Seni Rupa India

25
Makalah Seni Rupa India Nama : 1. Risyuni 2. Nurmiati 3. Akmal Shoaling 4. Muh.Try Sandi Nagir 5. Reski Jaladara 6. Ahmad Rifqi Makkasau

Transcript of Seni Rupa India

Page 1: Seni Rupa India

Makalah Seni Rupa India

Nama : 1. Risyuni2. Nurmiati3. Akmal Shoaling4. Muh.Try Sandi Nagir5. Reski Jaladara6. Ahmad Rifqi Makkasau

Kelompok :

Page 2: Seni Rupa India

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

sehingga atas rahmat dan hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah yang

bertemakan tentang “Seni Rupa India” meskipun bentuknya sangat jauh dari

kesempurnaan, selanjutnya salawat dan salam kami kirimkan kepada Nabi Besar

Muhammad SAW yang sebagaimana telah mengangkat derajat manusia dari alam

kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Dalam penulisan makalah, penulis memberikan sejumlah materi yang terkait

dengan materi yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat

dipahami oleh pembaca.

Dan penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada para pembina

terutama pembina seni atas bimbingannya selama ini sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini.

Kami juga mengharapkan agar makalah ini dapat dijadikan pedoman apabila,

pembaca melakukan hal yang berkaitan dengan makalah ini, karena apalah gunanya

kami membuat makalah ini apabila tidak dimanfaatkan dengan baik.

Sebagai manusia biasa tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan

makalah ini dengan baik, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun dari pembina maupun pembaca.

Sengkang, Januari 2013

Kelompok

Page 3: Seni Rupa India

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang...................................................................... 1

B.Rumusan Masalah................................................................. 1

C.Tujuan......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 2

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan............................................................................. 14

B.Saran.................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 15

Page 4: Seni Rupa India

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi dan modernisasi telah melanda dunia kita, banyak hal-hal baru

bermunculan yang bahkan kita tidak mengetahui jika itu merupakan hal yang baik untuk

kita atau tidak. Munculnya hal baru dan kebiasaan yang baru menjadikan kita lupa akan

budaya dan sejarah dunia.

Salah satu hal yang sering luput dari ingatan kita adalah sejarah dan

perkembangan seni rupa, padahal kita menyadari bahwa kita hidup di dunia ini selalu

berdampingan dengan rupa entah dimana dan kapan pun kita berada pasti kita

membawa serta seni rupa walaupun hanya sedikit.

Tuntutan dan pengaruh zaman global secara tidak sadar telah merubah arah dan

sikap kita terhadap seni rupa sehingga perlu penyadaran kembali akan penting dan

menariknya mengetahui dan mencermati sejarah dan seluk beluk dari seni rupa

sehingga walaupun kita berada dalam tengah-tengah globalisasi kita tetap

mengembangkan dan menggunakan seni rupa dalam kehidupan sehari-hari dengan

menjaga kemurniaan keanekaragamannya.

Untuk itulah dalam pembuatan makalah ini kami mengangkat sebuah

pembahasan tentang seni yang berkaitan dengan seni rupa di India guna mengingatkan

kembali hal – hal yang menarik dan bersejarah yang patut kita ketahui.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah seni rupa di India ?

2. Apa saja seni arsitektur, seni patung, seni lukis yang terdapat di Turki ?

C. Tujuan

1. Mengetahui sejarah seni rupa di India

2. Mengetahui seni arsitektur, seni patung, seni lukis yang terdapat di Turki

Page 5: Seni Rupa India

BAB II

PEMBAHASAN

India berasal dari nama salah satu sungai yang ada di jazirah ini yaitu sungai Sindu.

Untuk mengetahui penduduk pertama yang mendiami jazirah India sampai saat ini

belum dapat diketahui secara pasti. Akan tetapi bila dirujuk lebih awal ke sejarah

turunnya manusia ke bumi, maka manusia pertama sebagai nenek moyang manusia, Siti

Hawa diturunkan Allah disekitar jazirah India. Begitu juga bila melihat secara geografi

maka India dahulunya diyakini bertautan dengan Indonesia dan benua Australia. Hanya

saja setelah itu dipisahkan karena pergeseran-pergeseran lempeng bumi dan naiknya air

pada masa glacial.

Negeri ini telah memiliki taraf kemajuan kebudayaan semenjak 2.300 SM. Bukti

kemajuan itu diketahui dari penyelidikan terhadap dua buah kota kuno yaitu Harappa

dan Mohenjo-Daro. Dari hasil penyelidikan atas kemajuan kebudayaan India ini

ditemukan seni bangunan, kemampuan menulis, gudang-gudang tempat menyimpan

makanan, dan tepian tempat mandi. Kemajuan India dalam soal beragamapun juga

telah lama sebelum nabi Isa a.s lahir. Dari jazirah ini pula lahir agama Brahmana dan

Budha Gautama.

Perkembangan sejarah India yang begitu panjang tentu meliputi sejarah kesenian

mereka. Khusus tentang sejarah seni rupa India yang diketahui sekarang dan dikaji

dimulai pada masa bangsa Arya menyerbu daerah ini sekitar 2.000 – 1.200 SM. Bangsa

Arya ini mendesak penduduk yang telah mendiami India yakni bangsa Drawida.

Sejarah perkembangan India selanjutnya dipengaruhi dan diwarnai dengan

munculnya kerajaan-kerajaan besar di jazirah ini. Hubungannya dengan luar negeri dan

agama juga

memberi andil dalam mempengaruhi perkembangan budaya negeri ini. Agama yang

dominan mempengaruhi sejarah India adalah Hindu, Budha dan Islam. India yang

dimaksud dalam sejarah ini meliputi negara India, Pakistan, Banglades, dan Sri Langka.

Tiga negara terahir (Pakistan, Banglades, dan Sri Langka) yang merupakan bahagian dari

India sebelumnya kemudian berpisah menjadi negara merdeka.

Page 6: Seni Rupa India

1. Seni Arsitektur

Gambar : Taj Mahal

Arsitektur India. Taj Mahal di kenal sebagai contoh karya arsitektur muslim

India. Selain itu, Taj Mahal dikenang sebagai lambang cinta abadi Kaisar Shan Jahan

untuk istrinya Mumtaz Mahal. Taj Mahal merupakan simbol cinta dan hasarat. Taj Mahal

dibangun Kaisar Mogul ke lima itu antara tahun 1631-1648 untuk mengenang, Arjuman

Bano Begum, atau lebih dikenal sebagai Mumtaz Mahal. Awalnya, Shan Jahan hanya

menyebut masjid itu hanya sebagai makam Mumtaz Mahal, namun akhirnya

berkembang menjadi Taj Mahal. Taj Mahal jika diterjemahkan berarti "Istana Mahkota",

sebuah perluasan dari nama Mumtaz Mahal yang berasal dari Persia.

Mumtaz Mahal meninggal di usia 39 tahun, ketika melahirkan anak ke-14 pada tahun

1631. Kematian Sang Permaisuri ini membuat Sang Raja begitu berduka. Sebelum

meninggal, Mumtaz berpesan "ingin dibuatkan makam yang tak pernah disaksikan dunia

sebelumnya untuk mengenangnya".

Shah Jahan memerintahkan Ustaz Ahmad membentuk bangunan ini. Ustaz Ahmad

mengumpulkan 20,000 orang pekerja yang terdiri daripada tukang batu, tukang emas,

dan pengukir yang termasyhur dari seluruh dunia.Arsitek yang paling terampil, tatahan

Page 7: Seni Rupa India

pengrajin, ahli kaligrafi, pemahat batu dan tukang batu datang dari seluruh India dan

daerah yang jauh seperti Persia dan Turki. Master tukang batu itu dari Baghdab, seorang

ahli dalam membangun kubah ganda dari Persia, dan seorang spesialis tatahan dari

Delhi.

Dengan bumbung, kubah dan menara yang diperbuat daripada marmar putih, serta seni

mozek yang indah, Taj Mahal merupakan salah satu daripada Tujuh Benda Ajaib di

dunia. Sebanyak 43 jenis batu permata, termasuknya berlian, jed, kristal, topaz dan

nilam telah digunakan. Pembinaan Taj Mahal menelan masa selama 22 tahun. Bahan

bangunan didatangkan dari seluruh India dan Asia Tengah dengan menggunakan 1000

gajah. Dan berdirilah kubah utama setinggi 57 meter.

28 batu-batuan indah dari berbagai wilayah Asia digunakan. Seperti batu pasir merah

dari Fatehpur Sikri, jasper dari Punjab, jade dan kristal dari Cina, batu pirus dari Tibet,

lapis lazuli dan safir dari Srilanka, batubara dan batu kornelian dari Arab, dan berlian

dari Panna. Lantainya pun terbuat dari pualam yang bercahaya dari Makrana, Rajasthan.

Tak seperti makam Mughal lainnya, taman Taj Mahal berada di depan makam. Latar

belakang Taj Mahal adalah langit, sehingga Taj Mahal terlihat begitu gemerlap dengan

warna. Komposisi bentuk dan garisnya pun simetris sempurna.

Taj Mahal menggabungkan bentuk tradisi seni Persia dan seni Mughal awal. Inspirasi

khusus datangnya dari Dinasti Timurid dan bangunan Mughal termasuk; Gur-e Amir

(makam Timur, pengasas dinasti Mughal, di Samarkand),makam Humayun, Makam

Itmad-Ud-Daulah (yang disebut sebagai Bayi Taj), dan Masjid Jama. Sementara

bangunan Mughal awal biasanya dibangun dari batu pasir merah, Shah Jahan

menganjurkan penggunaan marmar putih dihias dengan batu separa bernilai, dan

bangunan di bawah naungannya mencapai tahap kehalusan baru.

2. Seni Patung India

Page 8: Seni Rupa India

Gambar : Patung Ganesha

Perkembangan seni patung India kian terasa pada masa awal masehi. Pada masa

ini orang India mulai bersentuhan dengan budaya luar yakni Yunani dan Romawi. Orang-

orang India belajar cara membuat patung dalam bentuk figur manusia yang lebih ditail

pada bangsa Yunani/ Romawi yang telah dulu memvisualisasi dewanya dalam bentuk

patung. Pengaruh patung Yunani/ Romawi itu terlihat pada patung-patung pada bagian

utara-barat India.

Selain sejarah panjang tentang seni patung India baik pada masa Mohenjo-daro

maupun dalam masa pengaruh agama Hindu dan Budha yang perlu disimak tersendiri

adalah tentang ganesa. Kisah mengenai Ganesa seringkali muncul dalam kitab-kitab

Purana. Brown mengatakan, sementara kitab-kitab Purana tidak menyebutkan kapan

tepatnya suatu peristiwa terjadi, penuturan kisah hidup Ganesa yang lebih detil ada

dalam kitab yang muncul belakangan, sekitar th. 600–1300. Yuvraj Krishan mengatakan

bahwa mitos mengenai kelahiran Ganesa dan bagaimana ia memperoleh kepala gajah,

ada dalam Purana yang digubah dari th. 600 dan seterusnya. Ia meneliti masalah dan

mengungkapkan bahwa referensi tentang Ganesa yang terdapat dalam Purana-purana

Page 9: Seni Rupa India

awal, seperti misalnya Bayupurana dan Brahmandapurana, adalah sisipan di kemudian

hari yang dibuat dari abad ke7 sampai abad ke-10.

Nama Ganesa pada mulanya adalah Ekadanta (satu gading), merujuk kepada

gadingnya yang utuh hanya berjumlah satu, sedangkan yang lainnya patah. Beberapa

citra menunjukkan ia sedang membawa patahan gadingnya. Hal penting di balik

penampilan khusus ini dikandung dalam kitab Mudgalapurana, yang mengatakan bahwa

nama penjelmaan Ganesa yang kedua adalah Ekadanta.

Ganesa banyak dipuja saat acara kerohanian maupun kegiatan sehari-hari;

khususnya saat mulai berniaga seperti misalnya membeli kendaraan atau memulai

bisnis. K.N. Somayaji berkata, "jarang ada rumah (Hindu di India) yang tidak memiliki

arca Ganapati. Ganapati, sebagai dewa yang termahsyur di India, dipuja oleh hampir

seluruh kasta dan di seluruh penjuru negara". Pemujanya percaya bila Ganesa dibuat

senang, ia akan memberi kesuksesan, kemakmuran dan perlindungan terhadap

bencana.

Ganesa bukan dewa bagi sekte tertentu, dan umat Hindu dari seluruh

denominasi memanggil namanya saat memulai persembahyangan, memulai usaha yang

penting, dan upacara keagamaan. Penari dan musisi, khususnya di India Selatan,

memulai pertunjukkan seni seperti misalnya tari Bharatnatyam dengan terlebih dahulu

memuja Ganesa. Mantra-mantra seperti misalnya Om Shri Ganeshāya Namah (Om,

hormat pada Hyang Ganesa yang mahsyur-mulia)

Ganesa (Sanskerta; ganeṣa ) adalah salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu

dan banyak dipuja oleh umat Hindu, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan

dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan.

Lukisan dan patungnya banyak ditemukan di berbagai penjuru India; termasuk Nepal,

Tibet dan Asia Tenggara. Dalam relief, patung dan lukisan, ia sering digambarkan

berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk. Ia dikenal pula dengan nama

Ganapati, Winayaka dan Pilleyar. Dalam tradisi pewayangan, ia disebut Bhatara Gana,

dan dianggap merupakan salah satu putera Bhatara Guru (Siwa). Berbagai sekte dalam

agama Hindu memujanya tanpa mempedulikan golongan. Pemujaan terhadap Ganesa

amat luas hingga menjalar ke umat Jaina, Buddha, dan diluar India.

Page 10: Seni Rupa India

Meskipun ia dikenal memiliki banyak atribut, kepalanya yang berbentuk gajah

membuatnya mudah untuk dikenali. Ganesa mahsyur sebagai "Pengusir segala

rintangan" dan lebih umum dikenal sebagai "Dewa saat memulai pekerjaan" dan "Dewa

segala rintangan" (Wignesa, Wigneswara), "Pelindung seni dan ilmu pengetahuan", dan

"Dewa kecerdasan dan kebijaksanaan". Ia dihormati saat memulai suatu upacara dan

dipanggil sebagai pelindung/pemantau tulisan saat keperluan menulis dalam upacara

Beberapa kitab mengandung anekdot mistis yang dihubungkan dengan kelahirannya

dan menjelaskan ciri-cirinya yang tertentu.

Ganesa diidentikkan dengan mantra Aum dalam agama Hindu (Simbol: juga dieja

'Om'). Istilah oṃ(ng) kāraswarūpa (Aum adalah wujudnya), ketika diidentikkan dengan

Ganesa, merujuk pada sebuah pemahaman bahwa ia menjelma sebagai bunyi yang

utama. Kitab Ganapati Atharwashirsa memberi penjelasan mengenai hubungan ini.

Swami Chinmayananda menerjemahkan pernyataan yang relevan berikut ini

(O Hyang Ganapati!) Engkaulah (Tritunggal) Brahma, Wisnu, dan Mahesa. Engkaulah Indra.

Engakulah api (Agni) dan udara (Bayu). Engkaulah matahari (Surya) dan bulan (Candrama).

Engkaulah Brahman. Engkaulah (tiga dunia) Bhuloka [bumi], Antariksa-loka [luar angkasa], dan

Swargaloka [sorga]. Engkaulah Om. (Itu sebagai tanda, bahwa Engkaulah segala hal tersebut).

Beberapa pemuja melihat kesamaan antara lekukan tubuh Ganesa dalam

penggambaran umum dengan bentuk simbol Aum dalam aksara Dewanagari dan Tamil.

Menurut Kundalini yoga, Ganesa menempati cakra pertama, yang disebut

muladhara. Mula berarti "asal, utama"; adhara berarti "dasar, pondasi". Cakra

muladhara adalah hal penting yang merupakan manifestasi atau pelebaran pokok-pokok

kekuatan ilahi yang terpendam. Hubungan Gansea dengan hal ini juga diterangkan

dalam Ganapati Atharwashirsa.

Ganesa muncul dalam wujud klasiknya sebagai dewa yang mudah dikenali dengan

atribut-atribut yang tergambar dengan baik pada permulaan abad ke-4 sampai abad ke-

5. Shanti Lal Nagar mengatakan bahwa arca paling awal, yang diketahui sebagai wujud

Ganesa ada dalam sebuah ceruk di kuil Siwa di Bhumra, yang ditafsir berasal dari zaman

kerajaan Gupta. Pemujaan tersendiri terhadapnya muncul sekitar abad ke-10. Narain

Page 11: Seni Rupa India

mengikhtisarkan kontroversi antara pemuja Ganesa dan pandangan akademis terhadap

perkembangan Ganesa sebagai berikut : Apa yang selama ini tak terduga adalah

kemunculan Ganesa yang agak dramatis menurut pandangan sejarah. Pelopornya tak

jelas. Keterbukaan dan ketenarannya yang luas, yang melampaui batas mahzab dan

teritorial, sungguh menakjubkan.

Di satu sisi ada kepercayaan bagi umat yang ortodoks terhadap asal-usul Ganesa

dari zaman Weda dan dalam Purana terdapat penjelasan yang membingungkan, namun

merupakan mitologi yang cukup menarik. Di sisi lain terdapat keraguan mengenai

adanya gagasan dan arca tentang dewa ini sebelum abad keempat sampai kelima

Masehi.

Buku yang ditulis Thapan tentang perkembangan Ganesa mengandung sebuah bab

tentang spekulasi mengenai peran kepala gajah pada zaman awal di India, namun

berkesimpulan bahwa, "meski pada abad ke-2 Masehi ada perwujudan yaksa berkepala

gajah, itu tidak bisa dianggap menggambarkan Ganapati-Winayaka. Tidak ada bukti

mengenai dewa yang disebut memiliki wujud gajah atau berkepala gajah pada

permulaan zaman ini.

Hubungan dagang dan budaya telah memperluas pengaruh India di Asia Barat dan

Tenggara. Ganesa adalah salah satu dari banyaknya dewa-dewi Hindu yang menjamah

negeri asing. Ganesa khususnya disembah oleh para pedagang yang pergi ke luar India

untuk malakukan hubungan dagang. Periode sekitar abad ke-10 sampai seterusnya

ditandai oleh perkembangan jaringan-jaringan baru terhadap hal pertukaran,

pembentukan serikat dagang, dan bangkitnya sirkulasi keuangan. Selama masa ini

Ganesa menjadi dewa utama yang dikaitkan dengan para pedagang. Tulisan paling awal

yang mengandung seruan kepada Ganesa sebelum memanggil dewa-dewi lainnya

dikaitkan dengan komunitas rombongan pedagang.

Umat Hindu bermigrasi ke nusantara dan membawa budaya mereka termasuk

Ganesa. Sehingga arca-arca Ganesa ditemukan di sepanjang wilayah nusantara dalam

jumlah yang banyak. Wujud Ganesa didapati dalam kesenian Hindu di Jawa, Bali, dan

Kalimantan yang menunjukkan pengaruh regional yang spesifik. Penyebaran budaya

Hindu secara perlahan-lahan ke Asia Tenggara telah membuat wujud Ganesa

Page 12: Seni Rupa India

dimodifikasi di Burma, Kamboja, dan Thailand. Di Vietnam agama Hindu dan Buddha

dijalankan dengan berdampingan, dan pengaruh timbal balik bisa dilihat dalam

penggambaran Ganesa di wilayah itu. Di Thailand, Kamboja dan di Vietnam, Ganesa

terutama dianggap sebagai penyingkir segala rintangan. Bahkan kini oleh umat Buddha

di Thailand, Ganesa dihormati sebagai penyingkir segala rintangan, atau dewa

keberhasilan.

Sebelum kedatangan Islam, Afghanistan memiliki ikatan budaya yang erat dengan

India, dan pemujaan terhadap dewa-dewi Hindu maupun Buddha sama-sama

dijalankan. Beberapa contoh arca dari abad ke-5 sampai abad ke-7 telah bertahan,

mencerminkan bahwa pemujaan Ganesa adalah hal yang populer di wilayah itu.

Ganesa muncul dalam agama Buddha Mahayana, tidak hanya dalam wujud dewa

Vināyaka dalam agama Buddha, namun juga sebagai wujud raksasa dengan nama yang

sama. Citranya muncul dalam arca-arca agama Buddha selama akhir masa kerajaan

Gupta. Sebagai dewa Vināyaka dalam agama Buddha, ia seringkali digambarkan sedang

menari. Wujud ini, disebut Nṛtta Ganapati, dan termahsyur di wilayah India Utara,

kemudian diadopsi di Nepal, lalu di Tibet. Di Nepal, wujud Ganesa secara Hindu, dikenal

sebagai Heramba, sangat terkenal; ia memiliki lima kepala dan menunggangi singa.

Penggambaran Ganesa di Tibet menunjukkan pandangan yang bertentangan

terhadapnya. Ganapati versi Tibet adalah tshogs bdag. Dalam versi Tibet, Ganesa

digambarkan sedang diinjak oleh kaki Mahākāla, yaitu dewa bangsa Tibet yang terkenal.

Penggambaran lain menampilkan wujudnya sebagai pemusnah segala rintangan,

kadangkala dalam wujud sedang menari. Ganesa muncul di Cina dan Jepang dalam

wujud yang menampilkan karakter wilayah yang berbeda. Di Cina Utara, ada patung

batu dari zaman awal yang dikenal sebagai Ganesa, disertai tulisan yang berangka tahun

531. Di Jepang, pemujaan terhadap Ganesa pertama kali disebutkan pada tahun 806.

Sastra agama Jaina (Jainisme) tidak menyebutkan adanya pemujaan terhadap

Ganesa. Namun, Ganesa dipuja oleh banyak umat Jaina, muncul sebagai pengambil alih

fungsi Kubera. Hubungan Jaina dengan komunitas perdagangan mendukung gagasan

bahwa Jainisme mengambil tradisi pemujaan Ganesa sebagai akibat dari hubungan

perdagangan. Patung Ganesa tertua versi Jaina ditaksir berasal dari abad ke-9. Sebuah

Page 13: Seni Rupa India

kitab Jaina dari abad ke-15 memaparkan prosedur untuk memasang citra Ganapati. Citra

Ganesa muncul dalam kuil Jaina di Rajasthan dan Gujarat.

3. Seni Lukis India

Sejarah dan perkembangan seni lukis India tidak sedahsat perkembangan seni

patung dan arsitekturnya. Data tentang seni lukis India amat terbatas terutama data-

data seni lukis masa-masa dinasti yang berkuasa di India. Namun seni lukis India

tentulah tetap ada sebagaimana ditemukannya lukisan yang terdapat di gua Ayanta.

Seni lukis zaman Ayanta ini merupakan seni lukis yang dianggap menemukan

tingkat kemajuan yang tinggi waktu itu. Ada dua tahap perkembangan seni lukis masa ini

yakni pertama abad 2 AD dan tahap kedua pada abad ke 5 AD di bawah naungan

Vakatakas yang memerintah di Deccan.

Karya-karya lukis dibuat dari filosofi yang dalam, yang anggun dan agung. Bila

dilihat dari teknik seni lukis moderen maka lukisan sudah sangat maju. Hal ini dapat

dilihat sudah adanya pemahaman perspektif yang dapat dilihat pada bagian tiang-tiang.

Gambar : Lukisan Visvantara Jataka, gua 17 abad 5, Ayanta

Objek gambaran adalah adegan dari kehidupan Budha dan Jatakas, cerita orang

melahiran. Lukisan ini membawa kita ke keindahan besar dengan sangat halus terhadap

makna hidup dan berbagai tahapan realita. Pencari kebenaran yang dilukis pada dinding

goa Ayanta, merupakan penggambaran kehidupan roh yang meliputi seluruh dunia.

Page 14: Seni Rupa India

Lukisan-lukisan di goa Ayanta menjadi sumber inspirasi lukisan-lukisan Budha di seluruh

Asia.

Disamping itu ditemukan lukisan abad 6 pada hindu Badami dari gua-gua di

Karnataka. Lukisan-lukisan terdapat pada semua dinding dan langit-langit goa yang

ditutup dengan mural. Lukisan pada abad ke 7 juga dijumpai di Yang Pallava Raja

sekarang Tamil Nadu. Tema-tema lukisan memberi ekspresi bergairah dan kemuliaan

yang berkaitan dengan Siva. Dalam lukisan di candi Panamalai dan Kailashanatar di

Kancheepuram abad ke 10 lukisan-lukisan dengan tema yang sama menjadi simbol

kemegahan kaum bangsawan raja-raja Chola.

Gambar : Raja Rajaraja Chola dan Guru Karuvurar

Briha deeswara di Candi Tamil Nadu

Ada juga lukisan dari akhir abad ke 9 (Jaina) di gua-gua di Ellora. Para pelukis di sini

melanjutkan tradisi lama, tetapi dengan kontribusi dari mereka sendiri. Selain

naturalisme dan ide-ide dari warisan Ayanta, angka dan huruf dilukis dengan

penggayaaan atau distilirisasi. Corak ini adalah perubahan signifikan yang kemudian

tercermin dalam lukisan dan kaligrafi di Indonesia.

Page 15: Seni Rupa India

Di Kasmir masih kawasan India terdapat corak baru perkembangan lukisan waktu

itu. Selain temanya yang tidak saja pengambaran para dewa melainkan juga dewi.

Lukisan-lukisan itu sama di berbagai tempat lain yakni terdapat didinding goa. Berbagai

tema lukisan jumpai pada masa ini, seperti tentang manusia, kesunyian, dan kebesaran.

Gambar : Lukisan Ramayana

Ini adalah sebuah contoh yang langka dari tradisi kuno mural India berbeda

dengan miniatur yang dibuat pada dinding dengan tema-tema lukisan kisah Ramayana.

Seni lukis India terutama lukisan didinding yang terdapat di goa, candi, dan kuil juga

dapat ditemui di daerah Punjab. Mural dari Punjab mungkin menjadi tahap akhir lukisan

dinding di India. Pada lukisan-lukisan terdapat wajah khas dari Punjab. Tema-tema dan

caranya yang sangat berakar pada budaya lokal. Ada rasa sepi yang bermartabat, yang

terbaik yang muncul dalam lukisan ini.. Lukisan mural ditemukan tersembunyi jauh di

candi di tengah-tengah pasar yang sibuk di Amritsar, di kuil di desa seperti Kishankot,

Qila Mubarak, dan Qila Androon dalam benteng Patiala.

Lukisan-lukisan India terutama yang bertemakan kisah Ramayana banyak

mempengaruhi seni lukis Bali corak tradisi. Selain tema lukisan beberapa teknik dan

pewarnaan juga banyak dipengaruhi lukisan India. Seni lukis dinding, seni relief

Page 16: Seni Rupa India

Indonesia juga mendapat pengaruh dari mural India. Sebagaimana diketahui sampai

saat ini di Bali masih banyak penganut agama Hindu dan juga beberapa tempat di Jawa.

Dari fakta ini maka pantas kesenian India mempengaruhi berbagai kesenian di Indonesia

terutama di daerah tersebut.

Page 17: Seni Rupa India

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni media yang bisa

ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa memiliki fungsi guna atau

pakai, artinya selain sebagai benda yang bernilai seni juga sebagai benda yang indah

dan dapat digunakan untuk kepentingan manusia.

Seni rupa daerah setempat digunakan untuk tujuan melestarikan nilai-nilai

tradisi dan adat dalam proses serta teknik berkarya seni rupa daerah setempat

sebagai aset atau kekayaan budaya nasional yang memiliki nilai tinggi.

Seni rupa yang terdapat di daerah India ini bangunan-bangunannya yang

terbilang unik sehingga dianggap patut untuk dinikmati oleh para wisatawan yang

menyukai sesuatu yang berbeda dari lainnya. Seni rupa India dapat kita lihat dari

seni arsitektur, seni patung, seni lukis, dan lain-lain.

B. SARAN

Penanaman pengetahuan mengenai seni semoga dapat memberikan

motivasi bagi kita, khususnya generasi muda agar lebih mencintai dan melestarikan

hasil karya terdahulu yang tidak bisa dianggap biasa saja. Selain itu kita juga bisa

termotivasi untuk berkarya agar nilai – nilai tradisi dan adat kita tidak hilang ditelan

bumi.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak

terdapat kesalahan –kesalahan, maka dari itu kami meminta maaf jika ada sesuatu

yang mengganjal menurut anda. Kami berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita.