Project Paper
-
Upload
robby-darmawan -
Category
Documents
-
view
493 -
download
24
Transcript of Project Paper
1 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Daftar Isi
Kata Pengantar ……………………………………………………………………….. 2
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………... 3
1.2. Profil Perusahaan ………………………………………………………………... 3
1.3. Visi, Misi, Tujuan Perusahaan …………………………………………………... 4
1.4. Issue-Isue Penting ………………………………………………........................ 5
Bab II Pembahasan ……………………………………………………………………
2.1. Mengembangkan Pernyataan Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan ……………… 9
2.2. Identifikasi Strength, Weakness, Opportunity dan Threat (S.W.O.T) ………….. 10
2.3. Perumusan Strategi berdasarkan Analisis S.W.O.T …………………………….. 15
2.4. Matriks Internal Factor Evaluation (I.F.E) ……………………………………… 19
2.5.Matriks External Factor Evaluation (E.F.E) …………………………………….. 21
2.6.Matriks Daya Tarik Industri……………………………………………………... 23
2.7.Environment and Competitor Analysis………………………………………….. 24
Bab III Analisis Pemilihan Strategi Bagi Peco-Peco Sushi…………………………..
3.1. Ansoff Matrix……………………….…………………………………………… 29
3.2. ETOP (Enviromental Threat Opportunities Model) – SAP Analysis……………. 30
3.3. GE- MCkinsey Matrix / Stoplight Matrix……………………………………….. 32
Bab IV Kesimpulan…………………………………………………………………… 35
2 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Kata Pengantar
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Dalam pembuatan makalah ini, kami berterima kasih
kepada Ibu Sri Yunan yang telah membantu kami dan telah mendukung kami dalam
penyelesaian makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu, kami
juga sangat berterima kasih kepada Peco-Peco Sushi yang telah bersedia membantu
kami dalam proses pewawancaraan dan pemberian-pemberian informasi yang kami
butuhkan.
Akhir kata, kami berharap bahwa makalah kami dapat berguna dan bermanfaat
bagi orang banyak. Terima kasih.
TTD
Penulis
3 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Bab I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Di era globalisasi seperti ini, kita ketahui bahwa banyak sekali terdapat resto-resto
yang menyajikan makanan khususnya yang berasal dari luar negeri. Contohnya saja
Mcdonald, Pizza Hut, dan lainnya. Namun sekarang makanan yang sedang marak-
maraknya mulai “dijajakan” di Indonesia, berasal dari Asia sendiri contohnya saja
masakan Jepang dan Malaysia. Kedua masakan tersebut kini lebih mudah dijumpai,
bahkan ada di hampir setiap mall-mall besar Indonesia khususnya kota Surabaya.
Disini kami tertarik untuk melakukan survey terhadap resto atau depot makanan
khususnya yang memiliki konsep dari Jepang, selain bentuk makanan yang unik,
manajemen yang diterapkan-pun berbeda dengan restoran pada umumnya. Jika
mendengar tentang masakan Jepang, yang kita ingat kebanyakan Hoka-Hoka Bento,
Bentoya, Hanamasa. Namun pasti kita jarang mendengar tentang makanan khas
Jepang yang satu ini. Oleh karena itu kami memutuskan untuk melakukan survey ke
stand “Peco-Peco Sushi Takeway”. Di sini tidak hanya makanan yang ditawarkan
yang menarik, namun juga konsep Takeaway disinilah yang mendorong kami untuk
melakukan survey ke tempat tersebut. Mengingat konsep tersebut merupakan
konsep pertama yang diterapkan dalam masakan Jepang khususnya Sushi, karena
hal yang kerap diterapkan atau konsep yang ditawarkan dalam makanan tersebut,
yaitu makan di tempat layaknya makan di restaurant.
1.2. Profil Perusahaan
Merk tersebut didirikan pada tanggal 1 Agustus 2009 oleh Bapak Julius Putranto
Komang (Founder) dan Bapak Albert Rahardjo, dan langsung beroperasi pada
sebuah stand dengan nama “Peco-Peco Sushi Takeaway”. Stand tersebut terletak di
Surabaya bagian Barat. Nama tersebut diinspirasi dari sebuah konsep yang coba
diterapkan pada makanan Jepang yang dikenal dengan Sushi ini yaitu Takeaway dan
Cathering. Dimana pada umumnya Sushi adalah makanan resto, yang biasa dimakan
di tempat, sedangkan di sini layaknya layanan delivery yang bisa dibawa pulang,
4 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
bahkan dikirim ke rumah-rumah pelanggan dengan hangat, melalui keunggulan
packaging dan bahan baku yang fresh dalam pembuatan, begitu ungkap Pak Julius.
Logo Peco-Peco Sushi Take Away
Sedangkan mengenai logo dari Peco-Peco Sushi sendiri memiliki makna yang ingin
diterapkan pada semua karyawan serta pelanggannya. Logo ini menggambarkan
sushi yang dicelupkan ke shoyu (semacam saus dari Jepang) dengan menggunakan
sumpit. Dalam logo ini Pak Julius ingin menerapkan prinsip “mudah diingat”
sehingga ketika orang melihat logo tersebut akan langsung tahu bahwa itu adalah
Peco-Peco Sushi.
1.3. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
Mengenai visi dari Peco-Peco Sushi sendiri yaitu “Menjadi Salah Satu Restoran
Sushi Terkenal yang Mempunyai Brand Image di mata Seluruh Orang”. Visi
tersebut ditetapkan melihat contoh dari Aqua yang telah memiliki brand image yang
kuat, jadi ketika orang ingin membeli air mineral dalam kemasan, selalu
mengatakan “Aqua” botol/gelas, padahal yang dibeli bukan merk tersebut. Hal
tersebut seperti yang telah disuratkan dalam visi Peco-Peco Sushi itu sendiri, yaitu
keinginan untuk menjadikan peco-peco layaknya Aqua tetapi di bidang makanan
Jepang di Indonesia yaitu Sushi, ungkap Pak Julius. Misi dari Peco-Peco Sushi yaitu
untuk “membuka cabang sebanyak-banyaknya”. Ketika beliau ditanya mengapa
tidak menargetkan penjualan, ia menjelaskan bahwa dengan melakukan pembukaan
cabang sebanyak-banyaknya (penjelasan pernyataan misi) kita bukan lagi
meningkatkan penjualan atau omzet. Melainkan melipatgandakan omzet tersebut.
Bapak Julius juga mengungkapkan bahwa misi ini diterapkan hanya bersifat
sementara, dengan tujuan agar focus perusahaan tidak terpecah mengingat ini baru
merupakan sebuah awal, dan pada nantinya akan menambahkan misi yang tidak
5 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
jauh untuk ditopangkan dalam visi awal perusahaan. Setelah berjalannya waktu,
Bapak Julius juga menambahkan misi baru untuk usaha mereka tersebut, yaitu untuk
“menjadi restoran sushi yang inovatif dan adaptif”. Maksud dari pernyataan misi
tersebut adalah Peco-Peco ingin agar restonya melekat pada pelanggan, jadi tidak
hanya dikenal sebagai resto sushi pada umumnya, namun merupakan resto kreatif
dan adaptif (dengan memberikan menu baru yang sesuai dengan lidah orang
Indonesia khususnya), dimana hal tersebut mengacu pada misi awal Peco-Peco
Sushi. Tujuan dari Peco-Peco Sushi sendiri adalah menjadi lifestyle dalam arti
bukan sushi menjadi makanan pokok, melainkan takeaway disini yang diterapkan
dapat menjadi kebiasaan dan menjadi sebuah fenomena baru dalam dunia makanan
dan minuman di Indonesia, khususnya Sushi. Menurut Bapak Julius juga,
pernyataan visi, misi, dan tujuan usaha telah dibuat sedemikian konsisten, agar para
karyawan juga dapat melakukan pekerjaan mereka dengan fokus, dan semangat
mengingat semua hal tersebut bukanlah hal yang jauh di awing-awang melainkan
sebuah hal yang realistis.
1.4. Issue-issue Penting
Issue-issue penting yang terjadi di Peco-Peco Sushi belum begitu banyak dan
signifikan. Dari sisi negative, khususnya halangan-halangan yang ditemui belum
begitu berarti dan masih dapat diatasi. Sebaliknya di sisi positif, untuk peluang,
terdapat sebuah tawaran yang bukan lagi kecil melainkan cukup besar yaitu muncul
tawaran Franchise. Franchise disini merupakan bentuk usaha dengan memberikan
(dapat dikatakan menyewakan) merk kepada pihak lain, namun dengan kontrol
sebagian pesar dari pemilik merk. Selain itu terdapat juga tawaran Partnership,
dengan orang ketiga, untuk membuka cabang di luar kota, dimana untuk tawaran
yang satu ini, sedang dipertimbangkan secara matang karena berkaitan dengan
realisasi misi dari Peco-Peco Sushi itu sendiri. Kemungkinan besar akan terealisasi
yaitu pembukaan cabang baru di Surabaya bagian Timur, untuk menjangkau
konsumen yang berada di bagian timur Surabaya, yang sebelumnya lebih condong
ke arah barat Surabaya.
6 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
1.5. Struktur Organisasi
1.6. Usaha Pencapaian Visi
Disini selain fokus pada kualitas rasa dari produknya, Peco-Peco telah menjadi resto
sushi yang inovatif dan adaptif, dimana ia tiap bulannya selalu mengeluarkan menu-
menu baru yang mungkin belum banyak dijumpai bahkan yang original dari Peco-
Peco sendiri. Hal tersebut merupakan salah satu realisasi dari visi yang diterapkan
yaitu menciptakan brand image di mata para konsumennya. Selain itu juga Peco-
Peco sangatlah berorientasi kepada para pelangganya, karena mereka merasa tanpa
pelanggan Peco-Peco tidak akan mungkin bertahan sampai di bulan ke-empatnya
mereka beroperasi. Mengenai pencapaian penciptaan brand image dari peco-peco
sendiri juga didukung dengan adanya realisasi pembukaan cabang baru baik di
dalam kota maupun di luar kota (partnership) tahun depan.
7 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
1.7. Strategi yang Diterapkan Perusahaan
Setelah berbicara mengenai usaha pencapaian visi, perihal strategi yang sedang dan
masih dijalankan oleh perusahaan adalah Stabilitas, kata Julius. Karena menurut
beliau, selain usaha yang dirintis masih terbilang belum seumur jagung, masih
banyak hal yang perlu diantisipasi, dan dapat menjadi ancaman bagi usahanya dalam
waktu dekat ini. Ditanya mengenai hal tersebut, beliau tidak mau memberikan
penjelasan yang terlalu detail, wajar itu adalah rahasia perusahaan, begitu guraunya.
Strategi stabilitas ini dapat dilihat dari operasi, serta pemasaran Peco-Peco yang
relatif bersifat defensif dan menjaga eksistensi dari produk tersebut. Hal tersebut
kembali lagi dengan alasan untuk menumbuhkembangkan brand image Peco-Peco
di mata masyarakat Surabaya khususnya.
1.8. Strategi yang akan Dilaksanakan Perusahaan
Sedikit berbeda dengan strategi yang dijalankan perusahaan selama ini, mengingat
suatu perusahaan jika ingin bertambah besar, pasti mau tidak mau harus melakukan
strategi yang namanya ekspansi. Hal tersebutlah yang juga akan dijalankan oleh
Peco-Peco untuk rencana, khususnya tahun 2010 nantinya, tegas Julius. Salah satu
perwujudan ekspansi nantinya, adalah melakukan pembukaan cabang di luar kota,
mengenai sasaran kota dan partner yang diajak kerja sama nantinya, beliau pun
belum mau angkat bicara. Karena masih rahasia, begitu tandasnya. Hal tersebut
mengarah kepada misi Peco-Peco yaitu untuk membuka cabang sebanyak-
banyaknya sehingga diharapkan, hal yang dilakukan tersebut dapat menunjang visi
yang telah diterapkan di atas.
8 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
1.9 Produk yang Ditawarkan
9 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Bab II
Pembahasan
2.1. Mengembangkan Pernyataan Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
Dari kata-kata visi yaitu “Menjadi Salah Satu Restoran Sushi Terkenal yang
Mempunyai Brand Image di mata Seluruh Orang”, menurut kelompok kami
merupakan tujuan yang jauh ke depan, dan sudah mencakup dari What do we want
to become ?. Jadi seperti halnya yang sudah dijelaskan dari oleh Founder Peco-Peco
Sushi, visi ini sendiri merupakan visi yang baik. Namun kami masih melihat adanya
kekurangan disini yaitu cakupan dari visi itu sendiri, sebab pada kata-kata akhir visi
tersebut hanya terdapat “di mata Seluruh Orang”. Menurut kelompok lebih baik
disisipkan untuk yang dituju, misalkan seluruh orang Indonesia, sehingga sebuah
visi selain memiliki nilai yang dapat dijadikan pedoman bagi para manajer dan
karyawan, juga memiliki cakupan jangka panjang yang jelas dan tepat sasaran.
Beralih ke misi yaitu “membuka cabang sebanyak-banyaknya”, statement misi disini
masih belum mencakup sama sekali mengenai what is our business ?. Padahal hal
tersebut merupakan inti dari sebuah statement misi yang dapat menunjang visinya.
Sebagai contoh menjadi restoran sushi yang inovatif, atau menjadi restoran sushi
yang ekonomis. Maksudnya disini adalah Peco-Peco harus dapat memilih menjadi
resto sushi yang berfokus pada kepemimpinan harga (low cost), atau menjadi resto
sushi yang menawarkan hal berbeda selain konsep dasar takeaway-nya. Selain itu
satu hal lagi yang belum tersurat dalam misi ini adalah alternatif strategi, meskipun
baru dibuka, seharusnya tidak hanya menerapkan sedikit statement misi, karena
mengingat bahwa dalam industri ini juga terdapat faktor-faktor yang tidak dapat
dikendalikan oleh perusahaan, oleh karena itu diperlukan statement misi yang lebih
dari satu (1), untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. Beralih
ke tujuan, menurut kelompok kami cukup baik, namun yang masih perlu mendapat
perhatian, adalah permasalahan alternative perusahaan, hal tersebut yang mungkin
masih sangat kurang diterapkan dalam bisnis ini. Maksudnya alternatif disini adalah
Peco-Peco sebaiknya menyiapkan opsi lain selain hal tersebut, untuk
10 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
mempersiapkan mengenai hal-hal yang dapat terjadi nantinya, mengingat Peco-Peco
baru beroperasi selama empat (4) bulan.
2.2.Identifikasi Strength, Weakness, Opportunity dan Threat (S.W.O.T)
Identifikasi Strength
Kekuatan merupakan faktor internal perusahaan yang memiliki dampak positif
pada perusahaan, dengan kata lain menjadi sumber motivasi perusahaan
tersebut. Namun yang juga perlu diingat kekuatan adalah controllable factor.
Menurut kelompok kami kekuatan yang dimiliki Peco-Peco Sushi, pertama
sangat jelas terletak pada konsepnya yaitu Takeaway, hal tersebutlah yang
menopang keunggulan dari Peco-Peco Sushi tersebut, karena kembali lagi
seperti yang dikatakan founder-nya konsep ini baru pertama kali diterapkan pada
resto sushi seperti ini. Maka dari itu sangat jelas ini adalah kekuatan yang utama
dari Peco-Peco Sushi. Yang kedua adalah hubungan yang baik antara manajer
dan karyawan. Meskipun kelihatannya merupakan hal yang sepele, namun itu
merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki oleh Peco-Peco Sushi. Mengapa
demikian? Kita pasti pernah tau organisasi informal, organisasi yang berada di
luar organisasi formal, dimana baik manajer dan karayawan dapat saling
bertukar pikiran, dimana kedudukan tidak lagi menjadi batasan. Menurut
kelompok kami hal tersebutlah yang menjadi sasasaran dari manajer, dengan
harapan karyawan yang berkerja di Peco-Peco Sushi dapat menjadi karyawan
yang loyal. Selain itu adalah terbentuknya solidartitas antara manajer dan
karyawan, karena apabila dalam internal perusahaan tidak terbentuk solidaritas
yanbg baik, bagaimana mungkin perusahaan nantinya dapat menghadapi
tantangan dan ancaman yang muncul dari lingkungan eksternal bisnis. Ketiga
menurut kami yang dapat menjadi kekuatan adalah adanya pendelegasian
wewenang dari manajer ke karyawan, meskipun masih dalam batasan tertentu.
Sebagai contoh, karyawan disini memiliki peran yang cukup besar dalam
pembuatan menu di Peco-Peco Sushi, hal tersebutlah yang dapat memotivasi
karyawan untuk berkerja lebih baik, karena secara tidak langsung sushi-sushi
yang dibuat itu merupakan sumbangsih ide dari para karyawannya, dan
diharapkan dengan tanggung jawab yang lebih besar, karyawan dapat
meningkatkan kinerjanya. Keempat, yaitu pelayanan terhadap konsumen yang
11 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
ramah, mungkin hal ini lebih ke arah teknis dari operasi Peco-Peco Sushi. Hal
ini menurut kelompok kami menjadi kekuatan yang sangat potensial ke
depannya. Dalam hal ini, manajer sangat memiliki peran yang cukup penting
dengan menerapkan kepada para karyawannya untuk selalu ramah kepada
pelanggan. Dengan keramahan tersebut diharapkan pelanggan menjadi tidak
segan untuk menanyakan menu kepada karyawan, mengingat jenis-jenis sushi
yang disukai tiap orang berbeda-beda, selain itu bagi orang yang awam atau
jarang memakan sushi, hal tersebut sangatlah membantu. Selain itu dengan
diterapkannya cara tersebut diharapkan pelanggan-pun menjadi loyal kepada
Peco-Peco Sushi. Yang kelima yaitu produk yang kreatif dan inovatif. Disini
Peco-Peco Sushi selain menawarkan sushi ia juga menawarkan bentuk yang
unik pula, sehingga membuat orang ingin untuk mencobanya, dan menu-menu
baru yang kerap kali dikeluarkan oleh Peco-Peco Sushi membuat pelanggan
tidak jenuh terhadap menu-menu yang lama. Yang keenam harga yang
ditawarkan sangat terjangkau sehingga dapat merambah pasar baik dari
golongan ekonomi menengah sampai atas.
Identifikasi Weakness
Kebalikan dari kekuatan, kelemahan adalah sisi negative yang dimiliki internal
perusahaan. Untuk itu hal tersebut perlu dianalisis, dengan tujuan kelemahan
yang ada dapat ditutupi dengan kekuatan di atas. Yang pertama, menurut kami
sistem pengendalian yang diterapkan dalam Peco-Peco Sushi masih belum
berjalan dengan baik, dengan kata lain tidak dijalankan sepenuhnya. Hal ini jelas
akan membawa dampak buruk untuk ke depannya, mungkin untuk saat ini masih
belum terlihat (karena masih awal-awal), namun untuk kelangsungan ke
depannya perlu dibentuk sebuah sistem pengendalian internal yang andal. Kedua
yang perlu diperhatikan adalah terjadinya overlapping job desc yang dilakukan
oleh manajer, dimana sewajarnya manajer hanya menjadi controller dan
coordinator, namun disini manajer juga kadangkala sering mengerjakan tugas
yang semestinya dikerjakan oleh karyawan, hal tersebut akan menghambat
kinerja dari manajer sendiri, dan membuat kinerja daripada karyawan tidak
optimal.
12 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Identifikasi Opportunity
Peluang dapat juga dikatakan merupakan hal-hal di luar lingkungan internal
dengan kata lain berada di lingkungan eksternal yang memberikan dampak
positif terhadap perusahaan. Jika disimpulkan dapat dikatakan bahwa peluang
adalah kekuatan yang terdapat di luar perusahaan, namun yang penting dan
ditekankan disini bahwa peluang merupakan faktor yang tidak bisa dikendalikan
(uncontrollable factor). Pertama masyarakat Indonesia khususnya Surabaya,
sekarang ini terkena tren dari Asia, khususnya Negara Jepang dengan Anime dan
Harajuku-nya. Maka dari itu selain barang dan pernak-pernik yang ditawarkan
dengan nuansa khas Jepang, makanan menjadi sangat dicari, apalagi sushi yang
bisa dikatakan resto yang menjual sushi belum tersebar secara merata. Dengan
kata lain daya minat masyarakat terhadap makanan khas Jepang cukup tinggi,
oleh karena itu, hal tersebut dapat menjadi peluang yang baik bagi Peco-Peco
Sushi. Yang kedua kondisi perekonomian masyarakat di Surabaya sebagian
besar menengah ke atas, hal tersebut dapat dijadikan keuntungan karena harga
yang ditawarkan beragam namun relative murah bahkan masih bisa dijangkau
golongan menengah ke bawah. Hal tersebut dapat dilihat dari Indeks Harga
Konsumen yang kami dapat dari Biro Pusat Statistik Jawa Timur :
Perbandingan Indeks dan InflasiKota-Kota di Jawa Timur 2008
KOTA IHKJuni Juli AgustusSeptemberOktoberNovember
01. Tulungagung11.35 112.58113.74 115.04 115.73 115.4902. Jember 112.02113.99114.28 115.12 115.44 114.7503. Banyuwangi 109.43112.02113.18 114.54 114.67 114.6504. Tuban 107.98109.46110.26 111.29 112.00 111.8305. Sumenep 106.98107.75108.41 110.01 111.06 110.8806. Kediri 109.21111.13112.03 112.60 113.27 112.8607. Malang 109.53111.22111.72 112.74 113.37 113.2508. Probolinggo 111.51114.95115.44 115.80 116.45 115.7809. Madiun 114.87116.25116.31 117.48 117.86 117.8010. Surabaya 108.39109.45110.31 111.16 111.61 111.66Jawa Timur 109.34110.85111.64 112.61 113.10 112.99
Sumber : Biro Pusat Statistik – Jawa Timur
13 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Selain dari data Indeks Harga Konsumen, dapat dilihat pula dari tingkat
pertumbuhan ekonomi kota-kota yang ada di Jawa Timur :
Kota 2004 2005 2006
71 Kediri 7,29 0,43 0,66
72 Blitar 6,3 6,45 6,05
73 Malang 6,95 5,75 6,36
74 Probolinggo 6,13 6,83 6,26
75 Pasuruan 5,96 5,97 6,2
76 Mojokerto 6,55 6 6,65
77 Madiun 4,99 5,93 6,24
78 Surabaya 6,71 6,93 6,99
79 Batu 6,56 7,08 6,25
Jawa Timur 5,83 5,84 5,8
Sumber : Biro Pusat Statistik – Jawa Timur
Yang ketiga tingkat persaingan industri sejenis yang masih rendah, berdasarkan
data yang kami himpun, hanya terdapat empat belas (14) resto makanan Jepang,
yang terdaftar di kota Surabaya dan selain itu belum ada bisnis lain yang sama
persis menggunakan konsep seperti ini. Dimana tidak hanya konsep yang
menjadi penawaran utama, melainkan fokus-nya terhadap makanan sushi,
menjadikannya unggul disbanding resto lainnya. Jadi dapat dikatakan Peco-Peco
Sushi merupakan resto sushi yang paling inovatif sekarang ini, sehingga dapat
menjadi daya tarik bagi pelanggan dan peluang bagi Peco-Peco Sushi sendiri.
Berikut data-data resto atau usaha yang bergerak di insdustri makanan Jepang :
14 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Resto Jepang di Surabaya:No. Nama Tempat
1 Bentoya Plaza Tunjungan 4 Lt.5Pakuwon Trade Centre Lt.3Galaxy Mall Extension Lt.3
2 Cocari Jl. Indragiri 203 Hachi Hachi Bistro G-Walk Citraland
Plaza Tunjungan 4 Lt.54 Hanamasa Rest Jl. Raya Gubeng Pojok
Tunjungan Plaza 4 Lt.5Jl. Kartini
5 Iman Japanese Jl. HR Muhammad 342 C6 Imari JW Mariott Hotel
Jl. Embong Malang 85-897 Katsuya Teppanyaki Jl. Raya Margorejo 97-998 Kizahashi Japanese Resto Hyatt Regency
Jl. Jend. Basuki Rachmat 106-1289 Nishimura Shangri-La Hotel
Jl. MayJend Sungkono 12010 RM Kenzo Jl. Jemursari 76 B.1A/3-411 Saga Japanese Resto Komp. Darmo park II blok B 4/712 Sushi Hana Jl. Dr. Soetomo 97 E13 Surabaya Suki Jl. Raya Gubeng 3414 Zakaya Tokkuri Jl. Mayjend Sungkono Darmo park II
Sumber : SendokGarpu.com
Yang keempat makanan Jepang dipercaya baik untuk kesehatan, seimbang
antara protein, karbohidrat, dan sayur-sayuran, tidak berlemak, segar, dan
disajikan secara menarik khususnya Sushi.
Identifikasi Threat
Ancaman dapat juga dikatakan merupakan hal-hal di luar lingkungan internal
dengan kata lain berada di lingkungan eksternal yang memberikan dampak
negatif terhadap perusahaan. Namun perlu diingat juga hal-hal yang berbau
eksternal memiliki kesamaan yaitu merupakan uncontrollable factor. Menurut
kelompok kami ancaman yang paling berarti sekarang apabila munculnya
pesaing baru, karena akan sangat jelas dapat mengurangi market share dari
Peco-Peco Sushi itu sendiri, mengingat sudah cukup banyak resto yang menjual
sushi. Selain itu supplier yang tidak terlalu banyak, mengingat bahan baku yang
15 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
digunakan kebanyakn impor langsung dari Negara asalnya yaitu Jepang, jadi hal
tersebut juga dapat menjadi ancaman yang serius bagi kelangsungan operasional
mereka. Karena menurut data yang kami himpun hanya terdapat dua supplier
resmi untuk regional kota Surabaya yaitu Indomaru, dan Mitra Food Service
Surabaya. Hal tersebut tentu saja menyebabkan Peco-Peco sebagai pelanggan
atau konsumen disini tidak memiliki kekuatan tawar pelanggan. Sedangkan di
sisi lain, kami belum melihat ada ancaman yang sangat berarti bagi
kelangsungan hidup Peco-Peco Sushi.
Dapat dipetakan (mapping) menjadi seperti dibawah ini :
Str
engt
hW
eakn
ess
Konsep Takeaway and Cathering; Organisasi Informal yang terbentuk dengan baik; Desentralisasi dan Pendelegasian Wewenang; Pelayanan Konsumen; Produk yang kreatif dan inovatif; Harga Ekonomis
Masyarakat Surabaya memiliki minat tinggi terhadap makanan Jepang; Kondisi Perekonomian masyarakat Surabaya menengah ke atas; Tingkat persaingan yang rendah
Sistem Pengendalian Internal yang belum berjalan baik; Overlapping Job Desc oleh Manajer
Munculnya Pesaing Baru, Supplier yang terbatas
2.3.Perumusan Strategi berdasarkan Analisis S.W.O.T
Strategi yang berkaitan dengan Strength dan Opportunity(S.O)
1. Menerapkan konsep Takeaway dengan baik dan konsisten, mengingat tingkat
persaingan dalam industry ini masih rendah, sehingga diharapkan dapat
menjadi market leader di dalam makanan khas Jepang ini khususnya Sushi.
Karena konsep Takeaway itulah yang membedakan Peco-Peco dengan resto-
resto masakan Jepang lainnya.
2. Terus melaksanakan pengembangan terhadap inovasi dan kreativitas produk
mengingat masyarakat Surabaya memiliki minat yang cukup tinggi terhadap
Sushi, sehingga diharapkan dengan adanya produk baru yang dikeluarkan
16 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
terus menerus, selain konsumen menjadi tidak jenuh dengan menu-menu
lama, akan dapat meningkatkan penjualan dan pangsa pasar khususnya di
Surabaya ini. Selain itu menu baru tersebut dibuat untuk menyesuaikan
dengan lidah orang Indonesia yang mungkin tidak cocok atau alergi dengan
makanan khas Jepang yang pada umumnya bersifat Fresh. Selain itu Peco-
Peco juga merambah makanan lainnya seperti Salad, Nagiri, Sashimi, yang
merupakan perpaduan dari makanan Eropa dan Jepang, hal ini tentu saja
dapat mengurangi rasa jenuh konsumen mengenai variasi Sushi yang
ditawarkan oleh Peco-Peco.
3. Berusaha menetapkan harga yang ekonomis secara konsisten, apabila ada
peningkatan harga sebaiknya diikuti dengan peningkatan dari kualitas produk
yang sudah ada, mengingat kondisi ekonomi masyarakat Surabaya Barat
khususnya menengah ke atas. Jadi pasar yang dituju merupakan pasar
potensial yang masih bisa dapat ditingkatkan lagi untuk kedepannya. Untuk
sekarang ini menurut kelompok kami, harga yang ditetapkan oleh Peco-Peco
sudah kompetitif yaitu dari Rp.13.000 sampai Rp. 25.000
4. Menjadikan Pelayanan Konsumen hal yang utama dan penting bagi internal
perusahaan sehingga konsumen yang membeli atau mengunjungi stand
menjadi senang, selain itu dapat menjadi konsumen yang loyal. Melihat
tingkat persaingan yang masih rendah, sehingga tidak sulit untuk menciptakan
brand image di mata para konsumen Peco-Peco Sushi. Mengingat juga di
masa sekarang ini perusahaan kebanyakan bukan berorientasi kepada produk
melainkan kepada pelanggan. Jadi bila perusahaan tidak mampu beradaptasi,
maka kelangsungan hidupnya pun akan terancam. Salah satu realisasi yang
kami ketahui adalah pemberian sushi exstra apabila, konsumen sampai
menunggu lebih dari setengah jam, ataupun pesanannya terabaikan
dikarenakan menumpuknya pesanan lain yang ada.
Strategi yang berkaitan dengan Strength dan Threat(S.T)
1. Memikirkan alternative strategi yang dapat mendiferensiasikan Peco-Peco
dengan pesaing baru yang muncul nantinya. Sehingga ketika muncul pesaing
yang baru nanti, perusahaan sudah memiliki antisipasi dan tidak akan
kelabakan menghadapi persaingan nantinya. Sebagai contoh, Peco-Peco
17 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
dapat mengembangkan sistem cathering dan delivery-nya. Selain itu untuk
tetap bersaing Peco-Peco dapat membuat member card atau Peco-Peco club
yang apabila melakukan pembelian tertentu mendapatkan bonus ataupun
diskon. Dapat juga dikembangkan dengan memberikan paket-paket tertentu,
seperti Family Pack, etc.
2. Mengembangkan Peco-Peco menjadi market leader di industri-nya, hal
tersebut guna mengatasi supplier yang tidak banyak, dikarenakan bahan
bakunya perlu import dari Negara Jepang. Dengan menjadi market leader
nantinya diharapkan dapat mengatasi munculnya tekanan dari supplier dengan
kata lain bargaining power of supplier, dan bahkan dapat memunculkan
bargaining power of costomer bagi Peco-Peco sendiri. Untuk
mewujudkannya tidak hanya dengan menjadi market leader saja, tetapi Peco-
Peco disini dapat mengembangkan fungsi perusahaan selain menjadi resto
Sushi, tetapi juga menjadi supplier bahan baku masakan Jepang.
Strategi yang berkaitan dengan Weakness dan Opportunity(W.O)
Menetapkan dan mengembangkan sistem pengendalian internal yang handal
untuk melingdungi sistem informasi yang dimiliki Peco-Peco, mengingat tingkat
persaingan masih rendah. Jadi jika melakukan pembenahan sekarang, fokus
perusahaan tidak akan terlalu terpecah-pecah. Selain itu Peco-Peco juga perlu
meningkatkan kualitas dari SDM (karyawan) yang ada, agar pendelegasian
tanggung jawab dapat realistis untuk dilakukan, dan karyawan menjadi terlatih
tidak hanya dibidangnya melainkan dapat terlatih dalam bidang yang strategis
(multi fungsi).
Strategi yang berkaitan dengan Weakness dan Threat(W.T)
Menurut kami dalam strategi yang terakhir ini hampir sama dengan strategi yang
diterapkan dalam W.O strategy. Bedanya disini lebih focus dalam penerapan dan
pendelegasian tugas, sehingga tiap-tiap bagian dapat menjalankan tugasnya
secara optimal, selain itu manajer bisa lebih berkonsentrasi untuk memikirkan
alternatif-alternatif strategi. Mengingat ancaman munculnya pesaing baru yang
sampai pada saat ini belum ada, dan bargaining power of supplier.
Jika dipetakan (mapping) strategi tersebut akan seperti gambar di bawah ini :
18 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Strength WeaknessO
ppor
tuni
ty
Strategi S.O : Konsep Take away secara konsisten serta pengembangan; Pengembangan produk secara terus menerus, Penetapan harga yang ekonomis; Orientasi Customer Services
Strategi W.O : Sistem Pengendalian Internal yang baik
Matriks S.W.O.T
2.4.Matriks Internal Factor Evaluation (I.F.E)
19 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
No
Faktor Kunci Internal Bobot RatingSkor
Tertimbang
Kekuatan Internal
1Konsep Take Away yang pertama kali ada di restoran sushi
0.15 4 0.60
2Hubungan yang baik antara manajer dan karyawan
0.10 3 0.30
3Pendelegasian wewenang dari manajer ke karyawan (Desentralisasi)
0.10 4 0.40
4Kualitas Pelayanan yang berorintasi pada customer satisfaction
0.15 4 0.60
5 Produk sushi yang kreatif dan inovatif 0.15 3 0.45
6 Harga yang terjangkau 0.10 3 0.30
No Kelemahan Internal
1Sistem Pengendalian Internal yang masih kurang
0.15 2 0.30
2 Overlaping Job Desc oleh manajer 0.10 1 0.10
TOTAL 1.00 3.05
Keterangan Matriks (I.F.E) :
20 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Menurut matriks I.F.E diatas, kekuatan internal yang dimiliki oleh Peco-Peco Sushi
lebih besar dibandingkan dengan kelemahan yang dimilikinya. Dari analisis ini,
dapat kita lihat bahwa restoran Peco-Peco memiliki prospek yang cerah dimasa yang
akan datang untuk berkembang sesuai dengan visi dan misi dari pemilik restoran
Peco-Peco Sushi..
Peringkat = 1 menunjukkan kelemahan utama, peringkat = 2 menunjukkan
kelemahan minor, perangkat = 3 menunjukkan kekuatan minor, sedangkan peringkat
= 4 menunjukkan kekuatan utama.
Sedangkan bobot berikhtisar dari 0.0 (tidak penting) hingga 1.0 (sangat penting)
untuk masing-masing faktornya. Jadi, pada bobot ini dibuat berdasarkan tingkat
penting atau tidak pentingnya suatu faktor terhadap Internal perusahaan. Dan untuk
bobot jika ditotal akan harus bernilai 1.0
Selain itu, hasil perhitungan Total Rata-Rata Terimbang dari Matriks I.F.E diatas
memiliki skor sebesar 3.05, lebih besar dari 2.5. Hal tersebut merupakan hal yang
sangat baik karena jika nilai Total Rata-Rata Terimbang I.F.E jika memiliki nilai
yang lebih besar dari 2.5 menggambarkan organisasi yang posisi internal yang kuat.
Dalam perusahaan dengan banyak divisi, masing-masing divisi yang memiliki
otonomi atau unit bisnis strategis harus membuat matriks IFE. Namun untuk
perusahaan seperti Peco-Peco Sushi matriks IFE ini juga penting agar pemilik
perusahaan tahu bagaimana keadaan pengendalian internalnya, walaupun restoran
Peco-Peco Sushi tidak memiliki banyak devisi.
Namun faktor-faktor dalam matriks IFE ini merupakan faktor-faktor yang
controllable karena faktor-faktor tersebut berada didalam perusahaan, jadi faktor-
faktor tersebut tergantung pengendalian internal perusahaan.
21 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
2.5.Matriks External Factor Evaluation (E.F.E)
No Faktor Kunci Eksternal Bobot Rating
Skor Tertimbang
Peluang
1Tren Jepang (Anime dan Gaya Harajuku) yang sedang populer di Indonesia, khususnya Surabaya
0.20 4 0.80
2
Keadaan perekonomian di daerah sekitar Peco-Peco Sushi (Surabaya Barat) yang sebagian besar terdiri dari masyarakat menegah keatas
0.15 3 0.45
3
Market Share yang masih banyak karena tingkat persaingan Industri jenis masakan Jepang yang masih rendah
0.20 3 0.60
No Ancaman
1Pertumbuhan jumlah bisnis jenis masakan Jepang yang pesat (Pesaing baru)
0.15 2 0.30
2Budaya masyarakat Indonesia yang tidak sengan makan makanan setengah matang atau mentah
0.20 3 0.60
3Supplier sedikit karena barang diimpor dari luar negeri
0.10 1 0.10
TOTAL 1.00 2.85
22 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Keterangan Matriks EFE :
Matriks ini memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan
mengevaluasi informasi ekonomi sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik,
pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan. Sehingga dari matriks ini, perusahaan
mampu Untuk bobot untung masing-masing faktor dari 0.0 (tidak penting) hingga
1.0 (paling penting). Bobot mrngidentifikasikan tingkat penting relative dari factor
terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industry. Jadi pada saat membuat
matriks EFE ini dalam penentuan bobot, perusahaan harus benar-benar memikirkan
faktor-faktor apa yang benar-benar berpengaruh terhadap perusahaan sehingga
perusahaan dapat memberikan bobot sesuai pengaruh tersebut. Dan untuk bobot jika
ditotal akan harus bernilai 1.0
Sedangkan peringkat = 1 hingga 4 untuk masing-masing factor eksternal kunci
tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon factor tersebut,
dimana peringkat 4 = respon perusahaan superior, 3 = respon perusahaan diatas rata-
rata, 2 = respons perusahaan rata-rata, dan 1 = respons perusahaan jelek.
Setelah melihat matriks EFE ini yang ada diatas maka, kelompok kami merasa
bahwa perusahaan ini sangat baik dalam mengahadapi ancaman dan juga memanfaat
peluang-peluang yang ada. Ini terlihat dari nilai Total Rata-Rata Terimbang yang
bernilai 2.85, diatas 2.5. Dari Total Rata-Rata Terimbang ini maka terlihat sekali
bahwa perusahaan ini sangat baik dalam memanfaatkan peluang-peluang yang ada
dan juga sangat baik dalam menghadapai ancaman-amcaman yang ada dilaur
perusahaan.
Dan faktor-faktor dalam matrik EFE sangat uncontrollable karena bersifat eksternal,
yaitu berada diluar perusahaan. Jadi perusahaan itu tidak dapat mengontrol faktor-
faktor ini.
23 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
2.6.Matriks Daya Tarik Industri
The IFE Total Weighted Scores
Strong Average Weak
3 to 4 2 to 2,9 1 to 1,99
The
EF
E T
otal
Wei
ghte
d S
core
s
High 3 to 4 1 2 3
Medium 2 to 2,99 4 5 6
Low 1 to 1,99 7 8 9
Hasil analisis:
Total IFE sebesar 3,05 dan total EFE sebesar 2,85 sehingga menghasilkan posisi
yang berada di sel no.4. Hal ini menunjukkan posisi perusahaan yang berada pada
level go, Maka dari itu perlu di-manage dengan metode Expantion strategies.
Alternatif strategi : Market penetration & Product Development
Pembahasan:
Peco-Peco harus berusaha untuk memberikan kualitas produk yang baik dan variatif
agar dapat memperoleh pangsa pasar yang luas dan merebut pangsa pasar yang
dimiliki pesaing (market penetration). Peco-Peco melakukan variasi produk dengan
memproduksi Salad, Nagiri, Sashimi, yang merupakan perpaduan dari makanan
Eropa dan Jepang, hal ini diharapkan dapat mengurangi rasa jenuh konsumen
mengenai variasi Sushi yang ditawarkan oleh Peco-Peco serta menjadi daya tarik
tersendiri untuk mendapatkan konsumen. Peco-Peco harus benar-benar
memperhatikan ketepatan dalam menentukan strategi pricing. Agar dapat
memaintain harga produk dengan lebih baik.
24 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
2.7.Environment and Competitor Analysis
Political, Economic, Sosio Cultural, Technological (P.E.S.T) Analysis
Political Analysis
Analisis mengenai kondisi politik ini sangat erat kaitannya, dengan analisi
keamanan yang ada, khususnya di kota Surabaya wilayah barat tempat Peco-
Peco melakukan operasi usahanya. Menurut data yang kami himpun, kondisi
di daerah tersebut relatif aman, selain itu tingkat kriminalitas yang terjadi
masih relatif sedikit sebagai kota besar di Indonesia, dibandingkan kota besar
lainnya. Berikut data yang kami himpun :
Sumber: BPS - Indonesia
Source: Indonesian National Police Headquarter
Economic Analysis
Mengenai kondisi ekonomi relatif baik, khususnya di bagian Surabaya Barat,
mengacu pada data yang telah kami himpun di atas. Meskipun secara
25 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
keseluruhan pendapatan per-kapita masyarakat Surabaya hanya 200.000 /
orang (BPS-Jawa Timur). Namun untuk wilayah Surabaya Barat cukup baik,
mengingat cukup banyak perumahan mewah yang terletak di sana, contohnya
saja Citraland, Graha Famili, etc.
Social Cultural Anaysis
Analisis ini mencakup tingkat akses penduduk terhadap media massa, selain
itu juga menunjukkan sarana- sarana mengenai kesehatan, pendidikan.
Analisis ini juga mendukung analisis ekonomi, melalui data jumlah sarana
pendidikan yang ada di Jawa Timur, dimana tersebar 303 perguruan tinggi
swasta, dan 7 perguruan tinggi negri (sumber : BPS-Jawa Timur)
Technological Analysis
Analisis teknologi disini lebih diarahkan atau didasarkan pada jumlah
industry besar dan sedang yang ada di Indonesia, karena untuk mendapatkan
data mengenai perkembangan teknologi yang ada cukup susah. Berikut data
yang kami dapat :
26 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Sumber : BPS - Indonesia
Melihat data di atas, dapat kami simpulkan bahwa Surabaya, yang merupakan
bagian dari Jawa Timur. Memiliki Teknologi yang cukup baik bahkan no.2
dari hampir seluruh propinsi yang ada di Indonesia. Hal tersebut mendukung
bagaimana produksi dan kemudahaan distribusi yang dapat dilakukan oleh
Peco-Peco sendiri.
27 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
5 Forces Porter Analysis
Competitive Rivalry within an Industry
Mengenai analisis persaingan antar perusahaan sejenis, mengenai konsep
perusahaan ini, memang merupakan innovator, namun dalam hal pesaing
berdasarkan dari data yang kami himpun di atas, pesaing yang ada sifatnya
relatif sedikit sehingga peluang Peco-Peco untuk maju atau meningkatkan
pangsa pasarnya masih terbuka lebar, mengingat konsep ini baru satu-
satunya yang ada di Surabaya, bahkan di Indonesia sendiri. Apabila tidak
demikian, ketika persaingan antar perusahaan sejenis menjadi semakin
intensif, laba perusahaan akan menurun dan dalam beberapa kasus akan
membuat industri menjadi tidak menarik.
Bargaining Power of Suppliers
Mengenai analisis kekuatan tawar pemasok disini jelas sangat kuat, karena
berdasarkan data yang kami himpun di atas, hanya terdapat 2 supplier resmi
yang terdaftar di regional Surabaya. Hal tersebut menyebabkan disini
supplier memiliki bargaining power yang baik, yang membuay mereka
menjadi Captor Company, sedangkan Peco-Peco dan pelanggan lainnya
menjadi Captive Company. Hal ini tentu akan menyulitkan Peco-Peco dalam
masalah khususnya mengenai faktor biaya dan produksi yang dapat
dilakukan.
Bargaining Power of Customer
Analisis ini berkaitan dengan analisis kekuatan tawar pemasok di atas.
Berdasarkan hasil tersebut, berkebalikan disini kekuatan tawar pelanggan
menjadi lemah hal tersebut jelas dikarenakan karena jumlah supplier yang
minim, selain itu disini Peco-Peco menjadi tidak diuntungkan mengingat
posisinya yang belum begitu kuat sebagai pelanggan, dikarenakan baru
masuk bulan Agustus 2009, sebagai pelanggan, jika dibandingkan resto-resto
lainnya yang sudah relatif lama berada di industri tesebut.
Threat of New Entrans
Menurut analisis kelompok kami, menngenai pesaing baru untuk jangka
pendek, belum dapat menjadi ancaman. Oleh karena itu untuk mengurangi
kemungkinan yang akan terjadi pada jangka panjang nantinya. Seperti
28 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
strategi yang akan diterapkan oleh Peco-Peco untuk melebarkan fungsi
perusahaan dari resto juga menjadi supplier bahan baku masakan Jepang,
menurut kelompok kami sudah cukup baik, untuk mengatasi hal tersebut.
Threat of Substitue Products
Berbicara mengenai subtitusi, bukan menjadi ancaman yang terlalu berarti,
karena produk pengganti sushi menurut kami belum ada. Karena sushi
sendiri selain merupakan makanan yang disajikan secara menarik, produk ini
juga dapat divariasi dengan berbagai macam cara, sehingga konsumen pun
tidak akan bosan untuk membeli produk tersebut.
Berikut ini gambaran
mengenai 5 Forces Porter
Analysis :
29 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Bab III
Analisis Pemilihan Strategi bagi Peco-Peco Sushi
3.1. Ansoff Matrix
Alat analisis ini menggambarkan strategi, khususnya di bidang marketing mengenai
apa yang harus dilakukan perusahaan terhadap produknya. Analisis ini didasarkan
dari kombinasi dua variabel, yaitu mengenai pasar dan produk, dimana membentuk
kombinasi seperti yang digambarkan di bawah ini :
Sumber : www.marketingteacher.com
Berdasarkan data yang kami himpun, mengenai kedua variabel tersebut, khususnya
produk shusi, merupakan produk yang sudah ada cukup lama di pasaran tepatnya
sejak 17 November 1995 (sumber : http://cybertainment.cbn.net.id), sedangkan
mengenai pasarnya jelas mengikuti awal kemunculan produk tersebut, sebagaimana
dari data yang telah kami himpun sebelumnya di hal dua belas. Jadi untuk hal
tersebut strategi yang tepat bagi Peco-Peco Sushi dari sisi pasar dan produk adalah
30 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
pengembangan produk dan market penetration di mana Peco-Peco harus mencoba
untuk merebut pangsa pasar, dengan keunggulan, khususnya keunggulan yang
sifatnya competitive advantage guna menarik pelanggan yang sudah berada dalam
market share perusahaan sejenis lainnya. Salah satu strategi realistis yang dapat
kami tawarkan adalah dengan membuka cabang, serta meningkatkan kualitas
layanan konsumen, jadi lebih mengarah ke Grand Strategies Expantion.
3.2. ETOP (Enviromental Threat Opportunities Model) – SAP Analysis
Analisis ini mengkombinasikan antara variabel eksternal yang terdiri atas peluang
dan ancaman bagi perusahaan serta variabel internal yaitu mengenai kekuatan dan
kelemahan dari perusahaan sendiri. Analisis tersebut kami sajikan menjadi tabel di
bawah ini :
ETOP SAPEkonomi (+) Pemasaran (+)Teknologi (+) Personalia (-)Pesaing (=) Produksi (=)Pemasok (-) Keuangan dan Akuntansi (=)Pemerintah (+) R & D (+)
Kami memasukan komponen yang ada di dalamnya bukan berdasarkan asumsi.
Melainkan berdasarkan data yang telah kami himpun sebelumnya, yang dapat
dibaca pada pembahasan analisis SWOT di bab sebelumnya. Ekonomi positif disini
menggambarkan keadaan ekonomi kota besar Surabaya cukup baik, begitu pula
mengenai teknologi nya hal tersebut dilihat dari banyaknya industry besar dan
sedang yang ada di propinsi Jawa Timur. Kedua hal tersebut memberikan peluang
yang bagus bagi Peco-Peco Sushi. Mengenai pesaing kami katakan (=) karena dari
sisi konsep Peco-Peco unggul, namun mengenai pengalaman dan pasar Peco-Peco
disini masih kalah dari para pesaingnya. Pemasok yang negatif menunjukkan
sedikitnya jumlah pemasok sehingga menjadi ancaman bagi perusahaan. Pemerintah
yang positif menunjukkan peluang dimana pemerintah, khususnya pemerintah
Indonesia sedang gencar-gencarnya mendukung usaha sedang dan menengah hal
31 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
tersebut dapat dilihat dari rancangan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan ) yang memngatur ETAP (Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik).
Mengenai faktor internalnya sendiri, pertama mengenai pemasaran, Peco-Peco
sedang gencar melakukan pemasaran baik melalui media cetak seperti brosur,
bahkan melalui media elektronik melalui website yang dapat dikunjungi di
facebook, maupun site Peco-Peco sendiri. Hal tersebut ternyata efektif, terlihat dari
pengunjung web dan facebook, yang cukup banyak tiap harinya, dan pada akhirnya
menjadi kekuatan bagi Peco-Peco sendiri. Kedua mengenai personalia, menurut
kelompok kami masih kurang karena jumlah yang berkualitas serta kuantitaif
pekerjanya masih kurang, sehingga menjadi kelemahan bagi Peco-Peco. Ketiga
mengenai produksinya belum memberikan dampak atau menunjukkan sesuatu yang
mencolok atau signifikan. Keempat mengenai akuntansi dan keuangannya,
meskipun kami tidak bisa mendapatkan data keuanganya, tapi kami dapat
mengambil analisis disini sebagai kelemahan karena asumsi umum, yaitu usaha
yang sifatnya baru dirintis pada umumnya memiliki keuangan yang belum begitu
kuat dibandingkan perusahaan yang sudah lama berdiri. Yang kelima mengenai
R&D menurut kami sudah berjalan dengan baik bahkan efektif, karena di satu sisi
Peco-Peco mengeluarkan minimal 1 menu baru tiap bulan, sedangkan dari sisi
customer pun juga merespon menu-menu baru yanga ada di Peco-Peco dengan baik,
sehingga dapat dijadikan kekuatan bagi Peco-Peco sendiri.
Oleh karena itu kelompok kami simpulkan untuk melakukan ekspansi, melihat
kecenderungan lebih banyak peluang dan kekuatan yang dimiliki, dibandingkan
dengan kelemahan serta ancaman yang ada. Strategi yang diterapkan dapat dengan
cara melawan ancaman dan menjadikannya peluang, ataupun mengurangi
kelemahan dan bahkan menjadikannya kekuatan bagi perusahaan. Contohnya saja
dari faktor eksternal yaitu pemasok. Disini perusahaan dalam melakukan ekspansi
dapat melakukan yang namanya integrasi vertikal ke belakang hal ini tentu saja,
yang pertama akan meningkatkan fungsi perusahaan, yang ke dua dapat membentuk
bargaining power of customers. Contoh faktor internal disini adalah dalam bidang
keuangan, mengingat Peco-Peco merupakan usaha yang memiliki prospek, untuk
sementara waktu mengatasi kekurangan tersebut , manajer dapat melakukan
32 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
pinjaman terlebih dahulu, namun tentu saja dengan memperhitungkan investment
dan return yang didapatkan nantinya.
3.3. GE- MCkinsey Matrix / Stoplight Matrix
Matriks GE / McKinsey matriks adalah sebuah model untuk melakukan analisis
portofolio bisnis di Unit Usaha Strategis dari suatu perusahaan.
Portofolio bisnis yang optimal adalah salah satu yang cocok untuk perusahaan
kekuatan dan membantu untuk mengeksploitasi industri yang paling menarik atau
pasar. A Strategic Business Unit (SBU) can either be an entire mid-size company or
a division of a large corporation, that formulates its own business level strategy and
has separate objectives from the parent company. A Strategic Business Unit (SBU)
dapat berupa seluruh perusahaan menengah atau sebuah divisi dari sebuah
perusahaan besar, yang merumuskan sendiri strategi tingkat bisnis dan memiliki
tujuan yang terpisah dari perusahaan induk.
Tujuan dari analisis portofolio adalah:
1) Analisis portofolio bisnis saat ini dan memutuskan mana yang SBU yang
seharusnya menerima lebih atau kurang investasi, dan
2) Mengembangkan strategi pertumbuhan untuk menambahkan produk baru dan
bisnis untuk portofolio
3) D ecide bisnis atau produk yang seharusnya tidak lagi dipertahankan.
33 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Untuk melakukan analisis tersebut kami menggunakan data IFE dan EFE yang telah
kami perhitungkan sebelumnya. Berikut data yang kami hitung :
34 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
35 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
36 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Bab III
Kesimpulan
Peco-Peco Sushi Take Away adalah perusahaan yang memiliki konsep unik
dibandingkan perusahaan makanan Jepang pada umumnya. Perbedaan utama yang
ditawarkan oleh perusahaan ini adalah konsep “take away”, strategi ini diterapkan untuk
mendeferensiasi produk dibandigkan para pesaing yang mayoritas menggunakan konsep
“dine in”.
Dalam menghadapi persaingan, Peco-Peco mengambil beberapa langkah
strategis yang dilandasi analisis SWOT, untuk mengekspose factor internal, Peco-Peco
secara konsisten menerapkan konsep take away serta memproduksi produk yang variatif
dengan harga lebih terjangkau dan pelayanan yang ramah. Peco-Peco juga telah siap
menghadapi factor-faktor eksternal yang berpotensi muncul di masa depan, langkah
antisipatif yang diambil di antaranya adalah terus bergerak demi mewujudkan tekad
menjadi market leader dan secara konsisten melakukan pembenahan dalam pelayanan.
Dari analisis factor internal maupun eksternal yang digambarkan dengan matriks
IFE, EFE dan matriks daya tarik industry, maka strategi yang tepat untuk Peco-Peco
adalah ekspansi dengan alternative strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Manajemen Peco-Peco sejauh ini telah mengambil keputusan-keputusan yang tepat
terkait analisis yang telah kami lakukan.
ETOP (Enviromental Threat Opportunities Model) – SAP Analysis
menunjukkan bahwa strategi yang tepat adalah ekspansi, hasil ini selaras dengan hasil
analisis lainnya yang mengarah pada strategi yang sama.
Dari analisis Porter’s Five Forces, factor yang paling mengancam adalah
kekuatan supplier di mana jumlah supplier bahan baku sushi amat terbatas.