Proposal Tak Maryo Jadi

17
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) RESIKO PERILAKU KEKERASAN DENGAN CARA SPIRITUAL Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Jiwa Disusun Oleh : Maryono S.Kep

description

hjgfv

Transcript of Proposal Tak Maryo Jadi

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) RESIKO PERILAKU KEKERASAN DENGAN CARA SPIRITUAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :Maryono S.Kep

PROGRAM PROFESI NERSSEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JABAR2015PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS(TAK)

A. Topik:Memperagakan cara mengontrol marah dengan cara spritual

B. Tujuan1. Tujuan UmumKlien mampu mempunyai kemampuan untuk mengontrol perilaku kekerasan2. Tujuan Khusus1) Klien dapat mengucapkan istihfar ketika sedang marah2) Klien dapat mengucapkan berwudu dengan benar3) Klien dapat memperagakan cara sholat dengan benar4) Klien dapat memperagakan cara berzikir5) Klien dapat memperagakan cara mengaji

C. LANDASAN TEORI1. Latar BelakangTerapi aktivitas kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan oleh sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin, diarahkan oleh seorang terapis atau petugas yang telah terlatih.Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus gangguan perilaku kekerasan mempunyai masalah yang dapat menyebabkan klien menjadi marah-marah, agresip, curiga pada oang lain dan bahkan dapat melukai diri sendiri dan lingkungan sekitar.Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di ruang merpati, didapatkan beberapa pasien yang memiliki pengalaman melakukan perilaku kekerasaan dengan mengidentifikasi alasan masuk mereka. Sehingga saya menganggap dengan Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan perilaku kekerasan dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari perilaku kekerasan sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.2. Definisi perilaku kekerasanPerilaku kekerasan adalah salah satu respons terhadap stresor yang dihadapi oleh seseorang. Respon ini dapat menimbulkan kerugian baik pada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan.3. Tanda dan gejala perilaku kekerasana. muka merah dan tegangb. pandangan tajamc. mengatupkan rahang dengan kuatd. mengepalkan tangane. jalan mondar-mandirf. bicara kasarg. suara tinggi, menjerit atau berteriakh. mengancam secara verbal atau fisiki. melempar atau memukul benda/orang lainj. merusak barang atau bendak. tidak memiliki kemampuan mencegah/mengendalikan perilaku kekerasan4. Proses Terjadinya Perilaku KekerasanPerilaku kekerasan bisa disebabkan adanya gangguan konsep diri: harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.5. Penyebab Perilaku KekerasanMenurut (Stearen, 2008) kemarahan adalah kombinasi dari segala sesuatu yang tidak enak, cemas, tegang, dendam, sakit hati, dan frustasi. Beberapa faktor mempengaruhi terjadinya kemarahan yaitu frustasi, hilangnya harga diri, kebutuhan akan status dan prestise yang tidak terpenuhi.a. Frustasi, seseorang yang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan/keinginan yang diharapkannya menyebabkan ia menjadi frustasi. Ia merasa terancam dan cemas. Jika ia tidak mampu menghadapi rasa frustasi itu dengan cara lain tanpa mengendalikan orang lain dan keadaan sekitarnya misalnya dengan kekerasan.b. Hilangnya harga diri, pada dasarnya manusia itu mempunyai kebutuhan yang sama untuk dihargai. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi akibatnya individu tersebut mungkin akan merasa rendah diri, tidak berani bertindak, lekas tersinggung, lekas marah, dan sebagainya. Kebutuhan akan status dan prestise ; Manusia pada umumnya mempunyai keinginan untuk mengaktualisasikan dirinya, ingin dihargai dan diakui statusnya.6. Pencegahan perilaku kekerasana. cara fisik 1 : tarik nafas dalamtarik nafas dalam yaitu dengn cara tarik nafas melalui hidung, tahan sebentar 3 detik kemudian keluarkan melalui mulutb. cara fisik 2 : pukul bantal/kasurc. sosial/verbald. sprituale. terapi psikofarmaka (patuh obat)

D. KRITERIA PASIENKlien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah :1. Klien yang pernah memiliki pengalaman melakukan perilaku kekerasan2. Klien yang tenang3. Klienyang kooperatif4. Kondisi fisik klien dalam keadaan baik5. Klien mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas

E. SELEKSI PASIENProses seleksi dilakukan oleh terapis selama 3 hari sesuai dengan kriteria, sehingga klien yang diikutsertakan dalam kegiatan TAK adalah:1. tn.tutang 2. tn. taryono3. tn. hermawan4. tn.dediSelain itu, berikut adalah klien sebagai cadangan:1. tn.yusup2. tn.cepiF. JADWAL KEGIATAN1. Hari/tanggal: senin, 2 Maret 20152. Tempat: Di dalam ruangan Rajawali3. Lama: 30 menit4. Waktu: Pkl. 10.00 10.30 WIB

G. METODE PENATALAKSANAANDinamika kelompok, ceramah, diskusi, games

H. MEDIA DAN ALAT1. Sound musik2. Papan tulis3. Buku catatan dan pulpen4. Jadwal kegiatan klien5. Sterofoam Materi dan tata tertib6. leptopI. PENGORGANISASIAN1. Jumlah dan nama klienKlien yang mengikuti kegiatan berjumlah 4 orang. 2. Leader dan uraian tugasLeader: MaryonoTugas: a. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.d. Memimpin diskusi kelompok.3. Co.leader dan uraian tugasCo.leader: M. RamdanTugas: a. Membuka acara.b. Mendampingi Leader.c. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.d. Menyerahkan kembali posisi pada Leadere. Mengkoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahanf. Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah4. Fasilitator dan uraian tugasFasilitator 1: MidaFasilitator 2: HildaFasilitator 3: MilaFasilitator 4: NovianaTugas: a. Ikut dalam kegiatan keompokb. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi.5. Observer dan uraian tugasObserver : Gina NurdinaTugas:a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia)b. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan

J. SETTING TEMPAT DAN TATA TERTIB1. Terapis dan klien duduk bersama membentuk huruf U2. Ruangan nyaman dan tenang.3. Tata Tertiba. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAKb. Peserta berpakaian rapi dan bersihc. Peserta TAK harus hadir paling lambat 5 menit sebelum acara dimulaid. Selama kegiatan berlangsung semua anggota kelompok tidak diperbolehkan meninggalkan tempat berlangsungnya TAKe. Sebelum acara dimulai, jika ada peserta yang ingin pergi ke toilet dipersilahkanf. Tidak ada satupun anggota kelompok yang melakukan kegiatan lain selama TAK berlangsungg. Anggota kelompok lainnya tidak boleh mengganggu selama kegiatan TAK berlangsungh. Jika ingin bicara diharapkan angkat tangan dan bicara setelah dipersilahkan oleh pemimpini. Setiap anggota kelompok tidak diperkenankan meninggalkan ruangan sebelum kegiatan berakhir

4. Setting tempat

LCLLFFOFF

CLKeterangan :

= Perawat

= Klien

L= Leader

= Co leader

F= Fasilitator

O= Observer

K. PROGRAM ANTISIPASI KEGIATAN1. Usahakan dalam keadaan terapeutik2. Anjurkan kepada terapis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok, menahan diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.3. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan dan jika tidak bisa diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran.4. Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta persetujuan dari peserta TAK yang lain.5. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, leader memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidak bisa, dikeluarkan dari kelompok.6. Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator

L. LANGKAH KEGIATAN1. Orientasia. Salam Terapeutik: leaderberdiri mengucapkan salamb. Memperkenalkan diridantopiknetral: leader memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, asal, perasaansaatini, kegiatan yang telahdilakukan. Kemudian meminta peserta, fasilitatordan observer untuk memperkenalkan diridan mec. Evaluasi validasi: terapis menanyakan kontrak yand sudah disepakati sebelumnyad. Kontrak 1) Terapis menyampaikan topik2) Terapis menyampaikan lama kegiatan TAK3) Terapis menjelaskan tujuan umum, khusus dan tujuan kegiatan saat inie. Terapis menjelaskan tata tertib : f. Berdoa: terapis mengikutsertakan peserta untuk memimpin doa

3. Kerja a. Apersepsi :Pengetahuan peserta mengenai TAK perilaku kekerasan b. Memberikan penjelasan mengenai perilaku kekerasan, tanda dan gejala serta akibat dari perilaku kekerasanc. Mendiskusikan penyebab marah1) Tanyakan pengalaman tiap klien2) Tulis di papan tulis / lembar balikd. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat terpapar oleh penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi.1) Tanyakan perasaan tiap klien saat terpapar oleh penyebab (tanda dan gejala)2) Tulis di papan tulis/ lembar balikb. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan klien (verbal, merusak lingkungan, mencederai/ memukul orang lain, dan memukul diri sendiri)1) Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah2) Tulis di papan tuli satu lembar balikc. Membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan yang paling sering dilakukan untuk diperagakan.d. Melakukan bermain peran atau simulasi untuk perilaku kekerasan yang tidak berbahaya (terapis sebagai sumber penyebab dan klien yang melakukan perilaku kekerasan)e. Menanyakan perasaan klien setelah selesai bermain peran/ simulasif. Mendiskusikan dampak atau akibat perilaku kekerasan1) Tanyakan akibat prilaku kekerasan2) Tuliskan di papantulis/lembar balik3) Memberikan reinforcement pada peran serta klien4) Dalam menjalankan a sampai g, upayakan semua klien terlibat5) Beri kesimpulan penyebab tanda dan gejala prilaku kekerasan dan akibat prilaku kekerasan

4. Terminasi a. Evaluasi1) Terapis menanyakan kembali isi dari topik yang sudah didiskusikan melalui permainan yang melibatkan peserta.2) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.3) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.4) Memberitahukan kemajuan masing masing klien dalam mencapai hasil tiap sesi.b. Tindak Lanjut1) Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi penyebab marah, yaitu tanda dan gejala perilaku kekerasan yang terjadi, serta akibat perilaku kekerasan2) Terapis menganjurkan klien mengingat cara mengontorol marah dengan cara spiritual yang sudah di praktekan sebelumnya c. Kontrak yang akan datang1) Menyepakati, belajar cara baru yang sehat untuk mencegah perilaku kekerasan2) Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu interaksi sosial yang asertif3) Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya

M. EVALUASI1. Evaluasi HasilSesi 1 TAKStimilasi perilaku KekerasanKemampuan Psikologi

No.Nama klienPenyebab PKMemberi Tanggapan Tentang

Tanda & gejala PKPerilaku kekerasanAkibat PK

1.

2.

3.

4.

Petunjuk :1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui penyebab perilaku kekerasan, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan, serta mempraktekkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan nafas dalam. Beri tanda (+) jika mampu dan beri tanda (-) jika tidak mampu.

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna & Akemat. 2004. Keperawatan JiwaTerapi Aktifitas Kelompok. Jakarta : EGC.Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa. Bandung : PT. Refika Aditama.