PROPOSAL PENDIRIAN PKBM LENTERA

17
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 13 Jalur pendidikan terdiri atas Pendidikan formal, non formal, dan informal. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Kemudian pada pasal 26 disebutkan bahwa Pendidikan nonformal (Pendidikan Luar Sekolah) diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Program-Program Pendidikan Luar Sekolah tentunya harus dikelola oleh Satuan PLS yaitu PKBM. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah salah satu satuan 1

Transcript of PROPOSAL PENDIRIAN PKBM LENTERA

Page 1: PROPOSAL PENDIRIAN PKBM LENTERA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 13

Jalur pendidikan terdiri atas Pendidikan formal, non formal, dan informal. Jenjang

pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan

pendidikan tinggi. Kemudian pada pasal 26 disebutkan bahwa Pendidikan

nonformal (Pendidikan Luar Sekolah) diselenggarakan bagi warga masyarakat

yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah,

dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta

didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional

serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan nonformal

meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan

kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,

pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan

lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

Program-Program Pendidikan Luar Sekolah tentunya harus dikelola oleh

Satuan PLS yaitu PKBM. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah salah

satu satuan pendidikan non formal sebagai wadah atau lembaga pendidikan yang

dibentuk dan dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat yang secara khusus

berkonsentrasi pada upaya pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat sesuai

dengan kebutuhan komunitas masyarakat tersebut (Petunjuk Teknis Pendirian Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat, 2006:2)

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat/ PKBM LENTERA ILMU yang akan

didirikan di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember bertujuan untuk mengelola

potensi pendidikan khususnya dalam koridor Pendidikan Luar Sekolah yang sesuai

dengan kebutuhan masyarakat dan mengutamakan tingkat partisipasi masyarakat desa.

Menurut Data Kuesioner Pendidikan Non Formal, Kecamatan Ambulu tahun 2008

memiliki program PLS antara lain Lembaga PAUD, Program Kejar Paket A, Program

Kejar Paket B, Program Kejar Paket C, Lembaga Kursus,dan Program Keaksaraan

Fungsional. Dari sekian program-program PLS tersebut namun belum ada PKBM

1

Page 2: PROPOSAL PENDIRIAN PKBM LENTERA

sebagai Satuan Lembaga PLS yang mengelola program –program tersebut. Sedangkan

Kecamatan Ambulu sebagai Kecamatan pertama yang memiliki banyak potensi

pendidikan khususnya Pendidikan Luar Sekolah.

PKBM LENTERA ILMU bekerjasama dengan PKBM TAMBO Kecamatan

Pasirian Kabupaten Lumajang Jawa Timur (Juara I Tingkat Provinsi dan Juara 5

Tingkat Nasional) sebagai Mitra yang akan mendampingi PKBM dalam memanjemen

organisasi dan SDM serta mengakses informasi dan pendanaan. Selain itu PKBM

LENTERA ILMU juga bekerjasama dengan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Universitas Negeri Jember (PLS UNEJ).

Diharapkan dengan berdirinya PKBM LENTERA ILMU di Kecamatan

Ambulu mampu untuk menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mengelola

program pendidikan didaerahnya sesuai dengan karakateristik dan kebutuhan

masyarakat. Hasil dari pengelolaan program adalah untuk meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia Kecamatan Ambulu. Sehingga prinsip PKBM sebagai wadah

atau lembaga pendidikan yang dibentuk dan dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat

yang secara khusus berkonsentrasi pada upaya pembelajaran dan pemberdayaan

masyarakat sesuai dengan kebutuhan komunitas masyarakat tersebut dapat

terwujudkan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka didirikanlah Pusat Kegiatan

Belajar Masyarakat (PKBM) “LENTERA ILMU” di Kecamatan Ambulu Kabupaten

Jember.

B. AZAZ DAN DASAR HUKUM PKBM LENTERA ILMU

1. Azas PKBM LENTERA ILMU

PKBM LENTERA ILMU berazaskan Pancasila dan bercirikan kebersamaan dan

kegotongroyongan.

2. Dasar Hukum PKBM LENTERA ILMU

a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah.

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.

2

Page 3: PROPOSAL PENDIRIAN PKBM LENTERA

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan.

e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2005 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal PMTPTK.

C. TUJUAN PENDIRIAN PKBM LENTERA ILMU

Tujuan pendirian PKBM LENTERA ILMU Kecamatan Ambulu Kabupaten

Jember adalah sebagai berikut:

1. Sebagai wadah untuk mengelola program-program Pendidikan Luar Sekolah di

Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember.

2. Mengidentifikasi, merencanakan, mengelola dan mengarahkan potensi pendidikan

khususnya Pendidikan Luar Sekolah di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember.

3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menyukseskan program-program

Pendidikan Luar Sekolah.

4. Turut serta untuk menyukseskan Wajib Belajar 9 tahun

5. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui Jalur Pendidikan

Nonformal Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember.

3

Page 4: PROPOSAL PENDIRIAN PKBM LENTERA

BAB II

PROFIL PKBM

A. NAMA DAN ALAMAT PKBM

1. Nama

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang akan didirikan di Kecamatan

Ambulu Kabupaten Lumajang bernama “PKBM LENTERA ILMU”

2. Alamat

PKBM LENTERA ILMU beralamatkan di Jalan Mawar Rt 01/ Rw 003

Dusun Tegalsari, Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember.

3. Status Gedung PKBM

Status Gedung PKBM LENTERA ILMU adalah Milik Sendiri.

B. VISI DAN MISI PKBM LENTERA ILMU

1. Visi PKBM LENTERA ILMU

Menjadi mitra masyarakat menuju kehidupan yang lebih cerdas, sejahtera dan

bermartabat.

2. Misi PKBM LENTERA ILMU

Misi PKBM LENTERA ILMU Kecamatan Ambulu adalah sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan layanan pembelajaran berbasis kebutuhan masyarakat

b. Menyelenggarakan layanan konsultasi berbagai bidang kehidupan dan

kebutuhan masyarakat.

c. Membantu akses yang dibutuhkan oleh masyarakat.

d. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan lintas pelaku terkait.

C. PROGRAM YANG AKAN DISELENGGARAKAN

Berikut dipaparkan program yang diselenggarakan oleh PKBM LENTERA

ILMU Kecamatan Ambulu.

1. Kursus dan Bimbingan Belajar

Meningkatnya jumlah pengangguran secara luar biasa yang disebabkan oleh

perubahan perekonomian indonesia, meningkatnya jumlah angka putus sekolah,

menurunnya angka melanjutkan pada jalur pendidikan sekolah menjadi indikasi

4

Page 5: PROPOSAL PENDIRIAN PKBM LENTERA

menurunnya Human Developmen Index (HDI) Indonesia. Sejalan dengan itu. Kursus

sebagai salah satu program pendidikan pada jalur pendidikan luar sekolah yang

memiliki fleksibilitas program yang tinggi, menjadi makin diminati masyarakat untuk

menyiapkan diri memperoleh bekal keterampilan dalam merebut pasar kerja yang

kompetitif. Tidak hanya itu, memasuki era perdagangan bebas, kursus telah menjadi

menjadi lembaga pendidikan yang mempunyai daya saing di tingkat internasional.

Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa banyak lembaga kursus asing yang akan

masuk ke Indonesia, dan banyak pula lembaga kursus dari Indonesia yang akan

menyelenggarakan programnya di luar negeri.

Menurut Direktori Kursus Indonesia (2003: III) Kursus merupakan lembaga

pendidikan yang memiliki fleksibilitas tinggi, sehingga penanganannya juga

memerlukan sumber daya yang memadai. Kursus dapat dilaksanakan secara

berjenjang atau tidak berjenjang dan berkesinambungan (Multi Entry – Multi Exit).

Waktu pembelajaran dapat dilaksanakan dengan sistem kredit semester,

ekstrakulikuler, dan reguler secara intensif jam, minggu, atau bulan. Sasarannya yang

dapat dilayani adalah anak-anak, dewasa, atau orang tua (Dengan Tingkat Usia);

anak-anak sekolah, mahasiswa, karyawan, atau penganggur/ pencari kerja. Tenaga

pendidik kursus dapat berasal dari tenaga pendidik kursus, instruktur praktek, dan

ahli keterampilan tertentu, baik dari perusahaan atau unsur lain. Kurikulum yang

digunakan dapat berupa kurikulum yang disusun oleh kursus berasama industri,

nasional, maupun internasional. Demikan fleksibilitasnya dan keragamannya, untuk

menjawab tantangan kursus di masa mendatang diperlukan informasi yang lengkap,

sehingga berbagai pihak dapat saling memanfaatkan jasa kursus.

Kecamatan Ambulu memiliki potensi untuk didirikan kursus dan bimbingan

belajar. Besarnya potensi tersebut disebabkan besarnya potensi jumlah calon warga

belajar yang didasarkan pada jumlah Murid Menurut Tingkatan Sekolah dan Jenis

Kelamin adalah SD/MI 8397 siswa ; SLTP/MTs 2565 siswa; SMU/MA 1299 siswa

(Kecamatan Ambulu Dalam Angka, 2006: 26). Berdasarkan data tersebut maka

sasaran warga belajar kursus dan bimbingan belajar akan besar, ditambah dengan

besarnya kebutuhan para siswa untuk meningkatkan perkembangan belajar dan

mengejar standar kelulusan. Selain itu, besarnya jumlah warga yang belum

mendapatkan pekerjaan merupakan potensi untuk dibelajarkan dalam program kursus

sehingga mereka mendapatkan keterampilan untuk bekerja maupun membuka

lapangan pekerjaan sendiri.

5

Page 6: PROPOSAL PENDIRIAN PKBM LENTERA

2. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus

dikembangkan. Ia memiliki karakteristik yang khas dan tidak sama dengan orang

dewasa serta akan berkembang menjadi manusia dewasa seutuhnya. Dalam hal ini

anak merupakan seorang manusia atau individu yang memiliki pola perkembangan

dan kebutuhan tertentu yang berbeda dengan orang dewasa. Anak memiliki berbagai

macam potensi yang harus dikembangkan. Meskipun pada umumnya anak memiliki

pola perkembangan yang sama, tetapi ritme perkembangannya akan berbeda satu

sama lainnya karena pada dasarnya anak bersifat individual.

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalankani proses

perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya.

Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0 – 8 tahun (NAEYC,

1992). Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek

seperti: fisik, sosio-emosional, bahasa dan kognitif sedang mengalami masa yang

tercepat dalam rentang perkembangan hidup manusia (Berk,1992). Anak usia dini

terbagi menjadi 4 (empat) tahapan yaitu masa bayi dari usia lahir sampai 12 (dua

belas) bulan, masa kanak-kanak/balita dari usia 1 sampai 3 tahun, masa prasekolah

dari usia 3 sampai 5 tahun dan masa sekolah dasar dari usia 6 sampai 8 tahun. Setiap

tahapan usia yang dilalui anak akan menunjukkan karakteristik yang berbeda. Proses

pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak haruslah

memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan. Apabila

perlakuan yang diberikan tersebut tidak didasarkan pada karakteristik perkembangan

anak, maka hanya akan menempatkan anak pada kondisi yang menderita.

Diharapkan dengan program Pendidikan Anak Usia dini maka dapat

mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap

perkembangannya, mengenalkan anak dengan dunia sekitar, mengembangkan

sosialisasi anak, mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak dan

memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya.

Sasaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) PKBM LENTERA ILMU adalah

anak yang termasuk kelompok usia 3-6 tahun. Hal ini disesuaikan berdasarkan Acuan

Pembelajaran Pada Kelompok Bermain Dirjen PLS 2002.

Kecamatan Ambulu memiliki jumlah penduduk berusia peserta didik PAUD

yaitu rentang usia 2 – 6 tahun adalah sebesar + 13104 jiwa (Kecamatan Ambulu

6

Page 7: PROPOSAL PENDIRIAN PKBM LENTERA

Dalam Angka, 2006: 15). Namun jumlah lembaga PAUD di Kecamatan Ambulu

adalah 21 lembaga (Data Kuesioner Pendidikan Non Formal Kecamatan Ambulu

2007). Sedangkan rasio pendidik dan anak dalam satu kelompok adalah 1:6 untuk usia

2-3 tahun dan 1:10 untuk anak usia 3-6 tahun mak muncullah suatu kesenjangan

antara jumlah calon peserta didik dengan lembaga PAUD.

PKBM LENTERA ILMU selain akan mendirikan lembaga PAUD juga akan

membantu lembaga PAUD lainnya dalam pengelolaan penyelenggaraan,

pembelajaran, akses informasi dan pendanaan.

3. Keaksaraan Fungsional

Pemerintah Indonesia sedang menghadapi tantangan yang cukup berat untuk

meningkatkan mutu pendidikan nasional. Disamping terbatasnya ketersediaan

anggaran, terbatasnya sumberdaya pendidikan untuk dapat mencapai standar mutu

yang memadai. Pemerintah juga dihadapkan pada kenyataan bahwa penyandang buta

aksara jumlahnya masih cukup besar. Sampai pada tahun 2004, berdasar data BPS

jumlah penyandang buta aksara yang berusia 15 tahun ke atas mencapai 14,8 juta

orang atau 9,6 % dari seluruh penduduk yang ada. Secara nominal, angka tersebut

merupakan jumlah yang cukup besar, dan untuk memelek-hurufkan sejumlah itu

dibutuhkan strategi program yang tepat, waktu yang cukup, dan pelibatan sejumlah

besar sumberdaya. Peningkatan angka melek huruf menjadi perhatian serius

pemerintah karena ia berpengaruh secara siknifikan terhadap tingkat Human

Development Indeks (HDI), dan HDI menjadi salah satu indikator keberhasilan

pemerintah dan di mata internasional. Mulai tahun 2005, Pemerintah telah kan

program Keaksaraan Fungsional, sebagai upaya untuk mempercepat peningkatan

tingkat melek huruf (Literacy Rate) dengan target setidaknya mencapai 95% pada

tahun 2009

Keaksaraan secara sederhana diartikan sebagai kemampuan untuk

membaca, menulis, dan berhitung. Sedangkan Fungsional berkaitan erat dengan

fungsi dan/ atau tujuan pembelajaran, serta adanya jaminan bahwa hasil

pembelajarannya benar-benar ”bermakna atau bermanfaat bagi peningkatan mutu dan

taraf hidup warga belajar dan kehidupan masyarakat.

Program keaksaraan fungsional merupakan bentuk pelayanan Pendidikan

Luar Sekolah untuk membelajarkan warga masyarakat penyandang buta aksara, agar

memiliki kemampuan menulis, membaca, berhitung, dan menganalisa, yang

7

Page 8: PROPOSAL PENDIRIAN PKBM LENTERA

berorientasi pada kehidupan sehari-hari dengan memanfaatkan potensi yang ada di

lingkungan sekitarnya, sehingga warga belajar dan masyarakat.

Tujuan KF yang diselenggarakan oleh PKBM LENTERA ILMU adalah

memfasilitasi masyarakat untuk mempelajari Keterampilan CALISTUNG (Membaca,

Menulis, Berhitung). Sehingga masyarakat melek aksara latin dan angka arab,

memfasilitasi masyarakat untuk mempelajari Kemampuan FUNGSIONAL. Sehingga

masyarakat melek Bahasa Indonesia dan Pengetahuan, Pada akhirnya, bertujuan untuk

meningkatkan mutu dan taraf hidup masyarakat.

4. Life Skill (Pendidikan Kecakapan Hidup)

Pendidikan kecakapan hidup adalah suatu upaya untuk meningkatkan

keterampilan, pengetahuan, sikap dan kemampuan yang memungkinkan. Peserta

program dapat hidup mandiri. Kecakapan hidup dapat dikelompokkan kedalam empat

jenis: (1) kecakapan personal (Personal Skill), (2) Kecapakan sosial (Social Skill), (3)

Kecakapan akademik (Academic Skill), (4) Kecakapan vokasional (Vocational Skill).

Pendidikan kecakapan hidup dalam implementasinya mengacu pada empat pilar

meliputi: (1) Learning To Know (belajar untuk memperoleh pengetahuan), (2)

Learning To Do (belajar untuk dapat berbuat atau melakukan pekerjaan), (3) Learning

To Be (belajar untuk dapat menjadikan dirinnya menjadi orang yang berguna), (4)

Learning Live Together (belajar untuk dapat bersama orang lain). Dalam konteks

pengentasan kemiskinan dan penanggulangan pengangguran maka pendidikan

kecakapan hidup lebih ditekankan pada upaya pembelajaran yang bisa memberikan

keterampilan untuk usaha mandiri dan atau bekerja sehingga dapat meningkatkan

penghasilan dan taraf hidup.

Tujuan PKBM LENTERA ILMU memberikan pelayanan pendidikan

kecakapan hidup kepada masyarakat agar: (a) Keterampilan, pengetahuan dan sikap

yang dibutuhkan dalam memasuki dunia kerja baik bekerja mandiri (wirausaha) dan

atau bekerja pada suatu perusahaan produksi barang/ jasa dengan penghasilan yang

semakin layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (b) Motivasi dan etos kerja yang

tinggi serta dapat bekerja secara profesional. (c) Kesadaran yang tinggi tentang

pentingnya pendidikan untuk dirinya sendiri maupun untuk anggota keluarganya. (d)

Kesempata yang sama untuk memperoleh Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long

Educatioan) dalam rangka mewujudkan keadilan pendidikan di setiap lapisan

masyarakat.

8

Page 9: PROPOSAL PENDIRIAN PKBM LENTERA

Sasaran Program Pendidikan Kecakapan Hidup adalah (a) Usia Produktif (15-

44 tahun), (b) Prioritas bagi penduduk buta aksara, (c) Tidak sekolah, menganggur/

tidak memiliki pekerjaan tetap, karena tidak memiliki keterampilan (unskills) yang

dapat dijadikan sebagai sumber nafkah, (d) Berasal dari keluarga miskin, (e)

Penduduk laki-laki dan perempuan memperoleh peluang yang sama, (f) Bersedia

mengikuti program sampai selesai.

5. Taman Bacaan Masyarakat (TBM)

TBM aalah sebuah lembaga yang menyediakan bahan bacaan yang di

butuhkan oleh masyarakat. Sebagai tempat penyelenggaraan pembinaan kemampuan

membaca dan belajar , sekaligus sebagai tempat untuk mendapatkan informasi bagi

masyarakat. Pengelola TBM adalah mereka yang memiliki dedikasi dan kemampuan

teknis dalam mengelola dan melaksanakan layanan kepustakaan kepada masyarakat.

Bahan pustaka adalah semua jenis bacaan dalam berbagai bentuk media

Program TBM merupakan pembaharuan dari Taman Pustaka Rakyat yag di

dirikan oleh pendidikan masyarakat pada tahun lima puluhan. Program ini bertujuan

untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca masyarakat. Oleh karena itu

keberadaan TBM sangat penting sebagai sarana belajar masyarakat untuk itu

kemampuan , ketrampilan dan kinerja pengelola harus di tingkatkan sehingga dapat

mengelola TBM sebagai mana mestinya .

Tujuan PKBM LENTERA ILMU memberikan pelayanan Taman Bacaan

Masyarakat adalah (a) Membangkitkan dan meningkatkan minat baca masyarakat

sehingga tercipta masyarakat yang cerdas, (b) Menjadi sebuah wadah kegiatan belajar

masyarakat, (c) Mendukung peningkatan kemampuan aksarawan baru dalan rangka

Pemberantasan Buta Aksara sehingga tidak menjadi buta aksara lagi.

D. LEMBAGA MITRA PKBM LENTERA ILMU

PKBM LENTERA ILMU bermitra kerja dengan Lembaga Pengabdian

Masyarakat Universitas Negeri Jember (LPM UNEJ), PKBM TAMBO Kecamatan

Pasirian Kabupaten Lumajang (Juara 5 Tingkat Nasional Dan Juara 1 Tingkat

Provinsi) dan Jurusan Pendidikan Luar sekolah Universitas Negeri Jember (PLS

UNEJ). Ketiga mitra kerja tersebut akan membantu PKBM dalam memanjemen

organisasi dan SDM serta mengakses informasi dan pendanaan.

9

Page 10: PROPOSAL PENDIRIAN PKBM LENTERA

E. STRUKTUR ORGANISASI PKBM LENTERA ILMU

STRUKTUR PENGELOLA

PKBM LENTERA ILMU

LEMBAGA MITRA1. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM) TAMBO Kabupaten Lumajang.2. Lembaga Pengabdian Masyarakat

Universitas Jember (LPM-UNEJ)3. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Universitas Negeri Jember (PLS UNEJ)

SEKRETARISYUNUS HAMDANI, S.Pd

PENDIDIKAN KESETARAAN (KEJAR PAKET A B C)

BENDAHARABAGUS PRANATA

PELINDUNG1. Kepala Bidang PLS Kabupaten

Jember2. Camat Kecamatan Ambulu3. Kepala UPT Pendidikan

Kecamatan Ambulu

KETUA

LUTFI ARIEFIANTO, S.Pd

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI(PAUD)

KEAKSARAAN FUNGSIONAL

TAMAN BACAAN MASYARAKAT

(TBM)

KURSUS &BIMBINGAN BELAJAR

LIFE SKILL (KETERAMPILA)

10

Page 11: PROPOSAL PENDIRIAN PKBM LENTERA

BAB III

PENUTUP

Demikian Proposal Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

LENTERA ILMU ini disusun dan sebagai pertimbangan untuk menciptakan suatu

wadah pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Di Kabupaten Jember.

11