PROPOSAL RPH

16
P R O P O S A L PEMBANGUNAN RUMAH PEMOTONGAN HEWAN (RPH) DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR 2009

Transcript of PROPOSAL RPH

Page 1: PROPOSAL RPH

P R O P O S A L

PEMBANGUNAN RUMAH PEMOTONGAN HEWAN

(RPH)

DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN

KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

2009

Page 2: PROPOSAL RPH

BUPATI SELAYARJl. Jend. Ahmad Yani Nomor 1 Benteng, 92812, Sulawesi Selatan

Telepon (0414) 21001, Faximile (0414) 21323

Benteng, 23 Mei 2009

Kepada

Nomor : Yth. Direktur Jenderal PeternakanLampiran : 1 (Satu) BerkasPerihal : Proposal Pembangunan di-

Rumah Pemotongan Hewan JAKARTA

Dipermaklumkan dengan hormat bahwa dalam rangka Pembangunan Rumah Pemotongan Hewan di Kabupaten Kepulauan Selayar untuk tahun 2009 membutuhkan dana sebesar Rp. 740.000.000,- (Tujuh Ratus Empat Puluh Juta Rupiah).

Mengingat keterbatasan dana Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, maka kami mohon kiranya Bapak Direktur Jenderal Peternakan dapat membantu kebutuhan dana melalui APBN Tahun 2009.

Demikian disampaikan kepada Bapak Direktur Jenderal Peternakan, dan atas bantuannya diucapkan terima kasih.

BUPATI SELAYAR,

H. SYAHRIR WAHAB

Tembusan : ddh Kepada .

1. Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar;2. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar;3. Pertinggal.

Page 3: PROPOSAL RPH

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan RahmatNya maka

Proposal Pembangunan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kabupaten Kepulauan

Selayar dapat diselesaikan.

Pembangunan Rumah Pemotongan Hewan ini merupakan suatu upaya untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam upaya pengadaan daging yang sehat

sesuai dengan konsep keamanan pangan Indonesia : ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan

Halal).

Disadari dalam penyusunan proposal ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh

sebab itu kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikannya.

Kami mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan sumbangsih pikiran, tenaga maupun dukungan lainnya dalam penyusunan

proposal ini.

Semoga proposal ini dapat memberikan manfaat yang maksimal sesuai yang

diharapkan.

Selayar, 23 Mei 2009

BUPATI SELAYAR,

H. SYAHRIR WAHAB

Page 4: PROPOSAL RPH

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemantapan pembangunan sub sektor peternakan sebagai industri biologis dan

sebagai bagian integral pembangunan nasional dan sektoral dituntut antara lain ternak

sehat, lingkungan budidaya yang sehat dari penyakit berbahaya dan menyediakan

produk peternakan atau bahan pangan asal hewan yang berkualitas bagi masyarakat

konsumen serta sesuai dengan konsep keamanan pangan Indonesia : ASUH (Aman,

Sehat, Utuh dan Halal). Fenomena tersebut merupakan dampak dari tuntutan kualitas

hidup dan kehidupan yang kian meningkat. Untuk pemenuhan kebutuhan pangan asal

hewan diperlukan suatu kondisi yang ideal dan sistem pengawasan yang baik terhadap

aspek kualitatif dan kuantitatif maupun syarat-syarat higienis dengan melaksanakan

pengamanan produk/hasil peternakan yang dilakukan sejak pra produksi, proses

produksi, pengolahan, penanganan, penyimpanan, pengangkutan, pemasaran hingga

sampai pada konsumen. Aplikasi sistem pengamanan dapat ditempuh dengan cara :

Pengamatan (Surveillance), Pemantauan (Monitoring) dan Pemerikasaan terhadap

setiap mata rantai pengadaan bahan pangan asal hewan yang dapat dilaksanakan di

pelabuhan impor, tempat penampungan susu/telur, industri pengolahan, dan rumah

pemotongan hewan/unggas (RPH dan RPU).

Page 5: PROPOSAL RPH

B. TUJUAN

1. Tersedianya Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang sesuai syarat dan fungsi

RPH di Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam pengadaan daging yang sehat

sesuai dengan konsep keamanan pangan Indonesia : ASUH (Aman, Sehat, Utuh

dan Halal).

3. Meningkatkan produksi peternakan dengan melaksanakan seleksi dan larangan

pemotongan hewan betina produktif.

4. Meningkatkan status kesehatan hewan (KESWAN) dan kesehatan masyarakat

veteriner (KESMAVET).

C. SASARAN

Sasarannya adalah terpenuhinya pangan asal hewan (daging) yang berkualitas,

aman, sehat, utuh dan halal di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Page 6: PROPOSAL RPH

KONDISI UMUM

A. KONDISI WILAYAH

Kabupaten Kepulauan Selayar adalah suatu wilayah Kabupaten paling selatan di

Provinsi Sulawesi Selatan dan terpisah dari jasirah Sulawesi dengan koordinat 5º542′ -

7º35′ Lintang Selatan dan 120º15′- 122º30 Bujur timur dengan luas wilayah 1.188,28

km² yang terdiri atas 11 Kecamatan 67 Desa dan 7 Kelurahan dengan batas-batas sebagai

berikut :

- Sebelah Utara : Kabupaten Bulukumba

- Sebelah Timur : Flores

- Sebelah Selatan : Propinsi Nusa Tenggara Timur

- Sebelah Barat : Laut Flores dan Selat Makassar

B. KONDISI LAHAN DAN TERNAK

Potensi lahan yang dimiliki Kabupaten Kepulauan Selayar sangat potensial untuk

pengembangan peternakan khususnya ternak ruminansia : Sapi dan Kerbau. Hal ini dapat

dilihat dari Tabel berikut :

Tabel 1. Kondisi Luasan Lahan Berdasarkan Tutupan Lahan di Kabupaten Kepulaaun

Selayar

NO PENGGUNAAN LUAS (Ha)1.2.3.4.5.6.

SawahPadang RumputKebunLadang / TegalanTambakPenggunaan Lainnya

2.6228.819

30.373,256.662,28

928,2569.423,22

Page 7: PROPOSAL RPH

Dari data tersebut menunjukkan bahwa potensi pengembangan peternakan

sangat besar dengan masih tersedianya lahan penggembalaan dan kebun hijauan

makanan ternak serta sebagian besar rumput alam yang bisa dimanfaatkan sebagai

pakan ternak. Disamping itu dapat pula dilaksanakan sistem integrasi / tumpang sari

ternak dan tanaman perkebunan seperti kelapa, jambu mente, kemiri dan panili.

Adapun jenis ternak yang umum dipelihara di Kabupaten Kepulauan Selayar

adalah sapi, kerbau, kuda, kambing, ayam kampung, ayam ras dan itik. Untuk ternak

ruminansia yang umum dipelihara adalah sapi, kerbau dan kambing sesuai dengan

Tabel berikut.

Tabel 2. Luas Lahan dan Populasi Ternak Ruminansi per Kecamatan Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2008.

NO KECAMATANLUAS

LAHAN (HA)POPULASI ( EKOR )

SAPI KERBAU KAMBING

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Bontometene

Buki (Persiapan)

Bontomanai

Benteng

Bontoharu

Bontosikuyu

Pasimasunggu

Pasimasunggu Timur

Pasimarannu

Pasilambena

Takabonerate

2.111

520

768

-

2.300

1.114

674

644

355

111

222

1.089

529

749

258

2.342

1.246

1.378

644

266

580

5

10

25

47

-

120

81

106

62

26

47

323

30.395

4.370

6.606

465

5.804

7.618

6.682

3.925

8.469

2.006

2.047

Page 8: PROPOSAL RPH

C. PROGRAM / KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

Untuk mendukung pencapaian program swasembada daging 2010 Departemen

Pertanian, dan Program Sejuta Ekor Sapi 2013 Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi

Selatan, Pemerinath Kabupaten Kepulauan Selayar telah menganggarkan pengadaan

sapi bali sejak tahun 2004 – 2008 sebanyak 1.138 ekor yang disebar pada kelompok

tani di beberapa kecamatan.

Khusus program perbibitan ternak tahun 2008 adalah pengadaan ternak sapi

sebanyak 304 ekor dengan uraian sebagai berikut :

Tabel 3. Pengadaan Ternak Sapi Bali Program Perbibitan Ternak Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2008.

No Uraian VolumeHarga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Sumber Dana

1.

2.

3.

4.

5.

Pengadaan Pejantan Sapi Bali

Pengadaan Bibit Betina Sapi Bali

Pengadaan Bibit Jantan Sapi Bali

Pengadaan Bibit Betina Sapi Bali

Pengadaan Bibit Jantan Sapi Bali

40 ekor

120

ekor

12

ekor

120

ekor

12

ekor

5.500.000

3.630.000

4.400.000

3.630.000

4.400.000

220.000.000

435.600.000

52.800.000

435.600.000

52.800.000

DAK

DAK

DAK

DAU

DAU

Jumlah 304 ekor

1.196.800.000

Disamping upaya tersebut di atas, Pemerintah Kabupaten telah merencanakan

Program Penerapan Teknologi Reproduksi berupa Inseminasi Buatan (IB) pada sapi

Page 9: PROPOSAL RPH

dengan mengikuti pelatihan Inseminator baik yang dilakukan oleh Dinas Peternakan

Provinsi Sulawesi Selatan maupun Balai Inseminasi Buatan (BIB) Singosari.

RENCANA KEGIATAN

A. LUAS DAN LOKASI KEGIATAN

Jumlah pemotongan ternak besar pada tahun 2008 adalah sapi 532 ekor, kerbau

293 ekor, kuda 121 ekor dan kambing 5.280 ekor. Pembangunan Rumah Pemotongan

Hewan (RPH) di Kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun 2009 direncanakan seluas

1,5 Ha (kemungkinan pengembangan) dan berlokasi di Kecamatan Benteng dengan

pertimbangan sebagai berikut :

- Dekat dan cukup sumber air

- Cara pembuangan mudah, lokasi mudah mengalirkan limbah (kering) sehingga

tidak menimbulkan pencemaran lingkungan

- Lokasi tersebut sesuai untuk tempat bangunan permanen

- Lingkungannya bebas dari pemukiman penduduk

- Sistem pembangunan tersebut dimungkinkan untuk bahan cair maupun bahan

padat

- Tersedia atau dapat dipersiapkan sarana jalan untuk RPH tersebut

- Lokasi tersebut cukup dan memadai untuk bangunan utama RPH dan masih

dimungkinkan untuk perluasan di waktu mendatang

B. USULAN PENDANAAN

Page 10: PROPOSAL RPH

Adapun rencana anggaran biaya pembangunan Rumah Pemotongan Hewan

(RPH) untuk kategori I dapat dilihat pada lampiran 1 dengan rekapitulasi total biaya

sebagai berikut :

Tabel 4. Rekapitulasi Tota Biaya Pembangunan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2009.

No. Uraian Pekerjaan Jumlah Harga (Rp.)

1 2 3I.

II.

III.

Bangunan Utama RPH 200 M2

Kandang Penampungan Hewan

Rumah Dinas T.45

507.700.000,-

100.000.000,-

132.300.000,-

JUMLAH 740.000.000,-

TERBILANG : TUJUH RATUS EMPAT PULUH JUTA RUPIAH =====

Page 11: PROPOSAL RPH

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pencapaian Program Swasembada daging 2010 oleh Departemen Pertanian dan

Program Sejuta Ekor Sapi 2013 oleh Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan

dapat ditempuh dengan beberapa cara antara lain pengendalian penyakit, seleksi dan

larangan pemotongan hewan betina produktif.

Pembangunan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) adalah merupakan sarana

untuk meningkatkan produksi dan produktivitas peternakan disamping untuk

menyediakan bahan pangan asal hewan yang berkualitas dan sesuai dengan konsep

keamanan pangan Indonesia yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

B. SARAN

Agar kegiatan Pembangunan Rumah Pemotongan Hewan dapat terlaksana

sesuai rencana, maka kami sangat mengharapkan dukungan dan bantuan dari berbagai

pihak baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat, khususnya bantuan

pembiayaan.

Page 12: PROPOSAL RPH