proposal KP PT Bukit Asam

38
PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. BUKIT ASAM PERANCANGAN BELT PADA BELT CONVEYOR 1. Pelaksana Nama : Tri Satya Ramadhoni NIM : 03121005070 2. Tempat pelaksanaan : PT. BUKIT ASAM TANJUNG ENIM 3. Waktu pelaksanaan : 15 Agustus 2015 s/d 15 Oktober 2015 Indaralaya, Juni 2015 Menyetujui, Ketua Jurusan Teknik Mesin dan Pembimbing Kerja Praktek Jurusan Teknik Mesin Fakultas TeknikUniversitas Sriwijaya

description

Proposal kerja praktek di PT Bukit Asam

Transcript of proposal KP PT Bukit Asam

PROPOSAL KERJA PRAKTEKPT. BUKIT ASAM

PERANCANGAN BELT PADA BELT CONVEYOR

1. PelaksanaNama: Tri Satya RamadhoniNIM: 031210050702. Tempat pelaksanaan: PT. BUKIT ASAM TANJUNG ENIM

3. Waktu pelaksanaan: 15 Agustus 2015 s/d 15 Oktober 2015

Indaralaya, Juni 2015

Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Mesin dan Pembimbing Kerja Praktek

Qomarul Hadi, ST, MTNIP. 196902131995031001

A. Judul Kerja PraktekPERANCANGAN BELT PADA BELT CONVEYOR DI PT. BUKIT ASAM (PERSERO).

B. Uraian SingkatDi dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebutmengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan. Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padatBelt conveyor merupakan salah satu komponen di Industri yang paling banyak digunakan terutama industri yang menggunakan prinsip Handling material. Sehingga monitoring kondisi conveyor sangat penting dilakukan sebagai upaya Preventive maintenance untuk mencegah kerusakan yang lebih besar. Monitoring kondisi conveyor dapat dilakukan dengan mengidentifikasi ketidaknormalan, diantaranya kekendoran belt dan Misalignment dan beberapa ada yang melakukan monitoring bearing pada conveyor. Ketidaknormalan pada conveyor belt dapat diukur dengan menggunakan parameter getaran. Pada beberapa industry berat yang menggunakan conveyor seperti industry batu bara, beban yang berlebih (Overload) dapat diidentifikasi dengan menggunakan gelombang Transversal dari belt yang dihasilkan.pada Conveyor Belt diantaranya: kekendoran belt dan Bearing dengan menganalisa getaran yang dihasilkan. Karena pada dasarnya, setiap kondisi ketidaknormalan akan memiliki karakteristik getaran yang berbeda-beda.

C. PENDAHULUANC.1 Latar BelakangKerja praktek merupakan suatu satu mata kuliah wajib di Jurusan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya yang harus ditempuh oleh mahasiswa Jurusan Teknik Mesin sebagai salah satu syarat penyelesaian kurikulum.Dalam pelaksanaan kerja praktek ini mahasiswa diharapkan dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk diterapkan dalam perusahaan dan industri. Melalui pengalaman ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa sehingga memiliki daya nalar dan pemahaman mengenai pengetahuan Teknik Mesin yang terarah, sehingga selanjutnya mahasiswa dapat membuat suatu perencanaan secara teknis, mencari solusi masalah keteknikan dalam lingkungan suatu perusahaan. Untuk mempersiapkan tenaga ahli tersebut seperti yang diatas, sangat diperlukan kerja sama yang erat antara perguruan tinggi dengan instansi perusahaan, dalam hal ini kalangan industri yang bersangkutan adalah PT. BUKIT ASAM. Kerjasama tersebut diwujudkan dengan adanya kerja praktek bagi mahasiswa teknik mesin Universitas Sriwijaya di perusahaan industri yang bersangkutan, guna menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan handal.Tri Dharma Perguruan Tinggi, Yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian serta Pengabdian terhadap Masyarakat yang merupakan landasan mahasiswa dalam mencari, menekuni, dan mengembangkan ilmu yang di dapat dalam meningkatkan kualitas profesionalisme serta kaitannya untuk terjun ke dalam masyarakat.1. Kurikulum Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.2. Objek Kuliah Praktek yang dituju adalah industri yang berkenaan dengan bidang yang dimiliki khususnya industri permesinan ataupun Dunia Industri secara global.3. Sebagai aplikasi ilmu sesuai dengan KBK yang diambil.4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk dipelajari dan dikuasai agar dapat menjadi bekal untuk menunjang karir dimasa yang akan datang.C.2 TUJUANTujuan Kerja praktek yaitu :C.2.1. Tujuan Umuma. Mengadakan studi banding untuk mengetahui secara mendalam sampai seberapa jauh pengetahuan yang telah didapat oleh mahasiswa di bangku kuliah yang dapat dipraktekkan di dunia kerja yang sesungguhnya.b. Memahami secara umum kegiatan-kegiatan yang ada di perusahaan, khususnya di bidang permesinan.c. Mengikat pengalaman, wawasan dan daya nalar mahasiswa tentang pengoprasian mesin-mesin dan aspek-aspek keteknikkan dalam aplikasinya dalam suatu industri.d. Meningkatkan profesionalisme mahasiswa Teknik Mesin dengan adanya transfer informasi dari kalangan dunia industri kepada mahasiswa.e. Sebagai sarana diskusi tentang keprofesian Teknik Mesin di masa yang akan datang dan dalam menghadapi persaingan bebas.C.2.2.Tujuan Khusus1. Dapat menganalisa kekuatan kontuksi yang terjadi di Belt Conveyor PT. BUKIT ASAM2. Dapat mengukur nilai performansi belt conveyor dengan material transfer batubaraC.2.3. Tujuan hasil1. Menentukan sistem pengelasan yang paling baik di dunia perindustrian.2. Menentukan material-material yang baik untuk di las.3. Menganalisa kekuatan dan ketahanan las dalam dunia industri.

C.3.MANFAATAdapun manfaat yang diperoleh nantinya :C.3.1. Bagi Mahasiswa, yaitu :a. Membantu memberikan perbekalan dan pengetahuan serta keterampilan kepada setiap mahasiswa tentang kondisi yang terdapat di lapangan secara nyata.b. Membuka wawasan setiap mahasiswa dan mendapatkan pengetahuan melalui praktek di lapangan.c. Perwujudan program keterkaitan dan kesepadanan antara dunia pendidikan dan dunia industri/kerja.d. Menjadi fasilitator bagi pengembangan minat dan bakat mahasiswa yang bersangkutan.C.3.2. Bagi PT. BUKIT ASAM TANJUNG ENIM, yaitu :a. Dapat saling menukar informasi perkembangan teknologi antara institusi pengguna teknologi dengan lembaga perguruan tinggi.b. Peserta kerja praktek dapat membantu melaksanakan pekerjaan operasional yang rutin dilaksanakan, maupun memecahkan permasalahan yang sering dihadapi.c. Membantu menyelaraskan informasi perkembangan teknologi kepada para peserta kerja praktek sehingga meningkatkan kualitas tenaga kerja professional.d. Secara khusus membantu mempersiapkan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin FT-UNSRI sebagai tenaga kerja professional yang siap pakai untuk PT. Bukit Asam Palembang.C.3.3. Bagi Fakultas, yaituMenyesuaikan ilmu yang didapat di kuliah dengan lapangan kerja praktek agar kurikulum dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan industri.C.4. PERMASALAHANIlmu pengetahuan yang dipelajari selama perkuliahan adalah tujuh puluh persen merupakan teori, lebih dari itu ilmu tersebut pada dasarnya mengacu kepada keadaan ideal yaitu hanya sebatas teori dan filosopinya saja.Seperti diketahui bahwa dalam suatu pabrik atau industri semua disiplin ilmu dipakai dan diterapkan, yang salah satu diantaranya adalah ilmu Teknik Mesin (permesinan).Untuk itu melaui kerja praktek ini diharapkan dapat mengetahui kondisi perusahaan secara umum misalnya mengenai perkembangan perusahaan, organisasi dan kegiatan-kegiatan perusahaan.PT. BUKIT ASAM TANJUNG ENIM dipilih sebagai industri yang tepat untuk melaksanakan kerja praktek, karena dinilai sangat baik sebagai tempat penerapan ilmu teknik khususnya di bidang Teknik Mesin, dan juga telah di nilai dengan berhasil dan sukses mengembangkan inovasi teknologi dalam proses pembangkit untuk mencapai hasil yang optimal.Adapun hal-hal yang berhubungan langsung dengan kurikulum Teknik Mesin adalah :1. Kontuksi, tujuannya agar mahasiswa dapat mempelajari perancangan kontuksi pada belt conveyor. 2. Uji kekuatan, tujuannya agar mahasiswa dapat mempelajari 3. Operation, tujuannya adalah Mahasiswa dapat Mengoperasikan Mesin-Mesin yang digunakan di PT. BUKIT ASAM.4. Maintenance, tujuannya adalah menjaga peralatan agar mempunyai unsur kerja yang relative lama/panjang, selain itu juga untuk mengetahui lebih kerusakan yang lebih fatal pada peralatan mesin tersebut. 5. Repair, tujuannya untuk memperbaiki elemen-elemen mesin atau peralatan lainnya sehingga berfungsi sebagaimana mestinya.Selain mengetahui sistem produksi, kami juga membutuhkan sistem manajemen dari Perusahaan itu sendiri.Tujannya agar dapat membantu kami dalam penyusunan laporan kerja praktek. Dalam hal ini system yang akan kami pelajari adalah sebagai berikut :

1. Susunan perusahaan.2. Manajemen Perusahaan.3. Persoalan Perburuhan.4. Bahan baku yang digunakan.5. Proses pengolahan bahan baku.6. Mesin-mesin yang dipakai.7. Lay out dari mesin didalam perusahaaan, dan lain-lain yang berhubungan dengan perusahaan.

D. TINJAUAN PUSTAKA1. PendahuluanSalah satu alat angkut yang sering di pakai dalam dunia industri adalah belt conveyor. Belt conveyor atau konveyor sabuk adalah pesawat pengangkut yang digunakan untuk memindahkan muatan dalam bentuk satuan atau tumpahan, dengan arah horizontal atau membentuk sudut dakian/inklinasi dari suatu sistem operasi yang satu ke sistem operasi yang lain dalam suatu line proses produksi, yang menggunakan sabuk sebagai penghantar muatannya. Belt Conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut (Zainuri, ST, 2006). 1. Belt Conveyor Belt conveyor adalah mesin pemindah yang paling universal karena kapasitas cukup besar (500 s.d 5000 m3/jam atau lebih), sanggup memindahkan material pada jarak relatif besar (500 s/d 1000 m atau lebih), desain yang sangat sederhana dan pengoperasian yang baik (http://www.hksystems.com,conveyor). Belt Conveyor (konveyor sabuk) memiliki komponen utama berupa sabuk yang berada diatas roller-roller penumpu. Sabuk digerakkan oleh motor penggerak melalui suatu pulley, sabuk bergerak secara translasi dengan melintas datar atau miring tergantung kepada kebutuhan dan perencanaan. Material diletakkan diatas sabuk dan bersama sabuk bergerak kesatu arah. Pada pengoperasiannya konveyor sabuk menggunakan tenaga penggerak berupa motor listrik dengan perantara roda gigi yang dikopel langsung ke puli penggerak. Sabuk yang berada diatas roller-roller akan bergerak melintasi roller-roller dengan kecepatan sesuai putaran dan puli penggerak

1.1 Karakteristik Material AngkutProses untuk pemindahan material dari satu tempat ke tempat lain dengan jarak yang tidak terlalu jauh maka di perlukan alat pemindah material secara terus menerus tanpa ada pemindahan peralatan, dengan perkembangan teknologi maka terciptanya pesawat angkut yang berbagai macam. Dalam merancang peralatan pemindah material banyak parameter yang harus diperhitungkan, seperti sifat-sifat material yaitu sifat fisik (sifat material yang dapat dilihat langsung oleh mata) dan sifat mekanik (sifat material yang didapatkan dari serangkaian pengujian) yang ingin dipindahkan. Material tersebut dikelompokkan atas karakteristiknya yang ditentukan oleh dimensi, bentuk, berat dan sifat-sifat khusus seperti mudah meledak, mudah terbakar, kerapuhan dan bentuk tumpukan (bulk) rnaterial. Pesawat angkut conveyor yang merupakan alat angkut untuk memindahkan material dengan muatan tertentu sekaligus dalam suatu unit yang berlansung secara terus menerus. Penggunaan conveyor biasanya di pengaruhi oleh jenis muatan atau material yang akan di angkut pada kapasitas angkutanya dengan memperhatikan kecepatan tertentu maka di gunakan belt conveyor yang merupakan sabuk sebagai alat untuk pernuatan material. Bulk material handling biasanya menggunakan belt conveyor, bucket conveyor, chain conveyor, pipe conveyor, dan alat-alat berat lainnya sebagai equipment. Yang paling umum digunakan adalah belt convelnr sebagai equipment untuk mengangkut batu bara nikel, biji besi dan hasil tambang lainnya. Karena bek cwweyor ini sangat murah dibandingkan dengan equipment yang lain seperti truk dengan biaya perawatan dan operasi yang mahal, karena dengan capital cost yang mahal dan lainnya.Belt conveyor ini juga bisa digunakan untuk jarak jauh seperti 10 km, 15 km dan ada yang hingga 30 km tergantung route jalannya dengan keuntungan seperti itu belt conveyor menjadi icon untuk bulk material handling. Tumpukan (bulk) materiat dapat dibedakan atas beberapa istilah seperti tumpukan butiran dan serbuk (misalnya: biji besi, batubara, serbuk gergaji, semen, pasir cord dan lain-lain). Karakteristik dari tumpukan material ditentukan oleh sifat mekanik dan sifat-sifat fisik seperti ukuran gumpalan, berat spesifik, kelernbaban, mobilitas partikel, angle of repose dan abrasivitas. Distribusi kuantitatif partikel dari suatu tumpukan (bulk), menurut ukurannya dikenal sebagai ukuran butir atau gumpalan. ukuran dari sebuah partikel ditentukan oleh ukuran garis linear pada gumpalan material itu dan dimensi dari ukuran terbesar sebuah gumpalan material itu adalah diagonal pada sebuah gumpalan tersebut (a), perhatikan gambar berikut. Gambar 2.1 : Dimensi bulkMenurut keseragaman ukuran bongkah bulk material dibagi menjadi terukur dan tak terukur. Jika rasio ukuran terbesar terhadap ukuran terkecil dibawah 2,5 dianggap tidak terukur. Pengelompokannya material tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 2.1. Pengelompokan Bulk materialJenis MuatanUkuran material(mm)

Besar GumpalanDiatas 160

Sedang - Gumpalan60-160

Kecil - Gumpalan10-60

Butiran0,5-10

BubukDibawah 0,5

Pada tabel diatas bahwa ukunan material tergolong besar jika diatas 160 mm ukuran diagonal dari satu gumpal material dan diatas l0 mm adalah kecil sehingga dibawah l0 mm material tergolong pada jenis muatan dalam bentuk butiran atau granular. Untuk ukuran gumpalan bulk material harus diperhatikan karena akan berpengaruh dalam menentukan ukuran mesin pemindah material, hopper dan salurannya. Bulk material juga dapat digolongkan berdasarkan beratnya. Penggolongan material berdasarkan barat untuk lebih jelas dapar dilihat pada table berikut.Tabel 2.2. Bulk densityBerat TumpukanDensitas, Ton/mMaterial

LightUp to 0,6Serbuk gergaji, tanah, abu, arang

Medium0,6 - 1,1Gandum, Batu bara

Heavy1,2 2,0Pasir, Krikil

Very heavyOver 2,0Biji besi, batu

Pada tabel diatas setiap jenis material memiliki berat spesifik yang berbeda. Berat bulk dalam menghitung kapasitas alat pemindah material dan tekanan pada dinding serta sisi luar pada hopper. Dari kedua tabel diatas bahwa setiap jenis material memiliki karakteristik yang berbeda tergantung pada berat spesifik material itu sendiri, sehingga sangat menentukan dalam memilih mesin pemindah material.1.2 Kelebihan dan Kelemahan Belt Conveyor 1.2.1 Kelebihan belt conveyor 1) Mampu membawa beban berkapasitas besar. 2) Kecepatan sabuk dapat diatur untuk menetapkan jumlah material yang dipindahkan persatuan waktu 3) Dapat bekerja dalam arah yang miring tanpa membahayakan operator yang mengoperasikannya 4) Memerlukan daya yang lebih kecil, sehingga menekan biaya operasinya 5) Tidak mengganggu lingkungan karena tingkat kebisingan dan polusi yang rendah. 6) Lebih ringan dari pada konveyor rantai maupun bucket conveyor. 7) Aliran pengangkutan berlansung secara terus menerus/kontinu Belt conveyor dapat digunakan untuk memindahkan berbagai unit material sepanjang arah horizontal atau pada suatu kemiringan tertentu pada berbagai industri. Contohnya pada industri pengecoran logam, tambang batubara, produksi beton, industri makanan dan lain-lain.

1.2.2 Kelemahan belt conveyor 1)Sabuk sangat peka terhadap pengaruh luar, misalnya timbul kerusakanpada pinggir dan permukaan belt, sabuk bisa robek karena batuan yang keras dan tajam atau lepasnya sambungan sabuk. 2) Biaya perawatannya sangat mahal. 3) Jalur pemindahan (transfer line). Karena untuk satu unit belt conveyor hanya bisa dipasang untuk jalur lurus. 4) Kemiringan/sudut inklinasi yang terbatas.

1.3 Komponen-Komponen Utama Pada Belt Conveyor Komponen-komponen utama konveyor sabuk dapat dilihat pada gambar dibawah :

Gambar : Konstruksi konveyor sabuk Konveyor sabuk yang sederhana terdiri dari :

1) Rangka (Frame) 2) Pulli penggerak (Drive pulley) 3) Pulli yang digerakkan (Tail pulley) 4) Pulli Pengencang (Snub pulley) 5) Sabuk (Belt) 6) Rol pembawa (Carrying roller idler) 7) Rol Kembali (Return roller idler) 8) Rol pemuat 9) Motor penggerak 10) Unit pemuat (Chutes) 11) Unit pengeluar (Discharge spout) 12) Pembersih sabuk (Belt cleaner) 13) Pengetat sabuk (Belt take-up)

1.4 Konstruksi Belt ConveyorBelt Conveyor dipasang untuk memindahkan berbagai unit material sepanjang arah horizontal atau dengan arah kemiringan tertentu. Belt conveyor secara luas digunakan pada berbagai industri. Sebagai contoh, belt conveyor merupakan peralatan pemindah cukup penting untuk menyalurkan batu bara, biji logam pada industry tambang. Dalam pemindahan material, corrveyor didukung oleh beberapa komponen yang menyokong kerja dari belt conveyor seperti pada gambar dibawah ini:

Dari gambar diatas merupakan konstruksi dari suatu mesin conveyor dan komponen-komponen yang mendukung keja belt conveyor untuk memindahkan rnaterial,

2. Belt Sabuk atau belt yang digunakan pada belt conveyor terdiri dari beberapa jenis seperti: bulu unta, katun, dan beberapa jenis belt tekstil berlapis karet. Suatu belt harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu: l. Kemarnpuan menyerap air rendah. 2. Kekuatan tinggi. 3. Ringan, lentur. 4. Regangan kecil. 5. Ketahanan pemisahan lapisan yang tinggi. 6. Umur pemakaian relative lama.Dan persyaratan tersebut, belt berlapis karet adalah yang terbaik, oleh karena itu biasanya lebih disukai atau lebih dominan pada industri besar. Belt tekstil berlapis karet terbuat dari beberapa lapisan yang dikenal dengan plies. Lapisan-lapisan tersebut dihubungkan dengan pemanas (Vulkanisasi) atau dengan karet alam maupun yang sintetis. Belt dilengkapi dengan cover karet untuk melindungi tekstil dari kerusakan-kerusakan. Karena beberapa jenis material yang dibawa mempunyai sifat abrasive.Sabuk yang di pergunakan pada belt converyor sangatlah panjang. Sehingga adanya sambungan tidak dapat dihindari. Ada beberapa cara penyambungan sabuk tetapi yang paling baik untuk belt conveyor adalah seperti gambar berikut :

Gambar : Cara penyambungan sabuk yang benarDengan memperluas bidang tekan maka gaya yang mampu ditahan semakin besar. Kekuatan sabuk pada bagian sambungan seperti gambar diatas berkisar antara 80 % sampai 85 % dari kekuatan sabuk keseluruhan.Untuk merancang sebuah belt conveyor ada beberapa hal yang harus diketahui dahulu : 1. Material yang diangkut 2. Tingkat abrasive material 3. Rencana kapasitas conveyorselelah mengetahui material yang dtangkut dan kapasitas yang direncanakan barulah bisa merancang sebuah belt conveyor. Sabuk pada umumnya terdiri dari 3 bagian utama yaitu lapisan atas (top cover), kakas (carcass), dan lapisan bawah ( bottom cover). Lapisan sabuk berfungsi untuk melindungi kakas dari keausan dan kerusakan selama beroperasi. Kakas berfungsi untuk meneruskan tegangan pada sabuk saat start dan selama memindahkan muatan.Bentuk penampang belt sebagai berikut :

Gambar : Penampang Belt

Ketereangan :1 : lapisan 2 : cover b: tebal belt 1: bagian yang dibebani 2: bagian pembalik Jumlah lapisan belt tergantung lebar belt.

Hubungan antara lebar belt dengan jumlah lapisan dapat dilihat pada Tabel berikutTabel Jumlah lapisan Belt yang disarankanBelt WidthMinimum and maximum number of plies (i)300 3-4400 3-5 500 3-6650 3-7800 4-81000 5-101200 6-121400 7-121600 8-12

Sumber : MF. Spot, 1985

Sedangkan untuk mengetahui ketebalan dari cover dapat dihubungkan dengan jenis material yang membebani belt. Sebab tiap jenis material mempunyai ukuran dan sifat fisik yang berbeda. Ketebalan belt dapat ditentukan dari Tabel dibawah :

Tabel tebal cover yang disarankan pada belt tekstil berlapis karet untuk beban tumpukan dan beban satuan.Cover thikness, mmLoad characteristicsMaterialLoadedReturn

Granular and powdered, Section 1.01 Bulk 151.0non abrasiveload Grain, col dust

Fing-grained and small Lumped, Sand, foundry sand15 to 301.0abrasive, medium and cement, crushedheavy weight stone, coke(a