PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit...

22
PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat indonesia, pemerintah menetapkan beberapa program nasional yang menjadi prioritas. Program prioritas tersebut meliputi: a) menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan angka b) menurunkan angka kesakitan HIV/AIDS c) menurunkan angka kesakitan Tuberkulosis d) pengendalian resistensi antimikroba e) pelayanan geriatri Implementasi program ini di rumah sakit dapat berjalan baik apabila mendapat dukungan penuh dari pimpinan/direktur rumah sakit berupa penetapan regulasi, pembentukan organisasi pengelola, penyediaan fasilitas, sarana dan dukungan finansial untuk mendukung pelaksanaan program. SASARAN 1 : PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI SERTA PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI Standar 1 Rumah sakit melaksanakan program PONEK 24 jam di rumah sakit beserta monitoring dan evaluasinya. Maksud dan Tujuan Standar 1, Standar 1.1 dan Standar 1.2 Rumah sakit dalam melaksanakan program PONEK sesuai dengan pedoman PONEK yang berlaku, dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut: a) melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna. b) mengembangkan kebijakan dan SPG pelayanan sesuai dengan standar c) meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian terhadap ibu dan bayi. d) meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetrik dan neonatus termasuk pelayanan kegawat daruratan (PONEK 24 jam) e) meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan pembina teknis dalam pelaksanaan IMD dan pemberian ASI Eksklusif f) meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya. g) meningkatkan fungsi rumah sakit dalam Perawatan Metode Kangguru (PMK) pada BBLR. h) melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan program RSSIB 10 langkah menyusui dan peningkatan kesehatan ibu i) ada regulasi rumah sakit yang menjamin pelaksanaan PONEK 24 jam, meliputi pula pelaksanaan rumah sakit sayang ibu dan bayi, pelayanan ASI eksklusif (termasuk IMD), pelayanan metode kangguru, dan SPO Pelayanan Kedokteran untuk pelayanan PONEK (lihatjugaPAP3.1) j) dalam rencana strategis (Renstra), rencana kerja anggaran (RKA) rumah sakit, termasuk upaya peningkatan pelayanan PONEK 24 jam INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDIS11.1 623

Transcript of PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit...

Page 1: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

PROGRAM NASIONAL (PROGNAS)

GAMBARAN UMUM Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat indonesia, pemerintah menetapkan beberapa program nasional yang menjadi prioritas. Program prioritas tersebut meliputi:

a) menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan angka b) menurunkan angka kesakitan HIV/AIDS c) menurunkan angka kesakitan Tuberkulosis d) pengendalian resistensi antimikroba e) pelayanan geriatri

Implementasi program ini di rumah sakit dapat berjalan baik apabila mendapat dukungan penuh dari pimpinan/direktur rumah sakit berupa penetapan regulasi, pembentukan organisasi pengelola, penyediaan fasilitas, sarana dan dukungan finansial untuk mendukung pelaksanaan program.

SASARAN 1 : PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI SERTA PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI

Standar 1 Rumah sakit melaksanakan program PONEK 24 jam di rumah sakit beserta monitoring dan evaluasinya. Maksud dan Tujuan Standar 1, Standar 1.1 dan Standar 1.2 Rumah sakit dalam melaksanakan program PONEK sesuai dengan pedoman PONEK yang berlaku, dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut: a) melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi secara

terpadu dan paripurna. b) mengembangkan kebijakan dan SPG pelayanan sesuai dengan standar c) meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian terhadap

ibu dan bayi. d) meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetrik

dan neonatus termasuk pelayanan kegawat daruratan (PONEK 24 jam) e) meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan pembina teknis dalam pelaksanaan

IMD dan pemberian ASI Eksklusif f) meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu dan

bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya. g) meningkatkan fungsi rumah sakit dalam Perawatan Metode Kangguru (PMK) pada BBLR. h) melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan program RSSIB 10 langkah

menyusui dan peningkatan kesehatan ibu i) ada regulasi rumah sakit yang menjamin pelaksanaan PONEK 24 jam, meliputi pula

pelaksanaan rumah sakit sayang ibu dan bayi, pelayanan ASI eksklusif (termasuk IMD), pelayanan metode kangguru, dan SPO Pelayanan Kedokteran untuk pelayanan PONEK (lihatjugaPAP3.1)

j) dalam rencana strategis (Renstra), rencana kerja anggaran (RKA) rumah sakit, termasuk upaya peningkatan pelayanan PONEK 24 jam

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1 623

Page 2: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

k) tersedia ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan untuk PONEK antara lain rawat gabung

1) pembentukan Tim PONEK m) Tim PONEK mempunyai program kerja dan bukti pelaksanaannya n) terselenggara pelatihan untuk meningkatan kemampuan pelayanan PONEK 24 jam,

termasuk stabilisasi sebelum dipindahkan o) pelaksanaan rujukan sesuai peraturan perundangan p) pelaporan dan analisis meliputi:

1) angka keterlambatan operasi sectio caesaria (SC) {> 30 menit) 2) angka keterlambatan penyediaan darah (> 60 menit) 3) angka kematian ibu dan bayi 4) kejadian tidak dilakukannya inisiasi menyusui dini (IMD) pada bayi baru lahir

Elemen Penilaian Telusur Skor Standar 1 Telusur Skor

1 Ada rpffulasi R 1) Regulasi tentang pelayanan PONEK 24 jam 10 TL rumah sakit tentang 2) Perencanaan RS memuat rencana kegiatan pelaksanaan PONEK 0 TT PONEK 24 jam di rumah sakit dan ada rencana kegiatan PONEK dalam perencanaan rumah sakit. (R)

2. Ada bukti D Bukti rapat yang melibatkan Pimpinan RS dalam 10 TL keterlibatan menyusun kegiatan PONEK dalam perencanaan

TS pimpinan rumah RS 5 TS

sakit di dalam 0 TT menyusun W • Pimpinan RS kegiatan PONEK. • Kepala bidang/divisi (D,W) • Kepala unit pelayanan

• Ketua/anggota Tim PONEK

624 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1

Page 3: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

3. Ada bukti upaya D Bukti tentang pelaksanaan peningkatan 10 TL peningkatan kesiapan rumah sakit PONEK 24 jam, antara lain q T<; kesiapan rumah berupa: 1 ^ sakit dalam 1) Daftar jaga PPAdi IGD 0 TT melaksanakan 2) Daftar jaga staf di kamar operasi fungsi pelayanan 3) Daftar jaga staf di kamar bersalin obstetrik dan neonatus w • Ketua/anggota iim PONEK termasuk • Kepala bidang/divisi/bagian pelayanan • Kepala/staf unit pelayanan kegawat • PPA

daruratan (PONEK T/i i'.n->\ /rx\A/\ z4 Jam). (IJ,W) 4. Ada bukti D 1) Bukti pelaksanaan rujukan ke fasilitas pelay­ 10 TL pelaksanaan anan kesehatan rujukan dalam 2) Bukti daftar pasien PONEK yang dirujuk 5 TS rangka PONEK 3) Bukti kerjasama dengan fasilitas pelayanan 0 TT (lihat juga ARK 5). kesehatan rujukan (D,W)

W • Ketua/anggota Tim PONEK • Kepala/staf unit pelayanan

5. Ada bukti D Bukti pelaksanaan tentang monitoring dan 10 TL pelaksanaan evaluasi program rumah sakit sayang ibu dan sistem monitoring bayi (RSSIB), meliputi: 5 TS

1 w dan evaluasi 1) instrumen penilaian 0 TT program rumah 2) bukti pelaksanaan pengisian instrumen pe­sakit sayang ibu nilaian dan bayi (RbSiB). /r» \A/\ w • Ketua/anggoia iim PUINEK

• Kepala bidang/divisi/bagian • Kepala unit pelayanan

6. Ada bukti D Bukti tentang laporan dan hasil analisis 10 TL pelaporan dan pengukuran mutu dan laporan meliputi 1) s.d 4) analisis yang di maksud dan tujuan, termasuk antara lain: 5 TS meliputi 1) 1) kasus perdarahan post partum 0 TT sampai dengan 2) kasus pre ekiampsia 4) di maksud dan 3) kasus infeksi nifas tujuan. (D,W) 4) kasus partus lama

5) pelaksanaan ante natal care

W • Ketua/anggota Tim PONEK • Komite/Tim PMKP • Kepala bidang/divisi/bagian • Kepala unit pelayanan

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1 625

Page 4: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

standar 1.1 Rumah sakit menyiapkan sumber daya untuk penyelenggaraan pelayanan PONEK.

Elemen Penilaian Standar 1.1 Telusur Skor

1. Ada bukti terbentuknya Tim PONEK dan program kerjanya. (R)

Regulasi yang meliputi: 1) Penetapan Tim PONEK 2) Pedoman kerja Tim PONEK 3) Program kerja Tim PONEK

10

0

TL

TT

2. Ada bukti pelatihan pelayanan PONEK. (D,W)

D

W

Bukti pelaksanaan pelatihan tentang pelayanan PONEK

• Ketua/anggota Tim PONEK • Kepala diklat

10

5

0

TL

TS

TT

3. Ada bukti pelaksanaan program Tim PONEK. (D,W)

D

W

Bukti laporan tentang pelaksanaan program Tim PONEK

Ketua/anggota Tim PONEK

10

5

0

TL

TS

TT 4. Tersedia ruang

pelayanan yang memenuhi persyaratan untuk PONEK. (D,0,W)

D

O

W

Bukti tentang denah ruangan, daftar inventaris (sarana dan prasarana, fasilitas dan alat) ruang pelayanan PONEK sesuai peraturan perundang-undangan

Lihat ruang pelayanan IGD, kamar bersalin, ruang nifas, ruang perinatologi, kamar operasi, ruang ante natal care (ANC)

• Ketua/anggota Tim PONEK • Kepala/staf unit pelayanan

10

5

0

TL

TS

TT

Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung, mendorong pemberian ASI ekslusif, melaksanakan edukasi dan perawatan metode kangguru pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR).

Elemen Penilaian Standar 1.2 Telusur Skor

10 TL

5 TS

0 TT

1. Teriaksananya rawat gabung. (0,W)

O

W

Lihat pelaksanaan pelayanan rawat gabung

• Ketua/anggota Tim PONEK • Kepala unit pelayanan • Pasien/keluarga

626 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1

Page 5: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

2. Ada bukti RS 0 • Lihat pelaksanaan pelayanan IMD 10 TL melaksanakan • Lihat pelaksanaan pemberian edukasi ten­

TS IMD dan mendo­ tang IMD dan edukasi ASI eksklusif dalam 5 TS rong pemberian rekam medis 0 TT A9I FW<;liit:if \A/\ m 1 ikxal" l of'orcoiHiaan nn^fari orliit/^ci +*or iilic * L l l l d L i V C L C I b c U l d d l 1 i i l d L C i l c U U I C d o l L c l L U I I b

tentang IMD dan ASI eksklusif

W • Ketua/anggota Tim PONEK • Kepala/staf unit pelayanan • PPA/staf klinis • Pasien/keluarga

3. Ada bukti pelak- u 1) Bukti pelaksanaan tentang asuhan PMK 10 T l

TL sanaan eauKasi dalam rekam medis pasien oan perawaian zj DUKU peiaKsanaan leniang pemoerian 5 TS meiooe Kangguru eouKasi perawaian meiooe Kanguru ^riviKj 0 TT ^riviivj paoa oayi dalam rekam medis pasien berat badan lahir 3) Bukti materi tentang edukasi PMK rendah (BBLR).

n u • Linai peiaKsanaan peiayanan riviiv QI unii riviK/Dayi oaru lanir

• Lihat pelaksanaan edukasi tentang PMK • 1 ihai" t p f p r ^ p H i a ^ n r n a f p r i p H i i l r ^ c i f p n t a n a * L I M c i L f V C L C I o C v l l a a l 1 l l i c i t . d l C L i U i x c i o l L C I i L a l l g

PMK

W • Kepala/staf unit pelayanan • PPA/staf klinis • Pasien/keluarga

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1 627

Page 6: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

SASARAN 11: PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS Standar 2 Rumah sakit melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Maksud dan Tujuan Standar 2 Dalam waktu yang singkat virus human immunodeficiency virus (HIV) telah mengubah keadaan sosial, moral, ekonomi dan kesehatan dunia. Saat ini HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan terbesar yang dihadapi oleh komunitas global.

Saat ini, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dengan melakukan peningkatan fungsi pelayanan kesehatan bagi orang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA). Kebijakan ini menekankan kemudahan akses bagi orang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk mendapatkan layanan pencegahan, pengobatan, dukungan dan perawatan, sehingga diharapkan lebih banyak orang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) yang memperoleh pelayanan yang berkualitas.

Rumah sakit dalam melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan standar pelayanan bagi rujukan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan satelitnya dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut:

a) meningkatkan fungsi pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT); b) meningkatkan fungsi pelayanan Prevention Mother to Child Transmision (PMTCT); c) meningkatkan fungsi pelayanan Antiretroviral Therapy (ART) atau bekerjasama

dengan RS yang ditunjuk; d) meningkatkan fungsi pelayanan Infeksi Oportunistik (10); e) meningkatkan fungsi pelayanan pada ODHA dengan faktor risiko Injection Drug Use

(IDU); dan meningkatkan fungsi pelayanan penunjang, yang meliputi: pelayanan gizi, laboratorium, dan radiologi, pencatatan dan pelaporan.

Elemen Penilaian Standar 2 Telusur Skor

1. Adanya regulasi rumah sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIDS. (R)

R 1) Regulasi tentang pelayanan penanggulan­gan HIV/AIDS

2) Perencanaan RS memuat rencana kegiatan pelayanan penanggulangan HIV/AIDS

10

0

TL

TT

628 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1

Page 7: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

9 Dirrxfxin^in X, r l l l i p i l l d l l n Rukti ranat x/anff mplihatkan Pimninan dalam 10 s . \ j

T l 1 L.

r i i m a h cal^it 1 U I 1 I c t l 1 o a i M L mpn\/u^un kppiatan nplavanan npnanppulanpan I I i w i i y v i . y u i i i N w g i c i v a i l ^ w i a y a i i a i i ^ w i i a i i g g v j i a i i g a i i TS berpartisipasi HIV/AIDS 5 TS

dalam menyusun 0 TT rencana W • Pimpinan RS pelayanan • Kepala bidang/divisi/bagian penanggulangan • Kepala unit pelayanan HIV/AIDS. (D,W) • Ketua/anggota Tim HIV/ AIDS

3. Pimpinan D Bukti tentang keterlibatan pimpinan RS dalam 10 TL rumah sakit menetapkan keseluruhan proses/mekanisme

TS berpartisipasi dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIDS 5 TS

dalam termasuk pelaporannya u T T 1 1 menetapkan keseluruhan proses/ W • Pimpinan RS mekanisme • Kepala bidang/divisi/bagian dalam pelayanan • Kepala unit pelayanan penanggulangan • Ketua/anggota Tim HIV/ AIDS HIV/AIDS termasuk pelaporannya. (aw)

4 Tprhpntuk dan R Rpffulasi vane melinuti* i t w g u i a . j i y " * * n • 1 1 ^ • 1 w a L i a

10 TL berfungsinya Tim 1) Penetapan Tim HIV/AIDS HIV/AIDS rumah 2) Pedoman kerja Tim HIV/AIDS - -

sakit (R) 3) Program kerja Tim HIV/AIDS U X X

1 1

5. Teriaksananya D Bukti pelaksanaan pelatihan pelayanan 10 TL pelatihan untuk penanggulangan HIV/AIDS

TS meningkatkan 5 TS

kemampuan W • Ketua/anggota Tim HIV/AIDS 0 TT teknis Tim HIV/ * • Kepala diklat AIDS sesuai standar. {D,W)

6. Teriaksananya D 1) Bukti pelaksanaan rujukan ke fasilitas pela­ 10 TL fungsi rujukan yanan kesehatan

TS HIV/AIDS pada 2) Bukti daftar pasien HIV/AIDS yang dirujuk 5 TS

rumah sakit 3) Bukti kerjasama dengan fasilitas pelayanan 0 TT sesuai dengan kesehatan rujukan kebijakan yang berlaku. (D)

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1 629

Page 8: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

7. Teriaksananya D Bukti laporan pelaksanaan pelayanan yang 10 TL pelayanan VCT, meliputi VCT, ART, PMTCT, 10, ODHA dengan

TS ART, PMTCT, 10, faktor risiko IDU, penunjang 5 TS ODHA dengan 0 TT faktor risiko IDU, penunjang sesuai dengan kebijakan. (D)

SASARAN III: PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TUBERKULOSIS Standar 3 Rumah sakit melaksanakan program penanggulangan tuberkulosis di rumah sakit beserta monitoring dan evaluasinya melalui kegiatan: a) promosi kesehatan; b) surveilans tuberkulosis; c) pengendalian faktor risiko; d) penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis; e) pemberian kekebalan; dan f) pemberian obat pencegahan. Maksud dan Tujuan Standar 3, Standar 3.1, Standar 3.2 dan Standar 3.3 Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penanggulangan tuberkulosis berupa upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif, preventif, tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan untuk melindungi kesehatan masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian, memutuskan penularan mencegah resistensi obat dan mengurangi dampak negatif akibat tuberkulosis.

Rumah sakit dalam melaksanakan penanggulangan tubekulosis melalui kegiatan yang meliputi: a) Promosi kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan yang benar dan

komprehensif mengenai pencegahan penularan, penobatan, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga terjadi perubahan sikap dan perilaku sasaran yaitu pasien dan keluarga, pengunjung serta staf rumah sakit

b) Surveilanstuberkulosis, merupakan kegiatan memperoleh data epidemiologi yangdiperlukan dalam sistem informasi program penanggulangan tuberkulosis, seperti pencatatan dan pelaporan tuberkulosis sensitif obat, pencatatan dan pelaporan tuberkulosis resistensi obat.

c) Pengendalian faktor risiko tuberkulosis, ditujukan untuk mencegah, mengurangi penularan dan kejadian penyakit tuberkulosis, yang pelaksanaannya sesuai dengan pedoman pengendalian pencegahan infeksi tuberkulosis di rumah sakit pengendalian faktor risiko tuberkulosis, ditujukan untuk mencegah, mengurangi penularan dan kejadian penyakit tuberkulosis, yang pelaksanaannya sesuai dengan pedoman pengendalian pencegahan infeksi tuberkulosis di rumah sakit

d) Penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis Penemuan kasus tuberkulosis dilakukan melalui pasienyang datang kerumah sakit, setelah pemeriksaan, penegakan diagnosis, penetapan klarifikasi dan tipe pasien tuberkulosis. Sedangkan untuk penanganan kasus dilaksanakan sesuai tata laksana pada pedoman nasional pelayanan kedokteran tuberkulosis dan standar lainnya sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

630 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1

Page 9: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

e) Pemberian kekebalan Pemberian kekebalan dilakukan melalui pemberian imunisasi BCG terhadap bayi dalam upaya penurunan risiko tingkat pemahaman tuberkulosis sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

f) Pemberian obat pencegahan Pemberian obat pencegahan selama 6 (enam) bulan yang ditujukan pada anak usia dibawah .5 (lima) tahun yang kontak erat dengan pasien tuberkulosisi aktif; orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang tidak terdiagnosa tuberkulosis; pupulasi tertentu lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.

Kunci keberhasilan penanggulangan tuberkulosis di rumah sakit adalah ketersediaan tenaga-tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen yang handal.

Elemen Penilaian Telusur Standar 3 Skor

1. Ada regulasi R 1) Regulasi tentang pelayanan penanggulan­ 10 TL rumah sakit ten­ gan tuberkulosis tang pelaksanaan - -penanggulangan 2) Perencanaan RS memuat rencana kegiatan 0 TT tuberkulosis di pelayanan penanggulangan tuberkulosis

0 TT

rumah sakit dan dengan strategi DOTS ada rencana kegiatan penang­gulangan tuber­kulosis dengan strategi DOTS dalam perenca­naan rumah sakit. (R)

2. Pimpinan rumah D Bukti rapat yang melibatkan Pimpinan RS dalam 10 TL sakit berpar­ menyusun kegiatan pelayanan penanggulangan tisipasi dalam tuberkulosis termasuk menetapkan 5 TS menetapkan kes­ pelaporannya 0 TT eluruhan proses/ mekanisme W • Direktur dalam program • Kepala bidang/divisi pelayanan tuber­ • Kepala unit pelayanan kulosis termasuk • Ketua/anggota Tim DOTS pelaporannya. (D, W)

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1 631

Page 10: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

3. Ada bukti upaya D 1) Program PKRS tentang tentang upaya pen­ 10 TL pelaksanaan pro­ anggulangan tuberkulosis mosi kesehatan 2 ) Materi edukasi upaya penanggulangan tu­ 5 TS tentang tuberku- berkulosis 0 TT i - N . - : . . / r» \ A / \ lOSIS. (IJ,W) 3) Laporan pelaksanaan edukasi upaya penang-

a i i l a n 0 a n ti ihprLiilncic guiaii^aii L U u C I i\uiC/oio

w W V

• Kptua/anppota DOTS ^ l \ W L U a / C I 1 l ^ g w L C I L y V ^ 1 W • Ketua/staf PKRS

4 AH;4 hiikti nplak- n 1i Riikti nplak<;anaan ciirvpilanc tuhprkiilncic Xl L i U l x L I L / L ^ l U f \ 1 l a u 1 1 a L 4 l V ^ l i a i U L U U ^ I I x U l w J i a

1 0 Tl canaan curvpilanc 7) Rukti lanoran data surveilans tuberkulosis

^ 1 L i ^ U i \ L I 1 C I W w l u l l U U L U «}LJi V W I I U I I . J L L 4 W W 1 l \L i4 i\yJ 1 *^ TS tuhprkiilocic dan Han anali«ii<in\/a <;p<;ijai dpnpan PPI fi u u i i U i i c i i i j u i 1 y U / j w j u u i u w i i ^ u i i i i i l ^

5 TS npl;innrann\/a ^ c i o p c i al 11 lya. 0 TT

W V V

• k^ptila/anppnta Tim DDT^ * i N C L U u / u 1 l ^ ^ v L U 1 I I I I lJ\J \ *j • IPCN ^ I r V-^IM

5. Ada bukti pelak­ D Daftar pasien yang diberikan vaksinasi atau 10 TL sanaan upaya obat pencegahan tuberkulosis pencegahan 5

tuberkulosis me­ W • Ketua/anggota Tim DOTS 0 TT lalui pemberian • Kepala/staf unit Farmasi kekebalan dengan • Kepala/staf unit pelayanan terkait vaksinasi atau • Pasien/keluarga obat pencegahan. (D,W)

Standar 3.1 Rumah sakit menyiapkan sumber daya untuk penyelenggaraan pelayanan dan penanggulangan tuberkulosis.

Elemen Penilaian Telusur Skor Standar 3.1 1. Ada bukti R Regulasi yang meliputi: 10 TL

terbentuknya 1) Penetapan Tim DOTS Tim DOTS 2 ) Pedoman kerja Tim DOTS dan program 3) Program kerja Tim DOTS 0 TT kerjanya. (R)

2. Ada bukti D Bukti pelaksanaan pelatihan pelayanan 10 TL pelatihan penanggulangan tuberkulosis pelayanan 5 TS dan upaya W • Ketua/anggota Tim DOTS 0 TT penanggulangan • Kepala diklat tuberkulosis. (D,W)

632 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1

Page 11: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

5. Ada DUKt l u Bukti pelaksanaan program kerja Tim DOTS 1 n TL pelaksanaan

TS program Tim i\eiua/anggoia iim uuib 5 TS

W 0 TT 4. Ada bukti D Bukti pelaksanaan evaluasi dan analisis program 10 TL

pelaksanaan penanggulangan pelayanan DOTS sistem monitoring 5 TS dan evaluasi W • Ketua/anggota Tim DOTS 0 T T

1 1 program • Kepala bidang/divisi/bagian penanggulangan • Kepala unit pelayanan tuberkulosis. (D,W)

5. Ada bukti D Bukti laporan dan hasil analisis kegiatan 10 TL pelaporan dan pelayanan DOTS rumah sakit

TS analisis yang 5 TS

meliputi a) W • Ketua/anggota Tim DOTS 0 TT sampai dengan • Kepala unit pelayanan f) di maksud dan tujuan. (D,W)

Standar 3.2 Rumah sakit menyediakan sarana dan prasarana pelayanan tuberkulosis sesuai peraturan perundang-undangan.

Elemen Penilaian Telusur Standar 3.2 Skor 1. Tersedia ru­ 0 Lihat ruang rawat jalan/poli tuberkulosis yang 10 TL

ang pelayanan memenuhi prinsip PPI TB rawat jalan yang 5 TS memenuhi pedo­ w • Ketua/anggota Tim DOTS 0 TT man pencegahan • Kepala/staf rawat jalan dan pengendalian • iPCN infeksi tuberkulo­sis. (0,W)

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1 633

Page 12: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

2. Bila rumah sakit 0 1*1 A- J . * J - l — l l *

Lihat ruang rawat map tuberkulosis yang 10 TL memberikan pelay­anan rawat inap

memenuhi prinsip PPI TB (airborne disease) 5 TS

bagi pasien tuber-I I * 1

kulosis paru de-

W • Ketua/anggota Tim DOTS ty 1 / A. X .1. '

• Kepala/stafrawat map 0 TT

wasa maka rumah • IPCN sakit harus memiliki ruang rawat inap yang memenuhi pedoman pencega­han dan pengendal­ian infpk i tiihprkii-l a i 1 I I I I L ^ I X O I L U L - l ^ l l \ a losis iOW)

3. Tersedia ruang pengambilan spesimen sputum yang memenuhi npHnman

0

w

Lihat ruang pengambilan spesimen sputum yang memenuhi prinsip PPI TB

• Ketua/anggota iim DOib • Kpnala/ctaf iahnratnrliim ^ i \ c 1 C I / O L C i i i c n - j c i i a c c i i a i i i

10

5

0

TL

TS

TT

n^r\rf^a:iy\7tn Han p C i i L C g c i i l O i 1 u a i 1 • IPCN nonoonHalian | J c l l g c l i U a l i a l l

infeksi tubprkulosic (0,W)

4. Tersedia ruang 0 Lihat ruang laboratorium untuk pemeriksaan 10 TL laboratorarium sputum BTA yang memenuhi prinsip PPI TB

TS tuberkulosis 5 TS

yang memenuhi peooman

w • Ketua/anggota Tim DOTS A l r A r t ' 5 l ^ / c ^ ' 5 T l - ^ r%/*M'* '^^ /^ K i l l r v x

• ivepaia/siaT lauoraiorium

0 TT

pencegahan dan pengendalian infeksi

• IPCN

tuberkulosis. (0,W)

Standar 3.3 Rumah sakit telah melaksanakan pelayanan tuberkulosis dan upaya pengendalian faktor risiko tuberkulosis sesuai peraturan perundang-undangan.

Elemen Penilaian Telusur Skor Standar 3.3 Telusur Skor

1. Rumah sakit R Panduan Praktik Klinis Tuberkulosis 10 TL memiliki panduan praktik klinis tuberkulosis. (R) 0 TT

634 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1

Page 13: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

2. Ada bukti D Bukti valuasi kepatuhan staf medis terhadap 10 TL 1 A_ 1 J - X

kepatuhan staf PPK Tuberkulosis (sesuai TKRS 11.2 dan PMKP

TS medis terhadap 5.1) 5 TS

panduan 0 0 TT praktik klinis Lihat RM pasien LUUt=i I X U i l J o l b . \A/

V V (D,0,W) • Ketua/anggota Tim DOTS • Komite/Tim PMKP • Komite Medis • DPJP • PPA lainnya • Pasien/keluarga

3. Terlaksana proses D 1) Bukti pelaksanaan skrining pasien tuberkulo­ 10 TL skrining pasien sis di bagian pendaftaran tuberkulosis saat 2) Bukti form skrining 5 TS nendaftaran W W I I \A a i L a i c J i i *

0 T—r TT ID O Wi o

w/ 1 Ihat nplak<;anaan nrn^p^ ^krininp na«;ipn L l l l d L L . l L l d l \ O d l l d d l l L / IL IOLO O l X l l l l l l l g k l d O l L l I Tuhprkulncic Hi hapian npndaftaran I L i a X ^ I r \U IL . / ^U L4I L ^ d g l d l l L I L ^ I I L I d l L d l d l l

W • Petueas oendaftaran/admisi ^ 1 W L VI • I V l V l l L U i VII If V iVI I 1 11.^1 • Pasien/ keluarga

4. Ada DUKt l Stat u 1) Lihat kepatuhan staf dalam penggunaan APD 10 Tl 1 L mematuhi di unit pelayanan pasien tuberkulosis (Rawat

penggunaan alat Inap, Rawat Jalan, Laboratorium, saat trans­ 5 TS pelindung diri fer pasien) 0 TT (APD) saat kontak 2) Lihat ketersediaan APD di unit pelayanan dengan pasien pasien tuberkulosis (Rawat Inap, Rawat Ja­atau specimen. lan, IGD, Radiologi, Laboratorium) (0,W)

w • PPA • Staf klinis

b. Ada DUKt l U 1) Lihat kepatuhan pengunjung dalam penggu­ 10 T l

1 L pengunjung naan APD di unit pelayanan pasien tuberku­mematuhi losis (Rawat Inap, Rawat Jalan) 5 TS norx00im3an Qlat* p c i l g g U l l a d l l d l d L 9 i 1 i K d ^ l^otorcdHiddn A D D iml ' i i l^ r x o n d i m l i i n d Hi

L j U l l l d l I L C L C l d C L J I d d l 1 r\rU U l l l U I L p e l I g U I I J U I I g U i 0 TT pelindung diri unit pelayanan pasien Tuberkulosis (Rawat (APD) saat kontak Inap, Rawat Jalan) dengan pasien. (0,W) W • Pasien/Keluarga

• Pengunjung RS • Staf klinis

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1 635

Page 14: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

SASARAN IV: PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA Gambaran Umum Resistensi terhadap antimikroba (disingkat: resistensi antimikroba, yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai antimicrobial resistance atau AMR) telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia, dengan berbagai dampak merugikan yang dapat menurunkan mutu dan meningkatkan risiko pelayanan kesehatan khususnya biaya dan keselamatan pasien. Yang dimaksud dengan resistensi antimikroba adalah ketidakmampuan antimikroba membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba sehingga penggunaannya sebagai terapi penyakit infeksi menjadi tidak efektif lag!.

Meningkatnya masalah resistensi antimikroba terjadi akibat penggunaan antimikroba yang tidak bijak dan bertanggungjawab serta penyebaran mikroba resisten dari pasien ke lingkungannya, karena tidak dilaksanakannya praktik pengendalian dan pencegahan infeksi dengan baik.

Dalam rangka mengendalikan mikroba resisten di rumah sakit, perlu dikembangkan program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit. Pengendalian resistensi antimikroba adalah aktivitas yang ditujukan untuk mencegah dan/atau menurunkan adanya kejadian mikroba resisten.

Dalam rangka pengendalian resistensi antimikroba secara luas baik difasilitas pelayanan kesehatan maupun di komunitas, pada tingkat nasional telah dibentuk Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) oleh Kementerian Kesehatan. Disamping itu telah ditetapkan program aksi nasional / National Action Plan on Anti-Microbial Resistance (NAP-AMR) yang didukung WHO. Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) merupakan upaya pengendalian resistensi secara terpadu dan paripurna di fasilitas pelayanan kesehatan.

Implementasi program ini di rumah sakit dapat berjalan baik apabila mendapat dukungan penuh dari pimpinan/direktur rumah sakit berupa penetapan regulasi pengendalian resistensi antimikroba, pembentukan organisasi pengelola, penyediaan fasilitas, sarana dan dukungan finansial untuk mendukung pelaksanaan PPRA.

Penggunaan antimiroba secara bijak adalah penggunaan antimikroba yang sesuai dengan penyakit infeksi dan penyebabnya dengan regimen dosis optimal, durasi pemberian optimal, efek samping dan dampak munculnya mikroba resisten yang minimal pada pasien. Oleh sebab itu diagnosis dan pemberian antimikroba harus disertai dengan upaya menemukan penyebab Infeksi dan kepekaan mikroba pathogen terhadap antimikroba.

Penggunaan antimikroba secara bijak memerlukan regulasi dalam penerapan dan pengendallannya. Pimpinan rumah sakit harus membentuk Komite atau Tim PRA sesuai peraturan perundang undangan sehingga PPRA dapat dilakukan dengan balk.

636 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1

Page 15: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

Standar 4 Rumah sakit menyelenggarakan pengendalian resistensi antimikroba sesuai peraturan perundang-undangan. Maksud dan tujuan Standar 4 Penyelenggaraan pengendalian resistensi antimikroba haruslah dilakukan untuk seluruh unit kerja terkait (dokter, perawat, bidan, farmasis, laboratorium) di rumah sakit dalam rentang kendali direktur rumah sakit. Tersedia regulasi pengendalian resistensi antimikroba di RS yang meliputi:

a) Kebijakan pengendalian resistensi antimikroba b) Panduan penggunaan antibiotik untuk terapi dan profilaksis pembedahan c) Organisasi pelaksana, Tim/ Komite PRA yang terdiri dari tenaga kesehatan yang

kompeten dari unsur: • Staf Medis • Staf Keperawatan • Staf Instalasi Farmasi • Staf Laboratorium yang melaksanakan pelayanan mikrobiologi klinis • Komite Farmasi dan Terapi • Komite PPI

Organisasi PRA dipimpin oleh staf medis yang sudah mendapat sertifikat pelatihan PPRA Rumah sakit menyusun program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit yang terdiri dari:

a. peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan keluarga tentang masalah resistensi antimikroba

b. pengendalian penggunaan antibiotik di rumah sakit c. surveilans pola penggunaan antibiotik di rumah sakit d. surveilans pola resistensi antimikroba di rumah sakit e. forum kajian penyakit infeksi terintegrasi

Rumah sakit membuat laporan pelaksanaan program/ kegiatan PRA meliputi: a) kegiatan soslalisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan tentang pengendalian re­

sistensi antimikroba b) surveilans pola penggunaan antibiotik di RS (termasuk laporan pelaksanaan

pengen-dalian antibiotik) c) surveilans pola resistensi antimikroba d) forum kajian penyakit infeksi terintegrasi

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1 637

Page 16: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

Elemen Penilaian Telusur Skor Standar 4

Telusur

1. Ada regulasi R Regulasi tentang pengendalian resistensi antimi­ T l 1 L

tentang kroba di RS pengendalian 1) Kebijakan pengendalian resistensi antimik­ -resistensi roba RS n u T T 1 1

antimikroba 2) Program pengendalian resistensi antimik­di rumah sakit roba RS sesuai peraturan 3) Panduan penggunaan antibiotik profilaksis perundang- dan terapi di RS undangan. (R)

2. Ada bukti D 1) Bukti pelaksanaan rapat tentang penyusu­ in T l 1 L.

pimpinan rumah nan program melibatkan pimpinan RS TS sakit terlibat 2) Bukti program PRA-RS yang sudah disetu- 5 TS

dalam menyusun jui/ditanda tangani Direktur 0 T T 1 1 nmor^m (Pi \AI\

W • Direktur • Kepala unit pelayanan • Kepala bidang/divisi • Komite/Tim PRA

3. Ada bukti D Bukti tersedianya anggaran operasional PRA 10 TL 1 W dukungan dalam dokumen anggaran rumah sakit

5 TS anggaran

TS

operasional. 0 Lihat kantor sekretariat Komite/Tim PRA yang 0 TT kesekretariatan. diiengkapi sarana kantor dan ATK sarana-prasarana untuk menunjang W Komite/Tim PRA kegiatan fungsi. dan tugas organisasi PRA. (D,0,W)

638 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1

Page 17: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

4. Ada bukti D Bukti dalam rekam medis tentang pelaksanaan 10 TL pelaksanaan penggunaan antibiotik sebagai terapi dan penggunaan profilaksis pembedahan pada seluruh proses 5 TS antibiotik terapi asuhan pasien sesuai panduan penggunaan 0 TT dan profilaksis antibiotik (PPAB) rumah sakit pembedahan pada seluruh 0 • Lihat pemberian antibiotik profilaksis saat di proses asuhan kamar operasi sesuai PPK pasien sesuai • Lihat pemberian antibiotik terapi empirik di panduan K i i ' - i r ^ / T - ^ n K / ^ K i i - ^ i DDI/ /4 -x n D D /V D

ruangan sesuai rriv. oan rrAB penggunaan r>4-i 1-11/*\4-i 1/ DC w • uoKier

(D,0,W) • Perawat • Apoteker • Komite/Tim PRA

5. Direktur D Bukti laporan tentang PPRA-RS setahun sekali 10 TL meiaporkan kepada KPRA pusat/Kementerian Kesehatan kegiatan PRA (pada awal tahun) - -di rumah sakit 0 TT secara berkaia W • Direktur RS kepada KPRA • Komite/Tim PRA Kemenkes. (D,W)

Standar 4.1 Komite/Tim PRA melaksanakan kegiatan pengendalian resistensi antimikroba.

Maksud dan tujuan Standar 4.1 Kegiatan pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit secara operasional dilaksanakan oleh organisasi yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada direktur rumah sakit, dalam bentuk Komite atau Tim.

Komite/Tim melaksanakan kegiatan pengendalian resistensi antimikroba sesuai program: a) peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan keluarga tentang

masalah resistensi antimikroba b) pengendalian penggunaan antibiotik di rumah sakit c) surveilans pola penggunaan antibiotik di rumah sakit d) surveilans pola resistensi antimikroba di rumah sakit e) forum kajian penyakit infeksi terintegrasi

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1 639

Page 18: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan evaluasi dan analisis Indikator mutu PPRA sesuai peraturan perundang-undangan meliputi:

1) data kuantitas penggunaan antibiotik di RS 2) data kualitas penggunaan antibiotik di RS 3) pelaksanaan forum kajian penyakit infeksi terintegrasi 4) pengukuran mutu PPRA terintegrasi pada indikator mutu PMKP

Rumah sakit meiaporkan perbaikan pola sensitivitas antibiotik dan penurunan mikroba resisten sesuai indikator bakteri multi-drug resistant organism (MDRO), antara lain: bakteri penghasil extended spectrum beta-lactamase (ESBL), Methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Carbapenemase resistant enterobacteriaceae (CRE) dan bakteri pan-resisten lainnya. (Lihat juga PPI.6)

Elemen Penilaian Telusur Standar 4.1 Skor 1. Ada organisasi R Bukti penetapan Komite/Tim PRA yang 10 TL

ydllg rTICilgclOld UflcngKdpi Urdldn lUgdS, LdnggUng JdWdD Qdn kpaiatjxn wewenang serta reaoman Kerja. - -pengendalian 0 TT resistensi antimikroba dan melaksanakan program meliputi a) sampai dengan e) di Maksud dan Tiiiiian lR\

1 L4JL4CII 1 . \r\/ 2. Ada bukti D Bukti pelaksanaan kegiatan komite/tim PRA 10 TL kegiatan berupa soslalisasi program, pengendalian organisasi yang penggunaan antibiotik,audit antibiotik 5 TS meliputi a) kuantitatif dan kualitatif,surveilans mikroba 0 TT sampai dengan resisten, forum kajian penyakit infeksi

TT

e) dl Maksud dan terintegrasi. Dalam bentuk Laporan kegiatan Tujuan. (D,W) bulanan

W • Komite/Tim PRA • PPA

3. Ada penetapan D Bukti penetapan indikator mutu (data kuantitas 10 TL Indikator mutu dan kualitas penggunaan AB, pelaksanaan yang meliputi a) forum kajian penyakit Infeksi terintegrasi) yang 5 TS sampai dengan diintegrasikan pada indikator mutu PMKP. 0 TT d) dl Maksud dan Tujuan. (D,W) W • Komite/Tim PRA

• Komite/Tim PMKP

640 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1

Page 19: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

4. Ada monitoring D Bukti hasil pencapaian indikator mutu yang telah 10 TL dan evaluasi ditetapkan

TS terhadap ditetapkan

5 TS

program W • Direktur RS 0 TT pengendalian • Komite/Tim PRA resistensi • Komite/Tim PMKP antimikroba yang mengacu pada indikator mutu pengendalian resistensi antimikroba (D,W)

5. Ada bukti D Bukti tentang laporan kegiatan komite/tim PRA 10 TL pelaporan secara berkaia kepada Direktur RS kegiatan PPRA Laporan realisasi program dalam bentuk laporan 5 TS secara berkaia triwulan, semester dan tahunan. 0 TT dan meliputi butir a) sampai dengan W • Komite/Tim PRA d) di Maksud dan • Direktur RS Tujuan. (D,W)

SASARAN V: PELAYANAN GERIATRI Standar 5 Rumah sakit menyediakan pelayanan geriatri rawat jalan, rawat inap akut dan rawat inap kronis sesuai dengan tingkat jenis pelayanan. Maksud dan Tujuan Standar 5 dan Standar 5.1 Pasien geriatri adalah pasien lanjut usia dengan multi penyakit/gangguan akibat penu runan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara tepadu dengan pendekatan multi disiplin yang bekerja sama secara interdisiplin. Dengan meningkatnya sosial ekonomi dan pelayanan kesehatan maka usia harapan hidup semakin meningkat, sehingga secara demografi terjadi peningkatan populasi lanjut usia. Sehubungan dengan itu rumah sakit perlu menyelenggarakan pelayanan geriatri sesuai dengan tingkat jenis pelayanan geriatri: a) tingkat sederhana b) tingkat lengkap c) tingkat sempurna d) tingkat paripurna

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1 641

Page 20: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

Elemen Penilaian Standar 5 Telusur Skor

1. Ada regulasi ten­tang penyeleng­garaan pelayanan geriatri di rumah sakit sesuai den­gan tingkat jenis layanan. (R)

1) Regulasi tentang penyelenggaraan pelay­anan geriatri

2) Perencanaan RS memuat rencana peny­elenggaraan pelayanan geriatri

10 TL

TT

2. Terbentukdan berfungsinya Tim terpadu geriatri sesuai tingkat jenis layanan. (R,D,W) D

W

Regulasi yang meliputi: 1) Penetapan Tim PPRA 2) Pedoman kerja Tim PPRA 3) Program kerja Tim PPRA

Laporan pelaksanaan kegiatan Tim terpadu geriatri

• Ketua/anggota Tim Terpadu Geriatri • Kepala bidang/divisi/bagian

10

5

0

TL

TS

TT

3. Teriaksananya proses pemantau-an dan evaluasi kegiatan. (D,0,W)

D

O

W

Bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan Geriatri

Lihat hasil monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan geriatri

Ketua/anggota Tim Terpadu Geriatri

10

5

0

TL

TS

TT

4. Ada pelaporan penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit. (D,W)

D

W

Bukti laporan hasil monitoring dan evaluasi penyelenggaraan Pelayanan Geriatri

• Ketua/anggota Tim Terpadu Geriatri • Kepala bidang/divisi • Kepala unit pelayanan

10

5

0

TL

TS

TT

642 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1

Page 21: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

Standar 5.1 Rumah Sakit melakukan promosi dan edukasi sebagai bagian dari Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Community Geriatric Service).

Elemen Penilaian Telusur Skor Standar 5.1

Telusur

1. Ada regulasi R 1) Program PKRS tentang Pelayanan Kesehatan 10 TL tentang edukasi Warga Lanjut usia di Masyarakat Berbasis sebagai bagian Rumah Sakit - -dari Pelayanan 2) Materi edukasi Pelayanan Kesehatan Warga 0 T — P

TT Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat Berbasis Rumah Lanjut usia di Ma­ Sakit syarakat Berbasis 3) Laporan pelaksanaan edukasi Pelayanan Rumah Sakit (Hos­ Kesehatan Warea Laniut usia di Masvarakat

I W . . ^ V . I I V I L C 4 l l V V V I I ^ U ^ V I I I J U X . XA-JtSA \A • I V l U ^ y U I L J I X U L pital Based Com­ Berbasis Rumah Sakit munity Geriatric Service). (R)

2. Ada program D Bukti pelaksanaan program PKRS terkait in TL PKRS terkait kegiatan Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut Pelayanan Kes­ usia di Masyarakat Berbasis Rumah Sakit 5 TS ehatan Warga (Hospital Based Community Geriatric Service) 0 TT Lanjut usia di Masyarakat Ber­ W • Kepala/staf PKRS basis Rumah Sakit • Ketua/Anggota Tim Terpadu Geriatri (Hospital Based Community Ge­riatric Service). (D,W)

3. Ada leaflet atau D Bukti leaflet atau alat bantu edukasi memuat 10 TL alat bantu ke- materi edukasi tentang pelayanan kesehatan

TS warga lanjut usia di masyarakat 5 TS

leaflet dll). (D,W) 0 TT W • Kepala/staf PKRS

• Ketua/Anggota Tim Terpadu Geriatri • Pasien/keluarga

4. Ada bukti pelak­ D Bukti laporan pelaksanaan edukasi warga lanjut 10 TL sanaan kegiatan. usia di masyarakat

TS (D,0,W) 5 TS 0 Lihat pelaksanaan edukasi untuk pelayanan di 0 TT

masyarakat

W • Ketua dan anggota Tim PKRS • Ketua dan Anggota Tim Terpadu Geriatri • PPA pelayanan Geriatri

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDISI1.1 643

Page 22: PROGRAM NASIONAL (PROGNAS) GAMBARAN UMUM SASARAN … · 2020-02-19 · • Kepala/staf unit pelayanan 10 5 0 TL TS TT Standar 1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung,

5. Ada evaluasi dan laporan kegiatan pelayanan. (D,W)

W

Bukti tentang evaluasi dan laporan kegiatan pelayanan meliputi: 1) Pencatatan kegiatan dengan indikator an­

tara lain lama rawat inap, status fungsional, kualitas hidup, rehospitalisasi dan kepuasan pasien

2) Bukti pelaporan secara berkaia kepada pimpinan RS

• Pimpinan RS • Ketua/anggota Tim Terpadu Geriatri

10

5

0

TL

TS

TT

644 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT • EDIS11.1