Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator...

12
7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 1/12   ‘13 1 ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan Kerja Rudini Mulya Daulay Email: [email protected] Pengukuran pengaruh kebisingan dan pencahayaan terhadap hasil kerja operator mesin bubut. Rudini Mulya Daulay Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana email: [email protected]  2013 Abstrak Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien). Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life ) sehingga ada ungkapan “without ergonomics, safety management is not enough”.Keselamatan dan kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia dan menjadi naluri dari setiap makhluk hidup. Sejak manusia bermukim di muka bumi ini, secara tidak sadar mereka berusaha melindungi diri dari segala bahaya yang ada di sekitar hidupnya. Manusia mempertahankan kehidupan dengan berbagai macam cara. Zaman dahulu, manusia tinggal di pohon tinggi untuk melindungi diri dari serangan binatang buas. Seiring berjalannya waktu, tantangan dan potensi bahaya semakin banyak dan beranekaragam, bahkan bahaya itu muncul akibat ulah manusia itu sendiri (man made hazards). Kata kunci : Ergonomi, Kebisingan dan Faktor Pencahayaan 1. Pendahuluan Berbagai macam potensi bahaya tersebut bisa juga dijumpai dalam lingkungan tempat kerja. Penggunaan mesin, alat kerja, material kerja dan kegiatan produksi berpotensi mengancam keselamatan para pekerja. Di zaman modern seperti sekarang ini, keselamatan menjadi tuntutan dan kebutuhan umum (Soehatman, 2010). Kenyataannya, kecelakaan kerja masih terjadi di berbagai perusahaan yang secara administratif telah lulus (comply ) audit sistem manajemen K3.

Transcript of Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator...

Page 1: Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 1/12

 

 ‘13 1

ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]

Pengukuran pengaruh kebisingan dan pencahayaan

terhadap hasil kerja operator mesin bubut.

Rudini Mulya DaulayProgram Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik – Universitas Mercu Buana

email: [email protected] 2013

Abstrak

Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi

mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat

sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien). Ergonomi dan

K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang tidak dapat

dipisahkan. Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan

kualitas kehidupan kerja (quality of working life) sehingga ada ungkapan “without

ergonomics, safety management is not enough”.Keselamatan dan kesehatan

merupakan kebutuhan dasar manusia dan menjadi naluri dari setiap makhluk

hidup. Sejak manusia bermukim di muka bumi ini, secara tidak sadar mereka

berusaha melindungi diri dari segala bahaya yang ada di sekitar hidupnya. Manusia

mempertahankan kehidupan dengan berbagai macam cara. Zaman dahulu,

manusia tinggal di pohon tinggi untuk melindungi diri dari serangan binatang

buas. Seiring berjalannya waktu, tantangan dan potensi bahaya semakin banyak

dan beranekaragam, bahkan bahaya itu muncul akibat ulah manusia itu sendiri

(man made hazards).

Kata kunci : Ergonomi, Kebisingan dan Faktor Pencahayaan

1. Pendahuluan

Berbagai macam potensi bahaya tersebut bisa juga dijumpai dalam lingkungan

tempat kerja. Penggunaan mesin, alat kerja, material kerja dan kegiatan produksi

berpotensi mengancam keselamatan para pekerja. Di zaman modern seperti

sekarang ini, keselamatan menjadi tuntutan dan kebutuhan umum (Soehatman,

2010). Kenyataannya, kecelakaan kerja masih terjadi di berbagai perusahaan yang

secara administratif telah lulus (comply ) audit sistem manajemen K3.

Page 2: Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 2/12

 

 ‘13 2

ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]

1.1  Perumusan Masalah

Dalam proses produksi kondisi lingkungan kerja yang baik sangat diperlukan karena

hasil kerja seseorang banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu diantaranya

kebisingan suara mesin dan pencahayaan yang ada dalam lingkungan tersebut.

Yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan penelitian ini adalah untuk

menganalisis “Apakah terdapat pengaruh  faktor lingkungan pada proses

pembuatan anak timbangan ( bandul ) di PT. X terhadap hasil kerja operator

mesin bubut ” 

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Mengetahui apakah terdapat pengaruh kebisingan dan pencahayaan terhadap hasil

kerja operator mesin bubut.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini :

Untuk bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dalam rangka menentukan

lingkungan kerja yang kondusif sehingga meningkatkan hasil kerja.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini terbagi atas batasan dan asumsi. Penentuan asumsi

digunakan untuk menyederhanakan dari kondisi nyata yang akan dijadikan dasar

dalam penelitian. Sedangkan batasan diberikan untuk membatasi ruang lingkup

penelitian. Batasan dan asumsi adalah sebagai berikut : 

1.5 Batasan.

Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini:

Untuk menentukan faktor yang berpengaruh terhadap kebisingan dalam kerja dan

kecelakaan kerja, penelitian hanya melibatkan faktor manusia, lingkungan, mesin

dan alat kerja.

Page 3: Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 3/12

 

 ‘13 3

ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]

1.6 Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini:

  Posisi kerja operator (khususnya operator mesin bubut) dianggap sama pada

saat melakukan pengamatan

  Selama penelitian, mesin yang digunakan dalam kondisi baik

1.7  Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Bagian ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan permasalahan,

tujuan penelitian serta manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang

digunakan dalam penelitian secara keseluruhan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang teori, pendapat pakar, tulisan ilmiah, dan

sejenisnya yang dibutuhkan untuk mendukung dan memberikan landasan

atau kerangka konsep berpikir yang kuat dan relevan .

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai langkah-langkah yang digunakan dalam

melakukan penelitian. Metodologi penelitian ini berguna sebagai acuan

dalam melakukan penelitian sehingga penelitian dapat berjalan secara

sistematis, tujuan tercapai dan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan sebelumnya.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini menguraikan tentang pelaksanaan penelitian telah

dilakukan berupa pengumpulan dan pengolahan data. Pengumpulan data

dilakukan dengan wawancara, pengukuran langsung, dan pengumpulan

data historis mengenai biaya-biaya dan aktivitas yang akan dianggarkan.

Selanjutnya, dilakukan pengolahan data yang sesuai dengan

metodologi penelitian yang dimulai dari pengumpulan data primer

melalui wawancara kepada pihak manajemen pengenai perencanaan

Page 4: Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 4/12

 

 ‘13 4

ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]

aktivitas yang akan dianggarkan, sumber daya yang tersedia, kemudian

melakukan penganggaran.

BAB 5 ANALISA DAN INTERPRETASI HASIL PENGOLAHAN DATA

Bab ini akan menganalisa dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan

pada bab sebelumnya. Analisa ini akan menguraikan dan menjelaskan arti

dari hasil pengolahan yang telah dilakukan. Bab ini akan menilai dampak

penelitian terhadap obyek penelitian.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang dapat diambil melalui

penelitian yang telah dilakukan. Penarikan kesimpulan ini merupakan

jawaban dari tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selanjutnya

diberikan saran-saran yang diperlukan untuk penelitian selanjutnya.

Page 5: Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 5/12

 

 ‘13 5

ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]

2.  Permasalahan Ergonomi

Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teori-teori

atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori

tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah. Kebisingan

adalah bunyi yang tidak di inginkan karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan

waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan

manusia.

Bunyi yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara yang bergetar.

Getaran sumber suara ini mengganggu keseimbangan molekul-molekul udara di

sekitarnya sehingga molekul-molekul udara ikut bergetar. Getaran sumber ini

menyebabkan terjadinya gelombang rambat energi mekanis dalam medium udara

menurut pola rambat longitudinal. Rambatan gelombang di udara ini dikenal sebagai

suara atau bunyi.

Laju rambat gelombang suara di udara sangat bergantung terhadap suhu

sekitarnya. Pada suhu 20°C laju rambat suara sekitar 344 m/dt. Setiap kenaikan 10ºC

maka laju rambat suara di udara bertambah sekitar 0,61 m/dt. Dalam pengendalian

kebisingan diasumsikan bahwa laju rambat suara di udara tidak bergantung padafrekuensi dan kelembaban udara. Suara yang merambat melalui medium udara

berlangsung melalui pola mampatan-regangan molekul udara yang dilalui. Banyaknya

mampatan renggangan yang terjadi dalam suatu interval watku tertentu disebut

frekuensi suara. Satuannya dinyatakan dalam hertz (Hz) jika interval waktu kejadian

dinyatakan dalam detik .

Pada umumnya dalam dunia industri, sumber bunyi merupakan gabungan dari

beberapa komponen sumber suara, yaitu antara lain:

a)  Fluid turbulence, bising yang terbentuk oleh getaran yang diakibatkan benturan

antar partikel dalam fluida, misalnya terjadi pada pipa, valve, gas exhaust.

b)  Moving and vibration part, bising terjadi oleh getaran yang disebabkan oleh

gesekan, benturan atau ketidakseimbangan gerakan bagian. mesin /

peralatan seperti bearing pada kompresor, turbin, pompa, blower .

Page 6: Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 6/12

 

 ‘13 6

ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]

c)  Temperature Difference, bising yang terbentuk oleh pemuaian dan

penyusutan fluida, misalnya terjadi pada mesin jet pesawat.

d)  Eletrical equipment, bising yang disebabkan efek perubahan fluks

elektromagnetik pada bagian inti yang terbuat dari logam, misalnya

generator, motor listrik, transformator  Kebisingan merupakan suara yang

tidak diinginkan yang bersumber dari alat produksi dan atau alat yang pada

tingkat tertentu akan menimbulkan gangguan pendengaran. Kebisingan

(Noise) dapat juga diartikan sebagai sebuah bentuk getaran yang dapat

berpindah melalui medium padat, cair dan gas.

Kebisingan adalah produk samping yang tidak diinginkan dari sebuah lingkungan

perindustrian yang tidak hanya mempengaruhi operator mesin dan kendaraan,

tetapi juga penghuni lain tempat dalam gedung tempat mesin tersebut beroperasi,

para penumpang dalam kendaraan dan terutama komunitas tempat mesin, pabrik,

dan kendaraaan tersebut dioperasikan.

Peningkatan tingkat kebisingan yang terus-menerus dari berbagai aktivitas manusia

pada lingkungan industri dapat berujung kepada gangguan kebisingan. Efek yang

ditimbulkan kebisingan adalah (Sasongko dkk., 2000) :

I.  Efek psikologis pada manusia (kebisingan dapat membuat kaget,

mengganggu, mengacaukan konsentrasi);

II.  Menginterferensi komunikasi dalam percakapan dan lebih jauh lagi akan

menginterferensi hasil pekerjaan dan keselamatan bekerja.

III.  Efek fisis (kebisingan dapat mengakibatkan penurunan kemampuan

pendengaran dan rasa sakit pada tingkat yang sangat tinggi).

Kebisingan di lingkungan kerja PT. X disebabkan oleh mesin bubut dan peralatan -

peralatan pabrik lainnya yang hampir seluruhnya merupakan kebisingan kontinyu

dengan intensitas yang berbeda. Intensitas bising tersebut dibagi menjadi 3 kelas

yaitu:

Page 7: Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 7/12

 

 ‘13 7

ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]

• Bising < 85 dBA

• Bising 85-95 dBA

• Bising > 95 dBA

Gambar 1. Tingkat kebisingan yang menyebabkan gangguan percakapan di luar

Ruangan

Ulasan gambar :

Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa :

I. Batas daerah dimana percakapan normal dilakukan.

II. Batas komunikasi masih memungkinkan.

III. Batas komunikasi sulit untuk dilakukan.

IV. Batas tidak memungkinkan untuk melakukan komunikasi.

1.2 Tekanan dan Daya Suara

Respon suara di udara akan menimbulkan gangguan terhadap kondisi

keseimbangan tekanan udara (tekanan atmosfer). Besarnya gangguan ini

dinyatakan dalam besaran fisis tekanan suara (sound pressure).

Page 8: Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 8/12

 

 ‘13 8

ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]

Respons telinga manusia terhadap tekanan suara memiliki jangkauan yang sangat

lebar, yaitu antara 2×10−5 Pa sampai 200 Pa. Pada frekuensi 1.000 Hz, tekanan

suara terkecil yang masih dapat didengar oleh telinga manusia adalah sekitar

2×10−5 Pa (kondisi tekanan suara ini disebut ambang pendengaran) dan tekanan

suara terbesar yang masih dapat didengar telinga manusia tanpa menimbulkan rasa

sakit adalah sekitar 200 Pa (kondisi tekanan suara ini disebut ambang rasa sakit).

Selain itu, kondisi lingkungan kerja yang bising juga berpengaruh terhadap denyut

jantung operator, dengan kondisi lingkungan yang panas dan bising dapat

menyebabkan meningkatnya denyut jantung operator.

  Analisa Subyektivitas Operator

Untuk tingkat kenyamanan dalam bekerja ternyata diketahui bahwa dari

10 orang terdapat 80% yang tidak nyaman dalam bekerja yaitu sebanyak 8 orang.

Dari Nordic Diagram Map diketahui bahwa sakit yang paling banyak diderita oleh

operator mesin bubut adalah punggung dengan skala 2,30. Hal ini dapat terjadi

karena posisi pada saat melakukan pekerjaan tidak ergonomis, atau disain yang

dirancang tidak sesuai dengan postur tubuh operator mesin bubut. Hasil dari Nordic

Diagram kusioner ini sesuai dengan yang keluhan operator saat wawancara secara

langsung.

  Analisa Pencahayaan Pada Departemen Mesin Bubut

Menurut standar OHSAS, penerangan yang baik untuk pekerjaan

menengah di dalam gedung yaitu dengan kekuatan pencahayaan sebesar 200-500

luks. Sedangkan penerangan sebelumnya yang berada di departemen mesin bubut

dengan menggunakan 3 buah lampu neon 40 Watt sebesar 54-115 luks.

Dengan ditempatkannya lampu-lampu di titik-titik area seperti pada gambar 5.1,

maka tiap titik area yang diterangi dengan lampu 40 watt sebanyak 8 buah lampu

sudah memenuhi standar penerangan yang dikeluarkan oleh OHSAS sebesar 200-500

luks.

Page 9: Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 9/12

 

 ‘13 9

ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]

Gambar Layout lampu pada departemen mesin bubut

  Analisa Kebisingan Pada Departemen Mesin Bubut

Setelah diukur dengan sound level meter , diketahui bahwa tingkat kebisingan

yang terjadi pada departemen Mesin Bubut adalah 112.18 dB. Hal ini dapat terjadi

karena banyaknya mesin yang beroperasi secara bersamaan dan ruangan yang tidak

begitu luas menyebabkan terjadinya pantulan suara.

Jenis pengendalian ini dapat dilakukan dengan pemakaian alat pelindung telinga

(tutup atau sumbat telinga). Menurut Pulat (1992) pemakaian sumbat telinga dapat

mengurangi kebisingan sebesar ± 30 dB. Sedangkan tutup telinga dapat mengurangi

kebisingan sedikit lebih besar yaitu antara 40-50 dB. Akan tetapi dalam

menggunakan penutup telinga diperlukan tingkat kedisplinan pekerja dan alat ini

mempunyai kelebihan yaitu meningkatkan konsentrasi pekerja dan menurunkan

denyut jantung serta tekanan pada lingkungan sekitar, akan tetapi juga mempunyai

kekurangan yaitu mengurangi kenyamanan kerja, dan mengganggu pembicaraan.

Page 10: Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 10/12

 

 ‘13 10

ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]

3.  Gambar diagram alir dari metodologi penelitian dapat dilihat pada

gambar 3.1.

Identifikasi masalah dantujuan penelitian

Identifikasimetode analisis

Penentuanvariabel penelitian

1.konsumsi energi2.jumlahkecelakaan kerja

Pengumpulan datasekunder 

Pengumpulan dataprimer 

1.mesin bubut

2.layout pabrik3.kecelakaan kerja

1.check list

2.proses produksi3.metode kerja

Surveyla an an

Studi pustaka

 Analisa alat kerja

-analisa denyut jantung-analisa biomekanika-peritungananthopometri

Preminary hazardanalisys

Penanggulanganhazard

 Analisa lingkungankerja

 Analisa metodekerja

Prosedur analisa:- Initial phase- Task being

reviewed

Perancangan staasiun kerja yang diperbaharui

 Analisa dan integrasi data

Kesimpulan dan

Page 11: Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 11/12

 

 ‘13 11

ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]

3.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pada bab ini, akan diuraikan mengenai tahap identifikasi dan pengumpulan

data yang diperlukan untuk melaksanakan proses penelitian selanjutnya, meliputi

profil perusahaan, struktur organisasi, dan pengolahan data-data yang meliputi

lingkungan tempat penelitian, biomekanika, job discomfort survey , anthropometri,

serta keselamatan dan kesehatan kerja.

3.2 Metode Kerja Mesin Bubut

Berikut ini adalah metode kerja mesin bubut yaitu sebagai berikut :

o  Material berupa besi as dimasukkan kedalam spindle pada saat mesin

dalam keadaan mati.

o  Untuk mengontrol jalannya mesin, digunakan dua buah tuas pengontrol

3.3 Data Kondisi Lingkungan Kerja

Data ini diperlukan untuk mengetahui kondisi dari lingkungan kerja pada area

kerja mesin bubut. Adapun faktor yang mempengaruhi kondisi lingkungan pada

departemen mesin bubut dibagi menjadi 3, yaitu :

  Faktor Fisik

  Temperatur

Untuk suhu pada area kerja mesin bubut cukup tinggi, sehingga keadaan ruang

pengap serta udara terasa gerah, dan suhu akan tergantung dengan kondisi cuaca

terutama menjelang siang hari suhu akan semakin meningkat.

b) Pencahayaan

Pencahayaan yang terdapat pada ruangan ini cukup memadai dengan

didukung lampu neon di seluruh area kerja, akan tetapi bila lampu ini dinyalakan

seluruhnya, dapat menyebabkan bertambahnya suhu ruangan tersebut. Hal ini akan

menganggu kerja operator mesin bubut.

Page 12: Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 12/12

 

 ‘13 12

ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]

c) Kebisingan

Prinsip kerja mesin bubut adalah membubut, dengan material yang berupa

besi as dan jumlah mesin yang banyak, maka proses pembubutan akan

menimbulkan suara yang membisingkan.

d) Siklus Udara

Untuk siklus udara yang masuk diarea kerja ini sudah cukup, hal ini karena

adanya ventilasi yang besar dan memanjang pada dinding atas, tetapi aliran udara

yang masuk tidak berjalan dengan baik sehingga ruangan masih terasa pengap.

2. Faktor tata cara kerja

a)  Konstruksi mesin atau peralatan yang tidak sesuai mekanisme tubuh Untuk

peralatan yang terdapat pada departemen mesin bubut dapat dilihat bahwa

peralatan yang ada didesain seadanya. Hal ini dapat dilihat dari ukuran kursi

kerja yang tidak ergonomis dan material yang diletakkan sulit dijangkau

oleh operator.

b)  Sikap kerja yang menyebabkan kelainan fisik atau keletihan. Dari hasil

pengamatan saat bekerja pada operator, dapat dilihat bahwa cara

pengambilan dan pengangkatan material tidak benar, hal ini dapat

menyebabkan cedera punggung. Sedangkan untuk posisi duduk dianggap

tidak ergonomis karena operatordalam posisi membungkuk, hal ini dapat

menyebabkan mudah lelah dan cedera pada bagian punggung.

3. Faktor Psikologis

Suasana kerja kurang aman Suasana kerja cukup memadai, tetapi pada bagian

atap banyak sekali kabel-kabel listrik yang tidak beraturan letaknya dan tidak

dilindungi, plafon kayu banyak yang sudah lapuk dan patah. Apabila suatu saat

terdapat kabel yang putus dan plafon yang jatuh ke bawah, hal ini dapat

membahayakan operator mesin bubut.