Proposal Penanggulangan Sampah

10
1 KELOMPOK KERJA KESEHATAN PENANGGULANGAN SAMPAH PROGRAM PEMILAHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DESA CIPOREAT – KECAMATAN CILENGKRANG – KABUPATEN BANDUNG Jl. Raya Ciporeat Rw 03 Desa Ciporeat – Kecamatan Cilengkrang PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN DANA PROGRAM PENANGGULANGAN SAMPAH RUMAH TANGGA DESA CIPOREAT – KECAMATAN CILENGKRANG – KABUPATEN BANDUNG A. Latar Belakang Usaha peternakan mempunyai prospek untuk dikembangkan karena tingginya permintaan akan produk peternakan. Usaha peternakan juga memberi keuntungan yang cukup tinggi dan menjadi sumber pendapatan bagi banyak masyarakat di perdesaaan di Indonesia. Namun demikian, sebagaimana usaha lainnya, usaha peternakan juga menghasilkan limbah yang dapat menjadi sumber pencemaran. Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk mendorong kehidupan jasad renik yang dapat menimbulkan pencemaran. Suatu studi mengenai pencemaran air oleh limbah peternakan melaporkan bahwa total sapi dengan berat badannya 5.000 kg selama satu hari, produksi manurenya dapat mencemari 9.084 x 10 7 m3 air. Selain melalui air, limbah peternakan sering mencemari lingkungan secara biologis yaitu sebagai media untuk berkembang biaknya lalat. Kandungan air manure

Transcript of Proposal Penanggulangan Sampah

Page 1: Proposal Penanggulangan Sampah

1

KELOMPOK KERJA KESEHATAN PENANGGULANGAN SAMPAHPROGRAM PEMILAHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA

DESA CIPOREAT – KECAMATAN CILENGKRANG – KABUPATEN BANDUNGJl. Raya Ciporeat Rw 03 Desa Ciporeat – Kecamatan Cilengkrang

PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN DANA

PROGRAM PENANGGULANGAN SAMPAH RUMAH TANGGA

DESA CIPOREAT – KECAMATAN CILENGKRANG – KABUPATEN BANDUNG

A. Latar Belakang

Usaha peternakan mempunyai prospek untuk dikembangkan karena

tingginya permintaan akan produk peternakan. Usaha peternakan juga memberi

keuntungan yang cukup tinggi dan menjadi sumber pendapatan bagi banyak

masyarakat di perdesaaan di Indonesia. Namun demikian, sebagaimana usaha

lainnya, usaha peternakan juga menghasilkan limbah yang dapat menjadi sumber

pencemaran. Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau zat padat yang

potensial untuk mendorong kehidupan jasad renik yang dapat menimbulkan

pencemaran. Suatu studi mengenai pencemaran air oleh limbah peternakan

melaporkan bahwa total sapi dengan berat badannya 5.000 kg selama satu hari,

produksi manurenya dapat mencemari 9.084 x 10 7 m3 air. Selain melalui air, limbah

peternakan sering mencemari lingkungan secara biologis yaitu sebagai media untuk

berkembang biaknya lalat. Kandungan air manure antara 27-86 % merupakan media

yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan larva lalat, sementara

kandungan air manure 65-85 % merupakan media yang optimal untuk bertelur lalat.

Kehadiran limbah ternak dalam keadaan keringpun dapat menimbulkan

pencemaran yaitu dengan menimbulkan debu. Pencemaran udara di lingkungan

penggemukan sapi yang paling hebat ialah sekitar pukul 18.00, kandungan debu

pada saat tersebut lebih dari 6000 mg/m3, jadi sudah melewati ambang batas yang

dapat ditolelir untuk kesegaran udara di lingkungan (3000 mg/m3), Salah satu akibat

dari pencemaran air oleh limbah ternak ruminansia ialah meningkatnya kadar

nitrogen. Sehubungan dari danpak pencemaran limbah ternak dibutuhkan solusi

yang tepat sehingga dapat dimamfaatkan dengan baik, Pemanfaatan limbah usaha

Page 2: Proposal Penanggulangan Sampah

2

peternakan terutama kotoran ternak sebagai pupuk organik dapat dilakukan melalui

pemanfaatan kotoran tersebut sebagai pupuk organik. Penggunaan pupuk kandang

(manure) selain dapat meningkatkan unsur hara pada tanah juga dapat

meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah dan memperbaiki struktur tanah

tersebut. Tidak adanya pemamfaatan limbah ternak disebabkan karena kurang

pengetahuan terhadap pemanfaatan kembali limbah ternak dengan menggunakan

teknologi sederhana yang bisa dilakukan sebagai solusi tepat guna yang berguna

untuk manusia dan lingkungan. Dimana limbah yang dimaksud adalah kotoran

(feces) sapi tercemar di lingkungan masyarakat yang bersumber dari rumah ternak.

Berdasarkan hasil Musyawarah Masyarakat Desa Ciporeat yang

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 April 2015 di Balai Desa Ciporeat dengan

bekerja sama antara seluruh aparat desa, tokoh masyarakat dan mahasiswa

Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung

ditemukan masalah prioritas utama di Desa Ciporeat Kecamatan Cilengkarang

adalah kurangnya penanggulangan sampah rumah tangga. Sampah yang dimaksud

adalah sampah organik, sampah anorganik, dan sampah limbah air tercemar yang

bersumber dari rumah tangga. Dimana dalam penanggunalangannya memerlukan

suatu tindakan berbasis masyarakat dengan menggunakan teknologi tepat guna.

Pada saat ini di lingkungan Desa Ciporeat tidak memiliki tempat

penampungan atau tempat pembuangan sampah akhir yang diperuntukkan bagi

penduduk di lingkungan tersebut. Sehingga keadaan yang ada adalah masyarakat

membuang atau memilah sampah dengan tidak bijak. Sebagai bahan sampel

pengkajian di RW 03 (pusat pemerintahan desa terletak di lingkungan RW 03 Desa

Ciporeat) data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

NO DATATOTAL

KETERANGANJML PERSEN

1 Jumlah KK 169 100 % Data dari pengkajian Survey Mawas Diri

2 KK yang membuang sampah sembarangan

157 92,9 % Data dari pengkajian Survey Mawas Diri

3Jumlah tempat sampah (terbagi menjadi 3 jenis: organik, anorganik, berbahaya)

1Tempat sampah terletak di Kantor Kepala Desa Ciporeat

4 KK yang membuang sampah anorganik dengan cara di bakar

169 100 % Data dari pengkajian Survey Mawas Diri

Page 3: Proposal Penanggulangan Sampah

3

5KK yang membuang limbah air rumah tangga ke tanah bebas (sembarang tempat)

42 24,9 %Data dari pengkajian Survey Mawas Diri

6 KK yang membuang limbah air rumah tangga ke got

99 58,6 % Data dari pengkajian Survey Mawas Diri

7Pengolahan sampah organik di rumah tangga (kompos) setiap KK

22 13,0 %

Sampah organik ditimbun di sisi halaman rumah dan menimbulkan bau.

8 Tempat penampungan sampah akhir

Tidak memiliki

9 Tempat sampah umum di pinggir jalan

Tidak ada

10 Pengolahan limbah air rumah tangga

Tidak ada

11 Pengolahan sampah anorganik rumah tangga

Tidak ada

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui secara umum bahwa

pemilahan dan pengolahan sampah rumah tangga di lingkungan Desa Ciporeat

belum dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat maupun dengan adanya kerja

sama dengan pemerintah dan pihak swasta terkait penggulangan sampah yang ada.

Berdasarkan masalah tersebut, kami segenap panitia pengurus dari

Kelompok Kerja Kesehatan (POKJAKES) Penanggulangan Sampah Rumah Tangga

bermaksud untuk melakukan sebuah gerakan penanggulangan sampah rumah

tangga di lingkungan Desa Ciporeat – Kecamatan Cilengkrang – Kabupaten Bandung.

B. Tujuan Kegiatan

1. Meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam penanggulangan

(pemilahan dan pengolahan) dan sampah dan limbah rumah tangga.

2. Mendukung terwujudnya Desa Bersih berdasarkan program STBM (Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat) dengan semangat bergotong royong dalam kegiatan

pembangunan.

3. Meningkatnya produktifitas masyarakat dalam pemanfaatan dan pemilahan

sampah, terutama sampah organik.

4. Tersedianya tempat pembuangan sampah bagi penduduk Desa Ciporeat.

5. Terciptanya lingkungan bersih dan sehat di lingkungan Desa Ciporeat –

Kecamatan Cilengkrang.

Page 4: Proposal Penanggulangan Sampah

4

C. Manfaat Kegiatan

1. Terbangunnya infrastruktur Desa dalam mendukung program Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat.

2. Tercukupinya kebutuhan masyarakat akan kebersihan dan peningkatan kondisi

kesehatan warga masyarakat Desa Ciporeat.

D. Rencana Kegiatan

Berdasarkan analisa masalah yang dihadapi sebagaimana telah diuraikan

dalam latar belakang permasalahan, pada intinya terdapat 3 masalah terkait

penanggulangan sampah (diantaranya adalah pemisahan sampah organik (dengan

memperhatikan faktor kebersihan dan kesehatan manusia), penanggulangan

sampah anorganik, dan penanggulangan sampah limbah air) dan akan dilakukan

beberapa kegiatan yang terkait, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pemilahan sampah dengan

memperhatikan faktor kesehatan (budaya cuci tangan pakai sabun) dan

pengolahan sampah organik (biopori, rumah cacing, dan kompos organik)

2. Pengadaan tempat sampah anorganik, dan peningkatan kesadaran masyarakat

terkait pemilahan dan pemanfaatan kembali sampah anorganik.

3. Pembuatan percontohan filter limbah air dengan menggunakan media lubang

tanah kedap air dengan filter pasir-ijuk-kerikil sehingga output limbah air rumah

tangga tidak mencemari kualitas tanah.

E. Lokasi Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan penanggulangan sampah atau limbah rumah tangga

ini dialokasikan di lingkungan RW 03 Desa Ciporeat – Kecamatan Cilengkarang

sebagai wilayah percontohan dan merupakan pusat pemerintahan Desa Ciporeat.

F. Pembiayaan

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, alokasi dana pada saat ini

bersumber dari swadaya gotong royong masyarakat, bantuan mahasiswa Program

Profesi Ners STIKes Dharma Husada IX dan bantuan dari pihak-pihak swasta di

wilayah Kecamatan Cilengkrang – Kabupaten Bandung dengan rincian berikut:

Bantuan Mahasiswa PPN IX STIKes DHB 500.000,-

Swadaya Masyarakat RW 03 Desa Ciporeat 300.000,-

Page 5: Proposal Penanggulangan Sampah

5

Sampah Organik

Penyuluhan pemilahan sampah 100.000,-

Pembuatan sarana cuci tangan pakai sabun (3 unit) 300.000,-

Bor Biopori (3 unit) 600.000,-

Penutup Biopori (30 buah) 300.000,-

Paralon 4” (4 meter) 90.000,-

Tong Rumah Cacing (2 buah) 100.000,-

Sampah Anorganik

Set Tempat Sampah (4 unit) 1.000.000,-

Akomodasi pengajuan kontainer sampah 400.000,-

Penyuluhan pemanfaatan sampah anorganik 150.000,-

Limbah Air

Penyuluhan limbah air rumah tangga 150.000,-

Gorong-gorong bulat (2 buah) 300.000,-

Pasir dan kerikil filter 200.000,-

Ijuk filter 50.000,-

Semen (2 sak) 160.000,-

Alat pertukangan 200.000,-

Total Pemasukan saat ini 800.000,-

Total Kebutuhan dana 4.100.000,-

Total Kekurangan Dana 3.300.000,-

G. Pelaksanaan Kegiatan

Kepanitiaan yang telah dibentuk dalam kegiatan penanggulangan sampah

rumah tangga dengan swakelola masyarakat ini adalah sebagai berikut:

Pelindung : Uuh W Helmadi (Kepala Desa)

Penanggung Jawab : Maman Kuswaya (Ketua RW 03)

Sekretaris : Andy Nuriyanto, S. Kep (Ketua POKJAKES PPN IX)

Bendahara : Sitti Almika F (Bendaharan Umum PPN IX)

Seksi Teknis : Taufik N Herlambang, S. Kep (Ko. POKJAKES PPN IX)

Ketua Panitia : Ahmad Syarif, S. Kep (Ko. Program POKJAKES PPN IX)

Seksi Sampah Organik : Ade Rita (Kader Posyandu)

Novi Anggraini Lamaindi, S. Kep (POKJAKES PPN IX)

Page 6: Proposal Penanggulangan Sampah

6

Harija, S. Kep (POKJAKES PPN IX)

Seksi Sampah Anorganik : Titin (Kader Posyandu)

Dadang (Tokoh Masyarakat)

Mamah Siti R, S. Kep (POKJAKES PPN IX)

Nur Azizah, S. Kep (POKJAKES PPN IX)

Seksi Limbah Air : Yaya (Ketua RT 04 RW 03)

Dedi (Ketua RT 03 RW 03)

Kadni (Ketua RT 01 RW 03)

H. Jadwal Waktu Pelaksanaan

NO KEGIATAN WAKTU (MINGGU)

1 Sosialisasi Pemilahan Sampah Minggu II April 2015

2 Permohonan Dana Minggi II April – Minggu II Mei 2015

3 Sosialisasi Penanggulangan sampah organik Minggu III April 2015

4 Pembelanjaan alat dan bahan Situasional

5 Gerakan One Day Biopori Minggu III April 2015

6 Sosialisasi pemanfaatan dan pengolahan sampah anorganik

Minggu IV april 2015

7 Pengadaan tempat sampah (organik, anorganik, limbah bahaya)

Minggu I Mei 2015

8 Sosialisasi Taman Selokan Pengolahan (Filter) limbah air rumah tangga

Minggu I Mei 2015

9 Pembuatan percontohan Taman Selokan Pengolahan (filter) limbah air rumah tangga

Minggu II Mei 2015

I. Penutup

Demikian proposal pengajuan dana penanggulangan sampah rumah

tangga ini kami buat, besar harapan kami agar pihak swasta maupun pihak terkait

lainnya bersedia membantu dalam pemberian sumbangan dana demi terlaksananya

kegiatan yang telah direncanakan tersebut. Adapun sumbangan yang kami terima

dalam program penanggulangan sampah rumah tangga ini dapat berupa uang

maupun barang sesuai dengan yang kami rincikan dalam anggaran dana yang ada.

Atas perhatian, kerja sama dan ketersediaan bantuan untuk menutupi

kekurangan dana program kegiatan yang diberikan kami sampaikan terima kasih.

Page 7: Proposal Penanggulangan Sampah

7

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih dari apa yang

diberikan. Amin.

Ciporeat, 16 April 2015 Penanggung Jawab Ketua POKJAKES PPN IX

(Maman Kaswaya) (Andy Nuriyanto, S. Kep)

PelindungKepala Desa Ciporeat, Pembimbing STIKes DHB,

(Uuh W. Helmadi) (R. Bayu Kusumah, S. Kep, Ners. M. Kes)