Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator...
-
Upload
rudini-mulya -
Category
Documents
-
view
298 -
download
10
Transcript of Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator...
7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 1/12
‘13 1
ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]
Pengukuran pengaruh kebisingan dan pencahayaan
terhadap hasil kerja operator mesin bubut.
Rudini Mulya DaulayProgram Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik – Universitas Mercu Buana
email: [email protected] 2013
Abstrak
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi
mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat
sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien). Ergonomi dan
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan
kualitas kehidupan kerja (quality of working life) sehingga ada ungkapan “without
ergonomics, safety management is not enough”.Keselamatan dan kesehatan
merupakan kebutuhan dasar manusia dan menjadi naluri dari setiap makhluk
hidup. Sejak manusia bermukim di muka bumi ini, secara tidak sadar mereka
berusaha melindungi diri dari segala bahaya yang ada di sekitar hidupnya. Manusia
mempertahankan kehidupan dengan berbagai macam cara. Zaman dahulu,
manusia tinggal di pohon tinggi untuk melindungi diri dari serangan binatang
buas. Seiring berjalannya waktu, tantangan dan potensi bahaya semakin banyak
dan beranekaragam, bahkan bahaya itu muncul akibat ulah manusia itu sendiri
(man made hazards).
Kata kunci : Ergonomi, Kebisingan dan Faktor Pencahayaan
1. Pendahuluan
Berbagai macam potensi bahaya tersebut bisa juga dijumpai dalam lingkungan
tempat kerja. Penggunaan mesin, alat kerja, material kerja dan kegiatan produksi
berpotensi mengancam keselamatan para pekerja. Di zaman modern seperti
sekarang ini, keselamatan menjadi tuntutan dan kebutuhan umum (Soehatman,
2010). Kenyataannya, kecelakaan kerja masih terjadi di berbagai perusahaan yang
secara administratif telah lulus (comply ) audit sistem manajemen K3.
7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 2/12
‘13 2
ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]
1.1 Perumusan Masalah
Dalam proses produksi kondisi lingkungan kerja yang baik sangat diperlukan karena
hasil kerja seseorang banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu diantaranya
kebisingan suara mesin dan pencahayaan yang ada dalam lingkungan tersebut.
Yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan penelitian ini adalah untuk
menganalisis “Apakah terdapat pengaruh faktor lingkungan pada proses
pembuatan anak timbangan ( bandul ) di PT. X terhadap hasil kerja operator
mesin bubut ”
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Mengetahui apakah terdapat pengaruh kebisingan dan pencahayaan terhadap hasil
kerja operator mesin bubut.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini :
Untuk bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dalam rangka menentukan
lingkungan kerja yang kondusif sehingga meningkatkan hasil kerja.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini terbagi atas batasan dan asumsi. Penentuan asumsi
digunakan untuk menyederhanakan dari kondisi nyata yang akan dijadikan dasar
dalam penelitian. Sedangkan batasan diberikan untuk membatasi ruang lingkup
penelitian. Batasan dan asumsi adalah sebagai berikut :
1.5 Batasan.
Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini:
Untuk menentukan faktor yang berpengaruh terhadap kebisingan dalam kerja dan
kecelakaan kerja, penelitian hanya melibatkan faktor manusia, lingkungan, mesin
dan alat kerja.
7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 3/12
‘13 3
ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]
1.6 Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini:
Posisi kerja operator (khususnya operator mesin bubut) dianggap sama pada
saat melakukan pengamatan
Selama penelitian, mesin yang digunakan dalam kondisi baik
1.7 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Bagian ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan permasalahan,
tujuan penelitian serta manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang
digunakan dalam penelitian secara keseluruhan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang teori, pendapat pakar, tulisan ilmiah, dan
sejenisnya yang dibutuhkan untuk mendukung dan memberikan landasan
atau kerangka konsep berpikir yang kuat dan relevan .
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai langkah-langkah yang digunakan dalam
melakukan penelitian. Metodologi penelitian ini berguna sebagai acuan
dalam melakukan penelitian sehingga penelitian dapat berjalan secara
sistematis, tujuan tercapai dan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan sebelumnya.
BAB 4 PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini menguraikan tentang pelaksanaan penelitian telah
dilakukan berupa pengumpulan dan pengolahan data. Pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara, pengukuran langsung, dan pengumpulan
data historis mengenai biaya-biaya dan aktivitas yang akan dianggarkan.
Selanjutnya, dilakukan pengolahan data yang sesuai dengan
metodologi penelitian yang dimulai dari pengumpulan data primer
melalui wawancara kepada pihak manajemen pengenai perencanaan
7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 4/12
‘13 4
ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]
aktivitas yang akan dianggarkan, sumber daya yang tersedia, kemudian
melakukan penganggaran.
BAB 5 ANALISA DAN INTERPRETASI HASIL PENGOLAHAN DATA
Bab ini akan menganalisa dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan
pada bab sebelumnya. Analisa ini akan menguraikan dan menjelaskan arti
dari hasil pengolahan yang telah dilakukan. Bab ini akan menilai dampak
penelitian terhadap obyek penelitian.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang dapat diambil melalui
penelitian yang telah dilakukan. Penarikan kesimpulan ini merupakan
jawaban dari tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selanjutnya
diberikan saran-saran yang diperlukan untuk penelitian selanjutnya.
7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 5/12
‘13 5
ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]
2. Permasalahan Ergonomi
Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teori-teori
atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori
tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah. Kebisingan
adalah bunyi yang tidak di inginkan karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan
waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan
manusia.
Bunyi yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara yang bergetar.
Getaran sumber suara ini mengganggu keseimbangan molekul-molekul udara di
sekitarnya sehingga molekul-molekul udara ikut bergetar. Getaran sumber ini
menyebabkan terjadinya gelombang rambat energi mekanis dalam medium udara
menurut pola rambat longitudinal. Rambatan gelombang di udara ini dikenal sebagai
suara atau bunyi.
Laju rambat gelombang suara di udara sangat bergantung terhadap suhu
sekitarnya. Pada suhu 20°C laju rambat suara sekitar 344 m/dt. Setiap kenaikan 10ºC
maka laju rambat suara di udara bertambah sekitar 0,61 m/dt. Dalam pengendalian
kebisingan diasumsikan bahwa laju rambat suara di udara tidak bergantung padafrekuensi dan kelembaban udara. Suara yang merambat melalui medium udara
berlangsung melalui pola mampatan-regangan molekul udara yang dilalui. Banyaknya
mampatan renggangan yang terjadi dalam suatu interval watku tertentu disebut
frekuensi suara. Satuannya dinyatakan dalam hertz (Hz) jika interval waktu kejadian
dinyatakan dalam detik .
Pada umumnya dalam dunia industri, sumber bunyi merupakan gabungan dari
beberapa komponen sumber suara, yaitu antara lain:
a) Fluid turbulence, bising yang terbentuk oleh getaran yang diakibatkan benturan
antar partikel dalam fluida, misalnya terjadi pada pipa, valve, gas exhaust.
b) Moving and vibration part, bising terjadi oleh getaran yang disebabkan oleh
gesekan, benturan atau ketidakseimbangan gerakan bagian. mesin /
peralatan seperti bearing pada kompresor, turbin, pompa, blower .
7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 6/12
‘13 6
ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]
c) Temperature Difference, bising yang terbentuk oleh pemuaian dan
penyusutan fluida, misalnya terjadi pada mesin jet pesawat.
d) Eletrical equipment, bising yang disebabkan efek perubahan fluks
elektromagnetik pada bagian inti yang terbuat dari logam, misalnya
generator, motor listrik, transformator Kebisingan merupakan suara yang
tidak diinginkan yang bersumber dari alat produksi dan atau alat yang pada
tingkat tertentu akan menimbulkan gangguan pendengaran. Kebisingan
(Noise) dapat juga diartikan sebagai sebuah bentuk getaran yang dapat
berpindah melalui medium padat, cair dan gas.
Kebisingan adalah produk samping yang tidak diinginkan dari sebuah lingkungan
perindustrian yang tidak hanya mempengaruhi operator mesin dan kendaraan,
tetapi juga penghuni lain tempat dalam gedung tempat mesin tersebut beroperasi,
para penumpang dalam kendaraan dan terutama komunitas tempat mesin, pabrik,
dan kendaraaan tersebut dioperasikan.
Peningkatan tingkat kebisingan yang terus-menerus dari berbagai aktivitas manusia
pada lingkungan industri dapat berujung kepada gangguan kebisingan. Efek yang
ditimbulkan kebisingan adalah (Sasongko dkk., 2000) :
I. Efek psikologis pada manusia (kebisingan dapat membuat kaget,
mengganggu, mengacaukan konsentrasi);
II. Menginterferensi komunikasi dalam percakapan dan lebih jauh lagi akan
menginterferensi hasil pekerjaan dan keselamatan bekerja.
III. Efek fisis (kebisingan dapat mengakibatkan penurunan kemampuan
pendengaran dan rasa sakit pada tingkat yang sangat tinggi).
Kebisingan di lingkungan kerja PT. X disebabkan oleh mesin bubut dan peralatan -
peralatan pabrik lainnya yang hampir seluruhnya merupakan kebisingan kontinyu
dengan intensitas yang berbeda. Intensitas bising tersebut dibagi menjadi 3 kelas
yaitu:
7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 7/12
‘13 7
ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]
• Bising < 85 dBA
• Bising 85-95 dBA
• Bising > 95 dBA
Gambar 1. Tingkat kebisingan yang menyebabkan gangguan percakapan di luar
Ruangan
Ulasan gambar :
Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa :
I. Batas daerah dimana percakapan normal dilakukan.
II. Batas komunikasi masih memungkinkan.
III. Batas komunikasi sulit untuk dilakukan.
IV. Batas tidak memungkinkan untuk melakukan komunikasi.
1.2 Tekanan dan Daya Suara
Respon suara di udara akan menimbulkan gangguan terhadap kondisi
keseimbangan tekanan udara (tekanan atmosfer). Besarnya gangguan ini
dinyatakan dalam besaran fisis tekanan suara (sound pressure).
7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 8/12
‘13 8
ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]
Respons telinga manusia terhadap tekanan suara memiliki jangkauan yang sangat
lebar, yaitu antara 2×10−5 Pa sampai 200 Pa. Pada frekuensi 1.000 Hz, tekanan
suara terkecil yang masih dapat didengar oleh telinga manusia adalah sekitar
2×10−5 Pa (kondisi tekanan suara ini disebut ambang pendengaran) dan tekanan
suara terbesar yang masih dapat didengar telinga manusia tanpa menimbulkan rasa
sakit adalah sekitar 200 Pa (kondisi tekanan suara ini disebut ambang rasa sakit).
Selain itu, kondisi lingkungan kerja yang bising juga berpengaruh terhadap denyut
jantung operator, dengan kondisi lingkungan yang panas dan bising dapat
menyebabkan meningkatnya denyut jantung operator.
Analisa Subyektivitas Operator
Untuk tingkat kenyamanan dalam bekerja ternyata diketahui bahwa dari
10 orang terdapat 80% yang tidak nyaman dalam bekerja yaitu sebanyak 8 orang.
Dari Nordic Diagram Map diketahui bahwa sakit yang paling banyak diderita oleh
operator mesin bubut adalah punggung dengan skala 2,30. Hal ini dapat terjadi
karena posisi pada saat melakukan pekerjaan tidak ergonomis, atau disain yang
dirancang tidak sesuai dengan postur tubuh operator mesin bubut. Hasil dari Nordic
Diagram kusioner ini sesuai dengan yang keluhan operator saat wawancara secara
langsung.
Analisa Pencahayaan Pada Departemen Mesin Bubut
Menurut standar OHSAS, penerangan yang baik untuk pekerjaan
menengah di dalam gedung yaitu dengan kekuatan pencahayaan sebesar 200-500
luks. Sedangkan penerangan sebelumnya yang berada di departemen mesin bubut
dengan menggunakan 3 buah lampu neon 40 Watt sebesar 54-115 luks.
Dengan ditempatkannya lampu-lampu di titik-titik area seperti pada gambar 5.1,
maka tiap titik area yang diterangi dengan lampu 40 watt sebanyak 8 buah lampu
sudah memenuhi standar penerangan yang dikeluarkan oleh OHSAS sebesar 200-500
luks.
7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 9/12
‘13 9
ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]
Gambar Layout lampu pada departemen mesin bubut
Analisa Kebisingan Pada Departemen Mesin Bubut
Setelah diukur dengan sound level meter , diketahui bahwa tingkat kebisingan
yang terjadi pada departemen Mesin Bubut adalah 112.18 dB. Hal ini dapat terjadi
karena banyaknya mesin yang beroperasi secara bersamaan dan ruangan yang tidak
begitu luas menyebabkan terjadinya pantulan suara.
Jenis pengendalian ini dapat dilakukan dengan pemakaian alat pelindung telinga
(tutup atau sumbat telinga). Menurut Pulat (1992) pemakaian sumbat telinga dapat
mengurangi kebisingan sebesar ± 30 dB. Sedangkan tutup telinga dapat mengurangi
kebisingan sedikit lebih besar yaitu antara 40-50 dB. Akan tetapi dalam
menggunakan penutup telinga diperlukan tingkat kedisplinan pekerja dan alat ini
mempunyai kelebihan yaitu meningkatkan konsentrasi pekerja dan menurunkan
denyut jantung serta tekanan pada lingkungan sekitar, akan tetapi juga mempunyai
kekurangan yaitu mengurangi kenyamanan kerja, dan mengganggu pembicaraan.
7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 10/12
‘13 10
ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]
3. Gambar diagram alir dari metodologi penelitian dapat dilihat pada
gambar 3.1.
Identifikasi masalah dantujuan penelitian
Identifikasimetode analisis
Penentuanvariabel penelitian
1.konsumsi energi2.jumlahkecelakaan kerja
Pengumpulan datasekunder
Pengumpulan dataprimer
1.mesin bubut
2.layout pabrik3.kecelakaan kerja
1.check list
2.proses produksi3.metode kerja
Surveyla an an
Studi pustaka
Analisa alat kerja
-analisa denyut jantung-analisa biomekanika-peritungananthopometri
Preminary hazardanalisys
Penanggulanganhazard
Analisa lingkungankerja
Analisa metodekerja
Prosedur analisa:- Initial phase- Task being
reviewed
Perancangan staasiun kerja yang diperbaharui
Analisa dan integrasi data
Kesimpulan dan
7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 11/12
‘13 11
ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]
3.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pada bab ini, akan diuraikan mengenai tahap identifikasi dan pengumpulan
data yang diperlukan untuk melaksanakan proses penelitian selanjutnya, meliputi
profil perusahaan, struktur organisasi, dan pengolahan data-data yang meliputi
lingkungan tempat penelitian, biomekanika, job discomfort survey , anthropometri,
serta keselamatan dan kesehatan kerja.
3.2 Metode Kerja Mesin Bubut
Berikut ini adalah metode kerja mesin bubut yaitu sebagai berikut :
o Material berupa besi as dimasukkan kedalam spindle pada saat mesin
dalam keadaan mati.
o Untuk mengontrol jalannya mesin, digunakan dua buah tuas pengontrol
3.3 Data Kondisi Lingkungan Kerja
Data ini diperlukan untuk mengetahui kondisi dari lingkungan kerja pada area
kerja mesin bubut. Adapun faktor yang mempengaruhi kondisi lingkungan pada
departemen mesin bubut dibagi menjadi 3, yaitu :
Faktor Fisik
Temperatur
Untuk suhu pada area kerja mesin bubut cukup tinggi, sehingga keadaan ruang
pengap serta udara terasa gerah, dan suhu akan tergantung dengan kondisi cuaca
terutama menjelang siang hari suhu akan semakin meningkat.
b) Pencahayaan
Pencahayaan yang terdapat pada ruangan ini cukup memadai dengan
didukung lampu neon di seluruh area kerja, akan tetapi bila lampu ini dinyalakan
seluruhnya, dapat menyebabkan bertambahnya suhu ruangan tersebut. Hal ini akan
menganggu kerja operator mesin bubut.
7/27/2019 Proposal Kerja Praktek - Pengukuran Pengaruh Kebisingan Dan Pencahayaan Terhadap Kerja Operator Mesin Bubut
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kerja-praktek-pengukuran-pengaruh-kebisingan-dan-pencahayaan-terhadap 12/12
‘13 12
ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kebisingan dan Pencahayaan Dilingkungan KerjaRudini Mulya Daulay Email: [email protected]
c) Kebisingan
Prinsip kerja mesin bubut adalah membubut, dengan material yang berupa
besi as dan jumlah mesin yang banyak, maka proses pembubutan akan
menimbulkan suara yang membisingkan.
d) Siklus Udara
Untuk siklus udara yang masuk diarea kerja ini sudah cukup, hal ini karena
adanya ventilasi yang besar dan memanjang pada dinding atas, tetapi aliran udara
yang masuk tidak berjalan dengan baik sehingga ruangan masih terasa pengap.
2. Faktor tata cara kerja
a) Konstruksi mesin atau peralatan yang tidak sesuai mekanisme tubuh Untuk
peralatan yang terdapat pada departemen mesin bubut dapat dilihat bahwa
peralatan yang ada didesain seadanya. Hal ini dapat dilihat dari ukuran kursi
kerja yang tidak ergonomis dan material yang diletakkan sulit dijangkau
oleh operator.
b) Sikap kerja yang menyebabkan kelainan fisik atau keletihan. Dari hasil
pengamatan saat bekerja pada operator, dapat dilihat bahwa cara
pengambilan dan pengangkatan material tidak benar, hal ini dapat
menyebabkan cedera punggung. Sedangkan untuk posisi duduk dianggap
tidak ergonomis karena operatordalam posisi membungkuk, hal ini dapat
menyebabkan mudah lelah dan cedera pada bagian punggung.
3. Faktor Psikologis
Suasana kerja kurang aman Suasana kerja cukup memadai, tetapi pada bagian
atap banyak sekali kabel-kabel listrik yang tidak beraturan letaknya dan tidak
dilindungi, plafon kayu banyak yang sudah lapuk dan patah. Apabila suatu saat
terdapat kabel yang putus dan plafon yang jatuh ke bawah, hal ini dapat
membahayakan operator mesin bubut.