PROPOSAL RPH
Transcript of PROPOSAL RPH
P R O P O S A L
PEMBANGUNAN RUMAH PEMOTONGAN HEWAN
(RPH)
DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
2009
BUPATI SELAYARJl. Jend. Ahmad Yani Nomor 1 Benteng, 92812, Sulawesi Selatan
Telepon (0414) 21001, Faximile (0414) 21323
Benteng, 23 Mei 2009
Kepada
Nomor : Yth. Direktur Jenderal PeternakanLampiran : 1 (Satu) BerkasPerihal : Proposal Pembangunan di-
Rumah Pemotongan Hewan JAKARTA
Dipermaklumkan dengan hormat bahwa dalam rangka Pembangunan Rumah Pemotongan Hewan di Kabupaten Kepulauan Selayar untuk tahun 2009 membutuhkan dana sebesar Rp. 740.000.000,- (Tujuh Ratus Empat Puluh Juta Rupiah).
Mengingat keterbatasan dana Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, maka kami mohon kiranya Bapak Direktur Jenderal Peternakan dapat membantu kebutuhan dana melalui APBN Tahun 2009.
Demikian disampaikan kepada Bapak Direktur Jenderal Peternakan, dan atas bantuannya diucapkan terima kasih.
BUPATI SELAYAR,
H. SYAHRIR WAHAB
Tembusan : ddh Kepada .
1. Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar;2. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar;3. Pertinggal.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan RahmatNya maka
Proposal Pembangunan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kabupaten Kepulauan
Selayar dapat diselesaikan.
Pembangunan Rumah Pemotongan Hewan ini merupakan suatu upaya untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam upaya pengadaan daging yang sehat
sesuai dengan konsep keamanan pangan Indonesia : ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan
Halal).
Disadari dalam penyusunan proposal ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh
sebab itu kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikannya.
Kami mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan sumbangsih pikiran, tenaga maupun dukungan lainnya dalam penyusunan
proposal ini.
Semoga proposal ini dapat memberikan manfaat yang maksimal sesuai yang
diharapkan.
Selayar, 23 Mei 2009
BUPATI SELAYAR,
H. SYAHRIR WAHAB
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemantapan pembangunan sub sektor peternakan sebagai industri biologis dan
sebagai bagian integral pembangunan nasional dan sektoral dituntut antara lain ternak
sehat, lingkungan budidaya yang sehat dari penyakit berbahaya dan menyediakan
produk peternakan atau bahan pangan asal hewan yang berkualitas bagi masyarakat
konsumen serta sesuai dengan konsep keamanan pangan Indonesia : ASUH (Aman,
Sehat, Utuh dan Halal). Fenomena tersebut merupakan dampak dari tuntutan kualitas
hidup dan kehidupan yang kian meningkat. Untuk pemenuhan kebutuhan pangan asal
hewan diperlukan suatu kondisi yang ideal dan sistem pengawasan yang baik terhadap
aspek kualitatif dan kuantitatif maupun syarat-syarat higienis dengan melaksanakan
pengamanan produk/hasil peternakan yang dilakukan sejak pra produksi, proses
produksi, pengolahan, penanganan, penyimpanan, pengangkutan, pemasaran hingga
sampai pada konsumen. Aplikasi sistem pengamanan dapat ditempuh dengan cara :
Pengamatan (Surveillance), Pemantauan (Monitoring) dan Pemerikasaan terhadap
setiap mata rantai pengadaan bahan pangan asal hewan yang dapat dilaksanakan di
pelabuhan impor, tempat penampungan susu/telur, industri pengolahan, dan rumah
pemotongan hewan/unggas (RPH dan RPU).
B. TUJUAN
1. Tersedianya Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang sesuai syarat dan fungsi
RPH di Kabupaten Kepulauan Selayar.
2. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam pengadaan daging yang sehat
sesuai dengan konsep keamanan pangan Indonesia : ASUH (Aman, Sehat, Utuh
dan Halal).
3. Meningkatkan produksi peternakan dengan melaksanakan seleksi dan larangan
pemotongan hewan betina produktif.
4. Meningkatkan status kesehatan hewan (KESWAN) dan kesehatan masyarakat
veteriner (KESMAVET).
C. SASARAN
Sasarannya adalah terpenuhinya pangan asal hewan (daging) yang berkualitas,
aman, sehat, utuh dan halal di Kabupaten Kepulauan Selayar.
KONDISI UMUM
A. KONDISI WILAYAH
Kabupaten Kepulauan Selayar adalah suatu wilayah Kabupaten paling selatan di
Provinsi Sulawesi Selatan dan terpisah dari jasirah Sulawesi dengan koordinat 5º542′ -
7º35′ Lintang Selatan dan 120º15′- 122º30 Bujur timur dengan luas wilayah 1.188,28
km² yang terdiri atas 11 Kecamatan 67 Desa dan 7 Kelurahan dengan batas-batas sebagai
berikut :
- Sebelah Utara : Kabupaten Bulukumba
- Sebelah Timur : Flores
- Sebelah Selatan : Propinsi Nusa Tenggara Timur
- Sebelah Barat : Laut Flores dan Selat Makassar
B. KONDISI LAHAN DAN TERNAK
Potensi lahan yang dimiliki Kabupaten Kepulauan Selayar sangat potensial untuk
pengembangan peternakan khususnya ternak ruminansia : Sapi dan Kerbau. Hal ini dapat
dilihat dari Tabel berikut :
Tabel 1. Kondisi Luasan Lahan Berdasarkan Tutupan Lahan di Kabupaten Kepulaaun
Selayar
NO PENGGUNAAN LUAS (Ha)1.2.3.4.5.6.
SawahPadang RumputKebunLadang / TegalanTambakPenggunaan Lainnya
2.6228.819
30.373,256.662,28
928,2569.423,22
Dari data tersebut menunjukkan bahwa potensi pengembangan peternakan
sangat besar dengan masih tersedianya lahan penggembalaan dan kebun hijauan
makanan ternak serta sebagian besar rumput alam yang bisa dimanfaatkan sebagai
pakan ternak. Disamping itu dapat pula dilaksanakan sistem integrasi / tumpang sari
ternak dan tanaman perkebunan seperti kelapa, jambu mente, kemiri dan panili.
Adapun jenis ternak yang umum dipelihara di Kabupaten Kepulauan Selayar
adalah sapi, kerbau, kuda, kambing, ayam kampung, ayam ras dan itik. Untuk ternak
ruminansia yang umum dipelihara adalah sapi, kerbau dan kambing sesuai dengan
Tabel berikut.
Tabel 2. Luas Lahan dan Populasi Ternak Ruminansi per Kecamatan Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2008.
NO KECAMATANLUAS
LAHAN (HA)POPULASI ( EKOR )
SAPI KERBAU KAMBING
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Bontometene
Buki (Persiapan)
Bontomanai
Benteng
Bontoharu
Bontosikuyu
Pasimasunggu
Pasimasunggu Timur
Pasimarannu
Pasilambena
Takabonerate
2.111
520
768
-
2.300
1.114
674
644
355
111
222
1.089
529
749
258
2.342
1.246
1.378
644
266
580
5
10
25
47
-
120
81
106
62
26
47
323
30.395
4.370
6.606
465
5.804
7.618
6.682
3.925
8.469
2.006
2.047
C. PROGRAM / KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
Untuk mendukung pencapaian program swasembada daging 2010 Departemen
Pertanian, dan Program Sejuta Ekor Sapi 2013 Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi
Selatan, Pemerinath Kabupaten Kepulauan Selayar telah menganggarkan pengadaan
sapi bali sejak tahun 2004 – 2008 sebanyak 1.138 ekor yang disebar pada kelompok
tani di beberapa kecamatan.
Khusus program perbibitan ternak tahun 2008 adalah pengadaan ternak sapi
sebanyak 304 ekor dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 3. Pengadaan Ternak Sapi Bali Program Perbibitan Ternak Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2008.
No Uraian VolumeHarga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Sumber Dana
1.
2.
3.
4.
5.
Pengadaan Pejantan Sapi Bali
Pengadaan Bibit Betina Sapi Bali
Pengadaan Bibit Jantan Sapi Bali
Pengadaan Bibit Betina Sapi Bali
Pengadaan Bibit Jantan Sapi Bali
40 ekor
120
ekor
12
ekor
120
ekor
12
ekor
5.500.000
3.630.000
4.400.000
3.630.000
4.400.000
220.000.000
435.600.000
52.800.000
435.600.000
52.800.000
DAK
DAK
DAK
DAU
DAU
Jumlah 304 ekor
1.196.800.000
Disamping upaya tersebut di atas, Pemerintah Kabupaten telah merencanakan
Program Penerapan Teknologi Reproduksi berupa Inseminasi Buatan (IB) pada sapi
dengan mengikuti pelatihan Inseminator baik yang dilakukan oleh Dinas Peternakan
Provinsi Sulawesi Selatan maupun Balai Inseminasi Buatan (BIB) Singosari.
RENCANA KEGIATAN
A. LUAS DAN LOKASI KEGIATAN
Jumlah pemotongan ternak besar pada tahun 2008 adalah sapi 532 ekor, kerbau
293 ekor, kuda 121 ekor dan kambing 5.280 ekor. Pembangunan Rumah Pemotongan
Hewan (RPH) di Kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun 2009 direncanakan seluas
1,5 Ha (kemungkinan pengembangan) dan berlokasi di Kecamatan Benteng dengan
pertimbangan sebagai berikut :
- Dekat dan cukup sumber air
- Cara pembuangan mudah, lokasi mudah mengalirkan limbah (kering) sehingga
tidak menimbulkan pencemaran lingkungan
- Lokasi tersebut sesuai untuk tempat bangunan permanen
- Lingkungannya bebas dari pemukiman penduduk
- Sistem pembangunan tersebut dimungkinkan untuk bahan cair maupun bahan
padat
- Tersedia atau dapat dipersiapkan sarana jalan untuk RPH tersebut
- Lokasi tersebut cukup dan memadai untuk bangunan utama RPH dan masih
dimungkinkan untuk perluasan di waktu mendatang
B. USULAN PENDANAAN
Adapun rencana anggaran biaya pembangunan Rumah Pemotongan Hewan
(RPH) untuk kategori I dapat dilihat pada lampiran 1 dengan rekapitulasi total biaya
sebagai berikut :
Tabel 4. Rekapitulasi Tota Biaya Pembangunan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2009.
No. Uraian Pekerjaan Jumlah Harga (Rp.)
1 2 3I.
II.
III.
Bangunan Utama RPH 200 M2
Kandang Penampungan Hewan
Rumah Dinas T.45
507.700.000,-
100.000.000,-
132.300.000,-
JUMLAH 740.000.000,-
TERBILANG : TUJUH RATUS EMPAT PULUH JUTA RUPIAH =====
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pencapaian Program Swasembada daging 2010 oleh Departemen Pertanian dan
Program Sejuta Ekor Sapi 2013 oleh Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan
dapat ditempuh dengan beberapa cara antara lain pengendalian penyakit, seleksi dan
larangan pemotongan hewan betina produktif.
Pembangunan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) adalah merupakan sarana
untuk meningkatkan produksi dan produktivitas peternakan disamping untuk
menyediakan bahan pangan asal hewan yang berkualitas dan sesuai dengan konsep
keamanan pangan Indonesia yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
B. SARAN
Agar kegiatan Pembangunan Rumah Pemotongan Hewan dapat terlaksana
sesuai rencana, maka kami sangat mengharapkan dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat, khususnya bantuan
pembiayaan.