Projectaa

18
Pembagian Golongan Dan Macam – Macam Zat Doping Setiap tahun Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengeluarkan daftar obat doping dan setiap tahun daftar obat-obatnya berubah. Obat doping ini dibagi atas tiga kelompok besar. Pertama, kelompok zat yang dilarang : yaitu golongan stimulan (perangsang), golongan narkotik analgesic, golongan anabolik steroid, golongan betablocker, golongan diuretika, serta golongan peptide hormons dan analognya. Kedua, metode yang dilarang : doping darah (infus), memakai administrasi cara memasukkan oksigen atau infus ke dalam tubuh, cara farmakologi, cara kimia, cara fisik, manipulasi farmakologi, kimia dan fisik. Ketiga, kelompok zat yang dilarang dan dalam batasan tertentu dibolehkan : yakni alkohol, mariyuana, lokal anastektik (penghilang rasa sakit), steroid (pembangun jaringan), dan betabloker (penenang). Selain ketiga hal diatas ada juga makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh para atlet yang dipercaya dapat meningkatkan kinerja fisik dan menambah energi. Pertama, Golongan Zat Yang Dilarang - Golongan Stimulan Golongan Stimulan (Upper) adalah jenis zat yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain. - Golongan Narkotik Analgesik Obat saraf dan otot golongan analgesik atau obat yang dapat menghilangkan rasa sakit/obat nyeri sedangkan obat antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh. Jenis ini sering dipakai para atlet wanita dengan tuujuan sebagai penghilang rasa sakit ketika haid menjelang. - Golongan Anabolik Steroid Salah satu jenis doping yang paling sering digunakan para atlet adalah obat-obatan anabolik, termasuk hormon androgenik steorid. Steroids merangsang sel otot dan tulang untuk membuat protein baru. Dikalangan para olahragawan, penggunaan obat golongan ini dimaksudkan untuk menambah massa otot. Golongan obat ini seperti testosteron sudah banyak diproduksi secara sintetik. - Golongan Penghalang Beta (Betablocker) Zat doping ini biasanya digunakan oleh pemanah dan penembak dengan tujuan meningkatkan ketenangan, mengurangi tangan gemetar, menurunkan denyut jantung agar lebih mudah berkonsentrasi adalah obat yang tergolong betablocker. Obat ini digunakan dokter untuk mengobati penyakit jantung, yaitu mengurangi palpitation (jantung berdebar) dan menurunkan tekanan darah akibat tekanan darah tinggi. Yang termasuk obat golongan betabloker adalah Metoprolol, Propranolol, dan Atenolol. - Golongan Diuretika Diuretik bermanfaat dalam pengobatan berbagai penyakit yang berhubungan dengan retensi abnormal garam dan air dalam kompartemen ekstraseluler tubuh, biasanya dirujuk sebagai edema. Pada umumnya, diuretik adalah suatu zat yang meningkatkan laju ekskresi urin oleh ginjal, terutama melalui penurunan reabsorbsi tubular ion natrium dan airnya dalam tubulus ginjal yang setara secara osmotik. Penimbunan cairan berlebih dalam kompartemen ekstraseluler dapat disebabkan oleh kegagalan jantung, sirosis hati, gangguan ginjal, toksemia kehamilan, atau akibat sampingan obat (Rahardja dan Tjay, 2002). Obat ini biasanya digunakan oleh atlit yang kelebihan berat badan dengan cara mengeluarkan cairan tubuh sebanyak-banyaknya (meningkatkan produksi dan pengeluaran air seni). Banyak dan cepatnya pengeluaran air seni ini akan cepat menurunkan berat badan sebab 60 persen dari berat badan manusia terdiri atas air. Contoh zat : Acetazolamid, Amiloride, Conrenone dan senyawa sejenis.

description

projectanfisko

Transcript of Projectaa

Page 1: Projectaa

Pembagian Golongan Dan Macam – Macam Zat DopingSetiap tahun Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengeluarkan daftar obat doping dan setiap tahun daftar obat-obatnya berubah. Obat doping ini dibagi atas tiga kelompok besar.Pertama, kelompok zat yang dilarang : yaitu golongan stimulan (perangsang), golongan narkotik analgesic, golongan anabolik steroid, golongan betablocker, golongan diuretika, serta golongan peptide hormons dan analognya.Kedua, metode yang dilarang : doping darah (infus), memakai administrasi cara memasukkan oksigen atau infus ke dalam tubuh, cara farmakologi, cara kimia, cara fisik, manipulasi farmakologi, kimia dan fisik.Ketiga, kelompok zat yang dilarang dan dalam batasan tertentu dibolehkan : yakni alkohol, mariyuana, lokal anastektik (penghilang rasa sakit), steroid (pembangun jaringan), dan betabloker (penenang).Selain ketiga hal diatas ada juga makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh para atlet yang dipercaya dapat meningkatkan kinerja fisik dan menambah energi.

Pertama, Golongan Zat Yang Dilarang- Golongan StimulanGolongan Stimulan (Upper) adalah jenis zat yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.- Golongan Narkotik AnalgesikObat saraf dan otot golongan analgesik atau obat yang dapat menghilangkan rasa sakit/obat nyeri sedangkan obat antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh. Jenis ini sering dipakai para atlet wanita dengan tuujuan sebagai penghilang rasa sakit ketika haid menjelang.- Golongan Anabolik SteroidSalah satu jenis doping yang paling sering digunakan para atlet adalah obat-obatan anabolik, termasuk hormon androgenik steorid. Steroids merangsang sel otot dan tulang untuk membuat protein baru. Dikalangan para olahragawan, penggunaan obat golongan ini dimaksudkan untuk menambah massa otot. Golongan obat ini seperti testosteron sudah banyak diproduksi secara sintetik.- Golongan Penghalang Beta (Betablocker)Zat doping ini biasanya digunakan oleh pemanah dan penembak dengan tujuan meningkatkan ketenangan, mengurangi tangan gemetar, menurunkan denyut jantung agar lebih mudah berkonsentrasi adalah obat yang tergolong betablocker. Obat ini digunakan dokter untuk mengobati penyakit jantung, yaitu mengurangi palpitation (jantung berdebar) dan menurunkan tekanan darah akibat tekanan darah tinggi. Yang termasuk obat golongan betabloker adalah Metoprolol, Propranolol, dan Atenolol.- Golongan DiuretikaDiuretik bermanfaat dalam pengobatan berbagai penyakit yang berhubungan dengan retensi abnormal garam dan air dalam kompartemen ekstraseluler tubuh, biasanya dirujuk sebagai edema. Pada umumnya, diuretik adalah suatu zat yang meningkatkan laju ekskresi urin oleh ginjal, terutama melalui penurunan reabsorbsi tubular ion natrium dan airnya dalam tubulus ginjal yang setara secara osmotik.Penimbunan cairan berlebih dalam kompartemen ekstraseluler dapat disebabkan oleh kegagalan jantung, sirosis hati, gangguan ginjal, toksemia kehamilan, atau akibat sampingan obat (Rahardja dan Tjay, 2002).Obat ini biasanya digunakan oleh atlit yang kelebihan berat badan dengan cara mengeluarkan cairan tubuh sebanyak-banyaknya (meningkatkan produksi dan pengeluaran air seni). Banyak dan cepatnya pengeluaran air seni ini akan cepat menurunkan berat badan sebab 60 persen dari berat badan manusia terdiri atas air. Contoh zat : Acetazolamid, Amiloride, Conrenone dan senyawa sejenis.- Golongan Peptida HormonYang termasuk zat golongan peptida hormon adalah Andronocorticotropic hormon, Erithropoletin, Gonadrotropin, Growth hormon, dan Relasing faktor substansi tersebut.

Kedua, Metode Yang Dilarang- Suntikan eritropoetin dan menyuntikkan darah. Cara ini akan meningkatkan jumlah sel darah merah di dalam tubuh. Fungsi sel darah merah melalui hemoglobin adalah mengangkut oksigen. Dengan jumlah oksigen yang cukup bagi seluruh tubuh, proses pembakaran akan berjalan lancar sehingga energi yang dihasilkan akan bertambah. Cara ini biasanya untuk atlet yang memerlukan daya tahan lama. Misalnya, untuk lari jauh, maraton, thriatlon, sky, berenang 800 m, dan balap sepeda jarak jauh.- Manipulasi farmalogik kimia dan fisik. Yaitu penggunaan bahan atau metode yang mengubah, mencoba mengubah

Page 2: Projectaa

kejujuran dan validitas sampel dalam pengawasan doping. Termasuk didalamnya tanpa pembatasan, pemberian diuretika, menghambat ekresi ginjal dan pengubahan pengukuran testoteron dan epitestoteron. Dengan kata lain pengguna doping memakan obat-obatan tertentu dengan tujuan agar zat doping yang digunakan tidak terdeteksi pada saat dilakukan pengetesan.Ketiga, Kelompok zat yang dilarang dan dalam batasan tertentu dibolehkanTerkadang tanpa disengaja dan tanpa sepengatuan pelatih atau dokter tim, atlet menggunakan obat-obatan untuk mengobati sakitnya, misalnya flu, diare, pusing dan lain sebagainya. Namun, obat-obatan tersebut ternyata mengandung salah satu zat doping sehingga setelah dites ternyata atlet positif menggunakan doping. Untuk menghindari hal tersebut atlet harus mengetahui obat-obatan yang boleh dikonsumsi yaitu sebagai berikut :- Antasida dan anti diare yang tidak mengandung codein dan opium, seperti : acinomr, alcap, aludrox, prodexin dan obat sejenis yang bahan dan komposisinya sama.- Anti mual dan muntah, seperti : anaos, antivert, avimare, torecan, vertogon, vomec dan obat sejenis yang bahan dan komposisinya sama.- Anti asma dan alergi dalam bentuk aerosol, seperti : albuterol, alotec, alupent, asmaten dan obat sejenis. Anti asma dan alergi tanpa mengindahkan formula, seperti : amono-dur, asmafil, atrovent, dan obat sejenis. Obat anti histamin, seperti : actidil, actidilon, dimentane, dan obat sejenis yang bahan dan komposisinya sama.- Obat batuk sirup, seperti : bisolvon, cosylan, dexytophan, dan obat sejenis. Obat batuk tablet, seperti : astomin, balminil, bisolvon, tablet isap, lysobex, dan obat sejenis yang bahan dan komposisinya sama.- Obat dekongestan hidung, seperti : acetamol, acetard, aluprin, aspirin (bayer), dan obat sejenis yang bahan dan komposisinya sama.- Obat penenang, seperti : abasin, slhoralol, dalmane, doriden, dan obat sejenis yang bahan dan komposisinya sama.- Obat kontrasepsi, seperti : anacylin, brevinor, conova 30, demulen 50, axuton, fekulen, mikronovum, minilyn ovral, ovrat, dan obat sejenis yang bahan dan komposisinya sama.Bahan-bahan atau zat-zat yang penggunaannya dengan ketentuan khusus yaitu :- Connabinoids : penggunaannya diatur pihak yang berwenang dan bila pihak berwenang mengharuskan dilaksanakan tes maka disiapkan pengujian tes untuk connabinoids (misalnya marijuana, hashish).- Anestesi lokal, diperbolehkan hanya dalam pemberian suntikan lokal dan berdasarkan pertimbangan medik serta berhubungan dengan anestesi lokal seperti : bipivacaine, lidocain, mepivacaine (tapi bukan cocain), vasokontriktor (misalnya andrenalin).- Kortikosteroid jika diberikan secara sistematik dilarang, tetapi jika diberikan secara anal, aural, dermatologikal, dan opthalmologikal diperbolehkan dan jika diberikan dengan cara suntikkan kortikosteroid intraartikular dan lokal diperbolehkan.

Bahan- bahan yang terlarang dalam cabang olahraga khusus :- AlkoholPenggunaan alkohol dilarang karena berbagai alasan dan berdasarkan peraturan yang berlaku, dalam cabang olahraga seperti : Balap mobil, Biliar, Terbang layar, Ski, Sepak bola dll.- Beta blokerPenggunaannya dilarang karena berbagai alasan dan berdasarkan peraturan yang berlaku dalam cabang olahraga : Terbang layang, Panahan, Menembak, Balap sepeda, dll.- DiuretikPenggunaannya dilarang karena berbagai alasan dan berdasarkan peraturan yang berlaku dalam cabang olahraga : Boxing, Karate, Judo, dll.

Makanan dan minuman yang yang sering dianggap dapat meningkatkan kinerja fisik- AlkoholAlkohol yang terkandung dalam minuman keras seperti bir, wiski, dll mempunyai pengaruh pada vasodilatasi sehingga dapat melebarkan pembuluh darah perifer, menyebabkan kulit kemerah-merahan, dan terasa hangat.Di samping itu, alkohol termasuk minuman penghasil energy instan, namun penggunaan alkohol merugikan tubuh sebab alkohol mempunyai sifat depresan terhadap syaraf pusat, mempercepat kelelahan karena memproduksi asam laktat, mengganggu kerja syaraf, menghambat waktu reaksi, mempengaruhi reflek, kecepatan dan koordinasi menjadi lambat, dan merupakan zat diuretic yang menyebabkan dehidrasi.- KafeinKafein yang banyak terkandung didalam kopi, mempunyai manfaat sekaligus efek yang merugikan bagi kesehatan.

Page 3: Projectaa

Jika dikonsumsi dalam takaran yang wajar dan tepat, maka kafein dapat memberikan manfaat, dan begitu juga sebaliknya.Kafein pada kopi, coklat dan koka berpengaruh terhadap perangsangan otot jantung, sehingga meningkatkan frekwensi kontraksi, merangsang susunan saraf yang menjadikan organ lebih siaga dan mempunyai efek vasodilatasi pada pembuluh darah perifer. Selain itu kafein juga merangsang mobilisasi lemak sehingga dapat meningkatkan prestasi aerobic, melindungi liver serta mengembangkan memori.Didalam dunia olahraga kafein termasuk didalam kategori doping. Jika didalam darah seorang atlet ditemukan kadar kafeinnya melebihi 12 mkg/ml, maka yang bersangkutan digolongkan sebagai pengguna doping. Kafein dapat meningkatkan level dopamin seseorang, yaitu neurotransmitter otak yang mengaktifkan pusat rasa gembira seperti halnya heroin, meski dalam tingkat aktivitas yang rendah.Kafein juga memberikan manfaat untuk menghilangkan rasa nyeri setelah habis berolah raga yang berlebihan yang biasanya timbul setelah beberapa hari kemudian.- GulaGula termasuk karbihidrat sederhana yang mudah diserap di usus halus untuk menghasiklan energi guna kinerja fisik.- GinsengGinseng merupakan bahan berupa akar-akaran dari korea yang mengandung dametrene triol oksida, yang mempunyai efek merangsang sekresi andrenalin dalam tubuh sehingga membuat orang lebih aktif.Ginseng biasanya dikonsumsi dalam bentuk cairan, kapsul, obat-obatan, dan jamu. Sampai saat ini belum ada larangan penggunaan ginseng bagi olahragawan.- ProteinPemakaian suplemen protein pada atlet dipercaya dapat meningkatkan ukuran otot sehingga kekuatan otot akan bertambah dan dapat mengurangi lemak tubuh.Penggunaan ekstra protein dapat berupa menambah konsumsi bahan makanan sumber protein terutama protein hewani seperti daging dan telur. Sebenarnya kebutuhan protein relatif sedikit sehingga apabila asupan makanan sehari telah mencukupi kebutuhan zat gizinya termasuk protein maka suplemen protein tidak diperlukan lagi.- MultivitaminVitamin dapat meningkatkan mempengaruhi prestasi seorang atlet, hal tersebut terjadi jika asupan vitamin dari makanan yang dikonsumsi belum mencukupi. Namun jika asupan vitamin yang dikonsumsi dalam makanan yang dimakan sudah mencukupi, maka seorang atlet tidak memerlukan lagi mengkonsumsi multivitamin.Bagi atlet yang perlu pembatasan berat badan, misalnya senam, tinju, atau angkat besi yang membatasi konsumsi makanannya untuk mempertahankan berat badan perlu mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan vitamin dan mineralnya terutama zat besi.Untuk atlet wanita yang sedang menstruasi kebutuhan vitamin dan mineralnya akan meningkat dikarenakan banyak zat yang dibuang melalui darah menstruasi.Demikian juga untuk atlet vegetarian, sangat membutuhkan suplemen vitamin khususnya vitamin B12 untuk mencegah anemia karena sumber vitamin ini berasal dari makanan hewani. Namun penggunaan multivitamin harus sesiau dosis dan tidak melebihi dosis yang dianjurkan karena dapat menyebabkan hipervitaminosis.- MaduMadu merupakan jenis minuman yang diyakini dapat meningkatkan kinerja dan prestasi. Sebenarnya kandungan yang terdapat dalam madu hampir sama dengan gula yang beredar dipasaran seperti gula pasir, gula kelapa, dan gula aren.- Telur MentahBeberapa orang meyakini bahwa dengan meminum telur mentah akan membuat fisik lebih tangguh. Hal tersebut banyak dilakukan oleh pekerja berat atau olahragawan yang mengharapkan prestasi kerja maksimal. Namun secara fisiologis otot manusia hanya dapat menyerap zat gizi dalam telur apabila dalam keadaan masak.

Meskipun efek suplemen dapat merugikan bagi penggunannya, namun ada juga suplemen yang memang dibutuhkan untuk memenuhi gizi atlet. Namun penggunaan suplemen harus dipertimbangkan dengan baik. Adapun pertimbangan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :- Suplemen dapat diberikan jika atlet menderita kekurangan zat-zat gizi tertentu yang mungkin terjadi pada saat : mengikuti program penurunan berat badan, menstruasi bagi atlet wanita, variasi makanan kurang baik (atlet vegetarian)- Penggunaan suplemen makanan harus dalam pengawasan dokter atau ahli gizi olahraga.- Dalam penggunaannnya perlu diingat tingkat toksisitas vitamin dan mineralnya.

Page 4: Projectaa

Selain itu dipasaran banyak beredar minuman kesehatan atau minuman pembangkit tenaga yang diyakini dapat membantu memelihara kesehatan dan menambah stamina serta meningkatkan prestasi olahraga. Merk dari produk minuman energi tersebut antara lain : Extra joss, Hemaviton, Panther, M150, Fit Up, Kraktingdaeng dll.Produsen minuman-minuman tersebut mempromosikan secara besar-besaran dimedia dengan khasiat beraneka ragam seolah-olah merupakan minuman ajaib. Namun jika dalam mengkonsumsi minunan tersebut secara terus-menerus akan berdampaknegatif, karena dalam minuman tersebut banyak terkandung zat-zat seperti taurine, cafein, inositol, sukrosa, asam sitrat dan zat-zat sejenis serta vit B1, B2, B3, B5, B6, B12 dan zat pewarna dan pemanis buatan yang apabila dikonsumsi secara terus menerus justru akan merugikan tubuh.Ada juga produsen yang mengeluarkan produk – produk minuman pengganti ion / cairan tubuh yang hilang pada saat beraktivitas, yang sekarang ini banyak digunakan oleh para atlet pada saat berolahraga.Minuman tersebut biasa digunakan dengan tujuan untuk mengoptimalkan prestasi, atlet perlu memperhatikan minumannya baik dalam latihan, persiapan pertandingan, saat pertandingan maupun setelah pertandingan. Minuman – minuman yang dianjurkan untuk dikonsumsi para olahragawan yaitu yang mengandung :1. Cairan bersifat hipotonik (kadar gula < 2.5 gram/100 cc air). Akan lebih baik apabila isotonik (larutan intraseluler dan extraseluler seimbang).2. Minuman yang bersuhu 8 – 13o C (umumnya 10o C).3. Minum minuman sebanyak 100-400 cc, dalam jangka waktu 10-15 menit sebelum bertanding.4. Selama bertanding, minum 100-200 cc setiap 10-15 menit terutama pada saat bertanding ditempat yang panas.Mengkonsumsi minuman pengganti ion pada saat berolahraga memberikan keuntungan bagi atlet yaitu dapat mengembalikan jumlah cairan yang hilang karena keringat, volume darah tetap terjaga, pengamgkutan nutrisi dan pembuangan panas tetap lancar.5. Setelah bertanding, minum lebih banyak dari biasanya untuk mengganti elektrolit yang hilang lewat keringat.6. Cacat berat badan untuk mengestimasi terjadinya kekurangan cairan.Minuman-minuman tersebut yang banyak beredar dipasaran yaitu seperti : Mizone, Pocary Sweat, Vitazone, Powerade Isotonik dan lain sebagainya.

Bahaya dan Efek Merugikan Yang Ditimbulkan Zat DopingSecara umum penggunaan doping menyebabkan terjadinya habituation (kebiasaan) yang selanjutnya menyebabkan addiction (kecanduan) dan drug abuse (ketergantungan obat) yang pada akhirnya membahayakan atlet itu sendiri.Meski sudah resmi dilarang, banyak atlet yang masih keukeuh memakai doping sebagai shortcut untuk memenangkan pertandingan. Selain itu, doping juga berbahaya bagi kesehatan si atlet sebab dapat menyebabkan timbulnya penyakit, cacat, bahkan kematian. Jadi, keuntungan yang didapat tidaklah seimbang dengan kerugian yang akan diderita bertahun-tahun kemudian. Belum lagi kalau ketahuan, si atlet dan pembinanya harus menanggung rasa malu.

Bahaya dan efek merugikan yang ditimbulkan zat doping dan suplemen penambah energi antara lain :1. Zat AnabolikEfek yang ditimbulkan oleh obat-obatan anabolik, termasuk hormon androgenik steorid sangat berbahaya baik bagi atlet pria maupun atlet perempuan karena mengganggu keseimbangan hormon tubuh serta meningkatkan risiko terkena penyakit hati dan jantung.Khusus bagi atlet perempuan, pemakaian hormon ini akan menyebabkan tumbuhnya sifat pria, seperti berkumis, suara berat, dan serak. Lalu, timbul gangguan menstruasi, perubahan pola distribusi pertumbuhan rambut, mengecilkan ukuran buah dada, dan meningkatkan agresivitas. Bagi atlet remaja, itu akan mengakibatkan timbulnya jerawat. Yang terpenting, pertumbuhannya akan berhenti.2. Zat AnalgesicEfek yang ditimbulkan oleh pemakaian obat analgesic oleh wanita. Tujuannya jelas bahwa itu sebagai penghilang rasa sakit ketika haid menjelang. Tetapi, dampaknya jika salah memilih obat bisa mengakibatkan sulit bernapas. mual, kehilangan konsentrasi, dan mungkin menimbulkan adiksi atau kecanduan.3. Zat DiuretikaEfek yang ditimbulkan oleh pemakaian zat diuretika, yang tujuannya mengeluarkan cairan tubuh. Banyak dan cepatnya pengeluaran air seni ini akan cepat menurunkan berat badan sebab 60 persen dari berat badan manusia terdiri atas air. Sayangnya, bersama itu akan terbawa keluar pula beberapa jenis garam mineral.Akibatnya timbul kejang otot, mual, sakit kepala, dan pingsan. Pemakaian yang terlalu sering mungkin akan menyebabkan gangguan ginjal dan jantung.4. Doping Darah

Page 5: Projectaa

Doping dengan suntikan darah akan menimbulkan reaksi alergi, meningkatnya sirkulasi darah di atas normal, dan mungkin gangguan ginjal. Golongan obat peptide hormonis dan analognya dapat berakibat si atlet menderita sakit kepala, perasaan selalu letih, depresi, pembesaran buah dada pada atlet pria, dan mudah tersinggung.Selain itu, dampak kejiwaan yang diderita atlet pengguna doping yang ketahuan adalah suatu siksaan tersendiri. Banyak atlet pemakai doping yang menderita depresi. Belum lagi ditambah efek bahaya suntikan eritropoetin berupa darah menjadi lebih pekat sehingga mudah menggumpal dan memungkinkan terjadinya stroke (pecahnya pembuluh darah di otak) pada atlet.5. Konsumsi GulaKonsumsi gula yang pekat (hipertronik) lebih 2.5 gram/100cc air akan menyebabkan terjadinya shok insulin atau rebound insulin yang mengakibatkan hipoglikemia (kadar gula rendah atau

http://minks-sport.blogspot.co.id/2011/05/doping.html

Jenis obat-obatan yang termasuk dopingAtlet benar-benar dituntut untuk menjaga asupan yang masuk ke dalam tubuh mereka.

Tak ada ampun bagi atlet yang mengonsumsi doping. Hukumannya pun bermacam-macam, mulai dari pencabutan gelar hingga dilarang kembali ke arena bertanding seumur hidup.

Obat-obatan yang dilarang oleh Badan Anti Doping Dunia dalam daftar tahun 2004 dimasukkan dalam delapan kategori. Ke delapan golongan tersebut adalah sebagai berikut:

Glucocorticosteroids

Dalam pengobatan konvensional, glukokortikosteroid digunakan terutama sebagai obat anti-inflamasi dan untuk meringankan rasa sakit. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati asma, demam, peradangan jaringan dan rheumatoid arthritis. Para atlet menggunakanya untuk menutupi rasa sakit yang dirasakan dari cedera dan penyakit. Obat ini dilarang untuk digunakan selama masa kompetisi.

Narcotic Analgesics

Analgesik narkotik biasanya mengambil bentuk obat penghilang rasa sakit yang bekerja pada otak dan sumsum tulang belakang untuk mengobati rasa sakit yang terkait dengan stimulus yang menyakitkan. Analgesik dilarang karena dapat digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dari cedera sehingga dapat membantu atlet dalam latihan yang lebih keras dan untuk jangka waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, obat ini dilarang digunakan dalam kompetisi.

Peptides Hormones

Hormon peptida adalah zat yang diproduksi oleh kelenjar dalam tubuh dan setelah beredar melalui darah, zat ini dapat mempengaruhi organ-organ dan jaringan lain untuk mengubah fungsi

Page 6: Projectaa

tubuh. Atlet menggunakannya untuk merangsang produksi hormon alami, meningkatkan pertumbuhan otot dan kekuatan, dan menambah produksi sel darah merah yang bisa meningkatkan kemampuan darah untuk membawa oksigen.

Beta-2 Agonists

Beta-2 agonis adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati asma dengan relaksasi otot-otot yang mengelilingi jalan napas dan membuka saluran udara. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan ukuran otot mereka dan mengurangi lemak tubuh. Bila dimasukan melalui mulut atau pun dengan suntikan, Beta-2 dapat memiliki efek stimulasi yang kuat. Obat ini dilarang di dalam dan di luar kompetisi.

Beta-2 Banyak digunakan untuk mengembangkan otot.

Sumber:insidefitness.co.za

Anabolic Agents

Anabolik steroid androgenik (AAS) adalah versi sintetis dari hormon testosteron. Testosteron adalah hormon kelamin laki-laki yang ditemukan dalam jumlah besar pada kebanyakan laki-laki dan di beberapa perempuan. Penggunaanya dilarang karena agen anabolik dapat meningkatkan kinerja seorang atlet, memberikan mereka keuntungan yang tidak adil. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan ukuran dan kekuatan otot, mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk pulih setelah latihan, dan untuk berlatih lebih keras dalam jangka waktu yang lama.

Page 7: Projectaa

Masking Agents

Agen masking adalah produk yang berpotensi dapat menyembunyikan keberadaan zat terlarang dalam urin atau sampel lainnya. Contohnya epitestosterone, dekstran, diuretik, probenesid. Masking Agents dilarang karena dapat menyembunyikan keberadaan zat terlarang dalam urin seorang atlet atau sampel lainnya yang memungkinkan mereka untuk menutupi penggunaan zat terlarang dan memperoleh keunggulan kompetitif yang tidak adil. Atlet memang menggunakannya untuk menyembunyikan penggunaan zat terlarang dalam proses pengujian.

Stimulants

Stimulan adalah obat yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan kewaspadaan dengan meningkatkan gerak jantung dan pernapasan serta meningkatkan fungsi otak. Dengan bekerja pada sistem saraf pusat, stimulan bisa merangsang tubuh baik secara mental dan fisik. Contohnya adalah adrafinil, kokain, modafinil, pemoline, selegiline. Obat ini dilarang karena dapat merangsang pikiran atau tubuh, sehingga meningkatkan kinerja dan memberi atlet keuntungan yang tidak adil. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam latihan pada tingkat yang optimal serta dapat menekan kelelahan tempur dan nafsu makan.

Cannabinoids

Cannabinoids adalah bahan kimia psikoaktif berasal dari tanaman ganja yang menyebabkan perasaan relaksasi. Contohnya adalah hashis, minyak hashis, marijuana. Marijuana umumnya tidak dianggap meningkatkan kinerja, tapi dilarang karena penggunaannya merusak citra olahraga. Faktor keamanan dalam penggunaan zat ini juga dipertimbangkan karena dapat melemahkan kemampuan atlet, sehingga mengorbankan keselamatan mereka dan pesaing lainnya. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan waktu pemulihan mereka setelah latihan, meningkatkan denyut jantung mereka, dan mengurangi kelemahan mereka.

Page 8: Projectaa

Ganja termasuk salah satu jenis doping yang dilarang keras.

Sumber: azarius.net

http://m.talkmen.com/articles/read/202/doping-dan-skandal-para-atlet-yang-menggunakannya/p2/

ULASAN SEKILAS MENGENAI DOPING, EFEK DOPING, DAN SANKSI PENGGUNAAN   DOPING

Posted: November 13, 2014 in News n Funs Tags: Badan Anti Doping Dunia, Dampak Efek Doping, Doping, Jenis-Jenis Doping, Peraturan Anti Doping Dunia, Sanksi Doping

0

Doping merupakan istilah yang mulai banyak terdengar kembali di telinga kita beberapa hari terakhir ini. Disinyalir, atlet no.1 dunia tunggal putra bulutangkis asal Malaysia, Lee Chong Wei, terindikasi menggunakan doping berdasarkan hasil dari sampel B dalam kejuaraan Denmark Open 2014. Hal ini diakui asosiasi bulutangkis Malaysia (BAM) yang melakukan konferensi pers dimana ditemukan seorang atlet yang tidak disebutkan namanya terindikasi menggunakan doping. Lee Chong Wei pun memuntahkan berita yang beredar dengan mengatakan bahwa ia telah melakukan lebih dari 100x test doping dan dalam sejarah karirnya tidak pernah menggunakan doping. Berita mengenai doping tersebut tidak hanya diderita oleh Lee Chong

Page 9: Projectaa

Wei. Sebelumnya, beberapa atlet lainnnya dari berbagai cabang olahraga pun pernah terbukti atau terkena isu penggunaan doping. Dari cabang sepakbola, Diego Armando Maradona (Argentina) dan Joseph Guardiola (Spanyol). Dari cabang tolak peluru, Nadzeya Ostapchuk (Belarusia) harus mengembalikan medali emas Olimpiade London 2012 setelah terbukti menggunakan zat metenolone. Dari cabang balap sepeda, Victoria Baranova (Rusia) juga terbukti menggunakan obat perangsang dan yang paling mengejutkan adalah Lance Armstrong, pebalap yang menyabet 7 gelar Tour de France dari tahun 1999-2005, juga terbukti menggunakan doping oleh Badan Anti Doping Amerika Serikat (USADA). Atlet dalam negeri pun tak luput dari penggunaan doping, Arif Rahman Nasir yang meraih medali emas cabang Kempo pada SEA Games 2011, harus terima skors dan larangan bertanding selama dua tahun.

Pengertian DopingMenurut IOC (Komite Olimpiade Internasional) pada tahun 1990, doping adalah upaya meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat atau metode yang dilarang dalam olahraga dan tidak terkait dengan indikasi media. Alasannya terutama mengacu pada ancaman kesehatan atas obat peningkat performa, kesamaan kesempatan bagi semua atlet dan efek olahraga “bersih” yang patut dicontoh dalam kehidupan umum. Doping dalam olahraga merupakan bentuk kecurangan yang dilakukan oleh seorang atlet dan sangat bertolak belakang dengan spirit olahraga, merusak kompetisi yang bersih. Doping juga dapat mempengaruhi generasi mendatang yang terpengaruh oleh perilaku atlet ternama.

World Anti-Doping Agency (WADA)World Anti-Doping Agency (WADA) merupakan badan anti doping internasional yang mengatur mengenai doping. WADA memiliki kantor pusat di Kanada yang beralamat lengkap :

World Anti-Doping AgencyStock Exchange Tower800 Place Victoria (Suite 17000)PO Box 120Montrela, Quebec,Canada H4Z 1B7URL : http://www.wada-ama.orgTel : +1 514 904 9232Fax : +1 514 904 8650

Program Yang Mengatur Anti Doping InternasionalWADA membuat World Anti-Doping Program untuk memastikan program-program anti doping skala nasional dan internasional berjalan dengan harmonis dan dapat dilakukan dengan efektif. Elemen utama dalam program tersebut adalah :Level 1 – World Anti-Doping Code (WADC)Level 2 – Standard InternasionalLevel 3 – Petunjuk dan ArahanRegulasi yang dikeluarkan oleh WADA, tertuang dalam kesepakatan berbentuk WADC (World Anti-Doping Code). WADC dikeluarkan pada tahun 2003 dan efektif berlaku pada tahun 2004. Dalam perjalanannya, WADC telah diamandemen pada tahun 2009. Amandemen WADC kedua pun akan berlaku pada awal tahun 2015 dengan adanya WADC final draft 2014. Tujuan utama

Page 10: Projectaa

dari WADC adalah untuk menjaga hak dasar atlet dalam berkompetisi secara bebas doping dan mempromosikan kesehatan, sportivitas/fairplay, dan kesamaan semua atlet dunia serta memastikan program-program anti doping di level nasional dan internasional berjalan harmonis, terkoordinasi dan efektif untuk mendeteksi dan mencegah doping.

Jenis-Jenis Doping Yang Dilarang dalam WADCObat-obatan yang dilarang oleh WADA berdasarkan World Anti Doping Code (WADC) tahun 2014 dimasukkan dalam sembilan kategori. Sembilan golongan tersebut adalah sebagai berikut:1. Anabolik steroid androgenik (AAS)AAS adalah hormon testosteron sintetis. Dalam dunia biologi/kedokteran, testosteron merupakan hormon kelamin yang umumnya banyak ditemukan dalam jumlah besar di setiap laki-laki, sedangkan pada perempuan, hormon ini biasanya tidak berkembang atau ada dalam kadar yang sangat sedikit. AAS dilarang penggunaanya dilarang karena merupakan agen anabolik yang dapat meningkatkan kinerja seorang atlet, menyebabkan sang atlet tidak sportif. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan ukuran dan kekuatan otot, mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk pulih setelah latihan, dan untuk berlatih lebih keras dalam jangka waktu yang lama.AAS dapat berupa exogeneous dan endogenous. Beberapa contoh AAS exogenous yang dilarang adalah calusterone, clostebol, danazol, mestanolone, methasterone, prostanozol, dan stanozolol. Beberapa contoh AAS endogenous yang dilarang adalah androstenediol, epistestosterone, dihydrotestosterone, dan prasterone.2. Peptides HormonesHormon peptida adalah zat yang diproduksi oleh kelenjar dalam tubuh dan setelah beredar melalui darah, zat ini dapat mempengaruhi organ-organ dan jaringan lain untuk mengubah fungsi tubuh. Atlet menggunakannya untuk merangsang produksi hormon alami, meningkatkan pertumbuhan otot dan kekuatan, dan menambah produksi sel darah merah yang bisa meningkatkan kemampuan darah untuk membawa oksigen. Contoh dari zat hormon peptida adalah erythropoiesis-stimulating agents (seperti erythropoietin/EPO dan peginesatide/hematide), chorionic gonadotrophin (CG) dan Luteinizing hormon (LH), Corticotrophins, dan growth hormons (seperti fibroblast growth factors/FGFs)3. Beta-2 AgonistsBeta-2 agonis adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati asma dengan relaksasi otot-otot yang mengelilingi jalan napas dan membuka saluran udara. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan ukuran otot mereka dan mengurangi lemak tubuh. Bila dimasukan melalui mulut atau pun dengan suntikan, Beta-2 dapat memiliki efek stimulasi yang kuat. Obat ini dilarang di dalam dan di luar kompetisi. Semua beta-2 agonis dilarang kecuali inhaled salbutamol (max 1600 micrograms selama 24 jam) dan salmeterol (tidak melebihi 1000ng/mL atau formoterol (tidak melebihi 40ng/mL4. Hormone dan Metabolic ModulatorZat-zat yang termasuk dalam kategori ini adalah aromatase inhibitors (seperti formestane, letrozole, dan tertolactone), selective estrogen receptor modulator/SERMs (seperti raloxifene dan toremifene), zat anti-estrogenic lainnya (seperti clomiphene dan fulvestrant), metabolic modulator (seperti insulin, peroxisome proliferator activated receptor (PPAR) agonis5. Diuretic dan Masking Agent lainnyaAgen masking adalah produk yang berpotensi dapat menyembunyikan keberadaan zat terlarang dalam urin atau sampel lainnya yang memungkinkan dan memperoleh keunggulan kompetitif

Page 11: Projectaa

yang tidak adil dalam proses pengujian. Yang termasuk ke dalam masking agents contohnya adalah desmopressin, glycerol, dan probenecid. Yang termasuk kedalam diuretic contohnya adalah acetazolamide, bumetanide, thiazides, dan metolazone.6. StimulantsStimulan adalah obat yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan kewaspadaan dengan meningkatkan gerak jantung dan pernapasan serta meningkatkan fungsi otak. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam latihan pada tingkat yang optimal serta dapat menekan kelelahan tempur dan nafsu makan. Yang termasuk kedalam stimulant adalah non-specified stimulant dan specified stimulant.Beberapa contoh non-specified stimulant adalah adrafinil, amfetamine, kokain, mephentermine, phendimetrazine, dan phentermine. Beberapa contoh specified stimulants adalah benzfetamine, cathine (jika konsentrasinya dalam urin melebih 5 microgram/mL), cathinone dan sejenisnya, ephedrine (jika konsentrasinya dalam urin melebih 10microgram/mL), pseudoephedrine (jika konsentrasinya melebihi 150 microgram/mL dalam urin), strychnine, dan trimetazidine.7. Narcotic AnalgesicsAnalgesik narkotik biasanya berupa obat penghilang rasa sakit yang bekerja pada otak dan sumsum tulang belakang untuk mengobati rasa sakit yang terkait dengan stimulus yang menyakitkan. Analgesik dilarang karena dapat digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dari cedera sehingga dapat membantu atlet dalam latihan yang lebih keras dan untuk jangka waktu yang lebih lama. Oleh karena itu,obat ini dilarang digunakan dalam kompetisi. Yang termasuk narkotik adalah buprenorphine, heroin, fentanyl dan turunannya, methadone, morfin, oxycodone, dan pentazocine.8. CannabinoidsCannabinoids adalah bahan kimia psikoaktif berasal dari tanaman ganja yang menyebabkan perasaan relaksasi. Contohnya adalah hashis, minyak hashis, marijuana. Marijuana umumnya tidak dianggap meningkatkan kinerja, tapi dilarang karena penggunaannya merusak citra olahraga. Faktor keamanan dalam penggunaan zat ini juga dipertimbangkan karena dapat melemahkan kemampuan atlet, sehingga mengorbankan keselamatan mereka dan pesaing lainnya. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan waktu pemulihan mereka setelah latihan, meningkatkan denyut jantung mereka, dan mengurangi kelemahan mereka.9. GlucocorticosteroidsDalam pengobatan konvensional, glukokortikosteroid digunakan terutama sebagai obat anti-inflamasi dan untuk meringankan rasa sakit. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati asma, demam, peradangan jaringan dan rheumatoid arthritis. Para atlet menggunakanya untuk menutupi rasa sakit yang dirasakan dari cedera dan penyakit.

Selain 9 kategori diatas, WADC juga melarang dua zat lainnya yaitu alkohol dan beta blockers untuk beberapa cabang olahraga secara spesifik.a. AlkoholAlkohol (etanol) dilarang jika ditemukan dalam darah dengan konsentrasi 0.1 g/L. Penggunaan alkohol dilarang untuk cabang olahraga air sports (FAI), panahan (WA), automobile (FIA), karate (WKF), motorcycling (FIM), dan perahu motor (UIM).b. Beta-blockersBeberapa cabang olahraga spesifik yang melarang penggunaan beta-blockers adalah panahan, automobile (FIA), biliard, golf, menembak, skiing/snowboarding. Beberapa contoh zat dari beta-blockers adalah acebutolol, atenolol, pindolol, dan sotalol.

Page 12: Projectaa

Dampak DopingBerikut ini merupakan dampak buruk atau bahaya doping bagi orang yang mengkonsumsinya :a. Konsumsi obat doping pada atlet dapat meningkatkan prestasi yang melampaui batas kemampuan normal. Jika dipaksakan bisa menimbulkan “exhaustion” yang membahayakan kesehatan, dapat menimbulkan kekacauan pikiran, delirium, halusinasi, perilaku ganas, dan juga aritmia jantung yang dapat menimbulkan masalah serius.b. Doping dengan suntikan darah akan menimbulkan reaksi alergi, meningkatnya sirkulasi darah di atas normal, dan mungkin gangguan ginjal.c. Golongan obat peptide hormonis dan analognya dapat berakibat si atlet menderita sakit kepala, perasaan selalu letih, depresi, pembesaran buah dada pada atlet pria, dan mudah tersinggung. Dampak buruk dari suntikan eritropoetin adalah darah menjadi lebih pekat sehingga mudah menggumpal dan memungkinkan terjadinya stroke (pecahnya pembuluh darah di otak). Pemakaian deuretika yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan pengeluaran garam mineral yang berlebihan sehingga mengakibatkan timbulnya kejang otot, mual, sakit kepala, dan pingsan. Pemakaian yang terlalu sering mungkin akan menyebabkan gangguan ginjal dan jantung.d. Pemakaian obat analgesic pada atlit perempuan berfungsi menghilangkan rasa sakit ketika haid. Namuan dampak buruknya jika salah memilih obat bisa menyebabkan sulit bernapas, mual, konsentrasi yang hilang, dan mungkin menimbulkan adiksi atau ketagihan.e. Salah satu jenis obat doping yang paling sering digunakan para atlet adalah obat-obatan anabolik, seperti hormon androgenik steorid. Jenis hormon ini punya efek berbahaya, baik bagi atlet pria maupun atlet perempuan karena mengganggu keseimbangan hormon tubuh dan dapat juga meningkatkan risiko terkena penyakit hati dan jantung. Jika atlet wanita mengkonsumsi obat ini, dapat menyebabkan tumbuhnya sifat pria, seperti berkumis, suara berat, dan serak. Selanjutnya, menimbulkan gangguan menstruasi, perubahan pola distribusi pertumbuhan rambut, mengecilkan ukuran buah dada, dan meningkatkan agresivitas. Bagi atlet remaja, penggunaan obat ini dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Dan yang paling mengkhawatirkan adalah pertumbuhannya akan berhenti.f. Beta-blockers membendung penyampaikan rangsangan ke jantung, paru-paru dan aliran darah, memperlambat rata-rata detak jantung. Itu dilarang dalam olahraga seperti panahan dan menyelam karena menghindarkan getaran. Efek merugikan yang terjadi antar alain mimpi buruk, susah tidur, kelelahan, depresi, gula darah rendah dan gagal jantung.g. HGH atau Human Growth Hormone (hormon pertumbuhan manusia), somatotrophin. menyamai hormon pertumbuhan dalam darah yang dikendalikan oleh mekanisme kompleks yang merangsang pertumbuhan, membantu sintesa protein dan menghancurkan lemak. HGH disalahgunakan oleh saingan untuk merangsang otot dan pertumbuhan jaringan. Efek yang merugikan termasuk kelebihan kadar glukosa, akumulasi cairan, sakit jantung, masalah sendi dan jaringan pengikat, kadar lemak tinggi, lemahnya otot, aktivitas thyroid yang rendah dan cacat.

Sanksi Penggunaan DopingBagi atlet yang terbukti menggunakan doping, berdasarkan World Anti-Doping Code (WADC) tertuang dalam bab 9 mengenai disqualifikasi secara otomastis bagi individual dan bab 10 mengenai sanksi individual. Berdasarkan bab 9 WADC, apabila seorang atlet terbukti menggunakan doping saat kompetisi, maka sang atlet langsung dinyatakan diskualifikasi sehingga medali, poin, dan hadiah harus dicabut dari sang atlet. Bab 10 WADC berisi mengenai ketentuan pencabutan medali, poin, dan hadiah (bab 10.1.1), sanksi larangan bermain selama 4tahun sampai seumur hidup (jika terbukti disengaja) dan sanksi larangan bermain maksimum 2

Page 13: Projectaa

tahun (jika terbukti tidak disengaja) bagi atlet yang terbukti menggunakan doping. Bila doping digunakan oleh grup/tim atlet, ketentuannya adalah bila lebih dari dua orang dalam satu tim terbukti menggunakan doping, sanksi seperti bab 9 dan 10 akan berlaku.

Untuk mengetahui lebih rinci mengenai list zat-zat yang dilarang oleh WADA dan WADC, dapat didownload pada link dibawah ini.WADA Revised 2014 Prohibited ListWADC 2015 final draft EN

Silahkan kunjungi situs-situs dari beberapa badan anti doping.

World Anti-Doping Agency (WADA)   : www.wada-ama.org

South East Asia Regional Anti Doping Organization (Lembaga Anti Doping Asia Tenggara) :   www. searado.com

Lembaga Anti Doping Indonesia

https://jefrihutagalung.wordpress.com/tag/jenis-jenis-doping/