Program Perawat Berkelanjutan

10
PEDOMAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BIDANG KEPERAWATAN RS MUHAMMADIYAH SITI KHODIJAH GURAH KEDIRI I. PENDAHULUAN Bidang keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan / kebidanan mempunyai peran penting dalam upaya pelayanan rumah sakit. Asuhan keperawatan / kebidanan yang sesuai standar dan berkualitas akan dapat meningkatkan mutu layanan keperawatan yang berimbas meningkatnya pula mutu layanan rumah sakit. Hal ini diharapkan bisa menambah jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit sehingga BOR naik, LOS bisa sesuai pencapaian hari perawatan, dan pendapatan rumah sakit bisa bertambah. Sebagai upaya peningkatan mutu lanyanan asuhan keperawatan / kebidanan diperlukan pula peningkatan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kualitas dengan pendidikan bidang keperawatan berkelanjutan. Tapi perlu diingat bahwa pendidikan berkelanjutan ini adalah suatu kebijakan dan bukan merupakan hak seperti halnya gaji atau tunjangan. Dalam hal ini pendidikan berkelanjutan berdasarkan formulasi untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan / kebidanan disetiap tenaga keperawatan. Pengelolaan Rumah Sakit yang bermutu, efektif dan efisien harus ditunjang dengan tersedianya tenaga yang memadai baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Peran tenaga sangat penting karena bila jumlah atau mutunya kurang maka produktifitas dan mutu pelayanan akan menurun. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit dimana mutu pelayanan keperawatan akan mencerminkan mutu pelayanan rumah sakit, untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu perlu didukung adanya pengadaan, pembinaan dan pengembangan tenaga keperawatan secara baik dan berkesinambungan melalui program pengembangan dan pendidikan tenaga keperawatan. | Pedoman Pendidikan Berkelanjutan Bidang Keperawatan 1

description

program

Transcript of Program Perawat Berkelanjutan

Page 1: Program Perawat Berkelanjutan

PEDOMAN PENGEMBANGAN PENDIDIKANBIDANG KEPERAWATAN

RS MUHAMMADIYAH SITI KHODIJAH GURAH KEDIRI

I. PENDAHULUAN

Bidang keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan / kebidanan mempunyai peran penting dalam upaya pelayanan rumah sakit. Asuhan keperawatan / kebidanan yang sesuai standar dan berkualitas akan dapat meningkatkan mutu layanan keperawatan yang berimbas meningkatnya pula mutu layanan rumah sakit. Hal ini diharapkan bisa menambah jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit sehingga BOR naik, LOS bisa sesuai pencapaian hari perawatan, dan pendapatan rumah sakit bisa bertambah.

Sebagai upaya peningkatan mutu lanyanan asuhan keperawatan / kebidanan diperlukan pula peningkatan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kualitas dengan pendidikan bidang keperawatan berkelanjutan. Tapi perlu diingat bahwa pendidikan berkelanjutan ini adalah suatu kebijakan dan bukan merupakan hak seperti halnya gaji atau tunjangan. Dalam hal ini pendidikan berkelanjutan berdasarkan formulasi untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan / kebidanan disetiap tenaga keperawatan.

Pengelolaan Rumah Sakit yang bermutu, efektif dan efisien harus ditunjang dengan tersedianya tenaga yang memadai baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Peran tenaga sangat penting karena bila jumlah atau mutunya kurang maka produktifitas dan mutu pelayanan akan menurun.

Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit dimana mutu pelayanan keperawatan akan mencerminkan mutu pelayanan rumah sakit, untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu perlu didukung adanya pengadaan, pembinaan dan pengembangan tenaga keperawatan secara baik dan berkesinambungan melalui program pengembangan dan pendidikan tenaga keperawatan.

Sesuai dengan analisis pada tahun 2010 bahwa kebutuhan dan kwalitas sumber daya insani keperawatan masih belum memenuhi standar, Kepala Bidang masih lulusan D-III Keperawatan, belum ada Komite Keperawatan, belum semua manajer keperawatan mengikuti pelatihan manejemen keperawatan, belum semua perawat mengikuti pelatihan BLS / BCLS, pembimbing klinik belum ada yang mengikuti pelatihan CI, perawat IBS ada 2 orang belum mengikuti pelatihan perawat bedah, dan perawat HCU/RPS belum ada yang mengikuti pelatihan ICU dasar.

Rumah Sakit Muhammadiyah Siti Khodijah Gurah merupakan instansi swasta yang tentunya dalam penyediaan dan pengembangan tenaga keperawatannya sangat tergantung pada kemampuan financial yang dimilikinya, hal inilah yang menjadi hambatan dalam pengembangan tenaga keperawatan karena di satu sisi kita menginginkan adanya tenaga keperawatan yang berkualitas tapi di sisi lain dana yang tersedianya sangat terbatas, oleh karena itu pengembangan tenaga keperawatan yang ada harus direncanakan dan diupayakan secara tepat, cermat dan bertahap yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan kemampuan keuangan rumah sakit dan tentunya program pengembangan pendidikan dan pelatihan ini bisa mendorong tercapainya Visi misi Rumah Sakit

II. TUJUAN

| Pedoman Pendidikan Berkelanjutan Bidang Keperawatan 1

Page 2: Program Perawat Berkelanjutan

Pedoman pendidikan berkelanjutan ini harus bisa meningkatkan mutu layanan keperawatan rumah sakit. Sehingga pedoman pendidikan berkelanjutan mempunyai tujuan sebagai berikut:

A. Tujuan UmumSetelah pendidikan berkelanjutan berdasarkan pedoman ini diharapkan mampu meningkatkan mutu layanan asuhan keperawatan / kebidanan.

B. Tujuan KhususSetelah pendidikan berkelanjutan, diharapkan mampu:1. Meningkatkan kualitas SDM bidang keperawatan2. Meningkatkan kualitas tenaga managerial bidang keperawatan3. Mampu mengaplikasikan model Metode Asuhan Keperawatan

Profesional4. Menaikkan mutu layanan asuhan keperawatan / kebidanan.5. Mengurangi kecemburuan antar unit berdasarkan , masa kerja,

kompetensi, index resiko dan emergensi.6. Memberikan motivasi kerja tenaga keperawatan.

Tujuan dari Program Pengembangan dan Pendidikan Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Muhammadiyah Siti Khodijah Gurah adalah:

1. Tujuan Umum :1.1. Tersedianya tenaga keperawatan yang cukup, profesional dan islami dalam memberikan

pelayanan kepada klien guna mewujudkan derajad kesehatan yang optimal.

2. Tujuan Khusus :2.1. Terpenuhinya kebutuhan tenaga keperawatan di RSM Siti Khodijah Gurah dengan standar

jumlah ketenagaan dan standar kualitas dan kompetensi sebagaimana yang telah direncanakan

2.2. Terwujudnya tenaga keperawatan yang islami dan profesional dalam memberikan pelayanan kepada konsumen

2.3. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan bagi tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan RSM Siti Khodijah Gurah dan minat perawat

2.4. Semua perawat manajer mengikuti pelatihan manajemen kepala bangsal keperawatan / manajenemen keperawatan

2.5 Semua Perawat IGD mengikuti pelatihan PPGD

2.6 Semua Perawat mengikuti pelatihan BLS / BCLS

2.7 Kepala Bidang Keperawatan dan Komite Keperawatan berpendidikan S1 Keperawatan

2.8 Perawat IPI/RPS 60 % mengikuti pelatihan ICU dasar

| Pedoman Pendidikan Berkelanjutan Bidang Keperawatan 2

Page 3: Program Perawat Berkelanjutan

2.9 Perawat IBS 60 % mengikuti pelatihan dasar – dasar bedah umum/ Scrub Nurse

IV. SASARAN

Sasaran program pengembangan dan pendidikan ini adalah seluruh karyawan keperawatan RSM Siti Khodijah Gurah.

V. RENCANA KEGIATAN

Kegiatan program pengembangan ini meliputi:

1. Pendidikan formal

2. Pendidikan non formal

3. Peningkatan kwantitas tenaga keperawatan

KEBIJAKAN DAN LANGKAH STRATEGIS

PENGEMBANGAN TENAGA KEPERAWATAN

1. KEBIJAKAN DAN LANGKAH STRATEGIS PENGELOLAAN TENAGA KEPERAWATAN

a. Pengembangan tenaga keperawatan diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan hasil kerja maksimal dalam rangka pencapaian falsafah, misi, tujuan bidang keperawatan melalui peningkatan kuantitas (penambahan tenaga keperawatan baru) dan peningkatan kualitas (pendidikan dan pelatihan tenaga keperawatan) yang selaras dan seimbang dengan perkembangan RSM Siti Khodijah Gurah dan perumah sakitan di Indonesia.

b. Pengembangan tenaga keperawatan diarahkan untuk peningkatan kwalitas SDI keperawatan baik manajemen maupun fungsional, perlindungan hukum dan pengembangan IPTEK keperawatan

c. Pengembangan tenaga keperawatan dilaksanakan secara bertahap baik fungsional maupun sruktural sesuai dengan tingkat perkembangan, kebutuhan dan kemampuan finansial rumah sakit.

d. Pendidikan dan pelatihan tenaga keperawatan dilaksanakan secara internal dan eksternal dengan tetap memperhatian profesionalisme

e. Diklat keperawatan internal diadakan sebagai sarana penyegaran/refreshing dan sosialisasi/presentasi dari tenaga keperawatan yang dikirim untuk mengikuti diklat ekstern serta bekerja sama dengan nara sumber sesuai dengan keahliannya

f. Diklat keperawatan eksternal dilaksanakan dengan cara mengikutsertakan tenaga keperawatan pada institusi pendidikan formal yang ada sesuai dengan tingkat kebutuhan profesi dan perkembangan ilmu pengetahuan keperawatan.

2. SASARAN PENGEMBANGAN TENAGA KEPERAWATAN , PERSYARATAN DAN SELEKSI

Sasaran :

Sasaran pengembangan tenaga keperawatan RSM Siti Khodijah Gurah adalah seluruh tenaga keperawatan RSM Siti Khodijah Gurah.

Persyaratan :

| Pedoman Pendidikan Berkelanjutan Bidang Keperawatan 3

Page 4: Program Perawat Berkelanjutan

Adapun tenaga Keperawatan yang akan melaksanakan program pengembangan tenaga keperawatan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Diklat Keperawatan Ekstern :

a. Sudah menjadi karyawan tetap b. Karyawan kontrak minimal 2 tahunc. Memiliki loyalitas terhadap rumah sakit/persyarikatan Muhammadiyahd. Kinerja baik/berprestasie. Tidak sedang menjalani pembinaan karena pelanggaran peraturan RS/etika f. Sesuai dengan kebutuhan dibidangnya/rumah sakit.g. Segera memberikan laporan hasil pendidikan dan pelatihanh. Menyerahkan sertifikat kepada RSM Siti Khodijah Gurahi. Bersedia ditempatkan di ruangan manapun sesuai dengan standar kebutuhanj. Bersedia mensosialisasikan hasil diklatk. Bersedia menjalani masa kerja wajib aktif sesuai peraturan ikatan dinas pendidikan dan pelatihan

RSM Siti Khodijah Gurah..

2) Diklat Keperawatan Intern :

a. Bersifat wajib yang harus diikuti oleh semua tenaga keperawatanb. Dalam pelaksanaannya secara bergiliran yang akan diatur oleh kepala ruangan masing-masing

dengan prinsip keadilan dan sesuai kebutuhan.c. Bersedia mensosialisasikan hasil diklat.

Seleksi :

Adapun sistem seleksinya berdasarkan :

1. Senioritas dan kemampuan tenaga keperawatan2. Hasil penilaian kinerja lebih tinggi/baik3. Belum pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan ekstern

INDIKATOR KEBERHASILAN

PENGEMBANGAN TENAGA KEPERAWATAN

Program Pengembangan Tenaga Keperawatan dapat dikatakan tercapai sesuai sasaran atau tidak dengan melalui indikator keberhasilan yang berfungsi sebagai evaluasi dari program ini, adapun indikator keberhasilan tersebut ada 4 :

A. INDIKATOR UMUM

Indikator umum adalah tanda – tanda keberhasilan yang didapatkan secara menyeluruh tanpa memandang kuantitas, kualitas, kompetensi yang diperoleh dari dan atau berdasarkan program atau tidak, sebagai contoh dalam hal RSM Siti Khodijah Gurah membutuhkan perawat dengan kompetensi DIII Keperawatan, berdasarkan hasil rekruitmen perawat baru tersebut sudah memiliki sertifikat pelatihan PPGD maka secara keseluruhan telah terjadi peningkatan dari 3 sisi sekaligus yaitu kuantitas, kualitas dan kompetensi walaupun kegiatannya adalah 1 yaitu dalam rangka penambahan tenaga keperawatan baru. (kuantitas).

| Pedoman Pendidikan Berkelanjutan Bidang Keperawatan 4

Page 5: Program Perawat Berkelanjutan

B. INDIKATOR KHUSUS

Indikator khusus adalah tanda-tanda keberhasilan dalam program pengembangan tenaga keperawatan berdasarkan realisasi program dibandingkan dengan jumlah program dari masing-masing sasaran pengembangan. Hasil perbandingan ini dibuat dalam bentuk prosentase pencapaian kegiatan.

1. Penambahan Tenaga Baru

Indikator ini dapat dikategorikan berhasil apabila tercapai sekurang-kurangnya 75 % namun selain itu harus dilihat juga dari sisi kesesuaian dengan perkembangan rumah sakit (penambahan TT, fasilitas, dll)

2. Diklat Keperawatan Ekstern

Indikator ini dapat dikategorikan berhasil apabila tercapai sekurang-kurangnya 70 % dari, hal ini karena banyak faktor yang mempengaruhi antara lain instansi penyelenggara diklat sesuai dengan program dan anggaran keuangan yang tersedia.

3. Diklat Keperawatan Intern

Indikator ini dapat dikategorikan berhasil apabila tercapai sekurang-kurangnya 70 % dari yang direncanakan dengan ditambahkan dengan kegiatan Diklat lain diluar rencana dengan berbagai pertimbangan dan alasan yang mengharuskan kegiatan tersebut dilaksanakan.

4. Pendidikan Formal Keperawatan

Indikator ini dapat dikategorikan berhasil apabila tercapai sekurang-kurangnya 75 %, hal ini karena kebutuhan akan lulusan sarjana keperawatan saat ini telah banyak tersedia sehingga kalau tidak karena pertimbangan yang sangat menguntungkan bagi perkembangan RS dan karyawan yang memiliki kinerja sangat bagus untuk mendapatkan beasiswa ke pendidikan sarjana maka peningkatan kualitas dalam hal ini dapat ditunda, tetapi untuk D-III keperawatan terbentur adanya minat karyawan serta waktu penyelenggaraan yang tidak pasti ada setiap tahun.

C. INDIKATOR PELAYANAN

Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan program pengembangan tenaga keperawatan ini harus ada peningkatan yang signifikan di setiap unit pelayanan sekurang-kurangnya 50 % setelah menerima lulusan atau penempatan tenaga keperawatan sesuai dengan kualifikasi baru tersebut.

Indikator pelayanan ini dapat pula diukur dari respon time, pengertian, tingkat complain, pemahaman dan budaya kerja yang bersangkutan di unit kerjanya dengan peningkatan minimal 50% dari sebelum yang bersangkutan mengikuti diklat tersebut.

Adapun untuk mendukung indikator pelayanan ini setiap tenaga keperawatan yang akan mengikuti program diklat harus memenuhi persyaratan sebagai mana BAB III program ini.

| Pedoman Pendidikan Berkelanjutan Bidang Keperawatan 5

Page 6: Program Perawat Berkelanjutan

D. INDIKATOR PERSONAL

Indikator ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana tenaga keperawatan yang dikirim mengalami perubahan yang lebih baik dari sisi pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap yang bertujuan pada peningkatan pelayanan di unit kerjanya.

Adapun follow up setelah mengikuti diklat adalah sebagai berikut :

Laporan kegiatanDesiminasi hasil kegiatanHasil diklat diterapkan segera setelah kegiatanBentuk/hasil penerapan

Untuk pengawasan dan penilaian terhadap indikator ini harus dilakukan oleh atasan langsung dengan membuat catatan mengenai perubahan yang lebih baik terhadap :

Pengertian dan pemahaman terhadap materi dan target diklat Perubahan sikap yang lebih baik dibandingkan sebelum dikirim diklat Peningkatan ketrampilan Penerapan dalam pelayanan

III. EVALUASIPedoman ini berlaku mulai 1 januari 2012 dan akan dievaluasi tiap 6 bulan sekali.

IV. PENUTUPDemikian buku pedoman pengelolaan insentif tenaga keperawatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Siti Khodijah Gurah Kediri kami susun semoga dapat dipakai sebagai acuan dalam pengelolaan insentif dan indexing tenaga keperawatan yang ada di Rumah Sakit Muhammadiyah Siti Khodijah Gurah Kediri.

Gurah, 27 Desember 2011Kepala Bidang Keperawatan

Dangan Panggalih, Amd KepNIK 08.091086.041

| Pedoman Pendidikan Berkelanjutan Bidang Keperawatan 6

Page 7: Program Perawat Berkelanjutan

| Pedoman Pendidikan Berkelanjutan Bidang Keperawatan 7