Propeller Governing Mode

7

description

Proppeller system

Transcript of Propeller Governing Mode

Page 1: Propeller Governing Mode
Page 2: Propeller Governing Mode

PROPELLER GOVERNING MODE (PG MODE)

Selama PG mode (aplikasi di aircraft),

pengaturan aliran fuel melalui manual fuel

valve dilakukan oleh power lever sedangkan

propeller governor bertugas menjaga engine

speed tetap konstan dengan mengontrol

propeller blade angle. Mekanisme

pengontrolan propeller blade angle dilakukan

dengan menyuplai aliran oil bertekanan.

Ketika power lever dibuka lebih maximum fuel

flow naik dan otomatis engine speed naik.

Saat yang sama propeller governor (PG)

menambah load dengan mengatur blade angle

agar speed konstan.

Dalam mode ini, propeller pitch control (PPC)

tidak punya fungsi control sama sekali

terhadap propeller blade angle dan hanya

bertugas meneruskan oil dari PG ke propeller

blade angle. Beta pressure switch yang

dipasang diantara PG dengan PPC berfungsi

mengontrol operasi beta light berdasarkan

output oil pressure dari PG. Dalam kondisi ini

oil pressure ada dibawah setting beta pressure

switch sehingga beta light off.

Page 3: Propeller Governing Mode

BETA MODE

Pada operasi Beta Mode, kebalikan dari PG

mode, pengaturan engine speed dilakukan

oleh underspeed governor (USG) melalui

pengaturan aliran fuel. Sedangkan pengaturan

propeller blade angle dilakukan oleh PPC.

Setelah menerima respon dari power lever.

Rentang kerja beta mode adalah 65 – 97%

engine speed dan ini dirasakan oleh PG

sebagai “underspeed condition”. Ketika

merasakan hal ini, PG kemudian berusaha

untuk memberikan load ke propeller dengan

berfungsi sebagai oil pump dan mensuplai high

pressure oil ke PPC.

PPC selanjutnya akan memanfaatkan suplai oil

pressure ini untuk mengatur blade angle

sebagai respon dari pergerakan dan

perubahan posisi dari power lever.

Oil pressure output dari PG ini bertekanan

sekitar 450 psi, dan berada pada rentang

setting beta pressure switch sehingga beta

light ON. Dengan beta light ON, operator

punya control langsung ke blade angle melalui

power lever dan PPC.

Page 4: Propeller Governing Mode

NEGATIVE TORQUE SENSING SYSTEM (NTS)

Positive torque dihasilkan ketika engine

memutar propeller blade. Ketika engine

mengalami flameout saat terbang, maka akan

terjadi “windmilling propeller”, dorongan

udara dari depan propeller yang

mengakibatkan efek terbalik (propeller berikan

torque ke engine). Hal ini mengakibatkan drag

pada aircraft.

Fungsi dari NTS system adalah mengurangi

drag dari windmilling propeller yang terjadi

dengan jalan membatasi jumlah torque yang

mampu diekstrak oleh engine dengan

merubah posisi blade angle kearah feather.

Ketika blade angle kearah feather, maka

negative torque akan turun.

Typical Propeller Blade Angle

Windmilling propeller is driving the gearbox

and power section

Page 5: Propeller Governing Mode

NTS OPERATION

Didalam NTS system terdapat feathering valve

yang dapat dioperasikan secara hidrolik oleh

signal oil pressure dari torque sensor, dan

dapat juga dioperasikan secara manual melalui

emergency shutdown linkage. Ketika

dioperasikan feathering valve akan mencegah

high pressure oil masuk kedalam propeller

dome, sehingga mengurangi tekanan di

propeller dome dan membuat propeller blade

angle bergerak kearah posisi feather.

Ketika engine mengalami flameout, dan

windmilling propeller terjadi, maka engine

merasakan negative torque dari propeller.

Ketika negative torque ini dirasakan juga oleh

torque sensor, maka torque sensor

selanjutnya akan mengirim sinyal oil pressure

yang secara hidrolik akan mengoperasikan

feathering valve. Sehingga aliran oil dari PG ke

PPC terputus dan oil dialirkan oleh feathering

valve ke gearcase. Dan ini mengakibatkan

turunnya tekanan oil dari PPC ke propeller,

sehingga propeller blade angle bergerak

kearah feather. Drag berkurang karena efek

propeller windmilling berkurang.

Pada saat yang sama tekanan oil yang

dirasakan oleh beta pressure switch juga turun

dibawah setting switch tersebut sehingga beta

light OFF. NTS dalam kondisi trip.

Ketika flameout hilang, positive torque

kembali muncul, torque sensor memutus

sinyal oil pressure ke feathering valve, dan

feathering valve bergerak kearah posisi

semula. Oil pressure dari PG kembali

terhubung ke PPC, propeller blade angle

bergerak kearah unfeather. Tekanan oli ke

beta pressure switch kembali naik. NTS dalam

kondisi reset.

Page 6: Propeller Governing Mode
Page 7: Propeller Governing Mode

NTS LOCKOUT

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,

pada beta mode bahwa control ke propeller

blade dilakukan oleh PPC sebagai respon dari

pergerakan power lever. Ketika posisi power

lever diatas 40⁰ maka sudut cam PPC juga

diatas 40⁰, pada posisi ini, oil pressure dari PG

selain menggerakkan prepeller blade melalui

beta tube, ada sebagian oil yang dialirkan ke

gearcase. Karena dengan sudut diatas 40⁰,

lubang –lubang antara PPC dengan beta tube

terbuka.

Ketika posisi power lever diset ke sekitar 23⁰,

maka sudut cam PPC juga 23⁰, mengakibatkan

lubang-lubang tadi tertutup. Pada posisi ini

NTS system di lockout. JIka negative torque

diberikan, meskipun feathering valve bekerja,

tekanan oli di sisi PPC ke propeller blade (beta

tube) tidak turun, karena lubang-lubang tadi

dalam kondisi tertutup. Sehingga propeller

blade tidak berubah sudutnya dan beta

pressure tidak drop.