DOBI RIDYAN DUA (102210101075)
HENDRA WIDA PUTRA (102210101081)
NINA WIJIANI (102210101082)
PENDAHULUAN
Mengeriting adalah merubah struktur rambut lurus menjadi berombak. Kosmetik yang
digunakan adalah kosmetik yang berasal dari bahan kimia, karena tujuan mengeriting selain
merubah struktur juga untuk menambah keindahan penampilan rambut, maka dalam melakukan
pengeritingan harus hati-hati dan cermat serta menggunakan langkah yang benar.
Pada zaman modern ini ada yang ingin mengeriting rambut lurusnya dan ada pula yang
ingin meluruskan rambut keritingnya (rebonding). Reaksi kimia yang digunakan dalam
mengeriting atau meluruskan rambut adalah reaksi oksidasi-reduksi ikatan disulfida. Mula-mula
rambut direaksikan dengan reduktor, yang memecah ikatan S-S- menjadi dua gugus SH. Hal ini
menyebabkan terpisahnya rantai protein. Rambut yang direduksi kemudian dapat diluruskan.
Akhirnya, rambut yang sudah direduksi dan ditata kembali itu dioksidasi dengan oksidator untuk
membentuk ikatan silang disulfida kembali. Tentu saja, ikatan disulfida sekarang tidak lagi
seperti kedudukan asalnya, dan tetap berada pada bentuk yang baru.
Mengeriting rambut dasar berisi tentang mendiagnosa kulit kepala dan rambut,
melakukan pencucian tanpa pengkondisian, parting rambut, blocking rambut, menggulung
rambut, mengaplikasikan kosmetik pengeritingan rambut, menentukan waktu pengeritingan,
mengetes hasil pengeritingan, penetralisiran pengeritingan.dan pembilasan. Proses pengeritingan
rambut dari rambut lurus hingga menjadi keriting scara garis besar yaitu terjadi proses
perming,yaitu proses kimia dan fisika yg bisa merubah keriting-lurusnya rambut. Suatu protein
yang disebut dengan keratin, merupakan protein yang membentuk rambut manusia, terdiri dari
unsure sistin, yaitu senyawa asam amino yang memiliki unsur sulfida, dalam jumlah persentase
yang cukup tinggi. Jembatan disulfida -S-S- dari sistin merupakan salah satu faktor utama yang
bertanggung jawab atas berbagai bentuk dari rambut kita. Rambut lurus atau keriting
dikarenakan keratin mengandung jembatan disulfida yang memampukan molekul untuk
mempertahankan bentuk-bentuk tertentu
Ilustrasi tahap-tahapnya yaitu sebagai berikut :
Obat pengeriting rambut mengandung Ammonium Thioglycolate. Waving lotion
(Amonium thioglycolate / tio ) bersifat alkalis , dapat menimbuklan luka di kulit kepala dan jari
( iritasi ), Amonium thioglycolate ( tidak boleh bercampur dengan Normalizes /neutralizer
(H202), bila tercampur akan terjadi panas, dapat menyebabkan rambut bercabang, kemerahan,
rapuh.
Amonium thioglycolate, juga dikenal sebagai perm garam, adalah senyawa kimia dengan
rumus HSCH2CO2NH4. Garam ini terbentuk dari asam karboksilat asam thioglycolic
(HSCH2CO2H) dan ammonia.
HSCH2COO- + NH4 + ⇌ HSCH2COOH + NH3
Asam thioglycolate dikembangkan pada tahun 1940-an digunakan sebagai obat untuk
merontokkan rambut yang tidak dikehendaki untuk tumbuh dan masih digunakan sampai
sekarang terutama dalam bentuk garamnya yaitu ammonium thioglycolate. Ammonium
thioglycolate digunakan dalam proses pengeritingan rambut. Asam thioglycolate atau biasa
disingkat TGA dapat mematahkan ikatan disulfide pada rambut. Zat ini bekerja pada Ph 9-9.5
dengan tidak terlalu merusak rambut. Zat ini terdapat dalam bentuk krim atau gel, obat ini dapat
dibeli dalam kemasan kaleng dengan berat tiap kalengnya 37.5 kg. Sebelum digunakan didahului
dengan menggunakan obat pelembut.
Ammonium thioglycolate lebih baik dibandingkan dengan sodium hidroksida ataupun
guanidine hidroksida. Sodium hidroksida adalah zat yang paling kuat daripada ammonium
glycolate dan guanidine hidroksida. Sodium hidroksida kaustik adalah jenis bahan kimia yang
benar-benar melembutkan serat rambut namun bahan kimia ini juga menyebabkan rambut
membengkak pada waktu yang sama, tergantung dari berbagai faktor dan kondisi rambut yang
akan diluruskan. Kekuatan larutan natrium hidroksida dapat bervariasi mulai dari 5 sampai 10
persen dengan pH yang bervariasi dari Ph 10-14. Semakin tinggi kekuatan natrium hidroksida
dengan pH yang semakin tinggi maka semakin cepat zat ini dalam meluruskan rambut. Namun
disisi lain, semakin besar pula potensi rambut akan rusak. Diperlukan perawatan khusus sebelum
menggunakan bahan kimia ini.
Guanidine hidroksida cenderung kurang merusak rambut bila dibandingkan dengan
natrium hidroksida. Produk-produk ini, masih dapat menyebabkan kerusakan pada rambut yaitu
menimbulkan lemak pada kulit kepala. Guanidine hidroksida biasanya membutuhkan perawatan
pengkondisian sebelum dan sesudah penggunaannya. Bahan kimia ini adalah campuran krim
dengan kalsium hidroksida karbonat guanidine.
PRINSIP
Protein merupakan komponen utama dalam sel hidup yang memegang peranan penting
dalam proses kehidupan. Protein berperan dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup
dan virus. Protein pembangun misalnya keratin yang terdapat pada kulit, kuku dan rambut.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulfur serta Posfor.
Keratin adalah protein yang tidak reaktif secara kimiawai dan tahan lama secara mekanik,
terdapat dalam semua vertebrata tingkat tinggi. Keratin adalah komponen dasar dari lapisan luar
epidermal dan anggota badan yang berkaitan seperti rambut, tanduk, kuku dan bulu. Keratin
diklasifikasikan sebagai a-keratin yang terdapat dalam mamalia, dan b-keratin yang terdapat
dalam burung dan reptil. Studi mikroskopik elektron menunjukkan bahwa rambut, yang tersusun
utamanya dari a-keratin, terdiri dari struktur hierarki. Rambut biasanya mempunyai diameter
20mm dan terdiri dari sel mati, dimana tiap-tiapnya mengandung mikrofibril (2000 Amstrong
dalam diameter) yang terorientasi secara paralel terhadap serabut rambut.
Mengeriting rambut merupakan suatu proses rekayasa biokimia. Sebagaimana telah
diketahui, keratin merupakan komponen utama yang menyusun hampir seluruh berat kering
rambut. α-keratin adalah protein serat utama yang memberikan perlindungan eksternal bagi
vertebrata. Secara khas, protein ini mengandung residu sistin. Seperti tersirat pada namanya,
struktur α-keratin berupa rantai polipeptida yang membentuk konformasi α-heliks (seperti
spiral). Konformasi α-keratin berbeda dengan konformasi β-keratin. Pada β-keratin, strukturnya
berbentuk β-sheet, yaitu kerangka rantai polipeptidanya meluas membentuk struktur zig-zag.
Selain terdapat pada rambut, α-keratin terdapat pula pada wol, sayap, kuku, cakar, duri, tanduk,
sisik, kuku kuda, kulit penyu, dan sebagainya. Sedangkan β-keratin terdapat misalnya pada
sutera dan jaring laba-laba. Perbedaan struktur α-heliks dan β-sheet dapat dilihat pada gambar
berikut. Perhatikan bahwa pada α-heliks terdapat ikatan hidrogen di dalam rantai (intra),
sementara pada β-sheet tidak ada, yang ada adalah ikatan hidrogen antar rantai (ikatan hidrogen
ditunjukkan oleh garis putus-putus berwarna merah).
Pada rambut, sepasang rantai heliks α-keratin saling melilit, kemudian 2 pasang lilitan
(protofilament) bergabung membentuk 4 molekul protofibril. Selanjutnya 8 protofibril bergabung
membentuk susunan mikrofibril. Susunan seperti ini elastis dan fleksibel. Namun pada jaringan
yang berbeda-beda α-keratin mengeras dengan tingkat kekerasan yang berbeda beda, tergantung
banyaknya ikatan silang disulfida yang terbentuk.
α-keratin pada rambut dapat diregang hingga hampir 2 kali panjang normalnya jika
rambut tersebut diberikan uap panas. Dalam keadaan regang ini, konformasi α-heliks rusak, dan
rantai polipeptidanya memanjang dalam konformasi hampir 2 kali panjang α-heliks. Hal ini
terjadi karena uap panas merusak ikatan hidrogen yang mempertahankan struktur heliks
bersama-sama, sehingga lilitan dibiarkan teregang menjadi konformasi yang lebih panjang
(konformasi β). Jika α-keratin yang telah diuapkan dibiarkan mendingin dan gaya regang
dilepaskan, protein ini secara spontan akan kembali pada konformasi α-heliks semula. Karena
umumnya gugus R pada α-keratin lebih besar daripada gugus R pada β-keratin sehingga tidak
cocok untuk konformasi β yang stabil.
Sifat khas α-keratin, demikian pula dengan kandungan jembatan disulfidanya inilah yang
merupakan dasar bagi industri keriting rambut. Rambut yang akan dikeriting pertama-tama
digulung mengelilingi suatu bentuk yang sesuai. Larutan senyawa pereduksi, biasanya senyawa
yang mengandung gugus tiol atau sulfohidril (-SH), lalu diberikan pada rambut dengan
pemanasan. Senyawa pereduksi memecah jembatan disulfida dengan mereduksi residu sistin-
sistin, satu pada masing-masing rantai. Uap panas memecah ikatan hidrogen dan menyebabkan
struktur α-heliks pada rantai polipeptida keratin rambut menjadi terbuka dan meregang. Setelah
beberapa lama, larutan pereduksi diangkat, dan suatu pengoksidasi ditambahkan untuk
memantapkan ikatan disulfida yang baru diantara pasangan residu sistein pada rantai polipeptida
yang berdampingan (namun bukan pasangan yang sama seperti sebelumnya). Dengan pencucian
dan pendinginan rambut, rantai polipeptida berubah menjadi konformasi α-heliks. Serat rambut
sekarang menjadi keriting sesuai model yang diinginkan, karena jembatan disulfida yang baru
terbentuk menimbulkan belokan/keriting pada untaian lilitan α-heliks pada serat rambut.
METODE MENGERITING RAMBUT
Pada dasarnya ada dua metode mengeriting rambut, yaitu:
1. Metode mengeriting panas
Metode mengeriting panas daspat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
· Permanen spiral, yaitu menggulung rambut dari pangkal menuju ke ujung, biasanya
dikerjakan pada rambut panjang.
· Croquinole, yaitu penggulungan rambut dari ujung menuju ke pangkal, untuk
pengeritingan rambut pendek.
· Prexted, yaitu sama dengan croquinole tetapi sebelum dan selama pemakaian
penggulung rambut dipanaskan.
· Tanpa mesin, yaitu cara mengeriting dengan menggunakan panas dari bahan kimia.
Metode ini merupakan peralihan pengeritingan panas ke pengeritingan dingin.
2. Metode mengeriting dingin
Yang dimaksud mengeriting dingin adalah mengeriting berdasarkan proses kimia dibantu
dengan tindakan fisik. Metode ini pertama kali dikenalkan di California yang sampai saat
ini masih diakui di seluruh dunia.
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengeritingan Rambut
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengeritingan rambut, antara lain adalah:
1) Kondisi rambut yang mempengaruhi pengeritingan adalah jenis rambut, bentuk rambut,
diameter, porositas, densitas dan elastisitas.
2) Blocking, tebalnya harus sama denga diameter roto, panjang blocking ½ inchi lebih
pendek dari panjang roto.
3) Roto, pemilihan ukuran roto sangat penting karena ukuran roto akan berpengaruh pada
hasil ikalnya.Roto lurus menghasilkan ikal yang sama besar sepanjang rambut, roto
cekung menghasilkan ikal yang bagian ujung rambut lebih kecil dari pada bagian
pangkal.
4) Waktu olah dalam proses pengeritingan juga berpengaruh terhadap hasil pengeritingan,
waktu olah yang berlebihan menyebabkan hasil pengeritingan tidak bagus dan rambut
rusak, dan waktu olah yang kurang menyebabkan hasil pengeritingan kurang baik dan
tidak ada ikal
5) Penentuan waktu pengeritingan akan sangat dipengaruhi oleh tekstur rambut, porositas
rambut, kekuatan solution, temperatur ruang atau tubuh manusia. Baik tidaknya
penggulungan rambut dan cukup tidaknya pemakaian solution.
Teknik mengaplikasikan kosmetik pengeritingan rambut
Perlu diketahui bahwa kosmetika pengeritingan rambut meliputi: solution, netralizer dan
kosmetik pengkondisi. Solution adalah larutan asam tiaglikolat dan amonia yang disebut
larutan Thio bersifat basa dan dapat mengubah struktur rambut secara permanen. Jenis solution
berdasarkan pH nya adalah sebagai berikut:
1. Solution dengan pH 9,4 – 9,6 (solution sedang) untuk rambut normal.
2. Solution dengan pH di atas 9,6 (solution kuat) untuk rambut resisten/porusitas buruk atau
rambut yang elastisitasnya tinggi.
3. Solution dengan pH di bawah 9,4 (solution lembut) untuk rambut yang porus dan
elastisitasnya tinggi (baik).
4. Teknik mengaplikasikan solution ada dua macam, yaitu:
· Direct/fremoistering, yaitu pemberian solution secara langsung pada
tiap blocking rambut yang akan digulung. Untuk teknik ini solution perlu dicampur
dengan aquadest dengan perbandingan 1:1. Langkah-langkah
mengaplikasikan solution dengan teknik direct adalah sebagai berikut: Basahi rambut
dengan solutionmenggunakan botol aplikator ke seluruh bagian dalam satu waktu.
Mulailah ½ inchi dari kulit kepala sampai 1 inchi dari ujung rambut.· Undirect, yaitu
pemberian solution setelah rambut digulung seluruhnya dengan roto.
5. Penentuan waktu pengeritingan
Waktu pengeritingan adalah waktu yang dibutuhkan oleh rambut mulai penyerapan
kosmetik sampai terjadinya perubahan bentuk rambut. Waktu pengeritingan sangat
tergantung pada: Tekstur rambut, porositas rambut, kekuatansolution, temperatur ruang
atau suhu badan manusia, cukup tidaknya pemakaian solution, serta baik tidaknya
penggulungan rambut.
6. Mengetes hasil pengeritingan
Mengetes hasil pengeritingan sebaiknya dilakukan tiap 10 menit sekali. Bila sudah
terlihat huruf S pada setiap penggulungan maka pengeritingan pun telah terjadi. Pada
waktu membuka gulungan rambut untuk mengecek hasil pengeritingan rambut tidak
boleh ditarik. Jika waktu sudah cukup belum terjadi pengeritingan maka perlu ditambah
dengan solution lagi.
7. Penentuan waktu pengeritingan
Waktu pengeritingan adalah waktu yang dibutuhkan oleh rambut mulai penyerapan
kosmetik sampai terjadinya perubahan bentuk rambut. Waktu pengeritingan sangat
tergantung pada: Tekstur rambut, porositas rambut, kekuatansolution, temperatur ruang
atau suhu badan manusia, cukup tidaknya pemakaian solution, serta baik tidaknya
penggulungan rambut.
8. Mengetes hasil pengeritingan
Mengetes hasil pengeritingan sebaiknya dilakukan tiap 10 menit sekali. Bila sudah
terlihat huruf S pada setiap penggulungan maka pengeritingan pun telah terjadi. Pada
waktu membuka gulungan rambut untuk mengecek hasil pengeritingan rambut tidak
boleh ditarik. Jika waktu sudah cukup belum terjadi pengeritingan maka perlu ditambah
dengan solution lagi.
9. Pembilasan dengan air hangat
Jika hasil pengecekan pengeritingan telah terjadi, maka bilas dengan air hangat sampai
bersih, pastikan tidak adasolution yang tertinggal, jika tidak bersih rambut akan
rusak/merah ketika diberi netralizer.
10. Penetralisiran
Pemberian netralizer juga harus merata karena jika tidak rata rambut yang sudah
terbentuk akan menjadi los waktu rambut dicuci.
11. Pembilasan air hangat dan air dingin
Pada pembilasan ini bertujuan membersihkan netralizer, bilas dengan bersih dan berikan
conditioner.
DAFTAR PUTAKA
Dewi Kusuma, dkk. 1999. Pelajaran Tata Kecantikan Rambut Tingkat Dasar. Jakarta: Yayasan
Insani
Dewi Kusuma, dkk. 1999. Pengetahuan dan Seni Tata Rambut Modern. Jakarta: Yayasan Insani
Lehninger, A. L. 1988. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I, Erlangga, Jakarta