Proposal Hibah PPM 2013

22
1. Judul Workshop/Pelatihan Analisis Buku Guru dan Siswa bagi Guru SD Se-Kota Yogyakarta Berdasarkan Implementasi Kurikulum 2013. 2. Analisis Situasi Tingkat pendidikan ditentukan oleh sumber daya manusia. Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berpikir manusia tidak akan menyeluruh/sempurna tanpa pendidikan. Pendidikan membuat manusia menjadi lebih berpikir. manusia yang berpendidikan adalah manusia yang mampu bertindak dalam cara- cara tertentu daripada orang lain. Ini berarti bahwa manusia terdidik untuk berpikir dan membuat keputusan berdasarkan dasar berpikir logis dan pengetahuan yang diperoleh. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia berkomunikasi, berinteraksi, belajar, dan berpikir melalui pendidikan. Itu hal yang mendasar yang membentuk agama, rohani, pengendalian diri, kepribadian, intelijen, dan nilai-nilai moral. Seperti yang dinyatakan dalam undang-undang sisdiknas (2003): Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan pernyataan di atas pendidikan adalah serangkaian upaya-upaya yang direncanakan dalam mengembangkan diri-potensi seperti spiritualitas religius, pengendalian diri, kepribadian, intelijen, dan nilai-nilai moral, yang dibutuhkan untuk dirinya sendiri, masyarakat, dan tingkat nasional yang diwujudkan melalui proses belajar. Sehubungan dengan itu, Pring dalam artikel berjudul " The Philosophy of Education and Educational Practice " (via Bailey et al., 2010:57 ) also stated that education is associated with that development of persons, which would not occur through sheer physical adaptation and growth. In this sense education is somewhat like that of reform. To say someone is reformed is to say that he or she has changed for the good what previously was judged bad has now been overcome and replaced by a better state of mind and moral character. Maksudnya adalah bahwa pendidikan berhubungan dengan pembangunan orang, yang tidak akan terjadi melalui adaptasi fisik semata dan pertumbuhan. Dalam arti ini pendidikan diistilahkan seperti reformasi. Mengatakan seseorang direformasi adalah untuk menyebutkan bahwa dia

Transcript of Proposal Hibah PPM 2013

Page 1: Proposal Hibah PPM 2013

1. Judul

Workshop/Pelatihan Analisis Buku Guru dan Siswa bagi Guru SD Se-Kota Yogyakarta

Berdasarkan Implementasi Kurikulum 2013.

2. Analisis Situasi

Tingkat pendidikan ditentukan oleh sumber daya manusia. Pendidikan memiliki

peranan penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berpikir manusia tidak akan

menyeluruh/sempurna tanpa pendidikan. Pendidikan membuat manusia menjadi lebih

berpikir. manusia yang berpendidikan adalah manusia yang mampu bertindak dalam cara-

cara tertentu daripada orang lain. Ini berarti bahwa manusia terdidik untuk berpikir dan

membuat keputusan berdasarkan dasar berpikir logis dan pengetahuan yang diperoleh.

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia berkomunikasi,

berinteraksi, belajar, dan berpikir melalui pendidikan. Itu hal yang mendasar yang

membentuk agama, rohani, pengendalian diri, kepribadian, intelijen, dan nilai-nilai moral.

Seperti yang dinyatakan dalam undang-undang sisdiknas (2003):

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan pernyataan di atas pendidikan adalah serangkaian upaya-upaya yang

direncanakan dalam mengembangkan diri-potensi seperti spiritualitas religius, pengendalian

diri, kepribadian, intelijen, dan nilai-nilai moral, yang dibutuhkan untuk dirinya sendiri,

masyarakat, dan tingkat nasional yang diwujudkan melalui proses belajar. Sehubungan

dengan itu, Pring dalam artikel berjudul " The Philosophy of Education and Educational

Practice " (via Bailey et al., 2010:57 ) also stated that education is associated with that

development of persons, which would not occur through sheer physical adaptation and

growth. In this sense education is somewhat like that of reform. To say someone is reformed

is to say that he or she has changed for the good – what previously was judged bad has now

been overcome and replaced by a better state of mind and moral character. Maksudnya

adalah bahwa pendidikan berhubungan dengan pembangunan orang, yang tidak akan terjadi

melalui adaptasi fisik semata dan pertumbuhan. Dalam arti ini pendidikan diistilahkan

seperti reformasi. Mengatakan seseorang direformasi adalah untuk menyebutkan bahwa dia

Page 2: Proposal Hibah PPM 2013

telah berubah untuk kebaikan, apa sebelumnya telah diadili buruk sekarang telah mampu

diatasi dan digantikan oleh keadaan pikiran dan karakter moral yang lebih baik.

Kurikulum direvisi oleh pemerintah untuk meningkatkan tingkat pendidikan dan

sumber daya manusia. Tujuan dari merevisi kurikulum yang tertera pada rencana

pembangunan nasional (mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional)

2010-2014: menyebutkan bahwa salah satu substansi inti program aksi bidang pendidikan

adalah penataan ulang kurikulum sekolah sehingga dapat mendorong penciptaan hasil didik

yang mampu menjawab kebutuhan sumber daya manusia untuk mendukung pertumbuhan

nasional dan daerah.

Hal penting dari sistem pendidikan adalah revisi kurikulum. Revisi yang dibutuhkan

untuk memproduksi pelajar yang sukses. Istilah "penataanulang" pada kalimat ini berarti

kurikulum harus direvisi untuk meningkatkan level pada sumber daya manusia untuk

pembangunan nasional dan lokal. Kriteria yang sedang direvisi berdasarkan pada peraturan

pemerintah no. 19 tahun 2005 ayat 1, standar kompetensi lulusan (SKL), standar isi, standar

proses, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar

pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.

Untuk kurikulum baru mendatang, Suparno (2013) lebih suka istilah "perubahan

kurikulum" revisi kurikulum. Dia menyatakan bahwa beberapa alasan yang berkaitan

dengan perubahan kurikulum di Indonesia adalah perubahan waktu, pelaksanaan kurikulum

terasa belum optimal, terlalu banyak topik untuk menguasai, pelaksanaan ujian nasional

terasa belum optimal, dan persiapan guru tidak maksimal. Berdasarkan alasan-alasan ini, ada

tiga alasan utama yang membuat kurikulum yang perlu diubah; implementasi, jumlah waktu

nomor subjek, dan persiapan guru. Sebagai contoh, pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Sekolah.

Kurikulum berbasis sekolah adalah kurikulum kontekstual yang bergantung pada

kondisi sekolah yang mana kurikulum berbasis sekolah dilaksanakan. Bahkan, pelaksanaan

kurikulum tidak dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan siswa. Dalam kurikulum

berbasis sekolah ada 14-16 subyek dalam satu semester. Sementara itu jumlah waktu untuk

menguasai mata pelajaran yang terbatas. Kondisi ini sering membuat prestasi belajar terasa

belum optimal. Persiapan guru-guru ini tidak maksimal sebelum menerapkan kurikulum.

Page 3: Proposal Hibah PPM 2013

Sebagian besar guru tidak tahu bagaimana menerapkan kurikulum berbasis sekolash di

dalam kelas.

Ide di balik Pengembangan Kurikulum 2013 bermula dari tulisan Wakil Presiden

Boediono yang berjudul “Pendidikan Kunci Pembangunan” di harian Kompas (Senin,

27/8/2012) yang menilai bahwa pendidikan nasional belum bisa menghasilkan lulusan yang

kompeten karena belum punya konsep yang jelas. Menurut Boediono saat ini kita belum

punya konsepsi yang jelas mengenai substansi pendidikan. Karena tak ada konsepsi yang

jelas, timbullah kecenderungan untuk memasukkan apa saja yang dianggap penting ke dalam

kurikulum. Akibatnya, terjadilah beban berlebihan pada anak didik. Bahan yang diajarkan

terasa “berat”, tetapi tak jelas apakah anak mendapatkan apa yang seharusnya diperolah dari

pendidikannya".

Kurikulum yang diterapkan disebut kurikulum 2013. Kurikulum berbasis kompetensi

(KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang terintegrasi dalam

Kurikulum ini. Kami menyimpulkan bahwa kurikulum 2013 disusun dari manfaat kurikulum

berbasis kompetensi dan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan menghilangkan segala

kelemahan yang terdapat pada kedua kurikulum tersebut. Dengan demikian, kurikulum 2013

diharapkan dapat meningkatkan tingkat pendidikan manusia, terutama meningkatkan

prestasi belajar siswa dan nilai-nilai moral.

Terobosan dalam kurikulum 2013 adalah keterbatasan jumlah subjek di lembaga

pendidikan (SD, SMP, dan SMA) siswa akan fokus dan melaksanakan kajian yang

mendalam, nilai karakter yang terintegrasi dalam semua mata pelajaran. Mereka perlu

berpikir secara kritis, mengamati, mempertanyakan semua tugas yang diberikan guru. Selain

itu, guru sebagai fasilitator untuk proses pembelajaran, guru membantu siswa dalam

melakukan tugas yang diberikan. Implementasi pendekatan ilmiah diyakini memperluas

pengetahuan siswa. Siswa diharapkan mampu untuk merasakan kondisi nyata dalam

pembelajaran.

Selain itu, Mulyasa (7: 2013) mengusulkan istilah kompetensi dan kurikulum

berbasis karakter dengan kurikulum 2013. Nilai karakter sangat menuntut dalam

menerapkan kurikulum. Tujuan dari pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan mutu

proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak

mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi

Page 4: Proposal Hibah PPM 2013

lulusan pada setiap satuan pendidikan. Kurangnya pendidikan karakter menyebabkan

pelanggaran seperti seringkali dilakukan, berkelahi, dan kekasaran. Karakter yang baik

dipengaruhi oleh kondisi sosial, lingkungan dan sikap guru. Pendidikan karakter diajarkan

dari tingkat pendidikan dasar ke jenjang pendidikan atas.

Suwignyo (2013) menyatakan bahwa ada tiga hal ideal pra kondisi untuk membuat

kurikulum 2013 berhasil. Pertama adalah persiapan guru, guru berkualitas diperlukan.

Pelatihan sesi dan sertifikasi guru diadakan oleh pemerintah untuk memecahkan masalah.

Kedua adalah kurikulum baru harus berfokus pada desain, konsep, dan tujuan. Ketiga adalah

integrasi dari setiap mata pelajaran tidak harus mengganggu subjek itu sendiri.

Berkaitan dengan pra kondisi, peran kepala sekolah, guru, komite sekolah dan siswa

akan menjadi penting. Kepala sekolah adalah pemimpin dalam menentukan kebijakan

sekolah. Pelatihan diberikan kepada kepala sekolah oleh pemerintah sebelum menerapkan

kurikulum baru di sekolah. Guru adalah faktor terbesar dalam pelaksanaan Kurikulum,

pelatihan guru beberapa dan lokakarya diadakan di tingkat nasional dan sekolah. The

teacher is the key factor in succeeding the implementation of curriculum changes

maksudnya adalah guru adalah faktor kunci dalam keberhasilan penerapan perubahan

kurikulum (Richard, 99: 2001). Seorang guru yang terlatih dan terdidik sering dapat

mengimbangi buruknya kualitas sumber daya dan bahan-bahan yang mereka harus lakukan.

Siswa juga akan menghadapi masalah dalam menerapkan kurikulum. Doll (dalam Oliva,

1992:514) menyatakan bahwa jika seorang pembelajar yang menikmati kurikulum yang

seimbang pada waktu tertentu, kurikulum ini akan benar-benar cocok bagi pelajar dalam hal

nya kebutuhan pendidikan khusus pada waktu itu. Peran komite sekolah penting dalam

menerapkan kurikulum. Mereka harus terlibat dalam keputusan pembuatan dan penerapan di

tingkat sekolah.

Kesiapan sekolah diperlukan untuk pelaksanaan kurikulum baru. Suparno (2013)

menyatakan bahwa guru, fasilitas, infrastruktur, buku teks, dan kondisi sekolah yang

diperlukan dalam pelaksanaan kurikulum. Tetapi kenyataannya, komponen-komponen yang

tidak dipersiapkan dengan baik oleh sekolah. Kurangnya fasilitas, infrastruktur, mendukung

buku teks, dan kondisi kondusif sekolah adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya

pelaksanaan kurikulum.

Page 5: Proposal Hibah PPM 2013

Keberhasilan implementasi kurikulum 2013 juga dapat dilihat dari indikator-indikator

perubahan sebagai berikut (Mulyasa, 11-12:2013):

a. Adanya lulusan yang berkualitas, produktif, kreatif, dan mandiri.

b. Adanya peningkatan mutu pembelajran.

c. Adanya peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan dan pendayagunaan sumber

belajar.

d. Adanya peningkatan perhatian serta partisipasi masyarakat.

e. Adanya peningkatan tanggung jawab sekolah.

f. Tumbuhnya sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara utuh di kalangan peserta didik.

g. Terwujudnya pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan (PAKEM).

h. Terciptanya iklim yang aman, nyaman, dan tertib, sehingga pembelajaran dapat

berlangsung dengan tenang dan menyenangkan (joyfull learning).

i. Adanya proses evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan (continous quality

improvement).

Kurikulum 2013 telah diterapkan di Indonesia pada tanggal 15 Juli 2013. Di sekolah

dasar kurikulum akan diterapkan di kelas pertama dan keempat, di SMP kurikulum 2013

akan diterapkan di kelas tujuh, dan di sekolah menengah dan sekolah menengah kejuruan

akan diterapkan di kelas 3 SMP. Mulyasa (9:2013) mengatakan bahwa kurikulum 2013 akan

dilaksanakan di sekolah dasar (5%), SMP dan SMA (7%), dan sekolah kejuruan (7%). Uji

coba sekolah tersebut dipilih berdasarkan kriteria tertentu; sekolah dengan akreditasi A dan

mantan sekolah internasional. Tahap awal mulai dari 2013 dan akan dievaluasi di tingkat

nasional pada tahun 2014. Dengan demikian tahap kedua akan dimulai dari 2015-2016 dan

akan sepenuhnya diaplikasikan pada semua tingkat pada 2016-2017 dan akan diuji dalam

bentuk sumatif.

Bahwa kenyataan yang terjadi dalam implementasi kurikulum 2013 masih belum

maksimal dari konsep dan harapan yang diinginkan. Terutama pemahaman guru dalam

menggunakan buku guru dan buku siswa ketika pembelajaran. Sesuai dengan pendekatan

yang digunakan dalam kurikulum 2013, peserta didik dipacu untuk mencari dari sumber

belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk

meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersedian kegiatan pada

Page 6: Proposal Hibah PPM 2013

buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain

yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. Oleh karena itu,

guru sebagai pengendali utama di dalam proses belajar mengajar di kelas perlu mencermati

terlebih dahulu terhadap buku siswa maupun buku pegangan guru yang sudah disediakan

pemerintah. Hal ini diperlukan mengingat buku yang disediakan oleh pemerintah ditujukan

untuk keperluan skala nasional. Artinya, buku tersebut dibuat secara umum untuk kondisi

siswa di Indonesia, tentunya belum mengakomodasi kebutuhan khusus pada masing-masing

sekolah yang ada kemungkinan mempunyai karakteristik masing-masing. Disebutkan pula

bahwa buku siswa maupun buku guru merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa

diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan

perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas

buku ini. Dengan demikian, sebelum menggunakan di kelas, tentunya guru diharapkan sudah

membaca dan mencermati dengan melakukan analisis buku terlebih dahulu. Hal ini

dimaksudkan agar jika terdapat kekeliruan atau ketidaktepatan yang ada dalam buku tersebut,

dapat dilakukan langkah-langkah tindak lanjut mengatasinya lebih awal.

3. Landasan Teori

A. Kedudukan Buku Guru dan Buku Siswa

Permendikbud nomor 67 tahun 2013, kurikulum 2013 menganut: (1)

pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang

dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan

(2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar

belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar

langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil

belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun buku pegangan untuk

Kurikulum 2013. Tanggung jawab buku tersebut terpusat pada tim penyusun yang

dibentuk Kemendikbud, penerbit-penerbit lain hanya akan memiliki hak untuk

menggandakan, bukan menulis buku baru. Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 menetapkan

bahwa Buku Teks Pelajaran sebagai Buku Siswa yang layak digunakan dalam pembelajaran, yang

selanjutnya dalam buku ini disebut Buku Siswa. Selain itu, menetapkan Buku Panduan Guru sebagai

buku guru yang layak digunakan dalam pembelajaran, yang selanjutnya dalam buku ini disebut Buku

Page 7: Proposal Hibah PPM 2013

Guru. Menurut PP No 32 Tahun 2013, Buku Teks Pelajaran adalah sumber Pembelajaran

utama untuk mencapai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti. Seperti halnya Buku Siswa

bagi siswa, Buku Guru pun terdiri dari tema-tema yang sama untuk masing-masing kelas., agar buku

tersebut dapat digunakan secara optimal maka, guru harus memahami fungsi dan peran baik

Buku Guru maupun Buku Siswa.

Buku Siswa adalah buku yang diperuntukan bagi siswa yang dipergunakan sebagai panduan

aktifitas pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam menguasai kompetensi tertentu. Buku Siswa

bukan sekedar bahan bacaan, tetapi juga digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam proses

pembelajaran (activities based learning) isinya dirancang dan dilengkapi dengan contoh-contoh

lembar kegiatan dengan tujuan agar dapat terselenggaranya pembelajaran kontekstual, artinya siswa dapat

mempelajari sesuatu yang relevan dengan kehidupan yang dialaminya. Isi sajian buku diarahkan

agar siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan mengamati,

menanya, menalar, mencoba, berdiskusi serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik antar

teman maupun dengan gurunya. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat

menumbuhkan motivasi, rasa keiingintahuan, inisiatif, dan kreatifitas peserta didik.

Walaupun telah disusun sedemikian rupa, guru masih dapat mengembangkan atau memperkaya materi

dan kegiatan lain yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Menurut Kemdikbud

(2013) Kedudukan Buku siswa dalam implementasi kurikulum 2013 adalah

a. Panduan bagi Siswa dalam Melaksanakan Kegiatan-Kegiatan Pembelajaran

Setiap Subtema pada masing-masing buku memiliki beberapa pembelajaran sesuai dengan tema

yang dibahas terdiri dari berbagai kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya; mengamati

sesuatu, di dalam buku tertulis “Ayo Amati” artinya guru mengajak siswa untuk

melakukan pengamatan terhadap sesuatu, bisa berupa gambar atau tayangan film, atau

lingkungan sekitar. Kegiatan menceritakan di dalam buku tertulis “Ayo Ceritakan”

artinya guru mengajak siswa untuk menceritakan sesuatu mungkin menceritakan hasil pengamatan

terhadap sesuatu atau menceritakan pengalaman yang mereka alami. Kegiatan melakukan, dalam

buku tertulis “Ayo Lakukan” artinya guru mengajak siswa untuk melakukan suatu kegiatan.

b. Penghubung antar Guru, Sekolah dan Orang Tua

Pada setiap pembelajaran ada bagian yang harus dikerjakan oleh orang tua dalam rangka

membimbing anak untuk melakukan aktifitas pembelajaran di rumah. Bagian ini bisa dilihat

pada Buku Siswa dengan ikon tulisan “Kerjasama dengan orang tua”.

Page 8: Proposal Hibah PPM 2013

c. Lembar Kerja Siswa

Buku Siswa dapat berfungsi sebagai lembar kerja siswa Bagian ini bisa dilihat pada Buku Siswa

dengan ikon tulisan “Ayo Berlatih”. Siswa tidak harus menyalin pada buku tulis, melainkan

dapat dikerjakan pada halaman tersebut sebagai lembar kerja siswa.

d. Skenario Langkah-langkah Pembelajaran

Guru dapat menggunakan Buku Siswa dalam melakukan langkah-langkah pembelajaran. Di

dalam setiap halaman Buku Siswa pada bagian pojok kiri atas atau pojok kanan atas terdapat ikon-

ikon kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran seperti “Ayo Lakukan”, “Ayo

Menyanyi”, “Ayo Berkreasi”, “Ayo Ceritakan”, kegiatan- kegiatan itu dapat digunakan

sebagai urutan atau langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran.

e. Sumber Penilaian Hasil Pembelajaransd

Di dalam Buku Siswa terdapat halaman-halaman berisi format yang dapat digunakan sebagai

lembar kerja untuk dihimpun sebagai bahan portofolio yang dapat dijadikan sumber penilaian hasil

pembelajaranSD

f. Media Komunikasi antara Guru dan Siswa

Melalui proses pembelajaran dengan menggunakan Buku Siswa, guru dapat mengenal siswa

lebih baik melalui pengamatan terhadap hasil kerja siswa yang telah dirancang sedemikian

rupa dalam setiap pembelajaran. Guru dapat melihat perkembangan pengetahuan dan keterampilan serta

sikap siswa sesuai dengan kompetensi pembelajaran yang telah ditetapkan.

g. Sebagai Kenang-kenangan Rekam Jejak Belajar Siswa.

Semua hasil pekerjaaan yang dilakukan siswa selama mengikuti proses pembelajaran akan

tertuang dalam Buku Siswa, sehingga guru dan orang tua dapat melihat jejak belajar dan perkembangan

kompetensi selama mengikuti proses pembelajaran pada masing-masing jenjang. Bagi siswa semua

rekam jejak belajar tersebut berguna sebagai kenang-kenangan di kemudian hari.

Menurut PP No 32 Tahun 2013, Buku Panduan Guru adalah pedoman yang

memuat strategi Pembelajaran, metode Pembelajaran, teknik Pembelajaran, dan penilaian

untuk setiap mata pelajaran dan/atau tema Pembelajaran. Jadi Buku Guru adalah panduan bagi

guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Buku Guru berisi langkah-langkah pembelajaran yang

didesain menggunakan pendekatan saintifik sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Berikut ini

penjelasan tentang fungsi buku guru Sebagai petunjuk penggunaan Buku Siswa .

Page 9: Proposal Hibah PPM 2013

Menurut Kemdikbud (2013), guru akan menggunakan Buku Siswa bagi siswa dalam

menyelenggarakan proses pembelajaran, maka terlebih dahulu guru harus mempelajari terlebih dahulu

Buku Guru. Guru harus menemukan informasi berupa.

a. Urutan acuan materi pelajaran yang dikembangkan dari Standar Kompetensi, Kompetensi Inti,

dan Kompetensi Dasar dari masing-masing muatan mata pelajaran, yang kemudian disatukan

dalam satu tema tertentu.

b. Jaringan tema dari masing-masing tema yang berisi kompetensi dasar dan indikator

dari masing-masing muatan mata pelajaran yang harus dicapai.

c. Pemilahan pembelajaran yang dikembangkan dari subtema dengan tujuan agar guru secara bertahap

dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar yang yang

harus dikuasai peserta didik.

Ketiga hal tersebut harus diketahui oleh Guru sebagai acuan kegiatan

pembelajaran di kelas. Buku Guru menyajikan hal-hal sebagai berikut.

a. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada setiap pilahan pembelajaran dari masing-

masing subtema. Dengan demikian guru akan segera mengetahui hasil pembelajaran yang harus

dicapai dari proses pembelajaran yang dilakukannnya.

b. Menjelaskan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyelenggarakan proses

pembelajaran, dengan demikian sebelum menyelenggarakan proses pembelajaran guru sudah

menyiapkan media-media pembelajaran yang diperlukan.

c. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan dalam menyelenggarakan proses

pembelajaran. Uraian ini selain dapat membantu guru dalam menyusunrencana pelaksanaaan

pembelajaran, guru akan dapat melakukan tahapan pembelajaran dengan sistematis mengikuti

langkah-langkah pembelajaran tersebut.

d. Menjelaskan tentang teknik dan instrument penilaian yang dapat digunakan dalam setiap

pilihan pembelajaran yang mungkin memiliki karakteristik tertentu.

e. Menjelaskan jenis lembar kerja yang sesuai dengan pilahan pembelajaran yang ada dalam Buku

Siswa.

f. Penjelasan tentang Metode dan Pendekatan Pembelajaran yang digunakan dalam

proses Pembelajaran.

g. Buku Guru memuat Informasi tentang model dan strategi pembelajaran yang digunakan

sebagai acuan penyelenggaraan proses pembelajaran.

Page 10: Proposal Hibah PPM 2013

B. Hubungan Fungsional Buku Guru dan Buku Siswa

Buku Guru dan Buku Siswa dalam pemanfaatannya merupakan satu kesatuan yang tak

dapat dipisahkan, artinya ketika guru menggunakan Buku Siswa untuk keperluan

pembelajaran peserta didiknya maka saat itu pula guru memerlukan Buku Guru yang akan

dijadikan sebagai pedoman dalam memanfaatkan Buku Siswa, artinya Buku Guru digunakan

sebagai penjelasan dari kegiatan yang harus dilakukan pada Buku Siswa. Sebagaimana

dijelaskan pada uraian di atas, Buku Siswa memiliki banyak fungsi yang bukan sekedar kumpulan

materi pelajaran. Oleh karena itu, guru harus benar-benar memahami berbagai unsur yang terdapat

pada Buku Siswa. Penjelasan unsur-unsur tersebut dapat dipelajari dari buku guru selain keterangan yang

ada pada Buku Siswa, dengan kata lain guru tidak boleh melewatkan teks bacaan baik yang terdapat pada

Buku Siswa maupun panduan guru. Menurut Kemdikbud (2013), Hal- hal yang perlu

diperhatikan guru dalam memadukan penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa, yaitu:

1. Pada bagian awal Buku Guru terdapat penjelasan umum tentang Buku Guru pembelajaran Tematik

Terpadu. Bagian ini adalah penjelasan penting bagaimana tema-tema dibentuk melalui

analaisis SKL, KI, KD, sampai terbentuk tema dan jaringan tema dari berbagai muatan

masing-masing mata pelajaran. Pada bagian ini juga terdapat penjelasan cara penggunaan buku guru

dan penilaian yang dapat dipergunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran tematik.

2. Pada masing-masing pembelajaran terdapat informasi tentang tujuan pembelajaran yang harus

dicapai. Membaca bagian ini merupakan hal penting sebelum guru melakukan proses pembelajaran,

karena dengan membaca bagian ini target pembelajaran dan kompetensi yang harus

dikuasai peserta didik akan diketahui dengan baik.

3. Informasi tentang media dan alat pembelajaran, serta langkah-langkah pembelajaran

yang dapat dilakukan untuk membelajarkan setiap pembelajaran yang ada pada setiap subtema

memberi arahan pada guru untuk melakukan tahapan-tahapan pembelajaran dari kegiatan

pendahuluan, inti, dan penutup.

4. Teknik, dan format, serta cara melakukan proses penilaian selain terdapat pada buku

guru juga terdapat pada Buku Siswa. Guru dapat mempelajari cara memberikan skor penilaian

melalui Buku Guru.

5. Saat guru memberikan tugas melalui lembar kerja yang ada pada Buku Siswa bagian dari lembar

kerja tersebut juga diinformasikan pada Buku Guru. Jadi Buku Guru dan Buku Siswa

merupakan satu kesatuan yang harus dipahami guru

Page 11: Proposal Hibah PPM 2013

C. Struktur Buku Guru dan Buku Siswa

1. Struktur Buku Guru

Uraian berikut dimaksudkan agar guru dapat mengenal dan memahami struktur isi Buku Guru

dengan baik, yang terdiri dari:

a. Kata Pengantar

Bagian ini perlu dibaca guru, agar guru memahami latar belakang penyusunan buku dan tujuan yang

ingin dicapai dengan penyusunan buku tersebut.

b. Tentang Buku Guru

Memuat informasi cakupan buku guru dan cakupan aktifitas pembelajaran yang

tertuang dalam buku guru.

c. Bagaimana Menggunakan Buku Guru

Memberikan informasi hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh guru dalam menggunakan Buku

Guru sebagai persiapan menggunakan Buku Siswa.

d. Panduan Penilaian

Halaman ini berisi informasi teknik dan instrumen penilaian, dan contoh-contoh rubrik penilaian yang

akan digunakan oleh guru dalam melakukan evaluasi proses pembelajaran. Hal ini penting bagi guru

agar mengenal strategi dan teknik penilaian yang digunakan dalam dalam menerapkan Kurikulum

2013.

e. Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti

Halaman yang mengingatkan kepada guru standar kompetensi lulusan baik ranah sikap,

keterampilan, maupun sikap serta kompetensi inti setiap kelas, yang akan di dicapai

selama proses pembelajaran.

f. Pemetaan Kompetensi Dasar 1 dan 2

Pemetaan kompetensi dasar yang berasal dari Kompetensi Inti 1 dan 2 bukan untuk diajarkan secara

eksplisit sebagai materi pembelajaran, namun memandu guru untuk melakukan pembiasaan-

pembiasaan kompetensi tersebut selama proses pembelajaran berlangsung. Harapannya melalui

pembelajaran pengetahuan mampu mengasah keterampilan dan pembentukan siswa.

g. Pemetaan Kompetensi Dasar 3 dan 4

Halaman ini memuat informasi tentang kompetensi-kompetensi berasal dari Kompetensi

Inti 3 dan 4 yang harus dicapai dalam satu tema pembelajaran. Penetapan kompetensi masih terbuka

untuk penggantian atau penambahan sesuai dengan kegiatan yang dirancang oleh guru. Sekali lagi

Page 12: Proposal Hibah PPM 2013

guru harus memahami bahwa pembelajaran tematik terpadu itu berbasis aktifitas.

Sehingga aktifitas yang ditawarkan di dalam buku guru bisa diganti atau dikembangkan sesuai

dengan kreatifitas guru.

h. Ruang Lingkup Pembelajaran

Halaman ini memberikan gambaran ringkas tentang kegiatan yang akan dilaksanakan oleh guru dan

kemampuan yang akan dikembangkan dalam setiap kegiatan tersebut selama 1 minggu.

Setelah Ruang Lingkup Pembelajaran, bagian-bagian selanjutnya adalah uraian dari Ruang

Lingkup Pembelajaran tersebut yang harus diperhatikan oleh guru, meliputi:

a) Halaman Pemetaan Indikator Pembelajaran Sama dengan penetapan kompetensi dasar

yang memungkinkan untuk diubah atau ditambah, indikator pembelajaran pun terbuka untuk

diubah dan ditambah. Indikator yang tertera dalam buku guru yang ada merupakan

indikator yang dianggap sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam buku guru.

b) Halaman Pembelajaran Jika mengacu pada struktur kurikulum 2013, jumlah jam pelajaran di

kelas 1 adalah 30 jam/minggu atau 5 jam pelajaran/hari. Kegiatan pembelajaran yang tertuang

dalam buku guru diasumsikan dilakukan selama 4 jam pelajaran (4x35 menit). 1 jam pelajaran

dapat digunakan guru untuk pembukaan pembelajaran, pembiasaan-pembiasaan (berbaris,

berdo’a, dan lain-lain sesuai dengan rencanaguru), serta melaksanakan rutinitas di awal dan akhir

pembelajaran (misalnya setiap hari guru meminta siswa untuk menambah satu kosa kata

baru).

c) Uraian Kegiatan Pembelajaran Diawali dengan nama kegiatan pembelajaran. Nama kegiatan

tersebut dibuat sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan di kelas. Pemilihan nama

kegiatan ini juga dapat dikembangkan oleh guru dan bisa juga berdasarkan masukan siswa.

Bagian-bagian dari uraian kegiatan pembelajaran yaitu:

a. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran yang dirumuskan di buku guru ditetapkan berdasarkan indikator yang

sudah dipetakan pada halaman sebelumnya. Guru dapat merumuskan kembali tujuan

pembelajaran jika ada perubahan pemetaan kompetensi dasar maupun indikator yang berbeda

dengan yang ada di buku guru

i. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

Bagian ini memberikan informasi mengenai media dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah kegiatan yang direncanakan. Guru

Page 13: Proposal Hibah PPM 2013

harus memastikan bahwa media dan alat pembelajaran tersebut tersedia/disiapkan. Guru

diperkenankan untuk memperkaya media, alat, dan sumber pembelajaran untuk bisa

melaksanakan pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. Selain itu, guru dapat

memanfaatkan media teknologi informasi (TI) dalam pembelajaran.

j. Langkah-langkah kegiatan

Sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, maka kegiatan pembelajaran di kelas harus

diupayakan menerapkan berbagai model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dan

mengembangkan kompetensi yang mencakup kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Model-model pembelajaran seperti: model scientific approach, problem based learning,

project based learning, discovery learning merupakan model pembelajaran yang harus

tergambar dalam langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah kegiatan yang sudah

ditulis pada buku guru yang digunakan saat ini sudah diupayakan memenuhi tuntutan

tersebut, khususnya pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dilakukan melalui

proses kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen,

mengasosiasi/mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik

diimplementasikan dalam pembelajaran bertujuan untuk melatih siswa berpikir tingkat

tinggi (high order thinking). Namun sangat dimungkinkan bagi guru untuk memperkaya

langkah-langkah kegiatan yang sudah ditawarkan di buku guru saat ini. Karena buku guru ini

merupakan standar minimal yang dapat dikembangkan, jika guru merasa perlu

mengembangkannya

k. Penilaian

Pada bagian ini guru mendapat informasi model penilaian yang dilakukan berikut

rubriknya. Rubrik penilaian juga dapat ditambah sesuai dengan aspek yang akan

dikembangkan. Model penilaian tersebut berorientasi pada proses. Guru dapat menambah

model penialian lain.

2. Struktur Buku Siswa

Pada setiap halaman Buku Siswa terdapat ikon-ikon yang meliputi:

a. Ikon Ayo Belajar dan Ayo Membaca adalah ajakan kepada siswa untuk selalu memiliki rasa ingin

tahu terhadap suatu hal, khususnya yang berkaitan dengan tema pembelajaran. Guru dapat

memperkaya dengan sumber belajar yang lain.

Page 14: Proposal Hibah PPM 2013

b. Ikon Ayo Amati adalah ajakan kepada siswa untuk menggunakan panca inderanya dalam menyerap

informasi yang berkaitan dengan tema yang dipelajari.

c. Ayo Lakukan, Ayo ceritakan, Ayo Kerjakan, Ayo Menulis, Ayo Menggambar dan

Ayo bermain Peran adalah ajakan untuk mendapatkan pengalaman belajar dengan melakukan

(Learning by doing).

d. Ayo Bekerjasama merupakan ajakan kepada siswa untuk melatih keterampilan sosial siswa dalam

berinteraksi dengan teman-teman di kelasnya.

e. Ayo Renungkan merupakan ajakan kepada siswa untuk melakukan refleksi dari

pengalaman belajar yang sudah dilakukan. Belajar di Rumah adalah ajakan kepada orang tua untuk

mendampingi siswa belajar di rumah.

f. Lembar Evaluasi berisi latihan-latihan soal yang bisa dikerjakan siswa sebagai tolak ukur

pemahaman siswa di setiap akhir subtema.

D. Pedoman Analisis Buku Guru dan Siswa

Menurut Wijaya (2013), Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan

analisis buku adalah sebagai berikut:

a. Kesesuaian isi buku dengan SKL, KI, dan KD

Buku yang hendak digunakan di kelas hendaknya sudah dicek kesesuaiannya dengan

kurikulum yang digunakan. Buku siswa yang disediakan oleh pemerintah saat ini untuk

menunjang pelaksanaan implementasi kurikulum 2013. Oleh karena itu, buku siswa yang

akan digunakan perlu dianalisis apakah sudah sesuai dengan standar kompetensi lulusan,

kompetensi inti, dan kompetensi dasar yang sudah ditentukan. Jika masih ditemukan

adanya ketidaksesuaian, guru dapat menindaklanjutinya lebih awal.

b. Kecukupan materi

Materi yang terdapat dalam buku siswa perlu dianalisis dari segi kecukupan materi yang

ditinjau dari segi cakupan konsep atau materi esensial dan alokasi waktu yang

dibutuhkan/disediakan.

c. Kedalaman materi

Dalam melakukan analisis terhadap kedalaman materi, materi yang tertuang dalam buku

siswa perlu ditinjau dari pola pikir keilmuan dan karakteristik siswa. Jika ada yang

dianggap kurang sesuai dengan karakteristik siswa di sekolahnya, diharapkan guru dapat

menindaklanjuti dengan memberikan tambahan-tambahan penjelasan seperlunya.

Page 15: Proposal Hibah PPM 2013

d. Kebenaran materi

Analisis buku juga sekaligus melihat kebenaran akan materi, contoh, maupun

latihanlatihan yang dituliskan. Jika ditemukan adanya materi/contoh/soal yang dituliskan

dalam buku terjadi kesalahan, baik kemungkinan salah dalam penulisan konsep maupun

salah ketik, maka guru diharapkan sesegera mungkin untuk menindaklanjutinya. Tidak

lanjut dapat berupa ralat perbaikan yang segera disampaikan kepada siswa agar tidak

berdampak lebih lanjut kepada siswa (membuat siswa bingung/ragu).

e. Kesesuaian pendekatan yang digunakan

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific, oleh karena itu buku siswa perlu

ditinjau dari segi penerapan pendekatan scientific. Apakah penyajiannya sudah

memfasilitasi siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti yang diharapkan dalam

pendekatan scientific atau belum.

f. Kesesuaian penilaian

Bentuk penilaian yang digunakan dalam Kurikulum 2013 menggunakan penilaian

autentik. Oleh karena itu, buku siswa yang akan digunakan perlu ditinjau dari

ketersediaan penilaian autentik yang terdapat dalam buku siswa tersebut.

Dari beberapa komponen hasil analisis yang telah dilakukan, jika masih

ditemukan adanya ketidaksesuaian atau ketidaklengkapan, guru perlu menindaklanjutinya

dengan membuat tambahan-tambahan materi, contoh ataupun bentuk penilaian yang

disarankan sesuai dengan karakteristik siswa sekolah masing-masing.

4. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penerapan kurikulum 2013

khususnya pada analisis penggunaan buku guru dan siswa yaitu:

a. Apakah buku guru dan siswa sesuai dengan SKL, KI, dan KD?

b. Apakah buku guru dan siswa sudah sesuai dilihat dari tinjauan kecukupan dan kedalaman

materi?

c. Instrumen penilaian yang digunakan sudah valid dan reliabel untuk mengukur hasil

belajar siswa?

5. Tujuan Kegiatan

Ada beberapa tujuan yang dapat disimpulkan dari rumusan masalah di atas, di antaranya:

a. Menganalisis kesesuaian buku guru dan siswa sesuai dengan tuntutan SKL, KI, dan KD

Page 16: Proposal Hibah PPM 2013

b. Menganalisis buku guru dan siswa ditinjau dari aspek kecukupan materi dan kedalaman

materi.

c. Menggunakan dan mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan aspek yang

diukur pada peserta didik.

6. Manfaat Kegiatan

Manfaat yang diperoleh secara umum dari kegiatan ini adalah mengetahui secara rinci

permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam implementasi buku guru dan buku siswa

pada kurikulum 2013, penggunaan buku guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran lebih

selektif, dan mutu pendidikan menjadi lebih terjamin karena adanya penyesuaian antara

fakta dan konsep dalam evaluasi penerapan buku guru dan siswa.

7. Kerangka Pemecahan Masalah

Kurikulum 2013 merupakan perpaduan antara kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang diterapkan di SD, SMP, dan SMA/SMK,

untuk sekolah dasar diterapkan khususnya di kelas 1 dan 4. Namun di dalam penerapan

proses pembelajarannya terdapat berbagai masalah yaitu pada buku guru dan siswa. Butir-

butir yang menjadi pokok analisis dalam buku guru dan siswa kurang relevan, di antaranya

kesesuaiannya SKL, KI dan Kd, kecakupan materi, kedalaman materi, dan instrumen

penilaiannya.

Hal ini meyebabkan penggunaan buku guru dan siswa kurang efektif dalam proses

pembelajaran. Karena terdapat kesenjangan yang begitu jelas antara materi satu dengan yang

lainnya dari masing-masing kegiatan pembelajaran. Serta instrumen penilaian yang masih

kurang valid dan reliabel dalam mengukur kemampuan peserta didik.

Bertitik tolak dari temuan-temuan empiris di atas, maka dilakukan analisis terhadap buku

guru dan siswa terkait dengan permasalahan-permasalahan di atas. Dalam menganalisis

harus mengikuti prosedur-prosedur yang mencakup kesesuaian materi, kecakupan materi,

kedalam materi, penerapan pendekatan scientific, dan penilaian otentik.

8. Khalayak Sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah guru-guru sekolah dasar se Kota Yogyakarta yang sudah

menerapkan kurikulum 2013. Pemilihan dan penetapan sasaran workshop ini mempunyai

pertimbangan rasional-strategis dalam kaitannya analisis buku guru dan buku siswa

kurikulum 2013. Pemilihan dan penetapan sasaran pelatihan ini mempunyai pertimbangan

Page 17: Proposal Hibah PPM 2013

rasional-strategis dalam kaitannya dengan upaya perbaikan kualitas buku Guru dan Buku

Siswa di masa mendatang.

Kegiatan ini merupakan bentuk pembinaan kemampuan guru-guru untuk menganalisis

buku guru dan buku siswa berdasarkan pengalamannya di lapangan dalam menerapkan

kurikulum 2013. Guru-guru adalah pelaksana kurikulum 2013 sehingga mengetahui kendala,

kelemahan serta kelebihan dari penyusunan buku guru dan buku siswa pada kurikulum2013.

9. Metode Kegiatan

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut digunakan beberapa metode pelatihan, yaitu:

a. Metode Ceramah

Metode ceramah dipilih untuk memberikan penjelasan tentang Analisis Buku :

memotivasi Guru-guru agar mau menganalisis buku Guru dan Buku siswa yang

digunakan dan cara melakukan analisis buku guru dan buku siswa sangat penting untuk

dikuasai oleh peserta pelatihan.

b. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab sangat penting bagi para peserta pelatihan, baik di saat menerima

penjelasan tentang penulisan karya ilmiah serta saat mempraktekkannya. Metode ini

memungkinkan Guru-guru menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang analisis

buku Guru dan Buku Siswa dan juga pengalaman dalam penerapannya.

c. Metode Simulasi

Metode simulasi ini sangat penting diberikan kepada para peserta pelatihan untuk

memberikan kesempatan mempraktekan materi pelatihan yang diperoleh. Harapannya,

peserta pelatihan akan benar-benar menguasai materi pelatihan yang diterima,

mengetahui tingkat kemampuannya menerapkan analisis secara tehnis dan kemudian

mengidentifikasi kesalahan-kesalahan untuk kemudian diperbaiki.

10. Rancangan Evaluasi

Evaluasi kegiatan dilakukan selama proses dan akhir pelatihan, pada aspek pencapaian

tujuan pelatihan dan juga penyelenggaraan pelatihan. Evaluasi proses dan hasil (pencapaian

tujuan pelatihan) dilakukan dengan angket tanya jawab, dan observasi. Sedangkan evaluasi

aspek penyelenggaraan pelatihan dilakukan dengan pemberian angket. Indikator

keberhasilan dalam pelaksanaan pelatihan analisis buku guru dan buku siswa ada 2 metode

yang ditempuh, yaitu: (1) Evaluasi selama proses pelatihan, dan (2) evaluasi pascapelatihan.

Page 18: Proposal Hibah PPM 2013

a. Evaluasi selama proses pelatihan

Evaluasi saat pelaksanaan pelatihan meliputi, keterlibatan dan kemampuan peserta setiap

tahap pelatihan. Pada Tahap akhir, peserta diharapkan dapat melakukan kegiatan analisis

buku meliputi : (1). Kesesuaian isi buku dengan SKL, KI, dan KD,(2). Kecukupan

materi, (3). Kedalaman materi, (4) Kebenaran materi, (5) Kesesuaian pendekatan yang

digunakan, (6) Kesesuaian penilaian, Indikator keberhasilan selama proses pelatihan

dengan melihat:

a) Kemampuan Guru-guru dalam pemahaman analisis buku guru dan buku siswa yaitu

(1). Kesesuaian isi buku dengan SKL, KI, dan KD,(2). Kecukupan materi, (3).

Kedalaman materi, (4) Kebenaran materi, (5) Kesesuaian pendekatan yang digunakan, (6)

Kesesuaian penilaian.

b) Keterampilan Guru-guru dalam melaksanakan kegiatan analisis buku guru dan buku

siswa (1). Kesesuaian isi buku dengan SKL, KI, dan KD,(2). Kecukupan materi, (3).

Kedalaman materi, (4) Kebenaran materi, (5) Kesesuaian pendekatan yang digunakan, (6)

Kesesuaian penilaian

Indikator keberhasilan pelatihan ini adalah apabila:

a) Lebih dari 90% peserta/Guru-guru memahami kegiatan pelaksanaan pelatihan analisis

buku.

b) Lebih dari 75% peserta/Guru-guru mampu mempratekkan analisis buku.

c) Lebih dari 50% peserta/Guru-guru bersedia mensosialisasikan pedoman analisis buku.

b. Evaluasi Pasca Pelatihan

Keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dievaluasi berdasarkan taraf

penyelesaian materi pelatihan, dan Tim Pengabdian akan melakukan evaluasi dengan

mengamati dan memeriksa hasil analisis yang dibuat Guru-guru saat pelatihan. Instrumen

kriteria penilaian tingkat kebermanfaatan kegiatan pelatihan ini diungkap dengan

instrumen yang telah disiapkan seperti pada tabel 1:

Page 19: Proposal Hibah PPM 2013

Judul Tingkat kebermanfaatan pelaksanaan kegiataan pelatihan analisis

buku guru dan buku siswa Bagi Guru Sekolah Dasar Di UPT

Pengelola SD Se Kota Yogyakarta

Petunjuk:

Jawablah pernyataan berikut dengan memberi

tanda silang

(X) pada kolom jawaban sesuai dengan keadaan

Sebenarnya

Jawaban

0 1 2 3

Keterangan

0. Tidak Bermanfaat

1. Kurang Bermanfaat

2. Bermanfaat

3. Sangat Bermanfaat

Tingkat Pelaksanaan Pelatihan Kegiatan Untuk

Memahami..............................................................

1 Kesesuaian dengan SKL, KI dan KD 0 1 2 3

2 Kecukupan materi ditinjau dari:

a. cakupan konsep/materi esensial

b. alokasi waktu.

0 1 2 3

3 Kedalaman materi pengayaan ditinjau dari:

a. Pola pikir keilmuan

b. Karakteristik siswa

0 1 2 3

4 Informasi pembelajaran sesuai standar

proses

0 1 2 3

5 Penerapan Pendekatan Scientific 0 1 2 3

6 Penilaian Autentik dan Bahan Remedial

Teaching

0 1 2 3

7 Kolom interaksi antara guru dengan

orangtua

0 1 2 3

8 Penilaian Autentik yang tersedia dalam

buku siswa

0 1 2 3

Tingkat Pelaksanaan Pelatihan Kegiatan Untuk Mempratekkan

Kemampuan......................................

1 Kesesuaian dengan SKL, KI dan KD 0 1 2 3

2 Kecukupan materi ditinjau dari:

c. cakupan konsep/materi esensial

d. alokasi waktu.

0 1 2 3

3 Kedalaman materi pengayaan ditinjau dari:

c. Pola pikir keilmuan

d. Karakteristik siswa

0 1 2 3

4 Informasi pembelajaran sesuai standar

proses

0 1 2 3

5 Penerapan Pendekatan Scientific 0 1 2 3

6 Penilaian Autentik dan Bahan Remedial

Teaching

0 1 2 3

7 Kolom interaksi antara guru dengan

orangtua

0 1 2 3

8 Penilaian Autentik yang tersedia dalam

buku siswa

0 1 2 3

Page 20: Proposal Hibah PPM 2013

11. RENCANA JADWAL KERJA

Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini membutuhkan alokasi waktu selama 5 (lima) bulan aktif,

dimulai sejak penandatanganan kontrak kerja. Bebagai kegiatan operasional dan terperinci

sebagaimana tampak pada Tabel 2 dibawah ini.

No Kegiatan

Bulan

Mei Juni Juli Agust Sept Okt No

v.

Pemantapan program

UA

S, P

SB

, Id

ul

Fit

ri.

Pendaftaran peserta

Seminar rencana kegiatan

Pelaksanaan:

Sesi 1

Sesi 2

Sesi 3

Pembuatan laporan

Seminar hasil kegiatan

Revisi laporan

Pengumpulan laporan

13. RENCANA BIAYA

Rencana anggaran biaya untuk kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah ini dapat dijabarkan

kedalam berbagai komponen-komponen pembiyaan yang sangat menunjang keberhasilan

pelatihan.

a. Upah/Honorarium (Max 30 %) = Rp.3.750.000,00

No Uraian Total

1 Ketua kegiatan 1x Rp. 800.000,- Rp. 800.000,00

2 Anggota kegiatan 2x Rp. 600.000,- Rp 1.200.000,00

3 Tenaga pembantu kegiatan (mahasiswa) 5 x Rp.

200.000,-

Rp. 1.000.000,00

4 Pembicara 2x Rp 500.000 Rp. 1.000.000,00

Jumlah Rp. 3.000.000,00

Page 21: Proposal Hibah PPM 2013

b. Bahan Habis Pake dan Suku Cadang (Max 40-50%)= Rp 5.000.000,00

No Uraian Jumlah Harga Satuan Total

Kertas HVS A4 4 rim 31.250,00 125.000

ATK 40 buah 10.000,00 400.000

Penggandaan 3.000 lembar 125,00 375.000

CD 40 keping 2.000 80.000

Sewa LCD 1 100.000 100.000

Cetak Sertifikat 40 8.000 320.000

Konsumsi 40 peserta x 3

pelaksanaan

120 30.000 3.600.000

c. Perjalanan (Max 20%)= Rp. 2.500.000,00

No Uraian Total

Tranport Tim Pelaksana 900.000

Transport Tenaga Pembantu Kegiatan (Mahasiswa) 750.000

Transport Mitra Kerja 850.000

d. Pelaporan (Max 10%)= Rp 1.250.000,00

No Uraian Total

Copy proposal dan laporan akhir 500.000

Dokumentasi 250.000

Seminar 500.000

Rekapitulasi Penggunaan Dana Pengabdian

1. Upah/Honorarium : Rp. 3.750.000,00

2. Bahan Habis Pake dan Suku Cadang : Rp. 5.000.000,00

3. Perjalanan : Rp. 2.500.000,00

4. Pelaporan : Rp. 1.250.000,00

Total Biaya : Rp. 12.500.000 (Dua belas juta lima ratus ribu rupiah)

Yogyakarta, 10 April 2014

Ketua

Pelaksana

Page 22: Proposal Hibah PPM 2013

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suwignyo. (2013). Arah pembangunan, kunci reformasi pendidikan. Menyambut

Kurikulum 2013: Forum Mangunwijaya VII, 21-25. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

E. Mulyasa. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Kemendiknas. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Kemendikbud. 2013. Panduan Teknis Kurikulum 2013 : Memahami Buku Siswa dan Buku Guru

dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Permendikbud nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan

Permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SD/MI

Permendikbud nomor 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran.

Paul Suparno. (2013). Perubahan kurikulum, apa urgen saat ini? Menyambut Kurikulum 2013:

Forum Mangunwijaya VII, 31-50. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Oliva, P.F. (1992). Developing the curriculum. USA: Harper Collins Publisher.

Ratna Megawangi. (2013). Tantangan besar pendidkan kita. Menyambut Kurikulum 2013:

Forum Mangunwijaya VII, 15-20. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

__________. (2005).Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

Wijaya, A. 2013. Pentingnya Analisis Buku Siswa dalam Implementasi Kurikulum 2013. Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK)

Matematika