Proposal Kerja Praktek Peledakan

14
Proposal kerja praktek 1. Latar belakang Kerja praktek adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh dan juga merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral Institut Teknologi Medan (ITM). Kerja praktek pada dasarnya merupakan aplikasi dari semua ilmu yang didapatkan di kampus hingga semester V dan dapat diterapkan di lapangan. Sehingga berdasarkan informasi tentang kegiatan penambangan yang sedang berlangsung di PT. Pamapersada Nusantara Distik MTBU, maka kami ingin mencoba melakukan pengamatan secara langsung tentang peralatan dan sistem penambangan, sehingga pada kesempatan ini topik yang diambil adalah mengenai Kegiatan Pemboran dan Pemberaian BatuBara di PT. Pamapersada Nusantara Distrik MTBU” 2. Maksud dan Tujuan 2.1.Maksud Adapun maksud dari Kerja Praktek Lapangan adalah: Untuk mengetahui sistem penambangan terbuka, mengenal alat-alat yang dipakai sekaligus cara kerja dan produktifitas dari alat tersebut. 1

description

peledakan

Transcript of Proposal Kerja Praktek Peledakan

Page 1: Proposal Kerja Praktek Peledakan

Proposal kerja praktek

1. Latar belakang

Kerja praktek adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh dan juga

merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Jurusan Teknik

Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral Institut Teknologi Medan (ITM).

Kerja praktek pada dasarnya merupakan aplikasi dari semua ilmu yang

didapatkan di kampus hingga semester V dan dapat diterapkan di lapangan.

Sehingga berdasarkan informasi tentang kegiatan penambangan yang sedang

berlangsung di PT. Pamapersada Nusantara Distik MTBU, maka kami ingin

mencoba melakukan pengamatan secara langsung tentang peralatan dan sistem

penambangan, sehingga pada kesempatan ini topik yang diambil adalah mengenai “Kegiatan Pemboran dan Pemberaian BatuBara di PT. Pamapersada Nusantara

Distrik MTBU”

2. Maksud dan Tujuan

2.1.Maksud

Adapun maksud dari Kerja Praktek Lapangan adalah:

Untuk mengetahui sistem penambangan terbuka, mengenal alat-alat yang

dipakai sekaligus cara kerja dan produktifitas dari alat tersebut.

Untuk mengetahui perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pemboran dan

pemberaian per harinya pada lokasi penambangan Tanjung Enim.

Untuk mengaplikasikan secara langsung teori yang diperoleh dari kampus

untuk diterapkan pada perusahaan pertambangan khususnya PT. Pama Persada

Nusantara Distrik MTBU.

2.2. Tujuan

Adapun tujuan dari Kerja Praktek Lapangan adalah:

Mengetahui parameter yang mempengaruhi kegiatan pemboran dan

pemberaian dalam operasi penambangan pada perusahaan

Untuk mengetahui dan dapat mempraktekkan secara nyata kegiatan pemboran

dan pemberaian batuan

1

Page 2: Proposal Kerja Praktek Peledakan

Proposal kerja praktek

Untuk mengetahui apakah metode pemboran yang diterapkan sudah dapat

mendukung operasi pemberaian

3. Ruang Lingkup Kerja Praktek

Adapun ruang lingkup kerja praktek ini adalah untuk mengamati dan mengambil

data dari proses pemboran dan pemberaian batuan. Secara terperinci dan data

yang diambil adalah :

1. Geometri peledakan ( burden, spasi, kedalaman lubang ledak, steaming, dan

panjang lubang subdrilling ).

2. Pola pemboran lubang ledak.

3. Jenis dan struktur batuan.

4. Karaktersitik atau sifat batuan yang diberaikan, termasuk data geoteknik

5. Rangkaian pemberaian dan Teknik/metoda pemberaian yang dipakai

6. Sifat-sifat dan jenis bahan peledak

7. Proses pengisian bahan peledak dan penembakan

4.Dasar Teori

4.1. Pemboran Pemilihan alat bor untuk suatu pekerjaan biasanya didasarkan pada ukuran

pekerjaan pemberaian dan produksi yang diperlukan untuk setiap tahapan operasi.

Kriteria yang dipakai untuk memilih alat bor pada pekerjaan yang berukuran kecil

akan berbeda dengan pekerjaan yang berukuran besar.

Kapasitas pemboran

Kapasitas alat bor ditentukan oleh kecepatan penembusan netto (net penetration

rate) yang diperoleh dan waktu yang dipergunakan dalam penanganan dan

perpindahan peralatan. Karena itu penembusan netto adalah hanya satu bagian

dari total unjuk kerja pemboran. Apabila untuk kerja peralatan bertambah, maka

total daur pemboran menjadi berkurang.

Kecepatan menembus netto suatu alat bor tergantung pada sifat-sifat teknis dan

struktur dari batuan (rock drillability) dan ciri-ciri teknis dan operasional alat bor.

2

Page 3: Proposal Kerja Praktek Peledakan

Proposal kerja praktek

Rock drillability dinyatakan dengan Drilling Rate Index (DRI), yaitu ukuran

relatif drillability dari bermacam-macam batuan. Disamping itu, kapasitas

pemboran tergantung juga pada keterampilan operatornya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu edar alat bor adalah :

1. Kondisi tempat kerja

Kondisi tempat kerja merupakan tempat alat bor melakukan aktifitas.

2. Kondisi material

Kondisi material yang mempengaruhi waktu edar alat bor adalah bentuk ukuran

butir, kekerasan material dan kadar air.

3. Kondisi alat yang dipergunakan

Semakin baik kondisi alat yang dipergunakan, maka akan memper lancar waktu

pemborannya.

4. Keterampilan dan pengalaman operator

Operator yang terampil dan berpengalaman dapat memperkecil waktu edar alat

bor.

4.2 Pemberaian

Adapun pengertian Pemberaian adalah salah satu kegiatan untuk penghancuran

atau pemecahan suatu material (batuan) dengan menggunakan bahan peledak.

Kegiatan Pemberaian merupakan salah satu alternatif untuk untuk membongkar

lapisan tanah atau material yang menggunakan biaya lebih murah bila

dibandingkan dengan cara lain seperti menggunakan alat-alat mekanis dan juga

lebih cepat menghancurkan volume batuan dalam jumlah besar sehingga dapat

meningkatkan produksi. Pemboran juga merupakan kegiatan penting dalam

industri pertambangan yang bertujuan untuk memperoleh data geologi, keperluan

perhitungan cadangan, kontrol pertambangan dan lain sebagainya.

4.3.Geometri peledakan

4.3.1 Burden (B)

Burden adalah jarak dari lubang tembak dengan bidang bebas yang terdekat, dan

arah di mana perpindahan akan terjadi.

3

Page 4: Proposal Kerja Praktek Peledakan

Proposal kerja praktek

Untuk menentukan burden, maka menggunakan rumus :

Kb x De

B = meter

39,3

keterangan:

B = burden

De = diameter lubang tembak, inchi

39,3 = faktor perubah kedalam satuan meter

Kb= burden ratio

4.3.2Spasi (S)

Spasi dapat diartikan sebagai jarak terdekat antara dua lubang tembak yang

berdekatan dalam satu baris. Yang perlu diperhatikan dalam memperkirakan spasi

adalah apakah ada interaksi di antara isian yang saling berdekatan. Besar spasi

dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

keterangan :

S = spasi, meter.

B = burden, meter.

Ks = spacing ratio

4.3.3.Stemming (T)

Stemming adalah tempat material penutup di dalam lubang bor di atas kolom isian

bahan peledak. Fungsi stemming adalah agar terjadi stress balance dan untuk

mengurung gas-gas hasil ledakan agar dapat menekan batuan dengan kekuatan

yang besar. Sedangkan di dalam penggunaan stemming yang perlu diperhatikan

adalah panjang stemming dan ukuran material stemming.

Panjang stemming

4

S = B x Ks

Page 5: Proposal Kerja Praktek Peledakan

Proposal kerja praktek

Stemming yang pendek dapat menyebabkan pecahnya batuan pada bagian atas,

tapi mengurangi fragmentasi keseluruhan karena gas hasil ledakan menuju

atmosfir dengan mudah dan cepat, juga akan menyebabkan terjadinya flyrock,

overbreak pada bagian permukaan dan juga akan menimbulkan airblast. Panjang

stemming dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :

keterangan :

T = stemming, meter

Kt = stemming ratio (0,75 – 1,00)

Ukuran material stemming

Ukuran material stemming sangat berpengaruh terhadap hasil Pemberaian, apabila

bahan stemming terdiri dari butiran-butiran halus hasil pemboran, kurang

memiliki gaya gesek terhadap lubang tembak sehingga udara yang bertekanan

tinggi akan dengan mudah mendorong material stemming tersebut, sehingga

energi yang seharusnya untuk menghancurkan batuan, banyak yang hilang keluar

melalui lubang stemming.

Untuk mencegahnya maka digunakan bahan yang berbutir kasar dan keras. Bahan

ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :

o Mempunyai bentuk susunan butir yang saling berkait dengan kuat.

o Membentuk sambungan pasak dengan dinding lubang tembak, sehingga

mencegah keluarnya gas secara prematur.

Adapun persamaan yang digunakan untuk menentukan ukuran material stemming

optimum adalah sebagai berikut :

Sz = 0,05 Dh

keterangan :

Sz = ukuran material stemming optimum

Dh = diameter lubang tembak

5

T = B x Kt

Page 6: Proposal Kerja Praktek Peledakan

Proposal kerja praktek

4.3.4 Sub drilling (J)

Subdrilling adalah tambahan kedalaman dari lubang bor di bawah lantai jenjang

yang dibuat agar jenjang yang dihasilkan sebatas dengan lantainya dan lantai yang

dihasilkan rata. Bila jarak subdrilling terlalu besar maka akan menghasilkan efek

getaran tanah, sebaliknya bila subdrilling terlalu kecil maka akan mengakibatkan

problem tonjolan pada lantai jenjang (toe) karena batuan tidak akan terpotong

sebatas lantai jenjangnya. Panjang subdrilling dapat ditentukan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

keterangan :

J = subdrilling, meter

Kj = subdrilling ratio (0,2 – 0,3)

4.3.5 Tinggi Jenjang (L)

Tinggi jenjang adalah jarak antara lantai jenjang dengan bagian atas jenjang.

Tinggi jenjang harus diukur untuk mendapatkan rencana kedalaman lubang

tembak yang akan dibuat.

4.3.6 Kedalaman Lubang Tembak (H)

Kedalaman lubang tembak biasanya ditentukan berdasarkan kapasitas produksi

yang diinginkan dan kapasitas dari alat muat. Sedangkan untuk menentukan

kedalaman lubang tembak dapat digunakan rumus sebagai berikut :

keterangan :

H = kedalaman lubang tembak, meter

Kh = Hole depth ratio (1,5 – 4,0)

6

J = B x Kj

H = Kh x B

Page 7: Proposal Kerja Praktek Peledakan

Proposal kerja praktek

4.3.7.Kolom Isian (PC)

Panjang kolom isian dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

dimana :

PC = panjang kolom isian, meter

H = kedalaman lubang tembak, meter

T = stemming, meter

7

PC = H – T

Page 8: Proposal Kerja Praktek Peledakan

Proposal kerja praktek

S •

B T

L PC

H

J

P

Keterangan :

B = Burden

S = Spasi

T = Stemming

PC = Colom isian Bahan peledak

J = Sub Drilling

H = Kedalaman Lubang tembak

L = Tinggi Jenjang

P = Panjang pola pemboran

Gambar 1. Geometri Peledakan Menurut R.L.Ash

8

Page 9: Proposal Kerja Praktek Peledakan

Proposal kerja praktek

5.Output Penelitian

Adapun manfaat dari kegiatan ini adalah:

1.Bagi perusahaan

Adapun output dari kegiatan ini adalah sebagai bahan masukan untuk perbaikan

rancangan teknis pemberaian batuan yang sesuai dengan kondisi massa batuan,

sehingga dapat diterapkan di PT.Pama Persada Nusantara Distrik MTBU.

2.Bagi Institusi

Adapun output dari kegiatan ini adalah sebagai bahan acuan dalam kegiatan

perkuliahan sehingga tidak hanya teori semata namun didasari juga dengan

pengetahuan dari lapangan.

3.Bagi Mahasiswa

Adapun output kegiatan ini adalah supaya mahasiswa yang bersangkutan dapat

mengetahui dan secara langsung dapat mengetahui proses dan tahpan dalam

kegiatan pemboran dan pemberaian batuan.

6. Rencana Waktu Kerja Praktek

Adapun rencana kerja praktek akan dilakukan selama kurang lebih dua bulan

yaitu pada tanggal 2 Agustus 2015 sampai dengan selesai. Di PT. Pama

Persada Nusantara Distrik MTBU.

Bulan Agustus 2015 September 2015

Minggu I II III IV I II III IV

Persiapan

Studi Pustaka

Pengambilan Data

Pengolahan Data

Laporan

9

Page 10: Proposal Kerja Praktek Peledakan

Proposal kerja praktek

7.Penutup

Demikianlah proposal permohonan kerja praktek ini kami perbuat sebagai bahan

pertimbangan dan besar harapan kami agar kiranya proposal kami dapat diterima

dan kami dapat melakukan kegiatan kerja praktek di perusahaan yang Bapak/Ibu

Pimpin.

Terimakasih.

10