Proposal KKG Bengkong

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, mempersyaratkan guru untuk: (i) memiliki kualifikasi akademik minimum S1/D4;, (ii); memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; dan (iii) memiliki sertifikat pendidik. Dengan berlakunya Undang-undang ini diharapkan memberikan suatu kesempatan yang tepat bagi guru untuk meningkatkan profesionalismenya melalui pelatihan, penulisan karya ilmiah, pertemuan di Kelompok Kerja Guru (KKG), dan pertemuan di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Dengan demikian KKG dan MGMP memiliki peran penting dalam mendukung pemberdayaan dan pengembangan profesional guru. 1

Transcript of Proposal KKG Bengkong

Page 1: Proposal KKG Bengkong

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

mempersyaratkan guru untuk: (i) memiliki kualifikasi akademik minimum

S1/D4;, (ii); memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu kompetensi

pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; dan (iii) memiliki sertifikat

pendidik. Dengan berlakunya Undang-undang ini diharapkan memberikan suatu

kesempatan yang tepat bagi guru untuk meningkatkan profesionalismenya melalui

pelatihan, penulisan karya ilmiah, pertemuan di Kelompok Kerja Guru (KKG),

dan pertemuan di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Dengan demikian

KKG dan MGMP memiliki peran penting dalam mendukung pemberdayaan dan

pengembangan profesional guru.

Untuk mewujudkan peran KKG dan MGMP dalam pengembangan

profesionalisme guru, maka peningkatan kinerja kelompok kerja guru (KKG) dan

musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) merupakan masalah yang mendesak

untuk dapat direalisasikan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan

kinerja KKG dan MGMP, antara lain melalui berbagai pelatihan instruktur dan

guru inti, peningkatan sarana dan prasarana, dan peningkatan mutu manajemen

KKG/MGMP. Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum

menunjukkan peningkatan kinerja KKG/MGMP yang berarti.

1

Page 2: Proposal KKG Bengkong

Di beberapa daerah menunjukkan peningkatan kinerja KKG/MGMP yang

cukup menggembirakan, namun sebagian besar lainnya masih memprihatinkan.

Berdasarkan masalah ini, maka diperlukan analisis yang mendalam mengenai

rendahnya kinerja KKG/MGMP. Dari berbagai pengamatan dan analsis,

sedikitnya ada empat faktor yang menyebabkan kinerja KKG/MGMP tidak

mengalami peningkatan secara merata.

Faktor pertama, kebijakan dan penyelenggaraan KKG/MGMP

menggunakan pendekatan education production function atau input-output

analysis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen. Pendekatan ini melihat bahwa

KKG/MGMP berfungsi sebagai pusat produksi yang apabila dipenuhi semua

input (masukan) yang diperlukan dalam kegiatan produksi tersebut, maka lembaga

ini akan menghasilkan output yang dikehendaki. Pendekatan ini menganggap

bahwa apabila input KKG/MGMP seperti pelatihan guru dan perbaikan sarana

dan prasarana lainnya dipenuhi, maka peningkatan kinerja KKG/MGMP (output)

secara otomatis akan terjadi. Dalam kenyataan, peningkatan kinerja KKG/MGMP

yang diharapkan tidak terjadi. Mengapa? Karena selama ini dalam menerapkan

pendekatan education production function terlalu memusatkan pada input

pendidikan dalam hal ini guru yang mengikuti kegiatan KKG/MGMP dan kurang

memperhatikan pada proses kinerja. Padahal, proses kinerja sangat menentukan

output kegiatan KKG/MGMP.

Faktor kedua, penyelenggaraan KKG/MGMP yang dilakukan masih

belum dapat melepaskan dari sistem birokrasi pemerintah daerah, sehingga

menempatkan KKG/MGMP sebagai wadah pengembangan profesionalisme guru

masih tergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur yang sangat

2

Page 3: Proposal KKG Bengkong

panjang dan kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan

kebutuhan guru setempat. Dengan demikian KKG/MGMP kehilangan

kemandirian, motivasi dan insiatif untuk mengembangkan dan memajukan

lembaganya termasuk peningkatan profesionalisme guru sebagai salah satu faktor

yang mempengaruhi mutu pendidikan nasional.

Faktor ketiga, akutabilitas kinerja KKG/MGMP selama ini belum

dilakukan dengan baik. Pengurus KKG/MGMP tidak memiliki beban untuk

mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kegiatannya kepada sesama rekan

guru, pimpinan sekolah, dan masyarakat.

Faktor keempat, belum adanya panduan/ petunjuk kegiatan kelompok

kerja yang jelas untuk dapat digunakan sebagai acuan bagi guru dan pengurus

KKG/MGMP dalam melakukan aktivitas kelompok kerja atau musyawarah kerja.

Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut di atas, tentu saja perlu dilakukan

upaya-upaya perbaikan, salah satunya adalah melakukan revitalisasi

penyelenggaraan KKG/MGMP melalui penyusunan panduan penyelenggaraan

KKG/MGMP dalam bentuk (1) Buku Standar Pengembangan KKG/ MGMP dan

(2) Buku Standar Operasional Pelaksanaan KKG/MGMP. Diharapkan dengan

adanya panduan pelaksanaan KKG/MGMP ini kegiatan-kegiatan kelompok kerja

guru dan musyawarah kerja mata pelajaran dapat lebih terarah dan dapat dijadikan

wadah untuk pengembangan profesionalisme guru secara mandiri dan

berkelanjutan.

B. Dasar Hukum

1. UU RI No. 20/2003 tentang Sisdiknas.

3

Page 4: Proposal KKG Bengkong

2. UU RI No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen.

3. PP RI No.19/2005 tentang SNP

4. Permendiknas No. 22/2006 tentang SI

5. Permendiknas No. 23/2006 tentang SKL

6. Permendiknas No. 12/2007 tentang standar Pengawas Sekolah/madrasah

7. Permendiknas No. 13/2007 tentang standar Kepala Sekolah/madrasah

8. Permendiknas No. 16/2007 tentang standar kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru.

9. Permendiknas No. 19/2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.

10.Permendiknas No. 20/2007 tentang Standar Penilaian.

11.Permendiknas No. 24/2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.

C. Tujuan KKG/MGMP

1. Memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal,khususnya

penguasaan substansi materi pembelajaran, penyusunan silabus, penyusunan

bahan-bahan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran,

memaksimalkan pemakaian sarana/prasarana belajar, memanfaatkan sumber

belajar, dsb.

4

Page 5: Proposal KKG Bengkong

2. Memberi kesempatan kepada anggota kelompok kerja atau musyawarah

kerja untuk berbagi pengalaman serta saling memberikan bantuan dan

umpan balik.

3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta mengadopsi pendekatan

pembaharuan dalam pembelajaran yang lebih professional bagi peserta

kelompok kerja atau musyawarah kerja.

4.Memberdayakan dan membantu anggota kelompok kerja dalam

melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di sekolah.

5. Mengubah budaya kerja anggota kelompok kerja atau musyawarah kerja

(meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan kinerja) dan mengembangkan

profesionalisme guru melalui kegiatan-kegiatan pengembangan

profesionalisme di tingkat KKG/MGMP.

6. Meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin

dari peningkatan hasil belajar peserta didik.

7.Meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan-kegiatan di tingkat

KKG/MGMP.

D. Sasaran

Semua guru mata Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan SD/MI

yang berada di wilayah kecamatan Bengkong.

Semua unsur yang ikut mendukung proses berjalannya Kegiatan Kelompok Kerja

Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

5

Page 6: Proposal KKG Bengkong

E. Hasil yang diharapkanE. Hasil yang diharapkan

Tercapainya implementasi dari Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang :

Kompetensi Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

pada SD/MI :

− Dimensi filosofis pendidikan jasmani termasuk etika sebagai aturan

dan profesi.

− Perspektif sejarah pendidikan jasmani.

− Dimensi anatomi manusia, secara struktur dan fungsinya

− Aspek kinesiologi dan kinerja fisik manusia.

− Aspek fisiologis manusia dan efek dari kinerja latihan.

− Aspek psikologi pada kinerja manusia, termasuk motivasi dan

tujuan, kecemasan dan stress, serta persepsi diri.

− Aspek sosiologi dalam kinerja diri, termasuk dinamika sosial; etika

dan perilaku moral, dan budaya, suku, dan perbedaan jenis kelamin.

− Teori perkembangan gerak, termasuk aspek-aspek yang

mempengaruhinya.

− Teori belajar gerak, termasuk keterampilan dasar dan kompleks dan

hubungan timbal balik di antara domain kognitif, afektif dan

psikomotorik.

F. ManfaatF. Manfaat

1. Sebagai wadah memotivasi guru dalam meningkatkan kemampuan dan

ketrampilan serta merencanakan, melaksanakan dan membuat evaluasi

6

Page 7: Proposal KKG Bengkong

program kegiatan pembelajaran  dalam rangka meningkatkan keyakinan

diri sebagai guru profesional.

2. Dapat membantu guru untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber

( hasil lokakarya, seminar, workshop, kegiatan kurikulum, dan lain-lain)

3. Dapat membantu guru memecahkan/mendiskusikan permasalahan yang

diperoleh guru dilapangan pada saat melaksanakan tugas sehari-hari.

4. Menyetarakan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran di lapangan, sehingga dapat menunjang usaha

peningkatan pemerataan mutu pendidikan.

5. Tempat Memotivasi guru agar mampu menjabarkan/ merumuskan agenda

reformasi sekolah ( School reform), khususnya focus classroom reform,

sehingga terproses reorientasi pembelajaran yang efektif dan efisien

6. Sebagai forum dalam membangun kerjasama dengan masyarakat sebagai

mitra guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar serta kegiatan

kemasyarakatan.

7. Sebagai wadah dalam pengembangan diri guna melaksanakan program

pembinaan bakat dan prestasi.

7

Page 8: Proposal KKG Bengkong

BAB II.

PROGRAM DAN KEGIATAN KOLEKTIF PROFESI GURU DI KKGPROGRAM DAN KEGIATAN KOLEKTIF PROFESI GURU DI KKG

PENJASORKESPENJASORKES

A. Program Peningkatan Kompetensi Guru Penjasorkes

1. Penyusunan program KKG dimulai dari menyusun Visi, Misi Tujuan,

sampai kalender kegiatan.

2. Program KKG diketahui oleh Ketua KKKS (Kelompok Kerja Kepala

Sekolah SD) atau Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah)

dan disyahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

3. Program KKG/MGMP terdiri dari program rutin dan program

pengembangan.

4. Program rutin sekurang-kurangnya terdiri dari:

a. Diskusi permasalahan pembelajaran

b.Penyusunan silabus, program semester, dan Rencana Program

Pembelajaran

c. Analisis kurikulum

d. Penyusunan instrumen evaluasi pembelajaran

e. Pembahasan materi dan pemantapan menghadapi Ujian Nasional

5. Program pengembangan terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

8

Page 9: Proposal KKG Bengkong

a. Seminar, lokakarya, koloqium (paparan hasil penelitian), dan diskusi

panel ( Seminar dan Sosialisasi Pembentukan Klub OR SD)

b. Pembentukan Klub OR SD di setiap Gugus dalam satu wilayah KKG

Penjasorkes Bengkong.

c. Pendidikan dan Pelatihan berjenjang (diklat berjenjang) Sosialisasi

hasil Pelatihan dalam forum KKG ( Sosialisasi dan Pelatihan Senam

Dendang Melayu dan Senam Kebugaran Otak serta Senam Aktivitas

Jasmani)

d. Kegiatan rutin tahunan Porseni ( Pekan Olahraga dan Seni ) atau

lomba O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) SD/MI tingkat

Kecamatan dan Kota dari tahun 2008 s.d 2010.

B. Strategi Pelaksanaan Program

Strstegi pelaksanaan program menggunakan alur pengelolaan program

Kegiatan Sub Kegiatan Pelaksana

A..Merancang kegiatan 1.. Menyusun proposal

program berdasarkan TOR

Penanggungjawab

program

2.. Presentasi dan reviu proposal

, sekaligus menyusun panitia

Penanggungjawab program dan

pengurus

3.. Membuat deskripsi tugas panitia Penanggungjawab

program

4.. Mengesahkan panitia Ketua MKKS

9

Page 10: Proposal KKG Bengkong

B.. Rapat Koordinasi 1

1.. Menjelaskan program kepada seluruh

anggota panitia

Ketua panitia

2.. Membagi tugas kepada seluruh

anggota panitia

Ketua panitia

C..Mengembangkan

kegiatan

1.. Menentukan kriteria dan jumlah peserta Ketua panitia

2.. Menentukan materi/kegiatan Ketua panitia

3.. Menentukan instruktur/nara--sumber Ketua panitia

4. Menyusun jadwal kegiatan Sekretaris

5.. Membuatt buku panduan Sekretaris

6.. Membuat leaflet Sekretaris

D. Rapat Koordinasi 2

1. Mengecek kemajuan Ketua panitia

2.. Menentukan langkah alternatif Ketua panitia

E.. Melaksanakan

kegiatan

1.. Membuat daftar hadir peserta dan

narasumber

Sekretaria

2.. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal

acara

Seksi acara

3.. Menyediakan materi Seksipersidangn

4.. Menghadirkan instruktur/narasumber Seksi

10

Page 11: Proposal KKG Bengkong

persidangan

5.. Memandu dan mengarahkan

kegiatan

Seksipersidangan

F.. Memoniittorr

kegiiattan

1.. Memonitor kelancaran acara Tim Monev

2.. Memonitor kelengkapan materi Tim Monev

3.. Memonitor kehadiran instruktur / narasumber

Tim Monev

4.. Memonitor interaksi antarapesertadengan instruktu

Tim Monev

G.. Rapat evaluasi

kegiiattan

1.. Evaluasi acara Tim monev dan

panitia

2.. Evaluasi respon

peserta

Tim monev dan

panitia

3.. Evaluasi pemahaman

peserta

Tim monev dan panitia

4.. Evaluasi manfaat

program

Tim monev dan

panitia

H.. Melaporkan kegiatan Membuat laporankegiatan kepadastakeholders

Panitia

11

Page 12: Proposal KKG Bengkong

BAB III.

USULAN KEGIATANUSULAN KEGIATAN

A. Revitalisasi Pemberdayaan dan Pengembangan KKG Guru

Penjasorkes SD/MI

Bagaimana upaya kita dalam melakukan revitalisasi dan pemberdayaan

KKG dengan memperhatikan asumsi dasar sebagai berikut :

1. KKG merupakan wadah yang efektif untuk menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi guru di kelas maupun dilapangan.

2. Di KKG guru dengan gaya mengajar yang berbeda dan

menghadapi siswa yang juga berbeda dapat berdiskusi, berbagi

pengalaman (sharing)dan mencari solusi permasalahan yang

dihadapinya di kelas/dilapangan.

3. Program KKG harus dirancang dinamis sesuai dengan kebutuhan

guru mata pelajaran dan juga disesuaikan dengan paradigma baru

di bidang pendidikan

a. Revitalisasi dan Pemberdayaan dan Pengembangan KKG

Revitalisasi dan pemberdayaan KKG dapat dilakukan dalam

dua tahap, yaitu : (1) Perencanaan; dan (2) Pengembangan

(1). Tahap perencanaan, lebih difokuskan untuk

merevitalisasi KKG Penjasorkes meliputi langkah-

langkah berikut ini :

12

Page 13: Proposal KKG Bengkong

a.   Tetapkan terlebih dahulu :

o Nama Organisasi dan Tempat kedudukan

o Dasar, Tujuan, dan Bentuk Kegiatan

o Kerangka Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga

o Keanggotaan dan Kepengurusan

o Hak dan Kewajiban Anggota

o Hak dan Kewajiban Pengurus

o Rencana / Sumber Pendanaan

b. Mengumpulkan guru mata pelajaran dengan bantuan

kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, untuk :

o Memilih pengurus melalui musyawarah dan

menentukan letak sekretariat

o Merumuskan dan mengesahkan AD dan ART

KKG

o Merancang kegiatan dan program kerja KKG

o Mencari informasi dari berbagai sumber dan

mengembangkannya di KKG

o Mendata/ mencari dukungan dana dengan

mengajukan proposal

o Merencanakan program monitoring dan

evaluasi kerja dan pelaporan kegiatan

13

Page 14: Proposal KKG Bengkong

(2).  Tahap Pengembangan ;

Tahap pengembangan ini lebih difokuskan untuk memberdayakan

KKG yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

a.       Buat Rancangan Kegiatan :

1)  Melakukan reformulasi pembelajaran melalui model-model

pembelajaran yang variatif seperti:

Mempersiapkan Program Pengajaran dan

mendiskusikan strategi alternatif pembelajaran yang

efektif sesuai dengan standar proses

Merancang pengembangan silabus sesuai dengan

standar isi dan standar kelulusan

Merancang pengembangan penilaian sesuai dengan

standar penilaian

Merancang Lembaran Kegiatan Ilmiah/Praktek Siswa

untuk tiap kompetensi dasar

Mendiskusikan penggunaan media pembelajaran yang

tepat

2)  Mendiskusikan kesulitan kesulitan yang dihadapi dalam

KBM di kelas maupun di lapangan :

Menampung permasalahan

Mendiskusikan solusinya

3)   Menampung  karya Penelitian Tindakan Kelas (Action

Classroom Research) guru, dan menyediakan jadwal

presentasi

14

Page 15: Proposal KKG Bengkong

4)   Sosialisasi pembaharuan yang didapat oleh guru yang

mengikuti penataran tingkat nasional maupun tingkat

provinsi.

5)   Memperluas wawasan guru dengan mendatangkan

pakar/nara sumber, guru model dan studi banding

 

B. Penggunaan Sumber Daya

Dalam penggunaan sumber daya memanfaatkan suatu program kegiatan

yang telah direncankan dengan memberdayakan peserta, nara sumber dan

media serta model kegiatan dengan melibatkan semua unsur pendidikan yang

terkait pada penggunaan sumber daya tersebut. Misalnya dalam

melaksanakan program pemberdayaan KKG/MGMP misalnya :

a.     Melaksanakan program pemberdayaan KKG/MGMP dalam berbagai

bentuk kegiatan, antara lain :

1)     Seminar, workshop, lokakarya, dan diskusi panel

2)     Diklat kepelatihan berjenjang

3). Penyusunan jurnal olahraga KKG Penjasorkes.

4). Sosialisasi Pembentukan Klub OR usia dini tingkat Kota.

5) Pembentukan Klub OR disetiap Gugus dalam kecamatan.

6) Pengembangan bakat dan prestasi bidang olahraga melalui

lomba O2SN.

15

Page 16: Proposal KKG Bengkong

7). Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah melalui kegiatan

Pramuka

Agar tujuan KKG/MGMP dapat dicapai, berbagai langkah perlu

ditempuh dalam menentukan bentuk dan pola kegiatan. Hal ini sesuai dengan

prinsip-prinsip manajemen dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan hal-

hal sebagai berikut :

 

1.       Penentuan kebutuhan pendidikan dan latihan atau suatu penilaian

kebutuhan (need assessment) secara komprehensif.

2.       Penetapan tujuan yang bersifat umum dan khusus (spesifik)

3.       Pemilihan metode.

4.       Pemilihan media.

5.       Implementasi program.

6.       Evaluasi program.

C. Waktu dan Tempat.

Waktu :

Satu bulan sekali setiap hari Sabtu pada minggu pertama (awal bulan) dari

jam 10.00 Wib s.d selesai.

Tempat adalah Sekolah yang telah mendapatkan rekomendasi dan ijin dari

ketua K3S atau Kepala Sekolah SD yang telah disepakati oleh forum KKG

dalam penyusunan jadwal kegiatan tahunan.

16

Page 17: Proposal KKG Bengkong

BAB IV

PENUTUP

A. A. KesimpulanKesimpulan

Guru memiliki peranan yang strategis dalam mewujudkan tujuan pendidikan

nasional. Hal itu dapat dipahami karena guru adalah profesi pendidikan yang

langsung berhubungan dengan peserta didik.

   Guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan

yang memerlukan keahlian khusus. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik,

mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan

keterampilan-keterampilan pada peserta didik.

   Perkembangan baru terhadap pandangan belajar mengajar membawa

konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya dalam

proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa

   Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kompetensi

guru adalah melalui forum KKG/MGMP, yang mana dalam kegiatan ini guru

dalam satu rumpun bidang studi/mata pelajaran/program diklat dan dalam satuan

wilayah tertentu, melakukan kegiatan bersama untuk meningkatkan kemampuan

yang berhubungan dengan profesinya.

. B. B. SaranSaran

Agar tujuan KKG/MGMP dapat dicapai dengan optimal maka beberapa hal

harus menjadi pertimbangan, yaitu: (1). Penentuan kebutuhan pendidikan dan

17

Page 18: Proposal KKG Bengkong

latihan yang komprehensif; (2) Penetapan tutuan yang bersifat umum dan spesifik;

(3) Pemilihan metode; (4) Pemilihan media; (5) Implementasi program; dan (6)

Evaluasi program.

   Melalui KKG/MGMP diharapkan kemampuan guru dapat meningkat yang

pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap kinerja guru dalam menjalankan

tugas dan  fungsinya.

18