annisa novianti.pdf
Transcript of annisa novianti.pdf
1
SEMIOTIKA TRAGEDI MINA PADA MEDIA ONLINE
DETIK.COM
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Annisa Novianti
NIM: 1112051100004
KONSENTRASI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/ 2016 M.
2
3
4
5
ABSTRAK
ANNISA NOVIANTI
Semiotika Tragedi Mina Pada Media Online Detik.com
Setiap tahun, jutaan jemaah haji datang dari seluruh negara di dunia
memadati Mekkah dan Madinah, untuk melaksanakan rukun Islam kelima ini.
Pada tahun 2015, kegiatan ibadah haji menuai duka dan keprihatinan banyak
orang. Karena pada prosesi puncak haji, yakni ketika jemaah berniat melempar
jumrah di pagi hari terjadi penumpukkan jemaah di persimpangan jalan 204, dan
menyebabkan tragedi yang memakan korban. Atas kejadian ini sekitar dua ribu
orang menjadi korban jiwa, sehingga media massa menyebutnya sebagai Tragedi
Mina. Detik.com adalah salah satu media yang memberitakan Tragedi Mina
terbanyak yakni sekitar 253 berita. Sehingga Detik.com dinilai detail dalam
memberitakan Mina. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka akan
muncul pertanyaan tentang bagaimana representasi dari media terkait Tragedi
Mina di media online Detik.com. Kemudian bagaimana gambaran semiotika dari
Tragedi Mina yang digambarkan oleh Detik.com.
Penelitian menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan
kualitatif. Berita dianalisis menggunakan metodologi penelitian semiotika Charles
Sanders Pierce. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
observasi, dan juga dokumentasi. Tehnik analisa data yang digunakan dalam
penelitian adalah model Miles dan Hubberman yang dilakukan melalui tiga tahap,
yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa deskripsi berita dapat
merepresetasikan suatu peristiwa. Kumpulan berita indepthnews dan feature di
Detik.com menjadi penekanan khusus dalam pemberitaan Tragedi Mina. Melalui
penarasian berita dapat disimpulkan bahwa peristiwa Mina, menyebabkan dampak
yang besar baik dari segi hubungan diplomasi negara maupun dalam dari segi
korban jiwa. Dalam membuat berita Tragedi Mina, reporter Detik.com
menghimpun informasi dari liputan langsung di lokasi kejadian dan juga dari
narasumber yang kredibel, untuk meminimalisir kesalahan informasi.
Keyword: Tragedi Mina, Semiotika, Representasi
i
KATA PENGANTAR
Bismilahirahmanirahim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan ridho-Nya sehingga dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan
baik. Salawat serta salam peneliti hanturkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Alhamdulilah peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“SEMIOTIKA TRAGEDI MINA PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM”,
yang dibuat guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada masa penelitian, penyusunan, penulisan, hingga penyelesaian skripsi,
peneliti tentunya mendapatkan bantuan dan dukungan baik secara moril maupun
materil dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini peneliti bermaksud untuk
memberikan ucapan terimakasi kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, M.A., Wakil
Dekan 1 Bidang Akademik, Dr. Suparto, M.Ed Ph.D. wakil Dekan II
Bidang Administrasi Umum Dra. Hj. Roudhonah, M.Ag, serta Wakil
Dekan III Bidang Kemahasiswaan Dr. Suhaimi, M.Si.
ii
2. Ketua Jurusan Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si. Sekertaris Konsentrasi
Jurnalistik Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A. yang bersedia meluangkan
waktu dalam memperlancar proses pembuatan skripsi serta membantu
ketika terdapat permasalahan dalam perkuliahan.
3. Dosen pembimbing skripsi, Dr. Tantan Hermansyah, M.Si, yang selalu
meluangkan waktu untuk membimbing peneliti dalam proses pembuatan
skripsi, disela-sela kesibukannya.
4. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi hormat saya
terhadap mereka yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi
peneliti.
5. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
serta Perpustakaan Utama.
6. Redaktur DetikTv, Gagah Wijoseno, dan Human Capital Detik.com,
Nanang Supriyatna, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
diwawancarai oleh peneliti, guna melengkapi penelitian.
7. Ibunda Sri Suryaningsih dan Ayahanda Wahyudi (alm) yang selalu
memberikan dukungan dari segi moril, materil, maupun doa serta
perhatian yang selalu diperuntukkan kepada peneliti, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan penuh semangat.
8. Saudara-saudara peneliti Eka Budiman, Nur Isya Agustini, dan Andiati
yang selalu memberikan dukungan moril sehingga memotivasi peneliti
dalam menyelesaikan skripsi.
iii
9. Pakde Ir. H. Mintardjo dan Ir. H. Purboyo yang selalu memberikan
motivasi dan arahan.
10. Sahabat seperjuangan Atika Suri, Rahmah Putri Awaliah, Devi Yuliana,
Ruqoyah Raudhatul Jannah, Avissa Suseno, dan Jurnalistik A 2012 yang
tidak dapat disebutkan satu persatu namun selalu memberikan dukungan
dan doa untuk peneliti.
Akhir kata peneliti mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-
besarnya jika terdapat kekurangan dalam skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat untuk pembaca.
Walaikumsalam Wr. Wb.
Penulis
Annisa Novianti
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .............................................. 3
1. Batasan Masalah.............................................................. 3
2. Rumusan Masalah ........................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
1. Manfaat Teoritis .............................................................. 4
2. Manfaar Praktis ............................................................... 4
E. Tinjauan Pustaka .................................................................... 5
F. Metodologi Penelitian ............................................................ 6
1. Metodologi Penelitian Kualitatif ...................................... 6
2. Subjek dan Objek Penelitian ............................................ 6
3. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 7
G. Sistematika Penulisan ............................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Semiotika.............................................................. 11
B. Tokoh-Tokoh Semiotika ......................................................... 14
C. Jurnalistik............................................................................... 21
1. Sejarah Jurnalistik ........................................................... 21
2. Produk Jurnalistik ............................................................ 22
3. Sejarah Singkat Jurnalistik Online ................................... 23
4. Jurnalistik Online dan Media Online ............................... 24
D. Kronologi Tragedi Mina ........................................................ 28
E. Konflik .................................................................................. 32
F. Tragedi Mina dalam Berita Detik.com ................................... 33
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan .............................................. 36
B. Visi dan Misi Detik.com ........................................................ 38
C. Nilai Detik.com ..................................................................... 40
D. Mekanisme Kerja Keredaksian di Detik.com ......................... 41
BAB IV SEMIOTIKA TRAGEDI MINA PADA MEDIA ONLINE
DETIK.COM
A. Temuan Data Terkait Konflik Iran dan Saudi dalam Berita
Tragedi Mina ......................................................................... 44
B. Realitas Subjektif Detik.com Terhadap Tragedi Mina ........... 57
C. Interpretasi Terhadap Tragedi Mina Pada Detik.com ............. 60
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................... 62
B. Saran.............................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 65
LAMPIRAN ............................................................................................... 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ibadah haji tahun 2015 menuai duka dan keprihatinan banyak orang,
akibat terjadinya Tragedi Mina. Melempar jumrah yang semestinya menjadi
momentum puncak haji, berubah menjadi tragedi yang memilukan. Kejadian pada
kamis pagi 24 September 2015 berawal dari penumpukan jemaah haji di jalur 204
yang terhenti dan bertemu dengan rombongan jemaah lain yang melalui jalur 223.
Akibat ribuan orang bertemu dipersimpangan jalan, mulai saling dorong diantara
mereka yang menyebabkan mulai berjatuhan dan terinjak-injaknya jemaah.1
Tragedi Mina ini menjadi perhatian banyak media massa, yang tentunya
memberitakan dalam berbagai pengemasan serta prespektif masing-masing.
Prespektif sendiri merupakan suatu cara pandang, kerangka kerja dalam melihat
suatu gejala fenomena, dimana cara pandang itu memengaruhi presepsi orang
ketika melihat suatu gejala atau fenomena.2 Prespektif media dapat dilihat dari
pemberitaannya yang dibuat sesuai dengan visi, misi serta nilai yang dimiliki oleh
setiap media. Media online Detik.com dalam memberitakan Tragedi Mina sesuai
dari visi, misi dan juga nilai dari media. Salah satu satu nilai dari Detik.com
adalah kreatif, sehingga dalam menyajikan peristiwa Mina tentunya melalui
berbagai sisi pandangan yang menarik untuk membentuk satu gambaran utuh
1Gagah Wijoseno,“Duka Mina Salah Siapa”, Majalah Detik, 28 September 2015, h.58
2Dr. Inge Hutangalung, Msi, Teori-Teori Komunikasi dalam Pengaruh Psikologi,(Jakarta:
PT Indeks Permata Puri Media 2015), h. 3
2
Tragedi Mina. Prespektif ini tentunya yang memberikan ciri khas tersendiri bagi
setiap media, khususnya Detik.com dalam memberitakan Mina.
Dalam menyuguhkan peristiwa tentunya media merepresentasikannya
melalui bentuk tulisan disertai ilustrasi dan foto untuk merepresentasikan sesuatu
peristiwa. Kendati demikian, karena media online mengutamakan penarasiannya
dalam memberitakan peristiwa, maka penggambaran yang dibentuk oleh media
dalam suatu kejadian dapat dilihat dari serangkaian laporan jurnalistik melalui
narasi berita. Walaupun Detik.com dalam memberitakan terkait Tragedi Mina
dilengkapi oleh foto, namun tidak sepenuhnya mewakili keseluruhan visual dari
kejadian tersebut.
Foto dalam jurnalistik hanya sebatas melengkapi dan mempertegas kondisi
secara visual, tanpa menjelaskan secara keseluruhan hal yang tidak terlihat dari
kenampakan yang terlihat. Dalam setiap peristiwa tentunya terdapat fakta lain
yang tersimpan dalam membangun sebuah peristiwa tragedi. Hal tersebut
merupakan bagian dari penggambaran peristiwa yang berasal dari kumpulan
kejadian yang terjadi disekitar tragedi utama.
Media online Detik.com dalam merepresentasikan tragedi Mina kepada
para pembaca, utamanya melalui sajian berita dengan jenis indepth news. Pada
jenis berita tersebut terdapat penarasian yang sifatnya simbolik, dengan
menjelaskan keterkaitan peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain, dalam
membentuk suatu peristiwa khususnya peristiwa Mina. Seperti halnya dengan
berita indepthnews tentang argumentasi yang bernada kecaman dari Iran terkait
3
Tragedi Mina, tentunya dalam berita jenis ini setiap ungkapan negatif tentang
pengelolaan haji oleh Saudi dikaitkan dengan konfliknya antara Saudi.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis memutuskan untuk melakukan
sebuah penelitian dengan judul “SEMIOTIKA TRAGEDI MINA PADA
MEDIA ONLINE DETIK.COM”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini terarah dan lebih mudah maka
penulisan ini di fokuskan pada pemberitaan yang mengarah terhadap konflik
Iran dan Saudi yang disajikan oleh Detik.com mengenai Tragedi Mina.
Sementara itu berita yang diteliti adalah jenis indepth news. Peneliti
menfokuskan demikian, karena menurut peneliti dalam melihat keterkaitan
antara konflik dengan Tragedi Mina dapat dilihat dari jenis berita tersebut.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan
untuk menjawab pertanyaan :
1. Bagaimana tanda konflik Iran dan Arab Saudi dalam pemberitaan
Tragedi Mina di Detik.com?
2. Bagaimana realitas subjektif Detik.com terkait konflik Iran dan
Arab Saudi pada Tragedi Mina?
3. Bagaimana interpretasi Tragedi Mina yang digambarkan oleh
Detik.com?
4
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Detik.com memaknai konflik
Iran dan Arab Saudi dalam Tragedi Mina. Kemudian mengetahui bagaimana
realitas subjektif yang dibangun Detik.com terkait Tragedi Mina. Serta untuk
mengetahui bagaimana interpretasi konflik Iran dan Arab Saudi dalam Tragedi
Mina di Detik.com, melalui penyampaian berita seputar kejadian tersebut.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dari segi manfaat teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah
wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana new media media atau media
online dalam menghadirkan keterkaitan antara fakta yang terjadi disekitar
peristiwa utama. Penelitian ini mengaplikasikan teori-teori yang ada dan
sesuai dengan masalah, serta menggunakan metodologi penelitian kualitatif
dengan model analisis semiotika.
2. Manfaat Praktis
Dari segi manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
wawasan, pengetahuan, serta pelajaran bagi pembaca mengenai keterkaitan
antara fakta yang terjadi disekitar kejadian utama. Tentunya hal tersebut dapat
ditemui dalam berita indepthnews. Peneliti berharap, hasil penelitian ini dapat
memberikan informasi kepada para mahasiswa UIN Jakarta pada khususnya
serta masyarakat luas pada umumnya.
5
E. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan pengamatan peneliti yang dilakukan di perpustakaan
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, terdapat satu skripsi berjudul :
1. Analisis Semiotika Kritik Sosial Dalam Kartun Bung Sentil di Harian
Umum Media Indonesia Edisi “Disapu Banjir”, tahun 2013, karya Indah
Prastika, Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi tahun 2013. Skripsi ini menggunakan metode analisis
Charles Sanders Pierce untuk melihat makna ikon, indeks, simbol dari
kartun bung sentil di harian umum Media Indonesia
2. Analisis Semiotik Foto pada Rubrik Klinik Fotografi Kompas Karya
Taufiq Bernadi, Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi tahun 2012. Skripsi ini menggunakan
metode analisis Charles Sanders Pierce untuk melihat makna ikon, indeks,
simbolisasi dari foto-foto yang terdapat pada rubrik Klinik Fotografi
Kompas.
3. Analisis Semiotika Kartun Kritik Politik Dalam Buku Reformasi Karya
GM. Sudarta, skripsi karya Mohammad Dwiyan Pratiyo, Mahasiswa
Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
tahun 2014. Skripsi ini menggunakan metode analisis charles Sanders
Pierce untuk melihat kartun kritik politik pada buku Reformasi.
6
F. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian Kualitatif
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni pendekatan
yang menggunakan penafsiran dalam meneliti. Pendekatan kualitatif meneliti
sesuatu yang berada pada lingkugan alamiahnya, berusaha memahami atau
menafsirkan, fenomena yang berdasarkan makna-makna yang orang berikan
kepada hal-hal tersebut.3 Pendekatan kualitatif yang menggunakan penafsiran,
sesuai dengan semiotika yang menghasilkan penafsiran atau makna dibalik teks
berita yang diteliti oleh peneliti terkait dengan Tragedi Mina di media online
Detik.com. Metode analisis yang digunakan oleh peneliti adalah semiotika Charles
Sanders Pierce, dimana mempunyai tiga trikotomi mengenai tanda yang
merupakan sumber tradisi utama dalam semiotika.4
2. Subjek dan Objek Penelitian
a) Subjek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitiannya adalah pihak
redaksi Detik.com, dimana sebagai penyaji dan peliput langsung dari berita
terkait Tragedi Mina.
b) Objek Penelitian
Dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah serangkaian
konten berita terkait konflik Iran dan Arab Saudi pada Tragedi Mina yang
disediakan oleh media online di Detik.com.
3Dedy Muyana dan Solatun, Metode Penelitian Komunikasi, Contoh-contoh Penelitian Kualitatif
dengan pendekatan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h.5 4 Kris Budiman, Semiotika Visual : Konsep, Isu, dan Problem Ikonitas, (Yogyakarta: Jalasutra,
2011), h. 76
7
3. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data untuk penelitiannya. Dalam penelitian ini guna
mendapatkan data peneliti menggunakan metode:
a. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara peneliti dengan informan
(seseorang yang asumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek)
(Berger, 2000:111).5 Dalam meneliti, penulis akan menggunakan jenis wawancara
terstruktur (semistructure interview). Menurut Rachmat Kriyantono melalui buku
teknik praktis riset komunikasi mengatakan bahwa “wawancara dilakukan secara
bebas, tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan
ditanyakan dan telah dipersiapkan sebelumnya”.6 Pada penelitian ini peneliti
mewawancarai dua orang yang terdiri dari redaktur Detik.com yang meliput
langsung, dan membuat berita terkait dengan Tragedi Mina, serta divisi human
capital. Wawancara dilakukan dalam kurun waktu satu hari dan dengan durasi
masing-masing narasumber sekitar 95 menit.
b. Observasi
Observasi adalah kegiatan mencari dan mengamati data yang
digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis.7 Peneliti akan
5Rachmat Kriyantono, S.Sos., Msi, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008) h. 96 6 Rachmat Kriyantono, S.Sos., Msi, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008) h. 98 7 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial,(Jakarta:Salemba
Humanika, 2012), h.131.
8
mengobservasi terkait dengan berita-berita terkait Tragedi Mina pada media
online Detik.com.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yakni menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh
subjek sendiri atau orang lain tentang subjek.8 Peneliti akan mengumpulkan
data dari beberapa sumber, seperti buku-buku, artikel, website, dan literatur-
literatur lainnya yang relevan dengan materi atau objek penelitian.
d. Teknik Analisa Data
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisa data oleh
Milles dan Hubberman, yang dinyatakan sebagai model alir (flow model).
Dalam teknik analisa kualitatif ini dilakuka melalui tiga tahap, antara lain :
1. Reduksi data
Peneliti melakukan proses pengumpulan serta pemilihan data-data
yang dianggap penting, sehingga peneliti dapat menyederhanakan
gambaran data tersebut. Peneliti menyimpulkan data hasil wawancara
dengan pihak redaksi Detik.com, data berita yang mengarah kepada
konflik antara Iran dan Arab Saudi dalam ruang lingkup Tragedi Mina di
media online Detik.com sebanyak 3 berita, serta data berupa buku-buku
sebanyak 17 buku.
2. Penyajian data
8Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial,(Jakarta:Salemba
Humanika, 2012), h.141.
9
Ketika data terkumpul selanjutnya data tersebut diolah dalam
bentuk deskripsi untuk mempermudah dalam pemahaman. Biasanya
dalam penyajian data kualitatif ini menggunakan teks naratif.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Setelah melakukan pengumpulan data, peneliti dapat memberikan
interpretasinya terhadap temuan data yang diperolehnya. Sehingga dengan
adanya kombinasi antara temuan data dengan interpretasi peneliti, dapat
menghasilkan kesimpulan yang sifatnya kausalitas.9
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri atas lima bab. Dalam setiap
bab dapat diuraikan seperti dibawah ini :
BAB I: Terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi
penelitian, sistematika penulisan.
BAB II: Terdiri dari pengertian semiotika, tokoh-tokoh semiotika, tinjauan
tentang jurnalistik, konsep konflik, tragedi Mina dalam berita.
BAB III: Terdiri dari sejarah berdirinya perusahaan Detik.com, visi dan misi
Detik.com, nilai Detik.com, dan mekanisme kerja keredaksian di
Detik.com.
BAB IV: Terdiri dari temuan data, realitas subjektif Detik.com, dan
interpretasi Tragedi Mina pada Detik.com.
9 DR. Agus Salim, MS, Teori dan Paradigma: Penelitian Sosial, (Yogyakarta: Tiara Wacana,
2006), h. 22-23
10
BAB V: Terdiri dari kesimpulan dan saran.
11
BAB II
KERANGKA TEORI
A. SEMIOTIKA
1. Pengertian Semiotika
Istilah semiotika mengandung makna baik secara etimologis maupun
terminologis. Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata Yunani
semeion yang berarti tanda.10
Sementara itu, istilah semiotika secara terminologis,
dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-
objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.11
Pada kehidupan manusia tentunya dikelilingi oleh tanda, karena tanda
diciptakan oleh manusia untuk mewakili sesuatu atau mengungkapkan sesuatu.
Pada setiap peristiwa yang terjadi, tanda memainkan peranannya dalam
mengungkapkan sesuatu melalui gejala-gejala. Sehingga sengaja atau tidak tanda
sudah menjadi bagian dari kehidupan sosial bermasyarakat.12
Semiotika mempunyai istilah lain yakni semiologi. Antara semiotika
dengan semiologi hanya memiliki perbedaan dari cara pandang tradisi semiotika.
Istilah semiotika diperuntukkan bagi tradisi Amerika, yakni Charles Sanders
Pierce, sedangkan semiologi dipergunakan oleh tradisi Eropa, yakni Saussure.13
10 Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013),
h.7 11
Ibid., h. 7 12
Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013),
h.7 13
Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 106-107
12
Hippocrates (460-377 SM) yang merupakan penemu medis barat, adalah
orang yang memperkenalkan semiotika sebagai ilmu tanda yang mengindikasikan
sesuatu yang fisik. Mulanya ia menggunakan semiotika ini untuk memperhatikan
gejala adanya suatu penyakit pada seseorang, mengingat bidang yang dikaji
olehnya saat itu adalah kesehatan. Seiring berjalannya waktu ilmu tentang
interpretasi tanda kini digunakan pula untuk kajian ilmu sosial. Sehingga kajian
ini menelaah fenomena yang terjadi ditengah masyarakat dalam memberikan
tanda terhadap sesuatu.14
Tradisi semiotika mencakup teori utama mengenai bagaimana tanda
mewakili objek, ide, situasi, keadaan, perasaan dan sebagainya yang berada diluar
diri.15
Dasar dari ilmu semiotika adalah tanda, dengan menggunakan tanda
manusia dapat berkomunikasi baik itu secara verbal maupun nonverbal dengan
manusia yang lain. Sehingga bisa dikatakan semiotika merupakan hal yang utama
dalam berkomunikasi, karena dalam tanda tersebut mengandung pesan untuk
menginterpretasi sesuatu. Menurut John Powers (1995) dalam buku Teori
Komunikasi karya Morrisan, pesan memiliki tiga unsur yaitu : tanda dan simbol,
bahasa, serta wacana (discourse).16
Berhasil tidaknya komunikasi tergantung
kepada kesesuaian tanda yang digunakan dalam membentuk pesan kepada
komunikan tersebut.
Meskipun Hippocrates memperkenalkan semiotika pada mulanya dibidang
kesehatan, namun Santo Agustinus (3540430 M) menjadi orang pertama yang
14
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori
Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012) h. 6 15
Morissan, Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,
2014), h. 32 16 Ibid., h. 32
13
menemukan teori tanda. Kendati demikian Santo Agustinus belum memakai
istilah semiotika terhadap teori tersebut. Menurutnya tanda didefinisikan menjadi
dua, yakni tanda alami dan tanda konvensional. Tanda alamiah merupakan tanda
yang biasanya dimunculkan oleh tumbuhan dan hewan dalam menunjukkan
sesuatu kondisi. Misalnya ketika pohon-pohon bergoyang dapat diartikan bahwa
sedang ada angin yang besar, kemudian lolongan anjing di suatu rumah
menandakan ada orang asing yang datang. Lain halnya dengan tanda alamiah,
tanda konvensional diproduksi oleh manusia yang tujuannya untuk menunjukkan
sesuatu terhadap komunikan, yang berupa kata, isyarat, dan simbol.17
Kendati telah mendefinisikan dua jenis tanda, namun hingga abad ke-11
pemikiran Santo Agustinus tidak lagi dikenal dan kajian tentang tanda tidak lagi
bergairah. Meski begitu sarjana Arab berperan penting dalam menggerakkan
kembali kajian tanda. Melalui buku-buku filsuf Yunani seperti karya Plato dan
Aristoteles yang diterjemahkan oleh para sarjana Arab tersebut, membuat
prespektif baru bagi mereka yang dikenal sebagai skolastisisme. Para
skolastisisme ini menggunakan pemikiran Aristoteles sebagai pengetahuan dan
menemukan bahwa, fungsi dari tanda bukan menyusun kebenaran melainkan
untuk membongkar kebenaran.18
Selama empat abad setelah Santo Agustinus sebagai pengkaji tanda, filsuf
Inggris John Locke (1632-1704) untuk pertama kali memperkenalkan istilah
semiotics, sebagai kajian resmi tentang tanda dalam filsafat, dengan tulisannya
Essay Concerning Human Understanding (1690). Tujuan Locke adalah agar
17
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori
Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012) h. 11 18 Ibid., h. 12
14
kajian tanda dapat ditelaah lebih dalam oleh para filsuf. Kendati demikian kajian
ini kembali tidak dikembangkan sampai akhir abad ke-19, namun setelahnya
bermunculan tokoh-tokoh yang seperti Ferdinand Saussure, Charles Sanders
Pierce, Rolland Barthes yang memperdalam kajian ilmu tentang tanda yang saat
ini dikenal sebagai semiotika.19
B. Tokoh-Tokoh Semiotika
1. Ferdinand De Saussure
Salah satu tokoh peletak dasar dari kajian semiotika adalah Ferdinand De
Saussure. Dia dilahirkan di Jenewa pada 1857, satu periode dengan Emile
Durkheim dan Sigmund Freud. Saussure merupakan ahli dalam bidang bahasa
Indo Eropa dan sansekerta, berkat penelaahannya dalam bidang tersebut
membawa pengetahuan baru dalam bidang ilmu sosial. Saussure mengkhususkan
kajian tanda nya dibidang linguistik.20
Kajiannya tentang linguistik ini menurutnya berkaitan dengan semiotika.
Saussure memandang bahwa melalui bahasa dapat memberikan suatu tanda
tertentu. Sementara itu semiotika merupakan bidang kajian tentang tanda.
Pemikirannya tentang tanda dianggapnya sebagai objek fisik dari sebuah makna.21
Dia berpikir bahwa tanda selalu mengandung pertanda (interpretasi tanda)
dan penanda (representasi tanda). Tanda linguistik menurut Saussure sangat
berkaitan dengan pengalaman pribadi pemakai maupun dengan impuls
(rangsangan). Meskipun mengkaji bahasa yang berkaitan dengan tanda, Saussure
19
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori
Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012) h. 12 20
Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013)
h.20 21 Nawiroh Vera, M.Si, Semiotika Dalam Riset Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014) h. 18
15
tidak meletakan tanda/ simbol pada dasar komunikasi. Hal tersebut karena simbol
hanya gambaran dari objek dan bukan menentukan objek.22
Sedikitnya ada lima pandangan Saussure yang terkenal yaitu soal (1)
signifier (penanda) dan signified (pertanda), (2) form (bentuk) dan content (isi),
(3) language (bahasa) dan parole (tuturan/ujaran), (4) synchronic (sinkronasi) dan
diachronic, serta (5) syntagmatic dan associative atau paradigmatik.23
2. Roland Barthes
Kajian tanda yang ditelaah oleh Barthes terinspirasi oleh model linguistik
dan semiologi Saussure. Bahasa menurutnya sistem tanda yang mengisyaratkan
masyarakat tertentu. Barthes dikenal mengkaji suatu yang terjadi di kehidupan
sehari-hari yang biasanya luput dari perhatian masyarakat. Seperti hal nya mode
pakaian wanita yang pernah diamatinya, karena ia berpandangan terdapat sistem
tanda dalam mode tersebut.24
Model semiotika yang dikemukakan Barthes dalam mengkaji tanda antara
lain denotatif, konotatif, dan mitos. Pada sistem signifikasi Barthes tingkat
pertama adalah denotatif, yang mempunyai makna tertutup dan menghasilkan
makna yang pasti karena dibangun atas dasar konvensi bersama merujuk pada
kenyataan. Sistem signifikasi tingkat kedua adalah konotasi yang mempunyai
keterbukaan makna namun bersifat tidak langsung. Sementara itu mitos menurut
22 Nawiroh Vera, M.Si, Semiotika Dalam Riset Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014) h. 19 23
Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013)
h.20 24 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2009), h.63-65
16
Barthes merupakan konotasi yang berada di masyarakat dalam kurun waktu yang
lama.25
Selain kedua sistem signifikasi dan mitos, Barthes meninjau lima kode
mengkaji teks, antara lain kode hermeneutik (kode teka-teki), kode semik (makna
konotatif), kode simbolik, kode proaretik (logika tindakan), dan kode gnomik atau
kode kultural yang membangkitkan suatu badan pengetahuan tertentu.26
3. Charles Sanders Pierce
Charles Sanders Pierce merupakan pendiri semiotika modern pertama.
Pierce yang mempunyai latar belakang filsuf sehingga mempunyai perbedaan
pandangan dengan Saussure dan Barthes terkait kajian tanda, yakni dengan
pemikiran triangle meaning. Menurutnya tanda (simbol), objek, dan makna saling
berkaitan satu dengan yang lain, sehingga dari ketiganya akan menimbulkan suatu
makna.27 “... Tanda mewakili objek (referent) yang ada didalam pikiran orang
yang menginterpretasinya (interpreter). Pierce menyatakan bahwa representasi
dari suatu objek adalah interpretan... ”28
Berikut ini merupakan bagan bentuk
triangle meaning Pierce.
Gambar 2.1
25 Nawiroh Vera, M.Si, Semiotika Dalam Riset Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), h. 28 26 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2009), h. 65 27
Morissan, Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,
2014), h.33 28 Ibid., h. 33
Interpretant
Sign
Object
17
Kajian yang ditekankan oleh Pierce adalah hubungan dari tanda-tanda
tersebut sehingga jika digabungkan akan membentuk kesimpulan makna.
Tentunya dalam melihat hubungan tanda-tanda tersebut, didapatkan melalui
mencaritahu akar dari masing-masing tanda untuk kemudian dikaitkan antara
tanda yang satu dengan yang lain. Pierce dalam mendefinisikan tanda sebagai
sesuatu yang dapat mewakili sesuatu yang lain untuk beberapa hal. Proses
semiosis atau signifikasi merupakan proses perpaduan antara wujud tanda dengan
wujud tanda lainnya yang yang disebut objek.29
Menurut pandangan Pierce tanda selalu membentuk triangle meaning dan
tidak pernah bisa berdiri sendiri tanpa hubungan dari ketiganya. Tanda disebutnya
sebagai kepertamaan, sedangkan objeknya adalah keduaan, dan makna serta
hubungan dari tanda tersebut disebut ketigaan. Dalam membentuk tanda,
ketiganya dapat memaparkan tanda melalui penafsiran gagasan dari setiap tanda,
agar dapat mengaitkannya dengan tanda yang lain. Pierce menyebut ground
sebagai sesuatu yang membuat tanda memiliki fungsi, sehingga hubungan triadik
dalam tanda selalu ada. Guna mengkaji hubungan tanda ini, Pierce melakukan
klasifikasi tanda yang terbagi menjadi tiga trikotomi.30
Trikotomi Pertama: Qualisgn, Sinsign, dan Legisign
Pierce dalam prespektif tanda membaginya menjadi tiga, yakni qualisgn,
sinsign, dan legisign. Pembagian tersebut untuk membedakan tanda dalam hal
kualitas, keberadaan nya sebagai tanda, serta tanda sebagai dasar dari konvensi
sosial. Pertama qualisgn, merupakan tanda yang rnenunjukkan kualitas, namun ia
29
Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2013) h.17 30
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2009), h. 41
18
belum sepenuhnya mewujud untuk menandakan sesuatu. Seperti halnya hawa
dingin yang dirasakan pada tubuh saat musim hujan, merupakan qualisgn selama
bersifat “terasa” dan belum di representasikan dengan apapun.31
Kedua, sinsign yang menunjukan keberadaannya/ eksistensinya sebagai
tanda yang tunggal. Sinsign dapat menjadi tanda karena adanya kualitas-
kualitasnya atau mempunyai sejumlah qualisgn. Contohnya hawa dingin yang
dirasakan tadi, jika diungkapkan dengan kata “dingin” bersamaan dengan
menggosok-gosokan kedua telapak tangan sambil meniupnya, gerakan ini yang
merupakan sinsign.32
Ketiga, legisign merupakan dasar hukum dari tanda yang disepakati
bersama dalam bentuk kebahasaan. Sebagai contoh dari legisign adalah suatu hari
yang dingin. Hal itu karena terdiri dari struktur bahasa Indonesia yang
mendahulukan kata benda (Nomina) terlebih dahulu dan kata sifat (adjektif)
berikutnya (N + Adj).33
Trikotomi Kedua: Ikon, Indeks, dan Simbol
Pada trikotomi kedua ini dikatakan sebagai klasifikasi tanda Pierce yang
paling mendasar. Klasifikasi ini merupakan keterkaitan antara tanda dengan
objeknya. Keterkaitan disini adalah berupa hubungan “menggantikan”, yakni
tanda mewakili objek. Pertama ikon, berupa tanda yang mempunyai kemiripan
dengan objeknya. Kendati demikian ikon bukan berarti menyuguhkan gambaran
31 Kris Budiman, Semiotika Visual: Kosep, Isu, dan Problem Ikonitas, (Yogyakarta:
Jalasutra), 2011, h. 77 32
Kris Budiman, Semiotika Visual: Kosep, Isu, dan Problem Ikonitas, (Yogyakarta: Jalasutra),
2011, h. 77 33 Ibid., h. 78
19
sesungguhnya, melainkan hanya mengungkapkan suatu tanda yang
menggambarkan realitas, sebagai contoh yakni lukisan.34
Kedua indeks, merupakan tanda yang mempunyai hubungan langsung baik
secara kausal, fisik, maupun keberadaannya yang tidak bisa dipisahkan dengan
objek. Jika antara tanda dengan objek dipisahkan maka akan kehilangan
karakternya sebagai tanda. Sebagai contoh asap merupakan indeks adanya api.35
Oleh sebab itu dengan indeks dapat mewakili suatu objek. Selain itu melalui
indeks dapat diketahui bahwa fokus manusia tidak hanya terkonsentrasi terhadap
warna dan bentuk, namun juga memperhatikan kausalitas.36
Ketiga simbol, merupakan tanda yang mengarahkan terhadap objek
tertentu, yang dibentuk melalui kesepakatan bersama. Simbol pada umumnya
berwujud kata-kata, meskipun tidak menutup kemungkinan suara, objek, suara,
sosok juga merupakan simbolik. Sebagai contoh dari simbol adalah warna merah
menandakan berani. Dalam menciptakan sebuah tanda, ikon, indeks dan simbol
kerap digunakan secara bersamaan.37
Trikotomi Ketiga: Rema, Disen, dan Argumen
Pierce dalam trikotomi ketiga ini melihat tanda melalui hakikat
interpretantnya. Menurutnya tanda dalam trikotomi ketiga terbagi menjadi rema
(rheme), tanda disen (dicent, sign, atau disisgn), dan argumen (argument).
Pertama rema, merupakan suatu tanda yang dapat berdiri sendiri atau fonem.
34 Kris Budiman, Semiotika Visual: Kosep, Isu, dan Problem Ikonitas, (Yogyakarta: Jalasutra),
2011, h. 78 35 Kris Budiman, Semiotika Visual: Kosep, Isu, dan Problem Ikonitas, (Yogyakarta: Jalasutra),
2011, h. 79 36
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori
Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012) h. 43 37
Ibid., h. 44
20
Seluruh kata tunggal dari kata benda, kata kerja, kata sifat, adalah rema kecuali
kata ya atau tidak. Tanda rema tidak memperhatian betul maupun salah, sehingga
membuat tanda mempunyai multitafsir, sebagai contoh orang yang menangis tidak
hanya menunjukkan kesedihan, namun bisa menunjukkan kebahagiaan yang
sangat mendalam.38
Kedua disen, merupakan tanda yang faktual dan biasanya berbentuk
sebuah ungkapan yang dapat dipercaya, disangkal atau dibuktikan benar atau
tidaknya. Oleh sebab itu tanda disen bersifat membuktikan sesuatu, lain halnya
dengan rema yang tidak memandang benar atau salah. Disen memandang benar
dan salah meskipun tidak memberikan alasan mengapa demikian. Sebagai contoh
Tom adalah kucing dan Jery adalah tikus, pernyataan ini benar selama dikaitkan
dengan kartun.39
Ketiga argumen, merupakan suatu tanda nalar yang didasarkan pada suatu
prinsip yang membentuk kesimpulan yang dianggap benar. Berbeda dengan disen
yang hanya mengungkap apa yang dipercaya, disangkal atau dibuktikan benar
tidaknya. Pada argumen suatu ungkapan yang dapat dibuktikan benar tidaknya itu
dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan. Sebagai contoh semua kucing
bermusuhan dengan tikus, Tom adalah kucing sedangkan Jery adalah tikus, maka
Tom dan Jery bermusuhan40
38 Kris Budiman, Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonitas, (Yogyakarta: Jalasutra,
2011), h. 81 39 Kris Budiman, Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonitas, (Yogyakarta: Jalasutra,
2011), h. 81 40 Ibid.,h. 81
21
C. Jurnalistik
1. Sejarah Jurnalistik
Cikal bakal jurnalistik berawal dari zaman Romawi dalam masa
kepemimpinan Julius Cesar sekitar tahun 60 SM. Ketika itu untuk menyampaikan
informasi seputar kerajaan berupa kejadian sehari-hari, hasil persidangan senat,
serta peraturan baru yang perlu disampaikan kepada rakyat, melalui papan
pengumuman (Acta Diurna). Papan pengumuman ini diletakan di forum romanum
atau dikenal sebagai stadion Romawi, agar dapat dilihat, dikutip, dan
disebarluaskan oleh rakyat.41
Walaupun cikal bakal jurnalistik berasal dari Romawi melalui Acta
Diurna, namun istilah jurnalistik berasal dari bahasa Yunani Kuno, yakni du jour
yang bermakna hari. Hari disini menyatakan bahwa peristiwa harian yang
dikemas dalam lembaran untuk kemudian dicetak. Secara umum jurnalistik
mempunyai pengertian sebuah kegiatan mencari informasi untuk kemudian
disusun dan disebarluaskan kepada khalayak.42
Perkembangan zaman membuat perubahan disegala sektor, seperti halnya
dalam jurnalistik. Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat
jurnalistik tidak hanya sebatas cetak, namun merambah menjadi media elektronik
seperti radio dan televisi. Inovasi media tidak hanya sampai disitu, bahkan kini
41
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2014), h. 1 42
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2014), h. 5
22
dikenal dengan new media atau jurnalistik online dengan medium internet dalam
menyebarkan berita.43
2. Produk Jurnalistik
Berita merupakan produk yang dihasilkan dari kegiatan kejurnalistikan.
Kata berita berasal dari bahasa Sansekerta, yakni Vrit yang bermakna terjadi.
Sementara itu dalam bahasa Indonesia vriita adalah berita atau warta. Secara
pengertian, berita merupakan laporan hasil peliputan suatu peristiwa yang aktual
dan menyangkut kepentingan banyak orang, bukan merupakan pendapat
wartawan, dan dipublikasikan melalui medium, baik radio, televisi, surat kabar,
maupun online.44
Berita mempunyai tiga kategori yakni hardnews, feature, dan indepth
news. Hardnews merupakan berita yang sangat mengedepankan waktu, dimana
semakin baru berita disiarkan semakin baik (aktual). Sehingga peristiwa yang
telah lama terjadi dalam hardnews tidak dapat tergolong hardnews. Berita ini
tidak hanya dipandang dari segi waktu, namun juga dari segi sesuatu penemuan
baru, sebagai contoh penemuan baru atau pemikiran baru terhadap sesuatu.45
Berbeda dengan hardnews yang mengedepankan waktu (aktualitas), berita
Soft news justru tidak terpaku pada waktu melainkan pada emosional pembaca.
Soft news dapat membagkitkan ketakjuban pemirsa terhadap sesuatu kejadian.
Berita jenis ini bertujuan untuk menimbulkan perasaan haru, sedih, takut,
43
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2014), h. 3 44
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2014), h. 69 45
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2014), h. 70
23
kegembiraan, dan lainnya. Manusia, binatang, tumbuhan, tempat, benda
merupakan objek dari soft news.46
Kategori berita terakhir adalah indepth news, yang memadukan antara
fakta dan pendapat. Tentunya pendapat yang dimaksud bukan berdasarkan hasil
pandangan reporter, namun berasal dari narasumber yang berdasarkan fakta.
Indepth news bertujuan untuk memaparkan suatu peristiwa yang dinilai sebagai
masalah berdasarkan analisa narasumber yang dipadukan dengan data fakta, guna
memperdalam permasalahan yang terjadi. Sehingga berita indepth news ini tidak
berpatokan dengan waktu (aktualitas) maupun pada emosional pembaca.47
3. Sejarah Singkat Jurnalistik Online
Jurnalistik online atau biasa disebut new media merupakan hasil dari
perkembangan teknologi internet dan komputer yang berlangsung pada periode
tahun 1990. Pada periode tersebut teknologi komputer mengalami perkembangan
pesat, dengan diciptakannya notebook yang dikenal saat ini sebagai laptop.
Tentunya dengan teknologi tersebut dapat mempermudah kinerja wartawan untuk
lebih fleksibel. Cikal bakal jurnalistik online bermula saat hasil investigasi yang
dilakukan oleh Michael Isikoff, mengenai perselingkuhan Presiden Amerika
Serikat, Bill Clinton dengan Monica Lewinsky ditolak untuk dipublikasikan oleh
46
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2014), h. 71 47
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2014), h. 72
24
majalah Newsweek. Oleh sebab itu berbekal laptop dan modem, Mark Drudge
mempublikasikan hasil investigasi tersebut melalui situs web Drudge Report.48
Sejak pembulikasian hasil investigasi oleh Mark Drudge tahun 1998,
banyak bermunculan website blog pribadi yang berisi laporan jurnalistik.
Sementara itu di Indonesia cikal bakal jurnalistik online muncul saat lengsernya
Presiden Soeharto dari jabatannya pada 21 Mei 1998, dan kabar tersebut tersebar
melalui milis atau mailing list yang ketika itu terkenal di kalangan mahasiswa
maupun aktivis. Pada masa reformasi banyak media online yang berdiri,
diantaranya Detik.com, bidik.com, mandiri.com, berpolitik.com, dan lainnya.
Semua situs berita baik itu berbentuk majalah maupun surat kabar dinamakan new
media.49
4. Jurnalistik Online dan Media Online
Kata jurnalistik berhubungan erat dengan penyebarluasan informasi,
sehingga menjadi aspek komunikasi massa yang kerap diperhatikan oleh
masyarakat.50
Dalam berbagai sektor, setiap manusia membutuhkan informasi
untuk menunjang kegiatannya sehari-hari, apalagi pada era digital seperti saat ini
yang menuntut kecepatan dan keakuratan informasi. Umumnya jurnalistik identik
dengan surat kabar atau media massa cetak, padahal dalam kemajuan teknologi
48
Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,
(Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h. 19 49
Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,
(Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h. 20 50
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2014), h. 113
25
saat ini sudah beralih menjadi ranah online. Kehadiran media online berguna
sebagai wadah penunjang dalam percepatan informasi.51
Media online bermula dari seorang jurnalis Amerika Serikat, Mark
Bowden yang ingin hasil reportasenya di muat di situs www.philly.com. Guna
mewujudkan keinginnanya itu Bowden rutin berdiskusi dengan Jenifer Musser,
seorang jurnalis muda yang menangani proyek situs tersebut. Bowden menyeleksi
setiap data yang berhasil dikumpulkannya seperti foto-foto, data audio, dan
rekaman video, karena menurutnya mustahil semua data dapat dimasukkan.
Namun dengan kecanggihan situs web yang dibuat oleh Jennifer dan koleganya,
berhasil memasukan semua data berupa teks, audio, foto, maupun video yang
dimiliki Bowden. Selain itu data berupa peta, ilustrasi, hingga rubrik tanya jawab
online juga dapat ditambahkan.52
Media online juga dikenal sebagai media siber merupakan media generasi
ketiga, setelah media cetak dan eletronik. Pada keilmuan komunikasi massa
memandang media online sebagai media baru dengan konten yang dapat diakses
secara fleksible, serta mempunyai kelebihan berupa feedback dari pembaca.53
Mengutip dari buku Asep Syamsul Romli yang berjudul Jurnalistik Online,
pengertian media online atau siber yakni :
“Menurut Pedoman Pemberitaan Media Siber (PPMS) yang dikeluarkan
oleh Dewan Pers, media siber adalah segala bentuk media yang
menggunakan wahana internet dan melaksanakan kegiatan jurnalistik serta
51
Rachmat Kriyantono, Ph.D, dkk., Potret Media Massa di Indonesia, (Malang: Universitas
Brawijaya Press, 2013), h. 183 52
Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,
(Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h. 29 53 Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,
(Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h. 30-31.
26
memenuhi persyaratan Undang-Undang Pers dan standar perusahaan pers
yang ditetapkan dewan pers.”54
Terdapat lima kategori dalam media online sebagai situs berita, pertama
situs berita yang berbentuk versi online dari media cetak seperti Kompas.com,
kedua situs berita yang berbentuk penyiaran radio, misalnya radio Australia
(radioaustralia.net.au). Ketiga situs berita yang berupa edisi online dari siaran
televisi, seperti CNN.com, keempat situs berita murni yang tidak berkaitan dengan
media eletronik atau media cetak, seperti Detik.com. Kelima indeks berita dimana
hanya terdapat link berita yang bersumber dari media online, misalnya Yahoo!
News.55
Media online mempunyai 10 karakteristik khusus yang membedakannya
dengan media lain, pertama multimedia, dimana dapat menyajikan berita dalam
banyak versi secara bersamaan seperti teks, foto, video, peta, grafis. Kedua
aktualitas yang berisi informasi yang baru terjadi dan langsung diberitakan.
Ketiga adalah cepat, dimana saat diposting dapat diakses diakses oleh banyak
orang. Keempat update yakni pembaruan informasi maupun perbaikan konten
mudah dilakukan. Kelima mempunyai kapasitas luas dimana dalam media online
yang berbasis web dapat menampung teks berita yang panjang. Keenam fleksibel
dalam hal pembuatan, pengeditan hingga waktu terbit. Ketujuh luas atau dapat
diakses oleh seluruh dunia yang mempunyai koneksi internet. Kedelapan adalah
interaktif dimana media online menyediakan fasilitas komentar bagi pembaca.
Kesembilan terdokumentasi yakni seluruh berita dapat tersimpan dengan baik.
54
Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,
(Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h. 30 55
Ibid., h. 32
27
Kesepuluh hyperlink adalah antara berita yang satu dengan lainnya yang berkaitan
saling terhubung.56
Media online menghadirkan kelebihannya ketimbang media massa cetak
seperti kecepatan informasi, kepraktisan, hingga interaktif. Selain itu media online
dinilai memiliki penurunan kredibilitas dari segi akurasi. Hal tersebut karena
editor mempunyai waktu yang terbatas dalam melakukan verifikasi, meskipun hal
ini bisa diperbaiki dengan adanya ralat. Pemaparan fakta terkait hal tersebut
mengartikan bahwa, media cetak dinilai lebih kredibel dan akuntabel karena
melalui proses yang panjang hingga berbentuk surat kabar. Oleh sebab itu media
massa cetak tidak akan pernah mati jika dibandingkan dengan media online,
karena selalu mempunyai pembacanya tersendiri.57
Seperti halnya media online yang mempunyai perbedaan dalam penyajian
informasi, kerja jurnalistik online dengan jurnalis konvensioanl juga mempunyai
perbedaan. Menurut pendapat ahli, Ansohri (2006), jurnalistik online
didefinisikan sebagai:
“Praktik jurnalistik yang mempertimbangkan beragam format media untuk
menyusun isi peliputan, memunginkan terjadinya interaksi antara jurnalis
dengan audience dan menggabungkan beberapa elemen berita dengan
sumber-sumber online yang lain.”58
Sesuai dengan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa jurnalistik online
melalui medium internet, dapat memproduksi beragam format informasi serta
56 Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,
(Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h.34 57
Ibid., h. 37 58 Rachmat Kriyantono, Ph.D, dkk., Potret Media Massa di Indonesia, (Malang: Universitas
Brawijaya Press, 2013), h. 184
28
menyampaikannya lebih cepat sehingga membuka peluang interaksi antara
pembaca dengan jurnalis.59
Tentu dalam menjalankan tugas, jurnalistik online mempunyai lima
prinsip dasar, seperti yang dikemukakan oleh Paul Brandshaw dalam “Basic
Principal of online Journalism” (onlinejournalismblog.com). Prinsip dasar ini
disingkat B-A-S-I-C, yang mempunyai kepanjangan Brevety, Adaptability,
Scannability, Interactivity, Community and Conversation. Brevety (keringkasan),
kesibukan manusia yang semakin tinggi membuat berita online dituntut ringkas.
Adaptability (kemampuan beradaptasi), dalam perkembangan teknologi yang
semakin canggih membuat jurnalis online harus dapat keragaman pengemasan
berita, seperti audio, video, foto. Scannability (dapat dipindai), jurnalis online
dalam menyajikan konten berita hendaknya dapat dipindai agar pembaca dapat
langsung membaca informasi yang ingin diketahui. Interactivity (interaktifitas),
komunikasi yang terjalin antara jurnalis online dengan pembaca sangat mungkin,
melalui kolom komentar. Hal tersebut berguna agar pembaca merasa dihargai.
Prinsip terakhir adalah community and conversation, dalam membangun jaringan
komunitas, jurnalis online memberikan feedback terhadap pembaca sebagai
balasan atas komentar yang diberikan pembaca.60
D. Kronologi Tragedi Mina
Tragedi Mina yang terjadi pada Kamis pagi 24 September 2015, telah
merenggut ribuan korban jiwa dan menjadi peristiwa yang menjadi fokus media
59
Rachmat Kriyantono, Ph.D, dkk., Potret Media Massa di Indonesia, (Malang: Universitas
Brawijaya Press, 2013), h. 184 60 Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,
(Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h. 14
29
lokal maupun internasional. Media online Detik.com dalam memberitakan Mina
sebanyak 253 berita yang terdiri dari hard news, soft news, dan indepth news.
Tidak hanya itu namun Detik.com membuatnya menjadi liputan khusus Tragedi
Mina, melalui format majalah.
Pada liputan khusus ini dinarasikan mulai dari kronologi kejadian, yang
bermula dari niat sejumlah jemaah haji yang melempar jamrah pada pagi hari dan
melalui jalur 204. Lantas rombongan jemaah yang melalui jalur 204 itu terhenti
dan bertemu dipersimpangan jalan, dengan rombongan jemaah lain yang melalui
jalur 223. Pertemuan dipersimpangan tersebut membuat saling dorong antar
jemaah. Aksi saling dorong ini menyebabkan banyak jemaah berjatuhan dan
terinjak-injak oleh jemaah lain yang panik menyelamatkan diri.61
Selang satu hari dari kejadian yakni Jumat malam 25 September 2015, 717
jemaah haji menjadi korban jiwa dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Kendati demikian korban tewas semakin bertambah banyak, baik itu yang
meninggal saat di rumah sakit maupun jenazah yang baru berhasil diidentifikasi.
Oleh sebab itu jumlah keseluruhan korban meninggal dalam hitungan
internasional yang terakhir diberitakan oleh Detik.com pada 30 Oktober 2015,
sebanyak 2.070 korban jiwa.62
Selain memberitakan kronologi kejadian serta jumlah korban, Detik.com
memaparkan kronologi prespektif kesaksian korban. Pemaparan kesaksian korban
selamat diantaranya yakni jemaah asal Mesir, Abdullah Lofty. Dia memaparkan
61 Gagah Wijoseno, “Duka Mina Salah Siapa”, Majalah Detik, 28 September 2015, h.54-61
62 Gagah Wijoseno, “Duka Mina Salah Siapa”, Majalah Detik, 28 September 2015, h.54-61
30
bahwa saat kejadian jemaah yang duduk di kursi roda jatuh menimpa jemaah haji
lain. Para jemaah terpaksa menginjak-nginjak orang lain hanya untuk bernapas.63
Saksi mata lainnya yang berasal dari Libya, Ahmed Abu Bakr mengatakan
pihak askar menutup pintu masuk dan keluar dari lokasi kemah jemaah serta
hanya membuka satu pintu. Ahmed mengaku askar yang berada dilokasi tidak
terlihat mengatur antrean jemaah yang menumpuk. Kesaksian yang serupa datang
dari jemaah asal Mesir, Mohamed Hasan. Ia berkata pihak askar hanya berdiri dan
tidak berbuat apapun, padahal mereka dapat mencegah penumpukan jemaah di
lokasi.64
Sementara itu menurut Yusuf Ibrahim Yakasal saat kejadian dipicu
penutupan jalur, sehingga beberapa jemaah keluar dan masuk melalui jalur yang
sama dan bertemu dengan jemaah yang baru datang. Bahkan menurut penuturan
seorang jemaah haji asal Indonesia, Roni Erdianto beberapa askar mengarahkan
rombongannya yang tergabung dalam JKS-61 untuk melalui jalur 204.
Semestinya jalur tersebut bukanlah rute yang diperuntukkan bagi jemaah haji
Indonesia, namun sebanyak 8 rombongan dari JKS-61 pergi untuk melempar
jamrah di pagi hari. Roni dan tiga rombongan awal berhasil selamat dari tragedi
setelah memaksa tetap berjalan di jalur King Fahd sesuai dengan peta yang
diberikan pihak panitia penyelenggara ibadah haji (PPH) Indonesia 2015.65
Selain pemaparan prespektif dari jemaah korban selamat, Detik.com
melengkapi beritanya dengan pernyataan pihak otoritas terkait. Seperti halnya
63
Gagah Wijoseno, “Duka Mina Salah Siapa”, Majalah Detik, 28 September 2015, h.54-61
64 Ibid.,h. 54-61
65 Wijoseno, Gagah. “Duka Mina Salah Siapa”. Majalah Detik, 28 September 2015: h. 54-61
31
Raja Salman Bin Abdulaziz yang langsung memerintahkan dilakukannya
investigasi guna mengetahui penyebab dan untuk mengevaluasi semua prosedur
pengaturan jemaah haji. Berikutnya pernyataan yang datang dari Menteri
kesehatan Arab Saudi, Khalid al Falih. Menurutnya jemaah haji kurang disiplin
dalam mematuhi instruksi terkait jadwal pelemparan jamrah, sehingga terjadi
penumpukan jemaar di jalur menuju jamarat.66
Pernyataan otoritas Iran turut melengkapi pemberitaan Mina di Detik.
Seperti halnya Kepala Biro Haji Iran, Said Ohadi menyatakan penutupan dua rute
menuju jamrah tanpa alasan yang jelas, yang menjadi penyebab tragedi.
Penutupan dua jalur tersebut telah mengakibatkan tersisa tiga jalan untuk menuju
jamrah. Alasan penutupan dua jalur ini menurut pihak otoritas Iran, karena Raja
Salman sedang menerima beberapa pejabat di istana Mina. Selain itu pemimpin
spiritual Iran, Ayatullah Ali Khamenel, menulis pernyataan bahwa pemerintah
Saudi bertanggung jawab atas tragedi ini.67
Pernyataan yang sering terlontar dari otoritas Saudi terkait peristiwa Mina
selain menyalahkan kedisiplinan jemaah, namun juga berkata bahwa kejadian
buruk tersebut merupakan kehendak Allah. Tentunya pernyataan tersebut
membuat otoritas haji Inggris, Mohammed Jafari mengungkapkan bahwa otoritas
Saudi selalu menyebut setiap kecelakaan yang terjadi merupakan kehendak Allah,
66 Wijoseno, Gagah. “Duka Mina Salah Siapa”. Majalah Detik, 28 September 2015: h 54-61
67 Wijoseno, Gagah. “Duka Mina Salah Siapa”. Majalah Detik, 28 September 2015: h. 54-61
32
padahal kejadian ini tidak hanya sebatas kehendak Allah, namun juga akibat
ketidakbecusan manusia.68
E. Konflik
Secara definisi, konflik merupakan suatu bentuk pertentangan alamiah
yang dihasilkan oleh individu atau kelompok yang berbeda etnik (suku bangsa,
ras, agama, golongan, dan lain-lain), karena mereka mempunyai perbedaan sikap,
kepercayaan, nilai-nilai atau kebutuhan.69
Sehingga dari definisi tersebut dapat
disimpulkan kedalam tiga hal, pertama konflik biasanya terjadi diantara dua
individu, kelompok, maupun antar suku bangsa. Kedua dalam konflik terdapat
tujuan yang dijadikan sasaran konflik, dan biasanya tujuan ini yang menjadi
sumber konflik. Ketiga dalam konflik terdapat perbedaan pemikiran, perasaan,
dan tindakan.70
Konflik apabila tidak diselesaikan dengan cara yang tepat, akan
menimbulkan permasalahan yang sulit diperbaiki sehingga dapat menyebabkan
perpecahan hubungan antar keduanya. Pada tahap interpersonal perpecahan dapat
menimbulkan perceraian, sementara dalam tahap hubungan antar negara dapat
mempengaruhi hubungan diplomasi. Terciptanya konflik, secara langsung
berakibat pada hilangnya kesempatan melaksanakan aktivitas bisnis.71
Konflik
sangat berkaitan dengan komunikasi, sehingga Pepper memaparkan bahwa,
68 Wijoseno, Gagah. “Duka Mina Salah Siapa”. Majalah Detik, 28 September 2015: h. 54-61
69 Prof. Dr. Alo Liliweri, M.S, Prasangka dan Konflik: Komunikasi Antar Budaya Masyarakat
Multikultur, (Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara, 2005), h. 250 70
Prof. Dr. Alo Liliweri, M.S, Prasangka dan Konflik: Komunikasi Antar Budaya Masyarakat
Multikultur, (Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara, 2005), h. 251 71 Larry A. Samovar, Richard E. Porter, Edwin R. McDaniel, Komunikasi Lintas Budaya:
Communication Between Cultures, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 382
33
“...Komunikasi merupakan karakter konflik yang dominan, karena berfungsi
sebagai alat penyebar konflik dan sumber dari manajemen konflik...”72
Dalam mengatasi konflik dapat melalui empat cara, pertama
mengidentifikasi isu yang mengakibatkan masalah. Langkah ini bertujuan untuk
mencari akar permasalahan yang selama ini menyebabkan konflik, sehingga lebih
terkonsentrasi terhadap solusi terbaik. Kedua menjaga pikiran agar tetap terbuka,
yakni dengan melihat cara pandang pihak lain dan posisinya agar dapat saling
memahami. Ketiga jangan terburu-buru, yakni ketika terdapat konflik maka
menurut Ting-Toomey gunakan keheningan, berhentilah sejenak, dan tunggulah
giliran berbicara dengan sabar. Keempat jaga konflik agar berpusat pada ide
bukan personal, sehingga hal yang diselesaikan adalah permasalahan utama dan
tidak menimbulkan konflik selanjutnya.73
F. Tragedi Mina dalam Berita Detik.com
Tragedi Mina merupakan peristiwa yang berlangsung pada momentum
puncak haji, yakni saat para jemaah sedang dalam perjalanan menuju tempat
melempar jumrah. Kecelakaan ini menelan lebih dari dua ribu korban jiwa. Fakta
tersebut membuat banyak media khususnya di Indonesia menfokuskan pada
kecelakaan itu, apalagi penduduk Indonesia mayoritas memeluk agama Islam.
Media Online Detik.com merupakan salah satu media yang memberitakan Tragedi
Mina dengan jumlah berita yang cukup besar, yakni 253 berita. Sehingga peneliti
berasumsi bahwa Tragedi Mina merupakan isu yang dianggap penting oleh
72
Larry A. Samovar, Richard E. Porter, Edwin R. McDaniel, Komunikasi Lintas Budaya:
Communication Between Cultures, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 382 73 Larry A. Samovar, Richard E. Porter, Edwin R. McDaniel, Komunikasi Lintas Budaya:
Communication Between Cultures, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 387
34
Detik.com. Sementara itu dari jumlah tersebut, sedikitnya 28 berita diantaranya
menghadirkan konflik antara Iran dengan Arab Saudi. Hal tersebut mempunyai
keterkaitan dengan konflik lama yang terjadi diantara keduanya.
Konflik yang terjadi antara Iran dengan Arab Saudi didasari oleh
perbedaan sektarian, dimana negara Iran didominasi menganut syiah, sedangkan
Saudi mayoritas menganut Sunni. Selain perbedaan sektarian, setidaknya terdapat
sejumlah rangkuman kejadian yang dihimpun oleh peneliti dari infografis
Detik.com yang menyulut konflik keduanya, diantaranya pada peristiwa haji di
Mekkah tahun 1987. Pada peristiwa tersebut jemaah haji Iran mengadakan
demontrasi di Mekkah, yang berakhir bentrokan dengan aparat Saudi dan menelan
korban sebanyak 275 orang warga negara Iran. Bahkan atas kejadian ini Kedubes
Saudi di Teheran dibakar yang berakibat meninggalnya seorang diplomat Saudi,
hal ini menyebabkan Raja Fahd memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran
pada April 1988.
Kejadian selanjutnya adalah program nuklir yang dijalankan oleh Iran
pada 2007, menyebabkan kemarahan Saudi. Menurut Saudi dengan menjalankan
program tersebut, menempatkan posisi timur tengah dalam bahaya karena dapat
memancing konflik dengan Amerika Serikat. Selain itu pada 2011 saat
berlangsung demo Arab Spring di jazirah Arab, kemudian Saudi mengirimkan
bantuan pasukan ke Bahrain dan negara-negara sekutu yang dilanda unjuk rasa
besar. Saudi menuding dalang dari demo besar-besaran di jazirah Arab tersebut
adalah Iran yang ingin menggulingkan pemerintah di Bahrain.
35
Banyak rentetan peristiwa yang selalu mempertemukan Iran dan Saudi
pada konflik, yang tentunya tidak dapat dipaparkan seluruhnya oleh peneliti.
Kendati demikian kejadian yang semakin memperparah konflik keduanya adalah
dengan kejadian Tragedi Mina 2015. Sedikitnya 465 orang jemaah asal Iran
meninggal dalam peristiwa puncak haji ini. Atas peristiwa tersebut baik otoritas
haji Iran maupun pemerintah Iran mengecam Saudi untuk bertanggung jawab.
36
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Detik.com bernaung dibawah perusahaan PT Agranet Multicitra Sibercom,
yang disingkat PT. Agrakom. Perusahaan ini berdiri tahun 1995, yang semula
bergerak pada bidang penyedia jasa konsultasi, pengembangan, dan pengelolaan
web. Clientnya pada waktu itu antara lain Yellow Pages, Click BCA,
Kompas.com, Philips Elektronic, Hair Bulder, dan sebagainya. Semenjak krisis
moneter yang berlangsung pada 1997 membuat PT Agrakom melemah, kemudian
pendirinya yakni Budiono Darsono beserta teman-temannya, Yayan Sopyan,
abdul Rahman, dan Didi Nugrahadi mencari cara untuk membuat sebuah bisnis
yang dapat bertahan dalam situasi krisis.74
Pendiri Agrakom yang mayoritas mantan wartawan, yakni Budiono
Darsono (mantan wartawan Detik), Yayan Sopyan (mantan wartawan Detik),
Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi, tercetus untuk
mendirikan situs berita online. Media online dirasa sangat dibutuhkan karena
melihat kebutuhan masyarakat akan informasi yang semakin banyak. Detik.com
bukanlah media online yang pertama, sebelumnya sudah ada seperti
Republika.co.id, Kompas.co.id, dan Tempo. Kendati demikian media online yang
ada ketika itu hanya memindahkan versi cetak ke online. Sedangkan pendiri
Detik.com berkeinginan untuk mendirikan media online yang sifatnya
74 Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Jakarta, 31 Maret 2016,
16:44 WIB
37
breakingnews dan selalu update. Sehinga Detik.com tidak lagi menggunakan
karakteristik media cetak yang harian, mingguan, dan bulanan, namun per detik.75
Media online Detik.com berdiri pada 9 Juli 1998, yang mempunyai fokus
peliputan seputar berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Kemudian saat
kondisi politik mereda dan perekonomian yang mulai membaik, Detik.com
memutuskan untuk melampirkan berita hiburan dan olahraga. Media online
Detik.com terus berkembang menjadi situs berita digital terkenal di kalangan
pengguna internet di Indonesia.76
“Pada Juli 1998 situs detik.com per harinya menerima 30.000 hits (ukuran
jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (Pelanggan
Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik
tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.240.000 hits
per bulan dengan 32.000 user. Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi
menjadi 536.000 hits per hari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits
detik.com mencapai 2,5 juta lebih per harinya.”77
Detik.com mempunyai alat perhitungan selain hits, yang hingga kini
dikonvensikan sebagai ukuran potensi yang dimiliki sebuah situs. Pengukuran
tersebut adalah page view, yakni jumlah halaman yang diakses. Page view yang
dimiliki Detik.com saat ini mencapai 3 juta per harinya.78
Pada 3 Juli 2011 Chairul Tanjung, pemilik CT Corp mengakuisisi
Detik.com (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom) secara total yakni 100%,
senilai US$60 juta atau sekitar Rp 521-540 miliar. Semenjak itu secara resmi
75 Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Jakarta, 31 Maret 2016,
16:44 WIB 76 Sejarah Berdirinya Situs Berita Detik.com, http://digilib.unila.ac.id/247/11/BAB%20IV.pdf,
(diakses “27 Februari 2016”, 10:37) 77 Ibid.
78
Ibid.
38
Detik.com berada di bawah naungan Trans Corp yang merupakan bagian dari
Trans media, bersama Transtv, Trans7, CNNIndonesia, CNNIndonesia.com,
Transvision, Bank Mega dan TransMart. Setelah diambil alih, jajaran direksi
Detik.com diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp sebagai perpanjangan tangan CT
Corp di ranah media. Komisaris Utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan
Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour
Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung.79
B. Visi dan Misi Detik.com
Visi Detik.com menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan
konten dan layanan digital, baik melalui internet maupun selular/ mobile.80
Dalam
hal ini pihak manajemen yakin bahwa Detik.com bebas kepentingan politik dan
satu-satunya kepentingan managemen adalah kepentingan bisnis. Pihak
manajemen berusaha agar Detik.com selalu mendapat keuntungan materi, melalui
independensi dari para wartawan. Sehingga dalam memproduksi sebuah berita,
seorang wartawan tidak terpengaruhi oleh pihak luar yang bukan bagian dari
bisnis.81
Menurut pemaparan pihak managemen, untuk membesarkan perusahaan
media online Detik.com, melalui kepercayaan. Jadi kepercayaan merupakan
bagian dari bisnis, karena tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis media berjalan
dengan adanya kepercayaan masyarakat. Hal ini seperti efek domino, dimana jika
masyarakat menaruh kepercayaan terhadap Detik.com, maka akan selalu
79
Sejarah Berdirinya Situs Berita Detik.com, http://digilib.unila.ac.id/247/11/BAB%20IV.pdf, (diakses “27 Februari 2016”, 10:37)
80 Ibid.
81 Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Jakarta, 31 Maret 2016,
16:44 WIB
39
mengaksesnya untuk mendapatkan informasi, tentu saja dampak akhirnya
terhadap bisnis. Semakin dipercaya suatu media oleh masyarakat, maka akan
semakin banyak pula yang memasang iklan.82
“... Misi Detik.com yakni komitmen tinggi untuk memberikan kepuasan
kepada pelanggan. Memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi
tempat yang baik untuk berkarier. Memberikan hasil optimal yang
berkesinambungan bagi pemegang saham...”83
Cara dalam menyeimbangkan
ketiga misi Detik.com tersebut yakni dengan menjaga bisnis agar tetap tumbuh,
dengan memenuhi target managemen.
Tentunya ketika organisasi berjalan efektif dan efisien tentunya akan
menghasilkan bisnis yang tetap tumbuh dan berdampak pada dua hal. Pertama
untuk managemen dan karyawan. Jika bisnis media online ini tetap tumbuh maka
karyawan akan mendapatkan kenaikan gaji dan bonus tambahan. Kedua adalah
dampak terhadap pelanggan, dengan mendekatkan diri terhadap pembaca maka
mereka akan loyal untuk terus membaca Detik.com. Pihak manajemen
mempunyai cara untuk mendekatkan diri terhadap pembaca, salah satunya dengan
membuat rubrik bernama “solusi UKM”. Setiap pembaca Detik.com yang
mempunyai UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dapat memasarkan produknya
dengan memasang iklan di Detik.com, dengan biaya yang murah.84
Agar misi Detik.com terpenuhi dalam memproduksi berita yang dapat
memuaskan pembaca, pihak manajemen HRD mengelola reporter sejak proses
82
Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Jakarta, 31 Maret 2016,
16:44 WIB 83 Sejarah Berdirinya Situs Berita Detik.com, http://digilib.unila.ac.id/247/11/BAB%20IV.pdf,
(diakses “27 Februari 2016”, 10:37) 84 Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Jakarta, 31 Maret 2016,
16:44 WIB
40
rekruitmen dengan melakukan training secara terus menerus terhadap wartawan.
Setiap wartawan dibekali dengan pengetahuan tentang dunia jurnalistik. Setiap
setahun sekali pihak manajemen rutin mengadakan outing (berwisata). Selain itu
ada pula kenaikan gaji. Semua hal tersebut merupakan bagian dari kegiatan
manajemen dalam mengelola para wartawan agar tetap semangat bekerja di
Detik.com, sehingga dapat memproduksi berita yang berkualitas.85
C. Nilai Detik.com
Cepat dan akurat, kreatif dan inovatif, integritas, kerjasama , independen,
merupakan nilai dari Detik.com.86
Nilai-nilai dari perusahaan ini selalu
ditanamkan pada setiap rekruitmen perusahaan. Guna membentuk nilai-nilai
Detik.com dalam diri reporter, pihak manajemen tidak sekedar melakukan training
namun juga diterjunkan terlebih dahulu ke lapangan bersama dengan wartawan
senior agar mengetahui medan. Hal itu merupakan kebijakan dari pihak
manajemen dalam memproses wartawan yang dapat menyesuaikan dengan nilai
Detik.87
Sesuai dengan nilai dari Detik.com, aturan yang dikeluarkan oleh pihak
manajemen bagi para wartawan adalah setiap individu mengemban tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing, terhadap apa yang dilakukan, atau dikenal
dengan prinsip Managemen By Objektif (MBO). Wartawan Detik.com diberikan
kebebasan dalam absensi ke kantor, sehingga ketika mereka mendapat arahan dari
85
Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Kamis 31 Maret 2016, 16:44
WIB 86
Sejarah Berdirinya Situs Berita Detik.com, http://digilib.unila.ac.id/247/11/BAB%20IV.pdf, (diakses “27 Februari 2016”, 10:37)
87 Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Jakarta, 31 Maret 2016,
16:44 WIB
41
koordinator liputan langsung ke lokasi kejadian. Ketika telah menyelesaikan tugas
liputan para wartawannya tidak perlu kembali ke kantor. Para wartawan datang ke
kantor saat berlangsungnya rapat atau mendapat arahan. Keseluruhan aturan yang
berlaku dalam mengatur wartawan Detik.com menandakan bahwa hal terpenting
yang dikedepankan oleh detik adalah komitmen dalam pekerjaan.88
Guna membentuk salah satu dari nilai Detik.com yakni kerjasama antar
karyawan, pihak manajemen setiap setahun sekali rutin melaksanakan outing.
Outing adalah bagian dari membangun kerjasama lintas divisi. Selain pelaksanaan
outing, di kantor Detik.com sendiri terdapat banyak ruang rapat dan juga ruang
bersantai, tempat karyawan lintas divisi saling bertukar pikiran. Menurut pihak
manajemen, pencapaian akhir dari kerjasama adalah semua departemen
berkontribusi besar kepada Detik.com.89
D. Mekanisme Kerja Keredaksian di Detik.com
Secara umum mekanisme kerja redaktur di media online Detik.com dengan
media konvensional lainnya menurut redaktur di Detik.com, Gagah Wijoseno,
serupa. Redaktur di Detik.com bertugas untuk mencari materi berita, isu, dan
menentukan peristiwa yang dirasa layak untuk diberitakan, tentunya hal tersebut
diputuskan saat rapat redaksi yang biasanya dilakukan setiap sore hari. Selain itu
menyunting berita dalam hal kesalahan penulisan, kesalahan data, kesalahan
logika, hingga kesalahan dalam menempatkan foto merupakan tugas redaktur.
Bahkan redaktur dapat bertugas melakukan liputan tertentu dilapangan, sesuai
dengan kondisi. Memposting berita kedalam website juga merupakan tugas dari
88
Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Jakarta, 31 Maret 2016,
16:44 WIB 89
Ibid.
42
redaktur di Detik.com, jadi reporter yang bertugas dilapangan hanya mengirimkan
informasi dalam bentuk berita atau telepon kepada redaktur, berikutnya adalah
wewenang redaktur dalam memilih berita untuk diposting.90
Sementara itu mekanisme kerja reporter di Detik.com terbagi menjadi dua,
antara lain reporter yang bertugas untuk meliput langsung peristiwa ke lokasi
kejadian dan reporter yang bertugas di kantor untuk mencari berita asing.
Keduanya dalam menjalankan tugas selalu mendapatkan arahan untuk meliput
dari koordinator liputan. Sehingga semua telah terkoordinasi dengan baik, dan
tidak ada reporter yang melakukan liputan sesuai kehendak masing-masing.91
Perihal akurasi dengan kecepatan waktu terbit, Detik.com mengakui bahwa
media online masih dipandang mempunyai kekurangan dalam hal akurasi.
Terkadang ditemui kesalah penulisan/typo, sebagai konsekuensi dari kecepatan
informasi. Namun sebisa mungkin tidak sampai salah dalam logika maupun data.
Oleh sebab itu menjadi tugas redaktur dalam menyeleksi setiap kiriman berita dari
setiap wartawan, karena setiap wartawan tidak dapat langsung memposting berita
kedalam website. Alur berita hingga diposting di website Detik.com secara
teknisnya adalah berita yang dibuat oleh reporter, kemudian dikirim ke redaktur
untuk dicek kembali oleh klarifikator, barulah dapat diposting ke dalam website.92
Sebagai media pada umumnya, Detik.com juga mengeluarkan berita revisi,
sebab kekeliruan dalam penulisan nama, gelar atau perkembangan informasi
terbaru dari suatu peristiwa terkadang tidak dapat terhindari. Sehingga sikap yang
90 Berdasarkan wawancara dengan Gagah Wijoseno, Jakarta, 31 Maret 2016, pukul 15:36
WIB 91 Ibid. 92 Ibid.
43
bijak sebagai media yang bertanggungjawab terhadap konten berita adalah dengan
melakukan konfoirmasi ulang berita. Terdapat dua jenis berita revisi yang dikenal
dengan sebutan berita ralat dan juga berita update. Berita ralat biasanya dibuat
karena adanya kesalahan dalam penulisan nama atau salah dalam logika.
Sedangkan berita update adalah perkembangan dari suatu peristiwa terkini karena
sumber terpercaya yang mengabarkan perkembangan informasi terbaru.93
Terkait foto Detik.com mempunyai redaktur yang membidangi foto untuk
mengisi rubrik detikfoto. Meskipun mempunyai fotografer khusus, namun pihak
Detik.com mewajibkan setiap reporter untuk terampil dalam mengambil gambar,
guna mempersingkat waktu kerja. Bahkan dengan teknologi handphone yang
berkamera canggih, dapat mempercepat mengirim foto ketimbang menggunakan
kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex). Semua kiriman foto dari reporter
ditunjukkan kepada redaktur berita untuk dipilih menjadi foto yag tepat untuk
disajikan dalam berita.94
93 Berdasarkan wawancara dengan Gagah Wijoseno, Jakarta, 31 Maret 2016, pukul 15:36
WIB 94 Ibid.
44
BAB IV
TRAGEDI MINA PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM
A. Temuan Data Terkait Konflik Iran dan Saudi dalam Berita Tragedi
Mina
Pada sub bab ini mengulas temuan penelitian dari hasil analisis
pemberitaan Tragedi Mina 2015 mengenai keterkaitan kejadian ini dengan konflik
antara Saudi dan Iran. Peneliti menggunakan teori semiotika Charles Sanders
Pierce, dalam menemukan hubungan tanda yang terdapat dalam objek penelitian.
Di antaranya berkaitan dengan sudut pandang representamen (qualisign, sinsign,
dan legisign), objek (ikon, indeks, dan simbol), dan interpretan (rema, dicent dan
argumen).
Judul Berita I:
Jumat 25 Sep 2015, 19:39 WIB
Saat Tragedi Mina Semakin Memicu Ketegangan Iran dan Arab Saudi
Novi Christiastuti – detikNews
Riyadh - Iran menjadi negara yang paling gencar melontarkan kritikan kepada
otoritas Arab Saudi, usai tragedi Mina. Bagaimana sebenarnya tragedi
memilukan yang menewaskan di antaranya 131 jemaah Iran ini juga berdampak
pada semakin meningkatnya ketegangan antara Iran dengan Saudi?
"Insiden ini menunjukkan salah pengelolaan dan kurangnya perhatian terhadap
keselamatan jemaah haji. Tidak ada penjelasan. Pejabat Saudi harus
bertanggung jawab," sebut Kepala Organisasi Pengeloaan Haji Iran, Said Ohadi,
seperti dilansir The Washington Post, Jumat (25/9/2015).
Media-media Iran bahkan menyebut kehadiran konvoi kendaraan Putra Mahkota
sekaligus Menteri Pertahanan Saudi Mohammad bin Salman Al Saud di dekat
lokasi kejadian, yang telah menyebabkan kepanikan para jemaah hingga
Q
S
L
45
menimbulkan aksi saling dorong.
Namun menghadapi hujan kritikan dari otoritas Iran yang banyak
menyalahkannya atas berbagai tragedi ibadah haji, otoritas Saudi tak
melontarkan balasan.
Tragedi Mina, Menteri Saudi Salahkan Jemaah yang Tak Disiplin
Permusuhan Iran dan Saudi dipicu sejak lama oleh perbedaan sektarian, di mana
Iran merupakan negara didominasi penganut Syiah, sedangkan Saudi menganut
Sunni. Pada tahun 1987 silam, bentrokan antara jemaah Syiah asal Iran dengan
petugas keamanan Saudi di Makkah memicu tewasnya ratusan orang, termasuk
sekitar 275 jemaah haji asal Iran.
Aksi saling lempar komentar antara kedua negara seolah tak pernah berhenti.
Awal tahun ini, seorang ulama terkemuka Iran, Ayatollah Javadi Amoli
menyerukan agar Makkah dan Madinah dibebaskan dari 'perbudakan dan
penjarahan oleh rezim Saudi'. Amoli juga mengecam intervensi Saudi dalam
konflik Yaman dan menyerang keluarga Kerajaan Saudi atau yang juga disebut
sebagai House of Saud, dengan komentar keras.
"Penjaga Saudi (merujuk pada keluarga Kerajaan Saudi) saat ini, bagaimanapun
adalah keturunan dari orang-orang yang mengubahnya menjadi rumah penuh
idola dan menghanyutkan diri mereka dalam pesta pora yang memabukkan,"
tuding Amoli seperti dikutip kantor berita Iran,Mehr News Agency.
"Mereka adalah nenek moyang dari penjaga saat ini, yang kalah dalam judi
penjagaan atau menjualnya demi kantong anggur," imbuh Amoli.
Penjagaan dua masjid suci di Makkah dan Madinah memberikan legitimasi
politik dan pengaruh regional besar bagi Kerajaan Saudi. Tapi dalam sejarah
Islam, lokasi ibadah haji di abad modern dikelola oleh Kerajaan Saudi. Sebab
selama beberapa abad, Kekaisaran Ottoman yang menguasai Makkah. Pada
Kamis (24/9), Walikota Ankara menyerukan agar tanggung jawab Makkah
dikembalikan kepada otoritas Turki.
Insinyur Saudi: Crane Jatuh di Masjidil Haram karena Kehendak Tuhan
Proyek raksasa pengembangan Makkah dan Madinah yang dilakukan Saudi juga
Id
Si
R D
I
46
memicu kemarahan beberapa pihak dalam dunia muslim. Beberapa proyek yang
melibatkan penghancuran makam dan situs kuno dianggap 'menguras' keragaman
budaya dan sejarah dan sisi religius Makkah.
Baru-baru ini, ulama ternama Mesir, Sheikh Salman Mohammad menyarankan
agar pengelolaan situs-situs suci tersebut ditangani secara kolektif oleh beberapa
negara muslim. "Banyak kesalahan yang dilakukan saat penyelenggaraan haji
dalam beberapa dekade. Insiden ini bukan kasus pertama dan tidak akan menjadi
yang terakhir," ucapnya.
(nvc/nrl)
Analisa :
Trikotomi Pertama: Qualisign, Sinsign, dan Legisign
Berdasarkan berita dengan judul “Saat Tragedi Mina Semakin Memicu
Ketegangan Iran dan Arab Saudi”, peneliti melihat bahwa pada tahap trikotomi
pertama sebagai berikut, qualisign berada di kalimat “gencar melontar keritikan”
yang diberikan kode “Q”. Sementara Sinsign berada di kalimat “salah
pengelolaan” yang diberikan kode “S”. Kemudian legisign ada di kalimat
“kehadiran konvoi kendaraan” dengan kode “L”. Pada trikotomi ini merupakan
prespektif tanda, dalam berita ini tanda berupa argumentasi negatif Iran terhadap
penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan oleh Saudi.
Trikotomi kedua: Ikon, Indeks, dan Simbol
Trikotomi kedua dalam berita adalah ikon yang berada di kalimat
“perbedaan sektarian” yang diberi kode “I”. Lalu indeks ada di kalimat
“mengecam” dengan diberi kode “Id”. Kemudian simbol yang berada pada
kalimat “rumah penuh idola” dan diberi kode “Si”. Pada trikotomi kedua ini,
tanda mempunyai keterkaitan dengan objek. Sebelumnya tanda dari berita ini
adalah argumentasi negatif Iran terhadap penyelnggaraan ibadah haji oleh Saudi.
Sementara itu objeknya adalah permusuhan antara Iran dengan Saudi yang
A
47
bermula oleh perbedaan sektarian dan diperparah dengan meninggalnya 456
warga negara Iran dalam Tragedi Mina, sehingga Iran mengecam sikap Saudi
yang dinilai sombong. Oleh karena itu objek dalam berita ini diwakili dengan
argumentasi negatif Iran terhadap penyelenggaraan ibadah haji oleh Saudi.
Trikotomi Ketiga: Rema, Disen, dan Argumen
Pada trikotomi ketiga yang berada dalam berita adalah rema yang
merupakan kalimat “memberikan legitimasi politik” dengan menggunakan kode
“R”. Kemudian disen yang ada dalam kalimat “menjualnya demi kantong anggur”
dengan memakai kode “D”. Lalu argumen yang ada pada kalimat “pengelolaan
situs-situs tersebut ditangani secara kolektif” dengan kode “A”. Pada trikotomi ini
menujukkan hakikat dari tanda. Pada berita ini yang menjadi dasar dari tanda
adalah pandangan Iran dalam melihat Saudi menangani Tragedi Mina. Situs
ibadah di Mekkah maupun Madinah yang selama ini dibawah kepengurusan
Saudi, menurut Iran telah memberikan kekuasaan penuh terhadap Saudi dalam
mengambil keuntungan materi dari ibadah haji. Sehingga dengan pemikiran Iran
ini, dilengkapi dengan masukan dari ulama Mesir yang mengatakan untuk
meminimalisir monopoli Saudi, maka situs ibadah sebaiknya dikelola secara
bersama dengan negara Islam lainnya.
Hasil Analisa Temuan Keterkaitan Konflik Pada Berita I
Argumentasi negatif Iran sering dilontarkan kepada Saudi pasca Tragedi
Mina, disebabkan oleh 2 faktor antara lain warga negara Iran menjadi salah satu
korban dengan jumlah terbanyak, yakni sekitar 465 orang meninggal dan
hubungan diplomatik antara Iran dengan Arab Saudi yang sejak awal memang
tidak harmonis. Diluar hal tersebut Iran mengindikasi adanya penutupan dua jalur
48
menuju jamarat karena adanya konvoi oleh pangeran dan pejabat Saudi, yang
dinyatakan oleh minimnya penjagaan oleh askar pada lokasi kejadian Tragedi
Mina. Hal ini dinilai sebagai kesalahan dalam pengelolaan ibadah haji, dimana
konvoi yang dilakukan ditengah pelaksanaan ibadah haji yang tentunya berakibat
fatal. Sehingga pihak Iran selalu menyatakan bahwa akar permasalahan dari
Tragedi Mina adalah adanya konvoi pangeran beserta pejabat Saudi.
Kendati Iran melontarkan dugaan adanya konvoi pangeran pada penutupan
jalan, namun hingga kini Saudi tidak mengakui bahwa adanya penutupan dan
justru terkesan diam dalam menjawab dugaan ini. Hal ini menunjukkan adanya
suatu masalah yang terjadi diantara kedua negara. Sejalan dengan pendapat ahli
yang mengatakan bahwa konflik terjadi karena adanya perbedaan paham, sama
halnya dengan Iran dan Arab Saudi yang memiliki perbedaan sektarian sebagai
dasar konfliknya. Sehingga jika keduanya dihadapkan kepada situasi yang
memicu konflik seperti Tragedi Mina, tidak heran jika didalamnya terdapat unsur
kecaman.
Negara Iran yang kerap bersinggungan konflik dengan Saudi, tidak dapat
melihat tindakan mulia Saudi yang telah menjaga situs ibadah umat Islam secara
objektif. Bahkan terang-terangan Iran berasumsi bahwa oleh karena posisi Saudi
sebagai pemelihara situs-situs tersebut, maka Saudi mempunyai legitimasi politik
tersendiri. Selain itu menurut Iran justru dengan adanya penjagaan situs yang
dilakukan oleh Saudi, justru menguntungkan secara finansial karena setiap
tahunnya banyak umat muslim yang selalu menjalankan ibadah. Sehingga
menurut ulama Mesir mengatakan bahwa untuk meminimalisir adanya praktik
memonopoli perawatan ibadah, maka perawatan situs ibadah dilakukan secara
49
kolektif oleh negara muslim lainnya. Masukan ulama Mesir ini juga bermaksud
untuk meredam adanya ketegangan konflik yang terjadi antara Iran dan Saudi.
Judul Berita II:
Jumat 25 Sep 2015, 16:59 WIB
Kepala Organisasi Haji Iran Sebut Penutupan 2 Jalan Picu Tragedi Mina
Rita Uli Hutapea - detikNews
Riyadh, - Pemerintah Iran terang-terangan menyebut pemerintah Arab Saudi
bersalah atas tragedi Mina yang menewaskan ratusan jemaah haji. Bahkan
menurut Kepala Organisasi Haji Iran, Said Ohadi, keputusan buruk yang diambil
otoritas Saudi telah menyebabkan tragedi Mina yang terjadi pada Kamis, 24
September 2015.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (25/9/2015), Ohadi menjelaskan
keputusan buruk yang dimaksudnya. Dikatakannya, karena alasan yang tidak
diketahui, dua jalan di dekat lokasi pelemparan jumrah telah ditutup. Akibatnya,
hanya tersisa tiga rute lagi menuju area pelemparan jumrah di Mina.
Menurut Ohadi, penutupan kedua jalan tersebut telah menyebabkan kerumunan
massa menumpuk, hingga mengakibatkan aksi saling dorong yang kemudian
berujung tragedi. "Ini menyebabkan insiden tragis tersebut," ujar Ohadi yang
disiarkan stasiun televisi Iran.
"Peristiwa ini menunjukkan kesalahan pengaturan dan kurangnya perhatian
serius akan keselamatan para jemaah," cetus Ohadi. "Tak ada lagi penjelasan
lain. Pejabat-pejabat Saudi harus dimintai tanggung jawab," tandasnya.
Sementara itu, menurut sumber-sumber seperti dikutip sejumlah surat kabar
Arab, termasuk al-Dyar yang berbahasa Arab, konvoi kendaraan Putra Mahkota
sekaligus Menteri Pertahanan Saudi, Mohammad bin Salman Al Saud telah
menyebabkan kepanikan para jemaah hingga menimbulkan aksi saling dorong.
"Konvoi besar Mohammad bin Salman Al Saud, putra Raja dan Putra Mahkota,
yang dikawal oleh lebih dari 3.500 pasukan keamanan, termasuk 200 tentara dan
150 polisi, melaju di jalanan untuk melewati para jemaah yang bergerak menuju
lokasi pelemparan jumrah, hingga menimbulkan kepanikan di antara jutaan
S
L
I
R
D
Q
Id
Si
iii
50
jemaah yang bergerak dari arah berlawanan dan menyebabkan saling dorong,"
demikian diberitakan media-media Arab.
Tak ada konfirmasi dari otoritas setempat atas laporan ini. Namun sejumlah
pengamat mengatakan, adanya konvoi tersebut menjelaskan mengapa dua jalan
menuju lokasi pelemparan jumrah ditutup. (ita/ita)
Analisa :
Trikotomi Pertama: Qualisign, Sinsign, dan Legisign
Pada judul berita “Kepala Organisasi Haji Iran Sebut Penutupan 2 Jalan
Picu Tragedi Mina”, peneliti dapat melihat bahwa qualisign terdapat pada kalimat
“Arab Saudi bersalah” dengan kode “Q”. Sementara itu sinsign berada di kalimat
“Keputusan buruk yang diambil Arab Saudi” dengan kode “S”. Kemudian
Legisign berada pada kalimat “dua jalan dekat lokasi pelemparan jumrah ditutup”
dengan kode “L”. Dalam trikotomi pertama melihat prespektif tanda, pada berita
ini memperlihatkan tanda bahwa Iran menyalahkan keputusan Saudi melakukan
penutupan dua jalur yang diyakini menjadi penyebab Tragedi Mina.
Trikotomi Kedua: Ikon, Indeks, dan Simbol
Pada trikotomi kedua ikon terdapat pada kalimat “kerumunan massa
menumpuk” dengan kode “I”. Selanjutnya indeks yang ada di kalimat “kesalahan
pengaturan” dengan menggunakan kode “Id”. Simbol berada di kalimat “konvoi
besar” dengan kode “Si”. Pada trikotomi ini tanda memiliki keterkaitan dengan
objeknya. Tanda yang sebelumnya merujuk kepada menyalahkan keputusan
Saudi, objek yang ditunjukkan disini menandakan adanya penumpukan jemaah
A
51
akibat kesalahan pengaturan yang diduga karena adanya konvoi. Oleh sebab itu
objek tersebut diwakili oleh tanda menyalahkan keputusan Saudi.
Trikotomi Ketiga: Rema, Disen, dan Argumen
Pada trikotomi ketiga, rema terdapat pada kalimat “konvoi kendaraan
putra mahkota” dengan kode “R”. Kemudian disen terdapat di kalimat “pejabat-
pejabat Saudi harus bertanggung jawab” dengan kode “D”. Serta argumen pada
kalimat “adanya konvoi” dengan kode “A”. Dalam trikotomi ini melihat hakikat
dari tanda. Tanda disini yang menjadi dasar adalah dugaan Iran tentang adanya
konvoi kendaraan putra mahkota yang menjadi pemicu penutupan jalan, sehingga
membuat pejabat-pejabat Saudi harus bertanggung jawab.
Hasil Analisa Temuan Keterkaitan Konflik Pada Berita II
Tanda yang digunakan untuk menunjukkan adanya kebencian Iran
terhadap Saudi melalui pernyataan kalimat dari Iran yang menyatakan kesalahan
yang dilakukan dalam pengaturan jemaah. Terlebih kalimat keputusan terburuk
yang diambil oleh Saudi sudah mengarahkan adanya human eror yang dilakukan
dalam penyelenggaraan seperti lengahnya pengamanan terhadap jemaah. Selain
itu Iran mempunyai dugaan bahwa dengan ditutupnya dua jalur menuju jamarat,
menjadi salah satu kesalahan yang dilakukan Saudi karena menjadi pemicu
Tragedi.
Kesalahan-kesalahan yang diungkapkan oleh Iran disini selain
mengartikan adanya hubungan yang buruk dengan Saudi, namun juga
mengartikan bahwa Saudi belum mampu untuk melakukan pencegahan Tragedi,
meskipun telah melakukan pembangunan dalam membuat kenyamanan bagi
52
jemaah dalam melaksanakan ibadah. Apalagi dewasa ini merupakan zaman
modern dengan kemajuan disegala sektor, seperti halnya teknologi yang
memungkinkan untuk mencegah adanya penumpukan jemaah di satu lokasi jalan.
Pendeteksian kemungkinan adanya penumpukan jemaah seyogyanya dapat
dilaksanakan dengan mudah, apabila pengaturan Saudi ketika itu benar-benar
terkonsentrasi pada arus jemaah.
Pernyataan Iran tentang pejabat Saudi harus bertanggungjawab atas
penutupan jalan, mengindikasikan sikap Saudi yang mendahulukan kepentingan
keluarga kerajaan Saudi ketimbang jemaah saat sedang pelaksanaan ibadah haji.
Kendati demikian menurut kesaksian jemaah haji Indonesia yang selamat dalam
Tragedi Mina, ia berusaha memaksa askar untuk tetap melalui jalan yang ditutup
tersebut dan tidak menemukan konvoi dalam bentuk apapun. Pernyataan Iran
tentang adanya konvoi ini kemungkinan besar hanya berupa dugaan, melihat dari
pernyataan Iran yang tidak memberikan kejelasan darimana didapatnya informasi
adanya konvoi.
Status Iran sebagai negara yang selalu berkonflik dengan Saudi,
mempunyai kemungkinan hal ini merupakan cara yang dilakukan Iran untuk
menyalahkan Saudi dimata dunia tentang penyelnggaraan haji. Meskipun tidak
menutup kemungkinan jika adanya konvoi pangeran memang benar adanya, hal
tersebut memungkinkan untuk terjadi karena menurut pernyataan para saksi mata
di lokasi kejadian jumlah askar yang sedikit dan tidak melakukan tindakan
apapun. Sehingga kuat dugaan para askar ketika itu sibuk dalam mengawal konvoi
pangeran.
53
Judul Berita III:
Sabtu 26 Sep 2015, 12:08 WIB
Tragedi Mina
Media Arab Saudi: Stop Mengkritik, Menangani Haji Tugas Raksasa
Rita Uli Hutapea - detikNews
Riyadh, - Pemerintah Arab Saudi menuai kritikan atas terjadinya tragedi Mina
yang menewaskan ratusan jemaah haji. Namun otoritas Saudi menyalahkan
ketidakdisiplinan jemaaah haji dalam tragedi yang terjadi pada Kamis, 24
September itu.
Dalam editorialnya, media Arab News menyampaikan pembelaan atas langkah-
langkah yang telah dilakukan otoritas Saudi untuk menyelenggarakan haji yang
diikuti jutaan umat dari seluruh dunia.
Disebutkan bahwa meski insiden Mina menekankan perlunya upaya-upaya lebih
untuk meningkatkan langkah-langkah keselamatan, operasi masiv yang dilakukan
pihak Kerajaan Saudi untuk memastikan penyelenggaraan haji yang aman dan
nyaman, tak bisa diabaikan.
Meski menyebut tragedi Mina sangat disayangkan, namun media Saudi itu juga
menyoroti pentingnya kesadaran dan kedisiplinan para jemaah haji.
"Para jemaah yang membawa tas saat berjalan dan tidak mengikuti instruksi
jelas soal pergerakan, juga telah menyebabkan masalah sebelumnya. Tak ada
aparat keamanan di dunia yang secara fisik bisa mengendalikan kerumunan yang
membengkak menjadi jutaan dalam waktu dan tempat yang terbatas," demikian
ditulis Arab News, Sabtu (26/9/2015).
"Kerajaan menghabiskan miliaran riyal untuk manajemen Haji dan mengerahkan
sumber daya terbaik untuk melaksanakan proyek raksasa di tempat-tempat suci.
Kerajaan menganggap tugas ini sebagai kewajiban Islaminya. Pemerintah tidak
mengambil keuntungan apapun dari operasi masiv Haji ini," demikian menurut
editorial Arab News yang bertajuk "Tragedi yang Mengguncang Kita Semua".
"Menangani dua hingga tiga juta muslim dari 164 negara dan kultur berbeda
L
Id
Q
S
54
adalah sebuah tugas raksasa. Tak ada seorang pun di dunia yang punya
pengalaman seperti otoritas di sini dalam memastikan pelaksanaan haji yang
lancar. Ini merupakan prestasi organisasional yang fenomenal," tulis Arab News.
Media itu pun menyinggung pihak-pihak yang mengkritik pemerintah Saudi.
"Kerajaan kerap mendapat kritikan tidak adil dari beberapa pihak di dunia
muslim. Ini harus dihentikan. Para pengkritik akan memberikan pelayanan yang
lebih besar untuk tujuan mereka dengan bergandeng tangan dengan Arab Saudi
guna membuat pelaksanaan haji tahunan lebih nyaman," tandas media tersebut.
(ita/ita)
Analisa:
Trikotomi Pertama: Qualisign, sinsign, Legisign
Pada trikotomi pertama ini qualisign dalam berita terdapat pada kalimat
“Arab Saudi menuai kritikan” dengan kode “Q”. Kemudian sinsign dalam berita
terdapat dikalimat “Arab News menyampaikan pembelaan” dengan kode “S”.
Lalu legisign dalam berita terdapat pada kalimat “kesadaran dan kedisiplinan para
jemaah haji” dengan kode “L”. Dalam trikotomi ini melihat dari prespektif tanda,
dimana hal yang menjadi tanda adalah adanya pembelaan yang disampaikan oleh
Arab News untuk membela pemerintahan Saudi, karena banyaknya kritikan.
Namun pembelaan yang dilakukan Arab News justru menyalahkan pihak jemaah
haji yang dinilai kurang disiplin.
Trikotomi Kedua: Ikon, Indeks, dan Simbol
Pada trikotomi kedua, ikon terdapat pada kalimat “kerumunan yang
membengkak” dengan kode “I”. Kemudian indeks terdapat dalam kalimat
“ketidak disiplinan jemaah haji” dengan kode “Id”. Lalu simbol terdapat pada
kalimat “menghabiskan milyaran riyal” dengan kode “Si”. Dalam trikotomi kedua
ini merupakan hubungan keterkaitan antara tanda dengan objeknya. Tanda yang
I
D
A R
Si
55
sebelumnya berupa pembelaan dari Arab News untuk Saudi terkait Tragedi Mina.
Sementara objek dari berita ini adalah kondisi yang mustahil di lakukan oleh
Saudi dalam mencegah Tragedi Mina. Sehingga kondisi yang mustahil dilakukan
oleh Saudi disini diwakili oleh tanda pembelaan yang dilakukan Arab News.
Trikotomi Ketiga: Rema, Disen, Argumen
Pada trikotomi ketiga dalam berita, rema terdapat dalam kalimat “prestasi
organisasi yang fenomenal” dengan kode “R”. Kemudian disen terdapat pada
kalimat “tugas rasaksa” dengan kode “D”. Lalu argumen terletak pada kalimat
“kritikan tidak adil” dengan kode “A”. Dalam trikotomi ketiga ini melihat hakikat
dari tanda. Tanda yang menjadi dasar dari berita ini adalah adanya pembelaan dari
Arab News terhadap kerajaan Saudi karena adanya kritikan yang bertubi-tubi
menyalahkan Saudi, tanpa melihat jasa-jasa Saudi selama ini dalam melakukan
perawatan terhadap situs ibadah umat muslim maupun dalam penyelenggaraan
ibadah haji setiap tahun.
Hasil Analisa Temuan Keterkaitan Konflik Pada Berita III
Tragedi Mina 2015 yang menelan korban jiwa mencapai lebih dari 2000
jemaah, membuat otoritas Arab Saudi sebagai penyelenggara haji mendapatkan
kecaman maupun kritikan yang sifatnya menjatuhkan. Mayoritas kecaman
bersumber dari Iran yang tak lain mempunyai hubungan yang buruk dengan
Saudi. Hal ini semakin diperparah dengan sikap diam yang lebih dipilih Saudi
dalam menanggapi seluruh pernyataan terkait peristiwa Mina. Menurut hasil
pengamatan peneliti, tidak ada konfirmasi secara resmi terkait penyebab Tragedi,
56
hanya saja menteri kesehatan Saudi yang melontarkan pendapat adanya
ketidakdisiplinan jemaah dalam pelaksanaan haji.
Sejalan dengan hal itu, Arab News kemudian mengambil pernyataan
tersebut untuk melakukan pembelaan terhadap pemerintah dalam hal
penyelenggaraan haji. Namun pembelaan yang dilakukan oleh Arab News disini
nyatanya justru menyudutkan jemaah. Seolah-olah seuruh jemaah tidak mematuhi
waktu pelemparan. Padahal alasan beberapa jemaah melakukan prosesi lempar
jumrah diluar ketentuan panitia lebih mengarah pada kepercayaan waktu yang
mustajab. Tentunya hal ini semestinya tidak dipermasalahkan, karena ibadah
merupakan bentuk kepercayaan personal tiap jemaah.
Tanda yang mengarahkan kepada pembelaan Arab News terhadap Saudi
adalah dalam kalimat yang mengatakan bahwa askar tidak sanggup untuk
mencegah ribuan jemaah dilokasi kejadian untuk saling bertubrukan. Kendati
mempunyai jumlah askar yang terbatas, seyogyanya penumpukan jemaah dapat
dihindarkan manakala seluruh jalan dibuka sehingga banyak alternatif jalur yang
dapat dilalui oleh jemaah.
Tanda yang mengarahkan pada pembelaan selanjutnya adalah dengan
menginformasikan bahwa Saudi berusaha memfasilitasi para jemaah selama
menunaikan ibadah haji dengan biaya milyaran real. Tentunya hal ini menyatakan
untuk tidak mengkritik Saudi karena telah berusaha sebaik mungkin dalam
menyelenggarakan ibadah haji yang aman, meskipun perawatan fasilitas tidak
menjamin keamanan. Adanya tanda pembelaan dari Arab News ini
mengindikasikan bahwa sebagai jawaban untuk setiap kecaman yang selalu
57
dilontarkan Iran terhadap Saudi, mengingat pihak Saudi tidak melakukan
konfirmasi secara resmi terkait Tragedi Mina.
Tanda yang berupa pembelaan dari Arab News selanjutnya adalah media
ini ingin mengingatkan bahwa penyelenggaraan haji adalah tugas yang sangat
besar. Sehingga negara yang dapat melaksanakan penyelenggaraannya sejak dulu
merupakan pencapaian yang luar biasa. Oleh sebab itu seyogyanya jika terdapat
kesalahan dalam pengelolaan dalam beberapa kesempatan, semestinya dapat
menyampaikan masukan secara objektif dan tidak menyudutkan pihak manapun.
Hal ini mengindikasi bahwa pernyataan ini hadir, setelah Iran dengan bertubi-tubi
melakukan kecaman terhadap Saudi.
B. Realitas Subjektif Detik.com Terhadap Tragedi Mina
Media online Detik.com dalam menghadirkan Tragedi Mina melalui
representasi atau menggambarkan kejadian tersebut dengan bentuk deskriptif,
untuk mempermudah dalam menguraikannya. Selain itu untuk mempermudah
pemahaman pembaca terhadap peristiwa Mina seperti gambaran lokasi kejadian,
maka Detik.com berusaha memberikan bahasa yang mudah untuk dipahami.
sesuatu menurut redaktur Detik.com, Gagah Wijoseno sebagai wartawan adalah
tulisan.
“Tulisan yang baik untuk menggambarkan sesuatu peristiwa adalah
deskriptif, yang membuat pembaca itu seolah-olah berada di lokasi. Mina
adalah lokasi yang asing bagi saya dan pembaca Indonesia. Sehingga
untuk menggambarkan lokasi, saya harus bisa menyederhanakan bahasa
yang teknis untuk menunjukkan lokasi menjadi lebih mudah dicerna dan
juga menambahkan foto”95
.
95 Berdasarkan wawancara dengan Gagah Wijoseno, 31 Maret 2016, pukul 15:36 WIB
58
Representasi merupakan penggunaan tanda (gambar, bunyi, dan lain-lain)
untuk menghubungkan, menggambarkan, memotret, atau memproduksi sesuatu
yang dilihat, diindera, dibayangkan, atau dirasakan dalam bentuk fisik tertentu.96
Pada representasi dikenal sebagai proses dalam menaruh X dan Y secara
bersamaan. Dalam merepresentasi sesuatu, Pierce mengistilahkan X sebagai
representamen (sesuatu yang mewakili). Sedangkan Y diistilahkannya sebagai
objek dari representasi. Sehingga dari proses representasi X dan Y akan
memunculkan makna yang dapat disimpulkan dari proses representasi tadi sebagai
interpretan.97
Penggambaran detik.com pada tragedi Mina yakni melalui perkembangan
peristiwa, yang dimulai dari deskripsi penyebab tragedi beserta analisa dari tokoh-
tokoh terkait kejadian tersebut. Berikutnya adalah dengan foto dilokasi kejadian,
sebab dengan foto pembaca mendapatkan gambaran visual dari lokasi yang
menunjukkan peristiwa Mina. Selanjutnya melalui video yang menggambarkan
situasi korban yang tengah dievakuasi petugas. Selain itu informasi dari Iran
mengenai pernyataan pihak otoritasnya dan cerita dari korban selamat maupun
korban yang meninggal juga merupakan penggambaran kejadian.
Sesuai dengan salah satu nilai Detik.com yakni kreatif dan inovatif, dalam
menyajikan berita terkait Mina, wartawan memproduksi berita feature yang
bersifat human interest. Tujuan berita ini tentunya untuk menimbulkan rasa
keprihatinan pembaca terhadap para korban. Meskipun berita feature dibuat
96
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori
Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012) h. 24 97 Ibid., h.20
59
kreatif dan ide yang semenarik mungkin, namun Detik.com melihat dari segi etika
untuk dijadikan berita. Seperti halnya peristiwa tentang suami yang memberikan
napas buatan untuk istrinya saat berlangsungnya Tragedi Mina. Kendati kejadian
tersebut menarik, namun dari segi etika orang timur tidak baik. Redaktur
Detik.com mempunyai pandangan dalam melihat Tragedi Mina, yaitu:
“Tragedi Mina itu kejadian yang dapat dicegah sebenarnya berbeda
dengan craine, walaupun terdapat unsur kelalaian namun faktor alam
turut berpengaruh. Saya melihat tragedi ini banyak faktor karena tiap
orang mempunyai argumen masing-masing. Sebab pemerintah Indonesia
sudah menghimbau untuk melakukan lempar jumroh pada sore hari,
namun para jemaah memiliki argumentasinya sendiri dan memutuskan
untuk melakukannya di pagi hari. Tragedi Mina merupakan peristiwa
dengan banyak argumen yang menyelimutinya. Meskipun semestinya sore
hari, jika memang jalur tersebut untuk Indonesia semestinya tidak ditutup
dan tidak dibelokkan oleh askar”98
.
Pemikiran tersebut didapatkannya dari hasil peliputan di lokasi kejadian.
Dia mengamati dalam Tragedi Mina banyak bermunculan argumentasi dari setiap
kubu otoritas. Hal yang menarik dari peristiwa ini adalah ketika didalamnya
memiliki banyak argumen masing-masing, tanpa dapat disatukan. Pada peristiwa
ini tidak ada kubu yang paling salah atau benar, hanya saja ketidakseimbangan
antara argumen yang satu dengan lain menciptakan sebuah konflik dalam ranah
komunikasi antar negara yang warga negaranya menjadi korban Mina.
Terkait dengan pemberitaan Tragedi Mina, diantaranya terdapat 28 berita
mengenai Iran. Hal tersebut bukan merupakan bentuk dukungan terhadap sikap
Iran kepada Arab Saudi, maupun isu yang dianggap penting oleh Detik.com. Satu-
satunya alasan dibuatnya berita terkait konflik Iran dalam Tragedi Mina karena
98 Berdasarkan wawancara dengan Gagah Wijoseno, 31 Maret 2016, pukul 15:36 WIB
60
pihak yang banyak berbicara ketika itu adalah Iran ketimbang Arab Saudi.
Sehingga perkataan dari Iran menjadi layak untuk dijadikan sebuah berita. Selain
itu jemaah haji yang banyak menjadi korban meninggal dalam peristiwa Mina
berasal dari Iran.99
C. Interpretasi Terhadap Tragedi Mina Pada Detik.com
Berdasarkan tiga berita yang diasumsikan mengandung unsur konflik
antara Iran dan Saudi dalam Tragedi Mina, dan telah di analisa menggunakan teori
semiotika Charles Sanders Pierce maka Detik.com dalam menghadirkan Tragedi
Mina 2015 mengaitkannya dengan konflik Saudi dan Iran. Menurut hasil
pengamatan peneliti, antara realitas yang dibangun Detik.com dengan temuan
tidak seluruhnya sesuai. Seperti halnya dengan penyampaian redaktur Detik.com
mengenai alasan dibuatnya berita tentang pernyataan Iran dalam Tragedi Mina.
Pihak Detik.com mempunyai argumen bahwa selama peliputan
dilapangan, pihak yang lebih banyak berbicara adalah dari otoritas Iran. Memang
hal ini benar adanya jika dilihat dari total 28 berita, dengan 26 diantaranya berupa
pernyataan Iran mengenai Tragedi Mina. Akan tetapi terdapat 2 berita yang
notabene tidak terlalu berkaitan dengan Mina, yakni pada judul “Iran: Takfiri
Esktrem yang Disebarkan Arab Saudi Jadi Ancaman Timur Tengah”, “Kirim
Surat untuk Sekjen PBB, Iran sebut Arab Saudi Penebar Kebencian” dan satu
ilustrasi yang menunjukkan rentetan konflik yang terjadi antara Iran dan Saudi.
Keduanya menunjukkan bahwa konflik Iran dan Saudi sudah mengakar, karena
99 Berdasarkan wawancara dengan Gagah Wijoseno, 31 Maret 2016, pukul 15:36 WIB
61
perbedaan sektarian yang berlanjut kepada peristiwa-peristiwa lainnya, sementara
tidak ada kaitan langsung dengan Tragedi Mina.
Kendati demikian keterkaitan antara konflik Saudi dengan Iran yang
dibuat oleh Detik.com, dalam upaya membentuk Tragedi Mina tidak sepenuhnya
dapat dikesampingkan. Oleh karena Iran selalu melontarkan kritikan pedas serta
selalu menduga-duga mengenai penyebab tanpa adanya bukti yang pasti, sesuai
dengan nilai dari Detik.com yakni kreatif dan inovatif maka pandangan Detik
diarahkan mengenai keterkaitan hubungan negara keduanya. Pada setiap situasi
akan selalu ada hubungan kausalitas, sehingga Detik berusaha melihat dari
penyebab mengapa otoritas Iran selalu mengatakan hal negatif terhadap Saudi.
Pernyataan negatif Iran tentang Saudi ternyata disebabkan oleh hubungan
kedua negara yang selalu berkonflik. Apalagi dalam Tragedi Mina 2015, sebanyak
465 jemaah haji Iran meninggal yang menjadikan Iran sebagai korban terbanyak
ketimbang negara lainnya. Selain itu meninggalnya diplomat Iran dalam Tragedi
Mina juga menjadikan kemarahan Iran terhadap Saudi yang semakin menggebu,
yang memperparah konflik kedua negara. Hal ini ditunjukkan dari sikap Iran yang
ingin memulangkan seluruh jenazah warga negaranya yang meninggal akibat
Tragedi Mina. Tidak seperti negara lain seperti Indonesia yang mengizinkan
warga negaranya untuk dimakamkan di tanah suci.
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan data dari hasil analisa menggunakan teori semiotika
Charles Sanders Pierce menunjukkan bahwa, pemberitaan mengenai Tragedi
Mina yang dihadirkan oleh Detik.com, dikaitkan dengan konflik Saudi dan Iran.
Fakta tersebut dihadirkan sebagai hubungan kausalitas dari serangkaian kecaman
maupun peryataan yang menyudutkan Saudi. Kedua negara ini memang selalu
dipertemukan pada peristiwa yang berujung konflik yang didasari oleh perbedaan
sektarian. Akan tetapi konflik semakin diperparah dengan korban meninggal
Tragedi Mina yang cukup besar dari negara Iran.
Konflik Iran dan Saudi yang mewarnai pemberitaan Tragedi Mina
membuat peristiwa ini tidak hanya berupa kecelakaan akibat penumpukan jemaah,
namun juga peristiwa dengan banyak argumen yang menyelimutinya. Banyaknya
kabar burung ditambah dengan tidak terkonfirmasinya penyebab Tragedi oleh
Saudi, membuat argumen yang dikeluarkan oleh pihak Iran semakin kuat. Apalagi
pihak Saudi sebagai penyelenggara ibadah haji seakan kehilangan legitimasi pada
pemberitaan Mina ini, karena mayoritas berita seakan menyudutkan ditambah lagi
dengan sikap pemerintah Saudi yang tertutup dalam memaparkan penyebab.
Argumen tidak hanya datang dari Iran sebagai negara yang berkonflik
dengan Saudi, namun juga datang dari otoritas negara muslim lainnya. Seperti
halnya dengan negara Indonesia melalui anggota DPR Komisi VIII, yang secara
63
tersirat menandakan bahwa Tragedi Mina mempunyai unsur human eror dalam
pengamanan.
B. Saran
Berdasarkan penelitian ini peneliti mempunyai masukan untuk jurusan
Jurnalistik, agar memperbanyak kajian perihal interpretasi yang dilakukan oleh
media melalui produk jurnalistik. Hal ini menjadi penting karena dalam
menyampaikan peristiwa melalui berita, terdapat fakta lain yang mengelilingi
peristiwa utama. Berita yang menghadirkan fakta yang terjadi disekeliling
peristiwa utama adalah indepthnews. Sehingga dengan melakukan tinjauan
mengenai berita indepthnews ini, dapat menambah pengetahuan peneliti maupun
pembaca dalam jurusan Jurnalistik, tentang bagaimana menghadirkan suatu
peristiwa berikut fakta-fakta yang membentuknya.
Peneliti dalam hal ini memberikan saran terhadap Detik.com mengenai
foto terkait Tragedi Mina. Peneliti menemukan bahwa dalam majalah Detik.com
terdapat dua foto yang bersumber dari kantor berita asing AFP dan Reuters, yang
menampakkan kondisi wajah jenazah yang tidak diburamkan. Pihak Detik.com
diketahui berlangganan dengan kedua kantor berita tersebut, sehingga informasi
maupun foto terkait Tragedi Mina yang bersumber dari dua kantor tersebut dapat
dipergunakan. Mekanisme penyuntingan foto yang berasal dari kantor berita
asing, hanya dari segi bahasa caption yang diubah ke dalam bahasa Indonesia.
Menurut peneliti, penyuntingan foto tidak hanya dilakukan dari segi
bahasa caption namun juga dari segi konten jika perlu diburamkan. Seperti foto
jenazah korban misalnya, sekalipun tidak terlihat luka namun wajah jenazah
64
secara etika tidak pantas untuk diperlihatkan. Apalagi dalam salah satu foto
memperlihatkan mulut korban yang terbuka. Meskipun menggunakan foto dari
kantor berita asing yang terpercaya, namun dalam pemakaiannya harus berhati-
hati atau hal yang lebih aman menggunakan foto lainnya.
Penulis memahami jika foto merupakan bentuk visualisasi dari
representasi peristiwa, namun dalam menempatkan foto hindari bagian wajah
jenazah. Kemudian saran berikutnya tentang foto dalam pemberitaan Tragedi
Mina adalah kurangi pemakaian foto yang sama dalam berita, minimal satu foto
digunakan untuk dua berita. Kesamaan foto dalam jumlah yang banyak
mengakibatkan kejenuhan pembaca.
65
DAFTAR PUSTAKA
A. Samovar, Larry, dkk. Komunikasi Lintas Budaya: Communication Between
Cultures. Jakarta: Salemba Humanika, 2010.
Budiman, Kris. Semiotika Visual: Kosep, Isu, dan Problem Ikonitas. Yogyakarta:
Jalasutra, 2011.
Christiastuti, Novi. “Saat Tragedi Mina Semakin Memicu Ketegangan Iran dan Arab
Saudi”. Artikel diakses pada 13 April 2016 dari
http://news.detik.com/internasional/3028460/saat-tragedi-mina-semakin-
memicu-ketegangan-iran-dan-arab-saudi
Danesi, Marcel. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika
dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra, 2012.
Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta: Salemba Humanika, 2012.
Hutangalung, Inge. Teori-Teori Komunikasi dalam Pengaruh Psikologi. Jakarta:
PT Indeks Permata Puri Media, 2015.
Hutapea, Rita Uli. “Kepala Organisasi Haji Iran Sebut Penutupan 2 Jalan Picu Tragedi
Mina”. Artikel diakses pada 13 April 2016 dari
http://news.detik.com/internasional/3028274/kepala-organisasi-haji-iran-sebut-
penutupan-2-jalan-picu-tragedi-mina
Hutapea, Rita Uli. “Media Arab Saudi: Stop Mengkritik, Menangani Haji Tugas
Raksasa”. Artikel diakses pada 13 April 2016 dari
http://search.detik.com/search?query=Media+Arab+Saudi%3A+Stop+Meng
kritik%2C+Menangani+Haji+Tugas+Raksasa&source=dcnav&siteid=2
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008.
Kriyantono, Rachmat dkk. Potret Media Massa di Indonesia. Malang: Universitas
Brawijaya Press, 2013.
Liliweri, Alo. Prasangka dan Konflik: Komunikasi Antar Budaya Masyarakat
Multikultur. Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara, 2005.
Morissan. Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2014.
Muyana, Dedy dan Solatun. Metode Penelitian Komunikasi, Contoh-contoh
Penelitian Kualitatif dengan pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008.
66
Romli, Asep Syamsul M. Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media
Online. Bandung: Nuansa Cendekia, 2012.
Salim, Agus. Teori dan Paradigma: Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana,
2006.
Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.
Sejarah Berdirinya Situs Berita Detik.com, Artikel diakses “27 Februari 2016”dari
http://digilib.unila.ac.id/247/11/BAB%20IV.pdf
Suryawati, Indah. Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2014.
Vera, Nawiroh. Semiotika Dalam Riset Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2014.
Wibowo, Indiawan Seto Wahyu. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2013.
Wijoseno, Gagah. “Duka Mina Salah Siapa”. Majalah Detik, 28 September 2015.
Wawancara Pribadi dengan Nanang Supriyatna. Jakarta, 31 Maret 2016.
Wawancara Pribadi dengan Gagah Wijoseno. Jakarta, 31 Maret 2016.
67
LAMPIRAN
PERTANYAAN TEKNIS KE DETIK.COM
A. Bagian Manajemen PT
Nama Narasumber : Nanang Supriyatna
Jabatan di Detik.com : Human Capital
1. Perjalanan Detik.com itu sendiri seperti apa?
Jawab : Nama perusahaannya sebenarnya PT Agranet Multicitra
Sibercom. Perusahaan ini lahir pada tahun 1995. Perusahaan ini
bergerak pada bidang website fisis, tukang bikin web. Client kami
misalnya Yellow Pages, Click BCA, Kompas.com. Kemudian seiring
berjalannya waktu, karena 3 dari 4 pendiri detik.com tadinya adalah
wartawan, ada yang dari tabloid detik, ada yang dari Tempo, kemudian
akhirnya memutuskan untuk membuat media online pada saat itu.
Media online dirasa sangat perlu karena melihat kebutuhan orang akan
informasi semakin banyak. Kemudian media online yang ada hanya
memindahkan versi cetak ke online. Jadi sebenarnya detik.com bukan
yang pertama, dulu sudah ada Republika.co.id, kompas.co.id,
kemudian tempo dan sebagainya. Karena pernah menjadi wartawan
akhirnya tercetus untuk membuat sebuah website media online yang
berbeda. Bukan hanya memindahkan versi cetak ke online, akan tetapi
ingin mendirikan media online yang sifatnya breakingnews dan update
terus. Akhirnya dibuatlah media online Detik.com. Detik.com lahir
pada 9 Juli 1998, kemudian terus berkembang hingga akhirnya pada 3
68
Juli 2011, sahamnya 100 persen dimiliki oleh CT Corporate, Chaerul
Tandjung. Mulai sejak itu kami bagian dari Trans media, bersama
Transtv, Trans7, CNNIndonesia, CNNIndonesia.com, Transvision,
Bank Mega dan TransMart.
2. Seperti yang diketahui bahwa nilai dari detik.com antara lain
Cepat dan akurat, kreatif dan inovatif, integritas, kerjasama, dan
independen terkait dengan proses rekruitmen karyawan
khususnya reporter di detik.com, bagaimana cara membentuk
kelima nilai tersebut dalam diri seorang reporter?
Jawab : Semua orang selalu dinilai dari kelima nilai detik.com itu,
proses rekruitmen kita usahakan untuk menggali bahwa orang itu
punya nilai-nilai itu. Kehidupannya terpengaruh oleh nilai-nilai itu.
Orang itu harus cepat akurat tanggap, kreatif dan inovatif. Banyak
tools yang kita lakukan dalam proses rekutiment pencarian reporter,
kita menggunakan tes psikologi kita melihat rekam jejak dari CV
apakah dia punya pengalaman. Kemudian kita melakuan interview
behavior kita menggali benarkah dia orang yang cepat sekaligus
akurat, benarkah dia kreatif yang terpenting adalah benarkah dia punya
integritas atau tidak. Itu penting karena kami ingin media ini menjadi
media independen, semua orang yang bekerja di dalamnya punya
integritas terhadap profesinya dan tidak gampang disuap.
69
3. Dari misi detik.com sendiri terlihat adanya kesinambungan seperti
halnya memberikan kepuasan pelanggan, memberikan
kesejahteraan kepada karyawan dan memberikan hasil optimal
yang berkesinambungan bagi pemegang saham. Dari segi pihak
managemen detik.com sendiri, bagaimana menyeimbangkan
ketiga misi itu sendiri?
Jawab : Intinya bisnis ini harus tetap grow harus tumbuh, target dari
pihak managemen harus terpenuhi. Dalam organisasi berjalan efektif
dan efisien tentunya kalo bisnis ini tetap tumbuh pasti dampaknya ada
dua. Ada untuk managemen dan karyawan. Tentunya kalo bisnis ini
tetap tumbuh yang didapatkan oleh karyawa bentuknya kenaikan gaji
dan bonus. Dampak yang selanjutnya adalah pelanggan. Bagaimana
cara kita mendekati pelanggan agar mereka tetap loyal membaca
detik.com. bentuk mendekatkan diri ke pelanggan ada banyak,
contohnya rutin menggelar rapat meeting sales yang sedang
berlangsung saat ini dan melahirkan rubrik solusi UKM. Jadi para
UKM bisa memasang iklan di detik.com, memasarkan produknya di
detik.com, inovasi seperti ini yang kami lakukan. Kita mendekatkan,
semua orang bisa baca, semua orang bisa pasang iklan di detik.com.
4. Hubungan antara visi lembaga dengan kerja jurnalistik di
detik.com sendiri seperti apa?
70
Jawab : Kami percaya bahwa detik.com itu bebas kepentingan dan
kami harus meyakinkan managemen bahwa kepentingan managemen
adalah kepentingan bisnis. Mereka kepingin ada duitnya terus gitu ya,
dan independensi temen-temen wartawan untuk memproduksi sebuah
berita tidak terpengaruhi oleh pihak luar dan bukan bagian dari bisnis.
Kepercayaan adalah justru bagian dari bisnis dan pembaca merupakan
cara untuk membesarkan perusahaan ini. Tentunya kepentingan
masyarakat adalah bagian dari bisnis ini. Kalo semua orang percaya
tentang berita detik.com, semua orang mengakses detik.com itu
imbasnya terhadap bisnis ini. Makin banyak orang terus membaca
pemasang iklan makin banyak, karena berita detik.com dipercaya dan
bebas kepentingan. Tidak ada kata lain bahwa kepercayaan pembaca
adalah bagian dari bisnis.
5. Kaitan dengan ketiga misi detik.com tentunya akan bermuara
kepada dua hal yakni reporter dan berita. Bagaimana mengelola
reporter dalam menghasilkan berita yang dapat memberikan
kepuasan terhadap semua pihak?
Jawab : Apa yang kami kerjakan di HRD, pertama pastinya the right
man the right ways ya orang yang tepat akan menduduki posisi yang
tepat. Dimana wartawan harus yang punya kopentensi untuk menjadi
seorang wartawan. Begitu kami rekrut, tugas kami adalah agar dia
tetep bisa berkembang kita melakukan training secara terus menerus
terhadap wartawan kami. Wartawan kami dibekali oleh pengetahuan-
71
pengetahuan tentang journalism, wartawan kami dibekali tentang kode
etik jurnalistik, kemudian kita terus melakukan pengembangan melalui
training. Setahun sekali ada outing, ada jalan-jalan, kemudian ada
yang namanya kenaikan gaji. Itu adalah bagian dari kita dalam me-
mantains temen-temen agar tetap semangat bekerja untuk detik.com.
6. Tentunya dalam berita, hal yang dapat “menjual” yakni dari
jumlah viewerserta tranding topic. Detik.com selalu mencitrakan
breaking news dalam beritanya, sehingga dapat menarik jumlah
viewer dan berita yang tranding topic. Apakah hal ini juga menjadi
hal yang ditanamkan pada setiap rekruitmen reporter?
Jawab : Hal yang selalu ditanamkan setiap rekruitmen itu nilai2
perusahaan, kemudian kami percaya bahwa proses belajar yang tepat
adalah seperti orang belajar berenang. Yang diceburin dulu kemudian
diajarkan bagaimana caranya menggerakan tangan dan kaki. Bukan
dimasukan dikelas dan diajari bagaimana cara menggerakan tangan
tapi dia belum pernah nyebur ke kolam renang. Semua wartawan kami
adalah pertama kita ceburin dulu mereka bertandom dulu dengan
wartawan senior yang ada di lapangan. Kemudian bergabung dengan
wartawan kami misalnya yang ada di KPK, DPR, dan segala macem
selama 3-5 hari atau semiggu mereka ada di lapangan dulu supaya tahu
medan juga sekaligus diarahkan oleh wartawan senior. Itu bagian dari
kami dalam memprosesnya.
72
7. Pihak manajemen tentunya mempunyai aturan tersendiri dalam
memanage para reporter dalam pengemasan berita, sesuai dengan
nilai dari detik.com sendiri. Bentuk aturan tersebut seperti apa?
Jawab : Bentuk aturan di detik.com adalah semua orang bertanggung
jawab terhadap apa yang dilakukan, kami mempunyai prinsip MBO
Managemen By Objektif. Wartawan itu tidak perlu dateng ke kantor,
wartawan itu mendapat arahan dari koordinator liputan langsung ke
TKP jadi tidak perlu ke kantor. Begitu selesai mereka juga tidak perlu
ke kantor. Ke kantor saat ada meeting, atau ada arahan baru, selain itu
tidak perlu. Dan semua orang bertanggung jawab MBO. Semua orang
bertanggung jawab pada pekerjaannya, itu yang kami tekankan pada
mereka. Kita tidak peduli orang pake sendal jepit atau kaos atau pake
seragam. Buat kami yang penting mereka bisa bekerja mereka komit
dengan pekerjaannya. Kami tidak mengurusi hal-hal yang remeh
temeh, termasuk absensi. Buat kami absensi tidak penting, jadi lebih
fleksible.
8. Seperti yang diketahui salah satu nilai dari detik.com adalah
kerjasama. Bagaimana siasat dari pihak manajemen dalam
membentuk sebuah kerjasama yang baik antar sesama reporter?
Jawab : Untuk menanamkan kerjasama antar sesama reporter dan
karyawan setiap setahun sekali dilaksanakan outing. Outing adalah
bagian dari membangun kerjasama lintas divisi. Kami sering ngobrol
diruang meeting, ruang-ruang ini adalah ruangan tempat kami saling
bekerjasama di lintas divisi. Kami rasa bahwa semua bagian semua
73
departemen semua orang punya kontribusi yang besar terhadap
detik.com, tidak ada wartawan doang yang berkontribusi. Semua orang
punya kontribusi disini. Semua orang harus bisa bekerjasama.
9. Perihal keredaksian apakah pihak managemen juga mempunyai
andil dapat mengatur kegiatannya, misalnya saat menugaskan
reporter untuk meliput?
Jawab : Semua yang menyangkut keredaksian itu tanggung jawab
redaksi. Tapi redaksi kami itu penuh warna, tidak semua anak
jurnalistik. Beberapa anak eksak, dan kalo misalnya kami ada sastra
jerman, ketika dulu adapiala eropa di jerman kita kirim mereka yang
dai sastra jerman kesana. Kemudian berita soal teknik misalnya anak
anak yang dari background teknik yang kita incsh disana, anak2 sospol
banyak di DPR, tapi tidak melulu.
B. Bagian keredaksian (Redaktur/ editor)
Nama Narasumber : Gagah Wijoseno
Jabatan di Detik.com : Redaktur Detiktv, sebelumnya Detiknews
sebagai koordinator Liputan
1. Bagaimana cara kerja redaktur dalam Detik.com?
Jawab : Cara kerja redaktur di Detik.com, kalo reporter tugas dilapangan,
kalo redaktur juga bisa dilapangan. Intinya redaktur di news itu job
74
desknya mencari bahan materi, mencari isu yang akan digarap hari ini,
karena berita itu banyak berita itu bertebaran dimana mana nah kita pilih
kenapa ini kenapa yang itu, yang ini menarik yang ini engga, ini yang
penting yang ini tidak. Kerja redaktur juga sekaligus ngedit tulisan jadi ada
yang salah tulisan typo, salah logika, maupun salah data, menempatkan
foto dalam artikel berita, serta memposting berita ke website, hal tersebut
merupakan tugas redaktur secara garis besar.
2. Apakah kerja redaktur di Detik.com sama seperti di media
konvensional lainnya?
Jawab : Saya rasa itu sama ya menentukan apa yang mau diberitakan hari
ini. Teknisnya itu misalnya kumpul bareng dengan redaktur-redaktur
lainnya gak hanya sendiri. Kalo sudah dapat kepastiannya baru di drive ke
reporter.
3. Bagaimana Detik.com menyeimbangkan antara kecepatan
sekaliguskeakuratan dengan waktu terbit yang singkat?
Jawab : Bagaimana menyeimbangkan akurasi dan kecepatan waktu terbit.
Memang kita masih akuin, online itu yang masih diangkat adalah akurasi.
Terkadang ada kesalahan, salahnya itu banyak, misalnya typo, itu memang
kita tidak bisa pungkiri bahwa konsekuensinya pengen cepat. Tapi
memang itu bukan alasan lagi, kita masih sering salah misalnya typo. Tapi
sebisa mungkin kita jangan salah logika, salah data, pokonya berita itu
sebisa mungkin jangan salah. Itu makanya tugas redaktur.
75
4. Bagaimana redaktur dalam mengawasi berita yang dibuat oleh para
reporter?
Jawab : Reporter tidak serta merta langsung mengirim berita, itu ada cek
dari redaktur, di cek apakah ada salah typo atau segala macem. Ketika
udah oke maka naik. Jadi kita menerapkan kroscek. Dari lapangan ngirim
kemudian dicek sama penulisnya, penulisnya keudian dicek lagi sama
klarifikator, abis itu baru naik, kita ngeceknya berkali-kali, agar
meminimalisir kesalahan tetapi juga harus cepat.
5. Di Detik.com terkadang ada “berita ralat”. Lantas bagaimana
sebenarnya pengawasan dari redaktur/ editor sendiri dalam
mengklarifikasi berita? Termasuk pengawasan afterby accident atau
before by accident?
Jawab : Ada berita ralat di Detik.com, semua media itu pasti ada berita
ralat karena tidak mungkin terlepas dari kesalahan. Tapi kita coba
seringnya tidak disengaja, karena mungkin banyak faktor. Tapi kaya berita
ralat update itu ada. Kita ada beberapa ralat update. Kalo update itu
misalnya kalo ada perkembangan-perkembangan dari suatu peristiwa.dan
disini bukan salah kita, karena itu sumber perkembangan informasinya
dari orang kredible seperti Polri. Kalo ralat biasanya salah nama, salah
logika, salah penulisan.
76
6. Apakah ada redaktur khusus yang membidangi foto? Jika ya,
bagaimana pembagiannya di Detik.com?
Jawab : Ada redaktur sendiri yang membidangi foto, karena ada namanya
rubrik detikfoto. Kita punya fotografer sendiri. Kita mewajibkan setiap
reporter untu bisa memoto, karena kalo mengandalkan fotografer kurang
efisien waktu, dengan teknologi handphone yang berkamera canggih bisa
lebih cepat dalam mengirim foto daripada pake dslr. Kalo ada kiriman foto
dari reporter, maka langsung masuknya ke redaktur berita bukan redaktur
foto. Jadi langsung dipilah-pilah.
7. Sumber foto yang digunakan oleh reporter dalam berita Tragedi
Mina, ada sejumlah foto yang berasal dari kantor berita. Apakah
terdapat penyeleksian atau pengeditan ulang foto sebelum
dipublikasikan?
Jawab : Terkait dengan sumber foto tragedi Mina yang menggunakan
foto dari kantor berita asing seperti Reuter, AFP itu kita langganan jadi
kita pake. Itu kita ambil seperlunya, kalo aslinya pake bahasa Inggris kita
edit pake bahasa Indonesia. Karena dia tidak membahas Indonesia saja
tapi kejadian secara umum. Kita jadi ganti disini loh tempat kejadian yang
ada orang Indonesianya selama retuter kira2 seperti itu. Kalo kalo selain
reuter itu kita selalu tulis sumbernya darimana. Kalo BBC itu kita patner,
jadi kalo kita pake gambar BBC dia malah seneng. Karena antara bbc
77
dengan detik partner makanya berita-berita di BBC bisa dipake langsung
ngelink ke laman dia. Reuter itu beli kalo BBC partner.
8. Detik.com sebagai media online yang mencitrakan breaking
newsdalam penyampaian berita, hal apa yang membedakan dengan
media online lainnya? Dalam hal memberitakan Tragedi Mina
misalnya.
Jawab : Kita berusaha berhati-hati dalam memberitakan soal nyawa,
apalagi soal haji. Itu haji sama kaya bensin ketemu api, heboh kasian
keluarga mereka cemas. Ketika ada kabar dari Bandung misalnya dari
PERSIS dia udah jumpa pers disini, kita yang di Arab pun belum ada
kepastian, karena belum ada data fix melihat wujudnya, melihat
gelangnya. Tapi tetep layak berita ketika jumpa pers, karena PERSIS salah
satu ormas tertua. Kenapa PERSIS berani? Karena mereka berdasarkan
kesaksian-kesaksian. Karena berita kan banyak sumbernya, kalo kita
langsung dari kementrian agama disanasoal informasi korban, apalagi soal
nama. Kalo yang disini ada jumpa pers PERSIS mau gak mau keluar juga
nama. Kita liat ini belum ada nama ini, kita selalu berkata-kata dalam
penulisannya “ini versi PERSIS” , kalo sudah ada datanya fixnya baru kita
beritakan. Mungkin kalo media lain dihantam, kalo kita hati-hati seperti
“ini 25 korban versi PERSIS” bukan “ini 25 korban Mina”. Jadi sebutkan
sumbernya, kalo kementrian agama sudah ngomong baru.
78
9. Ada sejumlah kesamaan foto di sejumlah berita terkait dengan
Tragedi Mina. Mengapa tidak menaruh foto yang berbeda pada
setiap berita yang dipublikasikan?
Jawab : Perihal kesamaan foto, kita mungkin karena keterbatasan foto,
apalagi masih kejadian awal pada waktu itu kita belum ada tim buat
ilustrasi. Kan kalo ilustrasi butuh effort ya istilahnya gambar Mekkah atau
Kabah, daripada tidak ada foto atau kita memasukan foro kabah di tragedi
Mina kan ngaco. Daripada presepsi aneh-aneh, seiring berita banyak, kita
langganan Reuter AFP untuk stok foto.
10. Bagaimana proses pemilihan dan penetapan suatu foto? Adakah
kriteria khusus?
Jawab : Kriteria foto itu punya peran yang vital buat artikel. Kalo orang
baca artikel, seperti makan yang gak lengkap seperti ada yang hilang.itu
juga jadi menarik, orang males kalo berita doang tanpa foto jadi tidak
lengkap. yang jelas foto itu mendukung berita atau memang foto itu
menggambarkan berita itu.
11. Bagaimana pandangan Detik.com terhadap fototragedi Mina yang
dimuat? Apakah sebagai pelengkap sajian berita atau sebagai
penjelas berita Tragedi Mina?
Jawab : Foto itu mendukung berita dan memang foto itu menggambarkan
berita itu. Kaya misalnya Mina berita apa yang mau dipake, orang mau
79
lempar jumroh, gak bisa sembarangan orang bisa menilai itu mungkin
korbannya. Oke itu iustrasi tapi bahaya. Yang mungkin aman adalah
gambar peta. Yaitu tugas redaktur foto dan berita. Atau mending
dikosongin aja. Atau sekarang kan kita punya ilustrator. Dalam memberi
foto jangan membuat hiasan yang kacau. Foto itu jadinya penguat dan
penjelas berita.
Nama Narasumber : Gagah Wijoseno
Jabatan di Detik.com : Redaktur Detiktv, sebelumnya Detiknews
sebagai koordinator Liputan
Reporter (menulis Tragedi Mina).
1. Bagaimana cara bekerja reporter di Detik.com?
Jawab : Cara kerja reporter di Detik.com reporter cari lapangan di dalem
dan diluar. Cari berita asing juga adalah bagian dari reporter di dalem juga.
Mereka setiap hari menerima arahan untuk meliput dari korlip. Laporan
bisa by phone, by email, telepon dan lain-lain. Jadi semua terkoordinasi,
jadi bukan kita cari sendiri. Rapat redaksi itu adanya sore buat besok hari.
2. Bagaimana proses memahami suatu berita sebelum turun ke
lapangan, atau melakukan liputan jurnalistik?
Jawab : Gak bisa ke lapangan kalo gak bawa apa-apa, kita ke lapangan itu
sebenernya kaya perang. Misalnya kasus Mina, si peliput si redaktur harus
tau mereka mau ngapain. Mengapa jam segini? Apakah ada yang salah
80
dari itu? Apakah salah atau tidak. Makanya sebelum turun lapangan si
reporter harus di brifing atau si reporternya googling sendiri. Kenapa lewat
sini, emang rute sebenernya apa, berapa orang dikemah, harus buka
wawasan, tugas redatur salah satunya ya itu membriefing para reporter.
3. Apa makna dari representasi terhadap suatu peristiwa menurut
anda?
Jawab : Representasi/ menggambarkan sesuatu kalo menurut saya sebagai
reporter adalah lewat tulisan. Nah tulisan yang baik untuk menggambarkan
sesuatu peristiwa itu adalah deskriptif, yang membuat pembaca itu seolah-
olah berada di lokasi. Di Mina yang lokasi kejadian itu kan asing bagi
saya, dan saya gatau ke kananya apa kekirinya apa. Makanya yang bisa
saya lakukan adalah berjarak sekian meter dari pos indonesia,
penggambaran itu ditambah foto ditambah peta menurut saya itu kuat
banget jadi bisa dapet penggambaran situasi di Mina saat itu. Lebar jalan
itu misalnya sekitar 100 meter kebayang gak lebar 100 meter. Tapi kalo
saya lebih gampang ukurannya lebar 1 mobil avanza. Jadi kita harus bisa
menyederhanakan bahasa yag teknis itu jadi lebih bisa dicerna. Misalnya
banjir 50 meter, kan susah. Lebih gampang selutut banjirnya. Jadi
deskripsinya harus mudah dan sederhana bahasanya.
4. Bagaimana Detik.com dalam merepresentasikan Tragedi Mina
melalui pemberitaan yang telah dimuat?
81
Jawab : Penggambaran berita Detik.com pada Mina, itu kan hari pertama
kan urutannya wukuf malemnya ngambil kerikil abis itu paginya ada dua
pilihan lempar jumroh dua itu jumroh akobah atau melakukan tawaf wajib
di masjidil haram. Kami waktu itu jumrohnya entar aja deh masih agak
sorean. Kita langsung ngejar masjidil haram kita kan di media center.
Selesai di masjidil haram kita ke media center dan istirahat. Sekitar
setengah 10 atau jam setengah 8, depan kemah kita itu persis tempat
lempar jumroh kita liat ko nolak balik terus rame kan. Pilihannya dua saya
ke lokasi atau ke menteri agama, pada saat itu menteri agama berada
bersama kami. Seandainya wartawan detik.com saat itu lebih dari satu,
satu orang harus ada ke lokasi terus kemudian satu lagi ikut menteri
agama. Tapi saat itu belum ada keterangan resmi dari pihak media
centernya. Kalo saya ke lokasi otomatis gak dapet berita dari keterangan
resmi. Kedua saya gatau tempatnya, saat itu gak ada kendaraan karna saat
itu jalan ditutup. Terus saya ikut menteri agama ke rumah sakit, keos,
orang bolak balik masuk rumah sakit dalam kondisi dehidrasimau
meninggal, saat itu kami dilarang masuk meski bersama menteri agama
karena gak ada kepentingan dilarang masuk. Saya waktu itu laporan by
watsap biar cepet waktu itu. Abis itu gerak lagi kita telusurin ke rumah
sakit-rumah sakit dan posko-posko.
Istirahat sebentar terus ke tenda yang banyak korbannya mereka
yang selamat curhat. Saya minta foto temen saya yg kelokasi, karna kita
satu team di Media center, terus fotonya saya kirim ke kantor disitulah
mulai kebentuk seperti apa. Logikanya kenapa sih ko bisa keinjek-injek?
82
Yauda saya laporin, ko bisa mati ko bisa keinjek-injek. Orang gak keliatan
luka jadi dia dehidrasi, kekurangan air. Itu pas hari H nya, malemnya kita
ketemu sama keluarga satu tenda. Penggambaran lagi suasana saat itu
curhat mereka kekesalan mereka. Karena kita online beda sama koran,
koran kan utuh. Yang nyari berita bukan saya doang, temen kantor juga
nyari BBC media Arab, jadi bukan kita dilapangan doang tapi juga
dikantor makanya kita bisa punya laporan utuh kejadiannya.
5. Salah satu prinsip jurnalistik online yakni kemampuan beradaptasi
(adaptability), dimana reporter dapat menyajikan berita dengan cara
membuat berbagai keragaman cara. Dalam kaitannya dengan
Tragedi Mina, reporter Detik.com sendiri mengemasnya dalam
bentuk apa saja?
Jawab : Saat Mina itu alat saya hanya handpone aja, saya bawa leptop tapi
gak dibawa kemana mana karena terbatasi. Produksi saya itu ada berita
tulis, video, dan foto. Tapi yang paling utama saya tulis dan foto. Video
biasanya tambahan. Karena ada effort lebih kalo video lebih berat
makanya Cuma sekali.
6. Seperti yang kita ketahui, Tragedi Mina terlihat sebagai peristiwa
yang berkaitan dengan penyebab, jumlah korban, cerita dibalik
keluarga korban meninggal dan lainnya. Sudut apa yang diambil oleh
Detik.com terhadap tragedi Mina jika dikaitakan dengan nilai
Detik.com?
83
Jawab : Kita harus menggali berita, harus tau ceritanya, jumlah
korbannya, terus orang-orangnya yang terlibat saat evakuasi, penyebab.
Nah kita wawancara mereka yang mencari langsung. Bentuk mayatnya
udah gak karuan kalo liat fotonya. Mereka yang kerjanya ketemu mayat
aja disana, terus tugas yang menangani yang terluka parah. Kita juga
wawancara korban selamat gimana ceritanya. Mislanya suami terus
istrinya jadi korban. Ada yang karna udah gatahan lagi minta pulang
duluan karena berangkat berdua pulang sendiri. Akhirya kita tidak
menggambil hardnews ya kita juga mengambil feature human interest.
Kita cari sekreatif mungkin, ada jenazah yang telanjang jadi ada yang
terdesak kan itu, tapi gak ditayangin soalnya kasian malu. Ada yang suami
kasih nafas buatan buat istrinya. Artinya kan cium ciuman, nah saya juga
gak tayangin karena mau dibilang apa cium-ciumn di tanah haram, meski
istirnya sendiri. Terkadang kita jangan hanya kreatif tapi juga kita menilai
pantas tidaknya.
7. Terkait dengan sumber informasi, bagaimana reporter detik.com
dalam mendapatkan perkembangan informasi Tragedi Mina?
Apakah berasal dari kantor berita, meliput langsung dari peristiwa,
atau bahkan di combine antara keduanya? Lalu apa alasannya?
Jawab : Sumber informasi dari detik.com itu tidak hanya dari kantor
berita, tapi ada narasumber itu ada anggota DPR, Kementrian Agama,
kantor berita, dan juga reporter yang meliput langsung dari kejadian, atau
keluarga korban yang ada di jakarta dan sekitarnya.
84
8. Foto dalam berita Tragedi mina, bagaimana kebijaksanaan dari
pihak Detik.com terhadap reporter untuk menempatkan foto?
Jawab : Redaktur lah yang menempatkan foto tersebut, pokonya urusan
upload ke web itu urusan kantor yang bisa mengaploadnya. Jadi reporter
hanya mengirim foto dan berita ke redaktur. Tidak ada minimal setor
berita. Kalo lu ngirim berita banyak akan kalah dengan yang dikit
uploadnya.
9. Tentunya ada banyak spekulasi dari sejumlah pihak terkait tragedi
Mina itu sendiri, bagaimana pihak Detik.com sebagai media dalam
meluruskan hal tersebut?
Jawab : Terkait spekulasi di Tragedi Mina Detik.com meluruskannya
dengan mengonfirmasi ke pihak terkait/ ofisialnya bukan hanya saksi
mata, karena hati2 dengan jumlah korban. Makanya konformasi dengan
kepala dakker Mekkah dan kementrian agama dan langsung membuat
beritanya.
10. Detik.com memberitakan Tragedi Mina yang berkaitan dengan Iran
sejumlah 28 berita. Pada salah satu berita yang berjudul “Iran :
Takfiri Ekstrem yang disebarkan Arab Saudi jadi ancaman Timur
Tengah”, hanya menyebutkan tragedi Mina saja dan justru
memaparkan konflik lainnya antar keduanya. Menurut pandangan
pihak Detik.com sendiri dalam melihat antara tragedi Mina dan
konfliknya dengan Iran itu seperti apa?
85
Jawab : Kita tidak mendukung Iran dalam hal ini, disana yang banyak
omong itu Iran ketimbang Arab. Yang pertama bilang tewas 1000 orang
juga Iran “bawa pulang warganya” itu kan Iran yang bilang. Memang Iran
dan Arab juga berkonflik karena perbedaan paham. Soal jumlah itu kan
dapet dari sini dapet dari dakker sendiri. Kalo Arab kan sami’na waato’na
dengeri aja apa yang gue omongin jadi gak terlalu terbuka. Yang paling
cerewet memang Iran selama Tragedi Mina itu, jumlah jemaahnya juga
paling banyak korbannya.
11. Dari keseluruhan berita tentang tragedi Mina di Detik.com hal apa
yang ingin diungkapkan atau disampaikan kepada pembaca?
Jawab : Menurut saya tragedi Mina itu kejadian yang bisa dicegah
sebenarnya gak kayak alam seperti craine, meski ada unsur kelalaian tapi
faktor alam berpengaruh. Tapi kalo ini seharusnya bisa dicegah. Kalo saya
melihat ini Mina banyak faktor karena tiap orang punya argumen sendiri,
punya alasan sendiri. Karena pemerintah sudah menghimbau bahwa jalan
sore-sore tapi mereka punya argumentasi sendiri akhirnya jalan pagi-pagi.
Menyalahkan pemerintah Arab Saudi? Kita gak punya bukti kuat kalo kita
menyalahkan mereka. Kementrian agama sudah memberi masukan ke
pemerintah Arab Saudi, pihak keluarga akhirnya hanya bisa ikhlas jenazah
keluarganya dimakamkan di Arab. Karena gak boleh dibawa pulang.
Banyak gosip-gosip saat disana, pangeran lewat, ini karena Iran lawan
arah, ini semua gak terkonformasi dengan jelas. Hal yang saya temukan itu
bahwa kenapa jemaah kita dibelokkan, sementara seharusnya jalurnya
Indonesia itu lurus. Ada yang sampe ngotot-ngototan supaya tidak
86
dibelokkan karena jalan buat Indonesia itu ditutup. Kita harus nya sore,
tapi meskipun pagi kalo memang itu jalur buat Indonesia harusnya
memang tidak ditutup dan dibelokkan oleh askar. Nah yang lolos itu cerita
di jalan yang ditutup itu gak ada apa apa gak ada keramaian apapun dijalan
tersebut. Gak tau juga siapa yang memerintahkan itu karna Arab Saudi
sendiri tidak terlalu menjelaskan hal itu.
Foto-foto selama sesi wawancara :
(wawancara dengan Gagah Wijoseno)
(wawancara dengan Nanang Supriyatna)
87
KUMPULAN JUDUL BERITA TRAGEDI MINA DI DETIK.COM
1. Tragedi Mina Terjadi di 'Jalan 204' Menuju Lokasi Lempar Jumroh di
Mina (Kamis 24 Sep 2015, 17:19 WIB)
2. Ini Penyebab Terjadinya Tragedi di Mina (Kamis 24 Sep 2015)
3. Korban Tewas Tragedi Mina Bertambah Jadi 717 Orang dan 805
Lainnya Luka (Kamis 24 Sep 2015)
4. Dari New York, Menlu Retno Pantau Tragedi Mina (Kamis 24 Sep 2015)
5. Kemenag Larang Jemaah Haji Indonesia Lempar Jumrah Pukul 08.00-
11.00 (Kamis 24 Sep 2015)
6. Ini Penjelasan Lengkap Kemenag Soal Tragedi Mina (Kamis 24 Sep
2015)
7. Tragedi Mina, Menteri Saudi Salahkan Jemaah yang Tak Disiplin (Kamis
24 Sep 2015)
8. Arab Saudi Investigasi Tragedi Mina yang Tewaskan Ratusan Orang
(Kamis 24 Sep 2015)
9. Korban Tewas dari Iran Mencapai 90 Orang (Kamis 24 Sep 2015)
10. Menlu: 2 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Tragedi Mina (Kamis 24
Sep 2015)
11. Raja Saudi Akan Ambil Tindakan, Putra Mahkota Perintahkan
Penyelidikan (Kamis 24 Sep 2015)
12. Ini Identitas 2 Jemaah Haji RI Korban Tewas Tragedi Mina (Kamis 24
Sep 2015)
88
13. AS Sampaikan Belasungkawa Terhadap Tragedi Mina yang Memilukan
(Jumat 25 Sep 2015)
14. Ketua DPR Sampaikan Belasungkawa, Berharap Agar Kejadian Tak
Terulang (Jumat 25 Sep 2015)
15. Raja Saudi: Manajemen Keamanan Haji Harus Dievaluasi Total (Jumat
25 Sep 2015)
16. JK Berduka Atas Tragedi Mina dan Ingatkan Jemaah Haji Indonesia
Disiplin (Kamis 24 Sep 2015)
17. Camat Kotaanyar: Niro dari Probolinggo Termasuk Korban Tewas di
Mina (Jumat 25 Sep 2015)
18. Kemlu Terus Pantau Perkembangan Tragedi Mina (Jumat 25 Sep 2015)
19. Paus Fransiskus Sampaikan Duka Cita untuk Tragedi Mina (Jumat 25
Sep 2015)
20. Ayatollah Ali Khamenei Serukan 3 Hari Berkabung Atas Tragedi Mina
(Jumat 25 Sep 2015)
21. PBNU Serukan Salat Ghaib untuk Syuhada Tragedi Mina Usai Salat
Jumat (Jumat 25 Sep 2015,)
22. Perdana Menteri Cameron Sampaikan Duka Cita untuk Tragedi Mina
(Jumat 25 Sep 2015)
23. Menag: Ada Jemaah Indonesia yang Tersesat di Jalan 204 (Jumat 25 Sep
2015)
24. Para Pemimpin Dunia Sampaikan Duka Cita untuk Tragedi Mina (Jumat
25 Sep 2015)
25. Menag Lukman: Jemaah Indonesia Harus Taati Jadwal Lontar Jumrah
(Jumat 25 Sep 2015)
26. Tragedi Mina Tak Ganggu Prosesi Haji, Jemaah Indonesia Tetap Lempar
Jumroh (Jumat 25 Sep 2015)
27. Jalan 204 Mina Dibuka Lagi, Jemaah Lontar Jumroh Kembali Melintas
(Jumat 25 Sep 2015)
28. Presiden Iran Perintahkan Bentuk Satgas Khusus Terkait Tragedi Mina
(Jumat 25 Sep 2015)
89
29. Kemenag Banjar Terima Kabar Maemunah Meninggal dalam Tragedi
Mina (Jumat 25 Sep 2015)
30. Organisasi Haji Iran Sebut Korban Jiwa Tragedi Mina 1.300 Orang
(Jumat 25 Sep 2015)
31. Ucapkan Bela Sungkawa untuk Tragedi Mina, Ahok Berharap Tak
Terulang Lagi (Jumat 25 Sep 2015)
32. Tragedi Mina, Jokowi Ingin Bicara dengan Pemerintah Saudi (Jumat 25
Sep 2015)
33. Ratusan Umat Islam di Pontianak Salat Gaib untuk Korban Tragedi Mina
(Jumat 25 Sep 2015)
34. Arab Saudi Percepat Penyelidikan Tragedi Mina (Jumat 25 Sep 2015)
35. Korban Tewas Tragedi Mina: Iran 131 Orang, Maroko 87 dan India 14
(Jumat 25 Sep 2015)
36. 6 Jemaah Indonesia Dirawat di Rumah Sakit Akibat Tragedi Mina (Jumat
25 Sep 2015)
37. Kemenag Bentuk Tim Khusus Cari Jemaah Haji Hilang (Jumat 25 Sep
2015)
38. Kemenag Imbau Masyarakat Ikuti Info Resmi Korban Tragedi Mina dari
Pemerintah (Jumat 25 Sep 2015)
39. Ini Hasil Pertemuan Setya Novanto dan Raja Salman Usai Tragedi Mina
(Jumat 25 Sep 2015)
40. Arab Saudi Rilis Asal Negara Korban Tewas di Tragedi Mina (Sabtu 26
Sep 2015)
41. Berduka Cita atas Tragedi Mina, Ketua DPD Minta Ada Upaya
Penyelidikan (Sabtu 26 Sep 2015)
42. Aher Kunjungi Menag di Mina, Belum Dapat Kabar Korban dari Jabar
(Sabtu 26 Sep 2015)
43. Imam Masjidil Haram Minta Tragedi Mina Tak Dikaitkan Politik (Sabtu
26 Sep 2015)
44. Ratusan Demonstran Iran Protes Arab Saudi Atas Tragedi Mina (Sabtu
26 Sep 2015)
90
45. Identifikasi korban Mina dipercepat (25 September 2015)
46. Ini Dasar KBIH Persis Pastikan Ada 17 Jemaah RI Wafat di Tragedi
Mina (Sabtu 26 Sep 2015)
47. Ini Nama 17 Korban Tragedi Mina dari KBIH Persis (Sabtu 26 Sep
2015)
48. Arab Saudi Dikritik Terkait Tragedi Mina, Ini Kata Presiden Turki
(Sabtu 26 Sep 2015)
49. Ulama Besar Arab Saudi Soal Tragedi Mina: Ini Nasib dan Takdir (Sabtu
26 Sep 2015)
50. Kemenag Pastikan 14 Jemaah RI Meninggal Akibat Tragedi Mina (Sabtu
26 Sep 2015)
51. Ini Nama 14 Jemaah Haji Meninggal Akibat Tragedi Mina dari Kemenag
RI (Sabtu 26 Sep 2015)
52. Masih Ada 112 Jemaah Haji RI yang Belum Diketahui Keberadaannya
(Sabtu 26 Sep 2015)
53. Begini Kesulitan Kemenag Identifikasi Korban Tragedi Mina (Sabtu 26
Sep 2015)
54. Menag Lukman Hakim Tunda Pulang ke Indonesia untuk Urus Tragedi
Mina (Sabtu 26 Sep 2015)
55. Identifikasi Korban Wafat JKS 61 dari Banjar, Kemenag akan Ajak
Keluarga (Sabtu 26 Sep 2015)
56. 3 Jemaah Meninggal dari Kloter SUB 48 Dipastikan Berasal dari
Probolinggo (Sabtu 26 Sep 2015)
57. Korban Tewas Tragedi Mina Jadi 769 Jemaah, 439 Luka-luka (Minggu
27 Sep 2015)
58. Usulan Menag: Bangun Tenda Permanen di Arafah dan Tenda Bertingkat
di Mina (Minggu 27 Sep 2015)
59. Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal dalam Tragedi Mina Jadi 19
Orang (Minggu 27 Sep 2015)
60. 99 Jemaah Haji Asal Indonesia Belum Diketahui Keberadaannya
(Minggu 27 Sep 2015)
91
61. Tiga WNI yang Bermukim di Arab Saudi Juga Jadi Korban Tragedi Mina
(Minggu 27 Sep 2015)
62. Kemlu Berkoordinasi dengan Bin Ladin Group Urus 3 WNI Mukimin
yang Wafat (Minggu 27 Sep 2015)
63. 5 Jemaah Haji Indonesia Asal Semarang Belum Diketahui
Keberadaannya (Minggu 27 Sep 2015)
64. Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal dalam Tragedi Mina Jadi 34
Orang (Minggu 27 Sep 2015)
65. Identifikasi Korban Tragedi Mina, Petugas Haji Perluas Pencarian ke
Jeddah (Minggu 27 Sep 2015)
66. Korban Tragedi Mina Teridentifikasi Lewat Rilis Foto dari Arab Saudi
(Minggu 27 Sep 2015)
67. Kamar Jenazah Penuh, Korban Tragedi Mina Disimpan di Dalam Trailer
(Minggu 27 Sep 2015)
68. Korban Meninggal Jemaah Haji Indonesia di Tragedi Mina Menjadi 41
Orang (Senin 28 Sep 2015)
69. Satu WNI Haji Backpacker Turut Jadi Korban Tragedi Mina (Senin 28
Sep 2015)
70. Total Jemaah Haji RI Jadi Korban Tragedi Mina 41 Orang, Ini Nama-
namanya (Senin 28 Sep 2015)
71. Masih Ada 82 Jemaah Haji RI yang Hilang Pasca Tragedi Mina (Senin
28 Sep 2015)
72. Pemimpin Tertinggi Iran Desak Arab Saudi Minta Maaf Atas Tragedi
Mina (Senin 28 Sep 2015)
73. Fokus Pada Korban, Indonesia Belum Bersikap atas Tragedi Mina (Senin
28 Sep 2015)
74. Iran Sebut Tragedi Mina Kejahatan Arab Saudi terhadap Jemaah Haji
(Senin 28 Sep 2015)
75. Saudi Minta Iran Peka dan Bijaksana, Tak Eksploitasi Tragedi Mina
(Senin 28 Sep 2015)
92
76. RI Minta Pemerintah Arab Saudi Berikan Akses Seluasnya untuk Cek
Korban Mina (Senin 28 Sep 2015)
77. Arab Saudi Pastikan Tragedi Mina Tidak Akan Terjadi Lagi (Senin 28
Sep 2015)
78. KBIH Persis: 17 Jemaah Meninggal dan 44 Masih Hilang, Semua asal
Jabar (Senin 28 Sep 2015)
79. Ada Satu WNI Mukimin Pekerja Bin Ladin yang Terluka karena Tragedi
Mina (Senin 28 Sep 2015)
80. 4 Jemaah Haji Asal Lamongan Dilaporkan Hilang Pasca Tragedi Mina
(Senin 28 Sep 2015)
81. Indonesia Buat Nota Diplomatik ke Saudi Minta Tenaga Medis
Dilibatkan (Senin 28 Sep 2015)
82. Di Tempat Ini Foto-foto Korban Tragedi Mina Dipajang (Senin 28 Sep
2015)
83. Jemaah Wafat Korban Tragedi Mina Mulai Dimakamkan di Pemakaman
Umum (Senin 28 Sep 2015)
84. Jemaah Iran yang Wafat di Tragedi Mina Jadi 226 Orang (Selasa 29 Sep
2015)
85. WNI yang Wafat di Tragedi Mina Bertambah Jadi 46 Orang, Ini Datanya
(Selasa 29 Sep 2015)
86. 382 Jemaah Haji Asal Sumut Sudah Tiba di Tanah Air (Selasa 29 Sep
2015)
87. Di Sidang Umum PBB, Presiden Iran Singgung Ketidakmampuan Arab
Saudi (Selasa 29 Sep 2015)
88. Jenazah Menumpuk, 4 Kontainer Berisi Mayat Dibawa ke Jeddah (Selasa
29 Sep 2015)
89. KJRI Jeddah Dapat Lampu Hijau Akses Data WNI dari Tim Forensik
Saudi (Selasa 29 Sep 2015)
90. Jenazah Korban Tragedi Mina Asal Iran Dipulangkan, Jumlahnya 21
Kontainer (Selasa 29 Sep 2015)
93
91. Bertemu Menlu Saudi, Menlu Retno: RI Siap Bantu Penanganan Korban
Tragedi Mina (Selasa 29 Sep 2015)
92. Kemenag Tetap Pulangkan Jemaah yang Kerabatnya Masih Hilang
Sesuai Jadwal (Selasa 29 Sep 2015)
93. Jemaah Haji Kloter 1 dan 2 Embarkasi Surabaya Tiba di Surabaya
(Selasa 29 Sep 2015)
94. Gelar Tahlilan, Daker Makkah Doakan Korban Tragedi Mina dan
Terjungkalnya Crane (Selasa 29 Sep 2015)
95. Pejabat Nigeria Cek Korban Tragedi Mina, Sebut Ada 1.075 Jenazah
(Selasa 29 Sep 2015)
96. Dubes Saudi Jawab Kritikan Tragedi Mina: Jangan Berspekulasi, Tunggu
Investigasi (Rabu 30 Sep 2015)
97. Jumlah WNI Korban Wafat di Tragedi Mina Bertambah, Total 57 Orang
(Rabu 30 Sep 2015)
98. Jemaah WNI yang Hilang Akibat Tragedi Mina Jadi 78 Orang (Rabu 30
Sep 2015)
99. Pemerintah Indonesia: 1.107 Foto yang Dirilis Adalah Korban Tragedi
Mina (Rabu 30 Sep 2015)
100. Pencarian Korban Tragedi Mina Makin Luas, Kemenag Bentuk 3 Tim
(Rabu 30 Sep 2015)
101. Penasihat Utama Pemimpin Tertinggi Iran Sebut Tragedi Mina
Mencurigakan (Rabu 30 Sep 2015)
102. Iran Tak Izinkan Jemaah Korban Tragedi Mina Dimakamkan di Arab
Saudi (Rabu 30 Sep 2015)
103. Baru Pulang dari Arab Saudi, Novanto Cs Langsung Jumpa Pers di DPR
(Rabu 30 Sep 2015)
104. Cari Jemaah Hilang Usai Tragedi Mina, Menkes Iran Terbang ke
Makkah (Rabu 30 Sep 2015)
105. Cerita Perjuangan Novanto Cs Tengok Korban Tragedi Mina (Rabu 30
Sep 2015)
94
106. Fahri: Haji Itu Seperti Perang, TNI dan Polisi Harus Lebih Banyak
Dikirim (Rabu 30 Sep 2015)
107. Iran Akan Gugat Arab Saudi Terkait Tragedi Mina (Rabu 30 Sep 2015)
108. Pimpinan DPR: Di Depan Saudi, Wibawa Indonesia di Bawah Afrika
(Rabu 30 Sep 2015)
109. Pemulangan Jenazah Korban Tragedi Mina Tertunda, Khamenei Kecam
Saudi (Rabu 30 Sep 2015)
110. Cerita Soal Jemaah Haji Indonesia yang Ikut Terinjak-injak di Mina
(Kamis 24 Sep 2015)
111. PKS: Kita Doakan Jamaah Haji Korban Mina sebagai Syuhada (Kamis
24 Sep 2015)
112. Niro Dikabarkan Jadi Korban Tragedi Mina, Keluarga Tunggu Kepastian
(Kamis 24 Sep 2015)
113. Melihat RS Arab Saudi Tangani Korban Mina, Menag pun Dilarang
Masuk (Jumat 25 Sep 2015)
114. Cerita Fadli Zon Berjam-jam Menunggui Jemaah RI Korban Tragedi
Mina (Jumat 25 Sep 2015)
115. Dede Kaget Ditelepon dari Makkah, 7 Menantu dan Anak Jadi Korban
(Jumat 25 Sep 2015)
116. Hillary Clinton dan Jeb Bush Doakan Korban Tragedi Mina (Jumat 25
Sep 2015)
117. Catatan Ketua F-PKS Terkait Tragedi Mina (Jumat 25 Sep 2015)
118. Cerita Menyedihkan Istri Nero ke Anak soal Desak-desakan Maut di
Mina (Jumat 25 Sep 2015)
119. Masih Shock Usai Tragedi Mina, Jemaah Irak: Saya Pikir Saya Akan
Mati (Jumat 25 Sep 2015)
120. Kunjungi Keluarga Korban, Gus Ipul: Sistem Keamanan Haji Harus
Diperbaiki (Jumat 25 Sep 2015)
121. Keluarga Jemaah Haji asal Pontianak Cemas Dahlia tak Diketahui
Nasibnya (Jumat 25 Sep 2015)
95
122. Dede Shock Dikabari 4 Anak dan Menantu Jadi Korban Tragedi Mina
(Jumat 25 Sep 2015)
123. Dikirimi Foto dari Makkah, Sugianto Khawatir Mertuanya Abdul Karim
Jadi Korban (Jumat 25 Sep 2015)
124. Dapat Kabar Duka dari Mina, Keluarga Jemaah Haji asal Sleman Ikhlas
(Sabtu 26 Sep 2015)
125. Cerita Anak Ardani ke Keluarga Soal Ngerinya Terinjak-injak di Mina
(Sabtu 26 Sep 2015)
126. Saksi Mata: Askar Belokkan Jemaah Haji Indonesia ke 204 (Sabtu 26
Sep 2015)
127. Kunjungi Maktab JKS 61, Menag Cari Tahu Alasan Jemaah Dibelokkan
ke 204 (Sabtu 26 Sep 2015)
128. Menag Sampaikan Maaf dan Sebut Korban Tragedi Mina Lebih dari
Syahid (Sabtu 26 Sep 2015)
129. Saksi Mata Tragedi Mina: Saya Melihat Jasad Bertumpuk-tumpuk (Sabtu
26 Sep 2015)
130. Lima Anak Jemaah Haji Korban Tragedi Mina Kini Diasuh Sang Nenek
(Sabtu 26 Sep 2015)
131. Warga Semarang Dikabarkan Tewas dan Istrinya Hilang dalam Tragedi
Mina (Sabtu 26 Sep 2015)
132. Keluarga Korban Tragedi Mina Berharap Sang Ayah Selamat (Sabtu 26
Sep 2015)
133. Pesan Terakhir Korban Mina Pada Anak: Ibu Mau Ibadah Lebih
Khusyuk (Sabtu 26 Sep 2015)
134. Firasat Keluarga Sugeng, Jemaah dari Semarang yang Dikabarkan Tewas
di Mina (Sabtu 26 Sep 2015)
135. Dapat Kepastian Hamid Meninggal karena Tragedi Mina, Keluarga
Histeris (Minggu 27 Sep 2015)
136. Status Religi FB Korban Tragedi Mina: Syahid di Jalan Mu (Minggu 27
Sep 2015)
96
137. Detik-detik Menegangkan Tragedi Mina, Aditya Lihat Ayahnya
Terinjak-injak (Sabtu 26 Sep 2015)
138. Wafat di Mina, Adryansyah Tinggalkan Isteri yang Hamil 7 Bulan
(Minggu 27 Sep 2015)
139. Korban Tragedi Mina Sempat Ungkapkan Ingin Meninggal di Tanah
Suci (Minggu 27 Sep 2015)
140. Dapat Kepastian Nero Sahi Meninggal di Tragedi Mina, Keluarga Gelar
Tahlilan (Minggu 27 Sep 2015)
141. Sri Juga Ditemukan Meninggal di Mina, Menyusul Suaminya Sugeng
(Minggu 27 Sep 2015)
142. Selfie Terakhir Suami Istri Korban Tewas Tragedi Mina (Minggu 27 Sep
2015)
143. Harap-harap Cemas dari Tragedi 204 (Minggu, 27/09/2015)
144. Harap-harap Cemas dari Tragedi 204 (Minggu 27 Sep 2015)
145. Keluarga Shock Terima Telepon Pagi ini, Dahlia Meninggal di Mina
(Senin 28 Sep 2015)
146. Telepon Terakhir Nadjemiah ke Anak: Bahagia di Tanah Suci, tak Mau
Kembali (Senin 28 Sep 2015)
147. Kisah Korban Mina yang Selamat Usai Tergencet di Antara Jemaah Haji
(Senin 28 Sep 2015)
148. Pesan Terakhir Eti kepada Anak Sulung Sebelum Tragedi Mina (Senin
28 Sep 2015)
149. Kisah Pilu Jemaah Mesir yang Kehilangan Pendamping Hidupnya di
Mina (Senin 28 Sep 2015)
150. Diwakili Lempar Jumrah, Jemaah India Kehilangan Suami dalam
Tragedi Mina (Senin 28 Sep 2015)
151. Misteri Handphone Aktif tak Bersuara Milik Otong di Tanah Suci (Senin
28 Sep 2015)
152. Jemaah Aljazair Bergandengan Tangan dengan Suami Sebelum Terpisah
(Senin 28 Sep 2015)
97
153. Kisah Eti yang Meminta Maaf Jika tidak Pulang Lagi ke Cimahi (Senin
28 Sep 2015)
154. Kenangan Sahabat Korban Mina: Saya Iri Beliau Meninggal Syahid
(detikTV)
155. Harapan Keluarga Rita, Jemaah Haji yang Hilang Pasca Tragedi Mina
(Senin 28 Sep 2015)
156. Kepasrahan Keluarga Tasmudji dan Firasat tak Enak dalam Tragedi Mina
(Senin 28 Sep 2015)
157. Relawan India Ini Selamatkan Jemaah Tergencet dalam Tragedi Mina
(Senin 28 Sep 2015)
158. Cerita Keluarga soal 'Perilaku' tak Biasa Cici sebelum Tragedi Mina
(Senin 28 Sep 2015)
159. Keluarga Kehilangan Sang Motivator Rina Ocktarina yang Meninggal di
Mina (Selasa 29 Sep 2015)
160. Miliki Belasan Anak Asuh, Nasihat Terakhir Rina: Teruskan Perjuangan
Mamah! (Selasa 29 Sep 2015)
161. Kisah Jemaah Pakistan Selamatkan Istri Berkursi Roda dari Tragedi
Mina (Selasa 29 Sep 2015)
162. Kenangan Suparno Terpisah dari Istrinya saat Tragedi Mina (Selasa 29
Sep 2015)
163. Penampakan Jalan 204, Saksi Bisu Tragedi Mina (Selasa 29 Sep 2015)
164. Samsiya Hilang Kontak sejak Tragedi Mina, Keluarga Menanti
Kepastian (Selasa 29 Sep 2015)
165. Peluk Suparno, Menag: Mudah-mudahan Mendapat Yang Terbaik
(Selasa 29 Sep 2015)
166. Kisah Haru Ibu yang Lemparkan Anaknya ke Tenda Saat Tragedi Mina
(Selasa 29 Sep 2015)
167. Cerita Jerit Tangis Keluarga Saat Erik dan Neneng Dikabarkan Wafat di
Mina (Selasa 29 Sep 2015)
168. Analisis Fahri Hamzah Soal Tragedi Mina yang Tewaskan Ratusan
Orang (Kamis 24 Sep 2015)
98
169. Tragedi Mina Adalah Yang Terburuk dalam 25 Tahun Terakhir (Jumat
25 Sep 2015)
170. Ini Daftar Tragedi di Mina yang Banyak Menewaskan Jemaah Haji
(Kamis 24 Sep 2015)
171. Tragedi Mina, Maut di Jalan 204 Jangan Sampai Terulang (Jumat 25 Sep
2015)
172. Ada Korban Penipuan Insiden Crane, Waspadai Hal Serupa dalam
Tragedi Mina (Jumat 25 Sep 2015)
173. Kepala Organisasi Haji Iran Sebut Penutupan 2 Jalan Picu Tragedi Mina
(Jumat 25 Sep 2015)
174. Kritikan Bertubi-tubi untuk Arab Saudi Usai Tragedi Mina (Jumat 25
Sep 2015)
175. Saat Tragedi Mina Semakin Memicu Ketegangan Iran dan Arab Saudi
(Jumat 25 Sep 2015)
176. Catatan DPR Soal 225 Jemaah Haji yang Belum Kembali Usai Tragedi
Mina (Sabtu 26 Sep 2015)
177. Media Arab Saudi: Stop Mengkritik, Menangani Haji Tugas Raksasa
(Sabtu 26 Sep 2015)
178. Penjelasan Menag Lukman Hakim Soal Lambatnya Data Jemaah Wafat
(Sabtu 26 Sep 2015)
179. Tragedi Mina: Bisakah kecelakaan dicegah? (26 September 2015)
180. Tragedi Mina: Iran dan Saudi Saling Menyalahkan (Minggu 27 Sep
2015)
181. Usaha Saudi Menyetop Tragedi (Senin 28 Sep 2015)
182. Duka Mina Salah Siapa (Sabtu, 26/09/2015)
183. Duka Mina Salah Siapa (Minggu 27 Sep 2015)
184. Bantah PPIH Lamban Tangani Tragedi Mina, Ini Penjelasan Menag
(Selasa 29 Sep 2015)
185. Pejabat Arab Saudi Bantah Informasi Soal Korban Tragedi Mina Capai
1.000 Orang (Rabu 30 Sep 2015)
99
186. Jemaah Haji WNI yang Wafat Akibat Tragedi Mina Bertambah Jadi 59
Orang (Kamis 01 Oct 2015)
187. Walau Bisa Dibawa Pulang, Jenazah Asal Indonesia Tetap Dikubur di
Saudi (Kamis 01 Oct 2015)
188. Pemerintah Akomodasi Korban Selamat Tragedi Mina Untuk Pulang
Lebih Cepat (Kamis 01 Oct 2015)
189. Anggota Komisi VIII DPR: Percayakan Penanganan Tragedi Mina ke
Kemenag (Kamis 01 Oct 2015)
190. Arab Saudi Kerahkan 6 Tim Identifikasi Korban Tewas Tragedi Mina
(Kamis 01 Oct 2015)
191. Arab Saudi dan Iran Sepakati Pemulangan Jasad Korban Tragedi Mina
(Kamis 01 Oct 2015)
192. Jemaah Iran yang Tewas dalam Tragedi Mina Bertambah Jadi 464 Orang
(Kamis 01 Oct 2015)
193. 11 Anggota DVI Polri Tiba di Jeddah Besok Bantu Identifikasi Korban
Mina (Kamis 01 Oct 2015)
194. Visa Belum Keluar, Tim DVI Polri Batal Terbang ke Saudi Arabia
Kamis Malam (Jumat 02 Oct 2015)
195. Rekonstruksi Mina, Ada 3 Arus di Jalan 204 (Jumat 02 Oct 2015)
196. WNI Korban Wafat Tragedi Mina Tambah 32 Orang, Total 91 Orang
(Jumat 02 Oct 2015)
197. Foto Jemaah Haji Wanita Terbaring Sakit Bukan dari RI, Tapi Burma
(Jumat 02 Oct 2015)
198. Saudi Rilis 2.000 Foto Jenazah di Muaisim Makkah (Jumat 02 Oct 2015)
199. 2 Petugas Kesehatan Haji Indonesia Turut Menjadi Korban Tragedi Mina
204 (Sabtu 03 Oct 2015)
200. Jemaah Indonesia yang Wafat Bertambah Jadi 95 Orang, Hilang 34
Orang (Sabtu 03 Oct 2015)
201. Pesawat Pertama Bawa 104 Jenazah Korban Tragedi Mina Tiba di Iran
(Sabtu 03 Oct 2015)
100
202. Bantah Politisasi Tragedi Mina, Iran Minta Arab Saudi Transparan
(Sabtu 03 Oct 2015)
203. Tim DVI Bantu Identifikasi Korban Mina, Tongkat Kendali Tetap di
Kemenag (Minggu 04 Oct 2015)
204. Gus Ipul dan PCNU Probolinggo Gelar Salat Gaib untuk Korban Tragedi
Mina (Minggu 04 Oct 2015)
205. Tim DVI: Dengan e-KTP, Identifikasi Korban Tragedi Mina Cukup
Semenit (Senin 05 Oct 2015)
206. Pesawat Kedua Bawa 114 Jasad Korban Tragedi Mina Tiba di Iran
(Senin 05 Oct 2015)
207. Begini Cara Tim DVI Identifikasi Korban Tragedi Mina (Senin 05 Oct
2015)
208. Iran dan Arab Saudi Bentuk 10 Tim Pencari Jemaah Hilang di Mina
(Senin 05 Oct 2015)
209. Sebelum Paripurna, DPR Berdoa untuk Aviastar dan Korban Tragedi
Mina (Senin 05 Oct 2015)
210. Intelijen Iran Kumpulkan Bukti untuk Penyelidikan Tragedi Mina (Selasa
06 Oct 2015)
211. Jumlah Korban Tragedi Mina dari Indonesia Mencapai 103 Orang
(Selasa 06 Oct 2015)
212. Ulama Iran Usulkan Pembentukan Tim Pencari Fakta Tragedi Mina
(Selasa 06 Oct 2015)
213. TKI Korban Tragedi Mina Dapat Santunan Rp 80 Juta (Selasa 06 Oct
2015)
214. BNP2TKI Akan Cari 5 TKI Korban Tragedi Mina yang Masih Hilang
(Selasa 06 Oct 2015)
215. Ini Aksi Tim DVI di Makkah untuk Identifikasi Korban Tragedi Mina
(Rabu 07 Oct 2015)
216. Iran Sebut Mantan Dubes untuk Libanon Masih Hilang Usai Tragedi
Mina (Rabu 07 Oct 2015)
101
217. Jemaah Indonesia yang Wafat di Tragedi Mina Bertambah, Total 120
Orang (Rabu 07 Oct 2015)
218. Jemaah Haji Asal Klaten Hilang, Tak Termasuk Korban Tragedi Mina
(Rabu 07 Oct 2015)
219. Jadi Korban di Mina, Ini Pesan Iis Mastriyah Kepada Keluarga (Kamis
01 Oct 2015)
220. Ketua Kloter JKS 61 Tegar Hadapi Tragedi Mina dengan Senyum (Sabtu
03 Oct 2015)
221. Ini Pemakaman Muasim, Tempat Ribuan Korban Tragedi Mina
Dikebumikan (Minggu 04 Oct 2015)
222. Evi Ikhlas Ditinggalkan Suaminya yang Jadi Korban Tragedi Mina (Rabu
07 Oct 2015)
223. Ini Tugas DVI Polri di Misi Identifikasi Jenazah Tragedi Mina (Jumat 02
Oct 2015)
224. Ini Catatan Komisi VIII DPR Soal Evaluasi Pelaksanaan Haji (Senin 05
Oct 2015)
225. Sukses Identifikasi 100 Jenazah Korban Mina, Inilah Kisah Tim Linjam
(Senin 05 Oct 2015)
226. Iran Ajukan Penyelidikan Tragedi Mina ke Interpol (Kamis 08 Oct 2015)
227. Indonesia Temui Otoritas Arab Saudi, Minta Data Sidik Jari dan DNA
(Kamis 08 Oct 2015)
228. Jemaah Haji asal Sleman Meninggal di Pesawat (Jumat 09 Oct 2015)
229. Iran Pulangkan Seluruh Jemaah Korban Luka Tragedi Mina (Jumat 09
Oct 2015)
230. 3 Korban Wafat Tragedi Mina Ditemukan, Masih Hilang 5 Orang (Jumat
09 Oct 2015)
231. Korban Tragedi Mina Bertambah 4 orang, Total Wafat 127 Orang
(Selasa 13 Oct 2015)
232. 3 Jemaah Korban Mina Masih di RS, Arsyad: Akan Dirawat Sampai
Sembuh (Selasa 13 Oct 2015)
102
233. Presiden Iran Terus Upayakan Kejelasan atas Tragedi Mina (Selasa 13
Oct 2015)
234. KJRI Siap Terima Tongkat Estafet Pencarian Korban Mina dari PPIH
Arab Saudi (Rabu 14 Oct 2015)
235. Saran DVI untuk Haji Tahun Depan: Siapkan Data Gigi dan Sampel
Darah (Rabu 14 Oct 2015)
236. Korban Mina Asal Pakistan Dikubur di Arab Saudi Tanpa Diketahui
Keluarga (Kamis 08 Oct 2015)
237. Lolos dari Boko Haram, Pemuda Nigeria Tewas dalam Tragedi Mina
(Jumat 09 Oct 2015)
238. Masa Tugas akan Berakhir, Petugas Haji Syukuran di Halaman Daker
Makkah (Selasa 13 Oct 2015)
239. PPIH dan KJRI Tegaskan Jenazah yang Dikubur Tak Ada yang Gelap
Identitasnya (Selasa 13 Oct 2015)
240. Perlukah Penyelidikan terhadap Tragedi Mina? (Kamis 08 Oct 2015)
241. Tugas di Saudi Berakhir, DVI Polri: Kita Harap Ini Kejadian Terakhir
(Kamis 15 Oct 2015)
242. Final, Total Korban Wafat Tragedi Mina dari Indonesia 129 Orang
(Jumat 16 Oct 2015)
243. Tim PPIH Jaetul: Penemuan 2 Jenazah Terakhir Cukup Sulit (Jumat 16
Oct 2015)
244. Arab Saudi Pastikan Penyelidikan Tragedi Mina Terus Berlanjut (Selasa
20 Oct 2015)
245. Bertemu Menlu Saudi, Menlu Retno Tanya Hasil Investigasi Tragedi
Mina (Selasa 20 Oct 2015)
246. Dituduh Arab Saudi Campuri Urusan Negara Lain, Iran Berang (Selasa
20 Oct 2015)
247. Penghitungan Internasional: Korban Tewas Tragedi Mina 2.070 Orang
(Jumat 30 Oct 2015)
248. Menag: Tingkat Kepuasan Jemaah Haji Naik Hingga 82,6 Persen (Selasa
03 Nov 2015)
103
249. Hilang Usai Tragedi Mina, Diplomat Iran Masih Hidup di Arab Saudi
(Kamis 12 Nov 2015)
250. Sempat Dikabarkan Hidup, Diplomat Iran Ternyata Tewas di Arab Saudi
(Jumat 27 Nov 2015)
251. Kirim Surat untuk Sekjen PBB, Iran Sebut Arab Saudi Penebar
Kebencian (Sabtu 09 Jan 2016)
252. Dewan Syura Arab Saudi Serukan Perluasan Jalan di Lokasi Tragedi
Mina (Selasa 12 Jan 2016)
253. Iran: Takfiri Ekstrem yang Disebarkan Arab Saudi Jadi Ancaman Timur
Tengah (Selasa 12 Jan 2016)
104
LAMPIRAN SURAT PENELITIAN