PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA · PDF fileini penting dilakukan untuk tetap...

download PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA · PDF fileini penting dilakukan untuk tetap melestarikan konsep asli carok sehingga ... menjadi warna budaya suatu masyarakat, ... dengan peran

If you can't read please download the document

Transcript of PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA · PDF fileini penting dilakukan untuk tetap...

  • PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    TRANSFORMASI PENGETAHUAN TRADISI CAROK

    DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN INFORMAL DI MADURA

    BIDANG KEGIATAN :

    PKM PENELITIAN

    Diusulkan oleh:

    Wiwin Januaris NIM.120141411501 Angkatan Tahun 2012

    Anny Zahra Mahfudhoh NIM.120141411502 Angkatan Tahun 2012

    Santosa Ilham NIM.130731615678 Angkatan Tahun 2013

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    MALANG

    2014

  • PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

    1. Judul Kegiatan : Transformasi Pengetahuan Tradisi

    Carok dalam Perspektif Pendidikan

    Informal di Madura.

    2. Bidang Kegiatan : PKM-P

    3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : Wiwin Januaris

    b. NIM : 120141411501

    c. Jurusan : Pendidikan Luar Sekolah

    d. Universitas/ Institut/ Politeknik : Universitas Negeri Malang

    e. Alamat Rumah dan No Tel./ HP : Jl.Purworejo no.8 RT.2 RW.3 Desa Balong,

    Kel.Tunjungtirto Kec.Singosari, Kab.Malang.

    f. Alamat Email : [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 2 orang

    5. Dosen Pendamping

    a. Nama Lengkap dan Gelar : Sopingi S.Sos, M.Pd

    b. NIDN : 0010026705

    c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perum Puncak Permata Sengkaling,

    Malang/ 082141515361/ 082231606363

    6. Biaya Kegiatan Total

    a. Dikti : Rp 12.201.000

    b. Sumber dana lain : -

    7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL i

    HALAMAN PENGESAHAN ii

    DAFTAR ISI iii

    RINGKASAN iv

    BAB I : PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah 1

    1.2 Rumusan Masalah 2

    1.3 Tujuan Khusus 2

    1.4 Urgensi Penelitian 2

    BAB II :TINJAUAN PUSTAKA 4

    BAB III : METODE PENELITIAN 6

    BAB IV : BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

    4.1 Anggaran Biaya 8

    4.2 Jadwal Kegiatan 8

    DAFTAR PUSTAKA 9

    LAMPIRAN 10

    i

  • RINGKASAN

    Carok adalah tradisi masyarakat Madura berupa tindakan atau upaya

    pembunuhan yang dilatarbelakangi pelecehan harga diri. Harga diri bagi orang

    Madura adalah malo dan todus. Malo merupakan rasa malu yang timbul akibat

    orang lain yang menyangkut harga diri individu dalam lingkup keluarga dan

    masyarakat. Todus adalah perasaan malu akibat pelanggaran norma atau nilai

    yang dilakukan oleh diri sendiri. Carok dilatarbelakangi oleh malo, yang

    disebabkan oleh gangguan terhadap istri (perselingkuhan), sengketa tanah,

    tuduhan mencuri, perebutan warisan dan pembalasan dendam. Carok sah

    dilaksanakan apabila memenuhi prasyarat, yaitu kadigdajan (kesiapan diri secara

    fisik maupun mental), tampeng sereng (kekuatan supranatural berupa mantra atau

    azimat), dan banda (dana). Sebelum melakukan carok, pelaku carok

    bermusyawarah dengan keluarganya. Carok dilaksanakan dengan perjanjian,

    berhadap-hadapan, dan diketahui oleh tokoh masyarakat setempat.

    Carok bergeser dari tradisi menjadi kriminalitas. Contoh kasus carok yang

    terjadi pada tahun 2014, rata-rata dilatarbelakangi oleh perselingkuhan, dan

    dilakukan dengan cara nyelep (melukai lawan yang tidak memiliki persiapan atau

    menusuk lawan dari belakang). Pelaku carok tidak menyerahkan diri kepada pihak

    berwajib, dan melarikan diri. Kasus seperti ini kemudian memicu pembalasan

    dendam.

    Transformasi pengetahuan carok terjadi dalam pendidikan informal.

    Pendidikan informal adalah pendidikan keluarga dan lingkungan. Tradisi carok

    merupakan tradisi yang dituturkan oleh generasi tua, dan diamati oleh generasi

    muda. Generasi muda juga belajar carok dari kasus carok yang terjadi, dan dari

    pengaruh lingkungan sekitarnya.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami konsepsi carok yang

    sebenarnya (asli) dan menelaah dari perspektif pendidikan informal bagaimana

    transformasi pengetahuan dari generasi tua pada generasi muda, sehingga terjadi

    pergeseran makna budaya. Urgensi (keutamaan) penelitian ini adalah karena hal

    ini penting dilakukan untuk tetap melestarikan konsep asli carok sehingga carok

    dapat bisa diterima dan dipahami sebagai tradisi yang luhur tanpa bertentangan

    dengan hukum. Target Penelitan ini adalah untuk membantu memberikan

    pemahaman mengenai konsep asli carok sebagai tradisi luhur dan tidak

    bertentangan dengan hukum.Luaran Penelitian adalah terdeskripsikannya konsep

    asli carok, dan terdeskripsikannya cara mentransformasikan pengetahuan lokal

    (carok) kepada generasi berikutnya dalam perspektif pendidikan informal.

    Manfaat Penelitian dari penelitian ini diharapkan dapat membuat transformasi

    pengetahuan carok dari generasi ke generasi menjadi lebih baik sehingga

    mengurangi potensi pelanggaran hukum yang diakibatkan oleh carok.

    Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan desain

    rancangan penelitian studi kasus. Penelitian dilakukan melalui tahapan: (1)

    melakukan wawancara dan studi dokumentasi, (2) memilih beberapa sampel yang

    menarik, (3) menentukan satu wilayah dengan kasus paling menarik, (4)

    melakukan indepth interview, (5) konseptualisasi dan kategorisasi, dan (6) review

    melalui diskusi terfokus.

    ii

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Carok sebuah tradisi Madura yang masih hidup di era globalisasi. Seperti

    yang penulis ketahui bahwa carok merupakan tradisi bertarung yang disebabkan

    karena alasan tertentu yang berhubungan dengan harga diri. Carok merupakan

    jalan terakhir yang di tempuh oleh masyarakat suku Madura dalam menyelesaikan

    suatu masalah. Carok biasanya dipicu karena masalah-masalah seperti adanya

    gangguan terhadap istri, salah paham, persengketaan tanah, balas dendam,dll yang

    menyangkut harga diri seseorang di Madura. Sampai ada pepatah yang

    mengatakan lebbi bagus pote tollang, atembang pote mata. Artinya, lebih baik

    mati (putih tulang) daripada malu (putih mata). Prinsip untuk mempertahankan

    harga diri inilah yang melahirkan tradisi carok pada masyarakat Madura.

    Masyarakat Madura meyakini harga diri merupakan hal yang harus dijunjung

    tinggi oleh seorang laki-laki. Dalam budaya Madura, laki-laki bertanggungjawab

    atas kehormatan dan keselamatan keluarganya. Apabila kehormatan dan

    keselamatan keluarganya dilukai, maka laki-laki berkewajiban untuk membela

    kehormatan keluarganya. Carok dianggap sebagai jalan paling ksatria, dan jalan

    akhir untuk merebut kembali kehormatan seseorang yang telah dilecehkan.

    Carok pada mulanya adalah duel satu orang atau lebih yang dikarenakan

    karena alasan harga diri. Carok hanya dilakukan apabila terjadi permasalahan

    yang dianggap sangat serius, seperti perselingkuhan, sengketa tanah, atau

    membalas dendam atas kematian saudara kandung karena carok. Sesungguhnya

    dalam pelaksanaan carok ada beberapa hal yang menjadi prasyarat, yaitu memiliki

    kesiapan fisik, kesiapan mental, kesiapan spiritual, dan kesiapan dana . Carok

    hanya terjadi apabila ada kesepakatan diantara dua belah pihak yang akan

    melakukan carok, dan sebelum melakukan carok harus dilaporkan kepada kepala

    desa, sesepuh, atau pemuka agama setempat. Orang yang membunuh lawannya

    dalam carok, secara sadar akan menyerahkan diri untuk diadili sesuai dengan

    hukum. Realita saat ini menunjukkan telah terjadi pergeseran makna carok.

    Banyak kasus carok yang ditemui di beberapa media massa memiliki motif yang

    berbeda, selain itu juga tidak memenuhi prasyarat carok. Sebagai contoh kasus

    carok yang terjadi pada 25 Juni 2014 di Bogor, dan kasus 11 Agustus 2014 di

    Sampang yang bermotif perselingkuhan. Dalam kasus tersebut, carok dilakukan

    dengan cara nyelep. Banyak kasus carok yang terjadi tanpa adanya kesepakatan

    antara kedua belah pihak, atau nyelep (melukai lawan yang tidak memiliki

    persiapan atau menusuk lawan dari belakang). Pelaku carok banyak yang

    melarikan diri, dan apabila tertangkap oleh pihak kepolisian, maka pelaku

    seringkali melakukan tindakan suap untuk meringankan hukuman. Carok dapat

    menjadi kasus yang berkepanjangan apabila keluarga korban membalaskan

    dendam kepada pelaku, namun hal ini dapat diselesaikan melalui surat perjanjian

    damai.

    1

    http://id.wikipedia.org/wiki/Harga_dirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Carok

  • Perbedaan carok yang sebenarnya, dan carok yang terjadi saat ini

    menunjukkan adanya pergeseran makna dalam carok. Maka dari itu, penelitian ini

    dimaksudkan untuk menelaah bagaimana transformasi pengetahuan dari generasi

    tua pada generasi muda, sehingga terjadi pergeseran makna tradisi. Tradisi yang

    menjadi warna budaya suatu masyarakat, sejatinya merupakan hal perlu dijaga

    keberlangsungannya, namun dalam proses pewarisannya bisa terjadi pergeseran

    makna. Proses pewarisan tradisi dan budaya, merupakan transformasi

    pengetahuan yang terjadi dalam iklim pendidikan informal. Pendidikan informal

    yang dimaksud adalah pendidikan dalam keluarga, dan lingkungan masyarakat.

    Dalam hal ini, pendidikan keluarga dan lingkungan yang dimaksud adalah proses

    transformasi tradisi dan budaya dalam keseharian melalui interaksi sosial.

    Penelitian ini, diharapkan dapat menjelaskan proses transformasi

    pengetahuan terkait budaya carok dalam perspekt