PROKASIH.docx
-
Upload
fariezal-adhi -
Category
Documents
-
view
175 -
download
4
Transcript of PROKASIH.docx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Prokasih
Label/logo Pogram Kali Bersih atau PROKASIH, seperti gambar dibawah ini :
B. Dasar Hukum yang Melandasi
Program Kali Bersih atau yang sering disingkat sebagai PROKASIH
merupakan program yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas air sungai
sehingga dapat memenuhi fungsi air sungai tersebut sebagaimana mestinya.
Program ini adalah salah satu agenda Menteri Negara Lingkungan Hidup yang
harus dilaksanakan mengingat terdapat banyak sekali sungai di Indonesia yang
sudah tercemar. Program ini dilaksanakan berdasarkan dari Keputusan Menteri LH
No.35 Th. 1995.
Menimbang
1. Bahwa kali atau sungai merupakan sumber daya air yang penting bagi
kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
2. Bahwa kualitas air sungai cenderung menurun sebagai akibat meningkatnya
beban pencemaran yang bersumber dari kegiatan di sepanjang daerah aliran
sungai;
3. Bahwa untuk meningkatkan kualitas air sungai agar tetap berfungsi sesuai
dengan peruntukannya, pemerintah telah mencanangkan Program Kali
Bersih;
4. Bahwa Program Kali Bersih tersebut telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah
di beberapa propinsi pada beberapa sungai dengan melibatkan berbagai instansi
terkait di daerah;
5. Bahwa untuk memantapkan keberadaan Program Kali Bersih sebagai program
nasional dan untuk meningkatkan kelancaran serta pengembangan kegiatan
Program Kali Bersih, maka dipandang perlu menetapkan Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup tentang Program Kali Bersih.
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 12,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 24, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3409);
3. Keputusan Presiden Nomor 96/M Tahun 1993 tentang Pembentukan
Kabinet
Pembangunan VI;
4. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kedudukan, Tugas
Pokok,
Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara;
5. Keputusan Presiden Nomor 103/M Tahun 1993 tentang Pengangkatan
Kepala
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan;
6. Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 1994 tentang Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan.
7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
KEP-35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.
Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG
PROGRAM PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN / KEGIATAN
USAHA DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN DALAM LINGKUP
KEGIATAN
PROKASIH (PROPER PROKASIH).
C. Tujuan Program Kali Bersih
Pelaksanaan Prokasih berasaskan pelestarian fungsi lingkungan perairan
sungai untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan bagi peningkatan
kesejahteraan manusia. Pelaksanaan Prokasih bertujuan:
1. Tercapainya kualitas air sungai yang baik,
2. Meningkatkan fungsi sungai dalam menunjang pembangunan yang
berkelanjutan
terciptanya sistem kelembagaan yang mampu melaksanakan pengendalian
pencemaran air secara efektif dan efisien
3. Terwujudnya kesadaran dan tanggung jawab masyarakat dalam pengendalaian
pencemaran air.
Dalam rangka mewujudkan tujuan Prokasih, pelaksanaan Prokasih dilakukan
dengan pendekatan:
i. Pengendalian sumber pencemaran yang strategis, dan dilakukan secara
bertahap dalam suatu program kerja;
ii. Pelaksanaan program kerja sesuai dengan tingkat kemampuan
kelembagaan yang ada
iii. Pelaksanaan dan hasil program kerja harus dapat terukur dan
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat;
iv. Penerapan pentaatan dan penegakan hukum dalam pengendalian
pencemaran air.
BAB II
PROGRAM TUGAS KELOMPOK
A. Pengertian dan Tujuan
1. Pengertian
PROKASIH merupakan singkatan dari Program Kali Bersih, adalah nama
program tindak kerja (action plan) dalam rangka pengendalian pencemaran air
sungai yang dicanangkan dan mulai dilaksanakan pada tahun 1989, sehingga
Tahun Anggaran 1989/1990 menjadi Tahun Pertama PROKASIH.
PROKASIH merupakan program kerja nasional yang pelaksanaan
kegiatan operasionalnya di daerah dilakukan oleh masing-masing Pemerintah
Daerah yang bersangkutan, dan pembinaannya dilakukan oleh masing-masing
instansi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
PROKASIH memiliki visi selain merupakan program kerja juga
merupakan suatu sistem institusi, mengingat PROKASIH tidak dapat
dilakukan oleh hanya satu lembaga melainkan oleh beberapa lembaga, yang
terdiri dari instansi-instansi terkait dan pemerintah daerah-pemerintah daerah
serta kelompok-kelompok masyarakat, termasuk sektor swasta.
2. Tujuan
Tujuan adanya prokasih antara lain sebagai :
a. Peningkatan Sumber Daya Kelembagaan
1) Tata Laksana
2) Peraturan
3) Sumber Daya Manusia
4) Dana Anggaran Pelaksanaan PROKASIH
b. Penurunan Beban Pencemaran Limbah Cair.
c. Peningkatan Kualitas Air Sungai
B. Indikator-indikator Program
Keberhasilan Prokasih sebagai instrumen penaatan dapat dilihat dari indikator
berikut:
1. Meningkatnya tingkat penaaatan perusahaan
2. Menurunnya beban pencemaran yang masuk ke lingkungan
3. Menurunnya tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan
4. Meningkatnya kepercayaan stakeholder terhadap hasil penilaian
C. Proses Pelaksanaan Program
Pengelolaan lingkungan hidup ini bertujuan untuk mewujudkan pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dan menjadi jaminan bagi
kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Salah
satu bentuk produk yang dihasilkan dari pengelolaan lingkungan hidup yaitu
Program Kali Bersih (PROKASIH). Karena bagaimanapun juga negara menjamin
bahwa pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi kesejahteraan dan mutu lingkungan hidup rakyat sertanegara
mencegah dilakukannya kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang
menimbulkan kerugian.
Sebagai sasaran dari program ini, maka industri-industri ini diajak bersama-
sama mengawasi dan mengendalikan beban pencemaran air. Bagaimanapun juga
kegiatan industri dan tekhnologi tidak dapat terlepas dari kebutuhan air. Dalam
kegiatan industri dan tekhnologi, air digunakan antara lain sebagai proses, air
pendingin. Air ketel uap, penggerak turbin, dan utilitas serta sanitasi. (Arya
Wardhana,1999:73).
Didalam kegiatan industri dan tekhnologi, air yang telah digunakan (air
limbah industri) tidak boleh langsung dibuang ke sungai karena dapat
menyebabkan pencemaran. Air tersebut harus diolah terlebih dahulu agar
mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas air lingkungan. Jadi air limbah
industri harus mengalami proses daur ulang sehingga dapat digunakan lagi atau
dibuang kembali ke lingkungan tanpa menyebabkan pencemaran air lingkungan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air Bab I pasal I, disebutkan pengertian dari hal-hal yang
berhubungan dengan pengendalian pencemaran air, yaitu
a. Pengendalian adalah upaya pencegahan dan atau penanggulangan dan atau
pemulihan.
b. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat,energi, dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia,
sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air
tidak berfungsi lagi sesuai peruntukkannya.
c. Beban pencemaran adalah jumlah suatu parameter pencemaran yang
terkandung dalam sejumlah air atau limbah.
d. Daya tampung beban pencemaran adalah kemampuan air pada sumber air
menerima beban pencemaran limbah tanpa mengakibatkan turunnya kualitas
air sehingga melewati baku mutu air yang ditetapkan sesuai dengan
peruntukkannya.
e. Baku mutu air adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen lain yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang
ditenggang adanya didalam air pada sumber air tertentu sesuai dengan
peruntukkannya.
Usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan yang
mempunyai dampak yang sangat merugikan manusia tersebut ada 2 (dua) macam
cara, yaitu :
a. Penanggulangan secara non teknis; meliputi Penyajian Informasi Lingkungan
(PIL), Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), perencanaan
kawasan kegiatan industri dan teknologi, pengaturan dan pengawasan
kegiatan, dan menanamkan perilaku disiplin.
b. Penanggulangan secara teknis; meliputi mengubah proses, mengganti sumber
energi, mengelola limbah dan menambah alat bantu.(Arya
Wardhana,1997:160).
Seperti yang telah ditulis sebelumnya, bahwa tujuan dari prokasih ini adalah
menurunkan atau mengurangi jumlah beban zat pencemaran yang masuk ke
sungai prokasih. Agar tujuan ini dapat tercapai maka pemerintah maupun industri
harus mendukung dan saling bekerja sama dengan baik dalam pemberian
informasi mengenai segala hal yang berkenaan dengan lingkungan hidup beserta
pencemarannya, terutama pada air sungai. Berikut contoh gambar penerapan kali
bersih yang baik :
a. Sungai yang baru dibersihkan dari limbah belum 100%
b. Dibawah ini sudah mengalami perbaikan 100% dan dikasih benih ikan
dari hasil pembinaan PSDA pusat cara memperbaiki saluran Irigasi yang
benar
c. Contoh kali/sungai yang sudah ditaburi benih Nila atau Lele
d. Contoh filter atau sekat dari bambu
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM
A. Proses Penilaian
Pelaksanaan program penilaian dituangkan dalam Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor: 127/MENLH/2002. Program Prokasih hanya menilai
kinerja pengolahan air limbah khusus terhadap perusahaan yang membuang
limbahnya ke sungai dalam lingkup Program kali bersih. Penilaian terhadap
pengelolaan air limbah mengacu pada Kepmen. No.03 Tahun 1991 tentang baku
mutu limbah cair.
B. Peringkat Penilaian
Peringkat kinerja usaha dan atau kegiatan yang diberikan terdiri dari:
1. Peringkat emas, untuk usaha dan atau kegiatan yang telah berhasil
melaksanakan upaya pengendalian pencemaran dan atau kerusakan
lingkungan hidup dan atau melaksanakanan produksi bersih dan telah
mencapai hasil yang sangat memuaskan;
2. Peringkat hijau, untuk usaha dan atau kegiatan yang telah melaksanakan
upaya pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup dan
mencapai hasil lebih baik dari persyaratan yang ditentukan sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Peringkat biru, untuk usaha dan atau kegiatan yang telah melaksanakan upaya
pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkunga hidup dan telah
mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan minimum sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Peringkat merah, untuk usaha dan atau kegiatan yang telah melaksanakan
upaya pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup tetapi
belum mencapai persyaratan minimum sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
a. Peringkat hitam, untuk usaha dan atau kegiatan yang belum melaksanakan
upaya pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup dan
dapat menimbulkan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup
BAB IV
PEMBAHASAN
PROKASIH merupakan program kerja nasional yang pelaksanaan kegiatan
operasionalnya di daerah dilakukan oleh masing-masing Pemerintah Daerah yang
bersangkutan, dan pembinaannya dilakukan oleh masing-masing instansi sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
PROKASIH merupakan singkatan dari Program Kali Bersih, adalah nama
program tindak kerja (action plan) dalam rangka pengendalian pencemaran air sungai
yang dicanangkan dan mulai dilaksanakan pada tahun 1989, sehingga Tahun
Anggaran 1989/1990 menjadi Tahun Pertama PROKASIH. Program kali bersih
memiliki tujuan :
A. Peningkatan Sumber Daya Kelembagaan
1. Tata Laksana
Pada aspek ini yang paling terlihat hasilnya adalah kerjasama,
keserasian, dan keselarasan antar instansi dalam pelaksanaan
pengendalian pencemaran air. Kerjasama tersebut memberikan hasil yang
sinergis dan mutualistis bagi setiap instansi yang terkait
2. Peraturan
Telah banyak peraturan pelaksanaan mengenai pengendalian
pencemaran air di tingkat daerah yang telah ditetapkan dan diterapkan,
seperti mengenai peruntukan air, baku mutu air, baku mutu limbah cair,
dan laboratorium yang ditunjuk sebagai pelaksana pengawasan
pengendalian pencemaran air. Beberapa propinsi telah berhasil
merumuskan rancangan Peraturan Daerah mengenai ketentuan perizinan
pembuangan limbah cair ke dalam sungai dan ketentuan retribusi
pembuangan limbah cair ke dalam sungai
3. Sumber Daya Manusia
Jumlah aparat pelaksana PROKASIH yang telah mengikuti pelatihan
di bidang pengendalian pencemaran air jauh meningkat dibandingkan
sebelum pelaksanaan PROKASIH. Selain itu tingkat pengetahuan,
pemahaman dan keterampilannya telah jauh meningkat yang tercermin
dari kegiatan dan hasilnya. Kapasitas pelaksanaan juga meningkat, baik
kuantitas maupun kualitas kegiatannya seperti peningkatan lingkup kerja
dan kualitas hasil pemantauan, pengelolaan data hasil pemantauan serta
pelaporan
4. Dana Anggaran Pelaksanaan PROKASIH
Anggaran yang dialokasikan bagi kegiatan PROKASIH, baik di
tingkat pusat (APBN) maupun di tingkat daerah (APBD) menunjukkan
peningkatan. Selain itu alokasi penggunaannya lebih terarah pada upaya
yang dapat efektif menurunkan beban pencemaran yang masuk ke sungai.
B. Penurunan Beban Pencemaran Limbah Cair.
Beban pencemaran limbah cair dari perusahaan-perusahaan yang termasuk
dalam lingkup kerja PROKASIH menunjukkan penurunan. Keberhasilan ini
didukung oleh indikasi peningkatan perhatian dan komitmen pimpinan dari
perusahaan yang membuang limbahcairnya ke dalam sungai, seperti :
Upaya untuk memahami ketentuan-ketentuan pengendalian pencemaran air
dan upaya untuk mentaatinya;
Upaya untuk mengelola data mengenai produksi dan limbahnya;
Keterbukaan menerima aparat yang ditugasi memantau dan memeriksa
limbahnya;
Upaya mengelola limbah cairnya, baik yang baru membangun Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) maupun yang meningkatkan efektifitas
IPAL yang telah ada.
C. Peningkatan Kualitas Air Sungai
Kualitas air sungai pada ruas-ruas sungai yang masuk lingkup kerja
PROKASIH secara umum menunjukkan tiga kecenderungan perubahan
kualitas air dari tahun ke tahun, yaitu penurunan kualitas air, peningkatan
kualitas air atau tidak mengalami perubahan secara berarti. Hasil pemantauan
kualitas air sungai pada ruas-ruas sungai PROKASIH menunjukkan kenaikan
yang kurang berarti walaupun beban pencemaran dari buangan limbah cair
industri PROKASIH telah berhasil diturunkan cukup banyak
BAB V
KESIMPULAN
Program Kali Bersih (PROKASIH) ini dilaksanakan berdasarkan dari Keputusan
Menteri LH No.35 Th. 1995. PROKASIH merupakan program kerja nasional yang
pelaksanaan kegiatan operasionalnya di daerah dilakukan oleh masing-masing
Pemerintah Daerah yang bersangkutan, dan pembinaannya dilakukan oleh masing-
masing instansi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tujuan adanya prokasih antara lain sebagai :
1. Peningkatan Sumber Daya Kelembagaan
Tata Laksana
Peraturan
Sumber Daya Manusia
Dana Anggaran Pelaksanaan PROKASIH
2. Penurunan Beban Pencemaran Limbah Cair.
3. Peningkatan Kualitas Air Sungai
Program Prokasih hanya menilai kinerja pengolahan air limbah khusus terhadap
perusahaan yang membuang limbahnya ke sungai dalam lingkup Program kali
bersih. Penilaian terhadap pengelolaan air limbah mengacu pada Kepmen. No.03
Tahun 1991 tentang baku mutu limbah cair.
DAFTAR PUSTAKA
http://prokasih.blogspot.com/. Diakses pada hari Rabu 1 Mei 2013, pukul 18.05 WIB
http://klh.pekalongankota.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=68:prokasih&catid=48:akorg. Diakses pada hari Rabu 1 Mei 2013, pukul 18.35 WIB
http://bambangari.blogspot.com/2011/06/program-kali-bersih-prokasih.html. Diakses pada hari Rabu 1 Mei 2013, pukul 19.25 WIB