RAJA DAN PERJANJIAN Orang asing sebagai raja dan kontrak ...
PROGRAM PASCASARJANA KAJIAN BUDAYA · PDF fileKetiga ke ponakanku tercinta RM. Bagus Mahendra...
Click here to load reader
Transcript of PROGRAM PASCASARJANA KAJIAN BUDAYA · PDF fileKetiga ke ponakanku tercinta RM. Bagus Mahendra...
i
PERUBAHAN STRUKTUR DAN FUNGSI
SITI HINGGIL LOR KARATON KASUNANAN SURAKARTA
SEBAGAI RUANG PUBLIK BAGI MASYARAKAT
SURAKARTA PADA MASA PEMERINTAHAN PB XII
TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Program Studi Kajian Budaya
Oleh :
BRM. Suryo Triono
NIM : S7009010
PROGRAM PASCASARJANA KAJIAN BUDAYA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERUBAHAN STRUKTUR DAN FUNGSI SITI HINGGIL LOR
KARATON KASUNANAN SURAKARTA SEBAGAI RUANG PUBLIK
BAGI MASYARAKAT SURAKARTA PADA MASA
PEMERINTAHAN PB XII
TESIS
Oleh
BRM. Suryo Triono
NIM: S7009010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERUBAHAN STRUKTUR DAN FUNGSI SITI HINGGIL LOR
KARATON KASUNANAN SURAKARTA SEBAGAI RUANG PUBLIK
BAGI MASYARAKAT SURAKARTA PADA MASA
PEMERINTAHAN PB XII
TESIS
Oleh
BRM. Suryo Triono
NIM: S7009010
Tim Penguji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :
1. Tesis yang berjudul PERUBAHAN STRUKTUR DAN FUNGSI SITI
HINGGIL LOR KARATON KASUNANAN SURAKARTA SEBAGAI
RUANG PUBLIK BAGI MASYARAKAT SURAKARTA PADA MASA
PEMERINTAHAN PB XII ini adalah karya penelitian saya sendiri dan
bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan
disebut dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila dikemudian hari
terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan (Permendiknas
No.17, Tahun 2010).
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi tesis pada jurnal atau forum ilmiah
lain haruus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagi autor dan PPs
UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu
semester ( enam bulan sejak pengesahan tesis) saya tidak melakukan
publikasi dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Kajian
Budaya PPs UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang
diterbitkan oleh prodi kajian Budaya PPs UNS. Apabila saya melakukan
pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia
mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
“Asor luhuring bangsa dumunung aneng budaya”
(Tinggi rendahnya martabat bangsa terletak pada budayanya)
(PB X)
“Mempelajari sejarah leluhur adalah upaya memperbaiki masa depan”
(Peneliti)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Karya Tulis ini kupersembahkan untuk :
1. Kedua orang tuaku tersayang KGPH. Puger dan RAy. Puger dan kedua
kakakku KRMH. Surya Kusuma Wibowo beserta RAy. Sri Rahayu
Kusuma Wibawa dan KRMH. Surya Adimijaya, SE. beserta Ray. Erna
Tri Astuti Adimijaya, Amd.
2. Ketiga keponakanku tercinta RM. Bagus Mahendra Suryo Wibowo, RAj.
Kus Ayu Darmastuti Ramadhani, RAj. Kus Kirana Kusumastuti
3. Keluarga besar Trah Paku Buwana Karaton Kasunanan Surakarta
Hadiningrat
4. Almamater Kajian Budaya PPs. UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kupanjatkan kehadirat-Mu Allah SWT, atas limpahan rahmat-
Mu sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis yang berjudul
Perubahan Struktur dan Bentuk Siti Hinggil Lor Karaton Kasunanan Surakarta
Sebagai Ruang Publik Bagi Masyarakat Surakarta Pada Masa Pemerintahan PB
XII untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai derajad Magister Humaniora.
Dalam penyalesaian tesis ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan
kepada yeng terhormat :
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS. Selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah menerima penulis untuk menempuh studi di
Universitas Suebelas Maret Surakarta.
2. Prof. Ir. Ahmad Yunus, M.Si, selaku Direktur PPs UNS yang telah
menerima penulis menjalani studi di PPs UNS Surakarta
3. Prof. Dr. Bani Sudardi, M.Hum, selaku Ketua Program Studi S2 Kajian
Budaya UNS sekaligus sebagai pembimbing I yang telah membimbing
dan mengarahkan kepada penulis dalam proses pembuatan tesis ini.
4. Prof. Sahid Teguh Widodo, SS.,M.Hum.,Ph.D, selaku pembimbing II
yang telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing dan memotivasi
penulis.
5. Dosen pengajar di Program Studi S2 Kajian Budaya, Pasca Sarjana, UNS
yang telah memberikan bekal keilmuan kepada peneliti, sehingga karya
ilmiah ini dapat peneliti selesaikan secara maksimal.
6. KGPH. Puger, BA; KRRA. Budayaningrat, S.Kar, S.Pd; RT. Setiadi Setya
Budaya; KRMH. Suryo Adimijaya, SE; Bapak Narsa; yang telah bersedia
menjadi informan.
7. Arif Hartata,S.S, M.Hum yang telah sepenuh hati membantu dan
mensuport penulis dalam mengerjakan tesis ini.
8. Staff Sasana Pustaka yang selalu membantu selama penulis mencari
referensi guna menunjang penulisan tesis ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu atas
dukungan moril maupun materiil kepada penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis, dan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya. Amin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING………… ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI TESIS………. iii
PERNYATAAN………………………………………….. iv
MOTTO…………………………………………………… v
PERSEMBAHAN………………………………………… vi
KATA PENGANTAR…………………………………… vii
DAFTAR ISI……………………………………………… ix
DAFTAR GAMBAR…………………………………….. xii
DAFTAR SINGKATAN………………………………… xiii
ABSTRAK………………………………………………… xiv
ABSTRACK……………………………………………….. xv
BAB I PENDAHULUAN ………………………………….. 1
1. 1. Latar Belakang Masalah……………………………….. 1
1. 2. Batasan Masalah……………………………………...… 5
1. 3. Rumusan Masalah……………………………………… 5
1. 4. Tujuan Penelitian……………………………………...... 6
1.4.1. Tujuan Khusus……………………….………… 6
1.4.2. Tujuan Umum……………………….…………. 6
1. 5. Manfaat Penelitian………………………………….….. 6
1.5.1. Manfaat Teoretis……..…..………………..……. 6
1.5.2. Manfaat Praktis………….…..…………………. 7
1. 6. Sistematika Penulisan………………………………….. 7
BAB II LANDASAN TEORI……………………………… 8
2. 1. Tinjauan Pustaka………………………………………. 8
2. 1. 1. Konsep Sakral-Profan…………………………. 12
2. 1. 2. Siti Hinggil Karaton Surakarta:
Arti dan Permasalahannya……………………. 14
2. 2. Teori…………………………………………………….. 20
2. 2. 1. Teori Struktural Fungsional…..……………….. 20
2. 2. 2. Teori Interaksi Sosial…………………..………. 24
2. 2. 3. Teori Interaksionisme Simbolik……………..... 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
2. 2. 4. Teori Ruang Publik Jurgen Habermas………..… 28
2. 2. 5. Kerangka Pikir Penelitian………………………. 30
2. 3. Hipotesis………………………………….……………... 31
BAB III METODE PENELITIAN…………………………. 33
3. 1. Rancangan Penelitian……………………………………. 33
3. 1. 1. Bentuk dan Strategi Penelitian………..…………… 33
3. 1. 2. Lokasi Penelitian…………………………………… 34
3. 1. 3. Sumber Data dan Data……………………………... 34
3. 1. 4. Teknik Pengumpulan Data…………………………. 35
3. 1. 5. Validitas Data…………………………………….... 36
3. 1. 6. Teknik Analisis Data……………………………..... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN….. 39
4. 1. Kedudukan Siti Hinggil dalam Keseluruhan Bangunan
Karaton sebelum 1945…………………………………… 39
4. 2. Perkembangan Siti Hinggil Karaton Surakarta
Pasca Tahun 1945……………………………………….. 62
4. 2. 1. Upacara Adat Mahesa Lawung…………………. 66
4. 2. 2. Nyai Setomi: dari Senjata menjadi Simbol….….. 69
4. 3. Fenomena Siti Hinggil sebagai Ruang Publik…………… 77
4. 3. 1 Siti Hinggil sebagai Teks Ajaran Hidup Kejawen
dalam Perspektif Filsafat Perennial……………… 81
4. 3. 2 Genealogi Konsep Siti Hingggil………………..... 93
4. 4. Pengaruh Dibukanya Siti Hinggil Karaton Surakarta
Sebagai Ruang Publik……………………………………. 102
BAB V PENUTUP……………………………………………. 106
5. 1 Simpulan…………………………………………………... 106
5. 2 Saran………………………………………………………. 108
Daftar Pustaka………………………………………………. 110
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
Lampiran I Sejarah Dinasti Mataram Islam..……………….. 115
Lampiran II Sejarah Karaton Surakarta Hadiningrat……….. 131
Lampiran III Raja-raja Dinasti Mataram Islam – Surakarta… 150
Lampiran IV Biografi Paku Buwana XII……………………. 155
Lampiran V Maklumat PB XII & Kepres Ir. Soekarno……... 160
Lampiran VI Daftar Narasumber……………………………. 163
Lampiran VII Beberapa Foto Bangunan Di Kompleks
Siti Hinggil……................................................ 164
Lampiran VIII Peta Citra Icon Karaton Kasunanan
Surakarta Hadiningrat………………………... 167
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Gb. 1 Lanscap Area Karaton Surakarta Hadiningrat……..….. 43
Gb. 2 Diagram Papat Kiblat Lima Pancer…………………… 54
Gb. 3 Siti Hinggil Lor Tempo Dulu……………………........... 56
Gb. 4 Siti Hinggil saat ini…………………………………….. 63
Gb. 5 Suasana Upacara Sekaten pada Masa PB XII……….. … 64
Gb. 6 Prosesi Upacara Jamasan (kiri),
Ageman Nyai Setomi (kanan)……………………….... 65
Gb. 7 Upacara Selamatan Mahesa Lawung di Siti Hinggil Lor 66
Gb. 8 Prosesi Upacara Mahesa Lawung
Di Hutan Krendawahana…………………………..….. 67
Gb. 9 Kompleks Siti Hinggil Lor Karaton Surakarta……..…. 68
Gb. 10 Upacara Penobatan PB XIII…………………………. 69
Gb. 11 Meriam Kyai Setomo (Si Jagur)………………….…… 71
Gb. 12 Aktivitas Kultural Masyarakat Di Kompleks
Siti Hinggil Lor pada 1 Sura……………………..…... 74
Gb. 13 Aktivitas Malam Satu Sura di Siti Hinggil Lor………. 75
Gb. 14 Siti Hinggil Lor sebagai Rute Upacara Adat……….. ... 79
Gb. 15 Wayangan Rabu Pahing Di Siti Hinggil Lor…………. 80
Gb. 16 Fragmen Tari Bambangan Cakil di Siti Hinggil Lor
(Tinghalan Dalem Jumenengan)……………………… 80
Gb. 17 Tari Jaranan oleh Anak-anak SD di Bangsal Sewayana 81
Gb. 18 Konsep Dasar Filsafat Perennial…………………….. 83
Gb. 19 Tata Ruang Siti Hinggil Karaton Surakarta…………. 91
Gb. 20 Simulacra Meru-Karaton…………………………….. 93
Gb. 21 Ilustrasi Cerita Samudra Mantana…………………… 95
Gb. 22 Atap Bangsal Manguneng terdapat Kronogram
Berhuruf Jawa yang Berbunyi
“nginggiling siti kahesthi rupa” (0181-1810 TJ/1883 M) 96
Gb. 23 Bangsal Sewayana Di Tengah-tengan Siti Hinggil Lor 98
Gb. 24 Sri Radya Laksana……………………………………. 100
Gb. 25 Siti Hinggil Lor sebagai Area Wisata…………………. 104
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR SINGKATAN
BRM : Bandara Raden Mas
BRMG : Bandara Raden Mas Gusti
DIS : Daerah Istimewa Surakarta
GPH : Gusti Pangeran Harya
GRM : Gusti Raden Mas
KGPH : Kanjeng Gusti Pangeran Harya
KRMH : Kanjeng Raden Mas Harya
KRRA : Kanjeng Raden Riya Andhap
M : Masehi
PB : Paku Buwana
RI : Republik Indonesia
RM : Raden Mas
RMG : Raden Mas Gusti
R.Ng : Raden Ngabehi
RT : Raden Tumenggung
TJ : Tahun Jawa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
ABSTRAK
BRM. Suryo Triono. NIM: S7009010. 2014. Perubahan Struktur dan Fungsi
Siti Hinggil Karaton Surakarta sebagai Ruang Publik Bagi Masyarakat
Surakarta pada Masa Pemerintahan PB XII. TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr.
Bani Sudardi, M.Hum; Pembimbing II : Prof. Sahid Teguh Widodo,
S.S.,M.Hum.,Ph.D. Program Studi Kajian Budaya, Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Siti Hinggil Lor Karaton Kasunanan Surakarta Hadinigrat yang
selanjutnya peneliti sebut Siti Hinggil merupakan bagian bangunan Karaton
Surakarta Hadiningrat yang digunakan oleh warga Karaton untuk kepentingan-
kepentingan formal kerajaan, seperti kepentingan para punggawa atau pejabat
tinggi menghadap raja (nangkil), upacara Sekaten, Mahesa Lawung dan upacara
penobatan raja. Pemilihan Siti Hinggil sebagai objek penelitian ini menimbang
peran pentingnya keberadaan Siti Hinggil bagi Karaton; Siti Hinggil sebagai
“Simbolisme Pusat” juga sebagai lambang kebesaran raja yang memiliki tugas
sebagai pengatur dan pengawas dunia pada masa pra RI. Penelitian ini hendak
melihat fungsi kekinian serta kedudukan Siti Hinggil Lor Karaton Surakarta
Hadiningrat bagi masyarakat umum dan masyarakat Karaton dari sudut pandang
perubahan sosial dan budaya. Penelitian ini melihat bagaimana cara masyarakat
umum dan mayarakat Karaton dalam memaknai keberadaan Siti Hinggil dari
waktu ke waktu.
Penelitian ini menggunakan beberapa teori budaya sebagai ancangan
analisis serta menggunakan metodologi kualitatif dalam menghimpun serta
menganalisis data. Penelitian ini diharapkan mampu membaca perkembangan
alam pikiran masyarakat Surakarta dan sekitarnya dalam memaknai perubahan.
Kedudukan Siti Hinggil dalam keseluruhan Bangunan Karaton Surakarta
sebelum Tahun 1945 dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: (1) kedudukan
Siti Hinggil sebagai bangunan ditinjau dari falsafahnya dan (2) Siti Hinggil
sebagai fungsi formal kerajaan. Selain itu Siti Hinggil digunakan untuk
kepentingan legitimasi dalam upacara penobatan raja serta sebagai ruang untuk
menunjukkan kewibawaan dan kekuasaan raja. Pengaruh dibukanya Siti Hinggil
sebagai ruang publik (ruang factual & virtual) dirasakan oleh pihak Karaton,
Masyarakat, dan Pemerintah baik Daerah maupun Pusat. Dampaknya, Karaton
yang semula dianggap sangat eksklusif bisa dikenal oleh masyarakat umum,
masyarakat seni, masyarakat intelektual, dan wisatawan. Sebaliknya, Karaton
dapat mengenalkan dirinya kepada seluruh lapisan masyarakat sebagai sumber
kebudayaan Jawa melalui produk-produk budayanya yang sampai saat ini
dinikmati, ditiru dan dipakai oleh masyarakat Jawa Tengah khususnya.
Kata Kunci: Siti Hinggil, Karaton Surakarta, Ruang Publik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
ABSTRACT
BRM. Suryo Triono. NIM S7009010. 2014. Changing Structure and the
Function of Siti Hinggil Surakarta Palace as Public Space for Surakarta
Society the Reign of PB XII.THESIS. Supervisor I: Prof. Dr. Bani Sudardi,
M.Hum; Supervisor II: Prof. Sahid Teguh Widodo, S.S.,M.Hum.,Ph.D. Culture
Study Program, Postgraduate of Sebelas Maret University Surakarta.
Siti Hinggil Lor Kasunanan Surakarta Hadiningrat kingdom which is
researcher called Siti Hingil is a part of Surakarta Hadiningrat palace which is
used by royal palace for formal interest of kingdom, such as interest of punggawa
or senior official to the king (nangkil), Sekaten ceremonial, Mahesa Lawung and
a coronation ceremony of the king. The selection Siti Hinggil as the object of this
research is considering the existence of important position of Siti Hinggil for the
palace; Siti Hinggil as “Symbolism Center” also as the greatness sign of the king
who has duty as governor and society of the world during pre RI. This research is
going to take look at the present function as well as the position of Siti Hinggil
Lor Surakarta Hadiningrat palace to the general society and palace society from
changing of social and cultural point of view. This research to see how general
society and palace society having sense of Siti Hnggil existence as time goes by.
This research use some culture theories as analysis approach as well as
using qualitative methodology on collecting and analyzing the data. This research
is supposed to be able to show natural development of Surakarta society’s opinion
and surroundings in having sense of changing.
The position of Siti Hinggil in the overall building Surakarta kingdom
before 1945 can be classified into two, namely: (1) the position of Siti Hinggil as
building in terms of philosophy and (2) Siti Hinggil as a formal function palace.
Besides, Siti Hinggil is also used for legitimate interest in the coronation
ceremony of the king as well as the space to show the authority and power of the
king. The influence of being opened Siti Hinggil as public space (factual & virtual
space) felt by the Royal Palaces, Society, and both regional and central
government. In effect, the palace compound that was originally considered to be a
very exclusive can be known by the general public, public art, public intellectual,
and tourists. Instead, Palace itself can introduce to the whole society as a source
of Javanese culture through cultural products which is enjoyed right now, copied
and used by the people of Central Java in particular.
Key words: Siti Hinggil, Surakarta Palace, Public Space
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user