Prop PKM DBD Gianyar I

10
USULAN PKM CARA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI PUSKESMAS GIANYAR I OLEH NI PUTU ANDINA KLUNIARI DHIVYA NAYAR SINNASAMY PUTU YULIANDARI PEMBIMBING dr. MADE DHARMADI. MPH DALAM RANGKA MENJALANI KEPANITERAAN KLINIK MADYA ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS / ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN

description

pkm

Transcript of Prop PKM DBD Gianyar I

Page 1: Prop PKM DBD Gianyar I

USULAN PKM

CARA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE

PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI PUSKESMAS GIANYAR I

OLEH

NI PUTU ANDINA KLUNIARI

DHIVYA NAYAR SINNASAMY

PUTU YULIANDARI

PEMBIMBING

dr. MADE DHARMADI. MPH

DALAM RANGKA MENJALANI KEPANITERAAN KLINIK MADYA

ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS / ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR, 2010

Page 2: Prop PKM DBD Gianyar I

BAB I

PENDAHULUAN

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sering menimbulkan kekhawatiran

masyarakat karena perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian

dalam waktu yang singkat. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit menular yang

beberapa waktu lalu menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) atau wabah di

Indonesia. Oleh karena nyamuk penularnya (Aedes aegypti) tersebar luas diseluruh

pelosok tanah air maka seluruh wilayah Indonesia mempunyai resiko untuk terjadinya

penyakit DBD.

Dari hasil survei jentik yang dilaksanakan pada tahun 1992 jentik nyamuk

banyak dijumpai pada genangan air yang tidak berhubungan langsung dengan tanah

seperti bak mandi/wc, tempayan, drum, pot tanaman air, ban bekas, kaleng, dan

plastik yang dibuang sembarang tempat dapat menjadi tempat berkembang biaknya

nyamuk Aedes aegypti.

Vaksin dan obat untuk mencegah penyakit DBD sampai saat ini belum ada, oleh

karena itu upaya pencegahan merupakan hal terpenting yang harus dapat

dilaksanakan. Adapun peran serta masyarakat sangat diperlukan terutama dalam

pelaksanaan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN), apalagi saat ini sudah

memasuki musim hujan. Diharapkan dengan PSN akan dapat memutus rantai

penularan penyakit DBD.

Penyuluhan Kesehatan Masyarakat tentang cara pemberantasan penyakit DBD

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, sikap, dan perilaku masyarakat dalam

upaya pencegahan timbulnya penyakit DBD dan meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang tanda-tanda penyakit DBD dan pertolongan pertama yang harus

diberikan kepada penderita.

Penyuluhan ini diberikan pada anak SD karena penyakit ini terutama menyerang

anak-anak. Seperti yang telah diketahui, bahwa Aedes aegepty adalah nyamuk yang

yang sering menggigit pada waktu jam-jam kerja, umumnya antara pukul 09.00 –

14.00 dimana pada waktu-waktu tersebut anak lebih banyak melakukan aktivitas di

sekolah. Dengan menanamkan sedini mungkin cara pemberantasan penyakit DBD

yang baik dan benar terutama di lingkungan sekolah, diharapkan dapat menurunkan

kejadian DBD di kalangan anak SD.

1

Page 3: Prop PKM DBD Gianyar I

BAB II

PERENCANAAN PKM DI PUSKESMAS

2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari hasil wawancara dengan pemegang Program P2M DBD, angka

kejadian DBD masih cukup tinggi di wilayah kerja Puskesmas Gianyar I. Tahun

2009, jumlah kasus demam berdarah mencapai 97 kasus dan angka ini terus

meningkat pada tahun 2010. Dalam rangka menanggulangi hal ini, pemegang

program P2M di Puskesmas Gianyar I mengadakan PSN (Pemberantasan Sarang

Nyamuk) secara bergiliran di tiap banjar yang masuk wilayah kerja Puskesmas

Gianyar I pada hari Jumat tiap minggunya. Kegiatan ini masih bersifat pasif dimana

petugas puskesmas mengecek tiap rumah di banjar tersebut untuk memeriksa adanya

jentik nyamuk di tempat-tempat penampungan air di rumah tersebut. Selain itu, jika di

daerah tersebut ada penderita yang positif mengalami demam berdarah, maka akan

diadakan fogging. Namun, metode ini tidak dapat memecahkan masalah, karena

fogging hanya membunuh nyamuk-nyamuk dewasa sedangkan jentik nyamuk masih

hidup. Untuk memberantas penyakit demam berdarah ini, diperlukan juga partisipasi

aktif dari masyarakat untuk mengawasi lingkungan masing-masing. Hal ini dapat

dilakukan dengan mencegah timbulnya jentik nyamuk, salah satunya dengan program

3M plus. Anak-anak merupakan sasaran yang baik karena mereka memiliki rasa ingin

tahu dan semangat yang tinggi untuk menerima informasi dan pengetahuan mengenai

demam berdarah dan cara pencegahannya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, kami

mengusulkan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM) mengenai Cara Pencegahan

Demam Berdarah Dengue Pada Siswa Sekolah Dasar Di Puskesmas Gianyar I.

2.2. Analisa Masalah secara Edukatif

1. Penyebab langsung dari demam berdarah ialah virus dengue, yang ditularkan

melalui nyamuk Aedes aegypti.

2. Perilaku perorangan/masyarakat yang saat ini mendukung timbul dan

menyebarnya demam berdarah:

2.1. membuang sampah sembarangan, misalnya ban-ban bekas, botol dan gelas

plastik sisa kemasan air mineral, kaleng cat, dan lainnya sehingga pada

musim hujan menjadi sarang nyamuk.

2

Page 4: Prop PKM DBD Gianyar I

2.2. pemanfaatan lahan kosong, terutama dengan dataran yang lebih rendah,

sebagai tempat membuang sampah.

2.3. tempat penampungan air di rumah-rumah, seperti: tempat minuman

burung, pot bunga, air di “merajan” , yang jarang dibersihkan/diganti airnya

secara teratur.

2.4. saling mengalihkan tanggung jawab terhadap munculnya timbunan sampah

yang menjadi sarang nyamuk.

2.5. adanya kebiasaan membuang sampah di sungai.

3. Kelompok masyarakat yang berperilaku seperti tersebut di atas pada umumnya

semua lapisan masyarakat, dari anak-anak sampai orang tua.

4. 4.1. Pengetahuan masyarakat terhadap demam berdarah ternyata masih kurang.

Hal ini diketahui saat seorang warga bertanya “Demam berdarah disebabkan oleh

nyamuk atau salah makan?”

4.2. Kurangnya kesadaran masyarakat secara keseluruhan dalam melakukan

pencegahan.

5. Perilaku masyarakat yang diharapkan mengurangi timbul dan menyebarnya

masalah:

5.1. membuang sampah yang dapat menampung air pada tempatnya.

5.2. lahan kosong yang ada tidak dimanfaatkan sebagai tempat

pembuangan sampah.

5.3. tempat-tempat penampungan air di sekitar rumah dibersihkan/diganti

airnya secara teratur.

5.4. menganggap masalah sampah sebagai tanggung jawab bersama yang

harus dipecahkan dan diselesaikan bersama-sama.

6. Kelompok masyarakat yang diharapkan berperilaku demikian, meliputi semua

lapisan warga masyarakat dari anak anak sampai orang tua.

7. Hambatan-hambatan yang akan dihadapi oleh kelompok masyarakat yang

bersangkutan untuk merubah perilakunya:

7.1. tingkat pendidikan sebagian besar penduduk relatif rendah.

7.2. pengaruh kebiasaan yang sudah melekat bertahun-tahun dalam hal

membuang sampah tidak pada tempatnya.

8. Hal-hal yang mendorong terjadinya perubahan perilaku:

8.1. gotong royong yang masih terbina dengan baik..

8.2. tenaga puskesmas dan fasilitas memadai.

3

Page 5: Prop PKM DBD Gianyar I

8.3. adanya kasus demam berdarah yang terjadi di sekitar masyarakat.

8.4. bimbingan dan penyuluhan tentang cara pencegahan DBD

2.3. Sasaran

Siswa-siswi kelas V dan VI SD 3 Abianbase

2.4. Tujuan Penyuluhan

1. Meningkatkan pengetahuan siswa-siswi SD tentang gejala penyakit DBD,

pertolongan awal di rumah dan bahaya penyakit DBD.

2. Meningkatkan pengetahuan siswa-siswi SD tentang cara penularan dan

pencegahan penyakit DBD.

3. Meningkatkan kesadaran siswa-siswi SD untuk berpartisipasi dalam upaya

pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di sekolah sebagai salah satu langkah

pencegahan penyakit.

2.5. Strategi Penyuluhan

Persiapan pelaksanaan terdiri dari penguasaan materi penyuluhan,

penguasaan cara-cara penyampaian pesan serta penguasaan menggunakan alat

peraga. Untuk persiapan tempat dan peserta yaitu permohonan izin kepada

Kepala Sekolah SD 3 Abianbase untuk pelaksanaan penyuluhan, peminjaman

tempat dan pengumpulan peserta, serta bekerja sama dengan pemegang program.

2.6. Isi Penyuluhan

1. Pengertian DBD

2. Gejala-gejala awal DBD

3. Cara penularan DBD

4. Cara pencegahan DBD

2.7. Metode Penyuluhan

Menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan praktek PSN di sekolah.

4

Page 6: Prop PKM DBD Gianyar I

2.8. Media Penyuluhan

Poster, flip chart DBD, serta kardus dan sikat yang akan digunakan dalam

simulasi PSN.

2.9. Rencana Penyuluhan

Penyuluhan akan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 23 April 2010 yang

akan dilaksanakan di SD 3 Abianbase bertempat di ruangan kelas dengan

alokasi waktu sebagai berikut :

Waktu Kegiatan Metode Fasilitator Acuan

08.00-

08.30

Penyuluhan

DBD

Ceramah Yuliandari

Andina

Dhivya

Poster

08.30-

08.40

Tanya jawab Diskusi Yuliandari

Andina

Dhivya

Materi

DBD

08.40-

08.50

Demonstrasi

PSN

Demonstrasi Yuliandari

Andina

Dhivya

Materi

PSN

08.50-

09.00

Penilaian Diskusi Yuliandari

Andina

Dhivya

Materi

DBD

2.10. Rencana Penilaian

1. Indikator penilaian

a. Pengetahuan mengenai penyakit DBD, bahaya yang ditimbulkan dan

pertolongan awal di rumah.

b. Mengetahui cara penularan dan pencegahan DBD

c. Mampu mempraktekkan PSN

2. Waktu penilaian

Sesudah penyuluhan

5

Page 7: Prop PKM DBD Gianyar I

3. Cara penilaian

Menunjuk 10 siswa secara acak dan bertanya tentang materi penyuluhan dan

mempraktekkan PSN.

6