Proposal Penanggulangan Sampah
-
Upload
rahmad-fitra -
Category
Documents
-
view
100 -
download
13
Transcript of Proposal Penanggulangan Sampah
1
KELOMPOK KERJA KESEHATAN PENANGGULANGAN SAMPAHPROGRAM PEMILAHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA
DESA CIPOREAT – KECAMATAN CILENGKRANG – KABUPATEN BANDUNGJl. Raya Ciporeat Rw 03 Desa Ciporeat – Kecamatan Cilengkrang
PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN DANA
PROGRAM PENANGGULANGAN SAMPAH RUMAH TANGGA
DESA CIPOREAT – KECAMATAN CILENGKRANG – KABUPATEN BANDUNG
A. Latar Belakang
Usaha peternakan mempunyai prospek untuk dikembangkan karena
tingginya permintaan akan produk peternakan. Usaha peternakan juga memberi
keuntungan yang cukup tinggi dan menjadi sumber pendapatan bagi banyak
masyarakat di perdesaaan di Indonesia. Namun demikian, sebagaimana usaha
lainnya, usaha peternakan juga menghasilkan limbah yang dapat menjadi sumber
pencemaran. Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau zat padat yang
potensial untuk mendorong kehidupan jasad renik yang dapat menimbulkan
pencemaran. Suatu studi mengenai pencemaran air oleh limbah peternakan
melaporkan bahwa total sapi dengan berat badannya 5.000 kg selama satu hari,
produksi manurenya dapat mencemari 9.084 x 10 7 m3 air. Selain melalui air, limbah
peternakan sering mencemari lingkungan secara biologis yaitu sebagai media untuk
berkembang biaknya lalat. Kandungan air manure antara 27-86 % merupakan media
yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan larva lalat, sementara
kandungan air manure 65-85 % merupakan media yang optimal untuk bertelur lalat.
Kehadiran limbah ternak dalam keadaan keringpun dapat menimbulkan
pencemaran yaitu dengan menimbulkan debu. Pencemaran udara di lingkungan
penggemukan sapi yang paling hebat ialah sekitar pukul 18.00, kandungan debu
pada saat tersebut lebih dari 6000 mg/m3, jadi sudah melewati ambang batas yang
dapat ditolelir untuk kesegaran udara di lingkungan (3000 mg/m3), Salah satu akibat
dari pencemaran air oleh limbah ternak ruminansia ialah meningkatnya kadar
nitrogen. Sehubungan dari danpak pencemaran limbah ternak dibutuhkan solusi
yang tepat sehingga dapat dimamfaatkan dengan baik, Pemanfaatan limbah usaha
2
peternakan terutama kotoran ternak sebagai pupuk organik dapat dilakukan melalui
pemanfaatan kotoran tersebut sebagai pupuk organik. Penggunaan pupuk kandang
(manure) selain dapat meningkatkan unsur hara pada tanah juga dapat
meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah dan memperbaiki struktur tanah
tersebut. Tidak adanya pemamfaatan limbah ternak disebabkan karena kurang
pengetahuan terhadap pemanfaatan kembali limbah ternak dengan menggunakan
teknologi sederhana yang bisa dilakukan sebagai solusi tepat guna yang berguna
untuk manusia dan lingkungan. Dimana limbah yang dimaksud adalah kotoran
(feces) sapi tercemar di lingkungan masyarakat yang bersumber dari rumah ternak.
Berdasarkan hasil Musyawarah Masyarakat Desa Ciporeat yang
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 April 2015 di Balai Desa Ciporeat dengan
bekerja sama antara seluruh aparat desa, tokoh masyarakat dan mahasiswa
Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung
ditemukan masalah prioritas utama di Desa Ciporeat Kecamatan Cilengkarang
adalah kurangnya penanggulangan sampah rumah tangga. Sampah yang dimaksud
adalah sampah organik, sampah anorganik, dan sampah limbah air tercemar yang
bersumber dari rumah tangga. Dimana dalam penanggunalangannya memerlukan
suatu tindakan berbasis masyarakat dengan menggunakan teknologi tepat guna.
Pada saat ini di lingkungan Desa Ciporeat tidak memiliki tempat
penampungan atau tempat pembuangan sampah akhir yang diperuntukkan bagi
penduduk di lingkungan tersebut. Sehingga keadaan yang ada adalah masyarakat
membuang atau memilah sampah dengan tidak bijak. Sebagai bahan sampel
pengkajian di RW 03 (pusat pemerintahan desa terletak di lingkungan RW 03 Desa
Ciporeat) data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
NO DATATOTAL
KETERANGANJML PERSEN
1 Jumlah KK 169 100 % Data dari pengkajian Survey Mawas Diri
2 KK yang membuang sampah sembarangan
157 92,9 % Data dari pengkajian Survey Mawas Diri
3Jumlah tempat sampah (terbagi menjadi 3 jenis: organik, anorganik, berbahaya)
1Tempat sampah terletak di Kantor Kepala Desa Ciporeat
4 KK yang membuang sampah anorganik dengan cara di bakar
169 100 % Data dari pengkajian Survey Mawas Diri
3
5KK yang membuang limbah air rumah tangga ke tanah bebas (sembarang tempat)
42 24,9 %Data dari pengkajian Survey Mawas Diri
6 KK yang membuang limbah air rumah tangga ke got
99 58,6 % Data dari pengkajian Survey Mawas Diri
7Pengolahan sampah organik di rumah tangga (kompos) setiap KK
22 13,0 %
Sampah organik ditimbun di sisi halaman rumah dan menimbulkan bau.
8 Tempat penampungan sampah akhir
Tidak memiliki
9 Tempat sampah umum di pinggir jalan
Tidak ada
10 Pengolahan limbah air rumah tangga
Tidak ada
11 Pengolahan sampah anorganik rumah tangga
Tidak ada
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui secara umum bahwa
pemilahan dan pengolahan sampah rumah tangga di lingkungan Desa Ciporeat
belum dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat maupun dengan adanya kerja
sama dengan pemerintah dan pihak swasta terkait penggulangan sampah yang ada.
Berdasarkan masalah tersebut, kami segenap panitia pengurus dari
Kelompok Kerja Kesehatan (POKJAKES) Penanggulangan Sampah Rumah Tangga
bermaksud untuk melakukan sebuah gerakan penanggulangan sampah rumah
tangga di lingkungan Desa Ciporeat – Kecamatan Cilengkrang – Kabupaten Bandung.
B. Tujuan Kegiatan
1. Meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam penanggulangan
(pemilahan dan pengolahan) dan sampah dan limbah rumah tangga.
2. Mendukung terwujudnya Desa Bersih berdasarkan program STBM (Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat) dengan semangat bergotong royong dalam kegiatan
pembangunan.
3. Meningkatnya produktifitas masyarakat dalam pemanfaatan dan pemilahan
sampah, terutama sampah organik.
4. Tersedianya tempat pembuangan sampah bagi penduduk Desa Ciporeat.
5. Terciptanya lingkungan bersih dan sehat di lingkungan Desa Ciporeat –
Kecamatan Cilengkrang.
4
C. Manfaat Kegiatan
1. Terbangunnya infrastruktur Desa dalam mendukung program Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat.
2. Tercukupinya kebutuhan masyarakat akan kebersihan dan peningkatan kondisi
kesehatan warga masyarakat Desa Ciporeat.
D. Rencana Kegiatan
Berdasarkan analisa masalah yang dihadapi sebagaimana telah diuraikan
dalam latar belakang permasalahan, pada intinya terdapat 3 masalah terkait
penanggulangan sampah (diantaranya adalah pemisahan sampah organik (dengan
memperhatikan faktor kebersihan dan kesehatan manusia), penanggulangan
sampah anorganik, dan penanggulangan sampah limbah air) dan akan dilakukan
beberapa kegiatan yang terkait, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pemilahan sampah dengan
memperhatikan faktor kesehatan (budaya cuci tangan pakai sabun) dan
pengolahan sampah organik (biopori, rumah cacing, dan kompos organik)
2. Pengadaan tempat sampah anorganik, dan peningkatan kesadaran masyarakat
terkait pemilahan dan pemanfaatan kembali sampah anorganik.
3. Pembuatan percontohan filter limbah air dengan menggunakan media lubang
tanah kedap air dengan filter pasir-ijuk-kerikil sehingga output limbah air rumah
tangga tidak mencemari kualitas tanah.
E. Lokasi Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan penanggulangan sampah atau limbah rumah tangga
ini dialokasikan di lingkungan RW 03 Desa Ciporeat – Kecamatan Cilengkarang
sebagai wilayah percontohan dan merupakan pusat pemerintahan Desa Ciporeat.
F. Pembiayaan
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, alokasi dana pada saat ini
bersumber dari swadaya gotong royong masyarakat, bantuan mahasiswa Program
Profesi Ners STIKes Dharma Husada IX dan bantuan dari pihak-pihak swasta di
wilayah Kecamatan Cilengkrang – Kabupaten Bandung dengan rincian berikut:
Bantuan Mahasiswa PPN IX STIKes DHB 500.000,-
Swadaya Masyarakat RW 03 Desa Ciporeat 300.000,-
5
Sampah Organik
Penyuluhan pemilahan sampah 100.000,-
Pembuatan sarana cuci tangan pakai sabun (3 unit) 300.000,-
Bor Biopori (3 unit) 600.000,-
Penutup Biopori (30 buah) 300.000,-
Paralon 4” (4 meter) 90.000,-
Tong Rumah Cacing (2 buah) 100.000,-
Sampah Anorganik
Set Tempat Sampah (4 unit) 1.000.000,-
Akomodasi pengajuan kontainer sampah 400.000,-
Penyuluhan pemanfaatan sampah anorganik 150.000,-
Limbah Air
Penyuluhan limbah air rumah tangga 150.000,-
Gorong-gorong bulat (2 buah) 300.000,-
Pasir dan kerikil filter 200.000,-
Ijuk filter 50.000,-
Semen (2 sak) 160.000,-
Alat pertukangan 200.000,-
Total Pemasukan saat ini 800.000,-
Total Kebutuhan dana 4.100.000,-
Total Kekurangan Dana 3.300.000,-
G. Pelaksanaan Kegiatan
Kepanitiaan yang telah dibentuk dalam kegiatan penanggulangan sampah
rumah tangga dengan swakelola masyarakat ini adalah sebagai berikut:
Pelindung : Uuh W Helmadi (Kepala Desa)
Penanggung Jawab : Maman Kuswaya (Ketua RW 03)
Sekretaris : Andy Nuriyanto, S. Kep (Ketua POKJAKES PPN IX)
Bendahara : Sitti Almika F (Bendaharan Umum PPN IX)
Seksi Teknis : Taufik N Herlambang, S. Kep (Ko. POKJAKES PPN IX)
Ketua Panitia : Ahmad Syarif, S. Kep (Ko. Program POKJAKES PPN IX)
Seksi Sampah Organik : Ade Rita (Kader Posyandu)
Novi Anggraini Lamaindi, S. Kep (POKJAKES PPN IX)
6
Harija, S. Kep (POKJAKES PPN IX)
Seksi Sampah Anorganik : Titin (Kader Posyandu)
Dadang (Tokoh Masyarakat)
Mamah Siti R, S. Kep (POKJAKES PPN IX)
Nur Azizah, S. Kep (POKJAKES PPN IX)
Seksi Limbah Air : Yaya (Ketua RT 04 RW 03)
Dedi (Ketua RT 03 RW 03)
Kadni (Ketua RT 01 RW 03)
H. Jadwal Waktu Pelaksanaan
NO KEGIATAN WAKTU (MINGGU)
1 Sosialisasi Pemilahan Sampah Minggu II April 2015
2 Permohonan Dana Minggi II April – Minggu II Mei 2015
3 Sosialisasi Penanggulangan sampah organik Minggu III April 2015
4 Pembelanjaan alat dan bahan Situasional
5 Gerakan One Day Biopori Minggu III April 2015
6 Sosialisasi pemanfaatan dan pengolahan sampah anorganik
Minggu IV april 2015
7 Pengadaan tempat sampah (organik, anorganik, limbah bahaya)
Minggu I Mei 2015
8 Sosialisasi Taman Selokan Pengolahan (Filter) limbah air rumah tangga
Minggu I Mei 2015
9 Pembuatan percontohan Taman Selokan Pengolahan (filter) limbah air rumah tangga
Minggu II Mei 2015
I. Penutup
Demikian proposal pengajuan dana penanggulangan sampah rumah
tangga ini kami buat, besar harapan kami agar pihak swasta maupun pihak terkait
lainnya bersedia membantu dalam pemberian sumbangan dana demi terlaksananya
kegiatan yang telah direncanakan tersebut. Adapun sumbangan yang kami terima
dalam program penanggulangan sampah rumah tangga ini dapat berupa uang
maupun barang sesuai dengan yang kami rincikan dalam anggaran dana yang ada.
Atas perhatian, kerja sama dan ketersediaan bantuan untuk menutupi
kekurangan dana program kegiatan yang diberikan kami sampaikan terima kasih.
7
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih dari apa yang
diberikan. Amin.
Ciporeat, 16 April 2015 Penanggung Jawab Ketua POKJAKES PPN IX
(Maman Kaswaya) (Andy Nuriyanto, S. Kep)
PelindungKepala Desa Ciporeat, Pembimbing STIKes DHB,
(Uuh W. Helmadi) (R. Bayu Kusumah, S. Kep, Ners. M. Kes)