PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL...

82
STRATEGI INTERNATIONAL COMMITTE OF THE RED CROSS DALAM PEMBEBASAN 7 RELAWAN KEMANUSIAAN PADA KONFLIK SURIAH TAHUN 2013 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Seiken Romadhan 1113113000073 PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Transcript of PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL...

Page 1: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

STRATEGI INTERNATIONAL COMMITTE OF THE RED CROSS DALAM

PEMBEBASAN 7 RELAWAN KEMANUSIAAN PADA KONFLIK SURIAH

TAHUN 2013

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Seiken Romadhan

1113113000073

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

STRATEGI ICRC (INTERNATIONAL COMMITTE OF THE REDCROSS) DALAM PEMBEBASAN 7 RELAWAII KEMANUSIAAN

KORBAN SANDERA KELOMPOK BERSENJATA SURIAH TAHUN 2013

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syari f Hi dayatull ah J akarta.

Semua sumber yartg saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

3.

Januari 2018

Romadhan

Page 3: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

{'" ..t:85:-,:,':,'',.:L':

PERSETUJUAI\I PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Slaipsi menyatakan bahwa mahasiswa :

Nama : SeikenRomadhan

NIM :1113113000073

Program Studi: Ilmu H-ubungan Internasional

Telah me,nyelesaikan penulisan skripsi dengan judul :

Strategi ICRC (Intcmational Comruifre Of fhe Red Crossl Dalam Pembebasan 7 Relawan

Kemanusiaan Korban Sandera Kelompok Bersenjata Suriah Tahun 2013

Dan telah persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 11 Januari 2017

Meyetujui,lvlengetahui,

Adian Firnas, , S.IP, M.Si Irfan R. Hutagalung, LL.M.

Page 4: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

F" :::@

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SI(RIPSI

TIONAL COMMITTEE OF THE RED CROSS DALAM PEMBEBASAN 7UPAYA INTERNATIONAL COMMITTRELAWAN KEMANUSIAAN KORBAN KONFLIK SURIAH TAHTIN 2013

Oleh:

Seiken Romadhan

1113113000073

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Islam Negeri Of$ Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 15 Februari 2018.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional.

Sekretaris Sidang,

Penguji II

Robi Sueara. MSc.

Diterirna dan dinyatakan memenuhi syarat

Inegrid Galuh Mustikawati. M.HSPS

keliusan pada tanggal I 5 Februari 20 1 8.

Penguji I

*#=,---,:+t'

dI

d

H

': ltr t:+l

I

lI

I

I

l

Page 5: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

i

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisa bagaimana strategi ICRC (International Committee

of The Red Cross) dalam pembebasan 7 relawan kemanusiaan korban sandera

kelompok bersenjata Suriah tahun 2013. Penelitian ini juga mencoba memaparkan

langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh ICRC dalam upayanya membebaskan

keenam staffnya dan satu relawan Bulan Sabit Merah. Skripsi ini menggunakan

metode kualitatif dimana penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data

primer diambil melalui wawancara elektronik sementara data sekunder diambil

melalui studi kepustakaan berupa artikel, jurnal dan lain-lain. Skripsi ini dikaji

dengan menggunakan konsep diplomasi, the role of public opinion, humanitarian

action concept dan protected person concept.

Penelitian ini menemukan fakta bahwa terdapat tiga langkah yang dilakukan

ICRC dalam upayanya membebaskan keenam staffnya dan satu relawan Bulan Sabit

Merah; Pertama, dengan melakukan diplomasi dengan Pemerintah Suriah. Kedua,

diplomasi tokoh berpengaruh. Ketiga, publikasi media.

Kata Kunci: Strategi ICRC, Konflik Suriah, Penculikan Relawan, Upaya

Pembebasan.

Page 6: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrohmanirrohim

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang melancarkan segala

urusan saya sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi saya yang berjudul

“Strategi ICRC (International Committe of The Red Cross) Dalam Pembebasan

7 Relawan Kemanusiaan Korban Sandera Kelompok Bersenjata Suriah Tahun

2013.”

Sholawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah

Muhammad SAW yang telah menuntun kita semua menjadi pribadi muslim yang

berpengetahuan dan berperadaban.

Dalam penulisan skripsi ini, saya mengalami berbagai proses yang harus

dihadapi demi kelancaran penulisan. Namun, kelancaran proses ini tidak lepas dari

dukungan, doa, dan bantuan keluarga, para dosen dan sahabat yang senantiasa

memberikan motivasi dan masukan hingga saya mampu melewati kendala dan

hambatan tersebut. Untuk itu, pada kesempatan kali ini saya hendak mengucapkan

rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda dan Ibunda saya, Rafiuddin dan Umi Kalsum. Semoga selalu

diberikan kesehatan serta diiringi dengan kebajikan. Keduanya sebagai

anugerah terbesar yang telah Allah SWT berikan kepada saya. Kasih dan

saying serta cinta yang sangat besar yang telah Ibu dan Bapak berikan sejak

saya lahir hingga sekarang adalah alasan mengapa saya harus terus berjuang

menjadi anak yang berbakti dan berguna bagi agama dan bangsa ini.

Allahummaghfirli wa li walidayya warhamhuma kamaa robbayani soghiro.

2. Kakak dan Adik saya, Dini Fauziah Rahmah dan Ummu Hani yang telah

memberi segala usahanya untuk membantu menyemangati segala hal dalam

kehidupan saya.

3. Dosen Pembimbing saya yang luar biasa, Bapak Irfan R. Hutagalung,

LL.M. Yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini,

meluangkan waktu untuk membaca dan memberikan masukan yang sangat

berarti, serta dengan penuh pengertian mau mendengarkan pandangan saya

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Page 7: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

iii

4. Communication officer of ICRC untuk Indonesia dan Timur Leste,

Bapak Kushartoyo Budi Santoso yang telah memberikan informasi terkait

strategi ICRC dalam upayanya membebaskan keenam stafnya dan satu

relawan Bulan Sabit Merah kepada saya sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

5. Regional Communications Manager Near and Middle East, Madam Marie

Claire Feghali yang juga telah memberikan informasi terkait strategi ICRC

dalam upayanya membebaskan keenam stafnya dan satu relawan Bulan

Sabit Merah kepada saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

6. Dosen dan Staff di Program Studi Ilmu Hubungan Internasional yang

selalu mendukung saya dalam proses pembelajaran dan pendewasaan yang

membuka cakrawala sejak dimulainya KBM. Diantaranya, Yang

teristimewa, Bapak Alm. Budi Siswantoro Satari. Yang terhebat, Bapap

Irfan R. Hutagalung, LL.M. Yang terbaik, Pak Adian Firnas. Yang paling

menginspirasi, Ibu Eva Mushoffa. Yang teramah, Bapak Ahmad Alfajri.

Bapak Teguh Santosa, Ibu Mutiara Pertiwi, Bapak Taufiq Rahman, Ibu

Rachmi Diani, Bapak Febri Hasibuan, Bapak Andar Nubowo, Bapak Fuad

Fanani, Bapak Ismail, Bapak Faisal Nurdin. Dan yang tersiaga di bagian

administrasi, Bapak Jajang Saprijal.

7. Sahabat-sahabat peneliti HI, Fadel Muhammad, Rickmandaru, Muhammad

Fikril Kamil, Faris, Sayugo Harun, serta seluruh rekan Program Studi Ilmu

Hubungan Internasional angkatan 2013 yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu.

8. Afina Rizki Zakiyah, yang selalu memberi support, waktu serta kasih

sayangnya.

9. Sahabat Kahfi BBC Motivator School, terkhusus untuk ketua angkatan,

Bapak Jamet, Akh Rangga, Fadhlur, sahabat-sahabat saya angkatan 16

Azmi Alawi, Giat Ash, Irfan, Aip, Hanna, Shara dan Salmah serta sahabat

16 yang lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

10. Sahabat Taman Baca Masyarakat Kolong Flyover Ciputat, Eri Sugiarto,

Bintu Nafiah, Gunawan Wibisono, Devina Febrianty, Retno Aprilia, Tiffani

beserta adik-adik binaan Taman Baca.

11. Sahabat FISIP Mengajar, terkhusus teman-teman di angkatan saya, Isti, Titi,

Shofi, Novi dan Jita dan seluruh pengajar lainnya yang selalu menginspirasi

dalam segala hal.

12. Sahabat-sahabat alumni Gontor angkatan 2011 terkhusus Konsulat Banten.

Page 8: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

iv

13. Bang Wasna yang telah mendoakan.

14. Hasmar Husein Nasution dan Rizki Hasibuan yang memberikan hiburan

serta motivasi di kamar kosan

Serta seluruh yang berperan penting di hidup saya yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu.

Penulis memahami bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi

ini. Demikian, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan saya

sebagai penulis.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Ciputat, 15 januari 2018

Seiken Romadhan

Page 9: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… v

BAB I . PENDAHULUAN…………………………………………...….…... 1

1.1 Pernyataan Masalah…………………………………………….….….…. 1

1.2 Pertanyaan Masalah….…………………………………………….…….. 6

1.3 Tujuan Penelitian……………...………………………………….……… 6

1.4 Manfaat Penelitian………………………..……..………….…….……… 7

1.5 Tinjauan Pustaka………………………………..………………..………. 7

1.6 Kerangka Pemikiran…………………………………………….…….... 10

1.7 Metode Penelitian………………………………………………………. 17

1.8 Sistematika Penelitian…………………………………………………... 19

BAB II. INTERNATIONAL COMMITTEE OF THE RED CROSS DAN

PERANNYA DALAM KONFLIK SURIAH…………………………………..... 21

2.1 Pengertian dan Sejarah ICRC………………………………….…… 21

2.2 Status Hukum ICRC…………………………………………...…… 23

2.3 Prinsip Dasar ICRC……………………………………………….... 23

2.4 Fungsi dan kegiatan ICRC……………………….…………….…… 25

Page 10: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

vi

2.5 Kilas Balik Konflik Suriah…………………………………………. 27

2.6 Perkembangan Konflik Suriah……………………………………... 29

2.7 Dampak Konflik Suriah………………………………….……….… 30

2.8 Peran ICRC di Konflik Suriah……………………………………… 31

BAB III KASUS PENCULIKAN 7 RELAWAN OLEH KELOMPOK

BERSENJATA SURIAH…………………………………………. 34

3.1 Penculikan 6 Staff ICRC dan 1 Relawan Bulan Sabit Merah Oleh

Kelompok Bersenjata Suriah………………………………….……. 34

3.2 Islamic State of Iraq and The Levant (ISIL)…………………………... 39

3.3 Pergerakan ISIL di Suriah………………………………………….. 40

3.4 Kasus-Kasus Penculikan ISIL di Suriah……………………………. 42

BAB IV ANALISIS UPAYA ICRC DALAM PEMBEBASAN 6 STAFF ICRC

DAN 1 RELAWAN BULAN SABIT MERAH KORBAN

PENCULIKAN………………………………………………………… 44

4.1 Upaya ICRC Dalam Membebaskan 7 Relawan Korban Penculikan.. 44

Page 11: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

vii

BAB V PENUTUP……………………………………………………….… 55

Kesimpulan…………………………………………….....………… 55

Referensi………….…………………………………….………...… 58

Transkip Wawancara………………….………………….……….... 66

Page 12: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PERNYATAAN MASALAH

Memasuki tahun 2010, negara-negara di wilayah Timur Tengah menjadi

bagian yang tidak lepas dari perhatian dunia internasional. Konflik bersenjata

yang terjadi di negara Arab terus bermunculan baik dari pihak pemerintah

maupun pemberontak. Hal ini merupakan imbas dari pecahnya Arab Spring.

Peristiwa ini diawali oleh Tunisia pada sekitar pertengahan tahun 2010,

kemudian merambah ke negara-negara lain, seperti Mesir, dan Syiria yang hingga

saat ini (2012) masih bergejolak. Salah satu konflik yang yang memiliki level

konfrontasi bersenjata dan dampak kemanusiaan yang paling mengkhawatirkan

adalah konflik yang terjadi di Republik Arab Suriah.

Berawal pada tahun 2011 hingga saat ini, konflik Suriah sudah memakan

korban jiwa sebanyak ratusan ribu jiwa. Syrian Network for Human Right merilis

data korban perang Suriah selama enam tahun telah merenggut 206.923 jiwa.

Angka ini meningkat hampir dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya.1

Penyebab pecahnya konflik di Suriah tidak lain adalah penolakan oleh

kelompok warga Suriah terhadap rezim Bashar Assad. Kelompok ini

menginginkan pemerintahan Assad diberhentikan karena dinilai terlalu banyak

korban yang jatuh, terutama dari pihak sipil. Mereka merasa perlu untuk

1Syrian Network for Human Right (SNHR), The 6th Anniversary of the Breakout of the Popular

Uprising towards Freedom, and the Killing of the First Civilians, Syria, 2017 Hal.4-5

Page 13: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

2

menggulingkan pemerintahan Assad dan menggantinya dengan pemeritahan

baru.2

Di sisi lain, Rezim kepemimpinan Assad mengklaim dirinya adalah presiden

yang terpilih secara sah dan mendapatkan legitimasi dari rakyat Suriah sehingga

segala cara untuk menggulingkan pemerintahannya adalah bentuk kudeta ilegal

yang bertentangan dengan hukum yang berlaku.

Konflik keduanya menarik negara-negara dunia untuk ikut terlibat

didalamnya. Hal tersebut dilakukan tidak lain untuk mendapatkan kepentingan

nasional negara-negara tersebut pada kawasan yang sedang berkonflik. Hal itu

dibuktikan dengan masuknya negara-negara ke dalam konflik Suriah yang

kemudian memperkeruh keadaan disana.

Jika dipetakan secara umum, kekuatan di atas terbagi atas dua kekuatan utama.

Rezim yang berkuasa di Suriah, pimpinan Presiden Bashar Al-Assad, didukung

oleh Iran dan Rusia. Sementara kekuatan oposisi yang ingin menjatuhkan Assad,

didukung Amerika Serikat, Israel, sejumlah negara Eropa Barat, serta beberapa

negara Islam di Timur Tengah (Arab Saudi dan Qatar) serta negara Islam dari

Persia (Turki).3

Kalangan pemerintah maupun masyarakat umum yang diwakili para pegiat

perdamaian,menganggap seakan perang saudara Suriah hanya masalah perebutan

2BBC News, Syria: The Story of Conflict,http://www.bbc.com/news/world-middle-east-26116868

Diakses pada 23 April 2016 3BBC News, Syria Crisis: Where Key Countries Stand?,http://www.bbc.com/news/world-middle-

east-23849587 Diakses pada 23 April

Page 14: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

3

kekuasaan yang diakibatkan oleh ketidakpuasan masyarakat terhadap elit yang

korup.

Dampaknya, rumah-rumah penduduk hancur, fasilitas-fasilitas umum

mengalami kerusakan, keadaan lingkungan yang mengerikan, dan ketakutan

serangan senjata dan bom yang selalu mengintai. Setiap hari korban baru terus

berjatuhan, sementara pelayanan medis telah lumpuh karena berkurangnya tenaga-

tenaga medis serta kerusakan pada fasilitas-fasilitas kesehatan yang sengaja

diserang.

International Committee of the Red Cross (ICRC), secara resmi menyatakan

bahwa konflik berdarah yang terjadi di Suriah merupakan perang saudara yang

telah mengarah ke dalam konflik bersenjata non-internasional, yang diumumkan

pada 15 juli 2012.4 Dengan pernyataan yang diberikan ICRC di atas, maka konflik

yang terjadi di Suriah mengarah pada pelanggaran Hukum Humaniter

Internasional.

International Committee of the Red Cross (ICRC) yang didirikan pada tahun

1863 merupakan sebuah organisasi internasional non pemerintah yang bergerak di

bidang kemanusiaan. Organisasi ini memiliki prinsip tidak memihak, netral, dan

mandiri yang memfokuskan misinya hanya pada aspek kemanusiaan yang

4Politik Indonesia.com, ICRC Nyatakan Konflik Suriah adalah PerangSaudara, Suriah bergejolak

lagi,Http://www.politikindonesia.com-politik>ICRC, Diakses pada 23 Aprill 2016

Page 15: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

4

dimaksudkan untuk melindungi kehidupan dan martabat korban konflik bersenjata

dan korban kekerasan serta memberikan bantuan pada korban-korban tersebut.5

ICRC merupakan organisasi netral independen yang menjamin perlindungan

kemanusiaan serta bantuan bagi korban konflik bersenjata pada situasi kekerasan.

Dibutuhkan tindakan dalam menanggapi keadaan darurat dan pada saat yang sama

mempromosikan penghormatan terhadap hukum humaniter internasional dan

implementasinya dalam hukum nasional.6

Melihat perannya yang aktif turun langsung menolong korban perang di lokasi

terjadinya konflik, maka sudah selayaknya relawan yang membawa misi

kemanusiaan memiliki hak imunitas untuk tidak terkena dampak perang. Relawan

merupakan seseorang dengan berasaskan nilai kemanusiaan dan kepeduliannya

rela membantu sesama manusia tanpa mengharapkan balasan. Relawan

merupakan non-kombatan dan perlindungannya diatur dalam Konvensi

Jenewa1949 bagian IV.7

Terdapat banyak pengaturan di dalam hukum internasional yang mengatur

tentang kegiatan Relawan Kemanusiaan. Kegiatan mereka tidak dilarang dan

mereka tidak boleh dijadikan objek penyerangan dikarenakan termasuk dalam

golongan yang dilindungi. Tujuannya adalah untuk melindungi hak-hak asasi

yang melekat pada diri mereka sebagai manusia, yang tidak memungkinkan

adanya pelanggaran terhadap norma tersebut (jus cogens).

5International Committee of The Red Cross, Mandate and Mission,https://www.icrc.org/en/who-

we-are/mandate, Diakses pada 21 Maret 2017 6International Committee of The Red Cross, Mandate and Mission,https://www.icrc.org/en/who-

we-are/mandate, Diakses pada 21 Maret 2017 7Konvensi Jenewa I 1949 bab IV pasal 24

Page 16: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

5

Namun pada faktanya, banyak ditemukan pelanggaran terhadap hukum

humaniter internasional di banyak konflik yang terjadi di dunia ini. Juni 2012,

salah satu staf ICRC bernama Hussein Saleh terbunuh ketika sedang menjalankan

tugas di distrik Abyan Utara di Yaman.8 Lain kasus, Penyerangan terhadap kapal

Mavi Marmara yang mengemban misi damai, misi kemanusiaan, membawa

bantuan untuk masyarakat Gaza dengan tujuan atau pemberhentian terakhir adalah

pelabuhan Gaza Palestina.9

Lalu kemudian yang menjadi perhatian besar pada penelitian kali ini adalah

adanya penyanderaan 7 relawan kemanusiaan yang terdiri dari 6 staff ICRC dan 1

relawan Bulan Sabit Merah. Ketujuhnya menjadi korban penyanderaan saat

sedang melaksanakan tugas kemanusiaan diprovinsi Idlib, salah satu lokasi perang

paling brutal di Suriah.10

ICRC sendiri menolak untuk mengabarkan terkait identitas, jenis kelamin atau

kebangsaan dari para relawan yang diculik. Hal tersebut dilakukan demi

keselamatan ketujuh relawan yang diculik. Meskipun demikian, ICRC

mengatakan bahwa ketujuh relawan yang diculik mencakup staf lokal dan

internasional, terutama dokter spesialis.11

8ICRC, Yamen: ICRC Staff Member Killed in Abyan,

https://www.icrc.org/eng/resources/documents/news-release/2012/yemen-news-2012-06-20.htm Diakses pada 5 November 2016 9BBC, Mavi Marmara: Why did Israel stop the Gaza flotilla,

http://www.bbc.com/news/10203726, Diakses pada 5 November 2016 10

ICRC, Syria:ICRC and Syrian Arab Red Crescent Team Abducted in Idlib, https://www.icrc.org/eng/resources/documents/news-release/2013/10-13-syria-team-abducted-idlib.htm Diakses pada 5 November 2016 11

BBC, Red Cross workers kidnapped in Syria, http://www.bbc.com/news/world-middle-east-24513793 Diakses pada 5 November 2016

Page 17: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

6

Kabar penculikan tersebut datang saat dua serangan bom bunuh diri

mengguncang ibukota Damaskus, saat itu, ICRC dan organisasi Bulan Sabit

Suriah berusaha mengevakuasi ribuan korban dari wilayah pinggiran ibukota yang

telah berbulan-bulan dikepung oleh angkatan bersanjata Suriah.

Ewan Watson, juru bicara ICRC di Jenewa, Swis, mengatakan penculikan

dilakukan orang-orang bersenjata tak dikenal Minggu pagi. Ia menyerukan

pembebasan secepatnya dan tanpa syarat. Kantor berita Suriah-Arab News

Agency melaporkan, satu kelompok teroris bersenjata menembaki kendaraan para

pekerja yang tengah melintas. Para teroris itu lalu menculik para relawan.12

1.2 PERTANYAAN MASALAH

Dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah upaya ICRC dalam pembebasan ketujuh relawan yang

disandera di Suriah tahun 2013?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya

yang dilakukan ICRC serta upayanya dalam membebaskan ketujuh relawan dari

pihaknya yang di sandera oleh kelompok oposisi di Suriah. Hal ini menarik untuk

diketahui, mengingat ICRC merupakan organisasi kemanusiaan yang tidak

berpihak dan juga tidak memiliki kemampuan untuk memaksa atau bahkan

menyerang suatu kelompok.

12

Berita Satu.com, http://www.beritasatu.com/dunia/144253-kelompok-bersenjata-culik-tujuh-relawan-medis-di-suriah.html, Diakses pada 24 April 2016

Page 18: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

7

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Harapan besar dengan adanya penulisan penelitian kali ini adalah agar para

pembaca dapat memahami Hukum Humaniter Internasional dan juga mengetahui

seberapa besarnya Hukum Humaniter Internasional dapat diberlakukan pada

setiap kondisi perang. Dengan itu, penerapan Hukum Humaniter Internasional

yang tepat akan meminimalisir terjadinya pelanggaran-pelanggaran perang seperti

salah satunya perlakuan dengan kekerasan terhadap relawan-relawan kemanusiaan

di wilayah konflik.

Selain itu, diharapkan dengan adanya penelitian ini, kedepannya ICRC dan

masih banyak organisasi-organisasi kemanusiaan serupa lainnya dapat mengambil

sikap serta tindakan yang tepat ketika terjadi satu hal yang melanggar hak-hak

imunitas seorang relawan kemanusiaan di wilayah konflik.

1.5 TINJAUAN PUSTAKA

Dalam penelitian ini, saya akan mencoba menggunakan beberapa referensi

berupa jurnal, buku dan tulisan lain dalam membantu saya dalam penelitian kali

ini. Beberapa referensi akan dijabarkan sebagai berikut :

Penelitian pertama yang saya temukan adalah Jurnal milik Aeschlimann,

Alain. Maret 2005, “Protection of detainees: ICRC action behind

bars”.International Review of the Red Cross. Volume 87 Number 857.

Jurnal dengan judul “Protection of detainees: ICRC action behind bars”

(Perlindungan Tahanan:Kegiatan ICRC Di Tempatpenahanan) dianggap relevan

dengan judul penelitian ini. Meskipun secara esensi memiliki beberapa perbedaan,

Page 19: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

8

namun ada beberapa hal yang secara substansi masih memiliki hubungan satu

dengan yang lainnya.

Dalam jurnalnya, Aeschlimann menguraikan sejarah dan premis serta

karakteristik dari kegiatan yang dilakukan olehICRC bagi orang yang dicabut

kebebasannya. Ia juga percaya bahwa efisiensi pendekatanICRC, terutama

menyangkut kegiatan kunjungan tahanan yang dilakukannya, terkait erat

denganpenghormatan atas metode kerja yang ketat dan konstan.

Metode kerja yang ketat dan konstanini mencakup antara lain tata cara

kunjungan dan juga kerahasiaan (konfidensialitas) intervensiICRC tersebut, yang

diperuntukkan bagi pihak berwenang. Akhirnya, implikasi dari kegiatanICRC

tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah proses besar dan menjadi

pelengkapbagi upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak berwenang dan organisasi-

organisasi sertamekanisme-mekanisme lain maupun oleh masyarakat internasional

pada umumnya.

Pendekatan ICRC ke lokasi penahanan secara tidak langsung menjadi mata-

mata yang hasil dari pengamatannya dilaporkan kepada pihak berwenang.

Pendekatan ICRC ke lokasi penahanan juga menjadi salah satu strategi yang

digunakan organisasi social ini untuk melindungi tahanan dan melaporkannya jika

ada pelanggaran didalamnya.

Tidak jauh berbeda dengan yang dikatakan oleh Terjomurti, Kukuh, dalam

skripsinya yang berjudul “Peranan International Committee of the Red

Cross(ICRC) Dalam Konflik Bersenjata (Studi Kasus Konflik Bersenjata di

Aceh)”. Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 2009.

Page 20: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

9

Penulis mengambil judul skripsi diatas sebagai salah satu referensinya karena

memiliki substansi yang sama tentang peran ICRC dalam konflik bersenjata.

Bedanya adalah jika penulis lebih memfokuskan tentang strategi ICRC dalam

pembebasan tawanan perang, maka dalam skripsi ini, Kukuh lebih menegaskan

tentang bagaimana ICRC bertindak jika terjadi konflik bersenjata.

Kukuh mengatakan bahwa keberadaan ICRC dalam konflik bersenjata

berupaya meningkatkan perlindungan bagi para korban perang dengan cara

mendorong negara-negara untuk menyusun dan mengadopsi standar hokum yang

baru. Bilamana menemukan pelanggaran dalam perang, ICRC akan mengadakan

pendekatan terhadap pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut.

Jika pelanggaran itu berat, terus berulang dan dapat dipastikan dapat terulang

kembali, sementara pendekatan itu gagal, ICRC berhak mengadakan pendirian

didepan umum dengan mengecam peristiwa tersebut guna menghormati hokum

humaniter internasional.

Beberapa pertanyaan yang diajukan Kukuh dalam penelitiannya antara lain :

1. Bagaimana kedudukan ICRC sebagai subjek hukum internasional?

2. Bagaimana relevansi pemberlakuan hukum humaniter internasional

terhadap pembagian jenis konflik bersenjata?

3. Bagaimana keberadaan ICRC dalam situasi konflik bersenjata?

4. Apakah yang menjadi peranan ICRC dalam kemanusiaan yang

menyangkut mengenai pelanggaran HAM dalam konflik bersenjata

antara TNI dan GAM?

Beberapa pertanyaan di atas dirasa relevan dengan judul penelitian penulis.

Page 21: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

10

Sama seperti sebelumnya. Penulis mengambil judul buku Zwitter, Andrej.

Humanitarian Action. Global, Regional and Domestic, Legal Responses.

Cambridge Institute, dikarenakan memiliki substansi yang sama dengan judul

penelitian penulis. Zwitter menjelaskan bahwa meskipun pada kenyataannya

keluarga korban sandera meminta bahkan mendesak ICRC untuk mengambil

perannya sebagai fasilitator dalam perang, ICRC tetap harus melandaskan

pergerakannya sebagai sebuah organisasi internasional yang terbebas dari segala

kepentingan selain kepentingan kemanusiaan.

Zwitter menganggap jika ICRC melakukan usaha pembebasan sandera pada

suatu peperangan, maka ICRC bukan lagi menjadi organisasi yang mengusung

misi kemanusiaan, tetapi misi politik.

Hal ini dianggap menarik untuk dikaji sehingga penulis menjadikan buku

karya Zwitter ini sebagai salah satu referensinya.

1.6 KERANGKA PEMIKIRAN

Dalam menjelaskan peran serta strategi ICRC dalam pembebasan relawan

yang menjadi sandera di Suriah, penulis mencoba menggunakan beberapa konsep

dalam ilmu Hubungan Internasional yang relevan dengan kasus yang diangkat.

Sehingga dengan menggunakan konsep tersebut, diharapkan dapat membantu

penulis dalam penelitian kali ini. Beberapa konsep akan dijabarkan sebagai

berikut :

1.6.1 Konsep Diplomasi

Konsep diplomasi merupakan sebuah konsep dalam hubungan internasional

yang tidak dapat terlepas dari proses terjadinya hubungan antara satu negara

Page 22: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

11

dengan negara lainnya. Sebab, pada dasarnya sebuah negara akan menjalin

hubungan dengan negara lainnya, baik berupa kerjasama maupun perjanjian-

perjanjian. Kerjasama dan perjanjian antara dua aktor ini tentulah memerlukan

sebuah cara untuk mencapainya. Cara tersebutlah yang kemudian kita sebut

dengan diplomasi.

Dalam pandangannya, Barston mendefinisikan diplomasi sebagai berikut.

Diplomasi merupakan manajemen hubungan antar-negara dengan aktor-aktor

hubungan internasional lainnya. Negara melalui perwakilan resmi dan aktor-aktor

lain berusaha untuk menyampaikan, mengkordinasikan dan mengamankan

kepentingan nasional khusus atau yang lebih luas, yang dilakukan

melaluikorespondensi, pembicaraan tidak resmi, saling menyampaikan cara

pandang, lobby, kunjungan, dan aktivitas-aktivitas lainnya yang terkait.13

Sedangkan menurut Shoelhi, diplomasi merupakan soft power sebagai lawan

dari Hard Power yang mendasar pada kekuatan militer. Soft power inilah yang

kemudian didefinisikan sebagai kemampuan untuk mendapatkan apa yang

dikehendaki dengan mengajak dan menarik simpati orang lain, sehingga orang

lain bisa sama-sama mewujudkan keinginan kita.14

1.6.1.1 Bentuk-bentuk Diplomasi

Dalam prakteknya, komunikasi diplomatik sering kali terjadi dan

berlangsung dalam berbagai cakupan yaitu komunikasi kelompok kecil (small

group communication) atau kelompok sedang (middle group communication) 13

R.P. Barston, Modem Diplomacy, Longman, N.Y, 1997. hal. 1 14

Mohammad Shoelhi, DIPLOMASI: Praktik Diplomasi Internas!onal,SembiosaRekatama Media, Bandung, 2011, hal. 84

Page 23: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

12

dengan jumlah peserta yang terbatas serta waktu dan tempat yang telah

ditentukan.15

Adapun bentuk-bentuk diplomasi antara lain sebagai berikut :

1. Dialog

2. Persidangan

3. Konferensi Internasional

4. Kunjungan Kenegaraan

5. Seminar Internasional

6. Simposium

7. Negosiasi

8. Lobby16

1.6.1.2 Multytrack Diplomacy(Diplomasi Multijalur)

Macam-macam diplomasi tentu terbentuk sebagai pilihan bagi sebuah negara

dalam menjalankan diplomasi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh negara

tersebut.17

Terdapat Sembilan macam jalur diplomasi yang dihadirkan untuk

mencapai kepentingan negara.Kesembilan jalur tersebut antara lain sebagai

berikut.

A. Track pemerintahan (government)

B. Track non-pemerintah

C. Track bisnis

15

Mohammad Shoelhi, DIPLOMASI: Praktik Diplomasi Internas!onal,SembiosaRekatama Media, Bandung, 2011, hal. 84 16

Mohammad Shoelhi, DIPLOMASI: Praktik Diplomasi Internas!onal,SembiosaRekatama Media, Bandung, 2011, hal. 84 17

Diamond, Louise dan John Mc.Donald. Muti-track diplomacy: A system Approach to Peace. New York: Kumarian Press. 1996 Hal. 28

Page 24: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

13

D. Track warga negara privat (Private Citizen)

E. Track penelitian edukasi

F. Track aktivisme

G. Track agama

H. Track pendanaan

I. Track komunikasi dan media

Namun pada kasus pembebasan keenam staff ICRC dan satu relawan

Bulan Sabit Merah dalam penculikan yang dilakukan kelompok bersenjata Suriah,

konsep diplomasi yang relevan untuk menjelaskan kasus ini adalah jalur

diplomasi pada track kedua dan track kesembilan.

Diplomasi pada track kedua adalah jalur diplomasi non-pemerintah atau

professional. Pada jalur ini, seorang professional non-pemerintah mampu

mewujudkan perdamaian melalui resolusi konflik untuk menganalisa, mencegah,

menyelesaikan, serta mengakomodasi konflik internasional dengan cara

komunikasi, pemahaman, dan membangun hubungan baik dalam menghadapi

masalah secara bersama-sama.

Kelebihan pada jalur ini ialah dapat menunjukkan isu yang dihadapi dengan

jelas serta mampu mencari jalan alternatif dan improvisasi dalam pemecahan

masalah yang mungkin saja tidak terjangkau oleh pemerintah. Namun

kekurangannya ialah pencapaian konsensus membutuhkan waktu yang lama dan

Page 25: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

14

tidak terikat oleh hukum karena terbatasnya legitimasi yang dimiliki oleh seorang

aktor non-pemerintah.18

Adapun multytrack pada track kesembilan adalah komunikasi dan media. Jalur

kesembilan ini pada dasarnya memiliki tujuan untuk mewujudkan suatu

perdamaian melalui informasi19

serta menunjukkan bagaimana opini publik akan

dibentuk dan diungkapkan melalui sosial media, baik media cetak maupun

elektronik20

1.6.2 The Role of Public Opinion

Alex Mintz dalam bukunya yang berjudul Understanding Foreign Policy

Decision Making mengatakan bahwa ada empat faktor domestik yang

mempengaruhi suatu negara dalam pembuatan kebijakan luar negerinya. Faktor-

faktor tersebut yaituDiversionary tactics (Taktik pengalihan isu), Economic

Interest (Kepentingan ekonomi), The role of public opinion (Membangun opini

public), Electoral Cycles (Siklus pemilu).21

Alex Mintz menjadikan public opinion sebagai salah satu alat analisis dalam

melihat hal-hal yang memengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara. Opini

public merupakan faktor yang memengaruhi kebijakan melalui opini public

18

Diamond, Louise dan John Mc.Donald. Muti-track diplomacy: A system Approach to Peace. New York: Kumarian Press. 1996 Hal. 28 19

Diamond, Louise dan John Mc.Donald. Muti-track diplomacy: A system Approach to Peace. New York: Kumarian Press. 1996 Hal. 28 20

Institute for Multi-Track Diplomacy. http://imtd.org/about/ Diakses pada 13 September 2016 21

Alex Mintz and Karl DeRouen Jr, Understanding Foreign Policy Decision Making, Cambridge: Cambridge University Press, 2010 hal. 4

Page 26: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

15

seperti media massa dan sebagainya. Hal tersebut sering dijadikan salah satu opsi

suatu lembaga untuk mencapai kepentingannya.

Dalam melihat kasus inipun, konsep pembentukan opini publik sangat

berperan dalam upaya ICRC membebaskan keenam staffnya dan satu relawan

Bulan Sabit Merah. ICRC membangun opini publik bahwa segala bentuk

kekerasan terhadap relawan kemanusiaan, termasuk penculikan, adalah

pelanggaran terhadap hokum humaniter internasional lewat media-media local

maupun internasional. Opini publik inilah yang kemudian mengarahkan

masyarakat untuk mengecam segala tindakan kekerasan terhadap relawan

kemanusiaan, khususnya kasus penculikan terhadap enam staff ICRC dan satu

relawan Bulan Sabit Merah.

1.6.3 Humanitarian Action Concept

Humanitarian Action atau Aksi Kemanusiaan adalah suatu aktivitas yang

dilakukandalam kondisi darurat yang mengancam sisi kemanusiaan. Kondisi

tersebut bisa berupa bencana alam dan bencana yangdiakibatkan oleh manusia

sendiri (perang atau konflik). Tujuan aksi kemanusiaan ini adalah

untukmenyelamatkan hidup, mengurangi penderitaan dan menjaga harkat

kehidupan manusia.22

Dalam prinsip kemanusiaan, setiap manusia lebih baik melakukan kebaikan

untuk hidup dari pada harus menghancurkan hidup orang lain. Hal ini sejalan

22

GSDRC, Humanitarian Principles and Humanitarian Assistance,http://www.gsdrc.org/topic-guides/international-legal-frameworks-for-humanitarian-action/concepts/humanitarian-principles-and-humanitarian-assistance/ diakses pada 3 Desember 2016

Page 27: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

16

dengan statement Barnett yang mengatakan bahwa “... Aksi Kemanusiaan secara

umum dapat dimaknai sebagai pemberian bantuan yang terjadi, dalam hal ini

adalah konteks akibat dari bencana yang memudahkan untuk diterapkan pasca

konflik terjadi...”23

Humanitarianisme didasarkan oleh 4 prinsip fundamen, yakni:

Humanity(bahwa aksiini dilakukan murni untuk menolong dan melindungi orang

dari penderitaan), Impartiality(bahwa aksiini dilakukan murni untuk menolongdan

tidak memihak), Neutrality(bahwa aksi ini terpisah dari otonomi dan kepentingan

militer, ekonomi dan politik), dan Independen(Kemandirian). Keempat prinsip

inilah yang menjadi standar ketika relawan kemanusiaan ingin melakukan aksi-

aksi kemanusiaan.24

Salah satu organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan adalah ICRC

(International Committee of Red Cross). Hadirnya ICRC di tengah konflikpun

patut dihargai oleh masing-masing pihak yang sedang berkonflik. Hal seperti itu

dilaksanakan guna menjamin keselamatan para staff juga agar tugas relawan

kemanusiaan dapat berjalan dengan baik. Sehingga jaminan perlindungan

terhadap relawan kemanusiaan harus dikedepankan oleh masing-masing aktor

yang sedang terlibat konflik. Baik dalam kondisi armed conflict maupun non-

armed conflict, perlindungan merekasama-sama dijamin dengan konsep

perlindungan terhadap Protected Person dalam Hukum HumaniterInternasional

23

Michael Barnett. Humanitarianism Transformed. American Political Science Association. Perspectives on Politics, Vol. 3, No. 4, 2005, Hal 723-74. 24

Slim, Hugo. (1997). "Relief agencies and moral standing in war: Principles of humanity, neutrality, impartiality and solidarity1" dalam Journal Development in Practice. Volume 7, 1997 - Issue 4. Taylor & Francis, Ltd. on behalf of Oxfam GB.

Page 28: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

17

1.6.4 Protected Person Concept

Protected person adalah orang-orang yang harus dilindungi ketika konflik

terjadi.Protected Person meliputi prajurit yang sudah tidak dapat melanjutkan

pertempuran, anggota dinas kesatuankesehatan dan rohaniwan, tawanan perang,

dan penduduk sipil.25

Dalam konsep ini, sangat ditekankan perlindungan terhadap

orang-orang yang dilindungi seperti disebutkan di atas. Mereka harus dilindungi

dan senantiasadihargai harga dirinya sebagai manusia, sehingga tidak boleh

menjadi target kekerasan lainnya.

Prinsip inilah yang sebenarnya menjadi dasar dari Hukum Humaniter

Internasional, bahwa perlindungan terhadap aktor-aktor tertentu sangatlah penting

demi menghindari penderitaan yang luar biasa. ICRC merupakan salah satu

protected person bila dilihat dari dua aspek. Pertama dengan melihat ICRC dan

pekerja kemanusiaannya sebagai warga sipil, sementara aspek lainnya dengan

melihat keberadaan ICRC yang dijamin secara khusus sebagai badan humaniter

internasional.

1.7 METODE PENELITIAN

Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif. Masri Singarimbun

(1989) menyatakan, bahwa penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan, yaitu :

a. Untuk mengetahui perkembangan sarana fisik tertentu atau frekuensi

terjadinya suatu aspek fenomena sosial tertentu

25

International Committee of Red Cross, “Persons Protected in International Humanitarian Law”, https://www.icrc.org/eng/war-and-law/protected-persons/overview-protected-persons.htm Diakses pada 3 Desember 2016

Page 29: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

18

b. Untuk mendeskripsikan secara terperinci fenomena sosial tertentu,

umpamanya interaksi sosial, sistem kekerabatan, dan lain-lain.

Model penelitian seperti ini biasanya dilakukan dengan tanpa melibatkan

sebuah rumusan hipotesa yang ketat. Berdasarkan pemikiran tersebut maka

penulis tidak merumuskan hipotesa terlebih dahulu dalam penelitian ini. Hal

tersebut dilakukan karena upaya ICRC dalam kasus ini tidak dapat di reka-reka

untuk mendapatkan jawaban sementara terlebih dahulu. Selain itu, metode

penulisan di atas juga bertujuan untuk memudahkan penulis dalam menganalisis

upaya ICRC dalam pembebasan 7 relawan kemanusiaan yang di sandera di Suriah

tahun 2013.

Sifat tulisan ini adalah deskriptif analisis, penulis akan memaparkan dan

mendeskripsikan sejumlah fakta-fakta yang berkaitan dengan pembahasan skripsi

dan dijelaskan mengunakan teori dalam Hubungan Internasional. Selain itu,

penelitian kali ini juga menggunakan studi kasus situasional di mana peneliti akan

memilih suatu kasus yang kemudian diangkat menjadi pembahasan yang akan

terfokus. Pemilihan kasus ini didasari pada perlunya pengamatan terhadap strategi

apa yang akan diambil ICRC dalam upayanya menyelamatkan ketujuh

relawannya yang di sandera militan Suriah.

Dalam penelitian ini penulis mengunakan sumber data yang terbagi menjadi

dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang penulis gunakan

adalah dokumen-dokumen dan wawancara. Sedangkan data sekunder berasal dari

Page 30: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

19

sumber kepustakaan, seperti; buku, jurnal, dan data dari situs-situs internet yang

dianggap relevan dengan permasalahan dalam penelitian ini.

Orang yang akan menjadi narasumber wawancara penulis antara lain;

Kushartoyo Budi, Communication Officer of ICRCdan untuk mendapatkan data

yang lebih lengkap, penulis juga mewawancarai Bapak Irfan R Hutagalung,

seorang ahli Hukum Humaniter Internasional yang juga merupakan dosen

pengampu mata kuliah Hukum Humaniter Internasional di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk dapat memberikan gambaran yang jelas dalam penyusunan skripsi ini,

maka penulis membuat sistematika penulisan yang terdiri dari 5 bab. Yang

sistematikanya sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Sebagai pendahuluan dalam bab ini, akan dipaparkan bagaimana teknis

penulisan penelitian ini. Teknis penulisan tersebut mencakup pernyataan masalah,

pertanyaan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

kerangka pemikiran, metode penelitian, dan yang terakhir adalah sistematika

penelitian.

BAB II. INTERNATIONAL COMMITTEE OF THE RED CROSS DAN

PERANNYA DALAM KONFLIK SURIAH

Page 31: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

20

Bab ini akan menjelaskan tentang pengertian dari ICRC serta bagaimana

status hukum, prinsip dasar dan kegiatan ICRC. Selain itu, dalam bab ini juga

akan dipaparkan bagaimana rekam jejak serta dampak dari konflik bersenjata

yang terjadi di Suriah. Bagian terakhir dalam bab ini akan menjelaskan bagaimana

peran ICRC dalam konflik Suriah.

Keseluruhan penjelasan dalam bab ini akan saling berkaitan dan menjadi

pengantar dalam memahami kasus yang diteliti pada penelitian ini. Sehingga,

untuk mencapai pemahaman tersebut, dibutuhkan pemahaman pada point-point

yang akan dijelaskan dalam bab ini.

BAB III. KASUS PENCULIKAN 7 RELAWAN OLEH KELOMPOK

BERSENJATA SURIAH

Bab ini akan menjelaskan lebih spesifik tentang kasus yang akan diteliti pada

penelitian kali ini. Penjelasan tersebut mencakup penculikan keenam staff ICRC

dan satu relawan Bulan Sabit Merah dalam konflik Suriah serta pengetahuan

tentang kelompok bersenjata yang menculik ketujuhnya. Dengan memahami

penjelasan pada bab ini, maka diharapkan pembaca juga akan memahami kasus

yang akan diteliti pada bab selanjutnya.

BAB IV. ANALISIS UPAYA ICRC DALAM PEMBEBASAN 6 STAFF ICRC

DAN 1 RELAWAN BULAN SABIT MERAH KORBAN PENCULIKAN

Bab ini secara rinci akan menganalisa bagaimana upaya yang dilakukan ICRC

dalam pembebasan tujuh relawan yang diculik oleh kelompok bersenjata di

Suriah. Penjelasan dalam bab ini juga sekaligus akan menjawab pertanyaan

penelitian yang sudah terlebih dahulu dituliskan pada bab pertama. Sebagai

penguat analisis, sebagian besar data dalam bab ini didapatkan melalu hasil

wawancara langsung dengan pihak terkait, dalam hal ini adalah pihak ICRC.

BAB V. PENUTUP

Page 32: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

21

BAB 2

INTERNATIONAL COMMITTEE OF THE RED CROSS

DAN PERANNYA DALAM KONFLIK SURIAH

Bab ini akan menjelaskan tentang pengertian dari ICRC serta bagaimana

status hukum, prinsip dasar dan kegiatan ICRC. Selain itu, dalam bab ini juga

akan dipaparkan bagaimana rekam jejak serta dampak dari konflik bersenjata

yang terjadi di Suriah. Bagian terakhir dalam bab ini akan menjelaskan bagaimana

peran ICRC dalam konflik Suriah. Keseluruhan penjelasan dalam bab ini akan

saling berkaitan dan menjadi pengantar dalam memahami kasus yang diteliti pada

penelitian ini. Sehingga, untuk mencapai pemahaman tersebut, dibutuhkan

pemahaman pada point-point yang akan dijelaskan dalam bab ini.

2.1 Pengertian dan Sejarah International Committee of the Red Cross

ICRC merupakan sebuah organisasi yang bekerja berdasarkan mandat Geneva

Conventionyang tujuannya adalahmemberikan pertolongan pada korban perang.

Digagas oleh seorang tokoh bernama Henry Dunant (1828-1910), warga

keturunan Swiss yang mendapatkan nobel perdamaian pada tahun 1901.26

Gagasan ini berawal dari kisah pilu perang antara Austria dan Prancis pada 24

Juni 1859 di Solferino yang menewaskan 6000 orang, serta melukai hamper

35.000 lainnya.27

Perjalanan yang dilakukan Dunant untuk urusan bisnis pada satu hari justru

semakin memperlihatkan secara nyata bagaimana dampak perang yang tidak

timbang pilih. Ia menyaksikan sendiri ribuan korban berjatuhan tanpa ada satupun

orang yang berusaha untuk menyelamatkannya. Peristiwa inilah yang kemudian

26

ICRC, Henry Dunant (1928-1910), https://www.icrc.org/eng/resources/documents/misc/57jnvq.htm, diakses pada 6 Juni 2017 27

ICRC, Solferino and the International Committee of the Red Cross, 2010https://www.icrc.org/eng/resources/documents/feature/2010/solferino-feature-240609.htm Diakses pada 6 Mei 2017

Page 33: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

22

menginspirasi sebuah karya yang ditulisnya dengan judul “Kenangan dari

Solferino (A Memory of Solferino) pada tahun 1862.28

Dalam karyanya ini, Henry Dunant menawarkan dua gagasan penting, yaitu

pertama, membentuk organisasi kemanusiaan internasional, yang dapat

dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit yang

cedera di medan perang. Gagasan ini terealisasi dengan terbentuknya suatu

organisasi kemanusiaan internasional, yaitu Komite Internasional Palang Merah

atau dikenal dengan sebutan ICRC (International Committee of the Red Cross)

melalui Konferensi Internasional di Jenewa (Swiss) pada 1863.29

Gagasan yang kedua adalah mengadakan perjanjian internasional guna

melindungi prajurit yang cedera di medan perang, serta sukarelawan dari

organisasi tersebut pada waktu memberikan perawatan.30

Kedua gagasan yang dituangkan dalam karyanya ini membuka mata setiap

orang dan raja-raja yang ada di Eropa tentang dampak negative perang. Namun

demikian, untuk merealisasikan gagasan-gagasan Dunant tersebut dibutuhkan

kesepakatan negara-negara dunia terkhusus negara-negara yang sedang terlibat

perang. Dan tentu hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang.

Pada awalnya, komite ini bernama The International Committee to Aid

Military Wounded yang kemudian beralih nama menjadi International Committee

of the Red Cross (ICRC)31

Saat ini, ICRC berlokasi di Swiss yang kemudian diperkuat posisi ICRC di

negara tersebut melalui perjanjian keduanya pada 19 maret 1993. Perjanjian itu

kemudian menentukan status serta markas ICRC di Swiss.32

28

ICRC, Hukum Humaniter Internasional Menjawab Pertanyaan Anda, 2008 hal. 8 29

Henry Dunant, A Memory of Solferino, USA, Hal: 129-130 30

Henry Dunant, A Memory of Solferino, USA, Hal: 129-130 31

Henry Dunant, A Memory of Solferino, USA, Hal: 131 32ICRC, Agreement between the International Committee of the Red Cross and the Swisss

Federal Council to determine the legal status of the Committee in Switzerland, 19 March 1993, Article 1, https://casebook.icrc.org/case-study/agreement-between-icrc-and-switzerlanddiakses 6Mei 2017.

Page 34: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

23

2.2 Status Hukum ICRC

Ditinjau dari Hukum Humaniter Internasional, status hukum ICRC dapat

dilihat dari pernyataannya yang menyatakan bahwa, “As an association governed

by Article 60 and following of the Swisss Civil Code, the ICRC has legal

personality” (Sebagai asosiasi yang diatur oleh Pasal 60 dan mengikuti Hukum

Perdata Swiss, ICRC memiliki kepribadian hukum).33

Seperti diketahui, pasal 60

dari Hukum Perdata Swiss ini berlaku bagi hampir seluruh organisasi nirlaba

seperti Organisasi Masyarakat, Politik hingga kemanusiaan seperti ICRC.

ICRC merupakan subjek hukum internasional yang memiliki status Sui

Generisatau bentuk khusus dalam organisasi internasional. Hal ini disebabkan

adanya mandat yang diberikan kepada ICRC oleh negara-negara dalam Konvensi

Jenewa yang menjelaskan kedudukan ICRC tersebut.34

Dalam tinjauan ini, ICRC telah mengklaim statusnya sebagai subjek hukum

internasional. Klaim ini telah ditunjukan baik di hadapan ICTY (International

Criminal Tribunal for Former Yugoslavia)serta dalam dokumen-dokumen internal

yang dipublikasikannya.35

Mandat dan status hukum ICRC berbeda dengan PBB dan juga LSM pada

umumnya. ICRC memperoleh hak istimewa dan kekebalan. Seperti kekebalan

hukum, yang melindunginya dari proses admnistratif dan pengadilan, dan tidak

dapat di ganggu gugat gedung, arsip serta dokumen-dokumen ICRC lainnya.

2.3 Prinsip-prinsip dasar ICRC

Dalam menjalankan misinya, ICRC tidak terlepas dari tujuh prinsip dasar

yang dimilikinya. Ketujuh prinsip dasar inilah yang harus diutamakan bagi setiap

33

ICRC, Statutes of The International Committee of the Red Cross, 2013 https://www.icrc.org/eng/resources/documents/misc/icrc-statutes-080503.htm Diakses pada 8 Juni 2017 34

Yves Beigbeder, The Roles and Status of International Humanitarian Volunteers and Organization (The Right and Duty to Humanitarian Assistance), Martinus Nijhoff Publishers, London, 1991 Hal. 321 35

Tarcisio Gazzini, A Unique Non-State Actor: The International Committee of the Red Cross, Provisional Draft Comnmittee on Non-State Actors,Leuven: University of Leuven, 2009, hal. 3

Page 35: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

24

relawan kemanusiaan ICRC dalam melaksanakan tugasnya dimana tempatnya

bertugas.

Kemanusiaan (Humanitiy) menjadi prinsip pertama dari ketujuh prinsip yang

ada. Seorang relawan ICRC wajib memberikan bantuan tanpa tebang pilih kepada

korban di medan perang dengan mencegah dan meringankan penderitaan mereka.

Prinsip kemanusiaan ini kemudian dilengkapi dengan prinsip berikutnya yaitu

ketidakberpihakan (Impartiality). Relawan ICRC dalam membantu korban, harus

memiliki tujuan kemanusiaan dan tentunya tanpa diskriminasi atas perbedaan

bangsa, ras, agama, status sosial atau pandangan politik korbannya. Dengan

demikian, tidak ada satu alasanpun bagi seorang relawan untuk tidak memberikan

pertolongan terhadap korban di tempatnya bertugas.

Prinsip berikutnya adalah netralitas(Neutrality). Sikap relawan kemanusiaan

yang netral sangat diperlukan agar tetap dapat di percaya oleh semua pihak,

sehingga dalam gerakannya, ICRC tidak berpihak terhadap konflik yang terjadi

serta tidak terlibat dalam pertentangan politik, ras, agama dan ideologi.

Berikutnya adalah Mandiri (Independence), dimana sebagai sebuah organisasi

yang bergerak dibidang kemanusiaan, ICRC harus mempertahankan otonominya

supaya dapat bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip gerakan.

Gerakan ICRC juga tidak didorong oleh keinginan untuk memperoleh

keuntungan tertentu. Oleh karenanya, ICRC juga dituntut untuk tidak memiliki

motivasi lain selain misi kemanusiaan. Inilah yang kemudian masuk kedalam

prinsip dasar ICRC berikutnya yaitu Sukarela (Voluntary Service).

Selain itu, perhimpunan palang merah dan bulan sabit merah di suatu negara

hanya boleh ada satu dan harus terbuka bagi semua orang serta melakukan tugas

kemanusiaan di negaranya, prinsip ini masuk ke dalam kesatuan (Unity). Dan

terakhir dari ketujuh prinsip dasar ICRC adalah kesemestaan (Universality).

Page 36: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

25

Gerakan ICRC mempunyai status yang setara dan tanggung jawab serta kewajiban

yang sama dalam membantu satu samalain di seluruh dunia.36

2.4 Fungsi dan Kegiatan ICRC

Selain prinsip, perlu juga kita ketahui fungsi ICRC sebagai salah satu subjek

hukum internasional. Terdapat enam fungsi ICRC dalam situasi sengketa

bersenjata Internasional dan non-Internasional. Keenam fungsi tersebut antara

lain;

ICRC berfungsi untuk memantau (monitor) seberapa jauh Hukum Humaniter

ditaati oleh negara-negara yang berkonflik. Promosi, yaitu melakukan upaya

promosi terhadap masyarakat luas, militer dan institusi pendidikan mengenai apa

itu Hukum Humaniter Internasional secara detail. Katalisator, yaitu upaya ICRC

untuk menciptakan diskusi terhadap kelompok tertentu tentang perlindungan

terhadap korban perang.

ICRC juga berfungsi sebagai pelindung dengan melakukan upaya pemberian

perlindungan terhadap Hukum Humaniter Internasional dari segala pelanggaran

dan penentangan lainnya. Pelaksana, yaitu melaksanakan pemberian bantuan

terhadap korban dalam situasi konflik . Dan yang terakhir adalah melakukan

pengawasan serta memberi peringatan terhadap negara-negara yang melanggar

Hukum Humaniter Internasional.

Adapun kegiatan ICRC di lokasi konflik mencakup:

Memberikan perlindungan terhadap manusia pada situasi konflik bersenjata.

Tujuannya adalah untuk memperkecil bahaya yang mengancam orang-orang

dalam situasi tersebut, mencegah perlakuan diluar batas kemanusiaan terhadap

korban perang serta mengupayakan agar korban perang tetap mendapatkan

haknya.

36

ICRC, The Fundamental Principles of the International Committee of Red Cross, https://www.icrc.org/eng/resources/documents/misc/fundamental-principles-commentary-010179.htmvDiakses pada 23 Mei 2017

Page 37: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

26

Selain melindungi, kegiatan lain ICRC di lokasi konfllik adalah memberikan

bantuan kepada korban konflik, baik dari pihak sipil maupun militer. Hal ini

dilakukan demi meminimalisir dampak perang bagi warga sipil maupun non-sipil.

Bantuan yang diberikan dapat berupa makanan, obat-obatan, serta pemberian

pelayanan yang sifatnya esensial di lokasi konflik seperti pembangunan instalasi

air bersih serta pelayanan medis.

Selain memberikan perlindungan dan bantuan, ICRC juga melakukan kegiatan

pencegahan. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan Hukum Humaniter

Internasional serta menyebarluaskan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dasar,

cita-cita, dan kegiatan-kegiatan ICRC guna meminimalisir pelanggaran-

pelanggaran dalam konflik bersenjata antara dua negara atau lebih.

Perlu kita ketahui bahwa kegiatan-kegiatan ICRC diatas berasaskan

padaprinsip dasar yang telah disepakati bersama seperti telah disebutkan diatas.

Antara lain asas kemanusiaan, non-diskriminasi, tidak memihak, independen,

sukarela, kesatuan, dan universalitas.37

Prinsip, fungsi serta kegiatan ICRC yang baru saja dipaparkan dirasa sangat

perlu diketahui sebagai dasar pemahaman dalam memahami penelitian ini.

Dengan mengetahui prinsip fungsi serta kegiatan ICRC seperti dijelaskan di atas,

maka diharapkan pembaca dapat mengerti status ICRC sebagai salah satu subjek

hokum internasional di lokasi konflik.

Selain perlu mengetahui status, prinsip, fungsi serta kegiatan ICRC di atas,

untuk memahami penelitian kali ini juga perlu dipahami bagaimana sejarah

konflik Suriah hingga saat ini. Tujuannya agar pembaca mengetahui penyebab

serta aktor-aktor apa saja yang terlibat dalam konflik tersebut. Kilas balik konflik

Suriah akan menjadi pembahasan selanjutnya.

37

Syahmin AK, “hukum internasional humaniter 2 (bagian khusus)”,ARMICO, Bandung, 1985, hal. 26

Page 38: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

27

2.5 Kilas Balik Konflik Suriah

Suriah merupakan sebuah negara yang terletak di Asia Barat dengan Ibu Kota

bernama Damaskus. Suriah berbatasan langsung dengan Lebanon dan Laut

Mediterania di bagian barat, dengan Turki di bagian utara. Irak di bagian Timur.

Dan dengan Yordania selatan serta Israel di bagian barat daya.38

Penduduk Suriah berjumlah 22.500.000 jiwa yang terbagi kedalam beberapa

etnis dan agama. Muslim menguasai hampir 85% dari total populasi penduduk

Suriah. 80% dari 85% tersebut adalah Sunni dan 5% lainnya adalah Syiah.

Adapun 15% sisanya dianut oleh pemeluk agama kristian.39

Konflik Suriah yang sampai saat ini masih berlangsung berawal dari

penangkapan 15 pemuda yang melakukan protes pada pemerintahan Asad di

sebuah kota kecil di Suriah bernama Daraa.40

mereka melakukan protes dengan

menuliskan kata-kata yang menolak pemerintahan Assad pada dinding sebuah

bangunan di Suriah.

Penangkapan 15 pemuda ini kemudian melahirkan gelombang protes oleh

sekelompok masyarakat yang menuntut pembebasan 15 pemuda tersebut pada

tahun 2011. Namun, protes yang dilaksanakan secara damai tersebut ditanggapi

secara berlebih oleh tentara Asad. Mereka melepaskan tembakan kearah

demonstran sehingga mengakibatkan empat demonstran meninggal.41

Alih-alih

meredakan protes, aksi brutal tentara Asad malah menyebabkan gelombang protes

yang lebih luas.

Protes dan demonstrasi inilah yang kemudian meluas menjadi perang sipil

antara rakyat dengan pemerintah Suriah. Pada April ditahun 2011, usai shalat

Jumat, demonstrasi kembali pecah dan dilakukan hampir di seluruh negeri.

Pasukan keamanan kembali berusaha untuk membubarkan aksi demontrasi

dengan kekerasan hingga jatuhnya korban tidak terelakan. Untuk meredam protes,

38

Medomed, Syria Physical Geography Data, http://medomed.org/2010/syria-physical-geography-data/ Diakses pada 18 Mei 2017 39

Reeva S. Simon, Mattar Philip, Encyclopedia of the Modern Middle East (Volume 4), New York. Hal 1712 40

Stephen Starr, Revolt in Syria, Eye Witness to the uprising. London 2012 Hal. 3 41

Britannica, Syrian Civil War, 2017 https://www.britannica.com/event/Syrian-Civil-War Diakses pada 18 Mei 2017

Page 39: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

28

pemerintah berusaha untuk membuat peraturan yang mengatur aksi demonstrasi.

Dimana semua bentuk demonstrasi yang melibatkan masyarakat luas serta

dilaksanakan di area umum harus dengan izin dari pemerintah. Menteri dalam

negeri Suriah yang baru diangkat mendesak rakyat Suriah agar tidak melakukan

demonstrasi dengan menyatakan bahwa pemerintah akan terus menganggap

demosntrasi sebagai ancaman nasional.

Aksi tersebut membuat sejumlah kepala negara dan organisasi HAM

menyerukan pemberhentian aksi militer terhadap warga sipil Suriah. Negara serta

organisasi yang hadir justru makin memperumit konflik antara keduanya. Turki,

Arab Saudi dan Qatar bergabung mendukung kelompok yang menolak

pemerintahan Asad. Sedangkan Lebanon, Iran dan Hizbullah mendukung

pemerintahan Asad. Negara-negara sekutu yang memihak pemerintah Suriah dan

pemberontak sama-sama meningkatkan dukungan mereka yang menyebabkan

meningkatnya kemungkinan perang sipil.

Faktor penyebab alotnya konflik Suriah begitu kompleks. Sehingga untuk

menjelaskannya, dibutuhkan analisis yang sangat kuat dengan berbagai sumber

yang terperinci. Namun demikian, terdapat empat factor yang bermain pada suatu

konflik. Keempat factor tersebut antara laintriggers (pemicu), pivotal (akar),

mobilizing (peran pemimpin) dan aggravating (faktor yang memperburuk atau

memperuncing situasi konflik).42

Secara umum, penyebab konflik internal yang terjadi di Suriah dapat kita

petakan menjadi dua faktor. Faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

mencakup kesenjangan antara pemerintah dan sipil, represi aparat keamanan,

tuntutan reformasi terhadap rezim Asad yang telah berkuasa selama hampir 40

tahun.

Adapun faktor eksternal dari konflik Suriah antara lain kepentingan politik,

ekonomi dan keamanan negara-negara internasional. Hal tersebut tak dapat

ditampikkan mengingat Suriah merupakan salah satu negara yang menolak serta

menunjukkan sikap perlawanannya terhadap Israel. Hal tersebut memicu negara-

42

Fen Osler Ampson and David M. Malone, From Reaction to Conflict Prevention: Opportunities for UN System. Lynne Rienner Publisher, London 2002 Hal. 22

Page 40: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

29

negara yang bersekutu dengan Israel, diantaranya Amerika dan NATO, turut

ambil kepentingan di Suriah guna menumbangkan rezim Asad tersebut.

2.6 Perkembangan konflik Suriah.

Konflik Suriah yang awalnya merupakan bentuk protes terhadap rezim

diktator kini seakan menjadi konflik antar kekuatan. Konflik tersebut berhasil

membagi Suriah menjadi empat wilayah yang sama-sama kuat.

Utara Suriah menjadi basis kekuatan Milisi Kurdi. Mulai dari Provinsi

Hasakah hingga Aleppo Timur ditambah daerah Ifrin di Timur Laut Suriah.43

Sedangkan kelompok oposisi Suriah menempati sebagian besar wilayah Aleppo

Timur serta wilayah pedesaannya. Daulah Islamiyah mengontrol sebagian wilayah

Aleppo dan daerah pedesaannya, daerah gurun di sisi Timur Suriah serta Provinsi

Raqqah dan Dier Zour. Adapun wilayah Suriah Barat masih dikuasai oleh rezim

Suriah yang sedang berkuasa. Mulai dari Turki di Utara hingga perbatasan

Yordania di Selatan.44

Konflik yang telah berlangsung selama enam tahun masih dapat dirasakan

hingga saat ini. Terakhir, terjadi serangan yang diduga dilakukan oleh pemerintah

dengan menggunakan senjata kimia terhadap para pemberontak di wilayah Khan

Sheikhoun, Provinsi Idlib, yang dikuasai para pemberontak pada April 2017.45

Serangan ini menyebabkan 11 anak dan 47 orang dewasa tewas.46

Terhitung sejak

dimulainya konflik hingga Maret 2017, konflik Suriah sudah menewaskan

206.293 korban jiwa termasuk 24.799 anak-anak dan 23.502 wanita.47

43

Al-Jazeera, Syrian Civil War Map, http://www.aljazeera.com/indepth/interactive/2015/05/syria-country-divided-150529144229467.html Diakses pada 20 Mei 2017 44

Al-Jazeera, Syrian Civil War Map, http://www.aljazeera.com/indepth/interactive/2015/05/syria-country-divided-150529144229467.html Diakses pada 20 Mei 2017 45

BBC Indonesia, 'Serangan' senjata kimia di Suriah, siapa yang bertanggung jawab?, http://www.bbc.com/indonesia/dunia-39514573 Diakses pada 20 Mei 2017 46

Al-Jazeera, 'Toxic gas attack' in Syria kills at least 58 people,http://www.aljazeera.com/news/2017/04/attack-syria-kills-35-people-170404075153415.html Diakses pada 20 Mei 2017 47

Syrian Network for Human Right (SNHR), The 6th Anniversary of the Breakout of the Popular Uprising towards Freedom, and the Killing of the First Civilians, Syria, 2017 Hal.4-5

Page 41: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

30

2.7 Dampak Konflik Suriah

Syrian Network for Human Right merilis data terbaru korban perang Suriah

selama enam tahun telah merenggut 206.923jiwa. Angka ini meningkat hampir

dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya.48

Data Korban Perang Suriah

Sumber: Syrian Network for Human Right (SNHR), The 6th Anniversary

of the Breakout of the Popular Uprising towards Freedom, and the Killing of the

First Civilians, Syria, 2017 Hal.5

Selain itu, konflik Suriah mengakibatkan kota-kota bersejarah menjadi hancur.

Aleppo yang merupakan salah satu kota bersejarah terbesar Suriah telah hancur,

kompleks Masjid Umayyah yang kuno dan sangat terkenal telah dihancurkan.

Hampir semua tempat Warisan Dunia Suriah versi Badan Pelestarian Budaya PBB

(UNESCO) telah rusak. Termasuk di kota sebelah utara Aleppo, kota kuno Bosra

48

Syrian Network for Human Right (SNHR), The 6th Anniversary of the Breakout of the Popular Uprising towards Freedom, and the Killing of the First Civilians, Syria, 2017 Hal.4-5

Page 42: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

31

di selatan, salah satu istana abad pertengahan yang paling penting dilestarikan di

dunia Crac des Chevaliers serta situs arkeologi Palmyra.49

Bukan hanya itu, kota Suriah yang porak poranda juga menyebabkan

5.008.473 warganya harus mengungsi ke negara-negara tetangga, diantaranya

Turki.50

Korban yang terus berjatuhan membuat ICRC, selaku organisasi yang

bergerak dibidang kemanusiaan, turut andil dalam menyikapi konflik ini. Namun

demikian, terdapat pelanggaran Hukum Humaniter Internasional dimana terdapat

kasus penculikan 7 relawan yang terdiri dari enam staff ICRC dan satu relawan

Bulan Sabit Merah oleh sekelompok militan di Suriah. Bab selanjutnya akan

menjelaskan lebih rinci bagaimana kasus penculikan ke tujuh relawan

kemanusiaan ICRC tersebut.

2.8 Peran ICRC di Konflik Suriah

Konflik Suriah yang berlangsung sejak 2011 hingga saat ini sudah memakan

korban hampir 207 ribu jiwa di berbagai wilayah di Suriah.51

Belum lagi korban

luka dan korban selamat yang harus meninggalkan tempat tinggal mereka menuju

daerah sekitar perbatasan demi keselamatan. Juga akses terhadap kebutuhan

seperti makanan, air dan obat-obatan yang sangat sulit. Kenyataan ini membawa

Suriah ke dalam status krisis kemanusiaan karena pemerintah Suriah tidak dapat

melindungi keamanan warga negaranya sendiri.52

Sebagai organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan, International

Committee of the Red Cross (ICRC) turut terlibat aktif dalam konflik bersenjata di

Suriah dengan memastikan perlindungan dan bantuan bagi korban konflik di sana.

Keterlibatan ICRC tersebut ditanggapi positif bagi masyarakat internasional.

49

Rr Laeny Sulistyawati (2016). Lima Dampak Memilukan Enam Tahun Perang Suriah. http://m.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/16/03/16/o43r7j377-lima-dampak-memilukanenam-tahun-perang-suriah-part1diakses pada 19 Mei 2017. 50

Dunia News Viva, Sudah Lebih Dari 5 Juta Warga Suriah Tinggalkan Negaranya, http://dunia.news.viva.co.id/news/read/899723-sudah-lebih-dari-5-juta-warga-suriah-tinggalkan-negaranya Diakses pada 20 Mei 2017 51

Syrian Network for Human Right (SNHR), The 6th Anniversary of the Breakout of the Popular Uprising towards Freedom, and the Killing of the First Civilians, Syria, 2017 Hal.4-5 52

UNICEF, Syrian Crisis,https://www.unicef.org/emergencies/syria/ Diakses pada 24 Juli 2017

Page 43: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

32

ICRC diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada, khususnya

dalam mengenai permasahalan kemanusiaan di Suriah.

Salah satu bentuk bantuan ICRC kepada korban konflik Suriah adalah

memberikan suplai makanan dan minuman. Selain itu, ICRC juga mengupayakan

terbangunnya kembali komunikasi warga sipil yang terpisah dengan

keluarganya.53

ICRC juga bekerjasama dengan Syrian Arab Red Crescent (SARC)

dalam mendistribusikan makanan untuk 770.000 korban konflik dalam sepuluh

daerah di Suriah seperti Damaskus, Rural Damaskus, Homs dan Deir Ez Zor.54

Di Aleppo, upaya ICRC berhasil menghasilkan penyediaan air bersih bagi

lebih dari 1.5 juta orang. Truk yang disewa ICRC juga berhasil memasok air

bersih untuk lebih dari 101.000 penduduk Homs, pedesaan Damaskus dan Deir Ez

Zour.55

Dalam penyediaan air bersih, ICRC bekerjasama dengan insinyur dan

perusahaan lokal dalam perbaikan dan penyediaan komponen penting yang

dibutuhkan oleh stasiun air dan pabrik pengelola air bersih.

Dari segi kesehatan, ICRC mengupayakan penyediaan alat-alat medis serta

alat bedah ke tempat-tempat rawan konflik baik yang dikuasai oleh oposisi

maupun pemerintah. Selain itu, tim kesehatan ICRC yang bermarkas di Damaskus

juga menyumbangkan peralatan kesehatan di dua rumah sakit di Barzeh yang

memungkinkan untuk merawat 100 pasien.56

Dalam penanggulangan krisis kemanusiaan di Suriah, khususnya anak-anak

korban perang, ICRC bekerjasama dengan United Nations International

Children's Emergency Fund (UNICEF) dan beberapa NGO yang berada di Suriah

seperti Save the Children dan Christian Children Fund berupaya untuk

53

ICRC. Syria: Facts and Figures, January and February 2014,https://www.icrc.org/eng/resources/documents/fact-figures/03-14-syria-facts-figures-january-february-2014.htm Diakses tanggal 8 Juni 2017 54

ICRC. Syria: Facts and Figures, January and February 2014,https://www.icrc.org/eng/resources/documents/fact-figures/03-14-syria-facts-figures-january-february-2014.htm Diakses tanggal 8 Juni 2017 55

ICRC. Syria: Facts and Figures, January and February 2014,https://www.icrc.org/eng/resources/documents/fact-figures/03-14-syria-facts-figures-january-february-2014.htm Diakses tanggal 8 Juni 2017 56

ICRC. Syria: Facts and Figures, January and February 2014,https://www.icrc.org/eng/resources/documents/fact-figures/03-14-syria-facts-figures-january-february-2014.htm Diakses tanggal 8 Juni 2017

Page 44: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

33

memulihkan kondisi mental anak-anak korban perang melalui program psycho-

social.57

ICRC juga bekerjasama dengan dengan kementerian Suriah dan LSM-LSM

untuk memenuhi hak anak-anak korban konflik bersenjata di Suriah. Kerjasama

tersebut fokus pada tiga hal, antara lain:Upaya memberikan dukungan untuk

membentuk kebijakan nasional Suriah, kerangka hukum, advokasi tentang

perlindungan hak asasi manusia khususnya anak-anak; Membangun kapasitas

kelembagaan dan sistem untuk perlindungan terhadap semua warga sipil

khususnya anak-anak; Serta meningkatkan Pengetahuan dan pemahaman tentang

masalah perlindungan hak asasi manusia dan khususnya anak di Suriah.58

Tindakan ICRC yang responsif membantu korban konflik yang terjadi di

Suriah ternyata berbanding terbalik dengan perlakuan yang mereka terima dari

aktor-aktor yang sedang berkonflik. Kendati telah menggunakan lambang khusus

yang menandakan bahwa mereka adalah relawan kemanusiaan yang bukan

merupakan target perang, ICRC tetap menerima perlakuan negative yang bahkan

seringkali mengancam nyawa mereka. Salah satunya adalah penculikan tujuh

relawan ICRC oleh kelompok bersenjata Suriah. Penculikan tersebut akan dibahas

lebih lengkap dalam bagian berikutnya.

57

UNICEF, Syrian Refugees, https://www.unicef.org/appeals/syrianrefugees.html Diakses pada 8 Juni 2017 58

Cornelius Bernad, Peran ICRC dalam menagani krisis kemanusiaan di Suriah,Journal Ilmu Hubungan Internasional, Vol.2, No.1, 2014:54-55

Page 45: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

34

BAB 3

KASUS PENCULIKAN 7 RELAWAN OLEH KELOMPOK BERSENJATA

SURIAH

Bab ini akan menjelaskan lebih spesifik tentang kasus yang akan diteliti pada

penelitian kali ini. Penjelasan tersebut mencakup penculikan keenam staff ICRC

dan satu relawan Bulan Sabit Merah dalam konflik Suriah serta pengetahuan

tentang kelompok bersenjata yang menculik ketujuhnya. Dengan memahami

penjelasan pada bab ini, maka diharapkan pembaca juga akan memahami kasus

yang akan diteliti pada bab selanjutnya.

3.1 Penculikan Staff ICRC Oleh Kelompok Bersenjata Suriah

Misi kemanusiaan ICRC, meski didukung oleh masyarakat internasional,

nyatanya tidak jarang menerima respon negatif dari pihak-pihak yang terlibat

dalam perang. Pun demikian dengan apa yang terjadi di Suriah. Peran ICRC

dalam konflik bersenjata di Suriah seringkali mengalami kendala-kendala

sehingga menghambat tugas ICRC. Lebih parahnya justru mengancam

keselamatan relawan ICRC itu sendiri.

Tindakan kekerasan, eksploitasi, penculikan dan tindakan amoral lainnya

seringkali dirasakan oleh banyak relawan kemanusiaan. Termasuk yang terjadi di

Idlib pada Oktober 2013 silam. Magne Barth, Kepala Delegasi ICRC di Suriah,

mengatakan bahwa terdapat kasus penculikan oleh kelompok bersenjata Suriah

terhadap 6 staff ICRC dan satu dari Bulan Sabit Merah saat dalam perjalanan

Page 46: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

35

memberikan bantuan medis. Kasus penculikan ini terjadi pada Minggu pagi, 13

Oktober 2013 di dekat kota Saraqeb di provinsi Idlib.59

Kabar penculikan ini datang sesaat setelah terjadi dua serangan bom bunuh

diri yang mengguncang kota Damaskus. Disaat yang sama, tim gabungan ICRC

dan Bulan Sabit Merah berupaya mengevakuasi ribuan warga sipil dari daerah

pinggiran ibukota Damaskus ke daerah yang lebih aman.60

Saat itu, iring-iringan

kendaraan milik ICRC membelah kota demi misi kemanusiaan. Namun, sebuah

konvoi kendaraan yang berisi enam staff ICRC dan satu relawan Bulan Sabit

Merah dicegat oleh sekelompok pria bersenjata di dekat kota Saraqeb, provinsi

Idlib, ujar Rima Kamal, Juru bicara ICRC kepada BBC.61

Terkait identitas

korban, demi keamanan, ICRC enggan mempublikasikan identitas keenam staff

mereka yang menjadi korban penculikan.62

Kabar yang diterima dari kantor berita Suriah-Arab News Agency bahwa telah

terjadi penembakan oleh sekelompok teroris bersenjata terhadap kendaraan

pararelawan yang tengah melintas. Para teroris itu lalu menculik para relawan.63

59

ICRC, Syria:ICRC and Syrian Arab Red Crescent Team Abducted in Idlib, https://www.icrc.org/eng/resources/documents/news-release/2013/10-13-syria-team-abducted-idlib.htm Diakses pada 8 Juni 2017 60

DW, 7 Pekerja Palang Merah Diculik Di Suriah,http://www.dw.com/id/7-pekerja-palang-merah-diculik-di-suriah/a-17155897 Diakes pada 8 Juni 2017 61

BBC Indonesia, Staf Palang Merah Diculik Di Suriah,http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2013/10/131013_palang_merah_suriah Diakses pada 8 Juni 2017 62

Satu Harapan, Staff Palang Merah Internasional Diculik Di Suriah, http://www.satuharapan.com/read-detail/read/staf-palang-merah-internasional-diculik-di-suriahDiakses pada 9 Juni 2017 63

Berita Satu, Kelompok bersenjata culik tujuh relawan medis di Suriah, http://www.beritasatu.com/dunia/144253-kelompok-bersenjata-culik-tujuh-relawan-medis-di-suriah.htmlDiakses pada 14 Juli 2017

Page 47: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

36

Dikabarkan, pelaku kasus penculikan ketujuh relawan yang terdiri dari enam

staff ICRC dan satu relawan Bulan Sabit Merah merupakan bagian dari The

Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL). “An Al-Qaeda-linked rebel group --

the Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) -- kidnaped the six Red Cross staff

and a volunteer from the Syrian Red Crescent.”64

Sumber lain juga mengatakan hal yang sama. “The Islamic State of Iraq and

the Levant (ISIL) has freed... International Committee of the Red Cross workers

they abducted yesterday on the road linking Saraqeb and Sirmin in Idlib

province.”65

Ternyata, kejadian serupa juga seringkali ditemukan dalam berbagai kasus.

Pada April 2012 misalnya, Khalil, 60 tahun, manajer program kesehatan di

Quetta, ibu kota Provinsi Balochistan, Pakistan barat daya, dibunuh hampir empat

bulan setelah penculikannya.66

Baru-baru ini juga terjadi pembunuhan terhadap

enam relawan ICRC oleh kelompok militant pro ISIS di Afghanistan.67

Segala macam bentuk kekerasan, termasuk penculikan di dalamnya,

merupakan pelanggaran terhadap Hukum Humaniter Internasional. Hukum

Humaniter Internasional dengan tegas menyatakan dalam Konvensi Jenewa 1

64

NDTV, Bomb kills 27 in Syria as kidnapped aid workers freed, https://www.ndtv.com/world-news/bomb-kills-27-in-syria-as-kidnapped-aid-workers-freed-537769 Diakses pada 17 Februari 2018 65

Al Arabiya English, NGO: Jihadists in Syria behind kidnapping of ICRC workers, http://english.alarabiya.net/en/News/middle-east/2013/10/14/NGO-Jihadists-in-Syria-behind-kidnapping-of-ICRC-workers-.html Diakses pada 17 Februari 2018 66

Antara News, ICRC kecam pembunuhan anggota stafnya di Pakistan, http://www.antaranews.com/berita/308260/icrc-kecam-pembunuhan-anggota-stafnya-di-pakistan, Diakses pada 24 Juli 2017. 67

BBC News, Six Afghan ICRC workers 'killed by Islamic State', http://www.bbc.com/news/world-asia-38908312 Diakses pada 24 juli 2017

Page 48: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

37

tahun 1949 di dalam Bab IV tentang anggota dinas kesehatan dalam Pasal 24,

bahwa anggota dinas kesehatan, staff administrasi kesatuan kesehatan serta

bangunan-bangunan kesehatan, demikian juga para rohaniawan yang bertugas

dalam angkatan perang harus dihormati dan dilindungi dalam segala keadaan.68

Hal yang sama juga terdapat pada Protokol Tambahan I tahun 1977 Pasal 12

ayat (1), menyatakan bahwa kesatuan-kesatuan dan angkutan-angkutan kesehatan

harus dihormati dan dilindungi setiap waktu dan tidak boleh menjadi obyek

serangan.69

Keduanya menjadi rujukan atas adanya hak imun yang dimiliki oleh

para relawan kemanusiaan yang bertugas di daerah konflik. Dan atas dasar

keduanya pula seorang pekerja kemanusiaan, termasuk anggota ICRC, dapat

dijamin perlindungannya pada semua peristiwa perang yang diumumkan atau

setiap sengketa bersenjata lainnya yang mungkin timbul antara dua atau lebih

Pihak-pihak Peserta Agung, sekalipun keadaan perang tidak diakui oleh salah satu

antara mereka.70

Upaya ICRC guna mencegah terjadinya kekerasan terhadap para pekerjanya

gencar dilakukan. Salah satu upaya pencegahan tersebut adalah dengan

melakukan kampanye di beberapa negara. Kampanye ini bermaksud

menyampaikan pesan kepada pemerintah, militer dan kelompok pemberontak

bahwa penghormatan terhadap netralitas para petugas medis wajib dilaksanakan.71

68

Konvensi Jenewa I 1949 bab IV pasal 24 69

Protokol tambahan I 1977 pasal 12 ayat 1 70

Konvensi Jenewa 1 1949 Bab 1 Ketentuan umum pasal 2 71

DW, Petugas Humaniter Makin Sering Menjadi Sasaran Serangan,http://www.dw.com/id/petugas-humaniter-makin-sering-jadi-sasaran-serangan/a-15571272 Diakses pada 25 Juli 2017

Page 49: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

38

ICRC juga sangat memperhatikan keselamatan stafnya. ICRC terus memantau

situasi dan menyesuaikan peraturan keamanannya dengan memiliki jam malam,

membatasi penggunaan transportasi umum, dll. Jaminan keselamatan itu juga

ditunjang dengan reputasi ICRC sebagai organisasi yang netral dan tidak

memihak, yang memungkinkan ICRC mempekerjakan relawannya di area yang

mungkin tidak aman.72

Kembali kepada kasus penculikan ketujuh relawan ICRC di Suriah. Menurut

kabar yang diberitakan NBC News, empat dari tujuh relawan yang diculik oleh

kelompok bersenjata Suriah telah dibebaskan pada 14 Oktober 2017, satu hari usai

penculikan. Kabar tersebut berasal dari Kepala Operasi ICRC di Timur Tengah,

Robert Mardini. Robert mengatakan bahwa Ia telah menerima kabar resmi dari

staffnya di lapangan tentang pembebasan empat dari ketujuh relawan yang

diculik.73

Ewan Watson, selaku juru bicara ICRC juga menambahkan bahwa

keempatnya dibebaskan di wilayah Idlib, namun tidak memberikan rincian

identitas atau keadaan pembebasan mereka.74

Kabar tentang pembebasan empat dari tujuh relawan ini menjadi kabar baik

bagi organisasi kemanusiaan. Pasalnya, selain melanggar HAM, penculikan

terhadap tujuh relawan kemanusiaan ini jelas melanggar Hukum Humaniter

72

ICRC, Frequently Ask Question, https://www.icrc.org/en/faq/frequently-asked-questions-0 Diakses pada 25 Juli 2017 73

NBC News, Four of seven kidnapped aid workers freed in Syria, ICRC says,http://www.nbcnews.com/news/other/four-seven-kidnapped-aid-workers-freed-syria-icrc-says-f8C11387386 Diakses pada 16 Juli 2017 74

Huffington Post, Syria Red Cross Kidnappings: 4 Of 7 Workers Freedhttp://www.huffingtonpost.com/2013/10/14/syria-red-cross-kidnappings-4-of-7-workers-freed_n_4096622.html Diakses pada 16 Juli 2017

Page 50: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

39

Internasional yang telah menjamin perlindungan terhadap para relawan dalam

situasi konflik.

3.2 Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL)

ISIL merupakan sebuah singkatan dari Islamic State of Iraq and the Levant,

Levant adalah lokasi sebelah timur laut Medeterania yang mencakup wilayah

Syria dan Palestina, orang Arab menyebutnya Syam, akan tetapi orang barat lebih

menjuluki wilayah tersebut dengan nama Levant.

Perkembangan ISIL yang merupakan sebuah kelompok ekstrimis yang

berbasis di Iraq dan Syria, Timur Tengah, dimulai pada tahun 1990. Pada saat itu

kelompok ini masih bernama Jama’at al-Tawhid wal-Jihad, sebuah pasukan

milisi yang dipimpin dan didirikan oleh seorang berkebangsaan Jordania, Abu

Musab al-Zarqawi. Pendahulunya adalah Tanzim Qaidat al-Jihad fi Bilad al-

Rafidayn yang biasa dikenal sebagai Al-Qaeda.75

Jama’at al-Tawhid wal-Jihad mulai dikenal pada awal invasi Iraq tahun 2003

di Iraq. Bukan hanya dengan menyerang tentara koalisi, tapi juga dengan serangan

bunuh diri yang berkali-kali dilakukan dan tidak jarang menjadikan warga sipil

sebagai target mereka. Kelompok ini juga seringkali mengklaim bertanggung

75

Stanford University, Mapping Militant Organizations-Islamic State, http://web.stanford.edu/group/mappingmilitants/cgi-bin/groups/view/1 Diakses pada 22 Februari 2018

Page 51: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

40

jawab atas sejumlah serangan bom bunuh diri di Irak sejak rezim Saddam Hussein

digulingkan.76

Pada tahun 2004, kelompok ini secara resmi memutuskan untuk bergabung

dengan jaringan Al-Qaeda milik Osama bin Laden dan mengganti namanya

menjadi Tanzim Qaidat Al-Jihad fi Bilad Al-Rafidayn yang juga dikenal sebagai

Al-Qaeda in Iraq (AQI).77

Pada 15 Mei 2010 kelompok ini mengangkat pemimpin

baru yaitu Abu Bakar Al-Baghdadi yang menggantikan Abu Umar Al Baghdadi

yang telah meninggal.

Pada bulan April 2013, Baghdadi beserta kelompoknya membentuk kekuatan

baru yang terpisah dari al-Qaeda dan pindah ke Syria dengan mengganti nama

kelompok tersebut menjadi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Islamic

State of Iraq and the Levant (ISIL).78

3.3 Pergerakan ISIL di Suriah

ISIL atau ISIS merupakan sebuah kelompok radikal yang bertujuan untuk

mendirikan negara khilafah, sebuah negara yang dikuasai oleh satu pemimpin

keagamaan dan politik menurut hukum Islam. Sebuah dokumen internal ISIS

yang bocor ke media menunjukkan rencana gamblang kelompok bersenjata ini

membangun sebuah negara secara keseluruhan.

76

BBC News, Profile: Tawhid and Jihad Group, http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/3677658.stm, Diakses pada 22 Februari 2018 77

Stanford University, Mapping Militant Organizations-Islamic State, http://web.stanford.edu/group/mappingmilitants/cgi-bin/groups/view/1 Diakses pada 22 Februari 2018 78

Stanford University, Mapping Militant Organizations-Islamic State, http://web.stanford.edu/group/mappingmilitants/cgi-bin/groups/view/1 Diakses pada 22 Februari 2018

Page 52: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

41

Dalam dokumen setebal 24 halaman yang diperoleh media Inggris, The

Guardian, tergambar keseriusan ISIS membangun sebuah negara, lengkap dengan

institusi pemerintahan yang terdiri dari berbagai departemen, termasuk

kementerian luar negeri dan keuangan.79

Dokumen tersebut membuktikan bahwa

ISIL tidak hanya melakukan terror dan pembunuhan, tapi memiliki tujuan utama

yaitu membentuk sebuah negara dengan bentuk pemerintahan Islam.

Dalam menjalankan kegiatannya, ISIL sudah memakan banyak korban dengan

cara membunuh setiap orang yang tidak sepaham dengannya. Beberapa media

lokal maupun Internasional memberitakan kegiatan ISIL di Suriah yang

menggambarkan kekejaman mereka.

Saat ini, ISIL menguasai beberapa wilayah di Suriah Timur serta Iraq Utara

dan Barat. "ISIS saat ini menguasai 14.800 kilometer persegi, yang berada di

bawah 8 persen wilayah Suriah," Seperti dikatakan Jenderal Sergey Rudskoy,

juru bicara Staf Umum Rusia.80

Kota Raqqa dijadikan ibu kota ISIS di Suriah, namun militan ini juga

menjadikan Mosul di Irak sebagai kota utama mereka. ISIS membagi wilayah

79

CNN Indonesia, Bocoran dokumen ISIS ungkap rencana pembangunan negara, https://www.cnnindonesia.com/internasional/20151208070619-120-96662/bocoran-dokumen-isis-ungkap-rencana-pembangunan-negara/ Diakses pada 23 Februari 2018 80

ABCnews, The Latest: Civilians flee IS-held areas in Syria's Raqqa, http://abcnews.go.com/amp/International/wireStory/latest-suicide-attack-kills-18-eastern-syria-50455521 Diakses pada 23 Februari 2018

Page 53: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

42

kekuasaannya menjadi beberapa provinsi di luar Irak dan Suriah atau yang disebut

"wilayah."81

3.4 Kasus-Kasus Penculikan ISIL di Suriah

Dalam menjalankan misinya, ISIL tidak segan melakukan tindakan penculikan

maupun pembunuhan. Beberapa data menyatakan bahwa ISIL bertanggung jawab

atas banyak kasus penculikan di Suriah. Di tahun 2015, Militan ISIS menculik

sedikitnya 90 orang dari desa Kristen Asiria di Suriah. Penculikan warga Kristen

Asiria dilakukan ISIS, menyusul banyak kekalahan yang diderita ISIS dari para

pejuang Kurdi.82

Kasus lainnya terjadi pada tahun 2016. Sekitar 2 ribu warga sipil di Suriah

diculik oleh para militan ISIS untuk dijadikan sebagai "tameng manusia".

Penculikan massal itu dilakukan saat para militan ISIS kabur dari basis mereka di

kota Manbij di Suriah utara.83

Beberapa hari setelahnya, seluruh korban

penculikan dilepaskan oleh ISIL tanpa syarat. ISIL telah menggunakan warga

sipil sebagai perisai manusia dan melakukan pemboman bunuh diri untuk

81

CNN Indonesia, Mengukur Luas Wilayah Kekuasaan ISIS di Tahun 2015, https://www.cnnindonesia.com/internasional/20151228150715-120-100731/mengukur-luas-wilayah-kekuasaan-isis-di-tahun-2015 Diakses pada 23 Februari 2018 82

Viva.com, ISIS Culik Sedikitnya 90 Warga Kristen Suriah, https://www.viva.co.id/berita/dunia/594050-isis-culik-sedikitnya-90-warga-kristen-suriah Diakses pada 23 Februari 2018 83

Detik News, 2.000 Warga Sipil Suriah Diculik ISIS dan Dijadikan Tameng Manusia, https://news.detik.com/internasional/3274552/2000-warga-sipil-suriah-diculik-isis-dan-dijadikan-tameng-manusia Diakses pada 23 Februari 2018

Page 54: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

43

memperlambat kemajuan lawan mereka serta menghindari penyerangan dari pihak

lawan.84

Masih terdapat kasus-kasus penculikan lainnya yang dilakukan oleh ISIL.

Biasanya, terjadi pada orang yang mengkritik kebijakan ISIS yang menjadi alasan

utama penangkapan atau penculikan yang mereka lakukan. Jika terjadi pada warga

sipil, maka kemungkinan besar tujuannya adalah untuk dijadikan perisai demi

keamanan mereka.

Mengenai bagaimana upaya ICRC menghadapi situasi penculikan keenam

staffnya dan satu relawan Bulan Sabit Merah hingga dibebaskan juga perlu

menjadi perhatian khusus. Mengingat ICRC merupakan organisasi kemanusiaan

yang tidak berpihak dan juga tidak memiliki kemampuan untuk memaksa atau

bahkan menyerang suatu kelompok. Lalu bagaimanakah upaya ICRC dalam

membebaskan ketujuh relawannya? Penjelasan lengkap akan dipaparkan pada bab

selanjutnya.

84

The Guardian, More than 2,000 Isis hostages freed from Syrian city of Manbij, https://www.theguardian.com/world/2016/aug/12/isis-kidnaps-human-shields-manbij-syria Diakses pada 23 Februari 2018

Page 55: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

44

BAB 4

ANALISIS UPAYA ICRC DALAM PEMBEBASAN 6 STAFF ICRC DAN 1

RELAWAN BULAN SABIT MERAH KORBAN PENCULIKAN

Bab ini secara rinci akan menganalisa bagaimana upaya yang dilakukan ICRC

dalam pembebasan tujuh relawan yang diculik oleh kelompok bersenjata di

Suriah. Penjelasan dalam bab ini juga sekaligus akan menjawab pertanyaan

penelitian yang sudah terlebih dahulu dituliskan pada bab pertama. Sebagai

penguat analisis, sebagian besar data dalam bab ini didapatkan melalu hasil

wawancara langsung dengan pihak terkait, dalam hal ini adalah pihak ICRC.

4.1 Upaya ICRC Dalam Membebaskan 7 Staff Korban Penculikan Kelompok

Bersenjata Suriah.

Seperti diketahui bahwa telah terjadi penculikanterhadap tujuh relawan yang

terdiri dari 6 staff ICRC dan 1 relawan bulan sabit merah di Idlib pada Oktober

2013 silam. Magne Barth, Kepala Delegasi ICRC di Suriah, mengatakan bahwa

terdapat kasus penculikan oleh kelompok bersenjata Suriah terhadap 6 staff ICRC

dan satu dari Bulan Sabit Merah saat dalam perjalanan memberikan bantuan

medis. Kasus penculikan ini terjadi pada Minggu pagi, 13 Oktober 2013 di dekat

kota Saraqeb di provinsi Idlib.85

Penculikan ini ditenggarai merupakan aksi ancaman yang dilakukan kelompok

bersenjata kepada pemerintah Suriah. Kabar yang diterima dari kantor berita

Suriah-Arab News Agency, bahwa telah terjadi penembakan oleh sekelompok

85

ICRC, Syria:ICRC and Syrian Arab Red Crescent Team Abducted in Idlib, https://www.icrc.org/eng/resources/documents/news-release/2013/10-13-syria-team-abducted-idlib.htm Diakses pada 8 Juni 2017

Page 56: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

45

teroris bersenjata terhadap kendaraan para relawan yang tengah melintas. Para

teroris itu lalu menculik para relawan.86

Tindakan kekerasan ini dikecam keras oleh ICRC. Bahwa segala macam

bentuk kekerasan terhadap relawan kemanusiaan di lokasi konflik, termasuk

penculikan di dalamnya, merupakan pelanggaran terhadap Hukum Humaniter

Internasional. Hukum Humaniter Internasional dengan tegas menyatakan dalam

Konvensi Jenewa 1 tahun 1949 di dalam Bab IV tentang anggota dinas kesehatan

dalam pasal 24, bahwa anggota dinas kesehatan, staff administrasi kesatuan

kesehatan serta bangunan-bangunan kesehatan, demikian juga para rohaniawan

yang bertugas dalam angkatan perang harus dihormati dan dilindungi dalam

segala keadaan.87

Usai mendengar kabar penculikan tersebut, ICRC gencar melakukan berbagai

upaya guna menyelamatkan enam staffnya dan satu relawan Bulan Sabit Merah.

“Upaya intensif sampai saat ini sedang berlangsung di balik layar untuk menjamin

pembebasan, melalui jaringan luas ICRC di lapangan.” Ungkap Marie Claire

Feghali, Manajer Komunikasi Regional untuk kawasan Timur Tengah.88

Seruan pembebasan juga terus disuarakan oleh ICRC sebagai kecaman

terhadap aksi penculikan tersebut. "Kami menyerukan pembebasan segera dan

tanpa syarat dari tujuh rekan yang diculik pagi ini," Seperti dikatakan oleh Magne

86

Berita Satu, Kelompok bersenjata culik tujuh relawan medis di Suriah, http://www.beritasatu.com/dunia/144253-kelompok-bersenjata-culik-tujuh-relawan-medis-di-suriah.htmlDiakses pada 14 Juli 2017 87

Konvensi Jenewa I 1949 bab IV pasal 24 88

Wawancara melalui e-mail dengan Marie Claire Feghali,Regional Communications Manager Near and Middle East, tanggal 4 Oktober 2017.

Page 57: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

46

Barth, kepala delegasi ICRC di Suriah, ketika merespon penculikan keenam

staffnya dan satu relawan bulan sabit merah.89

Kecaman itupun datang dari staff Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia

dan Timur Leste, Kushartoyo Budi Santoso. Pada wawancara yang dilakukan

Selasa, 22 Agustus 2017, Ia mengecam segala tindakan kekerasan kepada staff

ICRC dan seluruh relawan kemanusiaan di lokasi konflik. “Kita sangat prihatin

dengan adanya kasus penculikan terhadap staff ICRC dan relawan Bulan Sabit

Merah di Suriah. Sudah seharusnya para staff dan relawan kemanusiaan tidak

mendapatkan perlakuan negatif dari aktor-aktor yang sedang berkonflik.”90

Berdasarkan wawancara tersebut, penulis mendapatkan fakta bahwa ICRC

telah mengupayakan pembebasan para staffnya yang diculik kelompok bersenjata

Suriah melalui berbagai langkah sebagai berikut.

1. Diplomasi Pemerintah

2. Diplomasi tokoh berpengaruh (Key Actor of Influence)

3. Publikasi Media

89

Satu Harapan.com, ICRC Terus Berupaya Bebaskan Tiga Stafnya Yang Diculik di Suriah,http://www.satuharapan.com/read-detail/read/icrc-terus-berupaya-bebaskan-tiga-stafnya-yang-diculik-di-suriah Diakses pada 23 Agustus 2017 90

Wawancara dengan Kushartoyo Budi Santoso, Communication officer of ICRC in Indonesia and Timur Leste, tanggal 22 Agustus 2017 di Kantor Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia dan Timur Leste, Jakarta.

Page 58: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

47

1. Diplomasi Pemerintah

Menurut Kushartoyo, seringkali terjadi kasus serupa di belahan dunia lainnya.

Dimana tidak sedikit staff ICRC yang mendapatkan tindakan kekerasan dari

aktor-aktor yang sedang berkonflik. Namun, dari sekian banyak kasus, seringkali

ICRC menolak untuk memenuhi segala bentuk tuntutan kelompok penculik.

Menurutnya, ICRC merupakan subjek hukum internasional yang dalam

penugasannya diturunkan langsung ke dalam lokasikonflik tanpa dibekali senjata

apapun. Sehingga, jika ICRC selalu memenuhi tuntutan kelompok yang menculik

staffnya, maka staffnya akan selalu menjadi target empuk penculikan oleh

kelompok-kelompok tertentu.91

Sebaliknya, langkah yang ditempuh ICRC untuk membebaskan staffnya yang

diculik adalah dengan cara diplomasi. Diplomasi dengan pemerintah setempat

dilakukan ICRC untuk mendapatkan Government Power dalam pembebasan

staffnya yang diculik. Government Power yang dimaksud adalah otoritas tertinggi

negara baik berupa perundingan dengan para kelompok penculik bersenjata,

memberikan tekanan maupun dengan cara paling ekstrim yakni dengan

mengerahkan militer negara untuk menyelamatkan staff ICRC yang diculik.

Selain itu, negosiasi dengan kelompok penculik bersenjata juga dilakukan ketika

pemerintah tidak menanggapi diplomasi yang dilakukan oleh ICRC.92

91

Wawancara dengan Kushartoyo Budi Santoso, Communication officer of ICRC in Indonesia and Timur Leste, tanggal 22 Agustus 2017 di Kantor Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia dan Timur Leste, Jakarta. 92

Wawancara dengan Kushartoyo Budi Santoso, Communication officer of ICRC in Indonesia and Timur Leste, tanggal 22 Agustus 2017 di Kantor Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia dan Timur Leste, Jakarta.

Page 59: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

48

Dalam wawancara tersebut, Kushartoyo mengatakan bahwa terdapat

diplomasi yang dilakukan ICRC dengan Pemerintah Suriah. Hal tersebut

dikatakannya karena hal ini yang juga sering diterapkan ICRC ketika terjadi kasus

serupa pada staffnya. Begitupula yang dilakukan ICRC dalam kasus ini. Setelah

melihat fakta bahwa tiga sisa dari ketujuh relawan tak kunjung dibebaskan, ICRC

mengupayakan langkah dengan melakukan pendekatan terhadap Pemerintah

Suriah.

Pada September 2014, Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC),

Peter Maurer, melakukan perjalanan ke Syria. Menurut Simon Schorno, Juru

Bicara ICRC di Damaskus, tujuan dari kedatangan Peter tersebut adalah untuk

berbicara dengan Suriah mengenai operasi ICRC, stafnya yang diculik, dan

bagaimana cara kerjanya dengan para pejuang di semua sisi.93

Maurer bertemu dengan sejumlah pejabat Suriah, termasuk menteri urusan

luar negeri, urusan rekonsiliasi, urusan sosial dan kesehatan rekanan dan kepala

keamanan nasional Suriah.

2. Tokoh Berpengaruh (Key Actor of Influence)

Kushartoyo Budi Santoso, Communication officerICRC untuk delegasi

Indonesia dan Timur Leste, dalam wawancaranya mengatakan bahwa langkah

yang paling dominan dilakukan ICRC dalam upayanya membebaskan staffnya

yang diculik adalah dengan melakukan diplomasi serta negosiasi. Diplomasi ini

93

News Deeply, The ICRC on Syria: We Are in a Constant Emergency, https://www.newsdeeply.com/syria/articles/2014/11/19/the-icrc-on-syria-we-are-in-a-constant-emergency

Page 60: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

49

dapat dilakukan kepada banyak pilihan. Salah satunya adalah diplomasi dengan

pemerintah.

Selain diplomasi dengan pemerintah Suriah, ICRC juga mengupayakan

diplomasi serta negosiasi kepada beberapa aktor lainnya. Tentunya diplomasi

dilakukan dengan aktor-aktor yang memiliki pengaruh besar terhadap pembebasan

keenam staff ICRC dan satu relawan Bulan Sabit Merah yang diculik kelompok

bersenjata Suriah.

Cara ICRC menyelamatkan staffnya tersebut adalah dengan melakukan

diplomasi kepada aktor lain selain negara yang dapat kita analisa melalui konsep

Multytrack Diplomacy yang telah dijelaskan pada bab pertama.

Dalam konsep Multytrack Diplomacy pada track kedua, diplomasi dilakukan

antara aktor-aktor non-government. Pada jalur ini, aktor non-pemerintah memiliki

kesempatan untuk dapat mewujudkan perdamaian melalui resolusi konflik untuk

menganalisa, mencegah, menyelesaikan, serta mengakomodasi konflik

internasional dengan cara komunikasi, pemahaman dan membangun hubungan

baik dalam menghadapi masalah secara bersama-sama.

Terkait pembicaraan ICRC dengan tokoh berpengaruh, dalam hal ini adalah

ISIL, melalui wawancara yang dilakukan wartawan Al Jazeera dengan presiden

ICRC, Peter Maurer, mendapatkan jawaban sebagai berikut.

“ISIL bukanlah kelompok yang dapat diketahui dengan mudah siapa-siapa

saja yang menjadi bagian dari mereka, kemudian meminta nomor teleponnya

untuk kami hubungi. Tapi kami pasti akan menghubungi dan kami terus mencoba

Page 61: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

50

menjangkau kepada semua orang yang membawa senjata untuk menemukan

kemungkinan akses kepada tokoh/orang yang kami butuhkan.”94

Maurer juga menambahkan, “"Inti dari peran ICRC sebagai penjaga Konvensi

Jenewa, adalah untuk berbicara kepada semua pihak mengenai konflik dan

melibatkan pihak-pihak dalam konflik sehingga mereka dapat menghormati

hukum humaniter internasional. Fakta bahwa undang-undang ini dilanggar oleh

pihak-pihak dalam konflik bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk tidak

berbicara dengan mereka, tetapi kami tetap akan melakukan yang terbaik untuk

meminimalisir pelanggaran kemanusiaan dalam konflik. Ini semua perlu

keterlibatan semua aktor bersenjata dan siapa saja yang terlibat dalam konflik

tersebut. Ini juga tidak berarti kelompok bersenjata yang terlibat dalam konflik,

termasuk ISIL, siap untuk berbicara dengan kita."95

Dua tahapan diatas telah terkonfirmasi oleh ICRC di Timur Tengah lewat

wawancara dengan Marie Claire Feghali, Manajer Komunikasi Regional untuk

kawasan Timur Tengah.96

94

Al-Jazeera, Peter Maurer: Why the Red Cross talks to 'terrorists', http://www.aljazeera.com/programmes/talktojazeera/2016/11/peter-maurer-red-cross-talks-terrorists-161103155915754.html Diakses pada 21 Februari 2018 95

Al-Jazeera, Peter Maurer: Why the Red Cross talks to 'terrorists', http://www.aljazeera.com/programmes/talktojazeera/2016/11/peter-maurer-red-cross-talks-terrorists-161103155915754.html Diakses pada 21 Februari 2018 96

Wawancara melalui e-mail dengan Marie Claire Feghali,Regional Communications Manager Near and Middle East, tanggal 4 Oktober 2017.

Page 62: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

51

3. Publikasi Media

Tidak dapat kita pungkiri bahwa media saat ini menjadi satu bagian penting

dalam penyebaran informasi pada masyarakat. Informasi tersebut kemudian yang

dapat membangun opini masyarakat luas terhadap satu peristiwa. Media juga

memiliki kemampuan untuk menjadi investigator akan sebuah isu. Hasil

investigasi inilah yang kemudian menjadi sumber informasi bagi masyarakat luas.

Kekuatan media inilah yang kemudian menjadi salah satu cara ICRC dalam

upayanya membebaskan keenam staffnya dan satu relawan Bulan Sabit Merah.

Dalam berbagai kesempatan, ICRC mengadakan konferensi Pers dihadapan media

internasional dan mengumumkan bahwa telah terjadi penculikan terhadap enam

staff ICRC serta satu relawan Bulan Sabit Merah. Informasi ini diharapkan dapat

tersebar dengan cepat dan luas untuk membangun sebuah opini bahwa penculikan

terhadap staff kemanusiaan di lokasi konflik merupakan sebuah pelanggaran

terhadap Hukum Humaniter Internasional.

Pemberitaan ini dengan cepat dipublikasikan oleh media-media Internasional.

BBC dalam beritanya memberitakan dengan cepat informasi tersebut, Red Cross

workers kidnapped in Syria.97

Begitupula dengan media Al Jazeera yang

menuliskan judul Red Cross members kidnapped in Syria Gunmen abduct team of

seven workers in northwestern town of Idlib, says spokesman for the humanitarian

agency98

dalam laman beritanya.

97

BBC, Red Cross Workers Kidnapped in Syria,http://www.bbc.com/news/world-middle-east-24513793Diakses pada 25 Agustus 2017 98

Al Jazeera, Red Cross Members Kidnapped in Syria, http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2013/10/red-cross-members-kidnapped-syria-20131013165812823368.html Diakses pada 25 Agustus 2017

Page 63: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

52

Bukan hanya itu, dalam website resminya, ICRC juga mengumumkan

peristiwa penculikan tersebut dan mengecam keras penculikan terhadap keenam

staff ICRC serta satu relawan Bulan Sabit Merah. Kecaman keras inilah yang

kemudian diolah oleh media dan dipublikasikan secara masif ke masyarakat luas.

Kecaman ini terus disuarakan oleh ICRC melalui media-media internasional.

Dengan harapan akan timbul desakan publik untuk pembebasan keenam staff

ICRC dan satu relawan Bulan Sabit Merah yang diculik oleh kelompok bersenjata

Suriah.

Hal ini dapat kita analisa dengan dua konsep dalam ilmu hubungan

internasional yang telah dipaparkan di dalam bab pertama. Konsep yang pertama

adalah konsep multytrack diplomacy pada track kesembilan. Multytrack

Diplomacy pada track kesembilan merupakan sebuah konsep yang menjelaskan

adanya sebuah pembentukan opini publik oleh aktor baik pemerintah maupun

non-pemerintah dengan menggunakan jalur komunikasi dan media. Jalur

kesembilan ini pada dasarnya memiliki tujuan untuk mewujudkan suatu

perdamaian melalui informasi99

serta menunjukkan bagaimana opini publik akan

dibentuk dan diungkapkan melalui sosial media, baik media cetak maupun

elektronik

Pembentukan opini oleh ICRC lewat media dalam upayanya membebaskan

keenam staff dan satu relawan kemanusiaan Bulan Sabit Merah juga dapat

dijelaskan dengan konsep Public Opinion yang dijelaskan oleh Alex Mintz. Mintz

menjadikan public opinion sebagai salah satu alat analisis dalam melihat hal-hal

99

Diamond, Louise dan John Mc.Donald. 1996. Muti-track diplomacy: A system Approach to Peace. New York: Kumarian Press.

Page 64: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

53

yang memengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara. Opini publik merupakan

faktor yang memengaruhi kebijakan melalui opini public seperti media massa dan

sebagainya. Hal tersebut sering dijadikan salah satu pilihan suatu lembaga untuk

mencapai kepentingannya.

Dalam melihat kasus inipun, konsep pembentukan opini publik sangat

berperan dalam upaya ICRC membebaskan keenam staffnya dan satu relawan

Bulan Sabit Merah. ICRC membangun opini publik bahwa segala bentuk

kekerasan terhadap relawan kemanusiaan, termasuk penculikan, adalah

pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional lewat media-media lokal

maupun internasional. Opini public inilah yang kemudian mengarahkan

masyarakat untuk mengecam segala tindakan kekerasan terhadap relawan

kemanusiaan, khususnya kasus penculikan terhadap enam staff ICRC dan satu

relawan Bulan Sabit Merah.

Meskipun demikian, ICRC beserta staff lainnya terus mengupayakan

pembebasan staffnya melalui empat cara diatas. Keempat poin tersebut

merupakan langkah-langkah yang ditempuh ICRC dalam upayanya membebaskan

7 relawan yang terdiri dari enam staffnya dan satu relawan Bulan Sabit Merah

yang diculik kelompok bersenjata di Suriah. Kepala operasi ICRC untuk Timur

Tengah, Robert Mardini, mengatakan bahwa timnya di Suriah dan Jenewa akan

terus melakukan yang terbaik untuk menemukan tujuh orang yang diculik dan

membawa mereka kembali aman dan sehat.100

100

ITV, ICRC doing their utmost to find those kidnapped,http://www.itv.com/news/update/2013-10-13/icrc-doing-their-upmost-to-find-those-kidnapped/ Diakses pada 28 Agustus 2017

Page 65: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

54

Ketiga langkah diatas merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh

ICRC dalam upayanya membebaskan keenam staffnya dan satu relawan Bulan

Sabit Merah. Pada bab selanjutnya, yang merupakan bab terakhir dari penelitian

ini, akan dirangkum secara ringkas dan jelas poin-poin penelitian mulai dari awal

hingga akhir.

Page 66: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

55

BAB 5

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Konflik Suriah merupakan konflik vertikal yang terjadi antara rakyat dengan

pemerintah Suriah. Berlangsung sejak tahun 2011 hingga saat ini dan telah

memakan korban jiwa sebesar ratusan ribu jiwa.

Sebagai organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan, International

Committee of the Red Cross (ICRC) turut terlibat aktif dalam konflik bersenjata di

Suriah dengan memastikan perlindungan dan bantuan bagi korban konflik di sana.

Keterlibatan ICRC tersebut ditanggapi positif bagi masyarakat internasional.

ICRC diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada, khususnya

dalam mengenai permasahalan kemanusiaan di Suriah.

Tindakan ICRC yang responsive membantu korban konflik yang terjadi di

Suriah ternyata berbanding terbalik dengan perlakuan yang mereka terima dari

para aktor yang terlibat dalam konflik Suriah.ICRC tetap menerima perlakuan

negative yang bahkan seringkali mengancam nyawa mereka. Salah satunya adalah

penculikan tujuh staff ICRC oleh kelompok bersenjata Suriah.

Usai mendengar kabar penculikan tersebut, ICRC gencar melakukan berbagai

upaya guna menyelamatkan enam staffnya dan satu relawan Bulan Sabit Merah.

Seruan pembebasan juga terus digaungkan oleh ICRC sebagai kecaman terhadap

aksi penculikan tersebut.

Page 67: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

56

Kecaman serupa datang dari staff Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia

dan Timur Leste, Kushartoyo Budi Santoso. Pada wawancara yang dilakukan

Selasa, 22 Agustus 2017, Ia mengecam segala tindakan kekerasan kepada staff

ICRC dan seluruh relawan kemanusiaan di lokasi konflik. “Kita sangat prihatin

dengan adanya kasus penculikan terhadap staff ICRC dan relawan Bulan Sabit

Merah di Suriah. Sudah seharusnya para staff dan relawan kemanusiaan tidak

mendapatkan perlakuan negatif dari aktor-aktor yang sedang berkonflik.”

Berdasarkan wawancara itu pula, penulis mendapatkan fakta bahwa ICRC

telah mengupayakan pembebasan para staffnya yang diculik kelompok bersenjata

Suriah melalui berbagai langkah, antara lain sebagai berikut.

1. Diplomasi Pemerintah

Diplomasi dengan pemerintah setempat dilakukan ICRC untuk mendapatkan

Government Power dalam pembebasan staffnya yang diculik. Government Power

yang dimaksud adalah otoritas tertinggi negara baik berupa perundingan dengan

para kelompok penculik bersenjata, memberikan tekanan maupun dengan cara

paling ekstrim yakni dengan mengerahkan militer negara untuk menyelamatkan

staff ICRC yang diculik.

2. Diplomasi Tokoh Berpengaruh (Key Actor of Influence)

Selain diplomasi dengan pemerintah Suriah, ICRC juga mengupayakan

diplomasi serta negosiasi kepada beberapa aktor lainnya. Tentunya diplomasi

dilakukan dengan aktor-aktor yang memiliki pengaruh besar terhadap pembebasan

keenam staff ICRC dan satu relawan Bulan Sabit Merah yang diculik kelompok

bersenjata Suriah.

Page 68: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

57

3. Publikasi Media

Kekuatan media inilah yang kemudian menjadi salah satu cara ICRC dalam

upayanya membebaskan keenam staffnya dan satu relawan Bulan Sabit Merah.

Dalam berbagai kesempatan, ICRC mengadakan konferensi Pers dihadapan media

internasional dan mengumumkan bahwa telah terjadi penculikan terhadap enam

staff ICRC serta satu relawan Bulan Sabit Merah. Informasi ini diharapkan dapat

tersebar dengan cepat dan luas untuk membangun sebuah opini bahwa penculikan

terhadap staff kemanusiaan di lokasi konflik merupakan sebuah pelanggaran

terhadap Hukum Humaniter Internasional.

Ketiga cara diatas merupakan cara yang digunakan ICRC dalam upaya

menyelamatkan staff mereka yang diculik di lokasi konflik. Hal tersebut pula

yang dilakukan ICRC dalam upayanya menyelamatkan keenam staff ICRC dan

satu relawan Bulan Sabit Merah yang diculik kelompok bersenjata Suriah tahun

2013 lalu.

Page 69: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

58

REFERENSI

[1]

Syrian Network for Human Right (SNHR), The 6th Anniversary of the Breakout

of the Popular Uprising towards Freedom, and the Killing of the First

Civilians, Syria, 2017 Hal.4-5

[2]

BBC News, Syria: The Story of Conflict,http://www.bbc.com/news/world-

middle-east-26116868 Diakses pada 23 April 2016

[3]

BBC News, Syria Crisis: Where Key Countries

Stand?,http://www.bbc.com/news/world-middle-east-23849587 Diakses pada 23

April

[4]

Politik Indonesia.com, ICRC Nyatakan Konflik Suriah adalah PerangSaudara,

Suriah bergejolak lagi,Http://www.politikindonesia.com-politik>ICRC, Diakses

pada 23 Aprill 2016

[5]

International Committee of The Red Cross, Mandate and

Mission,https://www.icrc.org/en/who-we-are/mandate, Diakses pada 21 Maret

2017

[6]

International Committee of The Red Cross, Mandate and

Mission,https://www.icrc.org/en/who-we-are/mandate, Diakses pada 21 Maret

2017

[7]

Konvensi Jenewa I 1949 bab IV pasal 24 [8]

ICRC, Yamen: ICRC Staff Member Killed in

Abyan, https://www.icrc.org/eng/resources/documents/news-release/2012/yemen-

news-2012-06-20.htm Diakses pada 5 November 2016

[9]

BBC, Mavi Marmara: Why did Israel stop the Gaza

flotilla, http://www.bbc.com/news/10203726, Diakses pada 5 November 2016

[10]

ICRC, Syria:ICRC and Syrian Arab Red Crescent Team Abducted in

Idlib, https://www.icrc.org/eng/resources/documents/news-release/2013/10-13-

syria-team-abducted-idlib.htm Diakses pada 5 November 2016

[11]

BBC, Red Cross workers kidnapped in Syria, http://www.bbc.com/news/world-

middle-east-24513793 Diakses pada 5 November 2016

[12]

Berita Satu.com, http://www.beritasatu.com/dunia/144253-kelompok-

bersenjata-culik-tujuh-relawan-medis-di-suriah.html, Diakses pada 24 April 2016

[13]

R.P. Barston, Modem Diplomacy, Longman, N.Y, 1997. hal. 1

Page 70: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

59

[14]Mohammad Shoelhi, DIPLOMASI: Praktik Diplomasi

Internas!onal,SembiosaRekatama Media, Bandung, 2011, hal. 84

[15]

Mohammad Shoelhi, DIPLOMASI: Praktik Diplomasi

Internasional,SembiosaRekatama Media, Bandung, 2011, hal. 84

[16]

Mohammad Shoelhi, DIPLOMASI: Praktik Diplomasi

Internasional,SembiosaRekatama Media, Bandung, 2011, hal. 84

[17]

Diamond, Louise dan John Mc.Donald. Muti-track diplomacy: A system

Approach to Peace. New York: Kumarian Press. 1996 Hal. 28

[18]

Diamond, Louise dan John Mc.Donald. Muti-track diplomacy: A system

Approach to Peace. New York: Kumarian Press. 1996 Hal. 28

[19]

Diamond, Louise dan John Mc.Donald. Muti-track diplomacy: A system

Approach to Peace. New York: Kumarian Press. 1996 Hal. 28

[20]

Institute for Multi-Track Diplomacy. http://imtd.org/about/ Diakses pada 13

September 2016

[21]

Alex Mintz and Karl DeRouen Jr, Understanding Foreign Policy Decision

Making, Cambridge: Cambridge University Press, 2010 hal. 4

[22]

GSDRC, Humanitarian Principles and Humanitarian

Assistance,http://www.gsdrc.org/topic-guides/international-legal-frameworks-for-

humanitarian-action/concepts/humanitarian-principles-and-humanitarian-

assistance/ diakses pada 3 Desember 2016

[23]

Michael Barnett. Humanitarianism Transformed. American Political Science

Association. Perspectives on Politics, Vol. 3, No. 4, 2005, Hal 723-74.

[24]

Slim, Hugo. (1997). "Relief agencies and moral standing in war: Principles of

humanity, neutrality, impartiality and solidarity1" dalam Journal Development in

Practice. Volume 7, 1997 - Issue 4. Taylor & Francis, Ltd. on behalf of Oxfam

GB.

[25]

International Committee of Red Cross, “Persons Protected in International

Humanitarian Law”, https://www.icrc.org/eng/war-and-law/protected-

persons/overview-protected-persons.htm Diakses pada 3 Desember 2016

[26]

ICRC, Henry Dunant (1928-

1910), https://www.icrc.org/eng/resources/documents/misc/57jnvq.htm, diakses

pada 6 Juni 2017

Page 71: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

60

[27] ICRC, Solferino and the International Committee of the Red Cross,

2010https://www.icrc.org/eng/resources/documents/feature/2010/solferino-

feature-240609.htm Diakses pada 6 Mei 2017

[28]

ICRC, Hukum Humaniter Internasional Menjawab Pertanyaan Anda, 2008 hal.

8

[29]

Henry Dunant, A Memory of Solferino, USA, Hal: 129-130

[30]

Henry Dunant, A Memory of Solferino, USA, Hal: 129-130

[31]

Henry Dunant, A Memory of Solferino, USA, Hal: 131

[32]

ICRC, Agreement between the International Committee of the Red Cross and

the Swisss Federal Council to determine the legal status of the Committee in

Switzerland, 19 March 1993, Article 1, https://casebook.icrc.org/case-

study/agreement-between-icrc-and-switzerlanddiakses 6Mei 2017.

[33]ICRC, Statutes of The International Committee of the Red Cross,

2013 https://www.icrc.org/eng/resources/documents/misc/icrc-statutes-

080503.htm Diakses pada 8 Juni 2017

[34]

Yves Beigbeder, The Roles and Status of International Humanitarian

Volunteers and Organization (The Right and Duty to Humanitarian

Assistance), Martinus Nijhoff Publishers, London, 1991 Hal. 321

[35]

Tarcisio Gazzini, A Unique Non-State Actor: The International Committee of

the Red Cross, Provisional Draft Comnmittee on Non-State Actors,Leuven:

University of Leuven, 2009, hal. 3

[36]

ICRC, The Fundamental Principles of the International Committee of Red

Cross, https://www.icrc.org/eng/resources/documents/misc/fundamental-

principles-commentary-010179.htmvDiakses pada 23 Mei 2017

[37]

Syahmin AK, “hukum internasional humaniter 2 (bagian khusus)”,ARMICO,

Bandung, 1985, hal. 26

[38]

Medomed, Syria Physical Geography Data, http://medomed.org/2010/syria-

physical-geography-data/ Diakses pada 18 Mei 2017

[39]

Reeva S. Simon, Mattar Philip, Encyclopedia of the Modern Middle East

(Volume 4), New York. Hal 1712

[40]

Stephen Starr, Revolt in Syria, Eye Witness to the uprising. London 2012 Hal. 3

Page 72: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

61

[41]Britannica, Syrian Civil War, 2017 https://www.britannica.com/event/Syrian-

Civil-War Diakses pada 18 Mei 2017

[42]

Fen Osler Ampson and David M. Malone, From Reaction to Conflict

Prevention: Opportunities for UN System. Lynne Rienner Publisher, London 2002

Hal. 22

[43]

Al-Jazeera, Syrian Civil War

Map, http://www.aljazeera.com/indepth/interactive/2015/05/syria-country-

divided-150529144229467.html Diakses pada 20 Mei 2017

[44]

Al-Jazeera, Syrian Civil War

Map, http://www.aljazeera.com/indepth/interactive/2015/05/syria-country-

divided-150529144229467.html Diakses pada 20 Mei 2017

[45]

BBC Indonesia, 'Serangan' senjata kimia di Suriah, siapa yang bertanggung

jawab?, http://www.bbc.com/indonesia/dunia-39514573 Diakses pada 20 Mei

2017

[46]

Al-Jazeera, 'Toxic gas attack' in Syria kills at least 58

people,http://www.aljazeera.com/news/2017/04/attack-syria-kills-35-people-

170404075153415.html Diakses pada 20 Mei 2017

[47]

Syrian Network for Human Right (SNHR), The 6th Anniversary of the

Breakout of the Popular Uprising towards Freedom, and the Killing of the First

Civilians, Syria, 2017 Hal.4-5

[48]

Syrian Network for Human Right (SNHR), The 6th Anniversary of the

Breakout of the Popular Uprising towards Freedom, and the Killing of the First

Civilians, Syria, 2017 Hal.4-5

[49]

Rr Laeny Sulistyawati (2016). Lima Dampak Memilukan Enam Tahun Perang

Suriah. http://m.republika.co.id/berita/internasional/timur-

tengah/16/03/16/o43r7j377-lima-dampak-memilukanenam-tahun-perang-suriah-

part1diakses pada 19 Mei 2017.

[50]

Dunia News Viva, Sudah Lebih Dari 5 Juta Warga Suriah Tinggalkan

Negaranya, http://dunia.news.viva.co.id/news/read/899723-sudah-lebih-dari-5-

juta-warga-suriah-tinggalkan-negaranya Diakses pada 20 Mei 2017

[51]

Syrian Network for Human Right (SNHR), The 6th Anniversary of the

Breakout of the Popular Uprising towards Freedom, and the Killing of the First

Civilians, Syria, 2017 Hal.4-5

[52]

UNICEF, Syrian Crisis,https://www.unicef.org/emergencies/syria/ Diakses

pada 24 Juli 2017

Page 73: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

62

[53]ICRC. Syria: Facts and Figures, January and February

2014,https://www.icrc.org/eng/resources/documents/fact-figures/03-14-syria-

facts-figures-january-february-2014.htm Diakses tanggal 8 Juni 2017

[54]

ICRC. Syria: Facts and Figures, January and February

2014,https://www.icrc.org/eng/resources/documents/fact-figures/03-14-syria-

facts-figures-january-february-2014.htm Diakses tanggal 8 Juni 2017

[55]

ICRC. Syria: Facts and Figures, January and February

2014,https://www.icrc.org/eng/resources/documents/fact-figures/03-14-syria-

facts-figures-january-february-2014.htm Diakses tanggal 8 Juni 2017

[56]

ICRC. Syria: Facts and Figures, January and February

2014,https://www.icrc.org/eng/resources/documents/fact-figures/03-14-syria-

facts-figures-january-february-2014.htm Diakses tanggal 8 Juni 2017

[57]

UNICEF, Syrian

Refugees, https://www.unicef.org/appeals/syrianrefugees.html Diakses pada 8

Juni 2017

[58]

Cornelius Bernad, Peran ICRC dalam menagani krisis kemanusiaan di

Suriah,Journal Ilmu Hubungan Internasional, Vol.2, No.1, 2014:54-55

[59]

ICRC, Syria:ICRC and Syrian Arab Red Crescent Team Abducted in

Idlib, https://www.icrc.org/eng/resources/documents/news-release/2013/10-13-

syria-team-abducted-idlib.htm Diakses pada 8 Juni 2017

[60]

DW, 7 Pekerja Palang Merah Diculik Di Suriah,http://www.dw.com/id/7-

pekerja-palang-merah-diculik-di-suriah/a-17155897 Diakes pada 8 Juni 2017

[61]

BBC Indonesia, Staf Palang Merah Diculik Di

Suriah,http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2013/10/131013_palang_merah_suri

ah Diakses pada 8 Juni 2017

[62]

Satu Harapan, Staff Palang Merah Internasional Diculik Di

Suriah, http://www.satuharapan.com/read-detail/read/staf-palang-merah-

internasional-diculik-di-suriahDiakses pada 9 Juni 2017

[63]

Berita Satu, Kelompok bersenjata culik tujuh relawan medis di

Suriah, http://www.beritasatu.com/dunia/144253-kelompok-bersenjata-culik-

tujuh-relawan-medis-di-suriah.htmlDiakses pada 14 Juli 2017

[64]

NDTV, Bomb kills 27 in Syria as kidnapped aid workers

freed, https://www.ndtv.com/world-news/bomb-kills-27-in-syria-as-kidnapped-

aid-workers-freed-537769 Diakses pada 17 Februari 2018

Page 74: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

63

[65]Al Arabiya English, NGO: Jihadists in Syria behind kidnapping of ICRC

workers, http://english.alarabiya.net/en/News/middle-east/2013/10/14/NGO-

Jihadists-in-Syria-behind-kidnapping-of-ICRC-workers-.html Diakses pada 17

Februari 2018

[66]

Antara News, ICRC kecam pembunuhan anggota stafnya di

Pakistan, http://www.antaranews.com/berita/308260/icrc-kecam-pembunuhan-

anggota-stafnya-di-pakistan, Diakses pada 24 Juli 2017.

[67]

BBC News, Six Afghan ICRC workers 'killed by Islamic

State', http://www.bbc.com/news/world-asia-38908312 Diakses pada 24 juli 2017 [68]

Konvensi Jenewa I 1949 bab IV pasal 24

[69]

Protokol tambahan I 1977 pasal 12 ayat 1

[70]

Konvensi Jenewa 1 1949 Bab 1 Ketentuan umum pasal 2

[71]

DW, Petugas Humaniter Makin Sering Menjadi Sasaran

Serangan,http://www.dw.com/id/petugas-humaniter-makin-sering-jadi-sasaran-

serangan/a-15571272 Diakses pada 25 Juli 2017

[72]

ICRC, Frequently Ask Question, https://www.icrc.org/en/faq/frequently-asked-

questions-0 Diakses pada 25 Juli 2017

[73]

NBC News, Four of seven kidnapped aid workers freed in Syria, ICRC

says,http://www.nbcnews.com/news/other/four-seven-kidnapped-aid-workers-

freed-syria-icrc-says-f8C11387386 Diakses pada 16 Juli 2017

[74]

Huffington Post, Syria Red Cross Kidnappings: 4 Of 7 Workers

Freedhttp://www.huffingtonpost.com/2013/10/14/syria-red-cross-kidnappings-4-

of-7-workers-freed_n_4096622.html Diakses pada 16 Juli 2017

[75]

Stanford University, Mapping Militant Organizations-Islamic

State, http://web.stanford.edu/group/mappingmilitants/cgi-

bin/groups/view/1 Diakses pada 22 Februari 2018

[76]

BBC News, Profile: Tawhid and Jihad

Group, http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/3677658.stm, Diakses pada 22

Februari 2018

[77]

Stanford University, Mapping Militant Organizations-Islamic

State, http://web.stanford.edu/group/mappingmilitants/cgi-

bin/groups/view/1 Diakses pada 22 Februari 2018

Page 75: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

64

[78] Stanford University, Mapping Militant Organizations-Islamic

State, http://web.stanford.edu/group/mappingmilitants/cgi-

bin/groups/view/1 Diakses pada 22 Februari 2018

[79]

CNN Indonesia, Bocoran dokumen ISIS ungkap rencana pembangunan

negara, https://www.cnnindonesia.com/internasional/20151208070619-120-

96662/bocoran-dokumen-isis-ungkap-rencana-pembangunan-negara/ Diakses

pada 23 Februari 2018

[80]

ABCnews, The Latest: Civilians flee IS-held areas in Syria's

Raqqa, http://abcnews.go.com/amp/International/wireStory/latest-suicide-attack-

kills-18-eastern-syria-50455521 Diakses pada 23 Februari 2018

[81]

CNN Indonesia, Mengukur Luas Wilayah Kekuasaan ISIS di Tahun

2015, https://www.cnnindonesia.com/internasional/20151228150715-120-

100731/mengukur-luas-wilayah-kekuasaan-isis-di-tahun-2015 Diakses pada 23

Februari 2018

[82]

Viva.com, ISIS Culik Sedikitnya 90 Warga Kristen

Suriah, https://www.viva.co.id/berita/dunia/594050-isis-culik-sedikitnya-90-

warga-kristen-suriah Diakses pada 23 Februari 2018

[83]

Detik News, 2.000 Warga Sipil Suriah Diculik ISIS dan Dijadikan Tameng

Manusia, https://news.detik.com/internasional/3274552/2000-warga-sipil-suriah-

diculik-isis-dan-dijadikan-tameng-manusia Diakses pada 23 Februari 2018

[84]

The Guardian, More than 2,000 Isis hostages freed from Syrian city of

Manbij, https://www.theguardian.com/world/2016/aug/12/isis-kidnaps-human-

shields-manbij-syria Diakses pada 23 Februari 2018

[85]

ICRC, Syria:ICRC and Syrian Arab Red Crescent Team Abducted in

Idlib, https://www.icrc.org/eng/resources/documents/news-release/2013/10-13-

syria-team-abducted-idlib.htm Diakses pada 8 Juni 2017

[86]

Berita Satu, Kelompok bersenjata culik tujuh relawan medis di

Suriah, http://www.beritasatu.com/dunia/144253-kelompok-bersenjata-culik-

tujuh-relawan-medis-di-suriah.htmlDiakses pada 14 Juli 2017

[87]

Konvensi Jenewa I 1949 bab IV pasal 24

[88]

Wawancara melalui e-mail dengan Marie Claire Feghali,Regional

Communications Manager Near and Middle East, tanggal 4 Oktober 2017.

[89]

Satu Harapan.com, ICRC Terus Berupaya Bebaskan Tiga Stafnya Yang

Diculik di Suriah,http://www.satuharapan.com/read-detail/read/icrc-terus-

Page 76: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

65

berupaya-bebaskan-tiga-stafnya-yang-diculik-di-suriah Diakses pada 23 Agustus

2017

[90]

Wawancara dengan Kushartoyo Budi Santoso, Communication officer of ICRC

in Indonesia and Timur Leste, tanggal 22 Agustus 2017 di Kantor Delegasi

Regional ICRC untuk Indonesia dan Timur Leste, Jakarta.

[91]

Wawancara dengan Kushartoyo Budi Santoso, Communication officer of ICRC

in Indonesia and Timur Leste, tanggal 22 Agustus 2017 di Kantor Delegasi

Regional ICRC untuk Indonesia dan Timur Leste, Jakarta.

[92]

Wawancara dengan Kushartoyo Budi Santoso, Communication officer of ICRC

in Indonesia and Timur Leste, tanggal 22 Agustus 2017 di Kantor Delegasi

Regional ICRC untuk Indonesia dan Timur Leste, Jakarta.

[93]

News Deeply, The ICRC on Syria: We Are in a Constant

Emergency, https://www.newsdeeply.com/syria/articles/2014/11/19/the-icrc-on-

syria-we-are-in-a-constant-emergency

[94]

Al-Jazeera, Peter Maurer: Why the Red Cross talks to

'terrorists', http://www.aljazeera.com/programmes/talktojazeera/2016/11/peter-

maurer-red-cross-talks-terrorists-161103155915754.html Diakses pada 21

Februari 2018

[95]

Al-Jazeera, Peter Maurer: Why the Red Cross talks to

'terrorists', http://www.aljazeera.com/programmes/talktojazeera/2016/11/peter-

maurer-red-cross-talks-terrorists-161103155915754.html Diakses pada 21

Februari 2018

[96]

Wawancara melalui e-mail dengan Marie Claire Feghali,Regional

Communications Manager Near and Middle East, tanggal 4 Oktober 2017.

[97]

BBC, Red Cross Workers Kidnapped in

Syria,http://www.bbc.com/news/world-middle-east-24513793Diakses pada 25

Agustus 2017

[98]

Al Jazeera, Red Cross Members Kidnapped in

Syria, http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2013/10/red-cross-members-

kidnapped-syria-20131013165812823368.html Diakses pada 25 Agustus 2017

[99]

Diamond, Louise dan John Mc.Donald. 1996. Muti-track diplomacy: A system

Approach to Peace. New York: Kumarian Press.

[100]

ITV, ICRC doing their utmost to find those

kidnapped,http://www.itv.com/news/update/2013-10-13/icrc-doing-their-upmost-

to-find-those-kidnapped/ Diakses pada 28 Agustus 2017

Page 77: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

66

Transkip Wawancara dengan Kushartoyo Budi Santoso

Communication officer of ICRC untuk Indonesia dan Timur Leste

Wawancara 1

Tempat : Kantor Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia dan Timur

Leste, Jakarta.

Waktu : Selasa, 22 Agustus 2017

P = Penanya N = Narasumber

P Apakah selama ini sering terjadi kasus pelanggaran yang dilakukan baik

oleh negara, militer maupun kelompok pemberontak terhadap Hukum

Humaniter Internasional, khususnya kasus kekerasan terhadap relawan

ICRC?

N Dalam beberapa kegiatan kami di lapangan, khususnya negara-negara yang

sedang berkonflik, ICRC sering mendapatkan perlakuan tidak baik dari

pihak-pihak yang berkonflik. Banyak kasus sudah ter blow-up oleh media,

mungkin kamu juga bisa cari beberapa kasus di Google. Di Mali Utara

misalnya, satu staff kami menjadi korban meninggal dunia saat sedang

melaksanakan tugas membawa logistic untuk masyarakat sipil. Juga

demikian yang terjadi di Libya. Kantor kami diserang oleh seseorang,

meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, kami sangat prihatin terhadap

kekerasan dan ancaman yang sering kami dapati di lapangan.

P Apakah bapak mengetahui tentang kasus penculikan 7 relawan ICRC oleh

sekelompok bersenjata di Suriah pada oktober 2013?

N Ya. Saya tahu. Dan sampai saat ini kasus tersebut masih belum selesai

karena masih ada tiga staff kami yang diculik oleh kelompok bersenjata

Suriah.

P Bagaimana tanggapan ICRC terhadap kasus penculikan tersebut.

N Kita sangat prihatin dengan adanya kasus penculikan terhadap staff ICRC

dan relawan Bulan Sabit Merah di Suriah. Sudah seharusnya para staff dan

relawan kemanusiaan tidak mendapatkan perlakuan negatif dari aktor-aktor

yang sedang berkonflik mengingat tugasnya di lokasi konflik adalah untuk

menolong korban konflik. ICRC juga tidak dibekali senjata, jadi memang

sudah seharusnya staff ICRC diberikan perlindungan dari aktor-aktor yang

terlibat dalam konflik bukan malah sebaliknya.

P Bagaimana upaya ICRC untuk melepaskan ketujuh relawannya yang di

culik oleh kelompok bersenjata Suriah, mengingat ICRC selalu

Page 78: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

67

mengedepankan netralitasnya sebagai organisasi kemanusiaan, maka ICRC

tidak dapat menekan, memaksa terlebih menyerang untuk mencapai

kepentingannya?

N Pertanyaan ini seharusnya tidak ditanyakan kepada staff ICRC yang

bergerak di Indonesia. Ada baiknya pertanyaan ini juga ditanyakan kepada

ICRC pusat atau regional Timur Tengah. Namun demikian, secara general,

ada beberapa langkah yang dapat dilakukan ketika terjadi kasus serupa.

Bahwa ketika terjadi tindak kekerasan terhadap staffnya, ICRC akan

mengedepankan upaya diplomasi (soft power). Hal ini dilakukan mengingat

ICRC merupakan sebuah lembaga social kemanusiaan yang tidak bersenjata

sesuai dengan misinya. Untuk itu ICRC lebih mengutamakan upaya

diplomasi dan upaya soft power lainnya. Hal yang diprioritaskan pertama

kali adalah dengan memberitakan kejadian langsung kepada pemerintah

setempat dimana kejadian berlangsung. Upaya ini ditempuh karena

pemerintah memiliki otoritas tertinggi di wilayah tersebut. Dengan

diplomasi terhadap pemerintah, akan ada banyak jalan untuk

mengupayakan pembebasan keenam staff ICRC dan satu relawan lainnya.

Selain dengan pemerintah, diplomasi juga dapat dilakukan kepada aktor

selain pemerintah, bisa kepada orang yang berpengaruh terhadap konflik

tersebut, diplomasi dengan para pemimpin partai, pemimpin organisasi

masarakat juga biasa ditempuh untuk mengupayakan hal serupa.

Selain itu, upaya soft power lainnya bisa dengan men-viralkan kasus

kekerasan tersebut kepada masyarakat luas. Dengan melakukan hal

tersebut, desakan masyarakat luas juga dapat membantu upaya penyelesaian

kasus yang dihadapi oleh ICRC.

P Apa langkah yang dilakukan ICRC ketika terjadi kasus yang sama di

tempat berbeda?

N Langkah-langkah diatas akan dilakukan ICRC dalam menangani hal serupa

di tempat berbeda. Namun biasanya informasi mengenai tahapan-tahapan

tersebut dirahasiakan mengingat misi ICRC selalu bersinggungan dengan

beberapa aktor yang terlibat dalam satu konflik. Dan jika terjadi hal serupa

dan pelaku meminta permintaan, ICRC tidak akan menuruti permintaan

tersebut. Jika setiap permintaan para penculik dituruti, akan ada

kemungkinan hal serupa akan selalu terjadi. Mengingat ICRC yang

bergerak langsung di lokasi konflik dan tidak bersenjata, maka para staff

ICRC akan selalu menjadi sasaran empuk bagi para pelaku.

P Bagaimana langkah ICRC dalam mengurangi tindakan kekerasan terhadap

para stafnya?

N Para staff ICRC sudah mendapatkan pelatihan dan kami betul-betul

menyadari resiko dari pekerjaan kami di lapangan, khususnya di negara-

negara yang sedang berkonflik. Resiko itu akan selalu ada, namun para staff

ICRC juga dibekali apa-apa saja yang dibenarkan dan tidak oleh Hukum

Humaniter Internasional yang telah disepakati bersama. Dengan melakukan

tugasnya sebagai staff ICRC dilapangan sesuai dengan prinsip, visi dan

misi ICRC itu sendiri, Maka selama itu pula para staff ICRC dijamin

Page 79: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

68

perlindungan hukumnya oleh Hukum Humaniter Internasional.

Page 80: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

69

Transkip Wawancara dengan Marie Claire Feghali

Regional Communications Manager Near and Middle East

Wawancara 2

Tempat : Melalui sambungan e-Mail.

Waktu : 25September-04 Oktober 2017

P = Penanya N = Narasumber

P 25 September 2017

Selamat malam.

Saya Seiken Romadhan, Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional yang

sedang menyelesaikan tugas akhir dengan judul “strategi ICRC dalam

membebaskan tujuh korban sandera yang diculik kelompok bersenjata

Suriah tahun 2013” Sebelumnya saya telah melakukan interview dengan

staff ICRC untuk Indonesia dan mendapatkan beberapa data. Untuk itu,

dalam email ini saya ingin menkonfirmasi kebenaran data tersebut dan

menanyakan beberapa pertanyaan tambahan untuk melengkapi data saya.

N 26 September 2017

Selamat Pagi Doni, Bolehkah saya tahu data apa yang kamu butuhkan?

P 26 September 2017

Salam.

Terimakasih banyak atas balasan dari email saya. Terkait penelitian saya,

saya membutuhkan data mengenai penculikan terhadap keenam staff ICRC

dan satu relawan Bulan Sabit Merah oleh kelompok bersenjata Suriah tahun

2013. Berikut saya sertakan beberapa pertanyaan dalam satu folder.

[pertanyaan]

(I got some data that the ICRC will make some efforts to release of the six

ICRC staff and one Red Crescent volunteer. Such as Government

Diplomacy and Influential Figures Diplomacy)

1. In Government Diplomacy

- In the effort to free the six ICRC staff and a Red Crescent

volunteer kidnapped by Syrian armed group in 2013, were there

any diplomatic efforts made by the ICRC with Syrian

government?

Your Answer :

- If so, who were the delegated person from ICRC to diplomacy to

Page 81: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

70

Syrian government?

Your Answer :

- Who were the parties from Syiria government who received

ICRC delegation in diplomatic effort to release the captive?

Your Answer :

- When was diplomacy done?

Your Answer :

- Where was the meeting between ICRC and Syiria Government

held?

Your Answer :

- What were the points gained from the diplomacy between ICRC

and Syria Government?

Your Answer :

2. Influential Figures Diplomacy

- In the effort to free the captive, were there any diplomatic effort

with influential Syiria figures?

Your Answer :

- If so, who were the delegated person from ICRC to diplomacy to

influential Syiria figure?

Your Answer :

- Who were the influential figures who received ICRC delegation

in the diplomatic effort to release the captive?

Your Answer :

- When was diplomacy done?

Your Answer :

- Where was the meeting between ICRC and such influential

figures done?

Your Answer :

- What were the points gained from the diplomatic between ICRC

and the influential Syrian figures?

Your Answer :

N 29 September 2017

Salam Doni,

Terimakasih telah mengirimkan pertanyaannya. Sebelum saya jawab,

bolehkan saya mengetahui mengapa kamu membutuhkan data tersebut dan

bagaimakan kamu akan menggunakannya?

Page 82: PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

71

P 29 September 2017

Salam,

Terimakasih untuk tanggapannya. Saya akan menggunakan data yang anda

berikan untuk menyelesaikan penulisan tugas akhir saya. Dan semua

jawaban dari pertanyaan saya juga akan menjawab pertanyaan penelitian

dari tugas akhir saya.

N 4 Oktober 2017

Salam Doni.

Saya mengerti pentingnya jawaban dari pertanyaan anda. Namun saya

berharap anda juga dapat mengerti akan kesensitifan dari pertanyaan-

pertanyaan anda. Mengingat kasus ini masih belum selesai dan masih ada 3

kolega kami yang belum juga dibebaskan. Kami belum bisa menjawab

secara detail pertanyaan anda. Namun demikian, berikut dapat saya

sampaikan kepada anda secara umumnya.

-Saat itu, tim ICRC sedang melakukan perjalanan ke Idlib pada bulan

Oktober 2013 untuk melihat situasi medis dan untuk mengirimkan pasokan

medis ke kota Sarmin dan Idlib. Konvoi yang sedang dalam perjalanan

kembali ke Damaskus, dihentikan oleh orang-orang bersenjata tak dikenal

di dekat Sareqeb di Idlib. 6 rekan kami dan seorang sukarelawan dari Bulan

Sabit Merah Arab Suriah diculik.

- 3 dari 6 rekan ICRC telah dibebaskan dengan selamat dan sehat.

- Upaya intensif sedang berlangsung di balik layar untuk menjamin

pembebasan, serta melalui jaringan luas ICRC di lapangan. Kami tidak

dapat memberikan rincian tentang hal ini demi keamanan yang terus

berlanjut dari rekan kerja kami yang masih diculik. Semoga ini membantu.

Salam,