Proposal LP2M Karakteristik Film Plastik
-
Upload
meiriani-ismu-savitri -
Category
Documents
-
view
227 -
download
2
Transcript of Proposal LP2M Karakteristik Film Plastik
i
Program Penelitian Mahasiswa
PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA
KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BIODEGRADABLE
FILM PLASTIK PATI BONGGOL PISANG (Musa paradisiaca)
Oleh :
IKA YULIANA P. S. 4211409033/2009
DELVITA PUSPITASARI 4211409018/2009
VERA RIZCHI C. P. 4211410017/2010
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
MARET, 2012
ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Karakterisasi Sifat Mekanik
Biodegradable Film Plastik Pati
Bonggol Pisang (Musa paradisiaca)
2. Bidang Penelitian : Fisika Material Komposit
3. Ketua Peneliti
a. Nama lengkap : Ika Yuliana P. S.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : 4211409033
d. Jurusan : Fisika
e. Fakultas : Matematika dan IPA
4. Alamat Ketua Peneliti
a. Alamat Rumah : Ds. Gedongan RT.2 RW.4, Baki
Sukoharjo, Jawa Tengah
b. Telepon : 085728828475
5. Jumlah Anggota Peneliti : 2 orang
6. Lokasi Penelitian : Universitas Negeri Semarang
7. Lama Penelitian : 6 (enam) bulan
8. Biaya yang Diperlukan
a. Sumber dari Lembaga Penelitian
b. Universitas Nageri Semarang : Rp. 3.000.000,00
Semarang, 30 Maret 2012
Mengetahui, Ketua Peneliti
Dekan
Prof. Dr. Wiyanto, M. Si Ika Yuliana P. S,
NIP. 196310121988031001 NIM 4211409033
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Drs. Bambang Budi Raharjo, M. Si
NIP. 196012171986011001
1
a Judul
Karakterisasi Sifat Mekanik Biodegradable Film Plastik Pati Bonggol
Pisang (Musa paradisiaca)
b Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini tercangkup dalam lingkup Fisika material komposit.
Secara khusus mengkaji karakterisasi sifat mekanik biodegradable film
plastik pati bonggol pisang. Penelitian ini dilakukan pada jenis pisang
kapok kuning.
c Latar Belakang Masalah
Plastik telah menjadi kebutuhan hidup yang terus meningkat
jumlahnya. Plastik yang digunakan saat ini merupakan polimer sintetik,
terbuat dari minyak bumi (non-renewable) yang tidak dapat terdegradasi
mikroorganisme di lingkungan. Kondisi demikian ini menyebabkan
kemasan plastik sintetik tersebut tidak dapat dipertahankan penggunaanya
secara luas karena akan menambah persoalan lingkungan dan kesehatan
diwaktu mendatang. Berdasarkan fakta dan kajian ilmiah yang ada serta
meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentinngnya kesehatan dan
lingkungan lestari, mendorong dilakukannya penelitian dan
pengembangan teknologi bahan kemasan yang biodegradable (Latif
R,2001).
Produksi dari plastik biodegradable dianggap sebagai sebuah cara
yang mungkin untuk memecahkan masalah limbah padat (Ojomu et
al.,2003). Penelitian tentang minyak bumi berbasis polimer biodegradable
dimulai pada tahun 1970an (Chiellini, 2003). Peracikan minyak bumi
berbasis polimer dengan polimer alami seperti pati, selulosa, lignin, dan
kitin, kitosan adalah cara yang signifikan untuk mempercepat biodegradasi
polimer (Liu et al, 2003;. Biikiaris et al, 1998). Polimer yang digunakan
berupa hidrokoloid seperti protein, pati, pektin serta berbagai jenis
polisakarida yang lain. (Reinoso et al.,2007). Polisakarida seperti pati
dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan edible film. Pati sering
2
digunakan dalam industri pangan sebagai biodegradable film untuk
mengantikan polimer plastik karena ekonomis, dapat diperbaharui, dan
memberikan karakteristik fisik yang baik (Bourtoom, 2007).
Plastik berbahan pati memiliki dua kekurangan yaitu rendahnya
kekuatan mekanik serta bersifat hidrofilik. Untuk mengatasi kekurangan
ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan, salah satunya adalah
pencampuran pati dengan polimer sintetis atau polimer lain seperti
polipropilen. Namun hasilnya hanya pati saja yang dapat terdegradasi,
polimer sintetis yang digunakan sebagai campuran tetap sulit terdegradasi
sehingga masih menimbulkan masalah lingkungan. Selanjutnya cara lain
adalah pencampuran pati dengan selulosa, gelatin dan jenis biopolimer
lainnya yang dapat memperbaiki kekurangan dari sifat plastik berbahan
pati (Weiping Ban, 2006).
Penggunaan biopolimer seperti selulosa digunakan untuk
meningkatkan kekuatan mekanik dan ketahanan air film plastik.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Weiping Ban
tahun 2006, penambahan kandungan biopolimer campuran dibawah 10 %
tidak memiliki kenaikan yang cukup signifikan terhadap nilai kekuatan
mekanik dan ketahanan air. Dengan kandungan selulosa yang semakin
besar sebagai campuran pati dalam film plastik diharapkan kekuatan
mekanik dan ketahanan air akan semakin meningkat. Untuk itu perlu
dilakukan penambahan kandungan biopolimer pencampur dan mencari
formulasi pati – selulosa terbaik dalam pembuatan bioplastik agar
pengaruh jumlah selulosa menjadi signifikan sehingga dapat memperbaiki
kekuatan mekanik dan ketahanan air plastik berbahan pati.
Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik.
Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi
terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin
(Winarno,1984). Pati dapat diekstrak dengan berbagai cara, berdasarkan
bahan baku dan penggunaan dari pati itu sendiri. Ekstraksi pati terdiri dari
perendaman, disintegrasi dan sentrifugasi (Cui,2005). Bonggol pisang
merupakan tanaman yang memiliki memiliki komposisi yang terdiri dari
3
76% pati, 20% air (Yuanita dkk, 2008). Potensi kandungan pati bonggol
pisang yang besar dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan film.
Khitosan adalah hasil proses deasetilasi dari senyawa khitin yang
banyak terdapat dalam kulit luar hewan golongan Crustaceae seperti
udang dan kepiting. Khitin dan khitosan keduanya tidak bersifat toksik,
berbentuk serbuk berwarna putih dan semi transparan. Oleh karena
sifatnya yang tidak larut dalam beberapa jenis asam mineral dan air, maka
sangat menguntungkan apabila difungsikan sebagai adsorbent (Suhardi,
1992). Pencampuran khitosan pada komposisi film plastik dapat
menambah sifat transparasi produk plastik yang dihasilkan (Joseph et
al.,2009). Khitosan potensial sebagai antimikroba karena senyawa ini
mempakan polimer alami sehingga diharapkan aman bagi manusia.
Khitosan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembungkus bahan
makanan yang dapat berbentuk lembaran plastik yang dapat dimakan dan
dapat terdegradasi. Plastik yang dapat dimakan tersebut diharapkan dapat
mempunyai kemampuan untuk menjadi pelindung makanan yang baik,
yaitu dapat menahan transfer uap air maupun air dari bahan pangan ke
lingkungan dan sebaliknya, memiliki permeabilitas selektif terhadap gas
tertentu, dan dapat mempertahankan aroma bahan pangan sehingga dapat
mempertahankan mutu bahan pangan. Selain itu, plastik tersebut
diharapkan mempunyai sifat mekanik yang baik sehingga dapat berfungsi
sebagai pelindung makanan terhadap pengaruh mekanik dari lingkungan
(Ani Purwanti,2010).
Penelitian dengan menggunakan tapioka-gelatin sebagai bahan
pembuat bioplastik pernah dilakukan oleh Rahmawati dan Yuli Darni
(2008). Namun film plastik yang dihasilkan memiliki nilai penyerapan air
yang besar (hidrofobisitasnya masih rendah). Penelitian tentang plastik
biodegradable yang berasal dari bahan renewable seperti pati, memiliki
standart kualitas minimal yang harus dicapai. Standart karakteristik
minimal dari film yang didalamnya mengandung pati sebagai bahan
biodegradable yaitu: kuat tarik 27,6 MPa, elogasi 100%, kuat pembebanan
78 N/m2
dan daya tahan terhadap beban impact 4,2 kJ/m2
4
(Briassoulis,2004). Dari standart karakteristik tersebut, umumnya hanya
sifat kuat tarik yang hanya dapat dicapai. Pandey et al. (2005) dalam Zhao
et al. (2008), dengan menggunakan pati jagung hanya dapat mencapai
elongasi 6-12% dari standart karakteristik 100% yang ditetapkan. Firdaus
dkk (2008), mendapatkan film terbaik dari campuran pati dan asam
polilaktat dengan karakteristik kuat tarik 104,42 MPa, elongasi 33,8%
serta modulus 309,54 N/m2. Berdasarkan uraian diatas maka perlu
dilakukan penelitian tentang “Karakterisasi Sifat Mekanik Biodegradable
Film Plastik Pati Bonggol Pisang”.
d Perumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi kajian fokus dalam penalitian ini antara lain :
1. Bagaimana pembuatan film plastik dengan menggunakan pati bonggol
pisang.
2. Bagaimana karakterisasi sifat mekanik film plastik yang dihasilkan
3. Berapalamakah film plastik dapat terdegradasi secara sempurna.
e Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah :
1. Membuat pati film plastik yang ramah lingkungan.
2. Mengetahui karakterisasi sifat mekanik film plastik yang dihasilkan.
3. Mengetahui berapa lama film plastik dapat terdegradasi secara
sempurna.
f. Kontribusi Penelitian
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memberikan informasi
tentang sifat mekanik dan biodegradable film plastik pati bonggol pisang.
Dengan mengetahui sifat mekanik dan biodegradable film plastik pati bonggol
pisang, maka dapat dioptimalkan pemanfaatan pati bonggol pisang untuk
aplikasi sebagai bahan film plastik yang ramah lingkungan. Selain itu,
penelitian ini bermanfaat dalam mendukung perkembangan aplikasi pati
bonggol pisang yang selama ini di Indonesia belum digunakan secara optimal.
5
g. Tinjauan Pustaka
1. Film Plastik
Film polimer yang digunakan untuk kemasan biasanya berupa film
plastik. Kelebihan film plastik antara lain tidak mudah ditembus oleh uap
air sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengemas (Mahalik,2009).
Dalam pengaplikasiannya sebagai kemasan, film plastik harus memiliki
sifat mekanik yang tinggi misalnya ketahanan menahan beban dan
kekuatan geser (Abdel,2003).
Plastik merupakan suatu bahan yang ringan dan memiliki
perbandingan antara kekuatan tarik terhadap berat yang cukup tinggi.
Plastik dapat juga dibuat menjadi bentuk tertentu dengan cara pencetakan.
Kekerasan, kekenyalan, serta toleransi panas yang dimiliki plastik
bervariasi untuk setiap produk plastik. Dibandingkan dengan polimer lain
seperti karet dan elastomer, plastik cenderung memiliki titik lebur yang
lebih rendah (Smith,1993).
Bahan kemasan plastik dibuat dan disusun melalui proses yang
disebabkan polimerisasi dengan menggunakan bahan mentah monomer,
yang tersusun sambung menyambung jadi satu dalam bentuk polimer.
Kemasan plastik memiliki beberapa keunggulan yaitu sifatnya kuat tapi
ringan, inert, tidak berkarat dan bersifat termoplastis (heat seal) serta
dapat ditambah zat pewarna. Kelemahan dari bahan ini adalah adanya zat-
zat monomer dan molekul kecil lain yang terkandung dalam plastik yang
dapat melakukan migrasi ke dalam bahan makanan yang dikemas
(Nurminah,2002).
2. Bonggol Pisang
Pisang adalah salah satu komoditas buah unggulan Indonesia,
dengan luas panen dan produksi pisang nasional pada tahun 2004 adalah
95.434 Ha dengan jumlah produksi sebesar 4.874.439 ton kemudian pada
tahun 2005 menjadi 101.465 Ha dengan produksi sebesar 5.177.608 ton
dan pada tahun 2006 adalah sebesar 94.144 Ha dengan jumlah produksi
sebesar 5.037.472 ton (Deptan, 2008). Bonggol pisang basah
mengandung 43% kalori; 0,6% protein; 11,6% lemak; 15% hidrat arang;
6
60% Ca; 0,5% P; 0,01% Fe; 12% vitamin; dan 86% air, sedangkan
bonggol pisang kering mengandung 245% kalori; 3,4% protein; 66,2%
lemak; 60% hidrat arang; 150% Ca; 2% P; 0,04% Fe; 4% vitamin; dan
20% air. Berdasarkan komposisi kimia bonggol pisang tersebut, maka
bonggol pisang dapat digunakan sebagai bahan makanan yang cukup
baik, karena bonggol pisang cukup banyak mengandung karbohidrat
(66,2% untuk bonggol pisang kering) sebagai bahan makanan pengganti
beras dan gandum paling sederhana (Munajim, 1983).
Bonggol pisang memiliki komposisi yang terdiri dari 76% pati dan
20% air (Yuanita dkk, 2008). Bonggol pisang mengandung karbohidrat
66,2%, protein, air dan mineral-mineral penting.(Munajim,1983).Menurut
Herbarium Medanense (2011), klasifikasi pisang kepok, adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca. L.
Nama Lokal : Pisang Kepok
3. Khitosan
Khitosan merupakan polisakarida kedua yang paling melimpah di
alam setelah selulosa (Azeredo et al.,2010). Kitin yang terkandung pada
kulit udang sekitar 25% (Prihatman,2000). Udang merupakan anggota
kelas Crustaceae, kandungan kitin dari limbah udang yang berupa kulit,
kepala,dan ekor mencapai 42%-57% sedangkan kandungan kitin dari
limbah kulit kepiting sekitar 50%-60% (Widodo,dkk,2005). Cangkang
udang mengandung sekitar 30% kitin, 20% protein dan 50% mineral.
Khitosan merupakan senyawa polimer dari 2-amino-2-dioksi-β-D-
Glukosa yang dapat dihasilkan dari kitin yang dihilangkan gugus
asetilnya dengan menggunakan basa pekat ( Peniston dan Johnson,1980 ).
7
Secara umum kitin dalam derajat deasetilasi diatas 70% disebut sebagai
khitosan ( Li et al.,1997 ).
h. Metode Penelitian
A. Tempat dan alur penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen.
Penelitian ini dilakukan di tempat yang berbeda-beda, yaitu :
1. Laboratorium Komposit bahan, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.
2. Laboratorium Fisika Polimer, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI), Jl.Sangkuriang komplek LIPI gd.60 Bandung.
B. Alat dan bahan
1. Alat
a. Timbangan manual.
b. Timbangan digital
c. Gelas ukur.
d. Penyaring ampas bonggol pisang.
e. Oven.
f. Cetakan.
g. Parutan.
h. Linggis, digunakan untuk mengambil bonggol pisang dari dalam
tanah.
i. Lampu bunsen,
j. kaki tiga
k. kasa.
l. Termometer.
8
m. Spatula.
n. Pipet.
o. Toples
p. T-pot
2. Bahan
a. Pati bonggol pisang
b. Khitosan
c. Aquades
d. Gliserol
e. Asam asetat
C. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu variabel bebas,
variabel terikat serta variabel terkendali. Variabel bebas adalah variabel
yang akan diselidiki pengaruhnya, sedangkan variabel terikat adalah
variabel yang akan terjadi. Variabel terkendali didefinisikan sebagai
variabel yang dibuat tetap sebagai pengendali variabel bebas dan variabel
terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi gliserol
dimana konsentrasi gliserol divariasikan antara 5-30% dari volume total
larutan pati, sedangakan variabel terikat adalah sifat-sifat mekanik film
plastik dari pati bonggol pisang untuk aplikasi kemasan. Konsentrasi
larutan pati, konsentrasi larutan khitosan, suhu pemanasan, serta waktu
pengeringan dibuat tetap ini merupakan variabel terkendali.
9
Gambar 1.1 Diagram alir penelitian
Mulai
Persiapan alat dan bahan
Pembuatan Larutan
Khitosan
Isolasi Pati Bonggol
Pisang
Gliserol
Pembuatan sediaan
suspensi pati
Pencampuran bahan dan
pemanasan pada suhu 80-900C
Pencetakan dan pengeringan
pada suhu 450C selama 5-6 jam
Pendinginan pada suhu kamar
selama 6 jam
Karakterisasi sifat mekanik dan
uji biodegradabilitas
Analisis hasil dan pembahasan
Pembuatan Laporan
Selesai
10
D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Secara umum prosedur penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.1.
penelitian ini diawali dengan isolasi pati bonggol pisang, pembuatan
sediaan larutan yang dibutuhkan, pencampuran bahan yang disertai
dengan pemanasan, pencetakan, pengeringan, karakterisasi dan analisa
data, serta diakhiri dengan penulisan laporan .
1. Isolasi Pembuatan Pati Bonggol Pisang
Bonggol pisang yang digunakan yaitu bonggol pisang
kapok kuning yang diperoleh dari daerah Sukoharjo, Jawa
Tenggah. Hal ini karena varietas pohon pisang yang digunakan
tersedia melimpah di daerah tersebut. Cara pembuatan pati bonggol
pisang melalui beberapa tahap diantaranya yaitu:
a. Membersihkan bonggol pisang dari kotoran dan serabut
akarnya, kupas kulit bonggolnya hingga sampai ke bagian
yang tidak ada lagi serat kasarnya.
b. Memotong bonggol pisang yang telah dibersihkan tadi sebesar
kepalan tangan, kemudian diparut.
c. Setelah selesai memarut potongan bonggol pisang tersebut,
bongkol pisang tersebut di campurkan sedikit air untuk
mempermudah pengambilan pati yang terkandung dalam
bonggol pisang tersebut.
d. Memeras parutan bonggol pisang dengan penyaring ampas
menggunakan kain jadi pati yang tercampur air terpisah dari
ampas.
e. Setelah air pati didapat biarkan beberapa saat agar patinya
mengendap, lalu buang air yang ada diatasnya.
f. Mengeringkan pati bonggol pisang yang di dapat dengan
bantuan sinar matahari maupun alat pengering khusus, setelah
kering maka jadilah tepung pati bonggol pisang .
11
2. Pengujian dan Karakterisasi Sifat Mekanik Film Plastik
a. Uji Sifat Mekanik Film Plastik Pati Bonggol Pisang
Pada penelitian ini sifat mekanik bahan ditentukan melalui
kekuatan tarik (ultimate tensile strength), persen perpanjangan
(elongasi) dan modulus young.
b. Uji Biodegradabilitas Film Plastik Pati Bonggol Pisang
Dilakukan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan
sample film plastik mengalami degradasi. Dalam pengujian ini
mengandalkan mikroorganisme tanah dalam membantu proses
degradasi. Dimana sample berukuran 6x2 cm2 ditempatkan
pada galian tanah dan ditutup dengan kaca. Pengamatan
terhadap sample dilakukan dengan rentang satu hari.
E. Data Pengamatan
Data-data yang diperoleh pada penelitian ini dapat disajikan dalam tabel
sebagai berikut:
a. Data Uji Sifat Mekanik Film Plastik
No
Sample
Film Kemasan
dengan plastizer
(%)
Kuat
Tarik
(MPa)
Elongasi
(%)
Modulus
young
(N/m2)
1 5
2 10
3 15
4 20
5 25
6 30
12
b. Data Uji Biodegradabilitas Film Plastik
No.
Sampel
Waktu degradasi dalam
tanah (hari)
1
2
3
4
5
6
F. Analisis Data
Dalam menganalisa data metode yang dipilih adalah metode
analisis grafik. Metode grafik digunakan untuk mempermudah
pembahasan hasil penelitian, karena dengan analisis grafik hubungan
antara kedua variabel yang diteliti, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat akan tampak semakin jelas. Pada penelitian ini analisis grafik
digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas X dan
variabel terikat Y yaitu antara konsentrasi plastizer (gliserol) terhadap
sifat mekanik film plastik.
i. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan
proposal
2 Persiapan
Bahan
13
3 Pembuatan
Sampel Uji
4 Karakterisasi
Sifat
Mekanik film
plastik
5 Uji
biodegradabi
litas film
plastik
6 Analisa Data
7 Penyusunan
Laporan
j. Personalia Penelitian
1. Ketua
a Nama Lengkap : Ika Yuliana P.S.
b NIM : 4211409033
c Jurusan/ Prodi : Fisika/ Fisika, S1
d Fakultas : Matematika dan IPA
e Bidang Keahlian : Fisika Material Komposit
2. Anggota 1
a Nama Lengkap : Delvita Puspitasari
b NIM : 4211409018
c Jurusan/ Prodi : Fisika/ Fisika, S1
d Fakultas : Matematika dan IPA
e Bidang Keahlian : Fisika Material Magnetik
3. Anggota 2
a Nama Lengkap : Vera Rizchi Cahyani Putri
14
b NIM : 4211410017
c Jurusan/ Prodi : Fisika/ Fisika, S1
d Fakultas : Matematika dan IPA
e Bidang Keahlian : Fisika Material
k. Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Jumlah
1.
2.
3.
Peralatan
Oven
Timbangan Digital
Timbangan Manual
Gelas Ukur
Penyaring Ampas
Cetakan
Parutan
Linggis
Lampu Bunsen
Kaki tiga
Kasa
Termometer
Spatula
Pipet
Toples
T-Pot
Penyiapan Bahan
Pati Bonggol Pisang
Khitosan
Aquades
Gliserol
Asam Asetat
Pengujian Sampel
Transportasi dan Konsumsi
Rp. 150.000,00
Rp. 175.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 15.000,00
Rp. 25.000,00
Rp. 10.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 10.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 10.000,00
Rp. 10.000,00
Rp. 30.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 125.000,00
Rp. 125.000,00
Rp. 350.000,00
15
4.
5.
Perjalanan 3 orang x @ 100.000,00
Konsumsi 3 orang x @ 25.000,00
Transportasi Lokal
Laporan Penelitian
Dokumentasi
Alat Tulis Kantor
Penggandaan
Seminar
Konsumsi
Sewa Tempat
Rp. 300.000,00
Rp. 75.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 400.000,00
Total Rp. 3.000.000,00
l. Lampiran
Daftar Pustaka
Abdel, E. M. dan Bary. 2003. Handbook of Plastic Film. Sherwsbury: Rapra
Technology. Limited.
Azeredo et al. 2010. Nanocellulose Reinforced Chitosan Composite Films
as Affected by Nanofiller Loading and Plasticizer Content. J
Food Sci 75:N1-N7.
Bourtoom,T. 2007. Effect of Some Process Parameters on The Properties
of Edible Film Prepared From Starch. Department of Material
Product Technology,Songkhala. (online) Avaliable at :
http://vishnu.sut.ac.th/iat/food_inovation/up/rice%20starch%20film.do
c
Briassoulis, D. 2004. An Overview on the Mechanical Behaviour of
Biodegradable Agricultural Films. J Therm Anal & Cal 12: 65-81.
Chiellina E, Corti A, Swift G. 2003. Biodegradation of thermallyoxidized,
fragmented low density polyethylene. Polymer degradation and
stability, 81: 341-351.
Cui, S. W. 2005. Food Carbohidrates Chemistry, Physical Properties, and
Aplication. CRC Press, Boca Raton, London, New York, Singapore
16
Firdaus, F. 2008. Sintesis Film Kemasan Ramah Lingkungan Dari Komposit
Pati, Khitosan dan Asam Polilaktat dengan Pemlastik Gliserol. Jurnal
Penelitian & Pengabdian dppm.uii.ac.id: 1-14.
Hanafi, M., Syahrul A., Efrina D., dan B. Suhardi, ”Pemanfaatan Kulit Udang
untuk Pembuatan Kitosan dan Glukosamin”, LIPI Kawasan
PUSPITEK, Serpong
Joseph, C. S. et al. 2009. Optimum Blend of Chitosan and Poly-(ε-
caprolactone) for Fabrication of Films for Food Packaging
Applications. Food Bioprocess Technol DOI 10.1007/s1947-009-0203-
1.
Latief,R. 2001. Teknologi Kenasan Plastik Biodegradable. Makalah Falsafah
Sains (PPs 702) Program Pascasarjana IPB. Bandung.
Li, J, Revol, J.F, and Marchessault, R.H. 1997. Effect of Degree of
Deacetylation of Chitin on the Propertiese of Chitin Crystallites.
J.Appl. Polym. Sci. 65(2). 373-380.
Mahalik,N. P. 2009. Processing and Packaging Automation Systems: A
Review. J.Sens & Instrumen. Food Qual. 3:12-25.
Munajim Bsc, Drs. 1983. Teknologi Pengolahan Pisang. Jakarta : PT.
Gramedia.
Nurminah, M. 2002. Penelitian sifat berbagai Bahan Kemasan Plastik dan
Kertas serta Pengaruhnya terhadap Bahan yang Dikemas. Artikel
Universitas Sumatera Utara.
Ojumo TV, Yu J, Solomon BO. 2004. Production of polyhydroxyalkanoates a
bacterial biodegradable polymer. Afr. J. Biotechnol. 3(1) : 18-24.
Penistol,Q.P, and Johnson,E. 1980. Process for the Manufacture of Chitosan.
US Patent 4.195.175.
Prihatman.2000. TTG Budidaya Perikanan.Kantor Deputi Menegristek Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Jakarta.
Purwani, Ani. 2010. Analisis Kuat Tarik dan Elogasi Plastik Khitosan
Terplastisasi Sorbitol. Jurnal Teknologi.Institut Sains dan Teknologi
AKPRIND. Yogyakarta. Volume 3:99-106.
17
Pusdatin Deptan. 2007. Statistik Pertanian 2007. Jakarta.
Reinoso,E.et al. 2007. Influence of Whey Protein Composite Coatings on Plum
( Domestica L. ) Fruit Quality. Food Bioprocess Techno 1:314- 325.
Setianingrum, Awaliyah. 2010. Pembuatan dan Karakterisasi Sifat Mekanik
Film Plastic Pati Ubi Jalar. Semarang : Universitas Negeri Semarang
(UNNES).
Smith, William F. 1993. Foundations of Materials Science and Engineering.
Singapore: McGraw-Hill,Inc.
Weiping Ban et al. 2006. Improving The Physical and Chemical Functionally
of Starch – Derived Films With Biopolymers. Journal of Applied
Polymer Science 2006 Vol. 100. United States.
Widodo, A, Mardiah dan Prasetyo,A. 2005. Potensi Khitosan dari Sisa Udang
sebagai Koagulan Logam Berat Limbah Cair Industri. Jurusan Teknik
Kimia Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.
Winarno,F.G. 1984 . Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.
Yuanita, dkk. 2008. Pabrik Sorbitol dari Bonggol Pisang (Musa Paradisiaca)
dengan Proses Hidrogenasi Katalitik. Jurnal Ilmiah Teknik Kimia.
Surabaya : ITS (Institut Teknologi Supuluh November).
Zhao, R et al. 2008. Emerging Biodegradable Materials: Strach and Protein
Based Bio-Nanocomposites. J Mater Sci 43:3058-3071.
Curiculum Vitae Peneliti
1. Biodata Ketua Kelompok
Nama : Ika Yuliana P. S.
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 20 tahun
Tempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 23 Juli 1991
Alamat : Ds. Gedongan, Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah
E-mail : [email protected]
Telepon : 085728828475
NIM : 4211409033
18
Riwayat Pendidikan
a. 1997 – 2003 SD N 1 Gedongan
b. 2003 – 2006 SMP N 2 Grogol
c. 2006 – 2009 SMA N 2 Sukoharjo
d. 2009 – Sekarang Universitas Negeri Semarang
Karya Tulis yang pernah dibuat:
1. Pembuatan Sepeda Charger sebagai Energi Listrik Alternatif
Menggunakan Turbin Platina Limbah Korek Gas
Ketua Kelompok,
Ika Yuliana P. S.
NIM. 4211409033
2. Biodata Anggota Kelompok
Nama : Delvita Puspitasari
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 20 tahun
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 6 Juni 1991
Alamat : Jl. Tumpang XIV/10 RT 02/09 Gajahmungkur,
Semarang
E-mail : [email protected]
Telepon : 085640123395
NIM : 4211409018
19
Riwayat Pendidikan
a. 1997 – 2003 SD N Petompon 01 Semarang
b. 2003 – 2006 SMP Kesatrian 1 Semarang
c. 2006 – 2009 SMAN 1 Semarang
d. 2009 – Sekarang Universitas Negeri Semarang
Karya tulis yang pernah dibuat:
1. Karpet Daun Jati Ramah Lingkungan Sebagai Peredam Suara pada
Ruangan
2. Fabrikasi dan Karakterisasi Kuat Tekan Keramik dengan Bahan Aditif
Pasir Kuarsa
3. Smart Phone “Pendeteksi Uang Palsu”
4. Uji Kekuatan Mekanis Serat Pohon Pisang
5. Pembuatan Komposit Kayu Plastik dari Limbah Serbuk Gergaji Kayu
Jati (Tectona Grandis) dengan Termoplastik Polipropilena Sebagai
Alternatif Pengganti Kayu
Anggota 1,
Delvita Puspitasari
4211409018
3. Biodata Anggota Kelompok
Nama : Vera Rizchi Cahyani Putri
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 19 tahun
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 14 Juli 1992
Alamat : Jl. Ariyo Jipang 55,Cepu
E-mail : [email protected]
Telepon : 085640335392
NIM : 4211410017
20
Riwayat Pendidikan
a. 1998 – 2004 SD N 3 Cepu
b. 2004 – 2007 SMP N 2 Cepu
c. 2007 – 2010 SMAN 1 Cepu
d. 2010 – Sekarang Universitas Negeri Semarang
Karya tulis yang pernah dibuat:
1. PKM Kewirausahaan 2011, Bamboo Crispy Alternatif Jajanan Khas
Semarang
Anggota 2,
Vera Rizchi Cahyani Putri
4211410017