Propos Seminar n Musda

8
| 1 PROPOSAL SEMINAR NASIONAL DAN MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA) MAJELIS ULAMA INDONESIA DEWAN PIMPINAN MAJELIS ULAMA INDONESIA KOTA SUKABUMI A. MUQADDIMAH “ Agama Didukung Pemerintah, Lestari. Pemerintah Didukung Agama, Kuat “ Imam Al-Ghazali Dalam perspektif rule of the game, bahwa Musyawarah Daerah Majelis Ulama Indonesia (MUSDA MUI) adalah forum permusyawaratan organisasi bagi kalangan para Ulama, Zuama, Mufakkir, Mudabbir, dan Cendikiawan Muslim yang diadakan secara rutin sekali dalam lima tahun. Musyawarah ini diabdikan guna menelaah, menemukan, merangkai, dan membuat model pengkhidmatan MUI terhadap akselerasi menggapai peringkat martabat pembangunan paripurna di masa hadapan. Dalam Perspektif Kontektual-Futuristik, dimana corak-ragam tantangan dan rintangan disatu sisi, juga peluang prospeksi di sisi lain, dimasa kini dan mendatang, tentu berbeda. Konsekuensinya MUI berbeda pula dalam memerankan diri dalam bidang nashahatul muluk wa khadimatul ummah, amar ma’ruf wa nahyil munkar, binaus siyasah wal iqtishadiyah, tadbirul ijtimaiyah, termasuk menepis (tabayyun) dari upaya hiding agenda ghazwul fikrah berupa stigmatisasi markas teroris yang dialamatkan pada pondok pesantren; ajaran jihad sebagai pemicu bom martir; phenomena sekenario peminggiran dan penjadulan sebagai lembaga pendidikan Islam; pengkerdilan khazanah kebudayaan Islam; underestimate pada konsep keuangan-perbangkan syariah yang kaku; bahkan belakangan ada gejala penggiringan opini public bahwa partai/politisi muslim dicitra-busukkan sebagai sosok kontra nasionallis, menolak NKRI, Non Kebhineka-Tunggal-Eka-an, dan anti ke indonesiaan. Sementara itu, di dunia internasional terjadi skenario negative image oleh tangan-tangan jahil seperti karikatur Nabi Muhammad SAW, film Fitna karya culas politisi kontraversial Belanda, Geert Wilders yang membandingkan Al-Quran dengan buku “Mein Kampf karya Adoif Hitler”, dimana di AS pun ramai ditolak.

description

proposal seminar nasional danmusda mui kosi

Transcript of Propos Seminar n Musda

Page 1: Propos Seminar n Musda

| 1

PROPOSAL SEMINAR NASIONAL DANMUSYAWARAH DAERAH (MUSDA) MAJELIS ULAMA INDONESIA

DEWAN PIMPINAN MAJELIS ULAMA INDONESIA KOTA SUKABUMI

A. MUQADDIMAH

“ Agama Didukung Pemerintah, Lestari. Pemerintah Didukung Agama, Kuat “

Imam Al-Ghazali

Dalam perspektif rule of the game, bahwa Musyawarah Daerah Majelis Ulama Indonesia (MUSDA MUI) adalah forum permusyawaratan organisasi bagi kalangan para Ulama, Zuama, Mufakkir, Mudabbir, dan Cendikiawan Muslim yang diadakan secara rutin sekali dalam lima tahun. Musyawarah ini diabdikan guna menelaah, menemukan, merangkai, dan membuat model pengkhidmatan MUI terhadap akselerasi menggapai peringkat martabat pembangunan paripurna di masa hadapan.

Dalam Perspektif Kontektual-Futuristik, dimana corak-ragam tantangan dan rintangan disatu sisi, juga peluang prospeksi di sisi lain, dimasa kini dan mendatang, tentu berbeda. Konsekuensinya MUI berbeda pula dalam memerankan diri dalam bidang nashahatul muluk wa khadimatul ummah, amar ma’ruf wa nahyil munkar, binaus siyasah wal iqtishadiyah, tadbirul ijtimaiyah, termasuk menepis (tabayyun) dari upaya hiding agenda ghazwul fikrah berupa stigmatisasi markas teroris yang dialamatkan pada pondok pesantren; ajaran jihad sebagai pemicu bom martir; phenomena sekenario peminggiran dan penjadulan sebagai lembaga pendidikan Islam; pengkerdilan khazanah kebudayaan Islam; underestimate pada konsep keuangan-perbangkan syariah yang kaku; bahkan belakangan ada gejala penggiringan opini public bahwa partai/politisi muslim dicitra-busukkan sebagai sosok kontra nasionallis, menolak NKRI, Non Kebhineka-Tunggal-Eka-an, dan anti ke indonesiaan.

Sementara itu, di dunia internasional terjadi skenario negative image oleh tangan-tangan jahil seperti karikatur Nabi Muhammad SAW, film Fitna karya culas politisi kontraversial Belanda, Geert Wilders yang membandingkan Al-Quran dengan buku “Mein Kampf karya Adoif Hitler”, dimana di AS pun ramai ditolak.

Dalam perspektif internal, dimana umat Islam memiliki hambatan yang belakang ini mengemuka antara lain, adanya oknum yang mengaku menerima “wahyu” menjadi nabi palsu, mengklaim titisan Malaikat Jibril, meciptakan pas foto berwajah Nabi Muhammad SAW, munculnya sekte/aliran sesat, dan lain-lain. Tak terkecuali perdaya terselubung untuk mengkriminalisasi pengamalan ajaran Islam seperti poligami, memelihara jenggot, cadar, gamis, bahkan lembaga donor dunia Islam dan badan pengelola zakat, infaq, shodaqah, tak luput “dituduh” sebagai penyandang dana cikal bakal terorisme. Na’udzubillahi mindzalik!

Dalam perspektif opportunity-prospective, sesungguhnya terdapat pengakuan tulus akan ke-agung-sucian ajaran Islam yang rahmatan lil‘alamin, semisal pangeran Charles (kerajaan Inggris) mengakui bahwa Islam adalah agama yang menyumbangkan nilai, etos, dan sinergi dengan norma-norma modernisme Eropa; Paus Benedictus XVI memuji corak pengamalan ajaran Islam di Indonesia

Page 2: Propos Seminar n Musda

| 2

yang mampu menciptakan harmoni dan kerukunan antar agama lain; Anjuran IMF, berkat beribrah dari pengalaman pahit krisis keuangan/perbankan dunia khusus AS-Eropa, maka IMF merekomendasikan agar mempelajari sistem ekonomi/perbankan Syariah yang selalu survive dalam berbagai krisis; juga pembuatan dan pengukuhan perundang-undangan (hukum positif) Negara maju semisal AS, Swiss, Perancis, Singapura, akan legalnya “Duo-Economic System” yakni sistem ekonomi konvensional dan sistem ekonomi Syariah; begitu pula dunia sains/IPTEK, telah terjadi dekonstruksi “Islamisasi Sains” atau “Moralisasi ilmu pengetahuan modern yang asalnya bebas nilai”.

The last but not the lest, adalah berkat ketulusan Presiden AS Barack Obama, syahdan berakhirlah thesis Samuel P. Huntington, “Clash of Civilization” antara Timur-Islam dan Barat-AS menjadi paradigma baru,“Dialog antara peradaban Islam dan AS (Khususnya); dimulainya era saling mengerti, saling menghormati, dan kerjasama yang setara antar keduanya”.

Dalam perspektif Local-Genuine, bahwa kota Sukabumi tengah mewujudkan Mission Sacra (Misi Mulia) agar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara atau segala ikhtiar pembangunan, mesti dilandasi Iman dan Taqwa (IMTAQ); hal ini dimotori oleh Pemerintah Kota dengan pola manajemen Pemerintah yang amanah berbasis keagamaan berupa nilai filosofis “shidiq, amanah, fathonah, tabligh demi menggapai tatanan masyarakat yang ideal berparadigma surgawi. Kuncinya adalah tercipta sinergitas antara Ulama-Umara-Umat”

Atas dasar semangat, nilai filosofis dan paradigma diatas, maka Dewan Pimpinan MUI daerah Kota Sukabumi periode 2004-2009 diakhir masa baktinya menyelenggarakan Musyawarah Daerah (MUSDA) MUI Kota Sukabumi, guna membuat labirin bagi kepemimpinan MUI masa pengkhidmatan selanjutnya.

B. DASAR PENYELENGGARAANa. Pasal 11 ayat 2, Pedoman Dasar Majelis Ulama Indonesia Bab VIII tentang

“Musyawarah dan Rapat-Rapat” yang menyatakan : “Majelis Ulama Indonesia daerah menyelenggarakan Musyawarah Daerah, Rapat Kerja Daerah, dst”

b. Pasal 7, Pedoman Rumah Tangga Majelis Ulama Indonesia yang menegaskan :1) Musyawarah Daerah adalah lembaga permusyawaratan tertinggi di

tingkat Daerah yang berwenang, memilih pengurus, menetapkan kebijakan, dan menyusun program kerja sebagai penjabaran dari Garis – Garis Program Kerja Ketetapan Musyawarah Nasional, Rapat Kerja Nasional, dan Rapat Koordinasi Daerah.

2) Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota diadakan sekali dalan 5 (lima) tahun dan dihadiri oleh Pengurus Majelis Ulama Indonesia Kabupaten/Kota dan utusan – utusan dari Majelis Ulama Indonesia Kecamatan atau serta unsur Ormas Islam tingkat Kabupaten/Kota.

c. Keputusan Rapat Kerja Daerah Majelis Ulama Indonesia, 12 Februari tahun 2008.

d. Keputusan Rapat Dewan Pimpinan Daerah Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumi tanggal 15 Oktober 2009.

Page 3: Propos Seminar n Musda

| 3

C. TUJUAN PENYELENGGARAAN1. Menjadi ajang tatap muka, shilaturahmi, mudzakarah, curah pendapat dan iuran

pemikiran para ulama, zuama dan cendikiawan, dan stick holders lainnya.2. Menelaah dan memberikan pandangan umum terhadap laporan pelaksanaan

tugas Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Daerah Kota Sukabumi Periode 2004 – 2009. (Pasal 3 ayat 6 Pedoman Rumah Tangga Majelis Ulama Indonesia)

3. Memilih pengurus Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumi periode 2009 – 2014.

4. Menetapkan kebijakan penysunan program kerja dan rekomendasi Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumi Periode 2009 – 2014.

D. NAMA, WAKTU, TEMPAT DAN TEMA KEGIATANNama : Seminar Nasional dan Musyawarah Daerah (MUSDA) Majelis

Ulama Indonesia Kota SukabumiWaktu : Senin, 28 Desember 2009Pukul : 09.00 WIB s.d selesaiTempat : Gedung Juang ‘45 Kota SukabumiTema : “Memperteguh Tanggung Jawab dan Pengkhidmatan Ulama

Terhadap Pencapaian Pembangunan”Tema Keynote Speaker“Sinergitas ulama dan Umara dalam Pembangunan Jawa Barat”Oleh H. AHMAD HERYAWAN

Sub Tema 1 : “Tantangan, Peluang, dan Model Pengkhidmatan Ulama terhadap Pencapaian Pembangunan Paripurna”Oleh KH. MA’RUF AMIN

Sub Tema 2 : “Konsep Pengembangan Masyarakat yang Islami Melalui Gerakan Masjid”Oleh Prof. DR. KH. Shalahudin Sanusi

Sub Tema 3 : “Menelusuri Jejak Para Wali / Ulama di Tatar Pasundan”Oleh Prof. DR. Jalaluddin Rakhmat

E. KEGIATANKegiatan terdiri dari :1. Pembukaan2. Seminar Nasional3. Musyawarah Daerah (MUSDA) Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumi

Adapun untuk kegiatan Musyawarah Daerah Majelis Ulama Indoensia Kota Sukabumi berisi :

a. Laporan Pelaksanaan Program Kerja tahun 2009-2014b. Sidang – Sidang Komisic. Laporan Hasil Sidang Komisi dan pengesahan hasil Musyawarah Daerah

Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumid. Pemilihan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumie. Upacara Penutupan(untuk perincian susunan kegiatan, sebagaimana terlampir)

Page 4: Propos Seminar n Musda

| 4

F. KEYNOTE SPEAKER, NARASUMBER DAN MODERATOR Keynote Speaker

H. AHMAD HERYAWAN (Gubernur Jawa Barat)

Narasumber1. KH. Ma’ruf Amin (Ketua Komisi Fatwa Dewan Pimpinan MUI Pusat)2. Prof. DR. KH. Shalahudin Sanusi (Dewan Penasehat MUI Kota Sukabumi)3. Prof. DR. Jalaluddin Rakhmat (Cendekiawan Muslim)

Moderator1. Drs. H. Abad Badrudin2. Drs. H.M. Kusoy, M.Pd.

G. PESERTAPeserta dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yang terdiri dari :

1. PESERTA MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA), terdiri dari

- Peserta Musyawarah Daeraha. Dewan Penasehat Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumib. Pengurus Harian Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumic. Komisi – Komisi Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumid. Pengurus Majelis Ulama Indonesia Kecamatan (Ketua dan

Sekretaris)

8 orang16 orang32 orang14 orang

70 Orang

-Peserta Peninjaua. Pengurus Majelis Ulama Indonesia Kelurahan (Unsur Ketua)b. Unsur Ormas / Lembaga Islamc. Perguruan Tinggi Islam

33 orang15 orang

7 orang55 Orang

- Tamu Undangana. Pimpinan Daerah (MUSPIDA)b. Pejabat Instansi / SKPDc. Camatd. Organisasi Kepemudaane. Tokoh / Pemuka Masyarakat

5 orang30 orang

7 orang40 orang20 orang

102 Orang

- Kepanitiaana. Penanggung Jawabb. Panitia Pengarah / Sterring Comittec. Panitia Pelaksana / Organizing Comitted. Pembantui Umum

TOTAL PESERTA MUSDA =

1 orang5 orang

20 orang7 orang

33 Orang

260 Orang

Page 5: Propos Seminar n Musda

| 5

2. PESERTA SEMINAR NASIONAL, terdiri dari :

1. Peserta Musda dan Panitia 260 orang2. Utusan dari Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia

Kota/Kabupaten Se- Jawa Barat (25 x 2 orang)50 orang

3. Anggota DPRD Kota Sukabumi 10 orang4. Utusan Kampus (30 x 1 orang) 30 orang5. Utusan SMA/MA 20 orang6. GOWA 10 orang7. Umum

TOTAL PESERTA SEMINAR NASIONAL =

120 orang

500 Orang

H. FASILITAS DAN SUMBER DANA1. FASILITAS / SARANA

Fasilitas / Sarana yang diperlukan berupa :a. Aula/Gedung dan Ruangan bagi Sidang Pleno dan Sidang – Sidang Komisib. Kursi, Meja, Sound System bagi Kegiatan Pembukaan dan Persidanganc. Sarana Publikasi (Spanduk, ruangan dan luar ruangan), Dokumentasi (Foto

dan Video), serta Penerangan (Pers, Studio Radio dan TV, dan bentuk lainnya)

d. Sertifikat Seminar Nasional, Copy Makalah, Seminar Kit

2. SUMBER DANASumber Dana untuk penyelenggaraan Musyawarah Daerah Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumi berasal dari :1. Kas Organisasi2. Bantuan dari Pemerintah3. Bantuan atau Sponsorship dari dunia usaha4. Sumbangan lain yang halal dan tidak mengikat

I. RANCANGAN ANGGARANRancangan Anggaran terlampir.

J. PENYELENGGARAPenyelenggara Musyawarah Daerah adalah Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indoensia Daerah Kota Sukabumi. Untuk merencanakan dan mengorganisir kegiatan Musyawarah Daerah, Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia menetapkan kepanitiaan yang terdiri dari :

a. Panitia Pengarah (Steering Committee)b. Panitia Pelaksana (Organizing Committee)

Susunan dan komposisi kepanitiaan sebagaimana terlampir.

Page 6: Propos Seminar n Musda

| 6

K. KHATIMAHPerincian Kegiatan, petunjuk teknis, serta kelengkapan lainnya disusun dan ditetapkan oleh pantia penyelenggara baik Panitia Pengarah (Sterring Comitte) maupun Panitia Pelaksana (Organizing Comitte).Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan inayah, rakhmat dan ridho-Nya. Amin.

Ketua Panitia

Drs. H.M. Kusoy, M.Pd.

Sukabumi, 2 November 2009Panitia Penyelenggara Seminar

Nasional dan Musyawarah Daerah

Sekretaris

Drs. Ade Juanda, M.Ag.

Mengetahui,Ketua Umum MUI Kota Sukabumi

Prof. DR. KH. Dedi Ismatullah, SH., MH.