Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19...

36
Edisi 07/Tahun IX/Juli 2011 DULU JORONG TABEK KERING, KINI BERAIR LIPUTAN KHUSUS Singapore International Water Week (SIWW) 2011: Keberlanjutan Air dalam Perubahan Wajah Kota 11 INFO BARU 1 Menteri PU Resmikan Lima SPAM IKK Sulsel 14 Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karya Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karya

Transcript of Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19...

Page 1: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

Edisi 07/Tahun IX/Juli 2011

DuluJorong Tabek kering,kini berair

liPuTan kHuSuSSingapore International Water Week (SIWW) 2011: Keberlanjutan Air dalam Perubahan Wajah Kota 11

inFo baru 1Menteri PUResmikan Lima SPAM IKK Sulsel 14

Program Pro Rakyat

Bidang Cipta KaryaProgram Pro Rakyat

Bidang Cipta Karya

Page 2: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

Gema PNPM30 Dulu Jorong Tabek

Kering,Kini Berair

32 Tugas Mulia Fasilitator

14 Menteri PU Resmikan Lima SPAM IKK Sulsel

16 “One Day Service” PDAM Bandarmasih

Info Baru

Liputan Khusus11 Singapore International

Water Week (SIWW) 2011: Keberlanjutan Air dalam Perubahan Wajah Kota

daftar isiJULI 2011

http://ciptakarya.pu.go.id

Redaksi menerima artikel, berita, karikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas penulis. Naskah ditulis maksimal 5 halaman A4, Arial 12. Naskah yang dimuat akan mendapat insentif.

PelindungBudi Yuwono PPenanggung JawabAntonius BudionoDewan RedaksiSusmono, Danny Sutjiono, M. Sjukrul Amin, Amwazi Idrus, Guratno Hartono, Tamin MZ. Amin, Nugroho Tri UtomoPemimpin RedaksiDian Irawati, SudarwantoPenyunting dan Penyelaras NaskahT.M. Hasan, BukhoriBagian ProduksiErwin A. Setyadhi, Djoko Karsono, Diana Kusumastuti, Bernardi Heryawan, M. Sundoro, Chandra RP. Situmorang, Fajar Santoso, Ilham Muhargiady, Sri Murni Edi K, Desrah, Wardhiana Suryaningrum, R. Julianto, Bhima Dhananjaya, Djati Waluyo Widodo, Indah Raftiarty, Danang PideksoBagian Administrasi & DistribusiLuargo, Joni Santoso, NurfathiahKontributorDwityo A. Soeranto, Hadi Sucahyono, Nieke Nindyaputri, R. Mulana MP. Sibuea, Adjar Prajudi, Rina Farida, Didiet A. Akhdiat, RG. Eko Djuli S, Dedy Permadi, Th Srimulyatini Respati, Joerni Makmoerniati, Syamsul Hadi, Hendarko Rudi S, Iwan Dharma S, Rina Agustin, Handy B. Legowo, Dodi Krispatmadi, Rudi A. Arifin, Endang Setyaningrum, Alex A. Chalik, Djoko Mursito, N. Sardjiono, Oloan M. Simatupang, Hilwan, Kun Hidayat S, Deddy Sumantri, Halasan Sitompul, Sitti Bellafolijani, M. Aulawi Dzin Nun, Ade Syaiful Rahman, Aryananda Sihombing, Agus Achyar, Ratria Anggraini, Dian Suci Hastuti, Emah Sudjimah, Susi MDS Simanjuntak, Didik S. Fuadi, Kusumawardhani, Airyn Saputri, Budi Prastowo, Aswin G. Sukahar, Wahyu K. Susanto, Putri Intan Suri, Siti Aliyah Junaedi

Alamat RedaksiJl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru 12110 Telp/Fax. [email protected]

4 Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karya

5 Air Bersih untuk Rakyat

7 Pro Rakyat Miskin Perkotaan

Berita Utama

19

29

19 Small Scale Water Treatment Plant For Emergency Relief: Yang Kecil,Yang Bermanfaat Besar

21 Water Operator Partnerships (WOPs) Mengasah Performa PDAM

25 Housing Follow Infrastructure melalui Pendekatan Kasiba-Lisiba BS

Inovasi4

Lensa CK28 Serba-serbi di Peresmian

SPAM IKK Sulawesi Selatan

29 INDO WATER 2011 EXPO & FORUM

Page 3: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

USRI (Urban Sanitation and Rural Infrastructure)

Pada akhir tahun 2010, Kementerian Pekerjaan Umum menso sia-lisasikan program USRI to Support PNPM Mandiri. Bagaimana ya ke-lanjutannya? Karena sampai saat ini belum ada update informasi kegiatan USRI tersebut. Minat masyarakat terhadap kegiatan ini sangat besar, antusias masyarakat ini jangan disia-siakan karena apabila antusias ini sampai padam atau bahkan sampai apriori, maka sulit untuk membangun semangat ini. Pola awal USRI adalah berupa dana hibah kepada masyarakat melalui BKM dan dilaksanakan oleh masyarakat. Partisipasi masyarakat disini sangat besar. Ada informasi, bahwa pelaksanaannya akan mengikuti aturan DAK bidang sanitasi. Bukankah ini sangat bertentangan, dimana yang awal subyek pembangunannya adalah masyarakat, kalau DAK subyek pembangunannya adalah SKPD teknis yang membidanginya.

TerimakasihM. A Januar

Kepada Yth. Bapak M. A JanuarKami mengucapkan terimakasih atas perhatian Bapak terhadap pelaksanaan kegiatan USRI. Tujuan kegiatan ini adalah peningkatan

editorial

dan perbaikan infrastruktur dan sanitasi berbasis pemberdayaan masyarakat. Sedangkan outputnya adalah: (i) Peningkatan kapasitas masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan infrastruktur,(ii) Peningkatan infrastruktur perdesaan melalui block grant infrastruktur perdesaan, dan (iii) Peningkatan infrastruktur sanitasi melalui block grant sanitasi, yang akan dilaksanakan oleh masyarakat melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Status kegiatan USRI saat ini adalah menunggu proses persetujuan dan penandatanganan loan agreement dari Board of Director Asian Development Bank (ADB) di Manila yang direncanakan pada Agustus 2011. Hal ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan minu­tes of loan negotiation antara pemerintah Indonesia dan Asian De­velopment Bank (ADB). Selama proses pengajuan persetujuan dan penandatanganan loan agreement tersebut kami sedang melakukan penyusunan pedoman pelaksanaan serta persiapan sosialisasi kepada kabupaten/kota yang akan mendapatkan program USRI. Kami sangat mengharapkan semua pihak dapat memahami bahwa kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami sangat berharap semangat dan antusiasme masyarakat masih tetap besar dalam mendukung terlaksananya program ini. Terimakasih (Subdit Kerjasama Luar Negeri, Ditjen Cipta Karya)

Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email [email protected] atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id

.....Suara Anda

Foto Cover : Masyarakat Raha Sulawesi Tenggara mencuci bajunya di sumber mata air permukaan secara langsung.

Program Pro Rakyat Buah dari Efisiensi

Sekitar satu setengah bulan setelah memberikan arahan direktifnya tentang enam program pro rakyat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengintruksikan kementerian dan lembaga melakukan efisiensi anggaran. Salah satunya yang mengemuka di publik adalah pembatasan pembangunan gedung kantor dan rumah-rumah dinas, baik pusat maupun daerah.

Ketidakpuasan masyarakat, yang salah satunya ditujukan pada pembangunan gedung baru DPR, membuahkan hasil karena penghematan ini kembalinya untuk masyarakat miskin juga. Misalnya, untuk perumahan murah berasal dari penghematan 10% APBN 2011. Rumah murah ini didesain hingga harganya sekitar Rp 20 – 25 juta dengan tipe 36 untuk MBR yang dengan gaji di bawah Rp 1,2 juta.

Dana dari efisiensi ini juga dapat digunakan untuk mempertajam program pro rakyat yang sudah ada seperti program untuk nelayan, program air bersih, dan program masyarakat miskin perkotaan. Dua program terakhir ini digawangi langsung Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk memenuhi arahan Presiden pada 10 tahun setelah Renstra 2010-2014, yaitu membebaskan krisis air bersih pada 2025, pemerintah telah memprediksikan kebutuhan dana sebesar Rp 130 triliun.

Pendanaan APBN tersebut hanya untuk memenuhi maksimal 40 persen dari kebutuhan air baku, unit produksi, dan unit distribusi dalam SPAM perkotaan. Sedangkan pada SPAM Perdesaan, pemerintah optimistis bisa memenuhi kebutuhan air minum di kawasan rawan air dan daerah terpencil (100%). Sedangkan melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), pemerintah hanya mematok 70%, yang sisanya harus diusahakan oleh Pemda, masyarakat serta berharap dari dukungan swasta.

Buletin Cipta Karya sekuat tenaga menyuguhkan informasi menarik dan aktual tentang keciptakaryaan di setiap bulannya, di mana pada Edisi Juli 2011 ini menyuguhkan apa saja yang sudah dan akan dilakukan Ditjen Cipta Karya dalam program pro rakyat.

Selamat membaca dan berkarya!

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 3

Page 4: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

ESudah enam bulan berlalu, arahan direktif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang

program Pro Rakyat kini sedang sibuk ditindaklanjuti para aparaturnya. Dari enam program rakyat ini, empat diantaranya terkait erat dengan bidang Cipta Karya, Kementerian

Pekerjaan Umum, yaitu Program Air Bersih untuk Rakyat, Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin Perkotaan, Program Rumah Sangat Murah untuk Rakyat, dan Program

Peningkatan Kehidupan Masyarakat Nelayan.

Ber

ita U

tam

a

kat (PNPM). Kedua, Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin Perkotaan melalui konsep Tribina, yaitu Bina Manusia, Bina Lingkungan, dan Bina Sosial. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Budi Yuwono mengung-kapkan tujuan Peningkatan dan Perluasan Program Pro-Rakyat dalam dua arus utama. Pertama, menurutnya, adalah menurunkan kemiskinan dengan meningkatkan kesejah-teraan rakyat melalui percepatan penyediaan infrastruktur dan pelayanan dasar seperti air bersih, sanitasi lingkungan dan hunian. Ke-dua, program pro-rakyat ini juga mendukung tercapainya target Millennium Development Goals (MDGs). (bcr)

Empat program ini sangat sensitif, karena menyentuh langsung kebutuhan dasar ma-syarakat kecil. Untungnya, pemerintah tidak memilih istilah kaum dhuafa (lemah) yang terpinggirkan atau lebih jahat lagi ‘dipinggir-kan’. Pemerintah memilih pro rakyat. Dengan kata ‘rakyat’, secara tidak langsung merep-resentasikan ajakan semua warga bangsa untuk dibangun dan membangun dalam rangka mentas dari kemiskinan. Dari empat program terkait, Direktorat Jenderal Cipta Karya memimpin kelompok kerja dua program utama, yaitu pertama, pe-nyediaan air bersih yang dalam pelaksanaan-nya memadukan program Cipta Karya dan Program Nasional Pemberdayaan Masyara-

Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karya

4 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 5: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

FDalam arahan direktif Presiden, Program Air Bersih untuk Rakyat bertujuan mengatasi

krisis air di daerah tandus dan sulit air, serta tidak ada lagi krisis air di tahun 2025. Program ini terbagi menjadi dua kelompok, yaitu perkotaan dan perdesaan. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perkotaan sudah menjadi tugas Pemerintah Kota dan Kabupaten dengan PDAM. Namun, mengingat kondisi PDAM yang ada, maka peran

Pemerintah Pusat lebih dititikberatkan pada upaya penyehatan PDAM, fasilitasi perbankan, serta fasilitasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS).

BERITAUTAMA

Ber

ita U

tam

a

latif mudah). Kedua, pembangunan SPAM de sa rawan air/terpencil meliputi daerah sulit air baku/perlu teknologi tinggi, daerah ter-tinggal, pinggir pantai, permukiman nelayan, pulau terdepan/ terluar, dan daerah pasca konflik. Ketiga, pembangunan SPAM Bukan Jaring an Perpipaan (BJP) untuk komunal/in-dividual. Budi menjelaskan, dalam Rencana Stra-tegis Ditjen Cipta Karya, untuk membiayai pembangunan dan pengembangan pelaya-nan air minum dalam rangka memenuhi tar-

“Fasilitasi ini melalui dukungan kebutuhan air baku dan peningkatan pelayanan melalui penyehatan PDAM,” kata Dirjen Cipta Karya, Budi Yuwono. Program SPAM perkotaan lainnya adalah Peningkatan SPAM Kota/IKK eksisting, penye-diaan SPAM untuk IKK baru, dan mendorong penyediaan SPAM BJP (Bukan Jaringan Per-pipaan). Sedangkan program SPAM Perdesaan antara lain, pertama, pembangunan SPAM perdesaan berbasis masyarakat (air baku re-

Air Bersih untuk Rakyat

get MDGs tercatat sebesar Rp 24,29 triliun. Angka itu terbagi untuk perkotaan sebesar Rp 18,13 triliun dan perdesaan Rp 6,16 triliun. Sedangkan untuk memenuhi arahan Pre-si den pada 10 tahun setelah Renstra 2010-2014, yaitu membebaskan krisis air bersih pada 2025, pemerintah telah memprediksi-kan kebutuhan dana sebesar Rp 50 triliun, yang terbagi untuk perkotaan sekitar Rp 43,8 triliun dan perdesaan Rp 6,35 triliun. Pendanaan APBN tersebut disebut Budi hanya untuk memenuhi maksimal 40 per-

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 5

Page 6: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

nyumbang 7.500 liter/detik dan nikmati di 5.000 desa. Di kawasan rawan air dan terpen-cil, Kementerian PU mematok target 1.303 liter/detik untuk 1.303 desa. Sementara me-lalui SPAM BJP menyasar 36 ribu desa dalam kegiatan antara lain peningkatan kualitas sarana BJP dan perubahan perilaku higienis masyarakat rawan air dan penyakit. “Dari total kebutuhan dana di atas, yakni sebesar Rp 65 triliun, pemerintah lewat APBN dan DAK akan menyediakan Rp 37 triliun. Sedangkan sisanya akan diupayakan melalui APBD, PDAM, Perbankan, maupun KPS,” ujar Danny.

Dukungan KebijakanTantangan untuk membebaskan masyarakat dari krisis air bersih pada 2025 perlu dukung-an kebijakan yang kuat. Pemerintah sudah melakukan upaya antara lain; pertama, ada-nya Instruksi Presi den tentang percepatan peningkatan pelayanan air minum untuk sin-ergi pelaksanaan kegiatan antara pemerin-tah pusat, propinsi, kabupaten/ kota, swasta dan masyarakat; kedua, Percepatan pem-berian pinjaman oleh perbankan nasional pada PDAM dengan jaminan dan subsidi bunga dari pemerintah pusat sesuai Perpres 29/2009; ketiga, mendorong kerjasama an-tara pemerintah dan swasta (KPS) dengan fasilitasi oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan PT Penjamin Infrastruktur Indo-nesia; dan keempat, berupa Fasilitasi Pinja-man Investasi Air Minum oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Pembentukan PT SMI maupun PT Pen-jaminan Infrastruktur Indonesia (PII) berperan dalam memberikan jaminan pada swasta un-tuk menerima pendapatannya sesuai dengan perjanjian yang disepakati. PT SMI memfasili-tasi penyiapan kerjasama pemerintah swasta (Public Private Partnership) bagi pengemba-ngan infrastruktur di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai aturan untuk men-ciptakan iklim investasi yang lebih baik di sektor air bagi badan usaha swasta. Peraturan Presiden yang baru telah disusun, yaitu Per-pres Nomor 13 tahun 2010 Tentang Peruba-han Atas Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, yang kemudian dilengkapi dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12 tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusa-haan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. (bcr)

sen dari kebutuhan air baku, unit produksi, dan unit distribusi dalam SPAM perkotaan. Sedang kan pada SPAM Perdesaan, ia opti-mistis bisa memenuhi kebutuhan air minum di kawasan rawan air dan daerah terpencil (100%). Sedangkan melalui program Penye-diaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Ma-syarakat (PAMSIMAS), pemerintah hanya me-matok 70%, yang sisanya harus diusahakan oleh Pemda, masyarakat serta berharap dari dukungan swasta. Direktur Pengembangan Air Minum Ditjen Cipta Karya memaparkan rencana penca-paian pelayanan air minum dalam rentang lima tahun, yaitu sejak 2010 – 2014. Untuk kebutuhan air baku di kawasan perkotaan, ujar Danny, anggaran APBN Kementerian PU ditargetkan mampu menyediakan 135 m3/detik air baku, serta membangun intake dan jaringan transmisi berkapasitas 40 m3/detik. Dalam program pro rakyat di kawasan

perkotaan ini juga diarahkan untuk mening-katkan SPAM Ibu Kota Kecamatan (IKK) yang sudah ada (eksisting) yang tersebar di 75 ko ta besar/metropolitan, 228 kota sedang, dan 156 kota kecil. Untuk penambahan unit produksi akan ditingkatkan hingga 45,3 m3/detik, penambahan jaringan distribusi ber-tambah menjadi 81,3 km, dan penambahan sambung an rumah sebanyak 5,42 juta SR. Lima tahun ini juga sudah dan akan diba-ngun 1.136 IKK baru yang akan melayani seki-tar 2,5 juta SR baru. Tidak kalah pentingnya, menurut Danny, adalah SPAM bukan jaringan perpipaan (BJP) yang akan dibangun secara swadaya oleh masyarakat yang mampu me-nambah pelayanan 4 juta Kepala Keluarga. Semua membutuhkan dana sekitar Rp 53 triliun. Sementara di kawasan perdesaan, peme-rintah mengalokasikan dana sebesar Rp 12 triliun, yaitu untuk PAMSIMAS yang akan me-

6 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 7: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

BERITAUTAMA

Ber

ita U

tam

a

KMasyarakat miskin perkotaan bukan masyarakat miskin biasa. Lebih dari itu, mereka

adalah kelompok masyarakat yang tidak hanya berpendapatan tidak layak. Mereka juga tidak memiliki akses pada kepastian pekerjaan dengan kepastian pendapatan,

tidak mempunyai akses untuk hidup ‘aman’ dan sejahtera, tidak mempunyai akses pada kebijakan pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan. Bahkan kebijakan politis-pun tidak berpihak pada mereka, meskipun keberadaannya seringkali menjadi ‘kendaraan’

politik kelompok tertentu.

lompok membentuk kantong- kantong ku-muh di permukiman (legal), atau mengelom-pok membentuk kawasan- kawasan kumuh perkotaan, sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan perkotaan, pelayanan social dan ekonomi (infrastruktur pelayanan dasar seperti air minum, sanitasi lingkungan, dan jalan pendidikan, kesehatan, kegiatan usaha, dan pelayanan perbankan) Menurut Direktur Pengembangan Permu-kiman Ditjen Cipta Karya, Amwazi Idrus, pen-anganan atas masyarakat kelompok ini sudah banyak dilakukan, namun seringkali mereka luput sebagai sasaran nyata program sosial ekonomi yang dilakukan pemerintah. Faktor

Kategori masyarakat ini sesungguhnya me-miliki etos kerja/kemauan kuat untuk men-cari nafkah, namun kemampuannya tidak cukup untuk mendapatkan akses pekerjaan di perkotaan. Kehidupan menggelandang di ruang publik, dan ruang/lahan yang tidak sesuai/illegal, di bantaran rel/sungai/taman, terminal, dan lainnya. Menurut data BPS, penduduk miskin perkotaan hingga tahun 2010 mencapai angka 11,10 juta jiwa, atau hampir 10% dari jumlah penduduk perkotaan di Indonesia. Penduduk miskin perkotaan ini tersebar, ada yang menggelandang atau menghuni daerah illegal (masyarakat terpinggirkan), menge-

Pro Rakyat Miskin Perkotaan

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 7

Page 8: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

administrasi berupa identitas formal menjadi penyebab utamanya. Contohnya, hampir se-luruh program penanggulangan kemiskinan yang sudah dan sedang berjalan menyasar kelompok masyarakat miskin yang memiliki identitas formal, misalnya KTP setempat. “Masih banyak kelompok masyarakat miskin yang tidak memiliki identitas atau memiliki identitas namun menghuni daerah illegal. Kelompok inilah yang dimaksudkan sebagai masyarakat miskin perkotaan yang luput dari semua program penanggulangan kemiskinan tersebut,” ujarnya. Sejauh ini berbagai program penang-gulangan kemiskinan (perkotaan maupun perdesaan) telah dijalankan oleh pemerin-tah melalui Kementerian/Lembaga, maupun oleh lembaga-lembaga sosial/LSM, namun program-program tersebut dilaksanakan se suai bidang maupun prioritas program ke menterian atau lembaga terkait. Pada pe-laksanaannya, berbagai program terebut hampir tidak ada yang menyentuh sasaran masyarakat miskin perkotaan pada lokasi yang sama. Kementerian PU telah melaksanakan pro-gram penanganan kemiskinan perkotaan dengan pendekatan Tribina, yang meliputi

PENATAAN KAWASAN KUMUH1. Peningkatan/pembangunan infrastruktur kawasan Kemen PU2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman Peningkatan infrastruktur lingkungan Perbaikan perumahan Pengembangan Rusun Umum Kemen PU, Pemda, BPN (BilaPerlu)3. Pengembangan Permukiman Baru KemenPU, Kemenpera, Bank 4. Revitalisasi kawasan fungsional Kemen PU

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN1. Peningkatan infrastruktur lingkungan2. Perbaikan rumah

PEMBANGUNAN RUMAH SINGGAH(apabila diperlukan) Kemensos

Memberi akses kebutuhan dasar (Raskin, Jamkesmas, beasiswa, Kemenkes, Kemensos, Kemendiknas, pelatihan, dsb); Pembinaan Keluarga (PKH); Pembinaan Kemenakertrans, LSMKelembagaan (BKM); kembali ke desa (transmigrasi, dsb.)Pemberdayaan Pembangunan Sosial

Memberi akses pada sumber dana (dana bergulir, Kemen Kop & UKM, Bank, SwastaKUR);Chanelling pada perusahaan besar; pelatihan managemenperusahaan; mendorong agar usaha masyarakat bankable.Pemberdayaan Pembangunan Ekonomi

Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin Perkotaan(PNPM Perkotaan-PLUS)

PNPM

PER

KOTA

AN

–PLU

S

BIN

A L

ING

KUN

GA

NBI

NA

MA

NU

SIA

BIN

AU

SAH

A

PEMBENTUKAN LEMBAGA MASYARAKAT(BKM)

PENYUSUNAN PROGRAM PJM PRONANGKIS

TRIDAYA1. Daya Pembangunan Sosial2. Daya Pembangunan Lingkungan3. Daya Pembangunan Ekonomi

Keterangan :PM : Pemberdayaan MasyarakatP : Pemerintah

PM P

PNPM

PERK

OTA

AN

(P2K

P)

bina lingkungan (perumahan/permukiman), bina manusia, dan bina usaha. Program ini ternyata cukup efektif, karena berbasis pem-berdayaan masyarakat. Berdasarkan penga-laman empiris tersebut, maka program pe-ningkatan kehidupan masyarakat miskin

perkotaan diarahkan untuk mengikuti pen-dekatan Tribina tersebut. Kerjasama antar Kementerian dan lem-baga terkait dapat dilakukan pada setiap bina Lingkungan, bina manusia maupun bina usaha. Sebagai contoh aspek Bina Ling ku-

8 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 9: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

BERITAUTAMA

Kementerian PU melaksanakan program penanganan kemiskinan (perkotaan) ini melalui pendekatan Tribina, yang

meliputi bina lingkungan (perumahan/permukiman), bina manusia, dan bina usaha. Program ini ternyata cukup efektif,

karena berbasis pemberdayaan masyarakat.

ngan dengan memberikan akses pada hu-nian dan infrastruktur dasarnya. Dalam hal ini Kementerian PU memfasilitasi pembangunan infrastruktur dasar permukiman, pembangu-nan rumah susun sewa pada kawasan kumuh berat yang harus dilakukan peremajaan ka-wasan. Sedangkan Kemente rian Perumahan Rakyat memfasilitasi pembangunan rumah murah, rehabilitasi rumah masyarakat miskin, pembangunan rumah susun, dan sebagai-nya. Dalam aspek Bina Manusia dengan mem-berikan akses pada kebutuhan dasar dan pelayanan sosial lainnya. Pelibatan kemen-terian/lembaga dalam hal ini Kementerian Sosial dan lembaga terkait memfasilitasi pem berian beras bagi si miskin (Raskin), pe-latihan ketrampilan dsb. Kementerian kese-hatan memfasilitasi pelayanan kesehatan ma syarakat miskin. Kementerian pendidi-kan memberikan beasiswa bagi masyarakat miskin dan fasilitasi pelatihan dan pendidikan informal lainnya. Kementerian Dalam negeri, memfasilitasi sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat. Sementara Kementerian Naker-trans, memfasilitasi masyarakat miskin yang ingin kembali ke desa ataupun bertransmi-grasi. Sementara pada aspek Bina Usaha, Ke-

menterian UKM, Perbankan dan pihak swas-ta dapat memberikan akses pada sumber pendanaan, maupun pelatihan pada usaha masyarakat miskin agar layak mendapatkan fasilitas ekonomi dan perbankan.

Koordinasi dan integrasi pelaksanaanBerbagai upaya penanggulangan kemiski-nan perkotaan sudah banyak dilakukan baik oleh Pemerintah maupun bersama masyara-kat. Salah satu program pemerintah, melalui Kementerian Pekerjaan Umum, yang diang-gap cukup berhasil adalah Program Pen-anggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP), dengan pendekatan Tribina dan pola pelak-sanaan melalui pemberdayaan masyarakat yang me libatkan Badan Keswadayaan Ma-syarakat (BKM). Berdasarkan keberhasilan tersebut, maka pelaksanaan program peningkatan kehidu-pan masyarakat miskin perkotaan dilakukan dengan mengadopsi pendekatan Tribina de-ngan memperluas keterlibatan kementerian/ lembaga terkait. Tentu saja sesuai dengan luasnya permasalahan kemiskinan perkota-an dengan karakter yang beraneka ragam. Adapun bentuk sinergitas dan keterlibatan kementerian dan lembaga terkait adalah dengan melakukan koordinasi dan sinergitas

program antar kementerian/ lembaga. Baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemantauannya pada kawasan ataupun kan-tong-kantong kemiskinan perkotaan, antara lain kawasan kumuh miskin, maupun kumuh padat dimana terselip masyarakat miskin di-antaranya. Untuk itu diperlukan kesamaan data dan kelompok sasaran penanggulangan kemiskinan perkotaan ini di seluruh Kemen-terian dan Lembaga. Untuk mendukung keberhasilannya, pe-ran BPS dalam menyediakan data perseba-ran maupun pengelompokan masyarakat miskin permukiman dan lokasi geografisnya merupakan dasar penetapan lokasi untuk koordinasi dan sinergitas program antar ke-menterian/lembaga. Peran Pemda yang da-pat menjamin terlaksananya program ini, merupakan kunci sukses, antara lain: kesedi-aan dan kesiapan masyarakatnya serta keber-langsungan program peningkatan kehidu-pan masyarakat miskin perkotaan Program pro rakyat yang satu ini memiliki sasaran untuk meningkatkan akses masyara-kat terhadap berbagai aspek pelayanan dasar yang dapat meningkatkan kualitas kehidu-pan masyarakat miskin perkotaan. infrastruk-tur pelayanan dasar. Akses pada hunian yang layak, infrastruktur pelayanan dasar (Bina Ling kungan), hingga akses pada pelayanan sosial dan peningkatan kualitas SDM (Bina Manusia) dan akses pada pengembangan usaha ekonomi (Bina Usaha). Mengingat keberhasilan PNPM perkotaan yang sudah berjalan, maka selanjutnya Pro-gram Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin Perkotaan, selanjutnya disepakati untuk diberikan nama PNPM Perkotaan Plus. Munculnya kata Plus, karena selain berbasis pemberdayaan masyarakat, masih perlu di-lakukan campur tangan pemerintah. “Dari 2010 – 2014, program ini membu-tuhkan biaya sekitar Rp 5 triliun yang akan diwadahi dalam program P2KP, urban renewal (New Site Development dan upgrading), PAM-SIMAS, Rusunawa, SANIMAS, dan KUR,” ujar Amwazi.

Proses Penataan Kawasan PermukimanMeskipun survey kemiskinan secara resmi belum selesai dilakukan oleh BPS, permasala-han terkait populasi masyarakat miskin yang membentuk kawasan kumuh di perkotaan lebih banyak dibandingkan dengan popu-lasi miskin pada kantong-kantong kumuh di permukiman. Karena secara alamiah, sebuah kawasan kumuh perkotaan dimulai dari ter-

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 9

Page 10: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

BERITAUTAMA

bentuknya kantong-kantong kumuh per-mukiman dan tidak terkendali, terutama saat semakin banyak terselip masyarakat miskin pada kantong- kantong tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Ditjen Cipta Karya memiliki program pena-taan kawasan kumuh, antara lain pertama; peremajaan dan penataan kembali kawasan permukiman pada kawasan permukiman dengan kondisi kumuh berat, antara lain kon-solidasi lahan untuk pembangunan Rusuna-wa; Kedua, peningkatan kualitas lingkungan permukiman pada kawasan dengan kondisi kumuh sedang atau kumuh ringan, meliputi peningkatan infrastruktur lingkungan; Ke-tiga, Pengembangan Permukiman Baru; dan keempat revitalisasi kawasan-kawasan fung-sional. Idealnya, untuk melaksanakan pemba-ngu nan dan pemanfaatan ruang kota den-gan optimal, setiap pemerintah kota/ kabu-paten memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten/kota. Namun belakangan diketahui belum banyak kota/ kabupaten yang memilikinya. Terkait hal tersebut, seb-agai acuan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan yang jelas dan selaras dengan arah pengemban-gan dan pembangunan kotanya. Kota-kota pun dituntut mengembangkan pembangu-nan permukiman berbasis perkotaan, yang harus disadari sepenuhnya dan merupakan kebutuhan wajib tiap kota. Pemerintah dae-rah pun harus mampu mendudukkan strate-

gi pembangunan yang mendukung dan mengintegrasikan seluruh strategi sektoral terkait. Oleh sebab itu, maka ketersediaan doku-men Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) sebagai acuan bagi pembangunan permukiman dan infrastruktur Cipta Karya, penyusunannya tetap mengacu dan terintegrasi dengan ara-han pengembangan dan pembangunan kota sesuai RTRW kota/ kabupaten tersebut. SPPIP didukung dengan rencana aksi berupa Rencana Pembangunan Kawasan Per-mukiman Prioritas (RPKPP) yang merupakan rencana sektoral bidang permukiman infra-struktur bidang Cipta Karya pada kawasan permukiman yang diprioritaskan. Sampai tahun 2014, baik SPPIP maupun RPKPP ditargetkan sudah dimiliki oleh 207 kabupaten/kota. Pada 2010 yang lalu telah telah tersedia 48 SPPIP dan 27 RPKPP. Sedan-gkan 2011 ditargetkan mencapai 60 SPPIP dan 54 RPKPP. “Keseluruhan rangkaian proses dan pro-duk SPPIP dan RPKPP murni dilakukan dan dimiliki oleh kota secara kesuluruhan, bukan oleh pemerintah, pemerintah provinsi, kon-sultan, maupun lembaga donor. Sehingga rasa kepemilikannya sangat tinggi. Ini yang kami anggap sebagai kelebihan SPPIP dan RPKPP,” ujar Amwazi. Produk yang dihasilkan dari keduanya bersifat strategis dan tidak didominasi oleh satu isu. Rangkaian proses penyusunan-

nya mengarahkan pada cara pandang baru dalam pengembangan dan pembangunan kota secara berkelanjutan. SPPIP dan RPKPP disusun dengan cara pandang jangka pan-jang, yang kemudian dirinci dalam jangka menengah dan jangka pendek. Karenanya ini akan mengakomodir berbagai kemung-kinan perubahan akibat pembangunan dan perkembangan yang terjadi. Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono menam-bahkan, adanya SPPIP dan RPKPP jangan men jadi dokumen yang tidak bermanfaat, upa ya penyusunannnya sudah cukup lama. Diharapkan kehadirannya akan memperta-jam Rencana program Investasi Jangka Me-ne ngah (RPIJM) yang sekaligus memadukan dan mensinergikan pembangunan sektor di bi dang Cipta Karya. Hal ini sangat penting, terutama terkait koordinasi dan integrasi pro-gram pembangunan yang akan melibatkan berbagai kementerian/ lembaga maupun pemda terkait. Pelaksanaan program PNPM Perkotaan Plus pada tahun 2012 akan diprioritaskan pada 6 kota Metropolitan dengan masalah kumuh dan miskin perkotaan yang cukup kompleks, yaitu kota Surabaya, Bandung, DKI Jakarta, Medan, Palembang dan Makassar. Acuan yang akan digunakan untuk menentu-kan kawasan permukiman kumuh yang dipri-oritaskan penanganannya, adalah dokumen SPPIP dan RPKPP yang sudah dimiliki oleh kota-kota tersebut. (bcr)

10 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 11: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

Singapore International Water Week (SIWW) 2011 menyajikan ajang pertemuan pimpinan negara (water summit), water expo, water convention, business forum dan Lee Kuan Yew

Water Prize, sebuah penghargaan dalam SIWW bagi pihak-pihak yang telah memberikan solusi bagi pemecahan masalah air yang telah menerapkan kebijakan yang inovatif.

Singapore International

Water Week (SIWW) 2011:

Keberlanjutan Airdalam Perubahan

Wajah KotaDwityo A. Soeranto *)

IIstilah pemanasan global mungkin masih melangit bagi masyarakat kita. Mereka hanya merasakan dampaknya, yaitu perubahan iklim yang berpengaruh pada pola tanam pertanian dan seterusnya. Kondisi cuaca yang tak menentu menyebabkan debit air ti-dak kons tan dan pada saat-saat tertentu ber-kurang drastis. Isu perubahan iklim juga bisa merubah wajah lingkungan perkotaan saat ini. Kenai-kan penduduk perkotaan yang cepat tidak diimbangi dengan sumber air yang mema-dai. Akibatnya memberikan tekanan serius bagi hampir semua negara, termasuk Indo-nesia. Berangkat dari itu, untuk ke sekian kalinya pemerintah Singapura menggelar Singapore International Water Week (SIWW) pada 4-8 Juli 2011, dengan mengundang para ahli di bi-dang air minum, para pengambil keputusan serta stakeholder bidang air minum dari 50 negara di dunia untuk berdiskusi, bekerjasa-ma, serta bertukar ide dan inovasi, teknologi,

LIPUTANKHUSUS

Lipu

tan

Khus

us

Para delegasi peserta Singapore International Water Week (SIWW) 2011 berfoto bersama

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 11

Page 12: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

pembiayaan dalam mencari jawaban penge-lolaan air yang holistik. Pemerintah Indonesia diwakili Menteri Pekerjaan Umum dan jajarannya menghadiri ajang pertemuan para Menteri bidang air ini yang kali ini mengangkat tema “Sustainable Water Solutions for a Changing Urban Environ­ment” dan isu-isu perubahan iklim yang telah banyak merubah wajah lingkungan perkota-an saat ini. Dari Indonesia hadir Menteri Pe-kerjaan Umum Djoko Kirmanto yang didam-pingi oleh Dirjen Cipta Karya, Dirjen Sumber Daya Air (SDA), Direktur Bina Program DJCK, Direktur Pengembangan Air Minum DJCK, dan beberapa staf Ditjen SDA dan Cipta Karya. SIWW 2011 dibuka oleh Wakil Perdana Menteri Singapura yang juga merangkap se-bagai Menteri Keuangan dan Tenaga Kerja, Tharman Shanmugaratnam. Dalam SIWW 2011 menyajikan ajang pertemuan pimpi-nan Negara (water summit), water expo, wa­ter convention, business forum dan Lee Kuan Yew Water Prize, sebuah penghargaan dalam SIWW bagi pihak-pihak yang telah memberi-kan solusi bagi pemecahan masalah air yang telah menerapkan kebijakan yang inovatif. “Saat ini lebih dari separuh penduduk du-nia tinggal di perkotaan, dan dengan berkem-bang pesatnya kawasan perkotaan menuntut jaminan ketersediaan air untuk penduduk

perkotaan”, kata Tharman membuka acara itu.Tharman juga mengungkapkan agar para wakil pemerintah yang hadir dalam acara tersebut harus dapat bekerja “Cross Bounda­ry”, “Cross Science and Knowledge”, dan “Cross Academia, public sector and industry” dalam pengelolaan air yang berkelanjutan. Pada hari kedua dilakukan Minister’s Ple­nary yang menghadirkan pembicara seper-ti Presiden Kongo serta para menteri yang menangani masalah air dari beberapa negara, termasuk Indonesia. Dalam pidatonya, Djoko Kirmanto menyampaikan, dalam mengha-dapi persaingan global, setiap kota dituntut memiliki sistem penyediaan air minum dan sanitasi yang handal dan memadai sepan-jang tahun agar berkembang dan menikmati hasilnya. Menteri Pekerjaan Umum dan rom-bongan juga berkesempatan mengunjungi Water Expo yang menampilkan teknologi ter-kini dalam pengelolaan air dan sanitasi. Dalam sesi diskusi, Menteri PU menyam-paikan bahwa Indonesia saat ini masih ‘on the track’ dalam mencapai target air minum dalam MDGs 2015. Namun demikian, Indo-nesia masih mengalami beberapa tantangan dalam mendapatkan air baku yang berkuali-tas serta pembangunan infrastruktur yang mempertimbangkan penurunan kualitas ling kungan. Target MDGs di bidang air minum sebe-

sar 68,8%, atau meningkat dari capaian 2009 sebesar 47,6%. Target tersebut diupayakan dicapai melalui pembangunan air minum pada 459 kawasan perkotaan dan 6.750 perdesaan, baik dengan sistem perpipaan maupun sistem bukan jaringan perpipaan yang terlindungi. Di bidang sanitasi, tingkat pelayanan sebesar 51% pada 2009 harus menjadi 62% pada 2015, baik sistem setem-pat maupun terpusat. “Sebagai Menteri Pekerjaan Umum RI, saya menyatakan bahwa Indonesia sebagai bagian dari komunitas dunia berkomitmen kuat untuk mencapai target-target MDGs ini,” tegas Djoko. Untuk mengejar target penyediaan air mi-num misalnya, Djoko Kirmanto menyatakan, Indonesia sudah melakukan upaya antara lain menyediakan dana Rp 37 triliun dan si-sanya sebesar Rp 28 triliun diupayakan dari swasta (public private partnership), maupun kerjasama antara swasta dengan penyeleng-gara (business to business), serta mendorong partisipasi masyarakat. Untuk melancarkan kerjasama pemerintah dan swasta (KPS), pemerintah juga telah mengeluarkan bebe-rapa peraturan yang mendukung iklim in-vestasi yang lebih baik, dan membentuk Ba dan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM). Kerjasama antar negara juga dilakukan

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto memberikan sambutannya pada acara Singapore International Water Week (SIWW) 2011

12 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 13: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

untuk meningkatkan pelayanan air minum dan sanitasi, antara lain penyediaan air mi-num untuk Masyarakat Berpenghasilan Ren dah (MBR) melalui program water grant Pemerintah Australia yang berbasis kinerja (ouput based aid) di 35 kota untuk air minum dan 5 kota untuk sanitasi. Upaya lain yaitu mendorong kerjasama antar PDAM dalam negeri dan luar nege ri dalam menanggulangi kebocoran dan pe-manfaatan teknologi yang lebih efisien (water operator partnership) pada 7 PDAM dengan dukungan grant dari Asian Development Bank (ADB). Menteri PU juga menyoroti isu lingkung-an dan pelayanan air minum dan sanitasi di Indonesia. Menurutnya perkembangan penduduk perkotaan yang begitu cepat me nuntut upaya yang besar dan konsisten dalam meningkatkan cakupan pelayanan air minum yang baru mencapai 47% pada akhir 2009. Keadaan dipersulit dengan masih tinggi-nya angka kebocoran nasional yang menca-pai 33%. Untuk ini perlu program penuru-nan kehilangan air untuk meningkatkan efi asiensi pengelolaan yang membutuhkan investasi besar untuk peremajaan sistem per-pipaan dan peralatan yang sesuai de ngan perkembangan teknologi saat ini, mi salnya memba ngun sistem kontrol yang baik untuk menekan kebocoran air. Demikian pula dengan kondisi sanitasi. Askses masyarakat Indonesia kepada prasa-rana sanitasi yang layak baru mencapai 51% yang sebagian besar berupa system on site sanitation. System off site perlu dikembang-kan karena menjamin sistem kontrol terha-dap terjadinya pencemaran air baku, khusus-nya untuk kota besar dan metropolitan. Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya optimalisasi kapasitas kelembagaan penyelenggara air minum dan sanitasi di bi-dang teknis dan manajemen. Upaya ini ber-tujuan agar lebih efisien dalam pengelolaan untuk menjadi perusahaan yang sehat. Pada tahun 2007, jumlah PDAM sehat hanya 61, dan pada tahun 2009 sudah menjadi 132. Optimalisasi juga dilakukan pada potensi dunia usaha dalam mendukung pendanaan untuk pengembangan pelayanan air minum dan saintasi. Upaya lain adalah meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mengurangi pencemaran air baku dan upaya penghema-tan pemakaian air.*) Kasubdit Kerjasama Luar Negeri, Direktorat Bina Program, Ditjen Cipta Kar ya.

LIPUTANKHUSUS

Foto Atas : Direktur Jenderal Cipta Karya Budi Yuwono (ke­2 dari kiri) dan Direktur Bina Program Antonius Budiono (kanan) mengamati salah satu maket dalam Singapore International

Water Week (SIWW) 2011.Foto Bawah : Direktur Jenderal Cipta Karya Budi Yuwono (kanan) dan Direktur Pengembangan Air

Minum Danny Sutjiono (kiri) dalam Singapore InternationalWater Week (SIWW) 2011.

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 13

Page 14: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

Info

Bar

u 1

Anak-anak pantai Barombong, Galesong Kabupaten Takalar sore itu nampak riang main di pantai hingga larut petang. Pemandangan yang mencurigakan jika dinalar dengan kewajaran

karena saat itu mereka seharusnya sudah mandi dan siap mengaji atau makan malam layaknya anak kampung pada umumnya. Namun hari itu rupanya mereka dilanda euforia

karena esoknya, kampung mereka akan dikunjungi Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto.

Menteri PU Resmikan

Lima SPAM IKK Sulsel

PPada Rabu (13/7), tepat pukul 15.30 Wita, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto meresmikan pemanfaatan lima Sistem Pe-nyediaan Air Minum (SPAM) Ibu Kota Keca-matan (IKK) untuk sekitar 32 ribu jiwa pada empat kabupaten di Sulawesi Selatan. Total air yang diproduksi kelima SPAM tersebut sebanyak 80 liter per detik dan sejak dua ta-hun terakhir sudah dimanfaatkan oleh seki-tar 3.868 Sambungan Rumah (SR), dan masih tersisa 2.532 SR yang belum dimanfaatkan. Lima SPAM IKK tersebut antara lain di IKK

Galesong Selatan Kabupaten Takalar (20 liter/detik), IKK Sanrobone Kabupaten Takalar (20 liter/detik), IKK Bajo Kabupaten Luwu (20 li-ter/detik), IKK Sinjai Timur Kabupaten Sinjai (10 liter/detik), dan IKK Leppangeng Kabu-paten Bone (10 liter/detik). Peresmian bertempat di Kampung Ne-layan Kecamatan Galesong – Takalar, dan di-hadiri pula oleh Bupati Takalar Ibrahim Rewa, dan para Bupati atau perwakilannya di mana di wilayahnya ada SPAM IKK yang diresmikan, Direktur Jenderal Cipta Karya Budi Yuwono,

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto meresmikan pemanfaatan lima Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibu Kota Kecamatan (IKK) untuk sekitar 32 ribu jiwa pada empat kabupaten di Sulawesi Selatan di Kampung Nelayan Kecamatan Galesong.

14 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 15: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

INFOBARU 1

Direktur Pengembangan Air Minum Danny Sutjiono, dan ratusan warga yang memadati pantai Barombong, Takalar. “Secara nasional, penduduk Indonesia yang mendapatkan akses aman air minum baru 47% atau sekitar 8 juta SR. Masalah di-tambah dengan semakin langkanya sumber air baku karena pencemaran lingkungan

maupun perubahan iklim,” kata Djoko di te-ngah sambutannya. Djoko menambahkan, pemerintah beru-paya keras agar dapat mencapai target Millennium Development Goals dalam hal pelayanan air minum sebesar 68%. Sebuah tantangan berat dan perlu dukungan dari berbagai pihak, antara lain pemerintah pusat,

pemerintah provinsi, kabupaten/kota, ma-syarakat, dan swasta.

Ambisi SulselSementara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menegaskan ambisi provinsinya untuk memberikan pelayanan air minum melalui SPAM di seluruh desa pada 2012. Dari 2220 desa yang ada di Sulsel, masih terdapat 564 desa yang sama sekali belum terlayani SPAM. “Untuk itu sangat dibutuhkan dukungan pemerintah pusat untuk bersama pemerin-tah daerah dalam memenuhi akses air minum aman di perdesaan Sulsel,” tegas Syahrul. Syahrul menyampaikan, cakupan pelaya-nan air minum di Provinsi Sulawesi Selatan saat ini untuk wilayah perkotaan baru men-capai 63% dan perdesaan 33,4%. Angka itu masih jauh dari target MDGs yaitu sebesar 80% di perkotaan dan 60% di perdesaan. Sementara itu kondisi pelayanan air mi-num di perkotaan terus mengalami perbai-kan. Dari 23 PDAM saat ini ada 6 dengan kategori sehat, 11 kurang sehat, dan 6 sakit. Ditargetkan pada 2012 kondisi PDAM sehat meningkat menjadi 10 PDAM. “Untuk itu manajemen air minum perlu melakukan upa-ya-upaya terobosan yang dapat menekan bi-aya produksi dan meningkatkan pelayanan, namun tetap memperhatikan standar kuali-tas. (bcr)

Foto Atas : Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto (kanan) dan Direktur Jenderal Cipta Karya Budi Yuwono (ke­2 dari kanan) mendengarkan penjelasan pada acara peresmian pemanfaatan lima Sistem

Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibu Kota Kecamatan (IKK) untuk sekitar 32 ribu jiwa pada empat kabupaten di Sulawesi Selatan.

Foto Bawah : Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menandatangani prasasti pada acara peresmian pemanfaatan lima Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibu Kota Kecamatan (IKK) untuk

sekitar 32 ribu jiwa pada empat kabupaten di Sulawesi Selatan.

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 15

Page 16: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

Info

Bar

u 2

Masih ingat dengan program “One Stop Service” Pemkab Sragen Jawa Tengah yang diluncurkan Bupati Untung Wiyono tahun 2002, program ini berhasil menjadikan Sang

Bupati masuk dalam 10 kepala daerah terbaik versi majalah Tempo dan juga menerima penghargaan Trade Tourism and Investment (TTI – Award) dari Ketua DPD Ginandjar

Kartasasmita. Dalam program tersebut, birokrasi investasi yang terdiri beberapa tahap dan ribet, dipotong hanya menjadi melalui satu pintu saja.

“One Day Service” PDAM Bandarmasih

SSetali tiga uang, salah satu Kota di Pulau Kali-mantan, tepatnya Kota Banjarmasin terdapat program serupa yang diberi nama “One Day Service”. Bukan oleh instansi pemda melain-kan diluncurkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat yaitu PDAM Bandarmasih. Dalam program ini, pelanggan bisa menikmati sambungan air minum hanya dalam waktu sehari saja. Luar biasa, mungkin ungkapan yang bisa kita berikan kepada PDAM Bandarmasih. Pemasangan sambungan rumah air minum

yang biasa membutuhkan waktu satu atau dua minggu bahkan satu bulan, bisa dipa-sang cukup dalam waktu satu hari. Acungan jempol pantas diberikan oleh PDAM yang telah memiliki cakupan pelayanan hampir 100% ini. Ditjen Cipta Karya selaku pengatur dan pembina PDAM se-Indonesia pantas bang-ga dengan kinerja PDAM Bandarmasih. Di tengah-tengah kondisi PDAM di Indonesia yang memprihatinkan, dimana cakupan lay-anan PDAM rata-rata nasional baru 40%, ba-

nyaknya PDAM sakit, penetapan tarif belum Full Cost Recovery (FCR), manajemen belum profesional dan sederet keburukan lainnya, kinerja ciamik PDAM Bandarmasih layaknya oase di tengah-tengah problematika PDAM di Indonesia. PDAM Bandarmasih pimpinan H. Mus lih ini memang wujud pengelolaan PDAM yang profesional. Hal ini terlihat ketika redaksi memasuki tempat pendaftaran sambungan baru. Penerima tamu nan cantik, ruangan sejuk, counter pelayanan yang tersusun rapi,

Suasana layaknya sebuah bank terlihat di PDAM Bandarmasih. Nampak Seorang pelanggan sedang membayar tagihan.

16 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 17: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

INFOBARU 2

penggunaan teknologi dalam melayani kon-sumen dan pelayanan ramah itulah kesan yang didapat redaksi. Dengan program “One Day Service” yang diluncurkan, PDAM ini kini menjadi percon-tohan seluruh PDAM di Indonesia. Untuk mengetahui tentang program One Day Ser­vice dan mengetahui bagaimana pengelo-laan PDAM yang profesional, berikut wawan-cara redaksi dengan Direktur Utama PDAM Bandarmasih H. Muslih yang baru menjabat seba gai direktur satu tahun belakangan ini.

Awal mula ide One Day Service seperti ini seperti apa ? Dulu, masyarakat melihat PDAM itu sebagai momok, bagaimana tidak, masyarakat ber-fikir untuk mendaftar sambungan rumah saja memakan waktu panjang hampir dua bahkan tiga bulan karena rumitnya birokrasi yang ditempuh. Selain itu, Banjarmasin ini kan merupakan kota rawan air, ketika musim kemarau datang, masyarakat berbondong-bondong keluar mencari dan membeli air. Saya ingat ketika kemarau datang, Kota Banjarmasin ini layaknya gudang gerobak. Banyak orang jualan air keliling dengan membawa jerigen, gerobak dan mobil pick up. Parahnya lagi, mereka yang telah mem-punyai sambungan air PDAM ikut-ikutan jua-lan air. Selain harga yang dijual mahal, PDAM juga tidak bisa mengontrol hal ini. Selain itu,

dengan proses yang panjang tersebut, mun-cul banyak calo-calo yang memanfaatkan kesempatan itu. Hal-hal inilah yang menjadi alasan kita, perlunya untuk memangkas bi-rokrasi pemasangan sambungan baru.

Pemotongan birokrasi seperti apa maksud-nya ?Kalau dulu kan pemasangan sambungan baru harus acc dulu oleh direktur, itu yang membuat lama. Sekarang kita potong cukup sampai dengan kepala seksi atau setingkat eselon 4 maka sambungan rumah bisa diberi-kan. Kepala seksi yang mengeluarkan perin-tah dan bertanggung jawab dalam hal ini. Konsep satu hari ini memang tidak serta merta jadi . Awalnya kita butuh waktu empat sampai tujuh hari. Hari pertama daftar, hari kedua survey lokasi, ketiga kita suruh lapor lalu bayar, kemudian hari terakhir kita pasang. Ya paling telat sampai tujuh harilah.

Sekarang bisa satu hari saja, bagaimana bisa ?Program one day service ini bisa berjalan salah satunya ini berkat teknologi GIS (Global In­formation System) yang kita miliki, tanpa itu tidak mungkin. Dengan teknologi ini kita bisa memetakan lokasi baru yang dituju lewat komputer. Masyarakat cukup menunjukkan KTP sama nomor rekening tetangga yang su-dah ada sambungan maka segera akan kita

Direktur PDAM Bandarmasih H. Muslih (kiri) sedang menjelaskan sistem GIS kepada peserta acara workshop.

proses hari itu juga. Nomor rekening tetangga ini kita guna-kan untuk mencari lokasi didata kami, karena pembayaran PDAM kita menggunakan no-mor rekening. Setelah data kita temukan, kita lihat dalam GIS maka kita bisa mengetahui lo-kasi yang akan disambung. Jika sebelum jam 11 siang administrasi sudah beres, maka sore kita segera pasang.

Sejak kapan program ini diluncurkan ? Progam ini mulai kita godok tahun 2004, ke-mudian diluncurkan mulai tahun 2007. Pada waktu itu hanya beberapa titik saja yang bisa dijangkau, seiring de ngan data yang semakin ba nyak dikumpulkan di GIS maka sekarang bisa mencakup lebih luas.

Selain teknologi GIS tentu butuh infrastruk-tur juga untuk mendukungnya ? Benar sekali. Hal ini juga tidak lepas dari ke-beranian kita untuk menambah jaringan utama perpipaan. Dulu ketika ada peruma-han baru yang dibangun kita langsung ma-suk untuk menambah jaringan, tidak perlu menunggu dari developer lagi. Kita kerjasama dengan swasta, kita kontrakkan baru nanti pembayarannya dibe lakang dengan me-ngangsur.

Tanggapan dari masyarakat bagaimana terhadap program ini?Sambutan masyarakat cukup baik selama ini dan tidak ada komplain. Kita selalu bekerja dengan profesional sehingga masyarakat cu-kup puas dengan hal ini.

Terkait dengan tarif, apakah ada kenaikan setiap tahun?Setiap tahun kita selalu naik sekitar 10% maksimal. Hal ini untuk pengoperasian, pemeliharaan dan peningkatan pelayanan.

Bagaimana masyarakat tidak komplain, ke-tika tarif dinaikkan ?Hal ini memang memerlukan strategi khusus, sosialisasi yang intens sangat dibutuhkan. Se-jak tahun 2001 setiap dua bulan sekali kita tu-run ke kampung untuk melakukan sosialisasi bisa lewat pengajian maupun workshop. Kita kerjasama dengan fasilitator dan LSM untuk hal ini.

Saya dengar PDAM ini menerapkan standar tinggi dalam perekrutan pegawai?Iya benar. Pak walikota memberikan kebe-basan kepada kami dalam hal perekrutan

“Mengelola PDAM itu intinya jualan air bukan jualan sambungan “

Direktur PDAM Bandarmasih H. Muslih

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 17

Page 18: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

Salah satu kesulitan PDAM di Indonesia adalah meyakinkan walikota dan bupati, Menurut anda ?Komunikasi disini sangat penting, harus pintar melihat kondisi dan juga situasi wa-likota yang memimpin. Asal tahu saja mulai dari 2001 sampai 2004 di Banjarmasin ada pergantian sampai enam walikota. Komuni-kasi sangat penting, semua bisa kita berikan penjelasan dengan baik dan samakan maind­setnya.

Apa saran anda terhadap para Dirut PDAM agar lebih berhasil ?Seorang Dirut PDAM itu bukan hanya seba-gai orang profesional tetapi harus menjadi seorang entrepreneur. Karena PDAM itu perusahaan, maka mengelola perusahaan lain dengan mengelola kantor atau pemda. Seorang dirut harus memiliki kemampuan di semua lini, jangan takut untuk ke temu wa-

likota atau de wan, jadikan mere-ka berbalik mendukung kita.

Kita harus pandai ber-komunikasi dan berjiwa

entrepreneur.

Terima kasih atas waktunya pak, semo-ga program tahun ini

berhasil !Sama-sama. (dvt)

INFOBARU 2

kita harus mampu berkomunikasi kepada walikota/bupati bahwa pengelolaan air ini bukan untuk sosial tapi memiliki nilai eko-nomi. Hal itu yang harus terus menerus kita komunikasikan. Kemampuan komunikasi sangat penting disini.

Dukungan dari stakeholder dalam hal ini walikota seperti apa ?Dukungan dari walikota saat ini H. Muhidin cukup bagus, care lah. Dalam masa pemerin-tahan beliau kali ini membantu dalam hal pe-nyertaan modal sebesar Rp 175 miliar, selain itu juga mendukung PDAM untuk mendapat-kan DAK dari Pusat. Dalam hal pengelolaan, pemkot memberikan otonomi secara penuh kepada direksi dalam melaksanakan tugas.

Kalau dukungan pemerintah Pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya dan BPPSPAM , Anda melihatnya seperti apa?Saya rasa dukungan mereka terkait dengan pembinaan dan penga turan cukup besar. Bantuan teknis, pelatihan mau pun dana me reka berikan. Kecua li setelah kita mulai sehat, ha nya dukungan air ba ku yang diberikan dan itu memang se suai dengan tupok si peme rintah pusat. Sam pai dengan saat ini pe me rintah pusat terus mem berikan do-rongan dan bantuan tek-nis. Saya sa ngat berterima kasih kepada mereka.

pegawai. Kita juga bekerjasama dengan konsultan untuk masalah perekrutan ini, jadi budaya titip menitip tidak ada di sini. Orang yang tepat dan dibutuhkan akan kita rekrut.

Apa benar dana pensiun yang diberikan sampai 400 juta?Kami memang memiliki penilaian kinerja sesuai dengan Key Performance Indikator (KPI) tiap-tiap divisi. Setiap divisi dan individu yang mampu menjalankan program nya dengan benar dan berhasil akan diberi reward. Re­ward ini bisa satu sampai tiga kali gaji dalam setahun berdasarkan prestasinya. KPI ini mu-lai kita terapkan tahun 2009 bekerjasama dengan konsultan. Begitu juga dengan pro-gram pensiun dini, individu yang istilahnya sudah lesu darah kita pensiunkan dini de-ngan pesangon sekitar Rp 400 juta.

Setelah one day service apa program anda kedepan ?Kedepan kita akan mencoba menerapkan Sistem GIS Simpadu. Dalam sistem GIS Sim-padu ini, tidak hanya foto satelit tapi juga dengan foto udara. Dengan GIS Simpadu ini maka detail dari lokasi seperti kontur, keting-gian, tinggi gedung bisa diketahui. Hal ini akan kita kaitkan dengan perubahan klasifi-kasi sasaran kita. Misalnya: ada yang mendaf-tar sambungan baru, dia mengaku masuk kategori rumah tangga A1 setelah kita lihat dengan sistem ini ternyata masuknya A4, begitu fungsinya. Kita sudah investasi Rp 2,5 miliar untuk sistem udara. Insya Allah akhir tahun ini selesai. Selain itu, belum lama ini kita kerjasama dengan pihak perbankan melalui program penjaminan pemerintah dalam Perpres 29 tahun 2009. Dana perbankan ini akan kita gu-nakan untuk penambahan kapasitas sebesar 500 l/detik.

Agak sedikit melebar, terkait kondisi PDAM kita, rata-rata cakupan PDAM Nasional baru 40%, sementara PDAM Anda sudah mencapai 98%, tanggapan Anda?PDAM ini intinya adalah jualan air bukan jualan sambungan. Kalau maindsetnya jua-lan sambungan maka orientasinya masih proyek. Nah kalau jualan air, bagaimana kita mengelola air secara profesional supaya bisa menjadi bisnis dan mendapatkan keun-tungan bagi perusahaan. Kedua, tarif yang diterap kan harus full cost recovery. Kalau tidak bagaimana kita bisa mendapat keuntungan untuk mengembangkan perusahaan. Ketiga,

18 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 19: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

Beberapa kota besar dan daerah di Indonesia rentan mengalami berbagai jenis bencana seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung berapi, dan angin puting beliung dengan frekuensi yang bervariasi yang mengakibatkan kerusakan lingkungan dan jatuhnya

korban jiwa. Selain itu, beberapa kota di Indonesia terutama yang terletak di daerah pesisir akan mengalami dampak yang lebih besar untuk mendapatkan pasokan air pada saat terjadi

bencana.

Small Scale Water Treatment Plant For Emergency Relief:

Yang Kecil,Yang Bermanfaat Besar

Agga Destya Arlingga *)

Inov

asi 1

INOVASI 1

PPada tahap awal pasca kejadian bencana, Pemerintah Pusat memiliki peran yang sa ngat penting mengingat kondisi pemerintahan dan kegiatan lainnya di daerah bencana men-jadi terganggu, serta kemungkinan kegiatan di daerah bencana mengalami lumpuh total. Pada tahap awal bencana ini, Pemerintah Pu-sat diharapkan dapat berperan secara berta-hap memberikan bantuan moril dan materil kepada masyarakat di daerah yang terkena bencana. Menghadapi kenyataan tersebut, Peme-rintah Indonesia telah menetapkan kebijakan

dalam penyelenggaraan penanggulangan ben cana yang terencana, terintegrasi dan ber kelanjutan. Kebijakan tersebut telah dike-luarkan melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang pen-anggulangan bencana. Sebagai tindak lanjut dari Undang-Un-dang Nomor 24 tahun 2007 tersebut, Kemen-terian Pekerjaan Umum telah melakukan ber-bagai upaya untuk mengambil tindakan yang proaktif dalam rangka penanggulangan ben-cana antara lain: diterbitkannya Keputusan Menteri PU Nomor 223/KPTS/M/2008 tentang

Penetapan Kembali Satuan Tugas Penanggu-langan Bencana di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, diterbitkannya Pedoman Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, pembentukan Satuan Kerja Penanggulang-an Bencana, dan upaya lainnya termasuk melakukan kerjasama luar negeri untuk pe-nyediaan peralatan dalam penanggulangan bencana. Sesuai dengan prinsip penyelenggaraan penanggulangan bencana yang tertuang di dalam Pedoman Penyelenggaraan Penang-gulangan Bencana yang meliputi Tahap Pra Bencana, Tahap Tanggap Darurat, dan Tahap Pasca Bencana, Direktorat Jenderal Cipta

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 19

Page 20: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

Location Open Storage, Buildings and Related Works (pos keamanan, kantor, peralatan train-ing, dll), Kendaraan Operasional, serta pelati-han sumber daya manusia dalam manajemen pengelolaan penanggulangan bencana. Se-lain itu melalui APBN dibangun infrastruktur pendukung, termasuk penyiapan lahan dan pembangunan gudang, jalan akses ke lokasi gudang dan penyediaan air, sambungan lis-trik, komunikasi, dan pemagaran gudang. Adapun status kesiapan dari kegiatan ini, yaitu telah dilakukannya penandatanga nan Addendum Financial Agreement antara Peme-rintah Indonesia dan Pemerintah Spanyol pa-da tanggal 2 Maret 2011. Agreement tersebut antara lain memuat mengenai tambahan ke-giatan Technical Assistance (TA) untuk identifi-kasi kebutuhan kegiatan dan kesiapan Bidding Document. Sehingga nantinya diharapkan dapat segera terealisasi pada tahun 2012.Sumber tulisan:1. Indonesian – Spanish Financial Cooperation Programme Agreement;2. Proposal “Small Scale Water Treatment Plants (WTP) for Emergency Relief”;3. Buku Pedoman Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana : Prasarana Sarana Ke-PU-an Kementerian Pekerjaan Umum.)

*) Staf Subdit Kerjasama Luar Negeri, Direktorat Bina Program, Ditjen Cipta Karya

Contoh gambar mobile emergency water treatment plant

ww

w.c

mst

asia

.com

Karya menggagas perlu dibentuknya pusat lokasi penanganan bencana untuk penyedia-an air minum di daerah bencana alam yang memerlukan metode dan peralatan yang dapat memberikan respon cepat dan efisien sebelum dilakukan penanganan yang per-manen. Mengingat meningkatnya potensi ben-cana di berbagai tempat di Indonesia maka diputuskan untuk menyiapkan empat tem-pat lokasi penanganan bencana atau gudang yang masing-masing akan menyediakan mo dul peralatan penanganan darurat untuk dapat mengatasi potensi bencana. Lokasi yang nantinya akan digunakan untuk mem-bangun gudang (Location Open Storage) direncanakan berada di empat pulau besar di Indonesia, yaitu Medan (terdapat 3 modul untuk penanganan 6 Propinsi : Aceh, Suma-tera Utara, Riau Daratan, Kepulauan Riau, Jambi, dan Sumatera Barat), Jakarta (terdapat 4 modul untuk penanganan 11 Propinsi : Su-matera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Bengkulu, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah), Surabaya (ter-dapat 3 modul untuk penanganan 6 Propinsi : Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Se-latan, dan Kalimantan Timur), dan Makassar (terdapat 2 modul untuk penanganan 10 Propinsi : Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Su-lawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo,

Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Irian Jaya Barat). Modul-modul ini nanti-nya diharapkan dapat menanggulangi daerah bencana secara tanggap dan cepat. Salah satu upaya yang dilakukan Kemen-terian Pekerjaan Umum dalam hal ini Direk-torat Jenderal Cipta Karya untuk penanganan bencana yaitu dengan melakukan kerjasama bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Spanyol. Pada tanggal 15 April 2004 telah dilakukan penandatanganan In­do nesian­Spanish Financial Cooperation Pro­gramme yang menyepakati untuk mengalo-kasikan dana kerjasama pembangunan untuk kegiatan Small Scale Water Treatment Plant for Emergency Relief sebesar 18 juta Euro. Kegiatan Small Scale Water Treatment Plant for Emergency Relief adalah untuk penyediaan air minum melalui instalasi pengolahan air mi-num darurat untuk daerah bencana, terutama di daerah pesisir. Lingkup dari kegiatan ban-tuan pinjaman Pemerintah Spanyol ini adalah penyediaan modul dan infrastruktur yang me-liputi Mobile Water Treatment Plants for Surface Water (kapasitas 3m3/jam sebanyak 36 unit), Mobile Water Treatment Plants for Sea and Brackish Water (kapasitas 1, 2, 3 m3/jam seba-nyak 24 unit), Supporting Equipment (genset, pompa, peralatan laboratorium, dll) and Che­micals, Living Unit Equipment and Communi­cation System (tempat tidur lipat, peralatan dapur, radio komunikasi, dll), Equipment for

20 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 21: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

INOVASI 2

Inov

asi 2

Dalam rangka peningkatan kemampuan pengelola air minum, Asian Development Bank (ADB) memberikan bantuan berupa technical assistance kepada PDAM di Asia Pasifik yang

dimulai pada tahun 2007. Water Operator Partnerships (WOPs) merupakan salah satu bentuk bantuan technical assistance yang didanai oleh AUSAID melalui ADB dengan Kementerian PU

sebagai executing agency.

Water Operator Partnerships (WOPs)

MengasahPerforma PDAM

Tri Heryanto *)WWOPs bertujuan untuk capacity building melalui twinning partnerships antar sesama PDAM. WOPs lebih berfokus pada knowledge sharing dan kemitraan secara praktis. Dengan adanya WOPs diharapkan akan membantu PDAM dalam meningkatkan performa opera-sional dan keuangannya dan menyediakan lingkungan yang memungkinkan bagi PDAM untuk mengidentifikasi kebutuhan investasi jangka panjang dan menengah. Program WOPs di Indonesia dimulai sejak Januari 2011 dan akan berakhir pada bulan Desember 2012. Terdapat tujuh PDAM yang melakukan kerjasama semacam ini, 5 PDAM dengan mentor dari luar negeri dan 2 PDAM dengan mentor dari dalam negeri. Berikut ini adalah daftar nama PDAM penerima beserta

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 21

Page 22: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

Non Revenue Water (NRW) management dan peningkatan efisiensi operasional PDAM menjadi fokus utama dari program

ini karena tingginya tingkat kebocoran air di PDAM negara-negara berkembang.

PDAM Penerima

PDAM Kabupaten Serang

PDAM Kabupaten Bandung

PDAM Kota Palembang

PDAM Kota Pekalongan

PDAM Kabupaten Ciamis

PDAM Kabupaten Tasikmalaya

PDAM Kabupaten Bogor

PDAM Banjarmasin

Institusi Mentor

Ranhill, Malaysia

Emasesa, Spain

PBA Penang, Malaysia

PBA Penang, Malaysia

PDAM Palembang- PBA Penang

PDAM Palembang- PBA Penang

Water Corp. Australia

K-Water Korea

No

1

2

3

4

5

6

7

8

PDAM penerima tersebut diseleksi berdasar-kan beberapa kriteria antara lain berstatus sehat, memiliki keinginan kuat untuk me-ningkatkan kinerja, didukung oleh peme-rintah lokal (provinsi dan kabupaten/kota), kemampuan SDM yang memadai, memiliki kemauan untuk mengikuti twinning program PDAM mentor (sebagai penerima/recipient), serta memiliki kemauan untuk menjadi PDAM mentor pada program twinning nasional di masa yang akan datang. Pada tahapan selanjutnya, tujuh PDAM tersebut diharapkan untuk menjadi mentor nasional yang akan melanjutkan twinning program untuk meningkatkan kinerja PDAM-PDAM di Indonesia. Non Revenue Water (NRW) management dan peningkatan efisiensi operasional PDAM menjadi fokus utama dari program ini karena tingginya tingkat kebocoran air di PDAM negara-negara berkembang. Prinsip-prinsip twinning yang diterapkan dalam WOPs antara lain; pertama, pertukaran pengetahuan se-cara langsung dari praktisi ke praktisi. Kedua, bentuk kemitraan adalah mutual partnerships walaupun keuntungan yang diperoleh ti-dak seimbang antara PDAM mentor dengan PDAM penerima. Ketiga, kemitraan berlang-sung atas dasar non­profit partnerships namun dapat berlanjut pada profit partnerships. Ke-empat, Twinning harus menghasilkan perbai-kan dan hasil yang nyata.

Penurunan KebocoranNon Revenue Water (NRW) management terdiri dari konsep NRW, International Water Associa­tion (IWA) Water Balance, metode District Me­tering Area (DMA), cara deteksi kebocoran dan peralatan yang dibutuhkan untuk mendeteksi kebocoran. NRW atau Air tak berekening sama de-ngan Volume Air Distribusi (supply) dikurangi Air Terekening (billed consumption). NRW ter-diri dari real losses/physical losses, apparent losses/commercial losses dan air yang diberi-kan secara gratis/subsidi untuk konsumen (contohnya untuk pemadam kebakaran). Real losses/physical losses adalah kehilangan air yang disebabkan oleh kebocoran fisik seper-ti kebocoran pada pipa dan meter induk. Se-dangkan Apparent losses/commercial losses adalah kehilangan air yang disebabkan oleh pencurian/koneksi ilegal dan ketidakakuratan meter air. Manajemen kebocoran/leakages manage­ment terdiri dari 4 bagian yaitu Active leakage control, Pressure management, Kecepatan dan

dengan PDAM mentor :

Pembentukan sebuah District Metering Area (DMA) membutuhkan Instalasi flow meter, data logger dan pressure reducing valve (PRV) pada semua inlet dan outlet.

22 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 23: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

INOVASI 2

DMA (District Metering Area)

IWA Water Balance

kualitas perbaikan, dan Manajemen asset.l Pertama, Active leakage control adalah de-

teksi kebocoran secara terencana (mene-mukan kebocoran selain dari yang dila-porkan oleh konsumen). Program deteksi kebocoran secara aktif ini adalah program yang dikoordinasikan dengan matang. Keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan program deteksi kebocoran secara aktif ini antara lain kebocoran dapat diminimalisasi, jumlah permintaan air secara keseluruhan akan berkurang, dan dapat mengurangi biaya operasi dan keru-sakan peralatan.

l Kedua, Pressure management adalah salah satu elemen fundamental dari strategi manajemen kebocoran karena pengaruh-nya yang sangat besar pada aspek lain. Pressure management biasa dilakukan de ngan menggunakan pressure redu cing valve (PRV) yaitu suatu alat yang akan me-ngurangi tekanan di hilir pada berbagai ali-ran dan tekanan di hulu. Prinsip utama dari pressure management adalah outlet yang tetap dan aliran yang termodulasi.

l Ketiga, Kecepatan dan kualitas perbaikan. Semakin cepat perbaikan dilakukan maka semakin sedikit kerugian yang akan ditim-

SYSTEM INPUT VOLUME

AUTHORISEDCONSUMPTION

DMA

DMA

DMADMA

DMA

DMA

DMA

DMA

DMADMA

DMA DMA

BILLEDAUTHORISEDCONSUMPTION

BILLED METERED CONSUMPTION REVENUE

WATER

NON-REVENUE WATER

BILLED UNMETERED CONSUMPTION

UNBILLED METERED CONSUMPTION

UNBILLED UNMETERED CONSUMPTION

UNAUTHORISED CONSUMPTION

METERING INACCURACIES

LEAKAGE ON TRANSMISSION/ DISTRIBUTION MAINS

LEAKAGE AND OVERFLOWS AT TRANSMISSION/DISTRIBUTION STORAGE RESERVOIRS

LEAKAGE ON SERVICE CONNECTIONS UP TOMETERING POINTS

UNBILLEDAUTHORISED CONSUMPTION

APPARENT LOSSES

REAL LOSSES

WATER LOSSES

ZONE

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 23

Page 24: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

INOVASI 2

Gambar 1. Enigma dan Penggunaannya

Gambar 2. Eureka2R dan Penggunaannya

Gambar 3. Listening Stickdan Penggunaannya

bulkan. l Keempat, Manajemen Aset. Langkah-lang-

kah yang perlu dilakukan dalam manaje-men aset antara lain melakukan identifi-kasi mengenai apa saja yang diutamakan untuk diganti, mengidentifikasi area-area yang memiliki tingkat kebocoran tinggi, membuat desain skema untuk manajemen proyek, dan melakukan analisis kebocoran pipa induk, sub induk, dan pipa pelayanan.

Konsep selanjutnya adalah DMA (District Metering Area). DMA merupakan salah satu sistem deteksi kebocoran yang bersifat per-manen, berupa bagian daerah atau kawasan dari sistem jaringan distribusi yang dikhusus-kan menjadi daerah deteksi kebocoran pada program penurunan kehilangan air (NRW). DMA juga dikenal sebagai suatu metode untuk membagi suatu daerah pelayanan air minum yang besar menjadi sub-bidang/zona-zona hidrolik yang lebih kecil. DMA digunakan untuk memonitor aliran dan tekanan sistem sehingga dapat ditentukan daerah mana yang kebocorannya paling tinggi dan diperoleh pri-oritas daerah yang akan ditangani. Persyaratan untuk bisa menerapkan DMA pada suatu lokasi antara lain ada gambar dae-rah rencana DMA (gambar GIS), sistem penga-liran dalam daerah tersebut dapat ditutup, kepastian pipa inlet (sumber), kondisi pen-galiran baik (24 jam), ada data tekanan, pola pengaliran, data pelanggan dan pemakaian air, kondisi fisik jaringan dan asesoris masih cukup baik, dan diperkirakan lokasi DMA mempunyai NRW cukup besar. Pembentukan sebuah DMA membutuh-kan Instalasi flow meter, data logger dan pres­sure reducing valve (PRV) pada semua inlet dan outlet, penutupan dan penandaan semua katup batas, serta pembaharuan gambar jar-ingan pipa. Idealnya sebuah DMA hanya me-miliki satu sumber (inlet) untuk memaksimal-kan akurasi data. DMA juga sebaiknya terdiri dari 500 sampai 3000 sambungan rumah dan sudah dipasang PRV supaya tekanan dapat dikontrol dengan baik. Pada setiap DMA juga harus dipasang data logger untuk memonitor aliran, tekanan dan minimum night flow se-cara kontinu. Tujuan dari pembuatan DMA antara lain menekan potensi kehilangan air pada sistem distribusi dan pelanggan, menertibkan pe-makaian air yang bukan pelanggan, meng-optimalkan pelayanan dan meningkatkan pendistribusian air ke pelanggan, validasi da ta jaringan perpipaan terpasang berikut

assesorisnya dan pelanggan, memasukkan data ke dalam sistem informasi manajemen, dan peningkatan pendapatan dan efisiensi tagihan rekening air. Terdapat beberapa jenis peralatan deteksi kebocoran yang dapat digunakan. Namun kali ini hanya akan dibahas alat deteksi kebocoran yang diperkenalkan oleh Primayer, yaitu Enigma (multi point correlator), Eureka2R (correlator) dan listening stick. a. Enigma

Enigma digunakan untuk mengetahui bagian pipa mana yang mengalami kebocoran. Alat ini dipasang pada titik-titik ujung sambungan pipa/sudut dan akan merekam bunyi yang ter-dapat di antara kedua titik tersebut. Tiap titik diberi nama (A – I misalnya) lalu pada tiap titik tersebut dipasang enigma sehingga nantinya akan diketahui bagian mana yang mengalami kebocoran, apakah bagian AB, BC, BD, AD, GI atau yang lainnya. Tingkat kebisingan yang dihasilkan antara dua titik akan ditampilkan pada layar dalam bentuk grafik.

b. Eureka2R (correlator) Eureka2R digunakan untuk mempersempit jangkauan pencarian kebocoran sehingga dapat mempermudah pekerjaan. Alat ini digunakan setelah enigma digunakan untuk mengetahui pipa mana yang diperkirakan mengalami kebocoran. Misalnya saja sudah diketahui bahwa terdapat kebocoran pada salah satu bagian pipa antara titik A dan B yang jaraknya 20 m. Eureka2R selanjutnya dipasang pada kedua titik tersebut (A dan B) lalu didekatkan posisinya hingga diperoleh sinyal bunyi yang paling kuat.

c. Listening Stick Setelah diperoleh area yang cukup kecil, maka langkah terakhir yang harus dilakukan adalah menemukan lokasi kebocoran dengan listening stick. Penggunaan listening stick relatif mu-dah yaitu dengan meletakkan ujung stick di pipa atau di jalan lalu mendengarkan bunyi yang dihasilkan melalui microphone. Tanda-tanda apabila terjadi kebocoran adalah bunyi yang di-hasilkan kuat dan frekuensinya berulang.

*) Staf Subdit Pengaturan dan Pembinaan Kelembagaan, Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta Karya

24 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 25: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

INOVASI 3

Pembangunan perumahan dan permukiman di wilayah perkotaan pada umumnya berlangsung tumbuh secara cepat sehingga membutuhkan lahan yang cukup luas.

RRumah, selain merupakan salah satu kebu-tuhan dasar manusia, rumah mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pem-bentukan watak serta kepribadian bangsa. Karenanya, rumah perlu dibina serta dikem-bangkan demi kelangsungan dan peningka-tan kehidupan dan penghidupan masyarakat. Sejumlah penelitian mengindikasikan bahwa perkembangan penduduk perkotaan mem-berikan tekanan yang besar terhadap kebutu-han perumahan dan permukiman. Kecender-ungan ini sangat dirasakan di kota-kota besar dan menengah. Tekanan menjadi lebih berat lagi karena para pendatang membawa serta kemiskinan dan budaya yang kurang sesuai dengan sifat kehidupan diperkotaan. Perumahan dan permukiman tidak hanya dilihat sebagai sarana kebutuhan kehidupan semata-mata. Lebih dari itu merupakan pro-

Inov

asi 3

Housing Follow Infrastructure

melalui PendekatanKasiba-Lisiba BS

Dengan Kasiba/Lisiba BS, pengendalian harga tanah lebih dapat dilakukan karena adanya penguasaan tanah secara terencana dalam luasan yang besar, baik oleh badan pengelola

maupun atas kerja sama berbagai pihak dengan badan pengelola. Juga dukungan bantuan sebagian infrastruktur dari program pemerintah, penerapan lingkungan hunian

berimbang dan subsidi silang menjadi lebih dimungkinkan karena skala yang besar. Dengan demikian melalui Kasiba/Lisiba BS ini terjadi apa yang kita harapkan, yaitu housing follow

infrastructure.

Sugianto Tarigan *)

ww

w.b

p.bl

ogsp

ot.c

om

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 25

Page 26: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

ses bermukim manusia dalam menciptakan ruang kehidupan untuk memasyarakatkan jati dirinya. Disamping itu, pembangunan pe-rumahan juga akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan karena memiliki multiplier effect terhadap pertumbuhan eko-nomi wilayah, dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta penciptaan lapangan kerja. Pembangunan perumahan dan permuki-man di wilayah perkotaan pada umumnya berlangsung tumbuh secara cepat sehingga membutuhkan lahan yang cukup luas. Pada sisi lain, lahan yang akan dipergunakan secara kuantitas relatif sulit bertambah. Akibatnya, pembangunan perumahan dan permukiman menjadi salah satu permasalahan mendasar yang dihadapi pemerintah, swasta dan ma-syarakat perkotaan di Indonesia. Persoalan tersebut di atas sebenarnya ti-dak terlepas dari dinamika yang terjadi dalam kehidupan masyarakat maupun kebijakan pemerintah dalam pembangunan peruma-han dan permukiman di Indonesia. Menurut data yang dihimpun, Backlog rumah nasional terus naik. Tahun 2005 sebesar 4,8 juta unit, terakhir pada 2010 naik menjadi 8,6 juta unit, Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI). Meli-hat kondisi tersebut, berarti kebijakan politik dan stakeholder sektoral di bidang peruma-han yang ada selama ini belum mampu me-menuhi kebutuhan jumlah unit rumah yang diperkirakan rata-rata 800.000 unit rumah pertahun. Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan serta harga yang tidak terjang-

kau oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), menyebabkan masyarakat menempati lahan-lahan kosong yang bukan hak milik mereka. Pembiaran semacam ini menyebab-kan tingkat kekumuhan kota meningkat, perkembangan kota ke daerah pinggiran menjadi tidak terkendali, penyediaan infra-struktur menjadi tidak efisien, pembangu-nan perumahan yang tidak terpadu dan ter integrasi dengan infrastruktur kota yang menimbulkan permasalahan seperti pelaya-nan infrastruktur yang tidak optimal, banjir, kemacetan, sanitasi buruk, dan harga tanah yang tidak terkendali. Pembangunan perumahan dan permuki-man di wilayah perkotaan pada umumnya berlangsung secara cepat sehingga mem-butuhkan lahan yang cukup luas. Upaya pendekatan pembangunan perumahan dan permukiman diarahkan berbasis kawasan, melalui pendekatan kawasan pengemba-ngan permukiman skala besar melalui pola pembangunan Kasiba (kawasan siap bangun) dan pengembangan permukiman berdasar-kan pola Lisiba BS (lingkungan siap bangun berdiri sendiri). Menurut Undang-undang No-mor 80 Tahun 1999, Kasiba adalah sebidang tanah yang fisiknya telah dipersiapkan untuk pembangunan perumahan dan permukiman skala besar. Kasiba ini kemudian terbagi dalam satu atau lebih lingkungan siap bangun (Lisiba) yang pelaksanaannya dilakukan secara berta-hap. Secara teknis Kasiba dan Lisiba akan me-nampung rumah dalam jumlah yang besar. Kasiba mampu memuat sekitar 3.000 -10.000 unit, lisiba berkisar 1.000 - 3.000 unit dan lisiba

BS 1.000 - 2.000 unit. Arahan pembangunan perumahan dan permukiman melalui pendekatan Kasiba/Lisiba ini dalam rangka untuk kepentingan masyarakat masing-masing kota dan sebagai salah satu skema pemenuhan kebutuhan pe-rumahan. Pendekatan ini juga mengarahkan pertumbuhan sosial ekonomi lokal dan per-tumbuhan permukiman di kawasan perkota-an dan perdesaan agar terbentuk struktur ka-wasan yang efisien dan efektif. Pemerintah bisa melarang pembangunan perumahan yang dilaksanakan oleh badan usaha di luar Kasiba. Seperti tertuang dalam Psl 23 UU No.4/1993, yaitu mengendalikan harga tanah, yang berangkat dari paradigma bahwa lahan bukan hanya komoditi tetapi lahan untuk kepentingan pengembangan so-sial ekonomi kota. Pendekatan ini juga men-dorong tumbuhnya ekonomi lokal (kontruksi, kesempatan kerja dan lain-lain), dan percepa-tan pembangunan rumah dalam jumlah be-sar guna memenuhi backlog dan sasaran Ger-akan Nasional Perumahan dan Permukiman Sehat (GNPPS). Pembangunan perumahan dan permu-kiman menjadi salah satu permasalahan men dasar yang dihadapi pemerintah dan masyarakat perkotaan. Permasalahan pokok yang dihadapi seperti, pertama, masih ter-batasnya dukungan cadangan tanah untuk Kasiba, Lisiba, dan Lisiba BS. Kedua, terdapat banyak lahan dengan status HGB/HPL yang belum dibangun untuk perumahan. Keti-ga, banyak Pemda yang belum mempunyai BUMD RumKim. Keempat, kendala Perumnas untuk menjadi Badan Pengelola (BP), karena peraturan internalnya. Kelima, terjadinya swasta menguasai lahan. Keenam, harga ta-nah melambung tinggi. Ketujuh, Pemda tidak mempunyai resources besar untuk membe-baskan tanah secara menyeluruh dalam satu waktu. Kedelapan, semakin lama biaya pem-bangunan kasiba/Lisiba BS semakin mahal. Kesembilan, perlu upaya sinergi/kemitraan dengan swasta seperti mendorong penera-pan skim profit sharing, pendayagunaan tanah, penyerahan pengelolaan aset, dan penyia pan lahan untuk menarik investor, kebi-jakan penatagunaan tanah untuk pembangu-nan perumahan dan permukiman, kebijakan pem bangunan perumahan dan permukiman terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah, serta upaya Pemerintah dalam mengatasi dampak negatif kebijakan penatagunaan lahan untuk pembangunan perumahan dan permukiman. Pembangunan perumahan dan permukiman

Pembangunan perumahan dan permukiman menjadi salah satu permasalahan men dasar yang dihadapi pemerintah dan masyarakat perkotaan.

ww

w.g

gpht

.com

26 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 27: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

INOVASI 3

melalui pendekatan Kasiba/Lisiba BS akan menuai manfaat antara lain, kawasan permu-kiman akan dilengkapi dengan jaringan prim-er dan sekunder prasarana lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, dan memenuhi per-syaratan pembakuan pelayanan prasarana lingkungan. Tidak salah jika tujuan pendekatan Kasiba/Lisiba BS adalah memenuhi kebutuhan ma-syarakat akan rumah dalam lingkungan hidup yang baik dan terjangkau serta menciptakan perkembangan kota yang lebih terarah. Bukan itu saja, dengan Kasiba/Lisiba BS, pengenda-lian harga tanah lebih dapat dilakukan karena adanya penguasaan tanah secara terencana dalam luasan yang besar, baik oleh badan pengelola maupun atas kerja sama berbagai pihak dengan badan pengelola. Juga du-kungan bantuan sebagian infrastruktur dari program pemerintah, penerapan lingkungan hunian berimbang dan subsidi silang menjadi lebih dimungkinkan karena skala yang besar. Sesuai dengan UU. No.1 Tahun 2011, tentang Kasiba/Lisiba menyebutkan bahwa pemban-gunan perumahan dan permukiman yang dilaksanakan dengan pola Kasiba dan Lisiba BS yang Berdiri Sendiri dimaksudkan agar pembangunan perumahan dan permuki-

man dapat lebih terarah dan terpadu sesuai dengan arah pembangunan pengembangan wilayah Kabupaten/Kota, sehingga menga-rahkan pertumbuhan Kabupaten/Kota mem-bentuk struktur lingkungan yang lebih efektif dan efisien. Kasiba/Lisiba BS juga berperan dalam pengembangan sosial ekonomi, yaitu berpo-tensi memberikan hunian yang aman dan se-rasi bagi warga masyarakat yang mengamali masalah dalam perumahan. Selain itu juga berpotensi menarik warga luar untuk masuk dan menjadi bagian dari wilayah dimana ber-potensi meningkatkan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD). Peran Pemda juga semakin penting dengan adanya Peraturan Pemer-intah No 38 Tahun 2007 yang menyebutkan urusan perumahan dan permukiman menjadi wewenang Pemda. Dengan demikian pembangunan peruma-han dan permukiman melalu pendekatan Kasiba/Lisiba dan BS dalam skala besar ini ter-masuk dalam wewenang pemerintah daerah. Dalam hal ini pemerintah pusat harus meng-upayakan pendanaan yang memadai agar pemberian wewenang ini bisa berjalan mulus (money follow function). Di luar pendanaan itu, pemerintah pusat akan lebih berperan dalam hal pemantauan dan evaluasi, melakukan

bimbingan perencanaan, pelaksanaan, pem-bangunan kasiba/lisiba BS serta melakukan pengawasan dan pengendalian langsung dalam rangka menjaga kualitas permukiman. Konsep Kasiba saat ini cukup baik dan ma-sih relevan untuk dilaksanakan dalam rangka penyediaan perumahan permukiman dan me ngurangi terjadinya backlog yang lebih tinggi, juga dalam pengembangan sosial eko-nomi lokal, terutama di perkotaan. Tentunya diperlukan penyempurnaan aturan perun-dangan yang ada guna menyederhanakan persyaratan pelaksanaannya. Terutama dalam penunjukkan dan penetapan badan pengelo-la, termasuk perlu dibuka peluang bagi keter-libatan badan usaha swasta dalam badan pengelola. Di samping itu perlu dukungan dari pemerintah baik pusat maupun dae-rah dalam penyediaan prasarana dan sarana dasara umum dan stakeholder lainnya seperti jalan akses, drainase, PLN, PDAM dan lain-lain. Dengan demikian melalui kasiba/lisiba BS ini terjadi apa yang kita harapkan, yaitu hous­ing follow infrastructure. Dibawah ini ilustrasi Kawasan Permukiman Baru serta Kasiba dan Lisiba BS.*) Staf Subdit Pengembangan Permukiman Baru, Direktorat Pengembangan Permukiman, Ditjen Cipta Karya

Ilustrasi Kawasan Permukiman Baru Serta Kasiba & Lisiba BS

Kawasan Permukiman Baru

Lisiba BS adalah

(1) Bukan Bagian Dari Kasiba

(2) Dikelilingi OlehLingkungan Perumahan Yang Sudah Terbangun Atau Dikelilingi Oleh Kawasan Dengan Fungsi Lain

Kasiba adalah

(1) Sebidang Tanah Yang Dipersiapkan Untuk Pembangunan PP Skala Besar

(2) Terbagi Dalam Satu Lisiba Atau Lebih(3) Dilakukan Secara Bertahap(4) Dilengkapi Dengan Jaringan Primer & Sekunder(5) Sesuai RUTR

Lisiba adalah sebidang Tanah

(1) Bagian Dari Kasiba(2) Atau Yang Berdiri Sendiri(3) Telah Dipersiapkan & Dilengkapi dengan PSD(4) Sesuai Dengan Persyaratan Pembakuan Yang

Berlaku

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 27

Page 28: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

Lens

a CK

Serba-serbi di Peresmian

SPAM IKK Sulawesi Selatan

28 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 29: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

Lens

a CK

INDO WATER 2011 EXPO & FORUMLENSACK

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 29

Page 30: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

DDulu di Jorong Tabek, Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, dikenal sebagai Jo-rong Tabek kering baik oleh masyarakat Jorong Tabek itu sendiri, maupun masyarakat sekitarnya. Ini karena memang Jorong Tabek tidak mempunyai akses air, khususnya air bersih. Sebelum ada program PAMSIMAS, me-mang akses untuk air bersih sama sekali tidak ada. Masyarakat Jorong Tabek biasanya mengambil air, baik untuk minum maupun memasak, di sumur-sumur kecil yang ada di saluran air sawah yang jaraknya 500m – 1000m. Itu pun diambil dengan cara menjunjung di atas kepala dengan berjalan kaki. Kondisi ini terjadi sudah menahun lamanya. Sementara untuk mandi, mencuci mereka menggunakan air aliran sungai. Karena jarak yang jauh dan kondisi per-bukitan, cukup menyulitkan warga ketika mengambil air. Mau tidak mau mereka harus turun naik bukit meniti jalan setapak yang

Sekelompok anak menyungging senyum melihat tingkah pola teman-temannya saling beradu tangan berebut bermain air dalam ember ukuran besar. Mereka sesekali mencipratkan air

ke wajah teman-temannya, sementara anak lainnya tampak sabar antri sambil menyandang ember kecil berwarna hitam di tangannya. Dengan wajah polos, mereka menunjukan kalau

mereka begitu senang karena kini sudah bisa bebas bermain-main dengan air. Air yang bersih dan sehat.

Dulu Jorong Tabek Kering,

Kini Berair Rita Hendriawati *)

Gem

a PN

PM 1

Warga Jorong Tabek sering kali melakukan kegiatan kegiatan seperti mencuci dan mandi di aliran sungai sebelum adanya Program PAMSIMAS.

30 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 31: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

mengambil air. Sekarang cukup dengan mem-buka kran di depan rumah, maka air pun mengalir deras. Bahkan saat ini air pun sudah mengalir di dalam rumah. Atas swadaya sendiri, warga menyambung sambungan pipa ke dalam rumahnya masing-masing. Jorong Tabek Nagari Talang Babungo sendiri adalah salah satu dari 13 lokasi di Kabupaten Solok yang melaksanakan Program PAMSIMAS Tahun 2009. Sekarang warga Jorong Tabek sudah 100% (76 KK) menikmati air dari sambungan rumah hanya dengan membayar iuran sebesar Rp 500 per bulannya per KK. Para ibu rumah tangga merasa bersyukur dan berterimakasih. Dengan adanya Program PAMSIMAS, kini air sampai ke dalam rumah. Jika dulu untuk mendapatkan air harus ber-jalan kaki dengan jarak yang cukup jauh, sekarang tinggal putar keran di halaman ru-mah maupun di dalam rumah, air sudah me-ngalir. Seperti yang dituturkan Ibu Malin salah satu warga Jorong Tabek. Ia merasa senang sekali karena air sudah berlimpah di rumahnya karena bantuan program PAMSIMAS. “Dulu aie ndak ado, mangambiak aie jauah ka batang aie. Kini aie lah tibo masuak ka dalam rumah berkat program PAMSIMAS (dulu air tidak ada, mengambil air jauh ke sungai. Sekarang air sudah masuk ke dalam rumah berkat program PAMSIMAS),” tuturnya sumringah. Adanya air bersih sampai ke rumah-rumah ini juga turut berimplikasi pada derajat ke-sehatan masyarakat. Mereka menerapkan Pe rilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) te r-utama dengan tidak BAB sembarang tempat lagi karena semua KK sudah membuat WC di rumahnya . Wali Nagari Talang Babungo, Zulfikar, atas nama masyarakat Jorong Tabek me nyam-paikan terima kasih banyak kepada Pe me-rintah yang sudah memberikan Program PAMSIMAS. “Karena dengan adanya Program PAM SI-MAS, masyarakat mendapat air bersih sampai ke rumah-rumah, sehingga Jorong Tabek yang dulu kering, sekarang sudah berubah menjadi Jorong Tabek Berair,” ung kapnya. Begitu juga Koordinator LKM, Iral Yendri turut bersyukur adanya air bersih dari PAM-SIMAS sehingga julukan Tabek Kering seka-rang tidak ada lagi.*) Central Management Advisory Consultant (CMAC), Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)

GEMAPNPM 1

berbatu dan terkadang licin bila hujan turun. Jadi tidak heran bila masyarakat tidak bisa mengambil air dengan jumlah banyak. Dalam sehari, mereka hanya mampu membawa 10 liter air saja sekali jalan. Biasanya mereka

mengambil air dua kali sehari, pagi dan sore. Hadirnya program PAMSIMAS membawa pencerahan bagi warga Jorong Tabek. Warga yang sebagian besar bermata pencaharian petani ini, kini sudah tidak lagi susah payah

Foto Atas : Warga Jorong Tabek sebelum adanya Program PAMSIMAS sering melakukan kegiatan seperti mencuci dan mandi di aliran sungai.

Foto Bawah : Setelah adanya Program PAMSIMAS, kini warga Jorong Tabek bisa mendapatkan air bersih dengan mudah.

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 31

Page 32: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

TTenaga fasilitator mempunyai tugas yang cu-kup berat. Fasilitator Masyarakat (FM) meru-pakan pendamping masyarakat dalam melak-sanakan kegiatan PPIP secara langsung di tingkat desa. Fasilitator masyarakat bertugas memberikan motivasi, bimbingan dan pem-binaan kepada Organisasi Masyarakat Setem-pat (OMS), Kader Desa (KD), dan Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP). Setiap tim FM terdiri dari dua orang, yaitu satu orang fasilitator pemberdayaan, dan satu orang fasilitator teknis. Keduanya ditugaskan untuk melakukan pendampingan di tiga desa

Sukses Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) tidak terlepas dari peran fasilitator. Fasilitator sebagai ujung tombak dari program pemberdayaan (PNPM) Mandiri

sangat diharapkan menjadi pendamping di masyarakat yang sekaligus menjadi motivator pembangunan. Sebagai ujung tombak pembangunan, fasilitator dituntut untuk melaksanakan

tugas dengan baik dan benar sesuai pedoman dalam program pemberdayaan ini.

Tugas Mulia Fasilitator

sasaran. Dalam melaksanakan tugasnya, FM berkoordinasi dengan TAMK. Tim Fasilitator berkoordinasi dengan pe-merintahan desa dan tokoh masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan PPIP. Koordi-nasi tersebut berupa, pertama, sosialisasi dan menyebarluaskan program kepada seluruh masyarakat di tingkat desa; kedua, verifikasi terhadap dokumen pencairan dana; ketiga, melaksanakan pelatihan dan pembinaan un-tuk OMS, KPP, Kader Desa, para aparat desa dan Kepala Dusun; keempat, secara khusus memberikan pembinaan kepada KD sebagai

M. Yasin Kurdi *)

Gem

a PN

PM 2

pengganti FM pada saat program selesai; ke-lima, berkoordinasi dengan TAMK, Tim Pelak-sana Kabupaten, dan Satker kabupaten, untuk kelancaran kegia tan. Tim ini juga bertugas menyampaikan laporan bulanan kepada Satker Provinsi yang berisikan catatan harian yang dilengkapi de-ngan risalah Rapat Dua Mingguan di tingkat kabupaten yang telah dilengkapi dengan tanda tangan PPK Kabupaten, Tim Pelaksana Kabupaten dan TAMK. Disamping itu pula fasilitator harus melak-sanakan Rembug Warga dengan tugas

32 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 33: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

purnaan, tetapi akan menjadi masalah baru. Ke depan, persiapan fasilitator perlu dilakukan dengan matang dan teruji. Mereka mengi-kuti beberapa pelatihan baik teknis, adminis-trasi sampai kepada bagaimana mereka bisa menghadapi masa (komunikasi). Terbukti bah-wa pada tahun 2009, khususnya di Jawa Barat, dua orang fasilitator telah mendapat penghar-gaan sebagai “Fasilitator Terbaik” di PPIP dari Pemerintah Pusat (Menkokesra) pada acara Gelar Karya Pembangunan Masyarakat pada program PNPM Mandiri di Jakarta. Nah bagaimana agar fasilitator tersebut dapat mempertahankan prestasi itu? Rekrut-men fasilitator dilakukan secara bertahap, mulai dari lamaran, seleksi administrasi, seleksi psikotest, wawancara dan pelatihan. Hal terse-but sudah cukup bagi mereka untuk dibekali pendidikan dan latihan, selain juga harus me-rujuk pada pedoman pelaksanaan dan pedo-man teknis yang ada. Bagi pembina, tentunya tidak perlu lagi menambahkan tugas yang tidak diperlukan mereka, selain dari pedoman yang ada. Hal ini akan berdampak pula pada kinerja capaian program yang menurun dan sasaran dari pro-gram tidak tercapai dengan baik. Kewajiban para fasilitator cukup jelas da lam pedoman pelaksanaan. Dengan remu nerasi antara Rp.2.750.000 – Rp.3.000.000, tahapan seperti apa yang harus mereka laksanakan? Mereka sudah cukup dengan beban yang ada dalam pedoman dan tugas di lapa ng an. Pemerintah Pusat dalam hal ini Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum telah mengatur seluruh peran para stakeholders yang terlibat sesuai kewenangannya, baik di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten, kon-sultan, fasilitator dan pihak lainnya untuk me-ngawal jalannya program ke masyarakat yang dilakukan (swakelola). Secara nasional, program ini juga sangat diharapkan oleh masyarakat di perdesaan. Hal ini tergantung pada para manajer di tingkat provinsi, kabupaten dan elit desa/masyarakat menyikapinya. Pengawalan dan pendam-ping an program harus juga dibarengi dengan hati nurani para pengelola. Bila tidak, niscaya terjadi pemborosan di segala bidang, dan ti-dak efisien dan efektif lagi terhadap output dan outcome. Di sisi lain, masyarakat masih menunggu uluran tangan para intelektual dalam bimbi ngan.

*) Kasubag Jasa Keuangan dan Perbankan, Biro Administrasi Perekonomian, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

GEMAPNPM 2

menjelaskan hal-hal seperti prinsip-prinsip dan ketentuan PPIP, penandatangan Pakta Integritas, proses pembentukan OMS dan kri-teria keanggotaan OMS, proses pemilihan KD dan kriteria KD, dan tentang pelaksanaan So-sialisasi dan Musdes. Keberhasilan penanganan program infra-struktur perdesaan ini tidak terlepas dari peran Satker/PPK Provinsi, Kabupaten dan Tim Pelaksana Provinsi/Kabupaten serta KMK. Selain bergerak dan mengetahui kondisi di desa yang ditugaskan, mereka juga saling me-mahami tugas dan fungsi program. Untuk itu perlu dipersiapkan pembinaan dan pelatihan sebelum diterjunkan, mulai dari kesiapan dan kesungguhan (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Tahapan ini perlu diperhatikan sejak awal agar mereka telah siap dan sungguh-sungguh

melaksanakannya dengan senang hati dan nyaman. Mereka tidak hanya membuat lapo-ran yang bagus saja, tetapi yang paling pen-ting memahami tugas pemberdayaan dan menilai keberhasilan program ini agar dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Namun tidak sedikit dari mereka yang dibe-bani hanya membuat laporan konsumsi dan pencairan remunerasi, padahal seharusnya lebih berkonsentrasi di lapangan. Bagaimana mereka akan punya waktu dan konsentrasi di lapangan untuk membimbing masyarakat, jika di sisi lain gaji mereka sering terlambat diterima. Seorang fasilitator bukanlah firma dari konsultan. Mereka hanya bertugas di la-pangan, bukan diberlakukan sebagai tupoksi konsultan. Yang wajib dalam pelaporan secara lengkap adalah KMK. Kesalahan pola ini alih-alih menuju kesem-

Foto Atas : Pelatihan KPPFoto Bawah : Motivator

Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011 33

Page 34: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

Kepala BPPSPAM Rachmat Karnadi membuka Indo Water, Indo Waste, Indo Energy, Indo Security 2011 Expo & Forum, Kamis (14/7) di JCC, Jakarta. Forum tersebut menjadi wadah pertemuan, berdiskusi dan berbagi pengalaman antar pelaku pembangunan dari kalangan pe-merintah, investor, dunia usaha dan masyarakat. Mewakili Menteri PU, Kepala BPPSPAM Rachmat Karnadi me nga-takan, peran dunia usaha dari berbagai bidang diharapkan dalam mendukung percepatan peningkatan pelayanan air, minum dan air limbah nasional. Yakni mulai dari layanan jasa sampai dengan industri manufaktur. Air menjadi isu dan masalah serius terutama di daerah perkotaan. “Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan menuntut pe nye dia-an air yang lebih besar baik dari segi kualitas maupun kuantitas,” ujar Rachmat. (dvt)

Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Mi num (BPPSPAM) mengadakan semiloka dengan mengundang 13 Ka bu-paten/Kota yang terdiri dari (Direksi PDAM, Bupati/walikota, DPRD, Badan Pengawas) terkait tarif air yang belum menerapkan Full Cost Recovery (FCR), di Banjarmasin, Selasa (19/7). Hadir dalam acara tersebut Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono, Kepala BPPSPAM Rahcmat Karnadi, Walikota Banjarmasin H. Muhidin dan Sekda Prov. Banjarmasin. Dalam acara itu, PDAM Bandarmasih, Banjarmasin, menjadi salah satu best practice atau percontohan pengelolaan PDAM.

Selaku keynote speach, Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono mengatakan, dari 142 PDAM sehat selama tahun 2009, terdapat 126 PDAM yang menjual air di bawah harga pokok. Harga pokok rata-rata Rp 3083/m3 dijual dengan harga rata-rata sebesar Rp 2793/m3 atau baru menutup 90,57% keseluruhan biaya produksi. Untuk itu ia meminta kepada para pemerintah daerah dan direksi PDAM untuk menetapkan tarif yang wajar atau FCR.

“Tarif FCR ini bisa diterapkan apabila adanya komitmen dari pemda dan pengelolaan yang profesional oleh PDAM baik dari manajemen, penurunan kebocoran dan juga peningkatan kapasitas SDM,” kata Budi. (dvt)

Bank Kalimantan Selatan menyiapkan dana sebesar Rp 120 miliar untuk kredit investasi PDAM dalam rangka percepatan penyediaan air minum. Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono dengan Dirut Bank Kalsel H. Juni Rif’at di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Selasa (19/7). Penandantanganan tersebut disaksikan oleh Walikota Banjarmasin H Muhidin dan Sekda Pemprov Kalsel. Kerjasama ini merupakan bagian dari amanah Perpres No.29/2009 tentang penjaminan subsidi bunga perbankan oleh pemerintah. Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono mengatakan, program penjaminan subsidi bunga perbankan ini merupakan salah satu dari fasilitasi yang diberikan pemerintah kepada PDAM dalam rangka mencapai target MDGs 2015. “Sampai saat ini Bank BNI, BRI, Mandiri dan BJB telah mengalokasikan dana dengan total Rp 3,8 Triliun. Saya harap PDAM dapat menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan pelayanan,” katanya. (dvt)

BPPSPAM Adakan Semiloka Terkait Tarif PDAM

INDO WATER 2011EXPO & FORUM

Ditjen Cipta Karya dan Bank KalselTandatangani Kerjasama

Rp 120 Miliar Untuk PDAM

SEPUTARKITA

Sepu

tar K

ita

34 Buletin Cipta Karya - 07/Tahun IX/Juli 2011

Page 35: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

selamat menunaikanibadah puasa ramadhan 1432 h

Jaga Kebersihan Diri dan Lingkungan

dengan Menjaga Air dan Sanitasi Kita

Segenap Pimpinan dan Staf Direktorat Jenderal Cipta KaryaMengucapkan

ww

w.fl

ickr

.com

Page 36: Program Pro Rakyat Bidang Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_juli11.pdf · 19 Small Scale Water Treatment ... kegiatan ini sedang dalam proses persiapan dan kami

H a b i T a TI n d o n e s i a

N a t i o n a lSecretary