Prokos cucok

12
DOBI RIDYAN DUA (102210101075) HENDRA WIDA PUTRA (102210101081) NINA WIJIANI (102210101082) PENDAHULUAN Mengeriting adalah merubah struktur rambut lurus menjadi berombak. Kosmetik yang digunakan adalah kosmetik yang berasal dari bahan kimia, karena tujuan mengeriting selain merubah struktur juga untuk menambah keindahan penampilan rambut, maka dalam melakukan pengeritingan harus hati-hati dan cermat serta menggunakan langkah yang benar. Pada zaman modern ini ada yang ingin mengeriting rambut lurusnya dan ada pula yang ingin meluruskan rambut keritingnya (rebonding). Reaksi kimia yang digunakan dalam mengeriting atau meluruskan rambut adalah reaksi oksidasi-reduksi ikatan disulfida. Mula-mula rambut direaksikan dengan reduktor, yang memecah ikatan S-S- menjadi dua gugus SH. Hal ini menyebabkan terpisahnya rantai protein. Rambut yang direduksi kemudian dapat diluruskan. Akhirnya, rambut yang sudah direduksi dan ditata kembali itu dioksidasi dengan oksidator untuk membentuk ikatan silang disulfida kembali. Tentu saja, ikatan disulfida sekarang tidak lagi seperti kedudukan asalnya, dan tetap berada pada bentuk yang baru.

Transcript of Prokos cucok

Page 1: Prokos cucok

DOBI RIDYAN DUA (102210101075)

HENDRA WIDA PUTRA (102210101081)

NINA WIJIANI (102210101082)

PENDAHULUAN

Mengeriting adalah merubah struktur rambut lurus menjadi berombak. Kosmetik yang

digunakan adalah kosmetik yang berasal dari bahan kimia, karena tujuan mengeriting selain

merubah struktur juga untuk menambah keindahan penampilan rambut, maka dalam melakukan

pengeritingan harus hati-hati dan cermat serta menggunakan langkah yang benar.

Pada zaman modern ini ada yang ingin mengeriting rambut lurusnya dan ada pula yang

ingin meluruskan rambut keritingnya (rebonding). Reaksi kimia yang digunakan dalam

mengeriting atau meluruskan rambut adalah reaksi oksidasi-reduksi ikatan disulfida. Mula-mula

rambut direaksikan dengan reduktor, yang memecah ikatan S-S- menjadi dua gugus SH. Hal ini

menyebabkan terpisahnya rantai protein. Rambut yang direduksi kemudian dapat diluruskan.

Akhirnya, rambut yang sudah direduksi dan ditata kembali itu dioksidasi dengan oksidator untuk

membentuk ikatan silang disulfida kembali. Tentu saja, ikatan disulfida sekarang tidak lagi

seperti kedudukan asalnya, dan tetap berada pada bentuk yang baru.

Mengeriting rambut dasar berisi tentang mendiagnosa kulit kepala dan rambut,

melakukan pencucian tanpa pengkondisian, parting rambut, blocking rambut, menggulung

rambut, mengaplikasikan kosmetik pengeritingan rambut, menentukan waktu pengeritingan,

mengetes hasil pengeritingan, penetralisiran pengeritingan.dan pembilasan. Proses pengeritingan

rambut dari rambut lurus hingga menjadi keriting scara garis besar yaitu terjadi proses

perming,yaitu proses kimia dan fisika yg bisa merubah keriting-lurusnya rambut. Suatu protein

yang disebut dengan keratin, merupakan protein yang membentuk rambut manusia, terdiri dari

unsure sistin, yaitu senyawa asam amino yang memiliki unsur sulfida, dalam jumlah persentase

yang cukup tinggi. Jembatan disulfida -S-S- dari sistin merupakan salah satu faktor utama yang

bertanggung jawab atas berbagai bentuk dari rambut kita. Rambut lurus atau keriting

Page 2: Prokos cucok

dikarenakan keratin mengandung jembatan disulfida yang memampukan molekul untuk

mempertahankan bentuk-bentuk tertentu

Ilustrasi tahap-tahapnya yaitu sebagai berikut :

Obat pengeriting rambut mengandung Ammonium Thioglycolate. Waving lotion

(Amonium thioglycolate / tio ) bersifat alkalis , dapat menimbuklan luka di kulit kepala dan jari

( iritasi ), Amonium thioglycolate ( tidak boleh bercampur dengan Normalizes /neutralizer

(H202), bila tercampur akan terjadi panas, dapat menyebabkan rambut bercabang, kemerahan,

rapuh.

Amonium thioglycolate, juga dikenal sebagai perm garam, adalah senyawa kimia dengan

rumus HSCH2CO2NH4. Garam ini terbentuk dari asam karboksilat asam thioglycolic

(HSCH2CO2H) dan ammonia.

HSCH2COO- + NH4 + ⇌ HSCH2COOH + NH3

Asam thioglycolate dikembangkan pada tahun 1940-an digunakan sebagai obat untuk

merontokkan rambut yang tidak dikehendaki untuk tumbuh dan masih digunakan sampai

sekarang terutama dalam bentuk garamnya yaitu ammonium thioglycolate. Ammonium

thioglycolate digunakan dalam proses pengeritingan rambut. Asam thioglycolate atau biasa

disingkat TGA dapat mematahkan ikatan disulfide pada rambut. Zat ini bekerja pada Ph 9-9.5

dengan tidak terlalu merusak rambut. Zat ini terdapat dalam bentuk krim atau gel, obat ini dapat

dibeli dalam kemasan kaleng dengan berat tiap kalengnya 37.5 kg. Sebelum digunakan didahului

dengan menggunakan obat pelembut.

Ammonium thioglycolate lebih baik dibandingkan dengan sodium hidroksida ataupun

guanidine hidroksida. Sodium hidroksida adalah zat yang paling kuat daripada ammonium

glycolate dan guanidine hidroksida. Sodium hidroksida kaustik adalah jenis bahan kimia yang

benar-benar melembutkan serat rambut namun bahan kimia ini juga menyebabkan rambut

Page 3: Prokos cucok

membengkak pada waktu yang sama, tergantung dari berbagai faktor dan kondisi rambut yang

akan diluruskan. Kekuatan larutan natrium hidroksida dapat bervariasi mulai dari 5 sampai 10

persen dengan pH yang bervariasi dari Ph 10-14. Semakin tinggi kekuatan natrium hidroksida

dengan pH yang semakin tinggi maka semakin cepat zat ini dalam meluruskan rambut. Namun

disisi lain, semakin besar pula potensi rambut akan rusak. Diperlukan perawatan khusus sebelum

menggunakan bahan kimia ini.

Guanidine hidroksida cenderung kurang merusak rambut bila dibandingkan dengan

natrium hidroksida. Produk-produk ini, masih dapat menyebabkan kerusakan pada rambut yaitu

menimbulkan lemak pada kulit kepala. Guanidine hidroksida biasanya membutuhkan perawatan

pengkondisian sebelum dan sesudah penggunaannya. Bahan kimia ini adalah campuran krim

dengan kalsium hidroksida karbonat guanidine.

PRINSIP

Protein merupakan komponen utama dalam sel hidup yang memegang peranan penting

dalam proses kehidupan. Protein berperan dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup

dan virus. Protein pembangun misalnya keratin yang terdapat pada kulit, kuku dan rambut.

Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulfur serta Posfor.

Keratin adalah protein yang tidak reaktif secara kimiawai dan tahan lama secara mekanik,

terdapat dalam semua vertebrata tingkat tinggi. Keratin adalah komponen dasar dari lapisan luar

epidermal dan anggota badan yang berkaitan seperti rambut, tanduk, kuku dan bulu. Keratin

diklasifikasikan sebagai a-keratin yang terdapat dalam mamalia, dan b-keratin yang terdapat

dalam burung dan reptil. Studi mikroskopik elektron menunjukkan bahwa rambut, yang tersusun

utamanya dari a-keratin, terdiri dari struktur hierarki. Rambut biasanya mempunyai diameter

20mm dan terdiri dari sel mati, dimana tiap-tiapnya mengandung mikrofibril (2000 Amstrong

dalam diameter) yang terorientasi secara paralel terhadap serabut rambut.

Mengeriting rambut merupakan suatu proses rekayasa biokimia. Sebagaimana telah

diketahui, keratin merupakan komponen utama yang menyusun hampir seluruh berat kering

rambut. α-keratin adalah protein serat utama yang memberikan perlindungan eksternal bagi

vertebrata. Secara khas, protein ini mengandung residu sistin. Seperti tersirat pada namanya,

Page 4: Prokos cucok

struktur α-keratin berupa rantai polipeptida yang membentuk konformasi α-heliks (seperti

spiral). Konformasi α-keratin berbeda dengan konformasi β-keratin. Pada β-keratin, strukturnya

berbentuk β-sheet, yaitu kerangka rantai polipeptidanya meluas membentuk struktur zig-zag.

Selain terdapat pada rambut, α-keratin terdapat pula pada wol, sayap, kuku, cakar, duri, tanduk,

sisik, kuku kuda, kulit penyu, dan sebagainya. Sedangkan β-keratin terdapat misalnya pada

sutera dan jaring laba-laba. Perbedaan struktur α-heliks dan β-sheet dapat dilihat pada gambar

berikut. Perhatikan bahwa pada α-heliks terdapat ikatan hidrogen di dalam rantai (intra),

sementara pada β-sheet tidak ada, yang ada adalah ikatan hidrogen antar rantai (ikatan hidrogen

ditunjukkan oleh garis putus-putus berwarna merah).

Pada rambut, sepasang rantai heliks α-keratin saling melilit, kemudian 2 pasang lilitan

(protofilament) bergabung membentuk 4 molekul protofibril. Selanjutnya 8 protofibril bergabung

membentuk susunan mikrofibril. Susunan seperti ini elastis dan fleksibel. Namun pada jaringan

yang berbeda-beda α-keratin mengeras dengan tingkat kekerasan yang berbeda beda, tergantung

banyaknya ikatan silang disulfida yang terbentuk.

α-keratin pada rambut dapat diregang hingga hampir 2 kali panjang normalnya jika

rambut tersebut diberikan uap panas. Dalam keadaan regang ini, konformasi α-heliks rusak, dan

rantai polipeptidanya memanjang dalam konformasi hampir 2 kali panjang α-heliks. Hal ini

terjadi karena uap panas merusak ikatan hidrogen yang mempertahankan struktur heliks

bersama-sama, sehingga lilitan dibiarkan teregang menjadi konformasi yang lebih panjang

(konformasi β). Jika α-keratin yang telah diuapkan dibiarkan mendingin dan gaya regang

dilepaskan, protein ini secara spontan akan kembali pada konformasi α-heliks semula. Karena

umumnya gugus R pada α-keratin lebih besar daripada gugus R pada β-keratin sehingga tidak

cocok untuk konformasi β yang stabil.

Sifat khas α-keratin, demikian pula dengan kandungan jembatan disulfidanya inilah yang

merupakan dasar bagi industri keriting rambut. Rambut yang akan dikeriting pertama-tama

digulung mengelilingi suatu bentuk yang sesuai. Larutan senyawa pereduksi, biasanya senyawa

yang mengandung gugus tiol atau sulfohidril (-SH), lalu diberikan pada rambut dengan

pemanasan. Senyawa pereduksi memecah jembatan disulfida dengan mereduksi residu sistin-

sistin, satu pada masing-masing rantai. Uap panas memecah ikatan hidrogen dan menyebabkan

Page 5: Prokos cucok

struktur α-heliks pada rantai polipeptida keratin rambut menjadi terbuka dan meregang. Setelah

beberapa lama, larutan pereduksi diangkat, dan suatu pengoksidasi ditambahkan untuk

memantapkan ikatan disulfida yang baru diantara pasangan residu sistein pada rantai polipeptida

yang berdampingan (namun bukan pasangan yang sama seperti sebelumnya). Dengan pencucian

dan pendinginan rambut, rantai polipeptida berubah menjadi konformasi α-heliks. Serat rambut

sekarang menjadi keriting sesuai model yang diinginkan, karena jembatan disulfida yang baru

terbentuk menimbulkan belokan/keriting pada untaian lilitan α-heliks pada serat rambut.

METODE MENGERITING RAMBUT

Pada dasarnya ada dua metode mengeriting rambut, yaitu:

1. Metode mengeriting panas

Metode mengeriting panas daspat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

· Permanen spiral, yaitu menggulung rambut dari pangkal menuju ke ujung, biasanya

dikerjakan pada rambut panjang.

· Croquinole, yaitu penggulungan rambut dari ujung menuju ke pangkal, untuk

pengeritingan rambut pendek.

· Prexted, yaitu sama dengan croquinole tetapi sebelum dan selama pemakaian

penggulung rambut dipanaskan.

· Tanpa mesin, yaitu cara mengeriting dengan menggunakan panas dari bahan kimia.

Metode ini merupakan peralihan pengeritingan panas ke pengeritingan dingin.

2. Metode mengeriting dingin

Yang dimaksud mengeriting dingin adalah mengeriting berdasarkan proses kimia dibantu

dengan tindakan fisik. Metode ini pertama kali dikenalkan di California yang sampai saat

ini masih diakui di seluruh dunia.

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengeritingan Rambut

Page 6: Prokos cucok

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengeritingan rambut, antara lain adalah:

1) Kondisi rambut yang mempengaruhi pengeritingan adalah jenis rambut, bentuk rambut,

diameter, porositas, densitas dan elastisitas.

2) Blocking, tebalnya harus sama denga diameter roto, panjang blocking ½ inchi lebih

pendek dari panjang roto.

3) Roto, pemilihan ukuran roto sangat penting karena ukuran roto akan berpengaruh pada

hasil ikalnya.Roto lurus menghasilkan ikal yang sama besar sepanjang rambut, roto

cekung menghasilkan ikal yang bagian ujung rambut lebih kecil dari pada bagian

pangkal.

4) Waktu olah dalam proses pengeritingan juga berpengaruh terhadap hasil pengeritingan,

waktu olah yang berlebihan menyebabkan hasil pengeritingan tidak bagus dan rambut

rusak, dan waktu olah yang kurang menyebabkan hasil pengeritingan kurang baik dan

tidak ada ikal

5) Penentuan waktu pengeritingan akan sangat dipengaruhi oleh tekstur rambut, porositas

rambut, kekuatan solution, temperatur ruang atau tubuh manusia. Baik tidaknya

penggulungan rambut dan cukup tidaknya pemakaian solution.

Teknik mengaplikasikan kosmetik pengeritingan rambut

Perlu diketahui bahwa kosmetika pengeritingan rambut meliputi: solution, netralizer dan

kosmetik pengkondisi. Solution adalah larutan asam tiaglikolat dan amonia yang disebut

larutan Thio bersifat basa dan dapat mengubah struktur rambut secara permanen. Jenis solution

berdasarkan pH nya adalah sebagai berikut:

1. Solution dengan pH 9,4 – 9,6 (solution sedang) untuk rambut normal.

2. Solution dengan pH di atas 9,6 (solution kuat) untuk rambut resisten/porusitas buruk atau

rambut yang elastisitasnya tinggi.

3. Solution dengan pH di bawah 9,4 (solution lembut) untuk rambut yang porus dan

elastisitasnya tinggi (baik).

4. Teknik mengaplikasikan solution ada dua macam, yaitu:

Page 7: Prokos cucok

· Direct/fremoistering, yaitu pemberian solution secara langsung pada

tiap blocking rambut yang akan digulung. Untuk teknik ini solution perlu dicampur

dengan aquadest dengan perbandingan 1:1. Langkah-langkah

mengaplikasikan solution dengan teknik direct adalah sebagai berikut: Basahi rambut

dengan solutionmenggunakan botol aplikator ke seluruh bagian dalam satu waktu.

Mulailah ½ inchi dari kulit kepala sampai 1 inchi dari ujung rambut.· Undirect, yaitu

pemberian solution setelah rambut digulung seluruhnya dengan roto.

5. Penentuan waktu pengeritingan

Waktu pengeritingan adalah waktu yang dibutuhkan oleh rambut mulai penyerapan

kosmetik sampai terjadinya perubahan bentuk rambut. Waktu pengeritingan sangat

tergantung pada: Tekstur rambut, porositas rambut, kekuatansolution, temperatur ruang

atau suhu badan manusia, cukup tidaknya pemakaian solution, serta baik tidaknya

penggulungan rambut.

6. Mengetes hasil pengeritingan

Mengetes hasil pengeritingan sebaiknya dilakukan tiap 10 menit sekali. Bila sudah

terlihat huruf S pada setiap penggulungan maka pengeritingan pun telah terjadi. Pada

waktu membuka gulungan rambut untuk mengecek hasil pengeritingan rambut tidak

boleh ditarik. Jika waktu sudah cukup belum terjadi pengeritingan maka perlu ditambah

dengan solution lagi.

7. Penentuan waktu pengeritingan

Waktu pengeritingan adalah waktu yang dibutuhkan oleh rambut mulai penyerapan

kosmetik sampai terjadinya perubahan bentuk rambut. Waktu pengeritingan sangat

tergantung pada: Tekstur rambut, porositas rambut, kekuatansolution, temperatur ruang

atau suhu badan manusia, cukup tidaknya pemakaian solution, serta baik tidaknya

penggulungan rambut.

8. Mengetes hasil pengeritingan

Mengetes hasil pengeritingan sebaiknya dilakukan tiap 10 menit sekali. Bila sudah

terlihat huruf S pada setiap penggulungan maka pengeritingan pun telah terjadi. Pada

waktu membuka gulungan rambut untuk mengecek hasil pengeritingan rambut tidak

boleh ditarik. Jika waktu sudah cukup belum terjadi pengeritingan maka perlu ditambah

dengan solution lagi.

Page 8: Prokos cucok

9. Pembilasan dengan air hangat

Jika hasil pengecekan pengeritingan telah terjadi, maka bilas dengan air hangat sampai

bersih, pastikan tidak adasolution yang tertinggal, jika tidak bersih rambut akan

rusak/merah ketika diberi netralizer.

10. Penetralisiran

Pemberian netralizer juga harus merata karena jika tidak rata rambut yang sudah

terbentuk akan menjadi los waktu rambut dicuci.

11. Pembilasan air hangat dan air dingin

Pada pembilasan ini bertujuan membersihkan netralizer, bilas dengan bersih dan berikan

conditioner.

DAFTAR PUTAKA

Dewi Kusuma, dkk. 1999. Pelajaran Tata Kecantikan Rambut Tingkat Dasar. Jakarta: Yayasan

Insani

Dewi Kusuma, dkk. 1999. Pengetahuan dan Seni Tata Rambut Modern. Jakarta: Yayasan Insani

Lehninger, A. L. 1988. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I, Erlangga, Jakarta