PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN …

78
PEMBELAJARAN MENDEKOR PADA PERMUKAAN GERABAH BAGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI I TANETE RIAJA KABUPATEN BARRU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: AGUSMAN NIM. 1054100399 10 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Transcript of PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN …

v

PEMBELAJARAN MENDEKOR PADA PERMUKAAN GERABAH BAGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI I TANETE RIAJA KABUPATEN

BARRU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:AGUSMAN

NIM. 1054100399 10

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2015

MOTTO

HARI INI ANDA ADALAH ORANG YANG SAMA DENGAN ANDA DI LIMA TAHUN

MENDATANG, KECUALI DUA HAL : ORANG-ORANG DI SEKELILING ANDA DAN BUKU-

BUKU YANG ANDA BACA

ABSTRAK

Agusman, 2015 “ Pembelajaran Mendekor pada Permukaan Gerabah bagi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru”, Skripsi : Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas keguruan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penelitian ini memiliki permasalahan utama yaitu bagaimana strategi yang di terapkan pada pembelajaran mendekor gerabah bagi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru, faktor-faktor penunjang dan penghambat dalam pembelajaran mendekor bagi siswa kelas XI, dan bagaimana sistem penilaian pembelajaran mendekor pada permukaan gerabah bagi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru.Penelitian ini bertujuan untuk mendiskrifsikan strategi pembelajaran mendekor pada permukaan gerabah bagi siswa kelas XI, untuk mendeskrifsikan faktor penunjang dan penghambat dalam pembelajaran mendekor bagi siswa kelas XI, dan untuk mendeskrifsikan sistem penilaian hasil pembelajaran mendekor bagi siswa kelas XI. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik deskriftip kualitatif dan kuantitatif. Data yang olah dengan menggunakan teknik kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil data observasi, wawancara, dan dokumentasi, dan data yang diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil data angket. Hasil penelitian bahwa, (1) strategi pembelajaran yang di gunakan guru untuk meningkatkan kualitas berkarya siswa yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi dan unjuk kerja atau penugasan, (2) faktor penunjang dan penghambat dalam pembelajaran mendekor gerabah yaitu faktor internal berupa keadan jasmani siswa yang bagus sehingga hadir setiap pembelajaran dan tingkat kecerdasan siswa terlihat dengan kreativitasnya, minat yang besar dalam mengikuti pelajaran serta bakat yang cukup,pengerjaan karya yang penuh kosentrasi. Namun tidak adanya ruangan khusus untuk praktik sehingga pengerjaan di lakukan dalam kelas. (3) Sistem penilaian pembelajaran mendekor gerabah melip[uti 3 tahap penilaian anatara lain : penilaian dari segi persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Kesimpulan penelitian bahwa (1) strategi pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kualitas berkarya siswa yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi dan unjuk kerja atau penugasan, (2) faktor penunjang yaitu adanya bantuan media belajar seperti buku paket, internet dan lcd atau tv sertaminat dan bakat yang besar dan tinggi untuk belajar mendekor, (3) Sitem penilain pembelajaran mendekor permukaan gerabah meliputi 3 tahap yaitu : penilaian dari segi persiapan, pelaksanaan dan finising. Saran dalam penelitian ini yaitu (1) Dari hasil penelitian yang diperoleh,maka kiranya penerapkan stategi pembelajaran di dalam kelas harus dapat menarik minat serta memotivasi murid dalam belajar khususnya pelajaran seni budaya(seni rupa). (2) Guru perlu menguasai beberapa metode dan pendekatan mengajar sehingga pada pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas dapat dilakukan secara bervariasi sesuai dengan materi yang diberikan untuk menghindari kebosananmurid dalam pembelajaran

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum, Wr.Wb

Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah

melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal yang berjudul “Pembelajaran mendekor permukaan gerabah bagi siswa

kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja kabupaten barru”.skripsi ini merupakan

salah satu syarat yang harus di penuhi oleh setiap mahasiswa jenjang pendidikan

strata satu ( S-1), pada program studi pendidikan seni rupa fakultas keguruan dan

ilmu pendidikan universitas muhammadiyah Makassar.

Segala usaha dan upaya telah dilakukan penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini dengan sebaik mungkin. Keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas

dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.

Oleh Karen itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan material, tenaga,

dan pikiran sejak persiapan sampai dengan selesainya proposal ini. Ucapan

terimah kasih itu penulis sampaikan kepada:

1. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Dr. Andi Syukri Syamsuri, M. Hum. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

viii

3. Andi Baetal Mukaddas, S.Pd., M.Sn. Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Muhammad Thahir, S.Pd. Sekertaris Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas

Muhammadiyah Makassar.

5. Drs. Tangsi M, Sn. selaku Pembimbing I.

6. Meisar Ashari M.Sn, selaku Pembimbing II.

7. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Seni Rupa Universitas Muhammadiyah

Makassar, yang telah banyak memberikan bantuan dan masukannya, baik

dalam perkuliahan maupun dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Kedua orang tuaku tercinta Bapak ( h. Arifin) dan ibu ( Hj. Darmaisa) yang

dengan tulus penuh kasih saying memanjatkan doa dan dukungan kepada

penulis.

9. Saudari dan saudara-saudaraku yang tercinta atas segala kasih saying dan

bantuan baik moril maupun materi semangat dan doanya.

10. Rekan rekan seperjuangan dan seangkatan (2010) dan seluruh keluarga

besar pendidikan seni rupa universitas muhammadiyah Makassar

11. Pada semua pihak yang terkait yang turut membantu penulisan dalam

menyelesaikan skrifsi ini.

Dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan kritik

dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya

membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama

ix

sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para

pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.

Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khaerat

Assalamu Alikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, Agustus 2015

Penulis,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... x

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang ....................................................................................................... 1B. Masalah penelitian................................................................................................... 4C. Tujuan penelitian ................................................................................................... 4D. Mamfaat penelitian ................................................................................................. 5E. Sistematika penulisan ............................................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN KARANGKA BERFIKIR

A. Kajian Pustaka1. Strategi pembelajaran.................................................................................. 82. Faktor-faktor penunjang dan penghambat pembelajaran ........................... 103. Sistem penilaian dalam pembelajaran ........................................................ 144. Pembelajaran Mendekor ............................................................................. 155. Jenis-jenis pola motif hias pada gerabah .................................................... 16

B. Karangka berfikir ....................................................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel penelitian dan Desai Penelitian1. Variabel penelitian ..................................................................................... 202. Desain penelitian ........................................................................................ 20

B. Defenisi Operasional Variabel ............................................................................... 23C. Populasi dan Sampel

1. Populasi ...................................................................................................... 232. Sampel ....................................................................................................... 24

D. Teknik pengumpulan data 1. Observasi .................................................................................................... 25

2. Wawancara ................................................................................................ 253. Angket ....................................................................................................... 264. Dokumentasi .............................................................................................. 26

E. Teknik analisis data ................................................................................................ 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian 1. Strategi pembelajaran mendekor ................................................................ 282. Faktor-faktor penunjang dan penghambat pembelajaran .......................... 373. Sistem penilaian pembelajaran .................................................................. 38

B. Pembahasan1. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran mendekor

permukaan gerabah ................................................................................... 422. Faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran mendekor

permukaan gerabah ................................................................................... 453. Sistem penilaian hasil pembelajaran mendekor permukaan gerabah ........ 48

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 51B. Saran ...................................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 53

FORMAT OVSERVASI .................................................................................................... 54

FORMAT WAWANCARA ............................................................................................... 55

ANGKET ........................................................................................................................... 56

LAMPIRAN PERSYURATAN

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

TABEL 1 POPULASI

TABEL 2 MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PELAAJARAN ............................................................. 38

TABEL 3 METODE GURU DALAM MENGAJARKAN........................................................................... 39

TABEL 4 HAMBATAN SISWA DALAM MENGIKUTI PELAJARAN.........................................................40

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Nama Gambar Halaman

Gambar 1, Proses pembuatan desain/ pola pada kertas gambar 29

Gambar 2, Proses pemindahan desain ke gerabah 30

Gambar 3, Proses pewarnaan motif 31

DAFTAR SKEMA

Skema Kerangka Pikir...................................................................................................................

Skema Desain Penelitian.............................................................................................................

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan interaksi antara murid dengan

guru dan lingkungan. Dengan demikian pembelajaran mengandung dua jenis

kegiatan yang tidak terpisahkan, yaitu mengajar dan belajar. Oleh karena itu

interaksi antara murid dengan guru dan lingkungannya disebut pula proses

belajar mengajar (Ismiyanto, 2010:17).

Dalam pembelajaran terdapat sejumlah mata pelajaran yang diajarkan di

sekolah, diantaranya adalah mata pelajaran Seni Budaya yang dibagi menjadi

beberapa sub mata pelajaran, salah satunya adalah seni rupa, pelajaran seni

rupa merupakan suatu bagian dari mata pelajaran Seni Budaya yang

diterapkandi sekolah baik SD, SMP, dan SMA dengan tujuan memberi

kesempatan pada siswa untuk mengekspresikannya melalui karya-karya yang

dihasilkan dari pengembangan kemampuan dasar dan kreativitas

berkesenirupaan.

Pelaksanaan pembelajaran seni rupa di sekolah dapat dipraktikan melalui

program pembelajaran pengalaman kreatif dan apresiatif, salahsatu kegiatan

kreatif dalam pembelajaran seni rupa adalahmenggambar motif batik.

Menggambar motif batik merupakan materi yang penting dalam pembelajaran

seni rupa terutama siswa SMA kelas XI, agar kita tidak kehilangan budaya

seni, pembelajaran menggambar motif batik sangat perlu diajarkan di sekolah

1

2

sekolah, supaya karya tersebut tidak hilang dengan sendirinya serta tidak

diakui oleh negara lain, Kalau bisa, desain motif untuk batik harus diajarkan

pada sekolah TK sampai perguruan tinggi supaya, mendekor bagian dari

budaya tidak punah. Maka dipandang perlu setiap siswa harus dibekali ilmu

tentang mendekor.

Melalui pembelajaran seni, siswa dapat menyalurkan dan mengembangkan

bakat dan kemampuannya serta kepercayaan dirinya dalam berkarya .Oleh

karena itu, seorang guru dituntut untuk mampu memahami, menguasai,

mengajarkan dan memperkenalkan dasar-dasar seni dan praktik berkesenian.

Namun dalam proses pelaksanaan pembelajaran terkadang guru didalam kelas

masih belum maksimal dalam menerapkan pendekatan praktik. Proses

pembelajaran masih didominasi olehpenyampaian informasi/teori, sehingga

siswa mengalami kendala yakni persepsi tentang materi pelajaran senimasih

abstrak dan teoritis. Akibatnya, siswa sulit memahami dan menyerap

materisebab mereka tidak terlibat secara langsung dalam berbagai pengalaman

apresiasi dan berkreasi untuk menghasilkan suatu karya.

Peraturan Pemerintah RI Nomor19 Tahun 2005 : 13, (dalam Arisandi,

2013: 2) menegaskan bahwa

“Pendidikan seni budaya dan keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan dan kebermanfaatannya terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik yang terletak pada pemberian pengalaman secara estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi dan berkreasi serta berapresiasi melalui pendekatan praktik”.

Oleh sebab itu, keefektifan suatu pembelajaran tergantung pada proses

belajar mengajar yang sangat bergantung pada guru sebagai ujung tombak

3

pelaksana pengajaran. Kurikulum yang diterapkan dalam dunia pendidikan

saat ini diharapkan juga dapat membawa dampak terhadap peningkatan

kualitas pembelajaran.

Mengingat betapa pentingnya kegiatan berkarya seni baik di sekolah

maupun di lingkungan masyarakat yang seiring perkembangannya

menunjukkan kemajuan hidup manusia yang dapat dilihat dari tingkat

kemajuan hasil karyanyadalam membuatberbagai macamkarya bendawi yang

semakin beragam dan kreatif.

Salahsatu kreativitas seni rupa yang cukup unik adalah mendekor beragam

hias pada permukaan gerabah. Selama ini sebagian orang beranggapan bahwa

media dalam mendekor motif hanya sebatas pada kain saja, padahal mendekor

ragam hias juga bisa dituangkan pada permukaan gerabah. Kreasi-kreasi

beragam hiasan pada gerabah khususnya keramik cukup diminati masyarakat

pecinta barang antik diberbagai daerah bahkan sampai keluar negeri. Menurut

Arisandi (2013: 2), dengan adanya pembelajaran menggambar ragam hias

disekolah dapat dijadikan sebagai sarana membangun karakter siswaagar

mereka peka terhadap kebudayaan nusantara yang beragam, sehingga dengan

sendirinya akan terbentuk manusia yang cerdas, kreatif, mandiri dan

berkompetensi. Selain itu, kegiatan memdekor motif khususnya motif batik

juga merupakan salahsatu upaya pelestarian kekayaan budaya Indonesia yang

mempunyai nilai tinggi.

4

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian

dengan mengangkat judul mengenai “Pembelajaran Mendekor Permukaan

Gerabah Bagi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok

permasalahan dalam penelitian ini yang perlu dipecahkan dan dicari solusinya

adalah :

1. Bagaimana strategi pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran

mendekor permukaan gerabah di kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja

Kabupaten Barru?

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penunjang dan penghambat dalam

pelaksanaan pembelajaran mendekor permukaan gerabah di kelas XI SMA

Negeri 1 Tenete Riaja Kabupaten Barru?

3. Bagaimana sistem penilaian pembelajaran mendekor permukaan gerabah

bagi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru?

C. Tujuan Penelitian

Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang lebih

akurat dan jelas dalam menjawab masalah yang telah dirumuskan sebelumnya,

sehingga dapat memberikan keterangan yang valid. Adapun tujuan yang ingin

dicapai adalah sebagai berikut :

5

1. Untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran yang diterapkan dalam

pembelajaran mendekor permukaan gerabah bagi di kelas XI SMA Negeri

1 Tenete Riaja Kabupaten Barru.

2. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor penunjang dan penghambatdalam

pelaksanaan pembelajaran mendekor permukaan gerabah di kelas XI SMA

Negeri 1 Tenete Riaja Kabupaten Barru

3. Untuk mendeskrifsikan sistem penilaian mendekor permukaan gerabah

bagi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau bahan referensi bagi para

pengajar khususnya bagi guru bidang studi kesenian dalam

melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

2. Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan ilmu bagi para mahasiswa

program studi seni rupa dalam menambah wawasan berpikir mereka

tentang seni, khusunya pembelajaran menggambar atau mendekor

motif batik pada permukaan gerabah.

3. Dapat memberikan masukan dan motivasi bagi siswa khususnya bagi

siswa di SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barrudalam upaya

meningkatkan kepekaan estetika mereka yang pada akhirnya akan

tumbuh rasa senang akan seni dan menjadikannya sebagai penyelaras

perilaku.

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

Pada bagian ini akan dibahas mengenai kajian teori yang akan digunakan

sebagai acuan dan landasan dalam melakukan penelitian. Teori yang akan

dikemukakan merupakan dasar pemikiran untuk menemukan pemecahan

masalah yang diteliti.

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran bukanlah merupakan istilah baru, namun

maknanya bagi setiap orang belum tentu sama. Strategi pembelajaran

merupakan dua kata yang mengandung pengertian pokok, yaitu “Strategi”

dan “pembelajaran”. Strategi adalah ilmu atau kiat yang digunakan

sebagaisumber daya dalam melaksanakan suatu kebijakan. Strategi juga

diartikan sebagai istilah yang diadopsi dari kemiliteran yang artinya

kemampuan dalam membaca kekuatan dan kelemahan lawan serta

membaca dan menghitungkekuatan dan kelemahan sendiri untuk

memenangkan peperangan. Jadi, bila digunakan dalam dunia pendidikan

maka strategi adalah kemampuan dalam membaca dan menghitung

kekuatan dan kelemahan siswaserta guru untuk mencapai sasaran

pembelajaran. Selanjutnya pengertian strategi menurut Joni (1983 : 4)

yang menyatakan bahwa, strategi merupakan rencana yang cermat

mengenai suatu kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Pendapat senada

6

7

tentang strategi juga diungkapkan oleh Djumingin (dalam Arisandi, 2013:

3) yaitu suatu garis besar kegiatan untuk bertindak dalam usaha untuk

mencapai tujuan yang ditentukan.

Adapun pengertian pembelajaran menurut Haling (2007: 12), kata

pembelajaran sengaja dipakai sebagai padanan kata bahasa Inggris

instruction.Kata instructionmemepunyai pengertian lebih luas dari

pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks belajar di kelas

(ruang) formal, maka pembelajaran atau instruction mencakup pula

kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri pembelajar secara fisik. Oleh

karena dalam instruction yang ditekankan adalah proses belajar, maka

usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar

agar terjadi proses belajar dalam diri pembelajar. Sedangkan Dimyati dan

Mudijono (dalam Subandi, 2008: 153) menjelaskan bahwa pembelajaran

adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk

membuat siswa belajar aktif yang menekankan pada penyediaan sumber

belajar. Jadi, strategi pembelajaran adalah suatu perencanaan terprogram

yang akan dilaksanakan dalam sistem lingkungan yang memungkinkan

proses belajar berlangsung sesuai sasaran pengajaran yang diharapkan.

Strategi pembelajaran adalah kiat dalam melaksanakan pendekatan atau

metode pembelajaranyang termasuk faktor-faktor yang turut menentukan

tingkat keberhasilan belajar siswa. Dengan mengutip pemikiran J.R.

David,(dalam Chatib, 2011: 129), menyebutkan bahwa dalam strategi

pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, Strategi pada

8

dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yanag

akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran agar tujuan

pembelajaran tercapai secara efektif dan efesien.

Dari berbagai pendapat diatas, diperoleh gambaran bahwa strategi

pembelajaran disebut sebagai pola umum pembelajaran untuk mencapai

tujuan yang di harapkan.

2. Faktor-faktor Penunjang dan Penghambat dalam Pembelajaran

Secara umum faktor-faktor penunjang dan penghambat dalam pelaksanaan

proses pembelajaran diantaranya :

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri yang

dapat menghambat dan mendukung seseorang dalam melaksanakan aktivitas

yang meliputi keadaan jasmani, tingkat kecerdasan, minat, bakat,kosentrasi,

suasana, perasaan,motivasi diri, dan sikap siswa.

Menurut Islamuddin (2012: 182) keadaan jasmani dapat mempengaruhi

semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ

tubuh yang lemah dan disertai kepala pusing misalnya dapat menurunkan

kemampuan berfikir sehingga materi yang dipelajari sulit untuk terserap

dengan baik atau tidak berbekas.

Tingkat kecerdasan siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar

siswa. Hal ini bermakna bahwa semakin tinggi tingkat kecerdasan seseorang

maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin

9

rendah tingkat kecerdasannya maka semakin kecil peluang untuk memperoleh

keberhasilan dalam belajarnya .

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu.

Bakat adalah kemampuan bawaan dari lahir.Kemampuan itu baru terlihat

setelah diasah, dicoba dan dilaksanakan.Slameto (1987:6) mengungkapkan

bahwa bakat adalah “kapasitas kecakapan yang bersifat potensial yang

dibawa sejak lahir Bakat sangat menentukan penguasaan kecakapan suatu

bidang tertentu atau memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi

maksimal.”

Kosentrasi adalah pemusatan pemikiran terhadap suatu hal dengan

menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar

konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan

mengenyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan

pelajaran (Slameto, 2003: 86).

Suasana perasaan atau emosional seseorang turut mempengaruhi keadaan

minat terhadap suatu objek atau benda, misalnya dalam keadaan pikiran

kacau, marah, gelisah, sedih, dan emosional lainnya. Pengaruh minat yang

diakibatkan oleh suasana perasaan tersebut hanya bersifat temporer

(sementara) dan dapat saja berubah dalam waktu yang relatif singkat.

Sedangkan Motivasi dirimenurut Depdikbud (2005: 837) dikemukakan

bahwa “Motivasi adalah internal organisme (baik manusia maupun hewan)

yang mendorongnya berbuat sesuatu.”Selanjutnya, Slameto (1987:7)

10

mengatakan bahwa motivasi adalah “pemasok daya (energizer) untuk tingkah

laku secara terarah.” Adanya pengaruh motivasi yang kuat dalam diri

seseorang akan memberikan pula dorongan yang kuat terhadap minat

seseorang dalam bertindak atau mengerjakan suatu aktivitas sesuai dengan

apa yang diinginkan.

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap

terhadap objek baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif,

terutama kepada anda dan mata pelajaran yang anda sajikan merupakan

pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar diri

individu yang turut mempengerahui minat seseorang terhadap suatu

objek. Faktor-faktor itu dapat dapat berasal dari lingkungan sekolah/

lembaga pendidikan,lingkungan keluarga,dan lingkungan masyarakat.

1) Lingkungan sekolah

Pendidikan lingkungan sekolah atau lembaga pendidikan

termasuk tempat belajar bagi siswa.Aktivitas dan kreativitas siswa

dalam lingkungan ini turut menentukan prestasi belajarnya.Dalam

lingkungan ini, sekurang-kurangnya terdapat tiga komponen yang

mempunyai peran yang besar, yaitu guru, kurikulum, sarana dan

prasarana belajar.

11

2) Lingkungan Keluarga

Guru serta yang berkaitan dengannya, kurikulum, sarana

dan prasarana sekolah/lembaga pendidikan perlu mendapat

tambahan dukungan dari orang tua. Siswa belajar perlu pula

dukungan dan dorongan dari orang tuanya.kadang-kadang siswa

mengalami kesulitan dalam belajar. Orang tua wajib memberi

perhatian dan dorongan serta sebisa mungkin membantu kesulitan

yang dialami oleh siswa.

Dengan demikian, perhatian orang tua perlu diinternsifkan

guna meningkatkan minat mahasiswa dalam belajar, baik di rumah

maupun di kampus. Slameto (1987: 12-13) mengatakan bahwa

perhatian orang tua (wali) ini dapat diwujudkan dengan

melengkapi kebutuhan belajar anak-anaknya, senantiasa

memberikan dorongan (semangat), atau dengan memantau

kemajuan belajarnya.

Kuat lemahnya kepribadian yang diterima seseorang di

dalam rumah tangga untuk pertumbuhan dan perkembangan

kemudian, akan mempengaruhi sikap dan perilaku selanjutnya.

Pada giliranya, keluarga mempunyai andil yang besar bagi

pendidikan anak selanjutnya.

3) Lingkungan Masyarakat

Individu bergaul dengan masyarakat.Pergaulan individu

dalam masyarakat sangat luas karena meliputi berbagai lapisan

12

masyarakat.Pergaulan yang luas dan bervariasi itu dapat membawa

dampak terhadap individu. Sebagai contoh, seorang siswa yang

bergaul dengan kelompok anak/remaja yang tergolong nakal, siswa

tersebut akan ikut terlihat dalam kancah kenakalan remaja tersebut.

Sebaliknya, jika siswa bergaul dengan kelompok anak yang

cenderung terlibat dalam kegiatan yang bernilai positif, iapun akan

ikut dalam aktivitas yang positif tersebut.

3. Sistem penilaian dalam pembelajaran

Kegiatan penilaian pendidikan dalam pembelajaran di sekolah merupakan

sebuah kegiatan konpleks dan melibatkan banyak aspek dan aktivitas di

dalamnya. Oleh karena itu, ada keterkaitan antara penilaian dan

pembelajaran. Keadaan tersebut terlihat dari peroses pelaksanaan penilaian

dan pembelajaran. Pada peroses yang dimaksud yaitu peroses pembelajaran di

fasilitasi oleh Guru agar peserta didik dapat belajar secara maksimal

menguasai berbagai kompetensi yang di belajarkan. Agar pencapaian hasil

belajar peserta didik dapat di ketahui,diperlukan kerja penilaian Nurgiantoro

( dalam Arisandi, 2013: 9 ). Penilaian merupakan suatu peroses untuk

mengetahui ( menguji ) apakah suatu kegiatan, peroses kegiatan, keluaran

suatu perogram telah sesuai dengan tujuan dan kreteria yang btelah tentukan

Nurgiantoro ( dalam Arisandi, 2013: 9 ). Berdasarkan uraian defenisi-defenisi

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penilian dalam pembelajaran adalah

13

suatu proses berkesinambungan untuk mengukur pengetahuan, kemampuan

dan kinerja peserta didik dalam suatu ranah yang diberikan.

4. Pembelajaran Mendekor

Mendekor merupakan salahsatu kegiatan kereativitas seni rupa yang

sangat unik. Mendekor kata dasar dari dekorasi adalah seni menghias (bahasa

ingris to decorate) yang berarti menghias. Sesuai dengan arti katanya maka

seni dekorasi di gunakan untuk menghias sesuatu agar tampak harmonis.

Belajar seni dekorasi merupakan suatu proses yang membutuhkan kegiatan

mental yang tinggi. Untuk mencapai prestasi belajar seni dekorasi yang

tinggi, seseorang harus mempunyai fasilitas yang memadai. Dengan fasilitas

ini akan dapat meningkatkan semangat belajar siswa terhadap mata pelajaran

seni rupa, memberi suasana belajar yang menyenangkan baginya. Alat dan

bahan tersebut menjadi sarana baginya untuk berkarya secara tenang dan

nyaman. Adapun alat dan bahan yang digunakan sebagian berikut:

a. Alat

1) Pensil digunakan untuk membuat pola

2) Kuas untuk memoles permukaan yang menonjol pada gerabah

3) Lembaran kaca atau lembaran triplek ( palet ) untuk mengolah cat

4) Kaleng atau ember kecil untuk menampung larutan deterjen

5) Lap kain (spon)

6) Sendok pernekel, kelereng, bola lampu untuk menggosok kertas

atau kain.

14

b. Bahan

1) Kertas HVS atau lembaran kain untuk membuat pola

2) Papan kayu yang lunak/hardboard

3) Catdengan warna yang dipilih.

4) Minyak cat untuk melarutkan Cat.

5) Bubuk deterjen untuk mencuci kuas yang berlumuran cat minyak.

5. Jenis- jenis pola motif hias pada Gerabah

Berbagai daerah di Nusantara memiliki ragam karya seni. Salah satunya

seni kriya gerabah yang telah ada di Nusantara sejak berabad-abad lalu.

Gerabah adalah peralatan yang terbuat dari tanah liat yang mengalami proses

pembakaran. (Sulastianto,dkk 2008: 126). Selama beratus-ratus tahun,

pembuatan gerabah berjalan secara tradisional, yaitu dengan tehnik pilin dan

pembakaran terbuka. Gerabah-gerabah tersebut digunakan sebagai alat rumah

tangga dan sebagai barang hantaran pada upacara pernikahan.

Motif hias pada gerabah juga bermacam-macam. Pada gerabah peralatan

rumah tangga, biasanyamotif gerabah masih bersifat sederhana atau bahkan

dibuat polos (tanpa hiasan motif). Motif hias pada gerabah juga dipengaruhi

oleh alam lingkungan setempat dan budaya. Contohnya dapat dilihat pada

motif gerabah khas Cirebon yang dipengaruhi oleh budaya Islam. Hiasan

gerabah ini ada yang dibuat dari torehan, cungkilan, pukulan, dan lain-lain.

Hasilnya berbentuk motif geometris, anyaman, tumpal, dan pilin. Ada kalanya

15

dibuat kreasi motif baru berupa bunga ceplok yang ditempelkan mengelilingi

bagian luar gerabah, atau hiasan berupa ornamen gambar binatang.

Selain itu ada beberapa motif dekorasi pada gerabah yang sudah di warnai:

a. Motif geometris

Motif geometris adalah motif yang menggukaan beraneka

ragam unsur-unsur garis, seperti garis lurus, lengkung, zikzat,

spiral dan berbagaai bidang seperti segi empat, persegi panjang,

lingkarang, layang-layang sebagai bentuk dasarya.

Gambar 1, motif layang; layang Gambar 2. Motif lingkaran

(sumber spiretech.net) (sumber ginforsodditiques.com)

b. Motif batik bunga (flora)

Motif bunga dan daun secara sederhana beraratikan suatu

keindahan, kecantikan, dan kebahagiaan, motif yang sederhana

seperti daun-daunan, motif ini dapat berarti sebagai wahyu tuhan

untuk menggapai suatu cita-cita.

16

Gambar 3, Motif bunga (sumber spiretech.net)

c. Motif satwa (fauna)

Motif fauna merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari

hewan tertentu, hewan-hewan yang memiliki makna yang dalam

beberapa hewan yang biasa dipakai objek ragam hias adalah kupu-

kupu, gajah dan ikan

Gambar 4, Motif burung (sumber alibaba.com)

17

d. Motif Wajah

Motif wajah merupakan saalahsatu motif yang sangat unik,motif

ini biasanya dituangkan untuk menyampaikan keadaan yang

dialami oleh seseorang dengan ekspresi ekspresi yang berbeda

beda,biasanya sedih,senang,dan marah.

Gambar 5, Motif wajah (sumber id.aliexpress.com)

B. Kerangka Pikir

Kegiatan belajar mengajar dipandang meningkat apabila berlangsung

secara efektif, bermakna, juga ditunjang oleh sumber daya yang mendukung.

Dalam pelaksanaan penelitian tentang pembelajaran mendekor permukaan

gerabah bagi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru ini

melibatkan berbagai unsur yang saling berkaitan. Unsur-unsur tersebut di

antaranya, strategi yang diterapkan dalam proses pembelajaran serta faktor-

faktor yang menunjang dan menghambatsiswa terhadap pembelajaran seni

rupa khususnya pembelajaran mendekor permukaan gerabah. Untuk lebih

18

jelasnya berikut gambaran alur kerangka pikir yang dapat dilihat pada bentuk

skema berikut :

Gambar 2.17 Skema karangka pikir

Pembelajaran Seni Rupa

Pembelajaran Mendekor Permukaan Gerabah bagi Siswa Kelas XI SMA

Pembelajaran Mendekor Permukaan Gerabah

Strategi PembelajaranFaktor penunjang dan penghambat proses

pembelajaranSistem penilaian

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Varriabel penelitian adalah sasaran yang akan diteliti untuk

memperoleh data yang akurat tentang pembelajaran mendekor permukaan

gerabah pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru.

Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini :

1. Strategi pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaranmendekor

permukaan gerabah bagi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja

Kabupaten Barru.

2. Faktor-faktor yang menjadi penunjang dan penghambat dalam pelaksanaan

pembelajaran mendekorpermukaan gerabah di kelas XI SMA Negeri 1

Tenete Riaja Kabupaten Barru

3. Sistem penilaian hasil belajar mendekor permukaan gerabah bagi siswa

kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru.

2. Desain Penelitian

Untuk lebih memperjelas mengenai gambaran pelaksanaan penelitian ini,

diperlukan suatu desain penelitian. Adapun desain penelitiannya adalah

sebagai berikut:

20

20

Gambar3.1 SkemaDesain Penelitian

Penyajian Data

Pengumpulan Data(Observasi,Wawancara, angket, dokumentasi, )

Strategi pembelajaran yang digunakan dalam

pembelajaran mendekor permukaan gerabah bagi siswa kelas XI SMA 1 Tanete Riaja Kabupaten

Barru

Faktor-faktor penunjang dan penghambat dalam

pelaksanaan pembelajaran

Analisis Data

Kesimpulan

Sistem penilaian hasil pembelajaran mendekor permukaan gerabah bagi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru

21

B. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Strategi pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran mendekor

permukaan gerabah bagi siswa kelas XI SMA 1 Tanete Riaja Kabupaten

Barru adalah yang akan diterapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Faktor-faktor penunjang dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran

mendekor permukaan gerabah di kelas XI SMA 1 Tanete Riaja Kabupaten

Barru adalah segala sesuatu baik berupa lingkungan sosial, sarana dan

prasarana seperti alat, meja, kursi, media pembelajaran dan lingkungan

sekolah yang menunjang terlaksananya proses pembelajaran secara efektif

dan efesien.

3. Sistem penilaian hasil belajar mendekor pada permukaan gerabah bagi

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru adalah alat

ukur yang digunakan untuk pencapaian keberhasilan siswa dalam proses

pembelajaran.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek yang menjadi fokus penelitian.

Dari penjelasan tersebut yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru yang terdiri dari

6 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa sebanyak 204 orang.

22

Keadaan populasi Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja:

No. Nama Kelas Jumlah Siswa

1. XI IPA. 1 35

2. XI IPA. 2 32

3. XI IPA. 3 35

4. XI IPS. 1 34

5. XI IPS. 2 35

6. XI IPS. 3 33

Jumlah Siswa 204

Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki dari

sebuah populasi.Mengingat populasi yang banyak, maka peneliti

menggunakan sampel (purposive sampling). Purposive samplingyaitu

mengambildan menetapkan sampel berdasarkan kelas atau kelompok sesuai

dengan kebutuhan penelitian. (Ratno, 2013: 34).

Dengan demikian, sampel yang ditetapkan adalah siswa kelas XI IPA.1

SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru dengan jumlah siswa sebanyak

35 orang, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara observasi di

kelas XI IPA 1.

23

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data pendukung yang akurat sehingga mempunyai

dasar untuk melaksanakan penelitian maka ditempuh teknik atau cara

pengumpulan data yang terdiri atas :

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai pilihan bahan

pelajaran, metode mengajar serta media yang digunakan. Peneliti mengadakan

pengamatan langsung pada objek yang diteliti, sekaligus terlibat dalam

kegiatan pelaksanaan pembelajaran seni rupa di SMA Negeri 1 Tanete Riaja

Kabupaten Barru. Hal ini dimaksudkan untuk mengamati pelaksanaan

pembelajaran mendekor gerabah

2. Wawancara

Dalam pelaksanaan metode ini ditempuh dalam bentuk tanya jawab secara

langsung atau tatap muka dengan guru seni budaya dalam pelaksanaan

pembelajaran seni rupa. Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data

tentang pembelajaran mendekor pada permukaan gerabah bagi kelas XI IPA 1

SMA Negeri 1 Tanete riaja Kabupaten Barru, instrumen yang digunakan

adalah berupa pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan pada guru seni budaya.

24

3 . Angket

Menurut Slameto (dalam Arisandi, 2013: 30), angket adalah suatu

daftar pertanyaan-pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh siswa yang

menjadi sasaran dari angket tersebut. Dalam penelitian ini, penyebaran

angket dilakukan untuk memperoleh data tentang strategi pembelajaran

mendekorpermukaan gerabah yang berupa daftar pertanyaan yang diisi

dan serahkan kembali.

4. Dokumentasi

Tehnik ini digunakan untuk memperoleh data berupa gambar atau

foto. Data ini merupakan data yang berkaitan dengan penelitian. Alasan

pemilihan cara ini karena dianggap sebagai salah satu cara untuk

memperoleh data secara tepat, cepat dan efesien.

E.Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan akandideskripsikandengan

menggunakan tehnik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data yang

diolah dengan menggunakan teknik kualitatif adalah data yang diperoleh

dari hasil observasi dan dokumentasi. sedangkan data yang diolah dengan

menggunakan tehnik kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil

angket.

Semua data dikumpulkan, baik data dari hasil observasi berupa catatan

lapangan tentang proses pembelajaran mendekor pada permukaan gerabah,

25

dan hasil angket yang telah dibagikan kepada siswa. Angket yang telah

diisi oleh siswa kemudian akan dilakukan perhitungan nilai persentase dari

masing-masing pertanyaan berdasarkan jawaban dari responden.Dalam

penelitian ini data yang dikumpulkan akandideskripsikandengan

menggunakan tehnik analisis data kualitatif dan kuantitatif. dengan

menjumlahkan terlebih dahulu semua sampel berdasarkan opsi yang

dipilih, kemudian jumlah (frekuensi) dari setiap opsi dikalikan dengan

100%. Hasil dari perkalian tersebut kemudian dibagi dengan seluruh

sampel dalam penelitian ini, maka akan diperoleh persentase siswa yang

memilih opsi tertentu.

Rumus yang dapat digunakan dalam menghitung persentase adalah :

f P = x 100 N

Keterangan : P = Persentase

f = Jumlah frekuensi responden

N = Jumlah sampel

Sugiyono ( dalam Arisandi, 2013: 31)

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil-hasil penelitian yang diperoleh

dari hasil observasi, angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini sebagai

jawaban dari rurmusan masalah dalam pembelajaran mendekor permukaan

gerabah bagi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru.

1. Strategi pembelajaran mendekor

Peneliti mengamati secara langsung pelaksanaan proses pembelajaran seni

rupa dalam mendekor permukaan gerabah bagi siswa kelas XI SMA Negeri 1

Tanete Riaja Kabupaten Barru. Hasil pengamatan diperoleh bahwa yang diajarkan

pada mata pelajaran seni budaya dengan standar kompetensi adalah membuat

karya seni rupa, dan kompetensi dasarnya adalah membuat karya seni kriya

dengan mempertimbangkan fungsi dan corak seni rupa terapan Nusantara

keunikan gagasan dan tehnik dalam karya seni kriya di Wilayah Nusantara. Dalam

pembelajaran, guru menerapkan strategi pembelajaran menggambar motif pada

permukaan gerabah.

Strategi pembelajaran yang dilakukan telah disesuaikan dengan keadaan

siswa dalam pelaksanaan peruses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai. Oleh karena itu, rancangan perangkat pembelajaran disusun

berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin di capai serta di sesuaikan dengan

kondisi ruang belajar mengajar.

28

29

Adapun strategi pembelajaran yang dimaksudkan di sini adalah perencanaan

dalam pembelajaran mendekor gerabah, khususnya bagi siswa kelas Xl SMA

Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru. Strategi pembelajaran yang di maksud

mencakup metode dan pendekatan serta langkah-langkah yang akan di tempuh

dalam peroses pembelajaran mendekor gerabah, Pembelajaran yang berlangsung

selama Sembilan puluh menit, strategi yang digunakan selama proses

pembelajaran berlangsung dengan beberapa langkah-langkah yang telah di susun

sebelumnya dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, Langkah-langkah tersebut

meliputi 3 tahapan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir

pelaksanaan mendekor. .

Tahapan ini meliputi:

1. Kegiatan awal

a) Guru menyampaikan kepada siswa kompetensi dasar yang akan dicapai

selama pembelajaran berlangsung, serta menyanpaikan materi

pembelajaran lebih dari satu materi yang dilakukan secara simultan yaitu

materi disajikan keseluruhan secara serentak dan pendalaman materi.

Gambar 6, Penyanjian materi mendekor gerabah ( Dokumentasi: Haeril Anwar, Desember 2015 )

30

b) Pembelajaran dilanjutkan dengan tanya jawab setelah pemberian materi

berlansung, kemudian berdiskusi mengenai persiapan dalam melakukan

tugas praktek secara berkelompok.

Gambar 7, Siswa bertanya tentang materi mendekor ( Dokumentasi: Agusman, Desember 2015 )

c) Guru mengarahkan siswa setelah dilakukan diskusi, dengan mengecek

kesiapan peralatan dan bahan yang digunakan.

Gambar 8, peralatan dan bahan mendekor ( Dokumentasi: Agusman, Desember 2015 )

31

2. Kegiatan inti

a) Guru mengarahkan siswa bagaimana membuat desain pola hias untuk di

terapkan pada permukaan gerabah, pola disesuaikan dengan bentuk

permukaan gerabah yang diinginkan.

Berikut ini adalah sampel atau contoh-contoh pola hias yang

dapat diterapkan pada benda gerabah

b)

Gambar 9:. Motif bunga ( flora ) Gambar 10. Motif siku siku ( geometris )

Gambar 11: Motif daun Gambar: 12, Motif Burung ( fauna )

32

pola di pindahkan ke permukaan kertas

Gambar 13: Motif pada permukaan kertas

Gambar 14, Pembuatan Desain Motif ( Dokumentasi: Agusman, Desember 2015)

33

Gambar 15, Pemindahan Desain motif pada media kertas gambar A3 ( Dokumentasi: Agusman, Desembar 2015)

c) Kegiatan selanjutnya yakni Memindahkan pola (desain) pada

permukaan benda (gerabah) yang akan di hias

Gambar 16, Pemindahan Desain motif pada permukaan gerabah ( Dokumentasi: Agusman, Desember 2015)

34

Gambar 17, Pemindahan motif pada permukaan gerabah ( Dokumentasi: Agusman, Desember 2015)

d) Sebelum proses pewarnaan dilakukan guru terlebih dahulu memberikan

penjelasan mengenai pemberian warna yang sesuai pada pola yang telah

dibentuk pada permukaan gerabah dan mengevaluasi pola yang telah

dibentuk tersebut.

e) Mewarnai pola hias yang sudah dipindahkan kepermukaan gerabah.

Dalam proses pewarnaan yang dilakukan guru memberikan arahan-

arahan mengenai tehnik-tehnikdalam pewarnaan dan proses

pencampuran warna.

35

Gambar 18, Peroses mewarnai motif ( Dokumentasi: Agusman, Desember 2015 )

Gambar, Pemindahan desain pada permukaan gerabah ( dokumentasi: Agusman, Desember 2015)

36

3 Kegiatan akhir

Melakukan evaluiasi pada tugas yang telah dikerjakan siswa

Gambar 20, Hasil karya siswa ( Dokumentasi: Agusman, Desember 2015)

Gambar 21, Hasil Karya Siswa, ( Dokumentasi: Agusman, Desember 2015 )

37

2. Faktor penunjang dan penghambat pembelajaran mendekor permukaan gerabah

1) Faktor internal

a. Tingkat kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran mencapai 100%,

adanya media seperti LCD, buku paket pendidikan seni rupa ,dan

internet menjadi alat bantu menggunakan strstegi pembelajaran yang

diterapkan pada siswa memberikan pengaruh mencapai hasil

pembelajaran..

b. Tidak adanya fasilitas ruang peraktik sebagai penunjang

pembelajaran praktik pada bidang seni rupa menjadi kendala dalam

peruses belajar mengajar, seperti praktik mendekor pada permukaan

gerabah membutuhkan ruang tersendiri untuk meenyelesaikan tugas

praktik.

c. masalah waktu, waktu yang digunakan dalam mata pelajaran seni

budaya sangat singkat yaitu satu kali seminggu, berbeda dengan mata

pelajaran yang lain yang menggunakan pertemuan lebih banyak

dalam seminggu. Hal ini menjadi faktor yang menghambat guru

dalam melaksanakan strategi pembelajaran mendekor gerabah secara

maksimal

d. Bakat siswa dapat terlihat dalam pelaksanaan mendekor namun ada

juga yang memiliki kemampuan yang kurang namun semuanya

terlihat memiliki minat. Minat siswa dalam medekor sangat tinggi

karena keinginan yang besar dalam belajar praktik.

38

e. Kosentrasi penuh dalam berkarya baik dalam memindahkan desain ke

permukaan gerabah maupun pada saat peroses pewarnaan motif

2) Faktor eksternal

a. Di dalam sekolah Guru mata pelajaran seni budaya sangat disiplin

dalam menerafkan strategi pembelajaran

b. Keluarga sangat senang dan bangga dan bahkan memberikan

motivasi kepada anak dalam berkarya

c. Kedisiplinan siswa rata-rata masuk kelas tepat waktu hal ini

membuktikan pergaulan tidak mempengaruhi

3. Sistem penilaian

Berdasarkan hasil pengamatan selama berlangsungnya pembelajaran,

maka penilaian terhadap hasil karya siswa dalam mendekor permukaan

gerabah meliputi tiga tahap antara lain;

1. Tahap Awal

Tahap awal mencangkup tentang Penilaian persiapan

Dalam penilaian proses persiapan, guru menilai bagaimana

siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam

pembelajaran mendekor permukaan gerabah.

2. Tahap Inti.

Tahap inti adalah mencangkup tentang Penilaian proses

Dalam penilaian proses, guru menilai bagaimana siswa

menggunakan alat dan bahan secara tepat sehingga motif yang

39

dihasilkan sesuai dengan motif hias/dekor yang ada dan telah

diperlihatkan sebelumnya. Adapun proses pembuatan motif yang

digunakan oleh siswa sebagai berikut:

a) Proses pembuatan desain

Siswa membuat desain/pola motif hias pada kertas gambar

ukuran A3. Adapun penilaian dapat dilihat seperti berikut : Aspek

bentuk, meliputi Model, struktur, kualitas garis dan bidang,

ekspresivitas bentuk dan pengeksplorasian teknik

b) Proses pemindahan desain

Siswa memindahkan desain motif hias yang telah dibuat pada

permukaan gerabah. Berikut pokok penilaian nya, teknik

mengerjakan seperti penguasaan alat dan bahan, tekstur, penguasaan

ruang dan kedalaman, proporsi gambar, serta perspektif gambar.

c) Proses pewarnaan

Setelah siswa memindahkan desain/pola motif hias pada

permukaan gerabah, siswa mewarnai motif yang telah digambar pada

permukaan gerabah. Adapun pokok penilaianya seperti berikut:

penguasaan alat dan bahan, komposisi, keserasian warna,

pengeksplorasian teknik.

3. Tahap akhir

Tahap akhir mencangkup tentang Proses penilain hasil karya

Dalam penilaian hasil karya mendekor atau menghias

permukaan gerabah, guru menilai hasil karya siswa .Adapun pokok

40

penilaianya seperti berikut : kereativitas, kelancaran, keleluasaan,

ketelitian, dan kesungguhan berkarya.

Untuk mengetahui responden siswa dari pertaanyaan yamg diberikan

terkait strategi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran mendekor

permukaan gerabah bagi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja

Kabupaten Barru, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Bagaimana minat siswa dalam mengikuti pelajaran seni rupa

No. Alternatif pilihan jawaban N Persentase(%)

1. A. Sangat berminat, karena

cara guru mengajar

membuat pelajaran seni

sangat menyenangkan.

30 85,7

2. B. Kurang berminat, karena

pelajaran seni rupa sangat

membosankan

5 14,3

Jumlah Siswa 35 100

Data dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan

sangat berminat sebanyak 30 siswa (85,7%), sedangkan siswa yang

menyatakan kurang berminat sebanyak 5 orang (14,3%).

Dari data tersebut membuktikan bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 1

Tanete Riaja Kabupaten Barru, sangat berminat dalam mengikuti pelajaran

seni rupa. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yang

41

menjawab sangat berminat lebih banyak dibandingkan yang menjawab

kurang berminat.

Tabel 3. Bagaimana metode guru dalam mengajarkan seni rupa

No. Alternatif pilihan jawaban N Persentase(%)

1. A. Sangat bervariasi, sehingga

pelajaran seni menjadi

sangat menyenangkan.

25 71,4

2. B. Kurang bervariasi, sehingga

pelajaran seni rupa sangat

membosankan.

10 28,6

Jumlah Siswa 35 100

Dari tabel 3 di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan

sangat bervariasi sebanyak 25 siswa atau sekitar 71,4%, sedangkan yang

menyatakan kurang bervariasi sebanyak 10 orang atau sekitar 28,6%.

Hal ini membuktikan bahwa siswa kelas XI IPA.1 SMA Negeri 1 Tanete

Riaja Kabupaten Barru menyatakan cara/metode guru dalam mengajar sangat

bervariasi,sehingga mereka tertarik atau termotivasi dalam mengikuti

pelajaran lebih banyak dibandingkan yang menjawab kurang bervariasi.

42

Tabel 4. Hambatan yang dialami siswa dalam mengikuti pelajaran seni rupa

No. Alternatif pilihan jawaban N Persentase(%)

1. A. mengalami hambatan 12 34,3

2. B. tidak mengalami hambatan 23 65,7

Jumlah Siswa 35 100

Dari tabel 4 di atas menggambarkan bahwa responden yang mengalami

hambatan selama proses pembelajaran berlansung sebanyak 12 siswa atau

sekitar 34,3%. Sedangkan siswa yang menyatakan tidak mengalami hambatan

dalam pembelajaran sebanyak 23 siswa atau sekitar 65,7%. Hal ini

membuktikan bahwa siswa kelas XI IPA.1 SMA Negeri 1 Tanete Riaja Barru

masih ada beberapa yang mengalami hambatan dalam pembelajaran seni rupa

dan selebihnya menyatakan tidak mengalami hambatan sama sekali dalam

mengikuti pembelajaran seni rupa.

B. Pembahasan

1. Strategi Pembelajaran yang digunakan dalam Pembelajaran Mendekor

Permukaan Gerabah bagi Siswa di kelas XI SMA Negeri 1 Tenete Riaja

Kabupaten Barru.

Berdasarkan hasil penelitian, dalam kegiatan pembelajaran memilih atau

menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka

membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa

dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar yang dituliskan secara garis besar

43

dalam bentuk materi pokok menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok

tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Selain itu, bagaimana cara

memanfaatkan bahan ajar juga merupakan masalah. Pemanfaatan yang dimaksud

adalah bagaimana cara mengajarkannya ditinjau dari siswa. Berkenaan dengan

buku sumber sering terjadi setiap ganti semester atau ganti tahun ganti buku.

Proses kegiatan belajar mengajar diawali dari guru, yang meliputi proses

pelaksanaan pembelajaran selama ini dilakukan dengan memulai proses yang

berkesinambungan. Materi pembelajaran perlu dipilih dengan tepat agar seoptimal

mungkin membantu siswa mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar,

jenis materi pembelajaran memerlukan strategi, media dan cara mengevaluasi

yang berbeda-beda. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar

meliputi mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi

dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar dan

pemilihan sumber bahan ajar diantaranya,

1. Tahap Awal

1) Penyampaian materi secara stimulan dan sumbar bahan ajar nya

dari Buku paket yang digunakan sebagai sumber bahan ajar untuk

menunjang tercapainya suatu pembelajaran.

2) Bahan ajar dapat pula diperoleh melalui jaringan internet, hal ini

dapat menunjang segala macam sumber bahan ajar utamanya

pada pelajaran. Bahkan suatu pelajaran harian untuk berbagai

mata pelajaran dapat kita peroleh melalui internet.

44

2. Tahap Inti

Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula bahan ajar untuk

berbagai jenis mata pelajaran khususnya vidio peroses meendekor

gerabah meliputi proses pembuatan desain/pola,dan proses mewarnai

motif pada permukaan gerabah Media audiovisual nya adalah (TV,

Video, LCD)

3. Tahap Akhir

Melakukan evaluasi pada hassil karya mendekor gerabah.

Strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam meningkatkan

kemampuan berkarya atau kreativitas siswa, digunakan beberapa langkah-langkah

seperti metode demonstrasi dan unjuk kerja atau penugasan. Penerapan metode

demonstrasi merupakan cara mengajar yang paling sesuai untuk diterapkan pada

pembelajaran mendekor permukaan gerabah. Hal ini dikarenakan metode

demonstrasi dapat membuat siswa mengerti tentang apa yang akan dilaksanakan

atau yang akan mereka kerjakan dalam hal ini mereka terlibat secara langsung dari

setiap tahap dan proses pembelajaran mendekor permukaan gerabah,

dibandingkan dengan metode ceramah yang masih bersifat monoton, cara ini

kadang membosankan jika diterapkan dalam pembelajaran seni budaya (seni

rupa). Sedangkan metode penugasan diberikan agar siswa melakukan kegiatan

belajar tanpa keluar dari konsep dan rencana pembelajaran. Tugas yang diberikan

harus dipertanggung-jawabkan secara individual yakni tugas mendesain gambar

motif hias/dekor yang dibuat pada media kertas A3, Sedangkan tugas yang

45

dilakukan secara berkelompok yakni membuat atau mendekor permukaan gerabah

dengan memilih beberapa desain yang telah dibuat sebelumnya.

Dari motode pembelajaran yang telah diguanakan guru dalam proses

pembelajaran mendekor permukaan gerabah, maka dapat dikatakan telah berhasil,

sebab apa yang diterapkan sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Mendekor Gerabah

Untuk melihat factor pendukung dan penghambat yang dihadapi siswa

kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja tahun pelajaran 2014/2015 dalam

pembelajaran mendekor gerabah dilakukan dengan memberikan observasi.

Observasi dilakukan untuk merekam prilaku siswa saat praktik mendekor yang

sedang berlangsung. Semua data yang diperoleh dapat dilihat factor internal daqn

eksternal dalam proses pembelajaran seni mendekor gerabah tersebut.

1. Faktor internal.

faktor yang berasal dari dalam diri sendiri yang dapat menghambat dan

mendukung seseorang dalam melaksanakan aktivitas seperti

a. Keadaan jasmani

Seperti halnya pembelajaran seni ini tetap disenangi oleh siswa

terbukti tingkat kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran mencapai

100% mulai pertemuan pertama hingga pertemuan terakhir, begitu juga

dengan kemampuan siswa dalam berfikir sangat vit sehingga dapat

menyerap materi dengan baik dan kedisiplinan mereka rata-rata masuk

kelas tepat waktu.

46

b. Tingkat kecerdasan

Tingkat kecerdasan siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar

siswa. Pengerjaan mendekor atau proses pewarnaan motif pada gerabah

rata-rata siswa dapat melakukan dengan baik. bisa dikatakan bahwa semua

siswa melakukan nya, di sebabkan oleh adanya sikap saling pengertian dan

saling tanggung jawab sesama siswa.

c. Minat ( interest ) dan Bakat

Karena kecendrungan dan kegairahan yang sangat tinggi atau

keinginan siswa yang sangat besar untuk mendekor maka secara

spontalitas membuat kehadiran siswa untuk mengikuti pembelajaran seni

mendekor gerabah sangat tinggi pula. Hal ini patut disyukuri oleh peneliti

karena dengan ini rata-rata mereka dapat menyetor tugas sesuai dengan

waktu yang telah ditetapkan yaitu 100% menyetor tugas tepat waktu.

Selanjutnya kemampuan menggunakan alat, pembuatan

rancangan/desain dan cara pemindahan desain gambar masih perlu terus

dibimbing dan dilatih secara berkelanjutan karena tingkat keterampilan

mereka masih minim. Hal ini terjadi karena rata-rata mereka masih awal

dan baru mengerjakan mendekor gerabah tersebut.

d. Kosentrasi

Kurangnya alat seperti kuas untuk mengoles motif membuat para

siswa lambat dalam mewarnai karena harus menggunakan satu kuas

dengan beberapa warna. begitu juga dengan ruangan yang tidak

memungkinkan , ruangan yang di gunakan hanya di dalam kelas tidak ada

47

ruangan khusus untuk praktik sehingga rasa was was siswa dalam

mewarnai sangat tinggi, di takutkan cat jatuh di lantai kelas atau di atas

meja karna ada juga yang mengerjakan nya di atas meja, namun hal ini

tidak menyurutkan kosentrasi siswa dalam mendekor kerena mereka

menjadikan hal ini sebagai motivasi,menjadikanx sebagai

tantangan.seperti yang di rasakan oleh suci rahmadani salah satu siswa

yang penuh kosentrasi dalam mendekor gerabah terutama pada saat

melakukan pewarnaan motif pada gerabah karena di situ mereka betul-

betul mengoles kuas dengan hati-hati karena permukaan yang

menggunakan warna yang heterogen sehingga harus rapi.

2. Faktor eksternal.

Faktor yang bersumber dari luar diri individu meliputi

a. Lingkungan sekolah

Guru mata pelajaran seni budaya sangat disiplin menerapkan strategi

pelajaran yang dengan baik dan tersistematis sehingga dapat

mempermudah siswa dalam menerima materi ajar.namun sarana dan

perasarana terutama ruangan praktik belum ada sehingga

pengerjaannya di dalam kelas yang membuat siswa merasa hati-hati

dalam mendekor gerabah terutama dalam mewarnai karena bisa saja

cat jatuh atau menetes di lantai

b. Lingkungan keluarga

Adanya motivasi dari orang tua membuat siswa semakin rajin dalam

menyelesaikan tugas mendekor gerabah karena mereka senang melihat

48

anak nya melakukan hal tersebut karena membantu pola pikir mereka

dalam berimajinasi dan berinovasi sehingga juga terjalin komunikasi

siswa dengan orang tua.

c. Lingkungan masyarakat

Individu bergaul dengan masyarakat, pergaulan individu dalam

masyarakat sangat luas sehingga dapat berdampak pada terhadap

individu,namun siswa SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru

kelas IPA 1 memiliki siswa yang teladan,rajin,dan bertanggung jawab

sehingga mereka sangat menjaga imegh mereka dalam bergaul

membuktikan bahwa mereka seorang pelajar yang rajin dan cerdas,

tidak melakukan pergaulan dengan anak yang tergolong nakal namun

lebih banyak melakukan kegiatan sekolah atau luar sekolah yang

positif.

3. Sistem Penilaian Hasil Pembelajaran Mendekor Permukaan Gerabah

bagi Siswa di kelas XI SMA Negeri 1 Tenete Riaja Kabupaten Barru.

Bardasarkan hasil penelitian, sistem penilaian pembelajaran mendekor

permukaan gerabah meliputi tiga tahapan penilaian yakni :

1. Tahap Awal dalam hasil penelitan adalah mencangkup tentang tahapan

penilaian persiapan.

Dalam penilaian persiapan, guru menilai dari segi persiapan siswa

dalam mempersipkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam kelancaran

proses pembelajaran mendekor permukaan gerabah seperti cat lukis,

49

pensil, palet, kuas, spidol, penghapus, pilox bening(clear), amplas dan

gerabah. Alat dan bahan sesuai dengan ketentuan yang telah di tetepkan

sebelumnya.

2. Tahap Inti yang dimaksud adalah mencangkup tentang tahapan penilaian

proses.

Dalam penilaian proses pembelajaran mendekor permukaan

gerabah, guru menilai dari segi proses penggunaan alat dan bahan yang

diguanakan dalam menggambar motif/pola pada permukan gerabah. dari

hasil penilaian proses diketahui bahwa ada beberapa siswa yang mampu

menggunakan alat dan bahan secara tepat atau tidak mengalami hambatan,

sehingga motif/pola yang dihasilkan sesuai dengan motif yang pernah

diperlihatkan sebelumnya. Namun masih ada beberapa siswa yang masih

merasa kaku atau kurang mampu menggunakan beberapa alat lukis dengan

baik sehingga hasil karyanya kurang maksimal. Adapun kriteria penilaian

yang digunakan oleh guru dalam menilai hasil karya siswa yakni

keindahan motif hias, kerapian dalam menggambar, penggunaan warna

yang serasi serta cara menggunakan alat dan bahan yang disediakan.

3. Tahap Akhir yang dimaksud adalah mencangkup tentang tahapan

Penilaian hasil karya.

Penilaian untuk hasil karya menggambar motif hias/dekor pada

permukaan gerabah yakni dari segi kreativitas siswa. Ada beberapa siswa

yang membuat kreasi-kreasi unik dengan menggabungkan beberapa motif,

sehingga menghasilkan jenis motif baru yang lebih bernilai seni tinggi.

50

Selain dari segi kreativitas, hasil karya siswa juga dapat dinilai dari segi

komposisi warna yang diberikan pada setiap motif yang siswa buat

sehingga hasil karya mereka terlihat indah.

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diperoleh pada bab sebelumnya,

dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru dalam meningkatkan

kemampuan siswa dalam berkarya seni yakni dengan menggunakan

metode demonstrasi dan unjuk kerja atau penugasan.

2. Yang menjadi faktor pendukung dalam pembelajaran mendekor yaitu

siswa sangat senang dan tertarik dalam pembelajaran mendekor adanya

bantuan dana operasional sekolah untuk pengadaan bahan-bahan dan alat

yang di gunakan, dan faktor penghambat yaitu tidak tersedianya ruangan

khusus untuk mencetak dan penggunaan alat-alat masi perlu di bimbing

dan dilatih secara berkelanjutan karena tingkat keterampilan mereka masih

minim.

3. Sistem penilaian pembelajaran mendekor permukaan gerabah meliputi 3

tahap yakni, penilaian persiapan, penilaian proses, dan penilaian hasil

karya.

B. Saran

Adapun saran–saran yang dapat dikemukakan kaitannya dengan

kesimpulan hasil penelitian adalah:

52

1. Dari hasil penelitian yang diperoleh,maka kiranya penerapkan stategi

pembelajaran di dalam kelas harus dapat menarik minat serta memotivasi

murid dalam belajar khususnya pelajaran seni budaya(seni rupa).

2. Guru perlu menguasai beberapa metode dan pendekatan mengajar

sehingga pada pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas dapat

dilakukan secara bervariasi sesuai dengan materi yang diberikan untuk

menghindari kebosanan murid dalam pembelajaran

44

53

DAFTAR PUSTAKA

Arisandi. 2013. ”Pembelajaran Menggambar Motif Ragam Hias Gerabah pada Siswa Kelas Xl SMA Negeri 3 Makassar” .Skripsi: FSD UNM Makassar.

Chatib.2011. Gurunya Manusia : Menjadikan Semua Anak Istimewah dan Semua Anak Juara. Bandung : PT Mizan Pustaka.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa dan Sastra Indonesia Edisi Keempat. Jakarta : Gramedia.

Depdikbudp. 2005, Kamus Besar Bahasa indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Syamsuri Sukri. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Panrita Press.

Haling. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.

Islamuddin. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Joni. 1983. Strategi Belajar Mengajar. P3G. Jakarta

Ratno. 2013. “Peningkatan Kemampuan Belajar Seni Rupa Terapan Melalui Pendekatan Kontekstual Siswa Kelas XI IPA 3 SMAN 1 Lasusua Kab.Kolaka Utara Sulawesi Tenggara”. Skripsi: FKIP UNISMUHMAKASSAR.

Subandi. 2008. Kritik dan Apresiasi Seni Rupa. Solo : Maulana Offset.

Sugiati. 2014. Motif Hias Pada Gerabah di Kec. Pattallassang Kab. Takalar. Skiripsi. Makassar: FKIP Unismuh Makassar.

Sukma. 2007. Implementasi Life Skill dalam KTSP melalui Model Manajemen Potensi Qodrati (kajian metodologis tentang upaya holistik peningkatan kualitas proses dan hasil belajar). Bandung: CV.Mughini Sejahtera

Sulastianto. dkk. 2008. Pembelajaran Seni Budaya. Bandung:Grafindo Media Utama.

Slameto. 2003. BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya. jakarta: Rineka Cipta

1. Peroses menggambar motif pada media kertas gambar

Gambar 14, peroses menggambar motif pada media kertas gambar ( Dokumentasi Agusman 12 november 2015 )

Gambar 15, Peroses menggambar motif batik pada media gerabah ( Dokumentasi Agusman 12 november 2015 )

ll. Hasil karya siswa menggambar motif batik pada media kertas gambar

Gambar 16, Hasil karya gambar motif flora ,fauna, dan geometris,Suci Rahmadani ( Dokumentasi Agusman 5 November 2015 )

Gambar 17, Hasil karya menggambar motif flora, fauna, geometris. Kiki Ananda ( Dokumentasi Agusman 5 November 2015 )

Gambar 18, Hasil karya menggambar motif flora, fauna, geometris. Danang Bintoro ( Dokumentasi Agusman 5 November 2015 )

Gambar 19, Hasil karya menggambar motif flora, fauna, geometris. Alda ( Dokumentasi Agusman 5 November 2015 )

Gambar 20, hasil karya menggambar motif pada media kertas gambar ( Dokumentasi Agusman, Desember 2015 )

Gambar 21, Hasil karya menggambar motif pada media kertas gambar ( Dokumentasi Agusman Desember 2015 )

lll. Peroses penerapan pada media gerabah

Gambar 22, Peroses penerapan motif pada permukaan gerabah. ( Dokumentasi Agusman 12 November 2015 )

Gambar 23, peroses penerapan motif pada gerabah ( Dokumentasi Agusman 12 November 2015 )

Gambar 24, Peroses penerapan motif pada gerabah ( Dokumentasi Agusman 12 November 2015 )

IV. Peroses pewarnaan motif pada media gerabah

Gambar 25, proses pewarnaan motif pada media gerabah

( Dokumentasi Agusman November 2015 )

Gambar 26, peroses pewarnaan motif pada gerabah

( Dokumentasi Agusman 12 November 2015 )

Gambar 27, proses pewarnaan motif pada media gerabah

( Dokumentasi agusman November 2015 )

Gambar 28. Proses pewarnaan motif pada media gerabah

( Dokumentasi Agusman November 2015 )

Gambar 29, peroses pewarnaan motif pada media gerabah

( Dokumentasi agusman November 2015 )

V. Hasil karya penerapan motif pada permukaan gerabah

Gambar 30, Hasl karya motif pada permukaan gerabah

( Dokumentasi Agusman November 2015 )

Gambar 31, Hasil karya motif fauna pada permukaan gerabah

( Dokumentasi Agusman November 2015 )

Gambar 32, Hasil karya penerapan motif pada permukaan gerabah

(Dokumentasi Agusman November 2015)

Gambar 33, Hasil karya penerapan motif pada permukaan gerabah

( Dokumentasi Agusman November 2015)

Gambar 34, Hasil karya penerapan motif pada permukaan gerabah

( Dokumentasi Agusman November 2015)

FORMAT OBSERVASI

No. Aspek yang diamati Ada(√) Tidak ada (-)

1 Pemilihan bahan pembelajaran

2 Metode mengajar yang digunakan guru:

a. Demonstrasi

b. Penugasan

3 Media yang digunakan guru:

a. Papan tulis

b. Buku referensi

4 Evaluasi:

a. Individual

b. Berkelompok

c. Penilaian hasil karya

ANGKET

A. Identitas siswa

Nama :

Nis :

Kelas :

B. Petunjuk pengisian

Beri tanda (x) pada pernyataan yang sesuai dengan pendapat anda!

1. Bagaimana minat anda dalam mengikuti pelajaran seni rupa?

a. Sangat berminat, karena cara guru mengajar membuat pelajaran seni sangat

menyenangkan.

b. Kurang berminat, karena pelajaran seni rupa sangat membosankan

2. Menurut anda, bagaimana metode guru dalam mengajarkan seni rupa?

a. Sangat bervariasi, sehingga pelajaran seni menjadi sangat menyenangkan

b. Kurang bervariasi, sehingga pelajaran seni rupa sangat membosankan

3. Apakah selama proses pembelajaran berlangsung anda mengalami hambatan?

a. Mengalami hambatan

b. Tidak mengalami hambatan

RIWAYAT HIDUP

AGUSMAN, lahir pada tanggal 8 agustus 1991 di

kabupaten barru, sulawesi selatan. Anak tunggal dari

pasangan H. Arifin dan Ibu Hj. Darmaisa.

Penulis memasuki jenjang pendidikan formal tahun 1997 di SDN

Kompleks Ralla dan tamat pada tahun 2003. Kemudian melanjutkan pendidikan

di SMP N 1 Tanete Riaja dan tamat pada tahun 2006. Setelah itu pada tahun yang

sama pula penulis melanjutkan pendididkan di SMA N 1 Tanete Riaja dan tamat

pada tahun 2009.

Kemudian pada tahun 2010, penulis melanjutkan pendididkan di

universitas Muhammadiyah Makassar dengan mengambil program studi Seni

Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendididkan Universitas Muhammadiyah

Makassar, dengan judul skrifpsi” Pembelajaran mendekor permukaan gerabah

bagi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru”.