Proposal Bahasa Indonesia

24
sBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan pada zaman globalisasi. Pendidikan bisa diraih dengan berbagai macam cara salah satunya pendidikan di sekolah. Menurut Suharsimi Arikunto (1997:4) menyebutkan bahwa dalam proses pendidikan ada lima faktor yang berpengaruh yaitu: (1) guru dan personil lainnya, (2) bahan pelajaran, (3) metode mengajar dan sistem evaluasi, (4) sarana penunjang dan (5) sistem administrasi. Kelima faktor tersebut di lingkungan sekolah. Menurut Suparlan (2008:71) sebuah pendidikan mempunyai tiga komponen utama yaitu guru,siswa dan kurikulum. Ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan dan komponen- komponen tersebut berada di lingkungan sekolah agar proses

description

h

Transcript of Proposal Bahasa Indonesia

Page 1: Proposal Bahasa Indonesia

sBAB  I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH

            Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan

kesuksesan masa depan pada zaman globalisasi. Pendidikan bisa diraih dengan berbagai

macam cara salah satunya pendidikan di sekolah. Menurut Suharsimi Arikunto (1997:4)

menyebutkan bahwa dalam proses pendidikan ada lima faktor yang berpengaruh yaitu:

(1) guru dan personil lainnya, (2) bahan pelajaran, (3) metode mengajar dan sistem

evaluasi, (4) sarana penunjang dan (5) sistem administrasi. Kelima faktor tersebut di

lingkungan sekolah.

Menurut Suparlan (2008:71) sebuah pendidikan mempunyai tiga komponen

utama yaitu guru,siswa dan kurikulum. Ketiga komponen tersebut tidak dapat

dipisahkan dan komponen-komponen tersebut berada di lingkungan sekolah agar proses

kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

            Pendidikan disekolah merupakan kewajiban bagi seluruh warga Negara

Indonesia, untuk itu pemerintah telah mencanangkan Wajib Belajar 9 Tahun. Hal ini

sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 3 yang mnyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

Page 2: Proposal Bahasa Indonesia

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi individu beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

            Potensi yang dimiliki siswa berbeda-beda, begitu juga dengan cara

mengembangkan potensi yang dimiliki. Cara mengembangkan bergantung kepada

keinginan yang dimiliki oleh setiap siswa. Hal ini dipengaruhi oleh motivasi setiap

pribadi masing-masing. Motivasi merupakan suatu kondisi yang dimiliki oleh setiap

siswa untuk bertingah laku. Menurut W.S. Winkel (1983:29) siswa yang sudah

duduk  di Sekolah Menengah Atas/Kejuruan harusnya lebih dipengaruhi oleh motivasi

intrinsik, karena siswa tersebut sudah mempunyai kesadaran pentingnya belajar untuk

masa depan. Namun dalam realita masih banyak siswa yang belum dipengaruhi  oleh

motivasi intrinsik tersebut. Berdasarkan hal-hal tersebut, sehingga guru mempunyai

peran penting untuk mengembangkan motivasi intrinsik tersebut.

            Motivasi yang dimiliki oleh setiap siswa pun berbeda-beda, terutama motivasi

dalam hal belajar atau sering disebut dengan motivasi belajar.

Menurut Lester D. Crow dan Alice Crow (1948) yang diterjemahkan oleh Kasijan

(1984:360) motivasi dalam belajar harus dibantu dengan bimbingan untuk memahami

arti dalam kegiatan belajar agar siswa tersebut mempunyai keinginan untuk mempelajari

yang seharusnya dipelajari. Jika keinginan setiap siswa dalam belajar harus didukung

oleh bimbingan yang sesuai maka motivasi siswa dalam belajar pun akan semakin

meningkat sehingga tujuan dari motivasi pun juga akan tercapai, yaitu prestasi belajar.

Page 3: Proposal Bahasa Indonesia

 

Menurut B. R. Bugelski (1956) yang diterjemahkan oleh Kasijan (1984:361)

motivasi sangat berhubungan erat dengan perhatian dan sikap guru berperan sangat

penting untuk mendorong siswa agar dapat belajar dengan penuh perhatian. Dengan

demikian, guru merupakan salah satu sumber yang sangat penting dalam menumbuhkan

motivasi siswa. Guru adalah komponen yang sangat penting yang terdapat di dalam

lingkungan sekolah. Aspek kemampuan berbahasa yang meliputi keterampilan

mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis yang berkaitan dengan ragam bahasa

maupun ragam sastra merupakan ruang lingkup standard kompetensi pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Peran guru dalam proses pembelajaran, antara lain sebagai  informator/

komunikator, organisator, konduktor, motivator, pengarah dan pembimbing, pencetus

ide, penyebar luas, fasilisator, evaluator, dan pendidik. Dalam proses belajar mengajar

sebagai suatu keseluruhan proses peran guru tidak dapat dikesampingkan. Karena

belajar itu adalah interaksi antara pendidik dalam hal ini guru dengan peserta didik atau

siswa yang menghasilkan perubahan tingkah laku. Di sekolah, guru merupakan salah

satu  faktor penentu pokok dalam peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu,

proses  tersebut harus dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat menghasilkan prestasi

belajar yang sesuai dengan yang diinginkan. Guru hendaknya tidak menggunakan

metode pelajaran yang monoton seperti ceramah atau mencatat. Dalam proses

pembelajaran guru harus dapat mengguakan metode-metode atau cara mengajar yang

Page 4: Proposal Bahasa Indonesia

baik sehingga siswa dapat merasa tertarik atau tidak bosan pada saat proses belajar. Hal

ini sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam belajar.

SMA Negri 1 Kubu merupakan salah satu SMA  yang beralamatkan di Teluk

Merbau Kubu Kabupaten Rokan Hilir Riau , masih bisa dikatakaan memiliki fasilitas

yang sagat minim dari mulai perpustakaan, labor, dan faasilitas komputer yang juga

tidak memadai. Kadan ini mendorong siswa sulit melakukaan praktek untuk beberapa

mata pelajaran termasuk mata pelajaran B.Indonesia. ini sangat menghambat siswa

untuk bisa mengembangkan motivasai dalam balajar. Keadan ini sangat

memprihataikan.

 Lingkungan sekolah sangat berperan penting dalam proses belajar siswa. Sarana

prasarana yang terdapat disekolah sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Sarana

prasarana yang tidak lengkap akan membuat proses pembelajaran akan terhambat.

Begitu juga dengan peran guru dalam proses pembelajaran yang digunakan oleh guru

dalam menyampaikan materi kepada siswa.

Sarana prasarana yang berupa ruangan laboratorium harus mencukupi jumlah

siswa yang ada disekolah tersebut,Contohnya komputer, sehingga siswa dapat memiliki

satu komputer. Namun kenyataanya di lapangan sarana prasarana komputer yang ada

pun belum memadai. Setiap siswa pun tidak bisa memiliki satu komputer, bahkan

hingga siswa tidak bisa memegang atau pun melakukankan perktek. Hal ini membuat

siswa sedikit kesulitan dalam memahami materi.Sebagian besar guru mata pelajaran

yang membutuhkan praktek dalam proses pembelajarannya masih menggunakan

Page 5: Proposal Bahasa Indonesia

metode ceramah sehingga guru tidak dapat mempraktikan secara langsung materi

praktik, yang kemudian dapat diikuti secara bersamaan oleh siswa. Materi yang

disampaikan oleh guru, namun guru tidak bisa menunjukan langsung materi yang

dimaksud.

            Selain itu guru yang mengajar pun tidak harus monoton, harus mempunyai ide

dalam menjelaskan materi agar seluruh siswa paham dengan materi yang diberikan.

Cara guru yang menjelaskan materi dengan ceramah, dan tidak ada media pendukung,

hal ini menuntut siswa untuk mencatat. sehingga siswa sering mengalami kesulitan

dalam belajar. Hal ini akan berpengaruh terhadap disiplin belajar siswa.

            Menurut data yang diperoleh, dari tahun ke tahun masih banyak pula siswa yang

mendapatkan di bawah rata-rata/di bawah nilai ketuntasan untuk mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Nilai-nilai yang masih banyak di bawah nilai ketuntasan dari tahun ke tahun

menimbulkan pertanyaan bagi guru, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

siswa. Prestasi tersebut bisa diawali dengan motivasi belajar siswa yang bisa disebabkan

oleh beberapa faktor.

           

Page 6: Proposal Bahasa Indonesia

 Berdasarkan persoalan-persoalan tersebut maka timbul permasalahan yang perlu

dikaji yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Faktor- faktor tersebut pada penelitian ini

hanya dibatasi oleh lingkungan sekolah dan peran guru dalam proses pembelajaran saja.

Melalui metode yang sama, maka peneliti mengusulkan “Pengaruh Lingkungan

Sekolah, Peran Guru dalam Proses Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Siswa pada

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMANEGRI 1 KUBU 

B.     Identifikasi Masalah

 1. Nilai hasil evaluasi belajar yang masih banyak di bawah rata-rata/di bawah nilai

dari tahun ke tahun.

2.        Kurangnya variasi guru terhadap proses pembelajaran dalam menerangkan

materi pelajaran.

3.        Kelengkapan sarana prasarana pembelajaran yang belum memadai.

4. Rendahnya minat siswa untuk memahami mata pelajaran

C.  Pembatasan Masalah

   Memperhatikan identifikasi masalah diatas, permasalahan yang diteliti dibatasi dua

faktor saja yang berhubungan dengan motivasi belajar siswa, yaitu lingkungan sekolah

dan peran guru dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran B.Indonesia

SMANEGRI 1 KUBU.

 

Page 7: Proposal Bahasa Indonesia

 

 

C.    Rumusan Masalah

1. Apa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa ?

2. Apakah lingkungan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia SMA NEGERI 1 KUBU ?

3. Apakah peran guru dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran  Bahasa Indonesia SMA NEGERI 1 KUBU?

E.  Tujuan Penelitian 

Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Mengetahui lingkungan sekolah berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa

pada pelajaran B.Indonesia SMANEGRI 1 KUBU.

2. Mengetahui peran guru dalam proses pembelajaran guru berpengaruh terhadap

motivasi belajar pada pelajaran  B.Indonesia SMANEGRI 1 KUBU.

F.   Manfaat Penelitian

1.  Manfaat Praktis

Page 8: Proposal Bahasa Indonesia

a. Bagi sekolah mata pelajaran  B.Indonesia hasil penelitian ini dapat menjadi bahan

masukan guna meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mencapai target belajar

siswa yang diinginkan dlam mengikuti pelajaran B.Indonesia

b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi sarana belajar untuk jadi seorang

pendidik agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan membagung

motivasi belajar siswa

c. bagi siswa, bisa menjadi pembangkit semangat belajar dan meningkatkan motivasi

belajar siswa sehingga hasil belajar bisa mendapatkan hasil yang diharapkan

memuaskan.

d. bagi peneliti, hasi pengamatan ini dapat menjadi motivasi dan gambaran

prosespendidikan yang diharapkan oleh semua pihak sekolah, agar bisa menjadikan

poses belajar mengajar yang bai

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guna penelitian ini lebih

lanjut yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa dalam mencapai target belajar yang

diinginkan dalam mengikuti pelajaran 

BAB III

Page 9: Proposal Bahasa Indonesia

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat peneltian dilakukan di SMA NEGERI 1kubu

B. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa SMA Negri 1 kubu dengan motivasi dan hasil belajar Bahasa Indonesi

C . Instrumen penelitian

Istrumen penelitian adalah Guru sebagai pemimbinng dan pembangkit mitivasi

belajar Bahasa Indonesia.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitiaanmenggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1. Menentukan lingkungan sekolah berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa

pada pelajaran Bahasa Indonesia 

2. Menenentukan peranan guru terhadap motivasi belajar siswa dalam pelajaran

Bahasa indonesia

3. Menentukan cara bagai mana meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia

BAB IV

Page 10: Proposal Bahasa Indonesia

HASIL PENELITIAN

A. Faktor –faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Secara global, factor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi 3 macam, yakni :

1)      Factor Internal

2)      Faktor Eksternal

3)      Factor Pendekatan Belajar

Factor-faktor diatas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikaf conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (factor eksternal) umpamanya, biasanya cenderung mengabil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa berintelijensi tinggi (factor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya (factor eksternal), mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil pembelajaran.

1.      Factor Internal siswa

Factor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi 2 aspek, yakni : aspek fisiologis (jasmani), psikologis (rohaniah).

a.      Aspek Fisiologis

Page 11: Proposal Bahasa Indonesia

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing kepala berat misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehinga materi yan di pelajarinya pun kurang atau tidak berberbekas.b.      Aspek Psikologis

Banyak factor yang termasuk aspek psikologis yag dapat mepengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun, diantara factor-faktor rohaniah siswa yan pada umumnya dipandang lebih esensial, yaitu : tingkat kecerdasan/inteligensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi siswa.

2.      Factor Eksternal Siswa

Seperti factor internal siswa, factor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni : factor lingkungan social dan factor lingkungan nonsosial.a.      Lingkungan social

Lingkungan social sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikaf dan perilaku yang simpatik dan meperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. Selanjutnya, yang termasuk lingkungan social siswa adalah masyarakat an tetangga juga teman-teman sepermainan disekitar perkampungan siswa tersebut.

b.      Lingkngan nonsosial

Factor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. Factor-factor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

3.      Factor Pendekatan Belajar

Page 12: Proposal Bahasa Indonesia

Pendekatan belajar, seperti yang telah diuraikan secara panjang lebar pada subbab sebelumnya, dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pebelajaran materi tertentu. Startegi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk meecahkan masaah atau mencapai tujuan belajar tertentu (Lawson, 1991).

Disamping factor-factor internal dan eksternal siswa sebagai mana yang telah di   paparkan   dimuka,   factor   pendekatan   belajar   juga   berpengaruh   terhadap   tarap keberhasilan proses pembelajaran siswa tersebut.

B. Pengaruh Peranan Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Siswa

Lingkungan berpengaruh terhadaap situmulas yang akan di terimaindividu atau lingkungan akaan mnimbulkan respon pada individu. Pengaruh sekolah terhadap perkembangan pelajar cukup besar. Namun pengaruh tersebut  hanya dilihat secara garis besar yang berlaku pada umumnya saja. Dalam menanamkan pengaruh perkembangan pribadi seseorang pada umumnya, pendidikan sekolah hanya dilihat dalam upaya mempertinggi tingkat  inteligensi individu. Namun hendaknya sekolah itu tidak hanya merupakan lapangan tempat orang mempertajam tingkat intelegensi saja. Peraturan

Page 13: Proposal Bahasa Indonesia

sekolah yang lemah dapat menyebabkan kemunduran belajar bagi para pelajar yang kurang retib dan disiplin dalam menjalankan tata tertib sekolah.Sekolah juga penting dalam pembentukan moral kaum pelajar, moral yang ditanamkan secara baik dalam sekolah akan menghasilkan perilaku yang baik pula bagi para pelajar, dengan begitu pelajar selalu mempertimbangkan nilai kebenaran dalam setiap tindakannya.

Dalam proses pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi prestasisiswa. Salah satunya yaitu kebersihan lingkungan sekolah, khususnya padalingkungan kelas. Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.

Dalam menjaga kebersihan kelas, dibutuhkan kerja sama antara siswa, guru,dan petugas kebersihan sekolah. Siswa adalah salah satu pendukung kebersihan sekolah, karena jumlah siswa yang sangat banyak jika dibandingkan dengan warga sekolah lainnya. Siswa yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki kecerdasan dan kecekatan dalam berfikir. Maka jikadiingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan ataupun mencorat-coret bangku, siswa akan mematuhi hal tersebut. Dengan kata lain, siswa yang tidak bisa diperingatkan, selalu merusak, mengotori lingkungan sekolah bisa dikatakan siswa tersebut ber-IQ rendah. 

C. Peranan Guru Terhadap Proses Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Siswa

Aktifitas pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan, dan

guru sebagai salah satu pemegang utama di dalam menggerakkan

kemajuan dan perkembangan dunia pendidikan. Tugas utama seseorang

Page 14: Proposal Bahasa Indonesia

guru ialah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, oleh sebab itulah

tanggung jawab keberhasilan pendidikan berada di pundak guru. Guru

diumpamakan sebagai juru mudi dari sebuah kapal, mau kemana arah dan

haluan kapal dihadapkan, bila juru mudinya pandai dan terampil, maka

kapal akan berlayar selamat ditujuan, gelombang dan ombak sebesar

apapun dapat dilaluinya dengan baik. Satu peran dan tanggung jawab guru

lainnya yang sangat penting adalah sebagai pembangkit motivasi siswa

dalam belajar.

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, dipastikan akan sulit dalam mengikuti aktivitas belajar.

Motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.

Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.

Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.

Page 15: Proposal Bahasa Indonesia

Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga mereka mau belajar.

Beberapa faktor  yang dapat menjadi penyebab perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing siswa, di antaranya:

Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual

Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual

Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya

Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.

.

6. Memberikan perhatian secara maksimal kepada setiap siswa

7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik

8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual

Page 16: Proposal Bahasa Indonesia

Untuk dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, guru perlu menerapkan strategi mengajar yang sesuai dengan kondisi siswa. Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan guru untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:

1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar. 

2. Hadiah

Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi. 

3. Kompetisi

Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

4. Pujian

Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.

5. Hukuman

Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya maupun kelompok

9. Menggunakan metode yang bervariasi,

Page 17: Proposal Bahasa Indonesia

10. Menggunakan media belajar yang menarik