Proposal Lengkap

25
PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK DALAM PEMBUATAN BAHAN BAKAR BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan bahan bakar minyak dewasa ini setiap tahunnya meningkat, seirama dengan semakin meningkatnya pembangunan. Meningkatnya kebutuhan bahan bakar minyak tersebut terutama diserap oleh sektor industri angkutan darat, angkutan laut maupun angkutan udara. Minyak bumi atau petroleum sebagai sumber energi ini, bersumber dari sumber daya alamyang laju pemakaiannya semakin tidak dapat dikendalikan. Disamping minyak bumi, juga batubara banyak dimanfaatkan sebagai sumber energy, tetapi bila dibandingkan penggunaannya maka minyak bumi lebih banyak memberikan kemudahan dan keuntungan. Keuntungan tersebut misalnya minyak bumi mudah ditambang, mudah diangkut dan mudah digunakan. Minyak bumi terdapat melimpah dialam serta harganya relatif murah, sehingga kurang terpikirkan oleh manusia untuk menghemat minyak bumi sebagai sumber energy yang terbatas. Akibatnya cenderung terjadi pemborosan serta adanya krisis energi jangka panjang. Berdasarkan kenyataan ini maka sangat diperlukan adanya usaha-usaha untuk mencari sumber energi baru selain minyak bumi sebagai pengganti bahan bakar minyak. Memang telah banyak diperkenalkan dari sumber energi yang lain seperti pemanfaatan energi angin, panas bumi, gas bumi maupun energi matahari. Bila sumber energi baru ini dapat

Transcript of Proposal Lengkap

PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK DALAM PEMBUATAN BAHAN BAKAR

BAB 1PENDAHULUANI.1 Latar Belakang Kebutuhan bahan bakar minyak dewasa ini setiap tahunnya meningkat, seirama dengan semakin meningkatnya pembangunan. Meningkatnya kebutuhan bahan bakar minyak tersebut terutama diserap oleh sektor industri angkutan darat, angkutan laut maupun angkutan udara. Minyak bumi atau petroleum sebagai sumber energi ini, bersumber dari sumber daya alamyang laju pemakaiannya semakin tidak dapat dikendalikan. Disamping minyak bumi, juga batubara banyak dimanfaatkan sebagai sumber energy, tetapi bila dibandingkan penggunaannya maka minyak bumi lebih banyak memberikan kemudahan dan keuntungan. Keuntungan tersebut misalnya minyak bumi mudah ditambang, mudah diangkut dan mudah digunakan. Minyak bumi terdapat melimpah dialam serta harganya relatif murah, sehingga kurang terpikirkan oleh manusia untuk menghemat minyak bumi sebagai sumber energy yang terbatas. Akibatnya cenderung terjadi pemborosan serta adanya krisis energi jangka panjang. Berdasarkan kenyataan ini maka sangat diperlukan adanya usaha-usaha untuk mencari sumber energi baru selain minyak bumi sebagai pengganti bahan bakar minyak. Memang telah banyak diperkenalkan dari sumber energi yang lain seperti pemanfaatan energi angin, panas bumi, gas bumi maupun energi matahari. Bila sumber energi baru ini dapat dimanfaatkan seefisien mungkin maka akan dapat mengurangi ketergantungan kita terhadap minyak bumi sebagai bahan bakar minyak. Oleh sebab itu, kita selalu berusaha dan berupaya untuk mencari bahan bakar minyak dengan memanfaatkan dan mengolah bahan-bahan lain menjadi bahan bakar. Dengan mengingat bahwa bahan bakar seperti bensin, minyak tanah dan solar adalah senyawa hidrokarbon yang disuling dari minyak bumi, sehingga sangat mungkin kita dapat memperoleh senyawa-senyawa hidrokarbon di zat-zat lain.Sehubungan dengan usaha-usaha untuk mencari bahan bakar minyak, maka kita mengenal plastik sebagai bahan bakar yang dapat terbakar dan banyak aneka ragamnya. Proyek Balai Penataran Guru Tertulis Departemen P dan K (1977-1978) menjelaskan bahwa : Sebagai bahan sintetik, plastik dibuat secara kimia dari berbagai jenis bahan mentah, terutama minyak bumi, gas bumi dan batubara. Sebelum benda-benda jadi diperoleh, bahan mentah itu diolah terlebih dahulu menjadi suatu bahan yang disebut damar atau resin. Resin ini dapat berupa lembaran, butiran, cairan atau larutan dan serbuk. Dengan bahan-bahan pencampur yang cocok, maka dperoleh produk-produk yang mempunyai sifat-sifat : kuat, ringan, tahan terhadap matahari, tahan kelembaban, tahan korosi dan lain sebagainya. Tetapi disamping plastik mempunyai sifat-sifat yang baik dan menguntungkan bagi manusia, namun dari sisi yang lain plastik mempunyai sifat bahan yang sukar diuraikanoleh mikroorganisme yang terdapat didalam air atau tanah. Sehingga dampak negatif dari sampah plastik bila tidak ditangani secara serius dapat mengganggu keserasian lingkungan. Penggunaan plastik memang sangat luas, mulai dari kegiatan industry, rumah tangga, kantor, took, bahkan sampai pada pembungkus makanan. Masalah-masalah yang dapat ditimbulkan oleh sampah plastik adalah :1. Sampah plastik bersifat bahan yang sukar diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga sampah plastik dapat mengganggu kelestarian lingkungan dalam air atau tanah.2. Sampah plastik sebagian besar dapat terbakar, tetapi pembakaran sampah plastik ini dapat menyebabkan pencemaran udara.3. Sampah plastik kurang mendapat perhatian untuk dimanfaatkan kembali menjadi bahan yang lebih berguna, misalnya untuk diolah kembali menjadi bahan bakar minyak dan lain sebagainya.4. Masalah lainnya adalah masalah yang dihadapi oleh industri palstik, dimana bahan baku plastik saat ini adalah terutama minyak bumi, gas bumi dan batubara. Cadangan dunia dan bahan baku tersebut semakin terbatas. Seperti kita ketahui bahwa konsumsi minyak bumi dan batubara saat ini sebagian besar dimanfaatkan sebagai sumber tenaga. Untuk mengatasi masalah tersebut diatas khususnya sampah plastik, sehingga perlu diadakan suatu penelitian pengolahan kembali sampah plastik menjadi bahan bakar minyak, mengingat bahan baku plastik adalah sebagian besar terdiri dari hidrokarbon terutama minyak bumi dan batubara. Bila penelitian ini dapat terwujud sebagaimana yang diharapkan, maka masalah sampah plastik maupun bahan bakar minyak sebagian dapat teratasi.

I.2 Identifikasi MasalahDari latar belakang diatas maka dalam penelitian ini timbul beberapa pertanyaan yang menjadi identifikasi masalah :1. Apakah sampah plastik bekas mempunyai bahan baku yang sama dengan bahan baku yang berasal dari bahan bakar minyak?2. Apakah sampah plastic bekas dapat didestilasi atau disuling untuk memisahkan bahan baku minyak seperti bensin, minyak tanah, solar, minyak ringan dan minyak pelumas.

I.3 Pembatasan MasalahUntuk memperjelas dan mempertegas ruang lingkup penelitian ini, maka dibatasi pada :1. Sampah plastik yang akan dijadikan bahan penelitian adalah sampah plastik bekas dari :a. Sampah plastik bekas pembungkus makananb. Sampah plastik bekas botol shampooc. Sampah tas plastik bekas yang umum dipakai tempat mengisi belanjaan.2. Pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak menggunakan cara destilasi dan untuk memisahkan komponen-komponen bahan bakar minyak yang berupa bensin, minyak tanah, solar, minyak ringan dan minyak pelumas berdasarkan kenaikan titik didihnya. Selanjutnya hasil yang diperoleh masing-masing ditentukan berat jenisnya.I.4 Rumusan MasalahBerdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :Dapatkah sampah plastik bekas pembungkus makanan, sampah plastik bekas botol shampoo dan tas plastik bekas tempat mengisi belanjaan dimanfaatkan sebagai bahan bakar minyak?I.5 Tujuan PenelitianAdapun tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Menanggulangi masalah sampah plastik yang dapat mengganggu kelestarian lingkungan dalam air maupun dalam tanah.2. Memanfaatkan sampah plastik untuk diolah menjadi bahan bakar minyak seperti bensin, minyak tanah, solar, minyak ringan dan minyak pelumas.I.6 Manfaat PenelitianDari hasil penelitian ini dapat diharapkan dan dimanfaatkan sebagai :1. Membuka lapangan kerja bagi masyarakat untuk mengumpulkan sampah plastik dan dijual pada industri pengolah sampah plastic menjadi bahan bakar minyak.2. Menunjang program pemerintah dalam usaha mencari sumber-sumber energi baru khususnya bahan bakar minyak.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1. Sampah dan Bahan Baku PlastikSampah pada umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia diantara lain : sampah industri, sampah rumah tangga, kotoran manusia, kotoran hewan, air limbah dan lain sebagainya. Azrul Azwar (1981), memberikan pengertian tentang sampah, sebagai berikut : Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, disenangi, atau sesutu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri). Dengan demikian banyaknya kegiatan manusia yang dilakukandalam kehidupan sehari-harimakin banyakpula jenis-jenis sampah atau jenis barang sisa yang berbeda-beda. Masalah sampah adalah masalah yang sangat kompleks dan apabila tidak ditangani dengan sebaik-baknya akan merugikan lingkungan karena ada sampah yang mudah membusuk sehingga menimbulkan bau yang kurang enak dan ada pula sampah yang tidak mudah membusuk sehingga mengganggu lingkungan. Sampah-sampah yang tidak membusuk seperti karet dan plastik adalah sampah yang mempunyai sifatsukar diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat dalam tanah. Kita telah mengenal plastikyang banyak aneka ragamnya, sehingga sangatlah mudahbagi kita untuk mengenali plastik.

Plastik adalah zat yang biasanya berupa senyawa organik, berbobot molekul tinggi, dapat dibentuk dengan jalan memanaskan disertai dengan tekanan tinggi, atau dengan hanya memberi tekanan saja, dan sekali terbentuk akan mempertahankan bentuknya, dalam kondisi-kondisi normal. Didasarkan pada sifat-sifatnya terhadap panas, plastik dibagi dalam dua jenis, yaitu plastik thermo dan plastik thermoset.

Plastik thermo adalah plastik yang dapat dijadikan lunak oleh panas dan dapat dibentuk kembali. Sedangkan plastik thermoset adalah plastik yang menjadikeras secara permanen, jika sesekali telah terbentuk. Jadi tidak dapat dilebur lagi bila sudah dicetak. Contoh plastik thermo adalah, asetal, akrilik, selulosik, fluorokarbon, poli-amida, poli-olefin, stirine, dan fenil. Contoh plastik thermoset adalah amina, kasein, epoksi, fenolik, poli-ester, silikon dan urethan. Sebagai bahan sintetik, plastik dibuat secara kimia dari berbagai bahan mentah, terutama minyak bumi, gas alam dan batubara. Sebelum benda-benda jadi diperoleh, bahan mentah itu diperoleh, bahan mentah diolah terlebih dahulu menjadi suatu bahan yang disebut damar atau resin. Resin adalah suatu bahan mentah dalam pembuatan plastik dan selain untuk plastik dia juga diolah menjadi bahan-bahan lain. Untuk mebuat plastik resin biasanya dicampur dengan bahan-bahan lain sepertibahan-bahan pengisi, bahan pewarna, bahan penstabil dan bahan-bahan lain sebelum dicetak.

Batubara merupakan bahan baku yang penting dan merupakan salah satu sumber potensial yang paling besar bagi bahan baku pabrik kimia dan plastik. Banyaknya batubara yang dibutuhkan dalam pembuatan bahan baku bagi resin fenol, nylon, polistirina dan alkid, diperkirakan mencapai seratus juta tonsetiap tahunnya. Minyak bumi dan gas bumi jugasemakin penting peranan nya sebagai sumber bahan baku plastik.

Bahan baku yang sangat berguna dalam pabrik plastik adalah bahan baku yang dapat memberikan persenyawaan-persenyawaan kimia yang mengandung atau mudah memberikan gugusan-gugusan fungsional. Misalnya gugus hidroksil (OH), gugus karboksilat (COOH), gugus amino (NH) dan lain sebagainya.

Selanjutnya akan dibahas secara singkat bahan baku yang mempunyai peranan sangat penting dalam industri plastik diantara lain :a. BatubaraBatubara dapat menghasilkan benzene yang dapat dipakai sebagai bahan pembuat fenol. Fenol, Kresol dan Zylenol-zylenol adalah bahan baku yang sangat penting dalam industri plastik. Gas air yang dihasilkan dari pembakaran zat-zat yang mengandung karbon dari batubara pada temperature 10000C dengan menambah uap air, mengandung Hidrogen dan CO yang sama banyak. Gas air ini dapat dirubah menjadi formaldehida, methanol dan formamida yang dapat dipakai sebagai bahan baku pembuat plastik. Plastik yang dihasilkan dari batubara antara lain : fenolformadehida, zylenolformaldehida, ureaformaldehida, kresol, polivinil asetat, poliamida, polistirena, seluloseasetat, polivinilchlorida dan lain sebagainya.

b. Minyak BumiKoesoemadinata R.P. (1980), menjelaskan: minyak bumi dapat bersifat sebagai bahan baku yaitu bahan petrokimia. Misalnya, bahan plastik, tekstil tertentu dan sebagainya. Sifatnya sebagai bahan petrokimia mempengaruhi perkembanganindustri tekstil dan plastik dewasa ini. Sebagai bahan sintetis dan barang bahan, seperti plastik dan tekstil misalnya, minyak bumi memegang peranan yang sangat penting. Sebagai contoh, plastik sebagai alat pembungkus dewasa ini telah mendesak daun pisang begitupun bahan tekstil seperti nylon dan sebagainya dibuat dari bahan minyak bumi. Sekarang banyak bejana dibuat dari dari plastik bukan lagi dari besi atau logam lainnya, begitupun pipa karet banyak digantikan dengan bahan berkualitas jauh lebih baik. Minyak bumi merupakan sumber alam yang kaya dari karbon dan hidrogen, yang secara cepat dan murah dapat diubah menjadi bahan-bahan mentah kimia. Dengan memcahkan rantai n-heptana (suatu komponen dari bensin) dan dengan membentuk zat-zat kimia siklik, misalnya kita dapat memperoleh toluena untuk bahan peledak, pelarut-pelarut dan lain-lain. Fraksi-fraksi dari hasil pemecahan hidrokarbon yang penting dari pembuatan plastik adalah antara lain :1. Etilena : Plastik yang dihasilkan adalah etilene selulose, polietilena, polistirena, polivinilchlorida, polivinildenachlorida dan tetrafluoroetilena.2. Propilena : Plastik yang dihasilkan adalah resin-resin alil, resin-resin alkid, poliester, polimetilmetakrilat dan seluloseasetat.3. Butilena : Plastik yang dihasilkan dari butilena adalah resin butilfenol, butadiena, (karet GR-S dan GR-N) dan karet butil.4. Metilalkohol : plastik yang dihasilkan adalah resin-resin formaldehida.5. Dialkena : menghasilkan resin-resin vernis keras.

c. Gas AlamGas alam dan bensin menghasilkan fraksi-fraksi yang sejenis dengan yang dihasilkan dari minyak bumi, dan hasilnya dipisahkan dengan jalan kondensasi atau dengan absorpsi atau kombinasi dari kedua metode itu. Plastik yang dihasilkan dari fraksi-fraksi gas alam adalah resin-resin formaldehida, poliester, sellulose, asetat glokol-glikol, vinildenachlorida, polietilena, poliester, polivinil butirat, polimetilmetakrilat dan resin-resin alil.

Plastik adalah senyawa dari etena atauturunan-turunan etena (etilena) yang dapat digolongkan menjadi dua bagian :1. Adesi Polimerisasi adalah penggabungan monomer-monomer sejenis menjadi polimer yang berat molekulnya merupakan kelipatan berat molekul monomer. Plastik asal polimer dari etena sifatnya fleksibel dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai bahan pembungkus dan pengemas barang-barang, tas plastik dan botol-botol wadah cairan.2. Kondensasi Polimerisasi adalah penggabungan monomer-monomer tidak sejenis dengan melepasan molekul kecil seperti air dan metanol. Plastik-plastik dalam pembuatan ini berupa biji plastik yang kemudian diolah menjadi barang-barang keperluan sehari-hari. Beberapa macam plastik yang dikenal secara umum antara lain : polietena, polivinilchlorida, polipropena, polistirena, polivinilchlorida asetat dan polivinil asetat.

Aloysius Hadyana Pudjaadmaka (1986), menjelaskan : bahwa suatu polimer terbuat dari ribuan satuan berulang dari bagian kecil yang disebut monomer. Polimer terbagi dalam tiga kelompok umum : elastomer yaitu polimer dengan sifat-sifat elastik seperti karet; serat yaitu polimer mirip benang seperti kapas, sutra atau nylon; plastik polimer yang berupa lembaran tipis dan berupa zat padat yang keras dan di cetak (pipa mainan anak-anak) atau salutan (cat mobil, pernis). Banyak polimer yang berguna berasal dari alkena; misalnya etilena membentuk polimer sederhana menjadi polietilena yang digunakan untuk membuat kantong plastik dan pipa plastik. Produksi etilena secara industri melampaui zat organik lain manapun. Etilena sendiri mempunyai sedikit penggunaan langsung, tetapi senyawa-senyawaan yang dibuat dari etilena sangatlah penting bagi ekonomi dan standar kehidupan kita. Propena (Propilena), C3H6, termasuk nomor dua diantara zat kimia organik dalam kuantitas yang di hasilkan di Amerika Serikat. Propena juga terutama digunakan untuk menghasilkan sejumlah besar produk kimia yang berharga. Etilen dibuat dengan cara kertakan (penguraian thermal) minyak bumi dengan hadirnya suatu katalis. Derivat pertama adalah 45% polietilena, 20% etilena oksida dan etilen glikol, 15% vinilchlorida dan 10%stirena. Penggunaan akhir yang penting adalah 65% plastik, 10% bahan anti beku (radiator), 5% serat, 5% pelarut. Hassan Skadily (1977), menjelaskan bahwa plastik dapat dibagi atas dua golongan menurut sifatnya : golongan thermoplast dan golongan Thermoset. Yang pertama pada kenaikan suhu menjadi lembek, sedangkan yang lain pada kenaikan suhu tidak melebur dan tidak larut. Plastik dapat dipakai sangat luas, baik dalam industri maupun dalam rumah tangga karena sifatnya yang sangat menyenangkan. Etilena adalah gas yang tidak berwarna, berbau lemah dan rasanya manis. Dengan oksigen etilena menjadi campuran yang mudah meledak. Norman L. Allinger,ect. (1976), menjelaskan bahwa : Alkena di hasilkan dengan jumlah besar dalam industri kertakan (suhu yang tinggi) petroleum. Pada berat molekul rendah, alkena dapat diperoleh dalam bentuk murni melalui destilasi berfraksi, misalnya: etilena dan propilena. Alkena dengan berat molekul tinggi dapat dihasilkan dengan kertakan, campurannya dapat digunakan yang sama pentingnya dengan komponen gasolin. Sumber utama alkena dengan nomor atom-atom lurus (C8-C18) diolah dari etilena.

Ferrigno T. H. (1963) menjelaskan bahwa, resin-resin polivinilchlorida dan kopolimer adalah dua resin polietilena yang penting dalam industri plastik. Resin Polivinilchlorida sangat baik sebagai pelekat dalam prosesing. Polimerisasi dan popolimer dari vinilchlorida adalah sangat kompleks terutama dalam perkembangan baru sterio spesifik polimerisasi. Gupta R.K. menjelaskan : polimer-polimer bentuk plastik film dapat di klasifikasikan dalam komposisi kimia :1. Pliolefin-poliolefin2. Vinil-vinil3. Stirene polimer dan kopolimer4. Polimer akrilik5. MiscellaneousDibandingkan dengan jenis plastik lainnya maka poliolefin mempunyai banyak kelebihan karna mudah diberi warna dan ringan, sehingga harganya relatif murah. Minyak bumi campuran kompleks, terutama terdiri dari senyawa-senyawa hidrokarbon. Berdasarkan titik didihnya fraksi-fraksi minyak bumi dapat dipisahkan. Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber energi penting. Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa karbon, baik alipatik dan aromatik, didalam nya juga terdapat belerang dan nitrogen. Minyak bumi dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen penyusunnya sesuai perbedaan titik didihnya. Cara ini dikenal dengan cara distilasi, hasil penyulingan minyak bumi kasar diperoleh beberapa fraksi gas, bensin, minyak tanah, minyak diesel dan residu.

2. Pentingnya Bahan Bakar MinyakMinyak dan gas bumi merupakan sumber energi utama merupakan bahan yang paling pentingdi dunia dewasa ini. Koesumadinata (1980) menjelaskan bahwa : pentingnya minyak dan gas bumi lebih jelas lagi karena zat itu merupakan penggerak berbagai mesin motor, mesin diesel, mesin jet untuk pesawat terbang, serta mesin-mesin lain untuk penggerak industri. Kita ingatjuga sebelum perang dunia ke-II bahan bakar utama untukdapur di Indonesia sebetulnya adalah arang kayu, tetapi sekarang ini minyak tanah bahan penting bagi setiap rumah tangga. Walaupun dewasa ini juga banyak dipergunakan elpiji atau gas minyak bumi yang dicairkan (liquefied petroleum gas) tetapi nyatanya di Indonesia minyak tanah merupakan bahan bakar penting dalam rumah tangga. Minyak bumi mempunyai keunggulan dari pada sumber energi lainnya, keunggulan ini terutama ditinjau dari segi teknik maupun ekonomi. Keunggulan tersebut disebabkan karena berbagai sifat fisika tertentu dari minyak dan gas bumi, yaitu antara lain :1. Sifat cair minyak bumi, karena cairan sangat mudah untuk di angkut, mudah disimpan dalam berbagai macam bentuk tempat, cairan sangat mudah dialirkan dengan menggunakan pipa dan sebagainya.2. Minyak dan gas bumi mempunyai nilaikalori yang tinggi, bahan berkalori tinggi memungkinkan misalnya pembuatan pesawat terbang ataupun roket yang berat.3. Minyak dan gas bumi, terutama minyak tanah, menghasilkan berbagaimacam fraksi distilasi yang merupakan bahan bakar untuk keperluan barbagai macam mesin. Misalnya, bensin untuk mesin motor, kerosin untuk mesin jet, solar untuk mesin diesel.4. Minyak bumi menghasilkan berbagai macam pelumas, memungkinkan pembuatan berbagai jenis mesin.

Yusuf dan Yasri Sulaiman (1983), menjelaskan : ekor dari penggunaan energi minyak bumi yang merupakan energi yang komersial, sekaligus tak terpulihkan adalah apa yang disebut sebagai krisis energi. Krisis tersebut berupa kelangkaan minyak baik dipasaran maupun diladang minyak. Pada umumnya kebutuhan energi dunia dicukupi dengan sumber energi yang terbarukan seperti kayu bakar, minyak bumi dan sebagainya. Selanjutnya di jelaskan, samapai tahun 1973, dunia begitu boros dengan energi minyak bumi. Hal ini disebabkan karena murahnya harga minyak bumi. Dunia ilmu pengetahuan seolah-olah melarikan diri dalam upaya untuk mencari sumber energi baru. Ditambah lagi dengan ditemukannya banyak sumber-sumber minyak yang mempunyai potensi yang tinggi. Krisis energi jangka panjang adalah mengeringnyasumber minyak dunia. Dan semua itu tak akan lama lagi. Krisis mulai tampak, dengan mengeringnya sumber minyak di beberapa negara yang memang cadangannya sedikit. Dan 50 tahun kemudian, kemungkinan habisnya sumber energi minyak juga melanda negara-negara yang mempunyai sumber yang cukup banyak atau katakanlah kaya akan cadangan minyak tersebut.

3. Sifat Kimia dan Hakekat Fisika Minyak BumiMinyak bumi etrdiri dari 80-85% karbon, sedangkan selebihnya Hidrogen. Koesumadinata (1980) menjelaskan : Walaupun minyak bumi terutama hanya terdiri dari dua unsur yaitu karbon dan hidrogen, namun kedua unsur ini dapat membentuk berbagai macam senyawa molekuler dengan rantai panjang dan struktur lingkaran. Malah rantai yang terdiri dari C dan H tersebut bercabang-cabang ke berbagai arah dan dapatmembentuk berbagai macam struktur tiga dimensi. Dengan demikian C dan H ini dapat membentuk molekul yang sangat besar dan jumlah karbon C dalam setiap molekul dapat berjumlah sampai puluhan, bahkan secara teoritis bisa sampai ratusan ataupun ribuan. Sifat dari pada Hidrokarbon untuk membentuk molekul yang berlainan dengan susunan atau dengan rumus kimia yang sama disebut sifat membentuk isomer.Selanjutnya dijelaskan bahwa secara rutine minyak bumi dianalisis secara distilasi berfraksi. Distilasi berfraksi adalah penyulingan serta pengembunan kembali berbagai macam cairan dengan titik didih yang berlainan, itu kita bagi atas gas, bensin, kerosin, solar, pelumas ringan, pelumas tinggi dan residu.

Pada tabel berikut terlihat bahwa senyawa hidrokarbon utama dalam berbagai fraksi distilasi minyak bumi.Fraksi DistilasiTitik DidihKisaran No. Atom C

Gas-C1 C4

Bensint.d 2000CC5 C10

Kerosin200 2500CC11 C13

Solar250 3000CC14 C17

Minyak ringan300 4000CC18 C25

Minyak pelumas5000CC26 C36

ResiduC36 C60

Didalam fraksi bensin banyak didapatkan parafin normal dan juga parafin bercabang,sedangkan aromat terdapat hanya sedikit sekali. Makin kearah pelumas dan residu, persentase aromat jauh lebih besar dari pada persentase parafin normal.A. Hadyana Pudjaatmaka (1984), menjelaskan : Pembakaran hidrokarbon dalam mesin bensin, mesin diesel, mesin kompor gas tidak belangsung demikian sempurna seperti tersirat oleh perbon (jelaga), dan bahkan hidrokarbon bisa terdapat dalam hasil-hasil pembakaran dalam jumlah yang berarti, bergantung pada bagaimana pembakaran itu terjadi.Koesumadinata (1980), menjelaskan : Hakekat fisika minyak bumi sebagaimana cairan lainnya kuantitas minyak bumi diukur berdasarkan volumenya. Ukuran yang dipergunakandi Indonesia adalah meter kubik atau sering juga ton. Perlu dijelaskan disini bahwa ton untuk minyak bumi bukanlah satuan berat, tetapi sebetulnya adalah 1 meter kubik ataupun juga disebut 1 kilo-liter (kl). Sifat fisika minyak bumi yang penting dan mempunyai nilai dalam perdagangan adalah berat jenis atau gravitasi jenis. Berat jenis minyak bumi sering menunjukan kualitas minyak bumi tersebut. Makin kecil berat jenisnya atau makin tinggi derajat API nya, minyak bumi itu makin berharga, karena lebih banyak mengandung bensin. Sifat fisika yang penting selain berat jenis adalah : viskositas, indeks refraksi, aktivitas optik, bau dan nilai kalori.

4. HipotesisH0 : Tidak terdapat perbedaan jumlah bahan bakar minyak yang diperoleh dari hasil penyulingan jenis sampah plastik yang berbeda. (U0 = U1)H1 : Terdapat perbedaan jumlah bahan bakar minyak yang diperoleh dari hasil penyulingan jenis sampah plastik bekas yang berbeda. (U0 = U1)

BAB IIIMETODELOGI PENELITIAN

III.1 Waktu dan TempatPenelitian dilakukan di laboratorium penelitian pusat penelitian kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Puspiptek, Serpong. Waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan,tepatnya pada bulan April 2012. (Jadwal Terlampir)III.2 Metode PenelitianMetode ini menggunakan metode eksperimen di laboratorium dengan langkah-langkah sebagai berikut :1. Pengumpulan sampah plastik atau plastik bekas yang diambil dari tempat pembuangan sampah, lalu dicuci sampai bersih kemudian dijemur sampai kering.2. Plastik bekas yang dikumpulkan adalah plastik bekas pembungkus roti, slang plastik bekas, ember plastik bekas yang umum dipakai tempat mengisi belanjaan.3. Disain penelitian adalah disain rancangan satu arah dengan menghitung jumlah bahan bakar yang diperoleh dibandingkan dengan berat plastik bekas yang digunakan sebagai sampel penelitian.4. Disain penelitian adalah sebagai berikut :

XY1, Y2, Y3, Y4, Y5Keterangan : X adalah sampel plastik bekas Y1 adalah hasil distilasi berupa bensin Y2 adalah hasil distilasi berupa kerosene Y3 adalah hasil distilasi berupa solar Y4 adalah hasil distilasi berupa minyak ringan Y5 adalah hasil distilasi berupa minyak pelumas

III. 3 Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan :Sampah yang sudah dibersihkan terdiri dari : Plastik bekas pembungkus roti Tas plastik bekas tempat mengisi belanjaan Plastik bekas botol shampo Slang plastik bekas Ember plastik bekas

2. Alat alat yang digunakan : Pembakar Pendingin Klem dan standart Gelas kimia Kasa Gelas ukur Labu distilasi Kaki tiga Botol penampung distilat Timbangan Erlenmeyer

III.4 Pengambilan sampel dan besarnya sampel1. Sampel dari setiap plastik bekas masing-masing ditimbang 100 gram2. 100 gram plastik bekas yang sudah ditimbang, kemudian dimasukkan kedalam labu pemanas, selanjutnya dilakukan distilasi3. Hasil distilasi pertama ditampung dengan erlenmeyer4. Hasil distilasi pertama, selanjutnya dilakukan distilasi dengan tujuan untuk komponen-komponen bahan bakar minyak yang diinginkan, karena hasil distilasi pertama masih merupakan campuran bahan bakar minyak. Untuk memisahkan komponen-komponen bahan bakar yang dimaksud, dengan memperhatikan titik didihnya dan sekaligus menjadi salah satu indikator. Masing-masing hasil bahan bakar diperoleh ditentukan pula berat jenisnya.

III.5 Teknik Pengumpulan Data1. Hasil distilasi kedua yang merupakan bensin, kerosene, solar, minyak ringan dan minyak pelumas, kemudian ditimbang2. Pengumpulan data dari satu jenis plastikbekas hasil distilasi pertama dan kedua seperti tabel dibawah ini :Tabel ini adalah salah satu contoh tabel untuk mengumpulkan data dari satu jenis plastik bekasCairan hasil distilasi ISuhu 0CHasil distilasi ke II

(gr)(Bj)

200

250

300

400

500

III.6 Teknik Analisis DataTeknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah menghitung rata-rata dari hasil distilasi kedua untuk setiap komponen. Hasil rata-rata hitung ini disalin dalam persen dengan perhitungan sebagai berikut :

III.7 PeralatanPeralatan yang digunakan untuk membuat bahan bakar minyak dari sampah plastik bekas adalah alatsuling biasa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada halaman berikut.Pada saat pelaksanaan distilasi kedua alat pendingin sengaja diperpanjang yang bertujuan untuk memperlambat atau mengurangi kecepatan uap yang didinginkan lewat pendingin, guna menjaga agar tidak terjadi penguapan yang terlalu banyak sebelum bahan bakar minyak plastik tertampung.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul kadir Prof. Ir., Energi, 1987, Universitas Indonesia (UI-Press)Alinger Norman L.ect., 1976, Organic Chemistry, Second Edition, North Publishers, Inc.Aswar Asrul, 1983, Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Mutiara.Ferrigno T.H., 1963, Rigid Plastics Forms, New York.Gupta R.K., Plastics Coating and Lamination Technology and Plastic Directory, small Business Publications SEP Bulding, 4/45, Roop Nager, Delhi 11007Handyana Aloysius Pudjaatmaka, Keenan, Kleinfelter, wood, 1976, Kimia untuk universitas terjemahan, Ph.D., Erlangga.Hassan Skadily. M.A., 1977, Ensiklopedi umum, penerbit Yayasan Kanisius.Koesumadinata R.P., 1980, eologi Minyak dan Gas Bumi, Edisi kedua Jilid I, ITB Bandung