PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPUSTAKAAN ... - digilib.uns.ac…/Pelest... · perpustakaan.uns.ac.id...
Transcript of PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPUSTAKAAN ... - digilib.uns.ac…/Pelest... · perpustakaan.uns.ac.id...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA DI PUSAT
PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI
PERTANIAN (PUSTAKA), KEMENTERIAN PERTANIAN RI
( SUATU KAJIAN OBSERVASI FUMIGASI BAHAN PUSTAKA KERTAS )
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam
Memperoleh sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md) Dalam
Bidang Ilmu Perpustakaan
Disusun oleh:
SITI ROHANA
(D1808044)
PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERSETUJUAN
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan
dihadapan Panitia Ujian Tugas Akhir Program Diploma III Perpustakaan Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Hari : Rabu
Tanggal : 01 Juni 2010
Pembimbing
Drs. Harmawan, M.Lib NIP. 19580227 198601 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN
Telah dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Tugas Akhir Program
Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan dalam
memperoleh sebutan vokasi Ahli Madya (A.Md), pada :
Dewan Penguji
Hari : Kamis
Tanggal : 09 Juni 2011
Penguji I
Drs. H. Marsudi, MS NIP. 19550823 198303 1 001
Penguji II
Drs. Harmawan, M.Lib NIP. 19580227 198601 1 001
Mengesahkan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan
Prof. Drs. Pawito, Ph. D NIP. 19540805 198503 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya mahasiswa Program Studi Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik UNS yang bertanda tangan dibawah ini,
NAMA : Siti Rohana
NIM : D1808044
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir
JUDUL : Pelestarian Bahan Pustaka Di Pusat Perpustakaan Dan
Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka), Kementerian
Pertanian RI (Suatu Kajian Observasi Fumigasi Bahan
Pustaka Kertas)
PEMBIMBING : Drs, Harmawan, M.Lib
TANGGAL DIUJI :
Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) yang saya susun adalah benar-benar
karya saya sendiri. Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas
termasuk pencabutan gelar Vokasi yang telah saya peroleh.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
apabila dikemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup
menanggung segala konsekuensinya.
Surakarta, 01 Juni 2011
Siti Rohana (D1808044)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai Sivitas Akademik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Saya yang bertanda tangan di bawah ini: NAMA : Siti Rohana NIM : D1808044 Program Studi : Perpustakaan Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jenis Karya : Tugas Akhir Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sebelas Maret Surakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas Tugas Akhir saya yang berjudul: Pelestarian Bahan Pustaka Di Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka), Kementerian Pertanian RI (Suatu Kajian Observasi Fumigasi Bahan Pustaka Kertas) beserta instrument /desain/perangkat (jika ada). Berhak menyimpan, mengalihkan bentuk, mengalihmediakan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), merawat, serta memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis (Autor) dan Pembimbing sebagai co Autor atau pencipta dan juga sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya secara sadar tanpa paksaaan dari pihak manapun.
Surakarta, 01 Juni 2011
Siti Rohana (D1808044)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
Jangan memikirkan masalah mu, tapi pikirkanlah SOLUSI dari masalah mu itu.
--Penulis--
Mimpi terkadang menjadi misteri yang tersembunyi.
--Penulis—
Hidup bukan untuk mengeluh dan mengaduh.
--W. S. Rendra--
Yang terpenting bukan seberapa besar mimpimu, namun seberapa besar kamu untuk
mimpimu itu.
--The Dreamers--
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
^tÜçt |Ç| átçt ÑxÜáxÅut{~tÇ âÇàâ~M DA UtÑt~ wtÇ \uâ àxÜv|Çàt çtÇz áxÄtÄâ
ÅxÅuxÜ| ÑxÜ{tà|tÇ wtÇ wÉtÇçt âÇàâ~~âA EA ̂ t~t~@~t~t~ wtÇ áxÄâÜâ{ ~xÄâtÜzt
uxátÜ~â çtÇz áxÄtÄâ ÅxÅuxÜ| wâ~âÇztÇ âÇàâ~âA
FA TÄÅtÅxàxÜ~âA GA ft{tutà „ át{tutà àxÜv|ÇàtA HA ^x~tá|{~â IA WtÇ Åtát wxÑtÇ~âA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Pelestarian Bahan Pustaka Di Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka), Kementerian Pertanian RI
(Suatu Kajian Observasi Fumigasi Bahan Pustaka Kertas)
Oleh: Siti Rohana (D.1808044)
Fisik dari bahan pustaka tentu bisa rusak dimakan usia. Maka, perlu diadakan pelestarian bahan pustaka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan-kegiatan pelestarian bahan pustaka di Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Kementerian Pertanian RI.
Penulisan Tugas Akhir ini menggunakan metode penelitian kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan dibagian pelestarian khususnya fumigasi. Yang menjadi permasalahan adalah apa saja kegiatan pelestarian di PUSTAKA? Mengapa pelaksanaan fumigasi diserahkan kepada pihak ketiga? Dan bagaimana langkah-langkah pelaksanaannya serta fumigan apa yang dipakai?.
Upaya pelestarian yang dilakukan antara lain: Fumigasi, Laminasi, Penjilidan dan Alih Media. Salah satu kegiatan pelestarian adalah fumigasi. Penggunaan bahan kimia yang berbahaya dalam fumigasi, membuat perlu kalau fumigasi ditangani oleh orang yang ahli dalam bidangnya dan bersertifikat. Apalagi setelah dikeluarkannya Undang-Undang larangan penggunaan methyl bromide yang tercantum pada Peraturan Menteri Pertanian, Nomor: 37/Permentan/OT.140/7/2009 tentang: penggunaan pestisida berbahan aktif metil bromida untuk tindakan perlakuan karantina tumbuhan dan perlakuan pra pengapalan. Karena pada umumnya perpustakaan melakukan fumigasi menggunakan bahan kimia aktif methyl bromide.
Sebagai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyelesaian masalah adalah dengan menyerahkan kegiatan fumigasi kepada pihak ketiga yang mempunyai ijin dan sertifikat yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan dan Badan Karantina Pertanian. Namun Pelaksanaan fumigasi dan laminasi yang diserahkan pihak ketiga dapat menumpulkan keterampilan pustakawan bagian preservasi/preservator karena semua kegiatan sudah dilakukan oleh pihak ketiga. Sehingga, sebisa mungkin di usahakan ada pustakawan yang ikut langsung waktu kegiatan fumigasi berlangsung sebagai pembelajaran bagi pustakawan langsung dari ahlinya.
(Keyword; konservasi, fumigasi, fumigan, methyl bromide)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Assalamuálaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
“PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA DI PUSTAKA (PUSAT
PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN),
KEMENTERIAN PERTANIAN RI (SUATU KAJIAN OBSERVASI FUMIGASI
BAHAN PUSTAKA KERTAS)” ini dengan segenap kemampuan yang penulis
miliki, sehingga dapat selesai sampai batas waktu yang telah ditentukan.
Penulisan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi pada Program Studi Diploma III Perpustakaan.
Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, penulisan Tugas
Akhir ini tidak dapat terselesaikan. Atas tersusunnya Tugas Akhir ini tidak lupa
penulis mengucapkan terima kasih dan rasa syukur kepada Allah SWT yang selalu
memberikan rahmat dan ridho-Nya serta ucapan terima kasih kepada:
1. Allah SWT , yang telah memberikan rahmat dan hidayah selama penulis
mengerjakan Tugas Akhir.
2. Bapak Drs. H. Supriyadi, SU. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
3. Bapak Drs. Harmawan, M. Lib. selaku pembimbing dalam penulisan
Tugas Akhir dan juga selaku Penguji II yang telah memberikan banyak
bantuan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
4. Bapak Drs. H. Marshudi, MS. Selaku Penguji I dan Pembantu Dekan
II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
5. Bapak Drs. Alexius Ibnu Muridjal, M. Si. Selaku ketua program studi DIII
Perpustakaan UNS yang telah memberikan dukungan sepenuhnya dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
6. Bapak dan Ibu Dosen jurusan DIII Ilmu Perpustakaan FISIP Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan
pengetahuan kepada penulis.
7. Bapak IR. Hasyim Asyari, MM. selaku Kepala Bagian Umum Pusat
Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA),
Kementerian Pertanian RI yang telah memberikan ijin kepada penulis
untuk Praktek Kerja Lapangan.
8. Bapak Drs. Maksum, M.SI. selaku Pimpinan Sub Bagian Perpustakaan di
Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA),
Kementerian Pertanian RI yang telah memberikan ijin kepada penulis
untuk Praktek Kerja Lapangan.
9. Ibu Vivit Wardah Rufaidah, S, SI, MP. selaku pembimbing saat penulis
melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan PUSDOKINFO di Pusat
Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
10. Seluruh staf dan karyawan Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi
Pertanian (PUSTAKA)
11. Seluruh teman – teman kost di Al-Banna, Yosorini dan Khotimah
semuanya yang menemani hari-hari selama menempuh kuliah di Solo.
12. Seluruh teman-teman D3 Perpustakaan FISIP UNS yang berjuang bersama
selama 3 tahun ini.
13. Semua pihak yang telah membantu dan memudahkan penulisan dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi pembaca yang
berkepentingan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kedepannya agar lebih baik lagi.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
PERSETUJUAN .................................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................................................... iii
PERNYATAAN ..................................................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................ v
MOTTO ................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN .................................................................................. vii
ABSTRAK ............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ........................................................................... ix-xi
DAFTAR ISI .......................................................................................... xii-xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvi
DAFTAR BAGAN ................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1-4
1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 4
1.3. Tujuan Dan Manfaat Penulisan ............................................ 5-6
1.4. Metode Pengumpulan Data .................................................. 6-7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian ............................................................................. 8-9
2.2. Fumigasi ............................................................................... 10-13
2.3. Laminasi ............................................................................... 13-14
2.4. Penjilidan .............................................................................. 15-16
2.5. Alih Media ............................................................................ 16-19
2.6. Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka ................................ 19-24
2.7. Pembentukan Bagian Preservasi .......................................... 24-25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN
INFORMASI TEKNOLOGI PERTANIAN (PUSTAKA),
KEMENTARIAN PERTANIAN RI
3.1. Sejarah Singkat ................................................................... 26-28
3.2. Visi Dan Misi ..................................................................... 29
3.3. Tugas, Fungsi, Dan Program Kerja .................................... 29-30
3.4. Koleksi ............................................................................... 31-33
3.5. Layanan .............................................................................. 33-35
3.6. Struktur Organisasi ............................................................ 36
3.7. Denah Kantor ..................................................................... 37
3.8. Sumber Daya Manusia ....................................................... 38-39
3.9. Sarana Dan Prasarana ......................................................... 39-40
3.10. Gedung/Ruangan .............................................................. 41
3.11. Promosi ............................................................................ 41
3.12. Sistem Pengolahan ........................................................... 42
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH
4.1. Analisis Masalah .................................................................. 43-57
4.2. Hambatan-Hambatan ............................................................ 57-58
4.3. Pemecahan Masalah ............................................................ 58-59
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan ......................................................................... 60-61
5.2. Saran .................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 62-63
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Jumlah Pegawai PUSTAKA Berdasarkan Status Kepegawaian
................................................................................................................. 38
2. Tabel 2 Jumlah Pegawai PUSTAKA Berdasarkan Pendidikan .......... 39
3. Tabel 3 Sarana dan Prasarana di PUSTAKA ...................................... 40
4. Tabel 4 Gedung/Ruangan di PUSTAKA ............................................ 41
5. Tabel 5 Sistem Pengolahan di PUSTAKA.......................................... 42
6. Tabel 6 Kelebihan Dan Kekurangan Fumigasi ................................... 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1 PPE (Personal Protectuve Equipment) ............................... 47
2. Gambar 2 Beberapa Koleksi yang di Laminasi ................................... 54
3. Gambar 3 Peralatan dan Perlengkapan Penjilidan .............................. 56
4. Gambar 4 Alat Penghancur Kertas ...................................................... 57
5. Gambar 5 Beberapa Koleksi Antiquariat/Koleksi Kuno ..................... 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Struktur Organisasi PUSTAKA ................................................ 36
Bagan 2 Denah Kantor PUSTAKA......................................................... 37
Bagan 3 Diagram Pengelolaan File Hasil Digitasi .................................. 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Magang
Lampiran 2 Surat Keterangan Mahasiswa
Lampiran 3 Surat Penerimaan Permohonan Magang
Lampiran 4 Surat Tugas
Lampiran 5 Surat Keterangan Magang PUSDOKINFO
Lampiran 6 Jadwal Magang PUSDOKINFO
Lampiran 7 Form Penilaian Kuliah Kerja PUSDOKINFO
Lampiran 8 Formulir Pemesanan Koleksi
Lampiran 9 Buram Katalogisasi
Lampiran 10 Permintaan Fotokopi
Lampiran 11 Permintaan Cetak/Print Out
Lampiran 12 Sheet Agris
Lampiran 13 Lembar Disposisi
Lampiran 14 Surat Konsultasi Konservasi Koleksi
Lampiran 15 Surat Kerjasama Preservasi
Lampiran 16 Foto Gedung PUSTAKA
Lampiran 17 Surat Penawaran Fumigasi
Lampiran 18 Surat Pertukaran Bahan Pustaka
Lampiran 19 Contoh Kartu Pegawai PUSTAKA
Lampiran 20 Standart operating Procedure (SOP) Digitasi Bahan Pustaka
Antiquariat
Lampiran 21 Standart operating Procedure (SOP) Penjilidan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM DIPLOMA III PERPUSTAKAAN
Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta Telp. 648379
PERSETUJUAN REVISI
NAMA : Siti Rohana
NIM : D1808044
JURUSAN : DIII PERPUSTAKAAN
JUDUL TUGAS AKHIR : Pelestarian Bahan Pustaka Di Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka), Kementerian Pertanian RI (Suatu Kajian Observasi Fumigasi Bahan Pustaka Kertas)
PANITIA PENGUJI
No. Nama Jabatan Tgl. Persetujuan
Tanda Tangan
1. Drs. H. Marshudi, MS Penguji 1
2. Drs. Harmawan, M. Lib Penguji 2
Surakarta, Juli 2011 Ketua Program DIII Perpustakaan
Drs. Haryanto, M.Lib NIP. 19600613 198601 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahan pustaka yang berupa buku, terbitan berkala (surat kabar,
majalah, jurnal dan sebagainya), serta bahan audio-visual seperti kaset,
video dan sebagainya menyimpan berbagai informasi yang urgen dan
merupakan hasil budaya cipta manusia. Informasi yang tersimpan dalam
bahan pustaka tak terhitung jumlahnya, sehingga ada ungkapan: Tak akan
cukup tinta sesamudera untuk mencatat ilmunya Allah.
Fisik dari bahan pustaka tentu bisa rusak dimakan usia. Beberapa
faktor pengrusak bahan pustaka antara lain disebabkan oleh manusia,
insekta, debu, jamur, banjir, kebakaran, noda makanan dan minuman,
pemudaran warna kertas, kerapuhan, rendahnya mutu barang dan faktor-
faktor yang lainnya. Karena berbagai kemungkinan diatas maka perlu
diadakan pelestarian bahan pustaka untuk menyelamatkan nilai informasi
yang tersimpan didalam bahan pustaka. Mengingat Indonesia yang
beriklim tropis juga berbagai bencana yang sering terjadi, maka perawatan
bahan pustaka perlu mendapat perhatian.
Indonesia, terutama di tempat yang mempunyai tingkat
kelembaban yang tinggi memicu tumbuhnya jamur dimana-mana. Selain
itu, bahan pustaka juga rawan dari kuman, serangga, dan lainnya. Maka,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
perlu diadakan pengasapan bahan pustaka dengan bahan kimia tertentu.
Kegiatan yang bisa dilakukan untuk mencegah kerusakan bahan pustaka
antara lain: Fumigasi, Deadifikasi, Laminasi, Enkapsulasi, Laminasi dan
sebagainya.
Menurut Karmidi Martoatmodjo, Ph, D. (1999:96), fumigasi
adalah:
“Salah satu cara melestarikan bahan pustaka dengan cara mengasapi bahan pustaka agar jamur tidak tumbuh, binatang mati, perusak bahan pustaka lainnya terbunuh.”
Secara kimia kertas tidak lain adalah kumpulan fiber selulosa yang
dihasilkan dari proses pulping sehingga kayu menjadi bentuk terurai serat
kayu dalam bentuk polimer selulosa dan diikuti dengan proses
pengelentangan hingga akhirnya menjadi kertas. Berdasarkan asal bahan
dan proses pembuatan kertas, material kertas adalah bahan yang unik
karena berupa bahan organik dengan sumber bahan baku berupa polimer
selulosa yang ketersediaannya tertinggi di alam.
Dalam kehidupan manusia, kertas digunakan dalam berbagai
ragam penggunaan mulai sebagai media menulis, bahan pembersih
(tissue), bahan kemasan, dan lain-lain. Tingginya ragam penggunaan
kertas tidak dapat dilepaskan dari sifat unik kertas sebagai material
organik. Namun, dibalik keunggulannya, kertas memiliki sifat mudah
mangalami deteriosasi atau kemunduran kualitas. Kemunduran kualitas
kertas dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, faktor biologis maupun
faktor non biologis. Kemunduran kualitas kertas akibat faktor perusak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
biologis terjadi karena dua alasan, yaitu 1) kertas merupakan sumber
bahan makanan. Beberapa jenis serangga seperti rayap dan kumbang
menggunakan selulosa sebagai sumber makanannya, demikian juga
beberapa jenis kutu buku dan silverfish; 2) kertas sebagai substrate dan
sumber makanan bagi organisme. Dalam kondisi lembab, kertas
merupakan substrate yang baik bagi berbagai jenis jamur.
Faktor biologis yang menyebabkan kerusakan pada kertas secara
garis besar adalah jamur (mould), serangga, dan rodent. Sementara
kerusakan non biologis terdiri dari kerusakan akibat temperatur dan
kelembaban; cahaya; serta polutan udara.
Tentunya dampak deteriorasi oleh faktor biologis maupun non
biologis akan memberikan kerugian karena hilangnya nilai gunakertas.
Kerugian menjadi tidak ternilai apabila kertas yang rusak merupakan arsip
atau dokumen-dokumen penting dan berharga.
Perpustakaan merupakan penyimpan informasi dan khazanah
budaya bangsa. Sifat fisik bahan pustaka yang mudah rusak dan bisa
dimakan usia perlu dirawat dan dilestarikan. Perawatan bahan pustaka
tidak hanya dilakukan untuk melestarikan koleksi-koleksi lama, koleksi
baru pun juga perlu mendapatkan perawatan sejak dini. Namun dilapangan
perawatan koleksi kuno lebih didahulukan karena menyimpan nilai historis
dan susah mendapatkan pengganti yang sama. Begitu berperannya
pelestarian bahan pustaka dalam menyimpan informasi, nilai historis, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat membuat pelestarian bahan
pustaka perlu dilakukan dengan berkesinambungan dan hati-hati.
Oleh karena itu, dalam menulis Tugas Akhir ini, penulis
mengambil judul “PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA DI PUSAT
PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN
(PUSTAKA), KEMENTERIAN PERTANIAN RI (SUATU KAJIAN
OBSERVASI FUMIGASI BAHAN PUSTAKA KERTAS).”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengambil beberapa
rumusan masalah mengenai pelestarian bahan pustaka (Observasi
fumigasi) di Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian
(PUSTAKA) yang dibahas dalam laporan ini antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana kegiatan pelestarian bahan pustaka di Pusat Perpustakaan
Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA)?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan penulis mengangkat tema mengenai pelestarian bahan pustaka
(Observasi fumigasi) di Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi
Pertanian (PUSTAKA) dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
1. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya
pelestarian bahan pustaka di Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran
Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Kementerian Pertanian RI.
Manfaat dalam penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut:
1. Penulis dapat memahami lebih dalam menganai pelestarian bahan
pustaka terutama fumigasi di Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran
Teknologi Pertanian (PUSTAKA).
2. Pembaca dapat mengetahui tata pelaksanaan fumigasi sehingga
diharapkan bergua untuk pengembangan pelestarian bahan pustaka di
Indonesia.
3. Penulis dan pembaca Tugas Akhir ini dapat memberikan saran
terhadap pelaksanaan pelestarian bahan pustaka (Observasi fumigasi)
di Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian
(PUSTAKA).
1.4. Metode Pengumpulan Data
Kuliah Kerja PUSDOKINFO dilaksanakan di Pusat Perpustakaan
Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Jalan Ir. Djuanda
Nomor 20, Bogor. Selama 6 minggu, mulai tanggal 21 Februari hingga 01
April 2011. PKL tersebut dilaksanakan setiap hari senin-jum’at pukul
07.30-14.00 WIB.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data guna
penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1.4.1. Metode Observasi
Menurut Moh. Pabundu Tika (1996; 67-68) metode observasi
adalah:
“cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada obyek penelitian”.
Penulis mengamati langsung pelaksanaan pelestarian bahan
pustaka di PUSTAKA Bogor. Penulis juga ikut langsung dalam kegiatan
tersebut.
1.4.2. Metode Wawancara atau Interview
Pengertian DR. Irawan Soeharto (2008:67-68), metode wawancara
(interview) adalah:
“pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape recorder)”
Saat magang, penulis melakukan tanyajawab kepada pegawai-
pegawai yang bersangkutan. Penulis mengajukan pertanyaan-pertanyaan
mengenai pelaksanaan fumigasi bahan pustaka kepada Bapak Ir Eka
Kusmayadi, M.Hum selaku pegawai bidang pelestarian bahan pustaka, Ibu
Vivit Wardah Rufaidah S. Si, MP. selaku pembimbing magang, serta
pegawai lainnya yang bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
1.4.3. Metode Kepustakaan
Menurut Mestika Zed ( 2004:03) mengemukakan bahwa:
“riset kepustakaan atau serinng juga disebut studi pustaka, ialah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.”
Penulis mencari berbagai literasi yang membahas tentang
pelestarian bahan pustaka. Kemudian penulis menggunakan berbagai
literasi tersebut dan juga berbagai literasi lain yang mendukung untuk
kepenulisan Tugas Akhir ini.
1.4.4. Metode Dokumentasi
Menurut Lasa HS. (2009:68) menjelaskan bahwa dokumentasi
adalah:
“teknik pengumpulan data yang diperoleh dari sumber yang berupa catatan, transkrip, buku, majalah, notulen rapat, prasasti, agenda yang tertulis, tercetak, atau terkam.”
Dalam mengumpulkan data yang diperlukan, penulis mencari data-
data pendukung dari berbagai dokumen yang dimiliki kantor ini. Baik dari
brosur-brosur, dokumen-dokumen dari bagian sirkulasi, bagian
pengolahan, bagian pelestarian, bagian keuangan, bagian kepegawaian dab
berbagai foto yang diambil saat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
(PKL).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
Wendy Smith dalam Widodo H. Wijoyo (2010) menyatakan bahwa
Konservasi (conservation) dan preservasi (preservation) memiliki nilai
yang sama untuk istilah pemeliharaan dokumen.
Preservation: semua kegiatan yang bertujuan memperpanjang umur
bahan pustaka dan informasi yang ada di dalamnya.
Conservation: kegiatan yang meliputi perawatan, pengawetan dan
perbaikan bahan pustaka oleh konservator yang profesional
Resoration: kegiatan konservasi yang memperbaiki bahan pustaka
yang rusak agar kondisinya seperti asli.
Nurhaidi Magetsari, dkk (1992:45) Pengawetan (preservation)
Diartikan: 1. fungsi primer suatu penyimpanan arsip untuk memberikan
fasilitas secukupnya untuk perawatan, perlindungan, dan pemeliharaan
arsip macam apa pun (dalam kearsipan); 2. perlakuan khusus, baik
tersendiri maupun kolektif yang diberikan untuk perbaikan, perlindungan,
dan pemeliharaan arsip.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Widodo H. Wijoyo (2010) mengemukakan mencegah kerusakan
pada dokumen dapat dilakukan dengan beberapa cara;
1. Karena faktor lingkungan
Menjaga suhu udara 20-24 Derajat Celcius.
Perlu perlindungan terhadap sinar matahari langsung, atau
dijauhkan dari cendela
Memasang AC untuk mengurangi/menghindari pencemaran udara.
Memeriksa bahan pustaka secara periodik untuk mencegah
kerusakan dari tumbuhan dan serangga
Rak sebaiknya terbuat dari bahan anti karat dan anti serangga
Bahan pustaka yang kena air perlu segera dikeringkan (hindari
penjemuran dengan sinar matahari)
2. Karena faktor manusia: perlu penyadaran dan penyuluhan tentang
penanganan dan penggunaan bahan pustaka, baik pustakawan dan
pengguna.
2.2. Fumigasi
Fumigasi, Deadifikasi, Laminasi dan Enkapsulasi, Penjilidan, dan
Alih Bentuk merupakan kegiatan dalam pelestarian dan pemeliharaan
bahan pustaka. Lasa HS. (2010:88), mendefinisikan Fumigasi-Fumigation
adalah pengasapan bahan kertas/ book materials dengan uap atau gas
beracun untuk membunuh jamur atau serangga yang tumbuh berkembang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
pada kertas itu. Kata fumigasi berasal dari bahasa latin fumigare yang
berarti pengasapan. Sedangkan bahan-bahan kimia yang digunakan untuk
mensterilkan dokumen disebut fumigan.
Daryono (2009) menyatakan, fumigasi: mencegah, mengobati dan
mensterilkan bahan pustaka. Mencegahan kerusakan bahan pustaka yang
disebabkan oleh jamur dapat dilakukan dengan:
- Melakukan fumigasi bahan pustaka.
- Memeriksa buku secara berkala.
- Membersihkan tempat penyimpanan.
- Menurunkan suhu udara.
- Susunan tidak terlalu rapat, supaya ada sirkulasi udara
Ruang fumigasi harus bersih dan kering. Lantai atau dinding harus
dipastikan dalam keadaan yang baik, tidak ada yang bocor/retak. Karmidi
martoatmojo (1999:98), menyatakan pekerjaan fumigasi harus dilengkapi
dengan:
a. Ruang, lemari, atau kotak tertentu.
b. Perlengkapan petugas seperti topeng penahan gas, baju
laboratorium, dan sarung tangan.
c. Bahan kimia untuk proses pengasapan.
d. Kipas angin atau blower dan alat pembersih ruang lainnya.
Barang yang digunakan untuk menempatkan buku-buku yang akan
difumigasi ialah lemari atau kotak atau ruang kedap gas. Karmidi
Martoatmodjo (1999:99) menyebutkan beberapa cara fumigasi yang dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
dipilih sesuai dengan keperluan dan kondisi bahan pustaka serta
jumlahnya sebagai berkut:
a. Fumigasi untuk buku-buku yang berjumlah besar. Tempat
mengadakan fumigasi ialah seluruh gedung atau seluruh ruangan
penyimpanan bahan pustaka. Bahan kimia yang digunakan ialah
Hidrogen Cyanide, Carbon Disulphide, atau Methyl Bromide.
b. Fumigasi untuk beberapa ratus buku. Ruangan yang digunakan untuk
keperluan fumigasi ini ialah ruangan khusus yang dihampa udarakan
(divakumkan). Bahan kimiawi yang digunakan ialah ethylene oxide
dan carrbon dioxide.
c. Fumigasi untuk beberapa ratus buku. Ruang yang digunakan untuk
keperluan fumigasi ini ialah ruangan khusus, sedangkan bahan kimia
yang digunakan ialah methyl bromide.
d. Fumigasi untuk beberapa buah buku, tempat yang dipergunakan
untuk keperluan ini ialah lemari yang tidak dapat masuk udara, kotak
atau kaleng biskuit yang tertutup. Bahan kimia yang digunakan ialah
kristal paradichlorobenze.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pelaksanaan fumigasi
disesuaikan dengan kondisi ruangan dan peralatan yang dimiliki oleh
perpustakaan dan bahan kimia yang dipergunakan. Karmidi Martoatmodjo
(1999:98) mengemukakan bahwa bahan kimia yang dipergunakan untuk
fumigasi adalah bahan beracun yang berbahaya bagi manusia. Karena itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
setelah diadakan fumigasi ruangan harus dibersihkan dari bahan kimia
tersebut dengan menggunakan kipas angin blower untuk pembuangan gas.
Sesudah itu dimasukkan udara bersih dengan menggunakan blower
penyerap udara bersih. Biarkan selama 24 jam. Kemudian bahan pustaka
diambil dari tempat fumigasi, dibersihkan. Bahan pustaka dapat disusun
kembali ke rak semula. Rak tersebut harus disemprot dahulu dengan
insektisida agar bebas kuman. Berhasil tidaknya fumigasi tergantung dari
jenis bahan kimia yang dipergunakan, konsentrasi gas dalam ruangan
tertutup yang dipergunakan, dan lama proses fumigasi tersebut.
Sedangkan Karmidi Martoatmodjo (1999:96), menyebutkan
beberapa jenis bahan kimia yang digunakan untuk proses fumigasi adalah
sebagai berikut:
a. Hidrocianide
b. Carbon disulphine
c. Methyl bromide
d. Ethylene dibromide
e. Ethylene oxide
f. Sulphur fluoride
g. Campuran ethylene oxide dan carbon dioxide
h. Kristal paradi chlorobenzene
i. Kristal thymol
j. Kilopetra
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Tidak satu pun bahan kimia dapat dipakai tanpa alat pengaman
atau tanpa arahan oleh orang yang berpengalaman atau berpendidikan
dalam bidang ini. Fumigasi harus dilakukan oleh orang yang profesional
dalam bidang itu dan harus disertai sertifikat.
2.3. Laminasi
Bahan pustaka yang pada umumnya terbuat dari kertas perlu
dirawat dengan baik. Dengan seiringnya waktu kertas mudah lapuk
dimakan usia, untuk menangani kelapukan dapat diatasi dengan laminasi
atau mengenkapsulasi kertas tersebut supaya kertas terlindungi. Karmidi
Martoatmodjo (1999:111) memberi pengertian bahwa laminasi artinya
melapisi bahan pustaka dengan kertas khusus, agar bahan pustaka menjadi
lebih awet. Proses keasaman yang terjadi pada kertas dapat dihentikan
oleh pelapis yang terdiri dari film oplas, kertas cromton, atau kertas
pelapis lainnya.
Biasanya kertas atau bahan pustaka yang dilaminasi adalah yang
sudah tua dan sudah bewarna kuning coklat. Daryono (2009)
menyebutkan:
Untuk memperpanjang umur bahan pustaka perlu diadakan
pelapisan atau laminasi, terutama bahan pustaka yang lapuk atau robek
sehingga menjadi tampak kuat atau utuh kembali. Ada 2 cara laminasi
yaitu laminasi dengan mesin dan dengan cara manual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Cara lain selain laminasi adalah enkapsulasi. Enkapsulasi adalah
salah satu cara melindungi kertas dari kerusakan fisik misalnya rapuh
karena umur. Yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan enkapsulasi
adalah kertas harus bersih, kering dan bebas asam.
Karmidi Martoatmodjo (1999:113) mengemukakan bahwa
perbedaan antara laminasi dan enkapsulasi ialah bahwa pada laminasi,
bahan pustaka menempel dengan pembungkusnya, sedangkan pada
enkapsulasi bahan pustaka tidak menempel, sehingga kalau diperlukan,
bahan pustaka bisa diambil dengan utuh, dengan cara mengunting bagian
tepi plastik pelindungnya.
2.4. Penjilidan
Bahan pustaka yang rusak seperti isi buku, lem atau jahitan yang
lepas, sampul yang sudah rusak dapat diperbaiki dengan menjilid kembali.
Selain untuk tujuan perbaikan, penjilidan juga dilakukan untuk
menghimpun terbitan berseri, brosur, pamflet, atau lembaran-lembaran
lepas. Karmidi Martoatmodjo(1999:123) mengemukakan bahwa pada
dasarnya penjilidan merupakan pekerjaan menghimpun atau
menggabungkan lembaran-lembaran lepas menjadi satu, yang dilindungi
oleh ban atau sampul..
Untuk buku-buku yang telah mengalami kerusakan, perlu segera
dilakukan penjilidan ulang, agar nilai informasi yang ada didalamnya tidak
hilang, sehingga buku yang telah diperbaiki dengan penjilidan ulang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
tersebut dapat dimanfaatkan kembali oleh pengguna perpustakaan.
Daryono (2009) menyebutkan perlengkapan penjilidan ada dua hal yaitu:
Alat yang meliputi: pisau, palu, pelubang, gunting, tulang pelipat, penggaris besi, kuas, gergaji, jarum, benang, pengepres/pemampat, pemidang jahit, mesin potong dan sebagainya.
Sedangkan untuk perlengkapan lainya yaitu Bahan penjilid yang meliputi kertas, kain linen, perekat, benang dan kawat jahit.
Sebelum dijilid, buku perlu dipersiapkan secara baik. Kekeliruan atau
kekurangan dalam persiapan, dapat berakibat fatal dan mengecewakan.
Juga merupakan pemborosan jika harus dijilid ulang. Daryono (2009)
mengemukakan bahwa persiapan penjilidan meliputi dua hal yaitu:
(1) penghimpunan kertas-kertas atau bahan pustaka, (2) penggabungan. Penghimpunan harus dikerjakan secara teliti, jangan salah mengurutkan nomor halaman. Kalau majalah, jangan salah mengurutkan nomor penerbitannya. Panjang-pendek, serta lebar kertas harus disamakan. Rapihkan sisi sebelah kiri agar pemotongan dan perapihan dapat dikerjakan untuk ketiga sisi yang lain. Petunjuk penjilidan harus disertakan, agar hasilnya sesuai dengan yang kita kehendaki. Dalam melakukan penggabungan kita harus melihat jilidan macam apa yang dikendaki sesuai dengan slip petunjuk penjilidan.
Ada lima macam jenis jilidan yang dapat dipilih: (1) jilid kaye, (2) signature binding, (3) jilid lem punggung, (4) jilid spiral, (5) jilid lakban.
2.5. Alih Media
Alih Media dokumen adalah proses alih media dari data hardcopy
ke softcopy (digital). Pengertian alih media sebagaimana diatur pada PP.
Nomor 88 Tahun 1999 Tentang Tata Cara Pengalihan Dokumen
Perusahaan ke dalam Mikrofilm atau Media Lainnya adalah alih media ke
micro film dan media lain yang bukan kertas dengan keamanan tinggi
seperti misalnya CD Rom dan Worm.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Putu Laxman Pendit, dkk. (2005:144) mengemukakan bahwa
proses digitasi dapt bertujuan untuk pendidikan-penyebaran ilmu
pengetahuan-maupun tujuan konservasi, yaitu melestarikan peninggalan
bersejarah dari bangsa kita. Putu Laxman Pendit, dkk. (2005:145) juga
membagi menjadi 3 (tiga) kegiatan uatama dalam proses digitalisasi, yaitu:
a. Scanning, yaitu proses memindai (men-scan) dokumen dalam
bentuk cetak dan mengubahnya kedalam bentuk berkas digital.
Berkas yang dihasilkan dalam contoh ini adalah berkas PDF.
b. Editing, adalah proses mengolah berkas PDF di dalam komputer
dengan cara memberikan password, watermark, catatan kaki,
daftar isi, hyperlink, dan sebagainya. Kebijakan mengenai hal-hal
apa saja yang perlu di edit dan dilindungi didalam berkas tersebut
disesuaikan dengan kebijakan yang telah ditetapkan
perpustakaan.
c. Uploading, adalah proses pengisisan (input) metadata dan meng-
upload berkas tersebut ke digital library.
Untuk menyelamatkan nilai informasi yang dimiliki oleh
perpustakaan, perlu dilakukan alih bentuk dokumen, Daryono (2009)
mengemukakan mengenai alih media dari dokumen menjadi ke beberapa
bentuk lain, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
A. Bentuk Mikro
Dalam mengatasi kekurangan tempat atau ruangan di perpustakaan
dan juga dalam rangka melestarikan atau menyelamatkan nilai informasi
dari buku-buku yang sudah lapuk, dapat dilakukan dengan alih bentuk
dokumen. Alih bentuk yang terkenal ialah bentuk mikro atau lazim disebut
mikrofilm. Kelebihan bentuk mikro adalah: hemat ruang, aman dari
pencurian, mudah direproduksi dan murah, mudah diakses, akurat dan
ekonomis.
B. Bentuk CD-ROM (Compact Disk-Read Only Memory)
Selain pelestarian informasi dalam bentuk Mikro, di era Teknologi
informasi ini, informasi dapat disimpan dalam CD atau yang biasa disebut
CD-ROM. Sesuai dengan namanya, data atau informasi digital yang sudah
direkam di dalam CD-ROM tidak dapat dihapus atau ditambah pemakai,
tetapi hanya dapat dibaca saja oleh pemakai. Dan bentuk CD-ROM ini
banyak memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan bentuk lain.
Adapaun keungulan CD-ROM sebagai berikut :
a. Merupakan sarana penyimpanan informasi berkapasitas tinggi
b. Memudahkan penelusuran literatur
c. Tahan terhadap gangguan elektromagnetis
d. Bagi perpustakaan CD-ROM memudahkan pembuatan katalog
e. Mempercepat penerbitan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
C. Bentuk Elektronik
Perkembangan terkini, bahwa koleksi perpustakaan telah dialih
bentukan dari teks ke bentuk elektronik (Jurnal Elektronik / e-journal dan
Buku Elektronik /e-books), dengan bentuk elektronik ini dimungkinkan
informasi yang sebelumnya hanya dapat diakses secara terbatas, namun
dengan bentuk elektronik ini informasi dapat diakses tanpa batas waktu
dan tempat.
Widodo H. Wijoyo (2010) mengemukakan mengenai perlunya
pelestarian nilai informasi di perpustakaan. Untuk pelestarian nilai
informasi bahan pustaka perlu dilakukan denga alih bentuk dokumen (ke
bentuk mikro atau microfilm). Selain itu dengan teknologi video, sehingga
lebih mudah untuk penyimpanan, pengolahan dan penemuan kembali
misalnya tersimpan dalam CD-ROM yang mempunyai kelebihan:
a. Merupakan penyimpanan informasi berkapasitas tinggi.
b. Memudahkan dan mempercepat penelusuran.
c. Tahan terhadap gangguan elektromagnetik.
d. Memudahkan pembuatan katalog.
e. Mempercepat penerbitan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
2.6. Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka
Tindakan pencegahan kerusakan bahan pustaka termasuk dalam
kegiatan pelestarian juga. Lebih baik mencegah daripada mengobati.
Pencegahan dengan memperhatikan hal-hal kecil yang mampu merusak
bahan pustaka juga perlu dilakukan. Bahan pustaka yang sering digunakan
perlu dirawat supaya yidak lekas rusak. Karmidi Martoatmodjo (1999:77)
memberi beberapa cara tradisional yang digunakan untuk membasmi
jamur:
a. Menjaga ruangan buku dari genangan air. Oleh karena itu saluran-
saluran air harus diatur sebaik-baiknya.
b. Menempatkan kapur sirih yang dimasukkan kedalam baskom pada
setiap rak buku. Kapur sirih itu akan menyerap uap air yang
berlebihan didalam ruangan.
c. Menempatkan arang pada setiap rak buku. Agar tidak kelihatan kotor,
arang dimasukkan kedalam karung kecil dari kain kasa.
Seperti yang dikemukakan Karmidi Martoatmodjo (1999:78), hal
yang harus diperhatikan dalam usaha pencegahan kehadiran jamur adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan pemeriksaan kelembaban ruangan atau tempat
penyimpanan bahan pustaka.
b. Pembubuhan obat anti jamur pada kulit buku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
c. Jaga kebersihan buku dari minyak. Tangan manusia mengandung
minyak, terutama kalau berkeringat. Kalau minyak tersebut ada pada
ruangan yang lembab, maka tumbuhlah jamur.
d. Jaga bahan pustaka dari kehadiran debu. Debu yang menempel pada
buku menjadi berbahaya, karena debu tersebut mengandung partikel
besi yang jika menempel pada kertas yang lembab akan tumbuh
jamur.
Beberapa cara pencegahan kerusakan bahan pustaka yang
disebabkan oleh tikus yang dikemukakan oleh Karmidi Martoadmodjo
(1999:70) antara lain:
a. Melakukan pemeriksaan secara teratur terhadap gedung, ruang atau
tempat penyimpanan bahan pustaka. Andaikata terdapat sarang atau
lubang tikus, hendaknya sarang itu dihancurkan dan lubangnya segera
ditimbun dengan bahan yang sesuai.
b. Kotoran atau sisa-sisa makanan yang terdapat didalam saluran air
sekitar tempat penyimpanan bahan pustaka hendaknya dibuang.
c. Menggunakan berbagai jenis perangkap tikus.
d. Menggunakan lem penangkap tikus.
e. Menggunakan berbagai jenis racun tikus seperti racumin dan kill
mouse
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
f. Menerapkan sistem emposan, yaitu memasang petasan berisi gas
racun didalam lubang tikus yang terdapat disekeliling tempat
penyimpanan bahan pustaka. Sumbu petasan dibakar, kemudian
petasan itu diletakkan didalam lubang tikus. Gas racun yang
menyembur ke dalam lubang tikus akan mampu membunuh semua
tikus yang terdapat dalam lubang itu.
Pencegahan kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh
serangga. Karmidi Martoadmodjo (1999:70-71) menyebutkan
pemberantasan serangga dapat di tempuh dengan cara-cara berikut:
a. Penyemprotan dengan menggunakan bahan insektisida (bahan
pembasmi serangga).
Tempat-tempat yang disemprot dengan bahan insektisida tertentu
ialah tembok, lantai, langit-langit, rak buku, dan bagian-bagian
tertentu sebuah buku. Penyemprotan dengan bahan insektisida
tertentu dapat dilakukan secara berkala.
b. Penggunaan gas racun.
Salah satu cara untuk membasmi hewan perusak bahan pustaka jenis
serangga ialah dengan cara fumigasi/pengasapan.
c. Menggunakan sistem pengumpanan.
Pembasmian serangga dapat pula dilakukan dengan berbagai cara
pengumpanan, misalnya: sejumlah kertas sheet atau kertas berwarna
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
coklat yang disemprot dengan dieldrin dan ditempatkan dibelakang
buku-buku, dapat membunuh ikan perak.
d. Peracunan buku.
Beberapa penerbit di Amerika, Inggris, dan India telah menggunakan
racun pembasmi serangga. Bahan kimia yang digunakan oleh penerbit
Inggris ialah:
a.) Pyroxilyn atau vynil diresapkan kedalam kulit buku.
b.) Lem atau perekat yang digunakan untuk menjilid buku dicampur
dengan Polyvinyl, Engrin, atau Betanapthol.
c.) Sebelum dijilid, kulit buku dipernis dengan menggunakan
insektisida tertentu.
e. Penuangan larutan racun kedalam lubang.
Cara ini dilakukan khusus untuk membunuh rayap. Larutan yang
digunakan sebagai pembasmi rayap ialah trichorobenze, aldrin,
sodium arsente, dieldrex dan dieldrin. Bahn-bahan kimia itu
dituangkan kedalam lubang yang dihuni oleh rayap ialah DDT. Akan
tetapi, bahan-bahan itu hanya digunakan diluar gedung. Pembasmian
secara menyeluruh dapat dilakukan dengan cara memfumigasikan
ruangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
f. Jika pada lantai ubin muncul tanah galian rayap, kita dapat
menghamparkan plastik diatasnya agar rayap tidak muncul ke
permukaan lantai. Lebih baik kalau lantai dioles dengan oli bekas.
Rayap tidak berani naik, sebab oli bekas yang sudah mengandung
kikisan baja mesin mobil bisa merusak gigi rayap.
g. Tempatkan kapur barus atau akar loro setu dibelakang buku di rak.
Benda-benda tersebut menghalau ikan perak, kecoa atau serangga
perusak buku lainnya.
2.7. Rencana Pembentukan Bagian Pelestarian
Widodo H. Wijoyo (2010) juga mengemukakan perlunya rencana
pembentukan bagian pelestarian untuk pusdokinfo. Bagian pelestarian
bahan pustaka tidak kalah pentingnya dnegan bagian-bagain lain di
perpustakaan. Dengan bagian ini, sewaktu-waktu terjadi kerusakan akan
cepat diperbaiki sehingga dokumen cepat siap di rak.
A. Peran Konservator Dalam pelestarian Dokumen
Konservator memiliki tanggungjawab dalam memperbaiki fisik
dokumen, membantu mengembangkan kebijaksanaan pelsetarian, dan
pengawetan dokumen, serta menentukan standar dan spesifikasi setiap
perbaikan dari segi profesi dan etika. Menurut Widodo H. Wijoyo (2010)
tugas konservator:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Memperbaiki dokumen
Mengadakan tes bahan kimia
Mengadakan konsultasi kepada yang lebih berpengalaman
Mengadakan konsultasi dan penelitian dengan ahli subyek
Merencanakan dan mengorganisir perbaikan
Mengawasi peralatan dan perlengkapan perbaikan dokumen
Memberi saran perbakan dan perawatan
Bekerjasama dengan konservator lain
B. Perencanaan Kesiapan Menghadapi Bencana
Menurut Widodo H. Wijoyo (2010) Perencanaan diperlukan untuk:
Memperkecil resiko kerusakan
Mengurangi rasa panik staf
Menyediakan strok bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam
keadaan darurat
Menyusun daftar nama orang dan lembaga yang harus dihubungi jika
dalam keadaan darurat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN
TEKNOLOGI PERTANIAN (PUSTAKA), KEMENTERIAN PERTANIAN
3.1. Sejarah Singkat
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian atau
PUSTAKA merupakan perpustakaan pertanian dan biologi tertua di
Indonesia. Didirikan pada bulan Mei 1842, diawali dengan pembelian 25
judul buku milik Jacques Pierot yang disarankan oleh J.K. Hasskarl,
Assistan Hortulanus ‘s Land Plantentuin dan M. Diard, anggota dari
Natuurkundige Commissie.
Sampai tahun 1867, boekerij (selanjutnya disebut PUSTAKA)
berada dalam tanggung jawab Teysmann. Jabatan kepala Kebun Raya
tersebut kosong sejak Blume berhenti tahun 1828.
Pada awal pendiriannya, PUSTAKA merupakan bagian dari Kebun
Raya Bogor yang memiliki fungsi menyediakan literatur bidang botani
untuk para peneliti tamu yang melakukan penyelidikan botani daerah
tropis. Pada tahun 1850, secara resmi menjadi sebuah perpustakaan dengan
nama Bibliotheek ‘s Land Plantentuin te Buitenzorg.
Pada tahun 1867, R.H.C.C. Scheffer diangkat menjadi Kepala
Kebun Raya yang ketiga. Pada tahun 1876 ia mendirikan Cultuurtuin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
(kebun percobaan) bagi tumbuhan yang bernilai ekonomis di Cikeumeuh
(sekarang Cimanggu), Bogor dan Landbouw school (sekolah pertanian)
bagi penduduk bumi putera.
Pada tahun 1880, Melchior Treub yang menggantikan jabatan
Scheffer berhasil mendirikan beberapa lembaga penelitian yaitu:
Laboratorium untuk peneliti tamu (1884), Museum Zoologi (1894), dan
Laboratorium Penyelidikan Laut (1904) di Jakarta. Pada tahun 1905 Treub
mengadakan reorganisasi lembaga-lembaga penelitian diatas beserta
lembaga lainnya yang berada di Bogor menjadi bagian teknis dari
Departement van Landbow (Departemen Pertanian). Dalam organisasi
baru tersebut PUSTAKA diubah namanya menjadi Bibliotheek van het
Departement van Landbouw (Perpustakaan Departemen Pertanian).
Pada tahun 1911, ketika Departement van Landbouw diubah
menjadi Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel (Departemen
Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan). Lembaga-lembaga yang ada
dikelompokkan kedalam tujuh afdeligen (bagian). PUSTAKA berada
dalam kelompok I (Bureau) bersama dengan administrasi dan reproduksi.
Dalam departement ini PUSTAKA ditunjuk sebagai pusat bagi
perpustakaan-perpustakaan lembaga, baik yang berada di Bogor maupun
yang di Jakarta, sehingga namanya pun diubah menjadi Centrale
Wetenschappelijke Bibliotheek, van het Departement van Landbouw,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Nijverheid en Handel (Pusat Perpustakaan Ilmiah Departemen Pertanian
Kerajinan dan Perdagangan).
Pada tahun 1934 di zaman malaise (kemunduran ekonomi)
Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel diganti namanya
menjadi Departement van Economische Zaken (Departemen Urusan
Ekonomi) dan kedudukannya dialihkan ke Jakarta. Sementara nama
PUSTAKA turut berubah menjadi Bibliotheek van het Departement van
Economische Zaken.
Pada tahun 1943, saat pendudukan militer Jepang, perpustakaan
diberi nama Bogor Toshokan (Perpustakaan Bogor). Sebagai kepalanya
Prof. Kanehira merangkap sebagai Kepala Herbarium Bogoriense juga
sebagai kepala perpustakaan.
Pada tahun 1948, berdasarkan keputusan pemerintah Kolonial
Belanda, PUSTAKA diberi nama Bibliotheca Bogoriensis Centrale
Natuurwetenschappelijke Bibliotheek (Pusat Perpustakaan Ilmu
Pengetahuan Alam). Nama Bibliotheca bogoriensis ini ternyata dalam
perkembangan selanjutnya lebih banyak dikenal daripada nama lainnya.
Sejak pendiriannya PUSTAKA telah mengalami beberapa kali
perubahan tugas, fungsi dan nama. Pada bulan Maret 2000, berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor 160/2000 nama PUSTAKA
menjadi Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
3.2. Visi dan Misi PUSTAKA 2010 – 2014
3.2.1. Visi:
"Menjadi lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpercaya dalam
mendukung penelitian dan pengembangan inovasi pertanian."
3.2.2. Misi:
a. Melakukan penyediaan, pengelolaan dan pelayanan informasi IPTEK
Pertanian secara prima sesuai dengan kebutuhan pengguna.
b. Meningkatkan literasi informasi.
c. Meningkatkan kinerja perpustakaan dan profesionalisme pengelola
perpustakaan.
d. Meningkatkan kinerja dokumentasi informasi dan komunikasi IPTEK
Pertanian.
3.3. Tugas, Fungsi, dan Program Kerja
3.3.1. Tugas Pokok
Melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan penyebarluasan
informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian.
3.3.2. Fungsi
a. Perumusan program perpustakaan dan penyebaran informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi pertanian;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Pengelolaan sumber daya perpustakaan dan pengembangan aplikasi
teknologi informasi;
c. Pembinaan sumberdaya perpustakaan di lingkungan Departemen
Pertanian;
d. Pengelolaan dan pembinaan publikasi hasil penelitian dan
pengembangan lintas komoditas pertanian;
e. Penyebaran informasi teknologi dan hasil-hasil penelitian pertanian
melalui pengembangan jaringan informasi dan promosi inovasi
pertanian;
f. Pengelolaan sarana instrumentasi teknologi informasi dan bahan
pustaka;
g. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
3.3.3. Program Kerja
a. Pengembangan Materi Informasi dan Sistem Layanan Perpustakaan
IPTEK Pertanian;
b. Peningkatan Kapasitas Penerbitan Publikasi Hasil Penelitian dan
Pengembangan Pertanian;
c. Pengembangan Sistem Informasi, Komunikasi, Diseminasi, dan
Umpan Balik Inovasi Pertanian;
d. Pengembangan Sumber Daya Fungsional, Pedoman, Standar, dan
Norma Keperpustakaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3.4. Koleksi
Koleksi PUSTAKA mulai dihimpun sejak tahun 1842. Pengadaan
bahan pustaka untuk koleksi perpustakaan secara teratur dilakukan dengan
pembelian (termasuk langganan) dan penukaran. Selain itu diperoleh
hibah/hadiah bahan pustaka dari badan-badan atau yayasan internasional
Dengan ditunjang oleh kemajuan teknologi informasi, PUSTAKA
mengembangkan koleksinya, baik bentuk tercetak seperti buku dan
majalah, maupun dalam CD-ROM dan pangkalan data elektronik.
3.4.1. CD-ROM (Compact Disc-Read Only Memory)
Koleksi CD-ROM yang tersedia:
1. AGRIS, berisi abstrak literatur hasil penelitian pertanian dari seluruh
dunia yang dihimpun oleh FAO (Food and Agriculture Organisation);
2. CAB Abstrak, produk dari CABI (Center for Agricultural and
Biosciences International) berisi pangkalan data bibliografis hasil
penelitian bidang pertanian, kehutanan, kesehatan gizi, dll;
3. AGRICOLA, berisi pangkalan data bibliografi dari literatur bidang
pertanian yang dibuat oleh NAL (National Agricultural Library,
USDA);
4. TROPAG & RURAL, berisi literatur bidang pengembangan
pertanian, kehutanan, manajemen lingkungan daerah tropik, dll, yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
diterbitkan oleh KIT (Koninklijke Institute voor de Tropen)
Netherlands;
5. Statistik Indonesia (BPS), menyajikan data dari berbagai bidang
dilengkapi dengan ulasan deskriptif dan penjelasan teknis dari bidang
bersangkutan;
6. TEEAL (The Essential Electronic Agricultural Library), memuat 132
majalah dengan teks lengkap (full-text) dan 14 judul monograf
terbitan FAO;
7. Journal of Biological Chemistry, diterbitkan oleh American Society of
Biochemistry and Molecular Biology, Inc.;
8. Crop Protection Compendium, berisi informasi dalam bentuk teks,
peta dan gambar tentang penyakit, musuh alami dan informasi tentang
negara Asia Tenggara dan Pasific.
3.4.2. Pangkalan Data
Pangkalan data yang tersedia:
1. Pangkalan data pertanian Indonesia, memuat informasi bibliografis
dan abstrak pertanian Indonesia;
2. Pangkalan data penelitian yang sedang berjalan, memuat informasi
tentang penelitian pertanian yang sedang berjalan di lingkup Badan
Litbang Pertanian;c. Katalog buku, memuat informasi mengenai
judul, penulis penerbit dari buku/monograph yang dimiliki
PUSTAKA;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3. Katalog majalah, memuat informasi mengenai judul, volume dan
nomor majalah yang dimiliki PUSTAKA;
4. Pangkalan data teknologi pertanian, memuat informasi teknologi
pertanian;
5. Pangkalan data komoditas pertanian;
6. Proquest. Untuk memperkaya koleksi, PUSTAKA melanggan
ProQuest, sebuah penyedia jasa database online yang menyediakan
akses ke ratusan jurnal ilmiah. Pangkalan data yang dilanggan oleh
PUSTAKA adalah ProQuest Agricultural Journals yang berisi teks
lengkap seperti antara lain Agricultural Research, Journal of Soil and
Water Conservation, serta Plant Physiology. Selain itu tersedia juga
artikel dari berbagai topik seperti earth and environmental science,
food and human nutrition, agribusiness, agricultural education,
aquaculture, climate, biosciences, dan organic gardening.
3.5. Layanan
Pustaka memberikan berbagai layanan perpustakaan seperti
layanan sirkulasi, layanan rujukan, layanan informasi terbaru, layanan
informasi terseleksi dan layanan penelusuran informasi, baik secara
manual maupun elektronis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
3.5.1. Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi disediakan bagi pengunjung yang datang
langsung ke perpustakaan. Melalui layanan ini, staf perpustakaan
memberikan bimbingan untuk menelusur informasi yang dibutuhkan
melalui berbagai sarana penelusuran antara lain kartu katalog, daftar
bibliografi, indeks, abstrak, CD-ROM, pangkalan data elektronik ataupun
melalui Internet.
3.5.2. Layanan Rujukan
Layanan rujukan merupakan layanan yang menjawab pertanyaan
pengguna perpustakaan akan informasi yang dibutuhkan atau
menunjukkan informasi rujukan. Koleksi materi rujukan yang tersedia
antara lain kamus, handbook, data statistik, direktori, ensiklopedia,
bibliografi, biografi, buku tahunan, indeks dan abstrak.
3.5.3. Layanan Informasi Terbaru
Layanan informasi terbaru, berupa kumpulan daftar isi terbaru dari
jurnal-jurnal ilmiah yang tersedia di PUSTAKA. Paket informasi terbaru
ini dikirimkan secara berkala ke pengguna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
3.5.4. Layanan Penelusuran Informasi
Layanan ini merupakan salah satu bentuk layanan yang ditujukan bagi
pengguna yang tidak dapat langsung mengunjungi PUSTAKA. Pengguna
dapat meminta informasi, kemudian pustakawan akan menelusur, dan
menyampaikan informasi yang diperoleh kepada pengguna. Permintaan
penelusuran informasi dapat disampaikan melalui telepon, faksimil, surat
elektronik maupun surat biasa
a. Sistem Layanan
Sistem layanan yang digunakan PUSTAKA yaitu tertutup, dan
terbuka hanya untuk pegawai Kementerian Pertanian.
b. Jenis layanan
Jenis layanan di PUSTAKA antara lain: Sirkulasi, Referensi/Rujukan,
Pinjaman Antar perpustakaan, Bimbingan Pemakai, Penelusuran
Literatur dan Informasi terbaru terseleksi.
Jam Buka Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
(PUSTAKA).
• Senin – Kamis : 07.30 – 16.00
• Istirahat : 12.00 – 13.00
• Jumat : 07.30 – 16.00
• Istirahat : 11.30 – 13.30
• Sabtu : 07.30 – 16.00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
3.6. Struktur Organisasi PUSTAKA
Di bawah ini adalah struktur organisasi di Pusat Perpustakaan dan
Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) berdasarkan Permentan No.
61/Permentan/OT.140/10/2010.
Bagan 1.
Struktur Organisasi Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
(PUSTAKA)
Sumber: Sub Bidang Kepegawaian PUSTAKA per Maret 2011
Sub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian Rumah Tangga dan
Perlengkapan Sub Bagian Keuangan
Bidang Program dan Evaluasi
Bidang Perpustakaan
Bidang Penyebaran Teknologi Pertanian
Sub Bidang Program
Sub Bidang Evaluasi dan
Pelaporan
Sub Bidang Pengelolaan
Sumber Daya Perpustakaan
Sub Bidang Pelayanan
Perpustakaan
Sub Bidang Publikasi
Sub Bidang Tata Kelola
Teknologi Informasi dan
Promosi IPTEK
Kelompok Jabatan Fungsional
Bagian Umum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
3.7. Denah Kantor PUSTAKA
Untuk menuju lokasi Pusat Perpustakaan dan penyebaran Teknologi
Pertanian (PUSTAKA) diperlukan denah bagi masyarakat awam yang
belum pernah berkunjung sebelumnya. Lokasi kantor PUSTAKA cukup
strategis dan mudah dicari.
Bagan 2.
Denah Kantor Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA)
Sumber: http://pustaka.litbang.deptan.go.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3.8. Sumber Daya Manusia
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, setiap lembaga
mempunyai unsur-unsur utama pendukung kegiatan. Salah satu unsurnya
adalah adanya staff atau sumber daya manusia khususnya yang terampil
dan berkualitas. Begitu juga dengan perpustakaan yang harus mempunyai
sumber daya manusia seperti tenaga pustakawan maupun tenaga lainnya
yang dapat berkarya secara profesional di bidang perpustakaan untuk
melaksanakan tugas dan fungsi perpustakaan secara optimal.
a. Jumlah Pegawai PUSTAKA Berdasarkan Status Kepegawaian
Tabel 1.
Jumlah Pegawai PUSTAKA Berdasarkan Status Kepegawaian
No. Status Kepegawaian Jumlah 1. PNS/Pegawai tetap 102 Orang2. Pejabat Struktural 13 Orang3. Pejabat Fungsional 26 Orang4. Honorer/Kontrak 11 Orang
Sumber: Sub Bidang Kepegawaian PUSTAKA per Maret 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
b. Jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan:
Tabel 2.
Jumlah Pegawai PUSTAKA Berdasarkan Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah 1. SD 1 Orang 2. SMP 2 Orang 3. SMA/SMK 20 Orang 4. SMA/SMK+Diklat Perpustakaan - 5. DII, DIII Perpustakaan 12 Orang 6. DI, DII, DIII + Diklat Perpustakaan - 7. DI, DII, DIII Non Perpustakaan 13 Orang 8. SI Perpustakaan 10 Orang 9. SI Non Perpustakaan 21 Orang 10. S2 Perpustakaan 6 Orang 11. S2 Non Perpustakaan 16 Orang 12. S3 Perpustakaan - 13. S3 Non Perpustakaan 1 Orang
Jumlah 102 Orang
Sumber: Sub Bagian Kepegawaian PUSTAKA per Maret 2011
3.9. Sarana Dan Prasarana
Untuk memperlancar jalannya operasional dan mendukung aktifitas di
PUSTAKA (Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian)
maka dibutuhkan berbagai sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana
penunjang tersebut antara lain tersaji dalam tabel dibawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tabel 3.
Sarana dan Prasarana di PUSTAKA (Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian)
Sumber: Kuesioner Data PUSTAKA
No. Nama Jumlah 1. Kendaraan:
c. Roda 4 (Empat) 8 buah
d. Roda 2 (Dua) 2 buah
2. Rak buku 42 buah 3. Rak majalah 298 buah 4. Rak surat kabar 1 buah 5. Rak audio visual 5 buah 6. Rak display 15 buah 7. Rak penitipan barang 1 buah 8. Filing kabinet - 9. Meja baca 5 buah 10. Study carrel 15 buah 11. Meja sirkulasi 1 buah 12. Meja kerja 11 buah 13 Kursi baca 20 buah 14. Kursi kerja 11 buah 15. Kursi tamu/sofa 1 buah 16. Komputer 22 buah 17. Mesin tik - 18. VCD/DVD Player - 19. Microreader 1 buah 20. Tv 1 buah 21. Locker 1 buah 22. AC 5 buah 23. Kipas angin 1 buah 24. Fasilitas Umum:
a. Internet Ada
b. Warintek Ada
c. Kantin Ada
d. Mushola/Tempat ibadah Ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
3.10. Gedung/Ruangan
Dalam perkembangannya gedung kantor Pusat Perpustakaan Dan
Penyebaran Teknologi Pertanian telah beberapa kali mengalami
pengembangan dan perbaikan. Selain itu gedung PUSTAKA juga telah
beberapa kali mengalami pergantian nama.
Tabel 4.
Gedung/ruangan di PUSTAKA (Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian)
No. Tempat Luas Satuan 1. Luas Tanah 3550 m2
2. Luas Gedung/Ruangan 7652 m2
3. Luas Ruang/Area Baca 324 m2
4. Luas Ruang/Area Koleksi 2185 m2
5. Luas Ruang/Area Referens 324 m2
6. Luas Ruang/Area Multimedia 200 m2
7. Luas Ruang/Area Kerja 4218 m2
8. Luas Ruang Pertemuan/Aula 576 m2
9. Jumlah Lantai 23 Lantai
Sumber: Kuesioner Data PUSTAKA
3.11. Promosi
Promosi yang dilakukan PUSTAKA antara lain; Pameran,
Peragaan, Penerbitan, Penyebaran poster, Pemasangan Iklan,
Menyelenggarakan Seminar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
3.12. Sistem Pengolahan
Tabel 5.
Sistem Pengolahan PUSTAKA (Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi
Pertanian)
No. Nama Kegiatan Sistem yang Di Pakai 1. Penentuan Klasifikasi DDC
√ UDC LC
√ Lain-lain, (Agris/Caris)
2. Penentuan Deskripsi katalogisasi
√ AACR 2 Peraturan Katalogisasi Indonesia Lain-lain, Sebutkan.......
Sumber: kuesioner Data PUSTAKA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Analisa Masalah
Dari hasil penelitian, penulis menemukan jawaban dari beberapa
rumusan masalah pada BAB 1 yang akan penulis uraikan sebagai berikut:
Pengguna perpustakaaan Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran
Teknologi Pertanian (PUSTAKA) tergolong sedikit karena sistem
perpustakaan yang dipakai adalah tertutup, namun banyak penyebab
kerusakan bahan pustaka, maka untuk melindungi pahan pustaka baik
dari fisik maupun informasinya mutlak perlu adanya kegiatan Pelestarian
Bahan Pustaka.
Sampai sejauh ini kegiatan pelestarian bahan pustaka di
perpustakaan Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian
(PUSTAKA) dapat dikatakan sudah berjalan dengan baik, hal ini
terbukti dengan berjalannya beberapa kegiatan pelestarian yang
dilaksanakan secara teratur meskipun masih banyak koleksi yang rusak dan
belum digunakan secara maksimal. Kegiatan pelestarian cukup
diperhatikan, sehingga dapat meminimalkan kerusakan yang lebih parah
dan dapat berakibat fatal. Disini penulis akan menguraikan kegiatan
pelestarian yang dilakukan di Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran
Teknologi Pertanian (PUSTAKA) .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Ir Eka Kusmayadi, M.Hum selaku pegawai bidang pelestarian bahan
pustaka mengatakan:
“Kegiatan pelestarian di PUSTAKA terdiri atas fumigasi, laminasi, penjilidan dan alihmedia kedalam bentuk digital dan mikrofis.”
4.1.1. Fumigasi
Fumigasi di PUSTAKA dilakukan oleh pihak ketiga dan
dipercayakan kepada perusahaan Pest Control. Dengan penunjukan tugas
pelaksanaan fumigasi kepada perusahaan pest control maka di harapkan
pelaksanaan fumigasi dilaksanakan oleh Sumber Daya manusia yang ahli
dan profesional dibidang pest control. Sehingga kegiatan fumigasi dapat
dilaksanakan dengan lebih aman dan lancar karena ditangani oleh ahlinya.
Fumigasi dilakukan setiap tahun, namun tidak mencakup semuanya. Ir Eka
Kusmayadi, M.Hum menyatakan:
“Hambatan2 dalam melaksanakan fumigasi tidak terlalu besar. Paling anggaran yang terbatas, sehingga harus dilakukan tidak secara sekaligus namun bertahap dalam dua tahun. Satu tahun pertama 3 lantai, tahun berikutnya 2 lantai. Koleksi perpustakaan sudah banyak dan sulit untuk melakukan fumigasi dengan mengumpulkan koleksi pada satu tempat. Akibatnya harus perlantai atau ruangan, padahal dihitungnya per m kubik, sehingga membutuhkan dana yg cukup besar.”
Persyaratan umum persiapan fumigasi:
a. Ruang fumigasi harus bersih dan kering
b. Pastikan lantai/dinding tidak ada bocor/retak
c. Jika tidak yakin, lapisi dengan plastik fumigasi atau di cat aquaproof
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Persiapaan yang perlu dilakukan sebelum melakukan fumigasi antara lain:
a. Menginformasikan kegiatan fumigasi
b. Siapkan MSDS (Material safety data sheet)
c. Peralatan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
d. Siapkan Personal Protection Equipment (PPE)
e. Siapkan alat monitoring
f. Siapkan serangga kontrol
g. Ukur volume dan sesuaikan jumlah fumigan dengan volume ruangan.
h. Segel semua celah keluar termasuk lubang kunci pintu, sisakan satu
pintu keluar.
i. Tutupi semua peralatan (ATK/Peralatan elektronik) yang mengandung
logam (perak, tembaga, emas) dengan plastik/parpafin wax. Jika tidak
memungkinkan untuk ditutup, pindahkan peralatan tersebut.
j. Singkirkan beberapa buku, misalnya yang bersampul kulit tidak boleh
difumigasi dengan bahan kimia jenis Methyl Bromide ataupun Ethylene
Oxide, sebab beberapa jenis kulit menjadi lapuk oleh bahan kimia
tersebut. Semua bahan pustaka dapat difumigasi, termasuk lontar
maupun bahan audio-visual yang dianggap perlu.
k. Tentukan risk area dan lakukan evakuasi pekerja.
l. Tempelkan tanda bahaya.
m. Siapkan PPE (Personal protective equipment)
n. Gunakan fumigan terpercaya.
o. Pastikan tidak ada kebocoran didinding/lantai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Fumigasi merupakan salah satu teknik pengendalian hama dengan
cara:
a. Melepaskan gas fumigan
b. Pada ruangan kedap udara
c. Dengan konsentrasi tertentu
d. Pada waktu, temperatur dan tekanan udara yang telah ditentukan
sebelumnya.
Gambar 1.
PPE (Personal protective equipment)
Sumber: http://pesticides.montana.edu
Tabel 6.
Kelebihan Dan Kekurangan Fumigasi
Kelebihan Kekurangan
Efektif mengatasi seluruh stadia hama
Perlu konsentrasi dan waktu minimum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Bekerja cepat Perlu keahlian khusus
Kerusakan komoditi minimum Pilihan fumigan terbatas
penetrasi kedalam komoditi Perlu ruangan kedap gas
Tidak meninggalkan residu Mudah re-infestasi hama
A. Maksud dan tujuan:
Fumigasi yang dilakukan di perpustakaan Kementerian Pertanian
Bogor, dimaksudkan untuk melakukan sterilisasi kondisi:
a. Ruangan
b. Buku-buku perpustakaan
B. Teknis fumigasi yang dapat dilakukan:
Untuk tujuan sterilisasi kondisi ruangan perpustakaan dan buku-
buku perpustakaan, tentunya didasari oleh:
a. Target pembersihan kondisi ruangan perpustakaan, terbebas dari
hama-hama yanga ada dan yang mungkin timbul, diantaranya:
kecoa, tikus, semut, kutu buku dan binatang pengganggu lainnya
yang dapat merusak kondisi ruangan dan buku-buku
perpustakaan.
b. Hitungan ekonomis fumigasi atau pembersihan dimaksud dapat
dilakukan dengan pengeluaran biaya yang ekonomis.
Untuk tujuan diatas, teknis yang dapat dilakukan adalah:
a. 100% dengan menggunakan Postoxin (Ph3).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
b. Pemeliharaan dilakukan dengan menggunakan Pest Control
yang berkesinambungan.
C. Tahap pengerjaan:
a. Sealing (Penutupan lubang-lubang) agar ruangan kedap gas dan
buku-buku perpustakaan akan di Sungkup tersendiri, supaya
efektifitas pembasmian kutu buku lebih baik.
b. Pemasangan Photostoxin di area yang sudah ditentukan.
c. Masa pemaparan dengan menggunakan Photosxin adalah Min 3
(tiga) hari.
d. Aerasi (pelepasan gas).
e. Pembersihan area
D. Resiko racun
Karena pelepasan gas beracun ke dalam lokasi ruangan begitu
besar, maka perlu dilakukan langkah-langkah pengamanan dalam
mengurangi efek/resiko racun, terutama kepada orang-orang disekitarnya.
Ruang yang akan difumigasi harus benar-benar diperiksa sampai kedap
gas, dengan;
a. Menutup semua ventilasi, termasuk pintu dan jendela, lubang angin
dan celah-celah yang mungkin mengakibatkan gas racun keluar
ruangan.
b. Memastikan peralatan listrik dalam ruangan dimatikan sementara,
seperti AC, alat penggerak nyala api, lampu dan lainnya.
c. Memasang seluruh tanda bahaya pada area gudang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
d. Memastikan tidak ada orang yang tidak berkepentingan masuk
keruangan fumigasi.
e. Jika terdapat cairan dan makanan yang tidak diperlukan yang
memungkinkan tercemar oleh fumigan dipindahkan dari dalam
ruangan fumigasi.
E. Pembebasan gas (gas Clearance)
a. Sebelum melakukan aerasi, pastikan kembali bahwa tidak ada
orang yang tidak berkepentingan disekitar area berbahaya.
b. Gunakan kembali alat bantu pernafasan.
c. Bila konsentrasi gas telah mencapai batas aman aerasi dapat
dianggap selesei dan lokasi fumigasi dinyatakan aman untuk
dimasuki.
d. Untuk meyakinkan bahwa fumigasi telah berhasil, lakukan
pemeriksaan terhadap kemungkinan hama yang masih hidup pada
area setelah difumigasi.
e. Lepaskan tanda-tanda peringatan bahaya, setelah selesainya
pelaksanaan fumigasi.
f. Pembersihan area yang telah difumigasi dan dinyatakan bersih.
F. Pemeliharaan dengan sistem pest control
Metoda yang dilakukan untuk menjaga re-infestasi hama dari
lingkungan sekitar, kita sarankan diadakan pest control, yaitu: sistem
spraying berkesinambungan di dalam maupun area sekitar gedung,
sehingga tingkat potensi re-infestasi hama sangat kecil sekali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Pelaksanaan treatment-treatmen di atas, dilakukan berdasarkan ijin
yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan dan Badan Karantina Pertanian.
Dengan demikian pekerjaan dilakukan dengan profesional dan didukung
oleh tenaga-tenaga kompeten yang bersertifikasi oleh Dinas kesehatan dan
Badan Karantina..
G. Fumigan yang Digunakan
Bahan fumigasi yang biasa digunakan selama ini adalah bahan
kimia aktif methyl bromide dan sulfuryl flouride, juga dikenal sebagai
vikane. Kedua-duanya menjadi ancaman riil bagi manusia pada saat
kegiatan dilakukan, walaupun penggunaan menuruti aturan yang telah
ditetapkan. Bahan kimia ini tidak hanya bagus dalam penggunaannya,
tetapi juga memiliki tingkat bahaya yang cukup tinggi. Methyl bromide
adalah sebuah ’potent neurotoxin’(racun kertas yang menyerang syaraf).
Penggunaan dengan dosis rendah menyebabkan rasa mual, ingin muntah,
kurang nafsu makan, pusing, depresi dan gangguan penglihatan.
Sedangkan penggunaan dalam dosis tinggi dapat mengakibatkan muntah,
sawan, koma dan kematian. Efek kesehatan menahun meliputi gangguan
reproduksi, dan gangguan kehamilan.
Fumigan yang digunakan PUSTAKA dalam pelaksanaan fumigasi
tidak menyalahi aturan. Sesuai dengan hasil wawancara dengan Ir Eka
Kusmayadi, M.Hum selaku pegawai bidang pelestarian bahan pustaka
menyatakan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
“Sebelum tahun 2009 fumigan yang digunakan oleh PUSTAKA untuk kegiatan fumigasi adalah bahan kimia aktif methyl bromide. Dan kegiatan fumigasi juga dilakukan secara mandiri oleh internal PUSTAKA. Namun sejak dikeluarkannya Undang-Undang larangan penggunaan methyl bromide yang tercantum pada Peraturan Menteri Pertanian, Nomor: 37/Permentan/OT.140/7/2009 tentang: penggunaan pestisida berbahan aktif metil bromida untuk tindakan perlakuan karantina tumbuhan dan perlakuan pra pengapalan, Fumigasi dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa fumigasi”
Ideal fumigan yang digunakan yaitu:
a. Menjangkau hama hingga tempat yang paling tersembunyi
b. Mengendalikan seluruh stadia hama
c. Tidak meninggalkan residu
d. Tidak merusak komoditi yang difumigasi
4.1.2. Laminasi, Enkapsulasi
Di Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian
(PUSTAKA) kegiatan Laminasi dan Fumigasi dilakukan oleh pihak ke
tiga. Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian
(PUSTAKA) membuka penawaran bagi penyedia jasa laminasi dan
fumigasi jika hendak melaksanakan kegiatan ini. Hal ini sesuai dengan
yang diutarakan oleh Bapak Ir Eka Kusmayadi, M.Hum bahwa:
“Laminasi diserahkan kepada pihak ketiga. Dengan konsekwensi biayanya tinggi, akibatnya koleksi yang dapat dilaminasi setiap tahunnya sedikit, sekitar 35 jutaan dananya dengan harga laminasi Rp. 18.000 per halaman.”
Koleksi di PUSTAKA yang berupa buku kuno semakin lama
semakin lapuk dan bewarna kuning coklat. Proses keasaman yang terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
pada kertas atau bahan pustaka dapat dihentikan dengan melapisi bahan
pustaka. Pelapis bahan pustaka ini menahan polusi atau debu yang
menempel dibahan pustaka. Setelah ditetapkan bahwa sebuah bahan
pustaka perlu diawetkan karena memiliki nilai sejarah atau nilai budaya
yang lain, maka bahan pustaka tersebut di laminasi.
Gambar 2.
Beberapa Koleksi yang di Laminasi
Sumber: Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA)
4.1.3. Penjilidan
Di Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian
(PUSTAKA) memiliki bagian dan ruangan sendiri untuk kegiatan
penjilidan. Tepatnya berada di lantai 1 gedung C PUSTAKA. Beberapa
kegiatan di ruangan penjilidan ini antara lain: penjilidan kembali koleksi
yang sudah rusak, pembedahan buku antiquariat/buku langka yang hendak
di scan guna digitasi koleksi kuno dan dijilid kembali setelah proses
digitasi selesai, dan penghancuran kertas atau koleksi yang sudah tidak
digunakan.
Kekurangan yang dialami dalam pelaksanaan penjilidan di PUSTAKA
antara lain adalah peralatan yang sudah tua. Seperti yang diungkapkan
Bapak Ir Eka Kusmayadi, M.Hum yang menyatakan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
“Penjilidan di lakukan oleh pegawai PUSTAKA sendiri, namun peralatan yang ada sudah tua”
Langkah-langkah penjilidan yang dilakukan PUSTAKA untuk
tujuan perbaikan kembali koleksi yang rusak sesuai prosedur antara lain:
a. Seleksi bahan pustaka yang akan dijilid.
b. Menerima bahan pustaka yang akan dijild beserta daftarnya.
c. Melakukan penjilidan.
d. Menerima dan memeriksa hasil penjilidan.
e. Menyimpan kembali hasil penjilidan ke rak koleksi.
f. Menyerahkan daftar bahan pustaka selesai jilid.
g. Menyerahkan daftar bahan pustaka selesai jilid.
Gambar 3.
Peralatan dan Perlengkapan Penjilidan
Sumber: Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA)
Gambar 4.
Alat Penghancur Kertas
Sumber: Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA)
4.1.4. Alih Media.
Kegiatan Alih media di PUSTAKA mempunyai dua tujuan.
Pertama, tujuan publikasi, yaitu alih media dilakukan untuk
mempermudah proses penyebaran informasi. Kedua, tujuan pelestarian,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
yaitu alih media dilakukan untuk mempertahankan nilai informasi pada
koleksi langka yang hampir punah, mudah rusak, dan tak ada
penggantinya dengan mengubahnya menjadi bentuk digital, atau pada
bentuk lainnya.
Alih media di PUSTAKA dulu dilakukan dari dokumen ke bentuk
mikrofis, namun sekarang di hentikan. Alih media yang dilakukan
sekarang adalah dari bentuk dokumen menjadi bentuk digital dan CD. Hal
ini seperti yang dikemukakan oleh Ir Eka Kusmayadi, M.Hum;
“Alih media ke dalam bentuk digital sebenarnya bukan untuk pelestarian, namun kebijakan pimpinan yang kurang memahami arti digitasi menyebabkan kegiatan pembuatan mikrofisnya dihentikan setelah kegiatan digitasi dilakukan pada tahun 2005. Sebelum tahun tersebut masih dilakukan pembuatan mikrofis.”
Gambar 5.
Koleksi Antiquariat/ Koleksi Kuno
Sumber: Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA)
Bagan 3.
Sumber: Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Kegiatan Pelestarian Lainnya.
a. Menyimpan koleksi dilemari besi untuk mengindari kerusakan dari
bencana alam seperti banjir, kebakaran dan sebagainya.
b. Membersihkan debu dengan menggunakan vacum cleaner.
c. Memasang kamper untuk meminimalisasikan kedatangan serangga.
d. Pendidikan pemustaka.
4.2. Hambatan-Hambatan
4.2.1. Tingkat resiko racun yang membahayakan kesehatan terlalu besar
apabila kegiatan fumigasi dilakukan oleh pustakawan yang belum ahli
dalam hal fumigasi dan Pest Control.
4.2.2. Koleksi perpustakaan sudah banyak dan sulit untuk melakukan
fumigasi dengan mengumpulkan koleksi pada satu tempat.
4.2.3. Pelaksanaan fumigasi yang memakan waktu cukup lama mengganggu
pengunjung perpustakaan maupun pegawai perpustakaan di sekitar
PUSTAKA.
4.2.4. Keterbatasan dana untuk pelaksanaan fumigasi.
4.2.5. Biaya untuk laminasi tinggi, akibatnya koleksi yang dapat dilaminasi
setiap tahunnya sedikit.
4.2.6. Penjilidan di lakukan oleh pegawai pustaka sendiri, namun peralatan
yang ada sudah tua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
4.3. Pemecahan Masalah
4.3.1. Kegiatan fumigasi diserahkan kepada pihak ketiga atau perusahaan
yang terpercaya dalam bidang Pest Control karena mempunyai ijin
yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan dan Badan Karantina
Pertanian. Dengan demikian (menyerahkan pelaksanaan fumigasi
kepada pihak ketiga) perusahaan tersebut bekerja secara profesional
dan didukung oleh tenaga-tenaga kompeten yang bersertifikasi oleh
Dinas Kesehatan dan Badan Karantina.
4.3.2. Fumigasi dilakukan perlantai atau ruangan, padahal dihitungnya per m
kubik, sehingga membutuhkan dana yg cukup besar. Fumigasi
dilakukan tidak secara sekaligus namun bertahap dalam dua tahun.
Satu tahun pertama 3 lantai, tahun berikutnya 2 lantai.
4.3.3. Untuk kenyamanan dan keselamatan pengunjung maupun pegawai
perpustakaan, fumigasi sebisa mungkin dilakukan pada hari libur kerja
atau saat perpustakaan tutup dalam waktu yang cukup lama, misalnya
hari libur sabtu-minggu.
4.3.4. Sesuaikan anggaran yang ada saat memilih proposal penawaan
fumigasi dari perusahaan-perusahaan Pest Control.
4.3.5. Menggunakan dana yang ada dengan maksimal
4.3.6. Membuat proposal pengajuan dana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
BAB V
PENUTUP
Pada akhir bab ini penulis ingin menyajikan kesimpulan dalam
pelaksanaan pelestarian bahan pustaka khususnya kegiatan fumigasi di Pusat
Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Kementerian
Pertanian RI. Selain itu dengan rendah hati penulis ingin mengemukakan saran
yang semoga bermanfaat untuk pihak yang berkepentingan.
5.1. Kesimpulan
Kegiatan pelestarian di PUSTAKA ialah fumigasi, laminasi, penjilidan dan
alih media. Dari beberapa hal yang telah dijelaskan pada Bab IV, penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan fumigasi di PUSTAKA diserahkan pihak ketiga untuk
menghindari rasiko racun yang membahayakan. Tidak satu pun bahan
kimia dapat dipakai tanpa alat pengaman atau tanpa arahan oleh orang
yang berpengalaman dalam bidang ini. Fumigasi harus dilakukan oleh
orang yang profesional dan harus disertai sertifikat.
b. Laminasi di PUSTAKA pengerjaannya diserahkan kepada pihak
ketiga. Laminasi dilakukan setelah sebuah bahan pustaka ditetapkan
sebagai koleksi kuno yang perlu diawetkan karena memiliki nilai
sejarah. Pelapisan bahan pustaka dapat menghentikan proses keasaman
dan dapat menahan polusi atau debu yang menempel dibahan pustaka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
c. Penjilidan di PUSTAKA di lakukan oleh pegawai PUSTAKA sendiri.
Penjilidan dilakukan untuk tujuan perbaikan kembali koleksi yang
sudah rusak.
d. Alih media di PUSTAKA dikerjakan oleh pegawai PUSTAKA sendiri.
Kegitanan alih media mempunyai dua tujuan, yaitu yang pertama
untuk tujuan publikasi dan yang kedua untuk tujuan pelestarian.
5.2. Saran
Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan untuk Pusat Perpustakaan
Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka), Kementerian Pertanian RI
adalah:
a. Pelaksanaan fumigasi dan laminasi yang diserahkan pihak ketiga dapat
menumpulkan keterampilan pustakawan bagian preservasi/preservator
karena semua kegiatan sudah dilakukan oleh pihak ketiga. Sehingga
perlu diadakan pelatihan/diklat pelestarian bagi para pustakawan untuk
mengembangkan keterampilan pustakawan bagian pelestarian. Dan
sebisa mungkin ada pustakawan yang ikut langsung waktu kegiatan
fumigasi berlangsung sebagai pembelajaran bagi pustakawan dari
ahlinya.
b. Peralatan penjilidan di PUSTAKA sudah tua. Pengadaan peralatan
penjilidan yang lebih modern sangat diperlukan.