Proposal Budidaya

14
i KATA PENGANTAR Kabupaten Pontianak adalah merupakan salah satu kabupaten pesisir yang berada di Propinsi Kalimantan Barat, dimana apabila dilihat dari potensi sumberdaya alam (perikanan) memiliki sumberdaya yang lengkap mulai dari tangkap sampai budidayanya. Potensi budidaya perikanan masih berpeluang besar untuk dikembangkan, salah satunya adalah budidaya laut terutama pengembangan ikan kerapu. Memang kegiatan budidaya kerapu memerlukan permodalan yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan usaha budidaya ikan lain, hal ini disebabkan antara lain karena memerlukan waktu pemeliharaan yang lebih lama, namun prospeknya sangat baik. Salah satu ikan kerapu yang sedang dan akan dikembangkan adalah budidaya ikan kerapu sunuk /coral trout yang didapat dari alam dan melibatkan nelayan sebagai penyedia ikan yang akan dipelihara. Modal yang diperlukan untuk melakukan kegiatan ini relatif besar , mengingat kemampuan Pemerintah Daerah masih sangat terbatas diperlukan dukungan dari Pemerintah Pusat (APBN) untuk mewujudkannya. Dengan keterbatasan yang ada pada Pemerintah Daerah, maka kami mengajukan Proposal ini melalui Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Dengan harapan kelak apabila telah terwujud kegiatan budidaya laut di wilayah kami yaitu perairan seputar Pulau Temajo akan semakin berkembang yang implikasinya masyarakat yang terlibat akan semakin sejahtera. Demikian Proposal ini kami susun semoga mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan RI (APBN). Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak, Drs. Laurentius Dolek NIP. 19520909 197510 1 003

description

perikanan

Transcript of Proposal Budidaya

Page 1: Proposal Budidaya

i

KATA PENGANTAR

Kabupaten Pontianak adalah merupakan salah satu kabupaten pesisir yang berada di

Propinsi Kalimantan Barat, dimana apabila dilihat dari potensi sumberdaya alam (perikanan)

memiliki sumberdaya yang lengkap mulai dari tangkap sampai budidayanya. Potensi budidaya

perikanan masih berpeluang besar untuk dikembangkan, salah satunya adalah budidaya laut

terutama pengembangan ikan kerapu. Memang kegiatan budidaya kerapu memerlukan

permodalan yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan usaha budidaya ikan lain, hal ini

disebabkan antara lain karena memerlukan waktu pemeliharaan yang lebih lama, namun

prospeknya sangat baik.

Salah satu ikan kerapu yang sedang dan akan dikembangkan adalah budidaya ikan kerapu

sunuk/coral trout yang didapat dari alam dan melibatkan nelayan sebagai penyedia ikan yang

akan dipelihara. Modal yang diperlukan untuk melakukan kegiatan ini relatif besar , mengingat

kemampuan Pemerintah Daerah masih sangat terbatas diperlukan dukungan dari Pemerintah

Pusat (APBN) untuk mewujudkannya. Dengan keterbatasan yang ada pada Pemerintah Daerah,

maka kami mengajukan Proposal ini melalui Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Dengan

harapan kelak apabila telah terwujud kegiatan budidaya laut di wilayah kami yaitu perairan

seputar Pulau Temajo akan semakin berkembang yang implikasinya masyarakat yang terlibat

akan semakin sejahtera.

Demikian Proposal ini kami susun semoga mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal

Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan RI (APBN).

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak,

Drs. Laurentius Dolek NIP. 19520909 197510 1 003

Page 2: Proposal Budidaya

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... ii

BAB I ............................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................................................. 1

1. Latar Belakang .................................................................................................................................... 1

2. T u j u a n ............................................................................................................................................ 2

3. S a s a r a n .......................................................................................................................................... 2

4. Ruang Lingkup Kegiatan ..................................................................................................................... 3

5. Indikator Keberhasilan dan Dampak Positif ....................................................................................... 3

BAB II .............................................................................................................................................................. 4

GAMBARAN POTENSI ..................................................................................................................................... 4

1. Letak Geografis ................................................................................................................................... 4

2. Fisiografis ............................................................................................................................................ 4

3. Topografi ............................................................................................................................................ 5

4. Populasi .............................................................................................................................................. 5

5. Tingkat Pendidikan ............................................................................................................................. 5

BAB III ............................................................................................................................................................. 6

PROGRAM PENGEMBANGAN PERIKANAN DAN KELAUTAN .......................................................................... 6

KABUPATEN PONTIANAK ............................................................................................................................... 6

1. Visi dan Misi ....................................................................................................................................... 6

2. Program Pembangunan Budidaya ...................................................................................................... 6

BAB IV ............................................................................................................................................................. 8

KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN ........................................................................................................................ 8

BAB V ............................................................................................................................................................10

P E N U T U P .................................................................................................................................................10

Page 3: Proposal Budidaya

1

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Permasalahan yang ada dan dihadapi oleh sebagian besar masyarakat nelayan di

Kabupaten Pontianak dan bahkan di tempat lain adalah terus menurunnya hasil tangkap, hal

ini antara lain disebabkan oleh :

- Adanya pencurian ikan oleh nelayan asing yang alat tangkapnya relatif lebih canggih jika

dibanding dengan yang dimiliki nelayan kita;

- Pengrusakan lingkungan baik yang diakibatkan oleh terjadinya pengeboman maupun

rusaknya sebagian besar mangrove sebagai daerah asuhan ikan;

- Semakin banyaknya nelayan yang beroperasi sementara daerah penangkapan tidak

berkembang;

- Adanya operasi alat tangkap terlarang dan lain ulah manusia yang mengakibatkan

menurunnya populasi ikan.

Oleh karena itu jika tidak ada usaha perbaikan lingkungan, teknologi dan perubahan perilaku

manusia serta pengawasan sumberdaya yang baik dapat dipastikan produksi perikanan

tangkap akan terus menurun. Alternatif usaha lain perlu dikembangkan untuk mengatasi

masalah tersebut, yang salah satunya adalah usaha budidaya ikan di laut.

Potensi Sumberdaya perikanan di Kabupaten Pontianak masih cukup besar untuk

dikembangkan dimana potensi yang masih mempunyai peluang adalah budidaya. Budidaya

yang selama ini telah berkembang adalah budidaya air tawar dan payau, sementara

budidaya air laut relatif belum berkembang seperti usaha budidaya yang lainnya.

Kegiatan usaha budidaya ikan kerapu telah dirintis oleh kelompok pembudidaya

‘’Mega Jaya’’ di seputar perairan Pulau Temajo setahun lalu. Kelompok ini selain melakukan

pemeliharaan ikan kerapu tikus juga kerapu sunuk yang didapat dengan cara memberi

modal pada nelayan bubu untuk menangkap kerapu sunuk dan membelinya kembali dengan

harga yang lebih tinggi dari harga jual sebelumnya, sehingga saat ini yang berkembang dan

Page 4: Proposal Budidaya

2

dilakukan adalah ikan kerapu sunuk. Namun mengingat keterbatasan permodalan yang

dimiliki mereka berharap dapat bantuan untuk pengembangannya. Dari pengalaman yang

dilakukan ternyata yang cukup menjanjikan adalah perkembangan ikan kerapu sunuk hasil

tangkapan nelayan.

2. T u j u a n

Secara umum pengembangan usaha budidaya ikan kerapu sunuk bertujuan untuk

mewujudkan sistem usaha perikanan yang berbasis pada usaha yang saling menguntungkan

antara pembudidaya dan para nelayan bubu yang pada akhirnya akan meningkatkan

kesejahteraan/kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan potensi perikanan secara

baik dan bertanggung jawab. Sedangkan secara khusus kegiatan usaha budidaya karamba

laut ini bertujuan untuk :

a. Mengalihkan usaha masyarakat agar tidak selalu tergantung pada hasil tangkapan yang

semakin menurun;

b. Menampung kerapu sunuk hasil tangkapan nelayan bubu untuk dibudidayakan dalam

karamba;

c. Memanfaatkan potensi laut seputar pulau untuk usaha budidaya;

d. Meningkatkan nilai jual ikan kerapu sunuk hasil tangkapan nelayan;

e. Menciptakan lapangan kerja baru;

f. Membantu mendidik masyarakat untuk menghargai kelestarian sumberdaya ikan.

3. S a s a r a n

Yang manjadi sasaran pengembangan usaha kerapu dalam proposal ini adalah kelompok

budidaya “Mega Jaya” yang telah membudidayakan kerapu tikus dan sunuk hasil tangkapan

nelayan bubu dengan sentuhan dukungan pendanaan dan penambahan jumlah karamba

jaring apung yang mereka usahakan, dengan kegiatan ini maka usaha budidaya kerapu yang

ada di seputar perairan Pulau Temajo Kecamatan Sungai Kunyit akan semakin berkembang.

Page 5: Proposal Budidaya

3

4. Ruang Lingkup Kegiatan

Kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan realisasi proposal ini adalah :

a. Persiapan;

b. Pengadaan peralatan/mesin;

c. Pembuatan karamba jaring apung;

d. Pengadaan sarana pendukung;

e. Pemasukan benih kerapu;

f. Pelatihan/pembinaan; dan

g. Monitoring dan evaluasi.

5. Indikator Keberhasilan dan Dampak Positif

Keberhasilan dari pelaksanaan budidaya laut dalam karamba di perairan Pulau Temajo

ini adalah dari ikan kerapu sunuk yang dipelihara ini diperkirakan akan mencapai 90 %,

karena selama ini dari ikan kerapu yang dipelihara tidak ada masalah dalam perkembangan

hidupnya dan pakan tercukupi karena diseputar Pulau Temajo juga banyak terdapat alat

tangkap pasif yang menghasilkan pakan ikan rucah yang diperlukan untuk budidaya

tersebut.

Sedangkan dampak positif yang ditimbulkan adanya kegiatan budidaya kerapu kelompok

budidaya ‘’Mega Jaya ‘’di seputar perairan Pulau Temajo antara lain adalah :

a. Meningkatnya pemanfaatan potensi perikanan budidaya laut;

b. Akan berkembang kelompok pembudidaya ikan kerapu yang lain;

c. Tersedianya lapangan kerja baru di seputar lokasi budidaya;

d. Meningkatnya daya beli masyarakat;

e. Terbentuknya kegiatan ekonomi masyarakat;

f. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pembudidaya;

g. Meningkatnya konsumsi ikan perkapita;

h. Mengalihkan perhatian masyarakat nelayan pada kegiatan budidaya laut; dan

i. Menambah kontribusi PAD Kabupaten Pontianak.

Page 6: Proposal Budidaya

4

BAB II GAMBARAN POTENSI

1. Letak Geografis

Kabupaten Pontianak secara geografis terletak antara 108°-35 Bujur Timur dan 109°-58

Bujur Timur, pada posisi 01°-00 Lintang Utara dan 00°-59 Lintang Selatan dengan luas

wilayah 1.276,90 km2 yang terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan dengan batas wilayah,

sebagai berikut :

Sebelah utara dengan Kabupaten Bengkayang;

Sebelah selatan dengan Kabupaten Kubu Raya;

Sebelah barat dengan Laut Natuna; dan

Sebelah timur dengan Kabupaten Landak.

Dengan posisi geografis yang demikian maka hubungan masyarakat Kabupaten Pontianak

dapat dengan mudah ke kota-kota lain dalam propinsi Kalimantan Barat dan bahkan untuk

menuju ke Malaysia Timur dapat ditempuh hanya dalam waktu 6 jam. Lokasi Karamba jaring

apung kerapu terletak di Perairan Pulau Temajo Desa Sungai Kunyit Laut Kecamatan Sungai

Kunyit. Desa Sungai Kunyit Laut mempunyai luas 10.340 km, jumlah angkatan kerja di sektor

perikanan + 439 jiwa dan jumlah nelayan 270 orang.

2. Fisiografis

Kabupaten Pontianak memiliki daerah pantai yang memanjang dari Kecamatan Siantan

sampai Kecamatan Sungai Kunyit dan daerah aliran sungai yang merupakan dataran rendah,

sedangkan pada daerah perhuluan merupakan daerah perbukitan, pada umumnya

merupakan dataran rendah dengan kemiringan antara 00 sampai 80. Lokasi karamba jaring

apung terletak di seputar perairan Pulau Temajo Kecamatan Sungai Kunyit dengan

kedalaman air sekitar pulau antara 5 – 10 m dengan kondisi dasar perairan tanah berpasir,

berbatu dan berkarang, keadaan air relatif cerah, pH air antara 7,3 – 8,7 dan kadar garam

berkisar antara 28 – 35 ppt serta perkiraan potensi budidaya laut + 500 ha.

Page 7: Proposal Budidaya

5

3. Topografi

Pada umumnya topografi wilayah Kabupaten Pontianak berbentuk datar dengan

ketinggian antara 0 – 15 m diatas permukaan laut rata-rata, didalamnya terdapat beberapa

sungai besar dan kecil serta saluran buatan yang mengalirkan air dari wilayah perhuluan dan

juga dijadikan daerah penangkapan bagi nelayan perairan umum .

4. Populasi

Dari 9 (sembilan) kecamatan yang ada, 6 (enam) diantaranya adalah merupakan

kecamatan pantai. Laju pertumbuhan penduduk wilayah pantai adalah sebesar 1,60 dengan

kepadatan penduduk rata-rata 127 per kilometer persegi.

5. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan sampel yang dilakukan oleh Anonimus (2001) terhadap 250 nelayan yang

dijadikan responden dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan masyarakat nelayan pada

umumnya adalah Tidak Tamat Sekolah Dasar (38,8 %) dan Sekolah Dasar (37,2 %), SMP (12,8

%), SMU (10 %) dan lain-lain (1,2%).

Page 8: Proposal Budidaya

6

BAB III PROGRAM PENGEMBANGAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

KABUPATEN PONTIANAK

1. Visi dan Misi

Sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Pontianak,

Dinas Perikanan dan Kelautan juga telah menentukan visi sebagai pedoman dalam

menjalankan tugas pokok dan fungsi yang menjadi bebannya, visi tersebut adalah

“Berkembangnya sektor perikanan dan kelautan untuk mewujudkan ekonomi rakyat yang

kuat” yang mengandung makna bahwa : Dengan berkembangnya usaha perikanan dan

kelautan akan meningkatkan kontribusi terhadap perkembangan perekonomian rakyat,

terutama masyarakat perikanan dan kelautan dan peran sektor kelautan dan perikanan

sebagai salah satu penyedia sumber protein hewani, penyedia bahan baku industri,

penghasil devisa, sumber PAD dan penyedia lapangan kerja.

Untuk mewujudkan visi tersebut maka pada penjabarannya dibuatlah misi :

- Mengembangkan ekonomi masyarakat perikanan;

- Mengendalikan sumberdaya ikan dan lingkungan;

- Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat perikanan dan kelautan; dan

- Meningkatkan pelayanan prima di bidang perikanan dan kelautan bagi masyarakat dan

aparatur.

2. Program Pembangunan Budidaya

Sumbangan budidaya terhadap total produksi pada setiap tahunnya di Kabupaten

Pontianak masih berada pada kisaran 5% jika dibandingkan dengan produksi hasil tangkap

meskipun ada kecenderungan meningkat. Mengingat adanya beberapa kelebihan budidaya

dibandingkan dengan tangkap, maka kedepan kegiatan budidaya diharapkan akan menjadi

tumpuan bahan baku industri, apalagi usaha penangkapan semakin sulit karena adanya

penurunan populasi ikan dan semakin menyempitnya daerah penangkapan, pencemaran,

Page 9: Proposal Budidaya

7

meningkatnya persaingan dan naiknya harga bahan bakar minyak. Dengan

mempertimbangkan kelebihan dan semakin meningkatnya kebutuhan produk budidaya baik

untuk industri maupun pemenuhan ikan hidup di dunia, maka perkembangan usaha

budidaya perlu didukung percepatannya dengan jalan menyediakan tambahan anggaran

bagi perkembangan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Oleh karena keterbatasan

anggaran pembangunan yang ada di Kabupaten Pontianak, maka kegiatan ini diharapkan

dapat didukung melalui anggaran Pemerintah Pusat (APBN).

Page 10: Proposal Budidaya

8

BAB IV KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN

Program pengembangan budidaya kerapu di Kabupaten Pontianak yang kami susun

diharapkan dapat tertampung pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun

yang akan datang. Dengan terlaksananya program ini diharapkan pembangunan budidaya

khususnya budidaya laut terutama kerapu sunuk akan berkembang di seputar perairan Pulau

Temajo, dengan demikian masyarakat yang terlibat dengan kegiatan ini akan semakin sejahtera.

Dukungan dana yang diperlukan untuk melakukan kegiatan dimaksud adalah sebesar Rp

1.064.365.000,- (Satu Milyar enam puluh empat juta tiga ratus enam puluh lima ribu rupiah )

sebagaimana terinci dibawah ini :

Page 11: Proposal Budidaya

9

No. SPESIFIKASIHARGA

SATUAN(Rp)

JUMLAH(Rp)

1 3 5 6

I 10,000,000 10,000,000

II 378,850,000

- Drum plastik 220 ltr 396 bh 225,000 89,100,000

- Kayu bulat Bintangor kls. II 187 btg 100,000 18,700,000

- Papan lantai Kls. II 652 kpg 30,000 19,560,000

- Kayu kasau Kls. II 198 btg 30,000 5,940,000

- Kayu kerangka jaring Kls. I 560 btg 185,000 103,600,000

- Webbing trawl Plastik 1,428 kg 60,000 85,680,000

- Baut Besi/baja 499 btg 10,000 4,990,000

- Tali Pengikat Drum Nylon 10 kg 30,000 300,000

- Tali ris Nylon 264 kg 30,000 7,920,000

- Paku Besi 68 kg 20,000 1,360,000

- Kayu nibung Kls. II 198 btg 150,000 29,700,000

- Jaring pengaman Nylon/plastik 12 piece 1,000,000 12,000,000

III Sarana Budidaya 412,500,000

- Benih kerapu (alam) Sunuk/bebek (300 gr) 13,000 ekor 18,000 234,000,000

- Pakan ikan rucah anak ikan 39,000 kg 4,500 175,500,000

- Obat-obatan - 1 3,000,000 3,000,000

IV Sarana Pendukung 31,000,000

- Rumah Jaga 1 Unit 10,000,000 10,000,000

- Cool Box 20 Unit 750,000 15,000,000

- Pompa Celup 1 Unit 6,000,000 6,000,000

V Peralatan dan Mesin 122,875,000

- G e n s e t 5.000 watt 1 unit 15,000,000 15,000,000

- Kapal motor Kayu 1 unit 100,000,000 100,000,000

- BBM Bensin 1,750 ltr 4,500 7,875,000

VI Upah Pembuatan KJA KJA 60 petak 300,000 18,000,000

VII Biaya Operasional 10 OK 2,100 OK 20,000 42,000,000

VIII Perjalanan Dinas 7,140,000

- Gol. IV 2 org x 6 hari Org 12 OH 240,000 2,880,000

- Gol. III 3 org x 6 hari Org 18 OH 190,000 3,420,000

- Gol. II 1 org x 6 hari Org 6 OH 140,000 840,000

IX Pembinaan 21,000,000

- 3 org per bulan Org 21 OK 1,000,000 21,000,000

Selama 7 Bulan

X Pelatihan 21,000,000 - Pelatihan di Lampung Org 3 OK 7,000,000 21,000,000

1,064,365,000

RINCIAN KEGIATAN PROPOSAL BUDIDAYA KERAPUDIPERAIRAN PULAU TEMAJO

JUMLAH

4

Ls

VARIABLE

2

Persiapan

Bahan Peralatan KJA

BANYAKNYA

Page 12: Proposal Budidaya

10

BAB V P E N U T U P

Kegiatan budidaya laut yang dilakukan di Kabupaten Pontianak relatif baru berkembang

jika dibandingkan jenis usaha budidaya yang lain. Oleh karena itu perkembangannya perlu

didorong dengan pembinaan dan memberikan bantuan sebagai stimulan bagi perkembangan

usaha tersebut. Dari pengalaman usaha budidaya yang dilakukan selama ini terlihat bahwa

perkembangannya cukup baik dan bahkan sangat menjanjikan, dan kerapu yang dipemelihara

adalah kerapu sunuk yang didapat dari hasil tangkapan masyarakat nelayan. Memang benih ikan

kerapu sunuk tidak dapat diperoleh dalam jumlah massal, akan tetapi selama ini dengan

memberi bantuan modal kepada beberapa sedikit nelayan saja keperluan ikan kerapu sunuk

yang dipelihara dapat terpenuhi, apalagi kalau ada modal yang dapat diberikan kepada lebih

banyak nelayan.

Sebagai gambaran dari kegiatan yang telah dilakukan oleh kelompok pembudidaya ini

Kami juga menyertakan disket untuk memberikan gambaran kegiatan yang mereka lakukan

selama ini. Dengan harapan kegiatan mereka dapat didukung dengan memberikan pembiayaan

yang diperlukan.

Page 13: Proposal Budidaya

11

BERITA ACARA PEMBENTUKAN KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN KERAPU DESA SUNGAI KUNYIT LAUT KECAMATAN SUNGAI KUNYIT

KABUPATEN PONTIANAK

Pada hari ini Senin tanggal dua bulan Maret tahun dua ribu semilan (02/03/2009), telah terjadi

kesepakatan bersama untuk pembentukan kelompok Pembudidaya Ikan Kerapu secara musyawarah dan

mufakat, yang selanjutnya Berita Acara ini disusun atas beberapa pasal, yaitu :

Pasal 1

Kelompok pembudidaya Ikan Kerapu dibentuk berdasarkan musyawarah dan mufakat, bergerak

secara swadaya yang diberi nama “Mega Jaya”.

Pasal 2

Kelompok Pembudidaya Ikan Kerapu dibentuk berdasarkan musyawarah dan mufakat telah

menetapkan pengurus sebagai berikut :

- Ketua Kelompok : Edy Kusnadi umur : 25 Tahun

- Sekretaris : Hermansyah umur : 47 Tahun

- Bendahara : Fui Ket Khiong umur : 52 Tahun

- Anggota : - Hamsah umur : 50 Tahun

- Anur umur : 34 Tahun

- Kama’ Bedu umur : 64 Tahun

- Masikul umur : 34 Tahun

- Munzirin umur : 33 Tahun

- Edy Aprilita umur : 40 Tahun

- Iwan umur : 34 Tahun

Pasal 3

Pengurus Kelompok pembudidaya Ikan Kerapu “Mega Jaya” pada pasal 2 seperti tersebut diatas

diberi kuasa hokum dan ekonomi secara penuh oleh anggota-anggota, untuk melakukan hubungan kerja

sama kepada pihak luar baik pemerintah mauppun swasta, dalam rangka pengembangan kelompok

secara terbuka dan berkelanjutan.

Page 14: Proposal Budidaya

12

Pasal 4

Pengurus kelompok pembudidaya Ikan Kerapu “Mega Jaya” bertanggung jawab kepada anggota,

dan pengurus dapat diberhentikan apabila dengan sah melakukan tindakan yang dapat meragukan

kelompok atau pihak lain yang merupakan mitra kerja kelompok pembudidaya ikan kerapu “Mega Jaya”.

Pasal 5

Masa jabatan pengurus kelompok pembudidaya Ikan Kerapu “Mega Jaya” berlaku selama 5 tahun,

kemudian dapat dipilih kembali apabila dianggap mampu dan didukung oleh semua anggota.

Pasal 6

Berita Acara ini ditanda tangani oleh Ketua Kelompok dan Sekretaris Kelompok, diketahui oleh

Kepala Desa Sungai Kunyit Laut Kecamatan Sungai Kunyit Kabupat Pontianak.

Ketua

Edy Kusnadi

Sui. Kunyit Laut, 2 Maret 2009

Hermansya

Mengetahui

Kepala Desa Sungai Kunyit Laut

M. Kaut Mahad