PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ......

26
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM OPTIMASI METODE EKSTRAKSI SENYAWA BIOAKTIF SEMUT JEPANG (TENEBRIO MOLITOR) SEBAGAI DASAR PENELITIAN IN VITRO TERAPI DIABETES MELITUS BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN DIUSULKAN OLEH : Tuti Ratnasari NIM: G0014232 / ANGKATAN: 2014 Fathu Thaariq Baihaqy NIM: G0015082 / ANGKATAN: 2015 Fita Nafisa NIM: G0015090 / ANGKATAN: 2015 Riswanda Satria Adi Prasojo NIM: G0014204 / ANGKATAN: 2014 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

Transcript of PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ......

Page 1: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

OPTIMASI METODE EKSTRAKSI SENYAWA BIOAKTIF SEMUT

JEPANG (TENEBRIO MOLITOR) SEBAGAI DASAR PENELITIAN IN

VITRO TERAPI DIABETES MELITUS

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

DIUSULKAN OLEH :

Tuti Ratnasari NIM: G0014232 / ANGKATAN: 2014

Fathu Thaariq Baihaqy NIM: G0015082 / ANGKATAN: 2015

Fita Nafisa NIM: G0015090 / ANGKATAN: 2015

Riswanda Satria Adi Prasojo NIM: G0014204 / ANGKATAN: 2014

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

i

Page 3: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

ii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ........................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

Ringkasan ........................................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 2

1.3 Tujuan ............................................................................................ 2

1.4 Kegunaan ....................................................................................... 3

1.5 Luaran ............................................................................................ 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................

2.1. Semut Jepang (Tenebrio molitor) ................................................. 4

2.2. Ekstraksi ......................................................................................... 5

2.3 Identifikasi Senyawa Bioaktif ......................................................... 5

2.4 Kromatografi Lapis Tipis ................................................................ 4

2.4. Ekstraksi ......................................................................................... 4

BAB 3. METODA PENELITIAN ......................................................................

3.1. Jenis Penelitian............................................................................... 6

3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................................... 6

3.3. Subjek Penelitian ........................................................................... 6

3.6. Alat dan Bahan Penelitian .............................................................. 6

3.7. Bagan dan Prosedur Penelitian ...................................................... 6

3.8. Metode Analisis Data ..................................................................... 7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................

4.1 Anggaran Biaya ............................................................................. 9

4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 10

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ................................................. 9

Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P ................................................................... 9

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Semut jepang (Tenebrio molitor) ...................................................... 4

Gambar 2. Skema Penelitian ..............................................................................

Page 4: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

iii

RINGKASAN

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kencing manis yang

ditandai dengan hiperglikemia. Pada tahun 2006, terdapat lebih dari 50 juta

orang yang menderita diabetes melitus di Asia Tenggara (Trisnawati,

2013). Penderita DM harus menggunakan obat antidiabet secara rutin

untuk menurunkan hiperglikemik. Penggunaan obat antidiabet dalam

jangka waktu panjang dapat menimbulkan penyakit komplikasi dan

membutuhkan biaya yang cukup banyak sehingga dibutuhkan pengobatan

pengganti yang terjangkau.

Semut jepang (Tenebrio molitor) merupakan salah satu insekta yang

menjadi hama pertanian namun juga sering dimanfaatkan sebagai pakan

burung saat fase larvanya. Semut jepang telah diketahui dapat menjadi

hepatoprotectif dan mengandung beberapa zat gizi yang dibutuhkan tubuh,

namun kandungan senyawa bioaktif dalam semut jepang dan mekanisme

senyawa bioaktif tersebut bekerja belum diketahui. Alkaloid, tannin,

polifenol, saponin, dan flavonoid merupakan contoh beberapa senyawa

bioaktif yang diketahui memiliki banyak manfaat seperti sebagai

antioksidan dan berpengaruh terhadap penurunan glukosa darah, kolesterol

serta mengobati penyakit lain.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa bioaktif yang

terkandung dalam ekstrak semut jepang. Ekstraksi semut jepang

menggunakan metode maserasi dan metode ekstraksi fox untuk

mengetahui pengaruh metode ekstraksi terhadap kadar senyawa bioaktif

yang didapat dengan cara membandingkan hasil ekstraksi kedua metode

tersebut. Pada tahun kedua, diharapkan dapat dilakukan percobaan invitro

pada jaringan yang hiperglikemik.

Jenis penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium post test

controlled group design dengan subyek eksperiment semut jepang

(Tenebrio molitor) yang diekstraksi menggunakan metode maserasi dan

metode ekstraksi fox. Selanjutnya, kadar senyawa bioaktif diketahui

melalui uji kromatografi lapis tipis (KLT). Setelah mendapatkan data,

dilakukan analisis data dengan membandingkan hasil menggunakan teknik

uji T test.

Kata kunci: Semut jepang (Tenebrio molitor), Identifikasi Senyawa

Bioaktif

Page 5: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

iv

ABSTRAK

Diabetes Mellitus (DM) is a disease which marked by hyperglycemia

(sugar of blood increases). In 2006, there are over than 50 million people

diabetes mellitus in Southeast Asia (Trisnawati, 2013). Diabetes mellitus

patients should consume anti-diabetic drugs to prevent hyperglycemia and

DM complication. The use of anti-diabetic drugs for long periods is an

problem that need attention the effectiveness and safety of the medicine,

and on the non-medical side like the costs of patients. So we need a

subtitute anti-diabetic drugs which have a more lower cost.

Tenebrio molitor are a kinds of insecta that easily found in Indonesia.

This insecta not only become agricultural pests, but also frequently used as

bird feed. Tenebrio molitor have been found to be hepatoprotective and

contains few nutrients like protein and high unsaturated fat acid that body

needs, but the detail bioactive contens in Tenebrio molitor have not

known. Alkaloids, tannins, polyphenols, saponins and flavonoids are some

examples of bioactive compounds that are known have many benefits such

as antioxidant and the effect on the decrease in blood glucose, cholesterol

and treat other diseases.

This research is aims to know the bioactive compounds contained in

extracts of Tenebrio molitor. We use two extraction method to know the

effect of difference extraction on levels of bioactive compounds obtained

by comparing the results of the extraction. In the second year, we expected

it can be basic to do in vitro experiments on tissue hyperglycemic.

This is an experiment laboratory research post test controlled group

design which use subject Tenebrio molitor that will extracted using

maceration method and fox extracted method. Then, the bioactive

compounds and level can be known by testing thin-layer chromatography

(TLC). After getting the data, data analyzed using the T test methods.

Keywords: Identification Bioactive Compounds of Tenebrio molitor.

Page 6: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) yang umum dikenal sebagai penyakit kencing

manis adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan

kadar gula darah) terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan.

Bila DM tidak segera diatasi akan terjadi gangguan metabolisme lemak

dan protein, dan resiko timbulnya gangguan mikrovaskuler atau

makrovaskuler meningkat (Tony dan Suharto, 2005). Komplikasi

mikrovaskuler seperti jantung koroner (coronary heart disease =

CAD), penyakit pembuluh darah otak, dan penyakit pembuluh darah

perifer , sedangkan komplikasi mikrovaskuler seperti Retinopati diabetika.

Di negara yang masih berkembang diabetes melitus menjadi masalah

utama. Pada tahun 2006, terdapat lebih dari 50 juta orang yang menderita

DM di Asia Tenggara dan 80% orang dengan DM tinggal di negara

berpenghasilan rendah dan menengah. Sebagian besar penderita DM

berusia antara 40-59 tahun (Trisnawati, 2013). Pada tahun 2013, proporsi

penduduk Indonesia yang berusia ≥15 tahun dengan DM adalah 6,9 persen

(Kemenkes, 2013).

Diabetes melitus tidak dapat disembuhkan, sehingga penderita harus

menjaga pola makan agar tidak menimbulkan hiperglikemik dan

menyebabkan penyakit komplikasi. Dengan demikian, penderita diabetes

melitus harus rutin memberikan suntikan insulin yang dilakukan setelah

mengonsumsi makanan yang memiliki kadar glukosa yang tinggi. Salah

satu cara yang sering dilakukan untuk menurunkan kadar

glukosa darah ini adalah dengan menggunakan obat-obat yang berkhasiat

sebagai antidiabet. Menurut Katzung (2007) obat antidiabet dapat diartikan

sebagai obat yang dapat menurunkan kadar glukosa darah yang meningkat.

Penggunaan obat antidiabet dalam jangka waktu lama dapat

menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan serta menimbulkan

resistensi obat, sedangkan dari sisi non medis yang menjadi masalah

adalah besarnya biaya pengobatan jangka panjang sehingga perlu

pengobatan pengganti yang terjangkau.

Disisi lain, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya

alam. Salah satu yang belum mendapat perhatian yaitu semut jepang

dengan nama latin Tenebrio Molitor. Insekta ini sering menjadi hama

pertanian namun juga sering dimanfaatkan sebagai pakan burung saat fase

larvanya. Masyarakat Indonesia juga secara turun temurun telah

Page 7: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

2

menggunakan semut jepang untuk obat menurunkan tekanan darah,

kolesterol, glukosa darah, dll.

Semut jepang diketahui memiliki kandungan gizi seperti protein total

548,9g/Kg (Bednarova, M, 2013), asam lemak yaitu asam olear dan asam

linoleat masing-masing 19,8 dan 8,51%, (Aguilar-Miranda, E.D, 2002)

serta kandungan vitamin E 15±3 IU/kg(Barker, D, 1998). Asam lemak ini

merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang yang baik untuk tubuh.

Penelitian dari Lee J (2015) ekstrak etanol larva Tenebrio Molitor

mengandung zat sitotoksik yang berguna untuk melawan kanker hati pada

percobaan invivo. Namun senyawa bioktif dan mekanisme kerjanya

sebagai antikanker belum diketahui.

Senyawa aktif merupakan zat yang memiliki daya atau kemampuan

untuk mencegah terjadinya berbagai kondisi buruk tubuh saat metabolisme

atau mencegah masalah kesehatan dan menjaga kesehatan manusia

(Suharto et al., 2012). Selain itu Dali et al. (2011) mengatakan bahwa

senyawa aktif adalah zat biokatif yang memiliki aktifitas biologis sebagai

antibiotik, antitumor.

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu belum diketahui komponen

senyawa bioaktif dari semut jepang (Tenebrio Molitor) yang

bertanggungjawab terhadap aktivitas penurunan glukosa darah.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk melakukan

identifikasi golongan senyawa bioaktif yang terdapat semut jepang

(Tenebrio Molitor). Produk yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan

dapat dikembangkan lebih lanjut dalam percobaan invitro terhadap

jaringan yang hiperglikemik.

Menurut Tzompa-Sosa, D.A (2014) cara ekstraksi Tenebrio Molitor

berpengaruh terhadap hasil profil lipid. Oleh karena itu, peneliti juga akan

menggunakan dua metode ekstraksi yaitu menggunakan metode maserasi

dan metode ekstraksi fox untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi

terhadap hasil ekstraksi.

1.2 Perumusan Masalah

1.2.1 Apa saja senyawa bioaktif (alkaloid, tannin, polifenol, saponin, dan

flavonoid) terdapat dalam ekstrak semut jepang (Tenebrio Molitor)?

1.2.2 Senyawa bioaktif apakah yang mempunyai kadar tertinggi dari hasil

analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT) semut jepang (Tenebrio

Molitor?

Page 8: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

3

1.2.3 Apakah ada perbedaan kadar (%) senyawa bioaktif dalam ekstrak semut

jepang (Tenebrio Molitor) yang diekstraksi menggunakan dua metode

berbeda?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui apakah senyawa bioaktif (alkaloid, tannin, polifenol,

saponin, dan flavonoid) terdapat dalam ekstrak semut jepang (Tenebrio

Molitor)

1.3.2 Untuk mengetahui senyawa bioaktif yang mempunyai kadar tertinggi

dari hasil analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT) semut jepang

(Tenebrio Molitor)

1.3.3 Untuk mengetahui perbedaan kadar (%) senyawa bioaktif dalam ekstrak

semut jepang (Tenebrio Molitor) yang diekstraksi menggunakan dua

metode berbeda

1.4 Kegunaan

1.4.1 Sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya yaitu uji in vitro untuk

mengatasi diabetes mellitus.

1.4.2 Sebagai dasar untuk menentukan potensi semut jepang selanjutnya.

1.4.3 Sebagai pengetahuan untuk masyarakat luas.

1.5 Luaran

1.5.1 Tahun Pertama

1.5.1.1 Publikasi di jurnal terakreditasi baik nasional maupun Internasional.

1.5.1.2 Desiminasi hasil riset di seminar nasional dan/atau internasional.

1.5.1.3 Hak cipta hasil penelitian ekstraksi semut jepang (Tenebrio molitor).

1.5.2 Tahun Kedua

1.5.2.1 Uji in vitro senyawa biokimia dalam semut jepang (Tenebrio molitor)

yang diperkirakan mampu mengatasi diabetes melitus tipe 2.

1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi baik nasional maupun Internasional.

1.5.2.3 Desiminasi hasil riset di seminar nasional dan/atau internasional.

Page 9: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Semut Jepang (Tenebrio molitor)

2.1.1 Klasifikasi Semut Jepang (Tenebrio molitor)

Kingdom : Animalia (Animals)

Phylum : Arthropoda (Arthropods)

Class : Insecta (Insects)

Order : Coleoptera (Beetles)

Family : Tenebrionidae (Darkling Beetles)

Genus : Tenebrio (Mealworm beetles)

Species : Tenebrio molitor (Myers, P et al., 2015)

2.1.2 Ciri – Ciri Semut Jepang (Tenebrio molitor)

Tenebrio molitor memiliki ciri-ciri mempunyai badan

keras, bersayap tetapi tidak dapat terbang, memiliki 3

pasang kaki dan sepasang antena pada tubuhnya. Tenebrio

molitor hidup secara berkelompok, mempunyai

reproduktifitas tinggi, bukan hewan kanibal dan memiliki 4

Fase perubahan fisik (telur, ulat, semut remaja, semut

dewasa) serta tidak agresif (Bennett, 2003)

2.1.3 Habitat Semut Jepang (Tenebrio molitor)

Tenebrio molitor dilaporkan ada pada daerah beriklim di seluruh dunia,

terutama di belahan bumi utara. Biasanya, mereka ditemukan di dekat peradaban

manusia karena mereka berkembang pada gandum dan tepung. Semut jepang

(mealworm) paling sering ditemukan di lumbung, fasilitas penyimpanan biji-

bijian, dan area persiapan makanan. Lingkungan yang disukai adalah lingkungan

yang sangat kering, cukup hangat, dan gelap.

2.2 Ekstraksi

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut

sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Ekstraksi

pada penelitian ini menggunakan 2 metode yang berbeda yaitu; metode dengan

prinsip Maserasi dan metode dengan prinsip ekstraksi semut api Fox. Menurut

Widyatno, 2010; J, Trad. Med, 2014, pemakaian metode maserasi menghasilkan

kadar flavonoid dan rendemen tertinggi.

2.2.1 Prinsip Maserasi

Dasar dari maserasi adalah melarutkan bahan kandungan dari sel yang rusak

yang terbentuk pada saat penghalusan, ekstraksi (difusi) bahan kandungan dari sel

yang masih utuh. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara

larutan didalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan

terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah (proses

difusi). Semakin besar perbandingan simplisia terhadap cairan pengekstraksi, akan

semakin banyak yang diperoleh (Voigh, 1994).

Gambar 1.

Semut Jepang

(Tenebrio

molitor)

Page 10: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

5

2.2.2 Prinsip Fox Fire Ant Extraction

Metode fox fire ant extraction merupakan metode ekstraksi untuk

mengambil komponen yang ada pada insect secara cepat dan sederhana untuk

dilakukan. Menurut (Fox, E, et al, 2013) cara ekstraksi semut menggunakan

metode fox adalah dengan merendam semut jepang dalam air untuk

menghilangkan kotoran yang ada pada semut yang lalu dibenamkan kedalam

campuran air suling (ca. 1 mL per gram dari semut) dan hexane (ca. 5 mL per

gram dari semut), dimana campuran tersebut memiliki dua lapisan berdasarkan

sifatnya, yang akan memisahkan kandungan senyawa semut sesuai sifat

senyawanya. Bagian atas larutan adalah flavonoid venom dan hidrokarbon, bagian

bawah larutan adalah venom protein dan peptide. Lalu Larutan dibersihkan dari

debu dan debris dengan menggunakan sentrifuges. Setelah disentrifuges

didapatkan larutan murni yang disimpan suhu -80oC.

2.3 Identifikasi Senyawa Bioaktif

Tanaman obat yang memiliki aktivitas antidiabetes biasanya mengandung

senyawa bioaktif seperti glikosida, alkaloid, terpenoid, flavonoid, dan carotenoid

(Kim et al., 2006). Peneliti akan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder

yaitu alkaloid, saponin, fenol, flavonoid dan tannin. Senyawa alkaloid dapat diuji

menggunakan larutan asam sulfat 2 M dengan pereaksi dragendorff dan pereaksi

mayer. Saponin dapat dideteksi dengan uji busa dalam air panas. Senyawa fenol

diuji dengan ditetesi larutan FeCl3 5%. Identifikasi tannin menggunakan metode

feri klorida. Sedangkan untuk flavonoid, hasil ekstraksi ditambahkan serbuk

magnesium 0,1 mg dan 0,4 ml amil alkohol (Harborne, 1987).

2.4 Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi Lapis Tipis ialah metode pemisahan fisikokimia. Lapisan

pemisah, yang terdiri atas bahan berbutir-butir (fase diam), ditempatkan pada

penyangga berupa pelat gelas, logam, atau lapisan yang cocok. Campuran yang

akan dipisah, berupa larutan, ditotolkan berupa bercak atau pita. Setelah pelat atau

lapisan diletakkan di dalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang

yang cocok (fase gerak), pemisahan terjadi selama perambatan kapiler

(pengembangan). Selanjutnya, senyawa yang tidak berwarna harus ditampakkan

(dideteksi) (Stahl, 1985). Kromatografi lapis tipis digunakan untuk memisahkan

senyawa-senyawa yang sifatnya hidrofob seperti lipida-lipida dan hidrokarbon.

Sebagai fase diam digunakan senyawa yang tak bereaksi seperti silica gel atau

alumina. Silica gel biasa diberi pengikat yang dimaksudkan untuk memberikan

kekuatan pada lapisan dan menambah adhesi pada gelas penyokong. Pengikat

yang biasa digunakan adalah kalsium sulfat (Sastrohamidjojo, 1991).Data yang

diperoleh dari KLT adalah nilai Rf, didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh

oleh senyawa dari titik asal dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut dari

titik asal, berguna untuk identifikasi senyawa. Nilai Rf senyawa murni dapat

dibandingkan dengan nilai Rf dari senyawa standar. bilangan Rf selalu < 1,0.

Page 11: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

6

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimental laboratorik dengan

rancangan post test only controlled group design.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu Maret-Juni 2016 di

Laboratorium UNS dan UGM

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah semut jepang (Tenebrio molitor) yang didapatkan

dengan membeli dari pedangang di pasar hewan Surakarta.

3.4 Alat dan Bahan Penelitian

3.4.1 Alat

Rotary evaporator Buchi, centrifuges, lemari es, alat-alat gelas, blender,

timbangan digital, corong bucher pompa vacuum, filler,oven, plat KLT,

bejana KLT, lampu UV 254 nm dan 366 nm, waterbath, Pelat gelas, Plat

silica gel G60, plat KLT.

3.4.2 Bahan

Air suling dan hexane, semut jepang (Tenebrio molitor), Etanol 95%,

asam sulfat 2 N, pereaksi dragendorff, pereaksi meyer, Aquades, HCl 2N,

Pemanas, Etanol 70%, Larutan FeCl3 5%, Serbuk magnesium 0,1 mg,

Amil alcohol 0,4 ml (campuran asam klorida 37 % dan etanol 95 %

dengan volume yang sama), Alcohol 4 ml, Larutan NaCl 10%, Larutan

FeCl3 1%, silica gel, kalsium sulfat, amonia 25%, Kloroform, Methanol

teknis, NH4OH pekat, HCl 2M, n-heksana, Kloroform, Aseton, ScCl3,

Butanol, Asam asetat, Aquades, Amonia, Asam asetat glacial Asam

klorida, Methanol, Etil asetat, AlCl3 1%, Evaporator, n-heksan, etil

asetat, Kloroform, pereaksi Liberman-Burchard, pereaksi Vanilin-HCl,

larutan I2asam asetat glasial, H2SO4, kertas saring dan tissue.

3.5 Bagan dan Prosedur Penelitian

3.5.1 Prosedur Penelitian

a. Persiapan Sampel

Semut jepang didapatkan dengan membeli dari pedagang di pasar

hewan. Semut jepang yang akan digunakan, terlebih dahulu benamkan

dalam air untuk memisahkannya dari kotoran dan agar mudah untuk

diambil saat mengapung di atas air.

b. Proses Ekstraksi semut jepang (Tenebrio molitor)

Proses ekstraksi semut jepang menggunakan metode maserasi dan

metode fox(ekstraksi semut api). Semut jepang yang telah mengapung

dibagi menjadi dua dan dimasukkan dalam 2 wadah yang berbeda

yaitu wadah yang berisi etanol 95% dan wadah yang berisi campuran

Page 12: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

7

air suling dan hexane yang perbandingan campuran tersebut 1:5.

Selanjutnya ekstraksi semut jepang dilakukan sesuai metode ekstraksi

maserasi dan fox fire ant extraction.

c. Identifikasi senyawa bioaktif semut jepang (Tenebrio molitor)

1. Alkaloid

Uji alkaloid dilakukan dengan melarutkan dalam beberapa tetes asam

sulfat 2 N kemudian diuji dengan 2 pereaksi alkaloid yaitu pereaksi

dragendorff dan pereaksi meyer. Hasil uji positif diperoleh bila

terbentuk endapan merah hingga jingga dengan pereaksi dragendorff

dan endapan putih kekuningan dengan pereaksi meyer.

2. Saponin

Saponin dapat dideteksi dengan uji busa dalam air panas. Busa yang

stabil akan terus terlihat selama 5 menit dan tidak hilang pada

penambahan 1 tetes HCl 2 N menunjukkan adanya saponin.

3. Fenol

Sejumlah sampel diekstrak dengan 20 ml etanol 70 %. Larutan yang

dihasilkan diambil sebanyak 1 ml kemudian ditambahkan 2 tetes

larutan FeCl3 5%. Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya

warna hijau atau hijau biru.

4. Flavonoid

Sejumlah sampel ditambahkan serbuk magnesium 0,1 mg dan 0,4 ml

amil alkohol (campuran asam klorida 37 % dan etanol 95 % dengan

volume yang sama) dan 4 ml alkohol kemudian campuran dikocok.

Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah, kuning

atau jingga pada lapisan amil alcohol (Harborne, 1987)

5. Tannin

Identifikasi menggunakan metode feri klorida. Ekstrak kasar, fraksi n-

heksan, fraksi etil asetat dan fraksi methanol masing-masing

ditimbang sebanyak 10 mg, kemudian ditambahkan 20 mL air panas

dan 5 tetes larutan NaCl 10%. Campuran dibagi menjadi 2 tabung

reaksi, salah satunya sebagai control negative dan yang lainnya

ditambahkan larutan FeCl3 1% sebanyak 3 tetes. Perubahan warna

diamati, dimana tannin terhidrolisa memberikan warna biru atau biru-

hitam, sedangkan kondensasi tannin memberikan warna biru-hijau

dan dibandingkan dengan control. (Guevera, 1985)

d. Uji kadar senyawa bioaktif menggunakan Kromatografi Lapis Tipis

Pengujian kadar senyawa bioaktif (alkaloid, tanin dan polifenol,

saponin, flavonoid) dilakukan dengan menggunakan fase gerak yang

berbeda-beda sesuai senyawa bioaktif yang akan diuji.

Page 13: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

8

Pertama, filtrate hasil ekstraksi ditotolkan pada plat KLT.

Setelah dicampur dengan reagen dan dimasukkan fase geraknya, plat

dikeringkan dan diamati pada cahaya tampak, UV 254 nm dan 366

nm. Kemudian plat disemprot dengan SbCl3 dioven pada suhu 110oC

selama 10 menit, dan diamati pada cahaya tampak, UV 254 nm dan

366 nm.

3.5.2 Bagan penelitian

Tahun Pertama

Tahun Kedua

3.6 Metode Analisis Data

Data dianalisis dari hasil KLT yang dibandingkan antar senyawa melalui metode

ekstraksi yang berbeda menggunakan T test.

Page 14: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)

1 Peralatan Penunjang 4.393.000

2 Bahan Pakai 4.155.000

3 Perjalanan 500.000

4 Lain-lain 1.150.000

Jumlah 10.198.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P

No. Kegiatan

Bulan

Februari

Bulan

Maret Bulan April Bulan Mei

1 Persiapan alat dan bahan

serta mengurus perijinan

2

Pembelian dan

pembudidayaan semut

jepang

3 Ekstraksi bahan dengan

dua metode

4 Uji KLT

5 Pengambilan data

6 Pembandingan data dan

pengambilan kesimpulan

7 Pembuatan laporan akhir

8 Monev

9 Publikasi jurnal

terakreditasi

Page 15: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

10

DAFTAR PUSTAKA

Barker, Fitzpatrick M.P., Dierenfeld E.S. 1998. “Nutrient Composition of

Selected Whole Invertebrates”. Scopus

Bednarova, Borkovcova and Komprda T. 2013. “Purine Derivate Content and

Amino Acid Profile in Lavral Stages of Three Edible Insect”. Scopus(94 : 71-

76)

Bennet. 2003. Diakses di http://www.the-piedpiper.co.uk/th7h.htm

Dali, S., Natsir, H., Usman, H., Ahmad, A. 2011. Bioaktivitas antibakteri fraksi

protein Alga merah gelidium amansii dari perairan cikoang kabupaten takalar,

sulawesi selatan.Universitas Hasanuddin, Makasar. Indonesia. (47-52)

Fox, E. Gonçalves Paterson et al. 2013. “A simple, rapid method for the extraction

of whole fire antvenom (Insecta: Formicidae: Solenopsis)”. Elsevier

(www.elsevier.com/locate/toxicon)

Suharto. P. A. M., Edy. J. H., Dumanauw. M. J. 2012. Isolasi dan identifikasi

senyawa saponin dari ekstrak metanol Batang pisang ambon (musa

paradisiaca var. Sapientum l.). Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT

Manado. Indonesia. (86-91)

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan (diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro).

Bandung: Institut Teknologi Bandung

Kemenkes. 2013. Riset Kesehatan Dasar: Riskesdas 2013. Jakarta: Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Kim et al., 2006. Diaskes di (http://repository.wima.ac.id/1953/2/BAB%201.pdf)

Katzung, Bertram G, dkk. 2012. Farmakologi dasar & klinik edisi 10. Jakarta:

EGC

Lee et al. 2015. “Cytotoxix effects of Tenebrio molitor Larval Extracts Agains

Hepatocellular Circanoma”. Scopus

Miranda, Aguilar et al. 2002. “Characteristics of Maize Flour Tortilla

Supplemented With Ground Tenebrio Molitor Larvae”. Scopus(50 : 192-195)

Myers, P., R. Espinosa, C. S. Parr, T. Jones, G. S. Hammond, and T. A. Dewey.

2015. The Animal Diversity Web (online) (http://animaldiversity.org)

Sastrohamidjojo, H. 1991. Kromatografi. Yogyakarta: Penerbit Liberty, P:22-36.

Tony H., B. Suharto. 2005. Insulin, glukagon dan antidiabetik oral. Dalam:

Sulistia G. Ganiswara. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: Bagian

Farmakologi Universitas Indonesia, pp: 467-81

Triswanda, Shara K, dkk. 2013. Faktor Resiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II

di Puskesmas Kecamatan Cengkerang Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal

Ilmiah Kesehatan, Vol.5 No.1:1-11

Voight, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi V. Yogyakarta: UGM

Widyatno, H. 2010.Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Kadar Flavonoid Total

Pada Ekstrak Etanol Daun Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus (Bl) Miq)

Page 16: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing

Biodata Ketua Pelaksana

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Tuti Ratnasari

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi Kedokteran

4 NIM G0014232

5 Tempat dan Tanggal Lahir Taraman, 27 Oktober 1996

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 085727348849

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN 2 Taraman SMPN 3 Kalasan SMAN 6

Yogyakarta

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Lulus 2008 2011 2014

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat 1

2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No. Nama Pertemuan

Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Tempat dan

Waktu

1 Lomba Peneliti Belia

(LPB)

Survei, Efforts To Eradicate The

Small Corruptors In Indonesian

Yogyakarta, 17

November 2011

2

Es Cream Singkong dan Bekatul

(CIBUL) Sebagai Makanan

Berbahan Baku Lokal

Berprotein dan Berserat Tinggi

UAD

Yogyakarta, 11

September

2012

Page 17: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi
Page 18: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi
Page 19: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi
Page 20: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi
Page 21: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

Biodata Dosen Pembimbing

A A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Yuliana Heri Suselo, dr.MSc

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Asisten Ahli

4 NIDN 0018078002

5 Tempat dan Tanggal Lahir Magelang, 18 Juli 1980

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 085742974531

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Institusi

Universitas

Sebelas Maret

Surakarta

Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta -

Jurusan

Kedokteran

Umum dan

Profesi Dokter

Ilmu Kedokteran Dasar

dan Biomedik

(KedokteranMolekuler)

-

Tahun Masuk-

Lulus 1998-2004 2010-2013 -

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1

International Conference :

Research and Application on

Traditional Complementary and

Alternative Medicine in Health

Care (TCAM)

The Selectivity

Cytotoxicity of

Ethanolic Extract of

Annona Muricata

Leaf on HeLa

Cervical Cancer

Cells

22-23 Juni 2012,

Fakultas Ilmu

Kesehatan UMS

Surakarta

2 Seminar Nasional Ikatan Ahli

Ilmu Faal Indonesia (IAIFI)

Frekuensi

Polimorfisme

rs4820268 gen

TMPRSS6 pada Ibu

Hamil di Surakarta

23 Januari 2013,

Gedung MB IPB

Bogor

3 Seminar Nasional Ikatan Ahli

Ilmu Faal Indonesia (IAIFI)

Perubahan Ekspresi

Molekul Ko-

stimulator (CD26)

Limfosit T pada

Pasien Systemic

Lupus

Erythematosus

(SLE)

23 Januari 2013,

Gedung MB

IPB Bogor

Page 22: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

4

The 1st International Symposium

of Traditional and Complementary

Alternative Medicine (TradCam)

Selektifitas

toksisitas ekstrak

daun sirsak terhadap

limfosit T

hiperautoreaktif

pasien systemic

lupus erythematosus

12-13 April

2014, Hotel

Shangri-La

Surabaya

5 International Joint Conference

APCHI-Ergofuture-PEI-IAIFI

The Frequency

rs855791 of trans

membrane protease

serine 6 (TMPRSS

6) gene

polymorphism in

pregnant women in

Surakarta

22-25 Oktober

2014,

Universitas

Udayana, Bali

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1 Best Poster IAIFI 2007

2

Best article International

Conference

TCAM FIK UMS

2012

3

Lulusan Magister Terbaik Universitas

Gadjah Mada

Yogyakarta

2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.

Surakarta, 26 September 2015

Page 23: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang (15-25%)

No Material

Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

1 Alat-alat Gelas Media dan penunjang

reaksi

1 set 800.000

2 Filler 500.000

3 Lampu UV 254 nm

Lampu UV 366 nm

Pendukung untuk

kromatografi lapis

tipis (KLT)

Melihat terjadinya

flourensi

1 buah 250.000

4 Plat KLT Tempat reaksi KLT 7 buah 150.000

5 Bejana KLT Tempat reaksi KLT 1 set 600.000

6 Labu Siam Tempat reaksi serta

penyimpanan sampel

maupun larutan

1 buah 120.000

7 Pelat gelas 750.000

SUB TOTAL (Rp) 3.170.000

2. Bahan Habis Pakai (30-40%)

No Material

Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

1 Semut Jepang (Tenebrio

mollei)

Sampel 300.000

2 Etanol 95% dan etanol 70% Pelarut sampel 1000 ml 190.000

3 Aquades Pelarut 5000 ml 100.000

4 Asam sulfat 2N Proses maserasi 1000 ml 115.000

5 Larutan FeCl3 5%, Larutan

FeCl3 1%

Presipitasi protein dan

lemak sampel

1000 ml 95.000

6 Kloroform p.a. E. Merck

dan kloroform 25%

pereaksi Vanilin-HCl

Ekstraksi sampel tidak

larut air, reaksi uji

fitokimia

1000 ml 115.000

7 Asam Asetat Glasial p.a. E.

Merck

Pereaksi kimia 1000 ml 110.000

8 Pereaksi Mayer Reagen uji fitokimia 1000 ml 190.000

9 Pereaksi Wagner Reagen uji fitokimia 180.000

10 Pereaksi Dragendorff Reagen uji fitokimia 260.000

11 Pereaksi Liberman- Reagen uji fitokimia 310.000

Page 24: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

Burchard

12 Bahan penunjang

Serbuk magnesium 0,1 mg,

Amil alcohol 0,4 ml, HCl

2N, silica gel, kalsium

sulfat, Methanol teknis,

NH4OH pekat, HCl 2M, n-

heksana, Aseton, ScCl3,

Butanol, Asam asetat,

Amonia, Methanol, Etil

asetat, AlCl3 1%, n-heksan,

etil asetat, larutan I2,

H2SO4, kertas saring dan

tissue.

Pelarut 2.20.000

SUB TOTAL (Rp) 5.378.000

3. Perjalanan (15-25%)

Material

Justifikasi Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Keterangan

Ke laboratorium

LPPT UGM

Ekstraksi

semut jepang

25 20.000 500.000

SUB TOTAL (Rp) 500.000

4. Lain-lain (administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya, maks 10%)

Material

Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Keterangan

Pembuatan

laporan

Pembuatan

laporan awal

dan akhir

- 50.000

Publikasi ke

Jurnal

terakreditasi

Publikasi

penemuan

baru

- 500.000

Administrasi

laboratorium

Pemakaian

laboratorium

3 lab 600.000

SUB TOTAL (Rp) 1.150.000

TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) 10.198.000

Page 25: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama /NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

waktu

(jam/mingg

u)

Uraian Tugas

1 Tuti Ratnasari Kedokteran Kedokteran 10 jam Ekstraksi dan Skrining

senyawa bioakstif, Uji

KLT, Pengekstraksian

dengan berbagai

metode, Pengambilan

data, Pembuatan

laporan akhir

2 Riswanda

Satria Adi

Prasojo

Kedokteran Kedokteran 10 jam Ekstraksi dan Skrining

senyawa bioakstif, Uji

KLT, Pengekstraksian

dengan berbagai

metode, Pengambilan

data, Pembuatan

laporan akhir

3 Fathu Thaariq

Baihaqy

Kedokteran Kedokteran 8 jam Persiapan alat dan

bahan serta mengurus

perijinan, Ke BPTO,

Pengekstraksian

dengan berbagai

metode, Pengambilan

data, Pembuatan

laporan akhir

4 Fita Nafisa Kedokteran Kedokteran 8 jam Persiapan alat dan

bahan serta mengurus

perijinan, Ke BPTO,

Pengekstraksian

dengan berbagai

metode, Pengambilan

data, Pembuatan

laporan akhir

Page 26: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.5.2.2 Publikasi di jurnal terakreditasi ... Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang ... 2.2.1 Prinsip Maserasi