PROPOSAL Thesis Filologi

21
ii ANALISIS PERBANDINGAN UNSUR BAHASA ANTARA BAHASA JAWA DENGAN BAHASA SUNDA (Analisis pada Novel Jawa dan Novel Sunda) RANCANGAN PROPOSAL TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat mengikuti pendaftaran pada Program Studi Ilmu Sastra Dengan Konsentrasi Filologi Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Oleh : Hartono PROGRAM PASCASARJANA

Transcript of PROPOSAL Thesis Filologi

Page 1: PROPOSAL Thesis Filologi

ii

ANALISIS PERBANDINGAN UNSUR BAHASA ANTARA BAHASA JAWA DENGAN BAHASA SUNDA(Analisis pada Novel Jawa dan Novel Sunda)

RANCANGAN PROPOSAL TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat mengikuti pendaftaran padaProgram Studi Ilmu Sastra Dengan Konsentrasi Filologi

Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran

Oleh :

Hartono

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2012

Page 2: PROPOSAL Thesis Filologi

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah S.W.T. karena dengan izin-Nya penulis bisa menyelesaikan rancangan

proposal tesis ini sebagai salah satu syarat pendaftaran di Program Studi Ilmu

Sastra konsentrasi Filologi Fakultas Ilmu Budaya Pasacasarjana Universitas

Padjadjaran Bandung.

Penulis berharap rancangan proposal tesis ini nantinya bisa menjadi

sebuah penelitian yang bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca

pada umumnya. Penulis sadar bahwa rancangan proposal tesis ini masih sangat

jauh dari ideal, untuk itu penulis memerlukan masukan dalam menyempurnakan

penulisan rancangan proposal tesis ini. Akhirnya semoga Allah memberikan

kelancaran terhadap segala aktivitas yang kita lakukan. Amin.

Bandung, Juni 2012

Penulis

Daftar Isi

Page 3: PROPOSAL Thesis Filologi

ii

Kata Pengantar ................................................................................................................... i

Daftar Isi .............................................................................................................................. ii

1.Pendahuluan ..................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang.................................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah........................................................................................... 2

1.3. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 3

1.4. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 3

2. Tinjauan Pustaka............................................................................................................. 4

2.1. Landasan Teori.................................................................................................... 4

2.2. Kerangka Pemikiran............................................................................................ 7

3. Metode Penelitian............................................................................................................. 9

3.1. Bahan Penelitian................................................................................................. 9

3.2. Langkah Penelitian ............................................................................................. 10

3.3. Metodologi.......................................................................................................... 10

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 12

Page 4: PROPOSAL Thesis Filologi

ii

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah suatu objek yang sangat menarik untuk diteliti karena

bahasa sifatnya tidak statis atau terus berkembang tergantung pada hal-hal yang

mempengaruhinya misalnya karena hal yang bersifat politis, soial, budaya, letak

geografis. Menurut Ethnologue, saat ini ada sekitar 6.912 bahasa yang dituturkan

orang di seluruh dunia. Jumlah ini tentu saja masih diragukan keakuratannya

karena seiring berjalannya waktu ada bahasa baru yang mungkin muncul,

sebaliknya ada pula bahasa yang punah. Di Indonesia sendiri tidak ada yang tahu

persis bahasa yang ada. Namun berdasarkan hasil penelitian Kelompok SIL

(2001) di seluruh Indonesia terdapat 726 bahasa daerah (dengan catatan tidak

termasuk bahasa yang punah).

Tentu saja penulis tidak akan meneliti satu persatu dari ratusan bahasa

tersebut akan tetapi dalam proposal tesis ini penulis hanya akan menelaah dua

bahasa dari ratusan bahasa yang ada di Indonesia yaitu bahasa jawa dan bahasa

sunda. Dikarenakan persamaan akar, yakni Austronesia, maka sebagaimana

dengan bahasa-bahasa serumpun lainnya, kedua bahasa ini mempunyai banyak

kemiripan. Penulis sengaja memilih dua bahasa tersebut karena dua alasan. Alasan

pertama; bahasa jawa dan bahasa sunda adalah dua bahasa besar atau yang

banyak dituturkan di Indonesia, bahkan bahasa jawa adalah bahasa yang masuk

urutan ketiga dari 20 bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia (Comrie

Page 5: PROPOSAL Thesis Filologi

ii

2001). Alasan kedua karena sedikit banyak penulis menguasai kedua bahasa

tersebut. Sudah sejak lama penulis memperhatikan kemiripan antara kedua bahasa

tersebut tapi baru sekarang penulis mencoba meneliti perbandingan antara kedua

unsur bahasa tersebut mulalui proposal tesis ini.

Dalam meneliti perbandingan antara unsur bahasa jawa dan bahasa sunda

tentu saja tidak mudah karena begitu luasnya aspek bahasa yang harus diteliti.

Untuk mempermudah penelitian penulis akan memilih karya sastra berupa novel

yang mewakili kedua bahasa tersebut. Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah

karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan

mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan

tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya.

Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk

mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui

cerita yang terkandung dalam novel tersebut.

Berdasarkan gambaran latar belakang di atas penulis nantinya mencoba

mengobservasi, mengklasifikasi, menganalisa, serta membandingkan unsur bahasa

antara bahasa jawa dan bahasa sunda melalui karya sastra berupa novel

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan beberapa

rumusan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana perbandingan unsur-unsur bahasa antara bahasa jawa dan

bahasa sunda?

Page 6: PROPOSAL Thesis Filologi

ii

b. Seberapa dekat perbandingan unsur-unsur bahasa jawa dan bahasa sunda

dilihat dari perbandingan dua novel yang mewakili kedua bahasa

tersebut?

c. Faktor apa saja yang membuat kedekatan unsur bahasa antara bahasa

jawa dan bahasa sunda?

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini nantinya antara lain;

a. Manfaat secara teoritik yaitu menambah ilmu serta wawasan kepada

penulis pada hususnya dan kepada para pembaca pada umumnya mengenai

kebahasaan khususnya bahasa jawa dan bahasa sunda serta bisa

mengetahui aspek perbandingan kedua bahasa tersebut.

b. Manfaat secara praktisnya yaitu bisa lebih memahami tidak hanya secara

teoritis tetapi juga mengaplikasikan sekaligus melestarikan bahasa jawa

dan bahasa sunda.

1.4 Tujuan Penelitian

Setiap penelitian pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai, begitu juga

dengan penulisan proposal thesis ini yang nantinya menjadi sebuah penelitian

yang mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan unsur-unsur bahasa antara

bahasa jawa dan bahasa sunda.

Page 7: PROPOSAL Thesis Filologi

ii

b. Untuk mengetahui seberapa dekat perbandingan antara unsur bahasa jawa

dan bahasa sunda dilihat dari perbandingan dua novel yang mewakili

kedua bahasa tersebut?

c. Untuk mengetahui faktor apa saja yang membuat perbandingan antara

bahasa jawa dan bahasa sunda.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Landasan Teori

Kalau kita membahas bahasa maka sebenarnya ada beberapa macam

bahasa dilihat dari aspek cara berkomunikasinya antara lain, bahasa lisan, bahasa

tulis, dan bahasa isyarat. Untuk penelitian ini penulis nantinya akan menitik

beratkan pada bahasa tulis karena objek penelitian nantinya adalah karya sastra

berupa novel.

Ragam bahasa tulis merupakan ragam bahasa yang pemakaiannya melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur agar dapat dipahami dengan mudah dan benar. Ragam bahasa tulis memiliki kaidah yang baku dan teratur seperti tata cara penulisan (ejaan), tata bahasa, kosa kata, kalimat. Dapat dikatakan ragam bahasa tulis menuntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca (Atika Zulfah:2012).

Karena dengan lengkapnya struktur bahasa tersebut maka penulis bisa melakukan

penelitian dari mulai kata, frasa, maupun struktur kalimat dari bahasa yang akan

penulis teliti yaitu bahasa jawa dan bahasa sunda.

Page 8: PROPOSAL Thesis Filologi

ii

2.1.1. Unsur-Unsur Dasar Bahasa

a. Fonem

Yaitu unsur terkecil dari bunyi ucapan yang bisa digunakan untuk

membedakan arti dari satu kata. Contohnya kata ular dan ulas memiliki arti yang

berbeda karena perbedaan pada fonem /er/ dan /es/. Setiap bahasa memiliki

jumlah dan jenis fonem yang berbeda-beda. Misalnya bahasa Jepang tidak

mengenal fonem /la/ sehingga perkataan yang menggunakan fonem /la/ diganti

dengan fonem /ra/.

b. Morfem

Yaitu unsur terkecil dari pembentukan kata dan disesuaikan dengan aturan

suatu bahasa. Pada bahasa Indonesia morfem dapat berbentuk imbuhan. Misalnya

kata praduga memiliki dua morfem yaitu /pra/ dan /duga/. Kata duga merupakan

kata dasar penambahan morfem /pra/ menyebabkan perubahan arti pada kata

duga.

c. Sintaksis

Yaitu penggabungan kata menjadi kalimat berdasarkan aturan sistematis

yang berlaku pada bahasa tertentu. Dalam bahasa Indonesia terdapat aturan SPO

atau subjek-predikat-objek. Aturan ini berbeda pada bahasa yang berbeda,

misalnya pada bahasa Belanda dan Jerman aturan pembuatan kalimat adalah kata

kerja selalu menjadi kata kedua dalam setiap kalimat. Hal ini berbeda dengan

bahasa Inggris yang memperbolehkan kata kerja diletakkan bukan pada urutan

kedua dalam suatu kalimat.

Page 9: PROPOSAL Thesis Filologi

ii

d. Semantik

Mempelajari arti dan makna dari suatu bahasa yang dibentuk dalam suatu

kalimat.

Agar penelitian tidak meluas, maka penulis hanya akan meneliti dua

bahasa yaitu bahasa jawa dan bahasa sunda melalui karya sastra berupa novel.

Penulis berencana mengambil satu sample novel berbahasa jawa dan satu novel

berbahasa sunda.

2.1.2. Novel

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya dalam

bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia

novella yang berarti "sebuah kisah atau sepotong berita". Novel lebih panjang

(setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi

keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah

novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan

sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif

tersebut. Banyak sastrawan yang memberikan yang memberikan batasan atau

definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena

sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda-beda. Definisi – definisi

itu antara lain adalah sebagai berikut :

a. Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini

paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya

komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs).

Page 10: PROPOSAL Thesis Filologi

ii

b. Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai

budaya social, moral, dan pendidikan (Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni

Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M. Pd).

c. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : undur

intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat

berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra (Drs. Rostamaji,M.Pd,

Agus priantoro, S.Pd).

d. Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-

unsur intrinsic (Paulus Tukam, S.Pd)

Berdasarkan beberapa definisi novel di atas maka penulis dapat menarik

kesimpulan bahwa novel adalah bentuk karya sastra berupa prosa yang paling

popular yang mengandung dua unsur yaitu unsur intrinsik (tema, latar,

penokohan, alur, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat) dan unsur ekstrinsik

(kapan karya sastra itu dibuat, latar belakang kehidupan pengarang, latar

belakang sosial pengarang, latar belakang penciptaan, sejarah, biografi

pengarang dan sebagainya).

Penulis berpendapat bahwa novel adalah karya sastra yang lengkap yang

bisa mewakili bahasa dan kebudayaan suatu daerah khususnya jawa dan sunda

karena isi novel akan mencerminkan kehidupan keseharian dari tokoh-tokoh

yang berperan di dalamnya.

2.2 Kerangka Pemikiran

Bahasa Jawa dan bahasa sunda adalah dua bahasa daerah yang memiliki

jumlah penutur yang sangat signifikan di Indonesia kalau dilihat dari segi jumlah

Page 11: PROPOSAL Thesis Filologi

ii

penutururnya. Kalau dilihat dari letak geografisnya kedua bahasa tersebut

memiliki dituturkan oleh penduduk provinsi yang saling berdekatan bahkan bisa

dikatakan tetangga. Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk suku

bangsa Jawa di Jawa Tengah,Yogyakarta & Jawa Timur sedangkan bahasa sunda

dituturkan oleh penduduk suku Sunda di provinsi Jawa Barat dan Banten. Selain

letak geografis yang berdekatan, persamaan akar juga yakni Austronesia, maka

sebagaimana dengan bahasa-bahasa serumpun lainnya, kedua bahasa ini

mempunyai banyak kemiripan. Hal tersebutlah yang menggugah penulis untuk

melakukan penelitian mengenai unsur-unsur kedua bahasa tersebut.

Dalam melakukan penelitian penulis tidak langsung meneliti kepada

penutur kedua bahasa tersebut tetapi sebagai gantinya penulis akan menggunakan

karya sastra berupa novel yang mewakili kedua bahasa tersebut sebagai objek

penelitian. Penulis akan mencoba mengobservasi, mengklasifikasi serta

menganalisa perbandingan unsur-unsur bahasa dari kedua bahasa tersebut

menggunakan metode diskriptif dengan studi kepustakaan dan dokumenter

sehingga nantinya akan bisa ditemukan gambaran yang jelas mengenai

perbandingan unsur-unsur bahasa yang ada dalam novel dari kedua bahasa

tersebut. Untuk lebih jelasnya penulis menggambarkan kerangka pemikiran

seperti di bawah ini;

Page 12: PROPOSAL Thesis Filologi

ii

Phonologis Morphologis Sintaksis Semantik

Karya sastra

Novel Bahasa Jawa Novel Bahasa Sunda

Perbandingan untuk mencari persamaan atau perbedaan unsur-unsur bahasa

Metode kualitatif deskriptif Dengan studi pustaka dan dokumenter

Hasil Penelitian

3. Metode Penelitian

3.1. Bahan Penelitian

Dalam penulisan penelitian penulis akan menggunakan studi kepustakaan dan

dokumen tentu saja bahan yang akan penulis gunakan berupa buku dan dokumen

Page 13: PROPOSAL Thesis Filologi

ii

yang menunjang penelitian. dalam hal ini penulis membagi bahan penelitian

menjadi dua yaitu bahan primer dan bahan sekunder. Bahan primer yaitu objek

utama yang akan penulis teliti yaitu berupa novel berbahasa jawa dan sunda,

sedangkan bahan sekunder yaitu bahan atau sumber yang menunjang penelitian

contohnya berupa buku-buku tentang filologi, sastra, linguistik, dll. Selain itu

karena keterbatasan penulis mengenai penguasaan bahasa yang akan diteliti, tentu

saja penulis memerlukan kamus baik kamus bahasa jawa maupun bahasa sunda.

3.2. Metodologi Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, penulis berencana menggunakan metode

deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

kelompok manusia, objek, kondisi, system pemikiran, dan peristiwa pada masa

sekarang. Pencarian fakta, dengan interpretasi yang tepat mengenai deskripsi,

gambaran, lukisan, tentang fakta-fakta, sifat, hubungan antara fenomena yang

diselidiki (Whitney,1960). Lebih spesifiknya Penulis akan menggunakan

penelitian perpustakaan dan dokumenter dimana tujuannya untuk membuat

deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki melalui

studi pustaka dan dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian penulis.

Penelitian deskriptif merupakan salah satu dari penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif. Menurut Strauss

dan Corbin (2003) penelitian kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang

temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan

lainnya. Selanjutnya, dipilihnya penelitian kualitatif karena metode kualitatif

Page 14: PROPOSAL Thesis Filologi

ii

dapat memberikan rincian yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit

diungkapkan oleh metode kuantitatif.

http://lubisgrafura.wordpress.com/2009/02/07/pendekatan-metode-dan-teknik/

http://id.wikipedia.org/wiki/novel

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/10/ragam-bahasa-tulis-dan-lisan/

http://azul-jellyfish.blogspot.com/2012/04/ragam-bahasa-lisan-dan-bahasa-

tulis.html

http://dheadjah.wordpress.com/2010/01/13/definisi-ragam-fungsi-dan-unsur-

unsur-bahasa