Proposal Sistem Identifikasi Karyawan Berbasis Rfid

download Proposal Sistem Identifikasi Karyawan Berbasis Rfid

of 17

Transcript of Proposal Sistem Identifikasi Karyawan Berbasis Rfid

PROPOSAL PROYEK AKHIR SISTEM IDENTIFIKASI KARYAWAN BERBASIS RFIDDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akhir Program Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang

Disusun Oleh : Hasana Chalik Herlinta Noor Mahardika 3.33.09.0.07 3.33.09.0.08

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2011

Kepada: Yth. HRD PT. APAC INTI CORPORA Jl. Soekarno Hatta km 32 Desa Harjosari Bawen Semarang di tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan adanya Proyek Akhir untuk memenuhi syarat kelulusan Diploma III Politeknik Negeri Semarang pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi, maka dengan ini saya: 1. Hasana Chalik 2. Herlinta Noor Mahardika NIM 3.33.09.0.07 NIM 3.33.09.0.08

Mengajukan kerjasama pembuatan Proyek Akhir tersebut dengan judul : SISTEM IDENTIFIKASI KARYAWAN BERBASIS RFID Dengan ini kami sampaikan sistem kerja dan anggaran biaya untuk mendukung Proyek Akhir tersebut. Demikian permohonan kami dan besar harapan kami untuk dapat disetujui. Semarang, 2 November 2011 Pemohon I Pemohon II

Hasana Chalik NIM. 3.33.09.0.07 Pembimbing I

Herlinta Noor M NIM. 3.33.09.0.08 Pembimbing II

Sarono Widodo, S.T, M.Kom NIP. 196403091991031003

Tri Budi Wahyuningtyas, S.T, M.T NIP 196410231989032001

Mengetahui, Ketua Program Studi Teknik Telekomunikasi

Tri Budi Wahyuningtyas, S.T, M.T NIP. 196410231989032001 I. LATAR BELAKANG

Teknologi identifikasi di masa sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Mulai dari teknologi barcode, teknologi identifikasi gelombang radio (RFID), teknologi identifikasi sidik jari (fingerprint), teknologi biometrik iris mata, dan masih banyak lagi. Salah satu teknologi yang menarik untuk dibicarakan adalah RFID. Radio Frequency Identification (RFID) adalah teknologi identifikasi berbasis gelombang radio. Teknologi ini mampu mengidentifikasi berbagai objek secara simultan tanpa diperlukan kontak langsung. Karakteristik letak ruangan suatu unit di area perusahaan membuat komunikasi antara pimpinan dan karyawan kurang efektif. Untuk itu perlu dibuat suatu sistem yang dapat mengidentifikasi keberadaan karyawan di ruangan. Sistem identifikasi karyawan dengan memanfaatkan teknologi identifikasi menggunakan RFID dirasa mampu untuk mengurangi kekurangan tersebut. Sistem yang dibuat melingkupi aplikasi baca pada tag card, autentikasi data dan update data keberadaan karyawan pada ruangan-ruangan di area perusahaan. Berdasarkan hal ini maka penulis menawarkan sebuah solusi yang dapat dijadikan pilihan alternatif untuk mengidentifikasi keberadaan karyawan. II. JUDUL SISTEM IDENTIFIKASI KARYAWAN BERBASIS RFID III. 1. 2. IV. PERUMUSAN MASALAH Hal yang menjadi permasalahan selama ini, yaitu : Ketidakdisiplinan karyawan saat jam kerja. Banyaknya karyawan yang meninggalkan ruangan tanpa alasan yang jelas. PEMBATASAN MASALAH Adapun pembatasan masalah yang diambil untuk judul di atas adalah sebagai berikut : 1. RFID Reader yang digunakan adalah Long range RFID UHF Reader for access control. 2. RFID Tags yang digunakan adalah UHF RFID Tags.

3. Bahasa pemrograman yang digunakan Visual Basic 6.0 4. Database yang digunakan Microsoft Access 5. Implementasi alat menggunakan ruangan di unit area perusahaan yang telah terpasang sistem ini. V. 1. 2. 3. TUJUAN PROYEK AKHIR Tujuan yang ingin dicapai dari pengerjaan proyek akhir ini adalah: Membuat perancangan dan pembuatan sistem identifikasi karyawan yang automatis dan real time menggunakan RFID untuk diterapkan pada suatu perusahaan Memudahkan perusahaan untuk mengidentifikasi keberadaan karyawan saat jam kerja di unit yang mereka tempati di area perusahaan Adanya sistem ini untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan, salah satunya dengan tidak terlalu sering para karyawan keluar masuk kantor pada jam kerja VI. MANFAAT PROYEK AKHIR Selain mempunyai tujuan, Proyek Akhir yang disusun ini juga mempunyai manfaat sehingga penulisan ini mempunyai arah. Adapun manfaat yang diharapkan dalam Penulisan Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang penulis dapat dari bangku kuliah dan menambah bekal untuk terjun dalam dunia kerja kelak. 2. Bagi Politeknik Negeri Semarang Sebagai tambahan referensi yang dapat dipergunakan untuk bahan perbandingan dan kerangka acuan untuk persoalan sejenis sehingga bisa meningkatkan kualitas pendidikan. 3. Bagi Perusahaan Mempermudah perusahaan dalam mengidentifikasi keberadaan karyawan serta kedisiplinan karyawan saat jam kerja.

VII.

METODE PENELITIAN

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Observasi Metode ini dilakukan untuk memperoleh data yang dilakukan secara langsung. 2. Metode Perancangan Sistem Metode ini meliputi perancangan sistem aplikasi guna membantu mempermudah dalam pembuatan sistem aplikasi. 3. Metode Pembuatan Aplikasi Metode ini meliputi proses pembuatan aplikasi untuk mengidentifikasi keberadaan karyawan. 4. Metode Implementasi Metode ini merupakan penerapan aplikasi yang sudah dibuat. 5. Metode Pengujian Metode ini merupakan tahapan pengujian aplikasi yang sudah dibuat untuk memastikan bahwa sistem yang dibuat sudah tepat. VIII. SISTIMATIKA PENULISAN Dalam penyusunan buku tugas Akhir ini, pembahasan mengenai sistem alat yang dibuat dibagi menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut: I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan, metode penyusunan, serta sistematika penulisan proyek akhir. II DASAR TEORI Bab ini berisi penjelasan dasar teori mengenai konsep yang digunakan dalam pembuatan sistem identifikasi ini. III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM IDENTIFIKASI Bab ini berisi tentang cara kerja dan petunjuk pengoperasian SISTEM IDENTIFIKASI KEBERADAAN KARYAWAN IV HASIL DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi mengenai pengujian sistem beserta analisa data hasil pengujian. V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan tugas akhir ini dan saran-saran untuk pengembangannya. IX. 1. RFID Radio Frequency Identification (RFID) adalah multi-disiplin teknolgi dari variasi displin ilmu. Karena RFID ini termasuk RF dan microwave engineering, RF dan rangkaian terpadu digital(digital integrated circuits). Sebagian besar melimpahkan beban pada teknologi antena yang diikuti oleh perangkat lunak dan sistem komputer untuk encoding dan decoding dari sinyal analog menjadi kode maksudnya untuk identifikasi dan pelacakan real time. Lahiri (2005) mengungkapkan fungsi RFID: Radio frequency identification (RFID) technology uses radio waves to automatically identify physical objects (either living beings or inanimate items). Lalu, Bhatt dan Glover (2006) menjelaskan definisi: RFID merupakan Sistem Identifikasi yang berfungsi saat suatu perangkat elektronik didekatkan pada benda yang ingin diidentifikasi menggunakan frekuensi radio atau variasi medan magnet. Dari pernyataan Bhatt dan Glover tersebut, dapat dilihat adanya dua komponen utama dalam sistem RFID. Komponen pertama adalah benda elektronik yang didekatkan pada benda yang dikenali. Komponen pertama ini disebut dengan tag atau transponder. Komponen kedua adalah sub-sistem yang membaca tag atau sering disebut dengan reader. 2. Sistem Kerja RFID Sistem RFID dapat diklasifikasikan sesuai dengan frekuensi radio yang digunakan, jenis modulasi untuk berkomunikasi dan jenis tag yang digunakan dalam sistem. Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi dengan tag yang kecil dan murah. Tag tersebut berisi transponder dengan suatu chip memori digital yang di dalamnya berisi sebuah kode produk yang sifatnya unik. DASAR TEORI

Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang berisi transceiver dan decoder, memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan RFID tag sehingga dia dapat membaca dan menulis data ke dalamnya. Ketika suatu RFID tag melewati suatu zone elektromagnetis, maka dia akan mendeteksi sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh reader. Reader akan men-decode data yang ada pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh komputer.

Gambar Blok sistem kerja RFID 3. Komponen Utama Sistem Kerja RFID Dalam suatu sistem kerja yang mendasar, komponen utama RFID ada tiga, yaitu; Tag (berisi microchip dan transponder), Reader (transceiver dan decoder ) dan sebuah middleware/ aplikasi/ basis data. Ada tiga tipe dari tag, yaitu: tag aktif, semi-pasif dan tag pasif.

Salah satu contoh perangkat RFID Reader dan Tag sederhana 4. RFID Reader Reader, kadang-kadang disebut interogator atau pemindai (scanner), mengirim dan menerima data RF ke dan dari tag melalui antena. Suatu RFID reader mungkin memiliki antena ganda yang bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima gelombang radio. Sebuah RFID Reader mempunyai 3 komponen utama yaitu : Control section, High frequency (HF) interface dan antenna. 5. Arsitektur Sistem RFID Reader Dalam sistem RFID, Reader dan Transponders memiliki sebuah hubungan seperti tuan-budak (master-slave) dimana Reader bertindak sebagai master dan transponder sebagai budak (slave). Namun demikian, RFID Reader sendiri dalam posisi budak juga. Sebuah aplikasi perangkat lunak, atau disebut juga middleware, pemroses data dari RFID reader, bertindak sebagai unit master dan mengirimkan perintah ke reader. Reader melakukan operasi membaca atau menulis (read/write) RFID transponder yang berada di daerah interogasi nya. Seperti telah disebutkan sebelumnya, Sebuah RFID Reader mempunyai 3 komponen utama yaitu: Control section,High frequency (HF) interface,dan antenna.

Blok Master-slave principle antara Middleware dengan reader, dan antara reader dengan Transponders

Kontrol dari RFID reader melakukan pemrosesan sinyal digital dan prosedur atas data yang diterima dari transponder RFID. Juga, bagian kontrol memungkinkan pembaca untuk berkomunikasi dengan transponder nirkabel dengan melakukan modulasi, prosedur anti collision dan decoding data yang diterima dari transponder. Data ini biasanya digunakan untuk tag menginterogasi (baca) atau untuk memprogram ulang tag (menulis). Bagian ini biasanya terdiri dari sebuah mikroprosesor, sebuah blok memori, beberapa analog converter digital dan memblokir komunikasi untuk aplikasi perangkat lunak. 6. Transponder atau RFID Tag Tag RFID adalah device yang dibuat dari rangkaian elektronika dan antena yang terintegrasi di dalam rangkaian tersebut. Rangkaian elektronik dari tag RFID umumnya memiliki memori sehingga tag ini mempunyai kemampuan untuk menyimpan data. Memori pada tag secara dibagi menjadi sel-sel. Beberapa sel menyimpan data Read Only, misalnya serial number yang unik yang disimpan pada saat tag tersebut diproduksi. Sel lain pada RFID mungkin juga dapat ditulis dan dibaca secara berulang. Berdasarkan catu daya tag, tag RFID dapat digolongkan menjadi: tag aktif , semi-aktif dan tag pasif. 7. Tag Aktif Yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari baterai, sehingga akan mengurangi daya yang diperlukan oleh pembaca RFID dan tag dapat mengirimkan informasi dalam jarak yang lebih jauh. Kelemahan dari tipe tag ini adalah harganya yang mahal dan ukurannya yang lebih besar karena lebih komplek. Semakin banyak fungsi yang dapat dilakukan oleh tag RFID maka rangkaiannya akan semakin komplek dan ukurannya akan semakin besar.

Blok Sistem kerja Tag aktif

8.

Tag Semi-Pasif Tag semi-pasif adalah sebuah transponder yang memantulkan energi RF kembali kepada reader seperti pada tag pasif, tetapi juga memiliki sumber daya onboard untuk menjalankan rangkaian chip. Hal ini memungkinkan untuk membaca lagi jangkauan dan kemampuan tidak hanya untuk menentukan lokasi item, seperti tag aktif.

Blok Sistem kerja Tag semi pasif 9. Tag Pasif Yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari medan yang dihasilkan oleh pembaca RFID. Rangkaiannya lebih sederhana, harganya jauh lebih murah, ukurannya kecil, dan lebih ringan. Kelemahannya adalah tag hanya dapat mengirimkan informasi dalam jarak yang dekat dan pembaca RFID harus menyediakan daya tambahan untuk tag RFID.

10.

Blok Sistem kerja Tag pasif Frekuensi Kerja Tag RFID Frekuensi Kerja (Operating Frequency) adalah frekuensi gelombang RFID bekerja dibagi menjadi low

elektromagnetik yang yang digunakan tag untuk berkomunikasi atau untuk mengambil daya. Spektrum elektromagnet dimana frequency(LF), high frequency(HF), ultra-high frequency(UHF), dan microwave.

Dari gambar Electromagnetic Spectrum diatas dapat dilihat bahwa frekuensi kerja RFID seperti pada table berikut.

Frequency Range Low Frequency (LF) High Frequency (HF) Ultra-High Frequency (UHF) Microwave Ultra-Wide Band (UWB)

Frequencies 120-140 KHz 13.56 MHz 868-928 MHz 2.45 & 5.8 GHz 3.1-10.6 GHz

Masing-masing frekuensi memiliki kelebihan dan kekurangan yang relatif terhadap kemampuannya. Umumnya frekuensi yang lebih rendah berarti kisaran membaca lebih rendah dan lebih lambat membaca data rate, tetapi meningkatkan kemampuan untuk membaca dekat atau pada permukaan logam atau cair. 11. Regulasi RFID Setiap Negara mempunyai Standard Regulasi Frekuensi, yaitu pengaturan atau standarisasi dari band frekuensi dan power transmisi yang (boleh) dipakai untuk suatu teknologi / peralatan. Pengaturan ini dilakukan untuk menghindari atau mengurangi

aspek

interferensi maupun gangguan dari suatu peralatan pada peralatan lainnya,

dengan obyektif untuk melindungi kepentingan umum atau pengguna peralatan berbasis Radio Frequency lainnya. Regulasi Frekuensi ini terutama difokuskan pada band frekuensi yang secara teknis memang sensitif terhadap gangguan / interferensi tersebut, yaitu band UHF. Dengan teknologi berbasis Radio Frequency, peralatan RFID juga menjadi obyek pengaturan tersebut. Ada 4 range frekuensi dari peralatan RFID : 1. 2. 3. 4. LF : 125 134 Khz HF : 13.56 Mhz UHF : 868 956 Mhz Microwave : 2.45 GHz Standard Regulasi yang berlaku untuk peralatan RFID juga hanya untuk sistim UHF. Untuk peralatan RFID yang berbasis LF, HF dan Microwave diberlakukan ketentuan khusus. Regulasi RFID UHF di beberapa negara yang di pakai sebagai EPCglobal Standard : tidak

12.

Microsoft Access Microsoft Access merupakan salah satu program manajemen database (DBMS)

yang dibuat oleh Microsoft. Didalam Microsoft Access banyak terdapat fasilitas untuk membuat table, query, form, report, pages, modules, dan macro. Table merupakan kumpulan yang tersusun menurut aturan tertentu, query merupakan sarana untuk

mengatur data yang disimpan dalam bentuk tabel, sehingga data tertentu yang akan dimunculkan dalam tabel. Form merupakan window untuk menampilkan record dalan bentuk lain, didalamnya kita bisa menambahkan unsur lain seperti kontrol, gambar, dan lain-lain. Report merupakan laporan tertulis dari hasil pekerjaan, baik tertulis secara soft report (pada layar monitor) maupun hard report (pada kertas). Macro merupakan perintah yang mewakili sekumpulan perintah lain atau serangkaian aksi yang terprogram sesuai kebutuhan. Selain dari itu Microsoft Access menyediakan driver untuk dapat diakses oleh pengembang untuk membuat aplikasi program. Microsoft Access cukup handal digunakan sebagai tempat penyimpanan data, karena Microsoft Access mampu menampung data dalam jumlah banyak dan memiliki tampilan grafis yang mudah dipelajari. 13. Microsoft Visual Basic 6.0 Pengolahan database diperlukan sebuah bahasa pemrograman yang mampu mengolah data yang ada didalamnya. Program merupakan sekumpulan instruksi atau perintah yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Instruksi atau perintah yang dimasukan kedalam komputer sering dinamakan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman merupak bahasa komputer yang digunakan dalam menulis program untuk menghasilkan suatu program aplikasi. Program aplikasi adalah software yang menentukan bagaimana sumber daya digunakan untuk menyelesaikan masalah user. Microsoft Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis (GUI Grphical User Interface) dan memungkinkan para pengembang atau programer untuk membuat aplikasi yang berbasis Windows dengan lebih mudah. Visual Basic 6.0 merupakan event driven programming artinya program menunggu sampai adanya respon dari peakai berupa event atau kejadian tertentu (tombol klik, menu dipilih, dan lain-lain). Ketika event terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event (prosedur) akan dijalankan. Pemrograman Visual Basic 6.0 adalah salah satu pemrograman yang

memungkinkan para programer untuk membuat sebuah aplikasi yang berbasis Windows

dengan sangat mudah. Salah satu yang mambuat Visual Basic 6.0 banyak digunakan adalah karena adanya fasilitas editor yang serba fungsi. Fasilitas itu adalah Integrated Developent Enviroment (IDE) yang memberikan kemudahan dalam mengelola sumber program dan menyediakan apa yang dibutuhkan programer seperti membuat aplikasi, menulis kode, mencoba eksekusi program, dan mengkompilasi kode program hingga menjadi file exe. X. PRINSIP KERJAUTP Server

RFID Tag a1

UTPa1 RFID Tag

Ruang 1a2 a1 RFID Tag RFID Tag

Switch

RFID Reader

a1

RFID Tag

UTP

Ruang 2a2 RFID Tag RFID Tag a1

RFID Reader

Gambar blok perencanaan sistem

RFID Reader diposisikan dalam keadaan standby. RFID reader akan aktif apabila sebuah RFID tag berada pada radius medan elektromagnet RFID reader. RFID reader akan menerima kode unik yang terdapat di dalam RFID tag yang ditransmisikan melalui sinyal radio (RF). Setelah data diterima, sistem akan mengirim data tersebut ke komputer server. Untuk setiap ruangan unit kerja disuatu perusahaan masing-masing

terpasang RFID reader. Setiap karyawan memiliki kartu tag yang sudah terdapat kode sesuai unit kerja masing-masing. Data yang masuk diolah dan dibandingkan apakah karyawan yang berada di unit kerja tersebut merupakan anggota di unit tersebut atau karyawan dari unit kerja lain. Kemudian akan ditampilkan daftar karyawan yang berada di ruang tersebut baik anggota maupun karyawan dari unit lain, selain itu juga akan terlihat waktu dan tempat dimana seorang karyawan itu berada pada saat itu. XI. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA Tugas Akhir ini diprediksikan membutuhkan sejumlah perangkat dengan biaya sebesar : No 1 2 3 Nama Perangkat Harga RFID Reader Rp 4.200.000,00 RFID Tag Lain-lain Rp 30.000,00 Rp 300.000,00 Total Jumlah 2 10 Keterangan Total Rp 8.400.000,00 Rp 300.000,00

Rp 300.000,00 Rp 9.000.000,00

XII.

RENCANA KEGIATAN KegiatanJAN FEB MAR

BulanAPR MEI JUN JUL

1. Persiapan - Survey Lokasi - Study Pustaka -Survey harga bahan 2. Perancangan alat

3.

Pembuatan alat 4. Pengujian alat 5. Penyusunan laporan 6. Ujian Pendadaran

XIII. PENUTUP Demikian IDENTIFIKASI proposal Proyek Akhir BERBASIS yang berjudul ini SISTEM kami susun KARYAWAN RFID,

berdasarkan hal yang sesungguhnya agar dapat dipertimbangkan dengan baik. Besar harapan kami agar proposal ini dapat disetujui.

DAFTAR PUSTAKA http://www.sensorsmag.com/networking-communications/asset-tracking/designingsystems-combine-hf-rfid-with-sensors-7891 [diakses, 21 Oktober 2011] http://eprints.undip.ac.id/20851/1/Jurnal_scenda.pdf [diakses, 25 Oktober 2011]

http://www.ristinet.com/ index.php?lang=&ch=8&n=-369&page=6 [diakses, 25 Oktober 2011]