Proposal Kerja Praktek Peledakan
-
Upload
andriamos-hutauruk -
Category
Documents
-
view
218 -
download
20
description
Transcript of Proposal Kerja Praktek Peledakan
![Page 1: Proposal Kerja Praktek Peledakan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/56d6bdb01a28ab30168ef1a9/html5/thumbnails/1.jpg)
Proposal kerja praktek
1. Latar belakang
Kerja praktek adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh dan juga
merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral Institut Teknologi Medan (ITM).
Kerja praktek pada dasarnya merupakan aplikasi dari semua ilmu yang
didapatkan di kampus hingga semester V dan dapat diterapkan di lapangan.
Sehingga berdasarkan informasi tentang kegiatan penambangan yang sedang
berlangsung di PT. Pamapersada Nusantara Distik MTBU, maka kami ingin
mencoba melakukan pengamatan secara langsung tentang peralatan dan sistem
penambangan, sehingga pada kesempatan ini topik yang diambil adalah mengenai “Kegiatan Pemboran dan Pemberaian BatuBara di PT. Pamapersada Nusantara
Distrik MTBU”
2. Maksud dan Tujuan
2.1.Maksud
Adapun maksud dari Kerja Praktek Lapangan adalah:
Untuk mengetahui sistem penambangan terbuka, mengenal alat-alat yang
dipakai sekaligus cara kerja dan produktifitas dari alat tersebut.
Untuk mengetahui perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pemboran dan
pemberaian per harinya pada lokasi penambangan Tanjung Enim.
Untuk mengaplikasikan secara langsung teori yang diperoleh dari kampus
untuk diterapkan pada perusahaan pertambangan khususnya PT. Pama Persada
Nusantara Distrik MTBU.
2.2. Tujuan
Adapun tujuan dari Kerja Praktek Lapangan adalah:
Mengetahui parameter yang mempengaruhi kegiatan pemboran dan
pemberaian dalam operasi penambangan pada perusahaan
Untuk mengetahui dan dapat mempraktekkan secara nyata kegiatan pemboran
dan pemberaian batuan
1
![Page 2: Proposal Kerja Praktek Peledakan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/56d6bdb01a28ab30168ef1a9/html5/thumbnails/2.jpg)
Proposal kerja praktek
Untuk mengetahui apakah metode pemboran yang diterapkan sudah dapat
mendukung operasi pemberaian
3. Ruang Lingkup Kerja Praktek
Adapun ruang lingkup kerja praktek ini adalah untuk mengamati dan mengambil
data dari proses pemboran dan pemberaian batuan. Secara terperinci dan data
yang diambil adalah :
1. Geometri peledakan ( burden, spasi, kedalaman lubang ledak, steaming, dan
panjang lubang subdrilling ).
2. Pola pemboran lubang ledak.
3. Jenis dan struktur batuan.
4. Karaktersitik atau sifat batuan yang diberaikan, termasuk data geoteknik
5. Rangkaian pemberaian dan Teknik/metoda pemberaian yang dipakai
6. Sifat-sifat dan jenis bahan peledak
7. Proses pengisian bahan peledak dan penembakan
4.Dasar Teori
4.1. Pemboran Pemilihan alat bor untuk suatu pekerjaan biasanya didasarkan pada ukuran
pekerjaan pemberaian dan produksi yang diperlukan untuk setiap tahapan operasi.
Kriteria yang dipakai untuk memilih alat bor pada pekerjaan yang berukuran kecil
akan berbeda dengan pekerjaan yang berukuran besar.
Kapasitas pemboran
Kapasitas alat bor ditentukan oleh kecepatan penembusan netto (net penetration
rate) yang diperoleh dan waktu yang dipergunakan dalam penanganan dan
perpindahan peralatan. Karena itu penembusan netto adalah hanya satu bagian
dari total unjuk kerja pemboran. Apabila untuk kerja peralatan bertambah, maka
total daur pemboran menjadi berkurang.
Kecepatan menembus netto suatu alat bor tergantung pada sifat-sifat teknis dan
struktur dari batuan (rock drillability) dan ciri-ciri teknis dan operasional alat bor.
2
![Page 3: Proposal Kerja Praktek Peledakan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/56d6bdb01a28ab30168ef1a9/html5/thumbnails/3.jpg)
Proposal kerja praktek
Rock drillability dinyatakan dengan Drilling Rate Index (DRI), yaitu ukuran
relatif drillability dari bermacam-macam batuan. Disamping itu, kapasitas
pemboran tergantung juga pada keterampilan operatornya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu edar alat bor adalah :
1. Kondisi tempat kerja
Kondisi tempat kerja merupakan tempat alat bor melakukan aktifitas.
2. Kondisi material
Kondisi material yang mempengaruhi waktu edar alat bor adalah bentuk ukuran
butir, kekerasan material dan kadar air.
3. Kondisi alat yang dipergunakan
Semakin baik kondisi alat yang dipergunakan, maka akan memper lancar waktu
pemborannya.
4. Keterampilan dan pengalaman operator
Operator yang terampil dan berpengalaman dapat memperkecil waktu edar alat
bor.
4.2 Pemberaian
Adapun pengertian Pemberaian adalah salah satu kegiatan untuk penghancuran
atau pemecahan suatu material (batuan) dengan menggunakan bahan peledak.
Kegiatan Pemberaian merupakan salah satu alternatif untuk untuk membongkar
lapisan tanah atau material yang menggunakan biaya lebih murah bila
dibandingkan dengan cara lain seperti menggunakan alat-alat mekanis dan juga
lebih cepat menghancurkan volume batuan dalam jumlah besar sehingga dapat
meningkatkan produksi. Pemboran juga merupakan kegiatan penting dalam
industri pertambangan yang bertujuan untuk memperoleh data geologi, keperluan
perhitungan cadangan, kontrol pertambangan dan lain sebagainya.
4.3.Geometri peledakan
4.3.1 Burden (B)
Burden adalah jarak dari lubang tembak dengan bidang bebas yang terdekat, dan
arah di mana perpindahan akan terjadi.
3
![Page 4: Proposal Kerja Praktek Peledakan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/56d6bdb01a28ab30168ef1a9/html5/thumbnails/4.jpg)
Proposal kerja praktek
Untuk menentukan burden, maka menggunakan rumus :
Kb x De
B = meter
39,3
keterangan:
B = burden
De = diameter lubang tembak, inchi
39,3 = faktor perubah kedalam satuan meter
Kb= burden ratio
4.3.2Spasi (S)
Spasi dapat diartikan sebagai jarak terdekat antara dua lubang tembak yang
berdekatan dalam satu baris. Yang perlu diperhatikan dalam memperkirakan spasi
adalah apakah ada interaksi di antara isian yang saling berdekatan. Besar spasi
dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
keterangan :
S = spasi, meter.
B = burden, meter.
Ks = spacing ratio
4.3.3.Stemming (T)
Stemming adalah tempat material penutup di dalam lubang bor di atas kolom isian
bahan peledak. Fungsi stemming adalah agar terjadi stress balance dan untuk
mengurung gas-gas hasil ledakan agar dapat menekan batuan dengan kekuatan
yang besar. Sedangkan di dalam penggunaan stemming yang perlu diperhatikan
adalah panjang stemming dan ukuran material stemming.
Panjang stemming
4
S = B x Ks
![Page 5: Proposal Kerja Praktek Peledakan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/56d6bdb01a28ab30168ef1a9/html5/thumbnails/5.jpg)
Proposal kerja praktek
Stemming yang pendek dapat menyebabkan pecahnya batuan pada bagian atas,
tapi mengurangi fragmentasi keseluruhan karena gas hasil ledakan menuju
atmosfir dengan mudah dan cepat, juga akan menyebabkan terjadinya flyrock,
overbreak pada bagian permukaan dan juga akan menimbulkan airblast. Panjang
stemming dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
keterangan :
T = stemming, meter
Kt = stemming ratio (0,75 – 1,00)
Ukuran material stemming
Ukuran material stemming sangat berpengaruh terhadap hasil Pemberaian, apabila
bahan stemming terdiri dari butiran-butiran halus hasil pemboran, kurang
memiliki gaya gesek terhadap lubang tembak sehingga udara yang bertekanan
tinggi akan dengan mudah mendorong material stemming tersebut, sehingga
energi yang seharusnya untuk menghancurkan batuan, banyak yang hilang keluar
melalui lubang stemming.
Untuk mencegahnya maka digunakan bahan yang berbutir kasar dan keras. Bahan
ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
o Mempunyai bentuk susunan butir yang saling berkait dengan kuat.
o Membentuk sambungan pasak dengan dinding lubang tembak, sehingga
mencegah keluarnya gas secara prematur.
Adapun persamaan yang digunakan untuk menentukan ukuran material stemming
optimum adalah sebagai berikut :
Sz = 0,05 Dh
keterangan :
Sz = ukuran material stemming optimum
Dh = diameter lubang tembak
5
T = B x Kt
![Page 6: Proposal Kerja Praktek Peledakan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/56d6bdb01a28ab30168ef1a9/html5/thumbnails/6.jpg)
Proposal kerja praktek
4.3.4 Sub drilling (J)
Subdrilling adalah tambahan kedalaman dari lubang bor di bawah lantai jenjang
yang dibuat agar jenjang yang dihasilkan sebatas dengan lantainya dan lantai yang
dihasilkan rata. Bila jarak subdrilling terlalu besar maka akan menghasilkan efek
getaran tanah, sebaliknya bila subdrilling terlalu kecil maka akan mengakibatkan
problem tonjolan pada lantai jenjang (toe) karena batuan tidak akan terpotong
sebatas lantai jenjangnya. Panjang subdrilling dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
keterangan :
J = subdrilling, meter
Kj = subdrilling ratio (0,2 – 0,3)
4.3.5 Tinggi Jenjang (L)
Tinggi jenjang adalah jarak antara lantai jenjang dengan bagian atas jenjang.
Tinggi jenjang harus diukur untuk mendapatkan rencana kedalaman lubang
tembak yang akan dibuat.
4.3.6 Kedalaman Lubang Tembak (H)
Kedalaman lubang tembak biasanya ditentukan berdasarkan kapasitas produksi
yang diinginkan dan kapasitas dari alat muat. Sedangkan untuk menentukan
kedalaman lubang tembak dapat digunakan rumus sebagai berikut :
keterangan :
H = kedalaman lubang tembak, meter
Kh = Hole depth ratio (1,5 – 4,0)
6
J = B x Kj
H = Kh x B
![Page 7: Proposal Kerja Praktek Peledakan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/56d6bdb01a28ab30168ef1a9/html5/thumbnails/7.jpg)
Proposal kerja praktek
4.3.7.Kolom Isian (PC)
Panjang kolom isian dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
dimana :
PC = panjang kolom isian, meter
H = kedalaman lubang tembak, meter
T = stemming, meter
7
PC = H – T
![Page 8: Proposal Kerja Praktek Peledakan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/56d6bdb01a28ab30168ef1a9/html5/thumbnails/8.jpg)
Proposal kerja praktek
S •
B T
L PC
H
J
P
Keterangan :
B = Burden
S = Spasi
T = Stemming
PC = Colom isian Bahan peledak
J = Sub Drilling
H = Kedalaman Lubang tembak
L = Tinggi Jenjang
P = Panjang pola pemboran
Gambar 1. Geometri Peledakan Menurut R.L.Ash
8
![Page 9: Proposal Kerja Praktek Peledakan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/56d6bdb01a28ab30168ef1a9/html5/thumbnails/9.jpg)
Proposal kerja praktek
5.Output Penelitian
Adapun manfaat dari kegiatan ini adalah:
1.Bagi perusahaan
Adapun output dari kegiatan ini adalah sebagai bahan masukan untuk perbaikan
rancangan teknis pemberaian batuan yang sesuai dengan kondisi massa batuan,
sehingga dapat diterapkan di PT.Pama Persada Nusantara Distrik MTBU.
2.Bagi Institusi
Adapun output dari kegiatan ini adalah sebagai bahan acuan dalam kegiatan
perkuliahan sehingga tidak hanya teori semata namun didasari juga dengan
pengetahuan dari lapangan.
3.Bagi Mahasiswa
Adapun output kegiatan ini adalah supaya mahasiswa yang bersangkutan dapat
mengetahui dan secara langsung dapat mengetahui proses dan tahpan dalam
kegiatan pemboran dan pemberaian batuan.
6. Rencana Waktu Kerja Praktek
Adapun rencana kerja praktek akan dilakukan selama kurang lebih dua bulan
yaitu pada tanggal 2 Agustus 2015 sampai dengan selesai. Di PT. Pama
Persada Nusantara Distrik MTBU.
Bulan Agustus 2015 September 2015
Minggu I II III IV I II III IV
Persiapan
Studi Pustaka
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Laporan
9
![Page 10: Proposal Kerja Praktek Peledakan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/56d6bdb01a28ab30168ef1a9/html5/thumbnails/10.jpg)
Proposal kerja praktek
7.Penutup
Demikianlah proposal permohonan kerja praktek ini kami perbuat sebagai bahan
pertimbangan dan besar harapan kami agar kiranya proposal kami dapat diterima
dan kami dapat melakukan kegiatan kerja praktek di perusahaan yang Bapak/Ibu
Pimpin.
Terimakasih.
10