MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA...

130
MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA (STUDI KASUS: KARANG TARUNA KOTA TANGERANG SELATAN) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) oleh Achmad Fatoni 1112111000059 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Transcript of MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA...

Page 1: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS

KEWIRAUSAHAAN PEMUDA (STUDI KASUS:

KARANG TARUNA KOTA TANGERANG SELATAN)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

oleh

Achmad Fatoni

1112111000059

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

ii

MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN

PEMUDA (STUDI KASUS: KARANG TARUNA KOTA

TANGERANG SELATAN)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Achmad Fatoni

NIM: 1112111000059

Pembimbing:

Saifudin Asrori, M.Si

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2018 M

Page 3: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

(STUDI KASUS: KARANG TARUNA KOTA TANGERANG SELATAN)

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Mei 2018

Achmad Fatoni

Page 4: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Achmad Fatoni

NIM : 1112111000059

Program Studi : Sosiologi

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

(STUDI KASUS: KARANG TARUNA KOTA TANGERANG SELATAN)

dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 20 Mei 2018

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Pembimbing

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si. Saifudin Asrosi, M.Si.

NIP: 197609182003122003 NIP.197701192009121001

Page 5: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

v

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

(STUDI KASUS: KARANG TARUNA KOTA TANGERANG SELATAN)

oleh

Achmad Fatoni

1112111000059

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 31 Mei 2018.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial

(S.Sos) pada Program Studi Sosiologi.

Ketua, Sekertaris,

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si. Dr. Joharotul Jamilah, M. Si.

NIP. 197609182003122003 NIP.196808161997032002

.

Penguji I, Penguji II,

Mohammad Hasan Ansori, Ph.D. Ahmad Abrori, M.Si.

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 31 Mei 2018.

Ketua Program Studi Sosiologi,

FISIP UIN Jakarta

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si

NIP: 197609182003122003

Page 6: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

vi

ABSTRAKSI

Skripsi ini ingin membahas dan menjabarkan tentang peran modal sosial yang

digunakan ssebagai basis kewirausahaan pemuda, dalam studi kasus: Karang

Taruna Kota Tangerang Selatan. Tujuan penelitian ini hanyalah untuk

mendeskripsikan bagaimana latar belakang terbentuknya modal sosial, dan juga

mendeskripsikan bagaimana peran modal sosial yang menjadi basis dalam

membangun potensi kewirausahaan pemuda Karang Taruna Kota Tangerang

Selatan.

Dari hasil analisas tersebut, peneliti menemukan bahwa mereka para anggota dan

pengurus Karang Taruna memiliki upaya real untuk mengembangkan potemsi

pemudanya dengan memfokuskan berbagai kegiatannya dalam bidang kekaryaan

dan kewirausahaan, hal ini sudah dimulai sejak Karang Taruna Tangerang Selatan

resmi berdiri, dengan memupuk rasa persaudaraan, kekeluargaan, tanggungjawab,

rasa kepemilikan dan kekaryaan pada organisasinya. Hal ini menjadi modal sosial

yang cukup diperhitungkan dan dimanfaatkan untuk menunjang segala bentuk

agenda yang dikerjakan. Hal utama yang dilakukan untuk menginternalisasikan

nilai-nilai diatas adalah mengupayakan bonding social capital, yaitu kapital sosial

bersifat eksklusif, keanggotannya biasanya didasarkan atas berbagai kesamaan,

seperti kesamaan suku, etnis dan agama, hubungan antar individu bersifat tertutup

inward looking, lebih mengutamakan solidaritas dan kepentingan kelompok.

Setelah terbentuk identitas besama (bonding social capital)dan rasa

kebersamaan yang kuat, barulah Karang Taruna membuka jaringan (bridging

social capital) yang bersifat inklusif dan produktif, dengan kemitraan (outward

looking) dan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti; Lembaga Pemerintahan,

Tokoh-tokoh Masyarakat, Pengusaha-pengusaha lokal, untuk menambah akses

dan informasi yang digunakan untuk menangkap peluang wirausaha, mereka

menyadari bahwa modal sosial diatas barulah akan efektif manfaatnya jika

memperkuat tiga unsur dari social capital ini, yaitu: Nilai, Jaringan, Kepercayaan.

Akhirnya dari kesadaran tersebut berdampak pada program dan kegiatan yang

dilakukan, yang cenderung kepada penguatan basis kewirausahaan di Karang

Taruna Kota Tangerang Selatan, seperti pelatihan, seminar, kursus profesi, bazaar

produk-ekspo dan lain sebagainya. Hal inilah yang menciptakan sebuah iklim

kemandirian di tubuh organisasi Karang Taruna Tangerang Selatan.

Kata Kunci: Modal Sosial, Kewirausahaan, Karang Taruna.

Page 7: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru

sekalian alam yang selalu penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

karunia, rahmat dan hidayah-Nya. Berkat pertolongannya, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS

KEWIRAUSAHAAN PEMUDA (STUDI KASUS: KARANG TARUNA KOTA

TANGERANG SELATAN). Shalawat serta salam penulis hantarkan keharibaan

Baginda Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarga, para sahabat, dan

pengikutnya. Tanpa beliau penulis tidak akan mampu mengecap indahnya ajaran

Islam yang begitu damai, rasional, modern dan toleran.

Kepada yang tercinta didunia, Abah dan Mamah begitu penulis

memanggilnya, H. Achmad Su’adi Shalehuddin dan Titin Trisni yang baru saja

berpulng ke Rahmatullah pada tanggal 25 Ramadhan 1439 H, saya persembahkan

semua kebanggan ini untuk mama di surga. Terima kasih, dan maaf karena agak

terlambat menyelesaikan pendidikan ini, terima kasih telah memberikan cinta-

kasih dalam bentuk dukungan bagi penulis. Semoga Abah dan Mamah senantiasa

dimurahkan rezeki dan dilimpahkan nikmat, amin. Untuk Kakak dan Adik

tersayang, Rosida Yustina S. Pd, Asep Ahmad M.Pd., Achmad Nasrullah, Nadia

Maharani yang sebentar lagi skripsi dan Haeckal Asror yang ingin kuliah, terima

kasih atas segala dukungannya selama ini. Semoga kalian mampu melebihi

pencapaian penulis, Amin.

Page 8: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

viii

Skripsi ini sebenarnya cukup menyita waktu untuk diselesasaikan oleh

penulis, tapi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini

telah diselesaikan. Untuk itulah dengan hati yang tulus, izinkan penulis

mengutarakan rasa terima kasih sebagai bentuk apresiasi kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zulkifli, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Cucu Nurhayati, M.Si., selaku Ketua Program Studi Sosiologi FISIP

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Joharotul Jamilah, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Sosiologi

FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Saifudin Asrori, M.Si., selaku dosen pembimbing yang tidak henti-

henti memberi arahan dan bimbingan kepada penulis agar dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya atas segala yang telah beliau berikan.

5. Seluruh Jajaran Dosen Program Studi Sosiologi FISIP UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas ilmu dan bimbingannya selama ini,

terkhusus Bapak Hasan Anshori, Bapak Ahmad Abrori, Ibu Ida Rosida dan

Bapak Guntur Alting, sebagai Dosen yang kurang lebih penulis favoritkan

dan penulis kagumi keilmuannya.

6. Segenap pengurus Karang Taruna Kota Tangerang Selatan. H. Abd. Rasyid S.

Ag., Fikri, Ata Rosadi, Dimas Wiwoko SH., dan lain-lain. Terima kasih atas

sambutan hangat dan keterbukaannya berbagi apa yang dibutuhkan penulis,

dalam rangka penelitian skripsi ini.

Page 9: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

ix

7. Kawan-Kawan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, para junior yang tidak

dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu. Tanpa mengurangi rasa bangga

penulis mengucapkan terima kasih atas identitas pertemanan yang kita

ciptakan.

8. Kawan-Kawan Sosiologi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2012, Reza Alfahrin, Yossi, Ayu Rizqita Putri, Gopay, Hartadi, Anis

Musyarifah dan lain-lain. Terima kasih karena telah menjadi kawan berjuang

yang menemani perjalan dalam studi.

9. Kawan-Kawan KKN Brajamusti 2016, Atik, Rifal, Ma’ruf, Martini, Ali

Subkhi, Andre Mohammad dan lain-lain semoga kalian sukses dalam setiap

bidang.

10. Kanda dan Adinda-adinda HMI KOMFISIP Cabang Ciputat, A. Rizki Furqon

S.Sos., Rihadatul Aisy Azil S.Sos., Apriliani S.Sos., Arini Mardhatika S.Sos.,

Mahesa, Syauqi Al Sunni, Hanif Kamal, Aziz, Sultan Rivandi, dan para kader

yang lainnya yang tak bisa penulis sebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi

rasa bangga penulis mengucapkan terima kasih. Semoga kita berjaya, amin.

11. Kawan-kawan Pengurus HMI Cabang Ciputat Periode 2016-2017 terima

kasih semuanya.

12. Terima kasih kepada Senior-senior Abah Fahmi Ahmadi, Yunda Ghefarina

Johan, Bang Adi Prayitno, SH., M.Si., Asep Sholahudin S. Sy., Ridho Akmal

Nasution SH., MLLC., Irpan Pasaribu SH.,

13. Kawan-kawan Pensiunan Humaedullah SE. Sy., Zaki Al Pajri Nas SE.Sy.,

Fariz Abd. Rahman SE.Sy., Husnul Qari SE.Sy., Kevin Dea Putra SE.Sy.,

Page 10: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

x

Ismail Fadilah SE.Sy., Muhammad Rois SH., Ade Septiawan Putera SH.

MH., Alfrad Rusyd S.Sos., Sopian Hadi Permana S.Sos. terimakasi telah

banyak membantu proses belajar penulis, terustama Imunk, yang cukup baik

memberikan pinjaman Laptop selama proses pembuatan skripsi penulis,

penulis doakan semoga sukses.

14. Kepada Penghuni Markom Lutfi Hasanal Bolqiah S.Sos., Riyan Hidayat

S.Sos., Hendri Satrio S.Sos., Gerry Novandika Age S.Sos., Dendi Budiman

S.Sos., Vanny El Rahman S.Sos., Andrean Saefudin SH., Najmawan, Aden,

kalian luar biasa.

15. Terima kasih kepada Adik-adik junior yang telah membantu saya

mentranskip hasil wawancara, Khoiron Abd. Mahmud (Kibo), Aulia Pramana

(Aul), Abd. Rasyid (Ocit), Syukrian, dan Ilham. Tanpa kalian skipsi ini akan

lebih lama selesai.

16. Kawan-kawan LKBHMI Cab. Ciputat. Terima kasih atas ilmu dan

persahabatannya, semoga terus tempat kajian yang produktif dan mengawal

hukum di Indonesia.

17. Terakhir, terima kasih kepada Alia Falih Barmawidjadja, semoga cepat lulus

dan sukses dalam karir, terima kasih telah menemani penulis selama ini.

Demikian untaian-untaian terima kasih penulis haturkan, semoga yang

terlewatkan mendapat balasannya langsung dari Allah SWT.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ciputat, 29 Juni 2018

Achmad Fatoni

Page 11: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

xi

DAFTAR ISI

ABSTRAK..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR................................................................................... vii

DAFTAR ISI................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1

A. Pernyataan Masalah................................................................. 1

B. Pertanyaan Penelitian............................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................ 7

D. Tinjauan Pustaka...................................................................... 8

E. Kerangka Teoritis..................................................................... 15

F. Metodologi Penelitian.............................................................. 20

G. Sistematika Penulisan.............................................................. 27

BAB II KARANG TARUNA DAN KOTA TANGERANG SELATAN 28

A. Letak Kota Tangerang Selatan................................................ 28

B. Sejarah Berdirinya Karang Taruna Kota Tangerang Selatan.. 35

C. Kegiatan Karang Taruna Kota Tangerang Selatan.................. 37

BAB III MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

A. Latar Belakang Terbentuknya Modal Sosial di Karang Taruna Tangerang

Selatan............................................................................................ 39

Page 12: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

xii

B. Peran Modal Sosial dalam Menciptakan Kegiatan Berbasis

Kewirausahaan di Karang Taruna Tangerang Selatan.......... 41

1. Langkah Karang Taruna dalam Social Capital

Bonding............................................................................ 41

2. Langkah Karang Taruna dalam Bridging Social

Capital.................................................................................. 44

3. Peran Modal Sosial dalam Wirausaha Anggota Karang

Taruna................................................................................. 44

a. Nilai...................................................................... 52

b. Jaringan................................................................. 56

c. Kepercayaan......................................................... 62

BAB IV PENUTUP.................................................................................. 64

A. Kesimpulan............................................................................ 68

B. Saran-Saran............................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 73

Page 13: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I.D.1 Tinjauan Pustaka............................................................... 12

Tabel I.F.2.1 Profil Informan

........................................................................................... 21

Tabel II.A.3.1 Jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Per-Kecamatan

2013................................................................................. 30

Tabel II.C.1 Kegiatan Karang Taruna Kota Tangerang Selatan Berbasis

Ekonomi............................................................................. 3

Page 14: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar.I.D.1 Pemetaan Penelitian Terdahulu................................. 11

Gambar.I.E.2.2 Unsur Modal Sosial................................................... 17

Gambar.III.B.3.1 Para Peserta Kursus Pembuatan Kerajinan

Furniture..................................................................................................... 51

Gambar III.B.2.b.3.1 Para Nasabah Bank Sampah..................................... 60

Page 15: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara........................................................... lxxiv

Lampiran 2 Transkrip Wawancara.......................................................... lxxv

Lampiran 3 Dokumentasi......................................................................... ciii

Lampiran 3 Daftar Singkatan................................................................... cviii

Page 16: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

1

MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

(STUDI KASUS: KARANG TARUNA KOTA TANGERANG SELATAN)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Skripsi ini secara umum membahas peran modal sosial dalam

Organisasi Kepemudaan (OKP) Karang Taruna (KT) dan kewirausahaan

pemuda di Kota Tangerang Selatan, Banten. Secara khusus, skripsi ini ingin

mendeskripsikan latar belakang terbentuknya modal sosial KT dan perannya

yang menjadi basis kewirausahaan pemuda di Tangerang Selatan Banten, di

tengah-tengah maraknya pengangguran dan tingkat pemuda putus sekolah.

Alasan peneliti mengambil studi ini ialah Pertama, dari segi bahasa,

modal sosial merujuk pada artian asset dan perkawanan dan hubungan

timbal balik dari keduanya. Jika di desa, dapat kita lihat bahwa, modal sosial

merupakan sebuah perekat solidaritas masyarakat (social glue), bagaimana

dengan di kota, yang memiliki hubungan dan nilai masyarakat yang longgar

dengan latar belakang yang sangat kompleks? Tentu bentuk dan

kegunaannya pasti berbeda, apalagi jika modal sosial tersebut dimanfaatkan

oleh sebuah organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna. Yang jadi

masalah adalah, tidak semua modal sosial dapat dimanfatkan untuk

pemberdayaan, pengembangan maupun dimanfaatkan sebagai basis

kewirausahaan, hal ini tergantung pada kualitas dan kreasi dari orang-orang

Page 17: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

2

yang memanfaatkannya. Keberadaan modal sosial di KT menjadi masalah

utama bagi penulis untuk mengambil inisiatif mengangkat fenomena modal

sosial yang dimiliki KT yang dijadikan sebagai instrumen dalam

mengembangkan potensi kewirausahaan pemuda di Kota Tangerang

Selatan.

Kedua, karena studi kasus yang berfokus pada Karang Taruna secara

khusus masih kurang, sebagai objek dan fokus untuk diteliti. Mengingat

citra pemuda yang terus menerus mengalami kemunduran, dan kemerosotan

produktifitas, dari aktifitas yang produktif menjadi kurang produktif.

Suzanne memaparkan “Kontruksi Sosial ilmiah kepemudaan memberikan

pendekatan kelompok pemuda, yang memandangnya sebagai periode

“transisi” –dari anak-anak menuju masa dewasa, dari pendidikan menuju

pekerjaan, dari keluarga asal ke keluarga tujuan” (Suzanne & Ben White,

2012:89).

Ketiga, peneliti sangat antusias untuk meneliti modal sosial yang

dimiliki oleh KT Kota Tangerang Selatan, dikarenakan mampu

dimanfaatkan untuk menjadi basis kewirausahaan pemuda, di tengah

kehidupan masyarakat dan pemuda perkotaan, yang kadang terjebak pada

perilaku negatif, Suzanne menyebutnya dengan “perilaku beresiko”

(kesehatan, seksualitas, narkoba, kriminalitas, kekerasan, problem

“defektologi” pemuda) (lihat Suzanne 2012:94).

Page 18: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

3

Disini peneliti melihat KT dapat merepresentasikan perilaku pemuda

yang bahkan mampu mengukirkan banyak prestasi yang dapat dibanggakan,

hal ini menjadi kurang sesuai dengan pendapat diatas, bahwa tidak

selamanya pemuda kota harus melakukan “perilaku beresiko”, dan dalam

dalam penelitian ini peneliti tidak ingin terjebak pada kajian-kajian pemuda

dalam banyak hal yang mengikuti pola kecendrungan umum.

Berdasarkan konsep pembangunan (berbasis masyarakat) yang

dikemukakakn oleh Hasbullah (2006) dalam (Pontoh 2010:125) diketahui

bahwa keberhasilan pembangunan masyarakat perlu dilihat dari beberapa

modal komunitas (community capital) yang terdiri dari: (a) Modal Manusia

(human capital) berupa kemampuan personal seperti pendidikan,

pengetahuan, kesehatan, keahlian dan keadaan terkait lainnya; (b) Modal

Sumberdaya Alam (natural capital) seperti laut, tambang dan lainnya; (c)

ekonomi produktif (produced economic capital) berupa aset ekonomi dan

finansial serta aset lainnya; (d) Modal Sosial (social capital) berupa

norma/nilai, (trust, reciprocity,dan norma sosial lainnya), partisipasi dalam

jaringan, pro-activity.

Beberapa literatur mengemukakakn bahwa modal sumberdaya alam

dan modal ekonomi produktif sudah banyak digarap oleh pemerintah,

namun tidak demikian dengan modal sosial yang selama ini masih banyak

diabaikan (2010:125). Tangerang Selatan merupakan kota kecil yang

menarik bagi penulis untuk dapat dilihat fenomena modal sosial dan

Page 19: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

4

kewirausahaan pemudanya, pada kelompok masyarakat pada lembaga KT.

Dalam tahun-tahun belakangan, kajian-kajian modal sosial nampaknya lebih

diminati sebagai faktor yang menunjang aktifitas ekonomi, maka dari itu

peneliti ingin menunjukkan minat besar pada aktifitas, kepentingan praktis

dan material orang muda misalnya, transisi sekolah-kerja dan pengangguran

atau setengah pengangguran.

Fokus dari kajian diatas yang mengangkat tentang isu-isu

kewirausahaan pemuda yang menjadi jembatan bagi objek penelitian dan

fenomena yang penulis amati selama ini, dimana modal sosial digunakan

untuk kegiatan-kegiatan positif yang bertujuan membangun karakter

wirausaha pemuda kota agar lebih produktif. Hal ini ternyata dapat

dilakukan dan dimulai dari lingkup terkecil seperti KT yang ada di level

RT/RW-Kelurahan-Kota, menggeser stigma masyarakat yang selama ini

berpendapat bahwa “Karang Taruna adalah organisasi yang hanya sibuk

mengurusi tujuh belasan atau acara-acara seremonial di Keluran/Desa”.

Ternyata masih banyak kegiatan-kegiatan dan prestasi yang dilaksanakan

dan didapat untuk mengembangkan potensi pemuda khususnya di Kota

Tangerang Selatan.

Kemajuan Kota Tangerang Selatan dari tahun ke tahun dapat dilihat

dari segi infrastruktur dan tata kota yang menuntut perubahan pada setiap

norma sosial yang ada (lihat RKPD Tangerang Selatan 2016). Hal itu bisa

dibuktikan dengan laju perubahan yang tercatat pada Indeks Pembangunan

Page 20: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

5

Manusia (IPM) IPM merupakan indikator penting untuk mengukur

keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia dan dapat

menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah. Berdasarkan

data BPS setiap tahunnya IPM Kota Tangerang Selatan mengalami

peningkatan sebagai berikut:

Table I.A.1.

Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia Kota Tangerang Selatan

2011 2012 2013 2014 2015

68,22 68,92 69,47 69,89 70,27

Sumber: https://tangselkota.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/15.

Data diatas menggambarkan bahwa pertumbuhan kualitas manusia di

Tangerang Selatan terus berkembang mengikuti pertumbuhan infrastruktur

dan kesejahteraan masyarakat kota. Dengan data perkembangan IPK diatas

apakah modal sosial memiliki peran pada pertumbuhan IPK Kota Tangerang

Selatan secara umum, atau modal sosial sama sekali tidak memiliki peran

dalam perkembangan yang ada di Kota Tangerang Selatan.

Berangkat dari realitas yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti

tertarik untuk mendeskripsikan lebih dalam peran modal sosial KT Kota

Tangerang Selatan dalam mengembangkan potensi pemuda di Kota

Tangerang Selatan. Peneliti memanfaatkan modal sosial terkait dengan

sistem pengelolaannya dalam membangun nilai dan norma, kepercayaan dan

juga jaringan dengan masyarakat Kota Tangerang Selatan. Peneliti sangat

menyadari bahwa dalam setiap kegiatan KT yang telah dilakukan,

Page 21: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

6

memerlukan adanya tindakan kolektif yang tinggi untuk membantu

pemerintah menyelesaikan masalah pembangunan dan hal itu tidak hadir

begitu saja. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa penulis ingin melihat

seberapa besar peran modal sosial yang terdapat dalam Organisasi KT.

Dari latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan, maka

penelitian mengenai modal sosial pada lembaga KT merupakan hal yang

menarik dan penting untuk dilakukan. Untuk itulah peneliti memberi judul

skripsi ini “Modal Sosial Sebagai Basis Kewirausahaan Pemuda (Studi

Kasus: Karang Taruna Kota Tangerang Selatan)”.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pernyataan masalah, pertanyaan penelitian yang

dirumuskan:

1. Bagaimana latar belakang terbentuknya modal sosial Karang Taruna

(KT) Kota Tangerang Selatan?

2. Bagaimana peran modal sosial menjadi basis dalam membangun

potensi kewirausahaan pemuda (KT) Karang Taruna Kota Tangerang

Selatan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pertanyaan penelitiannya, maka tujuan penelitian

ini:

Page 22: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

7

a. Untuk mendeskripsikan latar belakang terbentuknya modal sosial

KT Kota Tangerang Selatan.

b. Untuk mendeskripsikan peran modal sosial yang menjadi basis

dalam membangun potensi kewirausahaan pemuda (KT) Karang

Taruna Kota Tangerang Selatan.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki nilai guna, baik secara teoritis

maupun praktis.

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur kajian

sosiologi terutama mengenai proses pembentukan dan peran modal

sosial dalam mengembangkan potensi pemuda terutama bagi orang-

orang yang berkecimpung dalam dunia organisasi kepemudaan yang

jumlahnya sangat banyak di Indonesia.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi informasi bagi perkembangan

permasalahan sosial serupa di waktu mendatang. Serta menjadi

evaluasi bagi pelaku oraganisasi kepemudaan dalam mengatasi

permasalahan terkait membentuk dan memanfaatkan modal sosial

kelompok. Selain itu, informasi ini diharapkan menjadi bahan

pertimbangan bagi para pembuat kebijakan.

Page 23: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

8

D. Tinjauan Pustaka

Sebenarnya telah banyak penelitian menggunakan modal sosial

sebagai kerangka teori. Pertama, penelitian yang paling relevan berhasil

peneliti temui. Penelitian tersebut dilakukan oleh Asrori (2014) dengan

judul “Peran Majelis Taklim dalam Pemberdayaan Perempuan; Analisis

Kapital Sosial, Majelis Taklim Darunnisa’, Ciputat”. Penelitian tersebut

meneliti tentang pemberdayaan di Majelis Taklim Darunnisa‟, Strategi

pendekatan yang digunakan Darunnisa‟ yaitu pendekatan hati telah mampu

meraih ratusan anggota tidak hanya di wilayah sekitar Pisangan, Cempaka

Putih, dan Ciputat namun telah menyebar sampai dengan wilayah Serang

Banten. Inisiatif para pengurus dan kapasitas setiap individu serta jaringan

yang dimiliki menjadi faktor utama dalam menentukan keberhasilan proses

penjalinan relasi yang dilakukan di wilayah Ciputat. Selain itu pula dalam

proses penjalinan relasi Darunnisa‟ menggunakan beberapa pendekatan

yang dilakukan berdsarkan kondisi dan kebutuhan dalam masyarakat yaitu

melalui kunjungan dari pintu ke pintu, mengundang méreka dalam suatu

pertemuan khusus ataupun dalam suatu kegiatan yang biasanya diadakan

oleh masyarakat.

Penelitian dari Asrori (2014) mungkin memiliki relevansi yang besar

terhadap penelitian ini. Namun, meskipun menggunakan teori modal sosial,

penelitian Asrori fokus kepada pemberdayaan, pendidikan dan pengelolaan

organisasi. Lagipula, hasil penelitiannya dikaitkan dengan Kemampuan

Darunnisa‟ untuk menghimpun anggota, mengelola serta mempertahankan

Page 24: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

9

organisasi di tengah krisis internal yang terjadi menjadi kelebihan utama

crganisasi ini.. Dengan kata lain, fokus dari penelitian tersebut Asrori (2014)

berbeda dengan fokus penelitian ini yang lebih cenderung kepada modal

sosial dan kewirausahaan pemuda.

Kedua, penelitian yang juga relevan berhasil peneliti temui. penelitian

tersebut dilakukan oleh Fathi (2016) dengan judul “Modal Sosial dan

Ketahanan Ekonomi Ojek Pangkalan (Studi Kasus: Ojek Pangkalan Salemba

di Salemba Raya, Jakarta Pusat)”. Penelitian tersebut meneliti tentang modal

sosial dan ketahanan ekonomi ojek pangkalan. Modal sosial –norma, jaringan

dan kepercayaan dalam OPS digunakan sebagai cara-cara dalam menciptakan

ketahanan ekonomi yang baik. Norma-norma yang ditemukan dalam OPS:

sistem antrian, penumpang milik bersama, tawar-menawar, keselamatan dan

kenyamanan penumpang, musyawarah dan ojek online boleh nongkrong tapi

jangan ngambil penumpang sembarangan. Norma-norma ini berperan dalam

menciptakan kebajikan-kebajikan sosial –yaitu loyalitas yang meliputi:

keterbukaan, kerukunan, keakraban dan kekompakkan. Selain itu, norma-

norma dalam OPS melandasi – menjadi pondasi kepercayaan dalam OPS.

Tentunya penelitian ini agak berbeda dengan penelitian ini. Fokus dari

penelitian Fathi (2016) adalah modal sosial dan ketahanan ekonomi ojek

pangkalan, dan hal ini jauh berbeda dengan fokus tulisan ini, yaitu modal

sosial dan basis kewirausahaan pemuda.

Ketiga, penelitian yang juga relevan berhasil peneliti temui. penelitian

tersebut dilakukan oleh Sila (2010) dengan judul “Lembaga Keuangan Mikro

Page 25: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

10

dan Pengentasan Kemiskinan: Kasus Lumbung Pitih Nagari di Padang”

penelitian ini berisi tentang pembahasan lembaga keuangan mikro yang

cukup pesat perkembangannya, namun belum memiliki status hukum yang

jelas. Kendati demikian Sila berpendapat bahwa LPN sangat membantu pihak

pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di Padang. LPN Limau Manis

sekaligus berhasil dalam menghimpun dana dan memperoleh keuntungan

dalam pengembalian kredit ditempuh dengan cara menekan angka presentase

tingkat kemacetan pembayaran kredit agar supaya LPN memperoleh

kepercayaan dari nasabah (trust), hal ini dikarenakan modal sosial yang

dikembangkan LPN Limau Manis adalah mengombinasikan unsur tradisional

(otoritas Kerapatan Adat Nagari dan Nagari/bonding atau eksklusif) dan

unsur modernitas (otoritas Bank Nagari dan BPD/bridging atau inklusif, dan

linking).

Penelitian-penelitian di atas dapat menyimpulkan bahwa modal

sosial juga memberikan manfaat bila digunakan. Modal sosial di antaranya

mampu mengembangkan ekonomi Lembaga Keuangan Mikro (LKM), (Sila,

2010) Modal sosial juga hadir sebagai solusi pengentasan kemiskinan

Rumah Tangga Miskin (RTM)

Penelitian ini sangat berbeda dengan penelitian-penelitian di atas.

Perbedaan tersebut dapat dilihat dari subjek penelitiannya. Subjek penelitian

ini adalah sebuah organisasi/lembaga kepemudaan KT, yang mana

penelitian ini juga ingin menggambarkan bagaimana sebuah kelompok

pemuda mengelola organisasi dan membentuk modal sosial sehingga dapat

Page 26: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

11

berperan dalam menjadi basis kewirausahaan pemuda. Sementara itu,

penelitian-penelitian di atas tidak ada yang menjadikan pemuda atau pun

organisasi/lembaga kepemudaan sebagai subjek penelitiannya.

Di sisi lain, selain memetakan tinjauan pustaka dari sisi teori (modal

sosial), tinjauan pustaka juga dilakukan dengan memetakan kasus atau

subjek penelitian –Lembaga KT. Penelitian tentang KT berhasil peneliti

temui yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nuris Salam (2016) dengan judul

“Peran Karang Taruna Cengkehan dalam pemberdayaan Masyarakat

Melalui Wisata Air Terjun Sewu Watu”. Penelitian tersebut ingin

mendeskripsikan peran KT Bantul dalam membantu masyarakat melalui

wisata air Sewu Watu, dan membantu membuka lapangan kerja dengan cara

memberdayakan masyarakat, untuk memberikan peningkatan kualitas/skil

dalam mengelola objek wisata air terjun Sewu Watu, agar dapat menunjang

perekonomian masyarakat Cengkehan Bantul agar lebih baik.

Penelitian Salam (2016) tersebut agak berbeda dengan penelitian ini,

subjek penelitian Salam ini adalah KT dan fokusnya adalah pemberdayaan

masyarakat objeknya adalah Wisata Air Terjun Sewu Watu. Salam (2016)

berpendapat bahwa, dengan memberdayakan masyarakat, Karang Taruna

Bantul benar-benar telah membantu sebagai fasilitator yang memberikan

informasi dan motivasi untuk tujuan agar masyarakat dapat mandiri dalam

mengelola objek wisata–dilihat dari teori, fokus, lokasi dan karakter

masyarakat dan metode penelitian yang digunakan sangat berbeda dengan

apa yang sedang peneliti teliti.

Page 27: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

12

Selanjutnya, satu penelitian yang paling relevan berhasil peneliti

temui. Penelitian tersebut dilakukan oleh Rosanti (2011) dengan judul

“Peran Karang Taruna Dipot Ratna Muda dalam Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Desa Guwosari Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul”.

Penelitian tersebut mendeskripsikan peran Karang Taruna sebagai fasilitator

bagi masyarakat dalam melakukan pemberdayaan, peran edukasi, yaitu

Karang Taruna bekerjasamadengan pihak tertentu yang bertugas

memberikan pelatihan-pelatihan pada masyarakat (peran broker) yaitu KT

bertugas menghubungkan antara masyarakat dan pihak-pihak yang juga

bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat.

Penelitian dari Rosanti (2011) mungkin memiliki relevansi yang

besar terhadap penelitian ini. Namun demikian, penelitian dari Rosanti

(2011) tidak menggunakan teori modal sosial, dan penelitian Rosanti lebih

fokus kepada studi etnografi yang mencoba melihat peran KT dengan

menjelaskan perilakunya, ditambah penelitian tersebut dilakukan dalam

konteks sosial yang berbeda (karena kurang membahas pemuda sebagai

pelakunya). Karena dalam penelitian ini peneliti sangat berantusias untuk

mendeskripsikan bagaimana peran modal sosial –mengembangkan potensi

kewirausahaan pemuda. Dengan kata lain, fokus dari penelitian tersebut

sangat berbeda dengan fokus penelitian ini, Perhatikan bagan berikut:

Page 28: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

13

Gambar I.D.1.

Pemetaan Penelitian Terdahulu

Sementara itu, tinjauan pustaka yang telah dilakukan dapat dilihat

dengan jelas seperti di bawah ini:

KARANG TARUNA: 1. Peran Karang Taruna Cengkehan dalam pemberdayaan Masyarakat Melalui Wisata Air Terjun Sewu Watu”, (Salam, 2016) 2. Peran Karang Taruna Dipot Ratna Muda dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Guwosari Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul (Rosanti, 2011)

MODAL SOSIAL: 1. LKM dan Pengentasan Kemiskinan (Sila, 2010) 2. Peran Majelis Taklim dalam Pemberdayaan Perempuan; Analisis Kapial Sosial, Majelis Taklim Darunnisa’, Ciputat, (Asrori, 2014) 3. Ketahanan Ekonomi Ojek Pangkalan (Fathi, 2017)

Modal Sosial Sebagai Basis Kewirausahaan Pemuda (Studi Kasus: Karang Taruna Kota Tangerang Selatan) (Fatoni, 2018)

Page 29: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

14

Tabel I.D.1.

Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa

kesimpulan. Meskipun penelitian ini dengan penelitian Salam memiliki

kesamaan dari sisi subjek penelitiannya, akan tetapi berbeda dari sisi teori

•Sila: “Lembaga Keuangan Mikro dan Pengentasan Kemiskinan: Kasus Lumbung Pitih Nagari di Padang”

•Asrori: “Pemberdayaan Perempuan Majlis Taklim Daarunnisa: Analisis Kapital Sosial”

•Thobias, Tungka dan Rogahang: “Pengaruh Modal Sosial Terhadap Perilaku Kewirausahawan: Studi Pada Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah di Kecamatan Kabaruan Kabupaten Kepulauan Talaud”Bahar, Taslim dan Tamin: “Hubungan Kualitas pelayanan, Kepuasan dan Loyalitas Pengguna Ojek Sepeda Motor”

•Puspitasari: "Modal Sosial Perempuan dalam Penguatan Ekonomi Rumah Tangga"

•Fathi: "Modal Sosial dan Ketahan Ekonomi Ojek Pangkalan"

•Salam: Peran Karang Taruna Cengkehan dalam pemberdayaan Masyarakat Melalui Wisata Air Terjun Sewu Watu”

•Rosanti: Peran Karang Taruna Dipot Ratna Muda dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Guwosari Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul

Judul

•Sila : Modal Sosial (Lembaga Kredit Mikro)

•Asrori : Modal Sosial (Majelis Taklim)

•Utomo : Modal Sosial (PKL)

•Kamarani : Modal Sosial (Rumah Tangga Miskin)

•Thobias, Tungka dan Rogahang : Modal Sosial (UMKM)

•Puspitasari : Modal Sosial (Perempuan dalam Keluarga)

•Fathi : Modal Sosial (Pangkalan Ojek)

•Salam : Peran (Karang Taruna)

•Rosanti : Peran (Karang Taruna)

Teori (Subjek)

•Sila : Pengentasan Kemiskinan

•Asrori : Pemberdayaan Perempuan

•Kamarani : Pengentasan Kemiskinan

•Thobias, Tungka dan Rogahang : Perngembangan Ekonomi

•Puspitasari : Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Ekonomi

•Fathi : Ketahanan Ekonomi

•Salam : Pemberdayaan Masyarakat

•Rosanti : Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Fokus

Page 30: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

15

dan sisi fokus penelitiannya. Begitu pula dengan penelitian Fathi, meskipun

memiliki kesamaan dari sisi Teori penelitiannya, akan tetapi berbeda dari

sisi fokus dan subjek penelitiannya. Dengan demikian, penelitian ini

memiliki keunikannya sendiri dibandingkan dengan penelitian-penelitian

sebelumnya.

E. Kerangka Teoritis

1. Modal Sosial (social capital)

Modal sosial Putnam menunjukkan relevansinya dengan penelitian

ini karena penelitian ini berada pada tingkat level mikro. Penelitian ini

ingin melihat hubungan horisontal antar sesama anggota KT. Meskipun

harus peneliti tambahkan sedikit analisa Coleman untuk

mengkonfirmasi bagaimana modal sosial KT dalam menjalin hubungan

dengan kelompok atau individu diluar KT. Coleman (1994) mencoba

melihat “modal sosial sebagai keseluruhan sesuatu yang diarahkan atau

diciptakan untuk memudahkan tindakan individu dalam struktur

sosialnya (h. 94-95).

Menurut Putnam (Field, 2000:25), “ada dua bentuk modal sosial:

bonding social capital (modal sosial mengikat) dan bridging social

capital (modal sosial menjembatani). Sementara gagasan modal sosial

dari Putnam fokus pada hubungan horisontal yang bersifat resiprokal

antara berbagai elemen masyarakat sipil. Dua bentuk modal social

inilah yang akan peneliti lihat didalam KT untuk memotret bagaimana

modal social ini dapat tumbuh dan berkembang. Putnam pada

Page 31: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

16

gilirannya –berdasarkan definisi modal sosialnya –lebih menitik

beratkan kepada jaringan sebagai unsur modal sosial”. Selanjutnya

Putnam memperkenalkan perbedaan antara dua bentuk dasar modal

sosial: menjembatani (inclusive) dan mengikat (exclusive). Putnam

(2000) dalam Asrori (2014) dijelaskan:

Bridging ditandai oleh hubungan sosial yang bersifat terbuka (inklusif)

outward looking, para anggotanya mempunyai latar belakang yang

heterogen. Orientasi kelompok ini lebih ditekankan upaya-upaya bersama

dalam mencari jawaban atas permasalahan bersama, serta mempunyai cara

pandangan keluar outward looking. Sedangkan bonding yaitu kapital sosial

bersifat eksklusif, keanggotannya biasanya didasarkan atas berbagai

kesamaan, seperti kesamaan suku, etnis dan agama, hubungan antar

individu bersifat tertutup inward looking, lebih mengutamakan solidaritas

dan kepentingan kelompok. (h. 761).

Penelitian ini diarahkan kepada deskripsi tentang bagaimana KT

Tangerang Selatan menciptakan dan memanfaatkan modal sosialnya

sehingga dapat mengembangkan potensi wirausaha pemuda di

Tangerang Selatan. Untuk sampai pada level modal sosial outward

looking atau bridging social capital (modal sosial yang menjembatani),

maka peneliti memasukkan unsur-unsur dalam modal sosial yang

nantinya berguna untuk mengembangkan dan membangun modal sosial

ke level yang lebih tinggi yaitu level meso-makro.

2. Unsur-Unsur Modal Sosial (Norma, Jaringan dan Kepercayaan)

Modal sosial merujuk pada bagian dari organisasi sosial, seperti

kepercayaan, norma, dan jaringan yang dapat meningkatkan efisiensi

Page 32: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

17

masyarakat dengan memfasilitasi tindakan-tindakan terkoordinasi.

(Putnam, 1993:167).

James S. Coleman (1994:302) melihat kapital sosial berdasarkan

fungsinya. la bukanlah konsep tunggal namun kumpulan berbagai

macam entitas, biasanya mempunyai dua karakteristik secara umum:

berbentuk berbagai macam aspek dari stuktur sosial dan mampu

memfasilitasi tindakan individu yang berada dalam struktur sosial

tersebut.

Beberapa unsur untuk membahas konsep modal sosial, unsur yang

pertama, yaitu, norma-norma sosial (social norms). Secara umum

norma merupakan nilai yang bersifat kongkret. Norma adalah

seperangkat nilai yang hidup dalam suatu masyarakat dan terpelihara

untuk mencapai tujuan bersama. Norma itu diciptakan untuk menjadi

panduan bagi setiap individu untuk berperilaku sesuai dengan aturan

yang berlaku di masyarakat. Coleman menganggap “norma sebagai alat

yang memungkinkan individu bekerja sama untuk memperoleh manfaat

timbal balik, antara individu dan kelompok atau individu dan individu

lainnya” (Field, 2000: 45).

Unsur yang kedua, yaitu unsur jaringan. Terkait hal ini, Field

(2010:18) menjelaskan bahwa “terdapat nilai-nilai yang terkandung di

dalam suatu jaringan sosial. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

posisi nilai-nilai menjadi penting sebagai pengikat atau perekat (social

glue)– kohesifitas –mempersatukan dalam menjalin hubungan

Page 33: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

18

(membuat jaringan)”. Penjelasan lain mengenai unsur modal sosial,

yaitu jaringan sosial (social networking) yang didefinisikan sebagai

unsur modal sosial adalah “Sekelompok orang yang memiliki norma-

norma atau nilai-nilai informal di samping norma-norma atau nilai-nilai

yang diperlukan untuk transaksi biasa di pasar” (Fukuyama, 2005:245).

Menurut Fukuyama “Pertukaran informasi yang diwadahi oleh jaringan

untuk berinteraksi akhirnya berkontribusi memunculkan kepercayaan di

antara mereka” (Fukuyama, 2002:320).

Unsur yang ketiga, adalah kepercayaan. “Kepercayaan melibatkan

pertukaran informasi tetapi tidak bisa direduksi menjadi sekedar

informasi, kepercayaan (trust) dengan dmikian adalah, pengaharapan

yang mucul dalam sebuah komunitas yang berperilaku normal, jujur,

dan kooperatif, berdasarkan norma-norma yang dimiliki bersama, demi

kepentingan anggota yang lain dari komunitas itu” (Fukuyama,

2002:36). Jelas sekali bahwa kepercayaan merupakan unsur penting

dari modal sosial, yang mana sumber tersebut didapatkan dari norma-

norma disekelilingnya. “Kepercayaan dan norma-norma etis bersama

yang mendasarinya –dan komunitas-komunitas bergantung pada sikap

saling percaya, dan tidak akan muncul secara spontan tanpanya”

(2002:32).

Beberapa ahli diatas sangat optimis menganggap kepercayaan adalah

sesuatu modal yang bisa jadi sangat menguntungkan dan dapat berubah

Page 34: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

19

menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, dengan mengambil ungkapan

ekonom dan penyair Nobel, Kenneth Arrow:

kini, kepercayaan memiliki nilai pragmatis yang sangat penting.

Kepercayaan adalah pelumas yang penting bagi mulusnya kerja sebuah

sistem sosial. Kepercayaan menciptakan efisiensi. Kepercayaan

menghemat banyak kesulitan untuk memiliki tingkat keandalan yang adil

pada kata-kata orang lain. Sayangnya kepercayaan bukan komoditas yang

bisa dibeli dengan sangat mudah” (Fukuyama: 220).

Meminjam istilah Fukuyama (2002) –tergantung pada apa yang

disebut sebagai radius kepercayaan. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa

ketiga unsur pembentuk modal sosial tersebut merupakan indikator

dalam mengukur modal sosial. Ketiganya merupakan proses

pembentukkan yang saling terkait. Intinya, ketiga unsur modal sosial

tidak berdiri sendiri-sendiri. Mereka merupakan satu kesatuan yang

saling mempengaruhi.

Gambar I.E.2.2.

Unsur Modal Sosial

Sumber: Fukuyama (2005)

Modal Sosial

Norma Jaringan Kepercayaan

Page 35: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

20

F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Berdasarkan latar belakang, rumusan dan tujuan penelitian maka

jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah jenis penelitian kualitatif.

Seperti yang diungkapkan oleh Irwan (2006) metode penelitian

kualitatif cenderung bersifat deskriptif, naturalistik dan berhubungan

dengan sifat data yang murni. Dengan menggunakan penelitian

kualitatif diharapkan peneliti dapaat menghasilkan uraian mendalam

tentang ucapan, tulisan dan perilaku yang dapat diamatai oleh suatu

individu, kelompok maupun masyarakat dan dikaji dari sudut pandang

yang utuh dan holistic, dengan keadaan yang alamiah (natural setting)

(h. 52). Jenis penelitian kualitatif dipandang paling tepat untuk

menjelaskan, memetakan dan mendeskripsikan peran modal sosial

dalam memngembangakan potensi wirausaha pemuda studi kasus: KT

Kota Tangerang Selatan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. “Pendekatan

penelitian ini berusaha menjelaskan fenomena sosial terutama terkait

dengan pertanyaan mengapa, bagaimana dan dengan cara apa”

(Hancock, 1998:2). Sejalan dengan pendekatan penelitiannya, maka

penelitian ini tergolong dilakukan dengan cara studi kasus. “Penelitian

studi kasus merupakan strategi riset yang bersandarkan pada investigasi

empiris secara mendalam terhadap satu atau sejumlah kecil fenomena

untuk menguraikan konfigurasi dari tiap kasus” (Ragin, 2000:68).

Page 36: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

21

Secara khusus, penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus

deskriftif.

Penelitian ini pada dasarnya dimaksud untuk memahami secara

kontekstual dan memperoleh gambaran yang mendalam dalam

penelitian yang berjudul “Modal Sosial Sebagai Basis Kewirausahaan

Pemuda, Studi Kasus: Karang Taruna Kota Tangerang Selatan”.

2. Penentuan Informan

Dalam menentukan informan, peneliti tidak memperhitungkan

jumlah banyaknya populasi, melainkan melakukan mempertimbangkan

bahwa informan dapat dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran

atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari subjek

penelitian dan untuk menentukan informan salah satunya dapat

dilakukan dengan melalui keterangan orang yang berwenang dan

dipandang paling banyak mengetahui terhadap maslah yang diteliti,

baik secara formal maupun informal. Boydan dan Biklen dalam

Meleong Lexy. J (2000:90). Sehingga dalam penentuan informan

peneliti menggunakan teknik Purposive, Purposive yaitu, penentuan

sumber data pada orang yang diwawancarai atau dipilih dengan

pertimbangan dan tujuan tertentu. Selain itu penulis memilih metode

purposive karena dirasa lebih mudah untuk menentukan kriteria dan

informan, dengan purposive, yang menjadi informan hanyalah sumber

Page 37: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

22

yang dapat memberikan informasi yang relevan saja. (Nasution

1992:52).

Jumlah informan dalam penelitian kualitatif tidak menadi persoalan

utama, karena informan akan dituju oleh peneliti untuk diwawancarai

mengenai objek penelitian untuk mencapai kebutuhan penelitian.

Informan dipilih secara sengaja dengan kriteria-kriteria tertentu yang

dijadikan sebagai ukuran subjektif. Yakni informan yang memiliki

pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang objek yang diteliti.

Kriteria dalam menentukan informan bagi penelitian ini adalah

mereka yang ada dianggap mempunyai pengaruh penting dalam

Lembaga Karang Taruna Kota Tangerang Selatan. Alasan tersebut yang

hendak ditelurusuri modal sosialnya –KT Kota Tangsel. Dengan kata

lain, informan dalam penelitian ini merupakan anggota KT Kota

Tangerang Selatan. Berkenaan dengan hal tersebut, pertama-tama

peneliti mendatangi pengurus KT dan mencari informasi tentang siapa

yang dapat dijadikan informan kunci. Dari situ dapat diketahui bahwa

informan tersebut merupakan informan A.R. merupakan Ketua Umum

dari KT Kota Tangerang Selatan. Dari informan A.R, peneliti

mendapat saran tentang siapa yang dapat memberikan informasi –

berguna untuk mengklarifikasi atau menguatkan data.

Data yang terkumpul di setiap tahapannya mengalami fluktuasi

progresifitas dan kedalaman data –berguna untuk menjawab pertanyaan

penelitian secara mendalam. Teknik ini dihentikan ketika data telah

Page 38: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

23

mengalami titik stagnasi. Dengan kata lain, data yang dikumpulkan

dirasa penulis tidak lagi mengalami variasi atau telah mampu menjawab

pertanyan-pertanyaan penelitian ini.

Tabel I.F.2.1

Profil Informan No Nama Usia Pendidikan Pekerjaan Formal

1. Abd. Rasyid 43 S1 Ketua KT Kota Tangsel dan

Anggota DPRD Kota Tangsel

2. Fikri 32 S1 Wiraswasta

3. Ata Rosadi 45 S1 Wiraswasta

4. Dimas 34 S1 Wiraswasta

5. Didi 38 D3 Wiraswasta

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa informan

seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Dari tabel tersebut juga diketahui

bahwa seluruh informan tidak banyak yang memiliki pekerjaan lain

(selain sektor formal) di dalam KT itu sendiri. Beberapa yang menjadi

perhatian dari anggota/pengurus KT, yang rata-rata memiliki kualitas

pendidikan yang cukup baik.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapaun penentuan lokasi penelitian ini dilakukan di berbagai

tempat di Kota Tangeranag Selatan, dimana tersebar domisili dari

informan-informan yang akan diteliti di sekita Kota Tangerang Selatan.

Lokasi Sekertariat KT di Komplek Perumahan Pamulang menjadi

lokasi sentral untuk mendapatkan informasi, karena disana berbagai

kegiatan-kegiatan KT Kota Tangerang Selatan dibahas dan disepakati.

Page 39: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

24

Sedangkan waktu penelitian yang dibutuhkan dalam mengumpulkan

data melalui teknik dokumen, wawancara dan observasi serta

mengolah, menganalisis dan menyajikan data yang berkaitan dengan

penelitian ini adalah terhitung mulai dari bulan Juni 2017 sampai bulan

20 Agustus 2017.

.

4. Jenis dan Sumber Data

Menurut Suyanto (2007) jenis data berdasarkan sumbernya dibagi

menjadi dua, yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh

langsung dari hasil observasi dan wawancara di lapangan penelitian.

Dalam penelitian ini, data primer didapat melalui observasi di

Kantor Sekertariat Karang Taruna Kota Tangerang Selatan (KT-KTS)

sebagai lokasi penelitian dan melalui wawancara dengan anggota KT-

KTS. Sementara data sekunder didapat melalui studi kepustakaan atau

teknik dokumen – bersumber dari jurnal cetak maupun elektronik,

karya-karya ilmiah seperti skripsi atau tesis dan buku-buku. Dalam

penelitian ini, data sekunder didapat melalui literatur yang relevan

dengan tema penelitian ini.

5. Teknik Pengumpulan Data

Pertama, peneliti melakukan observasi langsung. Nasution (1992)

menjelaskan bahwa observasi merupakan proses memberikan deskripsi –

analitik dan memberikan label – sintetik dari apa yang diamati (h. 52).

Page 40: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

25

Dalam hal ini, peneliti melakukan pengamatan langsung di lokasi

penelitian – Kantor Sekretaria KT-KTS untuk melihat dan mendengar

informasi yang diperoleh dari informan berkaitan dengan KT-KTS. Untuk

memudahkan prosesnya, maka hasil observasi diabadikan melalui catatan

lapangan, rekaman wawancara atau secara visual (foto penelitian) dengan

alat bantu kamera. Analisa data berbentuk deskriptif dapat dartikan sebagai

prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau

melukiskan keadaan objek penelitian. Pada saat sekarang berdasarkan

fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Data yang diperoleh

akan diuraikan dengan sejelas-jelasnya dan digambarkan dalam bentuk

kalimat atau kata-kata (Sugiyono, 2009:47).

Kedua, peneliti melakukan wawancara tak terstruktur secara terbuka.

Wawacara merupakan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara

langsung. Menurut Benny dan Hughes (dalam Black dan Champion, 1991)

sebagaimana berikut:

“Wawancara bukan sekedar alat dan kajian (studi), wawancara merupakan

seni kemampuan sosial, peran yang kita mainkan, memberi kenikmatan

dan kepuasan. Hubungan yang berlangsung dan terus menerus memberi

keasyikan, maka dominan yang terkuasai akan membangkitkan semangat

untuk berlangsungnya wawancara” h. (305).

Ini artinya peneliti harus menguasai seni atau teknik untuk

melakukan wawancara, maka memperoleh data yang diinginkan dari objek

akan mudah didapat. Wawancara seperti ini dilakukan bertujuan untuk

memberikan kondisi informal dan santai serta kebebasan kepada informan

Page 41: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

26

untuk mengutarakan apa yang ada dipikirannya tanpa terikat oleh peneliti

(Nasution, 1988:58).

Terkahir, teknik dokumen diperlukan oleh peneliti sebagai pondasi

dan atau melengkapi data primer (observasi dan wawancara) yang

diperoleh. Tehnik penumpulan data dengan dokumentasi ialah

pengambilan data yang diperoleh dari melalui dokumen-dokumen. Sifat

data ini tidak terbatas pada waktu hingga memerikan peluang pada peneliti

untuk mengetahui peristiwa silam. Bahkkan dokumenter terbagi beberapa

macam yaitu: otobiografi, surat pribadi, buku, atau catatan harian.

Memorial, kliping, dokumen pemerintah atau swasta. Data server atau data

yang disimpan di flashdisk. Data tersebut diharapkan memperkuat data

primer yang diperoleh penulis. Dalam hal ini, data diperoleh dari literatur

(buku, artikel, jurnal, tesis skripsi) yang relevan dengan tema penelitian

ini.

6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisa data berbentuk deskriptif bukanlah perkara yang mudah,

karena itu beberapa teknis yang akan dipakai oleh peneliti untuk mengolah

data mentah menjadi analisa yang baik untuk disajikan. Data yang bersifat

kualitatif, digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-

pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan

(Koentjoroningrat, 1993:195).

Page 42: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

27

G. Sistematika Penulisan

Guna memudahkan pembahasan, maka dalam penulisan skripsi ini

dibagi menjadi empat bab yang terdiri dari:

BAB I Pendahuluan: Membahas Pernyataan Masalah, Pertanyaan

Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka,

Kerangka Teoritis, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II Letak Geografis, Sejarah Berdirinya dan Kegiatannya.

BAB III Modal Sosial dan Pengembangan Potensi Pemuda di

Tangerang Selatan: Membahas Latar Belakang Terbentuknya Modal

Sosial KT-KTS dan Peran Modal Sosial dalam Membangun Potensi

Pemuda.

BAB IV Penutup: Berisi kesimpulan penelitian disertai dengan

saran-saran.

Daftar Pustaka: Merupakan daftar kepustakaan (literature) atau

rujukan dan dasar bacaan yang digunakan peneliti dalam penulisan ini.

Baik yang berasal dari media cetak maupun media elektronik. Selain itu,

bagian ini juga memuat daftar wawancara yang telah dilakukan penulis

demi menjawab pertanyaan penelitian.

Lampiran Penelitian: Merupakan daftar lampiran-lampiran

keterangan pada saat melakukan penelitian.

Page 43: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

28

BAB II

A. Letak Geografis Kota Tangerang Selatan

1. Sejarah Pembentukan Kota Tangerang Selatan

Provinsi Banten yang memiliki luas wilayah ± 9.662,92 km² dengan

penduduk pada tahun 2007 berjumlah 9.245.075 jiwa, terdiri atas 4 (empat)

kabupaten dan 3 (tiga) kota, perlu memacu peningkatan penyelenggaraan

pemerintahan daerah dalam rangka memperkukuh Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Kabupaten Tangerang yang mempunyai luas wilayah ± 1.159,05 km²

dengan penduduk pada tahun 2007 berjumlah 3.315.584 jiwa, terdiri atas 36

(tiga puluh enam) Kecamatan. Kabupaten tersebut mempunyai potensi yang

dapat dikembangkan untuk mendukung peningkatan penyelenggaraan

pemerintahan daerah (diakses dari

https://tangerangselatankota.go.id/main/content/index/sejarah_tangsel/6

pada Minggu 24 Februari 2017 pukul 08.34 WIB).

Dengan luas wilayah dan besarnya jumlah penduduk seperti tersebut,

pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat belum

sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi dengan

memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui pembentukan daerah

otonom baru sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan guna

mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Dengan memperhatikan aspirasi masyarakat yang dituangkan dalam

Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang Nomor

Page 44: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

29

28 Tahun 2006 tanggal 27 Desember 2006 tentang Persetujuan

Pembentukan Kota Tangerang Selatan, Keputusan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 13 tahun 2007 tanggal 4 Mei

2007 tentang Persetujuan Penetapan Batas Wilayah dan Belanja Operasional

dan Pemiliharaan kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

Surat Bupati Tangerang Nomor 135/088 Binwil/2007 tanggal 30 Januari

2007 perihal Persetujuan Pembentukan Daerah, Keputusan Bupati

Tangerang Nomor 130/Kep.149-Huk/2007 tanggal 19 Februari 2007 tentang

Persetujuan Pembentukan Kota Tangerang Selatan, Surat Bupati Tangerang

Nomor 137/530 Binwil-2007 tanggal 15 Maret 2007 perihal Usul

Pembentukan Daerah Otonom, Keputusan Bupati Tangerang Nomor

130/Kep.239-Huk/2007 tanggal 7 Mei 2007 tentang Belanja Operasional

dan Pemiliharaan untuk Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, Keputusan

Bupati Tangerang Nomor 130/Kep.380-Huk/2007 tanggal 6 Agustus 2007

tentang Penetapan Batas Wilayah Kota Tangerang Selatan (RKPD,

2016:14).

Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten Nomor

161.1/Kep-DPRD/11/2008 tanggal 7 Juli 2008 tentang Persetujuan Nama

Calon Kota, Batas Wilayah Kota dan Cakupan Wilayah Kota Calon

Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, Keputusan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Provinsi Banten Nomor 161.1/Kep-DPRD/12/2008 tanggal 7

Juli 2008 tentang Persetujuan Penggunaan Gedung Balai Latihan Kerja

Industri (BLKI) Serpong Kabupaten Tangerang Untuk Fasilitas Kantor

Page 45: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

30

Calon Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, dan Keputusan Gubernur

Banten Nomor 011/Kep.301-No. 4935 (Penjelasan Atas Lembaran Negara

Tahun 2008 Nomor 188) Huk/2008 tanggal 17 Juli 2008 tentang

Persetujuan Penggunaan Gedung Balai Latihan Kerja Industri (BLKI)

Serpong Kabupaten Tangerang Untuk Fasilitas Kantor Calon Kota

Tangerang Selatan Provinsi Banten.

Berdasarkan hal tersebut Pemerintah telah melakukan pengkajian secara

mendalam dan menyeluruh mengenai kelayakan pembentukan daerah dan

berkesimpulan bahwa perlu dibentuk Kota Tangerang Selatan. Dengan

terbentuknya Kota Tangerang Selatan sebagai daerah otonom, Pemerintah

Provinsi Banten berkewajiban membantu dan memfasilitasi terbentuknya

kelembagaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan perangkat daerah yang

efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, serta

membantu dan memfasilitasi pelaksanaan pemindahan personel, pengalihan

aset dan dokumen untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan daerah

dalam rangka meningkatkan pelayanan publik dan mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Kota Tangerang Selatan.

Tangerang Selatan menjadi daerah otonom/mandiri hasil dari pemekaran

Kabupaten Tangerang di Provinsi Banten. Kotamadya Tanggerang Selatan,

ditetapkan sebagai kota mandiri pada tanggal 29 Oktober 2008 berdasarkan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2008. Wilayah ini

meliputi beberapa kecamatan yaitu; Serpong, Serpong Utara, Ciputat,

Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Cisauk dan Setu. Salah satu tujuan

Page 46: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

31

pemberian otonomi adalah luasnya wilayah dan besarnya jumlah penduduk

Kabupaten Tangerang sehingga mengganggu proses pembangunan dan

pelayanan kepada masyarakat.

2. Luas Wilayah

Luasnya wilayah Kota Tangerang Selatan ±147,19 km² dengan jumlah

penduduk pada tahun 2013 sebanyak 1.241.441 jiwa. Memiliki tingkat

kepadatan 5,911 jiwa/km² kondisi itulah yang membuat kota ini

sebagaimana kota lazimnya di Indonesia menghadapi kompleksitas-

kompleksitas permasalahan yang tercermin dalam berbagai fenomena, mulai

dari sistem, organisasi dan struktur, serta tindakan-tindakan dan tingkah

laku sosial para warganya (diakses dari

https://tangerangselatankota.go.id/main/content/index/sejarah_tangsel/6

pada Minggu 24 Februari 2017 pukul 08.34 WIB).

Kota Tangerang Selatan merupakan penyangga ibukota Jakarta di sebelah

selatan. Batas wilayah Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Tangerang,

Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKl Jakarta & Kota Depok.

Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor & Kota Depok dan

Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. Dari segi

kebudayaan kota Tangerang Selatan juga seperti Jakarta yang memang sejak

awal ditandai dengan berbagai macam perbedaan warganya.

Keanekaragaman budaya juga terlihat dari komposisi penduduk menurut

agama yaitu Islam sebanyak 90.98%.

Page 47: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

32

3. Demografi Penduduk

Jumlah penduduk merupakan aset bagi suatu daerah yang mempunyai

peran cukup besar dalam penentuan percepatan pembangunan daerah

apabila didukung dengan kualitas yang baik. Berdasarkan proyeksi Sensus

Penduduk tahun 2013 adalah 1.443.403 jiwa. Laki-laki 727.802 jiwa,

sedangkan perempuan 715.601 jiwa. Rasio jenis kelamin laki-laki sebesar

101,71, yang menunjukkan laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan

perempuan, maka dapat kita lihat tabel dibawah ini untuk selengkapnya:

Tabel II.A.3.1

Jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Per-Kecamatan 2013

No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin

1 Setu 38.352 36.650 75.002 104,64

2 Serpong 78.007 79.245 157.252 98,44

3 Pamulang 159.014 155.917 314.931 101,99

4 Ciputat 108.225 104.599 212.824 103,47

5 Ciputat Timur 97.453 96.031 193.484 101,48

6 Pondok Aren 172.787 168.629 341.416 102,47

7 Serpong Utara 73.964 74.530 148.494 99,24

Jumlah 727.802 715.601 1.443.403 101,71

Sumber: BPS Kota Tangerang Selatan 2013

Penduduk menurut agama yaitu Islam sebanyak 90.98%, penduduk

selebihnya memeluk agama Protestan (4,07%). Kristen (3.14%), Budha

(1,21%), dan Hindu (0,60%). Sarana peribadatan yang tersedia untuk para

pemeluk agama adaiah Masiid sebanyak 436 buah, Langgar/Mushola 1.268

buah, Gereja 42 buah, Vihara/ Kuil 7 buah (RKPD, 2016:14).

Page 48: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

33

Perkembangan jumlah penduduk juga menimbulkan meningkatnya

kebutuhan akan sarana dan fasilitas pendidikan yaitu lembaga atau institusi

(Sekolah. Akademi. Universitas beserta perangkatnya seperti gedung,

ruang/kelas. Guru, Dosen). Sebagai kota penunjang, Kotamadya Tangerang

Selatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sekolah dari tingkat dasar

sampai dengan perguruan tinggi dan tersedianya sekolah-sekolah kejuruan

serta kursus-kursus keterampilan. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat

pendidikan tahun 2008 menunjukkan bahwa penduduk dengan tingkat

pendidikan SLTA berjumlah paling besar yaitu 29,22%. Penduduk dengan

tingkat pendidikan Perguran Tinggi sebesar 29.05%. Jumlah total unit

sekolah adalah sebesar 667 unit dengan rincian 236 Sekolah Negeri. 5

Madrasah Negeri. 292 Sekolah Swasta dan 134 Madrasah Swasta. Bentuk

pendidikan yang lain adalah berupa pesantren yang berjumlah 24 buah

dengan 66 orang Kiyai dan 29S orang Ustadz serta 4.405 orang santri.

4. Kondisi Kesejahteraan Penduduk

Kondisi penduduk yang disebabkan oleh tingginya urbanisasi membuat

permasalahan tersendiri bagi sebuah wilayah, salah satu masalah yang

krusial adalah masalah kesehatan. Penduduk Tangerang Selatan bila dilihat

dari kondisi pelayanan kesehatan dapat digambarkan sebagai berikut, pada

tahun 2013 jumlah Balita yang ditimbang dari 100.960 orang adalah

sebanyak 94.894 balita atau 93,99% dalam keadaan gizi baik, 212 atau 0,21

dalam gizi buruk, 2.950 atau 2,92% gizi kurang dan 2,904 atau 2,88% gizi

Page 49: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

34

lebih (diakses dari

http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA

_2015/3671_Banten_Kota_Tangerang_Selatan 2015.pdf pada 3 Juni 2018).

Dapat dilihat dari kondisi ekonomi, Tangerang Selatan memiliki Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada tahun 2007

adalah sebesar Rp.5.256.882,05 Iuta, sedan gkan PDRB atas dasar harga

konstan adalah sebesar Rp.2.768.787,17 Iuta. Dengan jumlah penduduk

pertengahan talmn 2007 mencapai 1.042.682 orang PDRB per kapita adalah

sebesar Rp.5,042 juta. Kecamatan yang memberiken kontribusi PDRB Kota

Tangerang Selatan paling besar adalah Ciputat Timur yaitu sebesar

Rp.1.678.739,29 Trilyun atau 31,93% dari total PDRB sedangkan yang

terkecil adalah Setu dengan Rp.71.045,74 Trilyun atau 1,3 5% (lihat RKPD

Tangerang Selatan 2016:107).

Berdasarkan data PDRB tahun 2015, struktur ekonomi Kota Tangerang

Selatan didominasi oleh sektor Real Estate memberikan sumbangan

tertinggi sebesar (17,44%), perdagangan besar dan eceran, dan reparasi

mobil dan sepeda motor masing-masing sebesar (17,16%), lapangan usaha

konstruksi (14,66%). Sektor penyedia akomodasi dan makanan-minuman

hanya (3,22%), sementara usaha sektor lainnya yang juga memberikan

kontribusi cukup besar (36,71%). Struktur ekonomi tersebut menunjukkan

bahwa perekonomian Tangerang Selatan didominasi oleh sektor tersier,

yaitu perdagangan hotel dan restoran; jasa-jasa; dan bank, persewaan dan

jasa perusahaan, yang memberikan kontribusi hampir 90%. Sektor sekunder

Page 50: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

35

(industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih: dan konstruksi) memberikan

kontribusi 8.76%, dan sektor primer (pertanian pertambangan dan

penggalian) hanya memberikan kontribusi kurang dari 2%. Jika dilihat

kecenderungan sejak tahun 2004 hingga tahun 2007, sektor primer dan

sekunder mengecil kontribusinya secara signifikan sedangkan sektor tersier

meningkat kontribusinya. (lihat Katalog BPS, 2016)

B. Sejarah Berdirinya Karang Taruna Kota Tangerang Selatan

Karang Taruna adalah Organisasi Sosial wadah pengembangan generasi

muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab

sosial dari, oleh dan untuk masyarakat. Menurut Sekertaris Jendral Karang

Taruna Kota Tangerang Selatan, Bung Fikri mengungkapkan bahwa:

“Awalnya itu Karang Taruna Kota Tangerang Selatan terbentuk ketika adanya

pemekaran tuh, pemekaran daerah Kota Tangerang Selatan. Pada Tahun 2009.

Dengan terbentuknya Kota Tangerang Selatan otomatis, kita juga harus

membentuk Karang Taruna sendiri di Kota Tangerang Selatan, tidak mungkin

kita menginduk pada lagi di Kabupaten (Tangerang). Karena kan kita daerah

pemekaran. Makanya, kita berkordinasi dengan Karang Taruna Provinsi dan

Kabupaten untuk membentuk Karang Taruna Tangerang Selatan. Nah

Alhamdulillah.. berkat kordinasi itu akhirnya terbentuk Karang Taruna Kota

Tangerang Selatan seperti sekarang ini” (Wawancara dengan Bung Fikri, Perum

Cendana, Pamulang 2, 7 Maret 2018).

Dengan diresmikannya pemekaran Kota Tangerang Selatan maka kader-

kader KT yang berdomisili di Tangerang Selatan membentuk Organisasi KT

untuk di Wilayah Kota Tangerang Selatan. Agar dapat berkembang melebarkan

sayapnya secara otonom dan mandiri di Kota Tangerang Selatan dan juga

sepaya setiap kegiatan-kegiatannya dapat menghimpun pemuda-pemudi sampai

di Tangerang Selatan. Sejatinya Karang Taruna memang di utamakan untuk

Page 51: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

36

generasi muda di wilayah desa/kelurahan dan terutama bergerak di bidang

usaha kesejahteraan sosial, keanggotaan Karang Taruna Kota Tangerang

Selatan sangatlah struktural dan hierarkis A. Rasyid mengatakan :

Kenggotaan di tingkat kota itu, kepengurusannya yang ada di kota, serta

susunan kepengurusan itu kalo di Kota ada sekitar 50 orang pengurus, jika kita

mengacu sesuai SK. Untuk di masing-masing Kecamatan itu variatif. Minimal

35 orang kepengurusannya jika melihat rata-rata pengurus di SK, dan maksimal

40. Untuk di Kelurahan rata-rata itu pengurusnya 30 orang. Bahkan,

keanggotaan di Karang Taruna Kota Tangerang Selatan sampai menyentuh

tingkat RW (Wawancara dengan A. Rasyid, Pamulang, 10 Maret 2018).

Selanjutnya dijelaskan mengenai status keanggotaan oleh Informan

sebagai berikut:

Nah ini, kalo di Karang Taruna itu, semua warga Kota Tangerang Selatan itu

adalah warga Karang Taruna, dan kemudian di Karang Taruna itu ada anggota

aktif dan anggota pasif. Ada anggota yang aktif mendaftar terus dia ikut dalam

berbagai kegiatan, ada juga anggota yang hanya datang sebagai simpatisan

(Wawancara dengan Fikri, Pamulang 2, 7 Maret 2018).

Untuk menjelaskan seperti apa gambaran umum mengenai Karang

Taruna sebagai sebuah organisasi sosial maka, penulis memberikan sebuah

rumusan sebagai berikut, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Karang Taruna adalah suatu organisasi social

2. Sebagai wadah pengembangan generasi muda

3. Karang Taruna tumbuh dan berkembang atas dasar adanya

kesadaran terhadap keadaan dan permasalahan di lingkungannya

4. Karang Taruna tumbuh dan berkembang dari generasi muda

Bergerak di bidang Usaha Kesejahteraan Sosial (diakses dari

http://www.karangtarunabanten.com/2008/07/pengertian-

karang-taruna_24.html pada 23 Januari 2018).

Page 52: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

37

C. Kegiatan Karang Taruna Kota Tangerang Selatan Berbasis Ekonomi

Beberapa kegiatan yang menurut penulis penting untuk diulas dan menarik

untuk dilihat diakarenakan merupakan suatu kegiatan yang tetap dan insidental

yang melibatkan partisipasi masyarakat yang besar Kota Tangerang Selatan,

sebagai berikut:

Tabel II. C.1

Kegiatan Karang Taruna Kota Tangerang Selatan Berbasis Ekonomi

No

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan Output Program

1 TAWIRA

(Taruna

Wirausah

a)

Program ini bertujuan

memberi wawasan,

pendidikan dan motivasi

kepada para pemuda untuk

beraktualisasi melalui

bidang wirausaha guna

menekan tingkat

pengangguran di usia

produktif. Program ini juga

mendorong keberanian dan

kemampuan berwirausaha,

juga akan lebih memperkuat

dukungan terhadap kegiatan

kewirausahaan yang telah

dirintis dan dikembangkan

oleh seluruh KT yang ada di

Kota Tangerang Selatan.

Galleri KT Tunas Bhakti (adalah

tempat produk kerajinan tangan

dari barang bekas)

(https://tangerangonline.id/2017/02/

15/karang-taruna-tunas-karya-

bakti-tampilkan-seni-barang-bekas-

di-tps-ciputat/)

Mengikuti dan memasarkan

produk-produk Karang Taruna dari

setiap Kelurahan dalam momentum

Harganas (Hari Keluarga Nasional)

antara lain produk-produknya

adalah, makanan kecil, kerajianan

alat musih Kahon, Lukisan, ikan

hias dan lain-lain

(http://karangtarunarempoa.blogspo

t.co.id/2015_08_01_archive.html?v

iew=classic).

2 UKS

(Usaha

Kesejahte

raan

Sosial)

Kegiatan ini adalah kegiatan

dalam upaya memajukan

kesejahteraan masyarakat

melalui penanganan

masalah sosial. Yang

ditangani adalah: Lansia,

Anak dan Keluarga, Fakir

Miskin, Tuna Wisma,

Penyandang Disabilitas,

Kenakalan Remaja, Korban

Meliputi pemberian bantuan

langsung, pelayanan, memberikan

bantuan tenaga, dan bantuan

informasi, pendampingan,

penyuluhan bimbingan sosial,

pemberian motivasi, kosultasi,

mediasi dan yang terakhir advokasi.

Yang Pernah dilakukan:

-Bedah Rumah saat kebakaran di

Kelurahan Benda

Page 53: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

38

AIDS/HIV dan NAPZA dan

yang terakhir Korban

Bencana Alam.

-Swadaya pembersihan sisa

Longsor di Muncul

-Pembangunan Perpustakaan mini

di Pamulang

-Penyuluhan Bahya Narkoba KT

dan BNN Kelurahan Muncul,

Kecamatan Setu.

-Seminar dengan Tema: Peran

Karang Taruna untuk Masyarakat.

Pada Tanggal 13 Agustus 2017.

Kel. Pondok Benda, Pamulang

3 Profiling Jadi kegiatan ini diadakan

untuk pemetaan secara

strategis potensi-potensi

usaha ekonomi yang ada di

daerah masing-masing

Kecamatan-Kelurahan di

Tangerang Selatan, yang

nantinya akan di follow up

untuk masuk dalam

supporting kegiatan

TAWIRA (Taruna Wira

Usaha). Jadi tiap-tiap daerah

diambil sampelnya untuk

diteliti apa kebutuhan dan

potensi di daerah tersebut

(Wawancara dengan A.

Rasyid, Perum Cendana,

Pamulang 2, 7 Maret 2018)

Sponsorship, konsultasi usaha,

pendampingan usaha, pemasaran

usaha, dan mencetak pada

enterpreneur baru

Yang berjalan sampai Hari ini:

-Bank Sampah di Kelurahan

Ciputat

-Budidaya Ikan Lele, di Kelurahan

Ciputat Timur

-Steam Motor di Kelurahan

Pamulang

-Pembuatan Furniture di

Kecamatan Setu

-Sektor Kulier seperti Kacang

Sangrai, di Setu

-Kerajinan Tangan, seperti hiasan

lampu dari bambu, hiasan rumah

dsb. Di Ciputat

(Wawancara dengan Didi, Perum

Cendana, Pamulang 2, 7 Maret

2018)

Page 54: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

39

BAB III

A. Latar Belakang Terbentuknya Modal Sosial di Karang Taruna Tangerang

Selatan

Peran KT Tangerang Selatan sebagai organisasi dan basis perjuangan

pemberdayaan pemuda di Tangerang Selatan, yang banyak berkembang di

lingkungan masyarakat pada setiap Kecamatan-Kelurahan belum banyak dilirik

sebagai sebuah kajian akademis, karena memang eksistensinya terlihat kecil,

karena kebanyakan masyarakat mengetahui di tiap-tiap kelurahan pastilah ada

sebuah organisasi bernama Karang Taruna, juga setiap perayaan momentum

hari-hari besar pastilah KT memiliki andil didalamnya, seperti yang

diungkapkan oleh H. A. Rasyid:

Sebenarnya di semua tempat dan di tingkatan (RT/RW-Kelurahan-

Kecamatan) struktur manapun di Karang Taruna pasti banyak yang

mengadakan acara kalo di hari-hari besar Islam, hari-hari besar Nasional.

event terbesar Karang Taruna Kota Tangerang Selatan adalah Hari Ulang

Tahun Karang Taruna sendiri yang berbarengan dengan Hari kesetiakawanan

sosial. Dan fungsi kita merayakan di hari itu acara yang besar, adalah

bagaimana Karang Taruna dapat membaur dan bermanfaat serta kehadirannya

dirasakan oleh masyarakat. Jadi kita juga selain jadi simbol perekat, kita juga

membantu masyarakat untuk saling bersetiakawan, mempererat hubungan

sosial (Wawancara dengan H. A. Rasyid, Pamulang, 10 Maret 2018).

Pandangan H. A. Rasyid tersebut sering kali diungkapkan dalam berbagai

acara di hadapan warga KT Tangerang Selatan, Karang Taruna paling tidak

memiliki beberapa peran sebagai pemuda sekaligus antara lain, Pertama,

pemuda KT sebagai aktor perubahan (agent of change), karena Anggota KT

memiliki peran besar dalam terjadinya perubahan sosial dari lingkup terkecil

sampai nasional, pemuda lebih kuat, mereka lebih idealis dan lebih kritis.

Meskipun demikian, pemuda haruslah memiliki kecakapan-kecakapan agar

Page 55: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

40

siap menjadi generasi pencetak perubahan, bukan malah menjadi objek

eksploitasi keadaan jaman. Kedua, pemuda KT sebagai aktor pembangunan

(agent of development), optimisme dari pemuda sangat tinggi sehingga dapat

mempengaruhi kesadaran masyarakat, berkontribusi dalam pembangunan fisik-

non fisik, dengan adanya bonus demografi, mereka saat ini jumlahnya lebih

banyak dari pada angkatan tua, mereka bisa saling berkolaborasi dan

menciptakan gerakan yang sangat besar pengaruhnya untuk pembangunan.

Ketiga, pemuda KT sebagai aktor modernisasi (agent of modernization). Sering

kali kita melihat pemuda datang dengan ide-ide cemerlang mengenai

pembaharuan, ide-ide dan perilakunya sering kali menjadi pelopor perubahan,

dengan datangnya Bonus Demografi, dimana jumlah penduduk didominasi

oleh jumlah usia produktif, yaitu pemuda. Mereka lebih banyak mengenal

teknologi dan informasi dengan kemampuan adaptasi yang menakjubkan.

Rasyid memiliki harapan besar terhadap pemuda di Tangerang Selatan, ia

berharap Karang Taruna yang dipimpinnya menjadi tempat bagi pemuda untuk

belajar, berkembang dan mandiri, meningkatkan semua potensi yang ada pada

dirinya dan kemudian berkontribusi pada kemajuan Kota “pemuda KT hari ini

adalah tulang punggung dan penopang sebuah bangsa” ujarnya. Oleh karena itu

disetiap kegiatan Karang Taruna selalu diisi oleh pemuda, mereka harus tampil

terdepan, sekali pun mereka harus disibukkan dengan kegiatan-kegiatannya di

luar KT seperti sekolah, bekerja dan berkarir, mereka harus bisa

mengimplementasikan apa-apa yang mereka pelajari dan mengembangkannya

kepada masyarakat. Merekalah perekat masyarakat yang sebenarnya, karena

Page 56: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

41

kekuatan/tenaga, informasi dan pergerakan mereka cenderung lebih kuat dan

luas, dan sebagai organisasi sosial, KT memiliki peran dan tanggungjawab

untuk mengarahkan segala potensi itu kearah yang lebih produktif.

Meskipun KT adalah sebuah organisasi sosial, secara umum mengakui

kalau konflik dimanapun pastilah ada karena mereka berasal dari unsur yang

berbeda-beda seperti mahasiswa, pelajar, pekerja dan lain-lain, dan hal ini

dapat diatasi. Banyak dari anggota/pengurus KT yang latarbelakangnya juga

merupakan tokoh masyarakat seperti RT/RW, Lurah, Anggota DPRD,

Pengusaha dan lain sebagainya. Hal ini juga yang menjadi modal sosial untuk

meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap oragnisasi ini, terbukti saat

ada kegiatan-kegiatan yang diadakan, masyarakat selalu membantu dan

antusias untuk mengikutinya. Yang demikian itu tidak sekali jadi, dibangun di

atas pengalaman, akumulatif, teruji oleh harapan, penghargaan, keuntungan

yang terkandung dalam kepercayaan itu sendiri. Oleh karena itu, kepercayaan

merupakan sebuah konstruksi sosial historis-empirik (Lawang, 2004: 57).

B. Peran Modal Sosial dalam Menciptakan Kegiatan Berbasis

Kewirausahaan di Karang Taruna Tangerang Selatan

1. Langkah Karang Taruna dalam Bonding Social Capital

Membangun organisasi KT dari bawah bukanlah sesuatu yang mudah,

hal ini diungkapkan oleh H. A. Rasyid, namun berbekal pengalaman

organisasi yang mumpuni dan semangat untuk terus membangun mental

pemuda Tangerang Selatan, hal ini dimulai dari setelah diresmikannya

Page 57: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

42

pemekaran dan pembentukan Karang Taruna Tangerang Selatan, secara

otonom KT Tangerang Selatan berpisah dari Karang Taruna Kota

Tangerang.

Proses penjalinan solidaritas merupakan tahap awal membentuk

kepercayaan antar anggota dan pengurus, dan menentukan struktur

pengurus di internal KT Tangerang Selatan. Dengan agenda seperti

kumpul-kumpul, diskusi kecil, jalan-jalan bersama, kerja bhakti, menjadi

panitia PHBI (Perayaan Hari Besar Islam), menjadi panitia PHBN

(Perayaan Hari Besar Nasional) dan outbond membuat para kader

semakin akrab, saling mengenal pribadi satu-sama lain dan dapat

bekerjasama dengan baik. Dalam pembahasan Putnam, dapat disimpulkan

bahwa jaringan dan kerja sama tidak dapat dipisahkan. Bonding social

capital berperan dalam menciptakan identitas bersama yang kuat. Hal ini

penting sebagai salah satu syarat menumbuhkan kerja sama internal

kelompok. Dalam proses pembentukan jaringan, menumbuhkan iklim

kerja sama adalah syarat lain selain nilai dan norma bersama (Fukuyama,

2005:53). Menurut Armitage dan Plummer, “Modal sosial ini kemudian

lebih dikenal dengan modal sosial bonding yaitu modal sosial antara

individu dalam sebuah kelompok dengan melihat orientasi ke dalam

(inward looking) (Ayu Kusumastuti, 2015:84). Meskipun demikian Fikri

mengungkapkan bahwa keanggotaan di KT cenderung terbuka:

Nah ini, kalo di Karang Taruna itu, semua warga Kota Tangerang Selatan

itu adalah warga Karang Taruna, dan kemudian di Karang Taruna itu ada

anggota aktif dan anggota pasif. Ada anggota yang aktif mendaftar terus

Page 58: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

43

dia ikut dalam berbagai kegiatan, ada juga anggota yang hanya datang

sebagai simpatisan (Wawancara dengan Fikri, Pamulang 2, 7 Maret 2018).

Keterbukaan ini tidak lantas membuat para anggota dan pengurus KT

tidak kompak atau cenderung eksklusif dan semakin mempertahankan

homogenitas, justru dalam satu sisi, hal ini membantu mereka dalam

memperkaya identitas organisasinya. Para kader dan pengurus KT

memiliki latarbelakang dan kemampuan yang heterogen, hal ini agak

bertentangan dengan pendapat Putnam, Modal sosial mengikat cenderung

mendorong identitas eksklusif (2000:24).

Kemudian dilanjutkan membuat rancangan program kegiatan yang

dekat dengan pemuda dan kepemudaan, dikarenakan anggota KT memang

basisnya adalah pemuda. Selain itu juga KT tiada henti-hentinya

didemonstrasikan kepada warga Kota Tangerang Selatan gunanya untuk

menarik kader-kader baru dan juga atas bantuan tokoh-tokoh masyarakat

akhirnya lama-kelamaan anggota KT Tangerang Selatan pun bertambah

banyak. Setelah selesai di internal, maka A. Rasyid dan pengurusnya

memulai komunikasi dengan menjalin relasi-relasi kemitraan diluar

organisasi, seperti Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Forum Kelompok

CSR se-Tangerang Selatan dan tokoh-tokoh masyarakat Tangerang

Selatan.

Page 59: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

44

2. Langkah Karang Taruna dalam Bridging Social Capital

Terlibat aktifnya kader-kader KT di kecamatan maupun kelurahan,

menyebabkan dibentuknya pengurus-pengurus KT kecamatan-kelurahan

di Tangerang Selatan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan sosialisasi

program kepada masyarakat, membantu penyadaran masyarakat atas

pentingnya memberdayakan kaum muda-mudi Tangerang Selatan,

seringkali dengan berbagai cara komunikasi yang baik dan juga tidak

segan untuk turun langsung dari pintu ke pintu untuk mengajak

masyarakat dan kaum muda-mudi untuk aktif berpartisipasi, mengikuti

pelatihan-pelatihan kewirausahaan dan diskusi publik mengenai

pentingnya peran pemuda bekerjasama dengan Pemerintah Kota dan relasi

lain seperti Kelompok CSR. Hal inilah yang disebut Bridging Social

Capital yang pada gilirannya berperan penting bagi KT untuk

menciptakan perluasan kerja sama terhadap kelompok lain

(Wardyaningrum, 2016:38).

3. Peran Modal Sosial dalam Wirausaha Anggota Karang Taruna

Tangerang Selatan sebagai Kota penyangga Jakarta, tentulah

menghadirkan banyak problem sosial dan ekonomi yang harus diatasi,

sebut saja kenakalan remaja kota (minuman keras, perjudian, narkoba dan

pergaulan bebas), kemiskinan, ketiadaan lapangan kerja dan lain-lain,

membuat H. A. Rasyid berpikir untuk mencari solusi atas beberapa

masalah diatas, akhirnya muncullah sebuah gagasan bahwa setelah

Page 60: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

45

memiliki modal sosial yang cukup luas, KT harus memiliki perhatian

khusus pada bidang ekonomi dan mulai menjalin relasi keluar KT.

Akhirnya H A. Rasyid menggagas program yang diberi nama Profiling,

program ini direncakan dengan konsep yang matang, lalu melakukan

pemetaan tentang potensi apa saja di kecamatan-kelurahan yang mampu

menjadi komoditas ekonomi, memiliki daya jual untuk dikembangkan

menjadi usaha dan membuka lapangan kerja baru. Hal ini juga

diungkapkan oleh Fikri:

nah dengan seperti itu kita dorong kawan-kawan, khususnya di wilayah

Kecamatan untuk bergerak dan berwirausaha. Ada satu program kita

untuk memulai langkah itu, yaitu profiling. Jadi fungsi profiling ini kita

dapat memetakan potensi wilayah Kecamatan-Kelurahan dan kebutuhan-

kebutuhan masyarakat. Kira-kira potensi apa yang menonjol di daerah itu,

di sektor mana, wirausahanya dapat kita kembangkan? kemudian kita

dorong mereka berwirausaha. salah satu contohnya itu di Setu dan di

Ciputat maupun di Rempoa, Ciputat Timur. Di Setu itu ada pembuatan

Furniture yang pada saat itu pembentukannya dibantu dan disupport oleh

Karang Taruna, jadi Ata Rosadi (pemilik usaha), ini juga kader Karang

Taruna dan Ketua (KT) Kecamatan Setu, yang membuat furniture dari

limbah pabrik yang ada di Tangsel. Rempoa itu budidaya ikan lele, kader

kita juga yang kita support namanya M. Anshor, di wilayah Ciputat,

Dimas, dia Ketua Karang Taruna tingkat RW, dia itu produk ekonominya

yaitu “Bank Sampah”. Di sektor kuliner, jadi ada di wilayah Setu itu,

Kacang Sangrai, itu juga di support untuk pemasarannya, di Cilenggang

juga ada Dodol, sama kerajinan tangan, nah ini dikelola langsung sama

Bung Iman, itu Ketua Karang Taruna Cilenggang. Jadi KT yang jadi

sponsor dan bantu memasarkan juga kalo di Cilenggang. Di Ciputat juga

ada kerajinan tangan seperti sulam taplak meja dll. Yang juga dikelola

kader Karang Taruna. Ada juga usaha Steam Motor, Sablon dsb. Yang

dikelola oleh kader Karang Taruna (Wawancara dengan Fikri, Pamulang

2, 7 Maret 2018).

Setelah program ini digulirkan, tentu banyak kader-kader yang mulai

tertarik dan melihat peluang-peluang usaha dilingkungannya, banyak

masyarakat yang beranggapan bahwa organisasi sosial hanya bertahan

Page 61: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

46

dengan fundrising (mencari donasi), menurut Ata itu kurang tepat,

harusnya organisasi sosial itu memberi sesuatu kepada masyarakat, bukan

malah meminta, bisa saja organisasi diberi, tapi itu harus sangat benar dan

baik pengelolaannya.

Gambar III.B.3.1

Modal sosial Karang Taruna yang dimanfaatkan sebagai Basis

Kewirausahaan

Modal Sosial KT Tang-Sel Program Berbasis Kewirausahaan

Bridging Pengurus Kota Profiling (Pemetaan Potensi Usaha di Tiap-tiap

Kecamatan)

Bonding Pengurus

Kecamatan

TAWIRA (Taruna Wirausaha)

1. Bazaar dan Expo saat perayaan Hari Besar

2. Pemberian Modal Usaha, untuk usaha yang

produktif

3. Penanaman Modal dengan Sistem Bagi Hasil (misal

Warung Kopi/Steam Motor)

4. Program Perencanaan dan Marketing

Pengurus

Kelurahan

Seminar Kewirausahaan

Page 62: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

47

Pengurus RW Pelatihan-Pelatihan:

1. Kerajinan Membuat Furniture

2. Kursus Cara Mengelola Bank Sampah

3. Kursus Sablon

4. Belajar Membuat Hydroponic

5. Kursus Budidaya Ikan

Menjalin Kerjasama dengan Mitra Kerja

1. CSR

2. Pemerintah Kota Dll.

Dari Gambar diatas dapat penulis deskripsikan bahwa telah banyak

usaha-usaha yang lahir dari Program Karang Taruna yang memutuskan

untuk fokus pada pemuda dan wirausaha, beberapa usaha tersebut seperti

peneliti bahas dibawah ini sebagai bentuk kongkret dari modal sosial yang

menjadi basis kewirausahaan pemuda Karang Taruna Kota Tangerang

Selatan:

a) Ata Pemilik Usaha Young Art Furniture

Awal membentuk usaha ini Ata memulainya pada 2009

dengan modal sendiri. Ia mengumpulkan limbah-limbah pabrik dan

dibeli dengan harga murah, lalu dijadikan sebagai bahan furnitur.

Namun beberapa waktu berselang, Karang Taruna membantunya

Page 63: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

48

untuk menadapatkan bantuan modal dari Pemerintah Kota

Tangerang Selatan. Awalnya Ata hanya berdua, setelah

mendapatkan bantuan modal usaha, Ata memiliki 7 Karyawan dan

dapat membuka Kursus bagi anggota-anggota Karang Taruna yang

ingin belajar (Hasil Wawancara dengan Ata, Pamulang, 4 Mei

2018)

b) Dimas Wiwoko Pemilik Usaha Bank Sampah Mutiara

Dimas menceritakan awal pendirian Bank Sampah Mutiara ini

dengan dibantu oleh kawan-kawan Karang Taruna juga, dan tujuan

awalnya mendirikan Bank Sampah ini ialah untuk menyadarkan

masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dari sampah, dan

sumber sampah yang paling utama yaitu keluarga, oleh karena itu

ia terus –menerus mengadakan sosialisasi disamping iming-iming

uang yang didapat dari siapapun nasabah Bank Sampah yang

berkenan mengumpulkan sampah dan menyetorkannya pada

Dimas.

Di Karang Taruna Sendiri Dimas menjabat sebagai Ketua KT

Sawah Baru membawahi 9 Rukun Warga. Setelah banyak yang

sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, akhirnya Dimas dapat

menginspirasi untuk seluruh warga khususnya di Sawah Baru

untuk mengumpulkan sampah padanya, selanjutnya ia juga

mendapat bantuan beberapa alat dari Dinas Kebersihan. Selain

dijual kembali (sampah yang seperti: Kayu, Kardus atau Besi)

Page 64: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

49

dengan harga yang cukup tinggi Dimas juga memanfaatkan sampah

untuk didaur ulang dan dikreasikan menjadi produk-produk

kerajinan tangan yang memiliki nilai jual ekonomis (Hasil

Wawancara dengan Informan Dimas Wiwoko, Sawah Baru, 4 Mei

2018).

c) Away Pemilik Usaha Steam Motor Kartun Jaya dan Warung

Kopi Warway

Away menceritakan kalau pembuatan Warung atau pun usaha

Steam Motor dibantu oleh Karang Taruna Kota Tangerang Selatan,

seperti alat-alat steam dan alat-alat warung, serta membantu

promosi-promosi yang juga sangat terasa bermanfaat bagi jalannya

usaha, serta turut menyumbangkan pelanggan dan ikut meramaikan

lokasi usaha, sehingga usaha berjalan dengan baik dengan hasill

yang memuaskan.

Away menceritakan jika tanpa bantuan Karang Taruna,

usahanya tidak akan berjalan seperti sekarang, dia mengakui

bahwa dimata masyarakat KT masih memiliki kesan yang baik,

ditambah lagi jika anggotanya memiliki usaha, menurut Away, hal

itu adalah cerminan bahwa pemuda KT sangat giat untuk berusaha

dan berwirausaha, tidak peduli dengan apapun usahanya, yang

terpenting dukungan dari lingkungan sekitar (Wawancara dengan

Away 3 Juni 2018).

Page 65: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

50

d) M. Anshor Pemilik Usaha Budidaya Ikan

M. Anshor mengatakan jika usaha telah berjalan cukup

lama, mulai dari tahun 2012. Akan tetapi beberapa tahun

setelah itu, usahanya terhambat oleh faktor modal, bertepatan

dengan itu KT Kota Tangerang Selatan mendapatkan

sumbangan dari Forum CSR Kota Tangerang Selatan, yang

mana dana hasil dari Forum CSR tersebut dialokasikan untuk

membantu beberapa usaha yang dimiliki oleh pengurus KT.

Dengan bantuan dana tersebut akhirnya usaha M. Anshor

berkembang sampai sekarang, beberapa dari karyawannya juga

ternyata anggota KT, ia membebaskan bagi siapapun anggota

KT atau pun masyarakat yang ingin belajar atau kursus tentang

cara budidaya ikan. Ia merasa telah terbantu oleh keberadaan

KT, ia beranggapan jika bukan karena jaringan yang ia miliki

di KT, usaha budidaya ikan itu sudah bangkrut sejak dulu

(Wawancara dengan . Anshor 3 Juni 2018).

Diakui oleh ketua Forum CSR bahwa , mengungkapkan sejatinya dana

CSR diadakan untuk menghindari pajak yang besar, akan tetapi dengan

melihat kinerja Karang Taruna, rasanya banyak yang merasa bahwa

organisasi seperti ini harus banyak mendapatkan dukungan. Pane Ketua

Forum CRS mengatakan, bahwa pemikiran dan agenda kerja terkait

dengan kewirausahaan di KT akan tetap mendapat perhatian darinya,

Page 66: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

51

sebab menurutnya, selain produktif, hal itu juga membantu membuat

lapangan kerja baru bagi daerah dan lingkungannya (Wawancara dengan

Pane, 2 Juni 2018).

Di banyak kesempatan acara-acara KT saat ini seperti diskusi dan

dialog selalu bertemakan pemuda dan wirausaha, pelatihan-pelatihan skill

di masing-masing kecamatan/kelurahan banyak dibuka, seperti pelatihan

sablon, pelatihan membuat tanaman hidroponic, mengelola Bank Sampah,

pelatihan membuat furniture, pelatihan mengelola sampah, budidaya ikan

dan lain-lain. Menurut Ata:

Kita gak bisa terus-terusan mungut sumbangan masyarakat, itu buat saya

sungkan, harusnya kita memberi. Tapi memang sudah kebiasaan kalo liat

kali kotor, masjid kotor, banyak sampah ya kita kerja bhakti, dan selalu

banyak sumbangan yang kita gak minta. Ya mungkin nanti takut bergeser

jadi kita yang minta, makanya saya bangun usaha furniture ini, saya

adakan pelatihan-pelatihan kepada kader, supaya mandiri, kalo ada

tujuhbelasan, atau maulid ya gak minta-minta (wawancara dengan Ata,

Setu, 4 Mei 2018).

Gambar.III.B.3.1

Para Peserta Kursus Pembuatan Kerajinan Furniture

Page 67: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

52

Mereka menganggap dengan kemandirian maka lebih banyak manfaat

yang dapat diberikan kepada masyarakat, dengan kemandirian organisasi

mereka akan terus-menerus produktif demi perkembangan organisasinya.

Gagasan inti dari teori modal sosial adalah bahwa jaringan sosial memiliki

nilai, kontak sosial mempengaruhi produktivitas individu dan kelompok

(Putnam, 2000: 18-19). Maka seperti yang dilakukan Ata, hal itu adalah

sebuah penanaman nilai yang dioptimalkan lewat kerja nyata membantu

masyarakat agar sadar pentingnya kemandirian, dan akhirnya nilai tersebut

bermetafora menjadi sebuah kepercayaan, kader yang semula

mengandalkan pendanaan dari sumbangan, kini lambat-laun berubah

menjadi mandiri dengan berwirausaha.

Modal sosial KT Tangerang Selatan telah menjadi penopang utama

dari berkembangnya organisasi ini di lingkungan masyarakat Kota

Tangerang Selatan, sehingga agenda-agenda yang dikerjakan tidak banyak

menemui hambatan yang berarti. Berikut penulis akan jelaskan beberapa

unsur yang berfungsi melengkapi modal sosial yang dibangun oleh KT

Kota Tangerang Selatan adalah:

a. Nilai

Tidak ada organisasi yang dibangun tanpa adanya nilai-

nilai yang dianut sebagai dasarnya, maka di KT pun demikian,

selain dari pada AD/ART Karang Taruna, para anggota dan

pengurus juga mengikuti dan menjalankan setiap norma-norma

Page 68: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

53

dan nilai yang hidup di lingkungan Karang Taruna, nilai dan

norma bukanlah produk sekali jadi, hal ini adalah hasil dari

komunikasi dan kebersamaan secara terus-menerus. Dimas

menjelaskan hal-hal yang berkenaan dengan nilai di KT

Tangerang Selatan:

Selain berorganisasi dan berkawan ya, disini juga pastinya

mengabdi, ada nilai pengabdiannya, itu jelas karena ini

bukan perusahaan yang nyari keuntungan, makanya usaha

(Bank Sampah) ini pun bukan cari untung, tapi cari manfaat (Wawancara dengan Dimas W., Sawah Baru, 3 Mei 2018).

Gambar .III.B.3.a.1

Belajar Mengelola Sampah

Sama seperti Dimas, A. Rasyid juga mengungkapkan jika

nilai persaudaraan di KT begitu kuat, ia mengungkapkan:

Tentu permasalahan diluar lebih banyak dibanding di KT,

jadi persaudaraan kita di KT harus lebih kuat untuk

membereskan permasalahan tersebut, tentu kekompakan

Page 69: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

54

harus terus dipupuk. Di samping itu juga nilai-nilai

kreatifitas selalu menjadi ciri khas Karang Taruna dimana

pun itu (Wawancara dengan H. A. Rasyid, Pamulang, 10 Maret

2018).

Seperti dijelaskan oleh Putnam bahwa norma dan nilai

adalah merupakan inti dari teori modal sosial, bagi Fukuyama,

(2002) “nilai dan norma merupakan pra kondisi – pondasi yang

melandasi timbulnya kepercayaan”. Fukuyama (2005) meyakini

bahwa “norma-norma informal tidak akan hilang dari kehidupan

masyarakat modern dan sepertinya akan tetap demikian di

kemudian hari” (h. 230). Dari keterangan diatas dapat kita

ketahui bahwa yang utama adalah rasa persaudaraan merupakan

nilai terpenting dalam KT, setelah itu adalah nilai pengabdian,

karena bagaimanapun kita ketahui, kebanyakan KT

dilingkungan kita pun melakukan hal serupa seperti: kerja

bhakti, bersih-bersih sungai atau masjid dan menjadi panitia-

panitia pada perayaan hari-hari besar Islam/Nasional.

Selanjutnya adalah nilai tanggungjawab dan senses of

belonging (rasa kepemilikan) seperti yang diungkapkan oleh

Ata:

tiap ada acara pasti datang ke saya tuh proposal, dibawah saya

kan ada 6 kelurahan tuh, ya kadang enam-enamnya datang, ya

pastilah kita kasih, karena ya saya pernah kayak gitu, jadi kalo

bukan kita yang ngasih, terus siapa lagi? Ya makanya saya bikin

furniture, saya suruh mereka juga belajar, kite buka pelatihan

untuk bikin furniture, ya sesuai bidang saya sih (Ata, Setu, 3 Mei

2018).

Page 70: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

55

Dimas menambahkan jika pengurus Karang Taruna adalah

orang-orang yang tulus berkarya seperti yang disampaikan:

Ya mas, disini siapa aja boleh dateng (ke tempat Bank Sampah),

boleh belajar apa aja, mereka bebas mau berkunjung kapan aja,

terserah mereka mau belajar apa aja kek, belajar sistem Bank, belajar

hydroponic, kemaren aja kita panen dari hydroponic trus ya kita

bagiin ke masyarakat sih, gak kita jual, itu cuma buat bikin orang-

orang pengen juga buat jadi urban farming. Karena semuanya kader

kita yang jalanin, jadi bukan untung yang kita kejar, kita ini

sosiopreneur jadi memang yang kita kejar adalah seberapa besar

manfaatnya (Wawancara dengan Dimas W., Sawah Baru, 3 Mei

2018).

Itu berarti rasa tanggungjawab pengurus harus nampak lebih

besar dari anggotanya, dan mereka juga tidak ragu untuk

mengeluarkan uang pribadi demi mensukseskan agenda dan

program-programnya. Nilai kreatifitas juga selalu ditanamkan,

agar para anggota bisa belajar dan mengembangkan skill yang

diminati sesuai keinginannya. Seperti dikutip dari Fukuyama:

Beberapa rangkaian kebajikan individu yang bersifat sosial di

antaranya adalah kejujuran, keterandalan, kesediaan untuk

bekerja sama dengan orang lain, kekompakkan dan sense of duty

terhadap orang lain... Modal sosial memerlukan pembiasaan

terhadap norma-norma yang berlaku, dan dalam konteksnya

termanifestasikan dalam kebajikan-kebajikan sosial umum –

kesetiaan, kejujuran, kekompakkan dan dependability

(ketergantungan)” (Fukuyama, 2002: 65).

Nilai-nilai kebersamaan dengan merekatkan hubungan antar

anggota selalu menjadi perhatian utama, dengan berbagai

agenda acara yang cukup kental dengan nilai-nilai kekeluargaan.

Proses itu merupakan tahap awal untuk memunculkan sebuah

Page 71: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

56

ikatan yang kuat di dalam sebuah oraganisasi sosial, dan

menjadi modal sosial bagi organisasi Karang Taruna Kota

Tangerang Selatan. Konflik adalah sesuatu yang alamiah dalam

sebuah organisasi, namun di dalam KT sendiri, mereka memiliki

sistem penyelesaian konflik yang cukup efektif seperti

diungkapkan oleh Fikri:

Karena kita ini lagi-lagi sifatnya organisasi sosial, jadi ketika ada

konflik antara sesama pengurus atau pun sesama anggota/bidang

dengan anggota, kita biasanya selesaikan dengan cara

kekeluargaan. Karena tujuan masuk dan gabungnya di Karang

Taruna itu atas dasar rasa keinginan untuk bersosial. Jadi

sebenarnya juga gak ada konflik yang berkepanjangan disini,

karena rasa kekeluargaannya cukup kuat (Wawancara dengan

Fikri, Pamulang 2, 7 Maret 2018).

Maka dengan segala potensi diatas, para anggota KT telah

diklasifikasikan sesuai dengan kecakapan dan kualitasnya

masing-masing, maka dengan demikian mereka akan terlibat

aktif dan membantu kerja pengurus, ditambah lagi dengan atensi

masyarakat di tiap-tiap agenda yang diadakan, mereka selalu

mendukung dan mengikuti agenda tersebut dengan antusias, hal

inilah yang menjadi modal sosial KT untuk terus berkembang

di lingkungan masyarakat.

b. Jaringan

Karang Taruna sebagai sebuah organisasi sosial tentunya

sangat membutuhkan informasi dan jaringan, bisa dikatakan dua

hal ini juga menjadi kebutuhan masyarakat umum. Keberhasilan

Page 72: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

57

KT membangun jaringan membawa dampak signifikan bagi

kelangsungan setiap agendanya, Hal ini masih sejalan seperti

apa yang dipaparkan oleh Fukuyama “penting digarisbawahi

bahwa, setiap jaringan memberikan saluran-saluran alternatif

bagi aliran infomasi melalui dan kedalam sebuah organisasi.

Sehingga jaringan yang didefinisikan sebagai kelompok-

kelompok (sosial, politik ekonomi dst.) dengan berbagai norma

atau nilai-nilai informal adalah hal yang penting karena hierarki

seringkali bisa dianggap kurang adaptif. Sistem control formal

dianggap kurang fleksibel dibandingkan sistem control informal

(Fukuyama, 2000:332).

Didi menceritakan bahwa, jaringan KT di Tangerang

Selatan cukup luas dari mulai jaringan sosial, politik dan

ekonomi:

1. Jaringan Sosial

Hampir seluruh program di KT Kota Tangerang

Selatan selalu melibatkan tokoh-tokoh masyarakat di

lingkungannya, mulai dari RT/RW, Ustad/Ustadzah,

Guru-guru, orang-orang yang cukup dihormati di

daerahnya. Hal ini tidak lepas dari kerja keras dari para

pengurus dan anggotanya dalam menjalin silaturrahmi

antara masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakatnya, yang

Page 73: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

58

mana dilakukan dari tingkat terkecil (RT/RW) sampai

ketingkat Kota.

2. Jaringan Politik

Banyak diantara pengurus dan anggota KT Kota

Tangerang Selatan juga bekerja di pemerintahan Kota

Tangerang Selatan, seperti menjadi Lurah, Camat,

RT/RW, Ketua KT Tangerang Selatan juga memiliki

jabatan strategis di Tangerang Selatan yaitu sebagai

Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan dan bahkan

Walikota Tangerang Selatan juga memiliki jabatan di KT

Tangerang Selatan yaitu sebagai Dewan Pembina KT

Tangerang Selatan, selain dijadikan sebagai contoh nyata

untuk para anggotanya yang belajar berorganisasi, juga

berdampak pada kemudahan akses yang didapatkan ketika

mencanangkan sebuah program dan agenda di KT Kota

Tangerang Selatan. Seperti yang diungkapan Fikri, bahwa

kerjasamanya dengan pemerintah telah memudahkan

kegiatannya KT dengan membukakan akses kepada forum

CSR:

donatur-donatur ini memang pengusaha ataupun tokoh-

tokoh masayarakat yang peduli terhadap kemajuan

Karang Taruna yang peduli terhadap anak-anak muda

yang tergabung ke dalam Karang Taruna. Untuk

melaksanakan program kegiatannya membantu

masyarakat, nah untuk pemerintah sendiri sifatnya

membukakan akses melalui forum CSR ini (Wawancara

dengan Fikri, Pamulang 2, 7 Mei 2018).

Page 74: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

59

3. Jaringan Ekonomi

Pengurus dan anggota KT Tangerang Selatan

memang memiliki latar belakang yang berbeda-beda,

namun beberapa pengurus dan anggota juga beberapa dari

mereka merupakan pengusaha, jadi selain hubungan

dengan pemerintah Kota Tangerang Selatan yang

menjembatani hubungan dan akses KT kepada Forum

CSR, KT juga memiliki kader-kader yang bergerak

dibidang ekonomi, seperti kadernya yang menjadi

kontraktor, pengusaha furniture, pengusaha Bank Sampah,

pengusaha limbah dan pemilik caffe dan steam motor juga

banyak lagi yang lainnya. Ini telah membuktikan gagasan

inti dari teori modal sosial adalah bahwa, jaringan sosial

memiliki nilai eknomis. Kontak sosial mempengaruhi

produktivitas individu dan kelompok (Putnam, 2000: 18-19).

Jaringan sendiri dapat ditinjau sebagai sebuah property

yang menguntungkan dan saling bergantung satu sama

lain, bersifat spesifik, mengalami perubahan pada

atributnya serta mengalami perubahan koneksi dengan

jaringan lain beserta anggotanya di dalam lingkungan

tempat jaringan tersebut berada (Wardyaningrum,

2016:38).

Setiap agenda KT tingkat Kota atau pun Kecamatan,

sudah pasti mengundang dan melibatkan pemerintah Kota,

Page 75: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

60

tokoh-tokoh masyarakat dan pengusaha lokal didalamnya.

Menurut Didi bahwa setiap jaringan memiliki manfaat di

KT:

Jadi ya di KT kita kumpul bukan cuma bahas organisasi,

kita juga bahas bisnis kita masing-masing, ya kayak si

Ata, produknya (Furniture) yang beli kita-kita juga,

kayak Dimas beberapa yang punya hubungan ke Pabrik,

mereka juga setorin sampahnya ke dia, banyaklah. Dan

kenyataan bahwa masih banyak yang nganggur itu iya,

tapi yang seperti ini kadang kita support mereka untuk

usaha-usaha kecilnya seperti steam motor, warung kopi,

sablonan, yang kira-kira usahanya bisa kita bantuin sih

(Didi, Pamulang 2, 3 Maret 2018)

Gambar III.B.2.b.3.1

Para Nasabah Bank Sampah

Kepemilikan jaringan juga dapat memudahkan

seseorang melakukan sesuatu, mendapatkan sesuatu

dengan apa yang disebut akses dan informasi. Terkait

Page 76: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

61

dengan hal di atas, maka jaringan yang dimiliki oleh KT

berfungsi informatif, dimana jaringan informasi yang

memungkinkan setiap stakeholders dalam jaringan itu

dapat mangetahui informasi yang berhubungan dengan

masalah atau peluang atau apapun yang berhubungan

dengan kegiatan yang dilakukan KT. Fungsi informasi ini

menurut Anderson et.al (2003, dalam Lawang, 2004:69)

disebut sebagai fungsi pelumas. Fungsi informasi ini juga

dapat berfungsi sebagai fungsi peluang (opportunity),

karena dengan jaringan itu, setiap peluang dapat diperoleh,

tanpa mengeluarkan biaya yang terlalu banyak. Dalam

kaitannya dengan KT, kerja sama yang terjalin dengan

lembaga lain merupakan peluang dan akses yang diberikan

oleh para tokoh organisasi ini, yang pada akhirya berperan

penting dalam menentukan keberlanjutan organisasi ini.

Mengembangkan jaringan-jaringan yang didasarkan

pada norma-norma bersama dan iklim kerja sama akan

membuat modal sosial yang dimiliki berkembang.

Jaringan sosial, bagaimanapun memfasilitasi sekumpulan

orang yang diikat oleh norma-norma atau nilai-nilai

bersama –saling berhubungan timbal balik. Oleh karena

itu, simpul ikatan tersebut tidak mudah dipisahkan ketika

setiap orang memiliki kebutuhan dan tujuan bersama.

Page 77: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

62

c. Kepercayaan

Trust atau kepercayaan, seseorang terhadap dirinya sendiri,

orang lain, dan sebuah kelompok akan menciptakan hubungan

yang kondusif dengan dorongan-dorongan untuk berbuat sesuai

dengan kebaikannya, menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Seperti yang disampaikan oleh H. A. Rasyid bahwa di KT,

setiap anggota memiliki kepercayaan untuk berkembang,

kepercayaan yang dimiliki oleh anggota KT anggota lain juga

telah mempengaruhi setiap gerak kerjanya sehingga mampu

meningkatkan daya produktifitas untuk terus berkarya. Mereka

para anggota-anggota KT adalah orang-orang yang tulus, iklas

dan giat dalam menjagga lingkungannya, karena dapat kita lihat

bahwa anggota KT Tangerang Selatan selalu menjadi aktor

utama dalam kegiatan kerja bhakti, bersih-bersih lingkungan

atau pun menjadi panitia PHBI Perayaan Hari Besar Islam)dan

PHBN (Perayaan Hari Besar Nasional).

Kebanyakan dari anggota dan pengurus KT adalah pemuda-

pemudi, yang secara sukarela belajar dan mengimplementasikan

hasil pembelajarannya dengan laboratoriumnya yaitu adalah

masyarakat dan lingkungannya. Kepercayaan itu sendiri mampu

bermetafora menjadi alat untuk menundukkan segala

kepentingan-kepentingan melalui berbagai prosesnya. Dari sini

dapat dilihat sebagaimana penjelasan Coleman (2002)

Page 78: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

63

“kemampuan tadi sangat bergantung pada suatu kondisi dimana

komunitas mau saling berbagi untuk mencari titik temu norma-

norma dan nilai-nilai bersama. Jika titik temu etis-normatif ini

ditemukan maka pada gilirannya, kepentingan-kepentingan

individual akan tunduk pada kepentingan-kepentigan kelompok.

Dari nilai-nilai bersama ini akan bangkit apa yang disebut

„kepercayaan‟” (Fukuyama, 2002:177).

Menurut Dimas “mereka para kader KT bisa belajar dimana

saja dan kepada siapa saja, kita tidak mungkin pelit terhadap

ilmu, sedikit yang kita ketahui akan kita sebarkan seluas-

luasnya”. Bila masing-masing pihak memiliki pengharapan yang

sama-sama dipenuhi oleh kedua belah pihak, maka tingkat

kepercayaan yang tinggi akan terwujud. Menurut Fukuyama

(2002), kepercayaan adalah efek samping yang sangat penting

dari norma-norma sosial yang kooperatif yang memunculkan

modal sosial. Sebagaimana penjelasan Field (2010:45),

Coleman, Putnam dan Fukuyama sama-sama mengakui bahwa

setiap orang atau kelompok memiliki persediaan atau potensi

modal sosial.

Page 79: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

64

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan modal sosial sebagai

basis kewirausahaan pemuda pada organisasi Karang taruna Kota Tengerang

Selatan, juga selain menjawab pertanyaan secara deskriptif dari pertanyaan

penelitian tentang bagaimana latarbelakang terbentuknya modal sosial Karang

Taruna, serta bagaimana peran modal sosial menjadi basis dalam membangun

potensi kewirausahaan pemuda Kota Tangerang Selatan.

Sebenarnya Karang Taruna yang sebesar hari ini, telah melewati beberapa

proses yang sangat panjang hingga dapat survive dan berkembang seperti

sekarang, hal ini tidak terlepas dari keyakinan H. A. Rasyid bahwa peran

pemuda sangatlah besar, begitu juga dengan potensinya, maka jika diarahkan

dan dibentuk dengan baik maka hasilnya akan lebih baik. Paling tidak menurut

H. A. Rasyid pemuda KT memiliki tiga peran yaitu: Pertama, pemuda KT

sebagai aktor perubahan (agent of change). Kedua, pemuda KT sebagai aktor

pembangunan (agent of development). Ketiga, pemuda sebagai aktor

modernisasi (agent of modernization). Sering kali kita melihat pemuda datang

dengan ide-ide cemerlang mengenai pembaharuan, ide-ide dan perilakunya

sering kali menjadi pelopor perubahan, dengan datangnya Bonus Demografi,

dimana jumlah penduduk didominasi oleh jumlah usia produktif, yaitu pemuda.

Mereka lebih banyak mengenal teknologi dan informasi dengan kemampuan

adaptasi yang menakjubkan.

Page 80: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

65

Maka dari itu Karang Taruna memaksimalkan segala bentuk perangkatnya

agar dapat membantu pemuda mengembangkan potensinya, dari berbagai

usaha itu terlihat hasil yang cukup baik dengan atensi masyarakat yang makin

besar kepada Karang Taruna sebagai organisasi kemasyarakatan yang memiliki

andil dalam pembangunan masyarakat dan lingkungannya. Latar belakang

modal sosial di KT memiliki dua bentuk:

1. Bonding social capital berperan dalam menciptakan identitas bersama

yang kuat di internal Karang Taruna. Hal ini penting sebagai salah satu

syarat menumbuhkan kerja sama internal kelompok. Dalam proses

pembentukan jaringan, menumbuhkan iklim kerja sama adalah syarat

lain selain nilai dan norma bersama (Fukuyama, 2005:53).

2. Bridging Social Capital berperan dalam menyambung perbedaan dari

berbagai latarbelakang, untuk mendapatkan informasi dan akses yang

lebih baik. Seperti berpartisipasi, mengikuti pelatihan-pelatihan

kewirausahaan dan diskusi publik mengenai pentingnya peran pemuda

bekerjasama dengan Pemerintah Kota dan relasi lain seperti Kelompok

CSR untuk meningkatkan modal capital. Hal inilah yang disebut

Bridging Social Capital yang pada gilirannya berperan penting bagi

KT untuk menciptakan perluasan kerja sama terhadap kelompok lain

(Wardyaningrum, 2016:38).

Peran modal sosial dalam wirausaha anggota KT, dimulai dengan H A.

Rasyid yang menggagas program yang diberi nama Profiling, program ini

direncakan dengan konsep yang matang, lalu melakukan pemetaan tentang

Page 81: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

66

potensi apa saja di kecamatan-kelurahan yang mampu menjadi komoditas

ekonomi, memiliki daya jual untuk dikembangkan menjadi usaha dan

membuka lapangan kerja baru. Berikut program-program yang dimanfaatkan

sebagai basis kewirausahaan:

Gambar III.B.3.1

Modal sosial Karang Taruna yang dimanfaatkan sebagai Basis

Kewirausahaan

Modal Sosial KT Tang-Sel Program Berbasis Kewirausahaan

Bonding Pengurus Kota Profiling (Pemetaan Potensi Usaha di Tiap-tiap

Kecamatan)

Bonding dan

Bridging

Pengurus

Kecamatan

TAWIRA (Taruna Wirausaha)

5. Bazaar dan Expo saat perayaan Hari Besar

6. Pemberian Modal Usaha, untuk usaha yang

produktif

7. Penanaman Modal dengan Sistem Bagi Hasil (misal

Warung Kopi/Steam Motor)

8. Program Perencanaan dan Marketing

Bonding Pengurus

Kelurahan

Seminar Kewirausahaan

Page 82: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

67

Pengurus RW Pelatihan-Pelatihan:

6. Kerajinan Membuat Furniture

7. Kursus Cara Mengelola Bank Sampah

8. Kursus Sablon

9. Belajar Membuat Hydroponic

10. Kursus Budidaya Ikan

Bridging Menjalin Kerjasama dengan Mitra Kerja

3. CSR

4. Pemerintah Kota Dll.

Dari Gambar diatas dapat penulis deskripsikan bahwa telah banyak

usaha-usaha yang lahir dari Program Karang Taruna yang memutuskan

untuk fokus pada pemuda dan wirausaha, beberapa usaha tersebut seperti

peneliti bahas dibawah ini sebagai bentuk kongkret dari modal sosial yang

menjadi basis kewirausahaan pemuda Karang Taruna Kota Tangerang

Selatan:

a. Ata Pemilik Usaha Young Art Furniture

b. Dimas Wiwoko Pemilik Usaha Bank Sampah Mutiara

c. Away Pemilik Usaha Steam Motor Kartun Jaya dan Warung Kopi

Warway

d. M. Anshor Pemilik Usaha Budidaya Ikan .

Page 83: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

68

Mereka menganggap dengan kemandirian maka lebih banyak manfaat

yang dapat diberikan kepada masyarakat, dengan kemandirian organisasi

mereka akan terus-menerus produktif demi perkembangan organisasinya.

Gagasan inti dari teori modal sosial adalah bahwa jaringan sosial memiliki

nilai, kontak sosial mempengaruhi produktivitas individu dan kelompok

(Putnam, 2000: 18-19). Modal sosial KT Tangerang Selatan telah menjadi

penopang utama dari berkembangnya organisasi ini di lingkungan

masyarakat Kota Tangerang Selatan, sehingga agenda-agenda yang

dikerjakan tidak banyak menemui hambatan yang berarti. Berikut penulis

akan jelaskan beberapa unsur yang berfungsi melengkapi modal sosial

yang dibangun oleh KT Kota Tangerang Selatan adalah:

a. Nilai

Dimas menjelaskan hal-hal yang berkenaan dengan nilai di KT

Tangerang Selatan, yaitu: kesetiakawanan, persaudaraan, kepedulian,

keikhlasan dan kreatifitas. Seperti dijelaskan oleh Putnam bahwa

norma dan nilai adalah merupakan inti dari teori modal sosial, bagi

Fukuyama, (2002) “nilai dan norma merupakan pra kondisi – pondasi

yang melandasi timbulnya kepercayaan”. Fukuyama (2005) meyakini

bahwa “norma-norma informal tidak akan hilang dari kehidupan

masyarakat modern dan sepertinya akan tetap demikian di kemudian

hari” (h. 230).

Page 84: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

69

Dari keterangan diatas dapat kita ketahui bahwa yang utama hidup

sebagai sebuah nilai yang dilembagakan adalah;

1. Rasa Persaudaraan

2. Nilai Pengabdian

3. Tanggungjawab & senses of belonging (rasa kepemilikan)

4. Nilai Kreatifitas

Hal ini juga selalu ditanamkan, agar para anggota bisa belajar dan

mengembangkan skill yang diminati sesuai keinginannya. Seperti

dikutip dari Fukuyama:

Beberapa rangkaian kebajikan individu yang bersifat sosial di antaranya

adalah kejujuran, keterandalan, kesediaan untuk bekerja sama dengan

orang lain, kekompakkan dan sense of duty terhadap orang lain... Modal

sosial memerlukan pembiasaan terhadap norma-norma yang berlaku,

dan dalam konteksnya termanifestasikan dalam kebajikan-kebajikan

sosial umum –kesetiaan, kejujuran, kekompakkan dan dependability

(ketergantungan)” (Fukuyama, 2002: 65).

b. Jaringan

Karang Taruna sebagai sebuah organisasi sosial tentunya sangat

membutuhkan informasi, akses dan jaringan, hal ini juga yang

kebutuhan masyarakat umum. KT telah berhasil membangun jaringan

yang produktif untuk mendapatkan akses dan informasi sehingga

terbukanya peluang untuk tumbuh dan berkembang. Menurut

Fukuyama, “penting digarisbawahi bahwa, setiap jaringan

memberikan saluran-saluran alternatif bagi aliran infomasi melalui

dan kedalam sebuah organisasi. Sehingga jaringan yang didefinisikan

Page 85: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

70

sebagai kelompok-kelompok (sosial, politik ekonomi dst.) dengan

berbagai norma atau nilai-nilai informal adalah hal yang penting

karena hierarki seringkali bisa dianggap kurang adaptif. Sistem

control formal dianggap kurang fleksibel dibandingkan sistem control

informal (Fukuyama, 2000:332).

Didi menceritakan bahwa, jaringan KT di Tangerang Selatan

cukup luas dari mulai jaringan sosial, politik dan ekonomi

c. Kepercayaan

Trust atau kepercayaan, seseorang terhadap dirinya sendiri, orang

lain, dan sebuah kelompok akan menciptakan hubungan yang

kondusif dengan dorongan-dorongan untuk berbuat sesuai dengan

kebaikannya, menempatkan sesuatu pada tempatnya. Seperti yang

disampaikan oleh H. A. Rasyid bahwa di KT, setiap anggota memiliki

kepercayaan untuk berkembang, kepercayaan yang dimiliki oleh

anggota KT anggota lain juga telah mempengaruhi setiap gerak

kerjanya sehingga mampu meningkatkan daya produktifitas untuk

terus berkarya. Mereka para anggota-anggota KT adalah orang-orang

yang tulus, iklas dan giat dalam menjagga lingkungannya, karena

dapat kita lihat bahwa anggota KT Tangerang Selatan selalu menjadi

aktor utama dalam kegiatan kerja bhakti, bersih-bersih lingkungan

atau pun menjadi panitia PHBI Perayaan Hari Besar Islam)dan PHBN

(Perayaan Hari Besar Nasional).

Page 86: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

71

Kebanyakan dari anggota dan pengurus KT adalah pemuda-

pemudi, yang secara sukarela belajar dan mengimplementasikan hasil

pembelajarannya dengan laboratoriumnya yaitu adalah masyarakat

dan lingkungannya. Kepercayaan itu sendiri mampu bermetafora

menjadi alat untuk menundukkan segala kepentingan-kepentingan

melalui berbagai prosesnya. Dari sini dapat dilihat sebagaimana

penjelasan Coleman (2002) “kemampuan tadi sangat bergantung pada

suatu kondisi dimana komunitas mau saling berbagi untuk mencari

titik temu norma-norma dan nilai-nilai bersama. Jika titik temu etis-

normatif ini ditemukan maka pada gilirannya, kepentingan-

kepentingan individual akan tunduk pada kepentingan-kepentigan

kelompok. Dari nilai-nilai bersama ini akan bangkit apa yang disebut

„kepercayaan‟” (Fukuyama, 2002:177).

B. Saran-saran

Temuan-temuan hasil dari observasi dan analisa yang telah disampaikan

diatas kecara keseluruhan membahas tentang modal sosial dan menunjukkan

bahwa memang benar modal sosial menjadi berharga hingga mampu

membantu segala macam kegiatan yang ada, hingga program-program

wirausaha, yang mana, di Karang Taruna, basisnya adalah modal sosial juga.

Saran bagi Karang Taruna, supaya tetap menjaga hubungan baiknya

dengan masyarakat, Tokoh-tokoh, Pemerintah dan Pengusaha, karena hal inilah

yang menjadi penunjang bagi akses dan informasi yang diperoleh oleh Karang

Page 87: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

72

Taaruna, sehingga bila dapat dimaksimalkan akan menjadi peluag yang baik

bagi kemajuan Karang Taruna Kota Tangerang Selatan

Bagi Pemerintah Kota Tangerang Selatann, agar semakin membuka

peluang bagi organisasi-orgnasasi yang produktif membangun potensi

warganya, hal ini akan menjadi keuntungan besar bagi pemerintahannya karena

masyarakat turut berperan aktif menjadi aktor perubahan bagi Kotanya.

Terakhir bagi peneliti lain, agar dapat menemukan sudut pandang lain

mengenai modal sosial, dan terus menambah penelitian mengenai pemuda,

dikarenakan cukup jarang penelitian akademis tentang pemuda akhir-akhir ini,

disamping potensinya yang sangat besar, pemuda dan kegiatannya sangat

menarik untuk dikaji secara akademis.

Page 88: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

73

Dafar Pustaka

Sumber Buku

Coleman JS. A Rational Choice Perspective on Economic Sociology. In Handbook

of Economic Sociology, Princeton Univ. Press. 1994.

Field, John. Modal Sosial. Terj Nurhadi. Jogjakarta: Kreasi Wacana, 2010.

Fukuyama, Francis. Trust: Kebajikan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran. Terj

Rusiani. Jogjakarta: Qalam, 2002.

Fukuyama, Francis. Guncangan Besar:Kodrat Manusia dan Tata Sosial Baru.

Terj Masri Maris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Koentjoroningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia,

1993.

Lawang, M.Z. Robert. Kapital Sosial dal Perspektif Sosiologik, FISIP UI, 2005.

Moleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya; Bandung,

2000.

Nasution. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito, 1988.

Ragin, Charles. Fuzzy Set Social Science. Chicago: Universuty of Chicago Press,

2000.

Suyanto, Bagong. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2007.

Page 89: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

74

Sumber Artikel, Jurnal, Tesis dan Skripsi:

Asrori, Syaifudin. “Pemberdayaan Perempuan Majlis Taklim Daarunnisa:

Analisis Kapital Sosial”. Jurnal BIMAS Islam 7(4) (2014) ISSN 1978-

9009.

Bahar, Taslim dan Oyfar Z. Tamin. “Hubungan Kualitas pelayanan, Kepuasan dan

Loyalitas Pengguna Ojek Sepeda Motor”. Majalah Ilmiah MEKTEK, (Mei

2010), 77-86.

Kamarani, Neng. “Analisis Modal Sosial Sebagai Salah Satu Upaya dalam

Pengentasan Kemiskinan: Studi Kasus: Rumah Tangga Miskin di

Kecamatan Koto Tangah Kota Padang”. Jurnal Manajemen dan

Kewirusahawan 3(3) (September 2012): 36-52, ISSN: 2086-5031.

Kusumastuti, Ayu, “Modal Sosial dan Mekanisme Adaptasi Masyarakat Pedesaan

dalam Pengelolaan dan Pembangunan Infrastruktur”. MASYARAKAT:

Jurnal Sosiologi, Vol. 20, No. 1, (Januari 2015), 81-97, ISSN: 0852-8489.

Naafs, Suzanne & White, Ben, “Generasi Antara: Refleksi tentang Studi Pemuda

Indonesia” Jurnal Studi Pemuda Vol I No. 2 (September 2012), ISSN

2252-9020.

Puspitasari, Dewi Cahya. “Modal Sosial Perempuan Dalam Peran Penguatan

Ekonomi keluarga”. Jurnal Pemikiran Sosiologi 1(2) (November 2012):

69-80, ISSN 2252-570X.

Salam, Nuris, “Peran Karang Taruna Cengkehan dalam Pemberdayaan

Masyarakat Melalui Wisata Air Terjun Watu: Studi di Dusun Cengkehan,

Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul” Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga Yogyakarta, 2016.

Sila, Muhammad Adlin. “Lembaga Keuangan Mikro dan Pengentasan

Kemiskinan: Kasus Lumbung Pitih Nagari di Padang”. Jurnal Sosiologi

MASYARAKAT 15(1) (Januari 2010): 1-9, ISSN 0852-8489.

Syahra, Rusydi, “Modal Sosial: Aplikasi dan Konsep” Jurnal Masyarakat dan

Budaya, Vol. 5, No. 2, (Januari 2013), ISSN, 1410-4830.

Thobias, Tungka dan Rogahang. “Pengaruh Modal Sosial Terhadap Perilaku

Kewirausahawan: Studi Pada Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah di

Kecamatan Kabaruan Kabupaten Kepulauan Talaud”. Jurnal Acta Diurna

(April 2013).

Page 90: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

75

Utomo, Bimo Haryo. "Peran Modal Sosial Terhadap Perkembangan Pedagang

Kaki Lima Asal Daerah Padang di Sandratex Rempoa Ciputat”. Skripsi.

Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Wuysang, Randy, “Modal Sosial Kelompok Tani dalam Meningkatkan

Pendapatan Keluarga Suatu Studi dalam Pengembangan Usaha Kelompok

Tani di Desa Tincep Kecamatan Sonder”. Jurnal ACTA DIURNA, Vol. 3,

No. 3, (Agustus 2014), ISSN: 1412-6443.

Sumber Internet:

Akoy 2015,

http://karangtarunarempoa.blogspot.co.id/201508_01_archive.html?view=c

lassic. Diakses pada 14 Juli 2017.

Departemen Kesehatan, 2015

http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA

_2015/3671_Banten_Kota_Tangerang_2015.pdf

Fauzi, 2014, https://tangselkota.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/15; Internet

diakses pada 2 juli 2017

Hancock, Baverly. 1998. “Research and Development in Primary Health Care: An

Introduction to Qualitative Research”. Tersedia di

https://classes.uleth.ca/200502/mgt2700a/Articles/Qualitative%20Research.

pdf; Internet; Diunduh pada 25 Desember 2017.

Harris, 2015 https://tangerangonline.id/2017/02/15/karang-taruna-tunas-karya-

bakti-tampilkan-seni-barang-bekas-di-tps-ciputat/. Diakses pada 14 Juli

2017.

Tanpa Nama, 2014, http://www.karangtarunabanten.com/2008/07/pengertian-

karang-taruna_24.html; Diakses pada 7 Juli 2017.

Tanpa nama, 2014, http://www.karangtarunabanten.com/2008/07/usaha-ekonomi-

produktif-uep.html. Diakses pada 14 Juli 2017

Sumber Wawancara:

Wawancara pribadi dengan Informan A. Rasyid, Pamulang, 10 Maret 2018.

Wawancara pribadi dengan Informan Fikri, Pamulang 2, 7 Maret 2018.

Wawancara pribadi dengan Informan Didi, Pamulang 2, 7 Maret 2018.

Page 91: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

76

Wawancara pribadi dengan Informan Ata Rosadi, Pamulang, Setu, 4 Mei 2018

Wawancara dengan Informan Dimas Wiwoko, Sawah Baru, 4 Mei 2018.

Page 92: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxiv

Lampiran 1

Pedoman Wawancara

A. Gambaran Umum

No Pertanyaan Kunci / Tema Pokok

1. Sejarah berdirinya Karang Taruna Tangerang Selatan

2. Keanggotaan Karang Taruna Tangerang Selatan

3. Kegitan-kegiatan Karang Taruna Tangerang Selatan

B. Nilai dan Norma

No Pertanyaan Kunci / Tema Pokok

1. Nilai-nilai yang tertanam di setiap anggota Karang Taruna Tangerang

Selatan

2. Aturan yang berlaku di Karang Taruna Tangerang Selatan

3. Solidaritas antar anggota Karang Taruna Tangerang Selatan

4. Penyelesaian konflik dalam Karang Taruna Tangerang Selatan

C. Jaringan

No Pertanyaan Kunci / Tema Pokok

1. Hubungan antar anggota Karang Taruna Tangerang Selatan

2. Hubungan antara anggota Karang Taruna Tangerang Selatan dengan orang

lain

3. Alasan bergabung dan aktif menjadi anggota Karang Taruna Tangerang

Selatan

4. Alasan tetap bertahan di Karang Taruna Tangerang Selatan

5. Aktifitas anggota Karang Taruna Tangerang Selatan di Masyarakat

6. Aktifitas anggota Karang Taruna Tangerang Selatan yang terkait

kewirausahaan

7. Kemitraan yang di bangun sesama organisasi di Tangerang Selatan yang

terkait kewirausahaan

D. Kepercayaan

No Pertanyaan Kunci / Tema Pokok

1. Sikap dan perasaan anggota Karang Taruna Tangerang Selatan terhadap

Organisasi

2. Sikap dan perasaan antar anggota Karang Taruna Tangerang Selatan

3. Sistem kepercayaan yang diyakini tiap anggota Karang Taruna Tangerang

Page 93: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxv

Selatan

4. Keyakinan terhadap pihak lain

5. Harapan tiap anggota Karang Taruna Tangerang Selatan

6. Tujuan tiap anggota Karang Taruna Tangerang Selatan

Lampiran 2

Transkip Wawancara

Nama : Fikri (Sekertaris Karang Taruna Kota Tangerang Selatan)

Waktu : 06 Maret 2018

Tempat : Perumahan Cendana Tangerang Selatan

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana sejarah berdirinya Karang

Taruna Tangsel?

Awalnya itu terbentuk ketika adanya

pemekaran tuh, pemekaran daerah Kota

Tangerang Selatan. Tahun 2009. Dengan

terbentuknya Kota Tangerang Selatan

otomatis, kita juga harus membentuk

Karang Taruna Kota Tangerang Selatan,

tidak mungkin kita menginduk pada lagi di

Kabupaten (Tangerang). Karena kan kita

daerah pemekaran. Makanya, kita

berkordinasi dengan Karang Taruna

Provinsi dan Kabupaten untuk membentuk

Karang Taruna Tangerang Selatan. Nah

Alhamdulillah.. berkat kordinasi itu jadilah

terbentuk Karang Taruna Kota Tangerang

Selatan.

Terus gimana bang keanggotasan di

Karang Taruna? Ada berapa? Terus,

apakah aktif semua?

Kenggotaan di tingkat kota itu,

kepengurusan yang ada di kota, serta

susunan kepengurusan itu kalo di Kota ada

50, kalo sesuai SK. Buat di masing-masing

Kecamatan itu variatif. Minimal 35 orang

kepengurusannya, dan maksimal 40. Buat

di Kelurahan rata-rata itu pengurusnya 30

orang. Bahkan, keanggotaan di Karang

Taruna Kota Tangerang Selatan sampai

menyentuh tingkat RW.

Page 94: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxvi

Ada berapa kelurahan bang? 54 Kelurahan dari 7 Kecamatan di Kota

Tangerang Selatan.

Trus anggotanya yang mana bang? Nah ini, kalo di Karang Taruna itu, semua

warga Kota Tangerang Selatan itu adalah

warga Karang Taruna, dan kemudian di

Karang Tarauna itu ada anggota aktif dan

anggota pasif. Ada anggota yang aktif

mendaftar terus dia ikut dalam berbagai

kegiatan, ada juga anggota yang hanya

datang sebagai simpatisan.

Kalo yang sering mengadakan acara,

seperti 17-an dan perayaan hari-hari besar

itu anggota yang mana bang?

Sebenarnya di semua tempat dan di

tingkatan (RT/RW-Kelurahan-Kecamatan)

struktur manapun di Karang Taruna pasti

banyak yang mengadakan acara kalo di

hari-hari besar Islam, hari-hari besar

Nasional dan event terbesar Karang Taruna

Kota Tangerang Selatan adalah Hari Ulang

Tahun Karang Taruna sendiri yang

berbarengan dengan Hari kesetiakawanan

sosial. Dan fungsi kita merayakan di hari

itu acara yang besar, adalah bagaimana

Karang Taruna dapat membaur dan

bermanfaat serta kehadirannya dirasakan

oleh masyarakat. Jadi kita juga selain jadi

simbol perekat, kita juga membantu

masyarakat untuk saling bersetiakawan,

mempererat hubungan sosial.

Nah, bagaimana solidaritas di antara

anggota Karang Taruna sendiri bang? Kalo

abang bisa jelaskan, seperti apa sih,

bentuknya?

Jadi karena kita organisasi sosial,

solidaritas yang dibangun sifatnya

kekeluargaan.. dalam kita melaksanakan

kegiatan-kegiatan juga selalu kita sisipkan

nilai-nilai solidaritas, seperti saat outbond,

atau game-game permainan yang juga

menumbuhkan rasa kekeluargaan di Karang

Taruna. Jadi selain menanamkan jiwa-jiwa

kepemimpinan, kita juga ingin

menumbuhkan jiwa-jiwa kekeluargaan,

antara sesama pengurus dan anggota, jiwa

sosial itu artinya punya manfaat di

masyarakat, punya.. punya kemauan, jadi

gimana Karang Taruna ini keberadaannya

dirasakan oleh masyarakat. Jadi dia (KT)

juga membantu pemerintah untuk

mengentaskan permasalahan sosial.

Page 95: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxvii

Nah ini abang bisa ceritakan sedikit gak,

masalah konflik, apakah di Karang Taruna

itu punya konflik antara satu dengan yang

lain, antara anggota-pengurus, atau dengan

organisasi lain?

Karena kita ini lagi-lagi sifatnya organisasi

sosial, jadi ketika ada konflik antara sesama

pengurus atau pun sesama anggota/bidang

dengan anggota, kita biasanya selesaikan

dengan cara kekeluargaan. Karena tujuan

masuk dan gabungnya di Karang Taruna itu

atas dasar rasa keinginan untuk bersosial.

Jadi sebenarnya juga gak ada konflik yang

berkepanjangan disini, karena rasa

kekeluargaannya cukup kuat.

Ini bang, bagaimana Karang Taruna itu

mengajak, mendorong anggotanya untuk

berwirausaha? Bagaimana caranya

merangsang mereka untuk menjadi

enterpreneur?

Kita juga kan selain mengentaskan

permasalahan sosial, juga bagaimana kita

mampu untuk menciptakan lapangan

pekerjaan.. nah dengan seperti itu kita

dorong kawan-kawan, khususnya di

wilayah kecamatan untuk bergerak dan

berwirausaha. Ada satu program kita untuk

memulai langkah itu, yaitu profiling. Jadi

fungsi profiling ini kita dapat memetakan

potensi wilayah kecamatan-kelurahan dan

kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Jadi

yang kita lakukan ini adalah pemetaan

ekonomi lah istilahnya. Kira-kira potensi

apa yang memang menonjol di daerah itu,

di sektor mana, wirausahanya dapat kita

kembangkan? Nah nanti kita turun dan

kerahkan kader-kader kita yang disana,

yang juga memiliki perhatian di sektor itu,

kemudian kita dorong mereka

berwirausaha. Nah salah satu contohnya

yang bisa dilihat itu di Setu dan di Ciputat

maupun di Rempoa, Ciputat Timur. Di Setu

itu ada pembuatan Furniture yang pada saat

itu pembentukannya dibantu dan disupport

oleh Karang Taruna, jadi Ata Rosadi

(pemilik usaha), ini juga kader Karang

Taruna dan Ketua (KT) Kecamatan Setu,

yang membuat furniture dari limbah pabrik

yang ada di Tangsel. Buat yang di Rempoa

itu budidaya ikan lele. Itu disana kader kita

juga yang kita support namanya M. Anshor,

dia di pengurus (KT) Kota masuk, di

Rempoa juga dia pengurus (KT) Kelurahan

Rempoa. Yang satu lagi misalnya di

wilayah Ciputat. Itu ada kader kami yang

namanya Dimas, dia Ketua Karang Taruna

Page 96: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxviii

tingkat RW, Kelurahan Sawah Baru dia itu

produk ekonominya yaitu “Bank Sampah”.

Dia mengkordinir masyarakat-masyrakat

yang ada di daerahnya khsuusnya di

kelurahannya, untuk membuang sampah

sesuai dengan tempatnya, (jadi sampah itu

dipilah-pilah) mana sampah-sampah yang

bisa di daur ulang dan bisa diproduksi, dan

mana sampah yang tidak berguna. Jadi

sampah-sampah yang bisa diproduksi ini,

dihitung sama dia, itu nanti setiap

bulannya, jadi kayak tabungan yang

berbilai rupiah juga bagi masyarakat. Trus

ada lagi yaitu di sektor makanan (kuliner),

jadi ada di wilayah Setu itu, Kacang

Sangrai, itu juga di support untuk

pemasarannya, di Cilenggang juga ada

Dodol, sama kerajinan tangan, seperti

tempat lampu dari Bambu, hiasan Sepeda

dsb. nah ini dikelola langsung sama Bung

Iman, itu Ketua Karang Taruna Cilenggang.

Jadi KT yang jadi sponsor dan bantu

memasarkan juga kalo di Cilenggang. Di

Ciputat juga ada kerajinan tangan seperti

sulam taplak meja dll. Yang juga dikelola

kader Karang Taruna. Ada juga usaha

Steam Motor, Sablon dsb. Yang dikelola

oleh kader Karang Taruna.

Itu Karang Taruna Semua yang Sponsori,

atau hanya bantu memasarkan?

Jadi beda-beda ya.. kalo di Setu itu Karang

Taruna yang urunan modal juga ikut

memasarkan, termasuk pembeli

furniturenya itu ya kader Karang Taruna,

jadi diawal itu kebanyakan rumah-rumah

kader KT itu membeli furniture nya ke Setu

itu. Tapi sekarang udah berkembang sekali,

pesanan juga udah banyak, jadi kita bantu

support di pemasaran aja. Kalo di

Cilenggang temen-temen bantu

mensponsori dan juga memasarkan, yang

mengerjakan tetap anak muda disana,

bukan pengurus, tapi mereka simpatisan

Karang Taruna. Kalo di Ciputat dan Ciputat

Timur itu bener-bener yang mengerjakan

dan yang memasarkan kader dan penggurus

Karang Taruna semua, yang mengelola

Bank Sampahnya, yang juga budidaya ikan

Page 97: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxix

lele, itu juga semuanya kader KT.

Jadi kan Kota Tangerang Selatan ini

pemasukan terbesarnya bukan dari sektor

perdagangan, tapi di sektor real estate dan

jasa. Apakah ada kader KT yang punya

andil disana bang?

Kebetulan ketua kita semua itu H. Abdul

Rasyid, dia itu Ketua DPRD Kota

Tangerang Selatan, dia pasti punya andil

dalam pembangunan Kota Tangerang

Selatan, jadi macam-macam KT ini, di

Birokrat ada, di Masyarakat ada, di

Pengusaha juga ada. Oh iya ngomong-

ngmong ini Bendum (Bendahara Umum)

Bung Didi, ini juga Kontraktor lho.. jadi dia

juga sering melibatkan anak-anak KT untuk

bekerja dan membantu pembangunan di

Kota Tangerang Selatan. Tentunya juga

kader yang terlibat sesuai dengan

bidangnya, seperti perluasan jalan,

pembangunan jembatan atau perbaikan, ya

perusahaan beliau ini yang kadang

mengurus. Jadi kebetulan juga bisa sedikit

menitipkan kader-kader kita di Karang

Taruna. Khususnya di pengurus tingkat

Kota yaa.. atau Koord Tawiranya sendiri

(Taruna Wirausaha), itu Bung Junaidi.

Alhamdulillah dengan awalnya ikut bekerja

dengan senior-senior akhirnya mereka

dapat mendirikan Perusahaannya sendiri.

Terus bang, hubungan. Bagaimana

hubungan KT dengan masyarakat dan

Kemitraannya dengan organ yang lain?

fungsi karang taruna ini mngentaskan

permasalahan social ketika kita

melaksanakan program yang berbasis

kemasyarakatan itu masyarakat melihat

kinerja karang taruna atas jiwa social nya

membantu pemerintah mengentaskan

permasalahan social membantu masyarakat

itu otomatis terbangun hubgan yang baik

antara masyarakat dan pengurus karang

taruna di wilayah tersebut, dengan ormas

ataupun okp lainnya itu kita harus

bersinergi untuk di bidang usaha, dan itu

kita tidak bisa bergerak sendiri tentunya

butuh campur tangan dari lainnya utk

ormas dan okp nya dengan pemerintah

sendiri kita cukup baik karena kita SK nya

dikeluarkan oleh pemerintah, mau tidak

mau kita harus mereport ke pemerintah

kegiatan apa yang sudah kita lakukan dan

mereport apa kegiatan yang direncanakan

Page 98: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxx

ke depannya.

kegiatan berhubungan dengan ekonomi apa

disuport pemerintah?

Kegiatan ekonomi kita memang sempat di

support, tapi tidak untuk usahanya, tapi

dikasih „vitamin‟ lah buat kegiatan yang

bukan sifatnya pembinaan, tapi kegiatan

pembinaan utk kawan2 dii wilayah itu

bagaimana kawan yang bergerak di bidang

usaha mengerti alur jalannya seperti apa,

pengembangan sendiri dilakukan oleh

kawan-kawan sendiri, jadi sifatnya support

pemerintah itu di ekonomi hanya saja buat

pembinaan awalnya.

Jadi kira2 buat usaha, bantuan dananya dari

mana Bang, atau tiap program yang

berhubungan dengan ekonomi itu bantuan

dananya darimana Bang?

Kita bekerjasama dengan CSR dan donatur-

donatur di wilayah Tangsel

nah itu sebagai mitra? Sebagai mitra. Nah donatur-donatur ini

memang pengusaha ataupun tokoh-tokoh

masayarakat yang peduli terhadap

kemajuan Karang Taruna yang peduli

terhadap anak-anak muda yang tergabung

ke dalam Karang Taruna. Untuk

melaksanakan program kegiatannya

membantu masyarakat, nah untuk

pemerintah sendiri sifatnya membukakan

akses melalui forum CSR ini.

Berarti hasil dari hubungan Karang Taruna

dengan Pemerintah itu menghasilkan

kemitraan dengan CSR?

nah itulah fungsinya komunikasi yg baik

hubugan yang baik antara karang taruna

dan pemerintah, stake holder yang lain,

khususnya CSR. Melihat kerjasama yang

baik ini harus disupport dong.. sama

perusahaan-perusahaan ataupun CSR yg d

wilayah Tangsel. Untuk melaksanakan

program kegiatan kepemudaan khususnya

kami di Karang Taruna dengan hubungan

yang baik ini CSR percaya karena apa yang

kita lakukan ini berbasis untuk kepentingan

masayarakat bukan pribadi ataupun

organsasi.

Sekarang Ketua Umumnya siapa Bang? Bung Haji Abdul Rosyid

Itu di periode ini atau bagaimana? Dia itu Ketum periode kedua, pertama

2009-2014 Bung Haji Abdul Rosyid

terpilih oleh 7 kecamatan, pada periode

Page 99: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxxi

kedua kita melihat beliau ini masih

mumpuni untuk menjalankan ataupun

meneruskan program-program yang telah

beliau buat di periode sebelumnya, dan

saya rasa kawan-kawan yg lain juga

mendukung karena kinerja beliau, karena

eksistensi beliau, kepedulian beliau kepada

Karang Taruna cukup tinggi. Nah kami

sepakat dengan Ketua-ketua Kecamatan

yang lain sampai Propinsi dan Kelurahan

mendorong beliau untuk melanjutkan

kepemimpinan ini di periode kedua,

harapannya agar memang sistem yang

sudah terbangun di periode pertama ini

dilakukan pengembangan untuk periode

kedua kami melihat alhamdulilah temen2

masih percaya. Bung Haji Abdul Rosyid ini

memimpin Karang Taruna sampai dengan

2020.

Kira-kira dari tokoh-tokoh atau yang aktif

sebgai pengurus Karang Taruna Tangsel

itu kira-kira apa dri mereka punya aktifitas

ekonomi selain di Krang Taruna?

Bidang usaha, buka usaha ada kaya

furniture yang dibuka oleh salah satu

kawan yg d setu itu adalah salah satu

bentuk usaha yg memang d bangun dan d

kembangkan untuk memberdayakan temen-

temen pemuda di wilayah setu, jadi yang

masuk kesitu jadi karyawannya, anak-anak

karang taruna juga, karena tujuan awal dia

bentuk usaha ini untuk itu gimana caranya

temen-temen yg nganggur bisa kerja bisa

punya penghasilan salah satunya utk itu,

terus bicara jasa kawan-kawan yg bergerak

d jasa konstruksi ataupun yg lainnya tetap

memberdayakan kawan2 krang taruna yang

lainnya, seperti Bung Didi, beliau salah

satu pengusaha yg brgerak d bidang

konstruksi na dia menggunakan atau

memberdayakan atau pelaksana-

pelaksananya diambil dari temen-temen

profesional di bidang itu, jd d karang truna

ini ada yg arsitek ada sarjana ekonomi ada

yang bidang kerohanian, atupun yg lain-

lain nya, yang itu lah kita berdayakan untuk

kawan-kawan ini memang agar

berkembang dan maju

tadi abang sebutkan ada profiling kira-kira Profiling ini outputnya kita dari Tangsel

Page 100: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxxii

output dari profiling itu ada gak datanya? bisa tahu pemetaan yang di lakukan temen-

temen di Kecamatan. Profiling ini bergerak

di kecamatan masing-masing dan potensi

apa yang ada di Kecamatan tersebut, nah

dengan adanya profiling ini kita bisa tahu di

Kecamatan Pamulang konsen dan focus di

bidang ini, Kecamatan Setu konsen dan

focus di bidang itu, nah itulah fungsinya

pemetaan ini, salah satunya itu tadi, Setu di

bidang furniture, Pamulang bidang usaha

Steam motor dan lain-lain.

Kira-kira outputnya Bang? Kaya jenis usaha itu, usahanya bisa

berjalan, bisa memberdayakan temen-

temen di wilayah itu menjadi pegawai atau

pelaksana di wilayah mereka, nah kalo

bicara data atau kertas itu biasa reportnya,

kita dilakukan pada saat akhir tahun

ataupun ada bantuan yang kita berikan ke

mereka sumbangsih yang kita berikan ke

mereka itu reportnya mereka memberikan

laporan ke kita berapa hasil yang memang

diperoleh oleh usaha itu, dan target ke

depannya seperti apa, dan pelaksanaannya

seperti apa, itu bisa kita berikan tapi

mereka melaporkan berdasarkan ekonomi

atau jumlah uang yang kita berikan ke

mereka kalo bicara data itu ya.

ada gak kira-kira di Karang Tarunanya

sendiri bang data itu?

Datanya di Karang Taruna Tangsel tapi

fokusnya itu di semua Kecamatan, tapi

datanya karena yang menerima bantuan

itukan dari tingkat Kota nah Kota

menyalurkan ke masing-masing Kecamatan

dan Kelurahan yang memang konsen di

bidang usaha, datanya di kita ada.

kalo misalnya ada kira-kira 40 Bang ya

pengurus di Kota, eh 50, nah dri 50 itu

aktif semua Bang?

dari 50 orang ini ada beberapa atau

memang yg masih kuliah ada juga

Karyawan Swasta ada Pegawai Negeri ada

Pegawai Kontrak, di Pemerintah, jadi kita

tidak bisa memaksakan dari 50 orang ini

bisa aktif, yang penting bagi kita, mereka

ini bisa berbuat di masing-masing

wilayahnya, dan yang kedua, ketika ada

kegiatan-kehiatan khususnya di Karang

Taruna Tangsel. Mereka bisa memberikan

sumbangsihnya entah itu tenaga pikiran

Page 101: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxxiii

ataupin yg lainnya

Dari 50 anggota itu kira-kira berapa orang

Bang yang jadi Pengusaha?

yang jad pengusaha gak banyak ya, kita

juga gak mnginginkan semua jadi

pengusaha, jadi ada yang pengusaha ada

poitisi ada, yang di birokrat, nah yg di

pengusaha, kurang lebih 5-10 orang, ada

juga politisi. Kalo pekerjaan tetap mungkin

tergantung order ya, ataupun pesanan-

pesanan kaya yang tadi Bung Ata Setu,

tergantung pesanan, tapi kalo pegawai tetap

ada. nah untuk sistem pembayaran ataupun

gaji kita tidak telalu jauh masuk ke ranah

itu karena urusan internal mereka kita

hanya butuh report dari mereka.

Kegiatannya berjalan atau tidak, sejauh

mana pemasarannya itu aja, tapi buat

masalah pegawai tetap nya berapa-berapa

kita gak masuk ranah itu.

Tapi ada sumbangsih lain gak Bang? ketika

setiap pengurus itu jadi pengusaha dan

akses itu di peroleh dari Karang Taruna

juga?

sumbangsih itu pasti ada karena kita d awal

mnciptakan jiwa-jiwa sosial, jiwa

kekeluargaan yang ada di Karang Taruna

jadi ketika mereka sukses di bidang usaha

itu otomatis mreka juga akan merasa

terpanggil untuk membantu kegiatan-

kegiatan di Karang Taruna.

Tapi ada sumbangsih lain gak bang? ketika

setiap pengurus itu jadi pengusaha dan

akses itu di proleh dri Karang Taruna juga

atau ketika mereka berwirausaha itu mereka

terbantu karena mereka anggota Karang

Taruma tergantung kegiatannya, kita juga

tidak bsa mengintervensi pemasarannya

stakeholdernya ataupun warga masyarakat

ataupun pemerintah untuk membeli

produkproduk Karang taruna gak bisa

Tapi apakah sesuai aksesnya?

Pasti kita bantu seperti misalnya buat

perizinan, tetap kita bantu walupun smua

harus sesuai prosedur, tidak boleh

melanggar aturan dan kebijakan yg d

tetapkan pmerintah, tetap mereka sesuai

prosedur gk ada namanya d anak emskan

anak krang truna perijinannya gampang gak

ada, tetapi prosedurnya lengkap berkas2

lengkap administrasi lainnya sudah

terpenuhi itu pasti kita dorong karena

potensi anak muda di Karang Taruna ini

Page 102: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxxiv

mau bergerak di bidang usah hrus kita

support nah ini yg kita dorong ke

Pemerintah

Seperti apa Bang harapan Karang Taruna

ataupun pengurus Karang Taruna kepada

Pemuda untuk ke sektor usaha?

kalo harapan saya jgan lah semua org ini

menjadi pegawai harus mempunyai inovasi

ataupun pemikiran yg maju ke depan kalo

semua orang pegawai kasian masarakat lain

yg ijazahnya pendidikannya hanya szmpai

SMP-Sma atau pun paket C ya kan, nah itu

kasian kalau kita support untuk bergerak di

bidang usaha untuk menciptakan lapangan

pekerjaan otomatis kawan-kawan lain yg

memang pendidikannya masih rendah bisa

terbantu, makanya kita sering mengadakan

pelatiha-pelatihan kewierausahaan nah

pelatihan kewirausahaan ini tujuannya utk

menciptakan lapangan pekerjaan d wilayah

masing-masing agar kawan-kawan Karang

Taruna ataupun masyarakat yang memang

pendidikannya rendah, bisa di berdayakan

oleh teman-teman yang bergerak di bidang

usaha itu.

Karang Taruna ini kan paling beda ya, dia

hidup di kota, penyangga ibukota juga, nah

berarti yang ada disini kaum-kaum urban,

kaum2 urban seperti pemudanya itu lebih

banyak org itu pandangannya pemuda

kaum urban itu lari k hal2 negatif seperti

narkoba free sex dsb, bgaimana pandangan

kran taruna atau sikap antisipasinya

Terus, apakah sudah ada gerakan untuk

menuju dan merealisasikan tujuan itu?

Nah kita sering membuat pelatihan-

pelatihan, tujuan-tujuan pelatihan itu selain

platihan kwiraushaan kita juga ada seminar

ataupun sosialisasi yang fokus dan konsen

utk mencegah bahaya2 seperti itu , denga

seminar dan sosialisasi anak muda di

Tangsel bisa melek bahaya-bahaya seperti

itu tujuannya seperti itu, jadi tidak nya

platihan usaha, platihan sperti itu juga sngat

penting bagi kami, kerjasama dengan, sperti

bahaya radikalisme kita bekerjasama

dengan MUI, pernah kita mngadakan d

tahun 2017 utk bahaya narkoba kita

kerjasama dengan BNN bagaimana cara

mngurangi tingkat pengguna narkoba di

wilayah Tangsel, khususnya yang pertama

Page 103: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxxv

kita kasih gaambaran bahaya narkoba ini

temen-temen pengurus dulu, dengan

pengurus diberikan gambaran seperti itu,

otomatis dia memberikan pelajaran apa yg

dia dapat ke anak muda di wilayah

setempat

Terhadap pemuda dan sesuai dengan

keadaan Kota Tangsel ini, disini juga

banyak kampus, bagaimana perhatian

Karang Taruna terhadap kondisi itu Bang?

Kita sering bekerjasama dengan perguruan

tinggi untuk melakukan hal-hal positif,

misalkan mahasiswa-mahasiswa dan pelajar

kayak tadi kita seminarkan dan

mengadakan sosialisasi bahaya-bahaya

seperti itu, ataupun seminar

entrepreneurship karena mahasiswa dan

juga pelajar ketika lulus buta, kan itu

semua. Nah itu lah kerjasama yang di

lakukan Karang Taruna dengan perguruan

tinggi ataupun sekolah menengah atas,

ktika mreka lulus masuk k dunia

pendidikan stidaknya mereka berwawasan

sedikit punya gambaran sedikit utk terjun

ke dunia lapangan pekerjaan, itu yg kita

tanamkan dn kerjasamakan dengan

Perguruan Tinggi dan skolah menengah

atas (SMA)

Oke bang Terimakasih atas wawancaranya Iya sama-sama Ton.

Nama : H. Abdul Rasyid

Waktu : 03 Maret 2018

Tempat : Pamulang 2, Tangerang Selatan

Pertanyaan Jawaban

Sejarah berdirinya Karang Taruna Tangsel

itu bagaimana mendirikannya?

Ini hanya meuluruskan stigma saja, bukan

hanya saya yang mendirikan Karang Taruna

Tangerang Selatan, melainkan banyak

kawan-kawan yang juga turut membantu

dalam pelaksanaannya. Timbul inisiatif dari

kawn-kawan untuk mengembangkan

Karaang Taruna di Tangerang Selatan, yang

mana saat itu kita masih mengiduk pada

Karang Taruna Tangerang, jadi untuk lebih

memudahkan dalam setiap langkahnya,

maka perlu kita dirikan Karang Taruna

Kota Tangerang Selatan, pada tahun 2009.

Page 104: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxxvi

Alhamdulillah berhasil terbentuk, masih

aktif dan produktif sampai saat ini.

Saya berpikir bahwa harus ada organisasi

yang mewadahi setiap kebutuhan pemuda-

pemudinya, organisasi yang dapat

mengelola dirinya secara mandiri dan

memberikan efek positif pada seluruh

warga Kota Tangerang Selatan.

Oleh karena itu dengan keinginan tersebut,

saya beserta para pengurus mulai

mengkonsolidasikan para pemuda Karang

Taruna untuk aktif bersosialisasi dengan

tujuan agar para pemuda dapat melihat

eksistensi Karang Taruna sampai pada

tingkatan RW, dan bahwa dengan

keberadaannya itu mereka menjadi tertarik

untuk belajar berorganisasi dan

mengembangkan bakat sesuai bidangnya.

Perlu disadari bahwa, potensi Kota

Tangerang Selatan sangatlah besar sebagai

penyangga Ibukota yaitu Jakarta, dalam

berbagai hal, potensi tersebut akan terasa

percuma, bila para pemudanya belum

mampu untuk memanfaatkan potensi

ekonomi, sosial, politik dan budayannya.

Perubahan di Kota itu sangatlah cepat

dengan berbagai infomasi yang mengiringi

pergerakannya, maka dari itu Karang

Taruna muncul sebagai organisasi modern

yang harus melek dengan berbagai macam

potensi yang ada.

Apa ada hambatan untuk pendirian Karang

Taruna Kota Tangerang Selatan?

Alhamdulillah hampir tidak ada hambatan,

karena kawan-kawan punya semangat

kebersamaan, jadi mudah

mengkonsolidasikan.

Memangnya keanggotaan di Karang

Taruna itu seperti apa Bang?

Kenggotaan di tingkat kota itu,

kepengurusannya yang ada di kota, serta

susunan kepengurusan itu kalo di Kota ada

sekitar 50 orang pengurus, jika kita

mengacu sesuai SK. Untuk di masing-

masing Kecamatan itu variatif. Minimal 35

orang kepengurusannya jika melihat rata-

rata pengurus di SK, dan maksimal 40.

Untuk di Kelurahan rata-rata itu

Page 105: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxxvii

pengurusnya 30 orang. Bahkan,

keanggotaan di Karang Taruna Kota

Tangerang Selatan sampai menyentuh

tingkat RW.

Apa saja kegiatannya Bang, dan apa yang

menjadi fokus utama dalam kegiatan itu?

Kegiatannya sangat banyak, dan rata-rata

semua agenda kami keseluruhan

bersentuhan dengan masyarakat,

kesuluruhan kegiatan kami banyak

melibatkan tokoh-tokoh masyarakat,

sehingga dapat tergambar betapa nyata

tercercemin kekeluargaan itu dalam sebuah

organisasi. Semua diatur secara

profesional, mengikuti AD/ART yang

berlaku, dengan prinsip kerja sama yang

baik.

Kegiatan yang dilakukan semua dengan

niatan belajar dan berlatih, menumbuhkan

semangat bermasyarakat, seperti kerja

bhakti di tiap lingkungan, kegiatan charity,

kegiatan kelilmuan seperti seminar,

pelatihan dan dialog tentang seputar

kepemudaan.

Yang menjadi fokus utama ialah

pengembangan potensi pemuda, seperti

yang kita ketahui bahwa pemuda menjadi

tulang punggung organisasi ini karena

Karang Taruna adalah organisasi

kepemudaan.

Beberapa kegiatan yang menjadi rutinitas

kami dalam menunjukkan potensi para

pemuda ialah, saat perayaan hari-hari besar,

disitu kami bisa menyediakan wadah bagi

masyarakat untuk berkumpul dalam

perayaan, sambil melakukan dialog

membahas masalah lokal, dalam

perjumpaannya dengan tokoh-tokoh

masyarakat sekitar.

Sebenarnya di semua tempat dan di

tingkatan (RT/RW-Kelurahan-Kecamatan)

struktur manapun di Karang Taruna pasti

banyak yang mengadakan acara di hari-hari

besar Islam, hari-hari besar Nasional. event

terbesar Karang Taruna Kota Tangerang

Selatan adalah Hari Ulang Tahun Karang

Page 106: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxxviii

Taruna sendiri yang berbarengan dengan

Hari kesetiakawanan sosial. Dan fungsi kita

merayakan di hari itu acara yang besar,

adalah bagaimana Karang Taruna dapat

membaur dan bermanfaat serta

kehadirannya dirasakan oleh masyarakat.

Jadi kita juga selain jadi simbol perekat,

kita juga membantu masyarakat untuk

saling bersetiakawan, mempererat

hubungan sosial

Bagaimana hubungan antara pengurus,

anggota dengan masyarakatnya?

Alhamdulillah, atas kerja keras kawan-

kawan, kita dapat kepercayaan yang baik

dari warga Kota Tangerang Selatan,

sehingga dalam setiap kegiatan apapun,

kami merasa sangat di support.

Mengapa disetiap egenda kegiatannya

harus selalu melbatjan pemuda?

Pertama yang harus disadari, pemuda

adalah penerus masa depan. Mereka harus

berjuang melengkapi kecakapan diri agar

dikemudian hari, dapat mennuntaskan

permasalahan yang ada di Tangerang

Selatan karena sejatinya pemuda adalah

agent of change. Kedua, mereka adalah

aktor pembangungan, dengan memilii usia

yang cukup, tenaga yang besar, serta

pemikiran yang kreatif, memungkinkannya

mereka untukmengadakan dan

mensukseskan tiap agenda. Ketiga pemuda

sebagai aktor modernisasi, harus

memberikan contoh bagaimana kita

menghadapi era yang penuh dengan

teknologi dan infomasi dengan menjadikan

pemuda sebagai konseptor dan pelaksana

konsep, memberikan ukuran real bagi para

pemuda untuk terus menerus belajar dan

memperbaiki setiap kekurangannya.

Mengapa tidak hanya memfokuskan

kegiatannya hanya dibidang sosial saja?

Benar bahwa hari ini Karang Taruna

cendeerung lebih menitikberatkan

pendekatannya pada setiap usaha ekonomi.

Karena kreatifitas pemuda itu memiliki

nilai ekonomis yang bisa berguna dan

dapat bernilai ekonomis. Mereka dituntut

untuk menciptakan pasar dengan

kreatifitasnya masing-masing. Tentunya

dengan pembekalan seperti acara-acara

seminar kewirausahaan, dialog seputar

Page 107: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

lxxxix

ekonomi, pelatihan-pelatihan, kursus

keterampilan dan lain-lain yang memiliki

tujuan praktis dalam bidang ekonomi.

Bagaimana membentuk relasi/jaringan

diluar Karang Taruna?

Dengan aktif diberbagai kegiatan yang

selalu bersentuhan dengan masyarakat,

tentunya membuat kami banyak menerima

infomasi dan berkenalan dengan banyak

orang, salah satunya tokoh-tokoh lokal,

pengusaha lokal dan para pejabat lokal. Hal

ini dilakukan secara terus menerus, sangat

konsisten sehingga hasilnya seperti

sekarang, dapatt kita rasakan, kepercayaan

masyarakat begitu besar, terbukti dalam

setiap agenda-agenda kami. Hal itu tidaklah

sekali jadi, hubungan itu terpelihara sejak

waktu yang lama.

Program seperti apa sih yang menjadi awal

mula kegiatan Karang Taruna cenderung

kearah ekonomi?

Kegiatan itu namanya profiling kegiatan

inilah yang memberikan banyak informasi

kepada kami para pengurus untuk bergerak

melihat potensi-potensi ekonomi kelurahan-

kecamatan, dan mendorong kader-kader

Karang Taruna untuk berwirausaha. Misal

di daerah ini, sangat banyak industri, kita

kerahkan untuk belajar pengelolaan

limbahnya, atau seperti Ciputat yang

menjadi daerah padat, kami coba

mendorong para kader untuk berwira usaha

dengan konsep daerah yang padat penduduk

dan sebagainya, begitu.

Nama : Didi

Waktu : 03 Maret 2018

Tempat : Pamulang 2, Tangerang Selatan

Pertanyaan Jawaban

Jadi bagaimana sejarah berdirinya Karang

Taruna Tangsel?

Ya karena keinginan kader-kader Karang

Taruna Kabupaten yang berdomisili di

Tangsel, mereka mengharapkan supaya kita

bisa mandiri, dengan adanya pemekaran

Kota Tangsel. Jadi kita gak perlu jauh-jauh

menginduk ke Karang Taruna Kabupaten

Tangerang. Jadi memang sejak adanya

pemekaran itu, kita sudah mengumpulkan

Page 108: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

xc

SDM yang ada untuk berencana melakukan

pemekaran juga.

Bagaimana keaktifan anggota-anggota

abang di Karang Taruna?

Ya Kalo Dilihat, Semakin-Hari Semakin

Banyak. Kesemuanya Punya Bidang Dan

Kemampuan Masing-Masing, Mereka Aktif

Belajar Berorganisasi. Memang Ini Adalah

Organisasi Kemasyarakatan, Jadi Yang

Kita Tampung Ya Masyarakat, Gak Peduli

Apa Latar Belakangnya, Mau Kaya,

Miskin, Anak Tokoh Kek, Anak Tukang

Pungut, Hampir Semua Bidang Mungkin,

Di Karang Taruna ada. Yang sukanya

bersosialisasi ya kita arahkan kesana, yang

suka bisnis, juga kita buka pelatihannya,

bahkan kalo itu serius kita bantu untuk

permodalannya, tentu bantuan itu gak

sembarangan ya, tapi bukan karena Karang

Taruna kaya, tapi karena Karang Taruna

ingin setiap anggotanya berkembang. Yang

suka olahraga, tentu kita buat team nya,

yang sukanya organisasi, kepemimpinan ya

memang disini tempatnya. Yang gak aktif

juga ada, bukan hal baru kalo diorganisasi

juga banyak anggotanya yang kurang aktif,

tapi semua tertutupi dengan banyaknya

angenda yang berjalan baik.

Jadi kalo di Karang Taruna apa aja bang

kegiatannya? Seperti apa mereka

mengkonsep agenda itu, dan kira-kira lebih

kearahkan untuk tujuan apa bang?

Nah kalo itu bingung, banyak sih. Pastinya

yang banyak dirasakan masyarakat itu

agenda yang rutin yaitu, bersih-bersih

lingkungan, mengadakan kerja bhakti,

seperti kalo sungai, jalan kotor tuh, bisa aja

atas saran tokoh masyarakat atau kesadaran

anggota atas lingkungannya mereka

langsung bergerak. Ada juga agenta untuk

meningkatkan kapasitas dan kualitas

anggota seperti pelatihan-pelatihan,

seminar-seminar, kursus keahlian khusus

kayak kemaren kita bikin seminar yang

kerja sama ama BNN, ada juga sosialisasi.

Itu semua tergantung kebutuhan para

anggotanya, karena mulai dari konsep dan

organizer mereka semua. Mereka para

pengurus dan anggota yang atur, kita yang

diatas yang ngasih saran, nyari uang, itu

pasti, karena tiap agenda-agenda Karang

Page 109: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

xci

Taruna melibatkan masa yang banyak

untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat

tentang lingkungan dan sosial. Jadi tiap ada

agenda kita sebagai pengurus kota inisiatif

menyisihkanlah dari kantong sendiri atau

bisa cari donatur ya.

Nilai-nilai seperti apa yang ditanamkan

dalam organisasi ini bang?

Pastinya kesetiakawanan, kekeluargaan kita

terapkan. Bahwa berdirinya organisasi ini

gak macem-macem, semua instrumennya

adalah wadah pembelajaran untuk setiap

warga Karang Taruna. Kayak laboratorium

masyarakat lah. Disini semua ide, bisa jadi

program, bisa jadi kajian, bisa di uji coba

untuk di implementasikan pada masyarakat.

Makanya dampaknya kreatifitas anggota-

anggotanya. Dan satu yang paling menonjol

di Karang Taruna, ilmu itu gratis disini, gak

bayar, bisa jadi kalo diluar kita harus bayar,

disini mau ikut seminar, oke, mau ikut

kajian, kumpul juga oke, mau ikut

pelatihan, kursus keterampilan, oke,

kebanyakan semua agenda itu gratis dan

diniatkan tidak untuk mencari keuntungan

finansial, tapi memang untuk menambah

manfaat untuk masyarakat.

Jadi cukup solid ya bang organisasi ini? Solid terus, jarang ada konflik-konflik

kepentingan, kayak kerabatlah, gimana sih.

Semua panggil yang lebih tua abang, senior

ya akrab semua. Silaturrahminya juga jalan

terus diluar dan didalam organisasi antara

pengurus, ini yang saya rasakan di

tingkatan pengurus Kota ya. Mungkin

lebih-lebih lagi kalo sampe ke Kecamatan

atau Kelurahan, karena mereka saling

mengenal dan tempat tinggalnya

berdekatan kan.

Konflik nya gimana emang? Hampir gak ada Ton, emang apa yang bisa

diperebutkan? Ketua (A. Rasyid) aja kita

pilih dua kali berturut-turut hehe.. itu

karena memang semua kepentingan pribadi

terkikis dengan kepentingan yang lebih

besar, kita sadar itu. Bukan menonjolkan

organisasi saya ya.. gak bermaksud begitu,

tapi ya tanya aja sama yang lain deh.

Perbedaan sih ada, pendapat bisa beda,

Page 110: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

xcii

konsep orang bisa beda, tapi ego itu yang

tipis, kayaknya lebih mengakui kalo ada

yang bagus didorong buat semakin

berkembang, bukan malah dimusuhi. Kita

sadar kalo gak kerja sama, Karang Taruna

justru gak ada apa-apanya.

Alsannya mereka gabung kesini apa Bang? Banyak lah motifnya, tapi menurut saya

karena kebanyakan orang punya latar

belakang yang sama, sama-sama orang

Tangsel, orang Betawi, ya seneng aja

kumpul, seneng gaul, dan kebetulan kalo

gabung disini kita bisa nambah pengalaman

dan keilmuan, itu aja sih selain nambah

temen dan jaringan.

Alasannya mereka betah disini apa Bang? Ya disini anak-anak tanpa paksaan,

melakukan yang disuka tanpa paksaan,

berkumpul tanpa paksaan, mereka bisa

merasakan manfaatnya. Mungkin ada

kenikmatan tersendiri bisa eksis, bisa bantu

orang, bisa belajar produktif dan hal-hal

lain yang gak bisa mereka dapatkan di

lingkungannya.

Pernah gak, Karang Taruna menjalin

kemitraan untuk mempermudah agenda

atau usaha-usahanya?

Ya, pernah, mungkin kalo di tataran Kota

juga terbilang sering kita buka jalan untuk

anggota-anggota atau pengurus yang punya

minat. Seperti di bidang ekonomi, kita

adakan profiling tuh, kita bisa tau siapa aja

tuh yang memang latar belakangnya punya

usaha, nah itu kita dorong untuk

berkembang, kita tambahin modalnya, kita

bantu marketingnya, kita buka jaringan-

jaringan itu untuk usahanya biar mulus.

Dengan banyaknya anggota dan pengurus-

pengurus yang aktif, saat ini mereka jadi

tersebar di banyak bidang, ada yang di

politik, ada yang jadi pengusaha, tokoh

masyarakat, ada yang jadi ustadzlah dan

macem-macem. Itu kan membuat kita

semakin dikenal, itu tuh, kader Karang

Taruna, yang jadi pengusaha, yang jadi

politisi dsb. Jadi informasi juga mudah

didapat. Karena itu mungkin banyak

anggota dan pengurus bisa memanfaat kan

itu, beberapa bisa belajar, beberapa berani

memulai. Beberapa usaha ada tuh, kayak

Page 111: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

xciii

furniture milik Ata, itu kita bantu, modal

atau pun marketing, karena kita-kita juga

yang beli, saya beli tuh kemaren pesen. Dia

bikin furniture dari limbah perusahaan.

Keren kan, biar gak terbuang jadi sampah

dengan sedikit keahlian, dia ubah jadi

produk-produk furniture yang punya nilai

ekonomis, dia punya pegawai, dia buka

pelatihan juga, kayak di Ciputat juga ada

yang bikin kerajinan tangan, kita support,

banyak deh.

Gimana sih tujuan tiap anggota itu bisa

tercapai?

Ya tentunya kita capai dulu tujuan Karang

Taruna. Tujuan dan motif para anggota itu

saya yakin kesemuanya untuk belajar, ya

namanya belajar kan sampe mati kita harus

tuntut ilmu. Jadi belajar disini luas.

Gimana peniliaian masyarakat sama

Karang Taruna Bang?

Baik, Alhamdulillah kita syukuri itu. Gak

kita survey, tapi kita yakin, karena apa

yang kita berikan untuk masyarakat adalah

yang terbaik, kita iklas dan tulus. Karena

bukan untuk hal yang sifatnya individual

kita berkerja dan belajar, ini untuk

kepentingan yang lebih umum.

Nama : Ata Rosadi

Waktu : 04 Mei 2018

Tempat : Setu

Pertanyaan Jawaban

Oh iya, NAMA abang siapa bang? Ata, Ata Rosadi

Abang ini sebagai apa bang disini? Saya adalah ketua karang taruna di Kecamata

Setu

Nilai – nilai apa saja yang abang

tanamkan kepada setiap kader – kader

abang?

Kalo khusus untuk disini kegiatan – kegiatan

sosial yang memiliki nilai – nilai sosial

kemasyarakatan dan kepemudaan. Kalo kita

sudah memberikan pelatihan – pelatihan usaha

furniture, setiap kelurahan diminta

perwakilannya sebanyak 3 orang untuk

mengikuti kegiatan pelatihan keterampilan,

produktif dari limbah menjadi hasil karya yang

Page 112: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

xciv

memiliki nilai ekonomi.

Kalo untuk aturan, aturan apa sih yang

abang terapkan untuk kader - kader

abang sendiri?

Kalo aturan kita sesuai dengan AD-ART yaitu

melaksanakan intruksi, menanamkan

kesadaran.

Bagaimana cara abang menjalin

solidaritas antar sesama kader?

Setiap bulan kita adain yang namanya

pertemuan, rencana kegiatan apa yang akan

kita lakukan tiap bulan yang sifatnya sosial.

Misalnya bersih – bersih jalan, mushola,

makam, dll.

Menurut abang, kira – kira ada gak sih

konflik antar kader di karang taruja

abang?

Kalo untuk konflik sih karena ini organisasi

sifatnya sosial nggak ada, paling semangatnya

aja yang berkurang dari setiap kader.

Bagaimana bang hubugan antar kader? Kalo dikita selama ada jalur komunikasi, yaa

hubungan gak akan pernah putus

Trus hubugan kader dengan masyarakat

gimana bang?

Karena anggotanya juga kebanyakan dari

masyarakat sekitar, bahkan ada juga yag dari

anak tokoh masyarakat. Sehingga antara

karang taruna dan masyarakat memiliki

hubungan yang sangat baik.

Jadi menurut abang hubungan itu punya

arti khusus bagi abang untuk

mengembangkan kreatifitas kader –

kader?

Di tahun pertama kita beralih pada potensi

setiap kelurahan masing – masing.

Ketika membuat gagasan ingin

membuat usaha, apakah kepikiran

karena karang taruna punya masa atau

bagaimana bang?

Kalo untuk gagasan seperti itu kita sudah

merencanakan dan kita usulkan kepemerintah

dalam muslembang. Seperti pelatihan –

pelatihan kewirausahaan.

Tapi memang rata-rata relasinya

kepemerinah saja atau tidak?

Tidak juga, kita juga mengandalkan

kekompakan dan solidaritas para kader.

Kadang kita juga pake uang pribadi dari para

kader untuk kegiatan kegiatan sosial yang

dananya gak besar.

Apakah usaha – usaha ini dibentuk oleh

kader ini diurus sendiri?

Yaa, semua usaha ini dijalankan oleh kader –

kader sendiri dan diregenerasikan ke pengurus

selanjutnya.

Kalo untuk usaha abang sendiri apa nih

bang?

Kalo saya usaha furnture

Abang udah berapa lama menjalankan

usaha ini?

Saya mulai dari 2008 sebelum ada karang

taruna Tangerang Selatan, waktu itu masih

karang taruna tingkat kelurahan. 2008 itu kita

Page 113: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

xcv

buat kelompok untuk mengolah limbah, ada

limbah kayu, kardus, plastik, triplek, dll.

Ini maju setelah ada karang tarung

Tangsel atau sudah berjalan sebelum

ada karang taruna Tangsel?

Ini sudah ada sebelum adanya karang taruna

tingkat kota Tangsel, waktu itu karang taruna

terbentuk, kita sudah ada dan mereka melirik

usaha kita kemudian memberikan bantuan

dana sebesar 3 juta rupiah untuk membeli alat

alat yang lain.

Lalu setelah itu dibantu gak bang

perihal pemasaran, sponsorship, dll?

Tidak, kalo untuk pemasaran, sponsorship, kita

cari sendiri dari mulut ke mulut, dari temen ke

temen, dan dari grup ke grup di sosial media.

Apa abang sekarang udah punya

karyawan?

Udah, sudah punya karyawan kita.

Apa itu dari kader karang taruna atau

bukan bang?

Yaa, karyawan kita dari kader – kader yang

tidak aktif, kalo yg aktif rata – rata sudah bisa

produksi masing – masing.

Trus Omsetnya berapa bang ? Untuk omset itu 5 – 7 juta perbulan diluar

karyawan, itu sudah bersih.

Alasan abang tetep memiliki aktivitas di

karang taruna apa bang?

Karena karang taruna itu organisasi murni

yang sifatnya sosial, tidak ada target, intruksi,

tekanan dan lahir dari hati nurani.

Trus bang, apa ada kemitraan gak bang? Kalo untuk kemitraan sih tidak menetap yaa,

karena dia beda, tapi pernah. Kita pernah

menjalin kemitraan dengan PT. body shop.

Kita ambil limbahnya dan nanti mereka minta

untuk dibuatkan apa.

Tapi tetep ada masukan kan bang dari

mereka?

Mereka bayar tenaga saja, bahan dari mereka

Ada banyak gak bang yang pakai sistem

kaya mereka?

Banyak, tapi kalo limbah udah pasti beli,

barangnya itu kita kerjasamakan seperti halnya

di PT. Body Shop.

Yang seperti ini abang salurkan gak ke

yang lain?

Yaa, karena selain bekerja kita juga bisa

berwirausaha dan yang tidak bekerja bisa juga

mulai berwirausaha. Makanya kemarin itu kita

ada kegiatan pelatihan keterampilan furniture

sekitar 8 bulan yang lalu. Kita lakukan selama

3 hari dan setiap 3 bulan sekali mereka harus

magang di tempat kita. Yang petama yaitu

membuat a,b,c,d. Yang kedua, menanyakan

bahannya apasaja. Yang ketiga, untuk

Page 114: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

xcvi

membantu pemasaran.

Berarti memang udah sering sekali

membangun kemitraan sama yang

diluar karang taruna terkait usaha

seperti ini?

Sudah, tetapi kalo dengan jasa kita belom.

Memang seberapa besar menurut abang

tingkat kepercayaan masyarakat kepada

pemuda karang taruna disini?

Karena mereka sering melakukan kegiatan

sosial tanpa pamrih. Maka masyarakat akan

beduyung – duyung membantu.

Apasih sistem kepercayaan pemuda

karang taruna abang sehingga mereka

mau melakukan kegiatan sosial tanpa

pamrih?

Kepuasan, karena setiap manusia punya jiwa

sosial, tinggal jiwa sosialnya tinggal dibimbing

dan diarahkan.

Kira-kira apa harapan dan tujuan abang

dan setiap anggota binaan abang

terhadap karang taruna ini.

Setiap kegiatan pasti ada waktunya, tinggal

gimana mereka bisa melaksanakan setiap

kegiatan sosial tanpa pamrih dengan niat dan

kemauan.

Biasanya kegiatan apa saja yang

dilakukan dalam sekup kelurahan setu?

Biasanya kegiatannya itu kita ada berih-bersih

kali. Dan dapat sumber dananya dari mana

saja, dari orang-orang yang pernah menjalani

kegiatan sosial juga biasaya.

Nah, selain itu apalagi bang? Untuk di kelurahan Bhakti Jaya itu, santunan

anak yatim, pengajian di makam, terus ternak

bebek.

Itu siapa yang ternak bebek? Ya pengurus, terutama ketua Karang Taruna

Bhakti Jaya.

Siapa ketuanya bang? Kalo gak salah Rugis namanya.

Kalo setiap ada kegiatan ada

kekurangan dana gak sih bang?

Yaa kalo untuk kekurangan dana sih udah

pasti, makanya pasti selalu ada proposal yang

masuk di tingkat kecamatan.

Tapi emang rata – rata yang beli produk

abang itu pengurus apa orang luar?

Kalo untuk pembeli udah pasti dari luar,

bahkan ada yang dari luar tangsel juga.

Berarti memang setiap acara itu minta

sama abang tuh?

Gak pasti minta, tapi ngasih proposal,

tujuannya mengundang, kedua mengetahui

kalo ada kegiatan sosial dan udah pasti kita

harus bantu.

Tapi memang semua kelurahan itu

abang yang hendel tuh, atau semua

kelurahan kebantu semua dengan

furniture, atau setiap kelurahan juga

Ngebantu, tapi kita gak menutup semuanya,

kita kasih biaya gak seberapa dan kita kasih

support.

Page 115: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

xcvii

punya usahanya juga atau gimana?

Emang pengurus abang ada berapa

bang?

Pengurus itu ada 30, cuma ada yang aktif, ada

juga yang nggak.

Sekarang udah tahun keberapa? Tahun ke-4 jalan mau yang ke-5, ini tahun

terakhir.

Kedepan apa ada gebrakan lagi di

bidang usaha?

Kalo gebrakan udah pasti. pertama, mau

ngebina temen-temen karang taruna di

kelurahan khususnya agar dia bisa mencari

dana di bidang usaha.

Berarti memang udah diarahkan ya

bang?

Ya dari tahun lalu juga sudah diarahkan

sebetulnya.

Tapi bang karena sebelum ini ada

program berbentuk profilink nih bang

setiap daerah sudah diarahkan, nah apa

aja sih bang programnya?

Kalo untuk setu sendiri programnya di limbah,

kita mengumpulkan limbah dan mengolahnya

selanjutnya kita jual. Trus kalo kelurahan

muncul itu, budidaya ikan, karena dia banyak

persawahan. Untuk kranggan itu usahanya

kacang. Kalo bakti jaya itu ternak. Dll.

Karena disini ada furniture, kader –

kader abang diajaran gak bang?

Diajarin, semuanya kita ajarin. Agar dia

punya keterampilan. Ilmunya udah dikasih,

caranya juga diajarin, dan dipersilahkan

waktunya kapanpun dia bisa dateng, dan

bahannya juga dikasih, terus kalo dia udah bisa

tapi belom punya job, kita kasih. Kalo dia udah

punya job, baru beli bahannya ke kita.

Nama : Dimas Wiwoko

Waktu : 03 Mei 2018

Tempat : Perumahan Cendana Tangerang Selatan

Pertanyaan Jawaban

Nama abang siapa? Dimas Wiwoko SH.

Jabatan abang? Saya ketua karang taruna kelurahan sawah baru

itu membawahi sampai ke tingkat

RW bang?

iya, membawahi sampai ketingkat RW ada 9 RW

gambaran umum nilai apa saja yang

abang tanamkan kepada anggota?

yang pertama kesadaran akan pentingnya

berorganisasi bahwa organisasi salah satu wadah

menyampaikan ide ide dan gagasan, kedua nilai-

Page 116: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

xcviii

nilai kepedulian yang menjadi tolak ukur untuk

pengembangan potensi, mulai dari kepedulian

terhadap lingkungan seperti sampah mulai dari

sampah di lingkungan dan pengembangannya nanti

teman-teman bisa melakukan edukasi mengubah

pola prilaku masyarakat dan mengolah sampah

menjadi satu kreatifitas yaitu socio

entrepreneurship dari kegiatan sosial kita bisa buka

usaha.

apakah ada aturan baku untuk

anggota yang abang gagas sendiri

diluar AD/ART?

tidak ada akan tetapi setiap anggota saya wajibkan

ikut berpartisasi dalam pengelolaan bank sampah

di masing-masing RW, setiap anggota saya

wajibkan melakukan report berupa data kegiatan

bank sampah, yang di report sampah yang

terkumpul berapa, uang yang diterima berapa,

jenis sampah yang paling banyak di daerah itu apa.

kalo untuk mengedukasi

masyarakat bagaimana bang?

untuk edukasi masyarakat awalnya saya sharing

dengan teman2 karang taruna dan ketua-ketua

karang taruna tingkat RW, kita edukasi apa itu

sampah sampai pengelolaannya bagaimana sampai

akhirnya mereka bisa menjelaskan dan

mempresentasikan kepada masyarakat.

Acara-acara berbentuk penyadaran

masyarakat?

ya, alhamdulilah sudah banyak kita lakukan dan

kita menjadi mitra untuk masyarakat dalam

pengolahan sampah ini

Kira-kira sudah ada belum mitra

kerja yang paten untuk usaha abang

sendiri atau mitra kerja yang

membantu usaha abang?

iya ada MCM (perusahaan percetakan) dan

Indomart/Alfamart sebagai penyuplai sampah, kita

olah sampah industry tersebut menjadi kerajinan-

kerajina tangan, untuk pemasaran kita lewat stand

pameran dengan dinas perindustrian dan

perdagangan serta dinas lingkungan hidup, dan

yang intesn melakukan pembinaan terhadap kita ya

dinas lingkungan hidup, untuk pemasaran kita

kedepannya berkomunikasi serius untuk bekerja

sama dengan pak lurah, pak camat, dan dinas

koperasi untuk bagaimana melakukan

pengembangan atau pemasaran hasil produk

kreatif ini.

sejauh ini sudah menghasilkan

bang?

ya sudah, Itu bisa di lihat pada tanggal 14 kita ada

silaturahmi dengan setiap rw nah itu kita ada

produk-produk yang di tampilkan, itu lah salah

satu cara kita memasarkan produk karang taruna

bagaimana cara mengikat saya langsung turun kepada mereka seperti

Page 117: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

xcix

solidaritas kader untuk bisa

percaya?

silaturahmi, saya datangi tokoh-tokoh pemuda

tingkat RW dan saya mengetahui apa

permasalahan dan kebutuhan mereka dan saya

adakan kegiatan-kegiatan pengolahan bank

sampah dan kerja bakti di masing-masing RW saya

turun langsung dan mau kotor sehinga mereka lihat

ini bisa dicontoh, kita langsung turun jemput bola

dan datang kesana.

setiap agenda mustahil juga tidak

ada biayanya, itu dari abang sendiri,

sumbangsih masyarakat, sponsorsip

atau bagaimana?

di awal pembentukan bank sampah saya mulai dari

kepedulian temen-temen itu sendiri, kalau mindset

yang terbentuk itu kepedulian soal biaya itu tidak

ada masalah, swadaya iuran dri masing-masing

anggota yang ada disitu.

kalau pembentukan bank sampah

itu awalnya bagaimana bang?

awalnya kita melakukan transformasi informasi

dengan isu2 nasional dan kita tangkap itu sebagai

isu lokal , yaitu isu tentang sampah dan isu

bagaimana jika warga tidak peduli terhadap

sampah lingkungan ini akan menjadi seperti apa,

akhirnya mulai timbul kesepakatan apa solusi dri

teman-teman itu sendiri bagaimana pengelolaan

sampah dan apa itu bank sampah, kita lakukan

sosialisasi bank sampah ini kepada pemuda-

pemuda dan barulah kita berkordinasi dengan rt

dan rw , setelah sepakat dengan RT RW kita

kumpulkan warga masyarakat, atau masuk ke

forum yang sudah ada seperti pengajian, arisan

atau PKK, kita bersosialisasi dan menyepakati

untuk membentuk bank sampah, sepakati nama

bank sampahnya, kita edukasi masyarakatnya, dan

mulai kita koordinasi dengan dinas lingkungan

hidup, dan mulailah diresmikan bank sampah

tersebut, SK bank sampahnya ini dari lurah, nanti

juga ada bantuan dr dinas lingkungan hidup, ada

timbangan, buku tabungan dan spanduk, mulai

berjalan bank sampah kita tidak langsung lepas

akan tetapi kita dampingi sampai mereka benar2

paham.

jadi bank sampah ini hanya

pengumpulan saja?

iya nanti ada pengepul yang beli dan juga ada

beberapa pabrik yang membeli sampah tersebut

dan itu menjadi mitra kita.

ini tujuannya untuk mengoper

sampah atau mengkreasikan

smapah?

ada barang-barang yang punya nilai jual tinggi

ada yang nilainya rendah, dan kita lihat

dbandingkan dijual dengan nilai rendah lebih baik

kita kreasikan harganya lebih tinggi, dan itu

Page 118: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

c

tergantung potensi dari bank sampah masing2.

Bagaimana system pada bank

sampah di daerah sawah baru?

Bank sampah sementara ini tidak ada pegawai,

yang ada anggota. Nanti ada selisih pada

hargaanya. Jadi, kalau di pabrik itu harga kardus

itu 3000 harga yang di taruh pada masyarakat itu

2600 atau harga beli kita sama masyarakat itu, nah

disitukan ada selisih. Akan tetapi harga barang-

barang inikan gak menetap dia turun naik oleh

Karena itu kita harus update soal harga. Agar

selaku ada selisihnya. Udah beberapa kali

persoalan itu tidaak ada masalah buat kita karena

pada awalnya kita bergerak untuk sosial. Jadi,

sebenarnya kita merintik pada sosial

entrepreneurship kan. Sampai pada akhirnya dari

bank sampah tingkat RT, kita mau ngebuat bank

sampah induk kelurahaan dari gabungan beberapa

RW. Sambil kita merintis koprasi bank sampah

pada kelurahan sawah baru ini. Jadi yang bias

bergabung pada koperasi ini adalah pengurus bank

sampah atau nasabahnya bank sampah. Salah satu

buktinya yaitu dengan membawa buku tabungan

setiap dia mau menabung nanti kita kroscek

kepengurus bank sampahnya atau ada rekomendasi

dari pemerintah langsung.

Buku tabungan yaitu dipakainya

kapan bang?

Buku tabungan itu dibawa di setiap mau

menimbaang, polanya sama dengan yang di

perbankan hanya saja berbeda yang disetorkan.

Dan buku tabungannya dari bank sampah yang

mengelurkan.

Cara pembyaranya itu seperti apa

bang?

Caranya itu tergantung kesepakatan, mau per 6

bulan sekali menjelang lebaran atau pada saat

anak-anak kepengen masuk sekolah. Tapi kita

fleksibel juga walaupun ada kesepakatan itu

sewaktu- waktu ada keperluan yang mendesak

untuk mengambil tabungannya kita kasih.

Sistem pengelolaan keungannya itu

bagaimana bang?

Jadi, di bank sampah itu kan ada ketua, sekertaris

sama bendahara. Nah di bendahara ini yang

mengelola keungan tersebut. Sekaligus kita sudah

menyiapkan standarisasi buku laporan agar

mengetahui berapape masukan dan pengeluran di

bank sampah sawah baru ini.serta prodak yang

sering pada bank sampah sawah baru. Ini

merupakan salah satu tujuan kita dalam penguatan

Page 119: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

ci

data untuk menegoisasi pada CSR perusahaan.

Bukaanya karang taaruna di kraang

taruna tangerang selataan sendiri

mempunyai kemitraan sama CSR

Tangerang selatan ?

Iyaada, akan tetapi kita menginginkan adanya

output yang jelas pada kemitran ini oleh karena itu

kita kuatkan terlebih dahulu pada pergerakan

sosial, pergerakan di masyarakat, serta data. Baru

kita pasarkan ke CSR tersebut agar adaouput yang

jelas.

Apakah ada media yang meliput

pada bank sampah sawah baru ini?

Owh itu ada, bahkan sering untuk medianya yang

belum ada media televisi. Bahkan ada jugaa yang

dating untuk belajar bank sampah.

Apakah ada konflik pada bank

sampah dengan organisaasi di

sawah baruini bang?

Alhamdulillah sejauh ini blum ada karena kita

sudh siapkan sistemnya juga serta jalur

kordinasiny juga. Agar organisasi tidak ikut

campur dalam pengelolahan bank sampah hanya

saja organisasi melakukan controlling atau

monitoring pada bank saampah.

Yang terlebih dahulu dalam bank

sampah jaringan dengan

masyaraakat atau menciptkan

pemasarannya?

Yang terpenting membuat jaringan pada masyrakat

karena di pemasarnya itu bank sampah tidak begitu

sulit. Tapi yang begitu sulit dalam sampah yaitu

mengeduksinya dan mengubah pola prilaku

masyarakatnya.

Alat-alatnya itu dari mana saja

bang, untuk komposting dan urban

farming?

Kalo untuk alat – alat komposting kita dibantu

dari dinas seperti tabung komposter. Tapi kalo

untuk urban farmingnya kita manfaatkan dari

swadaya dan kreativitas masyarakat misalnya

keranjang, spanduk, dll.

Selain itu, apalagi yang menjadi

produk dari bank sampah selain

yang bisa di jual atau dibagi.

Dari bank sampah sendiri sih ada tas dan fas bunga

yang dibuat dari bungkus kopi karena tidak laku

dijual ataupun bukus makanan yang dalemnya

mengandung alumunium yang gabisa diolah oleh

mesin.

Untuk sistem penghasiannya

gimana bang, apakah dikasih ke

masing – masing orang, atau di

berikan untuk organisasi, bank

sampah, atau ada sistem managerial

pemabagian penghasilan?

Pembagian hasilnya itu 5% untuk organisasi

karang taruna, 5% buat bank sampah, 10% untuk

bagi rata, itu dari semua penghasilan dan sisanya

itu untuk masyarakat. Misalnya, bank sampah di

tingkat RW itu bisa menghasilkan uang 20 - 22

juta/bulan dan selanjutnya hasilnya dibagikan

sesuai kesepakatan awal.

Ini kira – kira kalo untuk sekret dan

pembangunan itu milik siapa pak?

Kalo untuk sekret kita ada di kelurahan dan itu kita

dikasih dari kelurahan langsung dan kebeneran

saya tiggal di sekret.

Page 120: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

cii

Kalo untuk pendapatan abang

sendiri dengan anggota anggota

lain, sama gak sih bang?

Pendapatan itu semuanya di pukul rata, gak ada

yang beda.

Jadi berarti kalo untuk bank sampah

ini gak menjadi kegiatan utama

dalam organisasi ya bang?

Bukan, seberna program utamanya kita adalah

mengedukasi masyarakat tentang kesadaran untuk

memanfaatkan sampah, pilah - pilih sampah. Jadi

kalo bisa jadi uang, knapa harus dibuang. Kalo

dulu masalah, sekarang berkah.

Jadi rencananya kalo bikin

koperasi, mau ada koperasi apa aja

bang?

Mauya nanti ada koperasi simpan pinjam buat

kebutuhan sembako, permodalan. Tapi

persyaratannya harus anggota dari bank sampah.

Tapi memang itu udah digarap atau

baru akan dibuat?

Insya allah minggu depan udah mulai

pembentukan koperasi, karena kemaren kita udah

ketemu Pak Wawan dari Dinas Koperasi,

mengumpulkan 20 KTP dan minggu depan insya

allah udah terbit Akta Pendirian Koperasiya. Bank

sampah ini jadi awal dari kita untuk memberikan

pemahaman untuk masyarakat sebelum

penbentukan koperasi. Karena nanti kalo udah

masuk koperasi sistemnya lebih serius.

Untuk mobilitasnya itu bagaimana

bang, apakah orang – orang disini

keliling RW atau punya mobil

sendiri?

Jadi kalo saya dan temen – temen keliling itu,

karena kita niatnya untuk menimbulkan nilai –

nilai kepedulian, jadi warga yang nyamperin ke

tiap RW di wilayahnya masing – masing.

Nah bang, kira – kira sikap

kepercayaan masyarakat ke anggota

karang taruna sendiri gimana si

bang?

Jadi gini, alhamdulillah ya, karena memang kita itu

dari awal melakukan gerakan – gerakan sosial itu

terlaksana dengan baik dan ini nilai kepercayaan

pertama kali, dari mulai mengkoordinir uang dan

pembukuannya kita buat dan masyarakat sendiri

bisa liat sendiri.

Untuk yang terakhir nih bang, kira

– kira apasih harapan dan tujuannya

buat karag taruna, bank sampah,

dan juga buat kewirausahaan disini?

Yang pertama, kita bisa mengedukasi masyarakat

untuk sadar pilah – pilih sampah dan mengolahnya

dengan prinsip 3R. yaitu, reuce, rejuce, resicle.

Harapannya, kita ingin jadi mitra pemerintah yang

baik dengan membantu pemerintah khususnya

tentang penangan sampah. Selanjutnya, bisa

menjadi salah satu program untuk meningkatkan

ekonomi kreatif bagi masyakat. Selanjutnya bank

sampah ini dapat menjadi cikal bakal terciptanya

sosio enterpreneurship di kepemudaan.

Trus bang apakah isunya itu hanya

fokus ke sampah aja atau kedepan

Untuk satu tahun ini kita fokus ke sampah aja

Page 121: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

ciii

akan ada hal lain?

Sekarang udah kepengurusan abang

yang keberapa dan bank sampah ini

udah berdiri sejak kapan?

Sebelum saya menjadi ketua karang taruna di

kelurahan, saya sudah jadi ketua karang taruna di

tingkat RW dan bank sampah ini sudah berjalan

selama 2 tahun.

Page 122: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

Lampiran 3: Dokumentasi

1. Foto Acara

Acara Pembagian Sembako

Bersama Walikota Tangerang Selatan

Acara Pelantikan Pengurus Logo Karang Taruna

Bersama Walikota Tangerang Selatan & Wakil

Gubernur Banten di Acara 8 TahunKT Tangsel

Acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

Page 123: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

2. Usaha Bank Sampah Mutiara

Acara Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Acara 8 Tahun Karang

Taruna Tangsel

Acara Kerja Bhakti

Bersih-bersih

Masjid

Acara Bersih-bersih Sungai

Pengurus KT

Memimpin Pengajian

Masyarakat

Acara Kerja Bhakti Bersih-bersih

Sungai

Bank Sampah

Mutiara

Penimbangan Hasil

Sampah Masyarakat

Belajar Mengelola Sampah Belajar Mengelola Sampah

Page 124: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

Belajar Mengelola Sampah

Hasil Karya dari Sampah

Bank Sampah Mutiara

Hasil Penimbangan

Sampah

Page 125: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

3. Usaha Furniture

Hasil Karya dari Limbah Pabrik yang diolah

Menjadi Produk Furniture Pelatihan Membuat Furniture

Produk Plakad

Peserta Pelatihan

Page 126: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

4. Usaha Warung Kopi dan Steam Motor

5. Dokumentasi Koran

Beberapa Koran Lokal Memuat Agenda

Karang Taruna Tang-sel

Page 127: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

Beberapa Koran Lokal Memuat Agenda

Diantaranya Adalah: KT Gelar Pengobatan

Gratis, KT Siapkan Pemuda jadi

Entrepreneurship, KT TangSel Kampanyekan

Go-Green ke Murid SD

Page 128: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

6. Pelatihan-pelatihan

Pelatihan Urban Farming

Hydroponic. Pelatihan Membuat

Kerajianan Tangan. Pelatihan

Pengelolaan dan Memproses

Pupuk

Pelatihan Pengelolaan dan

Memproses Pupuk. Pelatihan

Pembuatan Furniture

Page 129: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

7. Produk-Produk Karang Taruna Tangerang Selatan

Gambar Pertama adalah Produk Kuliner saat dipamerkan di Bazaar. Kedua adalah

Lukisan, Kaligrafi dan Kerajinan Tangan yang dipamerkan saat TAWIRA (Taruna

Wirausaha). Terakhir adalah Gambar Budidaya Hydroponic.

Page 130: MODAL SOSIAL SEBAGAI BASIS KEWIRAUSAHAAN PEMUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42688/2/ACHMAD... · telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas

Lampiran 4:

Daftar Singkatan

KT : Karang Taruna

KT-KTS : Karang Taruna Tangerang Selatan

Tangsel : Tangerang Selatan

PHBI : Perayaan Hari Besar Islam

PHBN : Perayaan Hari Besar Nasional

DPRD : Dewan Perwakilan Daerah

CSR : Corporate Social Responsibility

TAWIRA : Taruna Wirausaha

UKS : Usaha Kesejahteraan Sosial