lebih temporer dan berlangsung pada individu konsumen. Manus
ia membutuhkan makanan dalam keadaan lapar atau minuman dalam keadaan haus dima
na Zuwandi seorang muslim minum air dingin yang tidak beralkohol.
Abraham Maslow (Pramudya Sunu,1999:6) mengklasifikasikan kebutuhan secara sistem
atik ke dalam lima kategori sebagai berikut :
1. Kebutuhan fisiologis Kebutuhan yang paling pokok, seperti sandang, pangan, dan papan
2. Kebutuhan rasa aman Jika kebutuhan fisiologis terpenuhi maka kebutuhan rasa aman mu
ncul menggantikannya. Hal ini menjadi kebutuhan yang berusaha dipenuhi. Oleh sebab it
u, kebutuhan ini akan memotivasi seseorang seperti jaminan keamanan.
9
3. Kebutuhan sosial Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpenuhi maka kebutuhan itu
tidak lagi memotivasi perilaku. Selanjutnya, kebutuhan sosial yang menjadi motivasi akti
f perilaku seperti afiliasi, memberi dan menerima kasih sayang serta persahabatan.
4. Kebutuhan ego Kebutuhan yang berkaitan dengan kehormatan diri, reputasi seseorang se
perti pengakuan, dan penghormatan.
5. Kebutuhan perwujudan diri Kebutuhan yang hanya mulai mendominasi perilaku seseora
ng jika semua kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah terpenuhi. Kebutuhan tersebut,
merupakan kebutuhan yang dimiliki semua orang untuk menjadi orang yang memiliki ke
mampuan untuk mewujudkannya seperti pegawai yang mengikuti kuliah untuk mencapai
jenjang pendidikan lebih tinggi.
HIPOTESIS
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu gambaran yang bersifats ementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,1987:67).karena masalah yang
ditelitiini merupakan usaha mencariada atau tidaknya pengaruh maka ada dua hipotesis yang
muncul yakni :
1. Hipotesis Kerja (Ha)
Adanya Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada PT Circleka
Indonesia Utama Denpasar
2. Hipotesis Nihil (Hi)
Tidak adanya Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada PT
Circleka Indonesia Utama Denpasar
10
DIAGRAM VARIABEL
VARIABEL X Bauran Promosi
VARIABEL
Y
Keputusan
Pembelian
11
BP NON
AKTIF
BP
JARANG
BP
KADANG-
KADANG
BP
SERING
BP SANGAT
SERING
AKTIF
MEMBELI
X1Y1 X2Y1 X3Y1 X4Y1 X5Y1
LUMAYAN
AKTIF
MEMBELI
X1Y2 X2Y2 X3Y2 X4Y2 X5Y2
SEDANG
MEMBELI
X1Y3 X2Y3 X3Y3 X4Y3 X5Y3
JARANG
AKTIF
MEMBELI
X1Y4 X2Y4 X3Y4 X4Y4 X5Y4
TIDAK
PERNAH
AKTIF
MEMBELI
X1Y5 X2Y5 X3Y5 X4Y5 X5Y5
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan atau metodologi kuantitatif.metode ini mempunyai
prinsip objectivitas. Prinsip ini menganggap bahwa terdapat keteraturan hukum-hukum yang
dapat digeneralisasikan dalam fenomena social.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori,karena merupakan penelitian yang berusaha
menjelaskan korelasi antara suatu gejala social (variable x) dengan gejala social lainnya(variable
y)
Populasi
Populasi adalah para pelanggan Circle K denpasar sebanyak 500 orang dan akan dilakukan
secara random ketika para pelanggan berbelanja di circle k cabang Denpasar selama 2
bulan.Februari dan Maret 2010
12
DAFTAR PUSTAKA
Angipora, Maskus P., 1999. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi I, Cetakan 1, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Swastha Basu dan Irawan, 1990. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty Yogyakarta.
Gujarati, 1997. Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta.
Staton, Wiliam J, 1978, Fundamentals of Marketing, Kogakarha, Me. Graw Hill Bokk
Company Tokyo.
Swastha, Basu dan Irawan, 2000, Manajemen Pemasaran Modern, (Edisi II, Get. VHI),:
Liberty Yogyakarta.
Indriyo Gitosudarmo,1994. Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta.
Warman Asri, 1986. Marketing, AMP YKPN Yogyakarta.
Lamb, Hair dan Me. Daniel, 2001. Pemasaran, Buku 2, Salemba Empat.
Kotler, Philip, 1995. Manajemen Pemasaran, Analisis, Prencanaan, Implemtansi, dan
Pengendalian, Terjemahan Buku Satu dan Dua, Salemba Empat
Kotler, Philip, AB. Susanto, 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Buku 2, Salemba
Empat.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 1998, Marketing: An Introduction, 3rd Edition, New
Jersey: Prentice-Hall Inc.
Teguh B., Fandy C., 1997. Pemasaran Internasional, Edisi 1, BPFE Yogyakarta. Winardi,
1982, Kamus Ekonomi, Bandung.
13