PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA...

146
PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA MOESLIMIN INDONESIA 1943-1945 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Oleh : RIKA KAMILA NIM. 11140220000080 PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

Transcript of PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA...

Page 1: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH

ISLAM SOEARA MOESLIMIN INDONESIA 1943-1945

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Oleh :

RIKA KAMILA

NIM. 11140220000080

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rika Kamila

NIM : 11140220000080

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM

SOEARA MOESLIMIN INDONESIA 1943-1945 adalah benar

hasil karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat

dalam penyusunannya. Adapun karya ini telah saya cantumkan

sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan

proses yang semestinya sesuai dengan peraturan perundangan

yang berlaku jika teryata skripsi ini sebagian atau keseluruhan

merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 27 Maret 2019

Rika Kamila

11140220000080

Page 3: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH

ISLAM SOEARA MOESLIMIN INDONESIA 1943-1945

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Humaniora (S.Hum)

Oleh :

Rika Kamila

NIM. 11140220000080

Pembimbing

Dr. Hj. Tati Hartimah, MA

NIP. 19550731 198903 2 001

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 4: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul PROPAGANDA MASYUMI MELALUI

MADJALLAH ISLAM SOEARA MOESLIMIN INDONESIA

1943-1945 telah diujikan pada sidang skripsi Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta pada 8

April 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana Humaniora (S.Hum) pada Program

Studi Sejarah dan Peradaban Islam.

Jakarta, 8 April 2019

Sidang Skripsi

Ketua Merangkap Anggota

H. Nurhasan, MA

NIP. 19690724 199703 1 001

Sekretaris Merangkap Anggota

Sholikatus Sa’diyah, M.Pd

NIP. 19750417 200501 2 007

Anggota

Penguji I

Prof. Dr. H.Amirul Hadi, MA

NIP. 19620123 198802 1 001

Penguji II

Dr. Imas Emalia, M.Hum

NIP. 19730208 199803 2 001

Pembimbing

Dr. Hj. Tati Hartimah, MA

NIP. 19550731 198903 2 001

Page 5: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang propaganda yang

dilakukan Masyumi melalui Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia 1943-1945. Permasalahan yang akan dijawab dalam

penelitian ini adalah bagaimana isi propaganda Asia Timur Raya

yang dilakukan Masyumi melalui majalah tahun 1943-1945 dan

mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan

propaganda Asia Timur Raya dalam majalahnya. Dalam

penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif, sedangkan

teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui

studi pustaka. Pendekatan pada penelitian ini ialah politik dan

ilmu komunikasi serta menggunakan teori propaganda.

Adapun temuan dalam penelitian ini adalah pertama,

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia merupakan

majalah Masyumi yang diterbitkan sebagai bentuk usaha

Masyumi untuk mencapai tujuan, singkatnya yakni “memperkuat

kesatuan semua organisasi Islam” dan “membantu Pemerintah

militer Jepang dalam kepentingan Asia Timur Raya”. Kedua,

pada Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia ditemukan

berbagai macam propaganda, di antaranya : propaganda

peningkatan produksi hasil bumi, propaganda keprajuritan,

propaganda bahasa Nippon, Propaganda pencegahan mata-mata

“Awas mata-mata musuh”.

Kata Kunci : Propaganda, Masyumi, Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia, 1943-1945

Page 6: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada

baginda Nabi Besar Muhammad saw, keluarga, sahabat, tabi’in

serta kepada seluruh umatnya.

Hasil karya ilmiah dalam bentuk skripsi ini merupakan

salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana strata satu (S1)

Jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari masih

banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini namun

Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT beserta semangat, doa,

dan dukungan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dengan sebaik-baiknya.

Sehubungan dengan itu, penulis juga ingin berterima kasih

serta memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, baik bersifat moril maupun materiil. Terima kasih

telah banyak memberikan doa, inspirasi, motivasi, dan semangat

yang luar biasa kepada penulis. Rasa terima kasih dan

penghargaan penulis akan disampaikan kepada :

1. Prof. DR. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, MA,

selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Saiful Umam, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Adab

dan Humaniora.

Page 7: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

ii

3. Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam periode

sebelumnya, Bapak H. Nurhasan, MA beserta Ibu

Sholikhatus Sa’diyah, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan

Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih juga untuk

Ibu Dr. Awalia Rahma, MA selaku Ketua Jurusan Sejarah

Peradaban Islam terbaru.

4. Bapak Imam Subchi, MA selaku Dosen Penasihat

Akademik.

5. Bunda Dr. Tati Hartimah, MA selaku Dosen Pembimbing.

Terima kasih yang telah memberikan ilmu, meluangkan

waktunya, dan membimbing penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Bapak Prof. Dr. Amirul Hadi, MA dan Ibu Dr.Imas Emalia,

M.Hum selaku Dosen Penguji Skripsi. Terima kasih atas

saran, masukan dan kritik yang luar biasa sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

7. Para Ibu dan Bapak Dosen Sejarah Peradaban Islam yang

telah memberikan banyak bimbingan kepada Penulis dari

awal perkuliahan hingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini.

8. Kedua Orang Tua tercinta yaitu Ayahanda Kamaluddin dan

Ibunda Juriah yang senantiasa selalu memberikan kasih

sayang, mendoakan, dan memotivasi penulis setiap waktu

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

9. Kakak-kakak dan adik-adik tercinta, Eka Kasyifah Duri,

Ahmad Paizan, Ihsan Nurfaizi, dan Abdul Aziz Azmi. Tak

Page 8: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

iii

lupa juga, ponakan-ponakan tercinta Adinda Aqila

Chaerunnisa dan Adzkia Samha Saufa. Terima kasih telah

menjadi penyemangat terbesar penulis setiap waktu.

10. Sahabat-sahabat kecil penulis, Adelina Damayanti dan

Moetia Nurusshobah yang tiada bosan-bosannya

mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi

ini.

11. Sahabat-sahabat baik penulis masa kuliah atau ‘youngerss’

Ika Wahyuni, Vida Melati Al-Haq, Safurotun Ziah, Novia

Bayuningrum, Khairina Annisa, Ubaidillah, Ary

Badruzzaman, Rusyli Adam, Dimas Agil, Ahmad Fachri

Huseini, dan Raden Dimas, yang selalu menjadi

penyemangat, pengkritik dan tempat bercerita penulis

selama masa-masa kuliah di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Terima Kasih juga terutama untuk Andhika

Ripwan Saputra selaku sahabat sekaligus teman

seperjuangan yang selalu menemani penulis dalam suka dan

duka semasa kuliah.

12. Keluarga besar Jurusan Sejarah Peradaban Islam angkatan

2014.

13. Keluarga besar HMI Komisariat Fakultas Adab dan

Humaniora, KOHATI KOFAH, dan kanda-yunda angkatan

SOLID 2014 yang telah memberikan banyak pelajaran dan

pengalaman berharga semasa penulis menjadi mahasiswa.

14. Keluarga besar Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi.

Terima kasih telah menjadi keluarga serta memberikan

Page 9: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

iv

banyak pelajaran dan pengalaman berharga semasa penulis

menjadi mahasiswa.

15. Keluarga besar Dewan Pengurus Pusat Perkumpulan

Gerakan Kebangsaan.

16. Keluarga besar Ikatan Alumni MA.Al-Khairiyah.

17. Alumni Ekspedisi Nusantara Jaya UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2017.

18. Teman-teman Relawan Demokrasi (RELASI) Pemilu 2019

dan komisioner KPU beserta para staf KPU kota Jakarta

Selatan.

19. Terima kasih juga untuk semua teman-teman lintas jurusan,

fakultas, universitas, organisasi, relawan, dan lain-lain yang

telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis

selama masa-masa kuliah penulis di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Sekian dari penulis, besar harapan penulis semoga skripsi

ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi para

pembaca.

Jakarta, 28 Maret 2019

Penulis,

Rika Kamila

Page 10: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PEGESAHAN PENGUJI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ....................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .......................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... ix

DAFTAR ISTILAH .......................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................... 9

C. Batasan Masalah ................................................... 10

D. Rumusan Masalah ................................................. 11

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................. 11

F. Metode Penelitian ................................................. 12

G. Sistematika Penelitian ........................................... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................ 17

A. Landasan Teori ...................................................... 17

B. Kajian Pustaka ...................................................... 21

C. Kerangka Teori ..................................................... 25

BAB III PROFIL SINGKAT MADJALLAH ISLAM SOEARA

MOESLIMIN INDONESIA ................................ 26

A. Profil Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia

................................................................................ 26

B. Masyumi sebagai Badan Penerbit ......................... 30

C. Profil Redaktur Majalah ......................................... 35

BAB IV HUBUNGAN KEBIJAKAN PROPAGANDA, PERS

DAN POLITIK ISLAM ...................................... 39

Page 11: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

vi

A. Pembentukan Departemen Propaganda ................ 39

B. Kebijakan Pers di Jawa tahun 1942 ....................... 46

C. Politik Islam Pemerintah Militer Jepang ............... 55

D. Politik Islam Masyumi ........................................... 63

BAB V PROPAGANDA MASYUMI DALAM MADJALLAH

ISLAM SOEARA MOESLIMIN INDONESIA 1943-

1945........................................................................ 67

A. Propaganda Peningkatan Produksi Hasil Bumi ..... 67

B. Propaganda Keprajuritan ....................................... 81

C. Propaganda Bahasa Jepang .................................... 88

D. Propaganda Pencegahan Mata-mata ...................... 92

BAB VI PENUTUP ............................................................ 95

A. Kesimpulan ............................................................ 95

B. Saran ..................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 97

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................ 103

Page 12: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Organisasi Propaganda ....................................... 41

Tabel 4.2 Tema-tema Propaganda ....................................... 44

Page 13: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Stempel Pada Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia ......................................................... 104

Gambar 2 Aktivitas Pertanian di Jawa ............................... 105

Gambar 3 Gedung MIAI..................................................... 107

Gambar 4 Uang militer Jepang di Jawa ............................. 108

Gambar 5 Contoh Cover Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia ........................................................... 109

Gambar 6 Cotoh Iklan Pencegahan Mata-mata Musuh dalam

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia . 110

Page 14: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Anggaran Dasar dan Pengurus Masyumi ...... 111

Lampiran 2 OSAMU SEIREI NO.6 tentang Mengawasi

Penerbitan dsb ................................................. 113

Lampiran 3 UNDANG-UNDANG NO.16 tentang Pengawasan

Badan-badan Pengumuman dan Penerangan dan

Penilikan Pengumuman dan Penerangan ........ 114

Lampiran 4 Kumpulan Artikel-artikel Propaganda di Madjallah

Islam Soeara Moeslimin Indonesia ................ 115

Page 15: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

x

DAFTAR ISTILAH

Alim Ulama Seseorang yang memiliki

pengetahuan Islam di Pesantren dan

beberapa di antaranya telah pergi

berhaji ke Mekkah.

Baitul Mal Suatu kantor bendahara Islam

pusat untuk menerima zakat agama

dan pembayarannya untuk

menolong kaum miskin dan yang

membutuhkannya.

Djakarta Tokubetsu Shi Istilah yang dipakai untuk

menyebut kota Jakarta pada masa

pendudukan Jepang.

Djawa Shinbun Kai Badan hukum yang bertugas

melakukan pengawasan terhadap

pers atau bisa disebut Goen-

Kenetsu-Han.

Domei Kantor berita resmi pemerintah

militer Jepang.

Eiga Haikyusha atau Eihai Perusahaan pendistribusian Film.

Ganzume Sejenis penggaruk yang digunakan

untuk penyiangan.

Goeroe Ordonantie Peraturan pemerintah kolonial

tentang guru atau Undang undang

yang mewajibkan para pendidik di

sekolah-sekolah di luar kontrol

pemerintah, memperoleh izin dari

instansi yang ditentukan.

Page 16: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

xi

Gunritsu Kaigi Peradilan Militer Jepang

(Krijgsraad).

Gunsei Hooin Pengadilan Pemerintah Balatentara

Jepang.

Gunseikanbu Sebutan staf pemerintahan militer

pusat pada masa pendudukan

Jepang sedangkan kepala

pemerintahnya disebut Gunseikan.

Hiragana Suatu cara penulisan bahasa Jepang

dan mewakili sebutan sukukata.

Hizbullah Tentara Allah atau organisasi

semimiliter yang dibentuk Jepang

dengan beranggotakan para

sukarelawan khusus pemuda Islam,

yang dalam istilah Jepangnya yaitu

Kaikyo Senen Teishinti.

Hodohan Kantor Penerangan Pemerintahan

militer Jepang.

Jawa Engeki Kyokai Perserikatan Usaha Sandiwara

Jawa.

Jawa Hokokai Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa

atau perkumpulan yang dibentuk

oleh Jepang pada 8 Januari 1944

sebagai pengganti PUTERA.

Jawa Hoso Kanrikyoku Biro Pengawas Siaran Jawa.

Kanji Karakter tulisan yang dipinjam dari

China.

Page 17: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

xii

Katakana Huruf yang digunakan untuk

menuliskan kaa-kata serapan atau

kata asing bagi bahasa Jepang.

Kiai Sebutan bagi alim ulama.

Koki Kalender Jepang yang

perhitungannya dimulai dari tahun

kaisar pertama Jepang bertakhta.

Kinkyu Shokuryo Taisaku Program mengenai tindakan-

tindakan mendesak terkait bahan

makanan.

Kooperatif Istilah lain yang bersifat kerja sama

atau bersedia membantu.

Larikan Inovasi teknik berupa

memindahkan bibit tanaman padi

pada garis-garis lurus dengan jarak

tanam tertentu di antara bibit

tersebut.

Masyumi Majelis Syura Muslimin Indonesia

atau suatu organisasi perkumpulan

ormas Islam yang berdiri pada

November 1943 pada masa

pendudukan Jepang.

MIAI Majelis Islam A’la Indonesia atau

badan federasi ormas Islam yang

berdiri pada September 1937.

Nihon Eigasha Perusahaan Film Jepang atau

Nichi’ei.

Oplaag Jumlah barang cetakan (surat kabar

atau majalah) yang diedarkan.

Page 18: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

xiii

Osamu Seirei Undang-undang yang dikeluarkan

oleh Panglima tentara ke-16.

Padi Bulu Padi berambut.

Padi Cere Padi tak berambut.

Padi Horai Padi bibit baru yang didatangkan

dari Taiwan dan diperkenalkan oleh

Pemerintah militer Jepang kepada

rakyat Jawa.

Palawidja Tanaman kedua setelah padi atau

tanaman sejenis umbi-umbian.

Propagandis Orang yang pekerjaannya

melakukan propaganda.

PUTERA Pusat Tenaga Rakyat atau

organisasi yang dibentuk

pemerintah militer Jepang di

Indonesia yang dipimpin oleh

empat serangkai pada 16 April

1943 yaitu Ir. Sekarno, M. Hatta,

Ki Hajar Dewantara, dan K.H Mas

Mansur.

Saikeirei Sikap menghormat dan

membungkukkan badan ke arah

matahari terbit setiap pagi, setiap

pertemuan umum dan setiap nama

Tenno Haika, Kaisar Jepang

disebut.

Saiko Sikikkan Palingma tertinggi pemerintahan

militer Jepang

Page 19: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

xiv

Sendenbu Badan propaganda yang ditugaskan

oleh pemerintah militer Jepang

khusus di pulau Jawa selama Perang

Dunia II, badan ini berdiri pada

Agustus 1942.

Shidobucho Sebutan penasehat dalam suatu

badan pada masa pen.dudukan

Jepang

Shumubu Kantor Urusan Agama Islam atau

Departemen Agama.

Shumuka Kantor Departemen Agama tingkat

Karesidenan.

Tonan Asia Gakoein Sebuah perguruan untuk pelajar-

pelajar dari daerah selatan.

Volksraad Semacam parlemen Indonesia yang

dibentuk oleh pemerintah .

Page 20: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Awal pendudukan pemerintah militer Jepang di Pulau Jawa

secara resmi terhitung pada 8 Maret 1942. Pada saat itu Pulau

Jawa yang masih berada di bawah pemerintahan Hindia Belanda

yaitu Letnan Jenderal Hein Ter Poorten, menyerah tanpa syarat

kepada pemerintah militer Jepang. Menurut Jepang, wilayah

Indonesia terbilang sangat potensial untuk memenuhi kebutuhan

militer Jepang dalam perang1, khususnya sumber daya minyak.2

Tujuan ekspansi pemerintah militer Jepang ke Pulau Jawa demi

memperoleh sumber daya ekonomi dan manusia.3 Begitu pun

dengan wilayah-wilayah lainnya Sumatera, Kalimantan, dan

wilayah Indonesia Timur yang kaya akan hasil bumi juga

1 Perang ini kemudian dikenal sebagai Perang Pasifik. Orang Jepang

menyebutnya dengan Dai Toa No Senso yang berarti ialah Perang Asia Timur

Raya. Jadi, pada saat itu Jepang secara mendadak menyerang dan membom

Pearl Harbour pada tanggal 8 Desember 1941 di Kepulauan Hawaii yang

kebetulan menjadi pusat kekuatan Angkatan Laut Amerika Serikat yang

terbesar di kawasan Samudera Pasifik. Pada waktu yang bersamaan juga,

Angkatan Perang Jepang menyerang pangkalan-pangkalan Angkatan Laut

Amerika Serikat lain seperti di Kepulauan Midway, pulau-pulau Wake, Rota

dan Saipan, serta menduduki Pulau Tarawa dan Pulau Makin di Kepulauan

Gilbert. Lihat Sagimun PD, Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Fasisme

Jepang, (Jakarta: Inti Idayu Press, 1985). 22

2 Ken’ichi Goto, Jepang dan Pergerakan Kebangsaan Indonesia,

(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998) . 106 3 Aiko Kurasawa, Mobilisasi dan Kontrol, Studi tentang Perubahan

Sosial di Pedesaan Jawa 1942-1945, (Jakarta: Grasindo, 1993). xvi-xvii

Page 21: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

2

dimasukkan ke dalam wilayah penguasaan pemerintah militer

Jepang.4

Kehadiran pemerintah militer Jepang di Pulau Jawa

ditandai dengan berhasilnya pemerintah militer Jepang mendarat

di tiga tempat sekaligus, yakni di Teluk Banten, Eretan Wetan

(Jawa Barat), dan Kragan (Jawa Tengah).5 Dari daerah-daerah

tersebut, pemerintah militer Jepang terus berekspansi ke wilayah

Pulau Jawa lainnya. Di Pulau Jawa, pemerintah militer Jepang

disambut suka cita oleh masyarakat Pulau Jawa karena dianggap

sebagai pembebas mereka dari belenggu penjajahan Belanda.6

Apalagi dengan kepandaian pemerintah militer Jepang dalam

mengumbar janji dan memberi harapan kepada rakyat Pulau Jawa

saat itu.

Dalam rangka memperlancar pelaksanaan kebijakan di

wilayah Pulau Jawa, pemerintah militer Jepang melakukan

berbagai macam propaganda. George Kanahale, seorang pionir

4 Joyce C.lebra, Tentara Gemblengan Jepang, (Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 1988) . 99

5 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah

Nasional Indonesia VI, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993). 2 6 Sebenarnya terdapat beberapa faktor yang mendorong rakyat

menyambut dengan suka-cita atas kedatangan Jepang di Indonesia. Faktor

pertama berasal dari dalam, yakni sebelum kedatangan Jepang, pengusaha

Jepang atau pemilik toko-toko Jepang banyak memberikan harga yang murah

apabila dibanding dengan toko-toko Eropa. Faktor kedua, keramah tamahan

Jepang pun menjadi faktornya. Hal ini yang menjadikan rakyat Indonesia

berpandangan lebih positif terhadap Jepang. Adapun faktor dari luar ialah

kemenangan Jepang atas kekaisaran Czar Rusia tahun 1905 di Manchuria dan

negoisasi perdamaian di Portsmouth tahun 1905 yang mengakui Jepang

sebagai kerajaan penting di dunia. Pengakuan ini secara tidak langsung

memiliki makna kemenangan Asia atas Eropa. Lihat Nugroho Notosusanto,

The PETA Army During The Japanase Occupation of Indonesia, (Tokyo:

Waseda University Press, 1979). 19-20. Lihat juga Abdul Azis Thaba, Islam

dan Negara dalam Politik Orde Baru, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996). 147

Page 22: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

3

kajian pendudukan Jepang di Indonesia asal Hawaii, mengatakan

bahwa tujuan propaganda Jepang ini untuk menyita hati rakyat

dan mengindoktrinasi serta menjinakkan mereka. Pemerintah

militer Jepang menganggap perlu adanya mobilisasi seluruh

masyarakat dan membawa sepenuhnya mentalitas rakyat Jawa

agar sesuai dengan ideologi Jepang tentang kemakmuran bersama

Asia Timur Raya.7 Jadi, rakyat harus dibawa sepenuhnya kepada

pola tingkah laku dan berpikir Jepang sehingga dapat menjadi

mitra yang dapat dipercaya dalam kemakmuran bersama Asia

Timur Raya.8

Demi melancarkan sejumlah aksi propaganda Jepang ini,

pemerintah militer Jepang membentuk departemen independen,

yaitu Sendenbu (departemen propaganda).9 Departemen ini

berada dalam pemerintahan militer Gunseikanbu10, yang

bertanggung jawab atas propaganda serta informasi yang

menyangkut pemerintah sipil. Upaya propaganda dilakukan

melalui berbagai macam media, antara lain pamflet, buku,

poster, foto-foto, siaran radio, pameran, pers, seni pertunjukan,

musik, dan film. Hal ini bertujuan agar mudah bersentuhan

7 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945, (Depok: Komunitas Bambu, 2015). 247 8 Aiko Kurasawa, “Propaganda Media on Java Under Japanase 1942-

1945”, Indonesia, No.44 (1987). 59

9 Sendenbu memiliki tiga bagian yakni bagaian administrasi, bagian

berita dan pers dan seksi propaganda. Dalam perkembangannya karena

semakin banyaknya tugas yang diberikan Sendenbu, maka Jepang membentuk

badan-badan propaganda lain. Lembaga-lembaga tersebut ialah Jawa Hoso

Kanrikyoku (biro pengawasan Siaran Jawa), Jawa ShinbunKai (Goen-Kenetsoe

Han atau perserikatan Surat Kabar Jawa) dan Kantor Domei.

10 Gunseikanbu ialah sebutan untuk staf Pemerintah militer pusat pada

masa pendudukan Jepang.

Page 23: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

4

langsung ke seluruh masyarakat Pulau Jawa. Dengan begitu,

pemerintah militer Jepang akan lebih mudah dalam memenuhi

kepentingan-kepentingan Perang Asia Timur Raya.

Dalam hal ini, pers mendapatkan perhatian yang cukup

penting sebagai alat propaganda Jepang. Pers sangat berpengaruh

dalam rangka penyampaian pesan politik bagi pemerintah militer

Jepang. Pada masa tersebut, pers yang semula berusaha berdiri

sendiri dipaksa bergabung menjadi satu serta segala usahanya

disesuaikan dengan rencana-rencana serta tujuan-tujuan Jepang

untuk memenangkan Perang Asia Timur Raya. Dengan demikian

konten-konten dalam pers tersebut hanyalah pro-Jepang semata.

Adapun dalam rangka pengawasannya, pemerintah militer Jepang

menggunakan suatu badan yang bernama Djawa Shinbun Kai11

beserta Hodohan.

Adapun yang termasuk dalam pers di antaranya, surat

kabar, majalah, televisi, radio, dan lain-lain. Pada masa

pendudukan Jepang, majalah menjadi salah satu sasaran dalam

propaganda pemerintah militer Jepang. Sebagaimana majalah

Djawa Baroe12, majalah yang diterbitkan pada masa

pemerintahan militer Jepang pada saat itu hampir seluruh isinya

11 Djawa Shinbun Kai merupakan salah satu badan hukum yang

bertugas melakukan pengawasan terhadap pers. Hal tersebut dapat dilihat

biasanya pada halaman kedua majalah Soera Moeslimin Indonesia biasanya

tertera tulisan “Dengan Idzin Kantor Goen-Kenetsu-Han”. 12 Majalah Djawa Baroe merupakan majalah yang diterbitkan pada

masa pendudukan Jepang di Pulau Jawa khususnya. Majalah ini pertama kali

terbit bulan Januari 1943 dan berakhir Agustus 1945. Hampir sama dengan

majalah lainnya, majalah ini terbit hanya setiap tanggal 1 dan 15. Berbeda

dengan Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, majalah ini kontennya

lebih banyak memuat gambar atau foto-foto daripada tulisan. Lihat : Majalah

Djawa Baroe tahun 1943-1945

Page 24: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

5

mengandung unsur propaganda dalam segala aspek, yang

mengarah pada kepentingan-kepentingan pemerintah militer

Jepang. Begitu juga dengan majalah lainnya, seperti Pandji

Poestaka, Kan Po, Soeara MIAI, dan lain-lain.

Adapun Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia,

merupakan salah satu majalah Islam yang diterbitkan oleh

Masyumi pada masa pendudukan Jepang.13 Majalah ini

diterbitkan pertama kali pada Desember 1943, tidak jauh dari

awal pembentukan Masyumi. Majalah ini memuat kurang lebih

43 edisi, yakni dari Desember 1943 sampai Oktober 1945.

Majalah ini digunakan Masyumi sebagai sumber informasi

Masyumi kepada umat Islam sekaligus propaganda kepentingan

Perang Asia Timur Raya.

Keharusan akan propaganda kepentingan Perang Asia

Timur Raya dalam majalah ini dapat terlihat pada harapan

pemerintah militer Jepang bahwa pemerintah berharap majalah

tersebut dapat digunakan sebagai informasi dari pemerintah dan

memberikan motivasi pada umat Islam dalam usaha mencapai

kemakmuran bersama Asia Timur Raya. Sebagaimana perkataan

Gunseikan dalam majalah tersebut,

...Toedjoean madjallah baroe ini ialah memberi pimpinan

kepada seloeroeh oemmat Islam di tanah Djawa dengan

mendjelaskan tjara dan maksoed pemerintahan Balatentara

Dai Nippon di poelau ini, serta membangkitkan semangat di

antara oemat Islam, yang berarti memberi sumbangan

13 Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia

Page 25: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

6

tenaga kepada pemerintah Balatentara Dai Nippon di Djawa

choesoesnya....14

Walaupun Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia

berada di bawah naungan Masyumi, majalah itu memperoleh

kontrol penuh dari Pemerintah militer Jepang. Oleh karena itu,

segala konten yang ada dalam Majalah tersebut juga atas

persetujuan Jepang, bahkan harus sesuai dengan kepentingan

Pemerintah militer Jepang. Adapun konten dalam majalah

tersebut terdiri atas sejumlah tulisan yang berisi berita Masyumi,

kebijakan pemerintahan, artikel seputar hukum-hukum Islam,

mimbar jumat, iklan, berita dalam negeri dan luar negeri, dan

pengajaran bahasa Nippon. Pemimpin umum dalam majalah ini

ialah Kiai Haji Mas Mansur.

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia juga

merupakan kelanjutan atau pengganti dari majalah sebelumnya,

yakni Soeara MIAI.15 Soeara MIAI ialah majalah yang

diterbitkan oleh Dewan MIAI pada masa pendudukan Jepang

tahun 1942. Soeara MIAI dan Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia merupakan majalah yang terbilang beruntung karena

memperoleh izin terbit dari pemerintah militer Jepang. Padahal,

organisasi-organisasi lain tidak mudah untuk menerbitkan suatu

14 Guseikan, “Menjamboet terbitnya madjallah dari Majoemi”

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.1 Tahun I 1 Desember

1943. 1

15 Majalah Soeara MIAI diterbitkan oleh Dewan MIAI pada tahun 1942.

Pimpinan umum majalah ini yakni W. Wondoamiseno dengan memiliki 21

edisi. Cover dan strustur isi majalah ini tidak jauh berbeda dengan Madjallah

Islam Soeara Moeslimin Indonesia. Sehingga bisa diidentifikasi bahwa

majalah Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia ialah kelanjutan dari

majalah MIAI dengan pimpinan dan nomor edisi yang berbeda.

Page 26: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

7

majalah ataupun pers lainnya.16 Dalam hal ini, dapat

diidentifikasi bahwa majalah tersebut diizinkan sebagai taktik

pemerintah militer Jepang dalam upaya mendekati umat Islam.

Pemerintah militer Jepang menaruh perhatian lebih kepada

umat Islam. Islam penting bagi Jepang sebagai perangkat

propaganda politik dan mobilisasi massa. Pemerintah militer

Jepang menganggap Islam sebagai sebuah ideologi yang

bertentangan dengan kebudayaan Barat dengan perang suci Islam

melawan Kristen. Meskipun Jepang sendiri tergolong bukan

penganut agama Islam, seperti orang Belanda, mereka sedapat

mungkin berusaha mengabaikan fakta tersebut dengan

menekankan kesamaan nenek moyang dan ras yang sama.17

Upaya-upaya tersebut dilakukan agar umat Islam mendukung

pemerintah militer Jepang untuk meningkatkan perlawanan

terhadap sekutu dengan dalih membela agama Islam melawan

16 Sikap pemerintah Jepang terhadap organisasi nasionalis dengan

organisasi Islam agak berbeda. Perihal kebijakan publikasi contohnya, sejak

awal pendudukan Jepang, elit nasionalis “Gerakan 3A” maupun “Putera” tidak

sama sekali memperoleh atau diizinkan untuk mencetak majalahnya sendiri.

Meskipun permintaan ini sebenarnya sudah berulang-ulang. Dan izin baru

diiberikan setelah kira-kira tiga bulan sebelum runtuhnya kekuasaan Jepang.

Lihat : Harry J Benda, Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam Idonesia pada

Masa Pendudukan Jepang (terj), (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1980). 149

17 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 304.... Komandan Pasukan ke-16, Jenderal Immamura

Hitoshi, pernah menyatakan bahwa “Orang Indonesia dan Jepang adalah satu

ras dan satu bangsa. Kalau tidak, bagaimana mungkin mereka menunjukkan

begitu banyak iktikad baik dan kerja sama dengan pasukan Jepang?” Lihat

Robert E Elson, Idea Of Indonesia: A History, (New York: Cambridge

University Press, 2008). 149..... Pendapat tentang adanyak kesamaan nenek

moyang dan ras yang sama belum terbukti secara jelas, belum ada fakta-fakta

yang mengarah pada pernyataan tersebut. Jadi, ada kemungkinan bahwa itu

hanya isu yang sengaja dilontarkan oleh Jepang. Tidak lain tujuannya untuk

membuat rasa anti Barat sedalam-dalamnya.

Page 27: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

8

orang kafir,18 sehingga dengan mempertahankan Masyumi dan

majalahnya merupakan sebuah strategi politik pemerintah militer

Jepang terhadap umat Islam.

Adapun Masyumi, Mayumi hadir sebagai federasi

organisasi Islam satu-satunya yang mewakili umat Islam di Jawa,

karena MIAI sudah dibubarkan. Masyumi pun memilih untuk

mengambil jalan kooperatif terhadap pemerintah militer Jepang

karena tidak ada pilihan lain agar federasi tersebut tetap berdiri.

Hal ini bisa dilihat sebagaimana tujuan Masyumi dalam anggaran

dasar pasal 3, maksud dan tujuan Masyumi adalah :

Mengembalikan dan merapatkan perhoeboengan antara

perkoempoelan-perkoempoelan agama Islam di Djawa dan

Madoera, serta memimpin dan memelihara pekerdjaan

perkoempoelan itoe oentoek mempertinggi peradaban, agar

soepaja segenap oemat Islam membantoe dan

menyoembangkan tenaganja oentoek membentoek

lingkoengan bersama di Asia Timoer Raya di bawah

pimpinan Dai Nippon, jang memang sesoeai dengan

perintah Allah.19

Misi tersebut tertuang dalam majalah, Masyumi berusaha

untuk mengambil jalan kooperatif dengan ikut

mempropagandakan kebutuhan pemerintah militer Jepang selama

itu tidak bertentangan dengan Islam. Hal ini terbukti memang

banyak tulisan-tulisan dalam Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia yang mengarah pada propaganda kepentingan-

kepentingan pemerintah militer Jepang. Tema-tema yang

18 George McTurnan, Nasionalisme dan Revolusi Indonesia, (Depok:

Komunitas Bambu, 2013). 157

19 Anonim, “Anggaran dasar dan pengoeroes” Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia No.1 Tahun 1 1 Desember 1943. 17

Page 28: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

9

menunjukkan propaganda Masyumi mulai dari pertanian,

keprajuritan, bahasa, iklan.

Dengan demikian, dari berbagai tulisan yang ada dalam

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, penulis

mengidentifikasi adanya beberapa tulisan yang mengarah pada

propaganda. Propaganda-propaganda baik yang ditulis oleh pihak

pemerintah militer Jepang sendiri ataupun Masyumi, yang pada

intinya mengarah pada kepentingan-kepentingan pemerintah

militer Jepang. Sehingga penelitian ini menarik untuk dikaji

karena berusaha menganalisis isi propaganda Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia yang mengarah pada kepentingan-

kepentingan pemerintah militer Jepang yang ditujukan pada umat

Islam pada tahun 1943-1945 terutama yang dilakukan langsung

oleh tokoh-tokoh Masyumi.

Untuk itu, penulis menetapkan judul : “Propaganda

Masyumi melalui Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia

1943-1945”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang akan diteliti oleh

penulis ialah sejarah pers dengan beberapa masalah pokok pada

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia. Adapun masalah

yang akan dibahas adalah bagaimana isi propaganda Masyumi

dalam Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia. Pada skripsi

ini penulis tertarik untuk meneliti majalah tersebut karena penulis

menemukan berbagai temuan, di antaranya :

Page 29: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

10

1. Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia merupakan

majalah Masyumi yang diterbitkan sebagai bentuk usaha

Masyumi untuk mencapai tujuan, yakni “memperkuat

kesatuan semua organisasi Islam” dan “membantu Dai Nippon

dalam kepentingan Asia Timur Raya”. Istilah Dai Nippon

yang dimaksud dalam penelitian ini ialah pemerintah militer

Jepang. Jadi pada masa pendudukan, sebutan seperti Japan,

Jepun, atau Jepang itu dilarang untuk digunakan. Kepentingan

Pemerintah militer Jepang dalam perang Asia Timur Raya

tidak lain ialah untuk kemenangan melawan sekutu.

2. Adanya kebijakan propaganda, kebijakan pers masa Jepang

dan politik antara Masyumi dan pemerintah militer Jepang.

3. Dalam majalah tersebut terdapat tema-tema yang

menggencarkan propaganda secara berulang-ulang dengan

kata-kata “memperbanjak hasil boemi”, “melipatgandakan

hasil”, “angkatlah tjangkoelmoe”, “awas mata-mata musuh”,

“Islam dan keprajuritan”, “bahasa Nippon”, dan lain-lain.

C. Batasan masalah

Pada penelitian ini penulis memfokuskan pada Madjallah

Islam Soeara Moeslimin Indonesia sebagai majalah Masyumi.

Hal ini ditelisik lebih dalam karena pada masa tersebut banyak

media yang digunakan sebagai alat propaganda, salah satunya

majalah tersebut. Penulis menemukan adanya misi “membantu

Dai Nippon dalam kepentingan Asia Timur Raya” yang

diaplikasikan melalui artikel-artikel, artikel tersebut memuat

pesan propaganda untuk kepentingan perang Asia Timur Raya.

Page 30: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

11

Sehingga penulis tertarik untuk membahas secara detail isi

propaganda Masyumi dalam Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indoneisa. Adapun batasan temporal penelitian ini ialah terhitung

sejak tahun 1943 sampai 1945 yakni dimulai pada awal terbitan

majalah sampai akhir.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana profil singkat Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia ?

2. Mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam melakukan

propaganda Asia Timur Raya melalui majalahnya ?

3. Bagaimana isi propaganda Masyumi melalui Madjallah

Islam Soeara Moeslimin Indonesia tahun 1943-1945 ?

E. Tujuan dan manfaat penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui profil singkat Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia.

2. Untuk memahami maksud Masyumi melakukan

propaganda Asia Timur Raya melalui majalahnya

3. Untuk mengetahui isi propaganda Masyumi melalui

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia tahun

1943-1945.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :

Page 31: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

12

1. Secara teoritis, ini dapat digunakan sebagai sumbangan

tertulis berupa informasi ilmiah untuk pelengkap

khazanah ilmu pengetahuan, khususnya tentang kondisi

pers pada masa Jepang.

2. Secara Praktis, ini dapat memberikan sumbangan

pemikiran kepada peminat dan pemerhati sejarah

sekaligus sumbangsih bagi Fakultas Adab dan

Humaniora dan lembaga-lembaga pers Indonesia tentang

kajian pers pada masa Jepang.

F. Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini ialah

metode sejarah dengan pendekatan politik dan ilmu komunikasi.

Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara

kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. 20 Adapun

penelitian ini bersifat analitical history21, dengan menggunakan

penelitian sejarah yang mencakup heuristik (pengumpulan

sumber), kritik sumber (internal dan eksternal), interpretasi atau

penafsiran, dan yang terakhir ialah historiografi atau penulisan

sejarah.22

Pada tahap heuristik, mengumpulkan data atau sumber

(dokumen).23 Tahapan pertama adalah pemilihan topik, dalam hal

20 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah (Jakarta: UI Press, 1983). 39

21 Analitical History diartikan jenis penelitian sejarah yang

memanfaatkan teori dan metodologi. Lihat : M. Dien Madjid dan Johan

Wahyudi, Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar, (Jakarta: Kencana , 2014). 218

22 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Tiara Wacana,

2013). 69

23 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Yogyakarta:

Logos Wacana Ilmu, 1999). 54

Page 32: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

13

ini kajiannya adalah sejarah pers. Tahapan selanjutnya adalah

pengumpulan data atau sumber (heuristik) yang terkait dengan

objek. Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan jenis penelitian

kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang mengacu

pada sumber tertulis (dokumenter), dengan mencari data dari

tulisan-tulisan yang mendukung penelitian.

Pada proses heuristik, penulis menggunakan metode

kepustakaan atau library research. Penulis menghimpun sumber-

sumber yang bersifat primer dan sekunder. Untuk sumber primer

penulis menggunakan Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia dan surat kabar lain yang mendukung. Sedangkan

sumber sekunder, penulis berusaha melakukan studi kepustakaan

ini menggunakan data-data yang diperoleh dari buku. Dalam

studi kepustakaan ini penulis mengunjungi berbagai tempat di

antaranya Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Universitas Indonesia,

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Perpustakaan

daerah Kuningan dan Taman Ismail Marzuki serta toko-toko

buku lainnya. Selain itu penulis juga memanfaatkan karya tulis

lain seperti disertasi, tesis, jurnal, artikel, dan lain-lain.

Pada proses pencarian sumber, sumber primer penulis

dapatkan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yaitu

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia yang sudah dalam

bentuk microfilm dan microfiche. Hal ini dikarenakan sudah tidak

ada bentuk hardcopy nya. Keadaan sumber yang sudah

Page 33: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

14

digitalisasi tersebut membuat penulis lebih berhati-hati dalam

membaca sumber tersebut.

Tahap selanjutnya adalah verifikasi atau kritik sumber,

verifikasi merupakan teknik pengujian keaslian suatu sumber

yang dilakukan dengan dua cara yaitu kritik ekstern dan kritik

intern.24 Kritik ekstern adalah pengujian terhadap sumber yang

dilihat dari segi fisiknya. Dalam kritik ekstern, penulis

mengkritisi secara fisik mengenai sumber primer yang telah

didapat baik dari segi kertas, ataupun tinta yang digunakan.

Sedangkan kritik intern adalah pengujian terhadap sumber yang

dilihat dari isinya. Dalam kritik intern penulis membandingkan

sumber-sumber yang penulis temukan.

Pada sumber primer Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia, sudah tidak lagi dalam bentuk hard, melainkan sudah

dalam bentuk microfilm dan microfiche sehingga beberapa tulisan

yang ada pada majalah tersebut sedikit terlihat kurang jelas dan

kadang-kadang tidak terbaca sama sekali. Oleh sebab itu, penulis

harus teliti dan hati-hati membacanya.

Selan itu, dalam penentuan artikel-artikel propaganda

Masyumi yang diambil penulis, penulis lebih banyak mengambil

pada tahun 1943 sampai pertengahan tahun 1944. Sedang tahun

1944 akhir penulis tidak lagi menemukan sumber tersebut dalam

microfilm dan tahun 1945 propaganda yang dilakukan lebih

terfokus pada kepentingan-kepentingan Masyumi dalam

persiapan kemerdekaan.

24 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah. 77

Page 34: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

15

Selanjutnya interpretasi, merupakan penafsiran sejarah

yakni dengan menguraikan sebab akibat dari sebuah peristiwa.

Interpretasi ini dilakukan setelah penulis mengumpulkan dan

mengolah datanya untuk kemudian dilakukan interpretasi atau

penafsiran. Hasil dari proses tersebut maka dapat ditemukan

sekumpulan fakta-fakta sejarah.25 Pada tahap ini penulis berusaha

untuk mengolah sumber dan data yang telah dikumpulkan dengan

menguraikan sebab akibat dari permasalahan propaganda yang

terdapat dalam Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia.

Pada tahap ini penulis menggunakan teori propaganda dengan

pendekatan politik dan ilmu komunikasi dalam melihat

permasalahan tersebut.

Terakhir, historiografi yaitu proses penyusunan fakta-fakta

sejarah dan berbagai sumber lain yang telah diseleksi dalam

bentuk penulisan, tahap ini penulis harus mempertimbangkan

struktur dan gaya bahasa penulisannya.26 Ini adalah teknik akhir

dari penelitian, dimana penulisan dari hasil yang sudah saya

deskripsikan di atas

G. Sistematika Penulisan

Secara keseluruhan penelitian ini terbagi menjadi enam

bab, adapun susunan penulisannya antara lain :

Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,

identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,

25 Sulasman, Metodologi Penelitian Sejarah: Teori, Metode, dan

Contoh Aplikasi, (Bandung: Pustaka Setia, 2014). 107 26 Sulasman, Metodologi Penelitian Sejarah: Teori, Metode, dan

Contoh Aplikasi. 147

Page 35: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

16

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II berisi kajian pustaka yang terdiri dari landasan teori,

kajian pustaka dan kerangka berfikir

Bab III berisi pembahasan profil singkat Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia yang terdiri dari profil

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, Masyumi

sebagai Penerbit Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia dan profil redaktur majalah.

Bab IV berisi pembahasan hubungan kebijakan propaganda

Jepang, pers dan politik Islam yang terdiri dari

pembentukan departemen propaganda, kebijakan pers di

Jawa tahun 1942, politik Islam pemerintah militer

Jepang dan politik Islam Masyumi.

Bab V berisi pembahasan isi propaganda Masyumi melalui

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia yang terdiri

dari propaganda peningkatan produksi hasil bumi,

propaganda keprajuritan, propaganda pengajaran bahasa

Nippon, dan propaganda pencegahan Mata-mata.

Bab VI berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran

penulisan.

Page 36: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Majalah merupakan sebuah media publikasi atau terbitan

secara berkala yang memuat artikel-artikel dari berbagai

penulis.27 Majalah ialah salah satu bentuk dari media massa

cetak. Media massa yang dimaksud salah satu unsur dalam

komunikasi massa. Oleh karena itu penelitian dengan tema

sejarah ini menggunakan pendekatan sejarah, politik dan ilmu

komunikasi. Adapun teori yang dipakai yakni teori propaganda.

Propaganda merupakan salah satu bentuk komunikasi

massa yang sering kali digunakan oleh individu atau kelompok

sebagai media untuk menyebarkan suatu keyakinan atau doktrin.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori propaganda

Edward L Bernays28. Dalam bukunya yang berjudul Propaganda

(1928), Bernays mendefinisikan propaganda sebagai “a

consistent, enduring effort to create or shape events to influence

the relations of the public to an enterprise, idea, or group”29,

27 “Pengertian Majalah”, Lihat https://www.e-

jurnal.com/2013/12/pengertian-majalah.html?m=1 (diakses tanggal 3

Desember 2018 pukul 15.00 WIB)

28 Edward L Bernays (1891-1995) mengawali karirnya sebagai seorang

penerbit media kehumasan (publicist). Pada Perang Dunia I (1914-1918),

Bernays membantu pemerintah Amerika mendapatkan dukungan rakyat

Amerika terhadap keputusan pemerintah berperang. Berdasarkan

pengalamannya tersebut selama Perang Dunia I, Bernays menyusun teori

propaganda.

29 Edward L Bernays, Propaganda, (New York: Horace Liveright,

1928). http://www.archive.org/details/EdwardLBernays-Propaganda (diakses

tanggal 6 Mei 2018 pukul 20.00). 25

Page 37: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

18

artinya suatu usaha yang konsisten dan terus-menerus untuk

menciptakan atau membentuk peristiwa-peristiwa untuk

mempengaruhi hubungan publik terhadap suatu penguasa atau

kelompok.

Teori propaganda Bernays menjelaskan bahwa propagandis

(pihak yang melakukan propaganda) perlu memahami mekanisme

dan karakteristik berfikir suatu kelompok supaya dapat

mempengaruhi kelompok tersebut secara efektif. Menurut

Bernays, langkah awal yang harus dilakukan adalah

“memastikan yang ditawarkan ke publik adalah sesuatu yang

diterima publik atau memungkinkan untuk diterima”. Langkah

selanjutnya adalah menentukan kelompok mana yang harus

didekati dan melalui pemimpin-pemimpin mana di kelompok

tersebut yang akan didekati, setelah itu berusaha mempelajari

kebiasaan umum atau tata cara masyarakat tersebut, dan membuat

pendekatan berdasarkan kebiasaan atau tata cara tersebut. 30

Strategi lain untuk mengubah pandangan yang sudah

terbentuk dalam suatu kelompok, propagandis harus mendekati

pemimpin-pemimpin kelompok tersebut karena dalam mengubah

pikirannya, suatu kelompok cenderung mengikuti contoh dari

pemimpin yang dipercayai,31 sehingga jika berhasil

mempengaruhi pemimpin-pemimpin kelompok tersebut, baik

kerja sama secara sadar ataupun tidak, maka secara otomatis

mempengaruhi kelompok yang dipengaruhi oleh pemimpin-

pemimpin tersebut.

30 Edward L Bernays, Propaganda..40-41 31 Edward L Bernays, Propaganda.. 50

Page 38: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

19

Dari pengertian yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dikatakan bahwa propaganda adalah suatu usaha yang sistematis

dan terencana yang dilakukan secara berulang-ulang dan

menyebarkan pesan guna mempengaruhi seseorang, khalayak

atau bangsa untuk mengubah sikap, pandangan, pendapat dan

tingkah laku agar melaksanakan kegiatan tertentu dengan

kesadaran sendiri tanpa paksa atau dipaksa. Dalam propaganda,

tujuan merupakan sesuatu hal yang sangat penting karena tujuan

akan menentukan teknik dan isi propaganda. Sangat sulit untuk

menganalisis tujuan atau mengidentifikasikan suatu hal sebagai

propaganda, kecuali melihat ciri-cirinya sebagai penyebarluasan

ide dan mengaitkannya dengan hal-hal lain yang berada di

sekelilingnya. Dalam melakukan propaganda diperlukan teknik-

teknik agar tujuan propaganda yang dilakukan dapat diterima

oleh pihak yang dimaksud. Adapun teknik yang dapat dilakukan

dalam kegiatan propaganda, sebagai berikut32 :

I. Name-Calling, adalah propaganda dengan memberikan

sebuah ide atau label yang dibebani emosi pada seseorang

atau sebuah negara yang menjadi sasarannya (penjulukan).

II. Glittering Generalities, adalah suatu teknik propaganda

dengan menonjolkan propagandis dengan mengidentifikasi

dirinya dengan segala apa yang serba luhur dan agung..

III. Testimonials, adalah cara menggunakan nama-nama orang

terkemuka, bergelar, ilmuwan dan terpandang yang

32 Nurudin, Komunikasi Propaganda, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya 2008). 29-35

Page 39: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

20

mempunyai otoritas dan prestise sosial tinggi dalam upaya

meyakinkan sesuatu (kesaksian).

IV. Transfer, adalah teknik propaganda yang mencakup

kekuasaan, sanksi dan pengaruh sesuatu yang lebih

dihormati serta dipuja dari hal lain agar membuat sesuatu

lebih dapat diterima (pengalihan isu).

V. Card Stacking, adalah propaganda dengan cara

menonjolkan fakta yang menguntungkan, sehingga publik

hanya dapat melihat dari satu sisi saja. Pilihan fakta ini

biasanya digunakan untuk generalisasi (tebang pilih).

VI. Plain folkz, adalah propaganda dengan menggunakan cara

memberi identifikasi terhadap suatu ide. Teknik ini

mengidentikkan yang dipropagandakan milik atau

mengabdi pada komunikan.

VII. Bandwagon Technique, adalah propaganda yang dilakukan

dengan cara mengembar-gemborkan sukses yang dicapai

oleh seseorang atau suatu lembaga, atau suatu organisasi.

VIII. Reputable Mounthpiece, adalah teknik yang dilakukan

dengan mengemukakan sesuatu yang tidak sesuai dengan

kenyataan. Teknik ini biasanya digunakan oleh seorang

yang menyanjung pemimpin, akan tetapi tidak tulus.

IX. Using All forms of Persuations, adalah teknik yang

digunakan untuk membujuk orang lain dengan rayuan,

himbauan dan “iming-iming”.

Dari beberapa penjelasan terkait dengan cara atau teknik

propaganda di atas, maka akan dapat digunakan sebagai alat

untuk menganalisis masalah yang diteliti, yaitu bagaimana

Page 40: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

21

propaganda masyumi yang terdapat dalam Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia yang mengarah pada kepentingan

pemerintah militer Jepang dalam lingkungan kemakmuran

bersama Asia Timur Raya.

B. Kajian Pustaka

Kepustakaan merupakan sumber gagasan bagi suatu

penelitian, apalagi untuk penelitian yang bersifat kualitatif.

Pembahasan mengenai pers pada masa Jepang sudah banyak

dikaji oleh para peneliti, namun pembahasan spesifik mengenai

pers yakni majalah Islam sangat jarang, serta tentang sejarah

lengkap Masyumi itu sendiri selama masa pendudukan Jepang

bisa dikatakan belum ada. Akan tetapi, ada beberapa sumber yang

membahas secara umum yang berkaitan dengan penilitian saya.

Berikut sumber-sumber yang dijadikan objek penelitian.

Sebuah Artikel jurnal yang berjudul Propaganda Jepang

dalam Majalah Soeara Moeslimin Indonesia 1944-1945 oleh

Yayuk Indrayani (2016).33 Pada penelitian ini menjelaskan

berbagai macam propaganda yang ada dalam Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia dari politik, ekonomi, militer,

agama, dan budaya. Penelitian ini menggambarkan bahwa Jepang

telah melakukan kerjasama dengan umat Islam Indonesia. Jepang

mengunakan umat Islam untuk melakukan propaganda,

propaganda tersebut dapat diketahui melalui artikel-artikel yang

merupakan bentuk propaganda Jepang tahun 1944-1945. Adapun

rentang waktu yang digunakan dari 1944 sampai dengan 1945

33 Yayuk Indrayani, “Propaganda Jepang dalam Majalah Soeara

Moeslimin Indonesia tahun 1944-1945”, AVATARA, Vol.4, No.2 (2016).

Page 41: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

22

karena pada penelitian tersebut menyatakan bahwa majalah

Soeara Moeslimin Indonesia diterbitkan pada tahun 1944. Penulis

melihat bahwa penelitian tersebut lebih fokus pada alasan

mengapa Jepang menjadikan Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia sebagai media propaganda Jepang dan temuan-temuan

ynag dihadirkan masih sangat umum. Adapun yang membedakan

dengan penelitian penulis, penulis lebih terfokus pada posisi

Masyumi sebagai penerbit majalah, mengapa Masyumi sebagai

organisasi Islam mau melakukan propaganda Asia Timur Raya

dalam majalahnya dan isi propaganda yang dihadirkan hanya

yang betul-betul dipropagandakan secara langsung oleh Masyumi

melalui artikel-artikel yang ditulis langsung oleh tokoh-tokoh

Masyumi dengan kurun waktu dari 1943-1945. Perlu diketahui,

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia sudah diterbitkan

sebelum tahun 1944 yakni 1943.

Buku Aiko Kurasawa Kuasa Jepang di Jawa : Perubahan

Sosial di Pedesaan 1942-1945 terbitan Komunitas Bambu tahun

2015.34 Buku ini berasal dari disertasi Aiko berjudul Mobilization

and Control : A Study of Social Change in Rural Java 1942-1945

di Universitas Cornell pada tahun 1988 ini menguraikan berbagai

kebijakan-kebijakan Jepang terhadap masyarakat di Jawa yang

bertujuan untuk memperoleh sumber daya ekonomi dan manusia

guna mendukung operasi militer Jepang. Di satu pihak, Jepang

berniat untuk memobilisasikan seluruh masyarakat Jawa demi

tujuan perangnya. Di pihak lain, upaya mobilisasi Jepang tersebut

34 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. Depok: Komunitas Bambu, 2015.

Page 42: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

23

selalu disertai kontrol ketat melalui badan-badan yang dibentuk

Pemerintah militer Jepang. Sebagaimana media, segala

sesuatunya harus disensor dan diperiksa. Buku ini membantu

penulis untuk memahami posisi hadirnya Masyumi sebagai

bentuk strategi politik Islam oleh pemerintah militer Jepang di

Jawa. Kemudian diikuti oleh kebijakan-kebijakan propaganda apa

saja yang dibentuk oleh Pemerintah militer Jepang. Sehingga

penulis memahami bahwa diizinkanya organisasi Masyumi dan

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia sebagai cara

pemerintah militer Jepang untuk memobilisasi umat Islam di

Jawa namun di sisi lain pemerintah Jepang juga melakukan

kontrol terhadap Masyumi dan majalahnya dengan harus melalui

izin Goen Kenetsoe Han dan Hodohan.

Buku karya Harry J Benda yang berjudul Bulan Sabit dan

Matahari Terbit : Islam Indonesia pada Masa Pendudukan

Jepang (Jakarta: Pustaka Jaya, 1980).35 Pembahasan buku ini

dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama menjelaskan

tentang warisan kolonial Belanda dan bagian kedua menerangkan

awal mula Jepang di Indonesia yang meliputi konsolidasi politik

Jepang terhadap umat Islam. Buku ini sangat membantu penulis

dalam melihat sisi bagaimana umat Islam Indonesia merespon

berbagai kebijakan politik yang diterapkan oleh Pemerintah

militer Jepang. Setelah melihat berbagai kebijakan yang politik

yang ada, respon Masyumi sebagai federasi organisasi Islam di

Pulau Jawa saat itu memilih jalan kooperatif dan ikut

35 Harry J Benda, Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam Idonesia

pada Masa Pendudukan Jepang (terj), Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1980.

Page 43: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

24

berdiplomasi. Hal ini bisa dibuktikan melalui anggaran dasar

yang dibuat Masyumi itu sendiri dan keterlibatan Masyumi dalam

sosial dan politik pada masa pendudukan Jepang.

Buku karya K.H Saifudin Zuhri, Guruku orang-orang dari

Pesantren, (Yoyakarta: LKIS. 2001).36 Buku ini ialah buku

otobiografi yang menjelaskan tentang kehidupan K.H. Saifudin

Zuhri dari sejak kecil hingga dewasa. Kehidupan K.H. Saifudin

Zuhri dari mulai awal pendidikannya hingga beliau menjadi salah

satu tokoh di Nahdatul Ulama. Pada masa pemerintahan militer

Jepang, K. H Saifudin Zuhri ialah salah satu anggota Masyumi

perwakilan dari Nahdatul Ulama. K.H. Saifudin Zuhri sangat

dekat dengan K.H. Wachid Hasyim, selaku penggagas Madjallah

Islam Soeara Moeslimin Indonesia. Buku ini sangat membantu

penulis karena berhasil menggambarkan bagaimaa interaksi

tokoh-tokoh Masyumi khususnya K.H. Wachid Hasyim kepada

para ulama pada masa Jepang. Walaupun tidak banyak

menjelaskan peristiwa masa Jepang, tapi penulis menemukan

alasan-alasan Masyumi bersikap kooperatif dan melakukan

diplomasi terhadap pemerintah militer Jepang.

36 KH Saifudin Zuhri, Guruku orang-orang dari Pesantren, (Yoyakarta:

LKIS. 2001).

Page 44: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

25

C. Kerangka Berfikir

Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia

Masalah

Metodologi

Temuan

Bagaimana Isi propaganda Masyumi

dalam Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia

Pendekatan

Teori

Politik

Komunikasi

Propaganda

Politik

Masyumi

Teori Propaganda

(Edward L Bernays)

Propaganda peningkatan produksi hasil bumi,

Propaganda keprajuritan, Propaganda Bahasa Nippon,

dan Propaganda pencegahan mata-mata.

Sejarah Pers

Page 45: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

26

BAB III

PROFIL SINGKAT MADJALLAH ISLAM SOEARA

MOESLIMIN INDONESIA

A. Profil Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia merupakan

majalah Islam yang diterbitkan oleh organisasi Majelis Syura

Muslimin Indonesia (Masyumi)37 pada masa pendudukan Jepang.

Majalah ini satu-satunya majalah Islam yang diterbitkan di Jawa

di tengah-tengah masyarakat Islam dalam lingkungan Asia Timur

Raya. Penerbitan majalah tersebut diprakarsai oleh K.H. Wahid

Hasyim (ketua harian Masyumi).38 Majalah ini diterbitkan

pertama kali pada Desember 1943,39 tidak jauh dari awal

pembentukan Masyumi. Majalah ini juga hanya memuat kurang

lebih 43 edisi yakni dari Desember 1943 sampai Oktober 1945.

37 Majelis Syura Muslimin Indonesia atau Masyumi berdiri setelah

resmi dibubarkannya MIAI pada tanggal 24 Oktober 1943. Masyumi diketuai

oleh Hasyim Asy’ari dengan wakilnya Kiai Haji Mas Mansur dan Wachid

Hasyim sedangkan penasihatnya yaitu Ki Bagus Hadikusuma dan Abdul

Wahab. Serta anggota pengurus lainnya ialah K.H. Muchtar, Zainal Arifin,

K.H. Moh.Sadie, Farid Ma’ruf, Abdul Mukhti, T.Kartosudharmo, K.M.

Hasjim, dan Nachrawi Thair. Lihat : Taufik Abdullah, ed., Indonesia dalam

Arus Sejarah : Perang dan Revolusi Jilid VI, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve,

2011). 69 38 Amurwani Dwi Lestariningsih dkk, Seri Pengenalan tokoh: Sekitar

Proklamasi Kemerdekaan, (Jakarta: Direktorat Nilai Sejarah, Direktorat

Jenderal Sejarah dan Purbakala, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata,

2010). 106 39 Penelitian lain mengatakan bahwa Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia diterbitkan pertama kali pada tahun 1944. Lihat : Yayuk

Indrayani, “Propaganda Jepang dalam Majalah Soeara Moeslimin Indonesia

tahun 1944-1945”, AVATARA, Vol.4, No.2 (2016). 258

Page 46: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

27

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia ialah majalah

lanjutan dari majalah sebelumnya yakni majalah Soeara MIAI,

majalah yang diterbitkan oleh organisasi Majelis Islam A’la

Indonesia (MIAI) pada akhir tahun 1942 dengan edisi lanjutan

No. 22-23.40 Jika Soeara MIAI berada di bawah pimpinan umum

W. Wondoamiseno,41 berbeda dengan Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia di bawah pimpinan umum K.H Mas Mansur

dan struktur redaksi lainnya, seperti R.P.A Barry Albahry sebagai

badan pengarang dan R. Soenadi sebagai bagian administrasi.

Adapun ciri khas pada Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia hampir sama dengan majalah Soeara MIAI. Pada isi

majalah ini diawali dengan cover, daftar isi, kemudian diikuti

dengan berita Masyumi atau maklumat, berita pemerintahan,

artikel-artikel, mimbar jumat, berita dalam negeri, berita luar

negeri, pengajaran bahasa Nippon dan juga iklan. Majalah ini

awalnya memakai satu bahasa yakni bahasa Indonesia kemudian

dikembangkan ada juga bahasa arab, hal ini dikarenakan sasaran

utama pembacanya ialah umat Islam di Jawa. Walaupun memang

pada setiap edisinya selalu terdapat pengajaran bahasa Nippon,

hal ini karena agar umat Islam di Jawa secara tidak langsung

dapat mulai mempelajari bahasa Nippon. Pada setiap edisi

40 M. Ali Haidar, Nahdatul Ulama dan Islam di Indonesia: Pendekatan

Fikih dalam Politik, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1994). 119 41 Pada majalah Soeara MIAI struktur redaksinya ialah Warkadum

Wondoamiseno (Pemimpin Umum), Harsono Tjokroaminoto Bahry (Badan

pengarang), dan R Soenadi (Admnistrasi).

Page 47: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

28

majalah ini memiliki 15-20 halaman. Harga majalahnya sebesar

0.20 rupiah per edisi majalah dan f 1,- langganan per tiga bulan.42

Pada masa pendudukan Jepang seluruh majalah rata-rata

terbit 2 kali dalam sebulan yakni setiap tanggal 1 dan 15. Begitu

juga dengan Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia yang

diterbitkan secara berkala yaitu dua kali dalam sebulan, setiap

tanggal 1 dan 15 atau dwi mingguan. Setiap edisi pada majalah

ini juga tidak memakai kalender masehi melainkan kalender

Jepang yang disebut sebagai koki, yang perhitungannya dimulai

dari tahun kaisar pertama Jepang bertahta.43 Majalah ini tidak

memuat banyak gambar melainkan banyak tulisan dari berbagai

artikel.

Kontributor penulis dalam Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia banyak sekali baik dari Pemerintahan, NU,

Muhammadiyah, wartawan Islam dan tokoh-tokoh Muslim

lainnya, di antaranya : Saiko Sikikkan, Shumubu, Hodohan, K.H

Mas Mansur (Muhammadiyah), K.H Hasyim Asyari (NU), K.H

A Moethi (Muhammadiyah), Saefudin Zuhri (NU), H. M. Dahlan

(NU), Asa Bafaqih (NU), R. Kasman Singodimedjo

(Muhammadiyah), Hamka (NU), M Isa Anshary (PSII), H. M

Moechtar, A. Barry, Z. Arifin, A. Halim dan lain-lain. Masih

42 Berdasarkan pengamatan dalam Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia seluruh edisi. f1,- dibaca satu rupiah, lihat pada lampiran Gambar. 4

terkait uang-uang yang berlaku pada masa pendudukan Jepang di Pulau Jawa. 43 Ini bisa dilihat dalam penggunaan tahun, seperti 2602, 2603, 2604

dan 2605. Hal ini berarti menunjukkan tahun 1942, 1943, 1944 dan 1945.

Lihat buku : Aiko Kurasawa, Masyarakat & Perang Asia Timur Raya: Sejarah

dengan foto yang tak terceritakan, (Depok: Komunitas Bambu, 2016) . 59

Page 48: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

29

banyak lagi dan ada beberapa yang menggunakan nama singkatan

atau nama lain seperti RAPY, A.TJ, H.TJ, dan Abdal.

Gunseikan sangat menyamboet sekali atas penerbitan

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia. Terbitnya majalah

tersebut dianggap sebagai bentuk sumbangan tenaga penduduk di

Pulau Jawa dalam usaha menyusun masyarakat baru, adapun

pernyataan Gunseikan yang tercatat pada 23 boelan 11 Syoowa

1844 di Jakarta sebagai berikut :

Toedjoean madjallah baroe ini ialah memberi pimpinan

kepada seloeroeh oemmat Islam di tanah Djawa dengan

mendjelaskan tjara dan maksoed pemerintahan Balatentara

Dai Nippon di poelau ini, serta membangkitkan semangat

diantara oemmat Islam, jang berarti memberi soembangan

tenaga kepada Pemerintah Balatentara Dai Nippon di

Djawa choesoesnya, dan kepada oesaha pembangoenan

Djawa Baroe oemoemnja.45

Begitulah harapan Gunseikan atas terbitnya Madjallah

Islam Soeara Moeslimin Indonesia. Hal ini kemudian ditindak

lanjuti oleh Masyumi, Masyumi menggunakan majalah ini selain

sebagai sumber informasi Masyumi kepada umat Islam, juga

sebagai media propaganda kepentingan kemakmuran bersama

Asia Timur Raya. Majalah ini dalam setiap penerbitannya selalu

diawasi oleh Jepang. Penerbitan majalah ini harus diperiksa dulu

oleh Goen Kenetsoe Han kemudian jika sudah diterima maka

44 Artinya pada tanggal 23 November 1943. Shoowa merupakan nama

zaman yang ditentukan dengan intruksi kabinet (seirei) berdasarkan awal

pemeritahan kekaisaran, terhitung dari 25 Desember 1926 s/d 7 Januari 1989.

Ada banyak nama zaman di antaranya : Meiji, Taisho, Shoowa, dan Heisei.

(sumber : wikipedia) 45 Gunseikan, “Menjamboet terbitnja madjallah dari Masjoemi”,

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.1 Tahun I 1 Desember

2603. 1

Page 49: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

30

majalah ini bisa segera diterbitkan. Adanya pemeriksaan tersebut

karena untuk mengetahui bahwa isinya berupa propaganda

Jepang dan kegiatan-kegiatan Islam. Selain isi tersebut maka

tidak boleh diterbitkan.46

Sasaran utama dari Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia ialah umat Islam di Pulau Jawa. Namun pada realitanya

tidak banyak yang menggunakan majalah tersebut karena majalah

ini hanya berhasil dikonsumsi oleh para alim ulama saja. Hal ini

disebabkan karena masyarakat daerah perkotaan lebih mengenal

baca tulis dan berpendidikan dibanding masyarakat pedesaan

yang buta huruf dan tidak bersekolah.47 Jadi, sasaran utama

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia ialah masyarakat

perkotaan di Pulau Jawa yang kemudian isinya disampaikan

kepada masyarakat desa melalui ceramah-ceramah.

B. Masyumi sebagai Badan Penerbit

Masyumi merupakan suatu federasi organisasi-organisasi

Islam yang didirikan pada masa pendudukan Jepang secara resmi

pada 22 November 1943.48 Pada waktu itu Islam di Indonesia

tengah dilanda perpecahan parah antara golongan konservatif dan

modern, antara kaum ulama di perdesaan dan kaum santri di kota,

46 Yayuk Indrayani, “Propaganda Jepang dalam Majalah Soeara

Moeslimin Indonesia tahun 1944-1945”, AVATARA, Vol.4, No.2 (2016). 259 47 Isna Fitriya, “Gerakan Menabung dan Media Propaganda pada

Masa Pendudukan Jepang di Jawa 1942-1945”, Depok: FIB UI, 2014. 41 48 Anonim, “Keterangan Pemerintah tentang Pendirian Masjoemi”,

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.1 Tahun I 1 Desember

1943. 14. Sebelumnya Masyumi sudah berdiri pada tanggal 24 Oktober 1943

namun baru diberi status hukum pada 22 November 1943. Lihat : Yayuk

Indrayani, “Propaganda Jepang dalam Majalah Soeara Moeslimin Indonesia

tahun 1944-1945”, AVATARA, Vol.4, No.2 (2016). 258

Page 50: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

31

antara organisasi-organisasi Islam yang aktif berpolitik dan yang

hanya bergerak di lapangan sosial. Mengetahui kondisi demikian,

pemerintah militer Jepang melakukan politik Islam Jepang

dengan didirikan suatu federasi Islam yang baru, yakni Masyumi.

Tujuan politik Islam Jepang ini untuk menjembatani perpecahan

yang ada pada saat itu dengan menciptakan suatu organisasi

tunggal yang dapat berbicara atas nama Islam Indonesia di bawah

pengaruh pemerintahan militer Jepang.49

Masyumi bisa dikatakan sebagai organisasi pengganti dari

organisasi MIAI50 dan Persatoean pada masa Jepang. Tidak

seperti MIAI, Masyumi mencakup juga Muhammadiyah dan

Nahdatul Ulama. Di Masyumi terdiri dari 4 gabungan organisasi

Islam di antaranya NU, Muhammadiyah, Perserikatan Umat

Islam Indonesia, dan Perhimpunan Umat Islam sekaligus

menaungi organisasi ribuan guru agama yang tersebar sampai ke

pelosok Pulau Jawa.51 Dalam struktur Masyumi, tiap ulama dan

kiai diberi kebebasan untuk mendaftar sebagai anggota secara

pribadi tanpa membawa nama organisasi di belakangnya, berbeda

dengan MIAI. Selain itu, Masyumi juga satu-satunya organisasi

Islam yang diberi status hukum oleh Pemeritah militer Jepang

dan diberi kesempatan untuk membentuk tentara sendiri yakni

49 John D Legge, Sukarno: Biografi Politik, (Jakarta: Sinar Harapan,

2001). 194-195 50 Organisasi MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) berada di bawah

pimpinan Harsono Tjokroaminoto dan Wondoamiseno, yang merupakan

tokoh yang paling kooperatif dengan PSII. Lihat Jstor, Chiara Formichi, “Islam

and The making of Nation: Kartosuwiryo and Political Islam in 20th Century

Indonesia”, Brill (2012) . 72 51 K.H. Saifudin Zuhri. Guruku orang-orang dari Pesantren.

(Yoyakarta: LKIS, 2001). 151

Page 51: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

32

Hizbullah52, begitupun dengan diizinkannya Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia. Dengan demikian itu menjadi

wujud kontrol penuh Jepang atas Masyumi dan majalahnya.

Adapun struktur Masyumi pertama kali berdasarkan hasil

rapat pengurus pendiri Masyumi yang dihadiri lengkap oleh

wakil-wakil dari NU dan Muhammadiyah pada tanggal 17

November 1943 di Jakarta, menghasilkan sebagai berikut :53

Ketua Besar : K.H. Hasyim Asy’ari (tempat di Tebuireng,

Jombang)

Ketua Muda I : K.H. Mas Mansur (di Jakarta)

Ketua Muda II : K. H. Wachid Hasyim (di Surabaya-Jakarta)

Anggota-anggota : K.H Nachrowi (Pembantu di Malang)

H. Hasyim (Pembantu di Yogyakarta)

K.H Mukhtar (di Jakarta)

Zainul Arifin (di Jakarta)

K.H. Sodri (di Jakarta)

H. Farid Ma’ruf (di Jakarta)

H. Abdul Mukti (di Jakarta)

T. Kartosudharmo (di Jakarta)

52 Benda, Harry J. Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam Idonesia

pada Masa Pendudukan Jepang (terj). (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya,

1980)... 69-70. Menjelang 1945, Pemerintah militer Jepang semakin

kehilangan kekuatan di kancah Internasional. Dalam upaya untuk

mempertahankannya, Pemerintah militer Jepang berusaha mengizinkan

Masyumi memiliki sayap bersenjata sendiri yang bernama Hizbullah, yang

berada di bawah arahan Wahid Hasyim dan terbuka untuk muslim Indonesia

dengan kisaran umur 17- 25 tahun. Peserta pelatihan datang dari seluruh

penjuru nusantara. Lihat Jstor, Chiara Forichi, “Islam and The Making of the

Nation”, Briil (2012). 76 53 Anonim, “Anggaran Dasar dan Pengurus Madjlis Sjoero Moeslimin

Indonesia”, Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia No.1 Tahun I 1

Desember 1943. 18

Page 52: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

33

Penasehat tinggi : Ki Bagus Hadikusumo

K.H Abdul Wahab

Kemudian dua bulan setelahnya, tanggal 25 Januari 1944 di

Jakarta, diadakan rapat besar Masyumi yang membahas tentang

pergantian struktur Masyumi terbaru dengan mempertimbangkan

perwakilan dari Muhammadiyah yakni K.H. Mas Mansur, berikut

struktur kepengurusannya :54

Ketua Besar : K.H. Hasyim Asy’ari (tetap tinggal di Jombang)

Ketua Muda I (penanggung jawab) : K.H. Wachid Hasyim

Ketua Muda II : H. A. Mukti ( sebelumnya K.H. Mas Mansur)

Pembantu : H. M. Mukhtar (NU)

Kartosudharmo (Muhammadiyah)

Zainul Arifin (NU)

K.H. Mas Mansur (Muhammadiyah)

K.H.M. Sadrie (NU)

H.M. Hasyim (Muhammadiyah), di Mataram

K.H. M. Nachrawi Thahir (NU) , di Malang

H.M Farid Ma’ruf (Muhammadiyah) di Mataram

Penasehat : Ki Bagus Hadikusumo (Muhammadiyah)

K.H. Abdul Wahab (NU)

Sebagaimana yang tertera dalam anggaran dasar Masyumi,

Masyumi memiliki tujuan sebagai berikut :55

Maksoed dan toedjoean perkoempoelan ini, ialah :

Mengendalikan dan merapatkan perhoeboengan antara

54 Anonim, “Soesoenan baroe dari pada Masjoemi”, Madjallah Soeara

Moeslimin Indonesia No.3 Tahun II 1 Februari 1944. 11 55 Anonim, “Anggaran Dasar dan Pengurus Madjlis Sjoero Moeslimin

Indonesia”, Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia No.1 Tahun I 1

Desember 1943. 17

Page 53: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

34

perkoempoelan-perkoempoelan agama Islam di Djawa dan

Madoera, serta memimpin dan memelihara pekerdjaan

perkoempoelan-perkoempoelan itoe oentoek mempertinggi

peradaban, agar soepaja segenap Oemat Islam membantoe

dan menjoembangkan tenaganja oentoek membentoek

lingkoengan kemakmuran bersama di Asia Timoer Raya di

bawah pimpinan Dai Nippon, jang memang sesoeai dengan

perintah Allah.

Hal ini juga dipertegas oleh K.H. Mas Mansur pada 23

November 1943 pukul 20.30 WIB malam hari di Radio Jakarta:56

Teranglah soedah maksoed, toedjoean dan bentoek

perkoempoelan baroe Masjoemi ini. Soedah selajaknja

oetoek maksoed dan toedjoean jang baik dan tinggi itoe

haroes dikerdjakan beberapa daja-oepaja dan ichtiar-ichtiar

agar soepaja maksoed perkoempoelan tadi dapat tertjapai.

Oleh karena itoe perkoempoelan berichtiar :

a. Oentoek memperdamai perselisihan2 faham tentang

pengertian hoekoem2 Agama atau azas-azas

pengadjarannja.

b. Merapatkan perhoeboengan dan membangoenkan

semangat tolong-menolong antara perkoempoelan2

agama Islam dan Oemmat Islam oemoemnja.

c. Ichtiar2 lainnja jang dipandang perloe oentoek

membangkitkan dan mempertinggi semangat

menjoembangkan tenaga dan semangat bekerdja

bersama dari perkoempoelan2 agama Islam terhadap

Pemerintah Balatentara Dai Nippon.

Pada anggaran dasar Masyumi menyebutkan, Masyumi

mengajak umat Islam agar membantu dan menyumbangkan

tenaganya untuk membentuk lingkungan kemakmuran bersama

Asia Timur Raya di bawah pemerintah militer Jepang. Hal ini

56 K.H. Mas Mansoer, Mendjelaskan kedoedoekan Masjoemi,

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.1 Tahun I 1 Desember

1943. 15-16

Page 54: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

35

menunjukkan wujud kooperatif Masyumi terhadap pemerintah

militer Jepang selama tidak bertentangan dengan Islam.57

Sehingga pada masa tersebut, Masyumi termasuk dalam kategori

propagandis yang ikut turut andil membantu Pemerintah militer

Jepang. Berkaitan dengan hal tersebut, peran propagandis pada

masa pemerintahan militer Jepang sangat dibutuhkan demi

menjalankan aktivitas propaganda dan mobilisasi massa di Pulau

Jawa.

Dengan adanya Masyumi, pemerintah militer Jepang dapat

menarik berbagai unsur dari masyarakat Islam dan juga

memberikan kepada umat Islam kedudukan politik yang tidak

pernah dimilikinya selama 20 tahun terakhir.58 Adapun salah satu

unsur yang dipengaruhi ialah melalui majalahnya Masyumi,

yakni Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia.

C. Profil Redaktur Majalah

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia dicetuskan

pertama kali oleh K.H. Wachid Hasyim. Pada saat awal

pembentukan tim redaksi, beliau segera meminta kepada K.H.

Saifudin Zuhri untuk menjadi Pemimpin umum redaksi dan

meminta juga kepada Harsono Cokroaminoto, K.H. Mukhtar,

57 Hal ini serupa dengan yang terjadi dengan K.H Ahmad Sanusi selaku

pimpinan AII, Ia meminta AII dihidupkan kembali. Pemerintah militer Jepang

tidak keberatan dengan permintaan tersebut selama K.H Ahmad Sanusi mau

mengubah anggaran dasarnya. Untuk kepentingan yang lebih luas , Ia pun

mengubahnya dan AII dihidupkan kembali pada tanggal 1 Februari 1944.

Nama AII diubah menjadi Persatoean Oemat Islam Indonesia (POII),

kemudian masuk ke dalam Masyumi. Lihat Miftahul Falah, Riwayat

Perjuangan K.H Ahmad Sanusi, (Sukabumi: Masyarakat Sejarawan

Indonesia). 130 58 John D Legge, Sukarno: Biografi Politik.. 195

Page 55: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

36

dan R.P.A Barry Al-Bahry untuk membantu dalam tim redaksi

majalah tersebut. Namun K.H. Saifudin Zuhri tidak diketahui

responnya.59

Sebagaimana yang tertera dalam Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia, majalah tersebut memiliki struktur redaksi

yang terdiri dari pemimpin umum, badan pengarang dan

administrasi. K.H Mas Mansur sebagai pemimpin umum,60 R.P.A

Barry Al Bahry sebagai badan pengarang dan R. Soenadi sebagai

bagian administrasi. Namun, Dari ketiga nama yang telah

disebutkan, hanya K.H Mas Mansur yang namanya tertera pada

struktur pengurus Masyumi, sedang R.P.A Barry Albahry dan R

Soenadi tidak ditemukan identitas dan profil lengkapnya.

Adapun K.H Mas Mansur lahir pada Tanggal 25 Juni l896

di Surabaya. Ayahnya bernama K.H. Mas Ahmad Marzuqi,

seorang pemikir Islam, ahli agama yang terkenal di Jawa Timur

pada masanya. Ibunya bernama Raudhah dari keluarga Pesantren

Wonokromo.61 K.H Mas Mansur merupakan salah satu tokoh

yang sangat berpengaruh di Masyumi, bahkan turut andil dalam

merancang anggaran dasar Masyumi sebagaimana yang

disampaikan oleh Shumubucho dalam majalah Masyumi.

Saja rasa, ada pada tempatnja, djika oemmat Islam di

Djawa mengoetjapkan banjak-banjak terima kasihnja

kepada toean-toean K.H. Abdoel Wahab dan K.H. M

Mansoer , serta para wakil-wakil dari pengoeroes besar dari

59 KH Saifudin Zuhri, Guruku orang-orang dari Pesantren, (Yoyakarta:

LKIS, 2001), 254 60 K.H. Mas Mansoer, “Menjamboet Beban”, Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia, No.1 Tahun I 1 Desember 1943. 3 61 Lihat http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-159-det-kh-mas-

mansyur.html (Diakses pada tanggal 11 Desember 2018 pukul 15.00 WIB)

Page 56: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

37

Nahdatoel Oelama dan pengoeroes besar Moehammadiyah

jang telah bekerdja dengan sekeras-kerasnja dalam

pembentoekan perkoempoelan jang terseboet dalam

merantjang anggaran dasar jang tidak moedah itoe, semoea

itoe oleh mereka diselesaikan dengan sangat rapih.

Sehingga perkoempoelan Masjoemi dapat disjahkan oleh

Pemerintah Balatentara.62

Sebelum masa pendudukan Jepang, K.H Mas Mansur

pernah memprakarsai berdirinya Majelis Islam A’la Indonesia

(MIAI) bersama K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Wahab

Hasbullah. Kemudian setelah pendudukan Jepang di Indonesia,

Mas Mansur ialah salah seorang dari empat orang tokoh nasional

yang diperhitungkan yang terkenal dengan sebutan Empat

Serangkai, yaitu Sukarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar

Dewantara, dan Mas Mansur, yang pada akhirnya ditunjuk

Jepang memimpin organisasi Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA).63

K.H. Mas Mansur seringkali menuangkan ide dan gagasan-

gagasannya dalam bentuk tulisan di media massa. Beliau banyak

menghasilkan tulisan yang berbobot dan pikiran-pikiran

pembaharu dalam membuat gebrakan hukum Islam dan politik

umat Islam saat itu. K.H Mas Mansur juga aktif di

Muhammadiyah, bahkan pernah menduduki sebagai Ketua

62 Syuumubutyo, “Samboetan atas berdirinja Madjlis soero moeslimin

ndonesia Masjoemi”, Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.1

Tahun I 1 Desember 1943. 2 63 PUTERA kependekan dari “Pusat Tenaga Rakyat” yang dipimpin

oleh empat serangkai. PUTERA dipercaya sebagai organisasi tunggal satu-

satunya sebagai wadah penampung semua kegiata masyarakat. Lihat : Sutrisno

Kutoyo, Kiai Haji Ahmad Dahlan, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Sejarah dan NilaiTradisional, 1982/1983).144 dan

Lihat juga https://www.pahlawanindonesia.com/biografi-k-h-mas-mansur/

(Diakses pada tanggal 11 Januari 2019 pukul 15.00 WIB)

Page 57: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

38

Pengurus Besar Muhammadiyah tahun 1937-1943, yang pada

masa pendudukan Jepang Muhammadiyah salah satu organisasi

yang masuk pada federasi Islam Masyumi. Atas dasar itulah,

K.H. Mas Mansur dipercayai untuk memimpin Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia.

Page 58: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

39

BAB IV

HUBUNGAN KEBIJAKAN PROPAGANDA JEPANG,

PERS DAN POLITIK ISLAM

A. Pembentukan Departemen Propaganda

Pada awal masa pendudukan Jepang, propaganda

merupakan kewajiban pokok dari pemerintahan militer Jepang.

Propaganda kemudian dirumuskan sebagai upaya dalam

mengindoktrinasi rakyat Indonesia sehingga mampu menjadi

mitra yang dapat dipercaya dalam lingkungan kemakmuran

bersama Asia Timur Raya. Pemerintah militer Jepang

memberikan perhatian tentang bagaimana menyita hati rakyat dan

bagaimana mengindoktrinasi dan menjinakkan rakyat.64 Dengan

begitu propaganda dapat memperlancar berbagai pelaksanaan

kebijakan pemerintahan militer Jepang di wilayah Jawa.

Pada masa pendudukan Jepang, upaya melaksanakan

propaganda dilakukan melalui berbagai macam media, antara lain

: pamflet, buku, poster, foto-foto, siaran radio, pameran, pers,

seni pertunjukkan, musik dan film. Dan banyak propagandis yang

direkrut dengan berbagai macam profesi seperti, wartawan surat

kabar dan editor , penulis, novelis, penyair, esais, musisi, pelukis,

penyiar radio, produser, guru dan lain-lain.65 Hal ini bertujuan

agar cepat bersentuhan langsung ke seluruh masyarakat Pulau

Jawa. Dengan begitu pemerintah militer Jepang akan lebih mudah

64 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. (Depok: Komunitas Bambu. 2015). 247 65 Mitsuo Nakamura, “General Immamura and the Early Periode of

Japanase Occupation”, Indonesia, No.10, (1970), pp. 1-26. 8

Page 59: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

40

dalam memenuhi kepentingan-kepentingan pemerintah militer

Jepang.

Adapun departemen yang paling independen yakni

Sendenbu (Departemen propaganda), merupakan salah satu

departemen yang dibentuk dalam badan Pemerintahan militer

Gunseikanbu. Departemen ini dibentuk pada Agustus 1942 dan

bertanggung jawab atas propaganda serta informasi yang

menyangkut pemerintah sipil. Departemen ini merupakan organ

yang terpisah dari seksi penerangan angkatan darat ke-16,66 dan

kegiatan Sendenbu lebih ditujukan kepada penduduk sipil di

Jawa, termasuk orang Indonesia, Indo-Eropa, minoritas Asia, dan

Jepang.67

Kegiatan-kegiatan Sendenbu memang terbatas pada urusan

sipil, namun pemerintah militer Jepang tidak pernah

mempercayakan kendali departemen yang penting ini ke tangan

sipil, dan selalu dikepalai oleh seorang perwira Angkatan Darat.

Adapun perwira-perwira tersebut ialah Kolonel Machida

(Agustus 1942-Oktober 1943), Mayor Adachi ( Oktober 1943-

Maret 1945), Kolonel Takhashi (April-Agustus 1945).68

66 Angkatan Darat ke-16 yang dimaksud disini ialah wilayah kekuasan

yang mencakup Jawa dan Madura. Jadi, Indonesia pada masa pendudukan

Jepang itu dibagi menjadi tiga wilayah. Sumatera ditempatkan di bawah

Angkatan Darat ke-25, sedangkan Jawa dan Madura berada di bawah

Angkatan Darat ke-16; Kedua wilayah tersebut berada di bawah Angkatan

Darat wilayah ke-7 dengan markasnya di Singapura, Kalimantan dan Indonesia

Timur dikuasi oleh angkatan laut. Lihat : MC Ricklefs, Sejarah Indonesia

Modern 1200-2004, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2007). 405-406 67 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 247 68 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 248

Page 60: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

41

Pada Departemen Sendenbu memiliki tiga seksi departemen

di antaranya : seksi administrasi, seksi berita dan pers, serta seksi

propaganda. Tetapi hanya seksi propaganda yang dipimpin oleh

seorang sipil, H. Shimizu.69

Sebelum Sendenbu bertindak sebagai kantor administrastif,

Sendenbu menjalankan operasi propaganda nya secara langsung.

Karena birokrasi Pemerintahan militer semakin rumit,

dibentuklah beberapa biro khusus yang bertanggung jawab atas

bidang propaganda yang berbeda-beda sebagai badan-badan luar

departemen dari Sendenbu. Jadi, pelaksanaan operasi propaganda

langsung dipercayakan kepada organisasi-organisasi tersebut.70

Berikut Tabel 4.1 memuat daftar nama dan bidang operasi

organisasi propaganda.

Tabel 4.1 Organisasi Propaganda71

Nama Organisasi Didirikan Fungsi

Jawa Hoso

Kanrikyoku

Oktober

1942

Siaran Domestik

(Pengelolaan

dipercayakan kepada

NHK, Siaran Radio

69 Aiko Kurasawa, Mobilisasi dan Kontrol: Studi tentang Perubahan

Sosial di Pedesaan Jawa 1942-1945, (Jakarta: Grasindo, 1993). 230 70 Banyak hal yang digunakan pemerintah militer Jepang dalam “men-

Jepang-kan” rakyat di Pulau Jawa pada saat itu, Terdapat di dalam Undang-

undang No.4 yakni hanya bendera Jepang yang boleh dipasang pada hari-hari

besar, dan lagu kebangsaan yang boleh diperdengarkan hanya lagu Kimigayo.

Lihat Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto, Sejarah

Nasional Indonesia VI, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993). 9. Hal lain seperti

penentuan jam, tanggal, tahun penggajian pegawai dan penggunaan mata uang

dan sistem pendidikan. Lihat Abdul Irsan, Budaya dan Perilaku Politik Jepang

di Asia (Jakarta: Grafindo, 2007). 214 71 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 248

Page 61: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

42

Jepang)

Jawa Shinbunkai

(Perusahaan Koran

Jawa)

Desember

1942

Penerbitan surat kabar

(pengelolaan

dipercayakan kepada

Asahi Shinbun)

(Kantor Berita)

Domei

Oktober

1942 Korespondensi

Jawa Engeki Kyokai

(Perserikatan Oesaha

Sandiwara Jepang)

Tidak

diketahui Produksi seni teater

Nihon Eigasha atau

Nichi’ei (perusahaan

Film Jepang)

April 1943 Produksi film

Eiga Haikyusha atau

Eihai (Perusahaan

pendistribusian

Film)

April 1943 Distribusi film

Setelah adanya pembentukan-pembentukan organisasi atau

biro khusus di atas, Sendenbu tidak lagi secara langsung

menjalankan propaganda Jepang. Sendenbu tugasnya hanya

menyusun rancangan dan bahan propaganda kemudian dibagikan

kepada unit-unit kerja yang bersangkutan.72 Walaupun demikian,

72 Terlepas dari organisasi propaganda Jepang dari berbagai fungsinya

di atas, awal pertama kali pendudukan Jepang di Indonesia, organisasi pertama

yang didirikan pemerintah militer Jepang yaitu “Gerakan 3A”. Gerakan 3A

yang didirikan dalam waktu beberapa minggu sejak kedatangan Jepang pada

awal April 1942. Gerakan 3 A ini memiliki makna Jepang adalah pemimpin

Asia, Jepang pelindung Asia, dan Jepang cahaya Asia. Lihat Jstor, Chiara

Page 62: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

43

Sendenbu tetap memiliki pengaruh besar atas organisasi-

organisasi tersebut, melalui perannya sebagai markas besar

pengawasan dan koordinasi berbagai bidang operasi propaganda.

Dalam mengembangkan jaringan propaganda ke setiap

sudut dan pelosok desa Jawa, banyak staf-staf propaganda Jepang

dikirim ke kota-kota besar (Jakarta, Bandung, Yogyakarta,

Semarang, dan Surabaya) untuk menjalankan kegiatan

propaganda Jepang. Kemudian dibuat badan-badan setempat

yang lebih berkembang dan teratur, disebut Unit Operasi Distrik

(Chiho Kosakutai). Unit tersebut dibentuk dalam enam kota besar

yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan

Malang. Setiap Operasi Distrik, meliputi 3-4 keresidenan sebagai

berikut :73

a. Unit Operasi Distrik Jakarta :

Banten, Jakarta, Bogor, Kotamadya khusus Jakarta

b. Unit Operasi Distrik Bandung :

Priangan, Cirebon, Banyumas.

c. Unit Operasi Distrik Yogyakarta :

Yogyakarta (kesultanan), Surakarta (kesunanan), Madiun,

Kedu.

d. Unit Operasi Distrik Semarang :

Semarang, Pekalongan, Pati.

e. Unit Operasi Distrik Surabaya :

Surabaya, Bojonegoro, Madura.

f. Unit Operasi Distrik Malang :

Malang, Kediri, Besuki.

Formichi, “Islam and The making of Nation: Kartosuwiryo and Political Islam

in 20th Century Indonesia”, Brill (2012). 71 73 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 249

Page 63: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

44

Pemerintah militer Jepang dalam melakukan berbagai

macam propaganda juga memiliki tema-tema yang diarahkan,

khususnya lebih menekankan pada tema-tema praktis dengan

sasaran konkret. Propaganda Jepang di Pulau Jawa bisa dikatakan

lebih bertujuan material dan indoktrinasi politik, sedangkan

intruksi moral hanya nomor dua. Menurut Adachi, mantan

Direktur Sendenbu, tema-tema utama propaganda yang dianut

pada setiap tahun ialah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Tema-Tema Propaganda74

Tahun Tema Propaganda

1943

- Gagasan tentang Kemakmuran Bersama Asia

Timur Raya

- Promosi peningkatan produksi padi

- Penyerahan padi

- Perekrutan romusha

- Pengumpulan seluruh kekuatan penduduk dan

persahabatan di antara mereka

- Penguatan kekuatan perang

- Pertahanan Jawa

1944

- Peresapan pemerintah militer (sic: ini dapat

ditafsirkan sebagai merujuk kepada keinginan

supaya penduduk memahami kebijakan

pemerintahan)

- Kepercayaan penduduk terhadap Jepang

- Konferensi Asia Timur Raya

- Promosi peningkatan produksi pangan

- Penghematan dan penabungan

- Perekrutan romusha

- Hiburan untuk orang Jepang dan penduduk

1945 - Pertahanan tanah air

- Pencegahan mata-mata (“Awas, Mata-mata

74 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 293

Page 64: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

45

Moesoeh”)

- Promosi semangat perang orang Jepang

Tema-tema di atas kurang lebih mencerminkan perubahan

prinsip dan kebutuhan mendesak dari pemerintah militer Jepang.

Tetapi tidak semua tema-tema propaganda tersebut dipakai

namun disesuaikan lagi.

Pada tahun pertama pendudukan, tema-tema propaganda

lebih berorientasi ideologis.75 Pemerintah militer Jepang

dipusatkan pada usaha untuk memberi tahu rakyat mengenai

keinginan Jepang dalam keterlibatan perang dan dalam

menduduki wilayah Indonesia, bersamaan dengan penekanan

kejahatan Barat. Sasaran propaganda pada tahap ini yaitu untuk

mempengaruhi rakyat setempat agar menyingkirkan perasaan

anti-Jepang, serta membujuk mereka supaya menggabungkan

diri dalam pembangunan tatanan baru.76

Sedang tahap kedua, tema-tema yang lebih praktis dan

materialistis ditambahkan. Kebutuhan akan eksploitasi ekonomi

menjadi perhatian terpenting pemerintah militer, ketika situasi

perang berbalik tidak menguntungkan Jepang, dan ketika

kemungkinan akan serangan Sekutu ke Pulau Jawa semakin

75 Propaganda yang lebih berorientasi ideologis yang dimaksud adalah

propaganda yang ditujukan guna memperoleh kepercayaan masyarakat

Indonesia terhadap bangsa Jepang agar mereka mau bekerja sama dengan

Jepang dalam membangun tatanan baru. Propaganda dilakukan dengan

berbagai gagasan atau semboyan, seperti gagasan The Greater East Asia

dengan semboyan Coprosperity Sphere (Lingkungan Kemakmuran Bersama),

dan lainnya. Lihat : Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa : Perubahan

Sosial di Pedesaan 1942-1945. 262 76 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 294

Page 65: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

46

meningkat. Kemudian pada tahun 1944, “penghematan dan

penabungan” ditambahkan, dan pada tahun 1945, “pencegahan

mata-mata” ditambahkan. Keduanya menunjukkan bahwa situasi

semakin serius dan berat.77

Kebanyakan topik masing-masing dapat dijabarkan menjadi

dua kategori. Kategori tersebut ialah mengenai “pertahanan” dan

“perekonomian”. Dengan kata lain, propaganda pemerintah

militer Jepang diarahkan untuk meningkatkan semangat

peperangan dan semangat kerja rakyat Indonesia demi

kelangsungan perang. Tetapi dalam penggunaan propaganda ini,

pemerintah militer Jepang sangatlah berhati-hati untuk tidak

mengaitkannya semata-mata demi keuntungan Jepang saja,

melainkan lebih menekankan bahwa usaha-usaha semacam itu

ditunjukkan demi keselamatan dan kesejahteraan Indonesia.

Kecenderungan ini diperkuat setelah adanya janji kemerdekaan

Indonesia pada September tahun 1944.78

B. Kebijakan Pers di Jawa tahun 1942

Istilah pers dalam bahasa Inggris berarti penyiaran secara

tercetak atau publikasi tercetak (printed publication).79 Pers

merupakan lembaga kemasyarakatan sehingga pers tidak hidup

secara mandiri melainkan mempengaruhi dan dipengaruhi

lembaga kemasyarakatan lainnya. Sebagaimana menurut Fred S

Siebert, pers tidak hidup dalam situasi yang kosong. Pers hidup

77 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 294 78 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 294-295 79 Prof. Drs. Onong Unchjana Effendy, M.A, Ilmu Komunikasi Teori

dan Praktek, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001). 145

Page 66: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

47

dalam sebuah masyarakat atau negara dengan sistem politik

tertentu. Sehingga sistem pers harus berelasi dengan negara atau

pemerintah tersebut.

Pada awalnya sejarah pers di Indonesia masa penjajahan

dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu pers nasional, pers

kolonial, dan pers Cina. Pers nasional dimaksudkan, surat-surat

kabar dan majalah-majalah yang diterbitkan dalam bahasa

Indonesia atau daerah atau bahkan bahasa Belanda, yang

digunakan oleh orang Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak

bangsa Indonesia di masa penjajahan. Pers ini biasanya

digerakkan oleh kaum pergerakan nasional atau perintis

kemerdekaan. Sedang pers kolonial, surat-surat kabar dan

majalah-majalah yang dalam bahasa Belanda, daerah atau

Indonesia, yang digunakan untuk membela kepentingan kaum

kolonialis Belanda. Pers ini biasanya digerakkan oleh orang

Belanda. Selain itu ada pers Cina, surat-surat kabar dan majalah-

majalah dalam bahasa Cina, Indonesia, juga dalam bahasa

Belanda, yang diterbitkan oleh golongan penduduk Cina.80

Kondisi pers sebelum pendudukan Jepang, bisa dibilang

sangat sesuai dengan keadaan masyarakat, di mana ketiga

golongan penduduk tersebut, yakni kolonialis, kaum pergerakan

nasional, dan penduduk Cina dapat mencerminkan situasi

keadaan mereka yang mempunyai kepentingan-kepentingan yang

80 Drs. I. Taufik, Sejarah dan Perkembangan Pers di Indonesia,

(Jakarta:PT. Triyinco, 1977). 17

Page 67: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

48

saling bertentangan. Bahasa yang digunakan pun beragam,

tergantung pada pemilik pers tersebut. 81

Setelah berakhirnya pemerintahan Hindia Belanda, yakni

tibanya masa pendudukan Jepang, surat-surat kabar dan majalah-

majalah yang awalnya masih terbit kemudian dilarang untuk

meneruskan penerbitannya. Semua surat kabar dan majalah yang

tadinya berusaha berdiri sendiri-sendiri dipaksa berhenti atau

bergabung menjadi satu, dan segala bidang usahanya disesuaikan

dengan rencana-rencana serta tujuan-tujuan pemerintah militer

Jepang untuk memenangkan perang Asia Timur Raya.82

Jadi pada masa pemerintahan militer Jepang, pers

digunakan sebagai alat Jepang. Kabar-kabar berita serta

karangan-karangan yang dimuat harus ada kepentingan Jepang.

Selain itu, bisa dikatakan bahwa pers tersebut tidak independen

karena mendapat kontrol ketat dan subsidi langsung dari

pemerintah.83 Hal ini sesuai dengan Undang-undang No.1684

tentang pengawasan badan-badan pengumuman dan penerangan

dan penelikan umum dan penerangan, pasal 3 berbunyi :

81 Drs. I. Taufik, Sejarah dan Perkembangan Pers di Indonesia. 17-18 82 Banyak karyawan pers yang pada akhirnya harus memilih, ada yang

bersedia ikut bekerja sama dengan Pemerintah militer Jepang, sebagian

karyawan lain memilih untuk menganggur dan setia pada cita-cita mereka,

yaitu memperjuangkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia dan tidak sudi

bekerja sama dengan Pemerintah militer Jepang. Lihat Drs. I. Taufik, Sejarah

dan Perkembangan Pers di Indonesia. 31-32 83 Prof. Dr. Floyd G. Arpan, Wartawan Pembina Masyarakat,

(Bandung: Binatjipta, 1970). 17 84 Lihat Kan Po, Undang-undang No.16 tentang pengawasan badan-

badan pengumuman dan penerangan dan penilikan pengumuman dan

penerangan, Nomor istimewa, bulan 3 tahun 1943. 16 dan Kan Po, Osamu

Seirei No.6 tentang mengawasi penerbitan dsb, No.36, 1944. 6-8.

Page 68: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

49

Terlarang menerbitkan barang cetakan yang berhubungan

dengan pengumuman atau penerangan baik yang berupa

penerbitan setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, maupun

penerbitan dengan tidak tertentu waktunya, kecuali oleh

badan-badan yang sudah mendapat janji.85

Dua segi yang menonjol dari UU itu ialah berlakunya

sistem izin terbit dan sensor preventif. Jadi, semua jenis barang

cetakan harus memiliki izin publikasi atau izin terbit terlebih

dahulu. Begitupun mengenai sensor preventif ditegaskan bahwa

semua barang cetakan, sebelum diedarkan harus melewati bagian

sensor Balatentara Jepang.86

Pada pasal lain tertera bahwa semua cetakan tidak boleh

dikirimkan ke luar dan tidak diperbolehkan barang cetakan dari

luar masuk ke wilayah pendudukan Jepang. Sementara saling

tukar-menukar publikasi antar daerah pun hanya boleh atas seizin

pemerintah militer Jepang. Bahkan bukan hanya penerbit yang

harus tunduk kepada sensor, pencetak pun setelah mendapat order

dari pihak swasta harus mendapat izin dari bagian sensor. Selain

itu, nama dan alamat pencetak dan penerbit yang menjadi

penanggung jawab harus tercetak jelas pada setiap penerbitan,

termasuk buku, poster, dan pamflet.87

Pers pada masa pemerintahan militer Jepang disediakan

berbagai macam fasilitas yang lebih banyak daripada masa

Hindia Belanda, juga pada bidang komersilnya mendapat

85 Soebagijo I. N, Sejarah Pers Indonesia, (Jakarta: Dewan Pers, 1977).

44-45 86 Abdurrachman Surjomihardjo, Beberapa Segi Perkembangan

Sejarah Pers di Indonesia, (Jakarta: Buku Kompas, 2002). 175 87 Abdurrachman Surjomihardjo, Beberapa Segi Perkembangan

Sejarah Pers di Indonesia. 175-176

Page 69: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

50

kemajuan. Sebagaimana oplaag (Jumlah yang dicetak) masa

Hindia Belanda tidak berarti, maka masa pemerintah militer

Jepang oplaag harian-harian yang terbit rata-rata berkisar antara

20 ribu-30 ribu eksemplar tiap hari.88 Sedang peredaran di Pulau

Jawa diperkirakan 80.000 eksemplar untuk semua surat kabar,

5000 atau kurang untuk majalah distrik. Hal yang sama berlaku di

pulau-pulau lain.89

Jika aturan-aturan di atas tidak dipenuhi maka yang

melanggar akan mendapatkan hukuman. Hukuman yang

dikenakan kepada para pelanggar UU No. 16 cukup berat. Pada

pelanggar pasal 4,7,8, dan 9 diancam hukuman sampai satu

tahun penjara atau denda maksimum seribu rupiah. Para tertuduh

lebih dulu diajukan ke Gunsei Hooin atau Pengadilan Pemerintah

Militer. Sementara orang-orang yang dituduh melanggar pasal

2,3,5,6 diadili oleh Gunritsu Kaigi atau Pengadilan Militer.90

Walaupun demikian, masih banyak para wartawan pers

masa pemerintahan militer Jepang berusaha untuk menggunakan

kesempatan yang tersedia, misalnya di samping memuji-muji

kehebatan militer Jepang dalam medan peperangan, juga

melakukan pengorbanan semangat perlawanan terhadap

imperialisme dan mempertebal rasa nasionalisme di sela-sela

88 Drs. I. Taufik, Sejarah dan Perkembangan Pers di Indonesia. 32 89 Edward C. Smith, Sejarah Pembredelan Pers di Indonesia, (Jakarta :

Pustaka Grafiti Press.1983). 85 90 Abdurrachman Surjomihardjo, Beberapa Segi Perkembangan

Sejarah Pers di Indonesia. 176

Page 70: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

51

berita dan artikel yang dibuatnya. Jika hal demikian terlihat maka

langsung diberi sanksi.91

Berdasarkan uraian di atas, terlihat jelas bahwa pada masa

pendudukan pemerintah militer Jepang semua media pers ada di

bawah pengawasan pemerintahan militer dan dipergunakan juga

sebagai alat propaganda perang Jepang melawan sekutu.92

Begitupun juga Bahasa yang digunakan ialah hanya bahasa

Indonesia dan bahasa Nippon93, selain daripada itu seperti bahasa

Belanda dan Cina sangat dilarang penerbitannya.94 Semua media

pers yang awalnya berdiri sendiri terpaksa bergabung menjadi

satu dan segala kontennya harus disesuaikan dengan rencana serta

tujuan-tujuan pemerintah militer Jepang. Segala hal yang

berkaitan dengan pemberitaan kepada masyarakat harus melewati

pemeriksaan dan se-izin pemerintah militer Jepang sehingga

seluruh media pers hanya memuat konten pro-Jepang semata.

Adapun alur yang harus dilalui oleh penerbit pada masa

pendudukan Jepang ialah penerbit yang hendak mengeluarkan

penerbitannya harus lebih dahulu menyerahkan isi penerbitan

kepada kantor pusat sensor atau cabangnya untuk diperiksa.

Setelah itu juga harus menyampaikan surat permohonan kepada

Gunseikan. Pada surat permohonan tersebut memuat deskripsi

91 Drs. I. Taufik, Sejarah dan Perkembangan Pers di Indonesia.. 33 92 Abdurrachman Surjomihardjo, Beberapa Segi Perkembangan

Sejarah Pers di Indonesia . 98 93 Nippon ialah nama lain dari Jepang, jadi bahasa Nippon yang

dimaksud ialah bahasa Jepang, yang pada masa pendudukan Jepang pelajaran

bahasa Jepang ini banyak terdapat dalam pers manapun sehingga mudah untuk

masyarakat Indonesia pelajari. 94 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah

Nasional Indonesia VI. 5

Page 71: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

52

dari penerbit secara jelas dan dikemukakan juga ada atau tidak

dalam isi penerbitan itu soal-soal yang menjadi perhatian pada

masa sekarang atau dengan kata lain terkait dengan Asia Timur

Raya.95

Keadaan ini sangat sesuai dengan sistem pers Autoritarian

yang dianut Jepang. Dalam sistem ini pers berfungsi menunjang

negara dan pemerintahan, dengan kekuasaan untuk memajukan

rakyat sebagai tujuan utamanya. Pemerintah secara langsung

mengawasi dan menguasai kegiatan pers, sehingga sistem pers

sepenuhnya berada di bawah pengawasan Pemerintah militer

Jepang.

Adapun media pers pada masa pendudukan Jepang ini, ada

beberapa surat kabar yang berbahasa Jepang seperti Jawa

Shinbun di Jawa, Borneo Shinbun di Kalimantan, Celebes

Shinbun di Sulawesi, Sumatra Shinbun di Sumatera dan Ceram

Shinbun di Seram. Selain itu, juga ada surat kabar lainnya seperti

Asia Raja, Tjahja (Bandung), Sinar Matahari (Yogyakarta),

Soeara Asia (Surabaya), Sinar Baroe (Semarang) dan Djawa

Shinbun (Jakarta).96 Begitu juga, Pemandangan dan Kung Yung

Pao (Harian Umum) diteruskan dengan nama Pembangoenan.

Selain itu juga beberapa majalah yang terbit seperti Djawa Baroe,

Pandji Poestaka, Soeara MIAI, Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia, dan lain-lain. Seluruh media pers di atas

sudah tentu dalam penerbitannya harus mendapat izin dan

95 Lihat Osamu Seirei No.6 tentang mengawasi penerbitan dsb. 96 Abdurrachman Surjomihardjo, Beberapa Segi Perkembangan

Sejarah Pers di Indonesia. 101

Page 72: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

53

melewati sensor yang ketat. Semua penerbitan tersebut tergabung

dalam satu perusahaan yang bernama Djawa Shinbun Kai

(Perusahaan Surat Kabar Jawa) yang membawahi pula kantor

Berita Domei. Istilah Djawa Shinbun Kai dalam Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia ialah Goen-Kenetsu-Han.

Djawa Shinbun Kai atau disebut juga Goen-Kenetsu-Han

merupakan perserikatan (gabungan) surat kabar-surat kabar di

Pulau Jawa. Goen-Kenetsu-Han diresmikan pada tanggal 3

Februari 1943 yang disahkan oleh Gunseikan di gedung bekas

Volksraad. Goen-Kenetsu-Han dipimpin oleh Boensjiro

Soezoeki, pemimpin Djawa Shinbun.97 Adapun pengurusnya

merupakan pimpinan redaksi semua surat kabar dan majalah yang

terbit di Pulau Jawa, termasuk Djawa Shinbun dan berita Domei

cabang Jakarta. Goen-Kenetsu-Han pada masa ini dijadikan

sebagai badan hukum sehingga semua surat kabar dan majalah

berada dalam pengaturan dan pengawasan Goen-Kenetsu-Han.

Dan perlu diketahui juga, Pemerintah militer Jepang juga

mengangkat dan menempatkan beberapa orang wartawan yang

berkebangsaan Jepang untuk mendapat kedudukan sebagai

penasehat (Shidobucho) pada Goen-Kenetsu-Han.98 Walaupun

dalam perjalanannya, para Shidobucho ini banyak menimbulkan

masalah daripada membantu kelancaran penerbitan.

Goen-Kenetsu-Han dalam Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia merupakan badan yang mengatur sekaligus

97 Djawa Baroe, 15 Februari 1943. 23 98 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah

Nasional Indonesia VI. 57

Page 73: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

54

mengawasi keberadaan majalah yang terbit pada masa

pendudukan Jepang. Dalam Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia pada halaman pertama biasanya tertera tulisan

“Dengan Idzin Kantor Goen-Kenetsu-Han”.99 Hal ini berarti

bukan hanya Djawa Shinbun, Asia Raya, Tjahja, dan lain-lain

yang berada pada kontrol Jepang, melainkan Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia yang diterbitkan oleh Masyumi juga

berada dalam pengawasan Pemerintah militer Jepang.

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia dalam

penerbitannya selalu diawasi oleh Pemerintah militer Jepang.

Penerbitan majalah ini harus diperiksa terlebih dahulu oleh Goen-

Kenetsu-Han atau Djawa Shinbun Kai kemudian jika sudah

diterima maka majalah bisa diterbitkan segera. Pemeriksaan ini

dilaksanakan karena untuk memastikan isinya itu memuat soal-

soal yang menjadi perhatian pada masa sekarang atau dengan

kata lain terkait dengan Asia Timur Raya. Selain daripada isi

tersebut, maka tidak boleh diterbitkan. Hal lain termasuk juga

pengawasan dalam bentuk, jumlah dan peredarannya.

Selain diperiksa oleh Goen-Kenetsu-Han, majalah ini juga

harus memenuhi izin dari Hodohan. Hodohan100 atau disebut juga

kantor penerangan yang berfungsi sebagai kantor sensor yang

99 Lihat keterangan pada daftar Isi dalam Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia, No.1 Tahun I 1 Desember 1943. 100 Jadi, setelah tentara Jepang berhasil menduduki dan menguasai

Pulau Jawa, maka Barisan Propaganda Tentara ke-16 diganti menjadi Kantor

penerangan (Hodohan). Hodohan merupakan bagian dari Kantor pemerintah

militer Jepang (Gunseikanbu). Lembaga ini dipimpin oleh Shimizu Hitosi

seorang propagandis yang berasal dari Asahi Shimbun. Kantor Penerangan

tersebut memiliki lima buah seksi yang terdiri dari : seksi umum, seksi

penyiaran, seksi Film, seksi Propaganda, dan seksi Radio.

Page 74: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

55

bertugas mengamati dan mensensor segala isi penerbitan yang

ada pada waktu itu, serta mengatur dan mengarahkan kehidupan

media massa ke arah kepentingan pihak penguasa Jepang dalam

upaya menunjang kemenangan bersama Asia Timur Raya.

Adapun kantor-kantor sensor tersebut berada di Jakarta,

Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Surabaya. Kantor

pusat sensor ditempatkan di Jakarta.101

Jadi, terbit atau tidaknya Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia tergantung pada keputusan Goen-Kenetsu-

Han. Apabila telah sesuai dengan kriteria, maka diterbitkan.

Biasanya bukti perizinan majalah tersebut juga ditandai oleh

sebuah stempel atau cap pada Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia.

C. Politik Islam Pemerintah militer Jepang

Pada awal tahun 1943, pendekatan Jepang terhadap

golongan Islam semakin gencar. Tujuannya jelas untuk

memobilisasi umat Islam untuk membantu Jepang dalam Perang

Asia Timur Raya. Pemerintah militer Jepang menaruh perhatian

cukup besar atas urgensi Islam di Pulau Jawa dengan

memberikan peran sosial dan politik yang penting kepada

pemimpin Islam. Bagi Jepang, Islam penting sebagai perangkat

propaganda politik dan mobilisasi massa pada saat itu sehingga

wajar jika pemerintah militer Jepang menaruh perhatian khusus

terhadap peran pemimpin Islam. Pemerintah militer Jepang juga

tampaknya tidak memerlukan waktu yang lama untuk

101 Drs Marbangun Hardjowirogo, Kebebasan Penerangan: Landasan

Operasi Media Massa, (Jakarta: Djambatan, 1984). 29

Page 75: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

56

memenangkan dukungan kelompok Islam. Salah satu faktor yang

menguntungkan saat itu ialah sikap politik anti-kolonial

kelompok Islam.102

Pemerintah militer Jepang menganggap Islam sebagai

sebuah ideologi yang bertentangan dengan kebudayaan Barat.

Mereka memandang agama sebagai sebuah alat yang penting

untuk memanipulasi pikiran rakyat. Meskipun Jepang sendiri

kafir, sebagaimana orang Belanda, mereka sedapat mungkin

berusaha mengabaikan fakta ini dengan menekankan kesamaan

nenek moyang dan ras yang sama.103 Dengan demikian, politik

Islam Jepang selalu merupakan bagian kebijaksanaan yang tak

terpisahkan dari operasi propaganda pemerintah militer Jepang.

Kebijaksanaan yang diambil tersebut dinamakan Nippon’s

Islamic Grass Root Policy.104

Politik Islam Jepang yang dimaksud ialah keadaan dimana

pemerintah militer Jepang berusaha untuk memanfaatkan ulama

dan kiai serta memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan umat Islam

dalam memperlancarkan usaha propaganda kepentingan Jepang.

Dalam upaya menjalankan propaganda kepentingan Jepang,

harapan yang sangat besar dicurahkan, yaitu kepada guru-guru

Islam setempat yang sehari-seharinya berhubungan langsung

dengan rakyat. Guru-guru Islam dalam hal ini disebut juga alim

102 Taufik Abdullah, Ed., Indonesia dalam Arus Sejarah : Perang dan

Revolusi Jilid VI, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve. 2011). 66 103 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 304 104 Ahmad Mansur Suryanegara, Wacana Pergerakan Islam Indonesia,

Bandung: Mizan, 1998. 259. Lihat Juga

https://serbasejarah.wordpress.com/2009/08/30/kebijakan-politik-islam-

jepang/ (akses 8 Agustus 2018 pukul 11.00 WIB)

Page 76: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

57

ulama dan diberi gelar “kiai”. Istilah “ulama” berasal dari kata

“ilmu” yang berarti pengajaran dan pengetahuan dalam bahasa

Arab, dan di Pulau Jawa istilah ini berarti seseorang dengan

pengetahuan Islam di Pesantren, dan beberapa orang di antaranya

telah pergi naik haji ke Mekkah.105

Alim ulama atau kiai biasanya memainkan peranan penting

di masyarakat pedesaan sebagai pemimpin spiritual, dan rakyat

sangat menghormati keberadaannya. Ketika masa penjajahan

Belanda, sering terjadi alim ulama memimpin gerakan anti

penjajahan sehingga mereka ditakuti dan dihindari oleh

Pemerintah kolonial Belanda. Mereka tidak menerima tunjangan

keuangan atau kebendaan dari Pemerintah dan mereka juga

diawasi secara ketat melalui Goeroe Ordonantie 1925.106 Hal ini

tentu berbeda sekali dengan sikap yang ditunjukan Jepang, justru

pemerintah militer Jepang menunjukkan sikap yang sangat

bersahabat terhadap alim ulama dan berusaha menggalang

kerjasama dengan mereka.

Segenap ulama dan kiai-kiai di Pulau Jawa mendapatkan

amanat yang penting dari Gunseikanbu, adapun amanat tersebut

di antaranya :107

1. Guru-guru agama Islam yang hendak berpidato untuk

menjelaskan arti peperangan Asia Timur Raya atau untuk

105Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 304 106 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 305 107 S. Wirohardjono, “Keoentoengan dan kewadjiban penting: Hadiah

oentoek para oelama sekarang” , Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia, No.5 Tahun II 1 Maret 1944. 9

Page 77: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

58

menggiatkan rakyat supaya membantu Pemerintah militer

Jepang dalam persidangan dan upacara-upacara agama

yang biasa dilakukan di masjid-masjid, langgar-langgar,

pengadilan dan sebagainya, tidak perlu minta izin.

2. Guru-guru Agama Islam yang hendak mengadakan

persidangan-persidangan yang tidak termasuk dalam pasal

kesatu, diharuskan meminta izin terlebih dahulu seperti

yang dimaksud oleh undang-undang tentang bersidang

dan berkumpul, akan tetapi izin ini akan diberikan

dengan mudah dan gampang.

3. Pangreh Praja ditiap-tiap daerah harus memberi kesempatan

kepada guru-guru Agama Islam untuk mengadakan pidato-

pidato dan tabligh-tabligh akbar yang bermaksud

menganjurkan supaya membantu pemerintah militer

Jepang.

Pada awal masa pendudukan, banyak tindakan-tindakan

Pemerintah militer Jepang yang bersahabat dengan ulama di

Pulau Jawa saat itu. Seperti halnya seorang tokoh NU, K.H

Ruhiat, pada akhir Februari 1942, kedua kalinya K.H Ruhiat

ditangkap dan dipenjarakan oleh pemerintah Hindia Belanda.

Setelah wilayah Hindia Belanda berhasil direbut oleh pemerintah

militer Jepang, semua tahanan politik terutama kalangan ulama

segera dibebaskan, termasuk K.H. Ruhiat, karena pemerintah

militer Jepang sangat membutuhkan pengaruh ulama dalam

rangka memperkuat kedudukannya di Pulau Jawa.108

108 Mifathul Falah, Peranan K.H.Ruhyat dalam Perjuangan Bangsa

(1911-1977), Bandung: MSI Jawa Barat, 2010). 58-59

Page 78: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

59

Pada bulan Maret 1942 pemerintah militer Jepang

mendirikan Shumubu (Kantor Urusan Agama) di bawah Kolonel

Horie Choso. Badan tersebut kemudian mengirimkan sejumlah

stafnya yang terdiri atas orang-orang Jepang yang beragama

Islam untuk mendekati para ulama dan pemimpin Islam lainnya.

Setelah serangkaian penjajakan, pemerintah militer Jepang

memutuskan untuk bersikap toleran terhadap kelompok Islam.

Untuk mengembangkan pengaruh Jepang di kalangan kelompok

Islam, Kolonel Horie secara berturut-turut mengadakan

pertemuan-pertemuan dengan umat Islam demi melakukan

pendekatan terhadap kelompok Islam.109

Menurut pemerintah militer Jepang, upaya pendekatan

pemerintah terhadap kelompok Islam jauh lebih masuk akal dan

mendesak daripada memenuhi keinginan elit-elit nasionalis,110

apalagi kaum priyayi Jawa yang merupakan mantan pejabat

Belanda. Perkembangan awal yang paling menarik dalam kaitan

politik Jepang terhadap Islam ialah dengan diadakannya sebuah

konferensi Islam untuk seluruh Pulau Jawa, yang diselenggarakan

selama tiga hari di Jakarta antara tanggal 1-13 Agustus 1942.

Konferensi itu mengundang semua pemimpin Islam dari

kelompok-kelompok organisasi Islam di Jawa. Para pemimpin

delegasi Islam ke konferensi itu dijamu oleh pembesar Jepang di

109 Nino Oktorino, Di bawah Matahari terbit: Sejarah Pendudukan

Jepang di Indonesia 1941-1945, (Jakarta: Elex Media Komputido, 2016). 209 110 Terdapat dua sikap yang ditunjukkan oleh kelompok nasionalis

terhadap kehadiran Pemerintah militer Jepang. Yakni pertama, kelompok yang

melihat Jepang sebagai musuh yang fasis. Kelompok ini tidak bersedia bekerja

sama dengan Pemerintah militer Jepang seperti Syarir, Amir Syariffudin, dan

lain-lain. Sedangkan kedua ialah kelompok yang lebih memilih untuk bekerja

sama dengan Pemerintah militer Jepang seperti Soekarno dan lain-lain.

Page 79: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

60

sebuah hotel termegah di Jakarta pada waktu itu, Des Indes.111

Bukan hanya itu pemerintah militer Jepang juga menyusun

berbagai program di antaranya mengunjungi masjid-masjid dan

pesantren-pesantren di Jawa serta pendirian Baitul Mal112 di

beberapa daerah. Suatu peristiwa yang belum pernah terjadi

sebelumnya dan tentunya menaikkan citra dan penghormatan

baru bagi kelompok Islam dalam hubungannya dengan Jepang.

Adanya pendekatan yang dilakukan pemerintah militer

Jepang terhadap para kiai atau ulama secara masif membuat

kelompok Islam turut andil dalam memberikan penerangan-

penerangan kepada umat Islam di Pulau Jawa. Sebagaimana yang

dilakukan para kiai atau ulama di Cirebon mendatangi pekerja

111 Tujuan konferensi itu ialah meresmikan berdirinya persiapan

Persatoean Oemat Islam (selanjutnya disingkat Persatoean) yang sudah ada

dalam ‘saku’ Jepang, yang sudah dirancang sejak Juni sebelumnya.

Persatoean dimaksudkan untuk menggantikan MIAI. Seperti halnya MIAI,

Persatoean didirikan sekitar Agustus 1942 yang merupakan federasi longgar

organisasi-organisasi Islam tempat kelompok modernis dan ortodoks

bergabung dengan ketuanya Abikusno Tjokrosuroso ..... Taufik Abdullah, ed.,

Indonesia dalam Arus Sejarah : Perang dan Revolusi Jilid VI, (Jakarta: Ichtiar

Baru Van Hoeve. 2011). 67 Posisi MIAI tidak menguntungkan lagi bagi

Jepang setelah Jepang berhasil membangun kontak langsung dengan umat

Islam, MIAI tidak lagi diajak bicara dalam mengatasi persoalan-persoalan

Islam di Indonesia. Lihat Ahmad Mansur Suryanegara, Api Sejarah Jilid ,

Bandung: PT Salamadani Pustaka Semestra, 2010. 531 112 Baitul Mal merupakan suatu kantor bendahara Islam pusat untuk

menerima zakat agama dan pembayarannya untuk menolong kaum miskin dan

yang membutuhkannya. Ini merupakan salah satu program dari MIAI yang

mendapatkan perhatian besar dari Pemerintah militer Jepang dan dapat

direalisasikan dengan sukses di beberapa tempat di Jawa Barat, Jawa Tengah,

dan Jawa Timur.... Benda, Harry J. Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam

Idonesia pada Masa Pendudukan Jepang (terj), (Jakarta: PT Dunia Pustaka

Jaya, 1980). 178

Page 80: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

61

buruh dan memberikan nasehat kepada ribuan buruh yang bekerja

di daerah Cirebon, berikut nasehatnya :113

Sesoenggohnja, memenoehi kehendak Pemerintah, Negeri,

dan Bangsa adalah kewadjiban oemmat Islam. Maka jang

berchianat terhadap kehendak itoe, orang itoe melanggar

hoekoem agama Islam.

Selain beberapa peristiwa yang telah disebutkan di atas,

pemerintah militer Jepang juga terus gencar menjalankan politik

Islam Jepang. Ada tiga tindakan yang dilakukan pemerintah

militer Jepang dalam strateginya memanfaatkan alim ulama

dalam kebijakan propaganda dan mobilisasi massa. Strategi

tersebut di antaranya114 :

1. Didirikannya Masyumi

2. Dibentuknya seksi urusan keagamaan (Shumuka)

3. Diselenggarakannya program “Latihan Alim Ulama”

Ketiga poin di atas merupakan strategi Pemerintah militer

Jepang terhadap umat Islam dalam rangka menjalankan

kerjasama propaganda Jepang. Mulai dari dibentuknya organisasi

Masyumi. Kemudian dibentuk juga Shumuka di setiap

pemerintahan karesidenan, yang memiliki kewajiban penting

dalam melakukan kontrol atas alim ulama setempat dan

memobilisasi rakyat demi tujuan-tujuan propaganda Jepang.115

Terakhir, program “Latihan Alim Ulama” sebagai bentuk usaha

113 Shuumubu, Mendjalankan Kewadjiban, Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia, No.1 Tahun I 1 Desember 1943. 16 114Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 305 115 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 316-321

Page 81: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

62

untuk membuat alim ulama yang berpengaruh sebagai

propagandis yang pro Jepang.116

Dalam hal ini pada masa pendudukan Jepang, Masyumi

sebagai satu-satunya organisasi Islam yang kemudian dijadikan

sebagai alat politik Islam Jepang dalam memperlancarkan operasi

propaganda Jepang di Pulau Jawa. Menurut Deliar Noer ada

beberapa faktor yang mendorong pemerintah militer jepang

meresmikan organisasi Islam yaitu Masyumi. Pertama, Jepang

mengalami kemunduran kedudukan dalam Perang Pasifik

sehingga membuat Jepang memerlukan bantuan yang lebih besar

dari rakyat, khususnya penduduk di daerah pedesaan. Oleh karena

itu diperlukan suatu organisasi yang dipatuhi oleh rakyat. Kedua,

kenyataan bahwa organisasi yang telah dilarang pun, walau tidak

resmi, masih melanjutkan kegiatan-kegiatan mereka dengan

pimpinan dan guru-guru setempat, bahkan masih sering menjaga

koordinasi sesama mereka. Dengan adanya hubungan tidak resmi

tersebut mempersulit pemerintah militer Jepang dalam melakukan

pengawasan. Maka lewat pengesahan Pemerintah militer Jepang,

pengawasan akan lebih mudah dilakukan. Ketiga, adanya

pengakuan Jepang terhadap fungsi Pusat Tenaga Rakyat

(PUTERA) dan kemudian Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa

(Jawa Hokokai) yang tidak mampu memperoleh dukungan penuh

116 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 322 . Latihan-latihan ulama dilaksanakan pada Juli

1943. Jepang sengaja memanfaatkan ulama untuk menyebarkan budaya Jepang

yaitu dengan cara mendoktrin ulama melalui latihan-latihan. Hal ini dijalankan

ketika Shumubu masih dikepalai oleh Kolonel Horie. Lihat Musyrifah

Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2012). 39

Page 82: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

63

dari kalangan Islam. Keempat, pemerintah militer Jepang

tampaknya ingin memperbaiki beberapa kesalahan yang telah

diperbuat pemerintah terhadap umat Islam, seperti mewajibkan

pelaksanaan upacara Saikeirei (memberi hormat kepada Kaisar

Jepang dengan membungkukkan badan), menahan K.H. Hasyim

Asy’ari selama 4 bulan, dan menutup madrasah dan pesantren

selama beberapa bulan pada awal pedudukan.117

D. Politik Islam Masyumi

Pada masa pendudukan Jepang, Pemerintah militer Jepang

mulai memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk terlibat

aktif dalam urusan-urusan politik dan kenegaraan; sesuatu yang

sangat sulit diperoleh pada masa Hindia Belanda. Suasana inilah

yang mendorong umat Islam, khususnya Masyumi, untuk

merumuskan pemikiran di sekitar isu tentang Islam dan

Jepang.118

Perlu diketahui, hadirnya organisasi Islam Masyumi dengan

tujuan memperkuat organisasi Islam dan membantu Pemerintah

militer Jepang dalam kepentingan Asia Timur Raya menunjukkan

bahwa telah terjalinnya hubungan antara umat Islam dengan

pemerintah militer Jepang. Karena memang tidak semudah itu

pemerintah militer mengizinkannya, dan hal ini tentu menjadi

konsekuensi untuk Masyumi bersikap kooperatif terhadap

pemerintah militer Jepang. Segala aktivitas Masyumi harus

117 Deliar Noer, Partai Islam di Pentas Nasional 1945-1965, (Jakarta:

Grafiti Press, 1987). 23-24 118 Taufik Abdullah, ed., Hubungan Indonesia dan Jepang dalam

Lintasan Sejarah, (Jakarta:Kemendikbud, 2018). 135

Page 83: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

64

bersinergi dengan pemerintah militer Jepang demi membantu

kepentingan Perang Asia Timur Raya.

Pada awal tahun 1943, kolonel Horie Choso, pimpinan

Shumubu, mengutus beberapa stafnya untuk menemui sejumlah

ulama terkemuka di Pulau Jawa, antara lain H.Abdul Muniam

Inada. Kolonel Horie juga menemui K.H. Ahmad Sanusi di

Pesantren Gunung Puyuh agar mau bekerja sama membangun

lingkungan kemakmuran Asia Timur Raya. Respon K.H Ahmad

Sanusi tidak menolak tawaran kerja sama tersebut, ia memilih

jalan kooperatif. Sikap kooperatif K.H. Ahmad Sanusi bukan

berarti berposisi sebagai boneka Jepang. Kerja sama yang

dilakukan hanya semata-mata sebagai bentuk strategi dalam

perjuangan membebaskan bangsa Indonesia.119 Begitu pun

dengan ulama-ulama lain di Pulau Jawa, sebagian dari mereka

lebih memilih untuk bersikap kooperatif terhadap pemerintah

militer Jepang.

Sebagai saudara ketahui, kini telah terbentuk suatu badan

gabungan dari semua partai dan organisasi Islam, namanya

Majelis Syuro Muslimin Indonesia, disingkat menjadi

Masyumi. Nama ini mirip-mirip seperti bahasa Jepang, biar

mereka senang. Tak apalah, apa artinya sebuah

nama!.....Ketuanya telah dipilih, Hadratus Syaikh Hasyim

Asyari dan sebagai pelaksana sehari-hari adalah saya

sendiri120

Inilah ungkapan seorang tokoh muslim terkemuka

pimpinan NU K.H. Wachid Hasyim kepada K.H. Saifudin Zuhri

119 Miftahul Falah, Riwayat Perjuangan K.H. Ahmad Sanusi,

(Sukabumi: Masyarakat Sejarawan Indonesia,2009). 128 120 KH Saifudin Zuhri, Guruku orang-orang dari Pesantren,

(Yoyakarta: LKIS. 2001). 251

Page 84: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

65

saat bertemu di Jakarta tahun 1943. K.H. Wachid Hasyim ialah

ketua harian yang turut andil langsung dalam aktivitas Masyumi.

Bahkan terbitnya Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia

pun atas prakarsa beliau.

K.H. Wachid Hasyim mengetahui betul posisi Masyumi

pada masa pemerintahan militer Jepang. Menurutnya ini

merupakan kesempatan menyusun strategi kelompok Islam dalam

menghadapi pemerintah militer Jepang. Bahkan ketika ditanya

oleh K.H. Saifudin Zuhri apa tujuan Masyumi, K.H. Wachid

Hasyim dengan tegas menjawab:

Menyusun seluruh tenaga Umat Islam Indonesia membantu

Jepang ke arah tercapainya kemenangan akhir bagi kita !121

K.H. Wachid Hasyim sengaja memakai kalimat itu agar

pemerintah militer Jepang mengira bahwa kita itu artinya mereka.

Padahal yang sebenarnya adalah umat Islam. Selama masa

tersebut, K.H. Wachid Hasyim selalu mengadakan pertemuan-

pertemuan dan komunikasi antarulama sehingga menghasilkan

kesepakatan bahwasanya kesempatan-kesempatan ini bisa

dijadikan strategi umat Islam untuk mendesak pemerintah militer

Jepang agar memberikan kesempatan kepada rakyat untuk

mengatur urusan di dalam negeri, agar Jepang lebih fokus pada

pihak sekutu.

Apapun dilakukan oleh Masyumi demi menunjukkan sikap

kooperatif dengan Pemerintah militer Jepang. Adapun strategi

yang diusulkan oleh K.H. Wachid Hasyim sebagai berikut :122

121 K.H. Saifudin Zuhri, Guruku orang-orang dari Pesantren. 251 122 KH Saifudin Zuhri, Guruku orang-orang dari Pesantren.. 252

Page 85: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

66

Kita selalu membuat slogan-slogan dan gerakan-gerakan

begitu rupa, untuk menimbulkan kesan seolah-olah kita

senasib sepenanggungan dengan mereka. Misalnya, pada

kampanye-kampanye Jepang melawan sekutu, kita gunakan

untuk kampanye anti Belanda. Anggota sekutu yag ingin

kembali hendak menjajah kita lagi. Kita perhebat kampanye

anti belanda ini. Dengan demikian Jepang percaya bahwa

kita anti Belanda. Menurut tafsiran Jepang, anti Belanda

sama dengan anti sekutu, dan anti sekutu sama dengan pro

Jepang. Itu menurut logika mereka.

K.H. Wachid Hasyim menegaskan hubungan strategi-

strategi yang telah disebutkan di atas dengan Masyumi akan

ditindak lanjuti melalui adanya Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia. Beliau akan menerbitkan Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia yang memuat konten propaganda

pro kepentingan pemerintah militer Jepang. Beliau juga meminta

K.H. Saifudin Zuhri, Harsono Cokroaminoto, K.H. Mukhtar, dan

A Barri Al-Bahri untuk membantu dalam tim redaksinya.123

123 KH Saifudin Zuhri, Guruku orang-orang dari Pesantren. 254

Page 86: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

67

BAB V

PROPAGANDA MASYUMI DALAM MADJALLAH ISLAM

SOEARA MOESLIMIN INDONESIA 1943-1945

A. Propaganda Peningkatan Produksi Hasil Bumi

Maraknya peperangan pada pendudukan militer Jepang

mengakibatkan banyak perubahan dalam struktur perekonomian

di Jawa, khususnya pertanian. Di Pulau Jawa, dengan tanahnya

yang subur, sumber daya alam yang melimpah dan penduduknya

yang banyak, dianggap memiliki potensi yang cukup besar sekali.

Berbagai macam aktivitas perekonomian di Pulau Jawa diarahkan

sedemikian rupa demi bisa melayani upaya perang pemerintah

militer Jepang melawan sekutu.124 Prioritas tinggi yang

diutamakan ialah produksi bahan makanan dan kebutuhan

perang.125 Oleh sebab itu, pemerintah militer Jepang berusaha

mengeksploitasinya melalui adanya tuntutan peningkatan

produksi hasil bumi dengan cara propaganda.

Usaha peningkatan produksi hasil bumi disebarluaskan

dengan berbagai macam cara selama masa pendudukan Jepang

baik berupa kebijakan maupun media. Seperti halnya di Tasik

Malaya, bupati Raden Tumenggung Wiradiputra diberi tugas oleh

pemerintah militer Jepang untuk mengumpulkan beras sebanyak

tiga kuintal per bulan untuk memenuhi kebutuhan logistik militer

Jepang. Bupati tersebut pernah menolaknya hingga hanya mampu

124 Sekutu, di antaranya Belanda, Inggeris dan Amerika. 125 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 3-4

Page 87: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

68

menyanggupi untuk mengadakan beras sebanyak satu kuintal saja

per bulan. Namun pemerintah terus memaksakan kehendaknya,

sehingga rakyat benar-benar diperas tenaganya untuk memenuhi

kebutuhan logistik militer Jepang tersebut.126

Propaganda peningkatan produksi hasil bumi ini juga

dilakukan oleh Masyumi dalam Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia. Propaganda dimuat melalui berita dan

artikel-artikel yang ditulis langsung oleh tokoh-tokoh Masyumi

seperti K.H Hasyim Asy’ari, K.H Mas Mansur, K.H. A Moe’thi,

Ki Dar, dan lain-lain. Pada 1 Januari 1944, tepat terbitnya

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia edisi ke-1 tahun

ke-2, terdapat berita Masyumi atas hasil dari rapat Masyumi yang

telah berlangsung pada tanggal 20 Desember 1943 yang

menginformasikan perihal anjuran kewajiban propaganda

pertanian yang harus dilaksanakan oleh kiai atau alim ulama di

Pulau Jawa. Adapun hasil dari rapat yang dimuat dalam

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, sebagai berikut127

:

a. Membangoenkan badan “Barisan Memperbanjak hasil

boemi”

b. Anggota barisan propaganda memperbanjak hasil boemi

terdiri dari para Oelama dan Kijai dari Persjarikatan

Nahdatoel Oelama dan Moehammadiyah serta para Alim

Oelama jang terkemoeka di seloeroeh Djawa.

c. Tjaranya melakoekan propaganda akan dilakoekan

bersama-sama dengan wakil-wakil dari masing-masing

daerah.

126 Miftahul Falah, Peranan K.H. Ruhyat dalam Perjuangan Bangsa

(1911-1977). 60 127 Anonim, “Berita Masyumi”, Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indoneia No. 1 Tahun II 1 Januari 1944. (tanpa halaman)

Page 88: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

69

d. Waktoenja mendjalankan propaganda moelai tanggal 1

sampai 10 Djanoeari 2604.

e. Akan membikin Choetbah propaganda memperbanjak

hasil boemi, yang akan dikhoetbahkan sesoedah

sembahjang Djoemat.

Selain berita hasil rapat tersebut, K.H A. Moe’thi selaku

ketua harian Masyumi juga menyampaikan informasi melalui

artikel yang berjudul “Andjoeran dan nasehat bagi anggauta-

anggauta barisan memperbanjak hasil boemi, kepada oemoem jg

bersangkoetan” seruan tersebut berisi sebagai berikut :128

Pendek kata kita haroes menang, kita haroes menang!. Dari

itoe kita haroes bersama-sama serentak memperbanjak hasil

boemi :

a. Djanganlah ada sedjengkal tanah jang kosong tak

ditanami; halaman masdjid, halaman langgar, halaman

roemah, di tepi-tepi pendirian apa sadja, dan tanah-tanah

jang mati atau kosong lainnja, tanamilah dengan katjang

atau djagoeng atau lagi djarak dll mana jang perloe dan

mana jang sekira lebih banjak hasilnja.

b. Perbaiki dan pergiatkanlah! Penanaman padi ini tahoen,

demikian kedele, djagoeng, dll di semoea sawah-sawah

dan ladang.

c. Gerakkanlah dan nasehatkanlah kepada seloeroeh rajat

segala bangsa hendaknja serentak menghilangkan segala

matjam kemalasannja bahkan soepaja menambah giat

bekerdjanja oentoek a dan b di atas moelai hari ini

djoega.

d. Hendaklah kesemoeanja itoe dikerdjakan dan dipenoehi

dengan kemaoean sendiri dan dengan keinsjafan jang

sempoerna dan keikhlasan jang moerni.

128 K.H. A. Moe’thi, “Andjoeran dan nasehat bagi anggauta-anggauta

barisan memperbanjak hasil boemi, dan kepada oemoem jg bersangkoetan”,

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia No.1 Tahun II 1 Januari 1944. 6

Page 89: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

70

Propaganda memperbanyak hasil bumi secara intensif

disebarluaskan pada kaum tani muslim di Jawa khususnya dan

masyarakat biasa pada umumnya. Usaha memperbanyak hasil

bumi ini dipropagandakan sebagai sebuah kewajiban bagi kaum

tani muslimin pada masa peperangan, karena tiap-tiap daerah

harus sebanyak mungkin dapat menghasilkan sendiri semua

bahan-bahan dan barang-barang yang dibutuhkan oleh penduduk

untuk keperluan hidupnya dan Perang Asia Timur Raya.

Sebagaimana yang tertera pada artikel yang dikemukakan

Pimpinan Masyumi berdasarkan kemufakatan Shumubu (Jakarta)

pada Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia sebagai

berikut,

Karena Balatentara Dai Nippon soedah melepaskan kita,

kaoem moeslimin, dari penindasan Belanda, Inggeris dan

Amerika, dan Pemerintah Balatentara Dai Nippon soedah

memberikan banjak perlindoengan-perlindoengan terhadap

kaoem Moeslimin di Djawa, wajiblah kita semoea sebagai

kaoem Moeslimin toeroet menjoesoen barisan-barisan jg

kokoh dan koeat itoe oentoek membantoe Pemerintah

Balatentara Dai Nippon sebagai tanda terima kasih kita.

Boeat kaoem tani moeslimin salah satoe djalan oentoek

toeroet menjoesoen dan memperkokohkan barisan-belakang

ini dan membantoe Pemerintah Balatentara, ialah bekerdja

dengan sekoeat-koeatnya oentek memperbanjak hasil

boeminja. Memperbanjak hasil boemi adalah soeatoe

kewadjiban bagi kaoem tani Moeslimin, lebih-lebih dalam

waktoe peperangan ini129

Slogan “memperbanyak hasil bumi” merupakan

propaganda dalam bidang pertanian yang disebarkan secara terus-

129 Pimpinan Masyumi dan Syuumubu, “Memperbanjak Hasil Boemi”,

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia No.1 Tahun II 1 Januari 1944. 4

Page 90: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

71

menerus. Menurut pernyataan di atas, keberhasilan pemerintah

militer Jepang dalam melawan sekutu dianggap sebuah jasa

pemerintah militer Jepang untuk umat Islam di Pulau Jawa untuk

melindunginya dari sekutu, khususnya Belanda. Dan banyak pula

penghargaan dari pemerintah militer Jepang terhadap kehormatan

dan kedudukan para ulama yang patut diapresiasi. Untuk itu

dalam membalas jasa yang telah diberikan, umat Islam sudah

seharusnya membantu pemerintah militer Jepang melalui

memperbanyak hasil bumi di Pulau Jawa. Dan usaha

memperbanyak hasil bumi pun juga merupakan suatu anjuran

yang tidak bertentangan dengan Islam.

Sama halnya dengan artikel yang dikarang Ki Dar yang

mengatakan bahwa :

Kedatangan Balatentara Dai Nippon disini, tidak sadja

soedah melepaskan dari ikatan rantai penindas dan

pendjajah pihak sekoetoe, bahkan kita sebagai rakjat

Indonesia diakoei sebagai saudaranja, dan agama kita

djoega mendapat penghargaan dan penghormatan.

Boekankah toean-toean telah mendengar dan mengetahoei

sendiri, bahwa para oelama kita telah diberi kehormatan

dan kedoedoekan sepantasnja jang berkenaan dengan

deradjat ke’oelamaannja130

Artikel yang ditulis oleh Ki Dar menjelaskan bahwa alasan

membantu pemerintahan militer Jepang bukan hanya perihal rasa

terima kasih, melainkan sikap baik Pemerintah militer Jepang

terhadap umat Islam juga menjadi alasan. Pemerintah militer

Jepang mengakui bahwa umat Islam di Indonesia khususnya

130 Pimpinan Masyumi dan Syuumubu, “Memperbanjak Hasil Boemi”,

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia No.1 Tahun II 1 Januari 1944. 4

Page 91: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

72

Pulau Jawa ialah saudaranya. Begitu pun dengan agama Islam

sangat dihormati oleh pemerintah militer Jepang. Ada beberapa

hal yang dikemukakan terkait dengan bentuk kehormatan dan

kedudukan derajat ulama yang dimaksud dalam artikel tersebut,

seperti :131

1. Tiap tahun siapapun ulama yang menghadap dapat diterima

dengan baik oleh Pemerintah militer Jepang di Istana.

2. Dengan adanya Chuo Sangi In dan Shu Shangi Kai, banyak

ulama kita mendapat kedudukan menjadi anggotanya yang

berarti bahwa ulama kita itu diberi hak yang sama untuk

merundingkan urusan negara.

3. Dengan diijinkannya mengadakan prajurit Suka Rela

Pembela Tanah Air , banyak ulama kita diberi kedudukan

menjabat pangkat yang tinggi dalam keprajuritan itu.

4. Diadakannya pelatihan-pelatihan ulama.

5. Dan lain-lain

Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian ini,

pimpinan Masyumi sebagai organisasi Islam yang diresmikan

oleh Jepang melakukan propaganda pertanian dalam Madjallah

Islam Soeara Moeslimin Indonesia melalui berbagai berita

Masyumi dan artikel-artikel yang terdapat pada majalah tersebut.

Masyumi bersedia melakukan propaganda pertanian ini karena

demi menimbulkan kesan bahwa Masyumi mendukung

kebutuhan-kebutuhan pemerintah militer Jepang. Propaganda

anjuran memperbanyak hasil bumi juga ada dalam pandangan

131 Ki Dar, “Beroesaha Memperbanjak Hasil Boemi”, Madjallah Islam

Soera Moeslimin Indonesia, No.1 Tahun II 1 Januari 1944. 74

Page 92: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

73

Islam sehingga Masyumi tidak keberatan untuk melakukan

propaganda hasil bumi tersebut. Begitu pun dengan syarat

penerbitan Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, harus

memuat isi yang menjadi fokus kemakmuran Asia Timur Raya

agar dapat dengan mudah diterbitkan.

Pada masa peperangan, pemerintah militer Jepang memang

sangat membutuhkan persediaan makanan sebanyak-banyaknya.

Karena jika tidak, prajurit yang bertarung akan kekurangan

tenaga dalam menghadapi serangan-serangan sekutu dan akan

mengalami kekalahan. Sehingga untuk mempertahankan itu

semua, kebutuhan prajurit harus dicukupi.

Apakah jang bergoena untoek mempertahankan negeri kita?

Serdadoe jang penoeh semangat keperadjoeritan serta alat

peperangan haroes siap lengkap. Di samping itoe haroes

ada persediaan barang makanan sebanjak-banjaknya.

Ma’loemlah kita, bahwa soal makanan teramat penting

bagi peperangan. Karena meskipoen kiranja alat tjoekoep

adanja, tetapi bila peroet lapar tentoelah serdadoe kita ta’

koeasa berdjalan madjoe132

Dalam artikel tersebut dijelaskan, para prajurit dianalogikan

sebagaimana mobil. Bahwa mobil dapat berjalan bila telah diisi

dengan bensin. Begitu pun dengan manusia, manusia sanggup

bekerja bila perutnya telah terisi makanan. Makanan tersebut

gunanya untuk menambah tenaga untuk memusnahkan jiwa dan

raga musuh. Semakin banyak makanan maka semakin sungguh-

132 Anonim, “Pengetahoean oemoem tentang Betjotjok tanam”,

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia No.2 Tahun II 15 Januari 1944.

12

Page 93: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

74

sungguh prajurit untuk mengadu tenaga nya.133 Dengan

demikian, umat Islam dianjurkan untuk membantu prajurit dalam

upaya memenuhi kebutuhan makanan dan perang.

K.H. Mas Mansur mengatakan tanah ini ialah tanah agraria,

yaitu tanah pertanian yang sangat luas dan subur yang telah

dianugerahi oleh Tuhan untuk umat Islam. Beliau juga mengutip

seorang ahli fikir Islam tentang pengetahuan pertanian yakni

Prof. Muhammad Farid Wadjdi dalam kitab Dairatul Ma’arif juz

1 halaman 551, bahwa pengetahuan pertanian adalah pengetahuan

yang sangat berfaedah dan bermanfaat. Bahkan pengetahuan yang

sangat perlu dan pasti untuk menegakkan peri penghidupan

manusia.134 Dalam Alquran surat Yusuf ayat 47 juga

menyebutkan, yang artinya :

Hendaklah kamoe bertjotjok tanam dengan radjin-radjin

selama toedjoeh tahoen; maka apa jang dapat kamoe toeai

atau pengoeat hasilnja, tinggalkan sahadja di tangkainja,

ketjoeali sebahagian ketjil jang perloe oentoek dimakan.135

Dalam artikel di atas mengandung dua nasihat yang

disampaikan. Pertama, adanya anjuran bercocok tanam dan

kedua, adanya anjuran untuk menghematkan makanan yang

diperoleh dari hasil pertanian tersebut. Anjuran untuk menghemat

bahan makan dari hasil pertanian dimaksudkan tidak lain ialah

untuk keperluan perang Asia Timur Raya agar persediaan bahan

133 Anonim, “Pengetahoean oemoem tentang Betjotjok tanam”,

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia. 12 134 K.H Mas Mansoer, “Angkatlah Tjangkoelmoe”, Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia No.1 Tahun II 1 Januari 1944. 1 135 Pimpinan Masyumi dan Syuumubu, “Memperbanjak Hasil Boemi”,

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia No.1 Tahun II 1 Januari 1944. 4

Page 94: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

75

makanan cukup dan terpenuhi. Jadi umat Islam di Pulau Jawa

pada masa itu dianjurkan untuk menghemat dan melipatgandakan

hasil bumi nya.

Pada masa pendudukan Jepang juga banyak transformasi

yang dilakukan dalam bidang pertanian. Hal tersebut disebabkan

karena pemerintah militer Jepang banyak memberikan edukasi

seputar pertanian baik dalam bentuk pelatihan-pelatihan atau

kebijakan. Oleh sebab itu, propaganda yang ada pada Madjallah

Islam Soeara Moeslimin Indonesia bukan hanya berupa anjuran

saja, melainkan diberi tahu juga informasi atau pengetahuan

tentang cara memperbanyak hasil bumi dengan berbagai cara.

Pada salah satu artikel dijelaskan cara menambah dan

melipatgandakan hasil bumi, adapun caranya sebagai berikut :136

1. Memperloeas tanah-tanah oentoek ditanami, dengan

memakai tanah jang sampai sekarang tidak

dipergoenakan, sedang akan dioesahakan djoega oleh

Pemerintah oentoek meroebah keboen2 onderneming-

onderneming dan kleinlandbouw oentoek ditanami

tanaman-tanaman jang menghasilkan barang-barang jang

terseboet di atas, djoega memboeka tanah-tanah baroe.

2. Membikin pengairan-pengairan jang sederhana, agar

soepaja tanah-tanah itoe bisa mendapat tjoekoep air jang

diboetoehkan.

3. Memperbaiki tjara menanam mitsalnja :

a. Memadjoekan waktoe menjebar benih, karena

terboekti, bahwa dengan djalan jang demikian ini

hasilnja akan bertambah.

b. Memakai dan menambah poepoek.

c. Memperbaiki pemeliharaan padi dengan mengatoer

tjara menanam jang lebih sempoerna jaitoe

136 Pimpinan Masyumi dan Syuumubu, “Memperbanjak Hasil Boemi”,

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia No.1 Tahun II 1 Januari 1944. 5

Page 95: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

76

menanamjanya bibit di sawah berbaris, rapat dan

djangan dalam-dalam.

d. Lebih mendjaga tanaman-tanaman, sehingga djika

timboel penyakit dengan lekas dapat diberantas

(tidak terlambat).

e. Menjegah hama tikoes dengan pemakaian obat-obat

dan alat-alat penangkap.

f. Menanam djagung di antaranja katjang tanah dan

ketela pohon.

g. Memperloeas tanaman djenis-djenis jang soedah

ternjata banjak memberi hasil.

h. Dan lain-lainnja.

Sebagaimana produksi padi, ada beberapa strategi yang

diajarkan dalam Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia di

Pulau Jawa saat itu. Pertama, Peningkatan produksi padi bisa

dengan cara meningkatkan produktivitas per hektar serta

memperluas wilayah penanaman. Kedua, rekomendasi jenis-jenis

padi yang lebih cocok, seperti padi cere137 dan padi horai.138

Ketiga, inovasi teknik berupa memindahkan bibit tanaman padi

pada garis-garis lurus dengan jarak tanam tertentu di antara bibit

tersebut (larikan), tidak lebih dari 2 cm,139 waktu ideal tanaman

antara 20-25 hari setelah penebaran bibit.140

137 Padi cere ialah padi yang tak berambut. Beras yang ditanam di Jawa

sebelum perang dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu padi cere dan padi bulu

(padi berambut). Padi bulu lebih dihargai oleh orang Jawa karena lebih enak

dan mutunya lebih tinggi. Tetapi pemerintah militer Jepang

merekomendasikan untuk menggunakan padi cere untuk memaksimumkan

produksi secara keseluruhan. Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa:

perubahan Sosial di Pedesaan 1942-1945. 7 138 Padi horai , salah satu bibit baru juga yang direkomendasikan yang

berasal dari Taiwan. Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: perubahan

Sosial di Pedesaan 1942-1945. 8 139 Inovasi baru teknik penanaman yang diajarkan ialah dengan larikan,

dimana mereka tidak lagi menggunakan tali untuk menentukan jarak, tetapi

Page 96: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

77

Pada masa pendudukan Jepang, padi sangat penting

sehingga ada penerapan politik beras atau kewajiban

menyerahkan beras kepada Jepang. Kebijakan tersebut telah

diberlakukan sejak Agustus 1942 sesuai dengan kebijakan

Gunseikanbu dalam mengatur bahan pangan secara sistematis.

Adapun aturan-aturan yang ditetapkan di antaranya, padi di

bawah pengawasan langsung oleh negara dan hanya pemerintah

yang diizinkan melakukan proses pemungutan dan penyaluran

padi. Untuk itu, didirikan sebuah badan pengelola pangan

dinamakan Shokuryo Kanri Zimusyo (kantor pengelolaan

pangan), di bawah Departemen Ekonomi Gunseikanbu.141 Selain

itu, para petani juga harus menjual padi/hasil produksi mereka

kepada pemerintah dan harga gabah serta beras ditetapkan oleh

Pemerintah.142

Selain soal padi, rakyat juga dibujuk untuk tidak menanam

lebih dari dua tanaman secara bersama-sama, suatu praktik

tersebut disebut tumpang sari. Begitu juga dengan pupuk, rakyat

dianjurkan untuk membuat pupuk sendiri, terutama membuat

menggunakan bambu dengan tanda pada setiap jarak. Aiko Kurasawa, Kuasa

Jepang di Jawa: perubahan Sosial di Pedesaan 1942-1945.... 9 140 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 7- 9 141 SKZ bertanggung jawab untuk menguasai seluruh proses pembelian

dan penyaluran padi di bawah monopoli negara serta menentukan jumlah padi

yang akan dibeli pemerintah. Badan ini juga bertanggung jawab menentukan

harga resmi padi. 142 Bahkan dengan adanya aturan-aturan yang ada, untuk mengatasi

akan kekurangan beras, pemerintah menganjurkan agar rakyat makan bubur

dan memperkenalkan resep baru, yaitu makanan yang diberi nama “Bubur

Perjuangan” dan “Bubur Asia Raya” dengan menggunakan jagung, singkong,

kedele, da palawija lainnya. Lihat Miftahul Falah, Peranan K.H. Ruhyat

dalam Perjuangan Bangsa (1911-1977). 61-62

Page 97: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

78

pupuk kompos. Di samping itu, juga diperkenalkan perangkat

pertanian baru adalah Ganzume, sejenis penggaruk yang

digunakan untuk penyiangan.143

Adapun tanaman-tanaman yang dianjurkan pada artikel

dalam Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, tanaman

Palawidja di antaranya Jagung, kacang tanah, ubi kayu, singkong,

ubi jalar, kedelai, kacang hijau, kentang. Dan tanaman sayuran

seperti : Bawang merah, bayam, kacang panjang, lombok, terong,

tomat. Serta tanaman lain seperti kapas dan jarak.144

Sebagaimana H. M. Moechtar pada artikelnya yang

berjudul “Kepentingan Bersama” memberikan pesan kepada

pembaca bahwa :

...memperbanjak hasil bumi itoe adalah perintah agama

Islam, sebagaimana jang diberitakan oleh Nabi Muhammad

SAW dalam mengoesahakan hasil boemi, dan Nabi Adam

as adalah beliau sendiri bertjotjok tanam, bahkan agama

Islam ada satoe bagian tertentoe, menerangkan bagaimana

ichtiar memperbaiki hasil boemi dan bagaimana tjara

pembagiannja dll. Berkenaan dengan ini Alim Oelama

harus turut bersama memberikan garis-garis Islam yang

berhoeboengan dengan ini soepaja selain berlipat ganda

hasilnja mereka dapat mentjoerahkan tenaganja oentoek

Allah dan dalam djalan Allah, inilah berkat bekerja sama.145

Banyak cara untuk menyampaikan propaganda Masyumi

untuk memenuhi kepentingan pemerintah militer Jepang. Pada

143 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 10-11 144 Anonim, “Pengetahoean oemoem tentang bertjotjok tanam II”,

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia No.2 Tahun II 15 Januari 1944.

12 145 H. M Moechtar, “Kepentingan Bersama”, Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia No.1 Tahun II 15 Januari 1944. 3

Page 98: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

79

artikel ini agama Islam dijadikan dalih alasan mengapa harus

memperbanyak hasil bumi baik melalui sabda ataupun ayat-ayat

al-Quran yang mendukung. Karena dengan begitu Kaum

muslimin yang beragama Islam akan menjalankan perintah Islam

tersebut. Sebagaimana artikel yang ditulis oleh K.H Hasyim

Asy’ari yang berjudul “Keoetamaan bertjotjok tanam dan

bertani”, bahwa junjungan kita Nabi Muhammad saw telah

bersabda, yang artinya :

Ta’ada seorang Moeslim jang menanam tanaman,

melainkan bahwa sebagian dari tanaman itoe jang dimakan

orang mendjadi shadaqah baginja, dan jang ditjoeri orang

dari padanja djoega djadi shadaqah. Poen jang dimakan

boeroeng dari padanja djadi shadaqah poela; dan ta’ada

sebagian dari tanaman itoe jang dibentjanai orang,

melainkan djadi shadaqah baginja.146

Terlepas dari strategi dalam peningkatan produksi hasil

bumi, pemerintah militer Jepang juga menunjang peningkatan

infrastruktur serta perbaikan tanah, di antaranya pembangunan

irigasi, penebangan hutan, peningkatan kesuburan tanah,

reklamasi tanah liar dan berawa-rawa, serta perubahan-perubahan

di dalam pemanfaatan tanah.147 Sebagaimana berita Pemerintah

yang dilansir dalam Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia, Pemerintah akan memperloeas sawah, kebun dan

memperbaiki pengairan. Luas tanah yang akan dibuka sebagai

sawah kira-kira 10.000 hektar; sebagai kebun puluhan hektar dan

146 K.H Hasyim Asy’ari, “Keoetamaan bertjotjok tanam dan bertani”,

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia No.2 Tahun II 15 Januari 1944.

4 147 Aiko Kurasawa, Kuasa Jepang di Jawa: perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. 12-17

Page 99: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

80

berapa ratus hektarnya akan diperbaiki untuk dijadikan daerah

pengairan. Usaha tersebut akan berlangsung sampai bulan ke-8

atau ke-10 tahun 1944.148

Begitu pun target sasaran, usaha propaganda

“memperbanyak hasil bumi” bukan hanya diperuntukkan untuk

kaum tani saja, melainkan untuk seluruh rakyat di Pulau Jawa.

Bahkan bukan hanya yang sudah dewasa saja, tenaga-tenaga anak

kecil yang masih bersekolah pun juga dibutuhkan dan dianjurkan

untuk sama-sama membantu keperluan peperangan. Adapun

tempatnya, bukan hanya terfokus pada sawah, kebun, tanah

kosong dan lain-lain saja, melainkan pekarangan-pekarangan

rumah, dan sekolah ataupun tempat lain juga dianjurkan.

Sebagaimana artikel dalam Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia yang ditulis tanpa pengarang, memberikan gambaran

pengetahuan umum tentang bercocok tanam pada kebun tiap-tiap

sekolah dengan tujuan :

Bila anak-anak dilatih bertani di sekolah maka akan timboel

keinginan mereka itoe bertanam apa-apa di pekarangan

roemah masing-masing. Hal ini perloe diandjoer-

andjoerkan moerid-moerid hendaknja berlomba-lomba

menanami pekarangan roemahnja masing-masing sebaik-

baiknja.149

K.H. Saifudin Zuhri dalam buku otobiografinya

menjelaskan bahwa solusi untuk mengatasi situasi pangan pada

148 Hodoohan, “Berita Pemerintah : Memperloeas sawah, keboen, dan

memperbaiki pengairan”, Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia,

No.10 tahun II 15 Mei 1944. 1 149 Anonim, Pengetahoean Oemoem tentang Bertjotjok Tanam II,

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.2 Tahun II 15 Januari 1944.

12

Page 100: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

81

masa pemerintahan militer Jepang, rakyat harus menanam apa

saja di halaman rumahnya, adapun tanaman-tanaman yang bisa

mendatangkan hasil bahan makanan, misalnya, singkong, ubi

rambat, jagung, dan sebagainya. Bahkan di beberapa kota alun-

alun juga ditanami jagung dan singkong. Begitu pun sepanjang

jalan raya harus banyak ditanami pohon jarak untuk kemenangan

perang Asia Timur Raya.150

B. Propaganda Keprajuritan

Wacana keprajuritan termasuk salah satu yang banyak

disuarakan dalam Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia.

Wacana tersebut dikemas menjadi propaganda yang mengaitkan

Islam dan Keprajuritan. R Kasman Singodimedjo, seorang tokoh

Muhammadiyah, pernah menulis artikel di Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia dengan judul “Semangat

Keperdjoeritan! Bahannya tjoekoep, kesempatan ada dan

waktoenja tiba!”. Pada artikel tersebut menyebutkan ada 3

sumber yang menjadi bahan-bahan keprajuritan pada masa

pemerintahan militer Jepang di antaranya :151

1. Soember keperdjoeritan kebangsaan Indonesia yang asli.

2. Soember keperdjoeritan Agama rakyat Indonesia (Islam).

3. Soember keperadjoeritan Nippon.

150 Pohon jarak pada masa pendudukan Jepang digunakan sebagai

pelumas senjata atau bisa juga digunakan sebagai bahan bakar mesin seperti

pesawat tempur tentara Jepang. KH Saifudin Zuhri. Guruku orang-orang dari

Pesantren, (Yoyakarta: LKIS, 2001). 244 151 R Kasman Singodimedjo, “Semangat Keperdjoeritan! Bahannja

tjoekoep, kesempatan ada, waktoenja tiba!” Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia No.4 Tahun II 15 Februari 1944 . 7

Page 101: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

82

Menurutnya, ketiga poin di atas penting. Sumber

kebangsaan Indonesia asli yang dimaksud disini ialah semangat

nasionalisme. Sumber tersebut penting karena bagaimana pun

juga rasa dan watak kebangsaan itu selalu mempengaruhi

semangat rakyatnya. Dengan adanya nasionalisme yang tinggi

maka akan tercipta rasa untuk bersatu, gotong-royong dan tidak

mudah terpecah belah.152 Sedang sumber keprajuritan Islam

penting karena pengaruh agama Islam di Jawa benar-benar

dijunjung tinggi. Para ulama atau kiai memiliki pengaruh yang

besar di kalangan masyarakat khususnya umat Islam bahkan

pemerintah militer Jepang sendiri pun turut sangat menghormati

dan memperhatikan agama Islam. Sehingga sumber agama Islam

patut dijadikan landasan untuk semangat keprajuritan. Terakhir,

sumber keprajuritan Nippon penting karena sistem keprajuritan

Nippon itulah yang berlaku di seluruh Asia Timur Raya sebagai

jaminan akan kemenangan akhir. Dengan adanya semangat-

semangat Nippon yang tertanam dalam jiwa keprajuritan maka

akan terbangun pula semangat keprajuritan yang tinggi selama

masa peperangan.

R. Kasman Singodimedjo berusaha meyakinkan bahwa

rakyat di Pulau Jawa memiliki sifat-sifat keprajuritan yang sudah

ada sejak dahulu. Begitu juga di dalam Quran dan Hadis yang

mengharuskan hal tersebut, ringkasnya :153

152 H.M. Amir Hasan, “Darah Ksatrija”, Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia, No.1 Tahun I 1 Desember 1943. 26 153 R Kasman Singodimedjo, “Semangat Keperdjoeritan! Bahannja

tjoekoep, kesempatan ada, waktoenja tiba!”, Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia No.4 Tahun II 15 Februari 1944. 7 dan 8

Page 102: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

83

1. Perdjoerit haroes membela negerinja (hoebboel waton

minal iman)

2. Perdjoerit haroes disiplin kepada kewajibannja

3. Perdjoerit haroes bersatoe

4. Perdjoerit haroes mempoenjai pendirian jang tegoeh

5. Perdjoerit haroes sabar di dalam segala kesoekaran

6. Perdjoerit haroes berani ( Qoer’an S. Anfal 15, 16, 17),

meskipoen moesoeh lebih banjak

7. Perdjoerit haroes mentertibkan solat dan dermawan

berkoerban

8. Perdjoerit haroes adil

9. Perdjoerit haroes bersemangat di dalam peperangan dan

perdjoeangannja sehingga maksoed tertjapai

Peraturan keprajuritan Islam banyak diambil dari surat al-

Anfal karena surat tersebut memuat isi yang mengatur hal

peperangan Kaum Muslimin pertama kali. Ada kurang lebih 7

pasal yang disebutkan, di antaranya :154

1. Hal persediaan-persediaan oentoek mengadakan perang

2. Hal perang (yaitoe perang Badr)

3. Djalannja oentoek mentjapai kemenangan, jaitoe

dengan setia dan disiplin pada pemimpinnja

4. Kepentingan kemenangan achir

5. Kemenangan itoe benar-benar tidak bergantoeng dari

djoemlah jang besar atau sendjata jang banjak, akan

tetapi dari ketegoehan hati (semangat) dan persatoean

(bekerdja bersama-sama)

6. Hal kepentingan bersiap sedia jang lengkap oentoek

sewaktoe-waktoe berperang dan sewaktoe-waktoe

menegakkan perdamaian

7. Kepentingan pembelaan Noesa dan Bangsa, meskipoen

tenaga moesoeh sepoeloeh kali banjaknja dari padanja.

154 R Kasman Singodimedjo, “Semangat Keperdjoeritan! Bahannja

tjoekoep, kesempatan ada, waktoenja tiba!”, Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia No.4 Tahun II 15 Februari 1944. 8

Page 103: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

84

Beliau mengatakan jika memang benar-benar penduduk di

Indonesia khususnya di Pulau Jawa itu beragama Islam yang

berpedoman pada Quran dan Hadis maka tidak ada pilihan lain

dari pada menjadi prajurit. Prajurit Allah untuk menjaga agama,

nusa, dan bangsa, agar tidak diinjak-injak oleh musuh, yaitu

Amerika, Inggris dan sekutu.155 Seruan-seruan untuk menjadi

prajurit terus-menerus dipropagandakan, demikian juga seruan

untuk bergabung pada badan-badan keprajuritan.

Marilah sekarang kita menoedjoe kepada kepedjoeritan

Nippon jang sekarang ini pada Tentara Pembela Tanah Air

dan Heiho benar-benar dijadikan dasar perdjoeangan

oentoek mentjapai kemenangan akhir sebagai sjarat tjita-

tjita Asia Timoer Raja156

Begitu juga dengan artikel R. Kasman Singodimedjo yang

berjudul “Islam dan Kepradjoeritan” sebagai berikut :157

Orang Islam haroes mendjadi pradjoerit, pradjoeritnya

Allah untuk membela agama, nusa, dan bangsa. Adakah

kita semoea soedah mendjadi pradjoerit?

Seruan untuk mengajak umat Islam menjadi prajurit sangat

terlihat jelas dengan dalih dianjurkan dalam agama Islam. Ajakan

untuk sama-sama bergabung sebagai prajurit PETA, Heiho dan

badan-badan militer lainnya yang dibentuk oleh Pemerintah

155 R Kasman Singodimedjo, “Semangat Keperdjoeritan! Bahannja

tjoekoep, kesempatan ada, waktoenja tiba!”, Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia No.4 Tahun II 15 Februari 1944 . 7 156 R Kasman Singodimedjo, “Semangat Keperdjoeritan! Bahannja

tjoekoep, kesempatan ada, waktoenja tiba!”, Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia No.4 Tahun II 15 Februari 1944. 8 157 R Kasman Singodimedjo, “Islam dan Kepradjoeritan”, Madjallah

Islam Soeara Moeslimin Indonesia No.6 Tahun II 15 Maret 1944. 3

Page 104: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

85

militer Jepang.158 R. Kasman Singodimedjo juga menganjurkan

bahwa umat Islam di Jawa segera membuat prajurit yang dapat

membela agama dan negara nya.

Apa boektinja bahwa Islam itoe agama kepradjoeritan?

Boektinja Thariq Ibnoe Ziad, Chalifah Oemar bin Chattab,

Chalifah Aboe Bakar, Djendral Oesamah bin Zaid, Chalid

bin Walid, Oemar bin Ash, Abdoellah bin Aoef,

Moeawiyah bin Aboe Sofjan, dan masih banjak lagi.

Thariq Ibnoe Ziad adalah panglima jang gagah berani.

Dialah jang mengibar-ngibarkan pandji-pandji Islam ke

negeri Spanjol159

Upaya untuk mengajak umat Islam menumbuhkan

semangat keprajuritan terus dilakukan. Tokoh-tokoh Islam

terdahulu pun ikut digambarkan sedemikian rupa perjuangan

yang telah ditempuh semasa hidupnya. Hal ini digunakan semata-

mata untuk memantik semangat umat Islam di Pulau Jawa pada

masa itu. Umat Islam harus menghilangkan rasa takutnya dan

berani maju dalam mencapai kemenangan Asia Timur Raya. Dan

tentunya maju bersama-sama dengan Pemerintah militer Jepang.

Orang Islam itoe haroes berani karena benar, dan takoet

karena salah! Jang mendjadi kepentingan pada zaman

sekarang ini adalah mentjapai kemenangan achir, dan

djalan satoe-satoenya ialah pendoedoek Asia serentak

berperang, serentak madjoe, bersama-sama dengan Nippon.

Dan di dalam hal ini tak boleh ada rasa penakoet!160

158 Abd. Moekti, “Berani Mati”, Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia, No.3 Tahun II 1 Februari 2604. 7 159 R Kasman Singodimedjo, “Islam dan Kepradjoeritan”, Madjallah

Islam Soeara Moeslimin Indonesia No.6 Tahun II 15 Maret 1944. 3 160 R Kasman Singodimedjo, “Islam dan Kepradjoeritan”, Madjallah

Islam Soeara Moeslimin Indonesia No.6 Tahun II 15 Maret 1944. 4

Page 105: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

86

Bangsa Asia Timur Raya harus bangkit bersama-sama

untuk melawan musuh bersama yakni Amerika, Inggris, dan

Belanda. Karena dengan demikian itulah yang menjadi khas

bangsa Asia Timur Raya.

50 djoeta penduduk di tanah Djawa mempoenjai

ketegoehan hati oentoek membinasakan moesoeh kita,

Amerika, Inggris, dan Belanda di bawah pimpinan

Balentara Dai Nippon, dengan semangat bernjala-njala jang

timboel oleh karena telah dibebaskan dari penindasan

Belanda. Dengan hal jang demikian itoe bangsa di tanah

Djawa menoenjoekkan lagi sifatnja jang sedjati sebagai

bangsa Asia Timoer Raya.161

Pemerintah memberikan gambaran bagaimana perlakuan

sekutu di Pulau Jawa. Perlakuan demikian yang turut merugikan

wilayah Jawa dan benua Asia di sekitarnya.

Mereka moela-moela mendirikan maskapai-maskapai

kepoenjaan Inggeris dan Belanda jang bermaksoed

mendjajah negeri ini. Sesoedah diselesaikan toedjoean

maskapai itoe, dengan memakai politik hendak

memadjoekan peradaban, mereka memperboedak

pendoedoek asli, sehingga hasil dari oesaha ini

dipergoenakan oentoek hidoep mewah di negeri mereka

sendiri. Di samping itoe, tanah Djawa dipergoenakan poela

sebagai soeatoe pangkalan oentoek mendjajah benoea

Asia.162

Hodoohan selaku perwakilan dari Pemerintah menyerukan

kepada umat Islam melalui Madjallah Islam Soeara Moeslimin

161 Anonim, “Pendjelasan Pihak jang berwadjib: Tentang Pembentoekan

Tentera Pembela Tanah Air jang kedoea”, Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia, No.7 Tahun II 1 April 1944. 2 162 Hodoohan, “Pendjelasn pihak jang berwajib : Tentang

Pembentoekan tentera Pembela tanah air jang kedoea (II)”, Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia, No.8. Tahun II 15 April 1944. 2

Page 106: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

87

Indonesia, seruan propaganda yang diperjelas tidak lain ialah kita

sesama bangsa Asia.

Sekarang kita, bangsa Asia, menghadapi peperangan jang

akan menentoekan nasib kita, merdeka atau didjadjah.

Tanah Djawa adalah mempoenjai kedoedoekan jang

penting dalam Asia Timoer Raja. Sebab itoe, kita

pendoedoek di tanah Djawa, dengan memikoel nasibnja

1000 djoeta bangsa Asia, haroes beroesaha dengan giat

dan mentjoerahkan segenap tenaga oentoek mentjapai

kemenangan achir.163

Pada pertengahan tahun 1944, posisi umat Islam semakin

dipercaya oleh pemerintah militer Jepang. Hal ini berkat

Masyumi dengan majalahnya yang menyebarluaskan banyak

wacana bertema dukungan terhadap Pemerintah militer Jepang.

Setelah sudah terbentuknya PETA pada Oktober 1943, maka

mulai muncul aspirasi-aspirasi untuk membentuk Korps

Sukarelawan Islam. Hal ini dilakukan melalui sebuah petisi yang

ditandatangani langsung sepuluh orang tokoh Muslim terkemuka.

Dengan demikian, berkembang suatu pemikiran yang kuat dari

pemerintah militer Jepang bahwasanya umat Islam mendukung

perang Asia Timur Raya.164

Petisi pembentukkan Korps Sukarelawan Islam ini

dikemukakan seorang pemimpin Muhammadiyah dan tokoh

Islam di Yogyakarta, Wali Al-Fatah. Selain itu terdapat beberapa

tokoh yang namanya tercantum sebagai penandatangan petisi

163 Hodoohan, “Pendjelasan pihak jang berwajib : Tentang

Pembentoekan tentera Pembela tanah air jang kedoea (II)”, Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia, No.8. Tahun II 1944. 3 164 Abdullah, Taufik, ed., Hubungan Indonesia dan Jepang dalam

Lintasan Sejarah. (Jakarta: Kemendikbud, 2018). 152

Page 107: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

88

adalah : K.H. Mas Mansur, Mr. R. Muhammad Adnan, Dr.

Amrullah, K.H. Muchtar, dan empat orang Kiai.165 Pada awalnya

Masyumi membentuk Hizbullah (tentara Allah) pada 14 Oktober

1944. Namun Petisi tersebut tidak langsung direspon. Masyumi

harus menunggu dengan jangka waktu yang cukup lama.

Sehingga pada akhirnya, 8 Desember 1944, Saiko Sikikan baru

mengumumkan adanya tentara sukarelawan yang diberi nama

Hizbullah.166

Dengan adanya Hizbullah, pemerintah militer Jepang

berharap agar propaganda tentang perang suci untuk

mempertahankan Jawa akan mendapatkan dukungan dari pemuda

Islam untuk mendukung perang Asia Timur Raya167

C. Propaganda Bahasa Nippon

Peralihan kekuasaan dari Pemerintahan Hindia Belanda ke

pemerintahan militer Jepang di Pulau Jawa memiliki berbagai

macam kebijakan baru, khususnya dalam pengembangan bahasa.

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Bahasa Belanda

dijadikan bahasa yang wajib dipelajari oleh seluruh rakyat jajahan

kolonial Belanda. Begitu juga masa pendudukan militer Jepang,

pemerintah juga menerapkan Bahasa Nippon sebagai bahasa

yang harus dipelajari oleh rakyat di Pulau Jawa.168 Pemerintah

165 Abdullah, Taufik, ed., Hubungan Indonesia dan Jepang dalam

Lintasan Sejarah. 153 166 Artikel “Hizbullah zaman Jepang”,

https://historia.id/politik/articles/hizbullah-zaman-jepang-6aqNN (Diakses

pada tanggal 5 Desember 2019 pukul 15.00 WIB) 167 Amrin Imron , Di bawah pendudukan Jepang 1942-1945, Jakarta:

PT.Ichtiar Baru, 2012. 54 168 Di sekolah-sekolah diadakan kurikulum khusus mata pelajaran khas

Jepang. Pada masa tersebut diajarkan bahasa dan huruf Jepang, Katakana dan

Page 108: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

89

militer Jepang berharap penggunaan Bahasa Nippon ini dapat

menggantikan penggunaaan Bahasa Belanda dalam sehari-hari.

Oleh karenanya pada masa itu dibuat kebijakan pelarangan

penggunaan Bahasa Belanda di wilayah pendudukan.

Menurut pemerintah militer Jepang, bahasa sangat

memegang peranan penting dalam membentuk karakter

masyarakat. Oleh sebab itulah pemerintah militer Jepang

berusaha tetap menanamkan nilai-nilai ke-Jepang-an melalui

bahasanya. Pengajaran Bahasa Nippon ini menjadi suatu

kebutuhan yang sangat penting bagi pemerintah militer Jepang.

Karena dengan mengenal Bahasa Nippon, maka akan lebih

mudah terjadinya pertukaran kebudayaan di lingkungan Asia

Timur Raya serta menghapus hal-hal yang berkaitan dengan

Eropa khususnya Belanda.

Bahasa Nippon ini juga penting sebagai alat komunikasi

antara pemerintah militer Jepang dengan rakyat di Pulau Jawa

dalam lingkungan kemakmuran Asia Timur Raya. Pada awalnya,

bahasa tersebut juga bisa dikatakan sebagai “Lingua Franca”

Asia Timur Raya. Bahasa tersebut pun diajarkan bukan hanya di

sekolah, tetapi juga dalam berbagai kesempatan lain namun

dikarenakan masih banyak yang belum memahami Bahasa

Nippon dengan lancar sehingga pemakaian bahasa Melayu atau

Indonesia ikut dipercepat juga.169

Hiragana. Lihat Moehkardi, Mengulang Jejak Sepanjang Tiga Zaman:Sebuah

Otobiografi, (Yogyakarta: Yayasan Medita, 2001). 92 169 Aiko Kurasawa, Masyarakat & Perang Asia Timur Raya: Sejarah

dengan Foto yang Tak Terceritakan, (Depok: Komunitas Bambu, 2016). 64

Page 109: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

90

Pengajaran Bahasa Nippon ini sudah disebarluaskan

melalui berbagai macam media di Pulau Jawa. Pemerintah militer

Jepang memberikan pengenalan dan pengajaran Bahasa Nippon

pada setiap sekolah, tempat kursus, film, media cetak dan lain-

lain. Tidak hanya itu, bahkan diajarkan juga lagu kebangsaan

Jepang dan lagu-lagu berbahasa Jepang lainnya dalam upaya

pengembangan Bahasa Nippon di Pulau Jawa.

Bahkan di Jakarta pada 26 November 1944, Gunseikanbu

melangsungkan perlombaan berpidato dalam Bahasa Nippon di

antara pegawai-pegawai kantor pemerintah dan partikelir-

partikelir di seluruh Djakarta Tokubetsu Shi.170 Bagi P.J.M.

Gunseikan dalam pidato nasihatnya,

Oentoek mentjapai tjita-tjita kita, ialah memegang tegoeh

semangat melakoekan kemakmoeran bersama Asia Timur

Raja dengan memakai semangat Nippon sebagai dasarnja.

Dan djalan memiliki semangat Nippon ialah Bahasa

Nippon171

Pada Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, dapat

dilihat terdapat pengajaran Bahasa Nippon dalam setiap edisinya.

Istilah yang dipakai bukan Bahasa Jepang dalam majalah tersebut

melainkan Bahasa Nippon. Jadi pada masa pendudukan, sebutan

seperti Japan, Jepun, atau Jepang yang berbeda di masing-masing

170 Djakarta Tokubetsu Shi ialah istilah untuk menyebut kota Jakarta

pada masa pendudukan Jepang 171 “Bahasa Nippon Sjarat Penting Oentoek memiliki Semangat

Nippon”, Asia Raya, 27 November 1944, Tahun ke III No.283

Page 110: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

91

daerah di Pulau Jawa itu dilarang untuk dipakai. Oleh sebab itu

sebagai gantinya memakai istilah Nippon atau Dai Nippon.172

Propaganda pengajaran Bahasa Nippon pada Madjallah

Islam Soeara Moeslimin Indonesia diterterakan pada setiap

halaman terakhir majalah, sebelum isi iklan. Pengajaran Bahasa

Nippon dalam setiap majalah tidak terlalu banyak, hanya 1-2

lembar saja. Pengajar Bahasa Nippon yang dipakai dalam

majalah ini ialah Prof. Masaichi Kurono yang disalin oleh B

Rangkoeti.173

Prof. Masaichi Kurono ialah seorang ahli bahasa, yang

mengetahui bagaimana cara yang baik untuk mengajarkan Bahasa

Nippon kepada bangsa asing, rakyat di Pulau Jawa. Beliau sudah

bertahun-tahun menjadi guru teristimewa di Tonan Asia Gakoein.

Selain itu juga, beliau sudah pernah mendidik guru-guru Bahasa

Nippon yang telah diutus ke daerah-daerah lingkungan

kemakmuran Asia Timur Raya. Beliau juga salah seorang yang

mendirikan Komisi Pendidikan Ilmu Bahasa Nippon dalam

Majelis Pembangkit Pengajaran Bahasa Nippon, yang didirikan

oleh Kementerian Pengajaran di Tokyo. Jadi jelas, beliau bukan

hanya ahli dalam teori saja melainkan juga dalam dunia

praktek.174

Pada materi pengajaran Bahasa Nippon dalam Madjallah

Islam Soeara Moeslimin Indonesia, ciri khas yang diajarkan ialah

172 Aiko Kurasawa, Masyarakat & Perang Asia Timur Raya: Sejarah

dengan Foto yang Tak Terceritakan. 60 173 Anonim, “Kata Pengantar”, Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia No.1 Tahun II 1 Februari 1944. 16 174 Anonim, “Kata Pengantar”, Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia No.1 Tahun II 1 Februari 1944. 16

Page 111: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

92

dasar-dasar dalam Bahasa Nippon. Sistem pengajaran yang

dipakai sangat mendasar, pembaca diajarkan cara mengucapkan

huruf dalam bahasa Nippon, kemudian dilanjutkan dengan tata

bahasa yang jelas. 175

Bahasa Nippon memiliki tiga aksara, di antaranya aksara

Kanji,176 aksara Hiragana,177 dan aksara Katakana178. Tetapi yang

diajarkan melalui Madjallah Islam Soeara Meslimin Indonesia,

lebih banyak memakai aksara Katakana. Aksara Katakana bisa

dibilang aksara yang mudah untuk dasar bagi pemula dalam

belajar Bahasa Jepang. Menurut fungsinya, Katakana biasa

dipakai untuk kata-kata yang berasal dari bahasa asing, seperti

nama toko, perusahaan, nama kota, nama negeri, dan nama-nama

lain yang perlu ditonjolkan dalam sebuah kalimat.

D. Propaganda Pencegahan Mata-mata

Pada masa peperangan, musuh sangat patut untuk

diwaspadai. Musuh yang dimaksud ialah Amerika dan Inggris,

disusul juga Belanda dan Australia karena keterlibatannya dalam

membantu perang Asia Timur Raya. Pemerintah militer Jepang

175 Anonim, “Dasar Bahasa Nippon”, Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia No. 1 Tahun 1 1 Desember 1943. 32 176 Aksara Kanji yaitu karakter tulisan yang dipinjam dari China. Di

antara yang lain kanji terbilang lebih sulit penulisannya.

https://googleweblight.com/i?u=https://japanesian.id/belajar-kanji/&hl=id-ID

(Diakses pada 12 Agustus 2018 pukul : 21.00 WIB). 177 Aksara Hiragana digunakan untuk kata-kata asli bahasa Jepang.

https://googleweblight.com/i?u=https://japanesian.id/belajar-kanji/&hl=id-ID

(Diakses pada 12 Agustus 2018 pukul : 21.00 WIB). 178 Aksara Katakana biasanya dipakai untuk menyebut kata-kata

serapan dan istilah asing.

https://googleweblight.com/i?u=https://japanesian.id/belajar-kanji/&hl=id-ID

(Diakses pada 12 Agustus 2018 pukul : 21.00 WIB).

Page 112: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

93

berusaha mengajak umat Islam untuk mewaspai bahaya-bahaya

serangan musuh ke wilayah Pulau jawa.

Beratoes2 tahoen lamanja moesoeh kita, ialah Amerika

Inggeris mengindjak2 benoea Asia. 1000 djoeta ra’jat di

Benoea Asia dipaksa hidoep sebagai hamba di bawah

penganiajaan mereka itoe. Di antara negeri-negeri Asia,

hanjalah negeri Nippon sadja jang berkoeasa menolak

penganiajaan Amerika Inggeris dengan tenaga sendiri.

Keadaan demikian itoe berdjalan sampai kepada waktoe

sebeloem petjah peperangan Asia Timoer Raja dan oleh

karena Amerika Inggeris tidak hendak membatalkan

maksoednja jang jahat itoe, petjahlah peperangan Asia

Timoer Raja, sementara bangsa Belanda dan Australia ikoet

serta di fihak Amerika Inggeris. Negeri Nippon terpaksa

melakoekan peperangan ini oentoek mempertahankan

pendirian negeri sendiri pada choesoesnja dan oentoek

memerdekakan negeri2 bangsa Asia dalam lingkoengan

Asia Timur Raja oemoemnja. Maka ternjatalah bahwa

maksoed peperangan Nippon adalah soetji.179

Pada masa pemerintahan militer Jepang, pencegahan mata-

mata dipropagandakan dengan slogan dalam iklan “Awas mata-

mata musuh”. Slogan tersebut sering dilihat dan didengar

masyarakat di Pulau Jawa. Hal ini memang sengaja

disebarluaskan kepada masyarakat Jawa sebagai bentuk

kepentingan pemerintah militer Jepang dalam mengamankan

wilayah pendudukannya dari sekutu. 180

Pada Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, iklan-

iklan produk ditampilkan di bagian akhir dari majalah tersebut.

Salah satunya, produk kacamata dari Asia Katja Mata. Pada

179 Hoodohan, “Pembentoekan Kemakmoeran A.T.R” , Madjallah

Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.1 Tahun 1 1 Desember 1943. 12 180 P.K Ojong, Perang Pasifik, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2001).

93

Page 113: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

94

gambar iklan tersebut tertulis jelas “Awas mata-mata Moesoeh!”.

Di samping itu ada dua gambar yang menunjukkan dua orang dari

negara yang berbeda. Satu orang Indonesia dengan ciri khasnya

memakai jas dan peci. Satu yang lain memakai seperti jas dan

topi dengan ekspresi mengintip.181

Memaknai maksud iklan yang ada dalam majalah tersebut

selain daripada mempromosikan kaca mata, iklan tersebut

menyampaikan pesan propaganda untuk masyarakat muslim di

Pulau Jawa dalam upaya pencegahan mata-mata agar lebih

berhati-hati terhadap musuh, yakni Inggris dan Amerika.

Propaganda “Awas mata-mata musuh” sebenarnya juga sering

disebarluaskan melalui berbagai cara lain. Seperti halnya pada

syair-syair yang diajarkan di sekolah-sekolah. Murid-murid

didoktrinasi untuk membenci Inggris dan Amerika, berikut

syairnya :182

Awaslah Inggris dan Amerika

Musuh Seluruh Asia

Yang mau memperbudakkan kita

Dengan semau-maunya

Hancurkanlah, musuh kita

Itulah Inggris Amerika !

181 Lihat lampiran Iklan “Awas mata-mata Moesoeh!” pada Madjallah

Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.4 Tahun II 15 Febrari 1944 .18 182 Moehkardi, Mengulang Jejak Sepanjang Tiga Jaman: Sebuah

Otobiografi. 96

Page 114: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

95

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia merupakan

majalah yang diterbitkan oleh Masyumi pada 1943-1945.

Masyumi dan majalahnya, satu-satunya organisasi dan pers Islam

yang diresmikan pada masa pendudukan Jepang di Pulau Jawa,

selain daripada itu tidak diizinkan.

Masyumi pada masanya bersedia untuk mengambil jalan

diplomasi dengan pemerintah militer Jepang. Hal ini bisa terlihat

dari tujuan Masyumi, singkatnya ialah “memperkuat kesatuan

semua organisasi Islam” dan “membantu pemerintah militer

Jepang dalam kepentingan Asia Timur Raya”. Dengan tujuan

tersebut, salah satu bentuk usaha Masyumi ialah dengan

menerbitkan Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia.

Madjallah ini dijadikan Masyumi sebagai wadah Masyumi untuk

menyuarakan wacana pro kepentingan pemerintah militer Jepang

sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan Perang Asia Timur Raya.

Adapun Propaganda hasil bumi tujuannya untuk memenuhi

kebutuhan logistik para prajurit perang Asia Timur Raya,

propaganda semangat keprajuritan untuk mengajak umat Islam

bersama-sama membantu tentara Jepang, dan Bahasa Nippon

dipropagandakan demi menanamkan nilai-nilai ke-Jepang-an dan

memperkuat kebudayaan Jepang. Terakhir, propaganda

pencegahan mata-mata dengan slogan ‘awas mata-mata musuh’

dipropagadakan demi menjaga keamanan agar masyarakat di

Page 115: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

96

Pulau Jawa lebih berhati-hati terhadap musuh yakni Inggris dan

Amerika, begitupun dengan Belanda dan Australia.

Namun pada kenyataannya, propaganda yang dilakukan

Masyumi untuk kepentingan pemerintah militer Jepang bukan

berarti Masyumi sebagai boneka Jepang, melainkan sebagai

bentuk diplomasi Masyumi terhadap pemerintah militer Jepang.

B. Saran

Dari penelitian ini penulis menyadari masih banyak

kekurangan mengingat keterbatasan sumber yang memumpuni

terkait dengan sejarah pers Islam dan peristiwa masa pendudukan

pemerintah militer Jepang tahun 1942-1945. Oleh sebab itu,

kritik, masukan dan saran sangat berharga bagi penulis. Semoga

akan banyak penelitian tentang pers Islam dan peristiwa-peristiwa

menarik masa pendudukan Jepang tahun 1942-1945. Dalam hal

ini penulis berharap akan ada penelitian lebih lanjut terkait

hubungan politik Islam dan pemerintahan militer Jepang

khususnya Masyumi sebelum menjadi partai, yang akan dijadikan

topik penelitian selanjutnya untuk memperkaya sumber

kesejarahan di masa mendatang.

Page 116: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

97

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Majalah atau Koran

Asia Raya 1942-1945

Djawa Baroe 1942-1945

Kan Po 1942-1945

Soeara MIAI 1942-1943

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia 1943-1945

Sumber buku

Abdullah, Taufik, ed. Hubungan Indonesia dan Jepang dalam

Lintasan Sejarah. Jakarta: Kemendikbud, 2018.

Abdullah, Taufik, ed. Indonesia dalam Arus Sejarah : Perang

dan Revolusi Jilid VI. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve,

2011.

Abdurrahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta:

Logos Wacana Ilmu, 1999.

Arpan, Floyd G. Wartawan Pembina Masyarakat. Bandung:

Binatjipta, 1970.

Benda, Harry J. Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam Idonesia

pada Masa Pendudukan Jepang (terj). Jakarta: PT Dunia

Pustaka Jaya, 1980.

Bernays, Edward L. Propaganda. New York: Horace Liveright,

1928.

Effendy, Onong Unchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.

Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001.

Elson, Robert E. Idea Of Indonesia: A History. New York: Cambridge

University Press, 2008.

Page 117: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

98

Falah, Miftahul. Peranan K.H. Ruhyat dalam Perjuangan

Bangsa (1911-1977). Bandung: Yayasan Masyarakat

Sejarawan Indonesia, 2010.

---------------------- . Riwayat Perjuangan K.H. Ahmad Sanusi.

Sukabumi: MSI cabang Jawa Barat, 2009.

Goto, Ken’ichi. Jepang dan Pergerakan Kebangsaan Indonesia.

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998.

Gottschalk, Louis. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press, 1983.

Haidar, M Ali. Nahdatul Ulama dan Islam di Indonesia:

Pendekatan Fikih dalam Politik. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 1994.

Hardjowirogo, Marbangun. Kebebasan Penerangan: Landasan

Operasi Media Massa. Jakarta: Djambatan, 1984.

Imron, Amrin. Di bawah pendudukan Jepang 1942-1945. Jakarta:

PT.Ichtiar Baru, 2012.

Irsan, Abdul. Budaya dan Perilaku Politik Jepang di Asia.

Jakarta: Grafindo, 2007.

Kahin, George McTurnan. Nasionalisme dan Revolusi Indonesia.

Depok: Komunitas Bambu, 2013.

Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan

Bentang Budaya, 1995.

Kurasawa, Aiko. Kuasa Jepang di Jawa: perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. Depok: Komunitas Bambu, 2015.

---------------------- . Masyarakat & Perang Asia Timur Raya :

Sejarah dengan foto yang tak terceritakan. Depok:

Komunitas Bambu, 2016.

---------------------- . Mobilisasi dan Kontrol : Studi tentang

Page 118: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

99

Perubahan Sosial di Pedesaan Jawa 1942-1945. Jakarta:

Grasindo, 1993.

Kutoyo, Sutrisno. Kyai Haji Ahmad Dahlan. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai

Tradisional, 1982/1983.

Lebra, Joyce C. Tentara Gemblengan Jepang. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan, 1988.

Legge, John D. Sukarno:Biografi Politik. Jakarta: Sinar Harapan,

2001.

Lestariningsih, Amurwani Dwi, dkk. Seri Pengenalan tokoh:

Sekitar Proklamasi Kemerdekaan. Jakarta: Direktorat Nilai

Sejarah, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala,

Kementerian Pendidikan dan Pariwisata, 2010.

Madjid, M. Dien dan Johan Wahyudi, Ilmu Sejarah Sebuah

Pengantar. Jakarta: Kencana, 2014.

Madinier, Remy. Partai Masjumi: Antara Godaan Demokrasi

dan Islam Integral. Jakarta: MIZAN, 2013.

MD, Sagimun. Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Fasisme

Jepang. Jakarta: Inti Idayu Press, 1985.

Moehkardi. Mengulang Jejak Sepanjang Tiga Zaman: Sebuah

Otobiografi. Yogyakarta: Yayasan Medita, 2001.

N, Soebagijo I. Sejarah Pers Indonesia. Jakarta: Dewan Pers,

1977.

Noer, Deliar. Partai Islam di Pentas Nasional 1945-1965.

Jakarta: Grafiti Press, 1987.

Notosusanto, Nugroho. The PETA Army During The Japanase

Occupation of Indonesia. Tokyo: Waseda University Press,

1979.

Page 119: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

100

Nurudin. Komunikasi Propaganda. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008.

Ojong, P.K. Perang Pasifik. Jakarta: Penerbit Buku Kompas,

2001.

Oktorino, Nino. Di bawah Matahari terbit: Sejarah Pendudukan

Jepang di Indonesia 1941-1945. Jakarta: Elex Media

Komputido. 2016.

Pendit, Putu Laxman Sanjaya. Empat Teori Pers. Jakarta: PT

Intermassa, 1986.

Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto.

Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta: Balai Pustaka,

1993.

Ricklefs, M.C. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta:

PT Serambi Ilmu Semesta, 2007.

Smith, Edward C. Sejarah Pembredelan Pers di Indonesia.

Jakarta: Pustaka Grafiti Press, 1983.

Sulasman. Metodologi Penelitian Sejarah: Teori, Metode, dan

Contoh Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia, 2014.

Sunanto, Musyrifah. Sejarah Peradaban Islam Indonesia,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012.

Surjomihardjo, Abdurrachman. Beberapa Segi Perkembangan

Sejarah Pers di Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas,

2002.

Suryanegara, Ahmad Mansur. Api Sejarah. Bandung: PT

Salamadani Pustaka Semestra, 2010.

------------------------------------------ . Wacana Pergerakan Islam

Indonesia. Bandung: Mizan, 1998.

Page 120: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

101

Taufik, I. Sejarah dan Perkembangan Pers di Indonesia. Jakarta:

PT. Triyinco, 1977.

Thaba, Abdul Azis. Islam dan Negara dalam Politik Orde Baru.

Jakarta: Gema Insani Press, 1996.

Zuhri, Saifudin. Guruku orang-orang dari Pesantren. Yoyakarta:

LKIS, 2001.

Sumber Jurnal/Tesis/Disertasi/Skripsi

Fitriya, Isna. “Gerakan Menabung dan Media Propaganda pada

Masa Pendudukan Jepang di Jawa 1942-1945”. Skripsi.

Depok: FIB. Universitas Indonesia, 2014.

Formichi, Chiara. “Islam and The making of Nation:

Kartosuwiryo and Political Islam in 20th Century

Indonesia”. Brill (2012).

Indrayani, Yayuk. “Propaganda Jepang dalam Majalah Soeara

Moeslimin Indonesia tahun 1944-1945”, AVATARA, Vol.4,

No.2 (2016). pp. 254-268

Kurasawa, Aiko. “Propaganda Media on Java Under Japanase

1942-1945”, Indonesia, No.44 (1987). pp. 59-116.

Nakamura, Mitsuo. “General Immamura and the Early Periode

of Japanase Occupation”. Indonesia. No.10. (1970). pp. 1-

26.

Sumber Website

http://www.archive.org/details/EdwardLBernays-Propaganda

(diakses tanggal 6 Mei 2018 pukul 20.00 WIB).

http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-159-det-kh-mas-

mansyur.html (diakses pada tanggal 11 Desember 2018 pukul

15.00 WIB)

Page 121: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

102

https://googleweblight.com/i?u=https://japanesian.id/belajar-

kanji/&hl=id-ID (diakses pada 12 Agustus 2018 pukul : 21.00

WIB).

https://historia.id/politik/articles/hizullah-zaman-jepang-6aqNN

(diakses pada tanggal 5 Desember 2018 pukul 15.00 WIB)

https://serbasejarah.wordpress.com/2009/08/30/kebijakan-politik-

islam-jepang/ (diakses 8 Agustus 2018 pukul 11.00 WIB)

https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-majalah.html?m=1

(diakses tanggal 3 Desember 2018 pukul 15.00 WIB)

https://www.pahlawanindonesia.com/biografi-k-h-mas-mansur/

(diakses pada tanggal 11 Januari 2019 pukul 15.00 WIB)

Page 122: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 123: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

104

GAMBAR 1

Stempel pada Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia

Sumber : Semua edisi Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia 1943-

1945

Page 124: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

105

GAMBAR 2

Aktivitas Pertanian di Jawa

Sumber : Aiko Kurasawa. Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. Depok: Komunitas Bambu, 2015. Hal.7

Sumber : Aiko Kurasawa. Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. Depok: Komunitas Bambu, 2015. Hal.12l

Page 125: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

106

Sumber : Aiko Kurasawa. Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di

Pedesaan 1942-1945. Depok: Komunitas Bambu, 2015. Hal. 27

Sumber : Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia No.1 Tahun II, 1

Januari 1944. Hal.3

Page 126: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

107

GAMBAR 3

Gedung MIAI

Sumber : Soeara MIAI, No.1 Tahun I, 8 Desember 1942. Hal.13

Page 127: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

108

GAMBAR 4

Uang militer Jepang di Jawa

F 10

Warna Dasar : Kuning Ket : Garis bersilang tidak ada

Warna gambar : Coklat

Ukuran : 160 mm x 77 mm

F 5

Warna Dasar : Hijau Muda Ket : Garis bersilang tidak ada

Warna Gambar : Hitam

Ukuran : 150 mm x 72 mm

F 1

Warna Dasar : Hijau Tua Ket : Garis bersilang tidak ada

Warna Gambar : Biru Tua

Ukuran :140 mm x 67 mm

Sumber : Kan Po, No.58 Tahun III, 1 Januari 1945. Hal 6-9

Page 128: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

109

GAMBAR 5

Contoh Cover Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia

Sumber : Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.1 Tahun II, 1

Januari 1944.

Page 129: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

110

GAMBAR 6

Contoh Iklan Pencegahan Mata-mata Musuh dalam

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia

Sumber : “Awas mata-mata Moesoeh!”, Madjallah Islam Soeara Moeslimin

Indonesia, No.4 Tahun II, 15 Februari 1944. Hal.18

Page 130: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

111

LAMPIRAN 1

Anggaran Dasar dan Struktur Pengurus Masyumi

Page 131: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

112

Sumber : Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.1 Tahun I, 1

Desember 1943. Hal.17

Page 132: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

113

LAMPIRAN 2

OSAMU SEIREI NO. 6

tentang mengawasi penerbitan dsb.

Sumber : Kan Po, No.36-2604 Tahun III, Februari 1944. Hal. 6

Page 133: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

114

LAMPIRAN 3

UNDANG_UNDANG NO.16

tentang Pengawasan Badan-badan Pengumuman dan

Penerangan dan Penilikan Pengumuman dan Penerangan

Sumber : Kan Po, No. Istimewa Tahun II, Maret 1943. Hal. 16

Page 134: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

115

LAMPIRAN 4

Kumpulan Artikel-artikel Propaganda di Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia

No. Judul Artikel Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

Menjamboet terbitnja

madjallah dari Masjoemi

oleh : Gunseikan

Samboetan atas berdirinja

Madjlis soero moeslimin

ndonesia (Masjoemi)

Oleh : Shuumubtyo

Menjamboet Beban

oleh : KH Mas Mansoer

Pembentoekan

Kemakmoeran A.T.R

Keterangan Pemerintah

tentang Pendirian Majoemi

Mendjelaskan kedoedoekan

Masjoemi

Oleh : KH Mas Mansoer

Mendjalankan kewadjiban

Anggaran dasar dan

pengoeroes Madjlis Sjoero

1 Desember 1943, No.1

Tahun I. Hal.1

1 Desember 1943, No.1

Tahun I. Hal.2

1 Desember 1943, No.1

Tahun I. Hal.3

1 Desember 1943, No.1

Tahun I. Hal.12

1 Desember 1943, No.1

Tahun I. Hal.14

1 Desember 1943, No.1

Tahun I. Hal.15

1 Desember 1943, No.1

Tahun I. Hal.16

1 Desember 1943, NO.1

Tahun I. Hal 17-18

Page 135: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

116

9

10

11

12

13

14

15

Moeslimin Indonesia

Darah Ksatria

Oleh : H.M. Amir Hasan

Berita Masjoemi

Angkatlah Tjangkoelmoe

Oleh K.H Mas Mansoer

Kepentingan Bersama

oleh H.M Moechtar

Memperbanjak Hasil Boemi

Oleh : Pimpinan Masyumi

dan Syuumubu

Andjoeran dan Nasehat bagi

Anggauta2 barisan

memperbanjak hasil boemi

dan kepada oemoem jg

bersangkoetan oleh K.H A

Moe’thi

Beroesaha memperbanjak

hasil boemi

oleh : Ki Dar

1 Desember 1943, No.1

Tahun I. Hal.26-27

1 Januari 1944, No.1 Tahun

II.

1 Januari 1944, No.1 Tahun

II. Hal.1

1 Januari 1944, No.1 Tahun

II. Hal.3

1 Januari 1944, No.1 Tahun

II. Hal. 4-5

1 Januari 1944, No.1 Tahun

II. Hal.6

1 Januari 1944, No.1 Tahun

II. Hal.7

Page 136: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

117

16

17

18

19

20

21

22

23

Pengetahoean Oemoem

tentang bertjotjok tanam (I)

Keoetamaan bertjotjok

tanam dan bertani

oleh : K.H Hasyim Asj’arie

Mengerahkan tenaga

Moeslimin

Oleh : S.Wirohardjono

Pengetahoean Oemoem

tentang bertjotjok tanam II

(Penoetoep)

Berani Mati

oleh : Abd Moekti

Soesoenan baroe dari pada

Masjoemi

Dasar Bahasa Nippon

Oemoem

oleh Prof. Masaichi Kurono

disalin oleh B. Rangkoeti

Habis Gelap terbitlah terang

oleh : H.M. Moechtar

1 Januari 1944, No.1 Tahun

II, Hal.12

15 Januari 1944, No.2

Tahun II. Hal. 4

15 Januari 1944, No.2

Tahun II. Hal. 9

15 Januari 1944, No.2

Tahun II, Hal. 12-13

1 Februari 1944, No.3

Tahun II. Hal. 7

1 Februari 1944, No.3

Tahun II. Hal.11

1 Februari 1944, No.3

Tahun II, Hal. 16

15 Februari 1944, No.4

Tahun II. Hal.5

Page 137: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

118

24

25

26

27

28

29

30

Semangat Keperdjoeritan!

Oleh : R Kasman

Singodimedjo

Keoentoengan dan

kewadjiban penting

oleh : S.Wirohardjono

Islam dan Kepradjoeritan

Oleh : R Kasman

Singodimedjo

Pendjelasan pihak jang

berwadjib tentang

pembentoekan tentera

pembela tanah air jang

kedoea (I)

Pendjelasn pihak jang

berwajib : Tentang

Pembentoekan tentera

Pembela tanah air jang

kedoea (II)

Berita Pemerintah :

Memperloeas sawah,

keboen, dan memperbaiki

pengairan

Awas mata-mata musuh

15 Februari 1944, No.4

Tahun II. Hal.7-8

1 Maret 1944, No.5 Tahun

II. Hal. 9-10

15 Maret 1944, No.6 Tahun

II, Hal. 3-4

1 April 1944, No.7 Tahun

II, 1944. Hal.2

15 April 1944, No.8 Tahun

II. Hal.2-3

15 Mei 1944, No.10 Tahun

II. Hal.1

15 Februari 1944, No.4

Tahun II. Hal.18

Page 138: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

119

Artikel ‘Memperbanyak Hasil Bumi’

Sumber : Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.1 Tahun I, 1

Januari 1944. Hal. 4

Page 139: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

120

Artikel ‘Pengetahuan Umum bercocok tanam (I)’

Sumber : Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.1 Tahun II, 1

Januari 1944. Hal. 12

Page 140: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

121

Artikel ‘Pengetahuan Umum bercocok tanam (II)’

Sumber : Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No. 2 Tahun

II, 15 Januari 1944. Hal. 12

Page 141: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

122

Artikel ‘Keutamaan Bercocok Tanam dan Bertani’

Sumber : Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.2 Tahun II, 15

Januari 1944. Hal.4

Page 142: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

123

Artikel ‘Berusaha Memperbanyak Hasil Bumi’

Sumber : Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.1 Tahun II, 1

Januari 1944. Hal.7

Page 143: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

124

Artikel “Semangat Keprajuritan”

Sumber : Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.4 Tahun II, 5

Februari 1944. Hal.7

Page 144: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

125

Artikel “Islam dan Keprajuritan”

Sumber : Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.6 Tahun II, 15

Maret 1944. Hal.3

Page 145: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

126

Artikel ‘Dasar Bahasa Nippon’

Page 146: PROPAGANDA MASYUMI MELALUI MADJALLAH ISLAM SOEARA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengapa Masyumi sebagai organisasi Islam mau melakukan ... menjadi penyemangat

127

Sumber : Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, No.3 Tahun II, 1

Februari 1944 Hal. 16