PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Transcript of PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
BUKU PEDOMAN AKADEMIK
PROGRAM STUDI DOKTOR
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena akhirnya Buku Pedoman
Akademik Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas edisi tahun 2016 – 2018 dapat diselesaikan. Buku panduan ini berisi informasi umum
mengenai Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand, sejarah dan
perkembangannya, sistim pendidikan, sarana dan prasarana, kurikulum, serta pedoman penilaian
yang diterapkan pada program studi ini.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyusunan buku pedoman ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi peserta didik, pendidik
maupun pengelola Program Studi untuk digunakan sebagai panduan proses belajar dan mengajar.
Akhir kata, kami sangat menyadari buku ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami
sangat mengharapkan saran-saran dari bapak dan ibu sekalian untuk perbaikan dan
kesempurnaan buku ini.
Padang, Juni 2016
Koordinator Program Studi,
Prof.Dr.dr.Delmi Sulastri,MS,SpGK
NIP. 196705101997022001
Tim Penyusun
Penanggung Jawab : Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Nara sumber : - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
- Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
- Seluruh dosen Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
-Tenaga Kependidikan Program Pascasarjana Universitas Andalas
Padang
Tim Penyusun : - Prof. Dr. dr. Delmi Sulastri, MS, SpGK
- Prof.Dr.dr.Rizanda Machmud,MKes
Bab I
Informasi Umum
1.1. Jati diri
Nama : Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas.
Alamat : Kompleks Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Jl. Perintis Kemerdekaan PO. BOX. 49 No 94 , Padang 25127
Email : [email protected]
Website :prodis3kesmas.fk.unand.ac.id
1.2. Sejarah dan Perkembangan
Masalah pokok pembangunan yang dihadapi Indonesia masa lalu, masa sekarang
dan masa depan adalah mutu sumber daya manusia seutuhnya, yang dianggap sebagai
modal dasar pembangunan. Anggapan ini akan menjadi kenyataan kalau Sumber Daya
Manusia (SDM) tersebut berpendidikan dan kompeten. Untuk itu diperlukan peningkatan
mutu dan ilmu pengetahuan dalam menghadapi persaingan dalam era globalisasi.
Kesehatan Masyarakat seperti ilmu yang lainnya juga harus ditingkatkan supaya
meningkat mutu SDMnya. Untuk itu diperlukan penguasaan Sains dan Teknologi
Kedokteran untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia, sehingga memiliki
kompetensi tinggi dalam bidang Kesehatan Masyarakat. Oleh karena itu Program
Pendidikan Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ingin mewujudkan tenaga
Pasca – sarjana (Doktor) dalam bidang Kesehatan Masyarakat sebagai pemuka dalam
pendidikan dan penelitian yang lulusannya mampu menguasai IPTEK yang tinggi,
berbudi luhur dan berperan dalam pembangunan.
Menyadari tuntutan ini perlu dilakukan pengembangan Program Pascasarjana
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dalam Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat berdasarkan beberapa pertimbangan :
1. Meningkatnya urgensi tantangan dalam bidang Kesehatan Masyarakat pada era
globalisasi seperti merebaknya SARS, flu burung, demam berdarah, malnutrisi yang
berdampak pada kecerdasan dan daya kompetitif generasi mendatang, serta
meningkatnya penyakit degeneratif dengan meningkatnya usia harapan hidup pada
bangsa Indonesia
2. Meningkatnya kebutuhan SDM dengan kualifikasi akademik doktor dalam bidang
Kesehatan Masyarakat untuk perancangan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan
dan penelitian Kesehatan Masyarakat yang bermutu di era globalisasi.
3. Meningkatnya kerjasama pendidikan tinggi di tingkat regional Asean.
4. Mendukung pelaksanaan Undang-undang Sistim Pendidikan Nasional dan KKPTJP
IV (2003-2010)
Maka pada bulan Oktober 2014 berdirilah Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK-Unand). Program studi dibangun
dengan andalan dosen-dosennya yang berasal dari Universitas Andalas disamping dosen-dosen
dari perguruan tinggi lainnya baik dari dalam maupun luar negeri.
Pada awalnya Prodi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu peminatan dari
Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, namun karena
makin banyaknya peminat serta tuntutan dari masalah kesehatan yang semakin komplek, maka
pada tanggal 17 Oktober 2014 dengan Nomor SK Pendirian PS (*) : 546 / E / O / 2014, Program
Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat dibuka secara resmi.
Sejak tahun 2012 dengan Peraturan Rektor No.2 tahun 2012, pengelolaan Program Studi
Doktor Fakultas Kedokteran mengalami perubahan manajemen, dimana secara administratif dan
keuangan yang pada mulanya pengelolaannya berada dibawah Pasca Sarjana Unand dialihkan ke
Fakultas Kedokteran. Pada saat ini pendidikan Prodi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat sudah
berada dibawah komando Fakultas Kedokteran.
Saat ini Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand sudah berjalan
empat tahun dan sudah dua kali mengalami pergantian Koordinator Program Studi (KPS).
Koordinator Program Studi (KPS) periode tahun 2015-2016 adalah Prof.Dr.dr.Rizanda
Machmud MKes dengan Sekretaris Program Studi (SPS) Defriman Djafri, MKes, PHD.
Sehubungan kedua pimpinan tersebut terpilih menjadi Dekan pada Fakultas Keperawatan dan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand, maka sebagai pengganti antar waktu terpilih KPS dan
SPS periode 2016-2019 yaitu Prof.Dr.dr.Delmi Sulastri,MS,SpGK dan Dr.dr.Rima Semiarti
MARS.
Pada saat ini, pelayanan administrasi dan akademik Program Studi Kesehatan Masyarakat
dilaksanakan disalah satu gedung pada Fakultas Kedokteran Unand.
1.3. Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan Program
Visi Program :
“Menjadi lnstitusi pendidikan doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat yang terkemuka dan
bermartabat di bidang kebijakan kesehatan masyarakat yang aplikatif dan berbasis riset
pada tahun 2034”
Misi Program :
Dalam mewujudkan visi tersebut, maka tiga misi Program Studi doktor Ilmu Kesehatan
Masyarakat telah ditetapkan untuk dilaksanakan, yaitu:
1. Menyelenggarakan pendidikan dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk menghasilkan
Doktor yang berbudi luhur dan berperan dalam pembangunan.
2. Mengembangkan penelitian bermutu dibidang Ilmu Kesehatan Masyarakat yang
unggul dalam riset terapan (applied and implementative research) di Indonesia.
3. Aktif dan berperan serta dalam memberikan solusi permasalahan kesehatan di
Indonesia, dengan meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan advokasi.
Untuk mewujudkan visi, menjalankan misi dan mencapai tujuan tersebut di atas, maka
ditetapkan sasaran strategis Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand,
dimana dari enam tujuan strategis, ditetapkan 7 sasaran strategis untuk dicapai. Berikut
diuraikan sasaran-sasaran strategis tersebut:
1. Sasaran Bidang Pendidikan
1.1. Terlaksananya proses belajar dan mengajar yang bermutu dan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan Unand dan Dikti.
1.2. Meningkatkan atmosfir akademik di lingkungan kerja.
1.3. Meningkatkan softskill dan daya saing mahasiswa baik di tingkat nasional
maupun internasional.
1.4. Mendorong mahasiswa agar bisa melakukan advokasi kepada stakeholder untuk
menerapkan hasil riset menjadi sesuatu kebijakan baik di regional dan nasional.
2. Sasaran Bidang Penelitian
2.1. Meningkatnya keterlibatan jumlah dosen dalam melaksanakan penelitian dan
jumlah penelitian yang bermutu.
2.2. Meningkatnya jumlah publikasi hasil penelitian baik di jurnal nasional
terakreditasi maupun internasional bereputasi.
2.3. Terdapat hasil penelitian dosen dan mahasiswa yang mendapat hak paten/HAKI.
3. Sasaran Bidang Pengabdian kepada Masyarakat
3.1. Meningkatnya pengembangan ilmu dan teknologi yang diaplikasikan untuk
memecahkan persoalan yang dihadapi masyarakat dalam bidang kesehatan
masyarakat.
3.2. Meningkatnya pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dapat
menggerakkan potensi lokal untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat .
Strategi:
1. Sistem seleksi calon mahasiswa yang objektif, selektif, rasional dan ilmiah tanpa ada unsur
diskriminatif.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses belajar mengajar.
3. Peningkatan sarana dan prasarana yang dapat menunjang penelitian.
4. Memfasilitasi kegiatan short course untuk staf pengajar Program Studi doktor Ilmu
Kesehatan Masyarakat, khususnya terhadap issue global di bidang kesehatan masyarakat
yang sedang dihadapi dunia saat ini.
5. Meningkatkan in house training di bidang teknologi riset, khususnya terhadap mahasiswa
Prodi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat.
6. Memfasilitasi mahasiswa dan staf pengajar untuk mendapatkan hibah penelitian dalam dan
luar negeri melalui penyediaan konsultan riset yang telah berpengalaman.
7. Memfasilitasi sistem pengelolaan administrasi, keuangan dan informasi yang terintegrasi,
akuntabel dan akurat.
1.4. Struktur Organisasi
Sejak berdirinya pada Oktober 2014 sampai saat ini (2018), pengelolaan Program
Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand sudah langsung dibawah Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas.
Dekan Fakultas Kedokteran secara moral mempunyai tanggung jawab dalam kelancaran
pendidikan pada program studi ini karena memiliki keterlibatan langsung dalam
penyelenggaraan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat.
1.5. Lokasi Kampus
Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand mempunyai kegiatan yang
berlokasi di Fakultas Kedokteran Unand, yaitu Jl.Perintis Kemerdekaan PO BOX 49 no 94
Padang.
1.6. Sumber Daya Manusia
a. Staf Pengajar Program Studi
Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand adalah program studi
yang terintegrasi, terencana yang dirancang dan diberikan oleh dosen pendidik doktor
yang memiliki kualifikasi akademik lanjut, pengalaman mengajar dan penelitian yang
berhasil serta diakui sebagai kontributor dalam bidang ilmunya. Berdasarkan ini,
maka staf pengajar program studi saat ini terdiri atas :
1. Dosen tetap yang merupakan dosen yang berasal dari Universitas Andalas dengan
bidang keahlian yang sesuai dengan program studi.
2. Dosen tidak tetap yang merupakan dosen yang berasal dari luar Universitas
Andalas yang berdasarkan keahliannya yang sesuai dengan program studi.
Pada saat ini Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand
mempunyai tenaga 14 orang dengan kualifikasi Doktor yang berasal dari dalam
dan luar negeri dan 50 % dari staf pengajar ini bergelar guru besar/profesor.
b. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan adalah karyawan Universitas Andalas yang ditempatkan di
Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand 3 orang untuk
mengelola administrasi dan kelancaran proses akademik dengan kualifikasi
pendidikan S2 dan S1.
1.7. Fasilitas Pendidikan
Untuk mewujudkan visi dan misinya, Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat
FK-Unand memiliki unsur penunjang yang berupa : pusat administrasi, perpustakaan dan
informatika kedokteran, rumah sakit pendidikan, laboratorium komputer dan sarana
pendukung yang lain. Unsur penunjang ini berada dan dikelola ditingkat universitas,
fakultas dan program studi.
a. Pusat Administrasi
Untuk keperluan administrasi, pelayanan administrasi dilakukan di kampus Fakultas
Kedokteran Unand, Adapun tugas pusat administrasi adalah :
- Sebagai pusat data akademik
- Pengendali kegiatan akademik
- Pusat pelayanan akademik
- Pusat informasi akademik
Pelayanan untuk mahasiswa meliputi antara lain pengurusan kartu rencana studi,
pengurusan transkrip dan nilai ijazah, pendaftaran mahasiswa baru, pengurusan cuti
mahasiswa dan surat keterangan mahasiswa. Pelayanan administrasi akademik
dimulai pukul 8.00 sampai dengan pukul 16.00 dari senin sampai dengan jumat.
b. Perpustakaan dan ruang baca
Ditingkat universitas terdapat perpustakaan Universitas Andalas dan perpustakaan
program pascasarjana Unand yang terdapat di kampus Unand Limau Manis
menyediakan berbagai sumber pelajaran dari berbagai ilmu yang beragam. Selain itu
kedua unit tingkat universitas ini juga menyediakan on line data base dari proquest
dan ebscohost.com
Ditingkat fakultas, terdapat perpustakaan yang terletak di kampus Fakultas
Kedokteran Unand. Perpustakaan mempunyai luas total 370m2, memiliki ruang baca
dan mempunyai buku 2911 buah, jurnal nasional yang terakreditasi 58 buah, jurnal
internasional 39 buah, prosiding 34 buah dan sejumlah skripsi, tesis dan disertasi.
Disamping itu, terdapat juga perpustakaan online yang dikelola oleh bagian ICT
Fakultas Kedokteran yang juga dapat menjadi referensi bagi mahasiswa mendapatkan
bahan bacaan untuk melengkapi perkuliahan dan bahan disertasi.
Ditingkat program studi, juga memiliki perpustakaan mini yang menyediakan
buku bacaan yang lebih menekankan pada buku yang penting lainnya yang dapat
menunjang pembuatan disertasi mahasiswa.
Disamping fasilitas untuk pendidikan, terdapat pula fasilitas untuk pelayanan
kesejahteraan mahasiswa antara lain :
1. Mesjid yang dikelola Fakultas Kedokteran Unand
2. Aula yang dikelola Fakultas Kedokteran Unand
3. Kafetaria yang dikelola Fakultas Kedokteran Unand
4. Lapangan olah raga (basket, tenis dan bulu tangkis)
Bab II
Mahasiswa dan Lulusan
Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand ditujukan bagi warga
Negara Indonesia dan warga Negara Asing yang mendapat izin sesuai dengan persyaratan
tertentu.
a. Syarat-syarat yang dapat diterima pada Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan
Masyarakat FK-Unand adalah :
1. Memiliki gelar Magister (S-2) dalam bidang Kesehatan Masyarakat, Sp-1 atau bidang
lain yang berkaitan dengan bidang Kesehatan Masyarakat dari Universitas/Perguruan
Tinggi terakreditasi minimal B yang relevan..
2. Mempunyai kemampuan akademik yang cukup dengan Indeks Prestasi Akademik
(IPK) minimum 3,00 pada skala 1 sampai 4 dan dipandang mampu untuk menempuh
pendidikan S-3 berdasarkan seleksi yang ditentukan oleh program studi.
3. Mendapatkan rekomendasi dari 2 (dua) orang yang dianggap berwenang memberikan
rekomendasi yaitu dosen pada waktu kuliah jenjang S2, atau orang lain yang
dianggap berwenang.
4. Mempunyai karya ilmiah yang sudah dipublikasikan.
5. Sehat jasmani (dibuktikan dengan surat keterangan dokter yang berwenang).
6. Mempunyai rencana penelitian (1000 kata).
7. Mampu berbahasa Inggris yang ditunjukkan dengan nilai TOELF Internasional/Pusat
Pelatihan Bahasa Unand/Lembagai Bahasa lain yang diakui oleh Program
Pascasarjana Unand dengan skor minimal 450.
8. Membuat surat pernyataan pembiayaan.
9. Surat pernyataan mukim diatas materai 6000
b. Prosedur Pendaftaran
Pelamar yang berminat dapat bersonsultasi dengan KPS untuk dapat mempertegas
ketersediaan bidang kajian ilmu yang ingin didalami, termasuk ketersediaan dosen yang
mempunyai kualifikasi cukup sebagai promotornya nanti. Pelamar harus mengisi secara
lengkap seluruh informasi yang dibutuhkan pada formulir lamaran, serta melengkapi
seluruh persyaratan yang diminta.
Setelah seluruh persyaratan dilengkapi, seluruh berkas pendaftaran dapat di upload pada
web pmb.unand.ac.id dan berkas juga dikirim ke :
Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (Program Doktor)
Rektorat Universitas Andalas, Bagian Akademik.
Limau Manis,Padang
Padang 25163
c. Waktu pendaftaran
Waktu pendaftaran dimulai bulan februari sampai dengan akhir juli. Penerimaan
didasarkan atas :
1. Catatan kemampuan akademik (transkrip nilai)
2. Kelengkapan persyaratan akademis
3. Kesesuaian Program Studi dengan latar belakang pendidikan
4. Hasil seleksi administrasi, test tertulis dan/wawancara
d. Seleksi penerimaan mahasiswa baru
Seleksi administrasi / tertulis dilaksanakan pada bulan Agustus. Seleksi dilakukan oleh
suatu tim dari Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand yang terdiri
dari Koordinator dan Sekretaris Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-
Unand.
Kriteria seleksi meliputi :
1. Seleksi administrasi,
2. Kemampuan akademik meliputi TOEFL,TPA dan wawancara.
Hasil seleksi dilaporkan secara tertulis oleh Ketua Tim Penilai kepada Dekan
Fakultas Kedokteran Unand.
Isi laporan meliputi :
1. Nama-nama yang diterima, yang disusun menurut urutan prioritas
2. Nama-nama yang ditolak disertai alasannya
Penerimaan dan penolakan menjadi mahasiswa diberitahukan secara tertulis oleh
Dekan Fakultas Kedokteran Unand kepada Rektor, dan Rektor melalui Warek satu (1)
akan mengumumkan mahasiswa yang diterima pada web yang sudah ditentukan.
e. Ketentuan bagi Calon Mahasiswa Asing
Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand juga menerima calaon
mahasiswa asing, dengan ketentuan sebagai berikut :
Calon mahasiswa harus dapat mengurus Visa belajarnya sendiri pada Konsulat atau
Kedutaan Besar Republik Indonesia terdekat
Calon mahasiswa asing yang mengajukan diri untuk menulis disertasinya dalam
bahasa Indonesia, harus menguasai Bahasa Indonesia secara aktif, baik lisan maupun
tulisan, yang ditunjukkan oleh sertifikat tertentu atau telah lulus test bahasa Indonesia
yang dilakukan pada Lembaga Bahasa di Universitas Andalas. Bagi calon yang
belum menguasai bahasa Indonesia, harus mengikuti kursus singkat Bahasa
Indonesia minimal satu semester.
Calon mahasiswa yang mengajukan diri untuk menulis disertasinya dalam bahasa
inggris, harus mengikuti perkuliahan Mata Kuliah wajib berbahasa Inggris pada
periode probationary.
Informasi lebih lanjut untuk calon mahasiswa asing yang berminat mengikuti program
Doktor dapat menghubungi langsung Dekan Fakultas Kedokteran Unand, Jl. Perintis
Kemerdekaan PO. BOX. 49 Padang 5127 dengan nomor telepon (+62 751 32838) atau
email ke [email protected].
Kandidat Doktor pindahan dari Universitas lain
Program Studi Doktor Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokeran universitas Andalas
juga menerima kandidat Doktor dari Universitas lain. Kandidat Doktor yang pindah dari
Univesitas lain, dalam ataupun luar negeri, harus menyerahkan surat pengunduran diri
resmi dari universitas, serta mendapat persetujuan penerimaan secara akademik dari KPS
Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand. Pada kondisi tertentu,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dapat memberikan pertimbangan
terhadap penerimaan Kandidat Doktor pindahan.
f. Pendaftaran ulang mahasiswa baru dan Her Registrasi
Calon mahasiswa baru harus telah mendaftar sesuai dengan kalender akademik yang
dikeluarkan setiap awal tahun akademik Universitas Andalas. Dalam kalender akademik
telah dicantumkan semua jadwal kegiatan akademik.
Bagi mahasiswa lama diwajibkan mendaftar ulang (her registrasi) setiap semester
Ketentuan pendaftaran ulang adalah sebagai berikut :
1. Setiap mahasiswa wajib mendaftar pada setiap semester
2. Syarat dan jadwal pendaftaran diumumkan oleh Biro Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan (BAAK) Universitas Andalas paling lambat satu bulan sebelum
pendaftaran dimulai
3. Mahasiswa yang tidak mendaftar pada jadwal yang telah ditentukan, karena alasan
yang wajar dan dapat diterima, diberikan kesempatan mendaftar pada jadwal yang
ditetapkan tersendiri oleh universitas
4. Pendaftaran ulang mahasiswa lama dapat diwakilkan pada orang lain dengan surat
kuasa khusus untuk itu, berdasarkan alasan yang wajar dan dapat diterima dengan
sepengetahuan Komisi Pembimbing
5. Tempat pendaftaran mahsiswa adalah di Biro Akademik dan Kemahasiswaan
(BAAK) Universitas Andalas.
g. Pindah Program Studi
Seorang mahasiswa dibolehkan pidah program studi. Perpindahan Program Studi
di dalam Program S-3 Universitas Andalas, atau antar Program S-3 yang memungkinkan,
haruslah memperhatikan daya tampung, daya guna optimal program studi, jumlah
mahasiswa terdaftar dan persyaratan akademik. Mahasiswa yang akan pindah program
studi di dalam Program S-3 Universitas Andalas, haruslah memperoleh izin pindah dari
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas berdasarkan persetujuan Komisi
Pembimbing, dan ketua-ketua program studi yang terkait. Akan tetapi, untuk pindah antar
Program S-3 di Indonesia harus ditambah dengan izin Rektor masing-masing.
Seorang mahasiswa dapat menghentikan studinya untuk sementara waktu, karena
keadaan terpaksa. Keadaan terpaksa yang dimaksud harus seizin Komisi Pembimbing
dan dilengkapi dengan rekomendasi Dekan Fakultas Kedokteran dan ditetapkan dengan
Surat Keputusan Rektor Universitas Andalas. Penghentian studi seperti dimaksud diatas
berlaku paling lama untuk jangka waktu dua semester efektif. Jangka waktu tersebut
tidak dimasukkan dalam menghitung lamanya masa studi efektif mahasiswa yang
bersangkutan. Mahasiswa yang menghentikan studinya untuk sementara tanpa Surat
Keputusan Rektor Universitas Andalas selama dua semester berturut-turut ataupun tidak,
dikeluarkan dari Program S-3 Universitas Andalas.
h. Hak dan kewajiban Mahasiswa
Secara umum, seluruh mahasiswa berhak menggunakan fasilitas umum yang ada
di Universitas Andalas maupun Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Mahasiswa
berhak mengikuti kegiatan pendidikan dan evaluasinya. Setelah melengkapi persyaratan
akademik dan administrasi serta lulus ujian disertasi, mahasiswa berhak memperoleh
ijazah Doktor dan menyandang gelar tersebut didepan namanya.
Secara umum, semua mahasiswa diwajibkan membayar biaya pendidikan yang
meliputi :
Biaya SPP per semester yang harus dibayar selama mahasiswa terdaftar tiap semester
sampai ujian akhir comprehensive
Biaya pembimbingan yang harus dibayar satu kali waktu ujian akhir
Biaya orientasi mahasiswa baru,
Biaya Pengembangan institusi, dan
Biaya wisuda.
Setiap Tahun akademik, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas membuat
ketetapan tentang jumlah satuan biaya tersebut diatas. Mahasiswa yang sudah terdaftar
pada tahun akademik tertentu, akan membayar biaya pendidikannya pada Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas
i. Beasiswa
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) Departemen Pendidikan Nasional
menyediakan sejumlah beasiswa BPPS, bagi mahasiswa program pascasarjana yang
bekerja dilingkungan perguruan tinggi. Tata cara pengajuan serta formulir isian beasiswa
BPPS dapat diperoleh langsung dari Bagian Administrasi Program Pascasarjana
Universitas Andalas atau download dari http://pasca.unand.ac.id.
Batas waktu pengajuan lamaran untuk beasiswa BPPS harus diterima paling lambat pada
akhir bulan Mei setiap tahunnya.
Program S-3 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
tidak mempunyai beasiswa khusus untuk mahasiswa asing, tetapi mahasiswa dapat
mengajukan permohonan bantuan beasiswa, apabila dapat dibentuk suatu kesepakatan
kerjasama tertentu antara Universitas Andalas dengan lembaga/institusi tempat bekerja
mahasiswa.
Bab 3
Personalia Pengelola Pendidikan
3.1. Pengelola
Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand dikelola oleh seorang
Koordinator Program Studi (KPS), seorang Sektetaris Program Studi (SPS) , tiga orang tenaga
kependidikan.
a. Koordinator Program Studi dan Sekretaris Program Studi
- Defenisi dan tugas
Koordinator Program Studi (KPS) adalah seorang yang karena kemampuannya dan
pengalamannya diberi wewenang untuk mengelola Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan
Masyarakat FK-Unand yang meliputi : manajemen pendidikan, kurikulum dan administrasi
pendidikan. Sekretaris Program Studi (SPS) adalah seorang yang karena kemampuannya diberi
wewenang untuk membantu tugas KPS dalam mengelola Program Studi.
- Kualifikasi
Syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang KPS adalah :
a. Mempunyai ijazah setingkat S-3 (Doktor) dan bergelar guru besar dari perguruan tinggi
dalam atau luar negeri yang terakreditasi dan telah disetarakan, dalam bidang
Kedokteran/Ilmu kesehatan Masuyarakat atau yang terkait.
b. Berpengalaman mengajar dalam bidang keahlian /ilmunya ditingkat S-3 (Doktor)
sekurangnya 5 tahun.
c. Berpengalaman dalam penulisan baik disertasi maupun makalah ilmiah.
d. Mampu merancang dan menyelenggarakan proses belajar mengajar secara profesional,
sesuai dengan tujuan pendidikan Program Doktor.
e. Mampu melakukan penilaian atas keberhasilan peserta secara berkala dan pada ujian akhir
disertasi.
Syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang SPS adalah :
a. Mempunyai ijazah Doktor dari perguruan tinggi dalam atau luar negeri yang terakreditasi
dan telah disetarakan, dalam bidang ilmu kedokteran atau yang terkait.
b. Berpengalaman mengajar dalam bidang keahlian/ilmunya ditingkat S-3 (Doktor)
sekurangnya 2 tahun.
c. Mampu bekerjasama dengan KPS.
- Pemilihan, Penetapan dan Pengangkatan KPS dan SPS
Koordinator Program Studi (KPS) dipilih para Dosen S-3 Kesehatan Masyarakat dalam
suatu rapat pemilihan. Dua nama calon KPS yang terpilih dalam rapat tersebut diusulkan ke
Dekan FK-Unanad. Dekan FK-Unand akan menetapkan salah satu dari kedua calon tersebut
untuk menjadi KPS dan Koordinator Program Studi diangkat melalui Surat Tugas Rektor Unand.
Sekretaris Program Studi (SPS) dipilih oleh Ketua Program Studi dan diusulkan ke Dekan
FKUA Unand. Sekretaris Program Studi diangkat melalui Surat Tugas Rektor Unand.
Adapun tugas KPS adalah :
1. Dalam proses pendaftaran dan seleksi
Dalam proses pendaftaran Koordinator Program Studi dibantu oleh bagian administrasi
akademik pada Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand
memproses administrasi pendaftaran mahasiswa baru.
KPS dan sekretaris berperan aktif dalam proses seleksi mahasiswa baru untuk
menentukan status penerimaan mahasiswa. Dalam proses seleksi mahasiswa baru ini
(terutama dalam proses wawancara), selain menilai kelayakan mahasiswa untuk diterima,
KPS juga dituntut untuk dapat memperkirakan bahwa dengan topik yang dipilih calon
mahasiswa akan tersedia komisi pembimbing yang sesuai dan prasarana penelitian yang
mungkin dibutuhkan.
2. Selama masa Pra-Kandidatur dan Kandidatur
Secara umum, pada masa pra-kandidatur, KPS berfungsi sebagai Pembimbing Akademik
(PA) selama mahasiswa belum mempunyai komisi pembimbing, dimana mahasiswa
Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand dapat berkonsultasi
tentang hal-hal bersifat akademik dalam perencanaan penyelesaian program pendidikan
doktor di Universitas Andalas, mulai dari penetapan Mata Kuliah (MK), diskusi topik
disertasi serta penetapan Komisi Pembimbing.
3. Dalam proses Ujian
Seperti telah disampaikan di atas, dalam periode kandidatur, KPS berperan sebagai
penjaminan mutu lulusan, untuk itu, pada Ujian Preliminary dan ujian tertutup, KPS
diharapkan hadir untuk berperan sebagai Pimpinan Sidang Ujian, sementara pada seminar
kolokium dan seminar hasil dapat dipimpin oleh Ketua Komisi Pembimbing.
Dalam prosesi sidang ujian preliminary dan ujian tertutup tersebut, selain berperan
sebagai moderator dalam prosesi ujian, KPS juga berperan sebagai penguji yang
memberikan penilaian terhadap kandidat dan draft disertasi.
b. Pendidik
Pendidik adalah mereka yang karena keahlian dan kepakarannya diberi wewenang untuk
mendidik, yang meliputi kegiatan : mengajar, melatih, membimbing dan menilai para peserta
Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand. Sesuai dengan defenisinya yang
berkiblat kepada keahlian/kepakaran, maka kriteria ini menjadi kriteria utama, walaupun bukan
satu-satunya, dalam merekrut tenaga pendidik. Sesuai dengan kriteria tersebut, pendidik dapat
saja berasal dari institusi lain, baik dari dalam maupun dari luar lingkungan Universitas Andalas.
Pendidik mendapat Surat Tugas dari Dekan Fakultas Kedokteran Unand.
Klasifikasi pendidik
I. Dosen
Defenisi dan tugas
Dosen adalah seorang yang mempunyai keahlian dan kepakaran yang ditugasi
untuk memberi kuliah, memimpin diskusi, memimpin kerja laboratorium atau lapangan,
memimpin seminar atau melakukan penilaian terhadap kinerja peserta. Dosen dipilih oleh
Penanggung Jawab Mata Kuliah (PJMK) dan mendapat persetujuan dari Ketua Program
Studi. Dosen dapat berasal dari dalam maupun luar lingkungan Universitas Andalas.
Apabila dosen berasal dari luar lingkungan Universitas Andalas, maka ia akan diangkat
menjadi Dosen Luar Biasa melalui Surat Tugas Dekan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Jika diperlukan, dosen dapat didampingi oleh seorang asisten minimal bergelar
Magister dalam melaksanakan tugas-tugas akademik seperti praktikum dan asistensi,
tetapi bukan tugas memberi kuliah.
II. Penanggung Jawab Mata Kuliah
Defenisi dan Tugas
Penanggung Jawab Mata Kuliah adalah seorang yang karena
keahlian/kepakarannya ditugasi untuk: menyusun dan mengatur kelangsungan jadwal
kegiatan akademik suatu mata ajaran, menetapkan pengajar untuk topik mata ajaran,
mengatur penyelenggaraan ujian/penilaian mata ajaran dan mengumpulkan nilai mata
ajaran peserta dari berbagai pengajar serta menyerahkannya pada Ketua Program Studi.
Kualifikasi
Penanggung Jawab Mata Kuliah harus merupakan salah satu pengajar mata ajaran
tersebut. Kualifikasi Penanggung Jawab Mata Kuliah sama dengan kualifikasi pengajar,
ditambah dengan pengalaman mengajar mata ajaran tersebut paling sedikit 2 tahun.
III. Komisi Pembimbing (promotor)
Kriteria dan persyaratan
Secara umum, kriteria utama anggota komisi pembimbing disertasi adalah :
a. Telah menunjukkan pemahaman, pelaksanaan, dan pengamalan kaidah-kaidah
tingkah laku perorangan yang sesuai dengan etika akademik, profesional dan
kesarjanaan.
b. Tergabung dalam kelompok bidang ilmu/keahlian yang aktif dan diakui oleh
masyarakat ilmiahnya.
c. Telah menunjukkan komitmen kerja yang dapat diandalkan.
d. Mampu menyediakan waktu untuk secara aktif melakukan pembimbingan dalam
bidangnya
Berdasarkan kriteria tersebut, maka staf pengajar program Doktor yang dapat menjadi
anggota komisi pembimbing setidaknya harus memenuhi syarat berikut :
a. Telah bergelar doktor dari perguruan tinggi yang diakui oleh pemerintah c/q Departemen
Pendidikan Nasional
b. Menduduki jabatan akademik Guru Besar untuk pembimbing utama dan minimal Lektor
Kepala (LK) untuk pembimbing lainnya.
c. Dalam waktu 2 (dua) tahun kedepan tidak memasuki usia pensiun
d. Telah menunjukkan keahliannya secara tertulis atau menjadi penulis utama :
1 (satu) makalah dalam jurnal internasional yang ber-referee, atau dinilai setara
(seperti misalnya: makalah dalam prosiding seminar internasional yang ber – referee,
chapter dalam buku, karya seni rupa/desain yang diakui secara internasional) atau,
2 (dua) makalah dalam jurnal nasional yang terakreditasi, atau yang dinilai setara dan
diakui secara nasional
e. Telah menunjukkan keahliannya, serta kemampuan manajemen penelitian dengan
menjadi ketua atau anggota peneliti dalam setidaknya satu proyek penelitian hingga
selesai dalam skala nasional atau internasional
f. Pernah duduk sebagai anggota pembimbing peserta program doktor dan pengalamannya
sebagai anggota tim penguji
g. Mendapat rekomendasi program studi, yang terutama menyangkut hal-hal berikut :
Keaktifan melakukan penelitian dibidang keahliannya, mempunyai atau tergabung
dalam kelompok penelitian dibidangnya, sehingga dapat menyediakan topik-topik
untuk penelitian program doktor
Mempunyai track record yang baik sebagai pembimbing, baik untuk program /strata
S1, S2, maupun sebagai anggota pembimbing peserta program doktor
Telah menunjukkan rule of conduct dan integritas keilmuan yang baik
Untuk posisi Ketua Tim Komisi Pembimbing, harus berasal dari staf pengajar pada
Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand dimana kandidat Doktor tersebut
terdaftar. Sementara itu, untuk posisi anggota komisi pembimbing, sesuai dengan kepentingan
bidang ilmu atau kajian dari topik disertasi yang diajukan oleh seorang kandidat doktor,
dimungkinkan untuk diambil dari luar program studi, atau bahkan mungkin dari luar fakultas
atau luar Universitas/Institut.
Fungsi dan Peran Tim Komisi Pembimbing
Secara umum, fungsi utama Tim Komisi Pembimbing adalah memberi bimbingan kepada
mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand untuk menyelesaikan
penulisan disertasinya. Cakupan bimbingan disini, tidak hanya mencakup bimbingan teknis dan
akademik saja tetapi juga mencakup bimbingan dan dorongan mentalitas kandidat doktor untuk
menyelesaikan disertasinya dengan sebaik-baiknya.
Secara detail, selama menjalankan fungsinya, seluruh anggota tim komisi pembimbing
(terutama Ketua Tim Komisi Pembimbing) berperan dalam :
Memberi saran dan persetujuan penetapan mata kuliah yang perlu diambil oleh
mahasiswa selama periode pra-kandidat sesuai dengan kurikulum program studinya.
Memberi petunjuk kepada mahasiwa, upaya-upaya untuk mencapai tuntutan program
doktor
Memberikan bimbingan dalam penulisan proposal, penelitian dan penulisan disertasi
Mendampingi mahasiwa dalam seminar proposal dan seminar hasil penelitian
Mengusulkan tim penguji mulai dari ujian preliminary sampai ujian terbuka
Mengusulkan dan ikut serta menguji mahasiswa dalam ujian-ujian yang harus dilalui,
mulai dari ujian kualifikasi sampai ujian terbuka (ujian promosi)
Mengusulkan dan menyampaikan kelayakan (pertanggung jawaban) akademik dari
kandidat doktor dalam sidang ujian terbuka (ujian promosi doktor)
Tanggung jawab utama dalam proses pembimbingan terletak pada Ketua Tim Komisi
(Promotor), sementara anggota Tim Komisi membantu pembimbingan materi sesuai dengan
bidang ilmunya, serta pembimbingan teknis dalam penulisan disertasi. Draft disertasi yang
diajukan oleh kandidat doktor untuk diuji dalam Ujian Tertutup, sudah harus dibuat sesuai
format disertasi, dan mendapat pengesahan dari Tim Komisi Pembimbing.
IV. Tim Penguji
Kriteria dan persyaratan Tim Penguji
Tim Penguji disertasi (diluar Komisi Pembimbing), mulai dari ujian preliminary sampai ujian
terbuka sebanyak 4 (empat) orang. Anggota Tim Penguji diusulkan oleh Ketua Komisi
Pembimbing dan mendapat persetujuan dari Koordinator Program Studi.
Penetapan tim penguji ini harus dapat menjamin kombinasi tim penguji dari beberapa
sub-disiplin ilmu terkait dengan topik disertasi yang diajukan oleh Kandidat Doktor.Anggota
Tim Penguji yang diusulkan dan ditetapkan, setidaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Telah bergelar doktor dari perguruan tinggi yang diakui oleh pemerintah c/q Departemen
Pendidikan Nasional, dalam bidang ilmu yang terkait dengan topik disertasi yang
diajukan Kandidat Doktor
Menduduki jabatan akademik Guru Besar atau minimal Lektor Kepala (LK)
Fungsi dan Peran Tim Penguji
Secara umum, fungsi utama Tim Penguji adalah memberi penilaian terhadap kelayakan
draft disertasi yang diajukan oleh Kandidat Doktor sebagai syarat utama untuk
menganugerahkan gelar Doktor kepada Kandidat tersebut. Dalam kerangka mendampingi komisi
pembimbing membantu Kandidat Doktor tersebut menyelesaikan disertasinya, Tim Penguji juga
diharapkan dapat memberikan saran perbaikan untuk tercapainya kelayakan disertasi yang
diajukan.
Secara detail, selama menjalankan fungsinya, seluruh anggota Tim Penguji berperan
dalam:
Menilai pengetahuan dan kemampuan akademik promovendus/promovenda dalam
bidang ilmu terkait dengan topik disertasinya.
Mengevaluasi kelayakan sebuah draft disertasi yang diajukan kandidat doktor yang
mencakup aspek-aspek, seperti :
o Aktualitas masalah dan “state of the art” dari disertasinya
o Keorisinilan konsep dan penyajiannya
o Mutu keilmuan disertasi, dalam pendekatan, metodologi, kecanggihan
(Sophistication), serta keluasan pengetahuan calon promovendus. Promovenda
dalam hal ilmu yang berkaitan
o Peluang untuk masalah penelitian baru
Memberikan saran dan pertimbangan untuk mencapai kelayakan sebuah disertasi
Dalam pelaksanaan fungsi dan perannya, Tim Penguji mempunyai hak-hak sebagai
berikut :
o Mengundang dan mewawancarai calon promovendus/promovenda perihal aspek
dan proses penelitian secara langsung.
o Mengadakan konsultasi dengan orang diluar Tim yang dipandang perlu.
o Meyampaikan pandangan individu terhadap draft disertasi yang diajukan.
V. Penasehat Akademik
Defenisi dan tugas
Penasehat Akademik adalah pengajar tetap yang ditugasi tanggung jawab untuk
memantau kelancaran dan keberhasilan pendidikan seorang peserta, dalam hal:
1. Mengarahkan peserta yang dibimbingnya untuk memilih mata ajaran mulai semester
II dan memberikan arahan pengisian kartu rencana studi (KRS)
2. Memantau keteraturan proses pembelajaran peserta
3. Memantau hasil pembelajaran peserta
4. Memberikan peringatan dini kepada peserta yang menjadi tanggung jawabnya, bila
kinerja peserta tersebut menunjukkan tanda-tanda yang tidak memuaskan
5. Mencari penyebab kurangnya kinerja belajar peserta atau prestasi yang tidak
memuaskan dan menyarankan jalan keluar atau perbaikannya
6. Menyarankan judul dan menjadi pemandu seminar peserta yang menjadi tanggung
jawabnya.
7. Mengusulkan calon pembimbing Disertasi bagi peserta
8. Menanda tangani KRS mulai semester II
Bab 4
Pelaksanaan Pendidikan
4.1. Karakteristik Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand
Gelar Doktor adalah gelar yang diberikan oleh Universitas kepada seorang terpelajar
(learned individuals) kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya dan berhasil
mempertahankan disertasi yang berisi penelitian orisinil
Untuk mencapai gelar ini diperlukan unsur esensial yang memiliki tiga karakteristik utama
yaitu : pendidikan lanjut (advanced), terfokus dan kesujanaan.Pendidikan lanjut mengandung arti
bahwa pendidikan doktor dibangun di atas landasan pendidikan sarjana dan magister kesehatan
dan merupakan kelanjutan dalam pendidikan mereka, dimana penguasaan subjek yang ditekuni
lebih mendalam. Selain dari pada itu bersifat lanjut, program ini bersifat terfokus dimana
mahasiswa mengembangkan keahlian spesialis setelah menunjukkan pemahaman yang
menyeluruh dan luas dalam bidang kedokteran dan kesehatan.
Disamping itu, pendidikan doktor mempunyai aspek kesujanaan (scholary aspect) yaitu
pendidikan yang berdasarkan kepada landasan ilmu pengetahuan yang berkembang yang dicapai
dan disetujui oleh para ahli yang bergerak dalam bidang kedokteran dan kesehatan dan terbuka
untuk diuji dan validasi melalui prosedur yang secara umum disepakati. Selain dari ketiga inti
tersebut, pendidikan doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat memungkinkan mahasiswa
memperdalam pengetahuan, memperluas wawasan dan keterampilan serta mengembangkan
kematangan intelektual mereka.
1. Tahapan Program Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas.
Program Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat seperti halnya pendidikan doktor di
Indonesia pada saat ini hanya dikenal satu macam program doktor dengan persyaratan
menyelesaikan sejumlah satuan kredit semester (SKS) dengan baik, melakukan penelitian dan
penulisan disertasi yang diakhiri dengan ujian disertasi yang dinamakan ujian akhir. Untuk itu
program Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
menyelenggarakan Program Doktor terstruktur yang terdiri dari pendidikan kemampuan
dasar dan khusus, serta penelitian dan penulisan disertasi. Pendidikan kemampuan dasar dan
khusus terdiri dari perkuliahan, seminar, studi mandiri dan komunikasi ilmiah, termasuk
penulisan karya ilmiah.
Pendidikan ini dirancang untuk kurun waktu 6 (enam) semester dengan waktu studi
maksimal 12 (dua belas) semester dengan beban studi 48 SKS. Adapun kurikulum program
ini adalah sebagai berikut.
STRUK KURIKULUM PROGRAM STUDI DOKTOR
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
NO. KODE MATA KULIAH SKS
Semester I (wajib 13 SKS)
1. KMKG
003
Kesehatan Masyarakat & Kesehatan Global 2 (2-0) 1
2. BMAD
004
Biostatistik & Manajemen Analisis Data 3 (2-0) 1
3. EPID
005
Epidemiologi 3 (3-0) 1
4. PKEKK
001
Perencanaan Program & Evaluasi Kebijakan Kesehatan 3 (3-0) 1
5. SAPK
002
Sosio Antropologi & Perilaku Kesehatan 2 (2-0) 1
Sub Total 13 SKS
Semester II (wajib 11 SKS)
1. MPKM
006
Metodologi Penelitian Kesehatan Masyarakat 3 (3-0) 1
2. PPI 009 Penulisan & Publikasi Ilmiah 2 (2-0) 1
3. PRKM
010
Promosi Kesehatan 3 (3-0) 1
4. EHKM
007
Etika & Hukum Kesehatan Masyarakat 2 (3-0) 1
5. GKM
011
Gizi Kesehatan Masyarakat 2 (2-0) 1
Sub Total 12 SKS
Semester III (Pilihan 6 SKS)
MATA KULIAH PENUNJANG DISERTASI 6(6-0)2
1 PILKM
001
Ekonomi & Manajemen Pembiayaan kesehatan 2(2-0) 1
2 PILKM
002
Kesehatan Lingkungan & Keselamatan Kerja 2(2-0) 1
3 PILKM
003
Kesehatan Reproduksi & Kesehatan Ibu dan Anak 2(2-0) 1
4 PILKM
004
Epigenomik & Biomedik 2(2-0) 1
5 PILKM
005
Manajemen Bencana & Ketahanan Kesehatan Masyarakat 2(2-0) 1
6 PILKM
006
Sistem & Teknologi Informasi Kesehatan 2(2-0) 1
7 PILKM
007
Sistematik Review & Meta-Analisis 2(2-0) 1
8 PILKM
008
Analisis Multivariat 2(2-0) 1
9 PILKM
009
Metode & Analisis Data Penelitian Kualitatif 2(2-0) 1
10 PILKM
010
Kepemimpinan & Berfikir Sistem 2(2-0) 1
Sub Total 20 SKS
Semester IV (Wajib 1 SKS)
1. PPS
713
Kolokium 1
Sub Total 1 SKS
Semester V (Wajib 16 SKS)
1. PPS
612
Seminar Hasil 1
2. PPS
718
Disertasi dan Ujian Doktor 15
Sub Total 16 SKS
Total 48 KS
1. Tahap Pra-kandidat
a. Cakupan kegiatan selama tahap pra – kandidat
Mahasiswa yang telah lulus seleksi penerimaan diwajibkan mengikuti proses
pra-kandidat (pre-candidature) untuk menyelesaikan beban studi minimum
sebanyak 31 SKS yang dapat ditempuh minimum tiga semester
Beban studi minimum 31 SKS tersebut dapat berupa kegiatan perkuliahan penuh
minimum dan praktikum sebanyak 31 SKS pasa semester I – III.
Mahasiswa diwajibkan mengambil perkuliahan penuh pada masa pra-kandidat
sebanyak minimum 31 SKS yang terdiri atas mata kuliah wajib program doktor dan
mata kuliah pilihan terkait dengan bidang kajian yang diminatinya. Mahasiswa
harus sudah mengajukan Tim pembimbing disertasinya minimal setelah
melaksanakan perkuliahan sebanyak 25 SKS, dan mengajukan ujian
kualifikasi/preliminary setelah seluruh perkuliahannya selesai. Batas waktu
pengajuan ujian kualifikasi/preliminary adalah setelah mahasiswa terdaftar selama
24 bulan atau 4 semester, dan dapat diperpanjang satu semester setelah mendapat
pertimbangan khusus dari Ketua Komisi Pembimbing dan Ketua Program Studi.
Proses penetapan mata kuliah pada semester pertama, dilakukan melalui
konsultasi antara mahasiswa dengan Koordinator Program Studi. Untuk semester II
dan III penetapan mata kuliah dilakukan melalui konsultasi antara mahasiswa dan
Ketua Komisi Pembimbing (Promotor). Secara administratif mahasiswa harus
melakukan registrasi sendiri, melalui Biro Akademik dengan mengisi formulir
pendaftaran tiap semester.
b. Pengajuan Tim Pembimbing
Tim pembimbing dapat ditetapkan sejak awal studi atau setidaknya setelah
mahasiswa menempuh 12 SKS perkuliahan, terdiri dari seorang Ketua dan dua
orang anggota komisi pembimbing. Penentuan mata kuliah selanjutnya serta
rencana penelitian didiskusikan dengan Komisi Pembimbing.
Prosedur pengajuan pembimbing dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Mahasiswa membuat rancangan penelitiannya.
Mendiskusikan rancangan penelitiannya dengan Koordinator Program
Studi/pemusatan serta meminta petunjuk tentang calon tim promotor yang
cocok dengan rancangan penelitian tersebut
Mahasiswa mengisi formulir pengajuan pembimbingan serta
membawanya kecalon anggota tim promotor untuk mendapat persetujuan
Mahasiswa menyerahkan formulir pengajuan pembimbing yang telah
ditandatangani oleh calon anggota tim promotor dan persetujuan KPS ke
administrasi akademik Prodi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran unand untuk dibuatkan dalam bentuk Surat Keputusan (SK)
penunjukan pembimbing.
c. Ujian Kualifikasi/Preliminary
Pengajuan ujian kualifikasi untuk memperoleh kandidat Doktor, berkaitan
dengan kelulusan mata kuliah yang diambil, baik wajib maupun pilihan.
Mahasiswa Prodi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat baru dapat mengajukan
ujian kualifikasi apabila memenuhi syarat:
a. Selesai seluruh perkuliahan wajib dan pilihan minimal 25 SKS.
b. Bagi yang mengambil penelitian pendahuluan pada semester II, harus
sudah menerbitkan satu artikel pada jurnal nasional, dan seminar hasil
penelitian pendahuluan. Penilaian penelitian pendahuluan ditentukan oleh
penilaian penguji pada saat seminar hasil penelitian pendahuluan.
c. IPK lebih besar atau sama dengan 3.00
Bahan ujian yang diajukan oleh mahasiswa dalam ujian kualifikasi ini adalah
berupa proposal penelitian disertasi yang telah disetujui oleh seluruh anggota
komisi pembimbing. Secara administratif, mahasiswa harus mengisi dan
memproses formulir pengajuan ujian preliminary yang disediakan.
Tujuan utama dari ujian preliminary ini adalah mengevaluasi apakah
mahasiswa program Doktor Ilmu Kedokteran telah cukup siap untuk
melakukan penelitian mandiri untuk sebuah disertasi, sehingga secara khusus,
materi pokok ujiannya mencakup :
1. Penguasaan keilmuan bidang strategis yang mendukung rancangan
penelitian yang diajukan.
2. Pemahaman masalah penelitian, pemahaman metode penelitian,
pengetahuan tentang state of the art dari topik penelitian yang dikaji.
3. Kesiapan kerja mandiri dalam penelitian.
4. Arah penelitian dan motivasi dalam kerja penelitian.
Ujian kualifikasi atau preliminary dilakukan dihadapan pembimbing dan empat orang
penguji (termasuk Ketua Program Studi sebagai pimpinan sidang ujian) untuk menilai
empat point diatas. Hasil ujian preliminary dinyatakan dalam bentuk lulus atau tidak
lulus. Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian preliminary selanjutnya dapat disebut
sebagai Kandidat Doktor, dan diharuskan mengikuti kuliah penunjang disertasi untuk
memperkaya proposal penelitiannya. Apabila dinyatakan tidak lulus, mahasiswa
mempunyai kesempatan mengulang satu kali dalam jarak waktu maksimal 3 bulan sejak
ujian preliminary pertama.
Penetapan dosen penguji diusulkan oleh Ketua Komisi Pembimbing dan mendapat
persetujuan dari Ketua Program Studi. Ketua Program Studi harus dapat menjamin
komposisi yang cukup dari ketiga anggota tim penguji tersebut, baik dari segi komposisi
disiplin ilmu ataupun bidang kajian ilmu.
a. Tahap Kandidat Doktor (PhD candidature period)
1.Seminar/Kolokium
Setelah melakukan perbaikan rancangan penelitianya berdasarkan masukan dari ujian
preliminary dan kuliah penunjang disertasi, mahasiswa kandidat doktor harus
melakukan seminar proposal dihadapan dosen penguji yang sama dan mahasiswa
program doktor atau magister lainnya, paling lambat 3 bulan setelah ujian
preliminary. Pada seminar ini, Tim pembimbing dan penguji diminta memberi
penilaian, dengan bobot kredit sebesar satu (1) SKS.
2.Penelitian dan Penulisan Draft Disertasi
Kegiatan selanjutnya dari kandidat doktor ini adalah melakukan penelitian dan
penulisan disertasinya. Sesuai dengan proseur administrasi yang telah ditetapkan,
permohonan izin penelitian dapat diajukan setelah proposal penelitian mendapat
persetujuan/pengesahan dari komisi pembimbing. Jangka waktu penelitian tergantung
dari kebutuhan penelitian yang direncanakan. Kandidat diharapkan terus melakukan
konsultasi pembimbingan dengan tim pembimbingnya selama proses penelitian atau
pengumpulan data.
3. Seminar Hasil Penelitian
Setelah pengumpulan data selesai, kandidat sudah dapat menulis laporan hasil
penelitiannya dalam bentuk draft disertasi. Selanjutnya, setelah draft disertasi
mendapat persetujuan tim pembimbing. Kandidat dapat mengajukan seminar hasil
penelitiannya dihadapan Tim pembimbing, Tim penguji (penelaah) dan mahasiswa,
untuk mendapatkan masukan terhadap draft disertasi yang diajukan. Pada akhir acara
seminar, tim pembimbing dan penguji diminta memberi penilaian dan saran
perbaikan secara tertulis. Bobot kredit penilaian dari Seminar Akhir Hasil Penelitian
ini adalah sebesar satu (1) SKS.
a. Penelaahan Draft Disertasi oleh Tim Penguji (Penelaah)
Draft disertasi yang telah diseminarkan dan diperbaiki selanjutnya dapat diajukan
kedalam Sidang Ujian Tertutup. Sebelum penetapan Sidang Ujian Tertutup, draft
disertasi yang telah disetujui oleh Komisi Pembimbing diserahkan ke Bagian
Akademik Program Doktor S3 Ilmu Kedokteran untuk diserahkan kepada Tim
Penguji (Penelaah) internal, tidak termasuk penguji luar Universitas, untuk diminta
pertimbangan tertulis.
Keputusan jadwal pelaksanaan ujian tertutup dilakukan setelah Bagian Akademik
mendapat pertimbangan tertulis dari Tim Penguji bahwa draft disertasi telah
memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang ujian tertutup. Dalam lembar
persetujuannya, Tim Penguji dapat memberikan saran perbaikan teknis yang
mungkin masih dapat diterima oleh Kandidat Doktor dan Komisi Pembimbingnya.
Tim Penelaah diberi waktu paling lama satu minggu untuk memberikan
pertimbangan dan sarannya.
Apabila diperlukan, Komisi Pembimbing dan Penguji dalam mengajukan
pertemuan lisan untuk memberikan pertimbangan akhir dari draft disertasi yang
diajukan Kandidat Doktor.
Tim Penguji (Penelaah) disertasi ini, yang juga sekaligus sebagai penguji untuk
ujian tertutup dan terbuka, ditetapkan dalam Surat Keputusan Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas berdasarkan usulan Tim Pembimbing dan
persetujuan Ketua Program Studi/Pemusatan. Jumlah tim penelaah tersebut
ditetapkan maksimal 3 orang diluar komisi pembimbing. Staf pengajar yang
ditunjuk sebagai Tim Penguji diambil dari staf pengajar yang telah hadir dan
menguji sejak ujian preliminary sampai pada seminar hasil penelitian, kecuali bila
tidak memungkinkan karena hal-hal tertentu yang dapat diterima.
Penelaahan ini merupakan evaluasi akhir tehadap draft disertasi yang diajukan
kandidat doktor, untuk menentukan :
a. Kelayakan draft disertasi untuk diusulkan menempuh tahap ujian akhir
(tertutup)
b. Perbaikan akhir untuk menyempurnakan draft disertasi yang diajukan
c. Pertimbangan jadwal ujian tertutup
d. Pertimbangan nama yang diajukan sebagai dosen penguji dari luar
Unversitas Andalas
b. Tahap Ujian Disertasi (thesis defense)
Ujian akhir terhadap disertasi terdiri atas : Ujian Tertutup dan ujian terbuka
(promosi). Ujian akhir ini dapat dilaksanakan bila semua persyaratan, baik
akademik dan non-akademik telah diselesaikan oleh Kandidat Doktor.
Nilai akhir dari disertasi untuk bobot kredit sebesar 15 SKS ditentukan
berdasarkan nilai rata-rata total yang diperoleh Kandidat Doktor dari kedua ujian
tersebut.
Dalam ujian tertutup dan terbuka, tim penguji pria berpakaian resmi (PSL) dan
wanita berpakaian bebas, rapi, sedangkan kandidat doktor pria berpakaian resmi
PSL dan wanita berpakaian bebas tapi rapi.
1. Sidang Ujian Tertutup
Pengajuan ujian tertutup dilakukan setelah draft disertasi kandidat doktor telah
mendapat persetujuan dari seluruh anggota komisi pembimbing. Kandidat
harus mengisi formulir pengajuan ujian tertutup serta mendapat pengesahan
tandatangan dari komisi pembimbing dan komisi penguji. Draft disertasi yang
diajukan dalam ujian tertutup sudah harus dibuat sesuai dengan pedoman
penulisan disertasi yang telah ditetapkan dan mendapatkan pengesahan dari
Tim Komisi Pembimbing.
Secara umum, lama waktu sidang ujian tertutup ini dapat diatur sekitar dua
jam, yang susunan acaranya mencakup:
1. Sidang Evaluasi Draft Disertasi, yang bertujuan untuk menetapkan
pemenuhan syarat akademik draft disertasi untuk dapat diuji. Pada saat
evaluasi ini, kandidat doktor tidak ada dalam ruangan :
a. Pembukaan oleh ketua sidang (Ketua Program Studi)
b. Evaluasi draft disertasi oleh Tim Penguji
2. Sidang Tanya jawab dengan kandidat
3. Pengumuman Hasil Ujian
Secara umum, materi penilaian Ujian Tertutup mencakup :
a. Kedalaman ilmu kandidat doktor, baik tertulis maupun verbal yang secara
filosofis dapat dipahami oleh penguji.
b. Originalitas dari penelitian yang diwujudkan dalam perkembangan ilmu
yang relevan
c. Kerangka pikir yang dapat dipertanggung jawabkan, jernih, sistematis dan
rasional
d. Ketajaman analisis dalam menguji hipotesis yang dibangun berdasarkan
data empiris, valid sehingga dapat diambil kesimpulan berupa fakta-fakta
atau penemuan-penemuan baru.
e. Kecermatan dan kerapian tata bahasa, tata tulis, format dan tipografi
f. Kematangan pribadi, dalam cara mempertahankan disertasi.
Tim penguji pada Ujian Tertutup terdiri dari :
Tim Komisi Pembimbing (3 orang)
Maksimum 4 orang penguji (3 orang penguji yang sudah ikut dalam
seminar dan ujian penelahaan ditambah dengan Ketua Program
Studi/Pemusatan sebagai Ketua Sidang)
Satu orang penguji dari luar Universtas. Apabila dalam ujian tertutup
sudah mengundang satu penguji dari luar Universitas, maka dalam ujian
terbuka (promosi) tidak diharuskan lagi untuk mengundang penguji dari
luar.
Penilaian terhadap hasil ujian tertutup diberikan dalam bentuk angka, sesuai
dengan formulir yang disediakan. Pernyataan hasil akhir ujian tertutup
dinyatakan dalam bentuk :
Lulus tanpa perbaikan
Lulus dengan perbaikan
Tidak lulus
Pernyataan lulus diberikan nilai rata-rata dari seluruh anggota Tim Penguji
berjumlah lebih atau sama dengan 75, tanpa satu orangpun penguji yang
memberikan nilai dibawah 75. Apabila ada kasus tersebut sehubungan dengan
masalah penilaian ujian tertutup ini, perlu dibicarakan dalam rapat khusus tim
penguji seperti adanya disparitas nilai yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Setelah kelulusan Kandidat Doktor diumumkan pada akhir acara ujian tertutup
tersebut, Tim penguji dapat menetapkan :
Pengajuan rencana jadwal sidang Ujian Terbuka
Pengajuan rencana dosen penguji dari luar Universtas, apabila saat ujian
tertutup belum ada penguji dari luar Universitas yang diundang
Dengan memberi kesempatan kepada kandidat untuk memperbaiki draft
disertasinya, jadwal Ujian Terbuka (ujian promosi) ditetapkan paling lama 3 (tiga)
bulan setelah ujian tertutup. Kepada Kandidat Doktor yang tidak lulus Ujian
Tertutup, dapat mengajukan kembali Ujian Tertutup dalam waktu sampai 3 bulan
berikutnya.
c. Sidang Ujian Terbuka
Ujian Terbuka merupakan ujian Promosi Doktor yang proses pelaksanaannya
1(satu) bulan setelah ujian tertutup. Dihadapan Tim Penguji dan bersifat terbuka
terbatas yang dapat dihadiri oleh mahasiswa, dosen dan undangan tertentu.Ujian
ini dipimpin oleh Dekan Fakultas Kedokteran Unand dengan susunan
keanggotaan Tim Penguji yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas.
Tim Penguji Ujian Terbuka terdiri dari :
a. Rektor Universitas Andalas sebagai penguji kehormatan
b. Direktur Program Pascasarjana sebagai penguji kehormatan
c. Dekan Fakultas Kedokteran Unand sebagai ketua sidang ujian
d. Ketua Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran sebagai sekretaris ujian
e. Komisi Pembimbing (3 orang)
f. Komisi Penguji (4 orang), termasuk penguji dari luar Unversitas
g. Komisi Penguji Akademik (6 orang)
Sidang ujian terbuka dinyatakan sah dan dapat dilanjutkan apabila dihadiri
minimal 7 (tujuh) orang yang terdiri dari : dua orang anggota komisi pembimbing
dan tiga orang anggota komisi penguji, ditambah dengan Rektor dan Dekan
fakultas Kedokteran Unand.
Dalam sidang ujian terbuka ini, Ketua Komisi Pembimbing menyampaikan
dengan singkat pertanggungjawaban akademik dari disertasi yang diajukan
oleh Kandidat Doktor
Secara umum, lama waktu sidang ujian terbuka ini diatur maksimum selama 2
(dua) jam (termasuk prosesi pembukaan dan penutupan), dengan materi ujian
mencakup :
1. Penilaian kemampuan lisan kandidat dalam memberikan jawaban dan
argumentasinya dihadapan penguji.
2. Penilaian komprehensif pengetahuan kandidat terhadap field of studynya
3. Klarifikasi serta penegasan point-point temuan atau state of the art dari
disertasi yang diajukannya.
Seorang kandidat doktor dapat dinyatakan lulus apabila rata-rata nilai dari
seluruh anggota Tim Penguji lebih atau sama dengan 75.
Nilai angka rata-rata ujian terbuka selanjutnya digabungkan dengan nilai rata-
rata ujian tertutup untuk ditentukan Nilai Akhir dari Disertasi yang
dimasukkan kedalam Transkrip Akademik mahasiswa atas disertasinya
dengan kredit sebesar 15 sks serta menentukan predikat lulus dari lulusan.
Predikat lulus diberikan sesuai ketentuan yang diatur pada pasal 20, Bab IX
pada peraturan akademik Program Doktor (S-3) Universitas Andalas yaitu :
1. Setiap mahasiswa yang telah lulus ujian akhir diberikan predikat lulus.
2. Predikat diberikan berdasarkan Nilai Akhir yaitu nilai Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) semua mata kuliah dan nilai ujian akhir, serta lama studi
efektif
3. Predikat lulus diberikan seperti dimaksud ayat (1) dan (2) diatas adalah :
a. Dengan pujian (cumlaude), bila :
1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sama atau lebih dari 3,75
2. Tidak mempunyai nilai mata kuliah lebih rendah dari B
3. Menyelesaikan pendidikan program S3 pada program studi yang
diikutinya dalam waktu tidak lebih dari 8 semester kontiniu dan
nilai ujian akhir atau disertasi harus memperoleh nilai A.
b. Sangat memuaskan, bila :
1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,51 samapi 3.75
2. Tidak mempunyai nilai mata kuliah lebih rendah dari B
3. Menyelesaikan Pendidikan Program S-3 pada program studi yang
diikuti dalam waktu tidak lebih dari 10 semester efektif.
c. Memuaskan, bila :
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.00 sampai 3.50 tetapi tidak
memenuhi syarat seperti dimaksud huruf (a) dan (b) diatas.
4. Wisudawan yang lulus dengan predikat dengan pujian dan wisudawan
terbaik diberikan penghargaan oleh Universitas Andalas
Kandidat doktor yang dinyatakan tidak lulus ujian terbuka harus mengulang
kembali paling lama 3 bulan berikutnya.
d. Disertasi dan Penelitian
Oleh karena persyaratan utama penyelesaian program doktor adalah disertasi yang
dihasilkan dari penelitian, didapatkan kesepakatan umum, bahwa proyek
penelitian untuk doktor harus orisinil, memadai, bermakna dan dilakukan secara
mandiri (independently carried out).
Walau pengertian umum, penelitian orisinil (original) menyatakan penelitian yang
belum pernah dilakukan sebelumnya atau menciptakan pengetahuan baru,
Namun demikian, meskipun disertasi tidak boleh menduplikasi atau merupakan
pengulangan atau pencontekan pekerjaan peneliti atau cendikiawan lain (plagiat),
topik, proyek atau pendekatan yang dipergunakan tidak seluruhnya hanya dan
harus berasal dari promovendus tersebut. Promotor atau penasehat atau dosen
lainnya harus mendorong promovendus untuk mencari atau menjajaki topik
penelitian dengan pikiran bahwa promovendus sendiri akan secara mandiri
mengembangkan disertasinya. Promovendus harus mampu menunjukkan bagian
mana dari penelitian yang merupakan pemikirannya sendiri. Kemampuan ini
merupakan indikator kemandirian promovendus tersebut. Kemandirian karya
promovendus dengan demikian terkait dengan orisinalitasnya.
Di dalam keadaan tertentu, dimana pekerjaan penelitian doktor merupakan bagian
dari pekerjaan proyek besar yang dilakukan bersama-sama (proyek kolaborasi atau
penelitian interdisiplin), maka harus jelas ditentukan pekerjaan kepada promovendus.
Diharapkan seorang promovendus mampu menunjukkan bagian mana dari pekerjaan
besar itu merupakan pendapat dan upayanya sendiri.
Sumbangan bermakna (Significant contribution) suatu disertasi doktor terhadap
khasanah ilmu pengetahuan diserahkan kepada penilaian para dosen pembimbing atau
promotor/ kopromotor dan penilai disertasi yang sangat terkait dengan ilmunya. Namun
demikian, tujuan utama penelitian adalah menginduksi mahasiswa kedalam budaya
penelitian, yang diharapkan berkembang menjadi peneliti mandiri (independence) dan
menjadi kolega serta pembimbing dimasa yang akan datang.
Sebagai bukti pengalaman dalam menyusun dan melaksanakan penelitian,
disertasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk. Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas memilih bentuk tradisional, dimana
disertasi merupakan tulisan yang koheren yang terdiri atas pendahuluan, tinjauan pustaka,
kerangka konseptual penelitian dan hipotesis, metode penelitian, hasil penelitian,
pembahasan, kesimpulan dan saran. Dengan bentuk ini, maka disertasi harus dapat : 1).
Mengungkapkan kemampuan mahasiswa calon doktor (promovendus) dalam membatasi
masalah, menganalisis, menginterprestasi dan mensintesis informasi; 2) menunjukkan
pengetahuan promovendus mengenai literature yang berkaitan dengan penelitiannya atau
mengakui (aknowledge) penelitian sebelumnya yang menjadi dasar disertasi tersebut
disusun; 3) menjelaskan metode dan prosedur yang dpergunakan dalam penelitian; 4)
menyajikan hasilnya secara berurutan dan logik dan 5) menunjukkan kemampuan
promovendus mendiskusikan arti dari hasil yang didapat secara lengkap dan koheren.
Di dalam melakukan penelitian dan penulisan disertasi, promotor/ko-promotor
memainkan peranan penting, sehingga diperlukan hubungan pembimbingan yang
didasarkan pada hubungan sosial dan kekuasaan. Hubungan ini sangat penting dalam
upaya mencapai tujuan program doktor dan waktu penyelesaian studi doktor.
Untuk menjadi promotor yang baik, diperlukan pengetahuan tentang apa yang
diharapkan oleh mahasiswa terhadap pembimbing atau promotornya. Untuk itu
promovendus mengharapkan promotor/ko-promotor untuk ; a) memberikan bantuan dan
bimbingan; b) membaca hasil pekerjaan mereka dengan baik jauh hari sebelumnya ; c)
selalu bersedia setiap saat diperlukan oleh promovendus ; d) bersikap ramah, terbuka dan
memberikan dukungan ; e) dapat memberikan kritik yang konstruktif ; f) memiliki
pengetahuan yang baik mengenai bidang penelitan promovendus ; g) mempunyai
perhatian yang cukup terhadap penelitian promovendus dan memberikan bantuan
mendapatkan informasi mengenai bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian
promovendus.
Sebaliknya, pihak promotor / ko-promotor mengharapkan promovendus
berperilaku, antara lain sebagai berikut ; 1) dapat bekerja mandiri ; 2) menyerahkan hasil
karya tulisnya tidak dalam bentuk konsep pertama ; 3) melakukan pertemuan yang teratur
dengan promovendus ; 4) harus jujur dalam melaporkan kemajuan pekerjaannya ; 5)
mengikuti nasehat atau saran yang telah diberikan ; 6) bersemangat dan tekun
mengerjakan tugas.
Dengan adanya hubungan yang baik antara promotor / ko-promotor dan
promovendus, maka diharapkan pencapaian tujuan program doktor dan waktu
penyelesaian studi doktor dapat berjalan dengan baik.
e. Staf Pengajar
1. Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes
2. Prof. dr. Nur Indrawaty Liputo, MSc, PhD
3. Prof. Dr. dr. Delmi Sulastri, MS, SpGK
4. Prof. Dr. dr. Eryati Darwin, PA (K)
5. Prof. Dr. rer. Soz. Nusyirwan Effendi, MA
6. Prof. Dr. Afrizal, MA
7. Dr. Hefrizal Handra, M.Soc
8. Dr. dr. Masrul, MSc, SpGK
9. dr. Hardisman, MHID, Dr.PH (Med)
10. Dr. drs. Alfan Miko, M.Si
11. Dr. dr. Adnil Edwin Nurdin, SpKJ (K)
12. Dr. dr. Rosvita Rasyid, M.Kes
13. dr. Nur Afrainin Syah,.M.Med.Ed, Phd
14. dr. Ilmiawati, PhD
15. Dr. dr. Edison, MPH
16. Dr.dr. Adang Bachtiar, MPH, DSc
Bab 5
Penilaian, Batas Lulus dan Putus Studi
Penilaian
Pada dasarnya Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand memberikan
kebebasan kepada pengajar untuk menentukan cara penilaian, waktu dan jumlah ujian, walaupun
demikian ada beberapa ketentuan umum yang perlu diikuti untuk menjamin mutu akademik
lulusan Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unand.
Ketentuan Umum:
1. Penilaian prestasi akdemik mahasiswa dilakukan melalui evaluasi dengan menganut
prinsip keadilan, relevansi, dan akuntabilitas.
2. Penilaian dapat dilakukan dengan ujian tulis, ujian lisan, atau pembuatan makalah,
laporan kerja atau laporan penelitian yang diikuti dengan tanya jawab.
3. Apabila peserta belum mencapai nilai batas lulus pada penilaian mata ajaran, maka
pengajar berhak menentukan apakah perlu dilakukan ujian perbaikan sebelum nilai
diserahkan ke Koordinator Program Studi. Ujian perbaikan dapat dilakukan dalam bentuk
ujian tulis atau ujian lisan.
4. Hasil penilaian seluruh mata ajaran yang telah diambil peserta (Indeks Prestasi
Kumulatif) akan diberikan pada setiap akhir semester. Nilai yang diberikan adalah nilai
huruf dengan bobot yang setara dengan nilai linier (nilai angka)
5. Peserta yang mendapat nilai C, C+ atau B- diberi kesempatan untuk mengikuti ujian her
6. Peserta yang nilainya kurang dari C (C-, D atau E) tidak dapat mengikuti ujian her
melainkan diharuskan mengulang mata ajaran tersebut.
Penilaian mata ajaran kuliah
1. Dapat dilakukan dengan ujian tulis, pembuatan makalah atau gabungan ujian tulis dan
pembuatan makalah
2. Ujian tulis diberikan dalam bentuk soal esai atau pembahasan aktif (bukan soal pilihan
tunggal atau berganda) yang lebih ditujukan pada pemahaman komprehensif peserta
terhadap ilmu yang dipelajarinya.
3. Lama ujian tulis dihitung dari jumlah SKS mata ajaran tersebut. Lama ujian tulis dalam
satu semester untuk mata ajaran 1 SKS adalah maksimum 2 jam, dan untuk mata ajaran
lebih dari 1 SKS berlaku kelipatannya. Jumlah jam ujian tersebut dapat dibagi dalam
beberapa kali ujian dalam satu semester.
Catatan : soal ujian dibuat dengan mempertimbangkan waktu untuk menjawab soal yang
harus sesuai dengan lama ujian tulis
Nilai lengkap Akhir Semester
Nilai lengkap akhir semester suatu mata kuliah adalah gabungan dari nilai praktikum,
UTS, kuis dan UAS, dan tugas lainnya yang bobotnya ditentukan oleh dosen. Penyerahan nilai
lengkap akhir semester oleh penanggung jawab mata kuliah kepada bagian administrasi
akademik dan kemahasiswaan program pascasarjana fakultas kedokteran, paling lambat satu
minggu setelah pelaksanaan ujian mata kuliah yang bersangkutan.
Nilai lengkap akhir semester suatu mata kuliah dinyatakan dengan nilai mutu (NM) yaitu
A, B, C dan D yang dalam angka mutu (AM) adalah 4,3,2,1, serta dalam sebutan mutu (SM)
secara berturut-turut adalah sangat baik, baik, cukup dan gagal. Hubungan antara Nilai Mutu
(NM), Angka Mutu (AM) dan Sebutan Mutu (SM) adalah sebagai berikut :
Nilai AngkaMutu (NM) Angka Mutu (AM) Sebutan Mutu (SM)
A 4 Sangat Baik
B 3 Baik
C 2 Cukup
D 1 Gagal
Seorang mahasiswa yang tidak atau belum dapat menyelesaikan semua persyaratan tugas-
tugas akademik, tetapi mengikuti ujian akhir semester (UAS) suatu mata kuliah, dengan suatu
alasan yang wajar dan dapat diterima oleh Koordinator Program Studi dapat diberikan nilai
belum lengkap (BL) dengan persetujuan dosen pengasuh mata kuliah yang bersangkutan. Nilai
belum lengkap (BL) seperti dimaksud di atas, harus dilengkapi dalam batas waktu paling lambat
satu bulan semenjak nilai BL tersebut diumumkan, jika dalam batas waktu tersebut mahasiswa
tidak melengkapi nilai BL maka komponen nilai tersebut diberi nilai nol. Nilai akhir dihitung
bersama nilai komponen lain yang ada.
Perubahan nilai belum lengkap (BL) tersebut harus segera diserahkan oleh dosen
pengasuh mata kuliah yang bersangkutan kepada KPS untuk diteruskan kepada Biro
Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) Universitas Andalas. Dalam menentukan
Indeks Prestasi (IP), maka nilai belum lengkap (BL) tidak diperhitungkan. Perhitungan Indeks
Prestasi diatas adalah penjumlahan dari perkalian Angka Mutu dengan Nilai Kredit suatu mata
kuliah dibagi dengan Jumlah Nilai Kredit dari semua mata kuliah yang diambil dalam suatu
semester.
Penilaian mata ajaran seminar
1. Dilakukan pada saat peserta melakukan kegiatan sebagai penyaji makalah.
2. Sebagai penyaji makalah, peserta akan dinilai oleh pengajar yang bertindak sebagai
pembimbing peserta dalam seminar sekaligus moderator seminar, terutama dalam hal isi
dan cara penulisan makalah, penyajiannya serta pengetahuan peserta dalam diskusi
mengenai topik makalah seminar.
Penilaian kerja laboratorium atau kerja lapangan
1. Dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, dengan cara yang sama seperti kuliah,
yaitu dengan ujian tulis. Alternatif kedua, penilaian dilakukan atas laporan kerja yang
dibuat oleh peserta. Alternatif ketiga, penilaian dapat dilakukan dari pengalaman kontak
sehari-hari dengan peserta, ketika melakukan kerja laboratorium atau lapangan.
2. Penilaian juga dapat dilakukan dengan cara kombinasi ketiga alternatif pada butir 1.
Penilaian ujian kualifikasi (prelim) dan tugas akhir
Sebelum melaksanakan tugas akhir mahasiswa diwajibkan mengikuti ujian prelim. Ujian prelim
hanya dapat diikuti bila IPK ≥ 3,00 dengan nilai C maksimal hanya satu mata kuliah.
Ujian prelim ini berbentuk ujian terhadap penguasaan kelompok mata kuliah bidang ilmu
atau ujian kesiapan melaksanakan penelitian disertasi dengan subjek pokok adalah
penilaian terhadap usulan penelitian yang diajukan (seminar hasil penelitian) berdasarkan
ketentuan masing-masing program studi
Hasil ujian prelim keluar dalam bentuk :
o Bagi ujian penguasaan kelompok mata kuliah keahlian, hasilnya adalah : lulus dan
tidak lulus
o Bagi ujian yang menguji kesiapan mahasiswa melaksanakan penelitianb, hasilnya
adalah : lulus tanpa perbaikan, lulus dengan perbaikan dan tidak lulus
Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian prelim harus mengulang setelah hasil
ujian diumumkan, paling cepat satu bulan setelah pengumuman
Kesempatan untuk mengulang ujian prelim ini hanya diberikan dua kali
Mahasiswa yang sudah menyelesaikan ujian prelim diharuskan untuk mempresentasikan
makalah kemajuan kegiatan penelitian yang dilakukan minimal satu kali persemester. Presentasi
(seminar) tersebut dihadiri komisi pembimbing dan mengundang dosen, mahasiswa, dan/atau
peneliti baik dari Unand maupun dari perguruan tinggi dan lembaga penelitian lain yang terkait
dengan topik makalah mahasiswa yang bersangkutan.
Ujian Akhir
Setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan program studinya, wajib menyelesaikan tugas akhir
yang merupakan bagian dari ujian akhir. Tugas akhir adalah hasil penelitian yang ditulis dalam
bentuk disertasi. Penelitian dapat dilakukan di laboratorium, dan atau lapangan. Sebelum
melakukan penelitian, mahasiswa diharuskan menulis rencana penelitian dan telah diseminarkan
(kolokium). Hasil penelitian diseminarkan sebelum ujian akhir. Pelaksanaan seminar ditentukan
dan diatur oleh program pascasarjana dengan memperhatikan usul Ketua Komisi Pembimbing.
Setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan program studi harus menempuh ujian akhir. Setiap
mahasiswa diperkenankan mengikuti ujian akhir bila telah memenuhi syarat-syarat administratif
dan akademik sebagai berikut :
Terdaftar pada semester berjalan dengan memenuhi semua ketentuan yang berlaku.
Telah mengumpulkan jumlah minimal sks yang disyaratkan untuk program studi yang
bersangkutan.
Mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) paling kurang 3,00.
Nilai C paling banyak 1 buah
Telah mempublikasikan minimal satu tulisan dalam jurnal ilmiah Internasional bereputasi
dan atau sudah dipresentasikan pada seminar Internasional terindex scopus.
Nilai TOEFL tidak kurang dari 475.
Ujian akhir seperti dimaksud diatas berbentuk ujian komprehensif terdiri atas ujian tertutup dan
terbuka. Tim penguji terdiri dari Komisi Pembimbing, Koordinator Program Studi dan sekurang-
kurangnya dua penguji undangan yang ditunjuk oleh Dekan Fakultas Kedokteran berdasarkan
usulan Koordinator Program Studi dengan mempertimbangkan usulan Komisi Pembimbing.
Ujian tertutup dipimpin oleh Koordinator Program Studi.
Ujian terbuka dipimpin oleh Dekan Fakultas Kedokteran.
Tim penguji ujian terbuka terdiri dari Komisi Pembimbing, Koordinator Program Studi, Dekan
Fakultas Kedokteran, Rektor dan penguji dari luar Universitas Andalas serta yang diundang
untuk itu.
Hasil Ujian Akhir
1. Hasil ujian akhir dinyatakan dalam bentuk :
a. Lulus tanpa perbaikan disertasi
b. Lulus dengan perbaikan disertasi
c. Tidak lulus
2. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian akhir dapat diberi kesempatan
mengulangi ujian sesuai dengan kesepakatan Tim Penguji.
3. Setiap mahasiswa yang telah lulus ujian akhir diwisuda sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Universitas Andalas.
4. Setiap mahasiswa yang telah diwisuda berhak memakai gelar akademik sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Putus Studi (Drop Out)
Putus studi akan diberlakukan pada mahasiswa apabila :
1. Pada semester I tidak mengikuti perkuliahan lebih dari 50%.
2. Peserta yang telah melewati perkuliahan selama 12 semester.
3. Usul untuk putus studi disampaikan melalui surat resmi dari Koordinator Program Studi
ke Dekan Fakultas Kedokteran.
Penyerahan Ijazah
Apabila lulusan telah menyerahkan buku disertasi yang defenitif, yaitu disertasi yang sudah
diterima oleh Tim Penguji disertasi dan ditandatangani oleh Tim Pembimbing Disertasi, maka
berhak untuk :
1. Mendapatkan ijazah kelulusan.
2. Mengikuti wisuda yang diselenggarakan oleh Universitas Andalas dan wisuda program
pascasarjana yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
3. Mendapat transkrip akademik.
Persyaratan untuk buku disertasi yang defenitif tercantum dalam Panduan Penulisan Disertasi.
Catatan :
Disertasi definitif harus diserahkan sesuai waktu yang ditentukan pada waktu ujian akhir
disertasi.
Selama buku disertasi definitif belum diserahkan maka peserta tetap diharuskan
memenuhi kewajiban administrasi sesuai ketentuan.
Apabila buku disertasi definitif diserahkan setelah masa studi melampaui 6 semester,
maka peserta tetap dianggap putus studi.
Peserta diharuskan menyerahkan 5 eksemplar buku disertasi dan 1 soft copy disertasi
kepada Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas.