Proposal Terapi Okupasi

9
tugas kep.Jiwa III PROPOSAL TERAPI MODALITAS TERAPI OKUPASI KELOMPOK I ( SATU ) MARIA SUNARDI (21080 ) YULIANTI (21090) IRLIANTI (2109001) MULIATI (21090) SARTIKA ALI (2109002) ASRIANI (21090) NURQALBY IHWANA (2109003) MINANTON (21090) BESSE NANNA M. (210900 ) HERMAWATI (21090) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GEMA INSAN AKADEMIK MAKASSAR 2012

description

keperawatan jiwa, silahkan donlot kawan2

Transcript of Proposal Terapi Okupasi

Page 1: Proposal Terapi Okupasi

tugas kep.Jiwa III

PROPOSAL TERAPI MODALITAS

TERAPI OKUPASI

KELOMPOK I ( SATU )

MARIA SUNARDI (21080 ) YULIANTI (21090)

IRLIANTI (2109001) MULIATI (21090)

SARTIKA ALI (2109002) ASRIANI (21090)

NURQALBY IHWANA (2109003) MINANTON (21090)

BESSE NANNA M. (210900 ) HERMAWATI (21090)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GEMA INSAN AKADEMIK

MAKASSAR

2012

Page 2: Proposal Terapi Okupasi

PROPOSAL TERAPI OKUPASI

A. Topik

Terapi Okupasi : membuat ket pot bunga

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umumnya adalah klien dapat mengembangkan kemampuannya

untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat

sekitarnya.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus :

1. Klien mampu mencontohi cara membuat ket pot bunga

2. Klien mampu membuat ket pot bunga sendiri tanpa bantuan

terapis

C. Landasan Teori

Okupasi terapi adalah terapan medic yang terarah bagi pasien fisik

maupun mental dengan menggunakan aktivitas sebagai media terapi dalam

rangka memulihkan kembali fungsi seseorang sehingga dia dapat mandiri

semaksimal mungkin. Aktivitas tersebut adalah berbagai macam kegiatan

yang direncanakan dan disesuaikan dengan tujuan terapi.

Okupasi terapi menggunakan okupasi (pekerjaan atau kegiatan)

sebagai media. Tugas pekerjaan atau kegiatan yang dipilihkan adalah

berdasarkan pemilihan terapis disesuaikan dengan tujjuan terapis itu

sendiri. Jadi bukan hanya sekedar kegiatan untuk membuat seseorang

sibuk.

Aktivitas dipercayai sebagai jembatan antara batin dan dunia luar.

Melalui aktivitas manusia dihubungkan deengan lingkungan, kemudian

mempelajarinya, mencoba keterampilan atau pengetahuan,

mengekspresikan perasaan, memenuhi kebutuhan fisik maupun emosi,

mengembangkan kemampuan, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan

Page 3: Proposal Terapi Okupasi

hidup. Potensi tersebutlah yang digunakan sebagai dasar dalam

pelaksanaan okupasiterapi, baik bagi penderita fisik maupun mental.

D. Indikasi Untuk Okupasi Terapi

1. Seseorang yang kurang berfungsi dalam kehidupannya karena

kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pengintegrasian

perkembangan psikososialnya

2. Kelainan tingkah laku yang terlihat dalam kesulitannya berkomunikasi

dengan orang lain

3. Tingkah lau tidak wajar dalam mengekpresikan perasaan atau

kebutuhan yang primitive

4. Ketidak mampuan menginterprestasikan rangsangan sehingga

reaksinya terhadap rangsangan tersebut tidak wajar pula

5. Terhentinya seseorang dalam fase pertumbuhan tertentu atau

seseorang yang mengalami kemunduran

6. Mereka yang lebih mudah mengekspresikan perasaannya melalui

suatu aktivitas dari pada dengan percakapan

7. Mereka yang merasa lebih mudah mempelajari sesuatu dengan cara

mempraktikannya dari pada dengan membayangkan

8. Pasien cacat tubuh yang mengalami gangguan dalam kepribadiannya

E. Pengorganisasian

1. Waktu

Kegiatan terapi kognitif ini akan dilaksanakan selama 1 hari yaitu

pada:

Hari : Jum’at 30 november 2012

Jam : 08.00 WITA sampai selesai

Lama : 60 menit.

2. Terapis

Adapun terapis yang akan terlibat adalah

a. Fasilitator.

(Hardiana Julianti K,)

Page 4: Proposal Terapi Okupasi

- Menyusun rencana terapi kognitif

- Mengarahkan kelompok mencapai tujuan

- Memberikan contoh cara kerja membuat ket pot bunga

- Memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan dapat

dan memberi umpan balik

- Sebagai role model

- Mempertahankan kehadiran anggota

3. Klien

4. Metode dan media

a. Metode

Adapun metode yang digunakan pada terapi okupasi ini adalah

dinamika kelompok

b. Media

Media yang akan digunakan meliputi:

-

- Spidol

- Buku catatan

Page 5: Proposal Terapi Okupasi

Skema Ruang Terapi

KETERANGAN:

: Fasilitator

: Klien

K

F

F

K

K

F

K

K

K

F

F

F

Page 6: Proposal Terapi Okupasi

F. MEKANISME KEGIATAN

1.      Persiapan

1) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2) mengumpulkan informasi mengenai riwayat dan pengalaman

pekerjaan pasien, pola hidup sehari-hari, minat, dan

kebutuhannya

3) analisa tampilan pekerjaan seperti kemampuan untuk

melaksanakan aktivitas dalam kehidupan keseharian, yang

meliputi aktivitas dasar hidup sehari-hari, pendidikan, bekerja,

bermain, mengisi waktu luang, dan partisipasi sosial

2.      Orientasi

a. Salam tarapeutik

1. Salam dari terapis kepada klien

2. Terapis dan klien memakai papan nama.

b. Evaluasi / validasi

1. Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak

1. Terapis menjelaskan tujuan terapi

2. Menjelaskan aturan main berikut:

Jika ada klien yang ingin meninggalkan

kelompok, harus minta izin kepada terapis.

Lama kegiatan ± 60 menit.

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal

sampai selesai.

d. Tahap Kerja

e. Tahap terminasi.

a.  Evalusi

1) Terapis menanyakan perasan klien setelah mengikuti

terapi okupasi

Page 7: Proposal Terapi Okupasi

2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan

kelompok.

b. Tindak lanjut

Menganjurkan klien membuat ketrammpilan seperti yang

telah diajarkan

c. Kontrak yang akan datang

  Buat kesepakatan baru untuk kegiatan berikutnya

G. Evaluasi Dan Dokumentasi

Hal-hal yang perlu di evalausi antara lain adalah sebagi berikut:

a. Kemampuan membuat keputusan

b. Tingkah laku selama bekerja

c. Kesadaran adanya orang lain yang bekerja bersama dia dan yang

mempunyai kebutuhan sendiri

d. Kerjasama

e. Cara memperlihatkan emosi (spontan, wajar, jelas, dan lain-lain)

f. Inisiatif dan tanggung jawab

g. Kemampuan untuk diajak atau mengajak berunding

h. Menyatakan perasaan tanpa agresi

i. Kompetisi tanpa permusuhan

j. Menerima kritik dari atasan atau teman sekerja

k. Kemampuan menyatakan pendapat sendiri dan apakah bertanggung

jawab atas pendapatnya tersebut

l. Wajar dalam penampilan

m. Orientasi, tempat, waktu, situasi, orang lain

n. Kemampuan menerima instruksi dan mengingatnya

o. Kemampuan bekerja tanpa terus menerus diawasi

p. Kerapian bekerja

q. Lambat atau cepat