Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

download Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

of 63

Transcript of Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    1/63

    1

    PENERAPAN PENDEKATANBRAIN BASED LEARNING

    DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

    DI KELAS VII SMPN 2 IV KOTO

    PROPOSAL

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Metodologi

    Pendidikan

    Disusun Oleh :

    Putri Wahyu Annisa

    2!""#$2%&

    D'sen Pe()i()in*:

    M#IMMAM+DDIN,M#P-

    PRO.RAM ST+DI PENDIDIKAN MATEMATIKA J+R+SAN TARBI/A0

    SEKOLA0 TIN..I A.AMA ISLAM NE.ERI STAIN&

    SJE10 M# DJAMIL DJAMBEK B+KITTIN..I

    2$" M3 "!! 0

    BAB I

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    2/63

    2

    PENDA0+L+AN

    A# Latar Bela4an* Masalah

    Pendekatan pembelajaran merupakanaspek yang sangat penting untuk

    diperhatikan, mengingat keberhasilan suatupembelajaran di kelas akan sangat

    tergantung dari pendekatan pembelajaran yang diterapkan guru. Untuk

    memaksimalkan hasil pembelajaran di kelas perlu diupayakan suatu

    pendekatan pembelajaran yang sesuai, yang mana dengan menerapkan

    pendekatan itu, siswa merasa nyaman dalam belajar dan menjadikan

    pembelajaran sebagai suatu proses yang menyenangkan.

    Begitu juga dalam pembelajaran matematika demi mencapai tujuan

    pembelajaran secara maksimal, hal utama yang harus diperhatikan guru

    adalah siswa merasa nyaman dan senang belajar matematika, tentunya

    seorang guru harus menggunakan pendekatan pembelajaran matematika yang

    menyenangkan dan sesuai dengan aspek-aspek ruang lingkup matematika

    pada materi yang akan diajarkan, misalnya di satuan pendidikan SMP/MS

    ruang lingkupnya yaitu bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, serta

    statistik dan peluang.

    !al ini berbeda sekali dengan pembelajaran matematika yang

    dilakukan oleh guru SMP" # $% &'' saat peneliti melakukan obser(asi

    dan wawancara pada hari Senin tanggal ) September #*)+ di sekolah

    tersebut. Pada saat obser(asi terlihat bahwa guru belum menciptakan proses

    yang menyenangkan dalam pembelajarannya. uru masih menggunakan

    pembelajaran kon(ensional, dimana pada awal pembelajaran guru hanya

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    3/63

    3

    menanyakan kesiapan siswa untuk belajar, kemudian guru menerangkan

    materi pelajaran secara lisan dengan diselingi tanya jawab. Setelah itu guru

    memberikan contoh soal dan latihan kepada siswa. ika diberikan soal latihan

    yang hampir sama dengan contoh soal sebelumnya siswa dapat

    menyelesaikannya, namun jika diberi soal yang agak berbeda dengan contoh

    soal sebelumnya siswa kesulitan dalam menyelesaikannya. ari sini terlihat

    bahwa siswa belum mampu mengaitkan konsep-konsep yang telah mereka

    pelajari. $ni terjadi karena, siswa tidak terlibat akti dalam belajar, atau

    dengan kata lain siswa tidak mampu membangun pengetahuannya karena

    siswa tidak memiliki pengalaman sendiri dalam belajar sehingga siswa

    tersebut tidak dapat menyelesaikan soal yang berbeda dari contoh yang

    diberikan guru.

    ari paparan di atas terlihat sekali kegiatan proses pembelajarannya

    terokus pada guru, kurang bermakna, dan guru lebih menokuskan pada kerja

    otak kiri siswa, yaitu mengajarkan materi saja. i sini guru belum menuntun

    siswa mencari pengalaman belajar sendiri dalam proses pembelajaran,

    sehingga siswa cendrung menjadi pasi dan tidak mampu membangun

    pengetahuannya sendiri. !al-hal seperti inilah yang membuat siswa

    menganggap pelajaran matematika ini pelajaran yang membosankan dan sulit

    diterima oleh otak siswa, sehingga siswa menganggap matematika adalah

    pelajaran yang sangat menakutkan.

    engan begitu hasil belajar siswa juga tidak akan memuaskan.

    Sebagaimana terlihat hasil ujian tengah semester # siswa pada abel ) 0

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    4/63

    4

    Ta)el " : Persentase Nilai +5ian Ten*ah Se(ester 2 Mata Pela5aran

    Mate(ati4a Kelas VII SMPN 2 IV KOTO Tahun A5aran

    2$"32$"!

    "o &elas umlah

    Siswa

    Persentase ketuntasan

    tuntas 1nilai 2 3* 4 tidak tuntas 1nilai 5 3*4

    ).

    #.

    +.

    6.

    %$$.)

    %$$.#

    %$$.+

    %$$.6

    +*

    #7

    #7

    #3

    ++.+

    6).6

    #3.8

    6*.3

    88.3

    9:.8

    3#.6

    97.+

    1Sumber 0 uru matematika kelas %$$ SMP" # $% &''4

    ari tabel di atas dapat dilihat bahwa pembelajaran matematika yang

    telah diberikan belum sesuai dengan apa yang diinginkan, karena masih

    banyak siswa yang nilainya belum mencapai &&M 1&riteria &etuntasan

    Minimal4 yang ditetapkan oleh SMP" # $% &'' yaitu 3*.

    Untuk itu, demi menciptakan suasana pembelajaran matematika yang

    eekti dan menyenangkan serta meningkatkan kualitas dan hasil belajar

    matematika siswa maka salah satu solusi yang dapat memecahkan masalah

    yang ada di SMP" # $% &'' adalah dengan menerapkan pendekatan brain

    based learning.

    Pendekatan brain based learning ini juga pernah diterapkan dalam

    penelitian sebelumnya. Berdasarkan penelitian tersebut pendekatan brain

    based learning merupakan suatu pendekatan yang menyenangkan dan dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa.Pendekatan brain based learning iniadalah

    pendekatan pembelajaran yang diselaraskan dengan cara otak yang didesain

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    5/63

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    6/63

    6

    membentuk jaringan-jaringan yang membuat kita mampu

    mengidentiikasikan objek dengan lebih cepat ketika objek-objek tersebut

    berbeda dari kelompok objek yang sama. Perbedaan properti dapat

    menggunakan warna, bentuk dan berat. !al ini membuat pembelajaran

    produkti dan otak yang bahagia, &arena kita dapat mengingat dengan baik

    (isual-(isual konkret yang dapat kita sentuh dan kita manipulasi>.#

    Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti memilih materi segitiga dan

    segiempat.

    Pada materi segitiga dan segiempat siswa dituntut untuk dapat

    mengingat dan membayangkan jenis-jenis serta rumus yang dapat digunakan

    pada materi tersebut. entunya pada materi ini yang harus berperan akti

    yaitu otak kiri dan otak kanan siswa, karena di sini siswa dituntut untuk

    meningkatkan imajinasi dan keterampilan serta pengetahuannya. 'leh sebab

    itu, otak kiri dan otak kanan siswa harus seimbang, sehingga pendekatan

    brain based learning ini merupakan suatu pendekatan yang sangat tepat untuk

    diterapkan.

    Selain itu pendekatan brain based learningjuga mempunyai beberapa

    tahap-tahap pembelajaran yang lebih komplek yaitu tahap pra pemaparan,

    pesiapan, inisiasi dan akuisisi, elaborasi, inkubasi dan memasukkan memori,

    (eriikasi dan pengecekan, serta tahap perayaan dan integrasi. +ari tahap-

    tahap yang ada pada pendekatan brain based learning ini tampak sekali

    bahwa proses pembelajarannya dikemas sedemikian rupa sehingga

    #

    !bid, h. 7#+!bid, h. 6:6

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    7/63

    7

    pendekatan ini dapat berpengaruh besar dalam proses pembelajaran.

    Berdasarkan teori-teori tersebut, pembelajaran dengan menerapkan

    pendekatan brain based learning ini akan dapat memacu prestasi akademik.6

    Sehingga secara otomatis dengan menerapkan pendekatan ini hasil belajar

    siswa juga akan meningkat.

    'leh sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

    judul 6Penera7an Pen-e4atan Brain Based Learning -ala(

    Pe()ela5aran Mate(ati4a -i Kelas VII SMPN 2 IV KOTO8#

    B# I-enti9i4asi Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentiikasi

    masalah sebagai berikut0

    ). uru masih menggunakan pendekatan pembelajaran kon(ensional dan

    hanya memperhatikan cara kerja otak kiri siswa yaitu mengajarkan

    materi saja, yang mana siswa belum diberi kesempatan untuk

    membangun pengetahuannya sendiri.

    #. Siswa tidak mampu mengaitkan konsep-konsep yang telah didapatnya

    dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak bisa menyelesaikan soal

    yang berbeda dari contoh yang diberikan guru.

    +. Pembelajaran yang dilaksanakan guru belum bermakna dan siswa

    cendrung pasi dalam kegiatan pembelajaran.

    6. ?endahnya hasil belajar siswa yang ditandai dengan banyaknya siswa

    yang belum mencapai &&M.

    6!bid" h. :*

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    8/63

    8

    1# Batasan Masalah

    Mengingat keterbatasan waktu, tenaga, biaya, dan teori-teori yang

    mendukung serta luasnya cakupan permasalahan maka peneliti membatasi

    masalah ini pada hasil belajar siswa yang masih rendah.

    D# Ru(usan Masalah

    Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

    skripsi ini adalah

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    9/63

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    10/63

    10

    Pembelajaran kon(ensional adalah cara penyajian materi yang

    menggunakan metode ceramah dan disertai dengan pemberian tugas yang

    dikerjakan secara indi(idu.

    0asil Bela5ar

    !asil belajar adalah hasil akhir yang diperoleh siswa setelah

    melaksanakan pembelajaran dengan penerapan pendekatan brain based

    learning.

    0# Tu5uan Penelitian

    Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan yang

    ingin dicapai dari penelitian ini adalah 0 >Untuk mengetahui hasil belajar

    matematika siswa pada penerapan pendekatan brain based learning lebih

    tinggi daripada hasil belajar siswa pada pembelajaran kon(ensional pada

    kelas %$$ SMP" # $% &''>.

    I# Man9aat Penelitian

    Penulisan skripsi ini diharapkan bermanaat0

    ). Ba*i 7eneliti 0 Peneliti mendapatkan bekal pengetahuan dan wawasan

    baru sebagai calon guru matematika, dan dapat menerapkan serta

    mengembangkan pendekatan ini.

    #. Ba*i sis

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    11/63

    11

    +. Ba*i *uru 0 Sebagai masukan bagi guru untuk dapat menerapkan

    pendekatan brain based learning ini dalam pembelajaran matematika di

    kelas.

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    A# Pen-e4atanBrain Based Learning

    ). eori 'tak

    'tak adalah organ yang luar biasa, bekerja mengkoordinasikan

    seluruh yang terjadi di dalam tubuh kita, kepribadian, metabolisme,

    tekanan darah, emosi, hormon, ingatan, bekerja melebihi komputer

    manapun di dunia ini. &elainan kecil pada otak akan mempengaruhi

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    12/63

    12

    akti(itas tubuh, karenanya kita harus selalu menjaga nutrisinya dan

    menjaga kesehatannya dan mengembangkannya.5 'tak manusia terdiri

    atas tiga bagian yaitu otak belakang, otak tengah, dan otak depan. 'tak

    depan juga terdiri dari dua belahan otak yaitu otak kiri dan otak kanan.

    Secara umum otak kiri manusia berungsi dalam berikir rasional,

    logis, kritis, linear, analitis, reerensial, dan juga berkaitan dengan

    kemampuan belajar membaca, berhitung 1matematika4, dan bahasa.

    Sedangkan otak kanan manusia berungsi dalam berikir non (erbal,

    kearah perasaan dan emosi, kesadaran berkenaan dengan perasaan,

    pengenalan bentuk, pola, gambar, musik, irama, kepekaan warna,

    imajinasi, kreatiitas, dan (isualisasi.6 engan keseimbangan otak kiri dan

    otak kanan ini pembelajaran akan lebih bermakna, terutama pembelajaran

    matematika. Pembelajaran matematika merupakan suatu alat untuk

    mengembangkan cara berikir siswa, karena pada hakekat matematika

    sasarannya telah diketahui sehingga dapat diketahui pula bagaimana cara

    berpikir matematika itu. alam mengembangkan cara berikir tersebut ada

    siswa yang dominan pada otak kiri 1penalaran indukti4dan ada pula yang

    dominan pada otak kanan 1penalaran dedukti4.

    Siswa yang dominan pada otak kiri, biasanya akan 0 3

    5 iCa. #**3. Otak. ersedia 0 1http0//id.wikipedia.org/wiki/SistemDsaraDpusat4. E#9

    Februari #*))G.

    8ordon ryden,#e$olusi %ara Belajar the Learning #e$olution" 1Bandung 0 MiCon Media

    Utama, #***4 h. )#9

    3;ric ensen, op. &it. h. ++

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusathttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusat
  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    13/63

    13

    a. Memilih sesuatu yang berurutan.

    b. Belajar lebih baik dari bagian-bagian, kemudian keseluruhan.

    c. Menyukai kata-kata.

    d. ebih memilih subjeknya terlebih dahulu.

    Sedangkan siswa yang dominan otak kanan, biasanya akan 0

    a. Merasa lebih aman dengan sesuatu yang acak.

    b. Paling baik belajar dari keseluruhan kemudian bagian-bagian.

    c. Menyukai gambar, graik, dan diagram.

    d. ebih memilih melihat atau mengalami subjeknya terlebih dahulu.

    ari kutipan tersebut tampak perbedaan siswa dalam belajar antara

    siswa yang dominan otak kiri 1penalaran indukti4 yang mana dalam

    mengerjakan sesuatu bermulai dari yang bersiat lebih khusus baru ke

    umum dengan siswa yang dominan dengan otak kanan yang bekerja

    mulai dari yang bersiat umum ke khusus. ilip Mukerjea

    mengungkapkan bahwa otak yang kreati adalah otak kiri dan otak kanan

    yang bekerja sinergis. alam pembelajaran, hendaknya penggunaan otak

    kiri dan otak kanan diseimbangkan agar pembelajaran menjadi lebih

    bermakna. : adi dalam sebuah pembelajaran seseorang yang dapat

    :

    !ernowo. 1#**:4. Menulis Feature di unia %enus. EonlineG. https0//internalmedia.Hordpress.com/#**:/*#/)7/menulis-eature-di Idunia-(enus/. E#9 Februari #*))G.

    https://internalmedia/https://internalmedia/https://internalmedia/
  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    14/63

    14

    menyeimbangkan antara kedua belahan otaknya maka ia dapat menjadi

    seorang yang cerdas, karena ia akan dapat mengingat sesuatu lebih lama.

    Selain itu, otak juga sangat berperan dalam pembentukan memori.

    Berdasarkan kamus umum bahasa $ndonesia, memori adalah ingatan atau

    daya ingat.7Memori ini sangat penting dalam pembelajaran, semua yang

    telah kita pelajari, baik secara sadar maupun tidak sadar, akan tersimpan

    di dalam memori.

    ari penjelasan di atas dapat disimpulkan otak dan memori sangat

    penting dalam pembelajaran. adi seseorang yang dapat

    menyeimbangkan antara kedua belahan otaknya maka ia dapat menjadi

    seorang yang cerdas. !al ini terjadi karena seseorang itu dapat

    menyeimbangkan cara kerja otaknya sehingga materi yang telah ia terima

    dalam pembelajaran akan tersimpan di memori jangka panjang 1belahan

    otak kanan4, sehingga ia dapat mengingat materi lebih lama.

    #. PendekatanBrain Based Learning

    Pendekatan brain based learning adalah pembelajaran yang

    diselaraskan dengan cara otak yang didesain secara alamiah untuk

    belajar.10 alam menerapkan pendekatan brain based learning, ada

    beberapa hal yang harus diperhatikan karena akan sangat berpengaruh

    pada proses pembelajaran, yaitu lingkungan, gerakan dan olahraga,

    musik, permainan, peta pikiran 1mind map4, dan penampilan guru.

    7

    Badudu,Kamus Umum Bahasa !ndonesia, 1akarta0 Pustaka Sinar !arapan4h.83)* ;rik ensen, op. &it" h. ))

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    15/63

    15

    Senada dengan pendapat di atas, SapaJat juga mengungkapkan

    bahwa brain based learning menawarkan sebuah konsep untuk

    menciptakan pembelajaran yang berorientasi pada upaya pemberdayaan

    potensi otak siswa.11 adi dari dua ungkapan di atas dapat ditarik

    kesimpulan bahwa pendekatan brain based learning merupakan suatu

    pembelajaran yang dirancang sesuai dengan cara kerja otak, yang mana

    dengan penerapan brain based learning ini pembelajaran akan lebih

    bermakna dan dapat meningkatkan kualitas, serta hasil belajar siswa.

    B# Pe()ela5aran Mate(ati4a

    Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses akti dalam

    memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru, sehingga menyebabkan

    perubahan tingkah laku, misalnya setelah belajar matematika siswa itu

    mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan matematika yang

    dimiliki siswa tersebut, yang mana sebelumnya mereka tidak dapat

    melakukannya.12Selanjutnya, Slameto mengemukakan belajar adalah suatu

    proses usaha yang dilakukan indi(idu untuk memperoleh suatu perubahan

    tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman

    indi(idu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

    ari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan

    suatu proses dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang

    )) SapaJat, A. #**7. Brain Based Learning. ersedia 0.

    1http0//matematika.upi.edu/indeK.php/brain-based-learning/4.E#9ebruari #*)*G.)#

    !erman !udoyo,Pengembangan kurikulum dan Pembelajaran Matematika" 1Malang 0 Uni(ersitas"egeri Malang, #**)4, h. :+

    http://matematika.upi.edu/index.php/brain-based-learning/).%5B25http://matematika.upi.edu/index.php/brain-based-learning/).%5B25
  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    16/63

    16

    menghasilkan perubahan tingkah laku, dimana perubahan yang terjadi itu,

    tidak semuanya dapat dikategorikan pada perubahan akibat belajar. Belajar

    ini tidak terlepas sebagai suatu proses sehingga prosesnya sering disebut

    pembelajaran.

    Menurut rianto, pengertian pembelajaran yaitu interaksi dua arah

    dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi

    komunikasi 1transer4 yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang

    telah ditetapkan sebelumnya.13 Selanjutnya menurut !erman Suherman,

    pembelajaran adalah suatu upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa

    agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal.14 adi

    pembelajaran merupakan proses yang mendasar dalam akti(itas pendidikan di

    sekolah, dari pembelajaran inilah siswa memperoleh hasil belajar yang

    merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar. engan demikian dapat

    disimpulkan pembelajaran matematika adalah suatu proses yang

    diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa guna memperoleh

    ilmu pengetahuan dan keterampilan matematika.

    1# Pen-e4atan Brain Base- Learnin* -ala( Pe()ela5aran Mate(ati4a

    Pendekatan brain based learning dalam pembelajaran matematika

    yaitu suatu proses pembelajaran yang diselaraskan dengan cara otak yang

    )+ rianto, Mendesain Model Pembelajaran !no$ati'Progresi'" 1akarta 0 &encana Prenada Mediaroup, #**74, h. )3)6

    ;rman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer" 1Bandung 0 UP$, #**+4,h.3

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    17/63

    17

    didesain secara alamiah untuk membelajarkan siswa, guna memperoleh ilmu

    pengetahuan dan keterampilan matematika.

    ahap-tahap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan brain

    based learningdalam pembelajaran matematikayaitu0

    "# Pra=Pe(a7aran

    Pra pemaparan merupakan tahap yang dapat memberikan ulasan

    kepada otak tentang pembelajaran baru sebelum benar-benar menggali

    pembelajaran lebih jauh. 15Pemaparan 1 pengantar 4 terhadap inormasi

    dapat membuat pelaksanaan selanjutnya menjadi lebih cepat, karena otak

    mempunyai cara tertentu dalam menempatkan inormasi ke ruang tunggu

    kogniti untuk dapat diakses cepat. ika inormasi tidak digunakan maka ia

    akan tergeletak tak terhubungkan dan teracak. "amun jika diberikan

    pertanyaan atau guru mengingatkan kembali dengan cara apapun maka

    pemahaman tentang materi akan lebih cepat. 16Maksudnya di sini pada

    tahap pra pemaparan seorang guru harus mampu mengambil kembali

    materi atau konsep matematika siswa yang sudah ia pelajari, yang berada

    di ruang tunggu kogniti siswa.

    Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru matematika pada

    tahap pra pemaparan ini supaya pembelajaran menjadi lebih cepat, yaitu 0

    )9;ric ensen, op.&it. h. 6:6)8

    ;ric ensen, ibid. h. )#7

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    18/63

    18

    a. Bangun hubungan yang positi dengan siswa dan buat siswa tertarik

    belajar matematika dengan menciptakan kelas yang kondusi.17

    Menciptakan suatu hubungan yang positi dengan siswa adalah

    dasar untuk membangun suatu lingkungan dan suasana belajar kondusi

    guna mencapai hasil pembelajaran yang maksimal. i sini siswa perlu

    merasa aman secara isik, mental, dan emosional serta merasa menjadi

    bagian dari keseluruhan proses pembelajaran. Untuk menciptakan rasa

    aman bagi siswa, guru harus membangun hubungan yang positi dengan

    siswa.18

    !ubungan yang positi ini dapat dibangun dengan menetapkan

    suatu hubungan yang bersiat pribadi antara guru dan setiap peserta

    didik. Misalnya, guru berdiri di depan pintu kelas menyambut

    kedatangan siswa dan bersalaman dengan siswanya satu per satu dan

    sapa siswa dengan menggunakan namanya masing-masing.

    b. unakan mind mappingtentang pembelajaran yang akan diajarkan.

    Mind mapping merupakan display (isual grais dari subjek dari

    subjek yang melukiskan hubungan kunci dengan simbol-simbol, warna,

    dan kata-kata menarik, sehingga mampu menciptakan makna bagi

    pembelajar.19 Menurut Michael Michalko, dalam buku terlarisnya

    %ra&king %reati$it)" mind mapakan 0

    )4 Mengaktikan seluruh otak

    )3;ric ensen, ibid, h. 6:9):Adi H. unawan, *enius Learning Strateg)" 1akarta 0 P ramedia Pustaka Utama,

    #**34, h. +#))7;ric ensen, op. &it. h. )++

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    19/63

    19

    #4 Membereskan akal dari kekusutan mental

    +4 Memungkinkan kita berokus pada pokok bahasan

    64 Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian inormasi

    yang saling terpisah

    94 Memberikan gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian

    84 Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita

    membandingkannya

    7) Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok

    bahasan yang membantu mengalihkan inormasi tentangnya dari

    ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.20

    Menurut eorgi oCano(, penemu pembelajaran yang diakselerasi,

    menggunakan pra pemaparan menggunakan alat (isual positi 1mind

    mapping4 yang menampilkan poin-poin kunci dengan kode warna . ia

    melaporkan 1)7374 bahwa lima ratus yang subjek dipaparkan pada

    teknik ini memperlihatkan ingatan lebih baik daripada subjek-subjek

    yang tidak menggunakan materi dengan kode warna.21 adi dengan

    adanya pra pemaparan seperti yang dipaparkan akan dapat mendorong

    pembelajaran.

    c. Bimbing pembelajar dalam melakukan senam otak 1 brain g)m4

    #*ony BuCan,Buku Pintar Mind Map" 1akarta 0 P ramedia Pustaka Utama, #*)*4, h.

    8 #);ric ensen, op. &it. h. )+6

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    20/63

    20

    Brain g)m adalah serangkaian gerakan tubuh yang sederhana yang

    digunakan untuk memadukan semua bagian otak untuk meningkatkan

    kemampuan belajar, mambangun harga diri dan rasa kebersamaan.

    Brain g)m sangat baik dilakukan pada awal proses pembelajaran,

    terlebih lagi bila diiringi dengan lagu atau musik yang bersiat riang dan

    gembira.Brain g)m juga bisa dilakukan untuk menyegarkan isik dan

    pikiran murid setelah menjalani proses pembelajaran yang

    membutuhkan konsentrasi tinggi yang mengakibatkan kelelahan pada

    otak.22 Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang

    membutuhkan konsentrasi yang tinggi yang mengakibatkan kelelahan

    pada otak, untuk itu brain g)m sangat bermamaat jika dilakukan pada

    pembelajaran matematika.

    2# Persia7an

    ahap ini merupakan ase dimana guru menciptakan keingintahuan

    dan kesenangan siswa. !al yang dilakukan guru pada tahap persiapan

    yaitu 0

    a. uru menghubungkan materi matematika yang akan diajarkan dengan

    pengalaman nyata23, misalnya sebelum mempelajari materi tentang

    himpunan hendaknya guru memberikan contoh nyatanya dalam

    kehidupan, seperti kumpulan bunga-bunga di taman termasuk ke dalam

    himpunan. Menghubungkan materi ini dengan kehidupan nyata sangat

    ##

    Adi H. unawan, op. &it. h. #3*#+;ric ensen, ibid. h. 6:8

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    21/63

    21

    membantu sekali dalam proses pembelajaran karena otak dapat belajar

    paling baik khususnya dari pengalaman konkrit terlebih dahulu.

    b. Berikan hal-hal baru untuk melibatkan emosi siswa.

    Menurut Sarlito Hirawan Sarwono emosi adalah setiap keadaan

    pada diri seseorang yang disertai warna aekti baik pada tingkat lemah

    1dangkal4, maupun pada tingkat luas 1mendalam4.24 =ang dimaksud

    warna aekti yaitu perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat

    pada saat menghadapi situasi tertentu, seperti gembira, bahagia, putus

    asa, benci, dan lainnya.

    alam pembelajaran emosi positi siswa dalam belajar sangat

    diperlukan. Sebagaimana ahli memori dan neurobiologist dari

    Uni(ersity o Laliornia, san iego arry Suire1)7:3, )77#4,

    mengatakan bahwa emosi itu sangat penting, ia memiliki jalur memori

    sendiri. 'leh sebab itu siswa akan lebih lama mengingat peristiwa yang

    berkesan dari pada peristiwa yang biasa saja.25

    adi dalam pembelajaran matematika emosi positi ini sangat

    penting, karena selama ini sebagian besar pembelajar memperlihatkan

    emosi yang negati terhadap pembelajaran matematika sehingga

    pembelajar tidak suka belajar matematika. Untuk itu seorang guru harus

    mampu memberikan hal-hal yang baru dan menarik dalam

    #6Syamsu =usu, Psikologi Perkembangan +nak dan #emaja" 1Bandung 0 P ?emaja

    ?osdakarya, #**74, h. ))9#9;ric ensen, op. &it. h. +#9

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    22/63

    22

    pembelajaran matematika. Misalnya pada materi himpunan, untuk

    menentukan apakah kumpulan cowok ganteng merupakan himpunan

    atau tidak, di sini guru bisa mencontohkan oto-oto cowok ganteng

    tersebut. adi nantinya siswa bisa menyimpulkan apakah kumpulan

    tersebut himpunan atau tidak serta siswa akan lebih lama mengingat

    karena mereka langsung melihat contohnya tidak hanya sekedar

    haalan.

    # Inisiasi -an a4uisisi

    Fase ini merupakan ase penanaman konsep yang mana di sini guru

    dapat memberikan proyek kelompok yang meliputi pembangunan,

    penemuan, eksplorasi atau perancangan kepada siswa. Pada tahap ini

    ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang bersiat mayoritas.26

    adi dalam pembelajaran matematika pada tahap ini guru dapat

    memberikan tugas kepada pembelajar yang mana pembelajar tersebut

    mengerjakan tugas secara berkelompok, sehingga mereka bisa berdiskusi

    dan saling membantu antar anggota kelompok sehingga nantinya,

    pembelajar menemukan sendiri tujuan yang ingin dicapai dalam

    pembelajaran matematika tersebut. engan begitu mereka akan mampu

    menciptakan pengetahuannya sendiri sehingga pembelajar akan lebih lama

    mengingat konsep matematika yang telah dipelajarinya.

    !# Ela)'rasi

    ahap elaborasi memberikan kesempatan kepada otak untuk

    menyortir, menyelidiki, menganalisis, menguji, dan memperdalam

    #8;ric ensen, ibid.h. 6:3

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    23/63

    23

    pembelajaran27. Fase ini merupakan ase pemprosesan yang membutuhkan

    kemampuan siswa, di sini saatnya guru membuat kesan intelektual tentang

    topik yang dipelajarinya.

    &euntungan yang diperoleh pembelajar dalam proses ini adalah

    mereka belajar meninjau dan menge(aluasi hasil karya mereka sendir dan

    temannya, serta mereka bisa menerima umpan balik yang membangun

    dengan sebuah cara yang produkti.28

    Lara yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran matematika

    pada tahap ini yaitu guru menyuruh salah satu kelompok untuk

    mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya di depan kelas dan

    kelompok lain memperhatikan dan memberi tanggapan terhadap pendapat

    yang dikemukan oleh kelompok yang presentasi. i sini guru harus dapat

    mengkondisikan kelas dan membimbing pembelajar dalam berdiskusi,

    sehingga pembelajar mendapatkan inormasi yang akurat, serta pembelajar

    dapat membuat kesan intelektual tentang materi matematika yang sedang

    dipelajari.

    ># In4u)asi -an (e(asu44an (e('ri

    ahap ini menekankan bahwa waktu istirahat dan waktu untuk

    mengulang kembali merupakan suatu hal yang penting, karena otak belajar

    paling eekti dari waktu ke waktu bukan langsung pada suatu saat.29

    #3;ric ensen, ibid.h. 9:#:

    ;ric ensen, ibid.h. 8*#7;ric ensen, ibid.h. 6::

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    24/63

    24

    Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang butuh

    konsentrasi yang tinggi dan ini akan membuat otak menjadi lelah, untuk

    itu waktu untuk istirahat sangat diperlukan di sela-sela pembelajaran. Pada

    tahap ini guru menyediakan waktu untuk perenungan tanpa bimbingan dan

    di sini guru bisa memutarkan (ideo moti(asi yang dapat memoti(asi

    pembelajar untuk belajar matematika. Setelah itu berikan soal latihan

    sederhana tanpa bimbingan dari guru, biarkan pembelajar mendiskusikan

    dengan teman sebangkunya.

    ?# Veri9i4asi -an 7en*e@e4an 4eya4inan

    alam tahap ini, guru mengecek apakah siswa sudah paham

    dengan materi yang telah dipelajari atau belum. Siswa juga perlu tahu

    apakah dirinya sudah memahami materi atau belum. Fase ini perlu untuk

    mengkonirmasi tentang topik yang sudah dipelajari.30

    Lara yang dapat dilakukan guru pada tahap ini yaitu buatlah siswa

    menyampaikan apa yang mereka pelajari kepada orang lain. Para siswa

    hendaknya saling bertanya satu sama lain atau bekerjasama. i sini guru

    memberikan sebuah soal yang setingkat lebih rumit dan siswa

    mengerjakan dengan teman sebangku, serta guru membimbing siswa

    dalam mengerjakan latihan. uru beserta siswa lain mengecek jawaban

    yang didapatkan oleh siswa tersebut.

    # Perayaan -an inte*rasi

    +*;ric ensen, ibid.h. 6:7

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    25/63

    25

    Fase perayaan sangat penting untuk melibatkan emosi, buat ase ini

    mengasyikkan dan menyenangkan. ahap ini menanamkan semua arti

    penting dari kecintaan terhadap belajar, yang mana dapat dilakukan

    dengan cara berikut 0

    a. Sediakan waktu untuk tiap kelompok menampilkan bakat atau yel-yel

    tentang pelajaran matematika setelah mereka menyimpulkan tentang

    materi pembelajaran.

    b. Berikan re,ard atau hadiah kepada kelompok atau indi(idu yang

    berhasil menyelesaikan soal kuis dengan sempurna

    c. &aitkan materi dengan yang akan dipelajari selanjutnya, di sini bisa

    dilakukan dengan membuat mindmappingatau peta ikiran.31

    D# Pe()ela5aran K'n;ensi'nal

    Pembelajaran kon(ensional merupakan pembelajaran yang

    dilakukan secara klasikal dengan metode ceramah atau ekspositori dan

    pemberian tugas secara indi(idu. Pembelajaran ini adalah pembelajaran

    yang menggunakan komunikasi satu arah.

    Menurut "asution, ciri-ciri pembelajaran kon(ensional adalah032

    a4 ujuan tidak dirumuskan secara spesiik

    b4 &egiatan intruksional kebanyakan berbentuk ceramah

    c4 Pengalaman belajar kebanyakan benbentuk ceramah

    +)

    ;ric ensen, ibid. h. 67*+#"asution S, Didaktik +sas+sas Mengajar" (akarta0 Bumi Aksara, #***4, h.#*7

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    26/63

    26

    d4 Partisipasi murid kebanyakan pasi

    e4 &ecepatan belajar ditentukan oleh kecepatan guru mengajar

    4 Penguasaan tidak menyeluruh

    g4 &eberhasilan siswa dinilai secara subjekti.

    adi dapat dikatakan bahwa pembelajaran kon(ensional lebih

    menitik beratkan pada keaktian guru. Pembelajaran kon(ensional yang

    dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran biasa yang

    dilaksanakan dengan metode ekspositori dan sesuai dengan cirri-ciri

    pembelajaran kon(ensional di atas.

    Sebagaimana yang dikemukan oleh ;rman Suherman0 Pada

    metode ekspositori dominasi guru banyak berkurang, karena tidak terus

    menerus bicara, ia berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan

    contoh soal pada waktu-waktu yang diperlukan saja. Siswa tidak hanya

    mendengar dan membuat catatan tetapi juga membuat soal latihan dan

    bertanya kalau tidak mengerti, guru dapat memeriksa pekerjaan siswa

    secara indi(idu, menjelaskan kembali secara indi(idu atau kelompok. 33

    adi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kon(ensional adalah

    pembelajaran yang sudah di biasa dilaksanakan di sekolah-sekolah.

    Pembelajaran kon(ensional ini merupakan pembelajaran yang paling

    mudah dilaksanakan dan paling dominan dilaksanakan oleh guru-guru.

    Pelaksanaan pembelajaran ini meliputi pembelajaran dengan cara metode

    33;rman Suherman, dkk, 'p. Lit. hal.#*+

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    27/63

    27

    ceramah, tanya jawab, latihan dan pemberian tugas. Siswa belum

    diberikan kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri karena

    pembelajaran kon(ensional ini cendrung memokuskan siswa kepada

    belajar mendengar, membuat latihan mempersiapkan ujian harian atau

    semester dan naik kelas saja.

    E# 0asil Bela5ar

    !asil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah

    mengalami proses belajar, yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan

    yang terjadi pada diri siswa. Perubahan-perubahan yang terjadi dapat berupa

    bentuk hal yang baru atau penyempurnaan terhadap hasil yang diperoleh

    sebelumnya.

    !al ini sejalan dengan pendapat Hina Sanjaya bahwa,.34Selanjutnya

    Mursell juga menyatakan bahwa hasil belajar tidak hanya terbatas pada

    situasi dimana hasil diperoleh, tetapi dapat ditranser atau digunakan dalam

    situasi-situasi lain.35&edua kutipan di atas menjelaskan bahwa hasil belajar

    siswa menunjukkan sejauh mana siswa telah memahami apa yang dipelajari

    dan sampai dimana mereka mampu untuk menggunakannya dalam

    pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

    ebih lanjut lagi, agne menyebutkan bahwa hasil belajar merupakan

    kapasitas terukur dari perubahan indi(idu yang diinginkan berdasarkan ciri-

    +6 Hina sanjaya, Pembelajaran dalam !mplementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, 1akarta 0

    kencana, #**94, h. #3+9 Mursell,Mengajar dengan Sukses"1Bandung 0 ;MMA?S, )7774, h. #7

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    28/63

    28

    ciri atau (ariabel bawaannya melalui perlakuan pengajaran tertentu.

    Pengukuran perubahan tingkah laku pada prinsipnya merupakan

    pengungkapan hasil belajar ideal yang meliputi segenap ranah psikologis

    yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. "amun

    demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu,

    khususnya rasa siswa sangat sulit.36

    'leh karena itu,dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud pada

    hakekatnya menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan instruksional

    pembelajaran matematika. !asil belajar siswa pada mata pelajaran

    matematika merupakan hasil kegiatan dari belajar matematika dalam bentuk

    pengetahuan sebagai akibat dari perlakuan atau pembelajaran yang dilakukan

    siswa, atau dengan kata lain, hasil belajar siswa pada mata pelajaran

    matematika merupakan apa yang diperoleh siswa dari proses belajar

    matematika. isini penulis mengunakan tes berbentuk uraian yang mana

    berguna untuk melihat kemampuan kogniti siswa setelah diterapkannya

    pendekatan brain based learning.

    # Penelitian Rele;an

    Suhendri Pratama, dengan judul >AplikasiBrain Based Learning

    untu4 (enin*4at4an 7en*uasaan 4'nse7 sis. Penelitian ini mengaplikasikan brain based learning dalam

    pembelajaran biologi, yang mana target yang akan ditingkatkan yaitu

    penguasaan konsep dan hasil belajar siswa pada materi pelajaran biologi. ari

    +8 Muhibbin Syah,Psikologi Belajar"1akarta0P. ?aja raindo Persada, #**64, h. #)+

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    29/63

    29

    hasil penelitian ini diperoleh bahwa penguasaan konsep dan hasil belajar

    biologi siswa yang menerapkan pendekatan brain based learning lebih baik

    daripada penguasaan konsep dan hasil belajar siswa yang menggunakan

    pendekatan kon(ensional.

    Selanjutnya ?inati rida Adiasih, > ;ksperimen Pembelajaran

    Matematika Melalui Brain Based Learning pada Pokok Bahasan Matriks

    itinjau dari &eaktian Siswa>. ari hasil penelitian ini pembelajaran melalui

    pendekatan brain based learning pada pokok bahasan matriks dapat

    meningkatkan keaktian siswa. Perbedaaan penelitian ini dengan penelitian di

    atas adalah peneliti menerapkan pendekatan brain based learning pada

    pembelajaran matematika, yang mana di sini peneliti ingin melihat apakah

    hasil belajar matematika siswa dapat meningkat dengan penerapan brain

    based learning ini.

    .# Keran*4a K'nse7tual

    alam pembelajaran matematika, banyak sekali aktor yang

    mempengaruhi hasil belajar siswa, salah satunya adalah anggapan siswa

    bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit dipahami. Banyak

    cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa diantaranya

    menciptakan suasana belajar yang memoti(asi dan mendorong siswa terlibat

    akti dalam proses belajar. "amun kenyataannya siswa masih pasi dalam

    belajar dan proses belajar mengajar didominasi oleh guru.

    Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan

    menerapkan pendekatan brain based learning. Brain based learning

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    30/63

    30

    merupakan pembelajaran yang disesuaikan dengan pemikiran atau otak siswa,

    dimana pembelajaran ini berguna untuk menyeimbangkan antara otak kiri

    dengan otak kanan siswa. 'tak kiri siswa berungsi untuk pengetahuan

    sedangkan otak kanannya berungsi dalam memicu emosi siswa tersebut,

    sehingga dengan penyeimbangan antara otak kanan dengan otak kiri maka

    siswa akan lebih mudah memahami dan mengingat konsep matematika yang

    telah diajarkan.

    Pada brain based learning 1pembelajaran berbasis kemampuan otak4

    ini siswa akan lebih akti dalam belajar, dan pembelajaran tidak didominasi

    oleh guru, karena peran guru di sini hanya sebagai asilitator, moti(ator,

    ino(ator dan mengkoordinir proses pembelajaran. Suasana belajar akan lebih

    bermakna karena pembelajaran juga dikemas dengan hal-hal menarik

    misalnya dengan penggunaan musik dan warna warni seperti halnya cara

    kerja otak kanan sehingga materi yang dipelajari akan tersimpan lama dalam

    memori siswa. !al ini akan menjadikan siswa termoti(asi untuk belajar,

    sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    31/63

    31

    BAB III

    METODOLO.I PENELITIAN

    "# Jenis Penelitian

    Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

    jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian eksperimen semu

    1-uasi /perimental resear&h4.

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    32/63

    32

    penelitian eksperimen yang tidak memungkinkan untuk memanipulasi atau

    mengontrol (ariabel-(ariabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib

    dan ketat seperti pada penelitian eksperimen sungguhan 1True /perimental

    resear&h4>+3. Penelitian eksperimen semu ini dapat dilakukan dengan

    memberikan perlakuan 1treatment4 pada kelas eksperimen dengan

    menerapkan pendekatan brain based learning sedangkan pada kelas kontrol

    menggunakan metode pembelajaran kon(ensional.

    2# Ran@an*an Penelitian

    ?ancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah #andomi0ed

    %ontrol *roup Onl) Design. alam penelitian ini beberapa sampel yang

    diambil dari populasi dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok

    eksperimen dan kelompok kontrol.

    Perlakuan yang diberikan pada eksperimen adalah menerapkan

    pendekatan brain based learning sedangkan pada kelas kontrol menggunakan

    metode pembelajaran kon(ensional. Menurut Suryabrata rancangan dalam

    penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini0

    abel #. ?ancangan Penelitian+:

    &elompok Perlakuan est

    &elompok eksperimen N

    &elompok kontrol =

    &eterangan0

    N O Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan brain based learning

    +3uri,Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian, 1Padang0 U"P Press, #**34, h. 8#38

    Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, 1akarta0 P ?aja raindo Persada,#*))4, h. )):

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    33/63

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    34/63

    34

    probabilit) samplingtepatnya dengan tekniksimple random sampling.

    >Probabilit) sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

    memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur 1anggota4 populasi

    untuk dipilih menjadi anggota sampel>,6)sedangkan >simple random

    samplingadalah cara pengambilan sampel yang dilakukan secara acak.

    Artinya, setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk

    dipilih>.6#

    Berdasarkan permasalahan, jenis penelitian dan populasi yang

    akan diteliti, maka dibutuhkan dua kelas sebagai sampel yaitu untuk

    kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan uraian sebagai berikut0

    )4 &elompok eksperimen, pada kelompok ini akan diberikan suatu

    treatment atau perlakuan yaitu penerapan pendekatan brain based

    learning.

    #4 &elompok kontrol, pada kelompok ini diberikan suatu treatment

    atau perlakuan dengan menggunakan pembelajaran kon(ensional.

    angkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan sampel

    adalah sebagai berikut0

    )4 Mengumpulkan nilai ujian tengah semester genap matematika

    &elas %$$ SMP" # $% &''.

    #4 Melakukan uji

    normalitas, homogenitas (ariansi, dan kesamaan rata-rata populasi.

    6)

    Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan" 1 Bandung 0 Alabeta, #**34, h. )#*6# uri, op. &it." h. :#

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    35/63

    35

    Pengujian ini dilakukan dengan bantuan

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    36/63

    36

    alam graik yang diperoleh, terdapat sebuah garis lurus

    sebagai indikasi bahwa data berasal dari distribusi

    normal. ika semua pencaran titik-titik yang diperoleh

    dekat dengan garis lurus, maka dikatakan data

    berdistribusi normal, sebaliknya, jika pencaran titikItitik

    jauh dari garis lurus maka dikatakan bahwa asumsi

    kenormalan tidak dipenuhi oleh data tersebut.

    1#4 $nterpretasiP$alue

    P$aluemenyatakan besarnya peluang untuk melakukan

    galat jenis $ 1menolak hipotesis nol jika sesungguhnya

    hipotesis nol tersebut benar4. ikaP$alueyang diperoleh

    lebih kecil dari tara nyata yang ditetapkan 1 4, maka

    tolak1odan sebaliknya terima1o.

    !asil pengujian menunjukkan bahwa titik menyebar

    mengikuti garis kenormalan 1ampiran $$4 dan nilai P-$alue yang

    diperoleh untuk masing-masing kelas populasi lebih besar daripada

    tara nyata 1 4 yang telah ditetapkan yaitu *,*9. P-$alueuntuk kelas

    %$$.) adalah *,:7) kelas %$$.# adalah *,*37 kelas %$$.+ adalah

    *,99: dan kelas %$$.6 adalah *.89). adi dapat disimpulkan bahwa

    data hasil belajar matematika semua kelas populasi berdistribusi

    normal.

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    37/63

    37

    b4 Uji homogenitas (ariansi

    Uji homogenitas (ariansi bertujuan untuk melihat apakah

    populasi memiliki keragaman yang sama atau tidak. Untuk

    menguji homogenitas (ariansi digunakan uji-Bartlet dengan

    bantuanSo't,areM$"$AB. !ipotesis yang diajukan adalah0

    #6

    #

    +

    #

    #

    #

    )* 0 ===1

    0)

    1 Paling kurang ada satu pasang $ariansi )ang tidak

    sama.

    Untuk melakukan uji normalitas bentuk perintah dapat

    dituliskan pada Session %ommandsebagai berikut0

    MTB C Vartest 1" 12

    ika menggunakan kotak dialog, urutan operasinya adalah0

    Stat ANOVA Test for Equal Variance

    Lara untuk menginterpretasikan uji ini adalah dengan

    memperhatikan &hart yang dihasilkan. ika irisan selang

    kepercayaan itu kosong, maka dikatakan bahwa kelompok

    perlakuan tersebut tidak homogen, dan sebaliknya dikatakan

    homogen jika garis-garis selang kepercayaan beririsan. Selain

    itu, jika P-$alue Q berarti kelompok data memiliki (ariansi

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    38/63

    38

    yang homogen pada tingkat kepercayaan 1)-4 R. ara nyata 1

    4 yang diterapkan yaitu *,*9.

    !asil pengujian menunjukkan bahwa selang kepercayaan

    bagi (ariansi untuk semua kelas populasi beririsan 1ampiran

    $$$4 dan nilai P-$alueyang diperoleh adalah *,+#7. Artinya, nilai

    P-$alue Q . adi dapat disimpulkan bahwa semua kelas

    populasi homogen.

    c4 Uji kesamaan rata-rata

    Uji kesamaan rata-rata bertujuan untuk mengetahui

    apakah populasi memiliki kesamaan rata-rata atau tidak. Uji ini

    menggunakan teknik Ana(a Satu Arah 1One 5a)4 dengan

    bantuan So't,areM$"$AB. !ipotesis yang diajukan adalah0

    6+#)* 0 ===1 .

    0)

    1 Sekurangkurangn)a terdapat dua pasang populasi

    )ang memiliki ratarata )ang tidak sama.

    Spesiikasi perintah M$"$AB yang digunakan adalah

    untuk input data perkolom adalah sebagai berikut0

    MTB ANOVAOne

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    39/63

    39

    kesamaan rata-rata dan sebaliknya. "ilai yang digunakan

    adalah *,*9.

    !asil pengujian menunjukkan bahwa nilai P-$alueyang

    diperoleh adalah *,#7+. Artinya, nilai P-$alue Q 1ampiran

    $%4. adi dapat disimpulkan bahwa semua kelas populasi

    mempunyai kesamaan rata-rata.

    +4 Populasi yang

    diperoleh telah berdistribusi normal, homogen dan memiliki

    kesamaan rata-rata, maka sampel dapat diambil secara acak

    lotting, yang terambil pertama yaitu kelas %$$.6 yang dijadikan

    sebagai kelas eksperimen dan yang terambil kedua yaitu kelas

    %$$.+ sebagai kelas kontrol.

    !# Data

    enis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah066

    )4 ata primer yaitu data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan

    atau laboratorium. ata primer dalam penelitian ini adalah hasil

    belajar matematika siswa kelas sampel.

    #4 ata sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber sekunder,

    seperti dokumen-dokumen dari berbagai lembaga. ata sekunder

    dalam penelitian ini adalah data siswa yang menjadi populasi dan

    66uri, op. &it." h. 7:

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    40/63

    40

    sampel serta nilai ujian tengah semester genap matematika kelas %$$

    SMP" # $% &''.

    ># Varia)el

    %ariabel dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu069

    a. %ariabel bebas adalah (ariabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

    sebab perubahan atau timbulnya (ariabel terikat. %ariabel bebas

    dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan brain based

    learning pada kelas eksperimen dan pembelajaran kon(ensional pada

    kelas kontrol.

    b. %ariabel terikat adalah (ariabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

    akibat, karena adanya (ariabel bebas. %ariabel terikat dalam

    penelitian ini adalah hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan

    brain based learningdan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan

    pembelajaran kon(ensional.

    ?# Instru(en Penelitian

    a# Tes 0asil Bela5ar

    $nstrumen penelitian ini yaitu tes hasil belajar matematika. Materi

    yang diujikan dalam tes adalah materi yang diberikan selama penelitian.

    es yang diujikan adalah tes tertulis dalam bentuk uraian, karena melalui

    tes bentuk uraian ini peneliti bisa melihat sejauh mana kemampuan otak

    siswa dalam menyerap inormasi terhadap materi yang diajarkan. es ini

    69Sugiyono, op. &it. " h. 8)

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    41/63

    41

    dibuat berdasarkan &SP yang dikonsultasikan terlebih dahulu dengan

    dosen yang berkompeten dan guru matematika kelas %$$ SMP" # $%

    &''.

    Untuk mendapatkan tes yang baik dilakukan beberapa langkah

    sebagai berikut ini 0

    1) Menyusun kisi-kisi soal tes

    hasil, kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada ampiran %.

    2) Menuliskan dan menyusun

    butir-butir soal yang diujikan. Butir-butir soal yang diujikan dapat dilihat

    pada ampiran %$ dan kunci jawaban pada ampiran %$$.

    3) %aliditas soal tes 1(aliditas

    instrumen4, >suatu instrumen dapat dikatakan (alid bila instrumen

    tersebut mampu mengukur apa yang diinginkan secara tepat.>68 alam

    penelitian ini (aliditas yang digunakan adalah (aliditas isi, maksudnya isi

    tes tersebut telah sesuai dengan kurikulum dan materi yang diajarkan.

    #4 Melakukan Uji coba tes

    Agar soal yang disusun memiliki kriteria soal yang baik, maka

    soal tersebut perlu diujicobakan terlebih dahulu dan kemudian

    dianalisis untuk mendapatkan mana soal yang memenuhi kriteria. Soal

    ini akan diujicobakan di kelas %$$.) SMP" # $% &''.

    Peneliti mengambil kelas %$$.) SMP" # $% &'' sebagai

    tempat uji coba soal karena memiliki &&M yang sama dengan kelas

    eksperimen dan kelas kontrol yaitu 3*. !asil tes uji coba tercantum

    68uri op. &it." h. ))6

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    42/63

    42

    dalam proporsi jawaban soal uji coba tes hasil belajar matematika

    1ampiran N4.

    +4 Analisis butir soal tes

    Untuk mendapatkan kualitas soal yang baik maka dilakukan

    beberapa langkah sebagai berikut 0

    )4 aya Pembeda

    Soal

    < Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana

    suatu butir soal mampu membedakan siswa yang sudah menguasai

    kompetensi dengan siswa yang belum/kurang menguasai

    kompetensi berdasarkan kriteria tertentu>.63

    Untuk mengetahui daya pembeda soal, terlebih dahulu

    dengan mencari indeks pembeda soal dengan cara sebagai berikut0

    a4 ata diurutkan dari nilai tertinggi sampai nilai yang

    terendah

    b4 Membagi testee dalam dua kelompok yaitu kelompok

    atas dan kelompok bawah.

    c4 !itung degress o' 'reedom1d4 dengan rumus 0

    d O 1n t - )4 1n r - )4

    n t O n r O #3 R K " O n

    63

    Tainal Ariin,$aluasi Pembelajaran" 1 Bandung 0 P. ?emaja ?osda &arya, #*)*4, h.#3+

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    43/63

    43

    d4 Menghitung indeks pembeda soal

    dengan rumus0

    $ p O

    4)1

    ##

    +

    nn

    66

    MM

    rt

    rt

    &et 0

    $ p 0 indeks pembeda soal

    M r 0 ?ata-rata skor kelompok rendah

    M t 0 ?ata-rata skor kelompok tinggi

    t6#

    0 umlah kuadrat de(iasi skor kelompok

    tinggi

    r6#

    0 umlah kuadrat de(iasi skor kelompok

    rendah

    n 0 #3 R K "

    " 0 Banyak peserta tes

    Suatu soal mempunyai daya pembeda yang berarti

    1signiikan4 jika $ p hitung $ p tabel pada d yang telah

    ditentukan.6:

    6:

    Praktiknyo Prawironegoro,$aluasi Belajar Khusus +nalisis Soal Untuk Bidang StudiMatematika1akarta0 PPP&, )7:94, h. ))

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    44/63

    44

    Setelah dilakukan ujicoba dengan nilai $p tabel O #.7:

    didapat daya pembeda soal sebagai berikut0

    Ta)el !# 0asil Daya Pe()e-a S'al Setelah Dila4u4an

    +5i@')a

    N' S'al I7 Keteran*an

    ) )3.## Signiikan

    # +.++ Signiikan

    + 9.3) Signiikan

    6 +.79 Signiikan

    9 +.:: Signiikan

    8 +.## Signiikan

    3 6.+9 Signiikan

    : 9.:* Signiikan

    Berdasarkan abel 6, semua soal memiliki daya

    pembeda yang signiikan. !asil perhitungan daya pembeda soal

    dapat dilihat pada ampiran N$.

    #4 $ndeks &esukaran

    Soal

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    45/63

    45

    Sebuah butir soal dikatakan baik adalah apabila tingkat

    kesukaran dapat diketahui tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.

    Sebab tingkat kesukaran item itu memiliki korelasi dengan daya

    pembeda. Bila item memiliki tingkat kesukaran maksimal, maka daya

    pembeda akan rendah, demikian pula bila item itu terlalu mudah juga

    tidak akan memiliki daya pembeda.67

    Untuk menentukan indeks kesukaran 1$ k 4 soal essay dapat

    digunakan rumus sebagai berikut09*

    $ k O R)**#

    /mn

    DDrt

    +

    &et 0

    $ k 0 $ndeks kesukaran soal

    t

    0 umlah skor dari kelompok tinggi

    r 0 umlah skor dari kelompok rendah

    m 0 Skor setiap soal benar

    n 0 Banyak peserta tes

    n 0 #3R K n

    67Asnelly $lyas,$aluasi Pendidikan" 1 Batusangkar 0 SA$" Batusangkar Press, #**84,

    h. ))9 9*Praktiknyo Prawironegoro, op.&it., h. )6

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    46/63

    46

    engan kriteria sebagai berikut 0

    Ta)el ># Kriteria In-e4s Kesu4aran S'al

    "ilai $ k &riteria

    $ k 5 #3R Soal sukar

    #3 R k! R3+ Soal sedang

    $ k Q 3+ R Soal mudah

    Setelah dilakukan uji coba tes dan dilakukan perhitungan maka

    didapatkan indeks kesukaran soal pada abel 8 0

    Ta)el ?# 0asil In-e4s Kesu4aran S'al Setelah Dila4u4an

    +5i 1')a

    N' S'al I4 Keteran*an

    ) 9+.: R Sedang

    # :9.8+ R Mudah

    + 3*.:+ R Sedang6 :6.+: R Mudah

    9 ##.9 R Sukar

    8 +*.6# R Sedang

    3 9+.39R Sedang

    : 6+.++R Sedang

    Berdasarkan analisis indeks kesukaran soal, dinyatakan bahwa

    semua soal dapat dipakai untuk soal tes akhir. adi soal uji coba ini

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    47/63

    47

    langsung dapat digunakan untuk soal tes akhir. Perhitungan indeks

    kesukaran ini dapat dilihat pada ampiran N$$.

    #4 &lasiikasi Soal

    &lasiikasi soal atau item dapat ditentukan sebagai berikut09)

    a4 $tem tetap dipakai jika $ p signiikan * R 5 $

    k 5)** R

    b4 $tem diperbaiki jika 0

    $ p signiikan dan $ k O *R atau )**R

    $ p tidak signiikan dan * R 5 $ k 5)** R

    c4 $tem diganti jika $ p tidak signiikan dan $ k

    O *R atau $ k O )**R.

    Berdasarkan hasil analisis daya pembeda dan indeks

    kesukaran, soal dapat diklasiikasikan sebagai berikut0

    9)ihat,!bid., h. )3

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    48/63

    ( )

    = ##

    )) ))t

    i

    n

    n

    r

    4

    4

    //

    =

    #

    #

    #

    48

    Ta)el # Klasi9i4asi S'al

    N'

    S'al

    I7 Keteran*an I4 Keteran*an Klasi9i4asi

    ) )3.## Signiikan 9+.: R Sedang ipakai

    # +.++ Signiikan :9.8+ R Mudah ipakai

    + 9.3) Signiikan 3*.:+ R Sedang ipakai

    6 +.79 Signiikan :6.+: R Mudah ipakai

    9 +.:: Signiikan ##.9 R Sukar ipakai

    8 +.## Signiikan +*.6# R Sedang ipakai

    3 6.+9 Signiikan 9+.39R Sedang ipakai

    : 9.:* Signiikan 6+.++R Sedang ipakai

    !asil analisis soal uji coba ini ddapat dilihat pada lampiran N$$$.

    +4 ?eliabilitas

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    49/63

    49

    #

    i O umlah %ariansi skor tiap-tiap item

    #

    t O %ariansi otal

    n

    O Banyaknya butir soal

    " O Banyaknya siswa9+

    engan &riteria sebagai berikut 0

    Ta)el %# Relia)ilitas Tes

    Nilai r )) Kriteria

    *.7* r)) 5 ).** ?eliabilitas tinggi sekali

    *.3* r)) 5 *.7* ?eliabilitas tinggi

    *.6* r)) 5 *.3* ?eliabilitas sedang

    *.#* r)) 5 *.6* ?eliabilitas rendah

    *.** r)) 5 *.#* ?eliabilitas sangat rendah sekali

    !arga rhitungyang diperoleh adalah *.:+ yang berada pada inter(al

    *.3* r)) 5 *.7* sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tes uji

    coba memiliki reliabel tinggi. Perhitungan reliabilitas dapat dilihat

    pada ampiran N$%.

    )# 1atatan La7an*an

    Pembuatan catatan lapangan berdasarkan hasil obser(asi tentang

    masalah-masalah yang dialami siswa dalam pembelajaran pada

    penerapan pendekatan brain based learning. Latatan lapangan terdapat

    pada lampiran N%.

    9+

    Suharsimi Arikunto,Dasardasar e$aluasi pendidikan, 1akarta0 Bumi Aksara, )7774 h.)**

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    50/63

    50

    # Pr'se-ur Penelitian

    a# Taha7 Persia7an

    )4 Meninjau sekolah tempat penelitian diadakan.

    #4 Mengajukan surat permohonan penelitian.

    +4 &onsultasi dengan guru bidang studi yang bersangkutan.

    64 Menetapkan jadwal pelaksanaan penelitian.

    Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei #*)#. adwal pelaksanaan

    penelitian dapat dilihat pada abel 7 0

    Ke*iatan E4s7eri(en K'ntr'l

    Pertemuan ) #: Mei #*)# #7 Mei #*)#

    Pertemuan # #7 Mei #*)# +* Mei #*)#

    Pertemuan + +* Mei #*)# ) Mei #*)#

    Pertemuan 6 6 uni #*)# 9 uni #*)#

    es akhir 9 uni #*)# 8 uni #*)#

    94 Membuat rencana pembelajaran 1?PP4.

    ?PP yang digunakan dalan penelitian ini dapat dilihat pada

    ampiran N%$ untuk kelas eksperimen dan ampiran N%$$ untuk kelas

    kontrol.

    Taha7 7ela4sanaan

    Pada tahap pelaksanaan kelas eksperimen diterapkan pendekatan

    brain based learning dengan langkah-langkah seperti contoh berikut ini0

    Ke*iatan Lan*4ah=lan*4ah Pe()ela5aran Wa4tu

    Pendahuluan uru mengucapkan salam dan)9 menit

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    51/63

    51

    memeriksa kehadiran siswa.

    Taha7 7ra=7e(a7aran

    ). uru memajang peta pikiran

    1mind map4 mengenai materi

    yang akan dipelajari yaitu

    segitiga dan segiempat.

    #. Membangun hubungan yang

    positi dengan siswa.

    +. uru menyampaikan tujuan

    pembelajaran.

    6. Siswa diminta untuk

    menuliskan target yang harus

    dicapai dalam pembelajaran

    kali ini pada lembar target

    masing-masing.

    5. Siswa, dengan bimbingan guru,

    melakukan senam otak 1brain

    g)m4. Misalnya dengan cara

    menyuruh siswa menulis atau

    menggambar dengan dua

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    52/63

    52

    tangan.

    8. Siswa diberikan beberapa

    pertanyaan apersepsi oleh guru

    dalam rangka mengaitkan

    materi yang sudah dipelajari

    dengan materi yang akan

    dipelajari.

    Taha7 7ersia7an

    Siswa diberikan penjelasan awal

    tentang materi segitiga dan segiempat

    yang akan diajarkan. uru mengaitkan

    materi tersebut dengan kehidupan

    sehari-hari.

    &egiatan $nti Taha7 inisiasi -an a4uisisi

    ). Siswa dikondisikan dalam

    beberapa kelompok. iap

    kelompok terdiri dari lima atau

    enam orang siswa.

    #. Masing-masing kelompok

    diberi embar iskusi.

    +. Siswa dipersilakan untuk

    6* menit

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    53/63

    53

    mempelajari dan memahami

    embar iskusi.

    6. Siswa mulai diperdengarkan

    musik klasik.

    9. Siswa dengan bimbingan guru,

    mendiskusikan materi sambil

    menjawab serangkaian

    pertanyaan pada embar

    iskusi.

    Taha7 ela)'rasi

    ). Siswa diberi kesempatan untuk

    mempresentasikan hasil diskusi

    kelompok di depan kelas.

    Sedangkan kelompok lain

    memperhatikan,

    mengemukakan pendapat, atau

    mengajukan pertanyaan.

    #. uru lebih akti

    mengkondisikan kelas.

    Penutup Taha7 in4u)asi -an (e(asu44an

    (e('ri

    #9 menit

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    54/63

    54

    ). Siswa bersama-sama dengan

    guru melakukan peregangan

    sambil menonton (ideo yang

    dapat memoti(asi siswa untuk

    belajar.

    #. Siswa mengerjakan soal-soal

    latihan sederhana yang

    berkaitan dengan materi yang

    baru saja dipelajari, tanpa

    bimbingan guru.

    Taha7 ;eri9i4asi -an 7en*e@e4an

    4eya4inan

    ). Siswa mengerjakan soal-soal

    latihan yang setingkat lebih

    rumit sebagai tugas indi(idu

    sambil mendengarkan musik

    yang sama seperti pada saat

    berdiskusi kelompok.

    #. Siswa, dengan bimbingan guru,

    mengecek jawaban siswa.

    Taha7 7erayaan -an inte*rasi

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    55/63

    55

    ). Siswa, dengan bimbingan guru,

    menyimpulkan materi yang

    telah didiskusikan bersama.

    2. Siswa diberi Pekerjaan ?umah

    1P?4, yaitu membuat mind

    mapdari apa yang telah

    dipelajari dan mengerjakan

    beberapa latihan soal, serta

    mempelajari materi selanjutnya.

    +. Siswa, dengan bimbingan guru,

    mengecek lembar target siswa.

    6. Siswa menuliskan kesan

    terhadap pembelajaran

    matematika yang baru saja

    dilaksanakan serta harapan

    untuk pertemuan selanjutnya

    pada lembar karangan singkat

    Siswa.

    9. Siswa bersama dengan guru

    melakukan perayaan kecil

    sebagai penghargaan atas

    pembelajaran yang telah

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    56/63

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    57/63

    57

    #. Siswa

    diberi tugas mengerjakan latihan

    yang ada pada buku. 1#* menit4

    +. Siswa

    ditunjuk untuk mengerjakan soal

    tersebut pada papan tulis 1)9

    menit4

    Penutup 6. uru

    bersama siswa merangkum materi

    yang telah dipelajari pada hari itu.

    9. uru

    memberikan pekerjaan rumah

    1P?4 dan tugas baca untuk materi

    berikutnya kepada siswa.

    )* menit

    )# Taha7 Penyelesaian

    Memberikan tes akhir pada kedua kelas, kemudian hasil tes dari

    kelas eksperimen dan kelas kontrol diolah dan dianalisis untuk

    menentukan apakah hasil belajar matematika dengan menerapkan

    pendekatan brain based learning lebih baik dari pada hasil belajar

    matematika dengan menggunakan pembelajaran kon(ensional.

    %# Te4ni4 Analisis Data

    es akhir dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. !asil

    tes akhir dapat dilihat pada ampiran NN. Setelah itu diadakan pengujian

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    58/63

    58

    hipotesis secara statistik yaitu uji-t. untuk melakukan uji-t maka terlebih

    dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas (ariansi kedua

    kelompok data sebagai berikut0

    ). Uji "ormalitas

    Uji normalitas dilakukan dengan bantuan So't,are M$"$AB"

    teknik yang digunakan yaitu Uji +nderson Darling. Untuk melihat apakah

    data berdistribusi normal atau tidak, dapat menggunakan cara interpretasi

    P$alueyaitu data berdistribusi normal jika P$aluelebih besar dari tara

    nyata 14 yang telah ditetapkan yaitu *.*9.

    alam hal ini, hipotesis yang diajukan adalah0

    *1 O Sampelberdistribusi normal

    )1 O Sampel tidak berdistribusi normal.

    #. Uji !omogenitas %ariansi

    Uji homogenitas (ariansi dilakukan menggunakan uji-F dengan

    bantuan So't,are M$"$AB. Uji ini bertujuan untuk melihat apakah kedua

    kelompok data mempunyai (ariansi homogen atau tidak.

    alam hal ini, hipotesis yang diajukan adalah

    #

    #

    #

    )* 0 =1

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    59/63

    59

    #

    #

    #

    ))0 1

    dimana#) adalah (ariansi dari kelas eksperimen dan

    ## adalah

    (ariansi dari kelas kontrol.

    +. Uji !ipotesis

    Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya

    dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah

    hasil belajar matematika siswa kedua kelas sampel berbeda secara uji satu

    pihak, dengan hipotesis statistik #)* 0 =1 dan #))0 >1 . engan

    uraian yaitu0

    #)* 0 =1 !asil belajar matematika siswa pada penerapan

    pendekatan brain based learning sama dengan

    hasil belajar matematika siswa pada

    pembelajaran kon(ensional.

    #))0 >1 !asil belajar matematika siswa pada penerapan

    pendekatan brain based learning lebih baik

    dibandingkan dengan hasil belajar matematika

    siswa pada pembelajaran kon(ensional.

    Untuk menguji hipotesis digunakan uji-t satu arah dengan bantuan

    So't,areM$"$AB. Pada So't,areM$"$AB, data yang telah inputkan

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    60/63

    60

    sebelumnya, dianalisis dengan Uji-t untuk dua kelas sampel 1T,osample

    T 'or ksperimen $s Kontrol4. Apabila diperoleh nilai P-$alue5 maka

    hipotesis penelitian diterima, dengan kata lain tolak *1 .

    DATAR KEP+STAKAAN

    Adi H. unawan. #**3. *enius Learning Strateg). akarta 0 P ramedia

    Pustaka Utama

    Asnelly $lyas. #**8. $aluasi Pendidikan. Batusangkar 0 SA$" Batusangkar

    Press

    Badudu.Kamus Umum Bahasa !ndonesia. akarta0 Pustaka Sinar !arapan

    ryden ordon. #***.#e$olusi %ara Belajar the Learning #e$olution. Bandung 0

    MiCon Media Utama

    ;rman Suherman, dkk. #**+.Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

    Bandung 0 UP$

    !erman !udoyo. #**). Pengembangan kurikulum dan Pembelajaran

    Matematika. Malang 0 Uni(ersitas "egeri Malang

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    61/63

    61

    ensen ;rik. #**:. Brain based Learning (Pembelajaran Berbasis Kemampuan

    Otak. =okyakarta 0 Pustaka Belajar

    uri. #**3.Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. Padang0 U"P Press

    Muhibbin Syah. #**6.Psikologi Belajar. akarta0P. ?aja raindo Persada

    Mursell. )777.Mengajar dengan Sukses. Bandung 0 ;MMA?S

    "asution S. #***. Didaktik +sas+sas Mengajar. akarta0 Bumi Aksara

    Praktiknyo Prawironegoro. )7:9. $aluasi Belajar Khusus +nalisis Soal Untuk

    Bidang Studi Matematika. akarta0 PPP&

    Sugiyono. #**3.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung 0 Alabeta

    Suharsimi Arikunto. )777. Dasardasar $aluasi Pendidikan. akarta0 Bumi

    Aksara

    Suharsimi Arikunto. #**8.Prosedur Penelitian. akarta 0 P ?ineka Lipta

    Sumadi Suryabrata. #*)). Metodologi Penelitian. akarta0 P ?aja raindo

    Persada

  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    62/63

    62

    Syariandi.+nalisis Statistika !n'erensial Dengan MenggunakanMinitab1Modul4

    Syamsu =usu. #**7.Psikologi Perkembangan +nak dan #emaja. Bandung 0 P

    ?emaja ?osdakarya

    ony BuCan. #*)*.Buku Pintar Mind Map. akarta 0 P ramedia Pustaka Utama

    rianto. #**7. Mendesain Model Pembelajaran !no$ati'Progresi'. akarta 0

    &encana Prenada Media roup

    Hina sanjaya. #**9. Pembelajaran dalam !mplementasi Kurikulum Berbasis

    Kompetensi. akarta 0 kencana

    Tainal Ariin. #*)*.$aluasi Pembelajaran. Bandung 0 P. ?emaja ?osda &arya

    !ernowo. 1#**:4. Menulis Feature di unia %enus. EonlineG.

    https0//internalmedia. Hordpress.com/#**:/*#/)7/menulis-eature-di I

    dunia-(enus/. E#9 Februari #*))G.

    iCa. #**3. Otak. ersedia 0 1http0//id.wikipedia.org/wiki/SistemDsaraDpusat4. E#9

    Februari #*))G.

    https://internalmedia/https://internalmedia/http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusathttps://internalmedia/http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusat
  • 8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)

    63/63

    63

    SapaJat, A. #**7. Brain Based Learning. ersedia 0.

    1http0//matematika.upi.edu/indeK.php/brain-based-learning/4.E#9 ebruari

    #*)*G.

    http://matematika.upi.edu/index.php/brain-based-learning/).%5B25http://matematika.upi.edu/index.php/brain-based-learning/).%5B25