Proposal BPR

18
ANALISIS KINERJA INDUSTRI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) KOTA MALANG PERIODE 2009-2013 UMI HANIFAH 20101018031132 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG OKTOBER 2013

description

Kinerja Keuangan

Transcript of Proposal BPR

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS SEBAGAI PENILAI KINERJA INDUSTRI BPR KOTA MALANG PERIODE 2008-2013

ANALISIS KINERJA INDUSTRI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) KOTA MALANG PERIODE 2009-2013UMI HANIFAH20101018031132FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG OKTOBER 2013

Latar BelakangEvaluasi terhadap kinerja keuangan akan mampu mendeteksi adanya gejala-gejala permasalahan yang akan atau sedang dihadapi oleh sebuah bank yang, sehingga dengan demikian maka dapat diambil sebuah tindakan pencegahan agar bank tersebut dapat bertahan dan menjalankan operasionalnya secara normal dan sehat.Evaluasi terhadap kinerja keuangan sebuah persahaan dapat dilakukan dengan melakukan analisa rasio keuangan. Beberapa analisis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan khususnya perusahaan perbankan antara lain rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas.

Beberapa rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah (a) Cash Ratio adalah untuk melihat likuiditas minimum yang harus dipelihara oleh Bank dalam membayar kembali pinjaman jangka pendek bank, dan (b) Loan to Deposit Ratio (LDR) untuk melihat rasio antara jumlah seluruh kredit yang diberikan Bank dengan dana yang diterima oleh Bank. Rasio Solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat dan hutang.Beberapa rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini antara lain (a) Return On Asset (ROA) adalah rasio yang mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan atau laba secara keselurahan, (b) Rasio Beban Operasional (BOPO) rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasinya, dan yang terakhir adalah (c) Net Profit Margin (NPM) rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan bank, dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya.B. Rumusan MasalahBagaimanakah kinerja industri BPR Kota Malang periode 2009-2013 jika di tinjau dari cash ratio (CR), loan to deposit ratio (LDR), capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), net profit margin (NPM) dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)?BPR manakah yang mempunyai kinerja terbaik dalam industri BPR di kota Malang?Apakah cash ratio (CR), loan to deposit ratio (LDR), capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), net profit margin (NPM) dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mampu menjelaskan perubahan kinerja BPR khususnya dari aspek kemampuan perolehan keuntungan (profitabilitas)?

C. Batasan MasalahPenelitian ini dibatasi pada permasalahan mengenai evaluasi kinerja industri BPR Kota Malang periode 2009-2013 berdasarkan rasio cash ratio (CR), loan to deposit ratio (LDR), capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), net profit margin (NPM) dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Berdasarkan rasio-rasio tersebut akan diketahui BPR manakah yang memiliki kinerja industri terbaik dalam industri BPR di kota Malang.

D. Tujuan PenelitianUntuk mengetahui kinerja industri BPR Kota Malang periode 2009-2013 di tinjau dari cash ratio (CR), loan to deposit ratio (LDR), capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), net profit margin (NPM) dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).Untuk mengetahui BPR manakah yang mempunyai kinerja terbaik dalam industri BPR di kota Malang. Untuk menguji apakah cash ratio (CR), loan to deposit ratio (LDR), capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), net profit margin (NPM) dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mampu menjelaskan perubahan kinerja BPR khususnya dari aspek kemampuan perolehan profitabilitas. E. Manfaat PenelitianAdapun manfaat penelitian ini, penulis berharap dapat bermanfaat antara lain: Bagi Bank: Untuk memperbaiki kinerjanya yang merujuk pada praktek BPR terbaik. Bagi Regulator Sebagai dasar untuk melakukan pengawasan yang mampu menjamin stabilitas dan pertumbuhan BPR di kota Malang. F. Kajian Penelitian Terdahulu

JudulPenelitiTujuan PenelitianAlat AnalisisHasil PenelitianPengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva, Efisiensi, Profitabilitas, Solvabilitas, Sensitivitas dan Konsentrasi Kepemilikan Terhadap ROA Pada Bank Perkreditan Rakyat di kota Malang.Haris(2009)Mengetahui pengaruh LDR, CR, APB, NPL, FACR, NIM, BOPO, IRR, dan HHi terhadap ROA pada Bank Perkreditan Rakyat kota Malang. Analisis Regresi bergandaKoefisien regresi dari LDR -0,004, CR -0,589, APB -0,169, NPL 0,012, BOPO -0,126, NIM 0,193, FACR 0,026, IRR 0,022 dan HHi -0,045. Secara parsial variabel LDR, CR, NPL, NIM, FACR, IRR dan HHi memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap ROA sedangkan variabel APB, BOPO memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA.JudulPenelitiTujuan PenelitianAlat AnalisisHasil PenelitianAnalisis Laporan Keuangan Sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada PD BPR Bank Daerah Cabang Nganjuk).Ratna Setyasari (2013)Menganalisis tingkat likuiditas, solvabilitas profitabilitas serta aktivitas pada PD. BPR Bank Daerah Kabupaten Madiun Cabang Nganjuk.Current Ratio, Quick Ratio, Total Debt to quity Ratio, Total Debt to Total Asset Ratio, EM, Times Interest Earned, Profit Margin, Net Profit Margin,Rata-rata umur piutang, Perputaran persediaan, Perputaran aktiva tetap dan Perputaran total aktiva Koefisien regresi dari LDR -0,004, CR -0,589, APB -0,169, NPL 0,012, BOPO -0,126, NIM 0,193, FACR 0,026, IRR 0,022 dan HHi -0,045. Secara parsial variabel LDR, CR, NPL, NIM, FACR, IRR dan HHi memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap ROA sedangkan variabel APB, BOPO memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA.JudulPenelitiTujuan PenelitianAlat AnalisisHasil PenelitianA financial Ratio Analysis of Commercial Bank Performance in South Africa.Mabwe Kumbirai dan Robert Webb (2010)Menganalisis kinerja pada sektor perbankan komersial di Afrika Selatan periode 2005-2009Profitabilitas , likuiditas dan kinerja kualitas kredit untuk mengukur apakah suatu kredit layak untuk disalurkan serta akan memperkecil resiko terhadap kemungkinan kredit tersebut bermasalah. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat profitabilitas dan likuiditas pada sektor perbankan di Afrika mengalami keterpurukan serta berada pada tingkat yang rendah. JudulPenelitiTujuan PenelitianAlat AnalisisHasil PenelitianPenilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Rasio Likuiditas, Rentabilitas dan Solvabilitas Pada PT BPR Artomoro Semarang Periode 2008-2010.Aris Sunindyo dan Taufig Abdul Qohhar (2011) Menganalisis kinerja pada sektor perbankan komersial di Afrika Selatan periode 2005-2009Tingkat kesehatan bank diukur dengan menggunakan rasio Likuiditas, Rentabilitas dan Solvabilitas.Hasil penelitian ini menunjukan nilai kredit PT. BPR Arto Moro dalam bulan September 2008 adalah 50, December 2008 46.75; Maret 2009 47.95; June 2009 to December 2010 mencapai 50, sehingga dapat disimpulkan bahwa kesehatan PT. BPR Arto Moro Semarang Periode 2008-2010 dapat dikatakan sehat.G. Landasan Teoritis1). Bank Perkreditan Rakyat (BPR)Dalam UU No.10/1998 tersebut secara tegas disebutkan bahwa BPR adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2). Kinerja KeuanganMenurut Fahmi (2011:2) mengemukakan bahwa: Kinerja Keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana tingkat kesehatan suatu perusahaan. 3). Analisis Rasio Keuangan Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan (mathematical relationship) antara suatu jumlah dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisa, berupa rasio keuangan (Munawir, 2007:64).

H. Hipotesis1). Kinerja BPR kota Malang dinyatakan sehat jika ditinjau dari CR.2). Kinerja BPR kota Malang dinyatakan sehat jika ditinjau dari LDR.3). Kinerja BPR kota Malang dinyatakan sehat jika ditinjau dari CAR.4). Kinerja BPR kota Malang dinyatakan sehat jika ditinjau dari BOPO.5). Kinerja BPR kota Malang dinyatakan sehat jika ditinjau dari ROA.6). Kinerja BPR kota Malang dinyatakan sehat jika ditinjau dari NPM.

I. Objek PenelitianObjek dalam penelitian ini adalah PD. BPR. Tugu Artha, PT. BPR Armindo Kencana, PT. BPR. Gunung Arjuna, PT. BPR. Gunung Ringgit, PT. BPR. Putera Dana, PT. BPR. Sumber Arto dan PT. BPR. Trikarya Waranugraha Kota Malang Jawa Timur, dengan waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juli sampai Agustus 2013.

J. Populasi & SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh BPR di kota Malang yang terdiri dari tujuh BPR yaitu PD. BPR. Tugu Artha, PT. BPR Armindo Kencana, PT. BPR. Gunung Arjuna, PT. BPR. Gunung Ringgit, PT. BPR. Putera Dana, PT. BPR. Sumber Arto dan PT. BPR. Trikarya Waranugraha. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sample. Berdasarkan teknik pengambilan sampel maka diperoleh sebanyak 5 BPR yang layak untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu PT. BPR Armindo Kencana, PT. BPR. Gunung Arjuna, PT. BPR. Putera Dana, PT. BPR. Sumber Arto dan PT. BPR. Trikarya Waranugraha.

K. Teknik Analisis DataTeknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menghitung cash ratio (CR), loan to deposit ratio (LDR), capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), net profit margin (NPM) dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pada masing-masing BPR, kemudian membandingkannya dengan standar rasio keuangan yang berlaku agar dapat diberi penejelasan mengenai kondisi kinerja pada masing-masing BPR yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua cara dalam membandingkan kinerja keuangan perusahaan antara lain:Cross Sectional Approach dengan menggunakan uji analisis data perbedaan rata-rata.Time Series Analysis dengan menggunakan uji analisis data angka indeks.

L. Definisi Operasional VariabelBerikut adalah variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

Sekian Terima KasihUmi Hanifah